Document 5

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 17

Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah

Made Putri Ardia Garini1


Ni Made Adi Erawati2
1,2Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana, Indonesia

*Correspondences : [email protected]

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan guna menganalisis faktor-faktor yang
mempengaruhi kualitas laporan keuangan Pemerintah Daerah
Kabupaten Bangli. Pengumpulan data dilakukan melalui
penyebaran kuesioner pada 25 OPD di lingkungan Pemerintah
Daerah Kabupaten Bangli. Adapun metode penentuan sampel
yang digunakan yakni purposive sampling, sehingga diperoleh 75 e-ISSN 2302-8556
orang sebagai sampel dalam penelitian ini. Adapun analisis
regresi linear berganda dipilih peneliti sebagai teknik dalam Vol. 32 No. 11
melakukan analisis dan menguji hipotesis. Hasil penelitian ini Denpasar, 26 November 2022
yakni kompetensi sumber daya manusia, sistem pengendalian Hal. 3255-3271
intern pemerintah, komitmen organisasi, pemanfaatan teknologi
informasi, serta penerapan standar akuntansi pemerintahan DOI:
10.24843/EJA.2022.v32.i11.p05
berbasis akrual berpengaruh positif pada kualitas laporan
keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Bangli. PENGUTIPAN:
Garini, M. P. A., & Erawati,
Kata Kunci: Kompetensi Sumber Daya Manusia; Sistem N. M. A. (2022). Analisis
Pengendalian Intern; Komitmen Organisasi; Faktor-Faktor yang
Teknologi Informasi; Standar Akuntansi Mempengaruhi Kualitas
Pemerintahan Berbasis Akrual. Laporan Keuangan
Pemerintah Daerah. E-Jurnal
Quality of Local Government Financial Reports Akuntansi, 32(11), 3255-3271

ABSTRACT RIWAYAT ARTIKEL:


Artikel Masuk:
This research aims to analyze the factors that affect the quality of the
28 April 2022
financial statements of the Bangli Regency Government. Data was Artikel Diterima:
collected by distributing questionnaires to 25 OPD within the Bangli 11 Juni 2022
Regency Government. The method of determining the sample used is
purposive sampling, with 75 people selected as samples in this study. In
addition, the researchers chose multiple linear regression analysis for
analyzing and testing hypotheses. The analysis findings in this research
found that human resource competence, government internal control
system, organizational commitment, utilization of information
technology, and the application of accrual-based government accounting
standards positively affect the quality of the Bangli Regency
Government's financial reports.

Keywords: Human Resources Competency; Internal Control


System; Organizational Commitment; Information
Technology; Accrual Based Government Accounting
Standards.

Artikel dapat diakses : https://ojs.unud.ac.id/index.php/Akuntansi/index

3255
GARINI, M. P. A., & ERAWATI, N. M. A.
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR…

PENDAHULUAN
Reformasi akuntansi dan administrasi sektor publik, ditandai dengan adanya
tuntutan akuntabilitas dan transparansi, kepada entitas penyelenggara
pemerintahan termasuk di lingkungan pemerintah daerah. Tuntutan akuntabilitas
dan transparansi tersebut, dapat terpenuhi salah satunya melalui penyajian
laporan keuangan pemerintah daerah atau LKPD. Laporan Keuangan Pemerintah
Daerah (LKPD) merupakan wadah bagi pemerintah daerah dalam
mempertanggungjawabkan hasil kinerja pengelolaan keuangan daerah.
Ketersediaan informasi keuangan yang berkualitas dalam LKPD akan
memudahkan berbagai pihak yang berkepentingan dalam mengambil keputusan
yang tepat dan selaras dengan tujuan dan strategi yang telah ditetapkan, sebab
tingkat kualitas informasi yang terkandung akan mempengaruhi kekuatan
keputusan yang diambil (Afiah et al., 2020). Berdasarkan hal tersebut kualitas
informasi dari laporan keuangan yang disajikan, merupakan hal mendasar yang
sepatutnya mendapat perhatian lebih dari pemerintah daerah. Namun, tatkala
laporan keuangan pemerintah daerah yang berkualitas atau bermutu menjadi
harapan bagi berbagai pihak yang bersangkutan, harapan tersebut pun tidak
selalu dapat terpenuhi, oleh sebab adanya permasalahan atau penyimpangan
dalam proses penyusunan laporan keuangan. Mengacu pada hal tersebut,
fenomena kualitas laporan keuangan pemerintah di Indonesia merupakan sesuatu
yang menarik untuk digali lebih dalam.
Terdapat empat karakteristik kualitatif laporan keuangan, yang menjadi
ketentuan normatif yang harus terpenuhi, agar laporan keuangan pemerintah
dapat mewujudkan kualitas yang diharapkan menurut Peraturan Pemerintah
Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan, meliputi relevan,
andal, dapat dibandingkan, dan dapat dipahami. Selain dilihat dari keempat
karakteristik tersebut, pengguna laporan keuangan pemerintah daerah kerap
menjadikan argumentasi opini Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) sebagai
parameter yang digunakan untuk mendapatkan tingkat keyakinan atas sebuah
laporan keuangan yang disajikan. Berdasarkan hasil tinjauan BPK atas LKPD di
wilayah Provinsi Bali, LKPD Kabupaten Bangli menjadi LKPD terakhir di Provinsi
Bali yang akhirnya mendapat unqualified opinion atau opini Wajar Tanpa
Pengecualian (WTP) dari BPK, setelah sebelumnya menjadi satu-satunya LKPD di
Provinsi Bali yang memperoleh qualified opinion atau opini Wajar Dengan
Pengecualian (WDP), tepatnya pada LKPD tahun 2015. Di balik unqualified opinion
atau opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) yang didapatkan pada LKPD tahun
2019 pun, masih diperoleh catatan atas Sistem Pengendalian Intern (SPI) maupun
kepatuhan akan ketentuan peraturan perundang-undangan.
BPK juga melakukan pemeriksaan atas sistem pengendalian intern dan
kepatuhan akan peraturan perundang-undangan, perihal kewajaran laporan
keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Bangli tahun 2020, yang ternyata
berdasarkan keterangan Pejabat Fungsional Auditor Inspektorat Kabupaten
Bangli, didapatkan beberapa hal yang kurang sesuai dengan ketentuan, di
antaranya yakni pemungutan pajak daerah, perhitungan Tunjangan Perbaikan
Penghasilan (TPP) Pegawai Pemerintah Kabupaten Bangli, serta penganggaran
dan pertanggungjawaban pemberian hibah kepada organisasi masyarakat belum
sesuai dengan ketentuan. Pengelolaan dana transfer bantuan keuangan kepada
3256
E-JURNAL AKUNTANSI
VOL 32 NO 11 NOVEMBER 2022 HLMN. 3255-3271

