3156-Article Text-8612-1-10-20211104

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 8

Indonesian Accounting Research Journal

Vol. 1, No. 3, June 2021, pp. 536 – 543


©Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Bandung

Pengaruh Kompetensi SDM terhadap Kualitas Laporan Keuangan


SKPD
(Survei pada SKPD di Pemerintah Kabupaten Bandung Barat)
The Effect of Human Resources Competence on The Quality of Financial Reports of The
Regional Work Units
(Survey on SKPD in the Government of West Bandung Regency)
Muhammad Fakhri
Program Studi D-4 Akuntansi Manajemen Pemerintahan, Politeknik Negeri Bandung
E-mail: [email protected]

Lili Indrawati
Jurusan Akuntansi, Politeknik Negeri Bandung
E-mail: [email protected]

Etti Ernita Sembiring


Jurusan Akuntansi, Politeknik Negeri Bandung
E-mail: [email protected]

Abstract : In the Regional Government Financial Report (LKPD) of West Bandung Regency, there
are still problems with the accounting and reporting control system. This is due to the fact the local
government is still not supported by human resources who have competence in the field of accounting. The
purpose of this study was to examine the effect of human resources (SDM) competency on the quality of
the financial reports of the Regional Work Units (SKPD) in the Government of West Bandung Regency.
This type of study uses a descriptive quantitative survey method. The data used are sourced from primary
data obtained directly from respondents. The sample used was 28 SKPD using purposive sampling
technique with SKPD criteria located in the West Bandung Regency Government. The data collection
method is field research using questionnaires. Data analysis used is simple regression analysis that’s
processed using SPSS software program version 24.0. The results of this examine imply that the competence
of human resources has a positive and significant effect on the quality of SKPD's financial reports. The
importance of the effect of human resource competency on the quality of SKPD's financial reports is 44%,
while the remaining 56% is encourage by different variables not tested.
Keywords : Human Resources Competency, The Quality of Financial Reports

1. Pendahuluan
Pemerintah di Indonesia telah melakukan reformasi di bidang keuangan dalam hal pengelolaan
keuangan, pelaporan keuangan, dan sistem akuntabilitas keuangan pemerintah untuk mewujudkan
good governance. Reformasi ini membuat tuntutan menjadi semakin meningkat terkait akuntabilitas
keuangan dari pihak-pihak yang berkepentingan atau stakeholders kepada pemerintah agar
terwujudnya good governance. Untuk merespon tuntutan akuntabilitas keuangan tersebut, pemerintah
telah mengeluarkan 3 paket UU di bidang pengelolaan keuangan negara yang isinya mengatur

