PAPDI Dasar - Dasar IPD (Recovered 1)
PAPDI Dasar - Dasar IPD (Recovered 1)
PAPDI Dasar - Dasar IPD (Recovered 1)
Ilmu kedokteran terus berkembang. Salah satu Sebagai salah satu cabang ilmu kedokteran, ilmu-penyakit
perkembangan yang terjadi adalah terbentuknya dalam mempunyai nilai dan ciri yang merupakanjati dirinya.
percabangan ilmu kedokteran. Jika ilmu kedokteran semula Sudah tentu ilmu penyakit dalam memiliki nilai bersama
merupakan seni menyembuhkan penyakit (the art of yang merupakan nilai inti ilmu kedokteran yang sarat
healing) yang dilaksanakan oleh dokter yang mampu dengan nilai-nilai kemanusiaan, bebas dari diskriminasi
melayani pasien yang menderita berbagai penyakit maka serta melaksanakan praktek kedokteran dengan penuh rasa
kemudian sesuai dengan kebutuhan, ilmu kedokteran tanggung jawab. Nilai tersebut diamalkan dalam
bercabang menjadi cabang bedah dan medis. Percabangan melaksanakan profesi penyakit dalam. Namunkarena ilmu
ini sudah terjadi cukup lama yaitu sejak abad kedelapan penyakit dalam medukung layanan spesialis penyakit
sebelum masehi. Percabangan bedah memungkinkan dalam yang menyediakan layanan spesialis untuk
pendalaman ilmu untuk mendukung layanan bedah orang dewasa secara berkesinambungan maka salah satu
sedangkan medis melayani ilmu yang mendukung layatan nilai penting yang dijunjung dalam layanan spesialis
non bedah. Selanjutnya terjadi percabangan lagi, medis penyakit dalam adalah nilai yang mewarrrai layanan yang
bercabang menjadi ilmu penyakit dalam dan ilmu kesehatan komprehensif berupa penyuluhan, pencegahan,
anak. Istilah penyakit dalam pertama kali digunakan oleh diagnosis, terapi dan rehabilitasi. Layanat yang
Paracelsus pada tahun 1528. Percabangan ilmu kedokteran komprehensif ini memungkinkan seorang dokter spesialis
temyata tidak hanya sampai disitu namun terus terjadi penyakit dalam untuk menatalaksana baik penyakit akut
percabangan baru sesuai dengan kebutuhan pelayanan di maupun penyakit kronik. Selain itu pendekatan dalam
masyarakat. Percabangan ilmu memungkinkan terjadinya penatalaksanaan penyakit adalah pendekatan holistik yang
pendalaman yang amat bermanfaat untuk pengembangan berarti memandang pasien secara utuh dari segi t-rsik,
ilmu danketerampilan yang pada akhimya dapat digunakan psikologis dan sosial. Pendekatan ini memungkinkan dokter
untuk meningkatkan mutu pelayanan. Namun selain untuk memandang pasien sebagai manusia dengan
manfaat yang dipetik dari percabangan ilmu kedokteran, berbagai persoalan tidak hanya terbatas pada persoalan
kita juga menghadapi tantangan bahwa percabangan ilmu biologik semata. Nilai lain yang dimiliki oleh ilmu penyakit
dapat memecah ilmu kedokteran menjadi kotak-kotak yang dalam adalah keinginan untuk mengikuti perkembangan
kurang mendukung ilmu kedokteran sebagai kesatuan. ilmu dan kebutuhan masyarakat. Keterampilan kognitif
Untuk itu perlu disadari bahwa percabangan ilmu merupakan kemampuan yang penting dalam ilmu penyakit
kedokteran haruslah mendukung kesatuan ilmu kedokteran dalam. Berbagai penemuan baru dalam ilmu kedokteran
sendiri. Selain itu juga harus disadari bahwalayatanyang merupakan masukan yang berharga dalam mengamalkan
terkotak akan meningkatkan biaya kesehatan dan keterampilan kognitif ini. Selain itu ilmu penyakit dalam
menjadikan pasien kurang diperlakukan sebagai manusia tanggap pada masalah kesehatan baik masalah kesehatan
yang utuh. individu maupun masyarakat. Meningkatnya populasi usia
DASiAR-DASAR ILMU PEI.TYAKIT DALAM
tua misalnya merupakan contoh yang memerlukan Supartondo, salah seorang spesialis penyakit dalam
tanggapan ilmu penyakit dalam. Dalam pelayanan spesialis senior di Jakarta, mengungkapkan layanan kesehatan yang
penyakit dalam diperlukan kemampuan untuk diberikan tanpa mempertimbangkat cost effectiveness
mengkoordinasi agar pasien dapat dilayani secara tepat guna merupakan layanan yang kurang etis.
dan berhasil guna. Keterampilan ini menghendaki
kemampuan m emimpn (l e aders hip). Dengandemikran nilai-
nilai yang diamalkan oleh dokter spesilasi penyakit dalam MASA DEPAN SPESIALIS PENYAKIT DALAM
adalah nilai untuk mendukun glayanat yang komprehensif
dan berkesinambungan dengan pendekatan holistik, nilai Di tingkat global dewasa ini tumbuh kesadaran untuk
untuk tanggap terhadap persoalan kesehatan masyarakat menggalakkan kembali layanan yang komprehensif dan
serla nilai kepemimpinan dan profesionalisme. Nilai-nilai ini pendekatan holistik. Pengalaman Amerika Serikat yang
bukanlah nilai yang baru namun perlu dimiliki oleh dokter menghabiskan dana amat banyak dalam memberikan
spesialis penyakit dalam agar dapat melaksanakan perannya layanan kesehatannya, temy ata menghasilkan indikator
sebagai dokter spesialis penyakit dalam yang baik. kesehatan masyarakat yang lebih buruk daripada Jepang
dan Swedia, sehingga menyadarkan para pakar kesehatan
di sana bahwa layanan terkotak harus dikembalikan pada
PROFESI SPESIALIS PENYAKIT DALAM DI layanan komprehensif. Spesialisasi penyakit dalam yang
INDONESIA semula dianggap berada pada masa redup sekarang
menjadi bersinar kembali karena nilai yang dianut oleh
Perhimpunan Spesiaiis Ilmu Penyakit Dalam (PAPDI) spesialis penyakit dalam jika diamalkan dengan baik akan
merupakan salah satu perhimpunan profesi yang terhra di mendukung layanan yang lebih manusiawi, lebih hemat
Indonesia. Perhimpunan ini lahir pada 1 6 Nopember 1 95 7 dan lebih tepat guna.
di Jakarta. Dalam perkembangan keprofesian PAPDI Slamet Sujono mengemukakan perlunya reorientasi
berusaha secara aktif untuk mengembangkan layanan layanat kesehatan di Indonesia agar Indonesia tidak
kesehatan yang dibufuhkan oleh masyarakat Indonesia. mengulangi kembali pengalamanAmerika Serikat.
Sumbangan tersebut dapat berupa pendidikan dokter
spesialis penyakit dalam serta pemikiran-pemikiran untuk
dapat mewujudkan layanan kesehatan yang diperlukan PERSYARATAN MENJADI DOKTER SPESIALIS
oleh masyarakat. PAPDI bersama perhimpunan profesi lain PENYAKIT DALAM
berusaha juga untuk meningkatkan mutu layanan
kesehatan di Indonesia. Dalam mewujudkan layanan Indonesia membutuhkan banyak dokter spesialis penyakit
kesehatan yang dapat meningkatkan taraf kesehatan dalam. Dokter spesialis penyakit dalam berperan penting
masyarakat Indonesia PAPDI menerapkan nilai-nilai yang dalam meningkatkan taraf kesehatan masyarakat.
dianut dan berlaku dalam pengembangan ilmu penyakit Mahasiswa kedokteran yang senang mengikuti
dalam. Ini berarti PAPDI menerapkan layanan yang bersifat perkembangan ilmu kedokteran, yang menonjol dalam
komprehensif dengan pendekatan holistik serta merupakan keterampilan kognitif, bersedia menjadi sahabat pasien,
layanan yang berkesinambungan. Adakalanya seorang yang mau menyediakan waktu untuk penyuluhan serta
dokter spesialis penyakit dalam melayani pasiennya sejak bersedia melakukan layanan yang komprehensif, bersifat
pasien masih berusia muda sampai pasien tersebut berusia holistik dan berkesinambungan, serta mampu
lanjut, layanan yang lamanya puluhan tahun dan mengkoordinasikan layanan kesehatan untuk pasiennya
berkesinambungan. Dalam mengamati masalah kesehatan merupakan calon spesialis penyakit dalam yang baik.
di Indonesia PAPDI memandang perlunya ditumbuhkan Bersama dengan profesi lain dokter spesialis penyakit
perilaku sehat dalam kehidupan sehari-hari. Upaya dalam mudah-mudahan akan dapat mewujudkan
pencegahan penyakit menular akan lebih murah dan lebih masyarakat Indonesia yang berperilaku sehat dan
mudah dilaksanakan daripada terapi. Karena itu meski mencapai taraf kesehatan yang baik. Untuk itu Indonesia
sebagaian besar waktu dokter spesialis penyakit dalam memerlukan banyak dokter spesialis penyakit dalam.
digunakan dalam penatalaksanaan pasien secara individu
namun dokter spesialis penyakit dalam perlu menyediakan
waktu cukup untuk penyuluhan penyakit baik untuk REFERENSI
individu maupun masyarakat luas. Pemahaman mengenai
latar belakang sosial pasien memungkinkan seorang dokter Abdurrachmal N. Jati diri dokter spesialis penyakit dalam
Indonesia. 2000 (tidak dipublikasikan).
spesialis penyakit dalam untuk memilih tindakan diagnostik
Bryan CS. Association of professors of medicine: General internal
dan terapi yang sesuai dengan kemampuan pasien dan medicine as a 21" century specialty: perspective of
keluarga. Dalam berbagai kesempatan kuliah Prof. Dr. community-based chairs of medicine. Am J Med. 1995;99:1-3.
PENGEMBANGAN ILMU DAITI PROFESI PEIIIYAKIT DAI,-AM
Kucharz JE. Intemal medicine: yesterday, today, and tomorrow Part divergent mission of internal medicine? N Engl J Med.
L origin and development: the historical perspective. Eur J 1994;330:1453-6.
Intern Med. 2003;74:205-8. SGIM task force. The future of general internal medicine. J Gen
Lindgren S, Kjellstrom. Future development of general intemal medi- Intern Med. 2004;19(l):69-77.
cine: a Swedish perspective. Eur J Intern Med. 2001;12:464-9. Suyono S. Pidato wisuda guru besar: Quo vadis penyakit dalam suatu
Myerburg RJ. Departments on medical specialties: a solution for the rennngan di awal abad ke 21.2003.
PERKEMBANGAN ILMU PENYAKIT DALAITI
SEBAGAI SUATU DISIPLIN ILMU
Nurhay Abdurrahman
4
PERKEMBANGAI\ ILMU PEI'IYAXIT DALAM SEBAGAI SUATU DISIPLIN ILMU
menjadi pendukung pada pelayanan yang holistik yang setiap cabang subspesialisasi tersebut lahir dari pelayanan
harus dikuasai oleh seorang ahli IPD, agar pelayatan internistis, sehingga wajar seorang internis tidak dapat
medisnya tetap komprehensif dan optimal. melepaskan salah satu cabang dari keilmuannya secara inte-
gral. Di samping kemampuan seperti tersebut di atas IPD
merupakan perpaduan yang harmonis antara science and art
INTERNAL MEDICINE dalam bidang kedokteran, sehingga senantiasa bermanfaat
bagi kesej ahteraan manusia seutuhnya.
lnternal Medicine is a scientific discipline Kedudukan manusia dalam ikatan dengan ilmu
encompassing the study of diagnosis and treatment of pengetahuan adalah sebagai subyek, yaitu manusia
non surgical diseases of adolescent and adult patients. dengan segenap akal-budi dan nalurinya menjadi pengolah
Intrinsic to the discipline are the tenets ofprofesionalism atau peneliti dalam bidang ilmu pengetahuan, sedangkan
and humanistic values. objek ilmu pengetahuan harus tetap terbuka, baik obyek
Mastery of internal medicine requires not only materi maupun obyek formanya, sehingga ilmu
comprehensive knowledge of the pathophysiology, pengetahuan tetap berkembang secara wajar dan diolah
epidemiology, and natural history of disease processes secara sistematis dan metodologis dalam mencapai
but also acquisition of skills in medical interviewing, sasarannya yang bermanfaat bagi kemanusiaan.
physical examination, humanistic relation with patients Sewajamya bagi suatu ilmupengetahuan selalu menuntut
and procedural competency (Wlliam N Kelly and Joel perkembangan yang berkesinambungan dan pendalaman
D.Howell.in Kelly's Text Book of Internal Medicine). ilmunya serta teknologinya yang terkait yang menghasilkan
The core paradigm of Internal Medicine are the diversifikasi ilmu pengetahuan tersebut secara wajar. Akan
presenting symptoms and signs then proceeds in a tetapi dalam perkembangannya senantiasa harus tetap
logical fashion using pathophysiology as the basis for dicegah terjadinya-fragmentasi dari IPD tersebut, agar misi
the developing symptoms and signs complex holistically, keilmuannya tidak hilangJenyap. Hal ini sangat pentilg bagi
supported by apropriate competencies of diagnostic and ilmu kedokteran khususnya IPD karena berkenaan dengan
therapeutical procedures into a known disease entity, kemaslahatan manusia secara keseluruhan.
which, after all as way of clinical thinking is the vety Selain itu ahli IPD tetap diperlukan untuk kelangsungan
basis of Internal Medicine. (Harrisonb: Principles of pendidikan dokter umum (S1), sedang pendidikan ilmu
Internal Medicine). penyakit dalam (Spl) tetap memerlukan ahli-ahli ilmu
Ilmu penyakit dalam (IPD) keberadaannya sebagai penyakit dalam yang telah memperdalam keahliannya
disiplin ilmu yang unik mempelajari ilmu kedokteran dengan secara khusus dalam bidang subspesialisasi dari ilmu
sudut pandang klinis (clinical thinking) dan holistik yang penyakit dalam (Sp2).
bersifathumanistis sebagai obyek forma, sedangkan obyek Kejelasan tentang obyek forma dan obyek materi dari
materinya adalah manusia dewasa secara utuh dengan kumpulan pengetahuan mengenai penyakit dalam
keterkaitan seluruh sistem organ tubuh yang mengalami (internal diseases) sebagaimana uraian di atas, membuktikan
gangguan. Atas dasar pandangan ini dapatlah dikatakan suatu kenyataan bahwa eksistensi ilmu-penyakit dalam adalah
bahwa keunikan atas dasar klinis dan humanistis merupakan suatu disiplin ilmuyang memenuhi kriteria keberadaan ilmu
karakteristik IPD. Ilmu penyakit dalam mempunyai sasaran pengetahuan itu dengan obyek materi dan obyek formanya
sebagai obyek materi yaitu "si pasien dewasa" dan beftujuan tersendiri. Selain hal tersebut rni, baik secara empiris maupun
untuk penyembuhan yang optimal penyakit secara utuh. teoritis telah memperkuat pandangan bahwa IPD telah benar-
Hal ini menjadi salah satu dasar profesionalisme bagipara benar senantiasa membuktikan kemanfaatannya bagi
penyandang ahli penyakit dalam sebagai misi IPD, terhadap kemaslahatan manusia atas dasar misi dan visi yang harus
pasien dewasa seutuhnya. dipelihara pengembangannya.
Yang dibutuhkan dari seseorang yang profesional Dalam memelihara keberadaan serta integritas dan
dalam bidang pekerjaannya adalah pertama-tama pengembangan disiplin ilmupenyakit dalam (IPD) terutama
kemampuan (kompetensi) untuk melihat masalah secara visi dan misi harus dijaga dan dipelihara keutuhannya.
ufuh, kemudian dapat merinci masalahnya secara terkait Semua subspesialitas dari IPD menjadi komponen atau
untuk dapat diatasi secara optimal. Dari tinjauan ini IPD, unsur cabang ilmu penyakit dalam, yang satu sama lain
nyata atas dasar jati dirinya telah memenuhi kriteria terkait dan tidak dapat dipisahkan baik dalam disiplin
keilmuannya dalam bidang kedokteran. keilmuan, pendidikan maupun dalam praktek pelayanan
Sej arah ihnu kedokeran khnih sej ak awal menggambarkan medisiklinis pada orang dewasa dengan penekanan pada
bahwa IPD adalah induk atau pokok batang (science tree) pandangan holistik dan sikap humanistis (termasuk
dari semua cabang subspesialisasinya yang mencakup : medical ethics) yang juga menjadi esensi dari IPD.
pulrnonologi, kardiologi, endokrinologi, hematologi, nefrologi, Untuk hal ini dapat diambil contoh dari ketentuan dan
alergi-imunologi, reumatologi, hepato-gastroenterologi, ilmu langkah American Board of Internal Medicine yang
penyakittropilg geriatri, dan ihnupsikosomatik. Pada dasamya berlaku hingga kini di Amerika. Demikianlah jati diri dari
6 DASAR-DASiAR ILMU PENYAKIT DALAM
IPD yang senantiasa harus dipertahankan keutuhannya percabangannya dari ilmu kedokteran, yaitu bahwa semua
dengan misi dan visi seperti uraian di atas. kemajuan setiap subspesialitasnya dari ilmu penyakit
Menjadi tanggung jawab dan tantangan di masa datang dalam adalah continuum dari Ilmu Penyakit Dalam, dengan
bagi para ahli ilmu penyakit dalam untuk memertahankan kata lain adalah kelanjutan dari perkembangan ilmu
integritas ilmupenyakit dalam sebagai suatu disiplin Ilmu penyakit dalam. Dari perkembangan ini dapat dipahami
yang utuh untuk selamanya bahwa pendidikan kelanjutan dari IPD adalah tingkat
Para ahli ilmu penyakit dalam harus tetap berusaha konsulen_dari salah satu subspesialitas ilmu penyakit dalam
mengembangkan secara wajar ilmu kedokteran dengan (Sp2), yang dalam pelayanan atau profesinya di bidang
bertitik tolak pada science tree ilmtt kedokteran dengan medis tetap memelihara integritas ilmupenyakit dalam.
PENDEI(ATAN HOLISTIK
DI BIDANG ILMU PENYAKIT DALAIII
HMS. Markum, E. Mudjaddid
7
8 DASAR.DASAR ILMU PEIYYAKIT DAL/$I
mendatangi beberapa ahli sesuai dengan organ tubuh yang agama. Kemampuan menggunakan alat canggih serta
dideritanya. Keluhan-keluhan fisik tetap saja tidak kepandaian pemanfaatan laboratorium yang memadai
berkurang. Sejalan dengan kenyataan tersebut para ahli sebagai modal dasar untuk melakukan terapi, belumlah
kedokteran mulai menengok kembali sisi lain, yaitu semua cukup untuk menjadi dokter yang baik. Kombinasi antara
aspek yang mempengaruhi segi kehidupan manusia pengetahuan medik, intuisi dan pertimbangan-
termasuk aspek psikis. pertimbangan yang matang adalah "seni" dalam bidang
Di pihak lain, dalam perkembangan ilmu kedokteran kedokteran yang diperlukan sebagai modal dalam praktek.
para ahli psikoanalisis menemukan dan menekankan Memang benar sekali bahwa medicine science and art.
kembali pentingnya peranan faktor-faktor psikis dan Dalam kaitannya dengan masalah etika kedokteran,
lingkungan dalam kejadian dan perjalanan suatu penyakit. maka yang harus diperhatikan adalah hak dan kewajiban
Bahkan kemudian para ahli yakin bahwa patologi suatu dokter di satu sisi, dan disisi lain adalah hak dan kewajiban
penyakit tidak hanya terletak pada sel atau jaringan saja pasien. Hak-hakpasien dalam hukum kedokteran berhrmpu
tetapi terletak pada organisme yang hidup, dan kehidupan dan berdasarkan atas dua hak azasi manusia, yaitu: l). Hak
tidak ditentukan oleh faktor biologis semata tetapi erat atas pemeliharaan kesehatan (The right to health care);
sekali hubungannya dengan faktor-faktor lingkungan yaitu 2). Hak untuk menentukan nasib sendiri (The right to self
bio-sosio-kultural dan bahkan agama.Inilah konsep yang determination)
memandang manusia/orang sakit secara utuh dan Pasien berhak untuk menerima atau menolak tindakan
paripurna (holistik). pengobatan sesudah ia memperoleh keterangan yang
Faktor-faktor fisik, psikis dan lingkungan masing- jelas. Informed consent adalah persetujuan pasien atas
masing mempunyai inter-relasi dan interaksi yang dinamis tindakan setelah sebelumnya diinformasikan terlebih
dan terus-menerus, yang dalam keadaan normal atau sehat dahulu secara jelas dan bukan hanya sekedar memperoleh
ketiganya dalam keadaan seimbang. Jika ada gangguan tandatangan pasien. Inilah hak untuk menentuka nasib
dalam satu segi maka akan memengaruhi pula segi yang sendiri.
lain dan sebaliknya. Jadi jelaslah bahwa setiap penyakit Bagaimanakah pendekatan holistik yang menjunjung
memiliki aspek fisik, psikis dan lingkungan bio-sosio- tinggi etik ini dimasa yang akan datang dengan kemajuan
kultural dan agama. Dengan demikian, konsep monokausal ilmu kedokteran yang semakin pesat dan juga semakin
suatu penyakit sudah tidak dianut lagi. merebaknya arus globalisasi ? Jawabannya tentu
Pendekatan yang demikian semakin dirasa perlu, karena merupakan tantangan besar yang harus dihadapi secara
pendekatan semata-mata hanya dari sudut fisik saja baik arif dan bijaksana oleh para praktisi dibidang medik.
secara teknis, mekanis, biokemis dan fisiologis temyata Sebagai ilustrasi terdapat beberapa pertanyaan yang belum
dirasakan semakin tidak banyak menolong pasien dengan terjawab yang merupakan tantangan di masa yang akan
memuaskan, terutama pada pasien-pasien dengan penyakit datang:
yang tergolong gangguan fungsional. . Apa yang akan dilakukan terhadap keTeblhatfrozen
Dengan perkataanlain, seorang dokter sebagai manusia embryo yang belakangan dilaporkan tersimpan di
yang sarat dengan segala pengetahuan yang dimilikinya laboratorium ?
secara timbal balik mengobati pasien/pasien juga sebagai . Bagaimana menyikapi keabadian benda-benda biologis
manusia dengan segala aspeknya yang harus seperti sperna, yang saat ini sudah bisa dilakukan ?
diperlimbangkan. Dan tidaklah semata hanya memandang . Bagaimana segi-segi hukum yang mengatur tentang
pasien sebagai "sosok tubuh" yang tidak berdaya tergolek inseminasi buatan, serta bagaimana akibat yang
di tempat tidur, atau melulu hanya melihat "penyakit"-nya mungkin terj adi dimas a datang ?
saJa. . Bagaimana pendekatan kepada sejumlah pasien hepa-
Kemajuan yang pesat di bidang ilmu kedokteran titis B karier yang masih harus melakukan aktivitas
termasuk pengetahuan tentang biomolekular, rekayasa kerjanya dan bagaimata atggapan lingkungan
genetik dan kemajuan di bidang teknologi kedokteran (baik sekelilingnya ?
untuk diagnostik maupun terapetik) yang semakin canggih . Bagaimana perlakuan terhadap pasien dengan HIV
di satu pihak membawa dunia kedokteran ke dalam era positif ?
baru yang semakin maju. Tetapi di pihak lain seiring dengan Nampaknya pada masa yang akan datang masih
merebaknya globalisasi, kemajuan-kemajuan yang dicapai diperlukan produk hukum dan perundang-undangan
tadi sering pula menimbulkan malapetaka, misalnya dengan dengan tetap bersumber dan mengindahkan segi-segi dan
pemanfaatan tehnologi kesehatan yang tidak pada sendi agama.
tempatnya atau makin banyaknya praktek-praktek yang Perkembangan di bidang biologi molekular telah
tergolong "mal praktis" yatg dilakukan oleh oknum membawa dunia kedokteran maju denganpesat, baik dalam
tenaga kesehatarVdokter yang tidak bertanggung jawab. segi diagnostik maupun terapi. Belakangan misalnya telah
Disinilah dalam kaitannya dengan pendekatan holistik dikembangkan terapi gen. Pada bulan September 1990 yatg
tadi perlunya diperhatikan masalah "etika", moral dan lalu Michael Bleese dkk, telah memulai melakukan terapi
PENDEKAIAN HOLISTIK DI BIDANG ILMU PENYAKIT DALAM
9
gen terhadap pasien Ashanti-4 tahun, yang menderita Dari segi pembiayaan akan tercapai cost-effectiveness,
Several Combined Immunodeficiency (SCID) dan berhasil hemat dan mencapai sasaran. Dalam kaitan ini, maka
membuat pasien lebih kebal dari serangan infeksi hingga konsultasi yang tidak dianggap perlu akan berkembang.
pasien berumur 9 tahun saat dilaporkan oleh Scientific Pemakaian alat canggih yang beriebihan dan tidak perlu
American. Beberapa penyakit lain yang mungkin dapat juga akan berkurang. Untuk kelainan yang bersifat
diperbaiki oleh terapi gen ini misalnya leukemia, limfoma fungsional misalnya dengan pendekatan holistik tidak lagi
malignum, kistik frbrosis, reumatoid artritis, AIDS dan harus menjalani pemeriksaan penunjang yang berlebih-
sebagainya. Ini merupakan harapan baru, namun yang lebihan. Pemakaian obat-obat yang bersifat "multi farmasi"
harus tetap diingat adalah bahwa yang dihadapi dalam hal yang biasanya didapatkan pasien dari beberapa spesialisasi
ini bukanlah sel, tetapi manusia sebagai kumpulan sel yang yang terkait dengan penyakitnya akan bisa dikurangi sedikit
segi-segi lainnya tetap harus dipertimbangkan. mungkin.
Komunikasi dokter pasien merupakan landasan utama Manusia sudah berlatih berkomunikasi sejak lahir bahkan
dalam proses diagnosis, terapi, rehabilitasi maupun sekarang ini banyak pendapat yang mengemukakan janin
pencegahan penyakit. Agar komunikasi dapat berjalan baik dalam kandungan juga sudah mampu berkomunikasi.
maka kedua belah pihak baik dokter maupun pasien perlu Dengan demikian mahasiswa kedokteran diharapkan sudah
memelihara agar saluran komunikasi dapat terbuka lebar. mampu berkomunikasi dengan baik. Keterampilan yang
Dari pihak dokter saluran komunikasi akan terbuka jika sudah dipunyai mahasiswa kedokteran tersebut akan
dokter bersedia mendengarkan secara aktif dan mempunyai merupakan modal utama dalam meningkatkan keterampilan
empati. Sedangkan dari segi pasien, saluran komunikasi berkomunikasi dengan pasien. Namun setiap individu
akan terbuka lebar jika pasien mempunyai motivasi untuk mengalami pe{alanan hidup yang berbeda mulai masa kecil,
sembuh (atau diringankan penderitaannya) serta percaya masa sekolah dan pergaulan di luar sekolah. Pengalaman
kepada dokternya. Unsur kepercayaan pasien terhadap hidup tersebut akan mempengaruhi keterampilan
dokter tidak hanya akan terpeliharajika pasien yakin atas komunikasi seseorang. Jadi keterampilan komunikasi
kemampuan dokter dalam mengobatinya namun tak kalah mahasiswa kedokteran dapat berbeda-beda. Padahal dalam
pentingnya pasien juga perlu yakin dokter akan memegang melaksanakan pekerjaannya sebagai dokter kelak
rahasia yang diungkapkannya kepada dokter. Rahasia keterampilan komunikasi merupakan salah satu syarat yang
pribadi pasien diungkapkan kepada dokter dengan harapan penting untuk dikuasai. Karena itulah dalam pendidikan
akan membantu dokter mencapai diagnosis penyakit secara kedokteran keterampilan komunikasi perlu dilatih.
tepat atau memilih tindakan terapi yang sesuai. Begitu besar Keterampilan ini dapat dilatih dalam bentuk kegiatan
kepercayaan pasien kepada dokter, rahasia pribadinya itu kurikuler. Namun peningkatan keterampilan ini dapat
hanya diungkapkan kepada dokter saja, bahkan seringkali didukung melalui kegiatan mahasiswa di luar kampus.
tidak diungkapkan kepada keluarga dekat atau sahabat Pengalaman dalam mengikuti kegiatan organisasi
sekalipun. Karena itulah dokter perlu menjaga kepercayaan mahasiswa, organisasi sosial di masyarakat secara
pasien dengan menyimpan rahasia tersebut dengan baik. berkesinambungan dapat mempercepat penumbuhan
Kewajiban dokter untuk menjaga rahasia telah empati pada mahasiswa kedokteran.
dilaksanakan sejak zaman Hipocrates dan sampai sekarang Di negeri Timur, termasuk Indonesia keterampilan
masih terpelihara baik. Namun dalam era informasi dewasa komunikasi non verbal amat penting. Bahkan sering lebih
ini sering kali dokter didesak oleh berbagai pihak untuk penting daripada komunikasi verbal. Dokter di Indonesia
membuka rahasia dokter dengan alasan untuk kepentingan perlu melatih diri untuk dapat membaca bahasa tubuh
umum. Hendaknya dokter dapat berpegang teguh pada pasiennya agar dapat memahami pesan yang disampaikan
sumpahnya untuk menjaga kerahasiaan pasien agar pasien melalui bahasa tubuh tersebut. Dalam masyarakat
kepercayaan pasien tetap terjaga. majemuk di Indonesia, terdapat berbagai suku yang
l0
11
EMPAII DALAM BERKOMUNItr(ASI DOKTER - PASIEN
mempunyai aneka ragam budaya. Keanekaragaman budaya diagnostik maupun terapi yang dapat dipikul oleh pasien
suku di Indonesia ini perlu dipahami terutama bagi dokter atau keluarganya.
yang akan bertugas di daerah.
Perkembangan teknologi dapat mempermudah
komunikasi. Namun dalam konteks dokter-pasien KOMUNIKASI, EMPATI, DAN ETIKA KEDOKTERAN
hubungan tatap muka tak dapat digantikan begitu saja
dengan teknologi canggih yang ada. Hubungan dokter- Sebagian besar pelanggaran etika yang te{adi adalah akibat
pasien secara pribadi masih tetap cara terbaik untuk dokter tidak terampil berkomunikasi dan kurang
komunikasi pasien-dokter. mempunyai empati. Bahkan di Amerika Serikat, latihan
ketrampilan komunikasi yang diadakan secara rutin pada
pertemuan tahunan dokter spesialis ilmu penyakit dalam
EMPATI diharapkan dapat menurunkan tuntutan terhadap dokter.
Dalam era berlakunya Undang Undang Praktek
Seperti juga keterampilan komunikasi maka kemampuan Kedokteran di Indonesia (2004) yang memungkinkan
empati seseorang tumbuh sejak kecil. Beruntunglah dokter dituntut baik secara perdata maupun pidana oleh
merekayang tumbuh dalam keluarga yang menumbuhkan pasien maka keterampilan komunikasi serta rasa empati
empati pada anak-anak. Namun tidak semua orang diharapkan akan dapat meningkatkan mutu hubungan
memperoleh pendidikan untuk berempati pada orang lain. dokter-pasien di Indonesia. Hubungan dokter-pasien yang
Empati diperlukan untuk meningkatkan komunikasi dengan baik akan menimbulkan suasana saling membantu dan
pasien. Dokter yang mampu merasakan perasaan pasiennya bersahabat menuju keberhasilan pengobatan. Kita harus
serta mampu pula menanggapinya akan lebih berhasil menghindari hubungan dokter pasien menjadi hubungan
berkomunikasi dengan baik dengan pasien. Empati juga produsen dan konsumen. Profesi kedokteran perlu
dapat dilatih dan ditingkatkan. Masyarakat tidak hanya mengembangkan terus kemampuan anggotanya untuk
mengharapkan dokter mampu mengobati pasien dengan berkomunikasi dan mempunyai empati. Dengan demikian
cara mutakhir, teliti, dan terampil tapi juga berharap dokter kita tak akan terperangkap pada praktek kedokteran defensif
mampu mendengarkan, menghormati pendapat pasien. yang amat mahal dan tak akan dapat dijangkau oleh
berlaku santun dan penuh pertimbangan. Dengan demikian sebagian besar masyarakat kita.
dokter diharapkan mampu berkomunikasi dengan baik serta
memberi nasehat tanpa menggurui.
Kesediaan untuk menghargai pendapat orang lain dan REFERENSI
menghormati nilai-nilai yang dianut pasien perlu
ditumbuhkan. Kesediaan ini amat penting dalam Mc Manus IC. Teaching communication sills to clinical students'
masyarakat Indonesia yang mempunyai banyak suku dan BMJ. 1993;306:1322-7.
Guwandi J. Tindakan medik dan tanggung jawab produk medik'
beraneka ragam budaya. Dokter hendaknya tidak Jakarta: Balai Penerbit FKUI; 1993.
memaksakan nilai yang dianutnya kepada pasien. Meski Samil RS. Etika kedokteran Indonesia, edisi kedua. Jakarta: Yayasan
dokter berkewajiban menumbuhkan perilaku sehat namun Bina Pustaka Sarwono Prawiroharja; 2001.
kewajiban tersebut disertai dengan menghargai pendapat Supartondo. Pidato Ilmiah. Dokter Indonesia menghadapi tuntutan
orang lain dan penuh pertimbangan. pasca 2000. Disampaikan pada peringatan ulang tahun ke-70
Penggunaan teknologi canggih berdampak pada biaya Prof Supartondo. Ruang Kuliah Bagian Ilmu Penyakit Dalam
FKUI 22 Mei 2000.
kesehatan yang meningkat tajam. Padahal sebagian besar
Supartondo. Menghadapi milenium ketiga, siapkan dokter Indone-
masyarakat Indonesia belum mampu untuk membiayai sia? Acta Med Indones 2000;32:200.
biaya kesehatan yang mahal tersebut. Rasa empati dokter Szasc T, Hollender M. The basic models of the doctor-patients
akan menyebabkan dia berhati-hati memilih pemeriksaan relationship. Arch Intern Med. 1956;97:585-92.
PRAKTIK ILMU PENYAKIT DALAM :
RANTAI KOKOH COST-EFFECTIVENESS
Supaftondo
t2
13
PRAKTIK ILMU PEI\IYAKIT DALAM : RANIAI KOKOH YANG COST EFFECTIVENESS
t4
15
MASA DEPAN ILMU PENYAKIT DALAIVI DAN SPESIALIS PENYAKIT DALAIT{
antara ilmu dengan teknologi dan ilmu dengan pelayanan menjadi dua isu.
kesehatan dan adanya tendensi dimulainya globalisasi Isu Pertama mengenai jenis penyakit. Dalam hal ini yang
pelayanan kesehatan akibat globalisasi ekonomi. akan menjadi masalah adalah meledaknya jumlah pendudul
Masuk abad Ke-21. Juga timbul berbagai hal yang dapat lanjut usia dengan dampak peningkatan morbiditas dan
dibagi menjadi dua bagian, bidang umum dan bidang mortalitas yang akan membebani masyarakat dan negara.
kedokteran. Meningkatnya penyakit karena lifestyle (pola hidup) yang
salah misalnya aterosklerosis, penyakit jantng koroner,
diabetes, hipertensi, obesitas.
Bidang Umum
Isu Kedua mengenai manajemen pelayanan kesehatan.
Globalisasi. Tampak bahwa abadke-2l merupakan abad
Akses terhadap informasi kedokteran menjadi luas sekali,
globalisasi. Tak ada lagi batas negara. Globalisasi ini sudah
baik melalui media massa cetak maupun elektronik (TV)
begitu hebat, maka mau tidak mau seseorang harus jadi
atau maya (intemet). Masyarakat menjadi lebih proaktif,
warga dunia.
misalnya mereka menuntut informed consent dan eutha-
Pesatnya pertumbuhan jumlah penduduk dari 6 miliar
nasia menjadi masalah besar karena menyangkut hak azasi
tahun ini akan mejadi 9 miliar pada tahun 2050, yang jelas
manusia. Kemajuan di bidang teknologi kedokteran,
akan menimbulkan konsekuensi berat terutama di bidang
misalnya imaging dan transplantasi akan menimbulkan
ekonomi.
masalah mengenai akses terhadap pelayanan kesehatan
Bidang lingkungan, global warming yang makin jelas di seseorang yang memerlukamya, terutama tentang biaya.
abad ke-21 ini merupakan ancaman bagi manusia, bila tidak Dalam hal ini diperlukan kebijakan pemerintah untuk
segera ditanggulangi. Kesenj angan Utara-Selatat y ang mengaturnya. Dualisme spesialis penyakit dalam (internis)
makin tajam di bidang ekonomi maupun di bidang ilmu. dan subpesialis akan menjadi masalah terutama tentang
kualilrkasi dan wewenangnya. Sejauh mana batas layanan
Sesuatu yang sebelum ini tak terpikirkan, yaitu terorisme
internis/subspesialis itu, apakah bisa sampai ke prinary
tetutama bioterorisme misalnya antraks, small pox, dan
care atau tidak, bila ya bagaimana dengan dokter umum
barangkali ju ga avian Jlu.
atau dokter keluarga. Mahalnya biaya perawatan
menyebabkan pelayanan kesehatan akan bergerak dari
Bidang llmu Kedokteran perawatan rumah sakit (hospitalisasi) ke rawat jalan(out-
Yang mencolok adalah kemajuan di bidang ilmu biomedik; patient). (Gambar 1)
Human genome yang sudah lengkap pada tahun 2000,
mudah-mudahan di masa datang kita dapat menikmati
manfaatnya.
spesialis; pelatihan akan bergeser ke sefling poliklinik. memanfaatkan teknologi informasi canggih terutama
Kekurangan pasien merupakan masalah bagi para peserla dalam menentukan program dan pembiayaatlya,
pendidikan dan dengan sendirinyajuga akan menyebabkan komitmen-komitmen yang sudah disepakati harus
berkurangnya wakfu unfuk bertemu dengan senior untuk dijalankan. Dan yang paling penting bagi negara
berkonsultasi. berkembang, seperti Indonesia, adalah networking
Sebagai insan yang terlibat dalam pelayanan kesehatan mengenai pelayanan kesehatan seperti konsultasi, dia-
terutama di bidang penyakit dalam baik langsung maupun loglworkshop, misi fact finding, CME, fellowship dll,
tidak langsung, melihat berbagai perubahan yang terjadi hingga kita bisa menimba ilmu dari pusat-pusat atau ahli-
di abad ke-21 itu, para internis sebaiknya segera berupaya ahli dari seluruh dunia tanpa harus pergi jauh-jauh ke
untuk menyiasati apa saja kekuatan yang dapat tempat mereka, atau tanpa mengundang mereka ke sini.
membentuk penyakit dalam dan determinan keberhasilan Cukup dengan telemedicine atau dengan e-mailmisaktya.
pelayanan itu. Perlumbuhan subspesialisasi yang cepat, Tetapi meskipun demikian John Eisenberg, ketua ISIM,
keinginan masyarakat untuk mengendalikan biaya menekankan bahwa meskipun sudah ada nefwork jatgan
pelayanan kedokteran dan tumbuhnya perusahan- lupa untuk menerapkannya secara bijaksana di negara
perusahan pengelolaan di bidang pelayanan kesehatan masing-masing karena yang dianggap baik di suatu negara
merupakan kekuatan yang akan membentuk jenis belum tentu baik di negara lain, karena itu sebaiknya
pelayanan yang berlaku, meskipun hasilnya tidak dapat gunakan motto "globalize the evidence but localize the
diprediksi, begantung kepada faktor determinannya, di decision", artinya kita harus dapat memilah-milah bukti-
antar any a demo grafi penduduk, misalnya bagaimana bukti mana yang terdapat di negara lain yang cocok dengan
komposisi penduduk di suatu negara apakah banyak lanjut keadaan di negara kita. Hal lain yang tampak pada abad
usianya atau lebih banyak anak-anaknya atau lebih banyak ke-20 dalam memasuki abad ke-21 adalah struktur
laki-lakinya dibanding perempuannya dll. Jumlah tenaga pelayanan kesehatan selama satu generasi satu lifetime
kesehatan, dalam hal ini jumlah intemisnya, merupakan di negara maju, seperti digambarkan oleh Greenlicktahun
faktor lain yang menentukan keberhasilan pelayanan 1995 seperti pada Tabel 1.
kesehatan. Adat istiadat dan ekonomi setempat akan Dari tabel 1 tampak bahwa jenis pelayanan berubah
menentukan juga. Majunya perkembangan ilmu dasar dari s o I o p r a c t i c e pada tahtn I 93 5 menj adi metj adi s m al I /
tentang mekanisme suatu penyakit juga merupakan medium organization seperti rumah sakit atau praktek
determinan keberhasilan pelayanan. Kesemuanya ini dokter bersama pada 1985 dan pada tahun 2001 menjadi
menyebabkan pelayanan internistis akan berbeda-beda di suatu organisasi yang besar seperti Medicaid d1\.
setiap daerah atau wilayah. Sedangkan tempat pelayanan di tahun 1935 di tempat
Menanggapi masalah ini, ISIM (International Society praktek dokter, pada tahun 1985 di rumah sakit dan 2005
of Intemal Medicine) dalam kongresnya yang lalu tahun dalam networlr. Kualitas pelayanan diukur dengan how
2002 mengemban dua misi untuk masa depan, yaitu: nicepada tahun 1935, menjadi how technicalpada tahun
1985 dan how cost effective ditahun 2005.
Pertama, capaciQ building berupa upaya penyempitan
kesenjangan Utara-Selatan baik segi ekonomi maupun segi Lee Goodman pada tahun 2001 mengemukakan 10 isu
pokok yang akan dihadapi pada abad ke-2 1, seperti tampak
kesehatan, penerapan EBM (evidence based medicine)
pada Tabel 2.
sebagai pegangan dalam mempertimbangkan penyebaran
ilmu yang merata ke seluruh dunia dan pengembangan Dari kesepuluh isu itu sebetulnya banyak yang sudah
pendidikan dan pelatihan spesialis penyakit dalam secara dibicarakan sebelum ini, oleh karena itu yang akan disorot
global harus menjadi tugas pokok ISIM. di sini hanya beberapa saja seperti perubahan asuransi
kesehatan, resertifi kasi, konsumerisme dan penyele rrggar a
Kedua, membangun global physician network dengan pengobatan alternatif,
Di Irlandia internis merupakan dokter yang highly mengintegrasikan dan menimbang-nimbang informasi. Dia
qualffied dan jumlanya makin meningkat. Di Perancis harus mengimplementasikan apa yang disebut holistic
profesi internis relatif baru, dikenal baru tahun 1970 dan approach dengan penekanan pada problem oriented
kemudian meningkat terus jumlahnya sejak itu. Kemudian solution. Dia harus selalu up to date, misalnya dia harus
di Swedia, selama dekade terakhir permintaan rlnhrk intemis mampu menguasai non medical affairs seperti
sangat mencolok. medical economics, psychology. Dia harus langsung
terlibat di dalam sistem rujukan di wilayahnya.
Untuk itu diperlukan seorang internis yang bermutu
BAGAIMANA KEADAAN DI INDONES!A? seperti yang diinginkan oleh SGIM (SocleQ of General
Internal Medicine di Amerika) seperti tampak pada Tabel
Di Indonesia pun perkembangannya mirip dengan di 3, ditambah dengan muatan lokal yang relevan dengan
Amerika; pada saat didirikan pada tahun 1957 PAPDI sangat negara masing-masing.
kuat, tetapi kemudian sejak tahun 70-an subspesialis
berkembang dengan cepat sekali dan PAPDI menjadi
kurang solid, malahan sampai ke luar dari ISIM (Inter- Excellence in patient-centered, scientifically sound medical
national Society of Internal Medicine), tapi alhambdulillah care, research and education
pada tahun 1994 PAPDI kembali lagi menjadi anggota. Adopting creative and innovative approarches to advance
clinical care, teaching and research
Jumlah anggota PAPDI saat ini kurang lebih ada 1350 Promoting social responsibility and the health of vulnerable,
internis dan 500 orang anggota muda jumlah yang lumayan underserved population
meningkat bila dibandingkan dengan angka pada tahun lncorporating these core values into daily professional lives
with integrity and love of medicine
2000 yang hanya berjumlah 1000 orang. Jadi pada saat ini
(2004) empat tahun kemudian kebutuhan internis teoritis
sudah terpenuhi karena produksi internis 80 orang Alternatif kedua sistem pelayanan yang berlaku di AS
setahunnya. Minat untuk menjadi spesialis penyakit dalam sebelum managed care diberlakukan, di mana pelayanan
di Indonesia alhambdulillah masih cukup baik saat ini, sangat canggih dan sangat superspesialistis yang akan
berarti masih jauh dari twilight-nyaAmerika. mengakibatkan status kesehatan masyarakat kurang
Semua maklum bahwaAFTAakan berlaku tahun 2003 baik.Untuk jelasnya lihat Gambar 4 di bawah ini.
danAPEC tahun2020.Tentu saja ini merupakan tantangan Bukti bahwa alternatif2 tidak cocok adalah kenyataan
yang cukup berat bagi Indonesia dan tidak boleh didiamkan yang terjadi di AS, misalnya sebelum managed care
saja. Pengembangan sistem pelayanan kesehatan yang diberlakukan biaya kesehatan di Amerika besarnya $ 900
tepat harus dibangun agar tidak digilas oleh dokter-dokter miliar per tahun, dengan peningkatan 10o/o tiap tahun.
dari luar negeri yang akan membanjiri negara kita. Ada dua Tahun 1970, biaya itu mencapaiToh dari pada GNP, tahun
alternatif yang dapat ditempuh. 1980 naik jadi9oh dantahun 1995 naik lagi menjadi l5%.
Alternatif pertama seperti tampakpada Gambar 3, sistem Sedangkan di Inggris dan Canada biaya kesehatan mereka
yang mengutamakan pelayanan generalis dengan 4o/o dar 2%o bertwfi-turut di bawah Amerika, padahal
penekanan pada sistem rujukan yang mantap, dengan status kesehatan di AS tidak lebih baik dibandingkan
dampak status kesehatan masyarakat yang baik dengan dengan negara-negara Canada, Eropa ataupun Jepang.
biaya tidak terlalu mahal. Konsekuensi memilih alternatif 1 Misalnya IMR dan MMR di Amerika lebih tinggi dari pada
adalah harus meningkatkan kualitas intemis, dia harus dapat Eropa dan Jepang. IMR di Amerika menempati umtan
Better status
of health/less costly of health/less cos
Gambar 3. Gambar 4.
MASiA DEPAN ILMU PENYAKIT DALAM DAN SPESIALIS PENYAKIT DALAI\I l9
nomor 20 dunia, life expectancy pada saat lahir di Eropa Di samping itu juga harus dicantumkan beberapa hal
dan Jepang lebih panjang dari pada di Amerlka. Life lain misalnya harus selalu up to date seperti molecular
expectancy diAmerika menempati urutan di bawah 10 dunia biology, emergency care. training mengenai non medical
dan ada 31 juta orang Amerika tidak terlindung oleh affairs seperti medical economics dan lain-lain. Training
asuransi. Bukti-bukti tadi menunjukkan bahwa alternatif atau pelatihan sistem rujukan di daerahnya masing- masing.
2 memang tidak baik.Di samping itu dengan memilih Juga harus tanggap terhadap masyarakat yang kurang
altematif 2, kita harus meningkatkan jumlah subspesialis mampu dan semuanya itu harus dalam kegiatat yar.g
dengan konskuensi pelayanan menjadi sangat canggih dan terpadu dan secara professional dengan integritas yang
mahal. Pasien dipecah-pecah menjadi beberapa bagian, tinggi dan cinta terhadap profesi kedokteran. Dengan kata
menghambat holistic approarch principle. Peranan lain seorang internis harus menjalankan tugas sebagai
subspesialis tidak sentral tetapi lebih perifer dan tidak resource manager, dia harus dapat mempertimbangkan
terintegrasi di dalam pelayanan kesehatan secara umum, secara bijaksana keinginan pasien untuk dapat pelayanan
hingga cakupannya terbatas. Tetapi memang baik sekali yang baik meskipun dengan dana yang terbatas. Selain
untuk research dan pendidikan atau di center of itu dia harus bertindak sebagai clinical manager dengan
excellence. Meskipun demikian, subspesialis tetap harus memanfaatkan kemajuan teknologi informasi yang canggih
dikembangkan karena pada era keterbukaan sekarang dalam mengelola pasien-pasiennya misalnya internet, dan
perkembangan ilmu tidak boleh dibendung atau dijegal, dia juga harus menjadi generalis sekaligus subspesialis
pendidikan subspesialis untuk semua disiplin harus untuk bidang-bidang tertentu.
terbuka, bahkan larangan spesialis gandapun harus Untuk mendapatkan tenaga internis seperti tadi,
ditinjau kembali, tetapi harus diingat dan harus waspada diperlukan kurikulum pendidikan yang mendasar. Bagan
terhadap altematif 2yang akan menjerumuskan masyarakat yang saya tampilkan dalam gambar berikut dapat
kedalam keadaan yarrg menjadi lebih kurang diterapkan. (Gambar 5)
menguntungkan. Untuk Indonesia alternatif I jauh lebih
baik dan lebih cocokkarena menjaminpengembangan ilmu
tanpa mengorbankan pelayanan masyarakat luas.
Altematif 1 akan sukses bila sistem rujukan berjalan dengan
baik. Untuk itu asuransi, dalam bentuk apapun merupakan
syarat mutlak untuk keberhasilan rujukan, dan akan
Other specialist:
merupakan benteng yang ampuh menghadapi dokter asing C a rd io log ist
dalam eraAFTAdanAPEC. -----_--..--...:: Pulmonologist
Neurologist
Konsekuensi memilih altematif I di Indonesia adalah
kita harus meningkatkanjumlah internis dan meningkatkan
kualitas internis itu sendiri, sesuai internis versi SGIM plus
muatan Indonesia, supaya dapat bersaing dengan tenaga
luar yang akan masuk ke Indonesia. Kurikulum harus
diubah, mungkin lebih lama. Subspesialis harus tetap
dibatasi supaya tidak terjebak pada alternatif 2.
Subspesialis hanya untuk pusat pendidikan dan untuk
rumah sakit center of excellence misalnya, rumah sakit Gambar 5.
untuk kelas A dan B dan rumah sakit khusus.
Dalam menyusun kurikulum baru, pendapat Coyle
seperti pada tabel 4 di bawah perlu dipertimbangkan, tentu Tahapan itu dimulai dari dokterumumbaik lulusanbaru
saja harus ditambah atau dikurangi sesuai dengan keadaan atau yang sudah berpengalaman, setelah lulus ujian masuk,
lokal. diharuskan mengikuti kurikulum inti (core curriculum)
selama kurang lebih 3 tahun, setelah itu yang bersangkutan
boleh meneruskan pendidikan yang dia inginkan misalnya
Devote larger portion of faculty time for teching in hospital ingin jadi internis masuk jalur kiri untuk mengikuti
(hospitalist) and community- based ambulatory care
pendidikan lanjutan khusus penyakit dalam yang terdiri
settings (including managed care training)
Retain faculty who are good role models for trainees in dari beberapa subdisiplin. Sedangkan yang berminat untuk
medical education, primary care clinical practice and menjadi spesialis lain mengikuti jalur kanan misalnya ingin
research jadi kardiologis, pulmonologis, neurologis atau bahkan
Establish new, and enhance existing GIM fellowships and
psikiatris. Bila setelah lulus jadi intemis, yang bersangkutan
research programs
Make health services research a priority research area berminat atau ingin memperdalam salah satu bidang
Coyle YM, Battles JB, Tysinger JW, Reed G. 1997 Texas subspeslisasi, boleh meneruskan pendidikan subspesialis
20 DASAR-DASAR ILMU PENYAKIT DALAIII
yang diinginkan hingga mendapat predikat konsultan. collection of symptoms, signs, disordered functions,
Sepintas lalu bagan ini tidak ada bedanya dengan yang damaged organs, and dishrbed emotion. He or she is
berlaku sekarang tetapi ada satu yang berbeda yaitu human, fearJul, and hopeful, seeking relief, help and
adanya core curriculum untuk semua bidang medis hingga reassurance.
lulusannya dapat diperlanggung j awabkan secara nasional
atau malah secara internasiomal. Dan perbedaan lainnya
adalah karena dengan adanya core curriculum seseoralg REFERENSI
boleh berganti haluan untuk menjadi spesialis lain di
samping yang sudah diikutinya. Ini bisa terjadi karena pada Anderson RJ. Subspecialization in internal medicine: a historical
tiap kurikulum/katalog pendidikannya harus memberikan review, an analysis, and proposals for change. Amer J Med.
penekanan pada kompetensi seseorang tidak lagi pada 1995;99:7 4-81.
Coyle YM, Battles JB, Tysinger JW, Reed G. Developing strategic
sistem kavling-kavlingan seperti yang sekarang berlaku.
plans for academic general internal medicine. Amer J Med.
Barangkali dengan cara seperli ini kemelut yang sudah
199'7 ;102:47 0-6.
lama berlangsung antara KKV dengan SpJP akan segera Davidson C, Muller H. European perspective on general medicine.
selesai. Untuk mewujudkan hal itu ada baiknya kolegium Commentary The Lancet. 1997 ;350:1645.
dari berbagai disiplin ilmu kedokteran medik berembug Ervin FR. Strategic business planning for intemal medicine. Amer J
untuk menentukan isi core curiculum dar, selanjutnya Med 1996;101:96-9.
kolegium masing-masing menentukan katalog sendiri Flexner A. Medical Education in the United States and Canada. A
Report to the Carnegie Foundation lor the Advancement of
sesuai dengan spesialisasinya. Ide ini sebenarnya sudah
Teaching. Bulletin No 4 Boston. Massachusetts, 1910 (quoted
lama diutarakan oleh Prof Ma'rifin Husin, tetapi sampai
by Greenlick ref No 2).
sekarang masih belum dapat tanggapan, karena saat itu Gesensway D. What i9s intemal medicine's future? ACP Observer,
kita tidak merasa terancam oleh arus globalisasi. Sekarang March 1998 SGIM Council 1998.
ini saat yang tepat untuk merealisasikan ide ini. Goldman L . Cost awareness in medicine. In: Isselbacher, et a1, eds.
Hanison's principles of internal medicine. 13th edition. Volume
1. New York: McGraw-Hill; 1994. p.38-42.
Greenlick MR Educating physicians for the twenty-first century
KESIMPULAN academic medicine. 19951.70:179-85
Harrison. Introduction to clinical medicine. In: Isselbach, et al,
Penyakit dalam di r'egara maju pada dekade akhir abad editors. Harison's Principle of Interrral Medicine. 13'h edition.
ke-20 mengalami masa suram karena munculnya Volume 1. New York: McGraw-Hill; 1994. p. 1.
subspesialisasi, tetapi dengan pengaturan pelayanan Kellett J. Internal medicine - back to the future of health care
kesehatan yang baik (alternatif 1), munculnya penyakit- delivery. Eur J Int Med. 2002;13:4-8
penyakit baru yang tidak melibatkan satu organ, atau Kimball HR, Bennet JC. Training the future internal medicine
subspecialist. Amer J Med. 1994;96:559-62.
pasien yang tidak jelas gambaran klinisnya, meningkatnya
Langdon LO, Toskes PP, Kimball HR and ABIM. Task force on
jumlah usia lanjut, pasien dengan multipatologi, dan subspecialty internal medicine. Ann Intem Med. 1996;124:.68'7-
majunya ilmu kedokterur. yang menyebabkan penyakit 91.
dapat didiagnosis secara lebih mendasar (basic), pangsa Lindgren S, Kjelstrom T. Future development of general internal
pasar penyakit dalam akan mengalami peningkatan, yang medicine: a Swedish perpective. Eur J Int Med. 2001;12:464-9.
terbukti dengan meningkatnya jumlah internis di negara Lyttle CS, Levey GS. The national study of internal medicine
manpower: XX. The changing demographics of intemal medicine
maju. Untuk mendukung suksesnya pilihan altematif l,
recidency training programs. Ann Intem Med 1994;12l:435-41.
diperlukan intemis yang bermutu dengan pendidikan yang
Mysterious, unseen, and quite possibly unpleasant. Editorial The
berdasarkan kurikulum yang mantap yang didukung Lancet. I 997;350:1641.
dengan kurikulum inti untuk semuajenis spesialisasi medik. Paradis NA. How the hightech U.S medical system milks the most
Internis masa datang harus seseorang yang dapat out of death. An opinion article in the International herald
berperan sebagai resource manager dat clinical tribune, Friday, May 8, 1992. p. 5.
manager sekaligus sebagai generalis dan spesialis dengan Petersdorf RG, Goitein L. The future of internal medicine. Amer
sentuhan manusiawi. Coll of Phys. 1993;119:1131.
Salerno SM, Cowl CT, et al. The opinion of currentand recent
Tulisan in ditutup dengan kata-katamutiaruyang akan
intemal medicine residents regarding a fouryear of training and
selalu relevan sepanjang masa; What can be expected from the future of general internal medicine. Amer J Med.
an internist ?. tact, sympathy and understanding are 1991;102:144-6
expected of the physician, for the patient is no mere Sereni D. Intemal medicine in France : past, present, and future. Eur
J Int Med. 2000;11:55-7.
EVIDENCE-BASED MEDICINE
Zubairi Djoerban
2t
22 DASTAR-DASIAR ILMU PENYAKIT DALAI\'I
Ada beberapa alasan yang mendasari perkembangan Langkah 4, mengintegrasikan hasil penilaian tersebut
EBM yaitu 1). tingginya kebutuhan klinisi sewaktu dengan ekspertis klinis dan situasi khas setiap pasien.
merawatpasien akan informasi mengenai diagnosis, prog-
Langkah 5, mengevaluasi efektifitas dan efisiensi langkah-
nosis, terapi dan upaya prevensi; 2). sumber informasi yang
langkah yang telah dilakukan.
tidak adekuat karena dituliskan sudah terlalu lama (buku
teks), seringkali salah (pendapat ahli), tidak efektif Dalam praktek, penerapan EBM tidak selalu dilakukan
(pendidikan kedokteran berkelanjutan) atau jumlah langkah demi langkah karena sangat tergantung dengan
volumenya terlalu banyak dan validitasnya terlalu beragam penyakit dan kondisi pasien. Langkah ke-4 selalu
fiurnal ilmiah); 3). dengan bertambahnya waktu, akan dikerjakan, tetapi pelaksanaan langkah yang lain sangat
terdapat kesenjangan antara ketrampilan diagnostik dan bervariasi. S ebagai contoh j ika kita menghadapi kasus yang
pertimbangan klinis, yang semakin meningkat akibat sering terjadi, maka kita harus siap segera dan yakin akan
pengalaman, dengan pengetahuan terkini yang semakin apa yang akan kita kerjakan. Maka kita harus menyediakan
menurun; dan 4). keterbatasan waktu para klinisi untuk waktu untuk melakukan langkah ke-2 dan 3. Untuk kondisi
membaca tulisan ilmiah kedokteran. yang jarang kita jumpai, langkah ketiga tidak perlu
dikerjakan, kita dapat melihat telaah kritis yang telah ada
dari sumber-sumber informasi berbasis EBM yang
DEFINISI terpercaya.
dilaksanakan sebelum kita melangkah ke pertanyaan ketiga. harus dijawab dengan RCI terkadang dibutuhkan bukti
Untuk menj awab pertanyaan-pertanyaan tersebut tenfu yang berasal dari penelitian dasar seperti genetika atau
kitaharus membaca suafu artikel dengan seksama, terutama imunologi.
metode penelitiannya. Terdapat dua kelompok yang berbeda pendapat
mengenai hasil penelitian seperti apa yang tepat untuk
menjadi referensi sehingga bukti yang didapatkan
TINGKAT KESAHIHAN BUKTI merupakan bukti yang sahih. Kelompok pertama
beranggapan bahwa RCT, meta-analisis dan konsensus
Bukti adalah informasi yang berasal dari penelitian, konferensi merupakan bukti yang paling terpercaya untuk
"kebenaran" sebagaimana ditunjukkan secara obyektif memutuskan tindakan pengobatan yang akan diberikan.
melalui studi ilmiah. Bagaimanapun, bukti juga mencakup Kelompok yang kontra beranggapan bahwa penelitian-
pendapat ahli dan konsensus. Hal ini berdasarkan asumsi penelitian tersebut hanya menjawab pertanyaan yang
bahwa seorang ahli akan memberikan pendapat yang sangat sederhana, mengecilkan kompleksitas penyakit
berdasarkan pengetahuannya yang luas di bidangnya, pada manusia, terlalu menekankan pada analisa statistik
seperti juga pengalaman klinis pribadinya sendiri. dan tidak mengikutsertakan hasil penelitian yang negatif.
