HAKIKAT SHOLAT - Docx2

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

HAKIKAT SHOLAT

Dosen Pengampu: Musliadi, S.Sos.I., S.Pd.I., M.Pd.

Disusun oleh : Kelompok 4


Siti Aisyah 231310129
Sheilla Ainnaya Anggraeni 231310224

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
2024

1
KATA PENGATAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan
rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
penyusunan makalah ini untuk melengkapi tugas mata kuliah “AIK 2 ( Ibadah,
Muamalah & Akhlak)” semester 2 dengan Dosen Pengampu Musliadi,S.Sos.I.,
S.Pd.I, M.Pd.
Dalam penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan-
kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat kemampuan
yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis
harapkan demi penyempurnaan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih
yang tak terhingga kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyesaikan
makalah ini.
Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Baik
bagi diri penulis,maupun bagi pembaca makalah ini. Terima kasih.

Pontianak, 26 april 2024

penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang .....................................................................................4


1.2 Rumusan Masalah.................................................................................5
1.3 Tujuan...................................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian hakikat Sholat.....................................................................6


2.2 Syarat, Rukun dan Sunnah Sholat........................................................7
2.3 Hal-hal yang berkaitan dalam Sholat....................................................10

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan...........................................................................................13
3.2 Saran.....................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA

3
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Seringkali kita sebagai umat Islam tidak mengetahui kewajiban kita sebagai
makhluk yang paling sempurna yaitu shalat, atau terkadang kita mengetahui
tentang kewajiban kita namun tidak memahami apa yang kita lakukan.

Shalat merupakan ibadah yang wajib didirikan oleh setiap umat Islam. Dalam
hadits riwayat Thabrany disebutkan bahwa Rasulullah saw. bersabda bahwa
amalan yang pertama kali dihisab dari seorang hamba pada hari kiamat adalah
shalatnya. Shalat juga merupakan kewajiban yang diperintahkan oleh Allah Swt.
kepada Rasulullah saw. dan para pengikutnya untuk memerintahkan keluarga
mereka agar mendirikan shalat. Bahkan, orang yang sakitpun selagi mampu,
masih tetap harus melaksanakan shalat dengan segala keringanan sesuai dengan
ketentuan yang diberikan oleh Allat Swt. setiap umat Islam sudah pasti harus
mendirikan shalat wajib lima kali dalam sehari.

Diriwayatkan dari Abdullah bin Khathab ra, ia berkata, "Saya mendengar


Rasulullah saw. bersabda "Islam didirikan diatas 5 perkara. yaitu syahadat, shalat,
puasa di bulan Ramadan, mengeluarkan zakat dan pergi haji bagi yang mampu.
Lima hal ini yang menjadi landasan tegaknya agama Islam. Hal itu menunjukkan
bahwa kelima rukun tersebut merupakan kewajiban yang abadi, yang tidak dapat
ditinggalkan selama masih ada kemampuan dalam mengerjakannya. Shalat
merupakan rukun kedua atau perbuatan yang harus segera dikerjakan sesudah
seseorang mengucapkan syahadat dan memenuhi syarat lainnya, seperti baligh,
dan sebagainya.

Memang benar tidak ada manusia yang sempurna, apalagi yang paling
sempurna, kemampuan seseorang sangatlah terbatas, sehingga dalam perjalanan
hidupnya yang sangat kompleks ia tidak akan luput dari kesulitan dan

4
permasalahan. Oleh karena itu kita perlu memahami apa itu shalat, syarat-syarat
ruku’ dan dibawah ini akan kami jelaskan macam-macam shalatnya.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa Hakikat Shalat?
2. Apa Saja Syarat, Rukun, dan Sunnah Shalat?
3. Apa Saja Hal-Hal yang Berkaitan Dalam Shalat?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui Pengertian Hakikat sholat dan Tujuan Shalat.
2. Menjelaskan apa saja Syarat, Rukun, dan Sunnah Shalat.
3. Mengetahui hal-hal yang berkaitan dalam Shalat.

