Document 5
Document 5
Document 5
*Correspondences : [email protected]
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan guna menganalisis faktor-faktor yang
mempengaruhi kualitas laporan keuangan Pemerintah Daerah
Kabupaten Bangli. Pengumpulan data dilakukan melalui
penyebaran kuesioner pada 25 OPD di lingkungan Pemerintah
Daerah Kabupaten Bangli. Adapun metode penentuan sampel
yang digunakan yakni purposive sampling, sehingga diperoleh 75 e-ISSN 2302-8556
orang sebagai sampel dalam penelitian ini. Adapun analisis
regresi linear berganda dipilih peneliti sebagai teknik dalam Vol. 32 No. 11
melakukan analisis dan menguji hipotesis. Hasil penelitian ini Denpasar, 26 November 2022
yakni kompetensi sumber daya manusia, sistem pengendalian Hal. 3255-3271
intern pemerintah, komitmen organisasi, pemanfaatan teknologi
informasi, serta penerapan standar akuntansi pemerintahan DOI:
10.24843/EJA.2022.v32.i11.p05
berbasis akrual berpengaruh positif pada kualitas laporan
keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Bangli. PENGUTIPAN:
Garini, M. P. A., & Erawati,
Kata Kunci: Kompetensi Sumber Daya Manusia; Sistem N. M. A. (2022). Analisis
Pengendalian Intern; Komitmen Organisasi; Faktor-Faktor yang
Teknologi Informasi; Standar Akuntansi Mempengaruhi Kualitas
Pemerintahan Berbasis Akrual. Laporan Keuangan
Pemerintah Daerah. E-Jurnal
Quality of Local Government Financial Reports Akuntansi, 32(11), 3255-3271
3255
GARINI, M. P. A., & ERAWATI, N. M. A.
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR…
PENDAHULUAN
Reformasi akuntansi dan administrasi sektor publik, ditandai dengan adanya
tuntutan akuntabilitas dan transparansi, kepada entitas penyelenggara
pemerintahan termasuk di lingkungan pemerintah daerah. Tuntutan akuntabilitas
dan transparansi tersebut, dapat terpenuhi salah satunya melalui penyajian
laporan keuangan pemerintah daerah atau LKPD. Laporan Keuangan Pemerintah
Daerah (LKPD) merupakan wadah bagi pemerintah daerah dalam
mempertanggungjawabkan hasil kinerja pengelolaan keuangan daerah.
Ketersediaan informasi keuangan yang berkualitas dalam LKPD akan
memudahkan berbagai pihak yang berkepentingan dalam mengambil keputusan
yang tepat dan selaras dengan tujuan dan strategi yang telah ditetapkan, sebab
tingkat kualitas informasi yang terkandung akan mempengaruhi kekuatan
keputusan yang diambil (Afiah et al., 2020). Berdasarkan hal tersebut kualitas
informasi dari laporan keuangan yang disajikan, merupakan hal mendasar yang
sepatutnya mendapat perhatian lebih dari pemerintah daerah. Namun, tatkala
laporan keuangan pemerintah daerah yang berkualitas atau bermutu menjadi
harapan bagi berbagai pihak yang bersangkutan, harapan tersebut pun tidak
selalu dapat terpenuhi, oleh sebab adanya permasalahan atau penyimpangan
dalam proses penyusunan laporan keuangan. Mengacu pada hal tersebut,
fenomena kualitas laporan keuangan pemerintah di Indonesia merupakan sesuatu
yang menarik untuk digali lebih dalam.