Buktiyang didapat dari studi ilmiahmempunyai tingkat Bukti-bukti yang diperlukan dalam EBM tidak dapat hanya
kesahihan yang lebih tinggi dibandingkan pendapat ahli bersumber dari RCT, karena bagaimanapun masih sedikit
karena kita dapat melihat hasilnya sendiri, mengikuti proses sekali masalah dalam ilmu kedokteran yang telah dicari
pertimbangan dilakukannya studi, dan memeriksa langkah jawabannya dengan RCT, karena menyangkut masalah
demi langkah metodologi risetnya. Studi eksperimental juga sistem, waktu dan biaya. Dengan EBM, maka semua bukti
mempunyai tingkatbukti yang lebih tinggi daripada studi yang ada ditelaah secara eksplisit, setiap bukti ditelaah
observasional karena intervensi telah lebih dahulu secara hati-hati dan hasilnya dinyatakan denganjelas.
dipersiapkan sehingga bias dan faktor perancu dapat
dikontrol.
Uji klinik acak (randomis.ed clinical /rlals (RCT)) KETERBATASAN EY'DE NC E-BASED M EDI CI N E
merupakan bukti yang tingkatnya tertinggi pada hirarki
bukti, diikuti dengan uji klinik terkontrol tidak acak dan Evaluasi terhadap konsep dan pelaksanaan EBM telah
penelitian eksperimental prospektif lainnya. Urutan memunculkan banyak perdebatan mengenai kelebihan dan
selanjutnya adalah studi observasional, dimana studi kekurangan EBM. Seperti panduan yang lain, EBM juga
kohort adalah yang terbaik, diikuti studi potong lintang memiliki keterbatasan. Keterbatasan tersebut dapat muncul
dan kemudian c as e s ahli menduduki urutan
er ie s . Pendapat dari ilmunya sendiri, baik ilmu dasar maupun ilmu aplikasi,
terbawah dari hirarki bukti. Meta-analisis adalah artikel seperti kurangnya data atau data yang ada tidak dapat
yang merupakan integrasi dari beberapa studi yang digeneralisasi. Kesalahan juga dapat terjadi jika panel
dipublikasikan (terutama RCT). penilai membuai kesimpulan yang salah saat
Perlu diingat bahwa hirarki ini hanya merupakan cara mene{emahkan teori menjadi kebijakan.
untuk memudahkan evaluasi kekuatan suatu bukti, hal ini Keterbatasan dalam mempraktekkan EBM yang saat
tidak menyingkirkan kebutuhan untuk menelaah secara ini telah diidentifikasi adalah 1). adanya ketakutan klinisi
kritis suatu studi individual. Meskipun pendapat ahli tanpa karena harus menguasai dan mengernbangkan keterampilan
adanya bukti yang lebih tinggi tingkatannya, dalam hirarki untuk mencari dan menelaah suatu bukti, 2). klinisi yang
berada di bawah, tidak berarti bahwa tidak berguna. sibuk tidak mempunyai waktu dan unhrk menguasai dan
Konsensus merupakan bagian penting dari impelementasi menerapkan keterampilan baru tersebut, serta tidak adanya
dalam praktek klinik. Saat ini juga berbagai konsensus dan sarana untuk mengakses secara cepat bukti yang
panduan sudah dibuat berdasarkan prinsip evidence- diperlukan di tempat praktek, 3). penerapan EBM
based medicine. membutuhkan banyak waktu.
Salah satu kelemahan RCT adalah jarang dapat Saat ini masalah keterbatasan waktu telah bisa diatasi
menjawab pertanyaan mengenai etiologi, diagnosis dan dengan adanya l). strategi untuk mencari dan menelaah
prognosis. Untuk mengetahui akurasi tes diagnostik bukti-bukti dengan efisien, 2). saripustaka sistematik, 3).
misalnya, yang diperlukan adalah hasil studi potong jurnal yang menggunakan pendekatan EBM, dan 4).
lintang terhadap pasien yang secara klinis diduga perkembangan sistem informasi sehingga mempercepat
menderita suatu kelainan. RCT, khususnya meta-analisis proses pencarian bukti.
terhadap beberapa RCT, memang merupakan baku emas Untuk mengatasi masalah keterbatasan waktu, seorang
(gold standard) untuk menentukan apakah suatu terapi klinisi tidakhanya harus mengetahui bagaimana membaca
memberikan banyak manfaat atau malah membahayakan. sebuah artikel, namun juga harus dapat menentukan artikel
Walaupun demikian, tidak semua masalah dalam terapi apa yang harus dibaca dan kapan artikel itu harus dibaca.
24 DASAR.DASIAR ILMU PENYAKIT DALAM
Saat ini bukti-bukti tersahih dari penelitian mutakhir dence of lung cancer and other cancers in male smokers. N Engl
bisa didapatkan melalui situs-situs yang menyediakan J Med. 1994;330:1029-35
Eden OB. Evidence-based medicine. Arch Dis Child.2000:82:215-1.
database, beberapa telah mengolahnya dengan langkah-
Evidence-Based Medicine Working Group. Evidence-based medi-
langkah yang eksplisit sehingga kita dapat langsung
cine. A new approach to teaching the practice of medicine.
mengetahui kesimpulannya, sementara beberapa sifus lain
JAMA. 1992; 268:2420-5.
hanya menyediakan informasi yang masih harus kita olah Feinstein AR, Horwitz R. Problems in the "evidence" of "evidence-
sendiri. based medicine". Am J Med. 1997;103:529-35.
Fisher B, Jeong JH, Anderson S, Bryant J, Fisher ER, Wolmar N.
Twenty-five year follow-up of a randomized trial comparing
radical mastectomy, total mastectomy, and total mastectomy
KESIMPULAN
followed by iiradiation. N Engl J Med. 2A02;347:567-75.
Miller ER 3'd, Pastor-Barriuso R, Dalal D, Riemersma RA, Appel LJ,
Langkah-langkah penerapan EBM yang terlihat 'rumit' Guallar E. Meta-analysis: high-dosage vitamin E supplementa-
menakutkan sebagian klinisi untuk mempraktekkannya. Hal tion may increase all-cause mortality. Ann Intern Med.
ini seharusnya tidak perlu terjadi karena kemajuan 2005;\42(1):37 -46.
teknologi telah memberikan banyak manfaat dan Omenn GS, Goodman GE, Thornquist MD, dkk. Effects of a combi-
kemudahan untuk menerapkan EBM dalam praktek sehari- nation of beta carotene and vitamin A on lung cancer and car-
diovascular disease. N Eng J Med. 1996;334:1150-5.
hari. Akses informasi melalui intemet mengenai suatu topik
Pwee KH.What is this thing called EBM. Singapore Med J.
yang menjadi pertanyaan dalam praktek dapat dilakukan
2004;45:413-7.
dengan mudah di tempat praktek. Beberapa situs dengan Sackett DL, Rosenberg WMC, Gray JAM, Haynes RB, Richardson
fokus EBM telah menyediakan artikel/abshak mengenai WS. Evidence based medicine: what it is and what it isn't [edito-
berbagai macam permasalahan dalam praktek riall. BMJ. 1996;312:71-2.
menggunakan metode pencarian yang mudah dan cepat. Sackett DL, Straus SE, Richardson WS, Rosenberg W, Haynes RB.
Evidence-based medicine: how to practice and teach EBM. 2"d
ed London: Churchill Livingstone; 2000.
Sastroasmoro S. Logika dalam kedokteran: dari Hippocrates, Ibnu
REFERENSI Sina, hingga wacana "Evidence-based medicine". Pidato
pengukuhan guru besar FKUI. 2000.
Beta Carotene Cancer Prevention Study Group The Alpha-Toco- Woolf SH. Evidence-based medicine and practice guidelines: an over-
pherol. The effect of vitamin E and beta carotene on the inci- view JMCC. 2O00:7:362-7.
ANAMNESIS
Supaftondo, Bambang Setiyohadi
Tidak seperti dokter hewan, maka seorang dokter keadaan pasien tidak memungkinkan untuk diwawancarai,
"manusia" harus melakukan wawancaru yarrg seksama rnisalnya keadaan gawat-darurat, afasia akibat strok dan
terhadap pasiennya atau keluarga dekatnya mengenai lain sebagainya..
masalah yang menyebabkan pasien mendatangi pusat Dalam melakukan anamnesis, tanyakanlah hal-hal yang
pelayanan kesehatan. Wawancara yang baik seringkali logik mengenai penyakit pasien, dengarkan dengan baik
sudah dapat mengarahkan masalah pasien ke diagnosis apa y algdikatakan pasien, j angan memotong pembicaraan
penyakit tertenfu. Didalam Ilmu Kedokteran, wawancara pasien bila tidak perlu. Bila ada hal-hal yang tidak jelas
terhadap pasien disebut anamnesis. Tehnik anamnesis atau pasien menceriterakan sesuatu hal secara tidak runut,
yang baik disertai dengan empati merupakan seni maka tanyakanlah dengan baik agar pasien menjelaskan
tersendiri dalam rangkaian pemeriksaan pasien secara kembali. Selain melakukan wawancara (verbal), maka
keseluruhan dalam usaha untuk membuka saluran selama anamnesis juga harus diperhatikan tingkah laku
komunikasi antara dokter dengan pasien. Empati non verbal yang secara tidak sadar ditunjukkan oleh
mendorong keinginan pasien agar sernbuh karena rasa pasien, yang seringkali mengungkapkan arti terpendam
percaya kepada dokter. Penting diperhatikan bahwa fakta saat ekspresi wajah dan gerak tangan yang secara tidak
yang terungkap selama anamnesis harus dirahasiakan (Mc sadar muncul, misalnya gelisah, mimik kesakitan, sedih,
Kellar: Provacy Laws, 2002) meskipun di zaman yang marah dan lain sebagainya. Anamnesis yang baik akan
modern ada beberapa bagian yang dapat dikecualikan. berhasil bila kita membangun hubungan yang baik dengan
Perpaduan keahlian m ew aw an c ar al dan pengetahuan pasien, sehingga pasien merasa aman unfuk menceritakan
yang mendalam tentanggejala (simtom) dantanda (sign) masalah penyakitnya dengan dokter.
dari suatu penyakit akan memberikan hasil yang Dalam melakukan wawancara, harus diperhatikan
memuaskan dalam menentukan diagnosis kemungkinan bahwa pengertian sakit (illness) sangat berbeda dengan
sehingga dapat membantu menentukan langkah pengertian penyakit (disease). Sakit (illness) adalah
pemeriksaan selanjutnya, termasuk pemeriksaan fisik dan penilaian seseoranmg terhadap penyakit yang dideritanya,
pemeriksaan penunjang. Anamnesis harus dilakukan berhubungan dengan pengalaman yang dialaminya,
secara tenang, ramah dan sabar, dalam suasana yang bersifat subyektifyang ditandai oleh perasaan tidak enak.
rahasia dengan menggunakan bahasa yang mudah Sedangkan penyakit (disease) adalah suatu bentuk reaksi
dimengerli oleh pasien. Sebelum melakukan anamnesis, biologik terhadap suatu trauma, mikroorganisme, benda
perkenalkan diri dulu kepada pasien, dan tanyakan juga asing sehingga menyebabkan perubahan fungsi tubuh
nama pasien secara baik; harap jangan salah menyebutkan atau organ tubuh; oleh sebab itu penyakit bersifat obyektif.
nama pasien. Buatlah catatat penting selama melakukan Tidak seluruh rasa sakit yang dialami oleh pasien
anamnesis sebelum dituliskan secara lebih baik didalam merupakan tanda dari suatu penyakit, sebaliknya seringkali
status pasien Status adalah catatan medik pasien yang suatu penyakit juga dapat tidak memberikan rasa sakit pada
memuat semua catatat mengenai penyakit pasien dan pasien, sehingga seringkali diabaikan oleh pasien dan
perjalanan penyakit pasien. Anamnesis dapat langsung ditemukan secara kebetulan, misalnya pada waktu pasien
dilakukan terhadap pasien ( auto-anamnesrs) atau terhadap melakukan general check up.
keluarganya atau pengantarny a (a I o - an amn es is) bila Anamnesis yang baik akan terdiri dari identitas, keluhan
25
26 DASAR.DASAR, ILMU PEITYAKIT DALAM
utama, riwayat penyakit sekarang, riwayat penyakit dahulu, hipotesis selama wawancara akan menghindari timbulnya
riwayat obstetri dan ginekologi (khusus wanita), riwayat diagnosis sementara dan diagnosis diferensial, yang
penyakit dalam keluarga, anamnesis susunan sistem dan dimasa lalu dibahas pada penetapan masalah, yaitu pada
anamnesis pribadi (meliputi keadaan sosial ekonmomi, akhir pemeriksaan, sebelum pergobatan. Hipotesis akan
budaya, kebiasaan, obat-obatan, lingkungan). Pada pasien memberikan pengarahan yang diperkuat dengan hasil
usia lanjut perlu dievaluasi juga status fungsionalnya, pemeriksaan jasmani. Ketelitian seluruh pemeriksaan
seperti ADL, IADL (lihat bab Geriatri). Pasien dengan sakit memberikan gambaran lengkap tentang masalah pasien.
menahun, perlu dicatat pasang-surut kesehatannya, Berdasarkan anamnesis yang baik, dapat diputuskan
termasuk obat-obatannya dan aktivitas sehari-harinya. dengan cermat jenis pemeriksaan penunjang yang
diperlukan oleh pasien untuk menambah kepastian
diagnosis.
IDENTITAS Riwayat perjalanan penyakit disusun dalam Bahasa
Indonesia yang baik sesuai dengan apayatgdiceriterakan
Identitas meliputi nama lengkap pasien, umur atau tanggal oleh pasien, tidak boleh menggunakan bahasa kedokteran,
lahir, jenis kelamin, nama orang fua atau suami atau isteri apalagi melakukan interpretasi dari apa yang dikatakan oleh
atau penanggung jawab, alamat, pendidikan, pekerjaan, pasien. Dalam mewawancarai pasien gunakanlah kata
suku bangsa dan agama. Identitas perlu ditanyakan untuk tatya apa, mengapa, bagaimana, bilamana, bukan kata
memastikan bahwa pasien yang dihadapi adalah memang tanya yang mendesak sehingga pasien hanya dapat
benar pasien yang dimaksud. Selain itu identitas ini juga menjawab ya dan tidak, kecuali bila akan memperjelas
perlu untuk data penelitian, asuransi dan lain sebagainya. sesuatu yang kurang jelas. Pasien harus dibiarkan bercerita
sendiri dan jangan terlalu banyak disela pembicaraaru:,ya
Ketrampilan komunikasi di negeri seluas Indonesia
KELUHAN UTAMA (CH|EF COMPLNN\ yang didiami oleh berbagai suku bangsa merupakan
masalah yang harus dipelajari terus-menerus. Bahasa
Keluhan utama adalah keluhan yang dirasakan pasien yang Indonesia memang berhasil mengatasi kesulitan ini,
membawa pasien pergi ke dokter atau mencari pertolongan. walaupun bukan tanpa korban, yaitu hilangnya
Dalam menuliskan keluhan utama, harus disertai dengan penggunaan bahasa daerah oleh generasi muda (LrNEiCO,
indikator waktu, berapa lama pasien mengalami hal 21 Februari, Hari Bahasa Ibu Internasional).
tersebut. Dalam melakukan anamnesis, harus diusahakan
Contoh : Buang air besar encer seperti cucian beras mendapatkan data-data sebagai berikut :
sejak 5jam yang lalu. 1. Waktu dan lamanya keluhan berlangsung,
Bila pasien mengatakan Saya sakit jantung atau Saya 2. Sifat dan beratnya serangan, misalnya mendadak,
sakit mag, maka ini bukan keluhan utctma. Seringkali perlahanJahan, terus menerus, hilang timbul, cenderung
keluhan utama bukan merupakan kalimat yang perlama kali bertambah berat atau berkurang dan sebagainya,
diucapkan oleh pasien, sehingga dokter harus pandai- 3. Lokalisasi dan penyebararrtya, menetap, menjalar,
pandai menentukan yang mana keluhan utama pasien dari berpindah-pindah,
sekian banyak ceritera yang diungkapkan pasien. Hal lain 4. Hubungannya dengan waktu, misalnya pagi lebih sakit
yang juga harus diperhatikan adalah pasien mengeluhkan dari pada siang dan sore, atarr sebaliknya, atau terus
hal-hal yang sebenarnya bukan masalah pokok atau menerus tidak mengenal waktu,
keluhan utama pasien tersebut, misalnya mengeluh lemas 5. Hubungannya dengan aktivitas, misalnya bertambah
dan tidak nafsu makan sejak beberap ahariyanglalu, tetapi berat bila melakukan aktivitas atau bertambah ringan
sesungguhnya ia menderita demam yang tidak bila beristirahat,
diceriterakan segera pada waktu ditanyakan oleh dokter. 6. Keluhan-keluhan yang menyertai serangan, misalnya
keluhan yang mendahului serangan, atau keluhan lain
yang bersamaan dengan serangan,
RIWAYAT PE NYAKIT SE KARAN G 7. Apakah keluhan baru pertama kali atau sudah berulang
kali,
Riwayat perjalanan penyakit merupakan cerita yang 8. Faktor risiko dan pencetus serangan, termasuk faktor-
kronologis, terinci danjelas mengenai keadaan kesehatan faktor yang memperberat atau merinngankan serangan,
pasien se.jak sebelum keluhan utama sampai pasien datang 9. Apakah ada saudara sedarah, atau teman dekat yang
berobat. Keluhan utama ditelusuri untuk menentukan menderita keluhan yang sama,
penyebab; tanyajawab diarahkan sesuai dengan hipotesis 10. Riwayat perjalanan ke daerah yang endemis untuk
yang dapat berubah bila jawaban pasien tidak cocok. penyakit tertentu,
Secepatnya diharapkan hipotesis akhir ditemukan lewat 11. Perkembangan penyakit, kemungkinan telah terjadi
beberapa cara dan dianggap memastikan. Perubahan komplikasi atau gejala sisa,
AI,IAMNESIS 27
12.Upaya yang telah dilakukan dan bagaimana hasilnya, 8. Jantung : sesak nafas, ortopnu, palpitasi, hipertensi
jenis-jenis obat yang telah diminum oleh pasien; juga 9. Paru : batuk, riak, hemoptisis, asma
tindakan medik lain yang berhubungan dengan 10. Gastrointestinal : nafsu makan, defekasi, mual, muntah,
penyakit yang saat ini diderita. diare, konstipasi, obsipasi, hematemesis, melena,
hematoskezia, hemoroid,
Setelah semua data terkumpul, usahakan untuk
11. Saluran kemih : nokturia, disuria, polakisuria,
membuat diagnosis sementara dan diagnosis diferensial.
oligosuria, poliuria, retensi urin, anuria, hemafuria
Bila mungkin, singkirkan diagnosis diferensial, dengan
12. Alat kelamin : fungsi seks, menstruasi, kelainan
menanyakan tanda-tanda positif dan tanda-tanda negatif
ginekologik, good morning discharge
dari diagnosis yang paling mungkin.
1 3. Payudara : perdarahan, dis charge, benj olan
Pemeriksaan fisis mempunyai nilai yang sangat penting dan pasien yang gemuk memiliki habitus piknikus.
untuk memperkuat temuan-temuan dalam anamnesis. Keadaan gizi pasien juga harus dinilai, apakah kurang,
Teknik pemeriksaan fisis meliputi pemeriksaan visual atau cukup atau berlebih.
pemeriksaan pandang (Inspeksi), periksa raba (Palpasi), Berat badan dan tinggi badan juga harus diukur
pemeriksaan ketok (Perkusi) dan Pemeriksaan dengar sebelum pemeriksaan frsis dilanjutkan. Dengan rirenilai
dengan menggunakan stetoskop (Auskultasi). Sikap sopan berat badan dan tinggi badan, maka dapat diukur Indeks
santun dan rasa hormat terhadap tubuh dan pribadi pasien Massa Tubuh (IMT), yaitu berat badan (kg) dibagi kuadrat
yang sedang diperiksa harus diperhatikan dengan baik tinggi badan (cm). IMT 18,5-25 menunjukkan berat badan
oleh pemeriksa. Hindarkan segala tindakan yang dapat yang ideal, bila IMT < 18,5 berarti berat badan kurang,
mengakibatkan rasa malu atau rasa tidak nyaman pada diri IMT > 25 menunjukkan berat badan lebih dan IMT >30
pasien. Sebaliknya pemeriksa juga tidak boleh bersikap adalah obesitas.
kaku dan canggung, karena akan mengurangi kep ercayaan
pasien terhadap pemeriksa. Hindarkan membuka pakaian
pasien yang tidak diperlukan. Periksalah pasien secara KESADARAN
sistematik dan senyaman mungkin, mulai melihat keadaan
umum pasien, tanda-tanda vital, pemeriksaan jantung, paru, Kesadaran pasien dapat diperiksa secara inspeksi dengan
abdomen dan ekstremitas. Pemeriksaan pada daerah melihat reaksi pasien yang wajar terhadap stimulus visual,
sensitif, misalnya payudara, anorektal dan auditor maupun taktil. Seorang yang sadar dapat tertidur,
urogenital sebaiknya dilakukan atas indikasi. tapi segera terbangun bila dirangsang. Bila perlu, tingkat
kesadaran dapat diperiksa dengan memberikan rangsang
nyefl.
KEADAAN UMUM
29
30 DASAR.DASAR ILMU PEITYAKIT DALAIU
keadaan mengantuk yang masih dapat pulih penuh bila membuka mata, respons verbal (bicara) dan respons
dirangsang, tetapi bila rangsang berhenti, pasien akan motorik (gerakan). Secara lengkap, skala tersebut
tertidur kembali. tercantum pada Tabel l.
Sopor (stupor), yaitu keadaan mengantuk yang dalam.
Pasien masih dapat dibangunkan dengan rangsang yang
kuat, misalnya rangsang nyeri, tetapi pasien tidak terbangun Parameter Nilai
sempuma dan tidak dapat memberikanjawaban verbal yang a. Membuka mata
baik. - Spontan 4
- Terhadap bicara J
Semi-koma (koma ringan), yaitu penurunan kesadaran (Suruh pasien membuka mata)
yang tidak memberikan respons terhadap rangsang verbal,
- Dengan rangsang nyeri 2
(Tekanan pada saraf supraorbita atau kuku
dan tidak dapat dibangunkan sama sekali, tetapi refleks jari) 1
(kornea, pupil) masih baik. Respons terhadap rangsang - Tidak ada reaksi
(Dengan rangsang nyeri)
nyeri tidak adekuat. b. Respons verbal (bicara)
Koma, yaitu penurunan kesadaran yang sangat dalam, tidak
- Baik, tak ada disorientasi
(Dapat menjawab dengan kalimat yang baik)
ada gerakan spontan dan tidak ada respons terhadap - Kacau (confused)
rangsang nyerl. (Dapat bicara, tetapi terdapat disorientasi
waktu dan tempat)
- Tidak tepat
(Dapat mengucapkan kata-kata, tetapi tidak
berupa kalimat, dan tidak tepat)
SINKOP - Mengerang
(Tidak mengucapkan kata, hanya
Sinkop adalah penurunan kesadaran sementara (trans ient) mengerang)
yang biasanya berhubungan dengan penurunan aliran - Tidak ada jawaban
c. Respons motorik (Gerakan)
darah di otak. Sinkop dapat berhubungan dengan kolaps - Menurut perintah 6
postural dan dapat membaik sendiri tanpa gejala sisa. - Mengetahui lokasi nyeri 5
evaluasi beberapakali, misalnya setiap 2,3, 6 atau 12 jam, di suhu tubuhnya akan berubah-ubah sesuai dengan suhu
mana pasien tidak mendapatkan obat penekan saraf pusat lingkungannya; keadaan ini disebut poikilotermis. Blla
atau pelemas otot atau obat yang menyebabkan hipotermia. suhu tubuh tidak dapat dipengaruhi oeh suhu lingkungan,
Adapun tanda-tanda mati batang otak adalah: 1). Refleks maka disebut homoeotermis.
pupil. Gunakan lampu senter untuk mengkonfirmasikan Untuk mengukur suhu tubuh, digunakan termometer
bahwa refleks pupil terhadap cahaya negatit 2). Refleks demam. Tempat pengukuran suhu meliputi rektum (2-5
komea. Gunakan kapas yang halus dan secara hati-hati usap menit), mulut (10 menit) dan aksila (15 menit). Di rumah
pada bagian lateral komea, pada mati batang otak tidak sakit, suhu tubuh diukur berulang kali dalam waktu 24 jam,
didapatkan refleks kornea; 3). Refleks vestibulo-okuler. kemudian dibuat grafik. Stadium peningkatan suhu dari
Dilakukan hanya bila membran timpani utuh dan tidak ada suatu penyakit disebut stadium prodromal, sedangkan
serumen. Dengan menggunakan kateter, masukkan 50 ml air stadium penurunan suhu disebut stadium rekonvalesensi.
es ke dalam liang telinga luar, pada mati batang otak tidak Selain membuatu grafik suhu, maka frekuensi nadi juga
akan ditemukan deviasi okuler. Ulangi tes pada telinga yang harus diukur. Pada demam tifoid didapatkan bradikardia
lain; 4). Respons motorikpada saraf otak. Dilakukan dengan relatif, di mana kenaikan suhu tidak diikuti kenaikan
cara memberikan respons nyeri pada glabela dan pasien frekuensi nadi yang sesuai. Biasanya, setiap kenaikan suhu
tidak menunjukkan respons; 5). Respons trakeal. Rangsang I "C akan diikuti kenaikan frekuensi nadi 10 kali per-menit.
palatum atau trakea dengan kateter isap dan pasien tidak Pada keadaan syok, frekuensi nadi meningkat, tapi suhu
menunjukkan respons apapun; 6). Reaksi pernapasan tubuh menurun; keadaan ini disebut sebagai crux mortis.
terhadap hiperkapnia. Berikan 95% O.rdan5o/o CO, melalui Bila dinilai lebih lanjut, grafik suhu dapat dibagi atas 3
respirator sehingga PCO, mencapai 6,0 kPa (40 mmHg). stadium, yaitt stadium inkrementi, stadiumfastigium dan
kemudian lepaskan respirator, tapi berikan oksigen 100% stadium dekrementi. Stadium inkrementi adalah stadium
lewat kateter trakea 6 L/menit, perhatikan apakah timbul di mana suhu tubuh mulai meningkat, dapat perlahan-lahan
respons pemapasan pada waktu PCO, mencapai 6,7 kPa (50 atau mendadak; biasanya akan diikuti oleh rasa letih,lemah,
mmHg). muntah dan anoreksia. Stadiumfastigium adalah puncak
dari demam. Ada beberapa macam demam berdasarkan
stadium fastigiumnya, yaitu : a). Febris kotinua, yai1nt
TANDA.TANDA VITAL bila variasi suhu kurang dari l"C, terdapat pada pneumonia
dan demam tifoid; b). Febris remiten, bila variasi suhu
1 "C; c). Febris intermiten, yaitu bila variasi suhu lebih dari
Suh u
1"C, sehingga kadang-kadang suhu terendah dapat
Suhu tubuh yang normal adalah 36'-37"C. Pada pagi hari
mencapai suhu normal. Keadaan ini dapat ditemukan pada
suhu mendekati36'C, sedangkanpada sore hari mendekati
malaria, tb milier dan endokarditis bakterialis; d). Tipus
37"C. Pengukuran suhu di rektum juga akan lebih tinggi
inversus, yaitu bila didapatkan suhu pagi meningkat,
0,5"-l'C, dibandingkan suhu mulut dan suhu mulut 0,5oC
sedangkan suhu siang dan sore menurun. Keadaan ini
lebih tinggi dibandingkan suhu aksila. Pada keadaan
dapat ditemukan pada tb paru dengan prognosis yang
demam, suhu akan meningkat, sehingga suhu dapat
buruk.
dianggap sebagai termostat keadaan pasien. Suhu
Stadium dekrementi adalah stadium turunnya suhu
merupakan indikator penyakit, oleh sebab itu pengobatan
tubuh yang tinggi. Bila suhu turun secara mendadak
demam tidak cukup hanya memberikan antipiretika, tetapi
disebut krusrs, sedangkan bila suhu turun perlahan disebut
harus dicari apa etiologinya dan bagaiman menghilangkan
/rsrs. Bila suhu yang sudah mencapai normal meningkat
etiologi tersebut.
kembali, maka disebut residif, sedangkan bila suhu
Selain diproduksi, suhu juga dikeluarkan dari tubuh,
meningkat sebelum turun sampai batas normal disebut
tergantung pada suhu disekitarnya. Bila suhu sekitar
rekrudens i. Bila grafft suhu bergelombang sedemikian rupa
rendah, maka suhu akan dikeluarkan dari tubuh melalui
sehingga didapatkan 2 puncak gelombang dengan variasi
radiasi alau konveksi; sedangkan bila suhu sekitar tinggi,
diantara 1-3 minggu, maka disebut febris undulans,
maka suhu akan dikeluarkan dari tubuh melalui evaporasi
misalnya didapatkan pada limfoma Hodgkin, kolesistitis
(berkeringat). Tubuh dapat mengatur pengeluaran suhu
dan pielonefritis.
dari tubuh melalui peningkatanalirandarah ke permukaan
tubuh (kulit) sehingga suhu dapat diangkut ke perifer oleh
darah dan dikeluarkan. Cara lain adalah dengan evaporasi Tekanan Darah
(berkeringat yang diatur oleh saraf simpatik dan sistem Tekanan darah diukur dengan menggunakan tensimeter
vagus). (sfigmomanometer), yaitu dengan cara melingkarkan
Suhu diatur oleh pusat suhu di otak, yaitu hipotalamus, manset pada lengan kanan llz cm di atas fossa kubiti
di tuber senereum melalui proses fisik dan kimiawi. Pada anterior, kemudian tekanan tensimeter dinaikkan sambil
binatang percobaan yang dipotong hipotalamusnya, maka meraba denlut A. Radialis sampai kira-kira 20 mmHg di
32 DASAR-DASAR ILMU PENYAKIT DALAM
atas tekanan sistolik, kemudian tekanan diturunkan pulsus defisit. Pada gangguan hantaran jantung (aritmia),
perlahan-lahan sambil meletakkan stetoskop pada fossa dapat terjadi 2 denyut nadi dipisahkan oleh interval yang
kubiti anterior di atas A. Brakialis atau sambil melakukan panjang, keadaan ini disebutpalsus bigeminus. Bila tiap 3
palpasi pada A. Brakialis atau A. Radialis. Dengan cara denyut nadi dipisahkan oleh interval yang panjang, maka
palpasi, hanya akan didapatkan tekanan sistolik saja. disebut pulsus trigeminus. Kadang-kadang, dapat teraba
Dengan menggunakan stetoskop, akan terdengar denyut ekstra-sistole, yaitu denyut nadi datang lebih dulu dari
nadi Korotkov, yaif't: seharusnya yang kemudian juga diikuti oleh interval yang
. Korotkov { suara denyut mulai terdengar, tapi masih panjang. Pada keadaan demam, misalnya demam tifoid,
lemah dan akan mengeras setelah tekanan diturunkan dapat ditemukan nadi dengan 2 puncak yang disebut
10-15 mmHg; fase ini sesuai dengan tekanan sistolik, dicrotic pulse (bisferiens); sedangkan pada stenosis aorta,
. Korolkoy II, suara terdengar seperti bising jantung akan didapatkan anacrotic pulse, yaitlu puncak nadi yang
(murmur) selama 1 5-20 mmHg berikutnya, rendah dan tumpul. Pada kelainanjantung koroner, dapat
. Korotkov III, suara menjadi kecil kualitasnya dan drteml;,ka;r pulsus alternans, yaitu denlut nadi yang kuat
menjadi lebih jelas dan lebih keras selama 5-7 mmHg dan lemah terjadi secara bergantian.
berikutnya,
. Isi nadi dinilai apakah cukup, kecil (pulsus partus) atau
Korotkov IV suara akan meredup sampai kemudian
besar (pulsus magnus). Pulsus parvus didapatkan pada
menghilang setelah 5-6 mmHg berikutnya,
. Korotkov 14 iflk di mana suara menghilang; fase ini
keadaan perdarahan,infark miokardial, efusi perikardial dan
stenosis aorta, sedangkan pulsus magnus didapatkan pada
sesuai dengan tekanan diastolik.
keadaan demam ata:opada keadaan sedang bekerja keras.
Perbedaan antara tekanan sistolik dan diastolik disebut Pengisian nadi juga harus dinilai apakah s elalu sama (ekua[)
tekanan nadi. Bllaterdapat kelainan jantung atau kelainan atau tidak sama(anekua[). Pada inspirasi, denyrtnadi akan
pembuluh darah, maka tekanan darah harus diukur baik lebih lemah dibandingkan dengan pada waktu ekspirasi,
pada lengan kanan maupun lengan kiri, bahkan bila perlu karena pada waktu inspirasi darah akan ditarik ke rongga
tekanan darah tungkaijuga diukur. Faktor-faktor yang turut toraks ; keadaan ini disebfi pulsus p aradoksus. Bila deny,ut
mempengaruhi hasil pengukuran tekanan darah adalah lebar nadi melemah hanya pada waktu inspirasi dalam dan
manset, posisi pasien dan emosi pasien. Dalam keadaan kembali normal pada akhir inspirasi, maka disebut pulsus
normal, tekanan sistolik akan turun sampai 10 mmHg pada paradoksus dinamikus. Bila denyut nadi melemah pada
waktu inspirasi. Pada tamponade perikardial atau asma seluruh fase inspirasi dan baru kembali normal pada awal
berat, penurunan tekanan sistolik selama inspirasi akan lebih ekspirasi, misalnya pada perikarditis konstriktif, maka
dari l0mmHg. keadaan ini disebut pulsus paradoksus mekanikus.
disebul p arorysmal nocturnal dy spneu. Pada pasien gagal kepala pasien yang sedang berbaring, kemudian fleksikan
jantung atau asma bronkiale, seringkali pasien akan kepala pasien semaksimal mungkin agar dagu menyentuh
mengalami sesak napas bila berbaring dan akan lebih dada; bila terd apattahanan, maka kaku kuduk positif. Pada
nyaman bila dalam posisi tegak (berdiri atau duduk); pasien yang koma, kadang-kadang kaku kuduk menghilang
keadaan ini disebut ortopneu. Sifat pernapasan pada atau berkurang. Kaku kudukjuga dapat positifpada keadaan
perempuan biasanya abdomino - t o r akal, y aitt pernapasan miositis otot paraservikal, abses retroparingeal atau arffitis
torakal lebih dominan, sedangkan pada laki-laki torako- servikal.
abdominal, yaitu pemapasan abdominal lebih dominan. Tanda lasegue, diperiksa dengan cara pasien berbaring
Pada keadaan asidosis metabolik, akan didapatkan dengan kedua tungkai ekstensi; kemudian satu tungkai
pernapasan yang dalam dan cepat, keadaan ini disebut difleksikan pada sendi panggul (koksa), sementata tungkai
pernapasan Kussmaul. Pada kerusakan otak, dapat yang satu lagi tetap ekstensi. Pada keadaan normal, tungkai
ditemukan irama pernapasan Biot atau pernapasan yang difleksikan dapat mencapai sudut 70"; bila pasien
Cheyne-Stokes. Pernapasan Biot adalah pernapasan yang sudah merasa nyeri sebelum mencapai sudut 70", maka
tidak teratur irama dan amplitudonya dengan diselingi menunjukkan tanda Lasegue positif. Selain sebagai tanda
periode henti napas (apneu), sedangkan pernapasan perangsangan meningeal, tanda Laseguejuga dapat positif
Cheyne-Stokes, adalah irama pernapasan dengan pada iskialgia, HNP lumbal dan kelainan sendi panggul.
amplitudo yang mula-mula kecil, kemudian membesar dan
mengecil kembali dengan diselingi periode apneu. Pada Tanda kernig, diperiksa dengan cara pasien berbaring
pleuritis slfta (Schwarte) akan didapatkan asimetri dgngan fleksi panggul 90", kemudian sendi lutut
pernapasan, di mana dinding toraks kiri dan kanan tidak diekstensikan sampai sudut antara tungkai bawah dan
bergerak secara bersamaan selama inspirasi dan ekspirasi. tungkai atas mencapai 135". Bila sudut tersebut tidak
tercapai menunjukkan tanda Kernig positif, yaitu terdapat
perangsangan meningeal atau iritasi radiks lumbal. Pada
iungru.rg meningeal, tanda Kernig akan positif bilateral,
sedangkan pada iritasi radiks lumbal biasanya
Pernapasan normal unilateral.
elastisitas kulit hanya sebagian tanpa disertai perubahan pepaya. Gejala ini akan hilang sendi dengan memperbaiki
berarti pada bagian kulit yang lain disebut anetoderma, dietnya.
misalnya pada striae gravidarum.
Klorosis, yaitu warna kulit hijau kekuningan, biasanya
Atrofi kulit, yaitu penipisan kulit karena berkurangnya satu terdapat pada orang yang tidak pernah terpapar sinar
lapisan kulit atau lebih, sehingga kulit tampak pucat, matahari (6reen sickness). Pada perempuan juga sering
turgomya menurun dan dalam keadaan yang berat, kulit diakibatkan dilatasi pembuhft darah(chlorosis cum rubra).
teraba seperti kerlas. Dapat diseft ai meningkatny a tegangan
kulit, misalnya pada skleroderma (sklerosis sistemik) atau Eritema, yaitu warna kemerahan pada kulit akibat
tanpa tegangan kulit, misalnya pada gangguan sirkulasi. vasodilatasi kapiler. Bila ditekan, wama merah akan hilang
Padasindrom Ehler-Danlos, didapatkan atrofi kulit dengan
(diaskopi positifl. Didapatkan pada berbagai infeksi
turgor yang meninggi. sistemik, penyakit kulit dan alergi. Bila bersifat temporer,
disebfiJlushing. Blla eritema hanya didapatkan di muka,
Hipertrofi kulit, yaitu penebalan kulit karena berlambahnya maka disebut erilemafaciel, misalnya pada demam tinggi,
jumlah sel atau ukuran sel pada satu lapisan kulit atau lebih. stenosis mitral, hipertensi, intoksikasi karbonmonoksida,
Bila penebalan tersebut disertai dengan relief kulit yang Pb. Pada perempuan yang berusia 40-60 tahun, dapat
timbul
bertambah jelas, maka disebut likenifikasi, misalnya pada eritema faciei yang disebut rosacea. Pada pasien sirosis
neurodermatitis. Bila penebalan kulit terjadi pada lapisan hepatis, dapat didapatkan eritema pada permukaan tenar
konreum, maka disebut hiperkeratosls, sedangkan bila dan hipotenar telapak tangan yang disebut eritema
penebalan terdapat pada lapisan spinosum, maka disebut palmaris (palmar erythem). Eritema dengan bentuk yang
akantosis. beragam, timbul serentak dengan kecenderungan melebar
ke perifer dan menipis ditengahnya disebut eritema
Warna Kulit multiforma. Bila eritema disertai nodus di bawah kulit,
berukuran2-4 cm dannyeri, maka disebut eritemanodosum.
Melanosis, yaitu kelainan wama kulit akibatberkurang atau Kedua jenis eritema tersebut dapat ditemukan pada sindrom
bertambahnya pembentukan pigmen melanin pada kulit. Stevens-Johnson, lupus eritematosus, artritis reumatoid
Bila produksi pigmen bertambah, maka disebut dan juga tuberkulosis. Pada penyakit jantung reumatik,
h ip enn e I an o s i s (m e I ano derm a), sedangkan bila produksi
dapat ditemukan eritema berbentuk cincin yang tidak
pigmen berkurang disebut hipomelanosis (leukoderma). menimbul dan tidak nyeri, disebut eritema marginatum.
Albinisme (akromia kongenital), yaitu tidak adanya Sianosis, yaitu warna biru pada kulit, karena darah banyak
pigmen melanin di kulit, rambut dan mata, dapat bersifat mengandung reduced-Hb red-Hb). Penyebabnya
parlial atau generalisata. Pasien biasanya sensitif terhadap betmacam-macam. Sianosis dapat bersifat umum (sianoszs
cahaya. sentraL), misalnya sianosis pulmonal (akibat gangguan
Vitiligo, yaitu hipomelanosis yang berbatas jelas ventilasi alveoli, misalnya pada Penyakit paru obstruktif
(sirkumskripta), biasanya disertai tepi yang menahun, PPOK) dan sianosis kardial (misalnya pada
hiperpigmentasi. Rambut didaerah vititigo dapat tidak penyakit jantung kongenital). Sianosis juga dapat bersifat
bewarna (alcromik), dapat pula bewama seperti biasa. lokal (s iano s is p erifer),biasanya disebabkan oleh sirkulasi
perifer yang buruk. Sianosis yang disebabkan oleh
Piebaldisme (albinisme partial), yaitu bercak kulit yang meningkatnya kadar red-Hb disebut sianosis vera,
tidak mengandung pigmen yang ditemukan sejak lahir dan sedangkan bila penyebabkan adalah peningkatan kadar
menetap seumur hidup. sulf-Hb atau met-Hb, disebutr sianosis spuria (palsu).
Palor, yaitu wama kulit kepucatat,yangdapat terjadi karena Kulit coklat,disebabkan peningkatan pigmen dalam kulit,
gangguan vaskularisasi (sinkop, syok) atau akibat misalnya akibat terlalu sering terpapar sinar matahari, atau
vasospasme. pada peryakit Addison. Pada intoksikasi Arsen
Ikterus, yaitu warna kekuningan; biasanya mudah dilihat (melanosis Arsen) atau intoksikasi perak (argiro.sls), kulit
di sklera. Ikterus akan mudah terlihat di bawah sinar akan bewama coklat keabu-abuan.
matahari. Ada beermacam-macam ikterus, misalnya kuning Melasma (kloasma), yaitu pigmentasi kulit yang tak
sperti jerami (pada ikterus hemoiitik, anemia pernisiosa); berbatas tegas, umumnya pada muka dan simetrik, disertai
kuning kehijauan (pada ikterus obstruktif), kuning keabu- hiperpigmentasi areola payudara dan genitalia eksterna.
abuan (pada sirosis hepatis); kuning agak jingga (pada Dapat bersifat idiopatik atau akibat kehamilan (kloasma
penyakitWeil). gravidarum).
Pseudoikterus (karotenosis), yaitu kulit bewarna Poikiloderma of civatte, yaitu pigmentasi retikuler pada
kekuningan, tetapi sklera tetap normal; disebabkan oleh muka, leher, bagian atas dada dan bersifat simetrik. fsldapat
hiperkarotenemia, misalnya banyak makan wortel atau pada keadaan menopause akibat gangguan endokrin.
PEMERIKSAANFISISUMUM
35
Dermatografia, yaitu wama kemerahan yang menimbul melewati lapisan basal; pada permukaannya tampak darah,
akibat suatu iritasi, misalnya goresan benda tumpul. Ulkus, yaitu kehilangan jaringan kulit yang dalam sehingga
Gambaran ini akan hilang dalam 3-4 menit. tampak tepi, dinding, dasar dan isi,
Cafd au lait patches, yaitu bercak-bercak bewarna seperti Fisura (rhagade), yaitu belahan kulit tanpa kehilangan
kopi dengan permukaan rata, dapat berukuran beberapa jaringan kulitnya,
sentimeter, misalnya terdapat pada penyakit von
Recklinghausen. Sikatriks, yaitu jaringan parut dengan relief tidak normal,
permukaan licin mengkilat, adneksa kulit tidak ada. Bila
tampak cekung disebut sikatriks atrofik, sedangkan bila
Efloresensi (Ruam) menonjol disebut sikatriks hipertrofik,
A. Efloresensi Primer Keloid, yaitu sikatriks hipertrofik yang pertumbuhanya
Makula, yaitu perubahan wama semata-mata yang berbatas melampauibatas luka.
te gas (s irkums kr ip t a),
Papula, yaitu benjolan padat berbatas tegas yang menonjol Lesi Lain pada Kulit
di permukaan kulit dengan ukuran milier (seujung jarum Edema, adalah akumulasi eksesif dari cairan di dalam
pentul), lentikuler (sebesar bijijagung) atau kurang dari 1 rongga-rongga jaringan yang jatan'g. Kulit yang edema,
cm. Bila ukurannya lebih d ai I cm (numuler) disebtl/- tuber. permukaannya akan mengkilat dan bila ditekan akan
Bila ukurannya lebih dari I cm dan permukaannya datar, melekuk Qtilting). Pada limfedema, misalnya filariasis,
disebut plakat (plaque), edemanya tidak melekuk bila ditekan (non-pitting), oleh
Nodus, yaitu benjolan padat berbatas tegas pada sebab itu bukan merupakan edema sejati. Penyebab edema
permukaan kulit yang letaknya lebih dalam dari papula, bermacam-macam, misalny a eks tr av a s a si (akibat tekanan
sehingga tidak menonjol. Bila ukurannya lebih kecil, maka intravaskular yang meningkat), vaskulitis, alergi
disebut nodulus. (peningkatan permeabilitas kapiler akibat histamin),
tekanan koloid menurun (misalnya akibat
Urtika, yaitu edema setempat yang timbul mendadak dan hipoproteinemia). Awal edema, seringkali tampak di daerah
hilang perlahan-lahan, palpebra, disebut edem palpebra; biasanya didapatkan
Vesikel, yaitu gelembung beriisi cairan serosa yang pada kelainan ginjal, seperti sindrom nefrotik. Bila edema
mempunyai atap dan dasar, dengan ukuran kurang dari I bersifat merata diseluruh tubuh, disertai efusi pleural, asites
cm. Bila berisi pus disebtt pustula dan bulla berisi darah dan kadang-kadang efusi perikardial, disebut edema
disebut vesikel hemoragik, anasarka.
Bula, yaitu gelembung berisi cairan serosa, mempunyai Emfisema subkutis, adalah akurnulasi udara atau gas pada
atap dan dasar, dengan ukuran lebih dari 1 cm. Bila berisi
jaringan kulit. Keadaan ini dapat menyerta pneumotoraks,
pus disebut bula purulen, dan buila berisi darah disebut pneumomediastinum atau tindakan yang mengenai kulit
bula hemoragik, dan jaringan subkutis yang lama, misalnya trakeostomi,
pemasangan WSD (water sealed dranage); atau dapat juga
Kista, yaitu rongga berkapsul betrisi cairan atau massa
ditemukan pada gas gangren.
lunak.
Pruritus, adalah kulit yang nyata.
rasa gatal tanpa kelainan
B. Efloresensi Sekunder Dapat disebabkan oleh ikterus hemolitik, diabetes melitus
Skuama, yaitu pengelupasan lapisan lapisan korneum. Bila yang tidak terkontrol, usia tua (pruritus senilis, terutama
pengelupasannya lebar seperti daun disebut eksfoliasi. di daerah anogenital), penyakit kulit atau psikogenik.
Skuama yang berbentuk lingkaran (circiner) disebut Kelainan kulit yang ditandai oleh rasa gatal dengan
colorette. efloresensi papula dan bersifat kronik dan rekurens disebut
prurtgo.
Krusta, yaitu cairan tubuh yang mengering di atas kulit.
B ila berasal dari serum, maka warnanya kuning muda; bila Purpura, adalah ekstravasasi darah ke dalam kulit atau
berasal dari darah, warnanya merah tua atau hitam; bila mukosa, sehingga bila ditekan maka warna kemerahannya
berasal dari pus bewarna kuning tua atau coklat; dan bila tidak akan hil ang(diaskopi negatifl. Bila ukurannya sejarum
berasal dari jaringan nekrotik bewama hrjau. pentul disebut petekie; bila ukurannya 2-5 mm, disebut
purpuric spot;bila lebih besar lagi disebut ekimoses; dar,
Erosi, yaitu hilangnya jaringan kulit yang tidak melampaui bila lebih besar lagi sehingga menonjol di permukaan kulit,
lapisan basal; pada permukaannya biasanya akan tampak maka disebut hematoma. Purpura dapat disebabkan oleh
serum, tromb o sitop e rria (pu rp u r a tr o m b o s i t op e n i k), misalny a
Ekskoriasi, yaitu kehilangan jaringan kulit yang telah pada trombositopenia idiopatik (ITP), Lupus eritematosus
36 DASAR-DASAR ILMU PENYAKIT DALAM
sistemik (SLE), sepsis, lekemia dan sebagainya. purpura misalnya morbili. Eksantema yang berbentuk lentikuler
dapat juga terjadi tanpa disertai oleh trombositopenia disebut eksantema morbiliformis; bila berbentuk difus,
Qturpura non-trombos itopenik), misalnya pada purpura berupa eritema numuler, dapat generalisata atau terlokalisir,
Henoch-Schonlein. disebut eksantema skarlatiniformis. Bila kelainan tersebut
Xanthoma, adalah deposit lipi<i yang sirkumskripta dengan timbul pada mukosa, maka disebut enantema.
ukuran I mm-2 cm dengan warna merah kekuningan, Gumma, adalah inhltrat lunak, berbatas tegas, kronik dan
berhubungan dengan gangguan metabolisme lipid, yang destruktif yang dikemudian hari dapat mengalami ulserasi
dapat ditemukan di kulit, sarung tendon, dinding arteri, dan membentuk ulkus gummosum. Kelainan ini hanya
kelenjar getah bening dan kadang-kadang pada organ lain. terdapatpada4 penyakit kulit, yaitu sifilis, frambusia fiopika,
Biasanya ditemukan di kelopak mata (xanthoma tuberkulosis kulit dan mikosis dalam.
palpebrarum) atau telapak tangan (x.anthoma planum) atau
siku atau bokong(xanthoma tuberosum), atau pada sanrng
tendon Aclles (xanthoma tendinosum). Xanthoma dapat KEPALA DAN WAJAH
hilang timbul tergantung pada kadar lipid di dalam darah
dan disebut xanthoma eruptif. pada sindrom Hans-
Schuller-Christian, xanthoma dapat ditemukan pada komea Kepala
dan mukosa, jarang ditemukan di kulit. Untuk pemeriksaan kepala, pasien disuruh duduk
dihadapan pemeriksa dengan mata pasien sama tinggi
Komedon, yaitu gumpalan bahan sebasea dan keratin yang
dengan mata pemeriksa. Bentuk dan ukuran kepala harus
bewarna putih kehitaman yang menyumbat folikel
diperhatikan dengan seksama. Bila diameter kepala fronto-
pilosebasea. Penyakit kulit yang disebabkan penyumbatan
oksipital lebih besar daripada diameter bitemporal, maka
folikel pilosebasea disebut a tme (jerawat). Bila akne timbul
disebut dolikosefalus (kepala panjang), sedangkan bila
pada masa remaja dan dapat sembuh sendiri disebfi alcne
diameter fronto-oksipital kurang lebih sama dengan diam-
vulgaris.
eter bitemporal disebut brakisefalus (kepala bulat). Pada
Miliaria, yaitu kelainan kulit akitat retensi keringat, ditandai hidrosefalus, ukuran kepala sangat besar dibandingkan
adanya vesikel milier, benkuran 1-2 mm pada bagian badan dengan ukuran muka dengan dahi menonjol sedangkan
yang banyak berkeringat. Pada keadaan yang lebih berat mata tampak tenggelam; sutura mudah teraba karena
dapat timbul papul merah atau papul putih. hubungan altara tulang-tulang kepala longgar; bila
dilakukan perkusi akan terdengar seperti suara kendi yang
Angioma adalah tumor yang berasal dari sistem pembuluh
retak (crack pot sign). Ukuran kepala yang kecil dengan
darah (hemangioma) atau dari pembuluh limfe
dahi dan kalvaria kecil dan muka tampak seperli orang yang
(limfangioma). Hemangioma yang berasal dari kapiler
terbelakang mental disebut mikrosefalus. Penutupan
disebut hemangioma kapilaris, biasanya terdapat pada
sutura yang prematur seringkali menyebabkan kelainan
anak-anak, bewarna kemerahan, di daerah pangkal hidung,
bentuk kepala yang khas. Secara kolektif kelainan ini
kelopak mata atas atau leher. Hemangioma yang lebih besar
disebut kraniosinostosis atau kraniostenosls. Bila
disebut hemangioma kavernosa, terdapat di k-ulit atau di
penutupan premahrr terjadi pada sutura sagitalis maka akan
bawah kulit, bersifat merata dan luas.
timbul penonjolan di frontal dan oksipital dan kepala
Teleangiektasis, adalah pelebaran pembuluh darah kapiler menjadi panjang dan sempit, disebut skafosefali. Bila
yang menetap di kulit. penutupan prematur terjadi pada sutura koronal sehingga
kepala menjadi tinggi dan kecil, disebut akrosefali (kepala
Nevus pigmentossus, yaitu daerah hiperpigmentasi yang
menara). Bila penutupan prematur hanya terjadi pada
menetap, kadang-kadang disertai perhrmbuhan rambut,
sutura koronal dan lambdoid pada satu sisi, maka akan
nyeri dan ulserasi.
terjadi kraniostenosis asimetrik yan g disebut plagios efali.
Spider naevi, adalah arteriol yang menonjol dan kemerahan Bila akrosefali disertai sindaktili fiari-jari melekat) yang
sertabercabang-cabang dengan diameter 3-10 mm. Banyak berut, hipertelorisme (larak kedua mata yatg melebar),
didapatkan pada orang hamil, sirosis hepatis. Bila pusahrya hipoplasi maksila, maka akan timbul akrosefalosindaktili
ditekan dengan ujung yang runcing, maka cabang- (sindrom Apert).Pada sindrom Crouzon, terjadi penutupan
cabangnya akan menghilang sutura sagital dan koronal sejak lahir disertai penutupan
Striae, adalah garis putih kemerahan Cari daerah kulit yang fontanel dan sutura fiontalis yang premahr, hipertelorisme,
atrofik yang dikelilingi oleh kulit yang normal. Banyak hipoplasi maksila dan letak daun telibnga yang rendah.
Pada kelainan vertebra servikalis, seringkali didapatkan
didapatkan pada perempuan hamil (striae gravidarum),
orang gemuk dan sindrom Cushing.
posisi kepala yang terdorong ke depan, misalnya pada
Sindrom Klippel-Feil. Pada pasien dengan insufisiensi
Eksantema, adalah kelainan kulityangtimbul dalam waktu aorta akan didapatkan gerak kepala mengangguk dan
yang singkat yang biasanya didahului oleh demam, menengadah berulang-ulan g (t o an d fr o b o b b in g) seirama
PEMERIKSAAN FISIS UMUM 37
dengan denlut jantung; keadaan ini disebut tanda Musset. yang khas akibat infiltrasi subkutan pada dahi, pipi dan
Kemungkinan adanya benjolan di kepala juga harus dagu disertai debgan pendataran dan pelebaran pada
dicari, yang sering didapatkan adalah kista aterom pada hidung sehingga wajah mirip dengan wajah singa dan
kulit kepala. Penonjolan pada glabela atau pertengahan disebut facies leonina.
dahi bawah yang berdenyut bila ditekan, dengan lubang Ekspresi wajah juga seringkali menunjukkan tandayang
didasarnya akibat cacat bawaan pada tulang, merupakan khas. Pembesaran kelenjar adenoid akan menyebabkan
tanda dari ensefalokel. ekspresi wajah dengan mulut tergantung menganga dan
Pada kelainan pembuluh darah, seringkali dapat dagu sedikit ke belakang. Pasien yang dehidrasi akan
didengar bising kranial pada auskultasi kepala, misalnya menunjukkan ekspresi wajah seperti orang susah, mata
pada fistula arteriovenosa pembuluh darah serebral, cekung, kulit kering, telinga dingin yang disebut/asies
aneurisma sakuler intrakranial, fumor otak dan sebagainya. Hipocratic. Pada pasien Parkinsonisme, tampak wajah
tanpa ekspresi yang disebut muka topeng. Pada pasien
skleroderma, akan tampak kulit yang menipis dan tegang
Rambut
sehingga pasien tidak dapat menutup mulut dan tidak dapat
Rambut merupakan salah satu adneksa kulit yang dapat
tersenyum. Pasien tetanus akan mengalami spsme tonik
ditemukan pada se1uruh tubuh, kecuali telapak tangan,
pada otot-otot wajah, sehingga alis terangkat, sudut mata
telapak kaki, kuku dan bibir. Kerontokan rambut disertai
luar tertarik keatas dan sudut mulut tertarik ke samping
tidak tumbuhnya rambut (kebotakan) disebut alopesia.
membentuk wajah yang disebut risus sardonikus (muka
Bila alopesia mengenai seluruh tubuh, disebut alopesia
setan)
universalis; bila hanya mengenai seluruh rambut kepala
disebut alopesia tolalis dar' bila kebotakan timbul hanya
setempat dan berbatas tegas disebut alopesia areata. Pada
laki-laki sering didapatkarr alopes ia androgenika, ditandai
oleh kerontokan rambut kepala secara bertahap mulai dari
bagian verteks dan frontal pada awal umur 30 sehingga
dahi menjadi terlihat lebar. Kerontokanrambut daopat juga
tanpa disertai kebotakan, misalnya setelah pengobatan
sitostatika; keadaan ini disebut efluvium.
Kelebatan rambut juga dapat befiambah. Bila rambut Gambar 2. Tanda Chovstek dan tanda Trosseau
bertambah pada tempat-tempat yang biasa ditumbuhi
rambut disebut hipertrikosis. Bila perhrmbuhan rambut
yang merupakan tanda seks sekunder, seperti kumis, Beberapa penyakit genetik, seperti sindrom Down. juga
janggul atau jambang tumbuh berlebihan pada perempuan
menunjukkan wajah yang tidak normal (dismorfik),
dan anak-anak, maka disebut hirsutisme. Pada pasien misalnya hipertelorisme (jarak anatara kedua pupil lebih
miksedema akibat hipotiroidisrne akan didapatkan rambut
dari normal, normal 3,5-5,5 cm), telekantus (kantus medial
yang jaratg, kasar, kering dan tampak tidak bercahaya.
tertarik ke lateral) dan sebagainya..
Pigmen rambut juga dapat berkurang atau menghilang, Asimetri muka dapat ditemukan pada paralisis N. VII,
sehingga akan timbul uban dan disebut kanitis. Kanitis misalnya pada Bellis palsy. Otot wajah yang terserang
dapat bersifat bawaan (misalnya pada pasien albino), atau
akan mengalami paralisis dan pasien tidak dapat bersiul.
akibat usia merr'ta (kanitis senilis). Lrban juga dapat timbul Bila pasien diminta mengerutkan dahinya, maka dahi pada
pada usia yang lebih muda, disebut kanitis prematur.
sisi yang lumpuh akan tetap rata. Mata pada sisi yang
Kadang-kadang didapatkan uban hanya pada jambul di lumpuh juga tidak dapat menutup, sehingga kornea akan
dahi, disebut white forelock. Pada Sindrom Warrdenburg, mengering yang bila didiamkan akan menyebabkan k
didapatkan whiteforelock, tuli, alis mata lebat dan pangkal eratitis dan ulkus kornea.
hidung yang lebar. Pada pasien spasrnofilia akan didapatkan tanda
Chovstek. yaitu kontraksi pada sudut mulut atau disekitar
Wajah mata bila dilakukan ketokan pada garis antara sudut mulut
Pucat, ikterus dan sianosis akan segera terlihat pada wajah dengan telinga. Pada tic fasialis, didapatkan otot-otot
pasien. Sianosis akan ditemukan pada pasien kelainan wajah yang bergerak secara spontan tak terkendali.
jantung bawaan dengan sfrunt darikanan ke kiri, penyakit Sensibilitas wajah juga harus diperika untuk
paru ostmktif menahun atau keadaan hipoksia lainnya. mengetahui fungsi sensorikN. Trigeminus Q'{. V). Bagian
Pasien lupus eritematosus akan menunjukkan gambaran sensorik N V terdiri dari rantus oftalmik, yang mengums
eritema pada kedua pipinya yang disebut ruaru malar atalu sensibilitas dahi, mata, hidung, selaput otak, sinus
ButterJly rash. Pasien lepra juga akan menunjukkan wajah paranasal dan sebagian mukosa hidung; ramus maksilaris,
38 DASAR.DASAR TLMU PENYAKIT DALAI\I
mengurus sensibilitas rahang atas, bibir atas, pipi, menyuruh pasien memfiksasi penglihalantya pada mata
palatum durum, sinus maksilaris dan mukosa hidung; dan pemeriksa, kemudian pemeriksa memegang kepala pasien
ramus mandibularis, yang mengunrs sensibilitas rahang dan memutarnya pada bidang horizontal dan verlikal; bila
bau,ah, gigi bawah, bibir bawah, mukosa pipi,2l.bagian pandangan pasien tidak berubah, tetap ke arah mata
depan lidah, sebagian telinga iuar dan selaput otak. pemeriksa, maka respons pasien dikatakan baik. Pada waktu
Gangguan refleks kornea, seringkali juga merupakan gejala memeriksa gerak bola mata, tanyakan apakah pasien melihat
dini ganggunan N V. kembar (diplopia) yang biasanya disebabkan kelumpuhan
otot penggerak mata. Juga harus diperhatikan apakah ada
Mata deviation conjugee, yaitu mata selalu dilirikkan ke satu
arah, tidak dapat dilirikkan ke arah lain; kadang-kadang
Pemeriksaan mata dapat dimulai dengan mengamati pasien kepala juga berdeviasi ke arah yang sama.
waktu masuk ke ruang periksa, misalnya apakah pasien Deviation conjugee biasanya disebabkan oleh lesi otak
dibimbing oleh keluarganya, atau memegang satu sisi kortikal.
kepalanya yang menunjukkan adanya nyeri kepala yang
hebat, atau mata merah ataumata berdarah.
