Meirza - Konsep Asuhan Keperawatan
Meirza - Konsep Asuhan Keperawatan
Meirza - Konsep Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian keperawatan
Menurut (Dewi, 2013) Pengkajian yang dapat dilakukan oleh seorang perawat untuk
mendapatkan data objektif dan subjektif dari ibu diantaranya:
a. Biodata: Nama, Umur, Alamat, Tanggal lahir
b. Keluhan utama: Tekanan pada abdomen
c. Riwayat kesehatan
1) Riwayat kesehatan sekarang
Muntah, perut kembung dan membuncit, tidak bisa buang air besar atau BAB,
meconium keluardari lubang vagina atau meconium terdapat dalam urin.
2) Riwayat kesehatan dahulu
Klien mengalami muntah-muntah setelah 24 sampai 48 jam pertama kelahiran
3) Riwayat kesehatan keluarga
Merupakan suatu kelainan kongenital bukan kelainan atau penyakit menurun
sehingga belum tentu dialami oleh anggota keluarga yang lainnya.
d. Riwayat tumbuh kembang
1) Berat badan lahir tidak normal
2) Kemampuan anak, baik motorik kasar, halus kongnitif dan tumbuh kembang
anak pernah mengalami trauma saat sakit atau trauma lainnya.
3) Riwayat kehamilan mengalami infeksi intrapartal
4) Riwayat kehamilan tidak keluar mekonium
e. Pola nutrisi metabolik
Anak akan mengalami penurunan berat badan. Hal ini umum terjadi pada penderita
Atresia Ani post Rekolostomi. Keinginan makan cenderung terganggu oleh mual dan
muntah karena efek samping anastesi.
f. Pola eliminasi
Dikarenakan anus buatan belum berfungsi scara normal sehingga menyebabkan klien
tidak dapat mengeluarkan sisa metabolisme yang dapat menyebabkan kesulitan untuk
mengeluarkan feses.
g. Pola aktivitas dan istirahat
Pada pola aktivitas serta latihan ini dipertahankan berguna untuk menghindari
terjadinya kelemahan otot.
h. Pola tidur dan istirahat
Pada penderita Atresia Ani klien cenderung terganggu pola tidur dan istirahatnya
dikarenakan rasa nyeri pada area abdomen akibat prosedur operasi rekolostomi.
i. Pemeriksaan fisik
Pada pemeriksaan fisik akan didapatkan hasil yaitu: adanya luka pembuatan
rekolostomi, luka penutupan kolostomi dan Post Posterio Sagital Ano Rektal Plasy
(PSARP) pada anus
2. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa Keperawatan dan Fokus Intervensi Diagnosa keperawatan menurut (SDKI,
2017)
1) Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisik
2) Konstipasi berhubungan dengan aganglionik (penyakit Hircsprung)
3) Hipovolemia b.d kehilangan cairan aktif
4) Risiko defisit nutrisi ditandai dengan faktor Pisikologis (keengganan untuk
makan)
5) Risiko infeksi ditandai dengan efek prosedur invansif
3. Intervensi Keperawatan
Terapeutik
Berikan teknik non farmakologis untuk mengurangi
rasa nyeri (misalnya TENS, hipnotis, skupresur,
terapi music, biofeedback, terapi pijat, aromaterapi,
teknik imajinasi terbimbing, kompres hangat/dingin,
terapi bermain
Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri
(misalnya suhu, ruangan, pencahayaan, kebisingan)
Fasilitasi istirahat dan tidur
Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam
pemilihan meredakan nyeri
Edukasi
Jelaskan penyebab, periode dan pemicu nyeri
Jelaskan strategi meredakan nyeri
Anjurkan monitor nyeri secara mandiri
Anjurkan menggunakan analgetik secara tepat
Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi
rasa nyeri
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu
Edukasi
Jelaskan jenis makanan yang membantu
meningkatkan keteraturan peristaltic usus
Anjurkan mencatat warna, frekuensi, konstipasi,
volume feses
Anjurkan meningkatkan aktifitas fisik, sesuai
toleransi
Anjurkan pengurangan asupan makanan yang
meningkatkan pembentukan gas
Anjurkan mengkonsumsi makanan yang
mengandung tinggi setat
Anjurkan meningkatkan asupan cairan, jika tidak ada
kontraindikasi
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian obat suppositoria, jika perlu
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian cairan IV isotonis (misalnya
NaCL, RL)
Kolaborasi pemberian cairan hipotonis (misalnya
glukosa 2,5%, NaCL 0,4%)
Kolaborasi pemberian cairan kloid (misalnya
albumin, plasmanate)
Kolaborasi pemberian produk darah
Edukasi
Anjurkan posisi duduk, jika mampu
Ajarkan diet yang di programkan
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian medikasi sebelum makan
(misalnya pereda nyeri, analgetik), jika perlu
Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan
jumlah kalori dan jenis nutrient yang dibutuuhkan.
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian imunisasi, jika perlu
4. Implementasi Keperawatan
Implementasi keperawatan merupakan serangkaian kegiatan yang dilkaukan oleh perawat
untuk membantu pasien dari masalah satatus kesehatan yang dihadapi ke status kesehatan
yang baik yang menggambarkan kriteria hasil yang diharapkan (Hidayat, 2021).
5. Evaluasi Keperawatan
Evaluasi keperawatan adalah perbandingan yang sistematik dan terencana tentang
kesehatan klien dengan tujuan yang telah ditetapkan, dilakukan secara berkesinambungan
dengan melibatkan klien dan tenaga kesehatan lainnya (Krismonita, 2021).
Sumber :
Dewi, Vivian N.L. (2013). Asuhan Neonatus Bayi Dan Anak Balita. Jakarta: Salemba Medika
Tim Pokja SDKI DPP PPNI (2017) Standart Diagnosis Keperawatan Indonesia. 3rd edn. Jakarta
Selatan: Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia.
Tim Pokja SIKI DPP PPNI. (2018b). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia : Definisi dan
Tindakan Keperawatan. Jakarta Selatan: Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat
Nasional Indonesia
Tim Pokja SLKI DPP PPNI. (2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia : Definisi dan
Kriteria Hasil Keperawatan. Jakarta Selatan: Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat
Nasional Indonesia