Terdapat empat karakteristik kualitatif laporan keuangan, yang menjadi
ketentuan normatif yang harus terpenuhi, agar laporan keuangan pemerintah
dapat mewujudkan kualitas yang diharapkan menurut Peraturan Pemerintah
Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan, meliputi relevan,
andal, dapat dibandingkan, dan dapat dipahami. Selain dilihat dari keempat
karakteristik tersebut, pengguna laporan keuangan pemerintah daerah kerap
menjadikan argumentasi opini Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) sebagai
parameter yang digunakan untuk mendapatkan tingkat keyakinan atas sebuah
laporan keuangan yang disajikan. Berdasarkan hasil tinjauan BPK atas LKPD di
wilayah Provinsi Bali, LKPD Kabupaten Bangli menjadi LKPD terakhir di Provinsi
Bali yang akhirnya mendapat unqualified opinion atau opini Wajar Tanpa
Pengecualian (WTP) dari BPK, setelah sebelumnya menjadi satu-satunya LKPD di
Provinsi Bali yang memperoleh qualified opinion atau opini Wajar Dengan
Pengecualian (WDP), tepatnya pada LKPD tahun 2015. Di balik unqualified opinion
atau opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) yang didapatkan pada LKPD tahun
2019 pun, masih diperoleh catatan atas Sistem Pengendalian Intern (SPI) maupun
kepatuhan akan ketentuan peraturan perundang-undangan.
BPK juga melakukan pemeriksaan atas sistem pengendalian intern dan
kepatuhan akan peraturan perundang-undangan, perihal kewajaran laporan
keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Bangli tahun 2020, yang ternyata
berdasarkan keterangan Pejabat Fungsional Auditor Inspektorat Kabupaten
Bangli, didapatkan beberapa hal yang kurang sesuai dengan ketentuan, di
antaranya yakni pemungutan pajak daerah, perhitungan Tunjangan Perbaikan
Penghasilan (TPP) Pegawai Pemerintah Kabupaten Bangli, serta penganggaran
dan pertanggungjawaban pemberian hibah kepada organisasi masyarakat belum
sesuai dengan ketentuan. Pengelolaan dana transfer bantuan keuangan kepada
3256
E-JURNAL AKUNTANSI
VOL 32 NO 11 NOVEMBER 2022 HLMN. 3255-3271
pemerintah desa pun belum sepenuhnya memadai. Selain itu, pada beberapa
perangkat daerah penganggaran untuk pembayaran honorarium non ASN belum
sesuai dengan pedoman penyusunan APBD. Tidak hanya itu BPK juga
menemukan realisasi belanja yang tidak menggambarkan belanja Pemerintah
Daerah Kabupaten Bangli yang seharusnya, selain itu terdapat juga anggaran dan
realisasi uang transportasi suatu kegiatan yang tidak mengacu pada satuan biaya
perjalanan dinas, serta terdapat satu belanja yang belum ditetapkan Standar
Satuan Biayanya (SBB). Sedangkan untuk pengelolaan aset, belum dilakukan
penghapusan atas aset yang terdampak keadaan kahar (terbakar dan hilang).
Laporan keuangan yang berkualitas meliputi relevan, andal, dapat
dibandingkan, dan dapat dipahami, tercipta dengan adanya dukungan dari
faktor-faktor di lingkungan sekitar baik dari aparat yang terlibat di dalam
penyajian laporan keuangan, maupun kebijakan atau peraturan yang diterapkan
oleh pemerintah. Menurut Agung & Gayatri (2018), beberapa faktor yang dapat
mendukung terciptanya laporan keuangan yang berkualitas ialah sumber daya
manusia yang berkompeten dalam penyajian laporan keuangan, sistem
pengendalian intern yang memadai, dan komitmen organisasi dalam mencapai
tujuan organisasi. Faktor-faktor tersebut pun perlu mendapat perhatian khusus
Pemerintah Daerah Kabupaten Bangli demi menciptakan laporan keuangan yang
lebih berkualitas.
Keberhasilan pemerintah daerah dalam melaksanakan segala tanggung
jawabnya tidak terlepas dari adanya peran besar sumber daya manusia yang
memiliki kompetensi di bidangnya. Kompetensi ialah karakter fundamental
individu yang berhubungan dengan efektivitas pencapaian kesuksesan kerja,
yang dapat direpresentasikan dalam wujud tindakan, perilaku, serta pikiran
dalam suatu pekerjaan atau situasi (Afiah et al., 2020; Sari & Ariawaty, 2019).