Strabismus, yaitu keadaan di mana mata tidak dapat
digerakkan ke suatu arah, biasanya terjadi akibat
Eksoftalmus, yaitu bola mata keluar karena fisura palpebra kelumpuhan salah satu otot penggerak bola mata sehingga
melebar, dapat dijumpai pada tirotoksikosis, trombosis pasien akan mengalami diplopia. Berdasarkan
sinus kavernosus atau tumor orbita. Pada aneurisma penyebabnya, strabismus dapat dibagi 2, yain stuabismus
intrakranial atau fiostula arleriovenosa kadang-kadang konkomit ans (non-p aral itik), disebabkan oleh kerusakan
didapatkan eks oftalmus y an g b er denyut, sedangkan pada sarafpenggerak mata dan sudut deviasi menetap pada semua
tr o m b o s i s s inus kav erno s us, selain didapatkan eksoftalmus lapang pandang; dan strabismus inkomitans (paralitik),
juga didapatkan edema di mata dan kelumpuhan otot mata. akibat kelumpuhan saraf pengerak bola mata dengan sudut
Ada beberapa pemeriksaan yang menyokong keberadaan deviasi yang tidak sama pada semua lapang pandang.
eksoftalmus, yaitu : l). Tanda Stellwag,yaittmata jarang Berdasarkan arah bola mata, strabismus juga dapat dibagi
berkedip; 2). Tandavon Graefe, yaitu bila melihat ke bawah, 2, yai1rt strabismus divergens (eksotrofia), bila mata
palpebra superior tidak ikut turun sehingga sklera atas cenderung untuk melihat ke lateral; strabismus konvergens
tampak seluruhnya; 3). Tanda Moebius, yaitu sukar (es otrofia), bila mata cenderung melihat melihat ke medial;
melakukan atau menahan konvergensi; 4). Tanda Jolfroy, strabismus hipertrofia, bila mata cenderung deviasi ke atas;
yaitu jika melighat ke atas, dahi tidak berkerut; 5). Tanda dan hipotrofia, blla mata cendemng deviasi ke bawah.
Rosenbach, yaitu tremor pada palpebrabtla mata ditutup.
Nistagmus, yaitu gerak bolak-balik bola mata yang
Enoftalmus, yaitu bola mata tertarik ke dalam, biasanya involunter dan rihnik, dapat horizontal, vertikal atau rotatoir.
didapatkan pada dehidrasi ata:u sindrom Horner. Sindrom Bila gerak bolak balik bola mata tersebut sama cepatnya,
Homer disebabkan oleh kerusakan saraf simpatis pada mata disebut nistagmus penduler, dapat dijumpai pada pasien
sehingga menimbulkan gejala enoftalmus, ptosis ringan, dengan visus buruk sejak bayi, kelainan makula,
mlosr.s (pupil mengecil), vasodilatasi pembuluh darah korioretinitis, albinisme dan lain sebagainya. Bila gerak bola
kepala dan konyungtiva sisi ipsilateral, anhidrosis kepala mata memiliki komponen gerak cepat dan lambat, maka
dan muka sisi ipsilateral. disebutjert nystagmus. Arah nistagmus ditentukan oleh
komponen gerak cepatnya, misalnya nistagmus
Gerak Bola Mata. Motilitas okuler perlu diperiksa untuk
horizontal kanan, maka komponen gerak cepatnya ke arah
mencari kelainan pada N. III (okulopmotorius), IV
horizontal kanan. Untuk memeriksa adanya nistagmus,
(troklearis) dan N VI (abdusen). Gerak bola mata yang
pasien disuruh melirik kesatu arah dan dipertahankan
normal adalah gerak terkonyugasi yaiit gerak bola mata
selama 5 detik, tetapi lirikanny a j angan terlalu j auh, karena
kiri dan kanan yang selalu bersama-sama. Lirikan yang
dalam keadaan normal juga dapat timbul nistagmus yang
terkonyugasi dapat berlangsung cepat sebagai suatu
respons terhadap stimulus visual di perifer yang mendadak
disebut end position nystagmus. Nistagmus akibat
kelainan labirin atau N VIII akan diserlai dengan vertigo
disebut saccade. Pemeriksaan dapat juga dilakukan dengan
dan disebut nistagmus yestibuler atau nistagmus perifer.
menyuruh pasien mengikuti jari pemeriksa yang di gerakkan
Bila kelainan terletak di otak, maka akan timbul nistagmus
ke lateral, medial, atas, bawah, atas lateral, medial bawah,
sentral, yang dapat bersifat horizontal, vertikal atau rotatoar,
atas medial dan bawah lateral sehingga terjadi lirikan mata
tergantung letak lesinya. Bila nistagmus terjadi atau
yang mulus yang disebutpursuit. Perhatikan apakah bola
bertambah berat pada posisi kepala tertentu, maka disebuyt
matapasien dapat mengikuti gerakjari pemeriksa dan apakah
nistagmus posisional.
gerak bola matanya mulus atau kaku. Bila respons stimulus
s accade dan pursuit tidak dapat dilakukan, dapat dilakukan Palpebra. Kelainan palpebra harus diperhatikan dengan
reflelrs olailosefalik (Doll's head manoevre), yaitu dengan seksama. Edemct palpebra, biasanya didapatkan pada
PEMERIKSAAN FISIS UMUM 39
sindrom nefrotik, penyakit jantung atau dakrioadenitis. siliar;sedangkan bila pelebaran pembuluh darah terjadi
Edema palpebra dapatjuga berbatas tegas, biasanya akibat pada pembuluh episklera dan arleri siliaris longus disebut
peradangan, misalnya blefaritis (radang palpebra), injeksi episklera. Peradangan konyungiva seringkali
dakriosistitis (radang kelenjar air mata), knlazion (radang disertai dengan perlekatan konyngtiva dengan kornea atau
pada tarsus), iridosiklitis (uveitis). Bila tepi palpebra palpebra yang disebut simblefaron. Pada avitaminosis A
melipat ke arah luar, misalnya akibat senilitas, sikatriks atau (xeroftalmia) akan didapatkan bercak Bitot, yaifi bercak
tumor palpebra, maka disebut ektropion; sedangkan bila segitiga bewama perak di kedua sisi komea yang berisi
melipat ke dalam, terutama pada palpebra inferior, disebut epitel yang keras dan kering. Kadang-kadang didapatkan
entropion. Pada trakoma, entropion didapatkan pada bercak degenerasi pada konyungtiva di daerah fisura
palpebra superior. Bila palpebra tidak dapat menutup palpebra yangberbentuk segitiga di bagian nasal dan tem-
sempnrna, disebti I agoftalmus. Blla palpebra superior tidak poral yang disebutpinguekula. Lesi lain pada konyungtiva
dapat diangkat, sehingga fisura palpebra menyempit, adalah pterigium, yaitu proses proliferasi dengan
disebut ptosis, misalnya didapatkan pada kelumpuhan N vaskularisasi pada konyungtiva yang berbentuk segitiga
III, miastenia gravis dan sindrom Horner. Bila palpebra su- yang meluas ke arah kornea. Selain itu juga terdapat lesi
perior tidak dapat diangkat karena bebannya, misalnya pada yang disebut pseudopterigium, yaitu perlekatan
edema palpebra, enoftalmus atau ftisis bulbi, maka disebut konyungtiva dengan kornea yar,g cacat yang biasanya
pseudoptosis. Bila bulu mata tumbuh salah arah sehingga terjadi pada penyembuhan ulkus komea, sehingga letaknya
dapat melukai kornea, disebut trikiasis. Pada pasien tidak selalu pada hsura palpebra. Kerapuhan pembuluh
dislipidemia, seringkali didapatkan deposit bewarna darah konl,ungtiva, misalnya akibat umur, huipertensi,
kekuningan pada palpebrayarrg disebut xantelasma. Pada aterosklerosis atau akibat konyungtivitis hemoragik, atau
radang palpebra (blefaritis), hipertiroidisme dan sindrom akibat trauma atau batuk rejan, dapat terhjadi perdarahan
Vogt-Koyanagi-Harada, bulu mata dapat rontok dan (h em a t o m a) subkonyungtival.
disebut madarosis. Sklera. Perhatikan warna sklera dengan baik. Pada'pasien
Sekresi Air Mata. Sekresi air mata dapat diuji dengan kelainan metabolisme bilirubin, akan didapatkan sklera yang
melakukan tes Schirmer I dan IL Tes Schitmer I bertujuan ikterikyaifi sklera yang bewarla kekuningan. Sedangkan
unfuk memeriksa berkurangnya produksi air mata, misalnya pada pasien osteogenesis imperfekta, akan didapatkan
pada Sindrom Schogren (keratokonyungtivitis sika). sklera yang bewarna biru (blue sclerae). Pada reaksi
Disini digunakan sepotong kertas filter sepanjang 30 mm, hipersensitivitas atau penyakit autoimun (Artriris
di mana ujung yang satu diselipkan di forniks konyungtiva Reumatoid, Lupus Eritematosus), dapat ditemukan
bulbi inferior dan ujung yang lain dibiarkan menggantung; episkleritis atat skleritis. Episklerilis adalah reaksi radang
bila setelah 5 menit kerlas tidak basah menunjukkan sekresi jaringan ikat vaskular yang terletak antara konyrngtiva dan
air mata kurang. Bila bagian kertas yang basah kurang dari permukaan sklera, umumnya unilateral dengan rasa nyeri
l0 mm, menunjukkan sekresi air mata terganggu, sedangkan yang ringan. Sedangkan skle rilis adalahradang sklera yang
bila lebih dari 10 mm menunjukkan hipersekresi air mata. bersifat bilateral, ditandai mata merah berair, fotofobia dan
Bila kertas yang basah kurang dari 10 mm, maka harus penumnan visus, serta nyeri yang hebat yang menjalar ke
dilakukan tes Schirmer II, yaitu pada satu mata diteteskan dahi, alis dan dagu.
anestesi lokal dan diletakkan kertas filter, kemudian hidung Kornea. Diameter komea yang noflnal adalah 12 mm; bila
dirangsang dengan kapas selama 2 menit. Bila setelah 5 ukurannya lebih disebut makrokornea. sedangkan bila
menit kertas filter tidakbasah menunjukkan refleks sekresi ukurannya kurang disebut mikrokornea. Pada usia lanjut,
gagal total, sedangkan bila setelah 5 menit kertas filter basah
seringkali didapatkan cincin putih kelabu yang melingkari
sampai 15 mm menunjukkan keadaan yang normal. bagian luar kornea yang disebut arkus senilis. Pada
Konyungtiva. Konyungtiva adalah selaput mata yalg penyakit Wilson (degenerasi hepatolentikulet) akan
melapisi palpebra (koynungtiva tarsal superior dan didapatkan cincin lengkung hijau yang mengelilingi komea
inferior) dan bola mata (konyungtiva bulbi). Pada keadaar yang disebut c incin Kayser-Fleischer. Pada trakoma, dapat
anemia, konyungtiva akan tampak ptcat (anemik). Pada ditemukan ponnus, yaitu sel radang dengan pembuluh
radang konyungtiva (konyungtiv itls), tampak konyungtiva darah yang membentuk tabir pada kornea. Peradangan pada
bewarna merah, mengeluarkan air mata dan kadang-kadang kornea (keratitis) seringkali mengakibatkan timbulnya
sekret mukopurulen. Trakoma merupakan konyungtivitis infiltrat dan ulkas kornea. Infiltrat akan membetlkan uii
yang disebabkan oleh Chlamydia *achomatis. Peradangan plasido positrl sedangkan ulkus komea akan memberikan
konyungtiva yang disertai neovaskularisasi disekitarnya, uji Jluoresein positif. Pada xeroftalmia atau
disebtt flikten Kadang-adang didapatkan pelebaran arteri keratokonyungtivitis sika, dapat ditemukan keringnya
konyungtiva posterior yang disebut innj eksi konyungtival. permukaan kornea yang disebut xerosis kornea.
Bila peleberan pembuluh darah terjadi pada pembuluh Penyembuhan ulkus atau radang kornea akan
perkomeal atau arteri siliaris anterior, maka disebut injeksi meninggalkan sikatriks pada kornea sehingga kornea
40 DASAR-DASAR ILMU PEI\IYAKIT DALAM
menjadi ireguler dan memberikan tes plasido positif. Blla Lensa. Dalam keadaan normal lensa tidak bewama fi emih).
sikatriks hanya berbentuk kabut halus disebut nebula;blla Kekeruhan lensa disebut katarak. Katarak kongenital
lebih jelas dan berbatas tegas disebut makula; dan bila dapat ditemukan pada infeksi rubela kongenital,
bewarna putih padat disebvut leukoma. Bila leukoma toksoplasmosis, herpes simpleks dan sitomegalovirus.
disertai penempelan iri s pada permukaan belakang kornea, Untuk menilai derajat kekeruhan lensa, dapat dilakukan les
disebut leukoma aderens. Untuk menilai sensibilitas komea bayangan iris, yaittt dengan cara mengarahkan lampu
yang merupakan mungsi dari N V (trigeminus), dapat senter ke arah pupil dengan sudut 45' dan dilihat bayangan
dilakukan tes reJleks kornea, yaitu dengan cara men).uruh iris pada lensa yang keruh; letak bayanganjauh dan besar,
pasien melihat jauh ke depan, kemudian bagian lateral berarti katarak imatur; seangkan bila bayangan kecil dan
kornea diusap dengan kapas kering dan dilihat refleks dekat pupil, berarti katarak matur Bila katarak mengalami
mengedip, rasa nyeri danmata berair. Bila test ini positif, degenerasi lanjut menjadi keras atau lembek dan mencair
menunjukkan fungsi N V baik. disebut katarak hipermatur.
Bila lensa mata diangkat, maka keadaanini disebti afakia
Pupil. Bentuk pupil normal adalah bulat dengan ukuran
dan mata akan mengalami hipermetropia tinggi.
normal adalah 4-5 mm pada penerangan sedang. Bila ukuran
pupil lebih dari 5 mm disebut midriasis, sedangkan bila Tajam penglihatan (acies visus). Diperiksa dengan
ukuran pupil kurang dari 2 mm disebut meiosis; bila ukuran menggunakan tabel Snellen (untuk melihat jath), atau tabel
pupil sangat kecil disebut pin point pupil. Bila ukuran Jagger (unitkmelihat dekat). Tajam penglihatan juga dapat
pupil kiri dan kanan sama disebut isokor I sedangkan bila diperiksa dengan menyuruh pasien menghitung jari
tidak sama disebut anisokor. Posisi pupil normal adalah pemeriksa padajarak tertentu (normal jari pemeriksa masih
ditengah, bila letak pupil agak eksentrik, disebut ektopia. terlihat sampai jarak 60 m) atau menyuruh pasien membaca
Refleks pupil dapat dilakukan dengan memberikan cahaya huruf-hurup dalam buku. Bila penglihatan sempuma, maka
pada mata. Bila cahaya diarahkan langsung pada pupil dan proyeksi benda yang dilihat akanjatuh pada retina; keadaan
memberikan hasil meiosis, disebut refleks pupil langsung. ini disebut mala emetropia. Pada pelihat jauh (mata
Bila cahaya diarahkan pada pupil dan didapatkan meiosis hipermetropia), proyeksi b ay angar dari benda yang dilihat
pupil kontralateral, disebut refleks pupil tidak langsung. akanjatuh di belakang retina; sedangkan pada pelihat dekat
Bila konyungtiva, kornea dan palpebra dirangsang, maka (mata miopia), bayangan benda yabng dilihat akan jatuh
akan didapatkan meiosis, keadaan ini disebut reJleks di depan retina. Pada orang tua akan trjadi gangguan
okulopupil. Bila pasien diminta melihat jauh, lalu disuruh akomodasi sehingga proyeksi bayangan dari benda yang
melihat tangannya sendiri pada jarak 30 cm dari matarrya, dilihat akanjatuh di belakang retina; jkeadaan ini disebut
maka akan timbul meiosis; disebut refleks akomodasi- mata presbiopia. Bilaberkas sinar tidak difokuskan pada I
konvergen,si (re/leks dekat). Bila reaktivitas pupil terhadap titik di retina, tetapipada2 garis titik api yang saling tegak
cahaya langsung dikalahkan oleh rangsang cahaya tidak luruh, maka disebut astigmatisme ; keadaanini terjadi akibat
langsung yang dapat diuji dengan menyinari mata kanan kelainan lengkung permukaan kornea.
dan kiri bergantiganti, disebut pupil Marcus-Gunn, yarrg
Penglihatan warna. Penglihatan warna diperankan oleh sel
didapatkan pada pasien neuritis optika, ablasi retina, atrof,r
kerucut retina. Wama primer utama pada pigmen sel kerucut
papil saraf optik dan oklusi arteri retina sentralis. Reaksi
adalah merah, hrjau dan biru. Orang yang memiliki ketiga
pupil akan negatif pada keadaan ruptur sfingter, sinekua
pigmen sel kerucut, disebtt trikromat ; bllahanya 2 pigmen
posterior, pangguan parasimpatis, atau akibat obat miotika
sel kerucut, disebut dikromat; dan bila hanya memiliki I
dan midriatika atalupada kebutaan total.Pada pupil Argyl
Robeertson, didapatkan refleks cahaya negatif, sedangkan
pigmen sel kerucut disebut monokromat ata:u
lapang pandang sehingga tinggal separuh diseblut hemi- konsistensinya. Setelah liang telinga bersih, perhatikan
anopsia. Pada waktu memeriksa lapang pandang, juga membran timpani, apakah masih utuh atau tidak, apakah
harus dicari adanyaskotoma, yaitu daerah ataubercakyang sifat tembus sinar normal, adakah retraksi membran
tidak terlihat pada lapang pandang seseorang. Dalam timpani yang menunjukkan perlekatan di telinga tengah'
keadaan normal, kita memiliki bercak buta yang disebut Adanya otitis media dengan supurasi akan menyebabkan
skotoma fisiologik yaifi. bercak dimana bayangan benda membran timpani menonjol (bulging) ke arah telinga luar'
yang dilihat jatuh pada bintik buta retina Qtapila nervi Bila didiamkan saja, maka membran timpani dapat
optici). mengalami ruptur. Sekret yang keluar dari liang telinga
disebut otore. Perhatikan apakah otore tersebut jernih,
Funduskopi, yaitu pemeriksaan retina dengan mukoid atau berbau. Bila otore bercampur darah harus
menggunakan oftalmoskop. Pada waktu melakukan dicurigai kemungkinan infeksi akut yangt berat atau
funduskopi, perhatikan warna retina yang kemerahan tumor, sedangkan bila jemih harus dicurigai kemungkinan
dengan pembuluh darahnya yang dapat menggambarkan likuor serebrospinal. Bila didapatkan nyeri relinga (otalgia),
keadaan pembuluh darah di seluruh tubuh' Perhatikan pula harus diperhatikan apakah nyeri berasal dari telinga atau
fovea sentralis, daerah makula dan papila nervi optici' merupakah nyeri pindah (referred pain) datijaringan
Papila n. Optici berbentuk bulat, bewarna merah muda, sekitarnya. Nyeri pada tarikan daun telinga menunjukkan
berbatas jelas dengan cupping normal berukuran tanda-tanda adanya otitis ekstet'na,' sedangkan nyeri pada
2/, diameter papil. Perlu pula diperhatikan adanya
prosesus mastoideus menunjukkan adanya mastoiditis'
papiledema (papil berbatas kabur, terdapat pada yang seringkali merupakan komptikasi otitis media'
peninggian tekanan intra-kr anial), atrofi papil Qtaplltampak Untuk menilai fungsi pendengaran, dapat dilakukan
pucat, mengecil dengan batas bertambah jelas), kelainan tes pendengaran dengan cara tes berbisik dan tes garpu
vaskular (akibat hipertensi, DM, trombosis), kelainan tala. Untuk pemeriksaan yang lebih khusus dapat dilakukan
retina yang lain (retinitis pigmentosa, ablasio retina)'
Pada retinopati diabetik akan didapatkan mikroaneurisma,
perdarahan retina, dilatasi pembuluh darah retina, eksudat,
neovaskularisasi dan edema retina. Retinitis pigmentosa akibat kelainan pada koklea, N VIII atau pusat
adalah kelainan genetik yang mengakibatkan degenerasi pendengaran ; dan tuli campuran- Pada pasien usia lanjut,
epitel retina terutama sel batang dan atrofi saraf optik seringkali didapatkan tuli saraffrekuensi tinggi yang dapat
dengan gambaran klinis yang khas tidak dapat melihat di menyerang kedua telinga dan dapat dimulai pada usia 65
malam hari dengan lapang pandang yang makin menyempit' tahun; keadaan ini disebut presbiakusis.
Ablasio retina adalah lepasnya retina dari koroid yang
Tes berbisik, merupakan pemeriksaan semi-kuantitatif,
biasanya berhubungan dengan trauma atau miopia atau
menentukan derajat kefulian secara kasar. Pemeriksaan
degenerasi retina. Pasien ablasio retina akan mengeluh
harus dilakukan di ruangan yang tenang dengan panjang
lapang pandang yang terganggu seperti melihat adanya
minimal6meter.
tabir yang mengganggu lapang pandangnya dan pada
funduskopi akan terlihat retina bewarna abu-abu dengan Tes penala merupakan tes kualitatif' Ada bermacam-macam
pembuluh darah yang terlihat terangkat dan berkelok-kelok' tes penala, diantatanya tes Rinne, tes Weber dan tes
Schwabach. Tes Rinne bertujuan untuk membandingkan
hantaran melalui udara dan hantaran melalui tulang pada
Telinga
telinga yang diperiksa. Garpu tala digetarkan, kemudian
Untuk memeriksa telinga pasien, suruh pasien duduk
tangkainya diletakkan di prosesus mastoideus; setelah tidak
dengan posisi badan agak condong sedikit ke depan dan
terdengar, garpu tala dipegang didepan telinga pada jarak
kepala lebih tinggi sedikit dari kepala pemeriksa sehingga
2,5 cm;bilamasih terdengar, di sebfi Rinne (+),menunjukkan
pemeriksa dapat melihat liang telinga luar dan membran
pendengaran yang normal atau adanya tuli saraf; dan bila
timpani.
iidak terdengar disebut Rinre (-), menunjukkan adanya tuli
Pertama-tama, perhatikan daun telinga, kemudian
kondukti!. Tes Weber berhrjuan untuk membandingkan
bagian belakang telinga, daerah mastoid, adakah tanda
hantaran tulang telinga kiri dan kanan' Garpu tala
peradangan atau sikatriks. Pada pasien yang diduga gout,
garpu tala diletakkan di garis
daun telinga harus diperiksa dengan cermat untuk mencari
, di tengah-tengah gigi seri,
kemungkinan adanya tofus, yaitlu benjolan keras akibat
terdfengar lebih keras Pada
penimbunan kristal monosodium urat. Untuk melihat liang
salah satu telinga, maka disebut Weber lateralisasi ke telinga
telinga dan membran timpani, tarik daun telinga ke atas-
tersebut. Bila bunyi garpu tala tidak dapat dibedakan apakah
belakang sehingga liang telinga lebih lurus. Bila terdapat
lebih keras kearah satu telinga atau tidak, maka disebut
serumen di dalam liang telinga, maka harus dibersihkan
Weber tidak ada lateralisasi. Pada tuli konduktif, akan
dulu dengan kapas, pengait atau pinset, tergantung
42 DASAR-DASIAR TLMU PEI\TYAKIT DALAM
terjadi lateralisasi ke telinga yang sakit,. sedangkan pada rongga hidung disebut rinoskopi anterior, yaitu dengan
tuli saraf akan terjadi lateralisasi ke telinga yang baik. menggunakan spekulum hidung. Pada pemeriksaan rongga
Tes Schwabach bertujuan membandingkan fungsi hidung, perhatikan vestibulum nasi, septum bagian
pendengaran pasien dengan fungsi pendengaran anterior, konka dan mukosa hidung. Perhatikan
pemeriksaan yang normal. Garpu tala digetarkan kemudian kemungkinan adanya polip nasi, yaitu kelainan mukosa
tangkainya diletakkan di prosesus masteoideus pasien hidung berupa massa lunak yang bertangkai, berbentuk
sampai tidak terdengar lagi suaranya! kemudian dipindahkan bulat atau lonjong, bewarna putih kelabu dengan
ke prosesus masteoideus pemeriksa; bila pemeriksa masih permukaan licin yang bening karena banyak mengandung
dapat mendengar, maka disebnut Schwabach memendek. cairan. Untuk melihat hidung bagian belakang, termasuk
Bila pemeriksa juga tidak mendengaq maka pemeriksaan nasofaring, dilakukan pemeriksaan rinoskopi
dibalik, mula-mula garpu tala yang telah digetarkan, posterior, yaitu dengan menggunakan kaca nasofaring
tangkainya diletakkan di prosesus mastoideus pemeriksa, yang dilihat melalui rongga mulut. Pada rinoskopi
setyelah tidak terdenghar kemudian dipindahkan ke posterior akan dapat terlihat koana, ujung posterior
prosesus masteoideus pasien; bila pasien masih dapat septum, ujung posterior konka, sekret yang keluar dari
mendengar maka disebut Schwabach memanj ang,. bila hidung ke nasofaring (post nasal drip), torus tubarius,
pasien juga tidak juga mendengar, maka dikatakan osteium tuba dan fossa Rosenmuller. Hidung sering
Schwabach sama dengan pemeriksaan.
mengalami perdarahan yang disebut epistaksis. Epistaksis
bukan merupakan suatu penyakit, tetapi merupakan gejala
suatu penyakit, misalnya hipertensi, infeksi, neoplasma,
kelainan darah, infeksi sistemik, perubahan tekanan
atmosfer dan sebagainya.
Fungsi menghidu juga harus diperiksa, satu persatu
untuk masing-masing lubang hidung dengan cara menutup
1 lubang hidung secara bergantian. Sebelum memeriksa
fungsi menghidu, pastikan bahwa lubang hidung tidak
meradang dan tidak tersumbat. Gunakan zat pengetes yang
Gambar 3. Tes Weber dan tes Rinne dikenal sehari-hari, misalnya kopi, jeruk, tembakau. Jangan
menggunakan zat petgetes yang dapat merangsang
mukosa hidung, seperti alkohol, mentol, cuka atau amoniak.
Kemampuan menghidu secara norrnal disebut norm osmia;
bila kemampuan menghidu meningkat disebut hiperosmia;
bila kemampuan menghidu menurun disebut hiposmia,.
dan bila kemampuan menghidu hilang disebut anosmia.
Bila dapat menghidu, tetapi tidak dapat mengenal atau salah
menghidu, maka disebut parosmia.
Gambar 4. Rinoskopi posterior dan laringoskopi indirek
Sinus paranasal. Sinus paranasal adalah rongga-rongga
di sekitar hidung dengan bentuk bervariasi yang merupakan
hasil pneumatisasi tulang kepala. Ada4pasang sinus, yaitu
Hidung sinus maksilaris, sinus frontalis, sinus etmoidails dan
Hidung berfungsi sebagai jalan napas; pengatur kondisi sinus sfenoidails. Semua sinus mempunyai muara
udara pernapasan; penyaring udara; indra penghidu; (ostium) ke dalam rongga hidung. Muara sinus maksilaris,
reonansi suara; furut membantu proses bicara; dan refleks frontalis dan etmoidalis anterior terletak pada sepertiga
nasal. Pemeriksaan hidung meliputi pemeriksaan hiclung tengah dinding lateral hidung yang memiliki struktur yang
bagian luar; rinoskopi anterior; rinoskopi posterior; dan rumit yang disebut komplek osteo-meatal. Fungsi sinus
bila diperlukan dilakukan nasoendoskopi. Laku,kan paranasal adalah sebagai pengatur kondisi udara
pemeriksaan hidung kiri dan kanan. Pada pemeriksaan pernapasan; penahan suhu; membantu keseimbangan
hidung luar, perhatikan bentuk luar hidung, apakah ada suara; membantu resonansi suara; peredam perubahan
deviasi atau depresi septum, serta pembengkakan hidung. tekanan udara; dan membantu produksi mukus untuk
Pada pasien sifilis, sering terrjadi erosi tulang hidung membersihkan rongga hidung. Untuk pemeriksaan sinus
sehingga akan terbentuk hidung pelana yang khas. Pada paranasal dilakukan inspeksi, palpasi dan transluminasi.
rinofima hidung kelihatan bewarna merah, besar dan Pada inspeksi, perhatikan adanyapembengkakan pipi dan
berbentuk seprti umbi. Pada pasien Lupus ritematosus, kelopak mata bawah yang menggambarkan adanya
khas tampak gambaran ruam kupu-kupu pada hidung yang sinusitis maksilaris akut; sedangkan pembengkakan pada
sayapnya membentang sampai ke kedua pipi. Pemeriksaan kelopak mata atas menunjukkan sinusitis frontalis akut.
43
PEMERIKSAANFISISUMUM
SINUS
(antrum ) enamel). Pada intoksikasi timah hitam, akan tampak garis
timah bewama kebiruan pada batas antara gusi dan gigi'
Pada pemeriksaan gigi, juga harus diperhatikan keadaan
gusi. Radang gusi disebut ginggivitis. Pada pyorrhoea,
Gambar 5. Sinus paranasal akan tampak gusi membengkak dan bila ditekan akan keluar
nanah. Pada pasien leukemia monoblastik akut atau pasien
Nyeri tekan pada pipi dan nyeri ketok pada gigi yang mendapatkan pengobatan fenitoin akan didapatkan
menunj ukkan adanya sinusitis maksilaris ; sedangkan nyeri hip erpl as i gusi. Kadang-kadang didapatkan neoptrasia jrnak
tekan pada bagian medial atap ottita menunjukkan adanya gusi yang disebut epalrs.
sinusitis frontalis; dan nyeri tekan daerah kantus medius
menunjukkan adanya sinusitis etmoidalis. Pemeriksaan Lidah. Perhatikan ukuran lidah, apakah normal, lebihbesar
transluminasi digunakan untuk melihat adanya sinusitis (makroglosus), atau lebih kecil (mikroglosus). Kadang-
maksilaris atau frontalis. Bila pada pemeriksaan kadang terdapat kelainan kongenital dimana lidah bercabang
transluminasi dida patkan gelap pada daerah infra-orbita yang disebut lingua bifida. Pada parese N XII, lidah akan
menunjukkan kemungkinan sinus maksilaris terisi pus membelok bila dikeluarkan. Pada kelainan pseudobulbar,
pasien akan sukar menggerakkan dan mengeluarkan lidahnya'
atau mukosa sinus maksilaris menebal atau terdapat
neoplasrna didalam sinus maksila. Transluminasi sinus Lidah yang pucat memrnjukkan adanya anemia, sedangkan
frontalis seringkali memberikan hasil yang meragukan, lidah yang merah tua dan nyeri menunjukkan adanya
karena seringkali sinus frontalis tidak berkembang dengan defisiensi asam nikotinat. Pada keadaan dehidrasi, lidal't
akan tampak kering, sedangkan pada urerria lidah akan kering
baik. Bila dicurigai adanya kelainan pada sinus paranasal,
dan bewama kecoklatan. Lidah yang kering dan kotor, dalam
dapat dilakukan perneriksaan radiologi dengan posisi
Waters, PA dan lateral. Bila hasil pemeriksaan radiologik keadaan normal ditemukan pada perokok atau orang yang
meragukan dapat dilakukan pemeriksaan CT-scan sinus bernapas lewat mulut. Pada pasien demam tifoid akan
paranasal. didapatkan lidah yang kering dan kotor. tepi yang hiperemis
dan tremor bila dikeluarkan perlahan-lahan. Lidah yang
merah, berselaput tipis dengan papil yang besar-besar
Mulut didapatkan pada pasien dentam skarlatina, yang disebut
Bibir dan mukosa mulut. Perhatikan warnanya, apakah strauberry tongue. Lidahyanglicin karena atrofi papil disebut
pucat, merah atau sianosis. Bibir yang tebal terdapat pada lingua grabia, didapatkan pada pasien anemia pemisiosa.
pasien akromegali dan miksedema. Bibir yang retak-retak trop ical sprue, pelagra. P ada I eukopl akia, lidah diselubungi
terdapat pada pasien demam dan avitaminosis. Luka pada oleh lesi-lesi yang keras, bewarna putih dan mengaiamim
sudut mulut menandakan adatya ariboflavinosls. Radang indurasi yang kelihatan seperli kerak dan sulit diangkat. Lidah
pada bibir disebut keilitis. Pada pasien morbili, dapat pasien angina Ludrtvici, tampak meradang merah dan
ditemukan bercak Koplik,yaitu bercak kecil, bewama biru bengkak sehingga menonjol keluar dari mulut. Kadang-
keputihan, dikelilingi oleh tepi yang merah, terdapat pada kadang pada lidah dapat ditemukan bercak-bercak seperti
mukosa pipi yang letaknya berhadapan dengan gigi molar peta yang disebut geographic tongue; keadaan ini sering
dekat muara kelenjar parotis. Pada pasien Stomatitis didapatkan pada pasien depresi dan tidak berbahaya' Lidah
aftosa akandidapatkan l-3 ulk-us yang dangkal, berbentuk yangkelihatan aneh adalah lidah slnoium,yang memiliki aiur-
bundar, terasa nyeri dan tidak mengalami ind'srasi. Oral alur seperti skrotum. Kadang-kadang di bawah lidah di sisi
thrush ak:tbat infeksi Kandida albikans ditandai oleh bercak- frenulum didapatkan kista retensi yang transparan bewama
bercak membran putih, menimbul, seperli sisa-sisa susu di kebiruan yang disebut ranula.
mukosa mulut, bila dipaksa angkat akan timbul perdarahan' Pada waktu memeriksa lidah, jangan lupa memeriksa
Pada sindrom Peutz-Jeghers. akan didapatkan bercak fungsi pengecapan, dengan cara menaruh betbagai zat
pigmentasi berbatas tegas bewama kebiruan atau coklat secara bergantian pada permukaan lidah, misalnya garam,
pada mukosa bibir. mulut, hidung dan kadang-kadang di gula, bubuk kopi dan sebagainya. Hilangnya fungsi
sekitar mata. pengecapan disebut ageusia-
44 DASAR-DASAR ILMU PENYAKIT DALAM
Langit-langit @alatum). Pertama-tama, perhatikan apakah anak-anak yang sering mengalami infeksi saluran napas
terdapat celah langit-l atgit Qtal at oskizis). Kadang-kadang atas, seringkali terjadi hiperplasi adenoid sehingga
pada garis tengah palatum didapatkan benjolan yang koana serta tuba Eustachius tertutup dan pasien
membesar seperti tumor yang disebut torus palatinus). bernapas melalui mulut. Pasien hiperplasi adenoid akan
Perhatikanjuga lengkungan palatum durum, apakah simetris menunjukkan muka yang khas (fasies adenoid) yatg
atattidak. Kelumpuhan palatum mole seitngkali merupakan ditandai oleh hidung yang kecil, gigi seri prominen, arkus
gejala sisa dari difteri. Palatum dengan lengkung tinggi
faring menonjol, sehingga memberi kesan tampak seperti
didapatkan pada pasien sindrom Ehlers-Danlos, Marfan,
orang bodoh. Tonsil palatina yang biasa disebut tonsil
Rub ens t ein-Thybi dan Trecher- C o I lins.
saja terletak di dalamfosa tonsil yangdibatasi oleh arkus
Bau pernapasan (Halitosis,foelor ex ore). Bau napas faring anterior dan posterior. Permukaan tonsil biasanya
aseton ditemukan pada pasien ketoasidosis diabetik atau mempunyai banyak celah yang disebut kriptus.
pasien kelaparan (star-vation). Pada pasien uremia, napas Perhatikan ukuran tonsil. Bila fosa tonsil kosong, disebut
akan berbau amoniak. Pasien dengan abses paru-paru atau To; tonsil yang normal berukuran T,; bila ukuran tonsil
higiene mulut yang buruk akan memberikan bau napas yang lebih besar dari fosa tonsil, maka disebut T.; dan bila
busuk (gangren). Pasien ensefalopati hepatik akan ukuran tonsil sangat besar hampir mencapai uvula,
menunjukkan bau napas yang apek yatg disebttfetor disebut T,.
hepatikum. Bau napas alkohol akan didapatkan pada pasien Kemudian periksalah laring. Batas atas laring adalah
alkoholisme. Anak-anak yang menderita fenilketonuria epiglotis. Untuk memeriksa laring, pegang lidah hati-hati
akan memberikan bau napas seperti rumput kering yang dengan menggunakan kasa, kemudian tarik keluar
baru disabit. Pasien kanker rongga mulut akan memberikan perlahan-lahan, kemudian tempatkan cermin yang
bau napas yang busuk yang sangat spesifik. sebelumnya telah dipanaskan sedikit, menghadap ke
bawah, di palatum mole, di depan ulula, gerakkan cermin
Angina plaut vincent (stomatitis ulseromembranosa),
merupakan infeksi spirilum dan basil fusiformis di rongga hati-hati untuk melihat pita suara. Suruh pasien
mulut akibat kurangnya higiene mulut. Kelainan ini ditandai mengucapkan huruf "EEE", perhatikan gerak pita suara
oleh demam yang tinggi dengan nyeri di mulut; bau mulut apakah simetris atau tidak.
(fetor ex ore); mukosa mulut dan faring hiperemis dilapisi Infeksi pada rongga mulut maupun saluran napas atas
oleh membran putih keabuan di atas tonsil, uvula, faring seringkali menyebabkan komplkasi abses leher dalam,
dan gusi. yang terdiri dari abses peritonsil (Quinsy), abses
retrofaring, abses parafaring, abses submandibula dan
Faring dan Laring angina Ludovici.
Faring dan laring diperiksa bersama-sama dengan Abses peritonsil (Quinsy), merupakan komplikasi
pemeriksaan mulut. Untuk memeriksa faring, tekanan tonsilitis akut, ditandai oleh demam yang tinggi,
lidah ke bawah dengan penekan lidah, sehingga faring odinofagia (nyeri menelan), otalgia (nyeri telinga) pada
akan tampak. Perhatikan dinding belakang faring, sisi yang sama, fetor ex ore (mulut berbau), muntah,
apakah terdapat hiperemi yang biasanya berhubungan rinolalia (suara sengau), hipersaliva^si (banyak meludah)
dengan infeksi saluran napas atas. pada sinusitis,
dan trismus (sukar membuka mulut). Pada pemeriksaan
biasanya akan tampak post nasal drips. padaanak-anak
akan tampak tonsil membengkak dan ulula terdorong ke
yang menderita difteria, akan didapatkan selaput putih
sisi yang sehat.
pada dinding faring yang sulit diangkat, bila dipaksa
A bs es retr ofar ing, bany ak didapatkan pada anak-anak
diangkat akan timbul perdarahan; selaput ini disebut
di bawah 5 tahun.
pseudomembran.
Abses submandibula, ditandai oleh nyeri leher dan
Selanjutnya, periksa nasofaring dengan cara pembengkakan di bawah mandibula yang berfluktuasi
menggunakan cermin laring yang menghadap ke atas yang
bila ditekan.
ditempatkan di belakang palatum mole setelah lidah
ditekan. Batas nasofaring adalah dasar tengkorak sampai
Angina Ludovici, merupakan infeksi ruang
palatum mole. Di anterior nasofaring adalah rongga
submandibula yang ditandai oleh pembengkakan
submandibul a talpa pembentukan abses, sehing ga teraba
hidung. Pada nasofaring bermuara saluran dari telinga
keras.
tengah yang disebut tuba Eustachius.
Selanjutnya perhatikan tonsil. Tonsil adalah massa
jaringan limfoid yang terdiri atas 3 macam, yaitu tonsil
laringeal (adenoid), tonsil palatina, dan tonsil lingua yang LEHER
ketiganya membentuk lingkaran yang disebut cincin
Waldeyer. Adenoid merupakan massa jaringan limfoid Bentuk Leher
yang terletak pada dinding posterior nasofaring. pada Leher yang panjang terdapat pada orang-orang dengan
PEMERIKSAAN FISIS UMUM 45
daripada keadaan normal; sedangkan pada insufisiensi seperti kulit jeruk (peau d'oranges) yang berhubungan
aorta, denlut arteri karotis akan teraba kuat dan keras. dengan adanya kanker paytdara.
Trakea. Perhatikan letak trakea, apakah di tengah atau Palpasi. Dilakukan pada posisi pasien berbaring dan
bergeser atau tertarik ke samping. Untuk melakukan palpasi diusahakan agar payudara jatuh merata di atas buidang
trakea, letakkan jari tengah tangan pemeriksa pada dada, bilaperlubahu ataupunggung dapat diganjal dengan
suprasternal notch, kemtdian secara hati-hati geser jari bantal kecil. Palpasi dilakukan dengan falang distal dan
tersebut ke atas dan agak ke belakang sampai trakea teraba. falang tengahjari II, III dan IV pemeriksa dan dilakukan
Bila trakea bergeser ke salah satu sisi, maka ruang di sisi secara sistematis mulai dari iga II sampai ke inferior di iga
kontralateral trakea akan lebih luas dibandingkan dengan VI atau secara sentrifugal dari tepi ke sentral. Jangan lupa
ruang yang searah dengan pergeseran trakea. Lakukan memeriksa puting susu dengan memegang puting susu
pemeriksaan ini secara hati-hati, karena tidak diantara ibu jari dan jari te telunjuk pemeriksa, perhatikan
menyenangkan bagi pasien. Pada aneurisma aorta, akan adakah cairatyang keluar dari puting susu (nipple dis-
tampak adanya tracheal tug, yaifi tarikan-tarikan yang charge). Dalam keadaan normal cairan dapat keluar dari
teraba sesuai dengan sistole jantung dengan sedikit puting susu pada perempuan pada masa laktasi, perempuan
dorongan keatas pada os krikoid; tampakjelas pada posisi hamil atau perempuan yang lama menggunakan pil
duduk atau berdiri dengan sedikit menengadah. kontrasepsi. Bila cairan yang keluar dari puting susu
berdarah, harus dicurigai kemungkinan adanya papiloma
intr aduktal atau p ap i I o kar s inoma.
PAYUDARA
Pemeriksaan massa pada paJudara. Bila ditemukan massa
pada payudara, perhatikan letaknya, ukurannya, bentuknya,
Payudara adalah organ khas hewan kelas Mammalia,
konsistensinya, adakah nyeri tekan atau tidak, apakah
termasuk manusia. Bentuk payudara pada perempuan
bebas atau terfrksir baik pada kulit maupun pada dasar, dan
seperti kuncup terletak pada hemitoraks kanan dan kiri
yang sangat penting adalah pembesaran kelenjar getah
mulai dari iga II-III di superior sampai iga VI-VIII di
bening regional. Untuk menemukan adanya kanker
inferior; dan dari tepi stemum di medial sampai garis
payudara secara dini, Haagenson mengemukakan bahwa
aksilaris anterior di lateral. Walaupun demikian, jaringan
ada 5 kelompok perempuan yang memihki nsiko tinggi yang
paludara dapat mencapai klavikula di superior dan m.
harus diperiksa secara rutin, yaitu : l).Perempuafl yang
Latisimus dorsi di lateral. Adakalanya kelenjar payudara
memiliki anggota keluarga menderita kanker payudara;
sampai ke ketiak dan berhubungan dengan payudara
2).Perempuan yang menderita kista di keduapayudaranya;
unilateral dan disebut mamma aberans. Adakalanya
3). Perempuan yang menderita kanker payudara pada I sisi;
terbentuk payudara tambahan di tempat lain, dapat
4). Perempuan yang menderita perubahan-perubahan
lengkap, dapat pula hanya areola dan puting, dan selalu
lobuler pada kedua payudaranya; 5).Perempuan yang
timbuh padagaris susu embrionikyangberjalan dari aksila
mempunyai banyak papiloma di kedua payudaranya.
ke lipat paha unilateral. Parenkim payudara dibentuk oleh
kurang lebih l5-20 lobus yang masing-masing mempunyai Kelenjar getah bening regional.Ada 3 kelompokkelenjar
saluran tersendiri yang bermuara di puting susu. Tiap getah bening regional yang berhubungan dengan
lobus terdiri dari lobulus-lobulus yang masing-masing payudara, yaitu kelenjar getah bening aksila, kelenjar getah
terdiri dari 10- 100 kelompok asini. Payudara dibungkus oleh bening prepektoral dan kelenjar getah bening mamaria
fasia pektoralis superfisialis dan permukaan anterior dan intema. Kelenjar getahbening aksila, terdiri dari 6 kelompok,
posterior dihubungkan oleh ligamentum Cooper yang yaitu : l). Kelenjar getah bening mamaria eksterna, yang
berfungsi sebagai penyangga. terletakpadatepi lateral m. pektoralis mayor sepanjang tepi
rnedial aksila. Kelompok kelenjar ini dibagi 2, yaitl
Pemeriksaan payudara. Pemeriksaan paludara harus
kelompok superior, yang terletak setinggi interkostal II-
dilakukan secara baik dan halus, tidak boleh keras dan kasar,
III; dan kelompok inferior, yang terletak setinggi interkostal
apalagi bila ada dugaan keganasan karena kemungkinan
IV, V dan YI;2). Kelenjar getah bening skapula, terletak
akan menyebabkan penyebaran.
sepanjang vena subskapularis dan torakoddorsalis, mulai
Inspeksi. Pasien duduk di muka pemeriksa dengan posisi dari percabangan v. aksilaris menjadi v. subskapularis,
sama tinggi dengan pemeriksa. Pertama kali posisi tangan sampai ke tempat masuknya v. torakodorsalis ke daiam m.
pasien bebas di samping tubuhnya, kemudian tangan latisimus dorsi; 3). Kelenjar getah bening sentral, terletak
pasien diangkat ke atas kepala dan terakhir tangan pasien di dalam jaringan lemak di pusat aksila, merupakan kelenjar
pada posisi di pinggang. Perhatikan simetri paludara kiri yang terbanyak dan terbesar ukurannya dan paling mudah
dan kanan, kelainan puting susu, letak dan bentuk puting dipalpasi; 4). Kelenjar getah bening interpektoral (Rotter's
susu, adakah retraksi puting susu, kelainan kulit, tanda- nodes), terletak diantara m. pektoralis mayor dan minor,
tanda radang, edem kulit sehingga memberi gambaran sepanjang rami pektoralis v.torakoakromialis;
PEMERIKSAAN FISIS UMUM
47
fleksi; keadaan ini terdapat pada pasien paralisis spastik, tangan ekstensi diminta menunjuk hidungnya berulang-
biasanya akibat strok. ulang, mula-mula lambat kemudian makin cepat.
Berjalan dengan mengangkat pinggul, terdapat pada Tes pronasi-supinasi, yaitu pasien dalam posisi duduk,
bagian distal pahanya; kemudian disruh melakukan Refleks Mendel-Bechterew, sama dengan refleks
gerakan supinasi dan pronasi berlang-ulang dengan cepat. Rossolimo, tapi ditimbulkan dengan cara mengetok bagian
Tes tumit-lutut, yaitu pasien dalam posisi berbaring dorsal basis jari-jari kaki.
diminta meletakkan tumit kanan di lutut kiri, kemudian ReJleks Hoffmann-Tromner, bilakuku jari telunjuk atau
disuruh menggeser tumit kananya sepanjang tibia kiri ke jari tengah dipetik, maka bila postif akan terlihat gerakan
arah dorsum pedis kiri berulang-ulang bergantian untuk mencengkeram.
kedua tungkai. ReJleks Leri, pergelangan tangan difleksikan maksimal,
dalam keadaan normal siku akan fleksi, tetapi bila refleks
Refleks fisiologis. ReJleks biseps, pasien dalam posisi
duduk, lengan bawah pronasi rileks di atas baha, kemudian
ini positif, maka fleksi siku tidak akan terjadi.
ReJleks Mayer, seperti refleks Leri, tetapi ditimbulkan
ibujari pemeriksa menekan tendon biseps di atas fosa kubiti
dengan cara melakukan hiperhiperfleksi maksimal sendi
dan diketok, bila positif akan timbul fleksi lengan bawah.
metakarpofalangeal j ari tengah.
ReJleks brakioradialls, pasien dalam posisi sama
dengan di atas, lengan bawah pada posisi diattara pronasi
Klonus, diperiksa dalam posisi tungkai pasien rileks,
kemudian pemeriksa menyentak kaki ke arah dorsofleksi
dan supinasi, kemudian ujung distal radius, 5 cm proksimal
pergelangan tangan diketok sambil mengamati dan tiba-tiba, bila positif akan timbul gerakan plantar fleksi kaki
tersebut berulang-ualang. Selain itu dapat juga dilakukan
merasakan adanya kontraksi. Yang mengakibatkan fleksi
dengan mendorong patela secara tiba-tiba ke bawah, bila
dan supinasi lengan bawah.
Refleks triseps, pasien pada posisi yang sama dengan
positif akan timbul gerakan patela keatas yang berulang-
ulang.
di atas, kemudian dilakukan ketokan pada tendon triseps
dari belakang, 5 cm di atas siku, amati adanya kontraksi
triseps.
ReJleks lutut (refleks patela; KniepessreJlex, KPR),
pasien dalam posisi duduk, tungkai bawah tergantung,
atau pasien pada posisi tidur dengan posisi tungkai bawah
rileks rileks difl eksikaq kemudian dilakukan ketok an pada
tendon patela, bila positif akan tampak ekstensi tungkai
bawah atau kontraksi kuadriseps femoris.
ReJleks Achiles (Achillespeesreflex), pasien dalam
posisi duduk dengan kaki dorsifleksi maksimal secara pasif
kemudian dilakukan ketokan pada tendon Achiles, bila Gambar 18. Tes rasa getar Gambar 19. Tes rasa nyeri
positif akan tampak kontraksi m. gastroknemius dan
gerakan plantarfleksi.
Refleks kremaster, dilakukan pada posisi pasien Sensibilitas
telentang dengan paha sedikit abduksi, kemudian Hubungan manusia degan dunia luar terjadi melalui
permukaan dalam paha di gores dengan benda tajam, bila reseptor sensorik, yaitu : 1). Reseptoreksteroseptif, yang
posistif akan tampak kontraksi m. kremaster dan penarikan merenspons rangsang visual, pendengaran dan taktil; 2).
testes ke atas. Reseptorpropnoseptif, yang menerima informasi mengenai
Refleks patologis. Refleks BabinslE, dilakukan dengan posisi bagian tubuh atau tubuh didalam ruangan; 3).
cara menggoreskan telapak kaki dengan benda runcing Reseptor inleroseptif, mendeteksi kejadian di dalam tubuh.
mulai dari hrmit menuju ke oangkal ibu jari kaki, bila positif Pemeriksaan sensibilitas merupakan pemeriksaan yang
akan terjadi dorsofleksi kaki dengan pemekaranjari-jari tidak mudah dan sangat subyektif, bahkan kadang-kadang
kaki. pasien meng-ia-kan apa yang disugestikan dokternya.
ReJleks Chaddock, bila bagian bawah maleolus lateralis Pada pemeriksaan sensibilitas eksteroseptif, diperiksa rasa
digoreskan kearah depan, akan timbul tanda Babinsky. raba, rasa nyeri dan rasa suhu. Unfuk memeriksa rasa raba,
ReJleks Oppenheim, tanda Babinsky akan ditimbulkan digunakan sepoting kapas atau kain dengan ujung yang
dengan cara mengurut permukan kulit di atas tibia dari sekecil mungkin yang diusapkan pada seluruh tubuh
lutut ke bawah. pasien. Rasa nyeri, diperiksa dengan cara menusukkan
ReJlek Gordon, tanda Babinsky ditimbulkan dengan jarum pada permukaan tubuh pasien. Pemeriksaan rasa
cara menekan m. gastrokxemius. suhu dilakukan dengan memeriksa rasa panas darr ra,sa
. Re/leks Schaeffer tanda Babinsky ditimbulkan dengan dingin, yaitu dengan menggunakan tabung reaksi yang
cara memij it tendon Achiles. diisi air panas atau air dingin dan diusapkan ke seluruh
Refl eks Ro limo, yaifu bila bagian basis telapak j ari-
ss o
tubuh pasien.
jari kaki diketok, maka bila positif akan timbul fleksi jari-jari Pemeriksaan rasa gerak dan rasa sikap dilakukan
kaki. dengan menggerak-gerakan jari pasien secara pasif dan
PEMERIKSAANFISISUMUM
51
menanyakan apakah pasien merasakan gerakan tersebut neuralgia pasca herpetik, sindrom nyeri regional kronik dan
dan kemana arahnya. neuropati perifer lainnya.
Pemeriksaan rasa getar dilakukan dengan cara Hiperpatia adalah nyeri yang berlebihan, yang ditimbulkan
menempelkan garpu talayang telah digetarkan pada ibu oleh rangsang berulang. Kulit pada area hiperpatia biasanya
jari kaki, maleolus lateral dan medial, tibia, spina iliaka a
tidak sensitif terhadap rangsang yang ringan. tetapi
nterior superior (SIAS), sakrum, prosesus spinosus memberikan respons yang berlebihan pada rangsang
vertebra, sternum, klavikula, prosesus stiloideus radius multipel. Kadang-kadang, hiperpatia di sebttt juga dis esles i
dan ulna sertajari-jari tangan. sumast.
Pemeriksaan rasa tekan (rasa raba kasar), dilakukan
dengan cara menekan tendon atau kulit dengan jati atau Disestesi adalah adalah parestesi yang nyeri. Keadaan ini
benda tumpul. Tekanan tidak boleh terlalu kuat, karena dapat ditemukan pada neuropati perifer alkoholik, atau
akan menimbulkan nyeri. neuropati diabetik di tungkai. Disestesi akibat kompresi
Pemeriksaan rasa nyeri dalam, dilakukan dengan cara ne11'rls femoralis lateralis akan dirasakan pada sisi lateral
menekan otot atau tendon dengan keras, atau menekan tungkai dan disebut neueralgia parestetika.
bola mata atau menekan testes. Parestesi adalah rasa seperti tertusuk jarum atau titiktitik
yang dapat timbul spontan atau dicetuskan, misalnya ketika
saraftungkai tertekan. Parestesi tidak selalu disertai nyeri;
Nyeri
bila disertai nyeri maka disebut disestesi.
Nyeri adalahrasa dan pengalaman emosional yang tidak
nyaman yang berhubungan atau potensial berhubungan Hipoestesia adalah turunnya sensitivitas terhadap
dengan kerusakan jaringan seperti kerusakan jaringan. rangsang nyeri. Area hipoestesia dapat ditimbulkan dengan
Nyeri merupakan sensasi dan reaksi terhadap sensasi infi ltrasi anestesi lokal.
tersebut. Nyeri dapat mengakibatkat impairment dan
Analgesia adalah hilangnya sensasi nyeri pada rangsangan
disabllitas. Imp airm ent adalah abnormalitas atau hilangnya
nyeri yang normal. Secara konsep, analgesia merupakan
struktur atau fungsi anatomik, fisiologik maupun
kebalikan dari alodinia.
psikologik. Sedangkan disabilitas adalah hasil dari
impairment, yaitu keterbatasan atau gangguan Anestesia doloros4 yaitu nyeri yang timbul di daerah yang
kemampuan unfuk melakukan aktivitas yang normal. hipoestesi atau daerah yang didesensitisasi.
Persepsi yang diakibatkan oleh rangsangan yang
Neuralgia yaitu nyeri yang timbul di sepanjang distribusi
potensial dapat menyebabkan kerusakan jaringan disebut
suatu persarafan. Neuralgiayarrg timbul di saraf skiatika
nosisepsi, yang merupakan tahap awal proses timbulnya atau radiks S1, disebut Skiatika. Neuralgia yang tersering
nyeri. Reseptor yang dapat membedakan rangsang noksius adalah neuralgia trigeminal.
dan non-noksius disebut nosiseptor. Pada manusia,
nosiseptor meruipakan terminal yang tidak tediferensiasi Nyeri tabetik, yaitu salah satu bentuk nyeri neuropatik
serabut a-delta dan serabut c. Serabut a-delta merupakan yang timbul sebagai komplikasi dad sifilis.
serabut saraf yang dilapisi oleh mielin yang tipis dan Nyeri sentral, yaitu nyeri yang diduga berasal dari otak
berperan menerima rangsang mekanik dengan intensitas atau medula spinalis, misalnya pada pasien stroke atau
menyakitkan, dan disebut juga high-threshold pasca trauma spinal. Nyeri terasa seperti terbakar dan
mechanoreceptors. Sedangkan serabut c merupakan lokasinya sulit dideskripsikan.
serabut yang tidak dilapisi mielin.
Intensitas rangsang terendah yang menimbulkan Nyeri pindah (referred pain) adalah nyeri yangdirasakan
persepsi nyeri, disebut ambang nyeri. Ambang nyeri ditempat lain, bukan ditempat kerusakan jaringan yang
biasanya bersifat tetap, misalnya rangsang panas lebih menyebabkan nyeri. Misalnya nyeri pada infark miokard
dari 50"C akan menyebabkan nyeri. Berbeda dengan yang dirasakan di bahu kiri atau nyeri akibat kolesistitis
ambang nyeri , toleransi nyerl adalah tingkat nyeri tertinggi
yang dirasakan di bahu kanan.
yang dapat diterima oleh seseorang. Toleransi nyeri Nyeri fantom yaitu nyeri yang dirasakan paada bagian
berbeda-beda antara satu individu dengan individu lain tubuh yang baru diamputasi; pasien merasakan seolah-
dan dapat dipengaruhi oleh pengobatan. Dalam praktek olah bagian yang diamputasi itu masih ada.
sehari-hari, toleransi nyeri lebih penting dibandingkan
Substansi algogenik adalah substansi yang dilepaskan
dengan ambang nyeri.
oleh jaringan yang rusak atau dapat juga diinjeksi
Alodinia adalah nyeri yang dirasakan oleh pasien akibat subkutaneus dari luar, yang dapat mengaktifkan
rangsang non-noksius yang pada orang normal, tidak nosiseptor, misalnya histamin, serotonin, bradikinin,
menimbulkan nyeri. Nyeri ini biasanya didapatkan pada substansi-P, K*, Prostaglandin. Serotonin, histamin, K*,
pasien dengan berbagai nyeri neuropatik, misalnya Ht, dan prostaglandin terdapat di jaringan; kinin berada
52 DASAR-DASAR ILMU PENYAKIT DALAM
di plasma; substansi-P berada di terminal saraf aferen Pakionikia, yaitu penebalan lempeng kuku; biasanya
primer; histamin berada didalam granul-granul sel mast, berhubungan dengan hiperkeratosis dasar kuku.
basofil dan trombosit Kuku psoriasis, yaitu kelainan kuku pada pasien psoriasis
Nyeri akut, yaitu nyeri yang timbul segera setelah yang ditandai oleh warna kuku yang menjadi putih
rangsangan dan hilang setelah penyembuhan. (leukonikia) danadanya terowongan dan cekungan trans-
versal (Beau's line) yang berjalan dari lunula ke arah distal
Nyeri kroni[ yaitu nyeri yang menetap selama lebih dari sesuai dengan pertumbuhan kuku.