Indonesian Accounting Research Journal ISSN: 2747-1241 (Online) | 536


Muhammad Fakhri, Lili Indrawati, Etti Ernita Sembiring

mengenai pertanggungjawaban atas pengelolaan dan penggunaan anggaran baik dari APBN
maupun APBD. Peraturan perundang-undangan tersebut bertujuan agar laporan keuangan
memiliki kualitas yang baik dan akuntabilitas keuangan menjadi transparan dan jujur.
Untuk dapat mencapai laporan keuangan dengan kualitas baik, pemerintah membutuhkan
peran dari SDM yang berkompeten dalam bidang akuntansi. SDM yang berkompeten di
lingkungan pemerintah daerah (Pemda) menjadi bagian yang sangat penting terutama yang terlibat
pada pengelolaan keuangan daerah, seperti yang dikatakan (Nasarudin, 2008) bahwa SDM itu
menjadi kunci keberhasilan suatu organisasi karena SDM dalam organisasi sangat berharga karena
pengetahuan, keterampilan dan sikapnya.
Keterbatasan SDM dengan latar belakang pendidikan ilmu akuntansi dapat membuat SDM di
pemerintah daerah kurang pemahaman atau penguasaan dalam mengelola dan membuat LKPD
yang baik dan benar. Menurut (Nazier, 2009) menyatakan bahwa teknisi akuntansi yang menguasai
dan memahami akuntansi sektor publik masih terbatas, baik sebagai pembuat kebijakan maupun
pelaksana kebijakan. Dampak dari ketidakpahaman ini yaitu akan menimbulkan banyak kesalahan
dalam pencatatan dan penyimpangan oleh Pemerintah Daerah karena tidak mematuhi peraturan
atau tidak akurat dalam menyajikan laporan keuangan, proses penyusunan laporan keuangan tidak
sesuai dengan peraturan atau menyimpang dari peraturan perundang-undangan. Tentunya hal
tersebut akan mengakibatkan LKPD yang disajikan oleh Pemerintah Daerah menjadi tidak jujur
dan tidak akurat. Apabila hal ini terjadi, maka dapat membuat kualitas informasi dalam LKPD
menurun dan menjadi tidak akurat untuk pengambilan keputusan karena kesalahan dalam laporan
keuangan akan mempengaruhi pengambilan keputusan. Menurut Payanta (Payanta, 2006),
menjelaskan jika laporan keuangan itu berkualitas, maka dapat membuat informasi pada laporan
keuangan menjadi meningkat kualitasnya.
Berdasarkan temuan Badan Pemeriksan Keuangan pada IHPS I 2020 menjelaskan bahwa
masih ditemukanpermasalahan pada lemahnya sistem pengendalian akuntansi serta pelaporan
yang terjadi di 223 Pemda, diantaranya entitas tidak tepat waktu memberikan laporan, sistem
informasi akuntansi serta pelaporan yang belum memadai. Hal tersebut disebabkan karena di
lingkungan Pemerintah Daerah masihbelum didukung dengan SDM yang memiliki kompetensi
dibidang ilmu akuntansi. Hal ini juga terjadi di Pemerintah Kabupaten Bandung Barat. Dari
tahun ke tahun, masalah lemahnya kompetensi SDM dalam hal pengelolaan keuangan yang
masih belum terselesaikan ini membuat kualitas LKPD menjadi kurang baik. Lemahnya
kompetensi SDM ini menjadi permasalahan yang serius dalam mengatasi permasalahan pada
laporan keuangan. Maka dari itu, Pemerintah Kabupaten Bandung Barat diminta untuk
meningkatkan terus kompetensi SDM,terutama dalam pembuatan LKPD yang sesuai dengan
peraturan perundang-undangan (daerah.sindonews.com, 2019).
Begitu pentingnya peran dari SDM yang berkompeten dibidang akuntansi yang khususnya
memahami sektor publik. Dengan adanyaSDM yang memadai di lingkungan pemerintah maka
akan meningkatkan kualitas LKPD, sehingga akuntabilitas publik dalam hal keuangan ini
meningkat menjadi lebih baik. Berdasarkan penjelasan di atas, maka diambil judul : “Pengaruh
Kompetensi SDM terhadap Kualitas Laporan Keuangan SKPD (Survei pada SKPD
Pemerintah Kabupaten Bandung Barat)”

2. Tinjauan Pustaka
2.1. Kompetensi SDM
Kompetensi SDM di lingkungan pemerintah merupakan hal yang penting dalam mencapai
good governance. Kompetensi yang melekat pada masing-masing individu meliputi aspek pengetahuan,
keterampilan serta perilaku, seperti yang diatur pada “UU No. 13 Tahun 2013 tentang
ketenagakerjaan” menyatakan bahwa “kompetensi kerja adalah kemampuan kerja setiap orang,
termasuk pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang memenuhi standar”.