Menurut Muda et al. (2017) kompetensi sumber daya manusia ialah kemampuan
yang dikuasai seseorang dalam melaksanakan tugas yang dilimpahkan
kepadanya dengan berbekal pengetahuan, keterampilan serta pengalaman yang
cukup memadai. Sehubungan dengan pengertian tersebut, sumber daya manusia
yang memiliki kompetensi khususnya di bidang akuntansi, sangat diperlukan
untuk dapat menyajikan laporan keuangan yang berkualitas (Fitriana &
Wahyudin, 2017). Penelitian mengenai keterkaitan antara kompetensi sumber
daya manusia dengan kualitas laporan keuangan pemerintah daerah, sudah
beberapa kali dilaksanakan dan memperoleh hasil yang beragam. Beberapa di
antaranya yakni Sumaryati et al. (2020) dan Ariyanto (2020) yang memperoleh
hasil kompetensi sumber daya manusia memberikan pengaruh positif pada
kualitas laporan keuangan pemerintah daerah, sedangkan Wijayanti & Handayani
(2017) menyatakan kompetensi sumber daya manusia tidak memberikan
pengaruh positif pada kualitas laporan keuangan pemerintah daerah.
Seberapa baik pengendalian intern yang diterapkan oleh pemerintah juga
dapat menentukan kualitas laporan keuangan yang dihasilkan. Penerapan sistem
pengendalian intern yang memadai akan menjadikan sumber daya, segala
aktivitas atau kegiatan termasuk pengolahan data termonitor serta berada dalam
lingkup pengaturan, sehingga dapat mencegah dan mendeteksi kekeliruan atau
tindak penyelewengan yang dilakukan, termasuk dalam pelaporan keuangan
(Setiawan & Gayatri, 2017). Dapat dikatakan bahwa penerapan sistem
3257
GARINI, M. P. A., & ERAWATI, N. M. A.
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR…
ini mengutus legislatif sebagai wakilnya yang bertindak selaku principal dan
bertanggung jawab mengontrol jalannya pemerintahan. Pertanggungjawaban
agent kepada principal tersebut dapat diwujudkan dengan penyajian laporan
keuangan yang berkualitas. Teori Kepatuhan sebagai teori pendukung dalam
penelitian ini, dilihat dari perspektif normatif dapat menjelaskan masalah
pelaporan keuangan (Eristanti et al., 2019). Teori yang dicetuskan oleh Stanley
Milgram pada tahun 1963 ini, dapat menggambarkan bagaimana kepatuhan
pemerintah daerah akan peraturan yang ditetapkan dalam hal penyajian laporan
keuangan, guna mempertanggungjawabkan jalannya tugas dan fungsinya kepada
pemangku kepentingan, sebagaimana yang dimuat dalam Undang-Undang
Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara dan Undang–Undang Nomor 23
Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.
Teori Keagenan dapat menjelaskan keterkaitan antara kompetensi yang
dimiliki oleh seorang individu dengan kualitas atau mutu dari laporan keuangan
pemerintah daerah. Agent yang dalam hal ini adalah Pemerintah Daerah
Kabupaten Bangli, berkewajiban mempertanggungjawabkan amanah yang
diberikan oleh principal. Lembaga legislatif yang merupakan representasi dari
rakyat yang dalam hal ini bertindak selaku principal, membutuhkan laporan
keuangan yang berkualitas atau bermutu sebagai wujud pertanggungjawaban
agent. Pemenuhan kebutuhan principal akan laporan keuangan yang bermutu,
dapat terealisasi melalui kompetensi yang dimiliki oleh pihak yang terlibat dalam
penyajian laporan keuangan tersebut (Karsana & Suaryana, 2017). Sumber daya
manusia yang berkompeten khususnya di bidang akuntansi dapat dikatakan
menjadi salah satu aspek penting yang dapat memberi pengaruh terhadap baik
buruknya kualitas laporan keuangan yang dihasilkan oleh agent untuk principal-
nya (Nurlis, 2018). Penelitian sejenis yang sudah dilaksanakan sebelumnya oleh
Pujanira & Taman (2017); Agung & Gayatri (2018); Tampubolon & Basid (2019);
Ariyanto (2020); serta Sumaryati et al. (2020) memperoleh hasil bahwa kompetensi
sumber daya manusia memberikan pengaruh positif pada kualitas laporan
keuangan pemerintah daerah.