3 bulan walaupun proses penyembuhan sudah selesai.
Paronikia, yaitu reaksi inflamasi yang meliputi lipatan kulit
disekitar kuku; biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri
Rasa Somestesia Luhur atauJamur.
Rasa Somestesia luhur adalah perasaan yang mempunyai
Onikomikosis, yaitu infeksi jamur pada kuku.
sifat diskriminatif dan bersifat tiga dimensi. Termasuk
kelompok ini adalah rasa diskriminasi, barognosia,
stereo gnos ia, topo gnosia, frafestes ia.
REFERENSI
Rasa diskriminasi, adalah kemampuan unhrk membedakan
2 tttik yang berbeda pada tubuh. Barognosia adalah Bates B, Bikcley LS, Hoekelman RA. A Guide to Physical
kemampuan untuk mengenal berat suatu benda yang examination and History Taking. 6th ed JB Lippincott, Phila-
delphia,1995:123-30
dipegang dan membedakan berat suatu benda dengan
Budimulja U Morfologi dan Cara membuat diagnosis. Dalam :
benda yang lain. Stereognosia adalah kemempuan untuk
Djuanda A, Hanzah M, Aisah S (eds). Ilmu Penyakit Kulit dan
mengenal bentuk benda dengan jalan meraba tanpa melihat. Kelamin 4th ed. Balai Penerbit FKUI, 2005:34-42.
Tbpognosia adalah kemampuan untuk melokalisasi tempat Delph MH, Manning RI Major's physical diagnosis. An Introduction
dengan cara meraba. Grafestesia adalahkemampuan untuk to Clinical Process. 9th ed. WB Saunders Co, Philadelphia 1981
mengenal huruf atau angka yang dituliskan pada kulit Djuanda S kulit dan penyakit sistemik. Dalam
Hubungan kelainan :
dengan mata tertufup. A, Hamzah M, Aisah S (eds) Ilmu Penyakit Kulit dan
Djuanda
Kelamin 4th ed. Balai Penerbit FKUI, 2005:318-26
Epstein O, Perkin GD, Cookson J, de Bono DP. Clinical
Kelainan Kuku examination 3rd ed. Mosby, Edinburg, 2003.
Ilyas S. Ilmu Penyakit Mata. Ed 3 cet 2 Balai Penerbit FKUI,
Jari tabuh (clubbing fingers, Hippocratic fingers), ujung 2005.t 4-54 )
jari mengembung termasuk kuku yang berbentuk konveks; Lamsey JSP, Bouloux PMG. Clinical examination of the patient. 1st
terdapat pada penyakit paru kronik, kelainan jantung ed. Buttorsworsh, London, 1994
kongenital. Lumbantobing SM. Neurologi Klinik Perneriksaan Fisis dan
Mental Cet 7. Balai Penerbit FKUI, 2005.
Koilonikia (spoon nails), kuku tipis dan cembung dengan Talley N, O'Connor S. Pocket Clinical Examination 2nd ed Elsevier
tepi yang mininggi; terdapat pada gangguan metabolisme Australia, NSW 2004
besi, sindrom Plummer Vinsen. Ramli M. Kanker Payudara. Dalam: Reksoprodjo S et al (eds).
Kumpulan Kuliah Ilmu Bedah Bagian Bedah FKUI/RSCM,
Onikauksis, lanku menebal tanpa kelainan bentuk; terdapat Jakarta, 1995:342-63.
pada akromegali. psoriasis. Soepardiman L. Kelainan rambut Dalam : Djuanda A, Hamzah M,
Aisah S (eds). Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. 4th ed. Balai
Onikogrifosis, kuku berubah bentuk, menebal seperti Penerbit FKUI, 2005:301-1 1
PEMERIKSAAT{ FISIS UMUM 53
PENDAHULUAN adalah infeksi virus yang umumnya bersifat akut dan self-
limiting. Batuk berfungsi untuk mengeluarkan sekret dan
Walaupun teknologi kedokteran sudah sangat maju, partikel-partikel pada faring dan saluran napas. Batuk
namun anamnesis yang baik dan pemeriksaan fisis yang biasanya merupakan suatu refleks sehingga bersifat
sistematis masih sangat diperlukan dalam mendiagnosis involunter, namun dapat juga bersifat volunter. Batuk yang
kelainan sistem respirasi. Banyak gangguan sistem involunter merupakan gerakan refleks yang dicetuskan
pernapasan yang dapat ditegakkan diagnosisnya karena adanya rangsangan pada reseptor sensorik mulai
berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisis yang baik dari farings hingga alveoli.
serta pemeriksaan foto toraks dan pemeriksaan fungsi Bunyi suara batuk dan keadaan-keadaan yang
ventilasi yang sederhana. menyertainya dapat membantu dalam menegakkan
Keluhan yang sering didapatkan pada penyakit paru diagnosis. Batuk ringan yang bersifat non-explosive
dan saluran napas: batuk, banyak dahak, batuk darah, sakit disertai dengan suara parau dapat terjadi pada pasien
dada, sesak napas, napas berbunyi, keluhan umum lainnya dengan kelemahan otot-otot peffrapasan, kanker paru dan
seperti demam, keringat malam, berat badan menurun. aneurisma aorta torakalis yang mengenai nerlus rekuren
Semua keluhan tersebut dapat juga terjadi walaupun laringeus kiri sehingga terjadi paralisis pita suara. Pasien
tidak ada gangguan pada sistem pernapasan misalnyapada dengan obstruksi saluran napas yang berat (asma dan
infark miokard akut dengan komplikasi edema paru PPOK) sering mengalami batuk yang berkepanjangan
didapatkan keluhan sakit dada, sesak napas dan napas diserlai dengan napas berbunyi, dan kadang-kadang bisa
berbunyi. Pada diabetes dengan komplikasi ketoasidosis sampai sinkope akibat adanya peningkatan tekanan
didapatkan adanya sesak napas dan berat badan yang intratorakal yang menetap sehingga menyebabkan
menurun. Beberapa penyakit saluran napas (misalnya gangguan aliran balik vena dan penurunnan curahjantung.
pneumonia, asma, PPOK dan bronkiektasis) dapat Batuk akibat adanya inflamasi, infeksi dan tumor pad alaing
menimbulkan gejala yang hampir sama yaitu batuk, umumnya bersifat keras, membentak dan nyeri serta dapat
berdahak dan sesak napas, namun masing-masing keluhan disertai dengan suara parau dan stridor. Batuk yang disetai
tersebut menunjukkan karakteriksitik yang berbeda. Karena dengan dahak yang banyak namun sulit untuk dikeluarkan
itu tidaklah cukup bila hanya menanyakan adaltidaknya umunmya didapatkan pada bronkiektasis. Batuk dengan
keluhan, dan setiap keluhan tersebut perlu diuraikan secara dahak yang persisten tiap pagi hari pada seorang perokok
rinci mengenai awal mula keluhan, lamanya, progresivitas, merupakan keluhan khas bronkitis kronik. Batuk kering
faktor yang memperberat/memperingan sefia hubungan- (non-produktif) disertai nyeri dada daerah sternum dapat
nya dengan keluhan-keluhan lain. terjadi akibat trakeitis. Batuk pada malam hari yang
menyebabkan gangguan tidur dapat terjadi akibat asma.
Batuk dapat disebabkan oleh adanya occult gastro-
BATUK oesophageal reflux dan sinusitis kronik yang disertai
dengan post-nasal drip dan umumnya timbul pada siang
Batuk bisa merupakan suafu keadaan yang normal atau hari Penggunaan ACE inhibitor untuk pengobatan
abnormal. Dalam keadaan abnormal penyebab tersering hiperlensi dan gagal jantung dapat menyebabkan batuk
54
PEMERIKSAAN FISIS DADADAN PARU 55
kering khususnya pada perempuan. Keadaan ini sel eritrosit Sputum yang berbusa dengan bercak darah
disebabkan karena adanya bradikinin dan substance-P yang difus dapatteqadipada edemaparu akut (Gambar 1).
yang normalnya didegradasi oleh angiotensin-conyert-
Bau sputum. Sputum yang berbau busuk menunjukan
ing enzl;me. Batuk yang timbul pada saat dan setelah
adanya infeksi oleh kuman-kuman anaerob dan dapat te{adi
menelan caftan menunjukan adanya gangguan pada bronkiektasis dengan infeksi sekunder, abses paru
neuromuskular orofaring. Paparan dengan debu dan asap
danempiema.
di lingkungan kerja dapat menyebabkan batuk kronik yang
berkurang selama hari libur dan akhir pekan. Solid material. Pada asma dan allergic broncho
pulmonary aspergillosis dapat terjadi akumulasi sekret
yang kental pada saluran napas. Bila sekret ini dibatukkan
BERDAHAK keluar akan tampak struktur yang menyerupai cacing yang
merupakan cetakan bronkus.
Ada 4 jenis sputum yang mempunyai karakteristik yang
berbeda :
Jumlah. Produksi sputum purulen yang banyak dan Gambar 'l . Berbagai macam warna sputum. (A) Putih (B)
Kuning.(C) Hijau.(D) Rusty (merah kecoklatan).
dipengaruhi posisi tubuh khas untuk bronkiektasis.
Produksi sputum purulen dalam jumlah besar yang
mendadak pada suatu episode menunjukan adanya ruptur
BATUK DARAH
abses paru atau empiema ke dalam bronkus. Sputum encer
dan banyak yang disertai dengan bercak kemerahan pada
Batuk darah (hemoptisis) terjadi karena adanya darah yang
pasien dengan sesak napas mendadak menunjukan adanya
dikeluarkan pada saat batuk yang berasal dari saluran
edema paru. Sputum yang encer dan banyak bisa juga
napas bagian bawah. Batuk darah dapat bervariasi
didapatkan pada alveolar cell cancer.
jumlahnya mulai dari blood-streaked sputum hingga batuk
Warna. Wama sputum dapatmembanfu dalam menentukan darah masif. Hemoptisis dengan sputum purulen dapat
kemungkinan penyebab penyakit. Sputum yang jernih atau terjadi pada bronkiektasis terinfeksi. Batuk darah masif
mukoid selain didapatkan pada PPOK (tanpa infeksi) bisa yang potensial fatal sering didapatkan pada bronkiektasis,
juga ditemukan akibat adarrya inhalasi zatiritan. Sputum tuberkulosis dan kanker paru.
kekuningan bisa didapatkan pada infeksi saluran napas
bawah akut (karena adanyaneutrofil aktif), dan jugapada
asma (karena mengandung eosinofil). Sputum kehijauan SAKIT DADA
yang mengandung neutrofil yang mati didapatkan pada
bronkiektasis dan dapat membentuk 3 lapisan yang khas Sakit dada dapat berasal dari dinding dada, pleura dan
yaitu lapisan atas yang mukoid, lapisan tengah yang encer organ-organ mediastinum. Paru mendapatkan persarafan
dan lapisan bawah yang purulen Sputum purulen biasanya otonom secara eksklusif sehingga tidak dapat menjadi
berwarna kehijauan karena adanya sel-sel neutrofil yang sumber nyeri dada. Nyeri dada harus diuraikan secara rinci
lisis serta produk hasil katabolismenya akibat adanya enzim yang mencakup lokasi nyeri serta penyebarannya, awal
green-pigment ed enzyme v erdop eroxidas e. P ada pneumo - mula keluhan, derajat nyeri, faktor yang memperberatl
coccal pneumonia staditm awal dapat ditemukan spufum meringankan misalnya efek terhadap pernapasan dan
yang berwarana coklat kemerahan akibat adanya inflamasi pergerakan.
parenkim paru yang melalui fase hepatisasi merah. Rzsfl Sakit dada dapat berasal dari nyeri dinding dada, nyeri
(B \ood-s tained sputum) menunjukan adanya hemoglobin/ pleura dan nyeri mediastinum.
56 DASAR.DASAR ILMU PEI\IYAKIT DALAM
PPOK. Wheezing yang menyebabkan pasien terbangun Angulus sternalis Lekuk supra sternal
pada malam hari didapatkan pada asma sedangkan
lga2
wheezing yang timbul pada saat bangun pagi didapatkan
padaPPOK.
(A)
Manubrium sterni Lekuk supra strenal
Angulus sternalis Processus splnosus f7
Corpus sterni ",.;-
Ludovici
Processus spinosus C7
Sela iga 2
Angulus inferior
Processus Rawan iga 2
scapula
Xyphoideus
lgaT
Costochondral
junction
Garis skapularis .
Garis vertebralis
. Suara mengi (wheezing), stara napas seperli musik Kifosis: Kurvatura vertebra melengkung secara
yang terdengar selama fase inspirasi dan ekspirasi berlebihan kearah anterior. Kelainan ini akan terlihat
karena terjadinya penyempitan jalan udara, jelas bila pemeriksaan dilakukan dari arah lateral
. Stridor, suara napas yang mendengkur secara teratur. pasien (Gambar 8A).
Terjadi karena adanya penyumbatan daerah laring. Skoliosis: Kulatura vertebra melengkung secara
Stridor dapat berupa inspiratoar atau ekspiratoar. Yang berlebihan ke arah lateral. Kelainan ini terlihatjelas
terbanyak adalah stridor inspiratoar, misalnya pada pada pemeriksaan dari posterior (Gambar 8 B).
tumor, peradangan pada trakea, atau benda asing di Pectus excavatumi dada dengan tulang sternum
trakea, yang mencekung ke dalam (Gambar 9 A).
. Suara serak (hoarseness), terjadi karena kelumpuhan Pectus carinatum (pigeon chest atau dada burung);
pada saraf laring atau peradangan pita suara. dada dengan tulang sternum menonjol ke depan
(Gambar9B).
Setelah rnelakukan pengamatan awal dilakukan
pemeriksaan fisis paru yang terdiri dari inspeksi, palpasi,
perkusi dan auskultasi.
Inspeksi. Inspeksi dilakukan untuk mengetahui adanya
lesi pada dinding dada, kelainan bentuk dada, menilai
frekuensi, sifat dan pola pernapasan.
1. Kelainan dinding dada. Kelainan-kelainan yang bisa
didapatkan pada dinding dada yaitu parut bekas
operasi, pelebaran vena-vena superfisial akibat
bendungan vena, spider naevi, ginekomastia fumor,
luka operasi, retraksi otot-otot interkostal dan lain-lain
(GambarT).
2. Kelainan bentuk dada. Dada yang normal mempunyai 65: €+
diameter latero-lateral yang lebih besar dari diameter (A) (B)
anteroposterlor.
Gambar 8. Kelainan dinding dada berupa kifosis (A)
Kelainan benfuk dada yang bisa didapatkan yaitu: dan skoliosis (B)
. Dada paralitikum dengan ciri-ciri:
- Dada kecil, diameter sagital pendek.
- Sela iga sempit, iga lebih miring, Angulus 3. Frekuensi pernapasan. Frekuensi pemapasan normal
costae <900 14-20 kali per menit. Pemapasan kurang dari 14 kali per
- Terdapat pada pasien dengan malnutrisi menit disebut bradipnea, misalnya akibat pemakaian
. Dada emf,tsema (Barrel-shape): obat-obat narkotik, kelainan serebral. Pernapasan lebih
- Dada mengembung, diameter anteroposterior dari20 kali per menit disebut takipnea, misalnya pada
lebih besar dari diameter latero-lateral. pneumonia, anksietas, asidosis.
- Tulang punggung melengkung (kifosis), 4. Jenis pernapasan:
Angulus costae >900 . Torakal, misalnya pada pasien sakit tumor
- Terdapat pada pasien dengan bronkitis kronis, abdomen, peritonitis umum.
PPOK.
(A) (B)
(A)
Gambar 7. Lesi pada dinding dada berupa parut bekas operasi Gambar 9. Pecfus excavatum (A) dan Pecfus
(A) dan pelebaran Vena-vena superfisial (B). carinatum (B)
60 DASAR.DASAR ILMU PEIYYAKIT DALAM
. Abdominal misalnya pasien PPOK lanjut, gerakan pernapasan) kemudian disusul periode
. Kombinasi (enis pernapasan ini yang terbanyak). hiperpnea (pernapasan mula-mula kecil
Pada perempuan sehat umumnya pernapasan torakal amplitudonya kemudian cepat membesar dan
lebih dominan dan disebut torako-abdominal. kemudian mengecil lagi). Siklus ini terjadi
Sedangkan pada laki-laki sehat, pernapasan berulang-ulang. Terdapat pada pasien dengan
abdominal lebih dominan dan disebut abdomino- kerusakan otak, hipoksia kronik. Hal ini terjadi
torakal. Keadaan ini disebabkan bentuk anatomi karena terlambatnya respons reseptor klinis medula
dada dan perut perempuan berbeda dari laki-laki. otak terhadap pertukaran gas.
Perhatikan juga apakah terdapat pemakaian otot- . Pernapasan Biot (Ataxic breathing) : jenis
otot bantu pernapasan misalnya pada pasien pernapasan yang tidak teratur baik dalam hal
tuberkulosis paru lanjut atau PPOK. Di samping itu frekuensi maupun amplitudonya. Terdapat pada
adakah terlihat bagian dada yang tertinggal dalam cedera otak. Bentuk kelainan irama pernapasan
pemapasan dan bila ada, keadaan ini menunjukkan tersebut, kadang-kadang dapat ditemukan pada or-
adanya gangguan pada daerah tersebut. ang normal tapi gemuk (obesitas) atau pada waktu
. Jenis pernapasan lain yaitu pursed lips breathing tidur. Keadaan ini biasanya merupakan perlanda
(pemapasan seperti menghembus sesuatu melalui yang kurang baik.
mulut, didapatkan pada pasien PPOK) dan . Sighing respiration: pola pernapasan normal yang
pemapasan cuping hidung, misalnya pada pasien diselingi oleh tarikan napas yang dalam.
pneumonla.
5. PolaPernapasan
Palpasi. Palpasi dinding dada dapat dilakukan pada
. Pernapasan normal: Irama pernapasan yang
keadaan statis dan dinamis.
(A) (B)
Gambar 11. Pemeriksaan trakea
Gambar 12. Pemeriksaan palpasi paru bagian
anterior (A) dan posterior (B).
jarang bisa juga didapatkan pada skoliosis,
kifoskoliosis ata.upada pectus excavatum yang
berat.
. Pemeriksaan palpasi selanjutnya diteruskan ke
daerah dada depan dengan jari tangan untuk
mengetahui adanya kelainan dinding dada misalnya
tumor, nyeri tekan pada dinding dada, krepitasi
akibat emfisema subkutis, dan lain-lain.
2. Palpasi dalam keadaan dinamis.
Pada keadaan ini dapat dilakukan pemeriksaan untuk
menilai ekspansi paru sefta periksaan vokal fremitus.
. Perneriksaan ekspansi paru. Dalam keadaan notmal (A) (B)
kedua sisi dada harus sama-sama mengembang Gambar 13. Lokasi untuk pemeriksaan vocal
fremitus pada dada anterior (A) dan posterior (B)
selama inspirasi biasa maupun inspirasi maksimal.
Pengembangan pam bagian atas dilakukan dengan
mengamati pergerakan kedua klavikula. kedua telapak tatgar. harus selalu disilang secara
Berkurangnya gerakan pada salah satu sisi bergantian. Hasil pemeriksaan fremitus ini dilaporkan
menunjukan adanya pada sisi tersebut. Untuk sebagai normal, melemah atau mengeras. Fremitus yang
menilai pengembangan paru bagian bawah melemah didapatkan pada penyakit empiema, hidrotoraks,
dilakukan pemeriksaan dengan meletakkan kedua atelektasis. Fremitus yang mengeras terjadi karena adanya
telapak tangan dan ibu jari secara simetris pada infiltrat pada parenkim paru (misalnya pada pneumonia,
masing-masing tepi iga, sedangkan jari-jari lainnya tuberkulosis paru aktif).
menjulur sepanjang sisi lateral lengkung iga. Kedua
Perkusi. Perkusi dilakukan dengan meletakkan telapak
ibu jari harus saling berdekatarV hatrpir bertemu di
tangan kiri pada dinding dada dengan jari-jari sedikit
garis tengah dan sedikit diangkat ke atas sehingga
meregang. Jari tengah tangan kiri tersebut ditekan ke
dapat bergerak bebas saat bernapas. Pada saat
dinding dada sejajar dengan iga pada daerah yang akan
pasien menarik napas dalam kedua ibu jari akan
diperkusi. Bagian tengah falang medial tangan kiri tersebut
bergerak secara simetris (Gambar 12). Berkurangnya
kemudian diketuk dengan menggunakan ujungjari tengah
ekspansi dada pada salah satu sisi akan
tangan kanan, dengan sendi pergelangan tangan sebagai
menyebabkan gerakan kedua ibu jari menjadi tidak
penggerak (Gambar 14). Jangan menggunakan poros siku,
simetris dan ini memberikan petunjuk adanya
karena akan memberikan ketokan yang tidak seragam. Sifat-
kelainan pada sisi tersebut.
. sifat ketokan selain didengar, juga harus dirasakan oleh
Pemeriksaan vokal fremitus. Pemeriksaan ini
Jafl-Jan.
dilakukan dengan cara meletakkan kedua telapak
Berdasarkan patogenesisnya bunyi ketukan yang
tangan pada permukaan dinding dada, kemudian
terdengan dapat bermacam-macam yaitu: a). Sonor
pasien diminta menyebutkan angka 77 atar 99,
(resonant); terjadi bila udara dalam paru (alveoli) cukup
sehingga getaran suara yang ditimbulkan akan lebih
banyak, terdapat pada paru yang normal; b). Hipersonor
jelas. Rasakan dengan teliti getaran suara yang
(Hiperresonant): terjadi bila udara di dalam paru/dada
ditimbulkannya (Gambar 12 A dan B).
menjadi j auh lebih banyak , misalnya pada emfisema pam,
Pemeriksaan ini disebut tactile fremitu,s. Bandingkan kavitas besar yang letaknya superfisial, pneumotoraks dan
lactile fremilas secara berlahap dari atas ke tengah dan bula yang besar; c). Redup (dull), bllabagian yang padat
seterusnya ke bawah baik pada paru bagian depan maupun lebih banyak dari pada udara misalnya: adatya infiltrat/
belakang (Gambar 13 A dan B). Pada saat pemeriksaan konsolidasi akibat pneumonia, efusi pleura yang sedang.
62 DASAR.DASAR ILMU PEIYYAKIT DALAM
Daerah aksila dapat diperkusi dengan cara meminta diselingi jeda. Dalam keadaan normal bisa didapatkan
pasien mengangkat tangannya ke atas kepala. pada dinding anterior setinggi sela iga I dan 2 serta
Pemeriksa menaruh jari-jari tangan setinggi mungkin di daerah interskapula.
aksila pasien untuk diperkusi. Perkusi pada daerah Kronig Bronkial : suara napas pokok yang keras dan
yaitu daerah supraskapula seluas 3 sampai 4jari di pundak. berfrekuensi tinggi, dimana fase ekspirasi menjadi lebih
Perkusi di daerah ini sonor. Hilangnya bunyi sonor pada panjang dari fase inspirasi dan diantaranya diselingi
daerah ini menunjukkan adanya kelainan pada apeks paru, jeda. Terjadi perubahan kualitas suara sehingga
misalnya tumor paru, tuberkulosis paru. terdengar seperti tiupan dalam tabung (Gambar 19).
Bila ada cairan pleura yang cukup banyak akan Dalam keadaan normal dapat didengar pada daerah
didapatkan Garis Ellis Damoiseau yaitu gais lengkung manubrium stemi.
konveks dengan puncak pada garis aksilaris media. Selain Trakeal : suara napas yang sangat keras dan kasar, dapat
itu bisa didapatkan adanya segitiga Garland dan segitiga didengarkan pada pada daerah trakea.
Grocco. Segitiga Garland'. daerah timpani yang dibatasi Amforik : suara napas yang didapatkan bila terdapat
oleh ver-tebra torakalis, garis Ellis Damoiseau dan garis kavitas besar yang letaknya perifer dan berhubungan
horizontal yang melalui puncak cairan. Segitiga Grocco'. dengan bronkus, terdengar seperti tiupan dalam botol
daerah redup kontralateral yang dibatasi oleh garis kosong.
vertebra, perpanjangan garis Ellis Damoiseau ke
kontralateral dan batas paru belakang bawah. (Gambar 18). Inspirasi Ekspirasi
(A) (B)
Gambar 18. Segitiga Garland dan Grocco (A) serta garis Eills
Damoiseau (B)
AAAA
Vesikular Bronkovesikular Bronkial
pada pneumonia. Pasien kemudian diminta untuk berbisik
dengan mengucapkan kata sembilan puluh sembilan.
Dalam keadaan normal suara berbisik itu terdengar halus
Gambar 20. Suara napas pokok dalam keadaan normal dan tidak jelas. Bila suara berbisik tersebut menjadi
dan abnormal semakin jelas dan keras disebut whispered pectoriloquy
(Gambar2l).
melewati cairan dalam saluran napas. Ronki basah lebih
lanjut dibagi menjadi ronki basah halus dan kasar
tergantung besarnya bronkus yang terkena. Ronki
basah halus terjadi karena adanya cairan pada
bronkiolus, sedangkan yang lebih halus lagi berasal
dari alveoli yang sering disebut krepitasi, akibat
terbukanya alveoli pada akhir inspirasi. Krepitasi
terutama dapat didengar fibrosis paru. Sifat ronki basah
ini dapat bersifat nyaring (bila ada infiltrat misalnya
pada pneumonia) ataupun tidak nyaring (pada edema
paru).
. Ronki kering: Suara napas kontinyu, yang bersifat
(B)
6s
66 DASAR-DASAR ILMU PENYAKIT DALAM
. inspeksi yaitu memperhatikan sedangkan telapak dan keempat jari lain agak diangkat.
. palpasi yaitu meraba Tujuannya adalah supaya tidak meredam suara ketukan.
. perkusi yaitu mengetuk-ngetuk dinding dada. Sebagai jari pengetuk adalah jari tengah tangan kanan.
. auskultasi yaitu mendengarkan bunyi-bunyi dari Pada waktu pengetukan hanya menggerakkan sendi
jantung, dengan menggunakan stetoskop. pergelangan tangan dan tidak menggerakkan sendi siku.
Stetoskop mempunyai dua jenis pendengar, yaitu: Dengan perkusi dapat ditentukan batas-batas jantung,
. membran untuk mendengarkan bunyi-bunyi dengan pinggang jantung dan contour jantung.
frekuensi tinggi, seperti bunyijantung I dan II.
. sungkup untuk mendengarkan bunyi dengan frekuensi Batas Jantung Kanan
rendah, misal bunyi jantung III. Mula-mula ditentukan lebih dahulu titik tengah garis
midklavikula kanan. Jari-jari tangan kanan diletakkan sejajar
dengan iga. Kemudian dilakukan perkusi mulai dari titik
INSPEKSI tengah tadi, dari kranial kearah kaudal. Suara normal yang
didapat adalah bunyi sonor yang berasal dari paru. Perkusi
Secara umum hal-hal yang berkaitan dengan akibat diteruskan sampai timbul suara redup, biasanya pada sela
penyakit jantung harus diamati, misal tampak capai, iga VI kanan. Bunyi redup ini adalah berasal dari batas antara
kelelahan karena aklbat cardiac output rendah, frekuensi paru dan puncak hati. Puncak hati ini ditutupi oleh diafragma
napas meningkat, sesak yang menunjukkan adanya dan masih adajaringan paru di atasjaringan puncak hati itu,
bendungan paru atau edema paru. Sianosis sentral dengan sehingga terdapat gabungan antara massa p adat dansedikit
clubbingfinger dankaki berkaitan dengan adanya aliran udara dari paru. Setelah didapat titik batas sonor-redup,
shunt kanan ke kiri. Begitu juga dengan ada tidaknya edem. diukur dua jari kearah kranial. Pada titik.yang baru ini
Khusus inspeksi pada organ jantung adalah dengan diletakkan kembali telapak tangan dan j ari-jarinya diposisikan
melihat pulsasi di area apeks, trikuspidal, pulmonal, aorta. dengan arah jari tegak lurus terhadap iga. Kemudian
Sedangkan bentuk dada, gerakan napas dibicarakan dilakukan perkusi kearah medial untuk mencari perubahan
sewaktu melakukan pemeriksaan fisis paru. suara dari sonor ke redup yang merupakan batas relatifkanan
jantung dan normal adalah pada garis stemal kanan. Dari
titik batas ini selanjutrya dilakukan perkusi sampai mendapat
PALPASI suara pekak, yang merupakan batas absolut jantung kanan,
biasanya pada garis midsternal.
Dengan mempergunakan ujung-ujung jari atau telapak
tamga\ tergantung rasa sensitivitasnya, meraba area-area
Batas Jantung Kiri
apeks, trikuspidal, septal, pulmonal, dan aorta. Yang
Mula-mula ditentukan garis aksila anterior krri. Bila terdapat
diperiksa adalah:
pembesaran jantung kekiri, perkusi dapat dimulai dari garis
. pulsasi.
aksila medial. Kemudian jari tengah kiri diletakkan pada titik
. thrill yaitu getaran yang terasa pada tangan pemeriksa
teratas garis aksila anterior dengan arahjai sejajar dengan
tadi. Hal ini dapat teraba karena adanya bising yang iga. Perkusi dari kranial ke kaudal unhrk mencari perubahan
minimal derajat 3. Dibedakan thrill sistollk atau thrill bunyi dari sonor ke tympani yang merupakan batas paru-
diastolik tergantung di fase mana berada. lambung, biasanya pada sela iga VIII kiri. Dari titik ini diukur
. Heaving yaitu rasa gelombang yang kita rasakan di dua jari kearah kranial. Dari titik yang baru ini, dilakukan
tangan kita. Hal ini karena overloadventnkel kiri, misal perkusi lagi ke arah medial dengan posisijari kiri tegak lurus
pada insufiensi mitral. terhadap iga, sampai timbul perubahan suara dari sonor ke
. Lift yaitu rasa dorongan terhadap tangan pemeriksa. redup, yang merupakanbatas relatifjantturg kiri dan biasanya
Hal ini karena adanya peningkatan tekanan di ventrikel, terletak pada2 jai medial garis midklavikular kiri. Perkusi
misal pada stenosis mitral. diteruskan ke medial, sampai te4'adi perubahan suara dari
. Ictus cordis yaiht pulsasi di apeks. Diukur berapa cm redup ke pekak yang merupakan batas absolut jantung kiri.
diameter, di mana norm alnya adalah2 cm dan ditentukan Pada keadaan emfisema paru batas-batas jantung absolut
lokasinya yang biasanya terletakpada2 jaimedial dari akanmengecil.
garis midklavikula kiri. Seandainya pasien sudah makan yang banyak, bunyi
timpani yang merupakanbatas paru lambung tidak muncul,
maka dilakukan teknik pemeriksaan lain untuk menentukan
PERKUSI batas jantung kiri. Mula-mula dilakukan penentuan batas
paru hati lebih dahulu seperti di atas, kemudian diukurkan
Telapak tangan kiri berikutjari-jarinya diletakkan di dinding 2 jari kearah kranial. Dari titik ini ditarik garis lurus sejajar
dada, dengan jari tengah sebagai landasan ketok, iga, memotong garis aksila anterior kiri. Dari titik ini
67
PEMERIKSAAN FISIS JANTUNG
dilakukan perkusi tegak lurus iga, kearah medial untuk darikatup mitral
menentukan titik perubahan bunyi sonor ke redup, yang
. sela iga sela iga IV-V kanan untuk
IV-V stemal kiri dan
merupakan batas jantung kiri mendengarkan bunyi jantung yang berasal dari katup
trikuspidal
. Sela iga III kiri untuk mendengarkan bunyi patologis
Batas Jantung Atas yang berasal dari septal bila ada kelainan yaitu ASD
dahulu. Dari titik teratas
Tentukan garis sternal kiri lebih
atauVSD.
dilakukan perkusi dengan arah sejajar iga kearah kaudal, . Sela iga II kiri untuk mendengarkan bunyi j antung yang
sampai'terjadi perubahan suara dari sonor ke redup. berasal dari katup pulmonal.
Normal adalah sela iga II kiri. . Sela iga II kanan untuk mendengarkan bunyijantung
yang berasal dari kari katup aofia..
Pinggang Jantung . Arteri karotis kanan dan kiri untuk mendengarkan bila
Ditentukan lebih dahulu garis parasternal kiri. Kemudian ada penjalaran bising dari katup aorta ataupun kalau
dilakukan perkusi kearah caudal mulai dari titik teratas garis ada stenosis di arteri karotis sendiri.
tersebut, dengan posisijari tengah sejajar iga. Yang dicari Pemeriksaan auskultasi hendaknya dilakukan secara
adalah perubahan bunyi sonor- redup. Batas ini normal sistematikmulai dari apeks sampaike titik aorta.
terletak pada sela iga III kiri. Bunyijantung normal terdiri atas bunyijantung I dan
Bila titik batasnya misal pada sela iga II, berarti bunyi jantung (BJ) II. Di area apeks dan tricuspidal BJ I
pinggang jantung menghilang. Hal ini terjadi karena lebih keras daripada BJ II, sedangkan di area basal yaitu
pembesaran atrium kiri, misalnya pada kasus mitral vitium. pulmonal dan aorta BJ I lebih lemah daripada B.I II. BJ I
merupakan suara yang dihasilkan dari penutupan katup-
katup mitral dan trikuspidal, sedangkan BJ II adalah karena
CONTOUR JANTUNG menutupnya katup-katup aorta dan pulmonal- Untuk
menentukan yang mana BJ I adalah dengan meraba arteri
Tujuannya untuk menggambar bentuk jantung, radialis atau arteri karotis atau iktus kordis, dimana BJ I
memastikan besarnya jantung dan apakah masih ada sinkron dengan denyut nadi arteri-arteri tersebut atau
pinggang jantung. dengan denyut iktus kordis.
Dimulai dari sela iga I kanan dilakukan dari lateral ke Fase antara BJ I dan BJ II disebut fase sistolik,
medial dengan posisi jari tengah sejajar iga sampai terjadi sedangkan fase antara BJ II dan BJ I disebut fase diastolik'
perubahan su ara dari sonor ke redup. Kemudian dilakukan Fase sistolik lebih pendek daripada fase diastolik.
perkusi dari sela iga II kanan dengan carayarrg sama dan
seterusnya sampai ke kaudal. Titik-titik batas tadi Bunyi Jantung Tambahan
ditentukan dan kemudian "ditarik" garis sehingga terdapat . Bunyijantung III yaitu bunyijantung yang terdengar
garis batasjantung kanan. Begitujuga dilakukan pada sisi tidak lama sesudahBJ II,0.l4-0.16 detik dan didengar
jantung kiri dengan caruyatgsama. Akhirnya didapatkan pada area apeks. BJ III ini berintensitas rendah,
gambaran garis batas jantung kanan dan kiri dan juga merupakan bunyi yang dihasilkan karena aliran darah
terlihat gambaran pinggang jantung. yang mendadak dengan jumlah banyak dari atrium kiri
ke ventrikel kiri, pada permulaan fase diastolik. Biasanya
terdapat pada kasus insufisiensi mitral.
AUSKULTASI . Bunyi jantung IV yaitu bunyi jantung yang terdengar
sesaat sebelum BJ I, yangjuga dapat didengar di apeks,
Dengan auskultasi akan didengarkan bunyi-bunyi dari merupakan bunyi akibat kontraksi atrium yang kuat
jantung dan juga bising jantung bila ada kelainan di dalam memompakan darah ke venhikel. Hal ini terjadi
jantung dengan menggunakan alat stetoskop. karena terdapat bendungan di ventrikel sehingga atrium
Investigator pertama yang mempelajari bunyi jantung harus memompa lebih kuat unhrk mengosongkan atrium'
adalah Laennec. Biasanya didapat pada kasus gagal jantung.
Untuk mendapatkan hasil auskultasi yang baik, perlu . Split BJ II yaitu BJ II terpecah dengan intensitas yang
diperhatikan hal-hal sebagai berikut: didalam ruangan yang sama dan jarak keduanya dekat. Hal ini terjadi karena
tenang, perhatian ter fokus untuk mendengarkan bunyi penutupan katup-katup pulmonal dan aorta tidak jatuh
yang lemah, sinkronisasi nadi untuk menentukan bunyi bersamaan sehingga tidak sinkron. Perbedaan ini te{adi
jantung I dan seterusnya menetukan fase sistolik dan karena ventrikel kanan misal lebih besar sehingga katup
diastolik dan menentukan bunyi-bunyi jantung dan bising pulmonal menutup lebih lambat. Misal terjadi pada
secara teliti. kasus ASD.
Lokasi titik pemeriksaan auskultasi adalah:
. Opening snap yaifiterbukanyakatup mitralyang kaku
. apeks untuk mendengar bunyi jantung yang berasal dengan mendadak, sehingga terdengar bunyi dengan
68 DASAR-DASAR ILMU PENYAKIT DALAM
intensitas tinggi sesudah BJ II. Didapat pada kasus . Punctum maksimum bising jantung harus ditentukan,
stenosis mitral. Makin dekat jarakopening snap dergan misal pada apeks, trikuspidal, ataupun lainnya. Bila pada
BJ II, makin berat derajat MS, berkisar antara 0.04 apeks kurang keras, misal karena obesitas, pasien dapat
-0.12
detik. dimiringkan kekiri, sehingga bising jantung dapat
Aortic click adalah bunyi yang dihasilkan karena katup terdengar lebihjelas. Untuk tricupidal, supaya lebih jelas,
aorta yang membuka secara cepat dan didapat pada pasien disuruh bernapas dalam (inspirasi) kemudian
kelainan stenosis aorta. tahan. Bising jantung akan terdengar lebih keras pada
Pericardial rub didapat pada kasus perikarditis inspirasi dan pada ekspirasi bising akan melemah. Untuk
konstrikfiva, teq'adi gesekan antara perikard lapis viseral mendengar bising di katup aorta dan pulmonal, pasien
dan lapis parietal. Bunyi ini tidak dipengaruhi oleh disuruh duduk dengan stetoskop tetap di lokasi.
pernapasan. Bunyinya kasar dan dapat didengar di area . Penjalaran harus diperhatikan. Misal pada kasus
trikuspidal dan apikal dan bisa terdengar pada fase insufisiensi mitral akan te{adi penjalaran ke lateral dan
sistolik atau diastolik atau keduanya. ke aksila, sedangkan pada kasus Mitral valve prolapse
MVP) tidak terjadi penjalaran bising. Pada kasus dengan
lrama Jantung kelainan katup aorta akan menjalar ke arteri karotis,
. Normal adalah reguler, dengan denyutjantung berkisar sehingga perlu dilakukan auskultasi pada karotis.
antara60 - l00permenit
. Derajat intensitas bising terdapat 6 tingkat, yaitu:
. irreguler: + derajat 1 terdengar samar-samar.
+ terdengar ekstra sistole, yaitu irama dasarnya + derajat 2 terdengar halus
reguler tetapi diselingi oleh denyut jantung ekstra. + derajat 3 terdengarjelas dan agak keras
* irama dasamya memang sudah tidak teratur, yaitu + derajat 4 terdengar keras. Dapat juga dengan cara
pada kelainan aritmia fibrillasi atrial. telapak tangan pemeriksa diletakkan misal di apeks
. iramagallop (derap kuda). Iramajantungnya cepat dan kemudian dapat didengar dengan stetoskop y4ng
bunyi bunyi jantungnya terdiri atas tiga komponent diletakkan pada punggung telapak tangan tersebut.
- +
atau empat komponen, yaitu terdiri dari BJ I BJ II dan derajat 5 terdengar sangat keras. Dapat dilakukan
- dengan cara telapak tangan pemeriksa diletakkan di
BJ III atau terdiri atas: BJ IV BJ I BJ II atau keduanya
- -
yaitu BJ IV- apeks, kemudian stetoskop diletakkan di lengan
BJ I - BJ II -BJ III.
Biasanya dapat didengar di apeks dan terdapat pada bagian bawah dan bising jantung masih terdengar.
kasus gagal jantung. + derajat 6 sudah terdengar meskipun stetoskop tidak
diletakkan di dinding dada.
Untuk lebih jelas mengenai bunyi dan bising jantung
Bising Jantung silahkan lihat juga mengenai bab fonokardiografi.
Pada tiap kali melakukan auskultasi pada titik-titik area
Khusus untuk bising sistolik perlu diperhatikan bahwa
harus diperhatikan apakah ada bising jantung. Bila ada
tidak semuanya akibat dari kelainan organik katup jantung.
bising, harus diperhatikan hal-hal sebagai berikut: Ada kemungkinan karena over yohtme misal pada anemia
. terletak di fase manakah bising tersebut, yaitu dengan berat, perempuan hamil. Biasanya bising sistolik ini halus
menentukan terlebih dahulu yang manaBJ I dan setelah dan terdengar pada semua ostia. Pembesaran ventrikel,
itu ditentukan letak bising tersebut. biasanya pada ventrikel kanan terjadi dilatasi sekunder
. Bagaimana kualitas bising tersebut, yaitu apakah: Kasar karena stenosis mitral, terjadi pelebaran annulus
seperti ada gesekan yang sering disebut rumble dan trikuspidal sehingga akan terdengar arus regurgitasi pada
biasanya didapat pada kasus stenosis mitral sebagai katup trikuspidal. Pada tumor miksoma yang menutupi
bising diastolik Sekaligus ditentukan posisi bising diastolik
katup mitral akan menyebabkan bising diastolik.
tersebut apakah: early-, mid diastolik atau pra sistolik.
Dicari juga bunyi jantung tambahan opening snap dan
biasanya BJ I mengeras. Kelainan ini didapat pada
REFERENSI
stenosis mitral. Halus seperti angin bertiup dan biasanya
mengisi fase sistolik. Tentukan posisi letak bising, yairu Bates B, Bickley LS, Hoekelman R. A guide to physical examination
early-, late systolikataupwrpan (holo) sistolik. Pan sistolik and history taking. 6th ed. Philadelphia: JB Lippincott; 1995.
bising sering didapat pada kelainan insufisiensi mitral, p.123-30.
disini juga BJ I melemah dan criri juga apakah ada BJ III. Braunwald E. Disorders of the Heart. Diagnostic method. In:
Type ejection yaitu bising dengan nada keras, karena Petersdorf, Adams, Braunwald, Isselbacher, Martin, Wilson, eds
dipompakan melalui celah yang sempit. Didapat pada kasus Harrison's principles of internal medicine.lOth ed. New York:
Mc Graw Hill; 1983. Pafi 6. p. 1313-9.
stenosis aorta. Continoz.r murnur yaifu bising yang
Delp MH, Manning RT. Major's physical diagnosis. An introcution
terdengar terus menerus di fase sistolik dan fase diastolik, to the clinical process. 9th ed Tokyo: Igaku-Shoin{VB Saunders;
didapatkan pada kasus PDA(Patent Ductus Afieriousi). 1981. Chap.10. p. 221-69.
t2
PEMERIKSAAN ABDOMEN,
UROGENITAL DAN ANOREKTAL
Marcellus Simadibrata K.
PENDAHULUAN
69
70 DASAR.DASAR ILMU PENYAKIT DALAM
Bentuk dan ukuran perut dalam keadaan normal tanyakan apakah ada daerah-daerah yang nyeri tekan.
bervariasi tergantung habitus, jaringan lemak subkutan Perhatikan ekspresi wajah pasien selama pemeriksaan
atau intraabdomen dan kondisi otot dinding perut. Pada palpasi. Sedapat mungkin seluruh dinding perut
keadaan starvasi bentuk dinding perut cekung dan tipis, terpalpasi. Kemudian cari apakah ada pembesaran masa
disebut bentuk skopoid. Pada keadaan ini dapat terlihat tumor, apakah hati, limpa dan kandung empedu membesar
gerakan peristaltik usus. Abdomenyang membuncit dalam atau teraba. Periksa apakah ginjal, ballottement positif
keadaan normal dapat terjadi pada pasien gemuk. Pada atau negatif. Palpasi dilakukan dalam2 tahap yaitu palpasi
keadaan patologis, perut membuncit disebabkan oleh il- permukaan (superficial) dan palpasi dalam (deep pal
eus paralitik, ileus obstruktif meteorismus, asites, kistoma pation). Palpasi dapat dilakukan dengan satu tangan
ovarii, dan kehamilan. Tonjolan setempat menunjukkan dapat pula dua tangan (bimanual) terutama pada pasien
adatyakelainan organ di bawahnya, misal tonjolan regio gemuk. Biasakan palpasi dengan seksama meskipun tidak
suprapubis terjadi karena pembesaran uterus pada ada keluhan yang bersangkutan dengan penyakit traktus
perempuan atau terjadi karena retensi urin pada pria tua gastrointestinal.
dengan hipertrofi prostat atau perempuan dengan Pasien diusahakan dalam posisi terlentang dengan
kehamilan muda. Pada stenosis pilorus, lambung dapat bantal secukupnya, kecuali bila pasien sesak napas.
menjadi besar sekali sehingga pada abdomen terlihat Pemeriksa berdiri pada sebelah kanan pasien, kecuali pada
pembesaran setempat. dokter yang kidal. Palpasi superfisial: posisi tangan
Pada kulit perut perlu diperhatikan adanya sikatriks menempel pada dinding perut. Umumnya penekanan
akibat ulserasi pada kulit atau akibat operasi atau luka dilakukan oleh ruas terakhir dan ruas tengah jari-jari, bukan
tusuk. dengan ujungjari. Sistematika palpasi dilakukan dengan
Adanya garis-garis putih sering disebut striae alba hati-hati padadaerah nyeri yang dikeluhkan oleh pasien.
yang dapat terjadi setelah kehamilan atau pada pasien yang Palpasi superfisial tersebut bisajuga disebut palpasi awal
mulanya gemuk ataubekas asites. Striae kemerahan dapat untuk orientasi sekaligus memperkenalkan p-t.osedur
terlihat pada sindrom Cushing. Pulsasi arteri pada dinding palpasi pada pasien.
perut terlihat pada pasien aneurisma aorta atau kadang- Palpasi dalam: palpasi dalam dipakai untuk identifikasi
kadang pada pasien yang kurus, dan dapat terlihat pulsasi kelainan/rasa nyeri yang tidak didapatkan pada palpasi
pada epigastrium pada pasien insufisiensi katup superf,rsial dan untuk lebih menegaskan kelainan yang
trikuspidalis. didapat pada palpasi superfisial dan yang terpenting yaitu
Kulit perut menjadi kuning pada berbagai macam untuk palpasi organ secara spesifik misalnya palpasi hati,
ikterus. Adakal ditemukan garis-garis bekas garukanyang limpa, ginjal. Palpasi dalam juga penting pada pasien yang
menandakan pruritus karena ikterus atau diabetes melitus. gemuk atau pasien dengan otot dinding yang tebal.
Pelebaran vena terjadi pada hipertensi portal. Pelebaran Perinci nyeri tekan abdomen attara lain berat
di sekitar umbilikus disebut kaput medusayang terdapat ringannya, lokasi nyeri yang maksimal, apakah ada tahanan
pada sindrom Banti. Pelebaran vena akibat obstruksi vena (peritonitis), apakah ada nyeri rebound bila tak ada
kava inferior terlihat sebagai pelebaran vena dari daerah tahanan. Perinci masa tumor yang ditemukan antara lain
inguinal ke umbilikus, sedang akibat obstruksi vena kava lokasi, ukuran (diukur dalam cm), bentuk, permukaan (rata
superior aliran vena ke distal. atau ireguler), konsistensi (lunak atau keras), pinggir (halus
atau iregular), nyeri tekan, melekat pada kulit atau tidak,
melekat pada jaringan dasar atau tidak, dapat di indent
A Apendiktomi
(tirrja i n dent ab /e), berpulsa sil exp o n s i I e (misal aneurisma
B. Kolesistektomi
aorta), lesiJesi satelit yang berhubungan (misal metastase),
C. Operasi Sectio Caesarea transiluminasi (mi sal kista beris i cairan) dan adany a bruit.
segmen bawah
Padapalpasi hati, mulai dari fosa iliakakanan danbergerak
D. Operasi ginjal
ke atas pada tiap respirasi, jari-jari harus mengarah pada
E Parut garis dada pasien. Pada palpasi kandung empedu, kandung
tengah("midline")
empedu yang teraba biasanya selalu abnormal, pada
F. Parut paramedian keadaan ikterus, kandung empedu yang teraba berarti
G. Parut laparoskopik (3 bahwa penyebabnya bukan hanya batu kandung empedu
lubang) tapi juga harus dipikirkan karsinoma pankreas. Pada palpasi
Gambar 5. Jaringan parut
abdomen limpa, mulai dekatumbilikus, raba limpapada tiap inspirasi,
bergerak secara bertahap keatas dan kiri setelah tiap
Pemeriksaan Palpasi inspirasi danjika tidak teraba,baringkan pasien pada posisi
Palpasi dinding perut sangat penting untuk menentukan left lateral, dengan pinggul kiri dan lutut kiri ditekuk, dan
ada tidaknya kelainan dalam rongga abdomen. Palpasi ulangi. Palpasi ginjal, dilakukan dengan cara bimanual dan
dilakukan secara sistematis dengan seksama, pertama kali pastikan dengan pemeriksaan ballotement.
72 DAS'AR-DASAR ILMU PENYAXIT DALAIT,I
Usahakan dapat membedakan limpa dengan ginjal. Bila Pemeriksaan menentukan adanya redup yang berpindah
limpa, tak dapat mencapai bagian atasnya, bergerak dengan (shfting dullness):
respirasi, redup-pekak pada perkusi, ada notch atau
insisura limpa, negatifpada ballotement. Bila ginjal, dapat
Untuk cairan yang lebih sedikit dan meragukan dapat
dilakukan pemeriksaan dengan posisi pasien tengkurap dan
mencapai bagian atasnya, tidak dapat digerakkan (atau
menungging (htee-ches t pos ition). Setelah beberapa saat,
bergerak lambat), beresonansi pada perkusi, tidak ada
pada perkusi daerah perut yang terendahjik aterdapat cairan
notch atau insisura dan positif pada ballotement.
akan didengar bunyi redup.
terlihat permukaan abdomen yang asimetris antara daerah abdominalis dan kemudian pada garis median untuk
hipokondrium kanan dan kiri. Untuk memudahkan memeriksa hati lobus kiri.
perabaan hati diperlukan: a). Dinding usus yang lemas Palpasi dimulai dari regio iliaka kanan menuju ke tepi
dengan cara kaki ditekuk sehingga membentuk sudut 45- lengkung iga kanan. Dinding abdomen ditekan ke bawah
60", b). Pasien diminta untuk menarik napas panjang, dengan arah dorsal dan kranial sehingga akan dapat
c). Pada saat ekspirasi maksimal jari ditekan ke bawah, menyentuh tepi anterior hati. Gerakan ini dilakukan
kemudian pada awal inspirasi jari bergerak ke kranial dalam berulang dan posisinya digeser l-2 jari ke arah lengkung
arah parabolik, d). Diharapkan, bila hati membesar akan iga. Penekanan dilakukan pada saat pasien sedang
terjadi sentuhan antarajari pemeriksa dengan hati pada inspirasi. Bila pada palpasi kita dapat meraba adanya
saat inspirasi maksimal. pembesaran hati, maka harus dilakukan deskripsi sebagai
Posisi pasien berbaring terlentang dengan kedua berikut;
tungkai kanan dilipat agar dinding abdomen lebih lentur' . Berapalebarjari tangan di bawah lengkung igakanan?
Palpasi dikerjakan dengan menggunakan sisi palmar . Bagaimaan keadaan tepi hati. Misalnya tajam pada
radial jari tangan kanan(bukan ujung jari) dengan posisi hepatitis akut atau tumpul pada tumor hati?
ibu jari terlipat di bawah palmar manus. Lebih tegas lagi . Bagaimana konsistensinya? Apakah kenyal
bila arah jari membentuk sudut 450 dengan garis median. (konsistensi normal) atau keras (pada tumor hati)?
Ujung jari terletak pada bagian lateral muskulus rektus
ique
nternal ob nfer or ePlgastr c
aponelrosis artery
External oblique
aponeur0srs
ngurnal
ligament
External
inguinal Fem o ra
nng artery
Femoral
v ern
Femoral artery
Fascial
Femora ve n
sheath
Femoral canal
ngulnale
,r'Ligamentum
.,. Anulus ing!inalis eksterfa
"/
lnternal
guinal
flng _
txternat
lnd e re ct guinal
inguinal nng
hernia
Hernia may
m ig rate to
s crotu m
Pemeriksaan Urogenital Eksterna Pisahkan labia majora dengan tangan kiri dan perhatikan
Pemeriksaan ini merupakan hal yang penting, walaupun bagian medial dari labia, akan tampakkemerahan dan lembab.
agak sensitif karena harus mendapat ijin dari pasien apalagi Palpasi bagian dalam labia majora dengan ibu jari dan
bila dokter dan pasien berbeda kelamin dan ada indikasi telunjuk tangan kanan. Usahakan mencari kelenjar Bartolini,
pemeriksaan. Bila ditemukan kelainan genital pada pasien dalam keadaan normal kelenjar ini tidak teraba. Pembesaran
perempuan dapat dikonsulkan ke dokter kulit kelamin atau kelenjar Bartolini akan teraba di bagian posterolateral labia
dokter kandungan. Yang perlu diperhatikan tentu semua majora, biasanya disebabkan oleh infeksi atau abses.
kelainan bawaan, penyakit seksual dan lainnya dari Pisahkan kedua labia minora sehingga introitus vagina dan
genital eksterna. uretra tampak. Perhatikan vulva dengan seksama, adakah
ulkus, atau lekoplakia. Perhatikan juga cairan vagina.
Genitalia laki-laki. Lakukan inspeksi dengan seksama,
apakah normal atau berlebih, berbau busuk atau tidak.
perhatikan pertumbuhan rambut pubes yng kadang-kadang
Kemudian dengan kedua labia masih dipisahkan oleh jari
dapat mencapai umbilikus. Perhatikan lubang penis,
telunjuk dan jari tengah, pasien diminta untuk meluruskan
terutama bila ada keluhan retentio urin. Bila pasien mengeluh
kedua tungkainya. Perhatikan adanya penonjolan
nyeri waktu ereksi, perhatikan kemungkinan terdapat (bulging) pada dinding vagina yang mungkin disebabkan
hipospadia. Tanda-tanda peradangan pada glans penis
oleh sistokel atau rektokel.
juga harus diperhatikan, misalnya tanda-tanda uretritis
gonoroika, balanitis circinata pada sindrom Reiter, ulkus
dan sebagainya. Kalau perlu lakukan pengurutan penis Pemeriksaan Anorektal
untuk melihat adanya uethral discharge. Pada pasien yang ini terdiri dari inspeksi dan palpasi,
Pemeriksaan serta
tidak disunat, preputium harus dibuka untuk melihat adanya pasien dalam posisi miring lateral dekubitus kiri.
smegma atau peradangan. Skrofum dan testes juga harus Pada pemeriksaan inspeksi diperhatikan kelainan anus
diperiksa dengan seksama, apakah terdapat pembesaran misal adanya hemoroid eksterna, keganasan dll. Pada
atau tidak. Dalam keadaan normal testes kiri dapat lebih palpasi dilakukan pemeriksaan colok dubur (digiti manual
besar dibandingkan testes kanan. Perhatikan terhadap atat rectal toucher). Oleskanjari telunjuk tangan kanan
kemungkinan adanya hidrokel, varikokel dan hernia. yang telah memakai sarung tangan dengan jeli atau vaselin
Varikokel adalah pelebaran vena-vena pleksus dan juga oleskan pada anus pasien. Beritahu pasien bahwa
pampiniformis, biasanya pada bagian kiri tanpa keluhan- kita akan memasukkan jari ke dalam anus. Letakkan bagian
keluhan yang berarti. Hidrokel adalah penimbunan cairan palmar ujungjari telunjuk kanan pada tepi anus dan secara
pada tunika vaginalis testes. Biasanya kulit teraba agak perlahan tekan agak memutar sehingga jari tangan masuk
tegang, mengkilat dan tidak nyeri serta teraba fluktuasi. ke dalam lumen anus. Masukkan lebih dalam secara
Bila diberikan sinar dengan cara melekatkan lampu senter perlahan-lahan sambil menilai apakah terdapat spasme
pada skrofum, maka nakan tampak sinar tersebut menembus anus (misalnya pada fisura ani), hemoroid interna beserta
lapisan cairan tersebut (diafano skopi I tr ans luminas i] derajatnya, masa tumor, rasa nyeri, mukosa yang teraba
positif). Pada hernia, karena didalam skrotum didapatkan iregular, pembesaran prostat pada laki-laki atau penekanan
massa padat yang berasal dari rongga abdomen (usus, dinding anterior oleh vaginahahimpada perempuan. Pada
omentum dsb), maka bela diberikan sinar tidak akan waktujari telunjuk sudah dikeluarkan dari anus, perhatikan
menembus massa skrotum (diafanoskopi negatif). Testes pada sarung tangan apakah terdapat darah merah atau
yang membesar dan lunak serta nyeri merupakan tanda hitam ter, lendir ataupun bentuk feses yang menempel.
adanya orkitis vlrus. Bila konsistensi testes keras dan tidak Pada akhir pemeriksaan colok dubur jangan lupa
nyeri, hati-hati terhadap kemuingkinan sifilis atalu lumor. membersihkan dubur pasien dari sisa jeli/kotoran dengan
Pada tumor, biasanya permukaan testes tidak tata. Pada menggunakan kerlas toilet.
palpasi juga harus dicari epididimis. Pada epididimitis
tuberkulosis, akan teraba epididimis seperti manik-manik.
Pada palpasi daerah inguinal, cari benjolan yang REFERENSI
mungkin merupakan kelenjar getah bening, hernia, testes
BatesB, Bickley LS, Hoekelman RA A guide to physical examination
yang tidak turun atau limfogranuloma inguinale. Denyut
and history taking. 6m edition. Philadelphia: JB Lippincott; 1995.
a. Femoralis juga harus dipalpasi dan dinilai apakah p.331-60.
normal atau tidak. Demikian juga daerah suprapubikharus Delp MH, Manning RT. Major's physical diagnosis. 8" edition.
dipa$asi, terutama pada retensio urin untuk melihat adakah Tokyo: WB Saunders; 1975.
pembesaran kandung kemih. Djojoningrat D, Rani HAA, Daldiyono H. Pemeriksaan fisis
abdomen. In: Markum HMS, editor. Anamnesis dan pemeriksaan
Genitalia perempuan. Bila dianggap perlu, pemeriksaan fisis. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit
genitalia perempuan harus disertai dokter atau perawat atau Dalam FKUI; 2000. p 107-26.
koasisten perempuan. Perhatikan perlumbuhan rambut Leung W-C. Clinical examination passing your medical finals.
pada mons veneris, klitoris, labia mayora dan labia minora. London: Oxford University Press; 1996.
76 DASAR-DASAR ILMU PENYAKIT DALAM
77
78 DASAR-DASAR ILMU PET{YAKIT DALAM
. rencana pen)'uluhan untuk memberikan nasihat kepada follow up di bangsal. Untuk hastl follow up merupakan
pasien dan keluarganya. Seperti penyuluhan pada penulisan lanjutan di rekam medik.
penyakit-penyakrt kanker, AIDS, PPOK dan lain-lain.
Kerangka penulisan adalah SOAP;
Terutama untuk diagnositik dan terapeutik dengan S : Subjective (keluhan pasien)
memperhatikan prinsip cos t- elfectiv enes s. O: Objective (tanda yang didaPat)
Semuanya inidirencanakan berdasarkan masalah- A: assessmenl (analisis data)
masalah yang telah ditentukan tadi. Untuk setiap masalah P : planning (perencanaan)
direncanakan ketiga aspek rencana tersehut. yaitu Keluhan subjektif adalah keluhan yang mungkin masih
penunjang, terapi dan penyuluhan. ada atau sudah ada perbaikan ataupun timbul keluhan baru.