pemerintah desa pun belum sepenuhnya memadai. Selain itu, pada beberapa
perangkat daerah penganggaran untuk pembayaran honorarium non ASN belum
sesuai dengan pedoman penyusunan APBD. Tidak hanya itu BPK juga
menemukan realisasi belanja yang tidak menggambarkan belanja Pemerintah
Daerah Kabupaten Bangli yang seharusnya, selain itu terdapat juga anggaran dan
realisasi uang transportasi suatu kegiatan yang tidak mengacu pada satuan biaya
perjalanan dinas, serta terdapat satu belanja yang belum ditetapkan Standar
Satuan Biayanya (SBB). Sedangkan untuk pengelolaan aset, belum dilakukan
penghapusan atas aset yang terdampak keadaan kahar (terbakar dan hilang).
Laporan keuangan yang berkualitas meliputi relevan, andal, dapat
dibandingkan, dan dapat dipahami, tercipta dengan adanya dukungan dari
faktor-faktor di lingkungan sekitar baik dari aparat yang terlibat di dalam
penyajian laporan keuangan, maupun kebijakan atau peraturan yang diterapkan
oleh pemerintah. Menurut Agung & Gayatri (2018), beberapa faktor yang dapat
mendukung terciptanya laporan keuangan yang berkualitas ialah sumber daya
manusia yang berkompeten dalam penyajian laporan keuangan, sistem
pengendalian intern yang memadai, dan komitmen organisasi dalam mencapai
tujuan organisasi. Faktor-faktor tersebut pun perlu mendapat perhatian khusus
Pemerintah Daerah Kabupaten Bangli demi menciptakan laporan keuangan yang
lebih berkualitas.
Keberhasilan pemerintah daerah dalam melaksanakan segala tanggung
jawabnya tidak terlepas dari adanya peran besar sumber daya manusia yang
memiliki kompetensi di bidangnya. Kompetensi ialah karakter fundamental
individu yang berhubungan dengan efektivitas pencapaian kesuksesan kerja,
yang dapat direpresentasikan dalam wujud tindakan, perilaku, serta pikiran
dalam suatu pekerjaan atau situasi (Afiah et al., 2020; Sari & Ariawaty, 2019).
Menurut Muda et al. (2017) kompetensi sumber daya manusia ialah kemampuan
yang dikuasai seseorang dalam melaksanakan tugas yang dilimpahkan
kepadanya dengan berbekal pengetahuan, keterampilan serta pengalaman yang
cukup memadai. Sehubungan dengan pengertian tersebut, sumber daya manusia
yang memiliki kompetensi khususnya di bidang akuntansi, sangat diperlukan
untuk dapat menyajikan laporan keuangan yang berkualitas (Fitriana &
Wahyudin, 2017). Penelitian mengenai keterkaitan antara kompetensi sumber
daya manusia dengan kualitas laporan keuangan pemerintah daerah, sudah
beberapa kali dilaksanakan dan memperoleh hasil yang beragam. Beberapa di
antaranya yakni Sumaryati et al. (2020) dan Ariyanto (2020) yang memperoleh
hasil kompetensi sumber daya manusia memberikan pengaruh positif pada
kualitas laporan keuangan pemerintah daerah, sedangkan Wijayanti & Handayani
(2017) menyatakan kompetensi sumber daya manusia tidak memberikan
pengaruh positif pada kualitas laporan keuangan pemerintah daerah.
Seberapa baik pengendalian intern yang diterapkan oleh pemerintah juga
dapat menentukan kualitas laporan keuangan yang dihasilkan. Penerapan sistem
pengendalian intern yang memadai akan menjadikan sumber daya, segala
aktivitas atau kegiatan termasuk pengolahan data termonitor serta berada dalam
lingkup pengaturan, sehingga dapat mencegah dan mendeteksi kekeliruan atau
tindak penyelewengan yang dilakukan, termasuk dalam pelaporan keuangan
(Setiawan & Gayatri, 2017). Dapat dikatakan bahwa penerapan sistem
3257
GARINI, M. P. A., & ERAWATI, N. M. A.
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR…

pengendalian intern melakoni peran penting dalam memastikan kredibilitas


informasi yang tersaji dalam laporan keuangan (Le & Tran, 2018). Penelitian
mengenai keterkaitan sistem pengendalian intern dengan kualitas laporan
keuangan pemerintah daerah pun, telah beberapa kali dilakukan di antaranya oleh
Lelly & Afiah (2017); Mardani & Suhartono (2019) yang memperoleh hasil bahwa
terdapat hubungan positif atau searah antara sistem pengendalian intern dengan
kualitas laporan keuangan pemerintah daerah. Temuan bertolak belakang
diperoleh oleh Mokoginta et al. (2017) yang menyatakan adanya hubungan negatif
atau tidak searah antara sistem pengendalian intern dengan kualitas laporan
keuangan pemerintah daerah.
Komitmen organisasi juga menjadi salah satu faktor yang mungkin berperan
dalam penyajian laporan keuangan yang lebih bermutu. Komitmen organisasi
terbentuk berlandaskan pada kepercayaan pekerja akan norma-norma organisasi,
keikhlasan pekerja berpartisipasi dalam mewujudkan tujuan organisasi, serta
loyalitas untuk tetap menjadi bagian dari organisasi (Mutiana et al., 2017). Adanya
loyalitas yang tinggi, akan menjadikan anggota organisasi berusaha memberikan
kinerja terbaiknya, demi kepentingan organisasi dalam mencapai tujuan,
termasuk di dalam penyajian laporan keuangan yang lebih berkualitas atau
bermutu. Penelitian mengenai pengaruh komitmen organisasi pada kualitas
laporan keuangan pemerintah daerah telah dilaksanakan oleh sejumlah peneliti
dengan hasil yang beragam, di antaranya oleh Widari & Sutrisno (2017); Agung
dan Gayatri (2018) menemukan komitmen organisasi memberikan pengaruh
positif pada kualitas laporan keuangan pemerintah daerah, sedangkan Astika &
Yasa (2018) serta Hernanda & Setiyawati (2020) menyatakan komitmen organisasi
tidak memberikan pengaruh pada kualitas laporan keuangan pemerintah daerah.
Modernisasi dan perubahan peraturan mengenai Standar Akuntansi
Pemerintahan, yang awalnya dikemas dalam Peraturan Pemerintah Nomor 24
Tahun 2005, kemudian digantikan ke dalam peraturan baru, tepatnya Peraturan
Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010, menyebabkan munculnya faktor lain yang
kiranya dapat memberi pengaruh pada kualitas laporan keuangan pemerintah
daerah. Faktor tersebut yakni pemanfaatan teknologi informasi dan penerapan
standar akuntansi pemerintahan berbasis akrual. Pemanfaatan teknologi
informasi di lingkungan pemerintah akan sangat membantu mempersingkat
tahap pengelolaan data transaksi keuangan, dapat menekan kemungkinan
kesalahan yang terjadi dalam penyusunan laporan keuangan pemerintah, serta
membantu pendistribusian informasi keuangan ke layanan publik (Adnin &
Atiningsih, 2020). Beberapa penelitian terdahulu mengenai keterkaitan antara
penggunaan teknologi informasi dengan kualitas laporan keuangan pemerintah
daerah, memperoleh hasil yang kurang konsisten seperti penelitian oleh Julita dan
Susilatri (2018) yang memperoleh hasil pemanfaatan teknologi informasi
memberikan pengaruh positif pada kualitas laporan keuangan pemerintah
daerah. Hal tersebut bertolak belakang dengan hasil penelitian Tampubolon &
Basid (2019) yang menyatakan kualitas laporan keuangan pemerintah daerah
tidak terpengaruh akibat pemanfaatan teknologi informasi.
Transformasi dari akuntansi berbasis kas menuju akrual (cash toward accrual)
yang diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 menjadi basis
akrual penuh (full accrual) dalam pengakuan transaksi keuangan pemerintah, telah
3258
E-JURNAL AKUNTANSI
VOL 32 NO 11 NOVEMBER 2022 HLMN. 3255-3271

diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 dan Undang-


Undang Keuangan Negara. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010,
mendefinisikan basis akrual sebagai basis akuntansi yang menyetujui dampak
transaksi dan peristiwa lainnya tatkala hal tersebut berlangsung, tanpa
mengindahkan saat kas atau setara kas diperoleh. Basis akrual untuk neraca
memaknai aset, kewajiban, dan ekuitas diakui dan dicatat tatkala transaksi
berlangsung, terlepas dari kapan kas atau setara kas diperoleh atau dibayar
(Yahya et al., 2018). Sehubungan dengan pengertian tersebut, akuntansi berbasis
akrual ini mampu menghasilkan kalkulasi biaya publik yang lebih wajar dan
komprehensif, yang juga diharapkan dapat meningkatkan mutu informasi dari
laporan keuangan yang disajikan. Harapannya informasi nantinya akan lebih
efektif digunakan dalam pengambilan keputusan dan evaluasi kinerja pemerintah
(Gigli and Mariani, 2018; Holle et al., 2019). Penelitian sebelumnya mengenai
pengaruh implementasi atau penerapan standar akuntansi pemerintahan berbasis
akrual pada kualitas laporan keuangan pemerintah daerah, mengemukakan hasil
yang tidak sejalan. Setiawan dan Gayatri (2017) menyatakan standar akuntansi
pemerintahan berbasis akrual memberikan pengaruh positif pada kualitas laporan
keuangan pemerintah daerah, sedangkan Kaifah dan Tryana (2020) menyatakan
implementasi atau penerapan standar akuntansi pemerintahan berbasis akrual
tidak memberikan pengaruh pada kualitas laporan keuangan pemerintah daerah.
Inkonsistensi hasil dari penelitian terdahulu, dan adanya maksud untuk
mengkaji faktor-faktor yang memberi pengaruh pada kualitas laporan keuangan
Pemerintah Daerah Kabupaten Bangli, membuat peneliti tertarik untuk
menyelidiki pengaruh kompetensi sumber daya manusia, sistem pengendalian
intern, komitmen organisasi, pemanfaatan teknologi informasi, dan penerapan
standar akuntansi pemerintahan berbasis akrual pada kualitas atau mutu dari
laporan keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Bangli. Berdasarkan hal
tersebut, dapat dikatakan bahwa dalam penelitian ini pemilihan lokasi penelitian
berbasis pada kekurangan yang ada dalam penyajian laporan keuangan, sehingga
peneliti berfokus pada lokasi yang memiliki kekurangan tersebut, agar dapat
memberikan solusi yang tepat sasaran untuk memecahkan kekurangan yang ada.
Adapun yang menjadi pembeda penelitian ini dengan penelitian sebelumnya
yakni terkait dengan jumlah variabel independen atau variabel bebas yang
ditetapkan. Penelitian ini mempergunakan lima variabel independen. Penelitian
terdahulu belum pernah menggunakan kombinasi dari kelima variabel
independen ini dalam penelitiannya. Selain itu, agar lebih mengerucut pada
sistem pengendalian intern yang diberlakukan dalam lingkup pemerintahan, dan
demi memperoleh hasil penelitian yang lebih spesifik, maka variabel sistem
pengendalian intern yang ditetapkan dalam penelitian ini ialah sistem
pengendalian intern pemerintah.
Teori Keagenan (Agency Theory) dan Teori Kepatuhan (Compliance Theory)
dipandang relevan untuk menjelaskan topik pada penelitian ini. Jensen dan
Meckling merupakan tokoh yang pertama kali mencetuskan Teori Keagenan
tepatnya pada tahun 1976. Teori Keagenan dalam penelitian ini digunakan untuk
mendeskripsikan bahwasanya pemerintah daerah (eksekutif) sebagai agent yang
mendapatkan amanah dalam menjalankan pemerintahan, berkewajiban untuk
mempertanggungjawabkan tugas dan fungsinya kepada rakyat yang dalam hal
3259
GARINI, M. P. A., & ERAWATI, N. M. A.
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR…

ini mengutus legislatif sebagai wakilnya yang bertindak selaku principal dan
bertanggung jawab mengontrol jalannya pemerintahan. Pertanggungjawaban
agent kepada principal tersebut dapat diwujudkan dengan penyajian laporan
keuangan yang berkualitas. Teori Kepatuhan sebagai teori pendukung dalam
penelitian ini, dilihat dari perspektif normatif dapat menjelaskan masalah
pelaporan keuangan (Eristanti et al., 2019). Teori yang dicetuskan oleh Stanley
Milgram pada tahun 1963 ini, dapat menggambarkan bagaimana kepatuhan
pemerintah daerah akan peraturan yang ditetapkan dalam hal penyajian laporan
keuangan, guna mempertanggungjawabkan jalannya tugas dan fungsinya kepada
pemangku kepentingan, sebagaimana yang dimuat dalam Undang-Undang
Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara dan Undang–Undang Nomor 23
Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.
Teori Keagenan dapat menjelaskan keterkaitan antara kompetensi yang
dimiliki oleh seorang individu dengan kualitas atau mutu dari laporan keuangan
pemerintah daerah. Agent yang dalam hal ini adalah Pemerintah Daerah
Kabupaten Bangli, berkewajiban mempertanggungjawabkan amanah yang
diberikan oleh principal. Lembaga legislatif yang merupakan representasi dari
rakyat yang dalam hal ini bertindak selaku principal, membutuhkan laporan
keuangan yang berkualitas atau bermutu sebagai wujud pertanggungjawaban
agent. Pemenuhan kebutuhan principal akan laporan keuangan yang bermutu,
dapat terealisasi melalui kompetensi yang dimiliki oleh pihak yang terlibat dalam
penyajian laporan keuangan tersebut (Karsana & Suaryana, 2017). Sumber daya
manusia yang berkompeten khususnya di bidang akuntansi dapat dikatakan
menjadi salah satu aspek penting yang dapat memberi pengaruh terhadap baik
buruknya kualitas laporan keuangan yang dihasilkan oleh agent untuk principal-
nya (Nurlis, 2018). Penelitian sejenis yang sudah dilaksanakan sebelumnya oleh
Pujanira & Taman (2017); Agung & Gayatri (2018); Tampubolon & Basid (2019);
Ariyanto (2020); serta Sumaryati et al. (2020) memperoleh hasil bahwa kompetensi
sumber daya manusia memberikan pengaruh positif pada kualitas laporan
keuangan pemerintah daerah.
H1 : Kompetensi sumber daya manusia berpengaruh positif pada kualitas laporan
keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Bangli.
Keterkaitan antara sistem pengendalian intern pemerintah dengan kualitas
atau mutu laporan keuangan pemerintah daerah pun, dapat dijelaskan dalam
konteks Teori Keagenan. Pelaksanaan sistem pengendalian intern di lingkungan
institusi pemerintah dapat menjadi salah satu tindakan untuk mengatasi adanya
agency problem, karena dengan pengendalian intern yang memadai, risiko
terjadinya kekeliruan maupun kecurangan dalam penyusunan laporan keuangan
akan terminimalisir, oleh karenanya akan tercipta laporan keuangan yang
berkualitas, sebagaimana yang dibutuhkan oleh rakyat yang dalam hal ini
direpresentasikan oleh lembaga legislatif selaku principal. Apabila dikaitkan
dengan Teori Kepatuhan, pengendalian intern yang dijalankan oleh pemerintah
daerah merupakan bentuk kepatuhannya terhadap Peraturan Pemerintah Nomor
60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah, yang secara tegas
telah menuntut institusi pemerintah untuk mewujudkan sistem pengendalian
intern yang juga berguna untuk memberikan kepastian memadai, bahwasanya
laporan keuangan pemerintah daerah telah tersaji secara wajar, sebagaimana SAP
3260
E-JURNAL AKUNTANSI
VOL 32 NO 11 NOVEMBER 2022 HLMN. 3255-3271