Indonesian Accounting Research Journal ISSN: 2747-1241 (Online) | 537


Muhammad Fakhri, Lili Indrawati, Etti Ernita Sembiring

Kompetensi memiliki ciri atau karakteristik yang menjadi dasar bagi seseorang untuk dapat
bekerja secara optimal sesuai dengan bidangnya. Dalam “PERKA BKN No. 7 Tahun 2013 tentang
Pedoman Penyusunan Standar Kompetensi Manajerial Pegawai Negeri Sipil” menyatakan bahwa
“kompetensi adalah karakteristik dan kemampuan kerja yang mencakup aspek pengetahuan,
keterampilan, dan sikap sesuai tugas dan / atau fungsi jabatan”. Terdapat tiga karakteristik dari
kompetensi SDM antara lain (1) pengetahuan, (2) keterampilan, (3) sikap.
2.2. Kualitas Laporan Keuangan
Jika laporan keuangan telah memenuhi standar, maka laporan keuangan itu dapat dikatakan
memenuhi karakteristik kualitatif dari laporan keuangan atau dinyatakan berkualitas. Berdasarkan
“PP No. 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan” menyatakan bahwa “laporan
keuangan adalah laporan terstruktur mengenai kondisi keuangan dan transaksi yang dilakukan oleh
entitas pelapor”. Informasi dari laporan keuangan dapat digunakan oleh para penggunanya untuk
membantu dalam proses pengambilan keputusan. Oleh sebab itu, “laporan keuangan tersebut harus
memenuhi karakteristik kualitatifnya yang terdiri dari relevan, andal, dapat dibandingkan, dan dapat
dipahami.”
2.3. Kerangka Pemikiran
Kompetensi SDM merupakan suatu karakteristik dasar setiap individu yang menunjukkan
cara bertindak, berpikir, dan bersikap sesuai dengan bidangnya. Terdapat tiga karaktersitik
kompetensi yang terdapat dalam “PERKA BKN No. 7 Tahun 2013 Tentang Pedoman
Penyusunan Standar Kompetensi Manajerial Pegawai Negeri Sipil" yang dijadikan dimensi dari
variabel kompetensi SDM antara lain pengetahuan, keterampilan serta sikap.
Pemerintah harus memiliki SDM yang berkompeten dengan akademik yang berlatar
belakang ilmu akuntansi, mengikuti pendidikan dan pelatihan (Diklat) terkait ilmu akuntansi, dan
memiliki pengalaman di bidang akuntansi. Kompetensi SDM mempunyai peranan yang sangat
krusial dalam menyiapkan laporan keuangan yang berkualitas sesuai dengan yang diatur pada “PP
No. 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintah” yang dijadikan dimensi dari variabel
“kualitas laporan keuangan SKPD yang terdiri dari relevan, andal, dapat dibandingkan, serta dapat
dipahami.”
Kegagalan SDM dalam pemahaman dan pengaplikasian pengetahuan akuntansi akan
berdampak pada kualitas LKPD menjadi kurang baik karena terjadi kesalahan atau kekeliruan pada
LKPD yang disajikan dan tidak sesuianya LKPD dengan peraturan dan ketentuan yang berlaku.
(Soimah, 2014). Maka dari itu, diperlukan SDM yang mempunyai kompetensi untuk mampu
menyajikan LKPD yang memiliki kualitas baik. SDM dengan terpenuhinya karakteristik kompeten
akan dapat mempengaruhi kualitas LKPD menjadi meningkat sehingga LKPD dapat sesuai dengan
karakteristik kualitatifnya dan hasil pemeriksaan dari BPK memperoleh opini Wajar Tanpa
Pengecualian (WTP). Teori tersebut sejalan dengan penelitian Emilda Ihsanti (2014), Dewi Andini
& Yusrawati (2015) dan Iftitah Dian Humairoh (2013) dengan hasil penelitian yaitu kompetensi
SDM mempengaruhi kualitas pada laporan keuangan. Akan tetapi tidak sejalan dengan penelitian
Mustika Triwahyuni (2016) dan Ratna Wijayanti (2017) dengan hasil yaitu kompetensi SDM tidak
memiliki pengaruh terhadap kualitas laporan keuangan.
Sesuai dengan kerangka berpikir di atas, maka di berikut ini adalah gambar skema model
penelitian.

Gambar 1. Skema Model Penelitian

Indonesian Accounting Research Journal ISSN: 2747-1241 (Online) | 538


Muhammad Fakhri, Lili Indrawati, Etti Ernita Sembiring

2.4. Hipotesis Penelitian


Berdasarkan Sugiyono (2016) menyatakan bahwa “hipotesis adalah dugaan sementara dari
rumusan masalah yang berbentuk kalimat petanyaan”. Masih bersifat hipotetis atau sementara
karena belum dapat dibuktikan keasliannya. Penelitian ini akan menguji bagaimana pengaruh
kompetensi SDM terhadap kualitas laporan keuangan SKPD Pemerintah Kabupaten Bandung
Barat. Pada Penelitian Iftitah Dian Humairoh (2013), Emilda Ihsanti (Ihsanti, 2014), dan Sri
Listiyani & Arwan Gunawan (2020) mengatakan bahwa kompetensi SDM berpengaruh terhadap
kualitas laporan keuangan SKPD. Sesuai dengan rumusan masalah dan kerangka pemikiran yang
sudah dipaparkan, sehingga dibuat hipotesis penelitian yaitu:
H1 : Kompetensi SDM memiliki pengaruh terhadap kualitas laporan keuangan SKPD