Sistem saraf vegetatif-otonom memiliki fungsi mengatur menemukan bahwa imunosupresi dapat terjadi akibat
dan mempertahankan homeostasis terhadap gangguan perubahan tingkah laku. Sejak itu diperkenalkan istilah
yang mungkin timbul baik akibat faktor lingkungan, psikis psikoneuroimunologi.
atau terhadap penyakit. Sistem saraf otonom-vegetatif Baik psikoneuroendokrinologi maupun psiko-
terdiri atas sentra-sentra vegetatif di korteks serebri, neuroimunologi merupakan suatu rangkaian proses yang
mesensefalon dan diensefalon, nuklei vegetatif di medula terkait satu sama lain sehingga kemudian dikenal istilah
oblongata, medula spinalis dan ganglia parasimpatik di psikoneuroimunoendokronologi.
saraf perifer. Serat saraf simpatik dan parasimpatik
memasuki sistem organ perifer. Sistem limbik yang berperan
dalam integrasi emosi berhubungan dengan hipotalamus PSIKONEUROEN DOKRINOLOGI
sebagai pusat sistem saraf otonom-vegetatif dan
berhubungan dengan sistem lain seperti korteks serebri Neurosekresi sebagai dasar neuroendokrinologi ialah
sebagai pusat intelektualitas, formasio retikularis yang kemampuan sel-sel neuron tertentu yang berada di
mengatur kesadaran dan irama tidur serta hipofisis sebagai hipotalamus dan hipof,rsis untuk mengeluarkan zat-zat
pusat endokrin. Jadi terdapat hubungan antara pusat sekresi yang memiliki sifat-sifat hormon, kemudian
vegetatif, kesadaran dan endokrin yang saat ini dikenal mengalirkan zat-zat tersebut ke organ-organ sasaran
sebagai psikoneuroendokrinologi. melalui darah. Sel-sel peptidergis di hipotalamus
Psikoneuroendokrinologi meneliti perubahan sistem dipengaruhi oleh sel-sel otak yang lain, sebagai lazimnya,
endokrin yang disebabkan oleh stres psikis. Beberapa melalui berbagai jenis transmiter di sinaps. Sistem
penelitian baik pada binatang maupun pada manusia neurosekresi terpenting berada di neuro-hipofisis (lobus
membuktikan bahwa shes psikis ataupun perubahan emosi posterior) dan adenohipofisis (lobus anterior).
dapat mempengaruhi fungsi sistem hormonal misalnya Hipofisis posterior berisi vasopresin dan oksitosin,
peningkatan produksi katekolamin, bertambahnya sekresi yang dibuat di hipotalamus kemudian dialirkan melalui
Adrenocorticotropin hormone (ACTH) yang meng- neuro-sekresi ke hipofi sis posterior.
akibatkan bertambahnya sekresi steroid dari korteks anak Hipofisis anterior menyimpan ACTH, STH, TSH, LH
ginjal, kenaikan produksi hormon pertumbuhan, prolaktin dan prolaktin. Sekresi hormon-hormon ini dikontrol oleh
dan sebagainya, ataupun sebaliknya produksi hormon hipotalamus dengan mengalirkan hormon-hormon
bukan meningkat tetapi menurun. Dikenal juga istilah hipofisiotrop dari hipotalamus ke hipofisis anterior.
somatopsikis psikosomatik, yaitu terjadinya perubahan- Hormon-hormon hipofisiotrop ialah: TRH, luteotrop
perubahan fungsi psikis pada hampir semua penyakit releasing hormone, growth hormone releasing hormone,
endokrin seperti terjadinya kecemasan pada hipertiroidisme GNRH, dan sebagainya.
atau sebaliknya terdapat gejala-gejala depresi pada pasien Stres psikis mempengaruhi fungsi endokrin, telah
hipotiroid. dikemukakan oleh Cannon. Stimulasi emosional
Dalam ilmu kedokteran psikosomatik, paradigma baru menimbulkan perubahan fi siologis melalui sistem endokrin,
mengenai mind-body connection (hubungan psikis dan yaitu kelenjar adrenal. Dalam keadaan stimulasi yang hebat,
fi sik), berkembang sej ak Cohen dan Adler p ada tahun I 91 5 pada aktivitas hsis (latihan), keadaan demam atau infeksi,
80
PSIKONEURO IMI,'NOENDOIRINOIOGI
81
pola reaksi tersebut mulai bekerja. Akibatnya tercapailah psikosis akut, belum diketahui menimbulkan reaksi
kompleks penyesuaian yang luas dan terintegrasi, yang endokrin yang jelas walaupun anatomis sel-sel peptidergis
menggerakkan sumber energi badan dengan melibatkan dapat dipengaruhi oleh rangsang-rangsang psikis melalui
sistem sarafotonom dan sistem endokrin. sel-sel neuron bagian otak yang lain. Beberapa penyakit
Pola yang dilukiskan Cannon ini, bersifat adaptif, endokrin yang sangat dipengaruhi faktor psikis memegang
karena seringkali timbul dalam keadaan darurat, keadaan peranan penting attara lain adalah hipertiroidisme,
luka-luka dan sebagainya untuk menyiapkan organisme diabetes melifus, anoreksia nervosa dengan amenorea
mengatasi situasi-situasi tersebut. Perubahan-perubahan fungsional, sindrom Cushing dan obesitas.
yang terjadi sebagian besar mengenai sistem Sebaliknya, bermacam-macam hormon perifer
kardiovaskular, respirasi, kelenj ar-kelenj ar dan sistem- mempengaruhi pusat saraf seperti hipotalamus dan sistem
sistem lain. Dasar pola adaptif ini ialah sekresi kelenjar limbik, yang merupakan pusat sistem saraf otonom,
adrenal (suatu hormon), yang memperkuat dan sehingga dapat dimengerti mengapa setiap penyakit
mempertahankan reaksi emergensi, yang biasanya endokrin dapat menimbulkan gejala- gejala psikopatologis.
digerakkan terutama oleh sistem saraf simpatik. Kelenjar Tidak jarang gejala-gejala psikis pada suatu penyakit
adrenal bekerja sama dengan sistem saraf simpatik endokrin lebih berat dari pada manifestasi gangguan
melaksanakan pola respons fisiologis yang adaptif keseimbangan hormonalnya sendiri.
tersebut sehingga terj adi keadaan simpatikotoni.
Pola adaptif yang merupakan reaksi darurat sistem saraf
simpatis ialah: l).Produksi epinefnn (adrenalin) oleh kelenjar PSIKONEUROIMUNOLOGI
adrenal yang kemudian masuk aliran darah; 2). Epinefrin
melepaskan glikogen di hati, kemudian berubah menjadi Konsep utama psikoneuroimunologi adalah konsep
karbohidrat, masuk ke dalam aliran darah hingga hubungan antara sistem stres, sistem saraf (otonom),
meningkatkankadar glukosa darah. Hal itu dibutuhkan untuk sistem imun serta sistem endokrin, sehingga lebih tepat
metabolisme energi; 3). Bronkioli paru melebar, hingga disebut sebagai psikoneuroimunoendokrinologi. Respons
pemapasan dan ambilan oksigen lebih sempuma;4).kama imun dipengaruhi secara kimiawi oleh sistem saraf dan
jantung dan curah jantung naik, hingga sirkulasi darah endokrin. Sebaliknya sistem endokrin dapat dipengaruhi
meningkat. Hal itu dibutuhkan untuk suatu kerja fisik. 5). oleh sistem imun secara kimiawi melalui zatkimia yatg
Vasodilatasi perifer, hingga darah dialirkan lebih banyak ke disekresikan oleh sistem imun. Hubungan antara stres,
otot-otot perifer dan fungsi motorik menjadi optimal. sistem adrenergik dan neuron di otak adalah suatujaringan
Pengetahuan kita mengenai faktor-faktor psikis yang yang terjadi melalui komunikasi psikologis dan neurologis
menimbulkan penyakit endokrin masih sangat sedikit. (Gambar 1). Telah lama diketahui bahwa perubahan pada
Gangguan psikis yang sangat berat sekalipun, misalnya sistem adrenergik berperan dalam te{adinya depresi akibat
Fungsi
Neuroendokrin
Kortisol androgen-estrogen ) Penyesuaian
Penilaia n
(Contoh : ancam an Fisik
stressor) (contoh : hendaya, nyeri)
stres. Hubungan antara sistem sarafpusat (SSP), endokrin Hubungan yang luas ar,tara ar'atomi, kimiawi dan
dan imun sangat kompleks. molekular menyebabkan terjadinya komunikasi tidak
Hubungan SSP dengan locus ceruleus (LC) dalam hanya diantara mereka, tetapi juga antara sistem imun dan
berkomunikasi terjadi lewat 40.000 neuron melalui endokrin. Sistem adreno-medular atau eferen simpatis
hipokampus, amigdala dan lobus limbik yang berperan berperan penting dalam interaksi aksis HPA dan stres imun
dalam afek perasaan dan emosi serta berhubungan dengan atau stres inflamasi, seperti hubungan antara sistem
korteks serebral yang mempengaruhi kognisi. LC terletak Corticotropin Releasing Hormon (CRH), transmisi
bilateral pada dorsal pons didekat dasar ventrikel keempat, humoral, sinyal saraf, dan organ limfoid melalui tempat
dan merupakan sumber utama norepinefrin (NE). LC juga inflamasi pada neuron simpatis postganglion. Sel imun dan
mempengaruhi dopamin, asetilkolin dan serotonin. Jaringan asesori sel imun memiliki reseptor untuk merespons
LC mempengaruhi hormon lewat hipotalamus. neurotransmiter, neuropeptida dan neuro-hormon yang
Sistem limbik (emosi), hipotalamus (hormon) dan disekresikan oleh neuron simpatis pascaganglion atau
frontal korteks (pikiran abstrak dan afek) saling medula. Sel mast dial<tifasi oleh produk neurohormon seperi
berhubungan. Neuropeptid a yar,g mempengaruhi emosi CRH. Hal ini menjelaskan stres akut menginduksi keadaan
(enkafalin dan b-endorphin) dilepas dari hipotalamus alergi seperti asma dan dermatitis atau penyakit vaskular
sedangkan hipofisis dan kelenjar adrenal mengawasi fungsional seperti sakit kepala migrain.
migrasi monosit sel imun. Monosit ini akan berubah menjadi Sistem otonom dapat diaktifasi saat stres juga secara
makrofag bila meninggalkan sirkulasi menuju jaringan tar- sistemik dapat terjadi pada imun humoral dengan
get untuk fagositosis. menginduksi sekresi interleukin6 (IL-6) ke dalam sirkulasi
Sel sekretoris di hipotalamus dimodulasi olehpersepsi sistemik. Aktivitas IL-6 dihambat oleh sekresi
stres, kemudian melepaskan neuropeptida ke hipofisis dan glukokortikoid dan melalui penekanan sekresi TNF-o,, dan
bagian lain di otak. Pesan ini memodulasi pengeluaran IL-I yang berperan penting dalam kontrol inflamasi.
beberapa hormon seperli adrenocorticotropin (ACTH), Gambaran umum konsep psiko-neuro-imuno-
yang mengaktifkan kortikosteroid di korteks adrenal. Secara endokrinologi ini lebih memudahkan dalam memahami
bersamaan, neuron di hipotalamus membangkitkan sistem gangguan psikosomatik pada penyakit endokrin maupun
saraf simpatis pada saat stres dan dilepasnya katekolamin pada penyakit-penyakit infl amasi.
dari medula adrenal. Reseptor neuropeptidajuga ditemukan
pada sel imun. Sel imun mempunyai kemampuan belajar,
mengingat kembali dan memproduksi neuropeptida lebih REFERENSI
lanjut. Selain itu astrosit dapat menjadi perantara suatu
respons imun di otak. Sitokin suatu protein yang Ader R, Cohen N. Behaviorally conditioned immunosupression.
mempengaruhi proliferasi limfosit juga mempengaruhi otak Psychosom Med, 3'7 :333-40, 197 5.
melalui kompleks reseptor. Jadi adanya gangguan satu Assaad G. Psychosomatic disorder, theoritical and clinical aspect
sistem akan mempengamhi sistem yang lain. Brunner/Mazel , Lnc. 1996 :pp29.
Budihalim S, Sukatman D. Ketidakseimbangan vegetatif , in Buku
ajar Ilmu Penyakit Dalam II edisi 3, Suyono S et al (eds). BP
FKUI, Jakarta, 2001.
EFEK STRES TERHADAP SISTEM IMUN DAN Chrousos GB Gold PW. The concept of stress and stress system
PROSES INFLAMASI disorders : overview of physical and behavioral homeostasis.
JAMA 9:1244-152,1992.
Aktifasiaksis Hyp othalamic -p ituitary- adrenal (HPA) oleh Herbert TB, Cohen S. Stress and immunity in humans : A meta-
analytic review. Psychosom Med 55:364-79, 1993
stres akan menyebabkan penghambatan pada respons
Kaye et al. Stress, Depression, and Psychoneuroimmunology J
imun inflamasi, karena seluruh komponen sistem imun
Neurosc Nurs 32: 93-100, 2000.
dihambat oleh kortisol. Pada tingkat selular, terjadi O'Connor TM, Hlloran DJ, Shanahan F. The stress response and
gangguan pada fungsi dan lalu lintas lekosit, penumnan HPA-axis: from molecule to melanchoiia. Q J Med 93:323-33,
produksi sitokin dan mediator inflamasi lainnya. Hambatan 2 000.
tersebut terhadap organ target terjadi melalui efek Watkins A. Mind-Body Medicine: A Ciinician's Guide to Psychoneuro
antiinflamasi dan imunosupresi sebagai akibat efek hormon immunology. Churchill Livingstone, 1997.
glukokortikoid. Efek ini terjadi saat istirahat (basal) dan
selama stres inflamasi, saat konsentrasi glukokortikoid
meningkat.
15
MASALAH KESEHATAN
AKIBAT ALKOHOL DAN MEROKOK
Budiman
83
84 DASAR-DASAR ILMU PENYAKIT DALAM
dimetabolisme dalam hati menjadi asetoldehida. Setelah dari sitoplasma ke nukleus. Neuron secara cepat
itu, secara cepat dihancurkan oleh aldehida dehidrogenase beradaptasi terhadap aksi ini dan efek yang berbeda bisa
(ALDH) dalam sitosol dan mitokondria. terjadi selama pemakaian yang lama dengan penghentian
Pada konsentrasi alkohol dalam darah yang tinggi, yang tiba-tiba.
etanol akan dioksidasi > 1 00%, oleh mikrosom dari retikulum Pada akhimya ada 3 tipe penambahan kompensisasi
endoplasma (merupakan jalur kedua yaitu Iv{EOS: yang berkembang setelah paparan yang berulang oleh
microsomal etanol oxidizlng sistem). alkohol, menghasilkan toleransi terhadap kadar alkohol
Meskipun alkohol memberikan kalori 300 kJ atau 70 yang tinggi.
100 kcal (per gelas) tetapi tidak mengandung mineral,
protein dan vitamin. Alkohol dapat mempengaruhi absorbsi
vitamin dalam usus halus dan menurunkan cadangannya
Pertama
dalam hati, yang terpengaruh adalah folat (folacin atau
Setelah I sampai 2 minggu minum yang rutin, toleransi
metabolik dan farmakokinetik dapat dilihat dengan
folic acifl, piridoxime (86), tiamin (B1), asam nikotinat
penambahan 30oh dari kecepatan metabolisme etanol di
(niacin, 83) dan vitaminA.
dalam hati. Penambahan ini menghilang hampir secepat
Pemberian etanol dalam keadaan puasa pada induividu
perkembangannya.
yang sehat dapat menyebabkan hipoglikemia sepintas
yang terjadi dalam 6 - 36 jam sebagai akibat mekanisme
glukoneogenesis yang cepat dari etanol, sampai alkohol
hilang dalam waktu2 - 4 minggu.
Kadar dalam
Ketoasidosis akibat alkohol menggambarkan adanya darah (mg/dl) Efek yang terjadi
penurunan oksidasi asam lemak yang dikombinasi dengan
Penurunan hambatan, keracunan yang
buruknya diet atau muntah yang berulang yang tidak dapat flngan
dianggap sebagai ketosis diabetik. Penurunan fungsi kesadaram dan tampilan
Pasien akan memperlihatkan peningkatan keton di motorik
dalam serum bersama-sama kenaikan gula tetapi dengan Bicara meracau; gerakan motorik tidak
anon gap yang tinggi, kenaikan yang ringan sampai sedang terkoordinasi, irritable, gangguan penilaian
dari serum laktat dan rasio b hidroksi bttiratl laktatberkisar Koma yang ringan, tandatanda vital
terdepresi
antara2:l dan 9: I (dalam keadaan minimal 1 : l).
400 Meninggal
tinggi adalah toksik untuk kebanyakan organ tubuh. Halusinasi pendengaran dan delusi paranoid (alkohol
Pengetahuan mengenai efek yang merusak dari alkohol induced psychiatric disorder) dapat terjadi pada), - 10%o
dapat membantu dokter untuk mengidentifikasi pasien peminum. Pengobatannya adalah dengan cara
alkoholik dan menyediakan informasi yang dapat pemberhentian minuman alkohol dan terapi suportif, dan
membantu/ memotivasi mereka. kesembuhan penuh dapat terjadi pada beberapa hari
sampai dengan 4 minggu.
kemungkinan negatif palsu pada tes tuberkulin). Dan pertumbuhan yang lambat pada epifisis yang akan
akhirnya pada beberapa peminum akan terjadi meningkatkan ris iko fraktur dan o steonekrosis.
trombositopenia yang ringan dan akan membaik dalam Perubahan hormonal meliputi : kenaikan kadar korlisol
beberapa minggu. Kenali jika terdapat sirosis hepatik atau yang tetap akan tetap tinggi selama minum alkohol yang
splenomegali yang kongestif. banyak; hambatan sekresi vasopresin pada peningkatan
kadar alkohol dengan hasil akhir pada kebanyakan
alkoholik akan menjadi overhidrasi; adanya penurunan
SISTEM KARDIOVASKULAR hormon tiroksin (T4) dan triodotironin (T3).
Penyakit Kardiovaskular dari ukuran normal yang sesuai usia kandungan, berisiko
Perokok lebih rentan menderita aterosklerosis pembuluh lebih tinggi mengalami infant respiralory distress
darah besar dibandingkan bukan perokok. Terdapat syndrome, kemungkinan mengalami kematian akibat
interaksi multiplikatif antara merokok dan faktor risiko sudden infant death syndrome, dar. mengalami
penyakit jantung tebih tinggi pada perokok dengan pertumbuhan yang terhambat setidaknya pada tahun-
hipertensi dan peningkatan serum lipid. tahun pertama.
Merokok juga meningkatakan kej adian infark miokard
dan sudden cardiac death melahti agregasi platelet dan Kondisi Lain
oklusi vaskular. Merokok menghambat penyembuhan ulkus peptik;
Berhenti merokok menurunkan risiko serangan jantung kedua
meningkatkan risiko osteoporosis, katarak senilis, dan
dalam 6 - 12 bulan. Infark miokard dan kematian akibat PJKjuga
degenerasi makular, dan menyebabkan menopause
menurun dalam tahuntahun pertama setelah berhenti merokok'
prematur, keriput, batu empedu dan kolesistitis pada
perempuan dan impotensi pada pria.
Kanker
Merokok menyebabkan kanker paru-paru, mulut, naso-oro,
dan hipofaring, lubang hidung dan sinus paranasal, laring,
Perokok Pasif
Asap rokok dapat dipisahkan menjadi dua komponen, asap
esofagus, perut, pankreas, liver, ginjal (badan dan pelvis),
ureter, kandung kemih, dan serviks uterin dan juga utama yang dihisap oleh perokok dan asap sampingan
yang tidak terfilter (dikeluarkan dari ujung rokok) yang
menyebabkan leukemia mieloid. Terdapat bukti bahwa
merokok berperan meningkatkan risiko kanker kolorektal
dihisap secara pasifoleh bukan perokok.
Diperkirakan di Australia terdapat I 5 0 kematian akibat
dan payudara.
kanker paru dan 1000 kematian akibat penyakitjantung,
Risiko kanker meningkat berdasarkan meningkatnya
jumlah rokok perhari dan meningkatnya durasi merokok, disebabkan perokok pasif.
Paparandalam jangka panjangpada asap rokok, dapat
dan terdapat hubungan sinergistik antara merokok dan
meningkatkan risiko kanker paru dan penyakit arteri koroner
minum alkohol dengan kanker mulut, esofagus, dan paru'
Berhenti merokok, menurunkan risiko te{adinya kanker. diantara bukan-perokok. Juga meningkatkan insiden
Kendati demikian, terdapat kemungkinan terjadinya kanker
infeksi pemapasan, otitis media kronik, dan asma pada
anak-anak
paru setelah 20 tahun.
substansi kimia yang terjadi akibat reaksi kimia dari panas International Agency for Research on cancer: Tobacco smoke and
yang dibuat oleh rokok yang menyala. Zatkimia.seperti involuntary smoking. IARC Monogrpahs on the Evaluation of
tar, akan dibawa ke paru-paru melalui asap rokok yang Carcinogenic Risks to Human. Lyon, France, vol 83, 2003.
terhisap, kemudian aliran darah akan mendistribusikan ke Kiefer F et al: Comparing and combining naltrexone and acamprosate
in re)apse prevention of alcoholism. Arch Gen Psychiatry 60:92,
seluruh tubuh. Suatu enzim di hati (enzim mikrosomal)
2003.
mengikat beberapa kandungan tar menjadi zat kimia yang Murin S, et al: The effect of cigarette smoke exposure on
menyebabkan kanker. Seorang peminum lama, dapat pulmonary metastatic disease in a murine model of metastatic
mengaktifkan beberapa enzim mikrosomal sehingga breast cancer. Chest 4:125,2004.
meningkatkan aktivitas dan berkontribusi pada Patten CA, et a1: Can psychiatric and chemical dependency
berkembangnya penyakit kanker yang berhubungan treatment units be smoke free? J Subst Abuse Treat 2:13, 1996.
Piasecki BA, et a1: Influence of alcohol use, race, and viral
dengan merokok.
coinfections on spontaneous HCV clearance in a US veteran
population Accepted June l4 2004. available at:
www.interscience.wiley.com.
REFERENSI Schuckit MA et al: a S-year prospective evaluation of DSM-IV
alcohol dependence with and without a physiological
Blot WJ: Alcohol and cancer. Cancer Res (suppl) 52, 1992 component. Alcohol Clin Exp Res 27: 818, 2003.
Breslau N: Psychiatric comorbidity of smoking and nicotine Schuckit MA: Alcohol and alcoholism. Kasper DL, et al eds.
dependence. Behav Genet 2:25, 1995. Harrison's principles of Intemal Medicine. l6th edition. McGraw-
Flemming MF et al: Brief physician advice for problem drinkers: Hill. New York, 2005.
Long term efficacy and benefit-cost analysis. Alcohol Clin Exp US Departement of Helath and Human Services: The health
res 26:36, 20O2. consequences of tobacco use: a report of the surgeon general.
Gano Aj, et al: Alcohol and cancer. Alcohol Health Res World 1:16, National center lor Chronic disease Prevention and Health
1992 Promotion, Office on Smoking and Health, 2003.
Glassman AH et al: Smoking, smoking cessation, and major US Departement of Helath and Human Services : Treating tobacco
depression. J,\MA 12:264, 1990. use and dependence. Clinical Practice Guideline. Public Health
Hardman JG et al, eds. Goodman and Gliman's the pharmacological; Service, DHHS, 2000
basis of therapeutics. New York, th ed. Mc Graw Hill, 1995.
16
KESEHATAN REMA"IA
Bambang Setiyohadi
Masa remaja adalah masa transisi antara masa anak-anak Masa pranatal dibagi atas masa embrio (trimester I masa
dengan masa dewasa. Pada masa ini terjadi pacu tumbuh, pranatal), masa fetus dini (trimester II masa pranatal) dan
timbul ciri-ciri seks sekunder, tercapai fertilitas dan terjadi masa fetus lanjut (trimester III masa pranatal).
perubahan-perubahan kognitif dan psikologis. Peristiwa Pada masa embrio (trimester I masa pranatal), terjadi
yang penting semasa remaja adalah pubertas, yaitu pembentukan berbagai organ dari satu sel berkembang
perubahan morfologis dan fisiologis yang pesat dari masa menjadi jaringan dan akhirnya membentuk suatu organ
anak-anak ke masa dewasa, terutama maturasi sistem yang sempuma. Bahkan pada masa ini, beberapa organ
reproduksi. Perubahan psikososial yang menyertai sudah mulai bekerja, antara lain adalah denyut jantung
pubertas disebut adolesen. yang sudah dimulai pada umur 4 minggu. Pada akhir masa
embrional, dari penampilan luar sudah dapat dibedakan
jenis kelamin janin. Sistem sirkulasi janin mencapai tahap
TUMBU H-KEMBANG PRA.REMAJA akhir pembentukan pada minggu ke-8-12. Darah dari
plasenta yang banyak mengandung oksigen dan nutrien
Tumbuh-kembang adalah peristiwa yang terj adi sej ak masa mengalir ke tubuh janin melalui vena umbilikalis, duktus
pembuahan sampai masa dewasa yar.g mencakup venosus dan memasuki vena kava inferior. Ketika memasuki
perubahan dalam besar, jumlah, ukuran atau dimensi tingkat atrium kanan, sebagian besar volume darah akan masuk
sel, organ maupun individu, pematangan bentuk dan fungsi ke atrium kiri melalui/oramen ovale untuk dialirkan ke
organ, sefia perubahan aspek sosial dan emosional akibat kepala dan jaringan otak melalui aorta desendens, kemudian
pengaruh lingkungan. Oleh sebab itu, proses tumbuh- aliran darah kembali melalui vena kava superior kembali ke
kembang dapat dibedakan atas tumbuh-kembang fisis, atrium kanan, lalu ke ventrikel kanan dan melalui arteri
tumbuh-kembang intelektual dan tumbuh-kembang
emosional. Tumbuh-kembang f,rsis meliputi perubahan
ukuran besar dan fungsi organ atau individu, mulai
dari tingkat mlolekular sampai metabolisme yang
kompleks dan perubahan fisik sampai masa pubertas. i i:J-? t I
I
Tumbuh-kembang intelektual berkaitan dengan
kemampuan berkomunikasi dan menangani berbagai ( )\ (
masalah abstrak dan simbolik, seperti berbicara, \,1 l)) /[ Y' X7\ X
(
bermain, berhitung atau membaca. Tumbuh-kembang
emosional berkaitan dengan kemampuan membentuk X )8
25Neonatus261225
)
ikatan batin, berkasih-sayang, mengelola rangsang Bulan Bu an Tahun Tahun Tahun Tahun
akibat suatu kegagalan. Gambar 1. Perubahan perbandingan bagian tubuh selama proses tumbuh
kembang
89
90 DASAR-DASAR ILMU PENYAKIT DALAI}I
pulmonalis, duktus arteriosus dan aorta desendens lebih pendek. Titik tengah tinggi badan pada neonatus
kembali ke plasenta melalui arteri umbilikalis. Dengan kira-kira terletak sejajar dengan umbilikus, sedangkan pada
demikian kepala dan otak mendapatkan porsi darah yang orang dewasa sejajar dengan simfisis pubis. Berat badan
mengandung nutrien dan oksigen lebih banyak neonatus dapat turun sampai l\Y, pada minggu pertama
dibandingkan bagian tubuh yang lain. Dari penjelasan kehidupan dan akan pulih kembali pada hari ke-14. Bayi
tersebut dapat dimengerti bahwa masa embrional yang dilahirkan prematur, mulai mempunyai kemungkinan
merupakan masa yang sangat penting pada kehidupan hidup sejak masa gestasi 26-28 minggu dengan berat badan
pranatal. Bila pada masa ini pertumbuhan embrio 800- I 000 gram dan panj ang badan 33 -3 5 cm. Berat badan
dipengaruhi oleh berbagai zat kimia, infeksi virus atau bayi akan meningkat menj adi2kali lipat berat badan lahir
radiasi, maka akan terjadi gangguan atau perubahan pada waktu bayi berumur 5 bulan dan menjadi 3 kali lipat
pertumbuhan organ sehingga akan te{adi kelainan bawaan. berat badan lahir pada waktu bayi berumur 1 tahun. Fon-
Pada masa fetus dini, janin akan lebih tahan, beberapa tanel anterior akan menutup pada waktu bayi berumur 9-
organ telah selesai pertumbuhannya dan mulai berfungsi. 18 bulan, sedangkan fontanel posterior menutup pada
Pada masa ini terjadi pembentukan jasad manusia waktu bayi berumur 4 bulan. Erupsi gigi susu pertama kali
sempurna dan pertambahan panjang janin. Pada akhir masa muncul pada waktu bayi berumur 5-9 bulan. Masa bayi
ini, panjang janin mencapai 7\Yo panjang pada saat merupakan masa yang kritis, karena bayi harus belajar
dilahirkan, sedangkan berat badan janin baru mencapai beradaptasi dengan dunia luar, serta ritme tubuhnya,
2|Yoberat pada waktu dilahirkan, karena jaringan lemak seperti rasa lapar dan menganfuk. Pada masa ini, umumnya
subkutan belum terbentuk. bayi masih bersifat soliter dan belum siap mengadakan
Pada masa fetus lanjut, terjadi pertambahan massa interaksi dengan anak lainnya.
janin yang sangatpesat karenapertumbuhan jaringan lemak Dalam waktu 3 bulan pertama, terjadi tumbuh kembang
subkutis. Berat badan janin yang pada akhir triwulan II yang cepat pada seorang bayi, yaitu: 1). Kemampuan
hanya 700 gram, bertambah 200 gramlminggu sampai menggerakkan bola mata untuk mengikuti suatu obyek;
pertengahan triwulan III sehingga mencapai berat badan 2). Kemampuan mengenal seseorang atau suafu benda;
waktu lahir 3000-3500 gram. 3). Kemampuan tersenyum secara naluriah; 4).
Kemampuan bersuara; 5). Timbulnya rasa aman sejalan
dengan perawatan yang penuh kasih sayang secara fulus
TUMBUH KEMBANG PASCANATAL (SETELAH I-AHIR) dan ikhlas.
Pada posisi telungkup di atas alas yang keras, pada
Tumbuh kembang pascanatal dibagi atas beberapa tahap, umumnya bayi berumur 3 bulan sudah dapat mengangkat
yaitu masa neonatal (0-1 bulan setelah lahir), masa bayi (l kepala dan dadanya dengan melakukan gerak ekstensi
bulan - 2 tahw), masa pra-sekolah (2-6 tahun), masa sambil menekankan kedua tarrgarrrrya. Pada umur 4 bulan,
sekolah (perempuan 6- l0 tahun; laki-laki 6- 12 tahun), masa bayi yang telungkup di alas yang keras mulai dapat
remaja (perempuan 10-18 tahun; laki-laki 12-20 tahun). mengangkatkepalanya dan memalingkan mukanya ke kiri
Dengan terpisahnya bayi dari ibu melalui proses dan kanan. Bila sebelum umur 4 bulan kepala bayi akan
persalinan, maka teq'adi berbagai perubahan fisiologik pada terkulai bila bayi ditegakkan dengan cara menarik kedua
tubuh bayi, yaitu : 1). Peredaran darah melalui plasenta tangannya sehingga duduk tegak, maka pada umur 4 bulan
digantikan oleh aktifnya fungsi paru untuk pertukaran posisi kepala akan lebih tegak bila bayi didudukan. Selain
oksigen dengan karbon dioksida; 2). Saluran cerna itu sejak umur 4 bulan, bayi juga akan lebih senang bila
berfungsi untuk menyerap makanan; 3). Ginjal berfungsi dipangku pada posisi tegak. Fungsi tangan untuk
untuk mengeluarkan bahan-bahan yang tidak diperlukan menggenggam benda sedang juga mulai tampak pada umur
oleh tubuh dan menjaga homeostasis biokimia dalam bayi 4 bulan, sedangkan fungsi menggenggam benda besar
tubuh; 4). Hati berfungsi untuk menetralisisr dan baru mulai tampak setelah bayi berumur 6 bulan. Pada umur
mengeluarkan sampah sisa metabolisme dari dalam tubuh; 6 bulan, bayi juga sudah mampu duduk sendi sambil
5). Sistem imunologis berfungsi untuk mencegah infeksi; bersandar kedepan dengan kedua tangannya. Bayi mulai
6). Sistem kardiovaskular dan endokrin ikut menyesuaikan dapat berdiri sesaat pada umur 8 bulan. Pada umur 9 bulan,
diri dengan berbagai perubahan organ tersebut di atas. bayi sudah dapat duduk sendiri tanpa bantuan, mampu
Perubahan aliran darah janin beberapa saat setelah merayap dan mampu berdiri setrta melangkah sambil
dilahirkan meliputi penutupan duktus venosus, duktus belpegangan. Pada umumnyabayi dapat berjalan sendiri
arteiostts,foramen ovale, serta vena dan arteri umbilikalis. pada umur 15 bulan dan pada umur 18 bulan sudah dapat
Perbandingan berbagai bagian tubuh bayi baru lahir berlari kaku. Pada umur 3 tahun, anak sudah dapat naik
sangat berlainan dengan proporsi pada janin, anak besar tangga dengan kaki bergantian sambil berpegangan
maupun orang dewasa, yaitu ukuran kepalanya relatif lebih tangan. Dengan makin bertambahnya umur, maka
besar, muka berbentuk bundar, mandibula lebih kecil, dada koordinasi dan mekanisme motorik bertambah. Seiring
lebih bundar, abdomen lebih membuncit dan ekstremitas dengan perkembangan kemampuan berdiri dan berjalan,
KESEHAf,ANREMA.IA
9l
maka bayi akan memiliki ruang lingkup yang lebih luas maturasi yang berbeda-beda kecepatanrnya. Jaringan otak
dan dapat diajar untuk lebih mandiri. Selain itu risiko akan berkembang penuh pada umur lYz-2 tahun,
terhadap bahayajuga bertambah. Pada masa inilah bayi sedangkan alat genital akan tumbuh lambat sampai umur
sudah harus mulai belajar mengenai kebersihan. 12 tahun,kemudian akan berkembang sangat cepat sampai
Setelah umur I 0 bulan, nafsu makanbayi akan berkurang umur 20 tahun.
dan dapat berlanjut sampai umur 2 tahun, sehinga jaringan
subkutan akanberkurang danbayi yang semula gemuk akan
tampak lebih langsing. Perhrmbuhan fisis mulai tahun ke 2 Umur
(anak lelaki)
pusat osifikasi lanar ffipuany
sampai ke 5 relatif lambat, yaitu kenaikan berat badan hanya
3 minggu Humeri, kaput 3 minggu
2,0 kg/tahun dan pertambahan tinggi badan 6- 10 cm/tahun. 2bulant2bulan Kapitatum 2bulan!2bulan
Pada usia sekolah perhrmbuhan fisik juga tetap, berat badan 3bulant2bulan Hamatum 2bulani2bulan
akan meningk at 2,5 k/tahun, sedangkan pertambahan tinggi
t
30 bulan 16 bulan Triangular 21 bulan 1 14 bulan
t
42 bulan 19 bulan Lunatum 34 bulan t 13 bulan
badan 5 cm/tahun. t
67 bulan 19 bulan Trapezium I
47 bulan 14 bulan
89 bulan t '15 bulan Trapezoid t
49 bulan 12 bulan
Pada usia 2Yrtahtn,biasanya anak sudah memiliki 20 86 bulan t 15 bulan Skafoid i
51 bulan 12 bulan
gigi susu. Gigi tetap pertama, yaitu geraham pertama akan Tidak ada standard Pisiformis Tidak ada standard
18 bulan t 5 bulan Metakarpal ll l2bulant3bulan
tumbuh pada usia 7 tahun. Bersamaan dengan tumbuhnya 20bulanl5bulan Metakarpal lll l3bulanl3bulan
keempat geraham pertama, maka gigi susu mulai tanggal 23bulantObulan l\iletakarpal lV l5bulant4bulan
26bulanlTbulan Metakarpal V l6bulant5bulan
secara berurutan sesuai dengan masa erupsinya. Geraham 32bulant9bulan Metakarpal I lSbulant5bulan
tetap kedua akan timbul pada usia 14 tahun, sedangkan l6bulant4bulan Falang proksimal, jari lll l0bulant3bulan
'16 bulan + 4 bulan Falang proksimal, jari ll 11 bulan t 3 bulan
geraham tetap ketiga akan timbul menjelang usia 20 tahun. 'tTbulant5bulan Falang proksimal, jari lV ll bulant3bulan
Selama tahun kedua, bayi sangat gemar meniru dan l9bulantTbulan Falang distal, jari I l2bulant4bulan
21 bulant5bulan Falang proksimal, jari V l4bulant4bulan
akan lebih mengenal orang laintermasuk saudatanya.Pada 24bulant6bulan Falang tengah, jari lll 15 bulan t 5 bulan
umur 18 bulan, bayi juga mulai belajar berbicara dan mulai 24bulanl6bulan Falang tengah, jari lV l5bulant5bulan
26bulantObulan Falang tengah, jari ll l6bulant5bulan
memiliki perbendaharaan kata-kata. Pada umur 3 tahun, 23bulant6bulan Falang distal, jari lll '18 bulan i 4 bulan
seorang anak sudah mampu menyebutkan nama 3 benda 2Sbulant6bulan Falang distal, jari lV lEbulant5bulan
32bulanlTbulan Falang proksimal, jari I 20bulant5bulan
secara benar. Pada usia pra-sekolah (2-6 tahun), seorang 3Tbulant9nulan Falang distal, jari V 23bulant6bulan
anak akan sangat cepat menangkap pelajaran. Pada umur 3TbulantSbulan Falang distal, jari ll 23bulant6bulan
t
39 bulan 10 bulan Falang tengah, jari V 22bulan !7 bulan
4-6 tahun, seorang anak akan sering terlihat melamun dan 152 bulan 18 t Sesamoid (aduktor 121 bulan t 13
berkhayal. Dengan kesadaran bahwa kelak akan menjadi bulan longus) bulan
Janin cukup bulan Femur, distal Janin cukup bulan
anak besar dan dewasa, seorang anak akan berusaha Janin cukup bulan Tibia, proksimal Janin cukup bulan
mencari tokoh panutan yang menurut pendapatnya patut 4bulant2bulan Femur, kaput 4bulant2bulan
ditiru. Bahkan seorang anak lelaki akan meniru dan 46 bulan t 11 bulan Patela 29bulanlTbulan
perempuan lebih cepat daripada anak lelaki dengan variasi FAKTOR.FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
yang lebih kecil. TUMBUH.KEMBANG
Cikal bakal kerangka berasal dari tulang rawan embrio
yang sudah mengalami diferensiasi sejak embrio berumur Ada 3 faktor yang berperan pada tumbuh-kembang, yaitu
2 bulan. Kemudian pada umur janin 5 bulan mulai terjadi faktor genetik, hormonal dan lingkungan.
osifikasi yang dimulai padaklavikula dantulang tengkorak,
yang kemudian diikuti dengan cepat pada tulang panjang
Faktor genetik adalah faktor-faktor yang diturunkan melalui
gen. Anak yang tinggi seringkali berasal dari keluarga yang
dan tulang belakang. Osifikasi epihsis distal femur dan
tinggi juga, demikian pula anak yang pendek. Ras kulit
proksimal tibia baru terjadi pada wakhrjanin berumur cukup
kuningjuga cenderung lebih pendek dibandingkan dengan
bulan. Pada anak perempuan yang memasuki masa
ras kulit putih. Jenis kelamin juga mempengaruhi tumbuh
pubertas, akan tampak kaput dan batang humerusnya
kembang, anak perempuan akan mencapai pubertas lebih
menyatu, dan biasanya akan diikuti oleh munculnya haid
dulu dibandingkan anak lelaki. Aspek genetik lain dalam
yang pertama.
tumbuh kembang adalah adanyavariabilitas bentuk tubuh
(somatotipe) yang dapat dibagi atas 3 kelompok, yaitu
ektomorfik, mesomorfik dan endomorfik. Somatotipe
PERTUMBUHAN GIGI.GELIGI
ektomorfik ditandai oleh bentuk tubuh yang langsing,
tulang tipis dan renggang, serta massa jaringan tubuh yang
Pertumbuhan gigi geligi meliputi mineralisasi, erupsi dan
relatif kurang dibandingkan dengan tinggi badan.
eksfoliasi. Mineralisasi awal akan dimulai pada awal
Somatotipe endomorfik ditandai oleh bentuk tubuh yang
trimester II dan berlanjut sampai umur 3 tahun untuk gigi
pendek, gemuk dan banyak mengandung jaringan lunak.
susu, dan 25 tahun pada gigi tetap. Mineralisasi diawali
Sedangkan ciri somatotipe mesomorfit terletak diantara
dari mahkota, kemudian turun ke bawah sampai ke akar
somatotipe ektomorfik dan endomorfi k.
gigi. Erupsi dimulai dari gigi seri tengah kemudian berlanjut
ke lateral. Eksfoliasi gigi susu dimulai pada umur 6 tahun tr'aktor hormonal yang turut berperan pada proses tumbuh
dan berlanjut sampai umur 12 tahun yang kemudian akan kembang dapat dibagi dalam2 kelompok, yaitu faktor hor-
diikuti oleh erupsi gigi permanen. Gigi tetap yang akan monal pranatal dan pasca natal. Faktor hormonal pranatal
erupsi pertama kali adalah molar I yang akan berperan dalam adalah somatotropin (growth hormon, GH), hormon
stabilisasi lengkung gigi, bentuk rahang dan susunan gigi. plasenta, hormon tiroid, insulin dan insulin-like growth
Oleh sebab itu, kelainan pada molar I harus mendapat factors (IGFs), sedangkan faktor hormonal pasca natal
perhatian yang serius. Bila sampai umur 13 bulan belum adalah hormon pertumbuhan, tiroid, glukokortikoid dan
tumbuh gigi, maka mungkin terjadi kelambatan erupsi gigi hormon seks. Hormon pefiumbuhan somatotropin (grow th
susu. Berbagai faktor turut berperan pada struktur gigi hormone, GH) dihasilkan oleh hipofisis sejak minggu ke 9
yang sehat, seperti status gizi, hormon tiroid, hormon kehidupan janin dan merupakan pengatur utama
paratiroid dan fluorida. perhrmbuhan somatis pasca natal, terutama pertumbuhan
tulang, tetapi perannyapada pertumbuhan pranatal masih
belum jelas. Hormon tiroid juga berperan pada pertumbuhan
dan maturasi fulang pasca natal. Walaupun peran hormon
Jenis gigi tiroid terhadap pertumbuhan pranatal belum j elas, defisiensi
hormon tiroid intrauterin akan mengakibatkan gangguan
Erupsi gigi susu
perlumbuhan susunan saraf pusat sehingga mengakibatkan
2 gigi seri tengah bawah 5 - 10 bulan
retardasi mental. Insulin mulai diproduksi oleh janin pada
2 gigi seri tengah atas I- 12 bulan
2 gigi seri lateral atas
minggu ke- I 1 dan berperan pada pertumbuhan jamn melalui
9 - 13 bulan
pengaturan keseimbangan glukosa, sintesis protein janin
2 gigi seri lateral bawah 10 -'14 bulan
2 molar I bawah dan pengaruhnya terhadap pembesaran sel setelah minggu
13 - 16 bulan
2 molar I atas '13-17bulan ke-30. Hormort plasenta (chorionic somato mammotrophic
4 kuspid 12 - 22 bulan hormone) dihasilkan oleh plesenta dan tidak dapat masuk
4 molar ll 24 - 30 bulan ke tubuh janin; gunanya untuk mengatur nutrisi plasenta.
Erupsi gigi tetap Glukokortikoid mempunyai efek negatif terhadap tumbuh
Molar I 6 - 7 tahun kembang pas canatal,yaitu menghambat pertumbuhan dan
Gigi seri 7 - 9 tahun menyebabkan osteoporosis. Hormon seks, baik
Premolar 9-11 tahun testosteron, dehidroandrosteron, maupun estrogen, akan
Kaninus 10-12tahun memacu perhrmbuhan pada masa pubertas, tetapi sesudah
Molar ll 12-16tahun beberapa lama justru akan menghentikan pertumbuhan.
Molar lll 17 - 25 tahun
Faktor lingkungan yang turut berperan pada proses
KESE}IAIAN REMA"IA 93
tumbuh-kembang terdiri dari faktor pranatal dan faktor berbagai kelainan, seperti kelainan kromosom (misalnya
pascanatal. Yang termasuk faktor lingkungan pranatal sindrom Turner), penyakit sistemik (misalnya : malnutrisi,
adalah status gizi ibu, faktormekanis (misalnyaposisi janin malabsorpsi, terapi glukokortikoid jangka panjang dan
yang abnormal), toksin kimia dan obat-obatan yang sebagainya), dan kelainan hormonal (misalnya kekurangan
dikonsumsi ibu, ibu yang menderita diabetes melitus, hormon pertumbuhan, hipotiroidisme dan sebagainya).
radiasi, infeksi, gangguan plasenta, faktor imunologis Pertambahan berat badan tidak mencerminkan
(misalnya inkomptabilitas golongan darah). Sedangkan perubahan pertumbuhan yang substantif, karena berat
faktor lingkungan pascanatal meliputi asup at gizi pada anak, badan menggambarkan jumlah massa berbagai jaringan
penyakit kronik yang diderita anak, keadaan sosial ekonomi tubuh. Apalagi dengan adanya pandangan saat ini bahwa
dan lain sebagainya. badan yang langsing merupakan badan yang ideal,
sehingga berat badan normal seringkali tidak tercapai. Pada
masa prasekolah, kecepatan peningkatan berat badan
TUMBUH KEMBANG REMAJA adalah 2 kgltahut, kemudian pada masa pra-pubertas 3-
3,5 kgl tahun dan pada puncak pacu tumbuh berat badan
pada remaja perempuan mencapai 8 kgltahun dan remaja
Pertumbuhan Tinggi Badan dan Berat Badan laki-laki men capai 9 kg/tahun.
Segera sebelum pubertas, kecepatan pertumbuhan tinggi
badan menurun, tetapi pada masa pubertas, terjadi
Pertumbuhan Tulang, Otot dan Jaringan Lemak
percepatan pertumbuhan tinggi badan yangdrsebut pacu
Selama pubertas, terjadi pertumbuhan panggul remaja
tumbuh (height spurt) sehingga mencapai kecepatan
perempuan, yang walaupun secara kuantitatif sama dengan
puncak tinggibadan Qteak height velocity, PHV) selama 2
perhrmbuhan panggul laki-laki, tetapi karena perhrmbuhan
tahun yang diikuti dengan penurunan kecepatan tinggi
badan remaj a perempuan lebih kecil daripada lakiJaki, maka
badan selama 3 tahun. Pertumbuhan remaja pada umumnya
akan tampak panggul remaja perempuan lebih'besar
mengikuti pola kaudorostral, dimana ukuran sepatu akan
daripada panggul remaja laki-laki. Akibat pengaruh hormon
lebih dulu membesar, kemudian diikuti ukuran celana dan
androgen, maka akan tampak ciri khas remaja laki-laki, yaitu
diakhiri dengan peningkatan ukuran baju. Walaupun
bahu lebih lebar, pinggul lebih sempit, serta tungkai lebih
tungkai remaja laki-laki lebih panjang daripada tungkai
panJang.
perempuan, tetapi tinggi badan keduanya sama-sama
Semua otot mengalami pertumbuhan selama masa
berhubungan dengan panjang batang tubuh.
pubertas, terutama pada laki-laki. Hormon androgen sangat
Pada remaj a perempuan, rata-rata pacutumbuh adalah
berperan pada pefiumbuhan massa otot dan kekuatan otot.
pada usia 9 tahun dan PHV sekitar umur 11,5 tahun.
Pada laki-laki, kekuatan otot akan bertambah terus sampai
Sebelum pacu tumbuh, rata-rata kecepatan pertambahan
usia 25 tahun, apalagi bila disertai latihan dan olahraga.
tinggi badan perempuan adalah 5,5 cm/tahun, sedangkan
Pertumbuhan jaringan lemak pada remaja laki-laki
setelah tercapai PHV kecepatan pertambahan tinggi badan'
berbeda dari remaja perempuan. Pada umunnya. remaja
remaja perempuan mencapai 8 cm/tahun sampai 6- l2 bulan
laki-laki mengalami penurunan jaringan lemak selama
sebelum menarche, kemudian dalam 2 tahun berikutnya
pubertas, terutama pada daerah anggota gerak, sedangkan
mengalami penunrnan kecepatan.
pada remaja perempuan tidak perrrah kehilangan massa
Pada remaj a laki-laki, rata-ratapacttumbuh adalah pada
lemak selama pubertas, bahkan terjadi penambahan
usia I I tahun dan PHV sekitar usia 13,5 tahun. Rara-rata
jaringan lemak yang kontinyu. Akumulasi lemak pada
kecepatan pertambahan tinggi badan sebelum pacu
remaja perempuan terutama terdapat pada anggota gerak,
tumbuh pada remaja laki-laki adalah 5 cm/tahun, sedangkan
tubuh bagian bawah dan paha bagian belakang, sehingga
setrelah tercapai PHV, kecepatarrattya mencapai 9 cn/
dicapai bentuk tubuh perempuan dewasa.
tahun. Pada akhirnya, remaja laki-laki akan lebih tinggi
daripada remaja perempuan, karena pada laki-laki
penutupan epifisis terlambat 2 tahtn dibandingkan Perkembangan Organ Reproduksi
perempuan, sehingga masa prapubertas laki-laki lebih lama Pertumbuhan organ reproduksi (rambut pubis, payudara,
2tahun dan pada awal pacu tumbuh, remaja laki-laki lebih testes dan penis) pada anak-anak masih lambat, dan akan
tinggi 10 cm dari pada remaja perempuan. Selain itu PHV mengalami pacu tumbuh yang cepat pada masa pubertas.
laki-laki juga lebih besar daripada PHV perempuan. Tanner membuat klasifikasi Tingkat Maturitas Seksual
Bila pertumbuhan tinggi badan di bawah -2SD pada (TMS) remaja dalam 5 stadium yaitu TMS I sampai 5. TMS
kurva pertumbuhan yang berlaku pada suatu populasi, I dan 2 merupakan masa remaja awal, TMS 3 dan 4
disebut perawakan pendek (short stature), sedangkan merupakan masa remaj a menengah, dan TMS 5 merupakan
bila tinggi badan lebih besar dari + 2SD di atas tinggi rata- masa remaja lanjut dan maturitas seksual penuh (Tabel 3
rata disebut perawakan tinggi. Perawakan pendek dapat dan 4).
merupakan varian normal, dapat juga diakibatkan oleh Perkembangan organ reproduksi perempuan terjadi
94 DASIAR-DASiAR ILMU PEI{YAKIT DALAM
:.ru
{. -1 TMS Rambut pubis
{t
' I Belum ada Praremaja Praremaja
tr 2 Sedikit, panjang, Sedikit Skrotum
A, a, dewasa, tetapi
lebih sedikit,
ukuran glans
dan lebar
skrotum lebih
gelap
Hll
kasar, keriting penrs
F1 H
bertambah
,.4 t
Yi jj
Seperti dewasa, Ukuran Ukuran
jh +,\
menyebar
sampai medlal
dewasa dewasa
c. paha
a.
dengan umur mulai disekresikannya steroid seks gonad. disebrfi kumulus ooforus. Dalam keadaan masak folikel ini
Di dalam darah, androgen dan estrogen dapat disebllfr folikel teertier atau folikel de Graaf. Folikel de
ditemukan dalam bentuk bebas atau terikat pada protein. Graaf dikelilingi oleh 2 lapis jaringan kat,yait.t teka interna,
Sekitar 30oZ testosteron terikat pada albumin, sedangkan disebelah dal amyangkayaakan pembuluh darah; dan teka
sebagian besar testosteron (60%) terikat pada sex elaterna, disebelah luar yang menyatu dengan jaringan
hormone binding globulin (SHBG). SHBG disintesis di ikat ovarium. Teka interna juga berfungsi sebagai kelenjar
hati. Kadar SHBG meningkat akibat pengaruh estrogen, endokrin yang menghasilkan hormon estrogen dan
tamoksifen, fenitoin, hormon tiroid atau sirosis hati; dan progesteron Fungsi kedua hormon seks perempuan
menurun atas pengaruh androgen eksogen, glukokortikoid, tersebut adalah : a). Mempengaruhi hipofisis anterior secara
GH, hipotiroidisme, akromegali dan obesitas. timbal balik menghambat produksi FSH dan LH; b).
Estrogen akan membangun mukosa uterus yang runtuh
pada waktu haid bulan yang lalu, kemudian progesteron
Daur Haid (Menstruasi)
akan membuat mukosa tersebut berfungsi; c). Estrogen juga
Haid mulai terjadi pada umur 12-74 tahun. Haid yang
berperan menumbuhkan ciri seks sekunder pada perempuan.
pertama disebttmenarche. Haid te{'adi setiap28 hari sekali
Sementara itu folikel de Graaf semakin matang, dan pada
selama masa subur mulai dari menarche sampaimasameno-
puncak kematangannya diametemya mencapai I 5 mm dan
pause. Menopause tidak terjadi serentak, tetapi melalui
membentuk tonjolan pada permukaan ovarium yang
masa peralihan yang disebut klimakterium. Daur haid
disebut stigma. Pada pertengahan siklus haid, stigma akan
melibatkan 3 organ yang penting yang saling bekerjasama
pecah, folikel sobek dan ovum beserta likuor folikuli
satu sama lain, yaitu hipofisis anterior, oyarium darr
terlempar keluar. Pelepasan ovum dari ovarium disebut
uterus.
ovulasi yang terjadi tepat 14 +1 hari sebelum haid
Hipofi sis anterior, akan menghasllkan gonadotropin yang berikutnya. Setelah ovulasi, sisa-sisa sel folikel pada
berfungsi mempengaruhi kelenjar kelamin (gonafl. Pada ovarium yang bewarna kemerah-merahan (disebut l.-rprt
perempuan, dikenal 2 macam gonadotropin, y aifi F o I I i c I e rubrum) akn diubah menjadi korpus luteum oleh LH, yang
Stimulating Hormone (FSH) dan Luteinizing hormone sel-selnya bewarna kekuningan karena mengandung zat
(LH). FSH akan mempengaruhi perkembangan folikel di lutein. Atas pengaruh LH, korpus luteum akan berfungsi
dalam ovarium membentuk folikel de Graaf, dan menghasilkan progesteron. Bila tidak ada fertilisasi, maka
merangsang folikel de Graafuntuk menghasilkan estrogen. korpus luteum akan mengalami degenerasi pada hari ke 25
Estrogen akan menekan produksi FSH oleh hipofisis dan sel-selnya berubah menjadi jaringan ikat dan disebut
anterior, sehingga akan dikeluarkan gonadotropin yang korpus albikan. Produksi progesteron pun berhenti.
lain, yaitu LH. LH akan mempengaruhi pertumbuhan folikel,
Peranan uterus. Endometrium (mukosa uterus) terdiri dari
serta perkembangan strukfur dan fungsi korpus luteum
2 lapis, yaitt stratum basale, yang selalu ada dan
didalam ovarium, kemudian merangsang korpus luteum
merupakan l\Yo dari tebal endometrium; dan stratum
untuk menghasilkan progesteron.
fungsionale, yang tidak selalu ada, merupakan 90Yo dari
Peranan ovarium. Di dalam ovarium banyak ditemukan tebal endometrium. Pada waktu haid, stratum fungsionale
ovumyang memang sudah ada sejak lahirdatdisebtiovum akan runtuh dan atas pengaruh estrogen akan
primordial yang belum berkembang sampai masa dibangunkembali oleh stratum basale. Jika ada fertilisasi,
(28hai sekali)
pubertas. Pada waktu pubertas, setiap bulan maka lapisan ini akan dipertahankan karena kadar estrogen
terjadi perkembangan beberapa ovum atas pengaruh dan progesteron juga dipertahankan oleh hormon gona-
gonadotropin. Dari beberapa ovum yang berkembang, dotropin korion, yang dihasilkan oleh selaput
hanyaI ovum yang akan mencapai kematangan sempuma ekstraembrional yang disebut korion. Setelah plasenta
sedangkan lainnya berdegenerasi membentuk korpus terbentuk, maka fungsi korpus luteum sebagai penghasil
atretikum. Atas pengaruh FSH dan LH, or,um yang dilapisi estrogen dan progestreron diambil alih oleh plasenta. Pada
oleh selapis sel-sel folikel (disebut/o/ikel primer) akan waktu olulasi, pembangunan stratum fungsional oleh stra-
berkembang. Sel-sel folikel yang semula gepeng akan tum basal hampir menc apai 100%o, tetapi belum berfungsi.
berbah menjadi kuboid. Pada stadium folikel primer, ovum Setelah ovulasi, pengaruh estrogen akan berhenti
beradapada staditmoocylL Kemudian sel-sel folikel akan dilanjutkan oleh progsteron yang akan membuat stratum
berproliferasi menj adi berlapis -lapis membenttk fo I ike I fungsional berfungsi, kelenjarnya berkelok-kelok dan
sekunder. Diantara sel-sel folikel terdapat cairat yang bercabang-cabang dengan permukaan yang berair. Bila
homogen yang selalu ingin berkumpul menjadi satu, tidak ada fertilisasi, produksi progesteron akan berhenti,
sehingga membentuk satu ruangan yang disebut antrum vaskularisasi stratum fungsional akan berhenti dan lapisan
folikuli dan cairan didalamnya disebut likuor folikuli. tersebut akan mati dan runtuh, keluar sebagai darah haid.
Folikel semakin lama semakin membesar sehingga ovum Darah haid tidak dapat membeku karena tidak memiliki faktor-
terdesak ke dinding folikel membentuk tonjolan yang faktor pembekuan. Lamanya haid berkisar antara2-7 hai.
96 DASAR-DASAR ILMU PENYAKIT DALAI\I
Perkembangan Kognitif dimasuki remaja tersebut. Proses identitas diri akan semakin
Masa remaja seringkali dianggap sebagai masa yang penuh panjang akibat bertambah lamanya ketergantungan dan
dengan penentangan dan pemberontakan, karena masa pendidikan formal.
banyaknya perubahan yang harus dihadapi oleh remaja Tuntutan masyarakat terhadap kelompok remaj a sudah
dibandingkan dengan masa-masa sebelumnya. Salah satu pasti akan berlainan dengan apa yang diharapkan remaja
perkembangan yang harus dihadapi oleh remaja adalah itu sendiri. Remaja harus menyesuaikan ketegangan
kemampuannya berpikir secara lebih dewasa dan rasional emosional dan kebutuhan biologisnya dengan keinginan
serta memiliki pertimbangan yang lebih matang dalam dan harapan masyarakat dengan cara mempelajari berbagai
menyelesaikan suatu masalah yang dihadapinya. norna dan peraturan yang berlaku. Kemampuan remaja
Kemampuan berpikir dan mengamati dalam memecahkan untuk bergaul akan menghindari remaja dari perasaan
suatu permasalahan atau rangsang dari luar, disebut terpencil, terutama dalam menghadapi berbagai tantangan
kognitif. Manusia mengalami perkembangan kognitif dari lingkungannya. Bila remaja tidak mampu
secara bertahap. Keating menyatakan bahwa ada 5 ciri mengembangkan dirinya, baik dalam bidang pendidikan
kemampuan kognitif remaja,yaitLr: 1). Mampu berpikir maupun pekerjaan, seringkali menimbulkan frustasi yang
tentang kemungkinan-kemungkinan, baik yang telah te{adi akan membahayakan kehidupannya kelak. Untuk itu, remaja
maupun kemungkinan-kemungkinan yang akante1adi; 2). harus dirangsang untuk giat belajar dan bekerja, memupuk
Berpikir dengan hipotesis; 3). Berpikir jauh kedepan, rasa persahabatan, memiliki tanggung jawab, serta tidak
membuat rencana ke depan, dan merencanakan suatu mudah putus asa.
strategi yang t epat; 4). Metakognisi, yaitu berpikir tentang Perkembangan fisik remaj a seringkali menimbulkan
berpikir, mampu mengukur kemampuan diri, memiliki tujuan permasalahan sendiri, dimana yang perempuan takut
serta mampu menganalisa alternatif pemecahan masalah; tubuhnya terlalu gemuk, sementara yang lakiJaki takut
5). Berpikir tanpa batas dan bersifat abstrak, misalnya tubuhnya terlalu pendek. Untuk itu remaja harus berusaha
tentang agama, politik, moral dan hubungan antar manusia. untuk menerima dan menyrkuri keadaan fubuhnya dan
Dengan kemampuan seperti tersebut di atas, seringkali menggunakannya secara efektif. Dengan demikian remaja
menimbulkan konflik anatar remaja dengan orang tua, tidak akan rendah diri, tidak akan merasa terkucil dan tidak
sekolah dan lingkungalmya. akan timbul keinginan untuk menentang dan memberontak.