dan kepatuhan akan ketentuan peraturan perundang-undangan. Hasil penelitian


yang telah dilaksanakan sebelumnya oleh Putra (2017); Julita dan Susilatri (2018);
Mene et al. (2018); serta Swastika dan Widhiyani (2020) menyatakan bahwa sistem
pengendalian intern pemerintah memberikan pengaruh positif pada kualitas
laporan keuangan pemerintah daerah.
H2 : Sistem pengendalian intern pemerintah berpengaruh positif pada kualitas
laporan keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Bangli.
Keterkaitan antara komitmen organisasi dengan mutu dari laporan keuangan
pemerintah daerah, dapat dihubungkan dengan Teori Keagenan. Anggota
organisasi yang memiliki loyalitas tinggi, akan menganggap bahwa dirinya
merupakan bagian dari pemerintahan, oleh sebab itu anggota organisasi akan
cenderung memberikan kinerja terbaiknya, termasuk di dalam memenuhi
kebutuhan principal akan informasi keuangan yang berkualitas, sehingga instansi
pemerintah tempatnya mengabdi memiliki citra baik di mata principal-nya. Teori
Kepatuhan pun menunjang adanya keterkaitan antara komitmen organisasi
dengan mutu dari laporan keuangan pemerintah daerah. Hal tersebut karena
setiap individu yang terlibat dalam suatu organisasi, sudah semestinya
mempunyai komitmen dalam mematuhi segala peraturan, terlebih peraturan
yang sudah disepakati bersama di lingkungan internal organisasi, demi
tercapainya tujuan organisasi termasuk dalam menyajikan laporan keuangan
yang bermutu atau berkualitas (Shintia & Erawati, 2017). Penelitian yang
dilaksanakan sebelumnya oleh Widar & Sutrisno (2017); Endianto et al. (2017);
memperoleh hasil bahwa komitmen organisasi berpengaruh positif pada kualitas
atau mutu dari laporan keuangan pemerintah daerah, begitu pula hasil penelitian
Eristanti et al. (2019) yang menyatakan bahwasanya komitmen organisasi
memberikan pengaruh pada ketepatanwaktu pelaporan keuangan.
H3 : Komitmen organisasi berpengaruh positif pada kualitas laporan keuangan
Pemerintah Daerah Kabupaten Bangli.
Pemanfaatan atau penggunaan teknologi informasi apabila dikaitkan dengan
Teori Keagenan akan membantu pemerintah daerah dalam memenuhi tuntutan
principal akan laporan keuangan yang berkualitas. Teori Kepatuhan pun
menunjang adanya kaitan antara pemanfaatan atau penggunaan teknologi
informasi dengan kualitas atau mutu dari laporan keuangan pemerintah daerah.
Berkaitan dengan hal tersebut, pemerintah daerah diharuskan untuk
mengoptimalkan pemanfaatan teknologi informasi, guna memaksimalkan
kemampuan pengelolaan keuangan daerah. Namun dalam penggunaan teknologi
informasi tersebut, pihak-pihak yang terlibat dalam penyusunan laporan
keuangan, sudah seharusnya taat atau patuh terhadap peraturan yang telah
ditetapkan, agar tidak terjadi penyalahgunaan teknologi informasi yang mungkin
akan berdampak negatif bagi kualitas atau mutu dari laporan keuangan yang
disajikan. Hasil penelitian yang telah dilaksanakan sebelumnya oleh Mene et al.
(2018); Agung & Gayatri (2018); serta Julita & Susilatri (2018) menyatakan bahwa
pemanfaatan teknologi informasi memberikan pengaruh positif pada kualitas
laporan keuangan pemerintah daerah.
H4 : Pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh positif pada kualitas laporan
keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Bangli.

3261
GARINI, M. P. A., & ERAWATI, N. M. A.
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR…

Berdasarkan Teori Keagenan, salah satu penyebab adanya agency problem


adalah agent yang dalam hal ini ialah pemerintah daerah, memiliki lebih banyak
akses atas informasi keuangan yang bahkan tidak dimiliki oleh principal, yang
kerap disebut sebagai asimetri informasi. Penerapan standar akuntansi
pemerintahan berbasis akrual dalam penyusunan laporan keuangan dapat
mengantisipasi terjadinya asimetri informasi tersebut. Teori Kepatuhan pun
menunjang adanya keterkaitan antara penerapan standar akuntansi pemerintahan
berbasis akrual dengan kualitas atau mutu dari laporan keuangan pemerintah
daerah. Terbukti pada tahun anggaran 2015 seluruh pemerintah daerah secara
serentak sudah mengimplementasikan akuntansi berbasis akrual, yang
merupakan wujud kepatuhan terhadap Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun
2010. Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) menyatakan, akuntansi berbasis
akrual menciptakan laporan keuangan yang dapat diyakini, cermat, komprehensif
dan relevan sehingga dapat meningkatkan akuntabilitas dan transparansi
(Setiawan & Gayatri, 2017). Laporan keuangan yang dihasilkan pun akan
bermanfaat dalam mengevaluasi kinerja dan berpengaruh dalam pengambilan
keputusan yang semakin kompleks (Eulner & Waldbauer, 2018). Hasil penelitian
yang dilakuan oleh Setiawan & Gayatri (2017); Wijayanti & Hendayani (2017);
serta Holle et al. (2019) menyatakan bahwa akuntansi berbasis akrual memberi
pengaruh positif pada kualitas laporan keuangan.
H5 : Penerapan standar akuntansi pemerintahan berbasis akrual berpengaruh
positif pada kualitas laporan keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Bangli.

METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan di lingkup Pemerintah Daerah Kabupaten Bangli.
Populasi dalam penelitian ini ialah seluruh aparat yang menjalankan tugas di
bidang akuntansi atau tata usaha keuangan pada 25 OPD yang berada di
lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Bangli. Sampel pada penelitian ini
ditentukan dengan metode non probability sampling dengan teknik purposive
sampling. Sampel ditentukan dengan kriteria aparat yang menjalankan tugas di
bidang akuntansi atau tata usaha keuangan di setiap OPD yang meliputi: kepala
subbagian keuangan; bendahara; serta satu orang bendahara pembantu dengan
kurun waktu kerja sekurang-kurangnya satu tahun dalam masa penyusunan
laporan keuangan. Mengacu pada kriteria tersebut dari total jumlah populasi
yakni 151 orang, diperoleh 75 orang yang memenuhi kriteria sebagai sampel.
Pengambilan data pada penelitian ini dilaksanakan dengan metode angket yaitu
dengan menyebarkan kuesioner. Setiap jawaban dari butir pernyataan dalam
kuesioner diukur menggunakan skala likert 4 (empat) poin.
Pada penelitian ini variabel independen atau variabel bebas terdiri dari
kompetensi sumber daya manusia (X1 ), sistem pengendalian intern pemerintah
(X2 ), komitmen organisasi (X3 ), pemanfaatan teknologi informasi (X4 ), dan
penerapan standar akuntansi pemerintahan berbasis akrual (X 5 ). Sementara
kualitas laporan keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Bangli (Y) sebagai
variabel dependen atau variabel terikat. Pengukuran variabel kompetensi sumber
daya manusia mempergunakan indikator yang mengacu pada penelitian
Sudiarianti (2015), yang meliputi: pengetahuan; keahlian; serta perilaku. Indikator
yang digunakan untuk mengukur variabel sistem pengendalian intern pemerintah
3262
E-JURNAL AKUNTANSI
VOL 32 NO 11 NOVEMBER 2022 HLMN. 3255-3271