3. Metode Penelitian
Metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif digunakan dalam penelitian ini untuk menguji
pengaruh dari kompetensi SDM terhadap kualitas laporan keuangan SKPD. Menurut Sugiyono
(Sugiyono, 2013, p. 6), “metode kuantitatif merupakan suatu metode penelitian yang berlandaskan
pada filsafat positivisme yang digunakan untuk penelitian populasi atau sampel tertentu,
pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif atau statistik
dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan”. Populasi yang digunakan yaitu
seluruh SKPD Pemerintah Kabupaten Bandung Barat yang berjumlah 45 SKPD. Metode
pengambilan sampel yaitu metode non probability sampling dan jenis purposive sampling dengan kriteria
hanya SKPD yang terdapat di lingkungan kantor Pemerintah Kabupaten Bandung Barat, sebanyak
28 SKPD. “Metode non probability sampling merupakan metode yang tidak memberi
peluang/kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi
sampel” (Ghozali, 2001, p. 60). Sedangkan, “jenis purposive sampling yaitu melakukan pengambilan
sampel terbatas pada unit tertentu yang dapat memberikan informasi sesuai dengan kriteria yang
telah ditentukan” (Sekaran, 2006).
Jenis data kuantitatif dengan sumber datanya yaitu data primer yang didapatkan dari responden
dengan memakai kuesioner yang disebar langsung pada setiap SKPD. “Data primer merupakan
sumber data dari suatu penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli tanpa melalui
perantara” (Indriantoro & Supomo, 1999, p. 147). Untuk mengukur variabel, digunakan skala likert.
Menurut Sugiyono, (2011, p. 93) menyatakan bahwa “skala likert digunakan untukmengukur sikap,
pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang terhadap suatu fenomena tertentu”.
Teknik analisisnya yaitu menggunakan teknik analisis deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Uji
kualitas data dilakukan setelah data terkumpul meliputi uji validitas beserta uji reliabilitas, lalu
dilakukan uji asumsi klasik menggunakan uji normalitas data dengan menggunakan SPSS version
24.0. Selanjutnya setelah diketahui bahwa data layak untuk diolah maka dilakukan analisis regresi
sederhana, uji parsial dan uji koefisien determinasi menggunakan SPSS version 24.0.

4. Hasil & Pembahasan


4.1 Hasil Analisis Deskriptif
Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner, telah terkumpul kuesioner penelitian berjumlah 83
responden. Berikut ini adalah hasil analisis deskriptif pada variabel X dan variabel Y.
4.1.1 Analisis Deskriptif Variabel Kompetensi SDM (X)
Di bawah ini adalah hasil analisis deskriptif mengenai Kompetensi SDM.

Indonesian Accounting Research Journal ISSN: 2747-1241 (Online) | 539


Muhammad Fakhri, Lili Indrawati, Etti Ernita Sembiring

Tabel 1. Hasil Nilai Batas Kategori Jawaban Responden mengenai Kompetensi SDM

Berdasarkan tabel di atas, memperlihatkan bahwa rata-rata skor jawaban responden sebesar
332,44. Skor tersebut berada pada rentang 282,3 – 348,6 yang berarti bahwa menurut persepsi
responden, kompetensi SDM yang dimiliki oleh setiap SKPD Pemerintah Kabupaten Bandung
Barat berada pada kategori baik.

4.1.2 Analisis Deskriptif Variabel Kualitas Laporan Keuangan SKPD (Y)


Berikut ini merupakan hasil analisis deskriptif mengenai Kompetensi SDM.
Tabel 2. Hasil Nilai Batas Kategori Jawaban Responden mengenai Laporan Keuangan SKPD

Berdasarkan tabel di atas, memperlihatkan bahwa rata-rata skor jawaban responden sebesar
349,89. Skor tersebut berada pada rentang 348,7 – 415 yang berarti bahwa menurut persepsi
responden, kualitas laporan keuangan yang dimiliki oleh setiap SKPD Pemerintah Kabupaten
Bandung Barat berada pada kategori sangat baik.