H1 : Kompetensi sumber daya manusia berpengaruh positif pada kualitas laporan
keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Bangli.
Keterkaitan antara sistem pengendalian intern pemerintah dengan kualitas
atau mutu laporan keuangan pemerintah daerah pun, dapat dijelaskan dalam
konteks Teori Keagenan. Pelaksanaan sistem pengendalian intern di lingkungan
institusi pemerintah dapat menjadi salah satu tindakan untuk mengatasi adanya
agency problem, karena dengan pengendalian intern yang memadai, risiko
terjadinya kekeliruan maupun kecurangan dalam penyusunan laporan keuangan
akan terminimalisir, oleh karenanya akan tercipta laporan keuangan yang
berkualitas, sebagaimana yang dibutuhkan oleh rakyat yang dalam hal ini
direpresentasikan oleh lembaga legislatif selaku principal. Apabila dikaitkan
dengan Teori Kepatuhan, pengendalian intern yang dijalankan oleh pemerintah
daerah merupakan bentuk kepatuhannya terhadap Peraturan Pemerintah Nomor
60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah, yang secara tegas
telah menuntut institusi pemerintah untuk mewujudkan sistem pengendalian
intern yang juga berguna untuk memberikan kepastian memadai, bahwasanya
laporan keuangan pemerintah daerah telah tersaji secara wajar, sebagaimana SAP
3260
E-JURNAL AKUNTANSI
VOL 32 NO 11 NOVEMBER 2022 HLMN. 3255-3271
3261
GARINI, M. P. A., & ERAWATI, N. M. A.
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR…
METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan di lingkup Pemerintah Daerah Kabupaten Bangli.
Populasi dalam penelitian ini ialah seluruh aparat yang menjalankan tugas di
bidang akuntansi atau tata usaha keuangan pada 25 OPD yang berada di
lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Bangli. Sampel pada penelitian ini
ditentukan dengan metode non probability sampling dengan teknik purposive
sampling. Sampel ditentukan dengan kriteria aparat yang menjalankan tugas di
bidang akuntansi atau tata usaha keuangan di setiap OPD yang meliputi: kepala
subbagian keuangan; bendahara; serta satu orang bendahara pembantu dengan
kurun waktu kerja sekurang-kurangnya satu tahun dalam masa penyusunan
laporan keuangan. Mengacu pada kriteria tersebut dari total jumlah populasi
yakni 151 orang, diperoleh 75 orang yang memenuhi kriteria sebagai sampel.
Pengambilan data pada penelitian ini dilaksanakan dengan metode angket yaitu
dengan menyebarkan kuesioner. Setiap jawaban dari butir pernyataan dalam
kuesioner diukur menggunakan skala likert 4 (empat) poin.
Pada penelitian ini variabel independen atau variabel bebas terdiri dari
kompetensi sumber daya manusia (X1 ), sistem pengendalian intern pemerintah
(X2 ), komitmen organisasi (X3 ), pemanfaatan teknologi informasi (X4 ), dan
penerapan standar akuntansi pemerintahan berbasis akrual (X 5 ). Sementara
kualitas laporan keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Bangli (Y) sebagai
variabel dependen atau variabel terikat. Pengukuran variabel kompetensi sumber
daya manusia mempergunakan indikator yang mengacu pada penelitian
Sudiarianti (2015), yang meliputi: pengetahuan; keahlian; serta perilaku. Indikator
yang digunakan untuk mengukur variabel sistem pengendalian intern pemerintah
3262
E-JURNAL AKUNTANSI
VOL 32 NO 11 NOVEMBER 2022 HLMN. 3255-3271
mengacu pada penelitian Andrianto (2017). Indikator yang dimaksud antara lain :
lingkungan pengendalian; evaluasi risiko; aktivitas pengendalian; informasi dan
komunikasi; serta pengawasan. Variabel komitmen organisasi diukur dengan
mengacu pada indikator Allen dan Meyer (1990) yang dikembangkan oleh Andika
(2017). Indikator yang dimaksud di antaranya : komitmen afektif; komitmen
berkelanjutan; serta komitmen normatif. Variabel pemanfaatan teknologi
informasi diukur menggunakan indikator penelitian Ningrum (2018), yakni:
pemanfaatan komputer dan jaringan internet. Indikator yang digunakan untuk
mengukur variabel penerapan standar akuntansi pemerintahan berbasis akrual
mengacu pada indikator penelitian Pratiwi (2018). Indikator yang dimaksud
antara lain: pengakuan pendapatan; pengakuan beban; pengakuan aset;
pengakuan kewajiban atau utang; serta pengakuan ekuitas. Sementara variabel
kualitas laporan keuangan pemerintah daerah diukur menggunakan indikator
yang mengacu pada penelitian Sudiarianti (2015), indikator tersebut antara lain:
relevan; andal; dapat dibandingkan; serta dapat dipahami.