mengacu pada penelitian Andrianto (2017). Indikator yang dimaksud antara lain :
lingkungan pengendalian; evaluasi risiko; aktivitas pengendalian; informasi dan
komunikasi; serta pengawasan. Variabel komitmen organisasi diukur dengan
mengacu pada indikator Allen dan Meyer (1990) yang dikembangkan oleh Andika
(2017). Indikator yang dimaksud di antaranya : komitmen afektif; komitmen
berkelanjutan; serta komitmen normatif. Variabel pemanfaatan teknologi
informasi diukur menggunakan indikator penelitian Ningrum (2018), yakni:
pemanfaatan komputer dan jaringan internet. Indikator yang digunakan untuk
mengukur variabel penerapan standar akuntansi pemerintahan berbasis akrual
mengacu pada indikator penelitian Pratiwi (2018). Indikator yang dimaksud
antara lain: pengakuan pendapatan; pengakuan beban; pengakuan aset;
pengakuan kewajiban atau utang; serta pengakuan ekuitas. Sementara variabel
kualitas laporan keuangan pemerintah daerah diukur menggunakan indikator
yang mengacu pada penelitian Sudiarianti (2015), indikator tersebut antara lain:
relevan; andal; dapat dibandingkan; serta dapat dipahami.
Analisis regresi linear berganda merupakan teknik analisis data yang
dipergunakan dalam penelitian ini. Adapun program yang digunakan untuk
membantu proses analisis data ialah program SPSS 25 for windows. Model
persamaan regresi yang digunakan dapat disajikan sebagai berikut.
Y = α + β1 X1 + β2 X2 + β3X3 + β4 X4 + β5 X5 +  ………………………………..(1)
Keterangan:
Y = Kualitas laporan keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Bangli
α = Konstanta
β1 = Koefisien regresi kompetensi sumber daya manusia
β2 = Koefisien regresi sistem pengendalian intern pemerintah
β3 = Koefisien regresi komitmen organisasi
β4 = Koefisien regresi pemanfaatan teknologi informasi
β5 = Koefisien regresi penerapan standar akuntansi pemerintahan berbasis akrual
X1 = Kompetensi sumber daya manusia
X2 = Sistem pengendalian intern pemerintah
X3 = Komitmen organisasi
X4 = Pemanfaatan teknologi informasi
X5 = Penerapan standar akuntansi pemerintahan berbasis akrual
 = Standar Error

HASIL DAN PEMBAHASAN


Uji statistik deskriptif dimaksudkan guna memberikan deskripsi atau gambaran
terkait suatu data yang dapat diamati dari nilai rata-rata, standar deviasi, serta
nilai tertinggi atau terendah (Ghozali, 2018:19).

3263
GARINI, M. P. A., & ERAWATI, N. M. A.
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR…

Tabel 1. Hasil Uji Statistik Deskriptif


Variabel N Minimum Maximum Mean Std.
Deviation
Kompetensi Sumber Daya 75 25 40 33,81 3,664
Manusia (X 1)
Sistem Pengendalian Intern 75 25 40 34,33 4,121
Pemerintah (X 2)
Komitmen Organisasi (X 3) 75 20 32 27,05 3,288
Pemanfaatan Teknologi 75 19 28 24,33 2,947
Informasi (X 4)
Penerapan Standar Akuntansi 75 15 20 17,11 2,317
Pemerintahan Berbasis Akrual
(X5)
Kualitas Laporan Keuangan 75 28 40 34,49 4,147
Pemerintah Daerah (Y)
Sumber: Data Penelitian, 2022
Mengacu pada hasil uji statistik deskriptif yang disajikan pada Tabel 1, dapat
dilihat bahwa jumlah data (N) dalam penelitian ini sebanyak 75 data, yang
didapatkan dari penyebaran kuesioner penelitian. Variabel kompetensi sumber
daya manusia (X1 ) memiliki nilai terendah yakni 25, nilai tertinggi yakni 40, nilai
mean (rata-rata) yakni 33,81, serta standar deviasi senilai 3,664. Variabel sistem
pengendalian intern pemerintah (X2 ) mempunyai nilai terendah yakni 25, nilai
tertinggi yakni 40, nilai mean (rata-rata) yakni 34,33, dan standar deviasi senilai
4,121. Variabel komitmen organisasi (X3 ) memiliki nilai terendah yakni 20, nilai
tertinggi yakni 32, nilai mean (rata-rata) yakni 27,05, serta standar deviasi senilai
3,288. Variabel pemanfaatan teknologi informasi (X4 ) mempunyai nilai terendah
yakni 19, nilai tertinggi yakni 28, nilai mean (rata-rata) yakni 24,33 dan standar
deviasi senilai 2,947. Nilai terendah variabel penerapan standar akuntansi
pemerintahan berbasis akrual yakni 15, nilai tertinggi yakni 20, nilai mean (rata-
rata) yakni 17,11 serta standar deviasi senilai 2,317. Nilai terendah variabel kualitas
laporan keuangan pemerintah daerah yakni 28, nilai tertinggi yakni 40, nilai mean
(rata-rata) yakni 34,49, serta standar deviasi senilai 4,147.
Analisis regresi linear berganda dapat dilakukan setelah model regresi
melewati uji asumsi klasik. Model regresi yang lolos uji asumsi klasik adalah
model regresi yang berdistribusi normal dan terlepas atau terbebas dari keadaan
multikolinearitas serta heteroskedastisitas, sehingga dapat dinyatakan model
regresi layak untuk dilakukan analisis regresi linear berganda. Rangkuman hasil
analisis regresi linear berganda dalam penelitian ini dapat diamati pada Tabel 2.

3264
E-JURNAL AKUNTANSI
VOL 32 NO 11 NOVEMBER 2022 HLMN. 3255-3271

Tabel 2. Hasil Analisis Regresi Linear Berganda


Unstandardized
Coefficients
Variabel B Std. t Sig.
Error
(Constant) -2,579 1,919 -1,344 0,183
Kompetensi Sumber Daya Manusia (X 1) 0,171 0,069 2,473 0,016
Sistem Pengendalian Intern (X 2) 0,299 0,085 3,497 0,001
Komitmen Organisasi (X 3) 0,175 0,080 2,199 0,031
Pemanfaatan Teknologi Informasi (X 4) 0,308 0,111 2,774 0,007
Penerapan Standar Akuntansi 0,515 0,127 4,066 0,000
Pemerintahan Berbasis Akrual (X 5)
Adjusted R Square : 0,859
F hitung : 91,247
Sig. F : 0,000
Dependent Variable : Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah
Sumber: Data Penelitian, 2022
Mengacu pada Tabel 2, dapat dirumuskan model persamaan regresi linear
berganda sebagai berikut.
Y = -2,579 + 0,171X1 + 0,299X2 + 0,175X3 + 0,308X4 + 0,515X5 + ε
Berdasarkan Tabel 2, hasil uji koefisien determinasi menunjukkan nilai
Adjusted R Square yakni sebesar 0,859 atau 85,9 persen. Hal tersebut bermakna 85,9
persen variasi variabel dependen atau variabel terikat yakni kualitas laporan
keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Bangli dipengaruhi oleh variasi variabel
independen yakni kompetensi sumber daya manusia, sistem pengendalian intern
pemerintah, komitmen organisasi, pemanfaatan teknologi informasi, dan
penerapan standar akuntansi pemerintahan berbasis akrual. Selebihnya yakni
senilai 14,1 persen dipengaruhi oleh variabel di luar penelitian ini. Temuan uji
kelayakan model (uji F) juga disajikan pada Tabel 2. Hasil uji memperlihatkan nilai
signifikansi sebesar 0,000, yang artinya lebih kecil dari 0,05. Hal tersebut memberi
makna bahwa model layak dijadikan sebagai alat analisis untuk menyelidiki
keterkaitan atau pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen, atau
dapat juga berarti secara simultan (bersama-sama) variabel kompetensi sumber
daya manusia, sistem pengendalian intern pemerintah, komitmen organisasi,
pemanfaatan teknologi informasi, serta penerapan standar akuntansi
pemerintahan berbasis akrual berpengaruh pada kualitas laporan keuangan
Pemerintah Daerah Kabupaten Bangli.
Berdasarkan pada hasil uji hipotesis (uji t) yang telah tersaji pada Tabel 2,
variabel kompetensi sumber daya manusia memiliki nilai signifikansi sebesar
0,016, lebih kecil dari taraf signifikasi sebesar 0,05 dan koefisien regresi bernilai
positif sebesar 0,171. Hal tersebut bermakna bahwa kompetensi sumber daya
manusia memberikan pengaruh positif pada kualitas laporan keuangan
Pemerintah Daerah Kabupaten Bangli, sehingga H 1 diterima. Hasil penelitian ini
dapat dijelaskan dalam Teori Keagenan. Keterlibatan sumber daya manusia yang
berkompeten khususnya di bidang akuntansi dalam penyusunan laporan
keuangan, dapat membantu agent memenuhi kebutuhan principal akan informasi
keuangan yang berkualitas dan berguna dalam penentuan keputusan. Adapun
principal yang dimaksud dalam hal ini adalah lembaga legislatif yang merupakan