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Hakikat Sholat

Sholat menurut bahasa berarti do'a, sedangkan menurut istilah Shalat ialah
berhadap hati kepada Allah sebagai ibadah dan ketaatan yang diwajibkan kepada
setiap umat muslim baik laki-laki maupun perempuan, dalam bentuk beberapa
perkataan dan perbuatan, yang dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam.

Shalat wajib/fardhu, sesuai dengan namanya shalat wajib adalah shalat yang
telah ditentukan waktu, jumlah rakaat dan hukumnya, yakni Fadhu 'ain untuk
setiap mukmin.

Perintah melakukan sholat terdapat dalam Q.S Al-Baqarah : 43

‫َو َاِقْيُموا الَّص ٰل وَة َو ٰا ُتوا الَّز ٰك وَة َو اْر َك ُعْو ا َمَع الّٰر ِكِع ْي َن‬

Dan dirikanlah shalat, dan keluarkanlah zakat, dan tunduk lah/ruku bersama
sama orang-orang yang pada ruku."

Adapun sholat yang menjadi kewajiban bagi setiap muslim adalah sholat lima
waktu dalam sehari kecuali ada udzur syar'i, sholat wajib tidak boleh ditinggalkan
dengan alasan apapun termasuk sholat Jum'at bagi kaum adam. Sholat wajib
terdiri dari Sholat Subuh (2 rakaat), sholat Dzuhur (4 rakaat), sholat Ashar (4
rakaat), sholat Maghrib (3 rakaat), dan sholat Isya' (4 rakaat).

Ibnu Qayyim Al-Jauziyah mengatakan dalam Kitab Ash Shalah, kaum


muslimin sepakat bahwa meninggalkan sholat lima waktu dengan sengaja adalah
dosa besar yang paling besar dan dosanya lebih besar dari dosa membunuh,
merampas harta orang lain, berzina, mencuri, dan minum minuman keras.

6
2.2 Syarat, Rukun, dan Sunnah Sholat
1. Syarat-syarat Sholat
a. Syarat yang mewajibkan sholat adatiga hal :
(1) Islam
(2) Dewasa (Baligh)
(3) Berakal
b. Syarat-syarat sholat sebelum melakukannya ada lima, yaitu:
(1) Mensucikan anggota tubuh dari hadas dan najis
(2) Menutup aurat dengan pakaian yang suci
(3) Bertempat ditempat yang suci
(4) Mengetahui masuknya waktu sholat
(5) Menghadap Kiblat
Dan di perbolehkan tidak mengharap arah kiblat ( ketika sholat)
didalam dua keadaan, yaitu:
 Dalam keadaan yang sangat mengkhawatirkan (dalam
keadaan perang)
 Sholat sunnah yang dilakukan didalam kendaraan diwaktu
bepergian
2. Rukun-rukun sholat
1) Berdiri
Saat menjalankan salat, rukun pertama yang harus kita penuhi yaitu
berdiri. Di rukun ini ada pengecualian untuk orang-orang yang
sudah tidak mampu berdiri, mereka dapat salat dengan duduk atau
berbaring.
2) Niat
Niat dapat dibaca dengan lisan yang mencakup nama salat yang
dikerjakan, jumlah rakaat, dan pelaksanaannya karena Allah SWT.

7
Yang wajib ialah niat di dalam hati. Niat dalam hati dan lisan
dianjurkan agar lebih kuat. Niat dapat dapat menggunakan bahasa
Arab atau Indonesia.