Pada masa remaja menengah dan lanjut, harus mulai
dilakukan tindakan pendidikan dan latihan kerja.
Perkembangan Psikososial Kadangkala pemilihan bidang studi, penentuan karir dan
Remaja harus dapat menyesuaikan diri terhadap 3 persiapan diri untuk suatu pekerjaan juga sudah harus
lingkungan, yaitu keluarga, sekolah dan teman sebaya. dihadapi oleh remaja. Bahkan yang lebih berat lagi, mereka
Seringkali remaja mengharapkan kebebasan dari lingkungan harus mempersiapkan diri untuk suatu perkawinan dan
keluarga dan kemampuan untuk mandiri yang tidak j arang kehidupan berkeluarga.
menimbulkan konflik dengan orang tua dan akan Dengan makin berkembangnya remaja menuju
menimbulkan depresi bila tidak dapat diselesaikan dengan kedewasaan, maka mereka mulai mengevaluasi dirinya
baik. Remaja biasanya belum dapat menentukan noflna- serta perubahan-perubahan disekitarnya. Perasaan ingin
normanya sendiri, sehingga ia mengharapkan bimbingan memberontak yang sering muncul pada masa-masa
dari orang tua, guru atau orang dewasa di lingkungannya. sebelumnya sudah mulai mereda, mereka mulai mendekati
Remaja juga tidak mudah berkomunikasi, sangat sensitif keluarga walaupun dengan sikap yang berbeda
dan mudah tersinggung. Selain itu, remaja juga mulai dibandingkan dengan masa sebelumnya. Selain itu juga
senang berkumpul dengan kelompok sebaya, yang mula- mulai timbul kemampuan untuk melakukan hubungan in-
mula berjenis kelamin sama, kemudian dengan terpersonal yang empatik dan keinginan mengembangkan
bertambahnya usia, juga akan menjalin persahabatan konsep-konsep yang obyektif dan independen.
dengan sebaya yang berjenis kelamin berbeda.
Persahabatan ini cenderung berperan untuk meningkatkan
berbagai kegiatan bersama, seperti keagamaan, kelompok KELAINAN PUBERTAS
belajar, olah raga, kesenian dan sebagainya. Persahabatan
dengan sebaya yang berjenis kelamin berbeda, seringkali
berkembang menjadi proses percintaan dan berpacaran. Pubertas Terlambat
Perkembangan yang sangat penting pada masa remaj a Pub ert as turlamb at, didefinisikan berbeda antara laki-laki
adalah pembentukan identitas diri yang merupakan proses dan perempuan. Pada laki-laki, pubertas terlambat adalah
yang panjang dan kompleks serta dipengaruhi oleh bila panjang testes tidak mencapai2,5 cm dan volume tes-
lingkungan sosial dimana remaj a tersebut berkembang, baik tes tidak mencapai 4 ml; sedangkan pada perempuan'
lingkngan keluarga, tetangga, sekolah, maupun pubertas terlambat adalah tidak membesarnya payudara
lingkungan kecil dalam kelompok-kelompok kegiatan yang sampai umur 13 tahun atau tidak adanya menstruasi sampai
KESE}IAIAI\ REMA.'A 97
laki-laki yang bersifat sementara, dapat unilateral atau bi- efek pinhole. Pengobatan miopia adalah dengan
lateral, dimulai pada saat pubertas dan menghilang2tahw memberikan kacamata sferis negatif terkecil yang
kemudian. Kadar eshogen dan progesteron normal, tetapi memberikan visus yang maksimal.
rasio estradiol : testosteron dan kadar SHBG (sex hormone
binding globulin) dapat meningkat. Bila ginekomastia tidak
Kifosis Adolesen (Penyakit Scheuermann)
membaik, kadang-kadang diperlukan mamoplasti reduksi.
Kifosis adolesen terjadi akibat kerusakan lempeng epifisis
korpus vertebrabagian depan, sehingga daerah itu menjadi
lemah dan timbul herniasi diskus intervertebralis melalui
MASALAH KESEHATAN REMAJA
bagian depan lempeng epifisis ke dalam korpus veeftebra,
membentuk benjolan yang disebut Schmorl's node.
Akne Vulgaris Schmorl s node ini akanmerusak lempeng epifisis di daerah
Akne vulgaris merupakan penyakit kulit yang disebabkan itu, baik scara langsung atau melalui gangguan pada
oleh inflamasi kronik unit pilosebasea yang ditandai oleh perdaran darah di tempat itu. Penyakit ini dapat sembuh
pembentukan komedo, papula, pustula, nodul dan pada spontan, pengobatan biasanya ditujukan untuk mencegah
beberapa kasus diserlai jaringan parut, dengan predileksi kifosisnya bertambah progresif.
di wajah, leher, lengan atas, dada dan punggung. Sekitar
90%o remaja mengalami akne dalam berbagai derajat dan Skoliosis
sekitar 20%o membttuhkan pertolongan dokter. Kelenjar Skoliosis adalah deformitas tulang belakang berupa deviasi
sebasea, merupakan kelenjar yang tidak aktif sebelum masa ke lateral. Skoliosis dapat bersifat nonstruktural (misalnya
pubertas. Pada pubertas, terjadi peningkatan androgen, akibat postural, nyeri dan spasme otot paraspinal, tungkai
baik androgen adrenal (dehidroepiandrosteron sulfat, tidak sama panjang), dapat juga bersifat ,struktural. Salah
DHEA-S), maupun androgen dari testis (testosteron). satu skoliosis strukrural yang sering menyerang remaja
Androgen ini akan meningkatkan produksi sebum yang adalah skoliosis idiopatik adolesen, yang mulai timbul
lebih dari rata-rata dan keratinisasi abnormal duktus pada usia 10 tahun sampai umur pertumbuhan tulang
pilosebasea. Faktor lain yang turut berperan terhadap berhenti (16 tahun) dan kebanyakan menyerang remaja
timbulnya akne adalah kolonisasi bakteri Propioni- perempuan. Selain skoliosis, kelainan ini juga diser-tai rotasi
bacterium acnes, dan proses inflamasi. Akne dapat tulang belakang, sehingga mengganggu perkembangan
meninggalkan bekas yang buruk pada kulit sehingga tulang belakang dan iga, penyempitan kanalis spinalis,
menimbulkan rasa malu dan rendah diri pada pasiennya. kontraktur ligamen dan otot-otot sisi konkaf dan
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pendorongan organ-organ di dalam mediastinum. Dengan
penanganan akne pada remaja: 1). Perhatikan keadaan pemeriksaan radiologik tulang belakang, dapat diukur
emosional pasien; 2). Jelaskan pada pasien, bahwa sudut pembengkokan tulang belakang yang diseb:ut sudut
pengobatan dapat memakan wakhr yang lama; 3). Diet tidak Cobb. Berdasarkan besarnya sudut Cobb, dapal
memperburuk akne; 4). Lakukan anamnesis dan ditentukan derajat skoliosis, yaitu ringan (sudut Cobb <
pemeriksaan fisik yang baik, terutama tanda-tanda virilisasi 20"), sedang (sudut Cobb 2l'- 40") dan berat (sudut Cobb
pada perempuan, siklus menstruasi dan penggunaan obat >40"). Hampir semua skoliosis dapat ditangani secara
kontrasepsi; 5). Higiene kulit yang baik dan sikap yang konservatif. Tujuan pengobatan skoliosis adalah
penuh pengertian akan turut membanfu mengatasi masalah mencegah progresifitas skoliosis dan melakukan koreksi
akne pada remaja. dan stabilisasi skoliosis yang berat.
Tindakan bedah pada pasien skoliosis dilakukan bila :
pengobatan konservatifgagal, sudut Cobb >40', terdapat
Miopia
deformitas yang memberikan gangguan.
Miopia adalah kelainan refraksi akibat diameter antero-
posterior bola mata terlalu panjang atau kekuatan
pembiasan media refraksi terlalu kuat,sehingga bayangat Penyakit Osgood-Sch later
benda yang dilihat jatuh di muka retina. Miopia biasanya Penyakit Osgood-Schlater adalah amlsi tuberositas tibia
mulai timbui pada usia remaja dan dapat dicurigai bila yang diikuti nekrosis avaskular bagian tersebut. Pada anak-
seorang remaja tidak dapat membaca tulisan di papan tulis anak, tuberositas tibia terdiri dari tulang rawan berbentuk
di kelasnya dari bangku belakang, sehingga akan bolak- lidah yang merupakan kelanjutan dari epifisis proksimal
balik maju ke depan untuk membaca tulisan tersebut. tibia yang sangat rentan terhadap gayatarikan berulang-
Karena pasien miopia tidak dapat melihat jauh dan akan ulang dari tendon patela yang melekat pada tempat itu.
sangat jelas bila melihat dekat, maka miopia disebut juga Penyakit ini sering menyerang remaja laki-laki yang aktif.
rabun jauh. Pasien miopia akan sering mengeluh sakit Pasien akan mengeluh nyeri pada tuberositas tibia,
kepala dan mempunyai kebiasaan mengerenyitkan matanya terutarna bita berjalan, berlari atau berlutut. Pada
unfuk mencegah aberasi sferis atau untuk mendapatkan pemeriksaan radiologi akan tampak fragmentasi atau bagian
KESEHATANREMA.IA 99
yang ireguler dari tuberositas tibia. Penyakit ini akan di daerah subkutan dan jaringah lainnya. Faktor-faktor
sembuh spontan bila lempeng epifisis sudah menutup. yang sering menyebabkan asupan kalori berlebih adalah
Pasien dianjurkan untuk menghentikan kegiatan yang gangguan emosional, gaya hidup masa kini, paksaan ibu
dapat menyebabkan tarikan atau iritasi pada tuberositas yang mengharuskan anak menghabiskan makanannya
tibia, misalnya berlutut, jongkok, berlari, mendaki, main walaupun anak sudah kenyang, dan kebiasaan memberikan
sepak bola dan sebagainya. makanan tambahan berkalori tinggi pada usia yang terlalu
dini. Pada remaja yang gemuk, keinginan untuk makan
bertambah akibat pengalaman emosional yang kurang
Tuberkulosis menyenangkan, agresi yang terpendam dan proteksi
Tuberkulosis sering didapatkan pada remaja akibat daya
berlebihan yang terlalu lama. Untuk mengatasi hal ini harus
tahan tubuh yang rendah. Seringkali tidak memberikan
dilakukan pengaturan diet yang baik, aktivitas fisik dan
gejala y ang sp e s ifft , s ehin g ga p ad a r emaj a y ang men ge luh
olah raga yang cukup dan teratur, penanggulangan
batuk-batuk kronik atau penurunan berat badan harus
masalah psikologis yang ada, dan memotivasi pasien akan
dilakukan uji tuberkulin. Bila uji tuberkulin positif harus
pentingnya menurunkan berat badan. Remaja perempuan
dilanjutkan dengan pemeriksaan radiologi toraks untuk
yang gemuk, seringkali melakukan diet yang sangat ketat
diagnosis dan penatalaksanaan selanjutnya. Remaja yang
sehingga mengakibatkan timbulnya malnutrisi.
menderita tuberkulosis harus diberikan pengobatan yang
adekuat secepatnya. Selain itu asupan gizi juga harus
diperbaiki, terutama asupan protern. Anoreksia Nervosa
Anoreksia adalah keadaan nafsu makan kurang atau sama
sekali tidak ada, sedangkan anoreksia nervosa merupakan
Penyakit Menular Seksual anoreksia yang sangat berat, dimana pasien membiarkan
Penyakit menular seksual sering didapatkan pada remaja
dirinya terus menerus dalam keadaan kelaparan sehingga
yang aktif secara seksual. Usaha pencegahan meliputi
berat badannya turun secra drastis, biasanya terjadi pada
pendidikan kesehatan kepada para orang tua dan remaja,
remaja perempuan dan berhubungan dengan gangguan
menanamkan norrna-norna hidup yang baik pada anak,
psikologik. Kepribadian premorbid pasien pada umumnya
menanamkan sikap yang baik dan benar mengenai seks
adalah seorang yang perfeksionis, pengritik diri sendiri
kepada para remaja, kewaspadaan terhadap adanya
dan obsesif. Walaupun pertumbuhan fisiknya terganggu,
penyakit kelamin pada remaja.
aktivitas fisiknya terus berjalan. Perkembangan pubertas
terlambat, bahkan pada remaja perempuan dapat timbul
lnfeksi HIV amenora. Pasien kemudian menunjukkan kelainan
Berbagai faktor risiko infeksi HIV pada remaja meliputi psikologik seperti depresi, membatasi diri dalam pergaulan,
perubahan fisiologik pada remaja yang dapat memodulasi sukar berkomunikasi, dengan penampilan yang kaku dan
risiko infeksi dan pe{alanan alamiah HIV, aktivitas seksual tidak gembira. Penatalaks anaal ya77g terpenting adalah
tanpa proteksi atau dengan banyak pasangan, perilaku rehabilitasi nutrisi dan psikoterapi untuk memperbaiki
penggunaan obat (narkoba, alkohol), serta anak jalanan gangguan psikologiknya.
yang lari dari rumah. Untuk itu harus dilakukan upaya
pencegahan dan pengurangan risiko tertular HIV yang
Bulimia Nervosa
meliputi : l). Penyebaran informasi mengenai infeksi HIY
Bulimia nervosa adalah gangguan makan yang ditandai
transmisi dan pencegahannya; 2). Memasyarakatkan
oleh episode mengkonsumsi makanan yang banyak dalam
penggunaan kondom; 3). Membantu remaj a menilai sendiri
periode yang singkat (binge eating) diikuti tingkah laku
perilaku yang berhubungan dengan risiko; 4). Membantu
menurunkan berat badan (purging), seperti merangsang
remaja mengembangkan kemampuan komunikasi dan
muntah, gerak berlebihan, puasa berkepanjangan,
bersikap tegas terhadap berbagai ajakan dan tekanan yang
penyalahgunaan laksan dan diuretika. Pasien biasanya
menjurus ke perilaku berisiko.
mengalami depresi karena pengalaman binge eating dan
purging menimbulkan rasa bersalah, penyesalan yang
Defisiensi Besi dalam dan perasaan malu. Prinsip penatalaksanaan
Defisiensi besi sering didapatkan pada remaja, terutama bulimia adalah menurunkan pola makan bulimik serta
remaja perempuan setelah datangnya haid dan kurangnya mengatasi depresi dengan cara psikoterapi dan pemberian
asupan besi. obat anti depresan.
Obesitas Epilepsi
Obesitas biasanya terjadi pada golongan remaja tertentu Pada masa remaja terjadi maturasi susunan saraf pusat
akibat kebiasaan makan yang kurang baik dan aktivitas sehingga dapat menyebabkan perubahan serangan
fisik yang kurang. Akibatnya akan terjadi akumulasi lemak epilepsi. Serangan epilepsi petit mal biasanya akan
100 DASAR.DASAR ILMU PENYAKIT DALAM
menumn, tetapi pada umur 10-20 tahun, kejang umum dan Merokok
gangguan psikomotor dapat bertambah. Nampaknya Merokok merupakan suatu kebiasaan yang dapat
perubahan hormonal dan ansietas mempengaruhi memberikan kenikmatan bagi si perokok, tetapi dilain pihak
sensitivitas neuron, sehingga merubah pola serangan menimbulkan dampak buruk baik bagi si perokok sendiri
epileptik. maupun bagi orang-orang disekitamya. Nikotin merupakan
zat psikoaktif yang mengakibatkan kecanduan bagi
Kehamilan pada Awal Masa Remaja perokoknya. Nikotin diketahui dapat meningkatkan
Kehamilan pada remaja dapat terjadi baik akibat hubungan aktivitas motorik, menurunkan intelegensia anak yang
seks pranikah atau pemikahan dini. Terdapat bukti bahwa
dikandung oleh ibu yang perokok, meningkatkan risiko
disfungsi seksual pada laki-laki, meningkatkan risiko infeksi
bayi yang dilahirkan dari kehamilan demikian mempunyai
saluran napas, serangan asma, penyakit janfung koroner
berat badan lahir yang rendah dan sering menderita akibat
dan kanker paru. Berbagai tindakan preventif dan promotif
kelalaian para ibu yang masih belum matang.
yang terpadu perlu dilakukan untuk mengatasi masalah
merokok di kalangan remaja.
Kecelakaan
Risiko kecelakaan pada remaja cukup tinggi seiring dengan
meningkatnya aktivitas remaja untuk melakukan berbagai
Kenakalan Remaja
Kenakalan remaja merupakan tindakan kriminal yang
bentuk kreatifitas serta untuk menunjukkan kemandirian-
dilakukan oleh remaja yang berumur kurang dari 17-18
nya. Keberanian untuk mengambil risiko serta emosi yang
tahun. Kelakuan seorang remaja banyak dipengaruhi oleh
meledak-ledak menjadi salah satu faktor risiko terjadinya
kecelakaan pada remaja. Umumnya kecelakaan lebih sering
lingkungan keluarganya. Kenakalan remaja biasanya
berhubungan dengan kurangnya pengawasan di rumah,
terjadi pada remaja laki-laki dibandingkan perempuan,
kurang kasih sayang, tidak ada pembatasan atas perilaku
karena remaja laki-laki lebih aktif secara fisik dibandingkan
yang agresif, terlalu manja atau terlalu sering dihukum.
remaja perempuan. Berbagai bentuk kecelakaan yang dapat
Berbagai faktor yan turut berperan terhadap timbulnya
menimpa remaja adalah kecelakaan lalu lintas, kecelakaan
kenakalan remaj a meliputi faktor-faktor sosial, ekonomi,
di tempat kerja atau sekolah, kecelakaan akibat olah raga,
agaffia, pendidikan dan bahkan faktor politik.
kekerasan, baik karena penganiayaan maupun karena
usaha bunuh diri. Kecelakaan merupakan salah satu
penyebab mortalitas, morbiditas dan kecacatan di kalangan
remaja, sehingga perlu dilakukan berbagai tindakan REFERENSI
pencegahan dan pengendalian sedini mungkin. Upaya ini
Budiman M. Perkembangan Psikososial pada Anak. Dalam:Markum
harus melibatkan berbagai pihak, seperti orang tua, guru,
AH, Ismael S, Alatan H, Akib A et al (eds). Buku Ajar Ilmu
lingkungan fisik dan sosial, media massa, tenaga Kesehatan Anak. lst ed. Bagian Ilmu Kesehatan Anak FKUI,
kesehatan, kebijakan pemerintah dan perundang- Iakarta 1991.
undangan. Hasan R, Napitupulu PM Buku Kuliah Ilmu Kesehatan Anak, jilid 1.
Cet 4. Bagian Ilmu Kesehatan Anak FKUI, Jakarta, 1985.
Lachelin GCL. Introduction to Clinical Reproductive Medicine. 1st
Penyalahgunaan Zat atau Obat ed. Butterworth-Heinemann, London 1991.
Penyalahgunaan obat atalu zat merupakan setiap Markum AH. Tumbuh-Kembang. Dalam:Markum AH, Ismael S,
penggunaan zat atat obat yang menyebabkan gangguan Alatan H, Akib A et al (eds). Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak.
fisik, psikologik, ekonomi, hukum atau sosial, baik pada lst ed. Bagian Ilmu Kesehatan Anak FKUI, Jakarta 1991.
individu pengguna, maupun orang lain sebagai akibat Needlman RD. Growth and Development. In : Behrman RE,
tingkah laku pengguna tersebut. Berbagai faktor risiko Kliegman RM, Jenson HB (eds). Nelson Textbook of Pediat-
rics. 17th ed. WB Saunders, Philadelphia,2004.
penyalahgunaan obat pada remaja meliputi faktor genetik,
Soetjiningsih. Buku Ajar Tumbuh Kembang Remaja dan
pola asuh dalam keluarga, pengaruh teman, atau gangguan Permasalahannya, 1st ed. Sagung Seto, Jakarta,2004.
psikiatri. Obat-obat yang sering disalahgunakan meliputi Styne D. Puberty. In:Greenspan FS, Gardner DG (eds). Basic and
antidepresan, stimulan, halusinogen, derivat opium dan Clinical Endocrinology. 7th ed. McGraw-Hill Co, New York,
juga alkohol. Di beberapa negara, konsumsi alkohol sering 2004.
dihubungkan dengan kebudayaan setempat. Mengingat
dampak penyalahgunaal zat dan obat yang luas, maka
penanganannya harus dilakukan secara terpadu.
t7
KESEHATAN PEREMPUAN
Siti setiati, Purwita W. Laksmi
perhatian besar pada pendidikan pasien dan keterlibatan perempuan yang menyadari bahwa kanker paru-paru
dalam pencegahan penyakit serta pengambilan keputusan merupakan penyebab utama kematian akibat kanker pada
medis. perempuan. Dokter pun acapkali kurang mengenali risiko
penyakit kardiovaskular pada perempuan. Adanya
kesalahan persepsi ini menyebabkan kurangnya perhatian
RISIKO PENYAKIT: ANTARA PERSEPSI DAN untuk memodifftasi faktor-faktor risiko seperti dislipidemia,
KENYATAAN hipertensi, dan merokok pada perempuan.
101
102 DAIiAR-DASAR ILMU PENYAKIT DALAM
tiga puluh tahun terakhir, namun justru meningkat pada Oleh karena adanya persepsi bahwa perempuan
perempuan. Tampilan PJK berbeda pada perempuan yang memiliki risiko yang rendah untuk pJK, mereka
umumnya terjadi pada usia 10-15 tahun lebih tua mendapatkan intervensi yang lebih sedikit untuk faktor
dibandingkan pria, serta perempuan cenderung memiliki risiko yang dapat dimodifikasi dibandingkan pria.
komorbid lain seperti hipertensi, gagal jantung kongestif, Pencegahan sekunder pada perempuan yang telah
dan diabetes melitus. Berdasarkan peneliti an Framingham, diketahui menderita PJKjuga kurang optimal. Data dasar
angina merupakan gejala awal tersering pada perempuan, pada penelitian the Heart and Estrogen/progestin
sedangkan pada pria adalah infark miokard. perempuan Replacement Study (HERS) mendapatkan hatya 30%o
lebih sering mengalami gejala yang tidak khas (atipikal), perempuan dengan PJK yang minum beta blocker dan
seperti mual, muntah, dan nyeri punggung bagian atas. hanya 45%o yang minum obat-obatan penurun lipid.
Perempuan yang menderita infark miokard cenderung
untuk mengalami henti jantung atau syok kardiogenik, Pengaruh terapi sulih hormon (TSH) pada penyakit
sementara pada pria terjadi takikardia ventrikular. Semakin kardiovaskular. Hasil penelitian FIERS dan Women b Health
muda perempuan mengalami infark miokard, semakin tinggi Initiative (WHD telah menyebabkan perubahan radikal
risiko kematiannya dibandingkan pria pada usia yang dalam TSH. HERS merupakan uji klinis pencegahan
sama; kematian perempuan berusia kurang dari 50 tahun sekunder yang meneliti 2.763 perempuan pascamenopause
yang mengalami infark miokard, dua kali lebih banyak dengan PJK yang secara acak mendapatkan TSH
daripada pria. (combined conlinuous conjugated equine eslrogen 0,625
Selain itu, terdapat perbedaan jenis kelamin dalam mg qd da;r medroxyprogesterone acetate 2,5 mg qd) atau
akurasi prosedur diagnostik teftentu. Elektrokardiogram plasebo selama rerata 4,7 tahun. Penelitian tersebut
dengan latihan (exercis e el ectroc ardiogram) memiliki hasil menemukan peningkatan kejadian PJK sebesar 50o/o pada
positif palsu dan negatif palsu bermakna pada perempuan kelompok yang mendapat TSH dalam tahun pertama uji
dibandingkan pada pria. Perempuan cenderung untuk klinis berlangsung, meskipun terjadi penumnan low-den-
tidak mendapatkan terapi seperti angioplasti, trombolitik, sily lipoprotein (LDL) dan peningkatan kolesterol HDL
yang bermakna. Penelitian HERS II juga menunjukkan tidak
coronary artery bypass grafts (CABG), beta blockers,atau
aspirin. Hasil terapi intervensi juga berbeda. perempuan ada perbedaan kejadian PJK setelah evaluasi lanjutan
yang menjalani CABG biasrinya penyakitnya sudah lanjut, selama 2,7 tahun. Sementara penelitian WHI pada 16.608
dengan laju mortalitas perioperatif yang lebih tinggi, perempuan berusia 50-79 tahun yang secara acak menerima
keluhan angina tidak terlalu berkurang, danpatensi graft kombinasi estrogen dan progesteron (8.506 perempuan)
juga kurang, meskipun laju kesintasan 5-10 tahun sama atau plasebo (8. 1 02 perempuan), dihentik an pada Mei 2002
dengan pria. Sementara perempuan yan g menjalanip erc u - setelah dilakukan pemantauan evaluasi selama 5,2 tahw
taneous transluminal coronary angioplasty (pTCA) karena pada kelompok perempuan yang mendapat TSH
memiliki keberhasilan angiografi dan klinis awal yang lebih terdapat peningkatan risiko kanker payudara yang invasif
rendah daripada pria, meskipun kejadian stenosis kembali dan pengkajian terhadap hasil penelitian secara
lebih kecil dan dampak jangka panjang yang lebih baik. keseluruhan menunjukkan lebih banyak risiko daripada
Terapi trombolitik pada perempuan juga memberikan manfaat pemberian TSH. Bila dibandingkan dengan
manfaat yang tebih sedikit dan lebih sering terjadi kelompok plasebo, perempuan dalam kelompok yang
komplikasi perdarahan yang serius. Adanya perbedaan- mendapat TSH,26yo lebih banyak mengalami kanker
perbedaan tersebut di atas tampaknya karena faktor usia payudara, 29%lebih banyak mengalami PJK,41% lebih
yang lebih tua, lebih banyak komorbid, dan pJK yang lebih banyak mengalami strok, dan peningkatan tirnbulnya
berat pada perempuan saat timbul infark miokard atau emboli paru lebih dari dua kali. Meskipun pada kelompok
prosedur pengobatan dilakukan. yang mendapat TSH terdapat penurunan 33Yo kejadian
Peningkatan kadar kolesterol, hipertensi, merokok, fraktur panggul dan penurunan3To/o kanker kolon, indeks
obesitas, rendahnya kadar high-density lipoprotein global hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa
(HDL), diabetes melitus, dan kurangnya aktivitas fisik kelompok yang mendapat TSH, 15% lebih tinggi kejadian
merupakan faktor risiko penting pJK baik pada perempuan adv ers e ev ent-ty a dibandingkan kelompok plasebo.
yang merupakan faktor risiko PJK seperti obesitas, akibat kehamilan atau kastrasi, namun mayoritas penelitian
hipertensi, dan dislipidemia. perempuan pramenopause menunjukkan bahwa pemberian estrogen dan progestin
yang menderita DM akan kehilangan efek kardioprotektif eksogen dalam TSH atau kontrasepsi oral tidak mengubah
darijenis kelaminperempuan dan memiliki angka PJKyang insidens maupun aktivitas penyakit autoimun. Pajanan
sama dengan pria. Perempuan pramenopause dengan DM terhadap antigen fetus, termasuk sel fetus yang
juga mengalami gangguan fungsi endotel dan penurunan bersirkulasi dan menetap di jaringan tertentu diduga
respons vasodilatasi koroner yang merupakan meningkatkan risiko respons autormun.
predisposisi terj adinya komplikasi kardiovaskular.
lnfeksi HIV
Hipertensi Perempuan selain berisiko dua kali lebih tinggi untuk
Setelah usia 60 tahun, hipertensi di Amerika Serikat lebih terinfeksi HIV dari pasangan seksualnya dibandingkan pria,
banyak diderita oleh perempuan dibandingkan pria karena juga lebih cenderung terinfeksi oleh berbagai varians
angka harapan hidup perempuan yang lebih tinggi dan virus. Perempuan yang terinfeksi HIV juga lebih cepat
tingginya prevalensi hipertensi pada kelompok usia yang mengalami penurunan jumlah sel CD4 dan lebih sering
lebih tua. Hipertensi sistolik terisolasi tetjadi pada 30%o mengalami kandidiasis.
perempuan berusia lebih dari 60 tahun. Hormon seks Penyakit menular seksual lain seperti infeksi klamidia
mempengaruhi tekanan darah; baik perempuan yang dan gonore merupakan penyebab penting infertilitas pada
hipefiensi maupun yang tekanan darahnya normal, memiliki perempuan, serta infeksi virus papiloma merupakan
tingkat tekanan darah yang lebih tinggi selama fase predisposisi terj adinya kanker serviks.
folikular dibandingkan pada fase luteal. Penelitian Nurse
Health Study mendapatkan risiko relatif terjadinya Osteoporosis
hipertensi pada pengguna kontrasepsi oral sebesar 1,8 Osteoporosis lebih sering terjadi pada perempuan
namun risiko ini lebih rendah dengan penggunaan dibandingkan pria pada usia yang sama. Massa tulang
preparat kontrasepsi dosis rendah yang baru, sedangkan lebih tinggi dan kehilangan tulang terjadi lebih lambat pada
TSH tidak berkaitan dengan hipertensi. Di antara penyebab pria. Patah tulang panggul osteoporotik merupakan salah
hipertensi sekunder, terdapat kecenderungan displasia satu morbiditas utama pada perempuan usia lanjut. Asupan
f,rbromuskular arteri renalis pada perempuan. Efektivitas kalsium, vitamin D, dan hormon estrogen memiliki peran
berbagai antihiperlensi sebanding antara perempuan dan penting dalam pembentukan dan kehilangan tulang.
pria, namun efek samping lebih cenderung dialami oleh Asupan kalsium, terutama pada masa remaja, menjadi faktor
perempuan. Sebagai contoh, batuk akibat antihipertensi penentu penting puncak massa tulang. Defisiensi estro-
penghambat enzim konversi angiotensin (angiotensin- gen berkaitan dengan peningkatan aktivitas osteoklas dan
converting enzyme inhibitors) lebih cenderung terjadi pada penurunan jumlah unit pembentuk tulang sehingga dapat
perempuan. menyebabkan terjadinya kehilangan tulang. Penelitian
terakhir mendapatkan bahwa sama halnya dengan
Gangguan Autoimun perempuan, estrogenluga merupakan penentu penting dari
Gangguan autoimun lebih sering terjadi pada perempuan massa tulang pria (hasil dari aromatisasi androgen menjadi
dibandingkan pria, termasuk di antaranya penyakit hati estrogen oleh enzim aromatase di tulang).
dan tiroid autoimun, lupus, artritis rematoid, skleroderma,
sklerosis multipel, dan trombositopenia purpura idiopatik, Farmakologi
namun tidak ada perbedaan jenis kelamin dalam insidens Secara umum, perempuan memiliki berat badan lebih
DM tipe I dan spondilitis ankilosa. rendah, organ lebih kecil, persentase lemak tubuh lebih
Secara umum terdapat perbedaan jenis kelamin dalam tinggi, dan total cairan tubuh lebih sedikit dibandingkan
infeksi virus karena adatya perbedaan terhadap pajanan pria, namun adanya perbedaan dalam kerja dan
dan imunisasi yang diperoleh. Selain itu terdapat pula metabolisme obat antar jenis kelamin tidak dipengaruhi
perbedaan jenis kelamin dalam respons imun dan reaksi oleh perbedaan ukuran dan komposisi tubuh tersebut.
efek samping vaksin, sebagai contoh artritis pascavaksinasi Steroid gonadal mengubah pengikatan dan metabolisme
lebih cenderung terjadi pada perempuan. sejumlah obat. Siklus menstruasi dan kehamilan dapat
Mekanisme adanya perbedaan antara jenis kelamin mengubah kerja obat. Perempuan lebih banyak yang
tersebut belum bisa dijelaskan sepenuhnya. Respons imun mengkonsumsi obat-obatan termasuk obat bebas (over-
adaptif lebih kuat pada perempuan dibandingkan pria, the-counter drugs) dan suplemen, membutuhkan dosis
kemungkinan karena stimulasi oleh estrogen dan neuroleptik yang lebih rendah untuk mengontrol
penghambatan oleh androgen terhadap imunitas selular. skizofrenia, dan lebih cepat terbangun setelah pemberian
Terdapat variasi respons imun selama siklus menstruasi obat anestesi pada dosis yang sama dibandingkan pria.
dan aktivitas dari gangguan autoimun tertentu berubah Konsumsi obat-obatan yang lebih banyak dan adanya
104
DASAR-DASAR ILMU PEiIYAKIT DALAM
perbedaan biologis tersebut menyebabkan kejadian reaksi penyakit paru obstruksi kronis dan kanker paru-paru
efek samping obat lebih banyak drjumpai pada perempuan dibandingkan pria meskipun pada tingkat pajanan terhadap
dibandingkan pria. rokok yang lebih rendah.
endometrium.Walaupun demikian, adanya menstruasi yang perdarahannya sedang, pasien dapat diberikan kontrasepsi
teratur namun lebih sering daripada jarak antar menstruasi oral estrogen dosis tinggi selama 3 minggu atau regimen
2l hari (polimenore), masih mungkin suatu variasi normal. 3-4 pil kontrasepsi oral dosis rendah per hari selama I
Perdarahan uterus disfungsional merupakan minggu kemudian diikuti dengan penurunan ke dosis lazim
perdarahan menstruasi yang tidak dapat diduga baik dalam sampai 3 minggu. Jika perdarahannya berat, pasien perlu
hal jumlah, awitan, dan lamanya, serta biasanya tidak dirawat di rumah sakit, tirah baring, dan diberikan suntikan
menimbulkan rasa nyeri. Kelainan ini bukan akibat estradiol valerate (10 mg) dan hydroxyprogesterone
abnormalitas dari uterus namun akibat anovulasi yang caproate (500 mg) intramuskular atau coniugated
kronis. Perdarahan uterus disfungsional dapat terjadi pada estrogens (25 mg) intravena atau intramuskular. Preparat
perempuan yang mengalami gangguan sementara dari besi juga perlu diberikan dan untuk mencegah kekambuhan
sinkronisasi pola hipotalamus-hipofisis-ovarium yang dapat diberikan kontrasepsi oral siklik selama 2-3 bulan
diperlukan dalam siklus ovulasi, terutama pada masa atau dapat dilakukan induksi menstruasi setiap 2-3 bulan
reproduksi yang ekstrim, yaitu pada awal menarche dan dengan l0 mgmedroxyprogesterone acelate oral, 1-2 kali
periode perimenopause, serta setelah mengalami stres atau per hari selama 10 hari. Jika pemberian terapi hormon gagal
sakit. mengontrol perdarahan uterus, perlu dilakukan biopsi
Perdarahan uterus disfungsional primer dapat endometrium, histeroskopi, atau dilatasi dan kuretase untuk
disebabkan oleh tiga kelainan berikut: l) Estrogen with- diagnosis dan terapi.
drawal bleeding,biasanya tidak menimbulkan rasa nyeri, Adapun amenore didefinisikan sebagai kegagalan
terjadi jika estrogen diberikan pada perempuan untuk terjadiny a menarche setelah berusia I 5 tahun, tanpa
pascamenopause atau yang telah dikastrasi namun melihat ada atau tidak adanya tanda seks sekunder.
kemudian dihentikan pemberianny a; 2) Es trogen break- Amenore juga dapat didehnisikan sebagai tidak terjadinya
through bleeding, merupakan tipe perdarahan uterus menstruasi selama 6 bulan pada perempuan yang memiliki
disfungsional tersering, terj adi bila terdapat stimulasi riwayat menstruasi secara periodik sebelumnya. Amenore
terhadap endometrium oleh estrogen secara terus menerus, diklasifikasikan berdasarkan kelainan fisiologis yang
tanpa terputus oleh sekresi progesteron secara siklik dan mendasarinya, yaitu akibat defek anatomi, kegagalan
withdrawal. Kelainan ini umumnya akibat anol, rlasi yang ovarium, dan anolulasi kronis dengan atau tanpa adatya
berkaitan dengan produksi estrogen asiklik yang kronis estrogen. Klasifikasi amenore menjadi primer (tidak pemah
seperti pada sindrom ovarium polikistik. Perempuan dengan mengalami menstruasi) atau sekunder (pernah terdapat
kelainan tersebut mungkin memiliki riwayat menstruasi periode menstruasi sebelumnya namun kemudian berhenti)
yang tidak teratur dan tidak dapat diduga, oligomenore, kurang bermanfaat, karena beberapa kelainan dapat
atau amenore. Selain it:u, estrogen breakthrough menyebabkan baik amenore primer maupun sekunder,
bleeding juga dapat terjadi pada perempuan yang sebagai contoh umumnya perempuan yang menderita
menderita hipogonadisme dan diberikan estrogen secara disgenesis gonad mengalami amenore primer, tetapi pada
terus menerus maupun pada perempuan yang menderita beberapa kasus dapat memiliki beberapa folikel dan
tumor ovarium yang mensekresi estrogen. Perdarahan pada berol.ulasi selama beberapa waktu.
estrogen breakthrough bleeding dapat berat dan tidak Evaluasi pasien dengan amenore dapat dilihat pada
dapat diduga baik dalam hal lama, jumlah, dan waktu gambar 1. Pada pemeriksaan fisis perlu diperhatikan
terjadinya. Endometrium umumnya tipis karena perbaikan mengenai derajat maturasi dari payudara, rambut pubis
jaringan di antara episode perdarahan tidak sempurna; 3) dan aksila, serta genitalia eksterna, status
Pro gesterone breakthrough bleeding,terjadi bila terdapat estrogen, dan ada atau tidaknya uterus. Kemungkinan
rasio progesteron terhadap estrogen yang tinggi dan adanya kehamilan harus disingkirkan pada setiap
abnormal, misalnya pada perempuan yang menggunakan perempuan yang mengalami amenore. Jika status
kontrasepsi oral dosis rendah secara terus menerus. estrogen sulit ditentukan dan pasien tidak hamil, dapat
Pendekatan pasien dengan perdarahan uterus dicoba pemberian 70 mg medroxyprogesterone acetate
disfungsional meliputi anamnesis mengenai riwayat pola per oral, l-2xlhaiselama 5 hari atau l00mgprogesterone
menstruasi dan terapi hormonal sebelumnya, pemeriksaan intramuskular. Jika kadar estrogen adekuat dan hakhrsjalan
fisis terhadap rektum, kandung kemih, vagina, atau serviks lahir utuh, menstruasi seharusnya terjadi dalam satu
untuk menyingkirkan kemungkinan sumber perdarahan minggu setelah pemberian progestogen berakhir' Jika
selain dari uterus; jika perdarahan memang berasal dari menstruasi teisebut terjadi (withdrawal bleeding),
uterus, adanya kelainan yang berkaitan dengan kehamilan diagnosisnya adalah anovulasi kronis dengan adatya
perlu disingkirkan, seperti abortus atau kehamilan ektopik. estrogen yang biasanya disebabkan oleh sindrom ovarium
Jika diagnosis perdarahan uterus disfungsional telah polikistik. Jika tidak terj a di withdrawal bl eeding atathany a
ditegakkan dan perdarahannya tidak banyak serta tidak terdapat spotting, evaluasi selanjutnya tergantung pada
terdapat diskrasia perdarahan, dapat dilakukan observasi hasil pemeriksaan prolaktin; jika terdapat peningkatan
tanpa melakukan intervensi dulu, namun jika kadar prolaktin atau galaktore, perlu dilakukan pemeriksaan
106 DASAR.DASAR ILMU PEITYAKIT DALAM
Peningkatan
prolaktin
Pemberian estogen +
progestogen siklik
Anovulasi kronis
dengan adanya
estrogen (sindrom
ovarium polikstik)
Gambar 1. Alur diagram evaluasi perempuan dengan amenore; garis putus-putus menunjukkan bahwa pada
beberapa kasus, diagnosis yang tepat dapat dicapai berdasarkan anamnesis dan pemeriksain fisis saja
pencitraan hipofisis. Jika terdapat peningkatan kadar FSH, diagnosisnya adalah anovulasi kronis tanpa adanya
namun anovulasi tanpa adanya estrogen dan kadar estrogen (amenore hipotalamus fungsional) dan diperlukan
prolaktinnya normal, diagnosisnya adalah kegagalan pemeriksaan pencitraan hipotalamus-hipofisis, tanpa
ovarium, sedangkan jika kadar gonadotropinnya rendah melihat hasil pemeriksaan kadar prolaktin, untuk
atau normal, diagnosisnya dapat berupa kelainan me-nyingkirkan adanya tumor hipotalamus-hipofisis,
hipotalamus-hipofisis atau defek anatomi dari traktus jalan mengingat amenore hipotalamus fungsional merupakan
lahir. Diagnosis kelainan jalan lahir umumnya dapat diagnosis perek-sklusionam.
ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisis,
namun jika temuan klinis tidak terlalu jelas, dapat diberikan
Nyeri Pelvis
1,25 mg conjugated estrogens per oral per hari selama 3
Nyeri pelvis dapat bersifat fisiologis maupun akibat
minggu dengan tambahan 70 mg medroxyprogesterone
kelainan organik. Nyeri pelvis fisiologis berkaitan dengan
acetate dalam 7- 1 0 hari terakhir pemberian estrogen, dan
ovulasi dan menstruasi, sedangkan nyeri pelvis akibat
selanjutnya diobservasi selama 10 hari. Jika tidak terjadi
kelainan organik dapat diklasifikasikan sebagai nyeri
wilhdrawal bleeding, diagnosis defek anatomi traktus jalan uterus, adneksa, vulva atau vagina, dan nyeri yang
lahir dipastikan dengan pemeriksaan histerosalfingografi berkaitan dengan kehamilan.
atau histeroskopi, namun jika withdraw al bleeding terjadi,
Iritasi peritoneum oleh cairan folikular yang dilepaskan
I(ESEHIIIIANPEREMPUAT{
r07
ke dalam rongga peritoneum saat ovulasi, menyebabkan berhubungan seksual jika terdapat keterlibatan ligamen-
nyeri perut bawah yang bersifat tumpul dan timbul pada tum posterior uterus.
pertengahan siklus menstruasi selama beberapa menit Nyeri vulva atau vagina umumnya akibat infeksi
sampai beberapa jam. Pada perempuan yang mengalami vaginitis yang ditandai adanya duh dan pruritus vagina,
ovulasi, gejala somatik seperti edema, pembesaran namun nyeri vulva dapat pula disebabkan oleh vulvitis
payudara, rasa kembung atau tidak nyaman di perut yang herpes, kondiloma akuminata, dankista atau abses kelenjar
timbul beberapahari menjelang menskuasi mungkin tidak Bartholin.
bermakna atau menimbulkan hendaya, namun dapat pula Nyeri pelvis yang berkaitan dengan kehamilan antara
menyebabkan gejala iritabel, depresi, dan letargi yang lain adalah abortus dankehamilan ektopik. Abortus insipien
timbul akibat perubahan kadar steroid gonad dan disebut atau abortus inkomplit seringkali bermanifestasi sebagai
sebagai sindrom pramenstruasi. Sindrom pramen-stmasi kram uterus, perdarahan, atau keluarnyajaringan setelah
ini berdasarkan penelitian uji klinis secara acak terkontrol, adanya periode amenore. Manifestasi klinis kehamilan
dapat membaik dengan pemberian serotonin-reuptake ektopik dapat bersifat perlahan-lahan maupun berupa
inhibitor harian. perdarahan intraperitoneum dan kematian ibu yang terjadi
Rasa kram uterus yang berat selama menstruasi yang tiba-tiba.
berol'ulasi tanpa adanya kelainan pelvis disebut sebagai
dismenore primer. Dismenore primer ini disebabkan iskemia Kontrasepsi
uterus yang diinduksi oleh prostaglandin dan dapat diterapi Tak ada satu pun metode kontrasepsi yang ideal, meskipun
dengan obat antiinflamasi nonsteroid dan/atau kontrasepsi semuanya lebih aman dibandingkan menjalani kehamilan
oral. Dismenore berat yang berkaitan dengan penyakit itu sendiri. Efektivitas suatu metode kontrasepsi
pelvis disebut sebagai dismenore sekunder (nyeri pelvis tergantung pada efikasi dari metode itu sendiri, kepatuhan'
akibat kelainan organik). dan penggunaan yarrg tepat. Pengetahuan mengenai
Dismenore sekunder berupa nyeri uterus seringkali manfaat dan kerugian dari masing-masing kontrasepsi
bersifat kronis, terus menerus, dan meningkat sangat penting dalam konseling individu mengenai metode
intensitasnya selama menstruasi atau saat berhubungan yang paling aman dan konsisten dengan gaya hidupnya
seksual. Penyebab nyeri uterus ini meliputi leiomioma (Tabel 1).
(terutama leiomioma submukosa dan berdegenerasi), Alat kontrasepsi metode penghalang (seperti kondom,
adenomiosis, stenosis serviks, dan infeksi yang berkaitan diafragma, dan cervical caps) dan spermisida mudah
dengan manipulasi uterus yang dilakukanpada saat dilatasi didapat, bersifat sementara (reversibel), dan memiliki efek
dan kuretase atau pemasan gan intrauterine devices (IUD)' samping lebih rendah daripada metode hormonal, namun
sedangkan nyeri pelvis akibat kanker endometrium atau efektivitasnya sangat tergantung pada kepatuhan dan
serviks biasanya merupakan manifestasi lanjut dari pemakaian yang tepat. Manfaat lain dari metode
penyakit tersebut. penghalang adalah dapat memberikan perlindungan
Penyebab tersering nyeri adneksa (tuba falopi dan terhadap transmisi penyakit menular seksual (PMS),
ovarium) adalah infeksi, namun dapatpula disebabkan oleh
kista atau neoplasma ovarium maupun endometriosis pada
tuba falopi, ovarium, atau peritoneum. Salfingoooforitis
bermanifestasi sebagai nyeri perut bawah, demam disertai Efektivitas Efektivitas
Pemakaian
Secara Berkelanjutan
menggigil, dan timbul beberapa hari setelah periode Metode
Kontrasepsi Teoritis
Sebenarnya selama 1
(%l
menstruasi. Penyakit inflamasi panggul kronis dapat t%l tahun (%)
goyang serviks, nyeri adneksa, dan penebalan dan/atau - pna 99,8 99,6 100
- perempuan
massa adneksa. Pemeriksaan penunjang yang dapat Alat lntrauterus 99 97 78
dilakukan antara lain USG abdomen atau vagina. Jika terj adi - CopperT3S0 98 97 81
- Progestased 99,9 99,8
peritonitis akibat rupturnya abses tuboovarium, penyakit - Mirena 72
ooo
inflamasi panggul tersebut menjadi kasus bedah darurat. Pil Kontrasepsi Oral 97
- kombinasi 99,5 97
Nyeri akibat kista atau neoplasma ovarium dapat - progestin saja
bertambah berat jika terjadi ruptur atau torsiodari Progestin Jangka 99,7 99,7 70
OE
Panjang 99,7 99,7
massanya. Luasnya jaringan endometriosis tidak selalu
- Depo-Provera
berkorelasi dengan beratnya gejala, nyeri yang timbul - Norplant
lazimnya meningkat saat menstruasi, dan juga saat
108 DASAR-DASAR ILMU PENYAKIT DALAITI
namun kondom dengan membran natural kurang efektif dan penyakit kandung empedu meningkat pada
dibandingkan kondom lateks dan penggunaan lubrikan penggunaan progestin suntik.
berbahan dasar petroleum dapat mendegradasi kondom Hubungan seksual tanpa perlindungan alat kontrasepsi
dan menurunkan efektivitasnya dalam mencegah infeksi memiliki insidens kehamilan sebesar 80% namun insidens
HM tersebut dapat diturunkan hingga menjadi 2oh detgan
Efektivitas ligasi tuba untuk sterilisasi pada perempuan penggunaan alat kontrasepsi darurat yang diminum dalam
sangat tinggi dengan laju kumulatif kehamilan selama l0 72 jam setelah hubungan seksual tanpa perlindungan alat
tahun sebesar 1,85 per 100 perempuan, namun jika kontrasepsi tersebut dilakukan (Ovral, 2 tablet dengan
kehamilan tetap terjadi, risiko untuk timbulnya kehamilan interval waktu 12 jam Lo/Ovral,4 tablet dengan interval
ektopik dapat mencapai30o/r. Risiko prosedur vasektomi waktu 12 jam; Preven, kombinasi 50 mg etinil estradiol dan
untuk sterilisasi pada pria lebih kecil, memiliki efektivitas 0,25 mg levonorgestrel; Plan 8,0,J5 mg levonorgestrel).
tinggi, dan dapat dilakukan saat rawat jalan. Walaupun Efek samping preparat hormon berdosis tinggi ini meliputi
demikian, kondisi azoo spermia dapat tertund a hingga 2 - 6 mual, muntah, dan nyeri padapayud,ara.
bulan sehingga alat kontrasepsi lain harus digunakan
sampai tercapai keadaan ejakulat bebas sperma sebanyak
dua kali yang membuktikan telah terjadi kondisi steril.
Alat kontrasepsi intrauterus atau IUD mencegah
terjadinya kehamilan melalui efek spermisida dari reaksi Kontraindikasi Risiko Penyakit
inflamasi steril akibat adanya benda asing dalam rongga A. Absolut Meningkat
tterus (copper IUDs) atau melalui penglepasan progestin 1. Riwayat tromboemboli I Penyakitjantung
(Progestasert, Mirena).IUD yang digunakan saat ini tidak atau strok koroner, hanya t pada
2 Riwayat tumor yang perokok >35, tidak
berkaitan dengan peningkatan infeksi daerah panggul dan tergantung estrogen berkaitan dengan tipe
infertilitas seperti yang terjadi pada alat IUD terdahulu. J Penyakit hati aktif progestin
Sebelum dilakukan insersi IUD, diperlukan pemeriksaan 4 Kehamilan 2. Hipertensi, RR 'l,B
5. Perdarahan uterus (pengguna) dan 1,2
penyaring terhadap adatyaPMS dan IUD sebaiknya tidak abnormal yg tak (riwayat penggunaan)
digunakan oleh perempuan yang berisiko tinggi untuk terdiagnosis 3 Trombosis vena, RR 4,
b Hipedrigliseridemia meningkat nyata dg
menderita PMS atau endokarditis bakterial. 7 Perempuan perokok mutasi gen faktor V
Tiga formulasi utama alat kontrasepsi oral pil adalah berat (> 1 5 Leiden atau protrombin
kombinasi estrogen-progestin dosis tetap, kombinasi batang/hari) yg 4. Strok, hanya 1 bila
berusia lebih dari 35 berkombinasi dg
estrogen-progestin yang bersifat phasic, dan yang berisi tahun hipertensi, hub. dg
progestin saja. Alat kontrasepsi oral bekerja dengan B Relatif migren belum jelas
menekan ovulasi serta mengubah mukus serviks dan 1 Hipertensi 5. Trombosis vena
2. Mendapat terapi serebral, RR 13-15,
endometrium sehingga implantasi dan transpor spelma antikonvulsan sinergis dg mutasi gen
menurun. Pengguna alat kontrasepsi tersebut harus protrombin
berhati-hati agar tidak lupa meminum pil karena berpotensi 6 Kanker serviks, RR 2-4
Menurun
untuk terjadinya orulasi. Efek samping meliputi break- '1. Kanker ovarium, risiko
through bleeding, amenore, nyeri pada payudara, dan menurun 50%
bertambahnya berat badan. Kontraindikasi dan risiko 2 Kankerendometrium,
risiko menurun 40%
penyakit dapat dilihat pada tabel 2. Minipil yang berisi
Tidak ada efek
mikrodosis progestin saja, kurang efektif sebagai alat 1 Kanker payudara
kontrasepsi dengan laju kehamilan 2-7 per 100 perempuan
tiap tahunnya, namun mungkin cocokuntuk diberikanpada
perempuan dengan penyakit kardiovaskular atau tidak
dapat mentoleransi estrogen sintetis. lnfertilitas
Cara kerja alat kontrasepsi hormonal jangka panjang Infertilitas didefinisikan s ebagai ketidakmampuan untuk
Depo-Provera dan Norplant sama dengan alat kontrasepsi mengandung (hamil) setelah selama 12 bulan melakukan
oral pil. Depo-Provera diberikan intramuskular dan efektif hubungan seksual tanpa pengaman (alat kontrasepsi).
selama 3 bulan, namun fertilitas setelah penghentian Spektrum infertilitas mencakup berkurangnya laju konsepsi
pemberian mungkin tertunda hingga 12- 1 8 bulan. Norplant atau dibutuhkannya intervensi medis hingga penyebab
membutuhkan insersi secara bedah, efektif sampai 5 tahun infertilitas yang ireversibel (sterilitas).
sejak dilakukan insersi tersebut, dan fertilitas dapat kembali Pada semua pasangan yang mengalami infertilitas,
segera setelah Norplant diangkat. Efek samping keduanya dilakukan evaluasi awal yang meliputi diskusi mengenai
meliputi irregular bleeding, amenore, dan bertambahnya waktu yang tepat untuk melakukan hubungan seksual,
berat badan, namun kejadian tromboemboli arteri dan vena faktor risiko yang dapat dimodifikasi seperti merokok,
lebih rendah sedangkan penumnan densitas massa tulang konsumsi alkoholikafein, dan obesitas, gambaran berbagai
KESEHATAI\PEREMPUAI\
109
pemeriksaan yang diperlukan, serta gambaran singkat dotropin praovulasi, tapi tidak dapat mengkonfirmasi
mengenai pilihan terapi infertilitas. Infertilitas juga adanya olulasi), grafrk temperatur basal tubuh, atau kadar
berkaitan dengan stres psikologis. Selain karena progesteron fase mid-luteal. Peningkatan progesteron fase
prosedur diagnostik dan terapi yang harus dijalani, stres midJuteal hing ga>3 ngl n'L mengkonfirmasi adanya o'r'T rlasi
juga terjadi akibat siklus yang berulang dari harapan dan dan fungsi korpus luteum yang bertanggung jawab pada
kehilangan yang berkaitan dengan setiap prosedur baru terjadinya kenaikan temperatur basal tubuh 0,5"C selama
atau siklus terapi yang tidak menghasilkan kelahiran 10 hari. Evaluasi kapasitas cadangan ovarium atau respons
seorang anak. Perasaan seringkali juga bercampur
ini terhadap terapi dengan klomifen (antagonis estrogen) perlu
dengan perasaan terisolasi dari teman-teman dan dilakukan dengan mengukur kadar FSH pada hari ketiga
keluarga. Oleh karena itu, konseling dan tatalaksana stres siklus. Kadar FSH <10 IU/mL pada hari ketiga siklus
harus diikutserlakan sejak awal dalam evaluasi inferlilitas. menunjukkan bahwa kapasitas cadangan oosit ovarium
Selain itu, stres dapat pula berkontribusi untuk terjadinya adekuat.
infertilitas karena stres dapat mengganggu kontrol Penyakit tuba dapat disebabkan oleh penyakit panggul
hipotalamus dalam ol'ulasi. infl amasi, apendisitis, endometriosis, perlengketan daerah
Pemeriksaan awal difokuskan untuk menentukan panggul, operasi daerah tuba, dan riwayat penggunaan
apakah penyebab utama infertilitas adalah faktor pria, spirall intrauterine device (IUD). Walaupun demikian, pada
perempuan, atarr keduanya. Pemeriksaan tersebut meliputi 50% pasien dengan infertilitas yang disebabkan oleh faktor
analisis semen pada pria serta konfirmasi olulasi dan tuba, tidak ditemukan penyebab spesifik dari kelainan tuba
patensi tuba pada perempuan. tersebut. Oleh karena tingginya prevalensi penyakit tuba,
Dari 5 juta pasangan usia subur di Amerika Serikat, sejak awal perlu dilakukan evaluasi dari patensi tuba
infertilitas karena penyebab faktor pria sebesar 25% (30- dengan histerosalfingogram atau laparoskopi pada
40o/o kareta hipogonadisme primer dengan FSH yang pasangan yang mengalami infertilitas. Infeksi Chlamydia
tilnggi, l0 -20o/o karena kelainan transpor sp errra, 2o/o kateta trachomatis subklinis mungkin merupakan penyebab
hipogonadisme sekunder dengan FSH dan LH yang infertilitas oleh faktor tuba yang tidak terdiagnosis dan
rendah, serta 40-50%o karena penyebab yang tidak dibutuhkan terapi untuk kedua pasangan.
diketahui), faktor perempuan 58o/o (46%, akrbat amenore/ Endometrio sis didefrnisikan seb agai adany a kelenj ar
disfungsi orulasi, 3 80% karena defek pada tuba,9o/okarena atau stroma endometrial di luar rongga endometrium dan
endometriosi s, dan7oh karena penyebab lain), dan faktor otot uterus. Adanya endometriosis didukung oleh riwayat
yang tidak dapat dijelaskan l7%o. Infertilitas akibat dispareunia, dismenore yang memburuk dan seringkali
amenore/disfungsi olulasi sendiri, 5lYo dapat disebabkan dimulai sejak sebelum menstruasi, atau adanya penebalan
oleh kelainan hipotalamus, 300/o karena sindrom ovarium septum rektovaginal atau deviasi serviks pada pemeriksaan
polikistik, l2oh kar ona ke gagalan ovarium prematur, dan panggul. Patogenesis infertilitas akibat endometriosis
7o/o karena kelainan uterus atau traktus jalan lahir. Tidak belum sepenuhnya dapat dijelaskan, namun mungkin
jarargbaik faktor pria maupun perempuan berkontribusi berkaitan dengan efek sitokin pada endometrium
pada infertilitas secara bersamaan. normal dan adanya perlengketan. Endometriosis mungkin
Fungsi menstruasi yang abnormal merupakan pula tidak menunjukkan manifestasi klinis dan hanya bisa
penyebab tersering infertilitas pada perempuan. Kelainan disingkirkan secara tepat dengan laparoskopi.
tersebut dapat bermanifestasi sebagai amenore atau siklus Tatalaksana infertilitas harus disesuaikan dengan
menstruasi yang pendek atau tidak teratur. Melalui anam- masalah yang dihadapi oleh masing-masing pasangan.
nesis dan pemeriksaan fisis yang teliti, serta sejumlah uji Setelah menentukan faktor-faktor penyebab infertilitas dan
laboratorium terbatas dapat membantu untuk menenfukan koreksi yang mungkin dilakukan, pendekatan tatalaksana
apakah abnormalitas terjadi pada hipotalamus (kadar FSH, meliputi exp ect ant management, pemberian klomifen sitrat
LH, dan estradiol yang rendah dengan atau tanpa disertai dengan atau tanpa inseminasi intrauterus, gonadotropin
peningkatan prolaktin), sindrom ovarium polikistik (siklus dengan atau tanpa inseminasi intrauterus, dan fefiilisasi
tidak teratur dan hiperandrogenisme tanpa adanya in vitro.
penyebab lain dari androgen yang berlebihan), ovarium Tatalaksana disfungsi ovulasi diawali dengan
(kadar estradiol yang rendah diserlai peningkatan FSH), mengidentifikasi etiologi sehingga dapat dilakukan
atau abnormalitas uterus atau traktus jalan lahir. tatalaksana yang spesifik, sebagai contoh agonis
Kemungkinan diagnosis-diagnosis tersebut di atas dopamin dapat diberikan pada pasien yang mengalami
tergantung pula pada apakah amonorenya primer atau hiperprolaktinemia atau modifikasi gaya hidup mungkin
terjadi setelah puberlas dan menarche yar'g normal. bermanfaat pada perempuan dengan berat badan rendah
Pada perempuan yang memiliki riwayat siklus atau memiliki riwayat olahraga yang intensif. Obat-
menstruasi yang teratur, bukti adanya ovulasi perlu dicari obatan yang digunakan untuk induksi ovulasi meliputi
dengan menggunakan alat untuk memprediksi olulasi dari pemberian klomifen sitrat, gonadotropin, dan GnRH
pemeriksaan urin (alat ini mencetminkat surge dari gona- pulsatile.