3265
GARINI, M. P. A., & ERAWATI, N. M. A.
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR…

representasi keterlibatan rakyat dalam pemerintahan. Dapat dinyatakan


kompetensi sumber daya manusia menjadi salah satu faktor penentu baik
buruknya kualitas atau mutu dari laporan keuangan pemerintah daerah yang
tersaji. Temuan penelitian ini mendukung beberapa hasil penelitian sejenis oleh
Pujanira dan Taman (2017); Agung dan Gayatri (2018); Tampubolon dan Basid
(2019); serta Ariyanto (2020); yang menemukan bahwasanya kompetensi sumber
daya manusia memberikan pengaruh positif pada kualitas laporan keuangan
pemerintah daerah.
Variabel sistem pengendalian intern pemerintah memiliki nilai signifikansi
sebesar 0,001, lebih kecil apabila dibandingkan dengan taraf signifikasi sebesar
0,05 dan koefisien regresi bernilai positif yakni 0,299. Hal tersebut bermakna
bahwa sistem pengendalian intern pemerintah memberikan pengaruh positif pada
kualitas laporan keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Bangli, sehingga H2
diterima. Teori Keagenan dapat menjelaskan keterkaitan antara sistem
pengendalian intern dengan kualitas laporan keuangan pemerintah daerah.
Pemerintah Daerah Kabupaten Bangli sebagai agent, berkewajiban memenuhi
kebutuhan principal terkait informasi keuangan yang berkualitas sebagai salah
satu wujud akuntabilitas agent. Penerapan sistem pengendalian intern yang
memadai menjadi penunjang terciptanya laporan keuangan yang berkualitas
tersebut. Pelaksanaan pengendalian intern yang memadai dalam sistem
akuntansi, akan menciptakan informasi keuangan yang lebih berkualitas atau
bermutu sebagai wujud akuntabilitas dan transparansi pemerintah daerah kepada
principal-nya. Hal tersebut nantinya juga dapat meminimalisir terjadinya agency
problem. Keterkaitan antara sistem pengendalian intern pemerintah dengan mutu
laporan keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Bangli, juga sesuai dengan Teori
Kepatuhan. Pengendalian intern yang dijalankan oleh pemerintah daerah
khususnya Kabupaten Bangli merupakan bentuk kepatuhannya terhadap
Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah, yang dengan kepatuhan dalam menerapkan sistem pengendalian
intern tersebut, dapat memberikan kepercayaan yang memadai bahwasanya
laporan keuangan pemerintah daerah disajikan dengan wajar, sesuai dengan SAP
dan ketaatan akan ketentuan peraturan perundang-undangan, oleh karenanya
laporan keuangan yang tersaji dapat dikatakan berkualitas atau bermutu. Temuan
mendukung hasil penelitian sejenis yang telah dilaksanakan sebelumnya oleh
Putra (2017); Julita dan Susilatri (2018); Mene et al. (2018); serta Swastika dan
Widhiyani (2020) yang menyatakan bahwasanya sistem pengendalian intern
pemerintah memberikan pengaruh positif pada kualitas laporan keuangan
pemerintah daerah.
Variabel komitmen organisasi mempunyai nilai signifikansi sebesar 0,031,
lebih kecil apabila dibandingkan dengan taraf signifikasi sebesar 0,05 dan
koefisien regresi bernilai positif yakni 0,175. Hal tersebut bermakna bahwa
komitmen organisasi memberikan pengaruh positif pada kualitas laporan
keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Bangli, sehingga H 3 diterima. Apabila
dikaitkan dengan Teori Keagenan, tingginya komitmen organisasi dari agent, yang
dalam hal ini direpresentasikan oleh aparat yang terlibat dalam penyajian laporan
keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Bangli, akan menjadikannya
mempunyai kesadaran untuk mempertanggujawabkan kepercayaan yang
3266
E-JURNAL AKUNTANSI
VOL 32 NO 11 NOVEMBER 2022 HLMN. 3255-3271

diberikan oleh principal, dengan mengungkapkan semua aktivitas dan informasi


keuangan yang dimiliki untuk menyusun laporan keuangan yang berkualitas. Hal
tersebut dilakukan sebab rasa memiliki yang ada membuat aparat tersebut ingin
instansinya mendapat citra baik di mata publik khususnya principal. Teori
Kepatuhan juga mendukung pengaruh positif komitmen organisasi pada kualitas
laporan keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Bangli. Adanya komitmen
dalam diri aparat untuk mematuhi aturan-aturan guna mewujudkan tujuan
organisasi, termasuk aturan dalam penyajian laporan keuangan yang sudah
disepakati bersama, akan menjadikan laporan keuangan yang dihasilkan dapat
dipertanggungjawabkan, berkualitas dan tentunya memberikan manfaat bagi
para penggunanya. Temuan mendukung hasil penelitian sejenis yang telah
dilaksanakan sebelumnya oleh Shintia dan Erawati (2017); Endianto et al. (2017);
serta Agung dan Gayatri (2018) yang menyatakan bahwa komitmen organisasi
memberikan pengaruh positif pada kualitas laporan keuangan pemerintah
daerah.
Variabel pemanfaatan teknologi informasi mempunyai nilai signifikansi
sebesar 0,007, lebih kecil dari taraf signifikasi sebesar 0,05 dan koefisien regresi
bernilai positif sebesar 0,308. Hal tersebut bermakna bahwa pemanfaatan
teknologi informasi memberikan pengaruh positif pada kualitas laporan
keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Bangli, maka dari itu H 4 diterima.
Berdasarkan Teori Keagenan, agent yang dalam hal ini adalah Pemerintah Daerah
Kabupaten Bangli, perlu mengoptimalkan pemanfaatan teknologi informasi, guna
memenuhi tuntutan principal akan informasi keuangan yang berkualitas meliputi
relevan, andal, dapat dibandingkan, dan dapat dipahami, sehingga tidak
menyesatkan para penggunanya di dalam mengambil suatu tindakan atau
keputusan. Teori Kepatuhan pun mendukung keterkaitan atau hubungan positif
antara pemanfaatan teknologi informasi dengan kualitas laporan keuangan
Pemerintah Daerah Kabupaten Bangli. Hal tersebut sesuai dengan apa yang
diuraikan dalam penjelasan Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2005 tentang
Sistem Informasi Keuangan Daerah, yang menyatakan bahwa pemerintah daerah
dituntut untuk mengembangkan dan memanfaatkan kemajuan teknologi
informasi, guna mengoptimalkan kemampuan dalam mengelola keuangan dan
mendistribusikan informasi keuangan daerah. Pengembangan dan pemanfaatan
kemajuan teknologi informasi tersebut, harus diimbangin dengan kepatuhan
terhadap aturan-aturan yang ada, agar tidak terjadi penyimpangan atau
penyalahgunaan teknologi informasi yang justru dapat mengurangi nilai dari
informasi keuangan yang tersaji. Pemanfaatan teknologi informasi dalam
penyajian laporan keuangan yang diimbangi dengan kepatuhan terhadap aturan-
aturannya, niscaya akan menghasilkan laporan keuangan yang lebih maksimal
kualitasnya. Hasil penelitian ini selaras dengan hasil penelitian yang telah
dilaksanakan sebelumnya oleh Mene et al. (2018); Agung dan Gayatri (2018); serta
Julita dan Susilatri (2018) yang juga memperoleh arah hubungan yang positif
terkait dengan pengaruh pemanfaatan teknologi informasi pada kualitas laporan
keuangan pemerintah daerah.
Variabel penerapan standar akuntansi pemerintahan berbasis akrual
mempunyai nilai signifikansi sebesar 0,000, lebih kecil dari taraf signifikasi sebesar
0,05 dan koefisien regresi bernilai positif sebesar 0,515. Hal tersebut bermakna
3267
GARINI, M. P. A., & ERAWATI, N. M. A.
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR…