3) Takbiratul ihram
Takbiratul ihram adalah bacaan takbir Allahu Akbar saat
mengawali salat.
4) Membaca surat Al-Fatihah
Surat Al-Fatihah wajib dibaca pada setiap rakaat.
5) Rukuk dan tumakninah
Rukuk adalah gerakan membungkukkan badan dengan kedua
tangan memegang lutut yang dilakukan dengan tidak tergesa-gesa.
Badan dan kepala yang membungkuk dengan posisi datar sehingga
membentuk sudut 90 derajat. Posisi ini harus diam sejenak.
6) Iktidal dan tumakninah
Badan ditegakkan untuk beriktidal dengan tumakninah atau diam
sejenak.
7) Sujud dengan tumakninah
Selanjutnya sujud dengan tumakninah. Sujud dilakukan dua kali
yang dihubungkan dengan duduk di antara dua sujud.
8) Duduk di antara dua sujud
Setelah sujud pertama di setiap rakaat, duduk di antara dua sujud
dengan tumakninah. Setelah itu lakukan sujud yang kedua dengan
tumakninah.
9) Duduk tasyahud akhir
Di rakaat terakhir salat, setiap orang harus melakukan duduk
tasyahud akhir sebelum salam.
10) Membaca tasyahud akhir
Wajib membaca bacaan tasyahud akhir, saat gerakan rakaat
terakhir salat.
11) Membaca salawat nabi

8
Wajib membaca salawat yang dikirimkan kepada Nabi Muhammad
dan Nabi Ibrahim serta keluarganya.
12) Salam
Baca salam dengan menggerakkan kepala ke kanan dan ke kiri.
13) Tertib
Rukun terakhir ini berarti melakukan salat atau semua rukun salat
dengan beraturan.
3. Sunnah-sunnah Sholat
a. Sunnah-sunnah sholat sebelum melakukannya ada dua hal, yaitu:
1) Adzan, dan
2) Iqamat.
b. Adapun sunnah-sunnah dalam sholat ada dua, yaitu:
1) Membaca tahiyat awal,
2) Membaca doa qunut dalam rakaat kedua waktu sholat shubuh
dan dalam sholat witir pada tiap malam di paroh kedua bulan
ramadhan.
c. Sunnah-sunnah pada waktu sholat yang apabila ditinggalkan tanpa
perlu mengganti dengan sujud sahwi (haiat sholat) itu ada 15, yaitu:
1) Mengangkat kedua tangan ketika takbiratul ihram, ketika akan
rukuk dan ketika akan berdiri dalam rukuk,
2) Meletakkan tangan kanan diatas punggung kiri (bersedekap),
3) Membaca doa tawajjuh,
4) Membaca isti’adzah (a’udzubillahiminasysyaithaanirrajiim),
5) Membaca dengan keras (jahr) padea tempatnya (membaca surat
Al-Fatihah dan surat yang lain dengan keras pada rokaat
pertama dan kedua dalam sholat maghrib, isya’, dan shubuh)
dan membaca dengan perlahan-lahan (israr) pada tempatnya
(dalam sholat dhuhur dan ashar),
6) Membaca Amin (setelah membaca Al-Fatihah),
7) Membaca surat Al-Fatihah (di dalam dua rakaat yang awal bagi
imam atau orang yang sholat sendirian),

9
8) Membaca takbir ketika bangun dari sujud, ketika memulai
melakukan rukuk dan akan sujud,
9) Membaca smi’allahuliman hamidah (ketika bangun dari
rukuk), dan membaca doa rabbanaa lakal hamdu,
10) Membaca tasbih (subhaana rabbiyal ‘adziimi wa bihamdi) di
dalam rukuk,
11) Membaca tasbih (subhaana rabbiyal a’laa wa bihamdi) di
waktu sujud,
12) Meletakkan kedua tangan di atas kedua paha ketika duduk
dengan membentangkan tangan kiri dan mengepalkan tangan
kanan kecuali jari telunjuk luruskanlah ia (jari telunjuk itu) di
saat membaca syahadat tauhid,
13) Duduk iftirasy pada setiap duduk,
14) Duduk tawarruk pada waktu duduk tahiyat akhir,
15) Membaca salam yang kedua.
2.3 Hal-hal yang berkaitan dalam sholat
1. Sholat dalam kondisi khusus
 Dalam situasi dan kondisi tertentu kewajiban melakukan sholat diberi
keringanan tertentu. Misalkan saat seseorang sakit dan saat berada dalam
perjalanan (safar).
 Bila seseorang dalam kondisi sakit hingga tidak bisa berdiri maka ia
dibolehkan melakukan salat dengan posisi duduk, sedangkan bila ia tidak
mampu untuk duduk maka ia diperbolehkan salat dengan berbaring, bila
dengan berbaring ia tidak mampu melakukan gerakan tertentu ia dapat
melakukannya dengan isyarat.
 Sedangkan bila seseorang sedang dalam perjalanan, ia diperkenankan
menggabungkan (jama') atau meringkas (qashar) salatnya. Menjamak salat
berarti menggabungkan dua sholat pada satu waktu yakni zuhur dengan
asar atau maghrib dengan isya'. Mengqasar salat berarti meringkas sholat
yang tadinya 4 rakaat (zuhur, asar, isya) menjadi 2 rakaat