4.2 Hasil Analisis Regresi Sederhana


Berikut ini hasil pengolahan data dengan aplikasi SPSS versi 24.0 antara lain.
Tabel 3. Hasil Perhitungan Analisis Data

Berdasarkan Tabel 1, diperoleh hasil perhitungan nilai konstanta a = 12,108, koefesien


variabel kompetensi SDM (X) = 0,402 dimana variabel tersebut memiliki nilai signifikansi 0,000 (<
0,05). Maka hasil persamaan regresinya yaitu :

Y = 12,108 + 0,402X + e

Indonesian Accounting Research Journal ISSN: 2747-1241 (Online) | 540


Muhammad Fakhri, Lili Indrawati, Etti Ernita Sembiring

Besarnya nilai konstansta yakni 12,108 menunjukkan apabila variabel independen (kompetensi
SDM) memiliki nilai 0 atau konstan, maka variabel dependen (kualitas laporan keuangan) tidak
mengalamai perubahan atau bernilai sama dengan 12,108. Koefisien variabel kompetensi SDM (X)
sebesar 0,402 menunjukkan apabila variabel kompetensi SDM (X) bertambah sebesar 1 satuan,
akan bertambah juga nilai variabel Y sebesar 0,402. Artinya variabel kualitas laporan keuangan
memiliki hubungan yang searah (positif) dengan variabel kompetensi SDM.
Kemudian dilihat pada nilai thitung 7,985 > ttabel 1,664 dan nilai probabilitas signifikansi sebesar
0,000 (< 0,05). Oleh sebab itu, dapat diketahui bahwa H1 diterima dan H0 ditolak, artinya
kompetensi SDM (X) memiliki pengaruh signikan terhadap variabel kualitas laporan keuangan
SKPD (Y).
Hasil ini senada dengan Listiyani & Gunawan (2020) yang menyatakan bahwa kualitas
laporan keuangan dipengaruhi oleh kompetensi SDM. Senada dengan peneliti lain yaitu Tawaqal &
Suparno (2017) menyatakan bahwa “kompetensi SDM memiliki pengaruh terhadap kualitas
laporan keuangan”. Hal tersebut memperlihatkan bahwa kompetensi SDM terlibat dalam
pengendalian keuangan dan pembuatan laporan keuangan menjadi bagian penting dalam
pencapaian LKPD yang berkualitas.

4.3 Uji Koefisien Determinasi


Di bawah ini merupakan hasil pengujian koefisien determinasi.
Tabel 4. Hasil Uji Koefisien Determinasi

Berdasarkan tabel di atas, memperlihatkan bahwa nilai R2 yakni 0,44 atau 44%. Oleh sebab itu,
dapat diketahui bahwa variabel independen yaitu kompetensi SDM berpengaruh sebesar 44%
terhadap kualitas laporan keuangan. Hal tersebut memperlihatkan bahwa kualitas laporan keuangan
dipengaruhi oleh kompetensi SDM sebesar 44% dan 56% sisanya dipengaruhi oleh variabel diluar
penelitian ini.

5. Penutup
Berdasarkan pembahasan sebelumnya dengan judul penelitian “Pengaruh Kompetensi SDM
terhadap Kualitas Laporan Keuangan SKPD” dapat diringkas bahwa kompetensi SDM (X)
berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kualitas laporan keuangan SKPD (Y). Hal ini
terlihat sebesar 44% kualitas laporan keuangan SKPD dipengaruhi oleh kompetensi SDM,
sementara variabel lain diluar penelitian mempengaruhi sisanya sebesar 56%. Hasil ini
memperlihatkan bahwa semakin baik kompetensi SDM yang ada pada SKPD di Pemerintah
Kabupaten Bandung Barat maka kualitas laporan keuangan SKPD pun akan semakin baik.
Adapun keterbatasan dalam penelitian ini, karena dilakukan pada saat pandemi covid-19,
sehingga terdapat keterbatasan dalam penelitian yaitu proses pengambilan data melalui penyebaran
kuesioner kepada responden yang memerlukan waktu yang cukup lama karena di lingkungan
Pemerintah Kabupaten Bandung Barat menetapkan sistem Work From Home (WFH) sebesar 50%
dari kapasitas. Selain itu, pengambilan data melalui kuisioner menyebabkan data pada penelitian ini

Indonesian Accounting Research Journal ISSN: 2747-1241 (Online) | 541


Muhammad Fakhri, Lili Indrawati, Etti Ernita Sembiring

tidak cukup mendalam karena tidak memperoleh informasi secara terperinci mengenai pengaruh
kompetensi SDM terhadap kualitas laporan keuangan SKPD.
Menurut kesimpulan yang telah diuraikan di atas, maka diharapkan SKPD pada Pemerintah
Kabupaten Bandung Barat agar senantiasa melakukan peningkatan kompetensi SDM dengan
mengoptimalkan pendidikan dan pelatihan, mengoptimalkan bimbingan teknis untuk mewujudkan
kompetensi teknis, mengembangkan jabaran fungsional menuju spesialisasi, serta memberikan
pengembangan karir PNS melalui pendidikan formal. Sehingga laporan keuangan yang disusun oleh
setiap SKPD memiliki informasi yang berkualitas yang memenuhi karakteristik kualitatifnya.

