Laporan Kegiatan Proyek

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN KEGIATAN PROYEK

‘’PEMBUATAN PAKAN DEDAK FERMENTASI’’

OLEH :
1. MUHAMMAD RAFFI
2. INDRA GUNAWAN
3. HARDIANTI ALIA PUTRI
4. ASWAL SALAHUDDIN

SMKPP NEGERI PARINGIN


KONSENTRASI KEAHLIAN AGRIBISNIS TERNAK UNGGAS
TAHUN 2022
I. NAMA KEGIATAN
Pembuatan pakan unggas berupa dedak fermentasi

II. TUJUAN
Peserta didik mampu melakukan pembuatanb pakan berupa dedak fermentasi

III. MANFAAT
Manfaat dari kegiatan proyek pembuatan dedak fermentasi adalah sebagai berikut :
1. Peserta didik mendapat pengalaman dalam kegiatan pembuatan pakan dedak
fermentasi
2. Peserta didik mengetahui alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan dedak
fermentasi
3. Peserta didik mengetahui tahapan-tahapan kegiatan pembuatan dedak fermentasi

IV. TEORI DASAR


Dedak padi sudah lama dimanfaatkan sebagai pakan ternak, baik itu ternak
ruminansia seperti sapi, kambing, domba, kuda dan kerbau maupun untuk pakan
unggas seperti ayam kampung dan itik. Hanya saja dedak padi ini mengalami
penurunan nilai nutrisi yang cepat atau kerusakan yang cepat jika disimpan begitu
saja. Dedak padi yang terlalu lama disimpan tanpa terlebih dahulu diperlakukan secara
khusus akan berbau apek dan ternak tidak akan suka memakannya. Dedak padi dapat
disimpan dalam jangka waktu lama dengan terlebih dahulu dibuat sebagai dedak padi
fermentasi.
Fermentasi dalam pemrosesan bahan pangan adalah pengubahan karbohidrat
menjadi alkohol dan karbon dioksida atau asam amino organik menggunakan ragi,
bakteri, fungi atau kombinasi dari ketiganya di bawah kondisi anaerobik. Perilaku
mikroorganisme terhadap makanan dapat menghasilkan dampak positif maupun
negatif, dan fermentasi makanan biasanya mengacu pada dampak positifnya. Sains
yang mempelajari fermentasi disebut dengan zimologi.
Beberapa manfaat fermentasi antara lain adalah memperkaya variasi makanan
dengan mengubah aroma, rasa, dan tekstur makanan, mengawetkan makanan dengan
menghasilkan sejumlah asam laktat, alkohol, dan asam asetat dalam jumlah yang
signifikan, memperkaya nutrisi makanan dengan menambahkan sejumlah protein,
asam amino, serta vitamin, dan mengeliminasi senyawa anti nutrisi.

V. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN


Kegiatan pembuatan dedak fermentasi ini mulai dari perencanaan sampai penyusunan
laporan dilaksanakan pada tanggal 14-28 September 2022 di Laboratorium Peternakan
dan Laboratorium Komputer SMKPP Negeri Paringin Kabupaten Balangan Provinsi
Kalimantan selatan.

VI. HASIL KEGIATAN PROYEK


A. Pemilihan Dedak
Hal pertama yang bisa anda lakukan dalam menguji dedak padi apakah
memiliki kualitas yang baik atau buruk adalah menilainya dengan panca indra. Cara
ini adalah cara yang paling praktis karena tidak membutuhkan peralatan namun
hanya dengan memanfatkan indra anda. Berikut ini adalah hal yang harus anda uji.
Penglihatan; dengan melihat dedak padi maka anda bisa menilai beberapa hal
seperti warna dedak padi, bentuk, dan keutuhannya. Warna terbaik dedak padi ialah
muda kecoklatan dengan bentuk yang halus.
Peraba; dengan perabaan digunakan untuk menilai tekstur dedak padi. Tempatkan
beberapa dedak padi pada telapak tangan anda kemudian lakukan perabaan untuk
menentukan teksturnya. Dedak padi yang baik ialah yang memiliki testur halus
dengan bentuk butiran halus.
Penciuman; dengan menggunakan hidung, maka anda bisa memastikan bahwa
dedak padi tersebut tidak ada campuran dan tidak tersimpan lama. Bau dedak padi
terbaik ialah tidak anyir dan berbau tengik.