110 DASTAR.DASTAR ILMU PENYAKIT DALAM
Meskipun periode peri dan pascamenopause berbagai penyebab akan mengganggu lubrikasi tersebut
memberikan gej ala yang mirip, fisiologis dan tatalaksananya dan menimbulkan dispareunia (nyeri saat berhubungan
berbeda. Pada masa perimenopause kontrasepsi oral dosis seksual). Untuk terjadinya orgasme diperlukan jaras
rendah menjadi terapi utama, sedangkan TSH digunakan simpatik yang utuh sehingga kelainan orgasme umumnya
pada masa pascamenopause, tentunya dengan terjadi pada perempuan dengan kerusakan medula spina-
mempertimbangkan manfaat dan risikonya secara rasional. 1is.
Pasien dan pasangan seksualnya perlu mendapatkan
edukasi termasuk mengenai anatomi dan respons hsiologis
Disfungsi Seksual normal, perubahan fisiologis yang berkaitan dengan
Disfungsi seksual pada perempuan meliputi kelainan dalam
penuaan dan atau penyakit, obat-obatan yang dapat
hasrat, rangsangan, nyeri, dan orgasme. Disfungsi seksual
menyebabkan disfungsi seksual, serta pentingnya untuk
tersebut dapat diklasifikasikan menjadi: 1) Hasrat seksual
menjalankan gaya hidup sehat. Terapi pengganti
yang hipoaktif (hypoactive sexual desire), yaitu kurangnya
estrogen yang bersifat topikal (bentuk sediaan krim) dapat
pikiran seksual darVatau penerirraan aktivitas seksual yang
diberikan pada perempuan pascamenopause yang
terjadi berulang atau menetap, sehingga menyebabkan
mengalami atrofi vaginal, menurunkan nyeri saat
distres personal. Hal ini dapat terjadi akibat kegagalan
senggama dan memperbaiki sensitivitas klitoris. Pemberian
endokrin atau berkaitan dengan kelainan psikologis atau
androgen eksogen hanya terbatas pada kegagalan ovarium
emosi; 2) Kelainan rangsangan seksual (sexual arousal
prematur atau kondisi menopause. Pasien yang mengalami
disorder), yaitu ketidakmampuan untuk mencapai atau
kesulitan dalam perangsangan dan orgasme, mungkin
mempertahankan kegairahan seksual yang terjadi berulang
dapat menggunakan alat vakum klitoris yang dapat
atau menetap, sehingga menyebabkan distres personal;
meningkatkan aliran darah kavernosal dan lubrikasi
3) Kelainan orgasme (orgasmic disorder), yaitu hilangnya
vagma.
secara berulang atau menetap potensi orgasme setelah
mendapat stimulasi dan perangsangan seksual yang
cukup, sehingga menyebabkan distres personal; 4) Papanicolaou (PAP) Smear
Kelainan nyeri seksual (sexual pain disorder),yaitu nyeri Deteksi adanya kanker serviks dapat dilakukan dengan
pada alatkelamin yang terjadi berulang atau menetap dan pemeriksaan Pap smear. Pap smear memiliki akurasi
berkaitan dengan stimulasi seksual nonkoital, sehingga sebesar 90-95% dalam rnendeteksi lesi dini seperti
menyebabkan distres personal. cervical intraepithelial neoplasia (CIN), namun kurang
Faktor risiko terjadinya disfungsi seksual ini sama sensitif untuk mendeteksi kanker yang sudah invasif atau
dengan pria, yaitu penyakit kardiovaskular, kelainan terdapat massa jamur. Adanya inflamasi, nekrosis, dan
endokrin (diabetes melitus, hiperprolaktinemia), hiperlensi, perdarahan dapat menyebabkan hasil Pap smear positif
kelainan neurologis (strok, kerusakan medula spinalis, palsu, sementara biopsi dengan panduan kolposkopik
Parkinsonisme), gagal hati dan/atau ginjal, trauma' operasi dibutuhkan jika lesi terlihat jelas pada serviks tanpa
daerah alat kelamin, radiasi, faktor psikologis dan masalah memperhatikan hasil pemeriksaan Pap smear yatg
hubungan antar personal (stres,
kekerasan seksual), obat-obatan
(antiandrogen seperti simetidin dan
Pasien Pascamenopause
sprironolakton, antidepresi, hipnotik, Pa6ien Pramenopause
dengan massa dominan
sedatif. antiestrogen atau antagonis
GnRH, antihistamin, amin
Penebalan massa Massa dominan
simpatomimetik, antihiperlensi seperli yang tidak jelas
As pira si
diuretika dan antagonis kalsfum, allq,-
lating agenls, dan antikolinergik), serta
Pemeriksaan kembali It4assa menetao l/ I
merokok. saat iase folikular siklus
--::---t. I 'I l,lassa padat
Sensasi yang utuh diperlukan m enslruasi r
113
tt4 DASAR-DASAR ILMU PEI\IYAIST DALAM
beragama di dalam keluarga, menanamkan keyakinan masing. Bila suami isteri tidak dapat menerima kenyataan
adarya kekuatan yang lebih tinggi yang mengatur ini, dapat timbul rasa kesepian dan depresi. Ada kalanya,
kehidupan manusia di dunia, pada tahap ini masih ada anak-anaknya yang telah
berkeluarga tapi masih tinggal dengan kedua orang tuanya,
Fungsi rekreatif, yaitu menciptakan suasana yang
sehingga tidak terhrtup kemungkinan suami isteri tersebut
menyenangkan dalam kehidupan keluarga, baik di rumah
harus mengasuh cucu-cucunya.
mauprur di luar rumah, sehingga dapat dicapai keseimbangan
kepribadian bagi masing-masing anggota keluarga. Thhap masa tua, yaitu tahap dimana kedua suami isteri sudah
memasuki usia lanjut dan mempersiapkan diri untuk
nreninggalkan dunia yang fana ini. Di negara Barat atau
TAHAP.TAHAP KEHIDUPAN KELUARGA pada orang tua yang tidak memiliki keluarga atau teman
hidup, seringkali orang tua harus tinggal di panti jompo,
Tahap pembentukan keluarga, yaitu mulai dari masa karena tidak adayangmerawat lagi.
pemikahan sampai isteri mulai hamil. Pada tahap ini, suami
isteri dapat memutuskan apakah akan segera memiliki anak
atau tidak. Pada umumnya, keluarga di Indonesia akan KEBUTUHAN KELUARGA
memilih segera memiliki anak.
Tahap menjelang kelahiran analq yaitu tahap yang dimulai
Kebutuhan jasmaniah, terdiri dari kebutuhan pokok dan
kebutuhan lainnya. Yang termasuk kebutuhan pokok
sejak isteri hamil sampai melahirkan. Pada tahap ini, suami
adalah pangan (makan), sandang (pakaian), papan (tempat
isteri harus mempersiapkan kelahiran anak, baik secara fisik
tinggal), dan kesehatan. Keempat kebutuhan pokok ini
maupun mental, termasuk berbagai keperluan bayi.
mutlak dibutuhkan oleh keluarga agar dapat mencapai taraf
Tahap menghadapi bayi, yaitu tahap satu tahun pertama kehidupan yang layak.
setelah bayi lahir. Pada tahap ini, bayi sangat tergantung
pada kedua orang tuanya; orang tua berkewajiban Kebutuhan rohaniah (spiritual), yang dapat dipenuhi
dengan cara kehidupan beragama yang baik, meyakini
mengasuh, mendidik dan memberikan kasih sayang kepada
adanya Tuhan Yan g Maha E s a, menj alank an ib adah agama,
bayinya.
serta aktif dalam berbagai kegiatan keagamaan dan
Tahap menghadapi anakprasekolah, padatahap ini anak perkumpulan keagamaan.
sudah mulai mengenal lingkungan sosialnya, sudah mulai
Kebutuhan emosi dan estetik, yang terdiri dari kebutuhan
bergaul dengan teman sebayatya, tetapi tetap rawan
unfuk bersukaria, bersedih, terharu, bercinta dan berkasih
terhadap masalah kesehatan, karena belum dapat mengenal
sayang. Bila kebutuhan ini tidak terpenuhi, sering
mana yang baik dan mana yang buruk, mana yang bersih
menimbulkan berbagai ketegangan jiwa, ansietas dan
dan mana yang kotor. Pada tahap ini. keluarga juga
bahkan depresi.
berkewajiban mulai menanamkan nofina-norna kehidupan,
agama, sosial budaya dan sebagainya. Kebutuhan intelektual, yaitu kebutuhan untuk belajar dan
mengetahui berbagai hal tentang diri dan lingkungannya
Tahap menghadapi anak sekolah, yaitu tahap dimana arak
yang dapat dicapai melalui pendidikan formal maupun
mulai memasuki bangku sekolah. Pada tahap ini keluarga
informal, buku-buku, alat-alat komunikasi, diskusi dan
berkewajiban mendidik dan mengajari anak untuk
sebagainya. Makin tinggi tingkat intelektual seseorang atau
mempersiapkan masa depannya, membiasakan anak unfuk
suatu keluarga, makin tinggi kebutuhan akan pendidikan
belajar teratur, mengawasi tugas-tugas sekolah anak dan
dan belajar pada orang atau keluarga itu.
meningkatkan pengetahuan umum anak.
dan batin al,tara para anggota kerluarga serta antara memelihara rumah, sehingga rumah menjadi tempat yang
keluarga tersebut dengan keluarga-keluargayarrg lain di nyaman bagi semua anggota keluarga.
dalam masyarakat. Interaksi ini dapat tercapai secara
Kegiatan berhubungan dengan kesehatan keluarga, yang
harmonis bila didapatkan : a). kasih sayang anlaraanggota
meliputi berbagai kegiatan yang bertujuan untuk
keluarga, tenrtama antara suami dan isteri, serta orang tua
membebaskan setiap anggota keluarga dari penyakit serta
dan anak-anaknya; b). saling pengertian dan tenggang
tercapainya kesejahteraan rohani dan sosial bagi seluruh
rasa antara sesama anggota keluarga; c). saling menghargai
anggota keluarga. Kegiatan ini tidak hanya berupa kegiatan
antara sesama anggota keluarga; d). saling membantu
kuratif (pengobatan), tetapi yang lebih penting adalah
dalam menjalankan tugas sehari-hari; e). kebiasaan untuk
kegiatan preventif (pencegahan), dan promotif
menyelesaikan permasalahan yang timbul secara (meningkatkan pengetahuan dalam bidang kesehatan). Bil a
musyawarah; f). adanya falsafah hidup yang disetujui oleh
salah seorang anggota keluarga sakit, apalagi bila terjadi
semua anggota keluarga.
pada pencari nafkah, maka keseimbangan kehidupan
Membimbin g anak, yaitu memberikan kesemp atan pada keluarga akan terganggu, terutama dalam hal
anak untuk mengembangkan pertumbuhan jasmani, rohani ketenagakerjaan dan keuangan keluarga.
maupun sosial secara optimal sesuai dengan bakat dan
Kegiatan berhubungan dengan keuangan keluarg^,yng
kemampuannya, membangkitkan kesadaran dan pengertian
meliputi berbagai kegiatan untuk menghasilkan uang untuk
anak akan berbagai tantangan di masa depan, serta
keperluan keluarga dan bagaimana uang tersebut ciikelola
menanamkan berbagai noflna-noflna kehidupan, aganrra,
sehingga mencukupi untuk kehidupan sehari-hari dan bila
serta bermasyarakat, seperti sopan santun, saling
perlu juga menabung untuk keperluan di masa yang akan
menghormati dan menyayangi, kebiasaan hidup sehat,
datang. Adakalanya penghasilan yang didapatkan kepala
tanggung jawab, tolong menolong, berperikemanusiaan
keluarga tidak mencukupi, sehingga anggota keluarga yang
dan lain sebagainya.
lain harus turut membantu unfuk memperoleh penghasilan
Kegiatan berhubungan dengan makanan, yang meliputi tambahan. Berbagai bakat dan ketrampilan yang dimilki oleh
pengetahuan mengenai bahan makanan, kegunaan makanan seluruh anggota keluarga harus dikembangkan semaksimal
bagi tubuh, cara menyusun menu sehari-hari, cara memilih mungkin untuk dapat membantu menambah penghasilan
dan mengolah bahan makanan sehingga siap dihidangkan keluarga. Sifat boros dan melakukan pengel;uaran yang
dan disantap oleh seluruh anggota keluarga. Pengetahuan tidak perlu harus dihindari, sehingga keluarga dapat
ini akan lebih baik jika tidak hanya dikuasai oleh ibu rumah berhemat dan menabung untuk keperluan di masa yang
tar,gga, tetapi juga dikuasai oleh anggota keluarga yang akan datang.
lain.
Tatalaksana rumah tangga, yang meliputi pengaturan
Kegiatan Berhubungan dengan Pakaian, yang meliputi pekerjaan sehari-hari dalam rumah tangga, termasuk
kesadaran akan fungsi pakaian untuk melindungi tubuh perencanaan, pelaksanaan dan penilaian, dengan
dari pengaruh buruk lingkungan, memenuhi nilai memperhitungkan sumber-sumber yang dimilki oleh
kebudayaan serta menjaga penampilan seseorang. keluarga tersebut. Hal-hal yang termasuk sumber bagi suatu
Termasuk dalam kegiatan ini adalah pengetahuan untuk keluarga adalah waktu, uang dan barang, tenaga, hubungan
memilih bahan pakaian sesuai dengan kemampuan dan pribadi serta keluarga itu sendiri. Adakalanya, keluarga
penampilan serta pengetahuan mengenai cara memelihara melimpahkan seluruh urusan rumah tangga kepada ibu
pakaian. rumah tangga saja, padahal seluruh anggota keluarga dapat
membantu pekerjaan itu, sehingga beban pekerjaan dan
Kegiatan berhubungan dengan perumahan, yaitu
tanggung jawab rumah tangga dapat terbagi secara
menyediakan tempat berlindung bagi keluarga, walaupun
seimbang. Hal ini juga diperlukan untuk merapatkan
kecil dan sederhana, tetapi memenuhi syarat kesehatan.
hubungan antar anggota keluarga, saling menghargai dan
Seringkali tidak mudah bagi suatu keluarga, terutama
menolong di antara sesama anggota keluarga.
keluarga baru, unhrk menyediakan rumah bagi keluarganya,
karena keterbatasan kemampuan keuangan, sehingga Keamanan lahir batin, yang meliputi berbagai usaha untuk
terpaksa keluarga tersebut menumpang pada orang tua atau memberi pengefiian tentang hakekat hidup kepada seluruh
sanak keluargayatrg lain. Bila memungkinkan, sebaiknya anggota keluarga, memberi kesangguparr untuk
ayah dan ibu, serta anak-anakyang telah meningkat dewasa menghadapi berbagai tantangan dalam kehidupan, misalnya
memiliki kamar sendiri, sehingga pr iv a cy anggota keluarga dengan menabung atau mengikuti asuransi; dan bersikap
tersebut terjaga dengan baik. Selain itu juga akan lebih bijaksana dalam menghadapi kehidupan sehari-hari,
baik bila rumah tersebut memiliki ruang berkumpul keluarga sehingga tercapai perasaan sejahtera, tidak resah dan
dan ruang tamu sehingga interaksi inter dan antar keluarga khawatir dalam menghadapi kehidupan berkeluarga.
dapat terlaksana dengan baik. Termasuk pula dalam Perasaan aman batiniah dapat dicapai bila setiap anggota
kegiatan ini adalah kemampuan untuk menjaga dan keluarga menjalankan kewajiban dan kaidah-kaidah
tt6 DASAR-DASAR ILMU PEITYAKIT DALAM
itu ovumpun membenfuk pronukleus betina. Kemudian Pengawasan Perempuan Hamil dan Pascapersalinan
kedua pronukleus itu bersatu, kromosom paternal (dari Tujuan pengawasan perempuan hamil : 1). Mempersiapkan
spermatozoa) akan mencari pasangannya yang homolog perempuan tersebut, baik secara fisik maupun mental,
dari kromosom maternal (dari or,um) dan proses ini disebut sehingga selama kehamilan dan setelah melahirkan sama
amfimiksis. Umumnya fertilisasi terjadi di pars ampularis sehatnya dibandingkan dengan sebelum hamil; 2).
tuba uterina, tetapi dapat juga terjadi di tempat lain, bahkan Menemukan kelainan fisik atau mental sedini mungkin dan
didalam rongga perut. mengobatinya; 3). Mempesiapkan kelahiran sebaik-
Hasil ferlilisasi disebut zigot. Setelah fertilisasi, maka baiknya, sehingga ibu dan anak sehat baik secara fisik
proses mitosispun terjadi, zigot akan mengalami proliferasi maupun mental
membentuk blastomer. Dalam waktu 40-50 jam setelah Beberapa hal yang harus diperhatikan selama
fertilisasi, akan terbentuk massa yang terdiri dari 4 pengawasan kehamilan; 1). Pemeriksaan kebidanan rutin;
blastomer dan dalam waktu 60 jam setelah fertilisasi sudah 2). Perhatian terhadap kebersihan dan pakaian perempuan
mencapai tingkat I 2- 1 6 blastomer. Pada s aat it:l, zigot telah yang hamil; 3). Diet dan pengawasan berat badan, tidak
mencapai uterus dan bentuknya sudah seperti buah boleh terjadi kekurangan atau kelebihan nutrisi karena
anggur yang disebut morula. Kemudian morula akan dapat mempengaruhi kehamilan dan pertumbuhan janin;
bersarang pada dinding uterus dan proses ini disebut beberapa hal yang sering mempengaruhi gizi perempuan
implantasi (nidasi). Cairan didalam kavum uteri akan hamil adalah mual dan muntah, ngidam, konstipasi,
meresap masuk ke dalam ruang-ruang sdiantara blastomer kembung dan sebagainya; 4). Perawatan gigi-geligi, karena
dan akhirnya berkumpul didalam satu ruangan yang infeksi di rongga mulut dapat menjadi sumber infeksi
disebut blastokel dan seluruh massa hasil pembuahan sistemik, selain itu selama kehamilan juga sering terjadi
tersebut disebut blastokista. Kemudian terjadi diferensiasi hipertrofi gusi; 5). Perawatan paludara, perhatikan areola
sel-sel ke arah tertentu, sehingga sel-sel yang semula dan puting agar tetap lemas dan tidak kaku, perempuan
bersifat pluripoten akan berkembang menjadi sel-sel yang hamil dianjurkanuntuk menggunakanbra yang leqrbut dan
bersifat unipoten yang berlugas hanya membentuk organ- menyokong paludara dengan baik; 6). Imunisasi, misalnya
organ tertentu. Pada akhir minggu kedua setelah pemberian toksoid tetanus pada ibu hamil untuk mencegah
pembuahan, akan terbentuk diskus embrional yang tetanus neonatorum; 7).Lain-lain, misalnya senam hamil,
merupakan dasar pembentukan embrio. koitus selama kehamilan, merokok, obat-obatan,
Pada masa embrio (trimester I masa pranatal), terjadi kontrasepsi, atau pekerjaan perempuan hamil.
pembentukan berbagai organ dari satu sel berkembang Setelah persalinan, maka harus diperhatikan beberapa
menjadi jaringan dan akhirrrya membentuk suatu organ hal: 1). Perhatikan kemungkinan timbulnya perdarahan
yang sempurna. Bahkan pada masa ini, beberapa organ pasca persalinan, terutama dalam l jam setelah persalinan;
sudah mulai bekerja, antara lain adalah denyut jantung 2). Setelah persalinan, perempuan bilasanya mengalami
yang sudah dimulai pada umur 4 minggu. Pada akhir masa kelelahan, sehingga harus tidur cukup selama 8 jam dalam
embrional, dari penampilan luar sudah dapat dibedakan posisi telentang untuk mencegah perdarahan; setelah 8
jenis kelamin janin. Bilapada masa ini pertumbuhan embrio jam dapat miring ke kiri atau ke kanan untuk mencegah
dipengaruhi oleh berbagai zatkimia, infeksi vims atau trombosis; 3). Dietharus tinggi kalori tinggi protein, banyak
radiasi, maka akan terjadi gangguan atau perubahan mengandung air, karena perempuan pasca persalinan
pertumbuhan organ sehingga akan terjadi kelainan sering mengalami hemokonsentrasi; 4). Buang air kecil dan
bawaan. buang air besar harus diperhatikan; kadang-kadang pasien
Pada masa fetus dini (trimester II masa pranatal), janin sulit buang air kecil karena gangguan pada otot sfingter
akan lebih tahan, beberapa organ telah selesai vesika dan uretra; 5). Bila didapatkan rasa nyeri, dapat
pertumbuhannya dan mulai berfungsi. Pada masa ini diberikan analgetika dan sedatif sehingga perempuan
terjadi pembentukan jasad manusia sempurna dan tersebut dapat istirahat; 6). Delapan jam setelah
pertambahan panjang janin. Pada akhir masa ini, panjang melahirkan, harus dicoba untuk menyusui bayinya Sebelum
janin mencapai 70oh panjang pada saat dilahirkan, menyusui, payudara harus dibuat lemas dengan melakukan
sedangkan berat badan janin baru mencapai 20o/o berat pemijatan secara menyeluruh dan areola serta puting harus
pada waktu dilahirkan, karena jaringan lemak subkutan dibersihkan. Perawatan payudara selama masa laktasi juga
belum terbentuk. harus diperhatikan. Keuntungan pemberian air susu ibu
Pada masa fetus lanjut (trimester III masa praratal), (ASI) : (a) ASI peftama (kolostrum) banyak mengandung
terjadi pertambahan massa janin yang sangat pesat karena antibodi, (b) Bayi yang minumASI jarang menderita diare
pertumbuhan jaringan lemak subkutis. Berat badan janin atau kejang akibat hipokalasemia, (c) ASI bersifat alamiah,
yang pada akhir triwulan II hanya 700 gram, bertambah lemak dan protein ASI mudah dicerna oleh bayi, (d)
200 gramlminggu sampai pertengahan triwulan III Meningkatkan hubungan hsik dan emosional antara ibu
sehingga mencapai berat badan waktu lahir 3000-3500 dan bayinya. 7). Perhatikan kemungkinan adanya infeksi
gam. nifas, misalnya lekorea, infeksi pada lukapersalinan, infeksi
118 DAIIAR-DAIIAR ILMU PE}TYAKIT DALAM
Gangguan Psikologis, seperti ansietas, depresi, Hormon steroid. Produser utama hormon steroid adalah
gangguan makan (anoreksia nervosa, bulimia) juga kelenjar adrenal, gonad (ovarium dan testis), sertaplasenta.
merupakan kelainan yang lebih sering ditemukan pada Prekursor utama untuk sintesis steroid adalah kolesterol.
perempuan. Hormon steroid memiliki inti perhidrosiklopentane-
KESEHATANKELUARGA 119
fenantren yang terrdiri dari 3 cincin 6 karbon dan 1 cincin 5 besar testosteron (60%) terikat pada sex hormone
karbon. Progestogen dan kortikosteroid memiliki inti binding globulin (SHBG). SHBG disintesis di hati. Kadar
pregnan yang terdiri dari 2l atom karbon (Cr,); androgen SHBG meningkat akibat pengaruh estrogen, tamoksifen,
memiliki inti androslan yar.g terdiri dari 19 atom karbon fenitoin, hormon tiroid atau sirosis hati, dan menurun atas
(C, r) ; sedangkan estro gen memil j ki inti es tr ctn yang terdiri pengaruh androgen eksogen, glukokortikoid, GH,
dari l8 atom karbon (C,r). Steroidogenesis hanya dapat hipotiroidisme, akromegali dan obesitas.
berlangsung dari Cr,@C,r@C,", dan tidak dapat sebaliknya.
Selain diproduksi oleh adrenal, gonad dan plasenta, hormon
Seksologi
steroid juga dapat disintesis melalui konversi prekursomya
Seksologi adalah ilmu yang mempelajari seksualitas yang
di perifer, misalnya androstenedion dapat dikonversi meliputi anatomi, fisiologi, klinis, psikososial, perilaku
menjadi estron dan testosteron; sedangkan estron dan maupun sosiobudaya. Seksualitas merupakan bagian dari
testosteron dapat dikonversi menjadi estradiol; estradiol
kehidupan manusia, baik laki-laki maupun perempuan.
juga dapat dikonversi menjadi estron.
Seks dan seksualitas memiliki pengertian yang berbeda.
Tidak lama setelah haid mulai, FSH dan LH akan Seks adalah kelamin secara biologis, yaitu organ kelamin
mempengaruhi perkembangan folikel primer di ovarium dan
laki-laki dan perempuan; sedangkan seksualitas merupakan
merangsang produksi estrogen oleh sel teka dari folikel.
segala sesuatu yang berhubungan dengan seks, baik
Setelah ovulasi, akan terbentuk korpus luteum yang atas
secara biologik, maupun psikososial dan budaya.
pengaruh LH akan menghasilkan progesteron. Selain
Dorongan untuk bersetubuh (dorongan seksual, libido
estrogen dan progesteron, ovarium juga menghasilkan
seksualis) merupakan naluri yang dimiliki oleh manusia
androgen, yaitu androsteron dan androstenedion. maupun hewan yang bertujuan untuk meneruskan
Estrogen berperan pada perkembangan ciri seks sekunder
keturunan (prokreasi) maupun untuk kesenangan
dan kejiwaan perempuan. Di bawah pengaruh estrogen, (rekreasi). Pada hewan, hubungan seks semata-mat a hany a
endometrium akan mengalami proliferasi yang kemudian untuk menyalurkan dorongan seksnya; berbeda dengan
setelah ovulasi, progesteron melanjutkan efek estrogen manusia dimana hubungan seks merupakan cetusan
sehingga endometrium semakin tebal, berkelenjar dan hubungan antar-individu yang meliputi hubungan j asmani,
lembab. Bila tidak ada fertilisasi, produksi progesteron akan
rohani dan emosi yang bertanggung jawab. Hubungan
berhenti, vaskularisasi endometrium akan berhenti dan seksual (sanggama, persetubuhan) mempunyai pengertian
lapisan tersebut akan mati dan runtuh, keluar sebagai darah
yang khusus, yaitu masuknya penis kedalam vagina.
haid. Bila terjadi fertilisasi, maka akan terbentuk zigot yang
Pengertian ini hanya berlaku untuk hubungan
akan mengalami implantasi (nidasi) di endometrium sekitar
Leteroseksual , dan tidak berlaku untuk hubungan sesama
7 hari pasca fertilisasi. Selama masa itu, zigot akan jenis (homoseksual). Dorongan seksual dipengamhi oleh
berkembang dan menghasilkan human chorionic berbagai faktor, seperti hormon seks, terutama testosteron;
gonadotrophin hormon (hCG) yang akan mempedahankan
rangsangan seksual yang diterima; kesehatan tubuh
korpus luteum untuk membentuk estrogen dan secara umum; faktor psikososial; dan pengalaman seksual
progesteron. Setelah plasenta terbentuk (mulai minggu
sebelumnya. Dorongan seksual akan menyebabkan
ke-7 kehamilan), maka produksi progesteron akan dilakukan
seseorang ingin melakukan aktivitas seksual, yaitu segala
oleh plasenta dengan kolesterol sebagai prekursornya. bentuk perilaku yang memberikan rangsangan seksual,
Sedangkan estradiol dibentuk oleh sinsitiotrofoblas dari
tetapi tidak termasuk hubungan seksual, misalnya ciuman,
dehidroepiandrosteron ibu danjanin. Selain estrogen dan
rabaan atau seks oral. Bagian tubuh yang akan
progesteron, plasenta juga memproduksi human menimbulkan rasa erotik nikmat bila dirangsang dengan
chorionic gonadotrophin (hCG); human chorionic sentuhan-sentuhan disebut daerah erogen. Pada
somatomammotrophin (hCS); human placental lactogen perempuan, daerah erogen meliputi kuping bagian bawah,
(hPL); dan human chorionic thyrotrophin (hCT).
tengkuk, lehe1 mulut, bibir, lidah, payudaru, puting susu,
Pada laki-laki, sel Leydig didalam testis berfungsi untuk
bahu, punggung, bokong, sekitar pusar, bagian dalam
memproduksi steroid seks laki-laki atas pengaruh LH. paha, mons pubis, vulva dan perineum. Pada lakilaki,
Hormon utama yang dihasilkan oleh sel Leydig adalah daerah erogen meliputi mulut, paytdara, bagian dalam
testosteron, yang berperan pada pertumbuhan ciri seks paha, penis dan skrotum.
sekunder pada laki-laki. Selain itu, sel Leydig juga
menghasilkan sedikit androgen poten dihidrotestosteron, Siklus reaksi seksual. Hasil penyelidikan Masters dan
androgen lemah dehi dr o ep iandr os teron (DHEA) dan Johnson mendapatkan bahwa rangsangan seksual yang
androstenedion, estradiol, estron, progesteron, diterima baik pada laki-laki maupun perempuan akan
I 7 a-hidrolcsipregnenolon, dan I 7 a-hidroksiprogesleron. menghasilkan reaksi seksual yang disebut siklus reaksi seksual
Di dalam darah, androgen dan estrogen dapat ditemukan yang terdiri dari 4 fase, yaitu : 1). Fase rangsangan
dalam bentuk bebas atau terikat pada protein. Sekitar 30% (excitement phase);2). Fase datar (plateau phase); 3). Fase
testosteron terikat pada albumin, sedangkan sebagian orgasme (orgas mic phase);4). Fase resolusi (resolution phase)
120 DASAR.DASAR ILMU PEITYAKIT DALAM
Fase rangsangan pada perempuan ditandai oleh Mitos seputar seks. Mitos adalah informasi yang salah
kongesti dinding vagina, lubrikasi vagina, vagina yang dianggap benar karena telah beredar lama dari generasi
memanjang dan menebal, korpus uteri menonjol ke depan, ke generasi. Pada umumnya mitos tentang seks tumbuh di
diameter klitoris meningkat, labia minora membesar, labia masyarakat yang pengetahuan seksualnya rendah.
majora menipis, ereksi puting susu, sexll/zsft dan tonus Beberapa mitos seks yang sering didapatkan di dalam
otot meningkat. Pada laki-laki, fase rangsangan ditandai masyarakat antara lain : 1). Dorongan seksual perempuan
oleh ereksi penis, kongesti kulit skrotum, elevasi testis, lemah; 2). Perempuan yang perawan harus mengeluarkan
ereksi puting sus'l, sex flush, tekanan darah dan denlut darah bila berhubungan seks pertama kali; 3). Masturbasi
jantung meningkat, tonus otot meningkat. (onani) dapat menyebabkan kemandulan, impotensi dan
Fase datar pada perempuan ditandai oleh pembesaran lain sebagainya; 4).Ukuran penis yang kecil tidak akan
dinding luar vagina, labia minora membesar, gelap dan memuaskan perempuan pada waktu berhubungan seks; 5).
membengkak, retraksi klitoris, pembengkakan puting susu, Etnik tertentu memiliki organ kelamin yang berbeda; 6).
pelebaran pembuluh darah payudara, sex flush dan tonus Vagina yang kering akan lebih memberikan kepuasan seks
otot meningkat. Perubahan pada labium minus sangat khas dibandingkan vagina yang basah; 7). Posisi hubungan seks
pada fase datar sampai menjelang orgasme, sehingga yang normal adalah bila laki-laki berada di atas perempuan;
labium minus disebut juga kulit seks. Pada laki-laki, fase 8). Dan lain sebagainya.
datar ditandai oleh ukuran penis yang meningkat, glans
Variasi perilaku seksual. Ada beberapa perilaku seksual
penis bewarna kebiruan (livide) karena pelebaran pleksus
yang dilakukan orang untuk mencapai kepuasan seksual,
venosus, elevasi testes, tekanan darah, denyut nadi dan
yaitu : 1). Masturbasi (onani), yaitu pemuasan seksual yang
laju pernapasan meningkat dan tonus otot meningkat.
dilakukan sendiri, tanpa pasangan dan tanpa koitus,
Orgasme merupakan puncak reaksi seksual yang hanya
biasanya dengan tangan atau benda lain, sering dilakukan
bisa dicapai bila seseorang menerima rangsangan seksual
oleh anak-anak muda atau orang dewasa pada keadaan
yang efektif, baik melalui hubungan seksual maupun
tertentu. 2). Manipulasi penis dengan tangan perempuan
aktivitas seksual lainnya. Orgasme merupakan sensasi
atau manipulasi klitoris dengan j ari laki-laki. 3 ). Manipulasi
erotis yang menyenangkan yang dapat bersifat sangat luar
orogenital (seks oral), yaitu perangsangan alat kelamin laki-
biasa, tetapi dapat juga merupakan sesuatu yang tidak
laki dengan mulut, bibir atau lidah perempuan (felasio), atau
dramatis, sehingga reaksi orang pada waktu mengalami
perangsangan alat kelamin perempuan dengan mulut, bibir
orgasme dapat bermacam-macam. Sebenarnya sensasi
atau lidah laki-laki (kunilingus). Kedua cara manipulasi
erotis yang dirasakan laki-laki dan perempuan selama
orogenital ini dapat dilakukan serentak antara kedua
orgasme adalah sama, bedanya laki-laki hanya dapat
pasangan membentuk angka 69 . 4). Heteroseksual petting,
mencapai satu kali orgasme yang disertai dengan ejakulasi
yaitu aktivitas seksual tanpa hubungan seksual yang
pada setiap hubungan kelamin, sedangkan perempuan
dilakukan pasangan laki-laki dan perempuan dengan
dapat mengalami orgasme multipel bila tetap menerima
kesadaran yang dilakukan diluar ikatan pemikahan. Bila
rangsangan seksual yang efektif setelah orgasme yang
dilakukan setelah pernikahan disebut/o replay 5). Hetero-
pertama. Sayangnya perempuan tidak selalu menerima
sexual intercourse (persetubuhan, sanggama), yaitu
rangsangan seksual yang efektif setiap melakukan
hubungan seks antara laki-laki dan perempuan dimana
hubungan seks, sehingga banyak perempuan yang tidak
terjadi penetrasi penis ke dalam vagina.
dapat mencapai orgasme setiap melakukan hubungan seks.
Fase orgasmik pada perempuan ditandai oleh kontraksi Disfungsi seksual. Yaitu gangguan dalam melakukan
otot vagina dan uterus yang kuat, sex flush meningkat, hubungan seksual, yang dapat terjadi baik pada laki-laki,
kontraksi otot skeletal dan involunter yang kuat, denyut maupun pada perempuan. Yang termasuk disfungsi seksual
jantung, laju pernapasan dan tekanan darah meningkat. pada laki-laki adalah : 1). Disfungsi ereksi (impotensia
Pada laki-laki, fase orgasmik ditandai oleh konhaksi ritmik koeundi), yaitu kemampuan ereksi penis yang berkurang
m. sfingter uretra, otot bulbokavernosus, ototo atau tidak ada sama sekali sehingga tidak dapat melakukan
iskhiokavernosus dan otot transversus perinei dengan senggama, walaupun libido tetap ada. 2). Impotensia
jarak 0,8 detikyang disertai ejakulasi semen; kontrol otot ejakulandi yaitu ketidakmampuan untuk mencapai ejakulasi
skeletal menghilang; denyut jantung meningkat. dan orgasme pada seorang laki-laki walaupun memiliki
Fase terakhir dari siklus reaksi seksual adalah fase libido dan mampu berereksi dan bersenggama. 3). Ejakulasi
resolusi. Pada perempuan, fase resolusi ditandai oleh prekoks, yaitu ejakulasi yang terlalu cepat yang terjadi
penunrnan pembengkakan vagina, vagina memendek, sebelum atau segera setelah penetrasi penis. 4). Satiriasis,
uterus menurun, ukuran labia dan klitoris kembali ke ukuran yaitu keinginan bersetubuh yang berlebihanpada seorang
semula, relaksasasi otot, dan tekanan darah serta denyut laki-laki.
jantung kembali normal. Pada laki-laki, fase resolusi
ditandai oleh hilangnya ereksi penis menjadi 50% lebih Yang termasuk disfungsi seksual pada perempuan adalah:
besar dari keadaan tidak ereksi l). Frigiditas, yaitu tidak adanya libido seksual pada
IGSEIIATANKELUARGA t2t
seorang perempuat;2). Anorgasmi, yaitu gangguan untuk untuk perempuan biasanya disebut lesbianisme; 2).
mencapai orgasme pada setiap melakukan hubungan seks, Pedofilia, yaitu seorang dewasa mendapat kepuasan seksual
bahkan kadang-kadang tidak dapat dicapai sama sekali; 3). dengan cara melakukan hubungan seksual dengan anak-
Dispareunia, yaitu senggama yang sukar dan nyeri; anak; 3). Bestialisme, yaitu memperoleh kepuasan seksual
4). Vaginisme, yaitu ketegangan otot dasar panggul, dengan cara melakukan hubungan seksual dengan binatang;
sehingga mulut vagina menyempit dan penetrasi penis tidak 4). Nekrofilia, yaitu mendapatkan kepuasan seksual dengan
dapat dilakukan; 5). Nimfomania, yaitu keinginan cara melakukan hubungan sekusual dengan mayat; 5).
bersetubuh yang berlebihan pada seorang perempuan yang Fetishisme, yaitu memperoleh kepuasan seksual dengan cara
dapat merupakan obsesi dan dapat mengakibatkan memiliki, memuja dan mencintai benda-benda bekas milik
penyelewengan seksual dalam pernikahan atau pelarian ke orang yang dicintai, misalnya rambut, saputangan, pakaian
prostitusi. dan lain sebagainya; 6). Insestus, yaitu hubungan seksual
antara orang-orang yang sangat dekat hubungan
Seksualitas abnormal. Yaitu penyimpangan dalam
keluarganya, misalnya antara saudara kandung, anatata
memperoleh kepuasan seksual yang dapat terjadi baik pada
ayah dan putrinya; 7). Geronto-seksualisme, yaitu seorang
laki-laki maupun perempuan. Kelainan ini dapat dibagi atas
pemuda yang mendapatkan kepuasan seksual dengan cara
abnormalitas pada cara pemuasan keinginan seksual dan
melakukan hubungan seksual dengan perempuan yang
abnormalitas dalam mencari pasangan seksual. Yang
sudah lanjut usianya; 8). Frottage, yaitu memperoleh
termasuk abnormalitas pada cara pemuasan keinginan
kepuasan seksual dengan cara meraba orang yang
sekualnya adalah : 1). Sadisme, yaitu seseorang
disenangi tanpa diketahui oleh korbannya.
memperoleh kepuasan seksual dengan cara menyakiti
pasangan seksualnya, baik secara fisik maupun psikis; 2). Disfungsi ereksi. Disfungsi ereksi adalah ketidakmampuan
Masokisme, yaifu seseorang mencapai kepuasan seksual unfuk mencapai atau mempertahankan ereksi penis untuk
apabila disakiti oleh pasangan seksualnya; 3). waktu yang cukup sehingga tercapai kepuasan dalam
Eksibisionisme, yaitu seseorang mendapatkan kepuasan melakukan aktivitas seksual
seksual dengan cara memperlihatkan alat kelaminnya pada Ereksi penis terjadi bila aliran darah ke dalam korpus
orang lain yang tidak ingin melihatnya. Kelainan ini hanya kavernosus dan spongiosus penis meningkat sebagai
dijumpai pada laki-laki yang mempertunjukkan alat akibat vasodilatasi arteri uretral, arteri didalam bulbus
kelaiminnya pada perempuan. Bila perempuan yang dituju penis dan arteri dorsalis penis sebagai akibat stimulasi
terkejut dan ketakutan, maka laki-laki tersebut akan psikogenik dan sensorik yang diteruskan ke sistem limbik.
mengalami kepuasan seksualnya; 4). Skoptofilia, yaitu Stimulasi tersebut kemudian dikembalikan melalui saraf
mendapatkan kepuasan seksual dengan cara melihat otonom torakolumbal dan sakral sehingga terjadi pelepasan
aktivitas seksual atau alat kelamin; 5). Voyeurisme, yaitu asetilkolin, peptida intestinal vasoaktif dan endothelial
mendapatkan kepuasan seksual dengan cara melihat cell-derived nitric oxide, yang mengaktifkan guanilil
orang telanjang atau orang bersetubuh dengat cara siklase dan mengakibatkan relaksasi otot-otot arteri dan
mengintip (peeping Tom); 6). Troilisme (triolisme), yaitu sinusoid trabekula kavernosal. Setelah sinusoid terisi
mendapatkan kepuasan seksual dengan cara menonton penuh, maka pleksus venosus subtunika akan tertekan
orang lain melakukan hubungan seks. Biasanya 2 pasangan oleh tunika albugenia, sehingga mencegah aliran darah
melakukan aktivitas dan hubungan seksual pada saat dan balik dari penis. Kontraksi otot bulbokavernosus akan
tempat yang sama, sehingga dapat saling menonton; 7). merangsang saraf pudendal sehingga tekanan
Transvestisme (eonisme), yaitu mendapatkan kepuasan intrakavernosal makin meningkat, sehingga penis semakin
seksual dengan cara memakai pakaian lawan jenis tegang dan kaku.
kelaminnya, biasanya diderita lakiJaki; 8). Transeksualisme, Dalam garis besarnya, disfungsi ereksi dapat
yaifu keadaan dimana seseorang merasa secara mental jenis diakibatkan oleh faktor psikogenik maupun organik.
kelaminnya tidak sesuai dengan jenis kelamin fisiknya, jadi Beberapa kelainan yang berhubungan dengan disfungsi
laki-laki merasa seperti perempuan dan perempuan merasa ereksi anatara lain diabetes melitus, hipertensi, depresi,
seperti laki-laki. Obsesi ini dapat sangat berat sehingga merokok, usia lanjut, kadar kolesterol LDL yang rendah,
pasien akan minta dioperasi tukar kelamin; 9). dan kadar DHEAS serum yang rendah (Tabel 1). Sebagian
Seksualoralisme, yaifu seseorang hanya dapat mencapai besar kelainan organik penyebab disfungsi ereksi akan
kepuasan seks bilamelakukan seks oral; l0). Sodomi, yaitu mengganggu jaras saraf yang sangat penting untuk
seorang laki-laki yang hanya dapat mencapai kepuasan pencetusan dan pemeliharaan ereksi penis atau aliran darah
seksual dengan cara melakukan penetrasi penis ke anus ke penis. Pada pasien diabetes melitus, disfungsi ereksi
pasangannya, biasanya terjadi pada homoseksualisme. berhubungan dengan neuropati otonom, insufisiensi
Yang termasuk abnormalitas dalam mencari pasangan vaskular dan kadang-kadang juga depresi.
seksualnya adalah : 1). Homoseksualisme, yaitu hubungan Untuk membedakan disfungsi ereksi akibat kelainan
seksual antara 2 orang dengan jenis kelamin yang sama, organik atau kelainan psikogenik, harus dilakukan
122 DASAR-DASAR ILMU PETTYAKIT DALAM
Persentase spermatozoa motil > 50%; h). Persentase fase peri dan pasca menopause mengalami gejala vasomo-
morfologi spermatozoa normal > 600/o. tor, depresi dan keluhan somatik lainnya yang mencapai
puncaknya sebelum dan sesudah menopause, dan
Fertilisasi in Vitro (FlV, bayi tabung) berkurang dengan bertambahnya usia. Keluhan somatik
Fertilisasi in vitro (bayi tabung) dilakukan atas indikasi lain pada masa pascamenopause adalah kulit kering dan
kerusakan kedua tuba, oligospermia, faktor serviks menipis, gatal-gatal, mulut kering, mata kering, rambut
abnormal, faktor imunologik, infertilitas yang tak diketahui menipis, vagina kering sehingga nyeri pada waktu
sebabnya, infertilitas karena endometriosis. sanggama, gatal-gatal di sekitar vulva dan vagina, mudah
Prosedur fertilisasi in vitro sangat rumit, tingkat terkena infeksi saluran kencing berulang, inkontinensia
keberhasilannya rendah dan biayanya sangat tinggi. urin, osteoporosis dan gangguan metabolisme kolesterol.
Pasangan suami isteri yang memenuhi syarat unfuk Andropause pada laki-laki, hampir sama dengan meno-
melakukan fertilisasi in vitro adalah : a). Telah dilakukan pause pada perempuan, tetapi masanya sulit ditentukan
pengelolaan infertilitas selengkapnya; b). Terdapat indikasi karena penurunan kadar testosteron sesuai dengan
yang sangat kuat; c). Memahami seluk beluk prosedur FIV pertambahan usia laki-laki terjadi secara perlahan-lahan.
secara umum; d). Mampu memberikan izin atas dasar Akibat penurunan kadar testosteron, maka pertumbuhan
pengertian (informed consent); e). Mampu membiaya rambut ketiak dan pubis akan berkurang, kulit menipis dan
prosedur FIV, termasuk biaya persalinan dan biaya untuk kering, massa otot berkurang, jaringan lemak bertambah,
membesarkan anaknya. timbul osteoporosis, testis mengecil, libido berkurang dan
Sebab-sebab kegagalan FIV : a). Olulasi prematur atau kemampuan ereksi menurun. Selain testosteron, kadar
orum gagal untuk dibuahi; b). Oosit belum matang atau hormon pertumbuhan (growth hormone, GH), IGF-I dan
tidak normal, waktu inseminasi tidak tepat; c). Keadaan DHEAS jugamenumn.
hormonal/kesehatan isteri kurang menguntungkan oosit;
d). Embrio yang dipindahkan gagal melakukan implantasi;
e). Spermatozoa kurang baik kualitasnya; fl . Perkembangan
IMUNISASI PADA BAYI DAN ANAK
endometrium kurang baik untuk implantasi.
Imunisasi merupakan usaha pencegahan penyakit menular
Menopause dan Andropause dengan meningkatkan kadar antibodi didalam tubuh. Ada
Menopause adalah haid yang terakhir atau saat terjadinya 2 jenis imunisasi, yaitu imunisasi aktif dan imunisasi pasif.
haid yang terakhir. Masa peralihan antara fase Imunisasi aktif dilakukan dengan penyrntikan antigen ke
pramenopause dan pascamenopause disebut klimakterium. dalam tubuh sehingga tubuh terangsang untuk
Fase klimakterium dibagi atas fase pramenopause, memproduksi antibodi. Antigen yang disuntikkan disebut
perimenopause, menopause dan pascamenopause. Fase vaksin. Imunisasi aktif akan memberikan kekebalan jangka
pramenopause, dimulai pada usia 40 tahun dan ditandai panjang, dapat sampai bertahun-tahun, harganya juga
oleh siklus haid yang tidak teratur, memanjang, sedikit atau relatif lebih murah. Imunisasi pasif dilakukan dengan cara
banyak dan kadang-kadang disertai nyeri. Pada fase ini penyuntikan semm yang mengandung antibodi ke dalam
kadar FSH dan estrogen tinggi, sedangkan kadar LH tubuh. Kekebalan yang diperolehjuga hanya beriangsung
normal. Pada fase perimenopause, siklus haid semakin tidak 1-2 bulan dan hanya dilakukan dalam keadaan darurat,
teratur, pada umumnya lebih dari 3 8 hari dan 40%o bersifat misalnya penyuntukan serum anti tetanus atau serum anti
anovulatorik. Kadar FSH, LH dan estrogen bervariasi. difteri yang bertujuan untuk profilaksis.
Kadang-kadang sudah timbul gejala vasomotorik, seperti Imunisasi yang sering dilakukan terhadap bayi dan
semburan panas di daerah muka, leher dan dada dengan anak adalah imunisasi aktif. Ada 6 jenis penyakit yang
suhu badan yang normal. Pada fase menopause (saat imunisasinya termasuk waj ib, yaitu hrberkulosis (vaksinasi
berhentinya haid), jumlah folikel yang mengalami atresia BCG), difteri, perhrsis dan tetanus (vaksinasi DPT, DT),
bertambah banyak, kadar FSH tinggi (> 40 nlU/ml) poliomielitis dan morbili. Selain itu juga terdapat imunisasi
sedangkan kadar estradiol rendah (< 30 pglml). Diagnosis anjuran yang berlujuan untuk mencegah penyakit terlentu
menopause ditegakkan setelah didapatkan amenorea mini- yang dampaknya belum meluas di masyarakat, tetapi
mal 1 tahun. Pada fase pascamenopause, ovarium sudah kelompok masyarakat tertentu memiliki risiko yang tinggi
tidak berfungsi sama sekali, kadar estradiol antara 20-30 untuk tertular. Termasuk kelompok ini adalah imunisasi
pg/ml dan gonadotropin meningkat karena produksi terhadap hepatitis B, parotitis, rubela, rabies, tifus dan
inhibin oleh folikel berhenti. Karena kadar estradiol rendah, paratifus.
maka endometrium akan atrofik dan tidak terjadi haid lagi. Waktu pemberian imunisasi tergantung beberapa
Pada perempuan yang gemuk, masih didapatkan cadangan faktor, diantaranya status imunologis anak, apakah mampu
estron di dalam lemaknya yang kadang-kadang dapat membentuk antibodi atau tidak. Kontra indikasi pemberian
diubah menjadi estradiol. Lebih dari T}ohperempuan pada vaksin adalah keadaan sakit parah, defisiensi imun,
KESEHAIANKELUARGA 125
pengobatan sitostatika, pengobatan kortikosteroid, atau otot, kecuali otot yang digunakan unfuk metabolisme basal.
keadaan spesifik tertentu, misalnya kejang pada pemberian Aktivitas kita sehari-hari dapat dibagi atas beberapa
vaksin pertusis dan kehamilan pada pemberian vaksin kelompok, yaitu:
rubela. Beberapa vaksin dapat diberikan dalam kombinasi, . Tidur(keadaanbasal), membutuhkan 1,0-1,2 kaVmenit),
misalnya vaksin difteri, pertusis, tetanus dan polio (DPT- . Kerja sangat ringan, misalnya berbaring, duduk
polio), vaksin morbili (measles), parotitis (mumps), dan istirahat, menulis, berdiri santai, mengetik, menyapu
rubela (vaksin MMR). lantai; membutuhkan 2,5 kaVmenit,
Tabel 2 menunjukkan jadwal pemberian imunisasi pada . Kerja ringan, misalnya berpakaian, mandi, jalan biasa,
bayi dan anak. mengemudikan mobil, bermain golf, menyeterika;
membutuhkan 2,5 - 4,9 kaU mentt,
. Kerja sedang, misalnya berdansa, naik sepeda biasa,
naik tangga; membutuhkan 5,0-7,4 kallmeniq
Jenis Jumlah Selang Usia pemberian . Kerja berat, misalnya pekerja tambang, main bola,
Vaksin lmunisasi waktu
mencangkul; membutuhkan 7,5 -9,9 kaV menit,
lmunisasi
dasar '1 x Bayi:0-11 bulan
. Kerja berat sekali, misalnya berenang, cross countty,
BCG 3x 4-8 minggu Bayi : 2-1 '1 bulan mendaki gunung ; membutuhkan 1 0,0- I 2, 5 kaVmenit,
DPT 3x 6-8 minggu Bayi : 2-1'1 bulan . Kerja sangat berat, misalnya main ski dengan kecepatan
Polio 1x Bayi:9-15 bulan
Campak tinggi, mendaki gunung dengan beban; membutuhkan
lmunisasi > 12,5 kaVmenit.
ulangan 'l x Anak : 1Y,-2 tahun
DPT 1x Anak : 1Y2-2 taf,un 3). Kalori untuk pertumbuhan, terutama untuk kelompok
Polio 'l x Anak : 4-6 tahun
DT
bayi, anak-anak, remaja, ibu hamil, ibu menyusui dan orang
lmunisasi sakit; 4). Kalori untuk mempertahankan suhu tubuh; 5).
anJuran 1x Anak:>ltahun Kalori untuk metabolisme makanan (specffic dynamic ac-
MMR 3x 1dan5 Dimulai setiap
Hepatitis B bulan waktu, ulangan tion, SDA).
setiap 5 tahun
Protein, merupakan zat makanan yang mengandung
Sumber : AH Markum Buku Ajar llmu Kesehatan Anak, jilid 1
nitrogen, berfungsi terutama untuk pertumbuhan selain
BCG = Eacll/us Calmette Guerin; DPf = difteri-pertusis-
tetanus; juga sebagai sumber kalori. Kebutuhan protein tubuh
DT = difteritetanus; MMR = measles-mumps-rubella dipengaruhi oleh : 1). Ukuran dan komposisi tubuh; 2).
Umur, pada masa perhrmbuhan atau masa penyembuhan,
akan dibutruhkan protein yang lebih tinggi; 3). Macam dan
nilai protein, protein yang bemilai rendah akan dibutuhkan
GlZIKELUARGA
dalam jumlah yang lebih banyak dibandingkan bila diberikan
protein yang bemilai tinggi; 4). Pencemaan dan penyerapan
Fungsi makanan : l). Sumber tenaga; 2). Menyokong
makanan; 5). Keadaan fisiologis tubuh.
pertumbuhan badan; 3). Memeliharan jaringan tubuh dan
mengganti jaringan yang rusak; 4). Mengatur metabolisme
dan keseimbangan elektrolit; 5). Turut berperan pada Gizi Kelompok Rentan
pertahanan tubuh.
Gizi bayi. Bayi membutuhkan zatmakanan sangat tinggi,
Dalam Ilmu Gizi harus dibedakan antarabahanmakanan
yaitu kebutuhan kalori sebesar 100- 1 I 0 kal/kgBB,ihari dan
darzatmakanart(zatgizi,nutrien).Bahanmakananadalah
kebutuhan protein 3-4 gram/kgBB/hari. Selain itu untuk
bahan yang kita beli, kita masak dan kita hidangkan;
perhrmbuhan tulangnya, bayi juga membutuhkan kalsium
sedangkan zat makanan adalah satuan yang menyusun
dan fosfor yang cukup. Makanan yang alamiah bagi bayi
bahan makanan tersebut. Zatmakatandibagi 3 kelompok,
adalah air susu ibu (ASI). Sampaiumur 6 bulan, kebutuhan
yaitu : l). Zatmakanan penghasil tenaga (kalori), yaitu
gizibayi dapat dipenuhi dari ASI. Menyrsui mempunyai
karbohidrat, lemak dan protein; 2). Zat makanan
beberapa kegunaan, yaitu : a). Praktis, mudah dan murah;
pembangun sel dan jaringan, yaitu protein ; 3). Zat makanan
b). Kemungkinan kontaminasi dan kekeliruan dalam
pengatur, yaifu vitamin, mineral, dan air.
menghidangkan tidak ada; c). ASI mengandwgzat-zat gizi
Tenaga (Kalori) yang diperlukan seseorang dapat yang dibutuhkan oleh bayi dalam keadaan segar dan suhu
digolongkan kedalam 5 kelompok, yaitu : 1). Kalori untuk yang optimal; ASI juga mengandung antibodi; d).
metabolisme basal, yaitu sejumlah minimum kalori yang Menlusui dapat menjalin hubungan psikologik antara ibu
diperlukan oleh tubuh untuk mempertahankan hidupnya dan bayinya yang sangat penting bagi perkembangan
atau sejumlah kalori yang dibutuhkan tubuh dalam keadaan ana( e). Menyrsui mungkin merupakan salah satu usaha
istirahat, berbaring, tidak tegang dan tidak makan; 2). Kalori untuk mencegah keganasan paludara.
untuk kerja luar, yaitu segala aktivitas yang menggunakan Usaha yang harus dilakukan untuk meningkatkan
126 DASAR.DASIAR ILMU PEITYAKIT DALAM
kemampuan laktasi: l). Memelihara kesehatan ibu, baik keluarga. Dengan semakin besarnya anak dan semakin
kesehatan fisik maupun mental;2). Mencukupi kebutuhan banyak kegiatan yang dilakukan diluar rumah, maka jadwal
gizilblu, yaitu tambahan 1200 kalori dan 40 gram protein makan bersama keluarga sukar ditepati. Meskipun demikian,
untuk menghasilkan I liter ASI; 3). Mempertahankan harus tetap diusahakan makan bersama keluarga, walaupun
kesinambungan menyusui, bila terdapat halangan tidak setiap hari dilakukan. Kecukupan gizi anak dapal
menyusui, payudara tetap harus dikosongkan secara dinilai dengat cara: l). Mengamati nafsu makan sehari-
teratur; 4). Menghindari pemberian makanan buatan pada hari;2). Mengamati pertumbuhan anak, khususnya tinggi
bayi bila memang tidak dibutuhkan; 5). Menyusukan dan berat badan; 3). Bentuk perawakan normal, termasuk
dengan carayangbaik, yaitu : (a) Teratur, misalnya setiap jaringan otot, lemak dan rambut; 4). Perkembangan dan
2-3 jam, selama I 5 menit/kali, (b) Posisi menyusui harus aktivitas normal; 5). Pemeriksaan laboratorium, misalnya
nyaman baik bagi ibu maupun bayi, (c) Menghindari rasa hemoglobin, protein serum, besi serum dan pemeriksaan
khawatir, gelisah dan depresi, (d) Mencegah terjadinya lainnya dalam batas normal.
bendungan ASI, (e) Persiapan menyusui sudah harus
dilakukan pada waktu hamil tua.