10
2. Sholat berjamaah
a. hadist tentang keutamaan sholat berjamaah
dalam Riwayat Al-Bukhari dan Muslim Rasulullah SAW bersabda :

‫َص اَل ُة اْلَج َم اَع ِة َأْفَض ُل ِم ْن َص اَل ِة اْلَفِّذ ِبَس ْبٍع َوِع ْش ِريَن َد َر َج ة‬

"Sholat berjamaah lebih utama dibandingkan sholat sendirian dengan dua puluh
tujuh derajat"

b. Shalat tertentu dianjurkan untuk dilakukan secara bersama-sama


(berjamaah). Dalam pelaksanaannya setiap Muslim diharuskan mengikuti
apa yang telah Nabi Muhammad ajarkan, yaitu dengan meluruskan dan
merapatkan barisan, antara bahu, lutut dan tumit saling bertemu.
c. Pada shalat berjamaah seseorang yang dianggap paling kompeten akan
ditunjuk sebagai imam shalat, dan yang lain akan berlaku sebagai
makmum.
d. Shalat yang dapat dilakukan secara berjamaah maupun sendiri antara lain
Sholat fardu, Shalat tarawih. Dan Shalat yang mesti Dilakukan berjamaah
antara lain sholat jumat, sholat hari raya (Ied), sholat istisqa' yaitu sholat
yang tidak wajib berjamaah tetapi sebaiknya berjamaah

3. Hal-hal yang membatalkan shalat ada sebelas, yaitu:


a. Berbicara dengan sengaja.
b. Melakukan gerakan yang banyak (yang lebih dari tiga gerakan besar
dan bukan merupakan amalan shalat),
c. Berhadats,
d. Kejatuhan najis,
e. Terbuka auratnya
f. Membelakangi kiblat,
g. Makan,Minum,
h. Tertawa terbahak-bahak,
i. Murtad.

11
j. Mendahului imam
4. Hal-hal yang makruh dalam sholat
a. Melirik atau menoleh (Al-Iltafat) tanpa keperluan tertentu dalam
shalat.
b. Mengangkat pandangan, baik ke arah langit atau kemanapun,
merupakan salah satu dari pada perbuatan makruh dalam shalat.
c. Shalat dengan tangan di pinggang. Yaitu seseorang shalat dengan
bertolak pinggang.
d. Shalat sambil menahan buang air kecil atau besar, atau menahan
kentut. Hal ini bisa mengganggu ketenangan hati dalam shalat.
e. Shalat di depan hidangan makanan. Hal ini juga termasuk perbuatan
makruh dalam shalat, jika memungkinkan baginya untuk
mendahulukan makan kemudian melaksanakan shalat, itu akan lebih
baik, namun jika tidak memungkinkan karena sempitnya waktu, maka
hal itu termasuk udzur baginya

5. Waktu yang tidak boleh ditempati untuk melakukan sholat


Ada lima Waktu yang tidak boleh ditempati untuk melakukan
sholat, kecuali sholat yang mempunyai sebab, yaitu:
a. Setelah sholat shubuh hingga matahari terbit,
b. Ketika terbit matahari hingga sempurna dan naik sepanjang kadar tombak
(kurang lebih 15 dari permukaan bumi),
c. Ketika matahari tepat di tengah-tengah (persis di atas kepala) hingga
condong sedikit ke barat,
d. Setelah sholat ashar hingga terbenamnya matahari,
e. Mulai terbenamnya matahari hingga sempurna terbenamnya.