B. Alat dan Bahan


a. Alat
1) Ember
2) Gayung
3) Timbangan
4) Plastik Penutup
5) Spanduk
6) Tali Nylon
b. Bahan
1) Air
2) M4 Peternakan
3) Dedak
4) Kangkung
5) Gula

C. Langkah Kerja
Cara Kerjanya pemijahan buatan dengan menggunakan hormon buatan adalah
sebagai berikut :
a. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan terlebih dahulu
b. Melakukan penakaran dedak sebanyak 6 kg dan kangkung yang sudah dicicang
halus sebanyak 1 Kg
c. Setelah itu didalam ember mencampurkan larutan M4 sebanyak 4 ml dengan
air sebanyak 1 liter
d. Menambahkan gula pasir sebanyak 100 gram pada larutan air tadi
e. Mengaduk dedak dan kangkung dengan alas spanduk sampai tercampur merata
f. Mencampur dedak dengan larutan air tadi dan aduk hingga merata
g. Memasukkan campuran tadi ke dalam ember dan padatkan
h. Menutup bagian atas ember dengan plastik bening, kemudian ikat dengan tali
nylon sampai rapat untuk menghindari kontaminasi
i. Menyimpan dedak ditrempat yang sejuk dan diamkan selama 2-3 hari sampai
menghasilkan dedak fermentasi yang baik.

D. Dedak fermentasi yang diperoleh dari hasil kegiatan


Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa penggunaan M4 berpengaruh
sangat nyata terhadap kandungan kadar abu dedak fermentasi. Semakin besar
tingkat penggunaan M4 terhadap dedak fermentasi berpengaruh pada peningkatan
kandungan kadar abunya. Peningkatan kadar abu yang terjadi diduga disebabkan
oleh dua hal yaitu; pertama, dikarenakan oleh kurang baiknya bahan baku dedak
padi yang diperoleh dari pasar dalam proses pengolahan, yakni masih banyak
lembaga dan endosperm yang terikut pada hasil penggilingan bahan dedak padinya,
maka kadar abu yang dihasilkannya tinggi. Menurut Rafzand (2013),banyaknya
lembaga dan endosperm pada dedak padi menandakan proses pengolahan kurang
baik karena masih banyak mengandung bahan pengotor yang menyebabkan hasil
analisis kadar abu menjadi tidak murni. Penyebab yang kedua, yaitu dikarenakan
diduga karena telah terjadinya penurunan bahan organik selama fermentasi yang
disebabkan oleh mikroba yang bersifat menguntungkan bersumber dari M4 dalam
proses pembakaran dan yang tertinggal unsur anorganiknya. Menurut Nasahi
(2010), menyatakan bahwa mikroba pelarut fosfat bersifat menguntungkan karena
mengeluarkan berbagai macam asam organik seperti asam formiat, asetat,
propional, laktat, glikolat, f- umarat, dan suksinat. Asam-asam organik ini dapat
membentuk khelat organik (kompleks stabil) dengan kation Al, Fe atau Ca yang
mengikat P sehingga ion H2PO4 2 -, menjadi bebas dari ikatannya. Tetapi hal ini
perlu adanya pengujian lebih lanjut terhadap kandungan mineral yang terdapat pada
dedak padi fermentasi ini.
Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa penggunaan M4 berpengaruh
nyata terhadap kandungan kadar serat kasar dedak fermentasi. Retno (2009),
menjelaskan bahwa ketidakstabilan dedak padi telah lama diketahui, disebabkan
oleh adanya aktivitas lipase pada dedak padi. Menurut Dewi (2013), enzim lipase
dapat mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol. Sebaliknya, lipase juga
mampu menyatukan gliserol dan asam lemak menjadi lemak.Sehingga hal inilah
yang menjadikan dedak padi sebagai pakan memiliki permasalahan penyimpanan
yang belum dapat dipecahkan yang berakibat mudah mengalami ketengikan karena
kandungan lemaknya yang tinggi.

VII.PENUTUP
Dari kegiatan pembuatan dedak fermentasi dapat dihasilkan dedak fermentasi yang
memiliki nilai gizi yang lebih baik.
DOKUMENTASI KEGIATAN PROYEK
PEMBUATAN DEDAK FERMENTASI

Gambar 1. Menyiapkan Kangkung dan Dedak

Gambar 2. Menakar M4 Peternakan

Gambar 3. Mencampur M4 dengan Air


Gambar 4. Menambahkan Gula pada campuran M4

Gambar 5. Mencampurkan larutan M4 ke dedak dan mengaduknya

Gambar 6. Memasukkan fermentasi dedak ke dalam ember


Gambar 7. Membungkus fermentasi dedak dan menyimpannya

Anda mungkin juga menyukai