bahwasanya penerapan standar akuntansi pemerintahan berbasis akrual


memberikan pengaruh positif pada kualitas laporan keuangan Pemerintah Daerah
Kabupaten Bangli, sehingga H 5 diterima. Hasil penelitian ini dapat dikaitkan
dengan Teori Keagenan. Akuntansi berbasis akrual menghasilkan laporan
keuangan yang lebih komprehensif yang akan membantu Pemerintah Daerah
Kabupaten Bangli selaku agent dalam menjalankan transparansi dan
akuntabilitasnya kepada rakyat yang dalam hal ini direpresentasikan oleh
lembaga legislatif selaku principal. Oleh sebab informasi keuangan yang disajikan
telah komprehensif, sesuai dengan kebutuhan principal, maka asimetri informasi
antara Pemerintah Daerah Kabupaten Bangli dan principal-nya pun dapat
diminimalisir. Hasil penelitian ini juga sesuai dengan Teori Kepatuhan.
Pemerintah Daerah Kabupaten Bangli mengimplementasikan standar akuntansi
pemerintahan berbasis akrual sebagai bentuk kepatuhan atau ketaatan terhadap
peraturan yang ada khususnya Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010
tentang Standar Akuntansi Pemerintahan. Dengan mematuhi paraturan yang ada,
akan tersaji laporan keuangan yang berkualitas sesuai dengan standar yang sudah
berkekuatan hukum. Kredibilitas laporan keuangan yang sudah mengacu pada
standar pun tidak akan diragukan lagi. Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil
penelitian sejenis yang telah dilaksanakan sebelumnya oleh Setiawan dan Gayatri
(2017); Wijayanti dan Hendayani (2017); serta Holle et al. (2019) yang menyatakan
bahwa akuntansi berbasis akrual berpengaruh positif pada kualitas laporan
keuangan.

SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan, dapat disimpulkan bahwa
kompetensi sumber daya manusia, sistem pengendalian intern pemerintah,
komitmen organisasi, pemanfaatan teknologi informasi, serta penerapan standar
akuntansi pemerintahan berbasis akrual berpengaruh positif pada kualitas
laporan keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Bangli. Pada penelitian ini,
peneliti hanya mengambil sampel terbatas pada OPD di lingkungan Pemerintah
Daerah Kabupaten Bangli, sehingga hasil penelitian kurang dapat digeneralisasi.
Berdasarkan keterbatasan yang ada, maka peneliti selanjutnya dianjurkan untuk
memperluas lokasi penelitian meliputi OPD di beberapa kabupaten sehingga
diharapkan hasil penelitian mempunyai kemampuan generalisasi yang lebih luas.

REFERENSI
Adnin, A. E. K., & Atiningsih, S. (2020). The Implementation of Government
Accounting Standards, Internal Control Systems and Information
Technology Utilization on the Quality of Local Government Financial
Statements With Organizational Commitments As Moderation Variables.
ACCRUALS (Accounting Research Journal of Sutaatmadja), 4(02), 216–229.
https://doi.org/10.35310/accruals.v4i02.584
Afiah, N. N., Alfian, A., & Sofia, P. (2020). Effect of employee competence and
internal control systems on accounting information quality of the local
government in West Java region. Utopia y Praxis Latinoamericana, 25(Extra1),
146–154. https://doi.org/10.5281/zenodo.3774595
Agung, T. M., & . G. (2018). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kualitas
3268
E-JURNAL AKUNTANSI
VOL 32 NO 11 NOVEMBER 2022 HLMN. 3255-3271

Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Karangasem. E-Jurnal


Akuntansi, 23, 1253. https://doi.org/10.24843/eja.2018.v23.i02.p17
Allen, N. J., and Meyer J. P. 1990. The Measurement and Antecendents of Affective,
Continuance and Normative Commitment to The Organization. Journal of
Occupational Psychology, 63(1), 1-18.
Ariyanto, S. (2020). Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan, Dan
Kompetensi Sumber Daya Manusia Terhadap Kualitas Laporan Keuangan
Pemerintah Kabupaten Pelalawan Tahun 2018. Valuta, 6(1), 41–54.
Astika, I. B. P., & Yasa, G. W. (2018). Kemampuan Komitmen Organisasi
Memoderasi Kompetensi Pejabat Penatausahaan Keuangan dan SPI Pada
Kualitas Laporan Keuangan Kota Denpasar. E-Jurnal Akuntansi, 22(1), 301–
325. https://doi.org/10.24843/EJA.2018.v22.i01.p12
Endianto, M., Herawati, N. T., & Kurniawan, P. S. (2017). Pengaruh Efektivitas
Standar Akuntansi Pemerintah , Peran Internal Audit Dan Komitmen
Organisasi Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah ( Studi
Empiris Pada Organisasi Perangkat Daerah Se-Kabupaten Bangli ). E-Jurnal
S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan, 1, 2.
Eristanti, B.D.A., Hermanto, & Putra, I.N.N.A.(2019). Sistem Pengendalian Intern
Memoderasi Pengaruh Komitmen Organisasi, Sistem Akuntansi Keuangan
Daerah Pada Ketepatanwaktu Pelaporan Keuangan. E-Jurnal Akuntansi,
26(1), 622–650. https://doi.org/10.24843/EJA.2019.v26.i01.p23
Eulner, V., & Waldbauer, G. (2018). New development: Cash versus accrual
accounting for the public sector—EPSAS. Public Money and Management,
0962, 1–4. https://doi.org/10.1080/09540962.2018.1444560
Fitriana & Wahyudin, A. (2017). Factors Influencing The Quality of Financial
Reporting on Local Government of Purbalingga. Accounting Analysis Journal,
6(1), 27–38.
Ghozali, Imam. (2018). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS
(Edisi 9). Semarang: Universitas Diponegoro.
Gigli, S., & Mariani, L. (2018). Lost in the transition from cash to accrual
accounting: Assessing the knowledge gaps in Italian public universities.
International Journal of Public Sector Management, 31(7), 811–826.
https://doi.org/10.1108/IJPSM-07-2017-0184
Holle, V. A., Salle, A., & Sanggenafa, M. (2019). Pengaruh Penerapan Standar
Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual, Sistem pengendalian Intern Dan
Motivasi Kerja Terhadap Kualitas Laporan Keuangan. Jurnal Akuntansi &
Keuangan Daerah, 14(1), 16–35.
Julita, & Susilatri. (2018). Analysis of factor affecting the quality of government
financial report Bengkalis regency. International Journal of Scientific and
Technology Research, 7(2), 157–164.
Kaifah, U. A. L. T. (1967). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Laporan
Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Sumbawa. Journal of Accounting,
Finance and Auditing, 2(2), 26–37.
Karsana, I. W., & Suaryana, I. G. N. A. (2017). Pengaruh Efektivitas Penerapan
SAP, Kompetensi SDM, dan SPI pada Kualitas Laporan Keuangan
Pemerintah Kabupaten Bangli. E-Jurnal Akuntansi, 21(1), hal. 643–670.
Le, T. T. H., & Tran, M. D. (2018). The effect of internal control on asset
3269
GARINI, M. P. A., & ERAWATI, N. M. A.
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR…