12
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Sholat merupakan intisari dari segala ibadah juga merupakan tiang agama,
dengannya agama bisa tegak, tanpanya agama bisa runtuh. Shalat merupakan
kewajiban bagi setiap muslim, shalat itu sendiri merupakan perintah langsung
Allah kepada Nabi Muhammad dan seluruh pengikutnya. Amalan yang pertama
kali ditimbang di akhirat ialah shalat, maka dari itu kita diwajibkan untuk menjaga
shalat kita agar dapat selamat dari siksa api neraka.

3.2 Saran

Dengan kita memahami dan mengetahui hakikat, syarat, rukun, sunnah, hal-
hal yang berkaitan dengan shalat, semoga kita dapat berdoa dengan sebaik-
baiknya dan tentunya menambah keimanan dan ketaqwaan kita kepada Sang
Pencipta. alam semesta yaitu Allah SWT.

13
DAFTAR PUSTAKA

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Salat

https://quran.com/id/para-nabi/72-73

https://muslim.or.id/25200-hakekat-shalat.html

https://e-mtq.bengkaliskab.go.id/web/bacamaqro/
961/29/45#:~:text=(45)%20Bacalah%20apa%20yang%20telah,ibadat%2Dibadat
%20yang%20lain

https://www.cnnindonesia.com/edukasi/20230417101416-569-938640/rukun-
syarat-wajib-dan-syarat-sah-sholat-yang-harus-dipenuhi

https://www.detik.com/hikmah/khazanah/d-6914540/mengenal-syarat-sah-shalat-
dalam-islam-muslim-catat-ya

https://www.detik.com/hikmah/khazanah/d-6888470/8-syarat-sah-sholat-yang-
wajib-diketahui-umat-islam

https://mediaindonesia.com/humaniora/597718/rukun-salat-sunah-salat-syarat-
sah-dan-syarat-wajibnya

https://www.orami.co.id/magazine/syarat-sah-salat

https://mediaindonesia.com/humaniora/506831/13-rukun-shalat-sesuai-tuntunan-
rasulullah-saw

https://www.rumahzakat.org/id/hal-hal-yang-membatalkan-shalat

https://pekanbaru.kemenag.go.id/newsite/home/single_blog/4436

https://www.rri.co.id/daerah/565025/hal-hal-yang-makruh-dan-membatalkan-
sholat

https://radarsemarang.jawapos.com/khazanah/721399276/halhal-yang-
membatalkan-salat-nomor-10-paling-sering-terjadi

14
https://www.google.com/search?
q=surah+al+baqarah+ayat+43&oq=surah+al+baqarah+ayat+43&gs_lcrp=EgZjaH
JvbWUyCQgAEEUYORiABDIHCAEQABiABDIHCAIQABiABDIHCAMQAB
iABDIHCAQQABiABDIHCAUQABiABDIHCAYQABiABDIHCAcQABiABD
IHCAgQABiABDIHCAkQABiABKgCALACAA&sourceid=chrome&ie=UTF-8

https://an-nur.ac.id/hal-hal-yang-membatalkan-shalat/

https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6175172/dosa-meninggalkan-sholat-5-
waktu-dengan-sengaja-naudzubillah-min-dzalik

https://www.cnnindonesia.com/edukasi/20221025154723-569-865169/pengertian-
sholat-secara-bahasa-dan-istilah-dalam-islam

15

Anda mungkin juga menyukai