References
Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia. (2020). Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester I tahun
2020.

daerah.sindonews.com. (2019). PKB Bandung Barat Kritisi Masalah Pengelolaan Aset. 20 Desember.
https://daerah.sindonews.com/artikel/jabar/13540/pkb-bandung-barat- kritisi-masalah-
pengelolaan-aset?showpage=all

Dian Humairoh, I. (2013). Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) terhadap Kualitas Laporan
Keuangan Pemerintah Daerah (Studi Empiris Pada SKPD Kabupaten Jember).

Ghozali, I. (2001). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. BP UNDIP.

Ihsanti, E. (2014). Pengaruh kompetensi sumber daya manusia dan penerapan sistem akuntansi
keuangan daerah terhadap kualitas laporan keuangan daerah (Studi Empiris pada SKPD Kab.
Lima Puluh Kota). Jurnal Akuntansi, 2(3).

Indriantoro, N., & Supomo, B. (1999). Metodologi Penelitian dan Bisnis. BPFE Yogyakarta.

Listiyani, S., & Gunawan, A. (2020). Pengaruh Penerapan Sistem Pengendalian Intern dan
Kompetensi Sumber Daya Manusia terhadap Kualitas Laporan Keuangan. Prosiding Industrial
Research Workshop and National Seminar, 11(1), 814–819.

Nasarudin, F. (2008). Pengaruh Pendidikan, Pelatihan dan Pengalaman Kerja terhadap Kualitas
Penyajian Informasi Akuntansi pada PT. BNI, Tbk. Jurnal IchsanGorontalo, 3(Februari-April
2008).

Nazier, D. (2009). Kesiapan SDM Pemerintah Menuju Tata Kelola Keuangan Negara Yang Akuntabel dan
Transparan.

Payanta. (2006). Pengaruh Kualitas Auditor, Independensi dan Opini Audit terhadap Kualitas
Laporan Keuangan. Jurnal Bisnis Dan Manajemen, 6(1).

Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan. (n.d.).

PERKA BKN no. 7 Tahun 2013 tentang Pedoman Penyusunan Standar Kompetensi Manajerial Pegawai Negeri
Sipil. (n.d.).

Sekaran, U. (2006). Metode Penelitian Bisnis. Salemba Empat.

Soimah. (2014). Pengaruh Kapasitas Sumber Daya Manusia, Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Sistem

Indonesian Accounting Research Journal ISSN: 2747-1241 (Online) | 542


Muhammad Fakhri, Lili Indrawati, Etti Ernita Sembiring

Pengendalian Internal Pemerintah Terhadap Kualitas Laporan Keuangan pemerintah Daerah Kabupaten
Bengkulu Utara. Universitas Bengkulu.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Alfabeta.

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Alfabeta.

Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Alfabeta.

Tawaqal, I., & Suparno, S. (2017). Pengaruh Penerapan Sistem Informasi Akuntansi, Sistem
Pengendalian Internal, Dan Kompetensi Sumber Daya Manusia Terhadap Kualitas Laporan
Keuangan Satuan Kerja Perangkat Daerah Di Pemerintah Kota Banda Aceh. Jurnal Ilmiah
Mahasiswa Ekonomi Akuntansi, 2(4), 125–135.

Triwahyuni, M., Azlina, N., & Silfi, A. (2016). Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan
(Sap), Kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) Dan Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah
Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Skpd (Studipadapemerintah Daerah Kota Dumai). Riau
University.

Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2013 tentang Ketenagakerjaan. (n.d.).

Wijayanti, R., & Handayani, N. (2017). Pengaruh kompetensi sdm dan implementasi akuntansi
akrual terhadap kualitas laporan keuangan daerah. Jurnal Ilmu Dan Riset Akuntansi (JIRA), 6(3).

Yusrawati, Y., & Andini, D. (2015). Pengaruh kompetensi sumber daya manusia dan penerapan
sistem akuntansi keuangan daerah terhadap kualitas laporan keuangan daerah. Jurnal Ekonomi
KIAT, 24(1), 65–82.

Indonesian Accounting Research Journal ISSN: 2747-1241 (Online) | 543

Anda mungkin juga menyukai