misappropriation: The case of Vietnam. Business and Economic Horizons,


14(4), 941–953. https://doi.org/10.15208/beh.2018.64
Lelly, K. C., & Afiah, N. N. (2017). Does quality of financial statement affected by
internal control system and internal audit? International Journal of Economics
and Financial Issues, 7(2), 568–573.
https://dergipark.org.tr/en/download/article-
file/365935%0Ahttp:www.econjournals.com
Mardani, L. B., & Suhartono, E. (2019). Analisis Pengaruh Sistem Informasi
Keuangan dan Sistem Pengendalian Internal terhadap Kualitas Laporan
Keuangan Pemerintah Daerah (Studi pada Dinas Pemerintahan Kota
Semarang). Jurnal Ilmu Manajemen Dan Akuntansi Terapan (JIMAT), 10(2),
177–188.
Mene, R. E., Karamoy, H., & Warongan, J. D. . (2018). Pengaruh Pemanfaatan
Teknologi Informasi Dan Penerapan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah
Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten
Halmahera Utara. Going Concern : Jurnal Penelitian Akuntansi, 13(04), 133–143.
https://doi.org/10.32400/gc.13.03.20045.2018
Mokoginta, N., Lambey, L., & Pontoh, W. (2017). Pengaruh Sistem Pengendalian
Intern Dan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah Terhadap Kualitas Laporan
Keuangan Pemerintah. Going Concern : Jurnal Penelitian Akuntansi, 12(2), 874–
890. https://doi.org/10.32400/gc.12.2.18282.2017
Muda, I., Wardani, D. Y., Erlina, Maksum, A., Lubis, A. F., Bukit, R., & Abubakar,
E. (2017). The influence of human resources competency and the use of
information technology on the quality of local government financial report
with regional accounting system as an intervening. Journal of Theoretical and
Applied Information Technology, 95(20), 5552–5561.
Mutiana, L., Diantimala, Y., & Zuraida, Z. (2017). Pengaruh Sistem Pengendalian
Intern, Teknologi Informasi, Kualitas Sumber Daya Manusia Dan Komitmen
Organisasi Terhadap Kualitas Laporan Keuangan (Studi Pada Satker Di
Lingkungan Kementerian Agama Kabupaten Aceh Utara). Jurnal Perspektif
Ekonomi Darussalam, 3(2), 151–167. https://doi.org/10.24815/jped.v3i2.8228
Nurlis. (2018). The effect of the government accounting standards implementation
and apparatus competency on the quality of the local government financial
reporting:Case study at Klaten district government. Research Journal of
Finance and Accounting, 9(8), 63–69. www.iiste.org
Pujanira, P., & Taman, A. (2017). Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia,
Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan, Dan Penerapan Sistem
Akuntansi Keuangan Daerah Terhadap Kualitas Laporan Keuangan
Pemerintah Daerah Provinsi Diy. Nominal, Barometer Penelitian Akuntansi
Dan Manajemen, 6(2). https://doi.org/10.21831/nominal.v6i2.16643
Putra, W. E. (2017). Analisis Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Laporan
Keuangan Pemerintah Daerah (Studi Empiris Pada Pemerintah Kota Jambi).
Jurnal Penelitian Akuntansi Terpadu, 10(2), 282–293.
https://doi.org/10.35448/jrat.v10i2.4259
Sari, N. Z. M., & Rina Novianty Ariawaty, R. (2019). Management information
system influenced by competence of human resources employee of civil
apparatus (Asn) West Java. International Journal of Scientific and Technology
3270
E-JURNAL AKUNTANSI
VOL 32 NO 11 NOVEMBER 2022 HLMN. 3255-3271

Research, 8(10), 1019–1021.


Setiawan, I. W. N. (2017). Pengaruh Akuntansi Berbasis Akrual, Sistem
Pengendalian Intern Dan Motivasi Kerja Pada Kualitas Laporan Keuangan.
E-Jurnal Akuntansi, 21(1), 671–700.
Shintia, C. I. A. P., & Erawati, N. M. A. (2017). Pengaruh Kualitas SDM,
Pemanfaatan Sistem Informasi, Pengendalian Intern dan Komitmen
Organisasi Pada Kualitas Laporan Keuangan. E-Jurnal Akuntansi, 21(2),
1186–1205. https://doi.org/10.24843/EJA.2017.v21.i02.p12
Sumaryati, A., Novitasari, E. P., & Machmuddah, Z. (2020). Accounting
Information System, Internal Control System, Human Resource Competency
and Quality of Local Government Financial Statements in Indonesia. The
Journal of Asian Finance, Economics and Business, 7(10), 795–802.
https://doi.org/10.13106/jafeb.2020.vol7.n10.795
Sutaryo, Naviantia, I. A., & Muhtar. (2020). Audit opinion on government financial
report: Evidence from local governments in Indonesia. International Journal
of Economics and Management, 14(1), 129–144.
Swastika, I. B. P. J., & Sari Widhiyani, N. L. (2020). Sistem Pengendalian Internal
Pemerintah, Sistem Informasi Manajemen Keuangan Daerah, Good
Governance dan Kualitas Laporan Keuangan di Kabupaten Jembrana. E-
Jurnal Akuntansi, 30(11), 2724.
https://doi.org/10.24843/eja.2020.v30.i11.p02
Tampubolon, F. M., & Basid, A. (2019). Pengaruh Komitmen Organisasi,
Kompetensi Sumber Daya Manusia Dan Pemanfaatan Teknologi Informasi
Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah. Oikos: Jurnal Kajian
Pendidikan Ekonomi Dan Ilmu Ekonomi, 3(1), 55–65.
https://doi.org/10.23969/oikos.v3i1.1415
Widari, L., & Sutrisno. (2017). Pengaruh Sistem Pengendalian Internal Pemerintah
dan Komitmen Organisasi Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Daerah.
Jurnal Ilmiah Ilmu Ekonomi, 5(10), 117–126.
Wijayanti, R. (2017). Pengaruh kompetensi SDM dan implementasi akuntansi
akrual terhadap kualitas laporan keuangan daerah. Jurnal Ilmu Dan Penelitian
Akuntansi Volume 6,Nomor 3,Maret 2017, 6, 18.
Yahya, I., Hasibuan, R. P. S., Torong, Z. B., & Muda, I. (2018). Factors that influence
success implementation of government accounting standard (SAP) based on
acrual in the government of the districts/cities in North Sumatera Province.
Journal of Management Information and Decision Science, 21(1), 1–14.

3271

Anda mungkin juga menyukai