Analisis regresi linear berganda merupakan teknik analisis data yang
dipergunakan dalam penelitian ini. Adapun program yang digunakan untuk
membantu proses analisis data ialah program SPSS 25 for windows. Model
persamaan regresi yang digunakan dapat disajikan sebagai berikut.
Y = α + β1 X1 + β2 X2 + β3X3 + β4 X4 + β5 X5 + ………………………………..(1)
Keterangan:
Y = Kualitas laporan keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Bangli
α = Konstanta
β1 = Koefisien regresi kompetensi sumber daya manusia
β2 = Koefisien regresi sistem pengendalian intern pemerintah
β3 = Koefisien regresi komitmen organisasi
β4 = Koefisien regresi pemanfaatan teknologi informasi
β5 = Koefisien regresi penerapan standar akuntansi pemerintahan berbasis akrual
X1 = Kompetensi sumber daya manusia
X2 = Sistem pengendalian intern pemerintah
X3 = Komitmen organisasi
X4 = Pemanfaatan teknologi informasi
X5 = Penerapan standar akuntansi pemerintahan berbasis akrual
= Standar Error
3263
GARINI, M. P. A., & ERAWATI, N. M. A.
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR…
3264
E-JURNAL AKUNTANSI
VOL 32 NO 11 NOVEMBER 2022 HLMN. 3255-3271
3265
GARINI, M. P. A., & ERAWATI, N. M. A.
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR…
SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan, dapat disimpulkan bahwa
kompetensi sumber daya manusia, sistem pengendalian intern pemerintah,
komitmen organisasi, pemanfaatan teknologi informasi, serta penerapan standar
akuntansi pemerintahan berbasis akrual berpengaruh positif pada kualitas
laporan keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Bangli. Pada penelitian ini,
peneliti hanya mengambil sampel terbatas pada OPD di lingkungan Pemerintah
Daerah Kabupaten Bangli, sehingga hasil penelitian kurang dapat digeneralisasi.
Berdasarkan keterbatasan yang ada, maka peneliti selanjutnya dianjurkan untuk
memperluas lokasi penelitian meliputi OPD di beberapa kabupaten sehingga
diharapkan hasil penelitian mempunyai kemampuan generalisasi yang lebih luas.
REFERENSI
Adnin, A. E. K., & Atiningsih, S. (2020). The Implementation of Government
Accounting Standards, Internal Control Systems and Information
Technology Utilization on the Quality of Local Government Financial
Statements With Organizational Commitments As Moderation Variables.
ACCRUALS (Accounting Research Journal of Sutaatmadja), 4(02), 216–229.
https://doi.org/10.35310/accruals.v4i02.584
Afiah, N. N., Alfian, A., & Sofia, P. (2020). Effect of employee competence and
internal control systems on accounting information quality of the local
government in West Java region. Utopia y Praxis Latinoamericana, 25(Extra1),
146–154. https://doi.org/10.5281/zenodo.3774595
Agung, T. M., & . G. (2018). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kualitas
3268
E-JURNAL AKUNTANSI
VOL 32 NO 11 NOVEMBER 2022 HLMN. 3255-3271
3271