Makanan tambahan pada bayi mulai dapat diberikan
Kalori Protein Vit A Kalsium lodium Air
pada waktu umur 3 bulan, misalnya pemberian sari buah KkaUkgBB g/kgBB ps RE mg trg mUkgBB
atau biskuit. Bubur susu mulai dapat diberikan pada umur zAnak
4-6 bulan, dan nasi tim sudah dapat mulai diberikan pada
1-3 tahun 100 20 500 500 70 120-135
4-6 tahun 90 1 8 600 500 90 100-110
umur 7-9 bulan. Tabel 3 menunjukkan contoh pengaturan 7-9 tahun 80 15 800 500 120 90-100
Perempuan
Umur Buah/ Bubur
Nasi tim
10-12 tahun 50-60 1 0 1000 600 150 70-85
(bulan) biskuit susu 13-18 tahun 40-60 I 0 1000 600 1s0 50-60
Sumber:AH Markum Buku Ajar llmu Kesehatan Anak, jilid
Tiap 2 jam
I
0-3 RE= Retinol Equivalerts, 1 RE ='l tlg Retinol
4-6 3-4 x 2x 1-2 x
7-9 2x 2x 1 -2x 1x
9-12 2x 2x 1x 2x
Gizi ibu hamil. Gizi ibu hamil berhubungan erat dengan
Sumber : AH Markum Buku Ajar llmu Kesehatan Anak, jilid 1.
kesehatan ibu, kehamilannya serta kesehatan janin dan
bayi. Kekurangan gizi pada ibu hamil akan menyebabkan
berat badan bayi lahir rendah, kelahiran prematur, bahkan
Gizi anak. Yang termasuk kelompok makanan anak adalah dapat menyebabkan kematian intra-uteri. Ibu hamil
buah, kue, makanan lunak, makanan biasa dan susu. membutuhkan tambahan kalori sebesar 300 kalori dan
Makanan biasa adalah makanan seperti pada orang dewasa penambahan protein sebesar l0 gram/hari. Untuk
yatg dapat diberikan pada anak setelah gigi gerahamnya pertumbuhan tulang dan gigi janin, ibu hamil juga
tumbuh. Variasi jenis makanan dan buah-buahan harus membufuhkan tambahan kalsium sebesar 0,2 gram/hai.
diberikan pada anak termasuk kue-kue dan jajanan sehingga Berbagai vitamin juga harus diberikan pada ibu hamil,
anak menyukai berbagai jenis makanan. Makanan lunak terutama tiamin, riboflavin, vitamin A dan D. Pertambahan
dapat diberikan pada anak yang belum memiliki geraham berat badan selama hamil berhubungan dengan
atau anak yang demam atau sakit; komposisinya sama pertambahan lemak ibuhamil, pembesaran alat kandungan,
dengan makanan biasa, tetapi konsistensinya lebih lunak. pertumbuhan janin, pertumbuhan plasenta, cairan ketuban
Jadwal pemberian makan diusahakan sesuai dengan jadwal dan peningkatan volume plasma darah serta cairan
makan orang dewasa, yaitu 3 kali makan besar (pagi, siang ekstraselular. Peningkatan volume plasma darah akan
dan sore), dengan makanan tambahan kue atau buah menyebabkan hemodilusi, sehingga diperlukan pemberian
diantara waktu makan besar dan susu waktu pagi bangun zat besi untuk mencegah penurunan hemoglobin lebih
tidur dan malam sebelum tidur. Bila anak mulai sekolah maka lanjut. Ibu hamil membutuhkan tambahan zat besi 3 mg/
jadwal makan sore dapat diundurkanmenjadi makanmalam hari, karena selain untuk mencegah anemia akibat
seperti kebiasaan orang dewasa. Kebutuhan kalori dan hemodilusi, juga untuk memenuhi cadangan besi pada janin.
protein pada anak balita biasanya lebih tinggi daripada anak Pada 4 bulan pertama kehamilan, metabolisme basal
besar, karena kelompok ini masih rentan terhadap infeksi biasanya menurun, tetapi dengan bertambahnya umur
dan pernyakit kurang gizi. Anak usia sekolah -juga kehamilan, akan terjadi peningkatan metabolisme basal.
membutuhkan kalori yang tinggi, karena kelompok ini Pada ibu hamil, sering timbul keluhan alat pencernaan,
banyak melakukan aktivitas, sehingga banyak tenaga yang seperti mual, muntah, anoreksia, nyeri epigastrik, dan
dikeluarkan. Sedapat mungkin anak diahn untuk makan obstipasi. Untuk mengurangi keluhan pada alat pencemaan,
bersama keluarga sehingga terjalin keakraban di dalam maka makanan harus : a). kering, minum dipisahkan dengan
KESETIATAN KELUARGA 127
wakumakan; b). makan sedikit-sedikit, tapi sering; c). kadar sebagaian dapat diatasi dengan memanfaatkan
lemak dalam makanan diturunkan, tetapi kadar karbohidrat pekarangan, yaifu menanam beberapa macam sa)'uran yang
harus tinggi; d). makanan mudah dicema dan tidak terlalu mudah tumbuh di pekarangan. 3). Hidangan harus
banyak mengandung bumbu. dinikmati oleh seluruh anggotakeluarga. Seorang ibuharus
mengerti makanan yang disukai oleh seluruh anggota
Gizi ibu menyusui (laktasi). Setelah persalinan, maka tubuh
keluarga, sehingga tidak perlu menyediakan terlalu banyak
ibu akan menyesuaikan kembali dengan keadaan sebelum
jenis makanan yatgpada akhirnya juga akan menghemat
hamil. Selain itu payudara juga berkembang dan
pengeluaran keluarga. Makanan yang harus dibedakan dari
mempersiapkan diri untuk memproduksi ASI. Rata-rata
makanan orang dewasa adalahmakanan bayi, sedangkan
produksi ASI perhari adalah 800-850 ml dan setiap 100 ml
makanan balita biasanya sama dengan makanan orang
ASI mengandung kalori 60-65 kkal, protein 1,0-1,2 gram,
dewasa hanya dipilih makanan yang tidak pedas dan tidak
lemak2,5 -3,5 gram. UntukproduksiASI yangbaik, maka
merangsang.4). Suasana ketika makan harus
ibu menlusui membutuhkan tambahan kalori 800 kalori per-
menyenangkan bagi seluruh anggota keluarga. Pada saat
hari, tambahan protein 25 gram per-hari dan tambahan
ini, sangat sulit bagi suatu keluarga untuk makan bersama,
kalsium 0,5 gram per-hari. Bila asupan gizi ibu menyusui
apalagi bila anak-aak sudah meningkat remaja, karena
tidak mencukupi, maka akan diambil dari tubuh ibu sendiri,
banyaknya kegiatan yang waktunya seringkali tumpang
sehingga gizi ibu akan semakin kurang. Selain itu kekurangan
tindih. Walaupun demikian, harus diusahakan agar tetap
kalsium pada ibu menyusui akan menyebabkan timbulnya
ada waktu makan bersama. Banyak manfaat yang dapat
osteoporosis dan karies dentis pada ibu menlusui.
dipetik dari makan bersama, misalnya orang tua dapat
Gizi pada usia lanjut. Pada orang usia lanjut, metabolisme mengawasi perkembangan anak, hubungan orang tua
akan menurun, terganfung pada aktivitasnya sehari-hari. dengan anak juga akan lebih akrab, sehingga bila anak
Nafsu makanpun biasanya menurun, karena rasa penuh mempunyai masalah, tidak akan segan-segan berbicara
pada lambungnya akibat penurunan tonus otot saluran dengan orang tuanya. Selain itu orang tua dapat
cerna serta berkurangnya geligi sehingga fungsi mengajarkan tata krama dan sopan santun pada wakfu
mengunyah juga terganggu. Gangguan keseimbangan berkumpul bersama. 5). Sedapat mungkin makanan
hormonal, terutama steroid seks, akan menyebabkan memenuhi syarat sosial budaya yang dianut. Syarat ini
gangguan metabolisme kalsium dan osteoporosis, terutama tidak selalu mutlak, walaupun dalam praktek sehari-hari
pada perempuan. Berbagai penyakit degeneratif dan sering didapatkan istilah "makanan gedongan" dan
metabolik, seperti diabetes melitus, dislipidemia, hipertensi, "makanan kampungan". Walaupun demikian seorang ibu
penyakit jantung koroner, seringkali harus diperhatikan seringkali akan menghidangkan makanan yang "lebih
pada penyediaan makanan untuk orang tua. Nafsu makan tinggi derajatnya" bila di rumah terdapat seorang tamu
yang menurun disertai malas minum, seringkali yang dianggap "terhormat".
menyebabkan timbulnya dehidrasi dan penyakit kurang gizi
pada orang tua.
Penyimpanan Bahan Makanan
Penyimpanan bahan makanan di dalam rumah biasanya
Menyusun Menu Keluarga dilakukan di dalam lemari es atau lemari biasa. Beberapa
Walaupun seorang ibu bukanahli gizi, tetapi dituntut untuk hal yang harus diperhatikan pada penyimpanan bahan
dapat menyrrsun menu yang memenuhi syarat kesehatan makanan di rumah : 1). Bahan makanan harus disimpan
untuk dikonsumsi oleh seluruh anggota keluarga. dalam keadaan bersih, dan sudah dicuci, 2). Lemari biasa
Beberapa hal yang harus diperhatikan oleh seorang ibu yang digunakan untuk menyimpan harus memiliki ventilasi
waktu menyusun menu keluargaadalah:1). Makanan harus yang cukup, misalnya dengan memasang kawat kasa di
memenuhi zat -zat gtrzi y ang diperlukan dalam keluarga. Pada bagian belakang lemari; 3). Lemari penyimpan harus bebas
umumnya makanan orang Indonesia mengandung debu, serangga dan tikus.
makanan pokok (biasanya berupa beras), lauk pauk (baik
hewani maupun nabati), sayur-sayuran (dipilih sa)'uran Syarat Dapur Sehat
yang hijau atau bewarna-warni, termasuk sayur buah, Dapur merupakan bagian rumah dimana bahan makanan
misalnya wortel, kacang panjang, labu, tomat dan diolah sehingga menjadi hidangan keluarga. Sanitasi dapur
sebagainya) dan buah-buahan. 2). Makanan harus dalam harus mendapat perhatian agar hidangan yang diolah di
jangkauan keluarga, yaitu biaya yang dibutuhkan untuk dalamnya tidak tercemar. Adapun syarat-syarat dapur yang
menyediakan hidangan harus disesuaikan dengan sehat adalah :
keuangan keluarga. Banyak bahan makanan yang relatif . Bersih,
murah tetapinilai gizinya tetap baik, misalnya ikan, . Cukup persediaan air bersih,
biasanya lebih murah daripada daging dan ayam. . Mempunyai saluran pembuangan air kotor,
Kebutuhan akan sayur-mayur dan bumbu-bumbu . Mempunyai bak pencuci tangan,
128 DASAR.DASAR ILMU PEI\IYAKIT DALAM
. Mempunyai tempat sampah, dari air tanah, baik dengan sumur gali maupun pompa air.
. Mempunyai alat-alat dapur yang bersih, Di kota-kota, sumber air juga dapat berasal dari perusahaan
. Mempunyai ventilasi yang baik, sehingga dapur tidak air minum. Bila sumber air berasal dari sumur gali, maka
bau dan selalu berhawa segar, dinding sumur 3 meter bagian atas harus dibuat dari tembok
. Mempunyai tempat penyimpanan bahan makanan yang yang tidak tembus air sehingga pencemaran dari air
memenuhi syarat, permukaan tidak terjadi. Selain itu bakteri juga tidak dapat
. Tidak meletakkan bahan beracun dekat dengan tumbuh pada kedalaman lebih dari 3 meter. Sumur gali juga
makanan, harus memiliki bibir sumur, sehingga air dari permukaan
. Tidak meletakkan bahan mudah terbakar dekat kompor, tanah tidak masuk ke dalam sumur. Untuk mengurangi
. Memilikialatpencegahkebakaran. kekeruhan air sumur, dapat diberikan kerikil pada dasar
sumur.
Air Limbah Rumah Tangga Jenis-j enis kakus rumah tangga : I ). Kakus cubluk; yaitu
Air limbah adalah air bekas yang tidak bersih dan kakus yang memiliki lubang penampung di bawah
mengandung berbagai zat yang membahayakan kehidupan bangunan kakus atau didekat bangunan kakus; 2). Kakus
manusia atau hewan sebagai hasil kegiatan manusia. Air empang; yaitu kakus yang di bangun di atas empang atau
limbah rumah tangga umumnya berasal dari kamar mandi sungai;3). Kakus dengan angsatrine; yaitukakus dengan
atau dapur; selain itu juga dapat berasal dari air hujan lubang closet berbentuk lengkungan yang berisi air
yang bercampur dengan air comberan. Pada umumnya air sehingga mencegah bau dan masuknya binatang-binatang
limbah merupakan campuran bahan cair dengan bahan kecil. Kakus model ini biasanya dilengkapi dengan septic
padat maupun gas yang dapat dibagi atas : tank dan merupakan kakus yang memenuhi syarat
. bahan yang mengaptng (floating material) kesehatan.
. bahan yang larut (disolved solids)
. bahan koloidal
. endapan (sedimen) REFERENSI
. bahan yang melayang (dispersed solids)
Azwar A. Pengantar Ilmu Kesehatan Lingkungan. Cet 1. Penerbit
Pembuangan air limbah harus dibuat sebaik mungkin Mutiara Jakrla, 1979
agar tidak mencemari air bersih, sehingga tidak mengganggu Baziad A Menopause dan Andropause. Cet 1. Yayasan Bina Pustaka
kesehatan keluarga maupun masyarakat di sekitarnya. Pada Sarwono Prawirohardjo, Jakrta, 2003.
umumnya, air limbah rumah tangga dibuang tanpa Effendy N. Dasar-dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat. Ed 2.
pengolahan dulu, yaitu di buang melalui sistem riol atau Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, 1998
Greenspan FS, Gardner DG (eds). Basic & Clinical Endocrinology
ditampung dalam septic tank. Septic tank adalah tempat
7th ed. Lange Medical Books/McGraw-Hi11, New York, 2001.
pembuangan air limbah dan kotoran manusia (tinja dan air
Lachelin GCL. Introduction to Clinical Reproductive
seni) yang dibuat permanen didalam tanah. Septic tank Endocrinology. 1st ed. Butterworth-Heinemann Ltd, London
yang baik harus memiliki bakpenampungan dan rembesan. 1991.
Syarat tempat pembuangan air limbah: tidak mengotori Markum AH, Musa DA. Upaya encegahan dalam bidang Ilmu
sumber air minum, tidak menjadi sumber berkembang- Kesehatan Anak. Dalam : Markum AH (ed). Buku Ajar Ilmu
biaknya bibit penyakit maupun vektor, tidak menggangu Kesehatan Anak, jilid 1, ed 1, Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia, Jakarta, 1991L:7 3-9.
kenyamanan, misalnya bau atau pemandangan yang kotor,
Martaadisoebrata D, Sastrawinata S, Saifudin AB. Bunga Rampai
tidak mencemari fasilitas umum, misalnya tempat rekreasi.
Obstetri dan Ginekologi Sosial, Cet 1. Yayasan Bina Pusataka
Sarwono Prawirohardjo, Jakrta, 2005.
Kakus Notoatmodjo S. Ilmu Kesehatan Masyarakat: Prinsip-prinsip dasar.
Cet 1. Rineka Cipta, Jakarta, 1997.
Kakus adalah tempat manusia membuang kotorannya.
Prawirohardjo, S. Ilmu Kandungan. Ed 1. Yayasan Bina Pustaka,
Untuk itu kakus harus memenuhi syarat :
Jakrta,1982.
. Terlindung dari pandangan orang lain, Samsudin, Sudibjo S, Agusman S, Suradi R dkk Gizi. Dalam : Markum
. Tidak mengganggu kenyamanan orang di sekitamya, AH (ed). Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak, jilid 1, ed l, Fakultas
. Memilikilantaiyangkuat, Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta, 1991:116-57.
. Memiliki lubang yang dihubungkan ke lubang Sediaoetama AD. Ilmu Gizi, jilid I dan II, cet 4. Dian Rakyat, Jakrla,
penampungan atau rembesan, 2004.
. Memiliki alat pembersih (air atau kertas) yang cukup. Wiknyosastro H (editor utama) Ilmu Kebidanan. Ed 3. Yayasan
Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta, 2005.
19
DASAR.DASAR PENYAKIT AKIBAT KERIA
Teguh H. Karjadi, Samsuridjal Djauzi
Seiring dengan meningkatnya kegiatan industri di sebuah juga dalam mendiagnosis penyakit biasa, maka diperlukan
negata dalam rangka meningkatkan pendapatan negara anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan laboratorium
maupun penduduknya maka akan muncul pengaruh sefia pemeriksaan penunjang lainya. Pada dasarnya tidak
lingkungan industri tersebut terhadap manusia yang berada ada kekhususan dalam penegakan diagnosis penyakit
di sekitamya. Berbagai keadaan lingkungan kerja seperti akibat kerja. Hanya latar belakang yang mendasari
kebisingan, panas, uap, debu, gelombang mikro, infeksi, timbulnya penyakit tersebut harus dibuktikan
stres emosional dan lain-lain dapat menjadi penyebab berhubungan atau akibat langsung dari agen (zat
penyakit akibat kerja. berbahaya) di lingkungan pekerjaannya. Oleh karena itu
Definisi penyakit akibat kerja adalah penyakit yang terdapat beberapa anamnesis khusus dan pemeriksaan
diakibatkan oleh atau dihubungkan dengan lingkungan penunjang yang tidak biasa pada penegakan diagnosis
kerja. Lingkungan kerja tidak hanya terbatas pada tempat penyakit akibat kerja.
kerja formal seperli pabrik atau tempat kerja lain yang
terorganisir dengan baik akan tetapi dapat juga tempat
kerja informal seperti industri rumah tangga seperti industri ANAMNESIS
tekstil yang dikelola secara sederhana, pengolahan timbal
aki bekas, penggunaan pestisida pada petani, penggunaan Anamnesis merupakan kunci terpenting ditemukannya di-
solder timah pada jasa perbaikan alat elektronik dan lain- agnosis penyakit akibat kerja, pertanyaan sederhana
lain. Diagnosis dini pada beberapa keluhan penyakit akibat apakah pekerjaan pasien dan lebih rinci lagi, tugas apa
kerja sangat membantu prognosis dan kecacatan penyakit yang dia lakukan sehari-hari, dapat memberi informasi awal
akibat kerja. Diperlukan pengetahuan yang baik bagi untuk seorang dokter menelusuri lebih dalam hubungan
seorang dokter untuk mengenal penyakit yang diderita penyakit yang diderita saat ini dengan pekerjaan yang
pasiennya berhubungan dengan lingkungan dijalaninya sehari-hari. Bagi seorang dokter yang bekerja
pekerjaannya. Sebagai contoh seorang pasien asma di suatu perusahaan data mengenai semua karyawannya
bronkial telah berkali-kali berobat kepada seorang dokter haruslah lebih terinci tidak hanya sekedar di bagian apa
dan keluhan sesaknya makin hari makin sering timbul seorang karyawan ditempatkan akan tetapi apa yarg
meskipun telah diberikan obat sesuai derajat berat asmanya dilakukan sehari-hari dan bahan berbahaya apa yar,g
dan diberikan nasehat tentang penghindaran debu, terpapar pada karyawan tersebut haruslah ada pada riwayat
perubahan suhu, kelelahan dan lain-lain yang dilakukan pekerjaan. Informasi mengenai zat toksik yang digunakan
pada asma alergi biasa. Dokter tersebut lupa, tidak dalam industri biasanya melekat langsung dalam kemasan
menanyakan pekerjaan apayaflg dia lakukan sehari-hari, barang tersebut yang didalamnya berisi keteratgat zat
temyata pasien tersebut adalah seorang tukang cat mobil aktif, cara penyimpanan dan penggunaan, cara
yang sering memakai bahan poliuretan yang mengandung pertolongan pertama bila terpapar pada anggota badan,
diisosyanate dan dapat mencetuskan asma bronkial. efek toksis bila masuk dalam tubuh manusia. Keterangan
Banyak penyakit lain yang mengenai berbagai macam or- tersebut disebut material safety data sheets, keterangan
gan ternyata didasari oleh buruknya lingkungan kerja. ini sangat penting bagi kesehatan, keselamatan dan
Untuk mendapatkan diagnosis penyakit akibat kerja seperti toksistas pada individu yar,gterpapar secara erat. Selain
130
DASIAR-DASAR PENYAKIT AXIBAT KERJA 131
zat toksik yang harus pula diperhatikan oleh dokter bahan kimia (toluen diisosianat). Protein binatang (protein
perusahaan adalah lingkungan fisik seperti kebisingan. burung, protein rodent). Pnumokoniosis; silikosis, asbes-
panas, penerangan yang baik, makanan dan minuman tosis. PPOK; batubara, silika, silikat, osmium, vanadium.
sehari-hari dikomsumsi karyawan, atav paparan bakteri, Debu organik; katun, kayu. Asap: rokok, asap kebakaran,
virus, jamur, parasit pada industri atau laboratorium knalpot.
kesehatan atav paparat serangga, reptilia pada agro
Kardiologi. aritmia (arsen,organofosfat), PSK (polusi udara,
industri maupun industri yang beroperasi lapangan seperli
timbal, karbon monoksida), Hipertensi (kadnium, timbal,
hutan, gua dan lain-lain. Terdapat beberapa anamnesis
karbon disufida), myocardial injury (afiimoni, arsen, kobal).
khas seperti pada asma akibat kerja serangan asma
memberat pada akhir minggu atau pada bisinosis yaitu Hepatologi. zat kimia (arsen, dioksin, dimetilnitrosamin,
penyakit paru akibat paparar' debu tekstil, serangan sesak halotan, trinitrotoluen, vinil klorida, infeksi (hepatitis B, C,
dan tidak enak pada pernapasan terjadi pada hari awal A,leptospira).
minggu masuk kerja. Masa laten yaitu waktu yang Ginjal. gagal ginjal akut (kromium, kadmium, merkuri, va-
dibutuhkan dari pasien tersebut terpapar sampai timbulnya
nadium, karbon tetraklorida, Dioksan, Toluen, fenol dan
klinis asma bronkial dikenal pada asma akibat kerja. Masa lain-lain). Gagal ginjal kronis (kadnium, merkuri, berilium,
laten ini biasanya lebih dari satu tahun. Kadang kala uranium, silikosis).
informasi jenis pekerjaan dan data lain mengenai paparan
agen tidak memberikan informasi dengan penyakit yang Muskoloskeletal. strain pada otot, ligamen, sprain pada
ada saat inimaka tidak boleh dilupakan pekerjaan ligamen, tendonitis, tenosinonfitis,dislokasi sendi dll.
sampingan seperti hobi seorang karyawan yang dapat Te4'adi karena masalah ergonomi maupun kecelakaan ke4'a.
menyebabkan timbulnya penyakit akibat kerja seperti
disinfektan, pelarut, timah hitam, pestisida dan lain-lain.
LABORATORIUM
pemeriksaan berkala setelahnya pada setiap karyawan Yang terpenting pada penyakit akibat kerja adalah
mungkin akan berbeda tergantung paparan apa yarrg pemutusan kontak dengan agen yang menimbulkan
diterima selama bekerja, jadi seperti yalg apa sering kita penyakit akibat kerja yaitu dengan cara memindahkannya,
lihat pada pemeriksaan berkala dengan memeriksa pemakaian alat pelindung, pemantauan kadar zattersebut
pemeriksaan laboratorium pembantu yang sama pada pada lingkungan tempat kerja sehingga bahan tersebut
setiap karyawan tidak akan membantu pencarian atau tidak sampai melewati ambang batas.
mendapatkan diagnosis penyakit akibat kerja. Kadang kala
diperlukan perneriksaan laboratorium khusus seperti
pemeriksaan paparan logam pada rambut atatkadar zat REFERENSI
toksis lainya pada urin dan darah. Pemeriksaan khas
tersebut dapat dilakukan bekerja sama dengan laboratorium Baratawidjaja K. Diagnosis dan penatalaksanaan penyakit akibat
khusus yang dapat memeriksa bahan tersebut seperti kerja. Dalam: Tan Malaka, editor. Kesehatan kerja dan penyakit
laboratium pada pusat pendidikan dan departemen tenaga akibat kerja. Proseding seminar dan muker 1 (IDKI). Jakarta:
kerja atau tempat lainya yang mempunyai fasilitas untuk Pengurus IDKI;1994. p. 11-16.
Blanc PD, et al. The association between occupational factors and
pemeriksaan tersebut. Pada pemaparan zat inhalan juga
adverse health outcomes in chronic obstructive pulmonary
memerlukan pemeriksaan kadar zat tersebut di udara unfuk disease Occup Environ Med 2004;61:661-'7
pemantauan berkala maupun untuk diagnosis penyakit Burge PS. Sick building syndrome. Occup Environ Med 2004;61:185-
akibat kerja. Kadar ambang zat ir'halan yang ada 190.
dilingkungan kerja mempunyai ambang batas yang Frew AJ. Advances in environmental and occupational disease 2004.
diperbolehkan dan penetapannya dilakukan oleh otoritas J Allergy Clin Immunol 2005;115:1197-202.
yang berwenang seperti NIOSH (National Griffith DE, Kronenberg RS. Pulmonary Function testing and dis-
ability evaluation. In: Bardana EJ, Montanaro A, O'Hollaren
Institute for Occupational Safee and Health), OSHA
MT, editors. Occupational Asthma. Philadelphia: Mosby; 1992.
(O ccup ational S afety and He al th Adminis tration) dr Anerka p. 19-34.
Serikat atau Departemen Tenaga Ke{a di lndonesia. Kostrzewa A., et al.Air pollution and cardiovascular toxicity: known
risks, Ann Cardiol Angeiol 2004;53:71-8.
LaDou J. Curent occupational & environmental medicine 3th ed.
PENATALAKSANAAN New York: McGraw-Hill Comp Inc; 2004.
Lebowitz MD. Epidemiological studies of the respiratory effects of
air pollution. Eur Respir J 1996;9:1029-54.
Pengobatan penyakit akibat kerja tidak berbeda dengan
Mastrangelo G, et al. Ascertaining the risk of chronic obstructive
penyakit bukan akibat lingkungan kerja seperti pemakaian pulmonary disease in relation to occupation using a case-
oleh anti hipertensi, obat kardiovaskular lain pada kelainan control design. Occup Med 2003;53:165-72.
kardiologi atau pemakaian kortikosteroid pada penyakit Viegi G, et al. Respiratory effects of occupational exposure in a
alergi akibat kerja atau anti biotika pada infeksi akibat keq'a. general population sample in north Italy. Am Rev Respir Dis
1991:143:510-15.
20
DASAR.DASAR FARMAKOLOGI KLINIK
Nafrialdi
133
134 DASAR-DASAR ILMU PENYAKIT DALAM
Transpor aktif. Transpor obat lintas membran juga pefiama yang sangat ekstensif di hepar, sehingga obat ini
diperantarai oleh protein transporter membran. Dikenal dua harus diberikan secara intravena. Nitrat organik dan
jenis transporter yang penting, yaitu P-glycoprotein (P- antagonis kalsium juga merupakan obat yang mengalami
gp) dan organic anion transporting polypeptide (OATP). metabolisme lintas pertamayang cukup ekstensif sehingga
P-gp ini terdapat di mukosa saluran cerna sisi lumen, bioavailabilitas setelah pemberian per oral sangat
kanalikuli biliaris, tubulus proksimal sisi lumen, dan sel berkurang. Dalam keadaan darurat nitrat organik dan
endotel pada sawar darah otak dan sawar testis. P-glyco- antagonis kalsium sering diberikan secara sublingual. Ha1
protein menggunakan energi dari ATP dan merupakan ini bertujuan menghindari metabolisme lintas perlama di
efluks transporter yang tujuannya menolak/menyingkirkan hepar dan mempercepat mula kerja obat. Untuk obat
molekul obat ke luar dari sel. Beberapa obat dapat merupakan tertentu yang tidak mengalami metabolisme lintas pefiama
substrat P-gp dan sebagian merupakan penghambat P-gp. seperti kaptopril, tidak terdapat bukti yang jelas keunggulan
Kuinidin dan verapamil merupakan substrat dan sekaligus pemberian secara sublingual.
penghambat P-gp, sedangkan digoksin dan loperamid
merupakan substrat, sehingga pemberian bersama-sama Distribusi
akan menyebabkan peningkatan kadar plasma digoksin atau
Obat berada dalam sirkulasi darah dalam bentuk terikat
loperamid. pada protein plasma, atau terlarut bebas dalam air. Hanya
Organic anion transporting polypeptide (OATP) obat bebas yang dapat berdifusi ke tempat kerjanya di
bekerja berlawanan dengan P-gp sehingga meningkatkan jaringan/sel. Sedangkan obat yang terikat protein plasma
masuknya obat ke dalam sel. Jw grapefrulf, jeruk dan untuk sementara akan tetap berada dalam sirkulasi.
apel merupakan penghambat OATP, sedangkan Distribusi obat dari kompartemen sentral ke jaringan atau
feksofenadin merupakan substrat OATP. Pemberian dari ekstrasel ke intrasel dapat terjadi secara difusi pasif
bersama akan menurunkan bioavailabilitas feksofenadin. atau dengan mekanisme transpor aktif. Sebagian obat
Selain mekanisme di atas, minum dua jenis obat atau terdistribusi secara cepat ke tempat kerjanya sehingga
lebih secara bersamaan dapat mempengaruhi kecepatan ekuilibrasi antara kadar dalam plasma dan dijanngan te4adi
absorpsi salah satu atau kedua obat tersebut. Misalnya, dengan cepat. Model kinetik ini disebut sebagai model
antasida akan menghambat absorpsi kuinolon; preparat satu komparlemen. Unfuk obat terlentu dengan model dua
besi membentuk kelat dengan tetrasiklin sehingga absorpsi atau tiga kompartemen, seperti digoksin, amiodaron,
keduanya akan terhambat.
distribusi terjadi secara lambat dan kadar dijaringan tar-
Keberadaan makanan pada umumnya memperlambat get meningkat pelan-pelan bersamaan dengan penurunan
absorpsi obat, namun untuk obat tertentu dapat terjadi kadar dalam plasma. Keseimbangan terjadi setelah
peningkatan absorpsi, dan untuk sebagian lain tidak terjadi
beberapa jam.
perbedaan. Untuk obat seperti griseofulvin dan penyekat
beta yang larut lemak (tidak semua penyekat beta), Ikatan protein plasma. Albumin merupakan protein plasma
keberadaan makanan justru akan mempercepat absotpsi. terpenting dalam pengikatan obat. Selain itu, globulin dan
Pemberian obat secara inhalasi melibatkan absorpsi di a-l glikoprotein juga berperan. Derajat ikatan obat pada
mukosa hidung atau di saluran napas yang lebih distal, protein plasma dipengaruhi berbagai faktor antara lain
sampai di alveoli. Pemberian secara intramuskular (IM) bentuk molekul, muatan, pH, dan lain-lain. Obat yang
akan melibatkan absorpsi obat melintasi membran sel bersifat asam dan netral mudah terikat pada albumin,
endotel dengan kecepatan yang cukup tinggi karena otot sedangkan yang bersifat basa lebih mudah terikat pada
mengandung banyak pembuluh darah. Pemberian secara a-l glikoprotein.
supositoria memberi kecepatan absorpsi yang mendekati Ikatan obat pada protein plasma bersifat reversibel,
pemberian IM karena di daerah rektum banyak arlinya setiap saat terdapat molekul obat yang terikat dan
vaskularisasi. terlepas dari protein plasma, namun perbandingan bentuk
terikat dan bentuk bebas akan dipertahankan relatif
Metabolisme lintas pertam a (first pass effect, presystemic konstan, sampai tercapai titik jenuh ikatan pada protein.
eliminalion). Obat yang diberikan per oral akan melintasi Bila tercapai kejenuhan, maka penambahan obat akan
epitelium saluran cema, sistem porlal, dan hepar, sebelum mengakibatkan peningkatan porsi obat bebas secara
memasuki sirkulasi sistemik. Pada setiap tahap tersebut cepat. Misalnya untuk suatu obat dengan ikatan protein
dapat terjadi metabolisme yang mengurangi jumlah obat plasma l\oh,makakira-kira 30%o obat akan berada dalam
yang memasuki sirkulasi sistemik. Hal ini disebut sebagai
bentukbebas walaupun kadar obat dalam plasma berubah-
metabolisme lintas pertama. Tergantung dari jenis obat, ubah. Keseimbangan ini akanbuyarbila jumlah obat dalam
metabolisme lintas pertama dapat terjadi di mukosa usus plasma meningkat terus melewati batas kejenuhan, pada
dan di hepar. saat porsi obat bebas akan meningkat drastis.
Lidokain merupaka4 contoh obat yang diabsorpsi
lengkap di mukosa usus, tapi mengalami metabolisme lintas Obat pada keadaan hipoalbuminemia. Untuk obat dengan
DASAR-DASAR FARMAKOLOGI KLINIK 135
Metabolisme
Sebagian besar metabolisme obat terjadi di hepar, dan
Gambar 1 . Proporsi obat yang dimetabolisme oleh enzim sitokrom
sebagian lain dapat terjadi di ginjal, epitel saluran certa,
P-450
paru, dan plasma. Metabolisme obat di hepar terjadi dalam
dua tahap. Tahap I mengubah obat menjadi bentuk yang
lebih polar dan mudah diekskresi melalui urin, sedangkan
metabolisme tahap II berfungsi merangkaikan metabolit
CYP Merangsang CYP Menghambat GYP
dengan gugus tertentu seperti glukoronil, asetil, sulfat,
dan lain-lain yang menambah polaritas obat dan lebih 3A4 Rifampisin,fenobarbit Amiodaron, ketokonazol, itrako
al, glukokotlikoid, nazol, simetidin, eritromisin,
mempermudah eliminasi. Hal ini terutama terjadi bila pioglitazon, fenitoin, klaritromisin, ritonavir, grape
metabolit I belum bisa diekskresi. fruite juice, etanol, allupurinol,
fenilbutazon, dll
Pada umumnya metabolisme mengubah obat menjadi Kuinidin, trisiklik, fluoksetin,
2D6
tidak aktif. Namun sebagian obat menghasilkan paroksetin
metabolit yang masih aktif seperti N-asetil prokainamid 2Cg Barbiturat,rifampisin Amiodaron, flukonazol,
fenitoin
(NAPA) yang merupakan metabolit aktif prokainamid.
2C19 Barbiturat, rifampisin
Untuk obat yang bersifat prodrug, metabolisme ini
mengubah bentuk inaktif menjadi bentuk aktif, misalnya
perubahan enalapril menjadi enalaprilat, hormon steroid,
vitaminD, dll.
Eliminasi
Proses utama selama metabolisme fase I adalah oksidasi
Eliminasi mencakup proses ekskresi obat dari tubuh dan
yang dikatalisis oleh superfamili enzim sitokom P-450
metabolisme/ biotransformasi menjadi bentuk tidak aktif.
(CYP) monooksigenase, atau disebut juga mixedfunction
Ginjal merupakan organ yang memegang obat. Selain itu,
oxidase (MFO). Dikenal berbagai isoenzim ini antara lain
eliminasi juga dapat terjadi melalui hepar, sistem bilier dan
CYP3A4, CYP3A5, CYP2D6, CYP2C9IIO, CYP2CI9,
saluran cerna, melalui kulit, saluran napas, danASI.
C\? 1A2, dan CYP2E 1 . CYP3A4 merupakan sitokrom yang
terbanyak di hepar dan usus dan merupakan enzim yang
memetabolisme sebagian besar obat.
Aktivitas CYP3A4 sangat bervariasi antar-individu, PARAM ETER FARMAKOKIN ETI K
tapi distribusinya bersifat unimodal yang menunjukkan
Beberapa faktor fisiologi dan patologi mempengaruhi
bahwa variasi ini tidak berkaitan dengan gen CYP3A4.
keberadaan dan farmakokinetik obat dalam tubuh. Tiga
CYP2D6 merupakan enzim terpenting kedua. Terdapat
faktor utama adalah bioavailabilitas, volume distribusi, dan
variasi aktivitas CYP2D6 yang didasari oleh adanya
klirens. Waktu paruh eliminasi (T1/2) ditentukan oleh
polimorfisme genetik. Polimorfisme genetik juga terjadi
hubungan antara klirens dan volume distribusi.
pada berbagai isoenzim lain dari sitokrom P-450, seperti
CYP2D6, CYP2C9, CYP2C19, dan lainJain.
Obat atau makanan tertentu dapat menghambat atau B ioavailabilitas
merangsang aktivitas enzim sitokrom. Hal ini dapat Bioavailabilitas menunjukkan fraksi dari dosis obat yang
mempengaruhi kadar obat lain yang dikonsumsi mencapai sirkulasi sistemik dalam bentuk aktif. Bila obat
bersamaan. Tabel 1 berikut menampilkan beberapa obat dalam bentuk aktif diberikan secara intravena, maka
yang mempengaruhi enzim sitokrom P-450. bioavailabilitas adalah 100%. Tapi bila obatyang diberikan
136 DASAR.DASAR ILMU PETTTYAKIT DALAM
adalah bentuk yang belum aktif, maka bioavailabilitasnya obat per satuan waktu oleh suatu organ. Parameter ini
adalah fraksi dari obat yang dikonversi menjadi bentuk memrnjukkan kemampuan tubuh untuk mengeliminasi obat.
aktif. Bila obat diberikan per oral, maka bioavailabilitsnya Untuk obat dengan ktnetlkafirst order, Cl merupakan
ditentukan oleh jumlah obat yang dapat menembus dinding bilangan konstan pada kadar obat yang biasa ditemukan
saluran cerna (diabsorpsi), dikurangi jumlah yang dalamklinik.
mengalami eliminasi presistemik di mukosa usus dan hepar.
Obat-obat yang mengalami eliminasi presistemik misalnya Laju eliminasi oleh seluruh tubuh
propranolol, metoprolol, levodopa, klorpromazin, morfrn, CI:
propoksifen, verapamil dan diltiazem. kadar obat dalamplasma
Biovailabilitas obat digambarkan dalam bentuk AUC
(area under the curve), yaitu luas area di bawah kadar Bersihan total merupakan hasil penjumlahan bersihan dari
kurva obat dalam plasma terhadap waktu, dibandingkan berbagai organ dan jaringan tubuh, terutama ginjal dan
dengan AUC obat tersebut bila diberikan secara intravena. hepar.
Ini disebut sebagai bioavailabilitas absolut. Sedangkan
bioavailabilitas relatif merupakan perbandingan AUC suatu
cl:cl +cl. rcl.
renal hepar
.
larn-larn
Volume Distribusi (Vd) Bersihan hepar adalah volume plasma yang dibersihkan
Parameter ini menggambarkan luasnya distribusi obat di dari obat persatuan waktu oleh hepar (ml/menit).
luar sirkulasi sistemik. Vd merupakan volume teoritis/
imajinatif bila obat terdistribusi ke jaringan dengan kadar Laju eliminasi oleh ginjal laju filtrasi * sekresi - reabsorpsi
plasma. Jadi Vd tidak identik dengan volume penyebaran C1 ginjal:
sesungguhnya atau volume anatomik. Untuk obat yang kadar obat dalam piasma kadar plasma
berada dalam darah dan tidak terdistribusi, maka Vd-nya
Pada orang normal, bersihan hepar paling banyak
mendekati volume plasma, sedangkan untuk obat yang
dipengaruhi oleh enzim metabolisme hepar yang sangat
didistribusikan secara 1uas, Vd-nya bisa sangat besar.
bervariasi antar individu akibat variasi genetik. Di samping
itu, adajuga pengaruh induksi dan hambatan enzim oleh
Y6: jumlah obat/kadar plasma obat lain. Selain itu, afinitas (kuatnya ikatan) dan aviditas
(besarnya ikatan) obat pada protein plasma juga
Untuk obat yang didistribusi secara luas di jaringan mempengaruhi bersihan hepar, karena hanya obat yang
sehingga kadar plasmanya rendah memiliki Vd yang besar berhasil lepas dari ikatan proteinlah yang akan mengalami
sekali (misalnya digoksin, amiodaron), sedangkan obat metabolisme. Pada keadaan sirosis terjadi penurunan
yang terikat kuat pada protein plasma akan memiliki Vd bersihan hepar akibat berkurangnya enzim metabolisme.
yang kecil (misalnya warfarin, salisilat, tolbutamid). Selain itu, berkurangnya aliran darah ke hepar akibat aliran
pintas juga mengurangi bersihan hepar untuk suatu obat.
Waktu paruh eliminasi (TVr). Waktu paruh adalah waktu
yang diperlukan untuk turunnya kadar obat dalam plasma Bersihan ginjal adalah volume plasma yang dibersihkan
atau serum menjadi separuh dari kadar sebelumnya. Untuk dari obatpersatuanwaktu oleh ginjal (mVmenit).
obat dengan kinetika linear (first order), waktu paruh Laju ekskresi obat oleh ginjal merupakan resultant dari
merupakan bilangan konstan dan tidak terpengaruh oleh ekskresi ditambah sekresi, dikurangi reabsorpsi:
besarnya dosis, interval pemberian, dan kadar plasma Laju filtrasi obat ditentukan oleh aliran darah ginjal,
maupun carapemberian. fungsi ginjal dan ikatan obat pada protein plasma. Laju
sekresi ditentukan oleh aliran darah ginjal dan ada atau
tidaknya kompetisi dengan zat lain. Sedangkan ikatan
Bersihan Total (Total Body Clearance= Cll
protein plasma tidak banyak mempengaruhi sekresi karena
Klirens total adalah volume plasma yang dibersihkan dari proses ini bersifat aktif. Sedangkan laju reabsorpsi
obat per satuan waktu oleh seluruh tubuh, sedangkan ditentukan oleh kelarutan bentuk nonion dalam lemak, pH
klirens organ adalah volume plasma yang dibersihkan dari urin, dan laju aliran urin.
DASAR.DASAR FARMAKOLOGI KLINIK 137
Untuk obat dengan sekresi tinggi (misalnya Penisilin Contoh, penyesuaian dosis sefotaksim pada pasien dengan
G), maka klirens ginjal terutama ditentukan oleh aliran CCTukur l0mVmenit.
darah ginal, dan tidak banyak dipengaruhi oleh ikatan Dari tabel diketahui nilai FE sebesar 0,3. Tempatkan
protein plasma maupun insufisiensi ginjal yang ringan. suatu titik pada ordinat Fraksi eliminasi di angka 0,3.
Sebaliknya, untuk obat yang terutama dieliminasi dengan Kemudiantarik garis lurus ke pojokkanan atas normogram.
cara filtrasi (digoksin, gentamisin), maka besihan ginjal Selanjutnya dari titik l0 ml/min. pada absis CCT ditarik
banyak dipengaruhi oleh ikatan protein plasma dan fungsi garis vertikal sampai memotong garis miring tadi.
filtrasi, tapi tidak terlalu banyak dipengaruhi oleh aliran Selanjutnya ditarik garis horizontal sampai memotong
darh ginjal. Pada orang normal, bersihan ginjal banyak ordinat di sisi kanan. Didapatkan nilai 0,38.
dipengaruhi oleh pH urin, terutama unhrk obat-obat yang Bila dalam keadaan normal diberikan dosis 1 gram tiap
bersifat asam atau basa lemah. 8 jam, maka dosis pada gagal ginjal adalah 0,38 gram tiap 8
jam. Dapat juga digunakan dosis biasa dengan penyesuaian
interval pemberian menjadi 8/0,3 8 jam. Jadi diberikan I gram
PENYESUAIAN DOSIS PADA GAGAL GINJAL trap2l jam.
Penurunan dosis dengan menghitung berdasarkan
Untuk menghindari terjadinya intoksikasi obat akibat klirens obat di ginjal. Tergantung dari nilai CCT ukur, maka
akumulasi ob at pada gagal ginj al, diperlukan pertimbangan penyesuaian dosis dapat dilakukan menggunakan
yang sangat hati-hati sebelum memberikan obat. Beberapa perhitungan berikut:
hal yang perlu diperhatikan antara lain:
. Berikanlah obat sesedikit mungkin dan dengan indikasi Dosis .r: Cl .r/ Cl ,o,u,
* Dosis normal
yang kuat.
. Hindarkan pemakaian obat yang bersifat nefrotoksik. Dosiso merupakan dosis obat pada gagal ginjal, Clo
adalah klirens obat pada gagal ginjal, Cl total adalah klirens
. Pilihlah obat yang ekskkresinya bukan melalui ginjal.
renal ditambah klirens non renal dalam keadaan nbrmal (Cl
Dosis awal. Dosis awal pada umumnya dapat diberikan ,o,u,
: Cl ."nu, * Cl ,on,.nur). Cl ,"n", adalah klirens obat melalui
dengan dosis biasa, agar dicapai kadar terapi dengan cepat. ginjal dalam keadaan normal, dan Cl nonrenal adalah klirens
Hal ini tertama diperlukan pada penyakit yang perlusegera obat melalui jalan selain ginjal. Untuk parameter Cl ,*, dan
diatasi, misalnya pa(a keadaan asma, gagal jantung, atau Clnonrenal. danat dilihat dalam tabel.
pada infeksi berat. Dosis awal umumnya tidak perlu
diturunkan, kecuali untuk obat dengan indeks terapi yang
sempit.
Dosis penunjang. Penyesuaian dosis penunjang secara Penyesuaian pada Gagal Ginjal GFR, mUmin
garis besar dilakukan dengan cara: Obat
. Dosis diturunkan, tapi interval pemberian tetap. >50 1 0-50 <10
. Dosis tetap dengan interval pemberian diperpanjang Alopurinol Tidak berubah 50% 30%
. Pemberian infus kontinyu. 24 jam jam 48-72 )am
24-36
Simetidin Tidak berubah 75o/o 50%
Penurunan dosis dapat dilakukan dengan tiga cara: Digoksin Tidak berubah 25-75Yo 10-250/"
Flukonazol 24 jam 24-48jam 48-72jam
Penurunan dosis menggunakan tabel. Dalam praktek Gentamisin 60-90% 30-70% 20-30%
sehari-hari, sering digunakan tabel yang mencantumkan 8-12 jam 12)am 24jam
Karbenisilin 8-12 1am 12-24jam 24-48iam
penyesuaian besarnya dosis atau penyesuaian interwel Litium Tidak berubah 50-75o/o 25-50o/o
pemberian bila dosis awal tidak berubah. Tabel berikut Penisilin G Tidak berubah 75% 25-50Yo
mencanfumkan beberapa contoh penyesuaian dosis obat 6-8 jam 8-12jam 12-66jam
Primidon 8 jam 8-12jam 12-24jam
yang didasarkanpada nilai klirens kratinin, atau informasi Prokainamid 4-6 jam 6-12jam 8-24jam
yang sejenis yang tersedia pada brosur obat. Dengan Siprofloksasin Tidak berubah 50-75% 50%
semakin banyaknya obat baru tidak mungkin menyediakan
Tobramisin 60-90% 30-70% 20-30Yo
8-12 jam 12jam 24iam
tabel yang memuat semua obat. Untuk penyesuaian dosis Vancomisin 24-721am 72-240jam 240jam
biasanya dapat dilihat data dalam brosur masing-masing
obat. Cara ini merupakan cara yang paling mudah dan
praktis.
Cl
- ri
^
: \ _ _ - *,yr0,. xClrenal,
(CCTukur
-.,)+Cl
-. nouenal
Penurunan dosis menggunakan nomogram Bjornsson.
Nomogram ini didasarkan pada data fraksi eliminasi (FE)
obat melalui ginjal dan CCTukur, untuk itu diperlukan Misal untuk gentamisin dengan Cl ,"nur
78 ml/min dan Cl
gambar nomogram dan tabel yang memuat angka FE untuk non
3 ffiUffiitr, maka Cl total :
8 1 ml/min. Bila CCT ukur 12
"nu,
mVmin., maka Clrf :78x(12l100) + 3: 12,4mVmtn.
suatu obat. Penyesuaian dosis dilakukan sebagai berikut;
138 DASAR-DAIIAR ILMU PEIITYAKIT DALI\M
Maka dalam keadaan gagal ginjal dengan CCT ukur 12 mV perlambatan transit usus memperlambat absorpsi, sehingga
min, makapenyesuaian dosis adalah sebagai berikut: bioavailabilitas obat-obat ini akan menurun.
Dosis rf : 12,4/81x dosis normal:0,I5 x dosis lazim Metoklopramid yang mempercepat transit usus akan
meningkatkan absorpsi parasetamol, diazepam, levodopa,
Dapat juga diberikan dosis lazim dengan interval
dan propranolol. Sebaliknya absorpsi digoksinjadi lebih
pemberian 6,65 x interval normal.
lambat 4). Perubahan flora usus. Antibiotika spektrum luas
Cara ini lebih rumit dan memerlukan menghitung setiap dapat membasmi flora normal sehingga sintesis vitamin K
kali, sehingga jarang digunakan. berkurang, dan dapat meningkatkan toksisitas warfarin.
Selain itu, pemecahan sulfasalazin oleh flora normal juga
berkurang sehingga efektivitas sulfasalazin berkurang.
INTERAKSIOBAT Metabolisme levodopa yang sebagiannya dilakukan oleh
flora normal juga terpengaruh sehingga bioavailabilitas
Pemberian dua obat atau lebih dapat menimbulkan levodpa meningkat.
interaksi. Walaupun dalam kenyataantya sangat sulit
Interaksi dalam distribusi. Interaksi ini umumya te{adi
untuk menghindbri kombinasi obat, tapi harus disadari
karena satu obat menggeser obat lain dari ikatan protein
bahwa semakin banyak jumlah obat yang dikonsumsi
plasma. Hal ini terutama berlaku untuk obat dengan ikatan
semakin besar risiko interaksi. Interaksi dapat protein plasma yang tinggi. Misalnya warfarin yang terikat
menyebabkan meningkatnya efek suatu obat atau
luas tapi lemah pada albumin akan mudah digeser olehAINS
rneningkatkan efek samping, tapi dapat juga mengurangi
yang terikat kuat pada albumin. Interaksi ini mengakibatkan
efek terapi sehingga menyebabkan kegagalan terapi. Oleh
kadar warfarin bebas akan meningkat, sehingga
sebab itu, interaksi obat harus menjadi perhatian setiap
meningkatkan risiko perdarahan. Penggeseran oleh AINS
dokter.
ini juga berlaku untuk obat lain seperti antidiabetik oral,
Interaksi dapat terjadi di luar tubuh, yang disebut
walaupun secara klinis interaksi ini jarang menimb'irlkan
sebagai interaksi farmaseutik. Contohnya adalah interaksi
hipoglikemia yang signifftan. Interaksi ini lebih nyata pada
antara dua preparat injeksi yang dicampur dalam satu spuit,
pasien dengan hipoalbuminemia.
yang menimbulkan presipitasi atau perubahan warna.
Antara digoksin dan kuinidin te{adi kompetisi untuk
Misanya attara penisilin dengan vitamin C, antara
ikatan di jaringan de4gan akibat meningkatnya kadar
gentamisin dengan karbenisilin. Selain itu, yang lebih
plasma digoksin.
sering adalah interaksi antara obat dengan pelarut, seprti
Dalam keadaan hiperbilirubinemia, pemberian obat
amfoterisin yang mengaiami presipitasi dalam larutan
seperti AINS dapat meningkatkan kadar bilirubin bebas
fisiologis dan dalamringer laktat.
dan meningkatkan risiko te{ adinya kem ikterus. Pemberian
Interaksi yang lebih sering adalah yang terjadi dalam
seftriakson yang memiliki ikatan protein plasma yang tinggi
tubuh. Interaksi dalam tubuh dapat dibagi dalam dua juga berisiko menggeser ikatan bilirubin, sehingga
kelompok besar yaitu interaksi farmakokinetik dan
seftriakson tidak dianjurkan dalam keadaan ini. Sebaliknya,
inter aksi far m a ko d i n am i k.
sefotaksim dan seftazidim yang sedikit terikat pada pro-
tein plasma lebih aman dalamkeadaan hperbilirubinemia.
lnteraksi Farmakokinetik Interaksi dalam metabolisme. Obat-obat tertentu bersifat
Interaksi dalam absorpsi. Interaksi dalam absorpsi dapat
merangsang dan yang lain menghambat aktivitas enzim
terjadi akibat beberapa mekanisme, antara lain: l). Interaksi
sitokrom P-450 di hepar. Rifampisin, fenobarbital, fenitoin,
akibat ikatan dua jenis obat. Misalnya antara antasida
merupakan perangsang kuat enzim sitokrom P450 dan
dengan obat lain seperti tetrasiklin, aspirin, kuinolon,
pemberiannya akan mempercepat metabolisme obat lain
eritromisin, dan Fe, sehingga mengganggu absorpsi obat
yang dimetablisme oleh sitokrom P-450.
yang kedua. 2). Interaksi akibat perubahan pH lambung.
Eritromisin, simetidin, ketokonazol merupakan
Misalnya NaHCO, yang meningkatkan pH lambung dan
menghambat sitokrom P450 dan dapat meningkatkan
mangakibatkan peningkatan disolusi salisilat sehingga
bioavailabilitas obat lain dan meningkatkan risiko
kecepatan absorpsi salisilat meningkat. Sebaliknya
toksisitas.
vitamin C menurunkan pH lambung dan meningkatkan
absorpsi Fe. 3). Perubahan waktu pengosongan lambung.
Alkohol dan fenobarbital mengalami autoinduksi
sehingga bahan ini akan dimetaolisme dengan kecepatan
Misalnya antikolinergik memperlambat waktu
yang makin meningkat. Hal ini menerangkan fenomena
pengosongan lambung dan memberi kesempatan absorpsi
toleransi yang terjadi pada alkoholisme dan pada pasien
lebih banyak pada obat lain seperti digoksin, sehingga
yang mendapat terapi fenobarbital jangka panjang.
bioavailabilitas digoksin meningkat. Sebaliknya untuk obat
yang diabsorpsi terutama di usus halus seperti parasetamol, Interaksi dalam eliminasi. Probenesid menghambat sekresi
diazepam, propranolol, fenilbutazon, levodopa, penisilin, melalui tubuli ginjal sehingga sering digunakan
DASAR-DASAR FARMAKOLOGI KLINIK
139
Antidepresan trisiklik, p-bloker, kodein Hambatan CYP2D6 Efek B -bloker t, efek kodein J
fluoksetin, kuinidin
Simetidin Warfarin, teofilin, fenition Hambatan CYP Efek B t
Ketokonazol, itrakonazol, Statin, siklosporin, sisaPrid, Hambatan CYP3A Efek/toksisitas Bt
eritromisin, klaritromisin, terfenadin, indinavir
Ca-antagonis, ritonavir
Alupurinol Azatioprin,6-MP Hambatan Xantin oksidase Efek/ toksisitas B t
Amiodaron Warfarin, digoksin, kuinidin Hambatan CYPs Tosiitas B t
Gemfibrozil, fibrat Statin Hambatan CYP3A Rabdomiolisis
Kuinidin, amiodaron, Digoksin Hambatan glikoprotein-P Toksisitas B 1
verapamil, siklosporin,
itrakonazol, eritromisin
Fenilbutazon, probenesid, Penisilin, metotreksat Hambatan sekresi tubulus Bioavailabilitas penisilin t
salisilat
untuk memperpanjang efek terapi penisilin. Probenesid juga misalnya antara antihipertensi dengan obat-obat
menghambat eliminasi rifampisin dan indometasin melalui simpatomimetik.
empedu sehingga dapat meningkat-kan bioavailabilitas
rifampisin dan indometasin. Selain itu, probenesid juga
menghambat sekresi metotreksat, furosemid, indometasin, REFERENSI
dapson melalui ginjal.
Pirazinamid bersifat mengham-bat ekskresi asam urat Holford NHG Pharmacokinetics & pharmacodynamic, rational
di ginjal sehingga obat ini dapat menyebabkan eksaserbasi dosing and the time course of drug action In: Katzung BG,
editor. Basic and clinical pharmacology. 7th ed. Boston: McGraw-
artritis gout.
Hill; 2004. p.34-s0.
Bikarbonat menyebabkan alkalinisasi urin dan Oates JA, Wilkinson GR. Principle of drug therapy. In: Pauci,
mempercepat ekskresi obat asam seperti salisilat dan Braunwald, Isselbacher KJ, Wilson JD, Martin JB, Kasper DL,
fenobarbital melalui ginjal. Sebaliknya, alkalinisasi urin et a1 editors. Hanison's principles of internal medicine. 14th
akan memperlambat bersihan obat basa seperti amfetamin, ed. New York: McGrw-Hill; 1998. p. 4i1-30.
efedrin, kuinidin. Roden DM. Principles of clinical pharmacology. In: Kasper DL,
Braunwald E, Fauci AS, Hauser SL, Longo DL, Jameson JL,
editors. Harrison's principles of interral medicine. 16ed. New
!nteraksi Farmakodinamik York: McGrw-Hill; 2005. P.13-25.
Interaksi farmakodinamik dapat terjadi di tingkat reseptor SetawatiA. Interaksi obat. In: Ganiswama SG, Setiabudy R, Suyatna
dan di luar reseptor. Interaksi di tingkat reseptor dapat FD, Purwantyastuti, Nafrialdi, editors. Farmakologi dan terapi.
4th Edition. Jakarta: Fakultas Kedokteran UI; 1995. p. 800-10
bersifat antagonistik seperti yang terjadi antara
Setawati A. Farmakokinetik klinik. In: Ganiswama SG, Setiabudy
propranolol dengan epinefrin, prazosin dengan epinefrin,
R, Suyatna FD, Purwantyastuti, Nafrialdi, editors.
antara morfin dengan nalokson. Farmakologi dan terapi 4th Edition Jakarta: Fakultas
Interaksi fisiologik dapat terjadi tanpa interaksi Kedokteran UI; 1995. P. 811-9
langsung di tingkat reseptor. Misalnya interaksi antara Sitar DS. Clinical pharmacokinetics and pharmacodynamic
penyekat beta dengan digoksin, penyekat beta dengan In: Carruthers SG Hoffman BB, Melmon KL, Nierenberg
verapamil yang dapat menyebabkan blok AV dan bradikardi DW, editors. Melmon and Morelli's clinical pharmacology'
4th ed. New York: McGraw-Hill: 2000. p 1207-22.
berat. Antara analgesik dengan hipnotik-sedatif atau opiat
Wilkinson GR Pharmacokinetics The dynamic of drug
dapat terjadi reaksi sinergistik yang saling memperkuat
absorption, distribution, and elimination. In: Hardman JG,
efek. Amfoterisin dan furosemid dapat menyebabkan Limbird LE, editors. Goodman and Cilman's the pharma
hipokalemia dan meningkatkan risiko toksisitas digoksin. cological basis of therapeutics. 10th ed. New York: McGraw-
Interaksi antagonistik di luar reseptor dapat terjadi Hill; 2001. p 3-30.
2t
GENETIKA MEDIK DAN
BIOLOGI MOLEKULAR
Bambang Setiyohadi, Nyoman Gde Suryadhana
Genetika adalah ilmu yang mempelajari sebab, resesif ditandai oleh huruf kecil; 5). Pada waktu gameto-
perkembangan dan pewarisan perbedaan sifat individu; genesis, pasangan gen yang mengendalikan suatu sifat
sedangkan genetika medik adalah cabang genetika yang tertentu akan berpisah, sehingga setiap gamet ?ianya
mempelajari pewarisan dan efek gen pada berbagai mengandung hanya mengandung salah satu gen dari
penyakit. Di dalam genetika, susunan gen pada individu pasangan alel tersebut. Pada proses fertilisasi, faktor-faktor
disebl:I genotrp sedangkan apayangtampak pada individu tersebut akan berpasangan secara acak.
disebut fenolip. Fenotip merupakan interaksi altara Pada penelitian selanjutnya Morgan mendapatkan
genotip dan lingkungan. Prinsip pewarisan sifat mahluk bahwa gen-gen menempati lokus tertentu yang khas
hidup pertama kali diterangkan oleh Gregor Mendel pada didalam kromosom. Kromosom adalah benang-benang
tahrm I 865. Dengan latar belakang matematika dan biologi pembawa sifat keturunan yang terdapat di dalam inti sel
yang dimilikinya, Mendel melakukan percobaan-percobaan yang pertama kali diidentifikasi oleh Flemming pada tahun
yang sangat berbeda dengan yang dilakukan oleh orang 1877. Pada tahun 1956, ljio dan Levan mendapatkan bahwa
lain sebelumnya. Mendel berusaha menyelidiki semua sifat manusia memiliki 46 kromosom, 23 kromosom berasal dari
menurun secara serentak tetapi hanya dibatasi oleh safu ayah dan 23 berasal dari ibu. Sepasang kromosom
sifat saja. Mendel juga melakukan penelitian dengan merupakan homolog sesamanya, yaitu mengandung lokus
sampel yang besar sehingga ia mampu menafsirkan hasil gen-gen yang bersesuaiat yang disebut alel. Bila pada
penelitiannya secara matematika. lokus yang sama terdapat lebih dari satu alel, maka disebut
Berdasarkan hasil penelitianny a, Mendel membuat alel ganda, misalnya golongan darah manusia sistemABO.
beberapa postulat sebagai berikut: l). Setiap sifat Gen merupakan satuan informasi genetik yang berfungsi
organisme dikendalikan oleh sepasang faktor keturunan mengatur perkembangan dan metabolisme pada individu
yang disebut gen, satu berasal dari indukjantan dan satu serta menyampaikan informasi genetik kepada generasi
berasal dari induk betina. Setiap pasang gen mungkin terdiri berikutnya.
dali 2 gen yang sama yang disebut homozigot atau 2 gerr Pada tahun 1903, Sutton mendapatkan kesesuaian
yang berbeda yang disebut heterozigot;2). Tiap pasangan antara perilaku kromosom pada proses mitosis dan meio-
gen menunjukkan bentuk alternatif sesamanya, misalnya sis dengan hipotesis Mendel. Mitosis adalah pembelahan
bulat dengan kisut, tinggi dengan pendek, botak dan sel somatik (sel badan) yang berlangsung dalam 4 tahap,
berambut dan sebagainya. Kedua bentuk altematif tersebut yaitu profase, metafase, anapase dan telofase. Fase antara
disebut alel;3). Bila alel yang mengendalikan suatu sifat 2 mitosis disebut interfase. Sedangkan meiosis adalah
tertentu pada individu terdiri dari gen-gen yang berbeda, pembelahan sel yang terjadi pada gametogenesis.
maka pengaruh 1 gen akan terlihat lebih menonjol Beberapa hasil pemikiran Sutton adalah:1). Pada akhir
(dominan) sedangkan pengaruh gen yang lain akan meiosis, jumlah kromosom yang masuk kedalam sel sperma
tersembunyi (resesifl;4). Individu mumi akan memiliki 2 maupun ovum tepat separuh dari jumlah kromosom yang
alel yang sama, dominan semua atau resesif semua. Alel ada didalam sel-sel tubuh; 2).Pada fertilisasi, sel sperma
dominan akan ditandai oleh huruf besar, sedangkan alel dan ovurn yang masing-masing memiliki seperangkat
140
GENETII(A MEDIK DATI BIOI.OGI MOLEKUIAR
141
kromosom (haploid) akan mengembalikan jumlah kadang-kadang dapat menerangkan patogenesis penyakit
kromosom dalam individu baru menjadi dua perangkat yang sedang diteliti.
(diploid);3). Setiap kromosom tetap memiliki bentuk dan
identitas yang sama walaupun telah melalui berbagai
proses mitosis dan meiosis yang tak terhingga banyaknya; POLA PENURUNAN SIFAT DALAM KELUARGA
4). Selama meiosis, tiap pasang kromosom memisah secara
bebas terhadap kromosom pasangannya. Ciri Bawaan yang Menurun Pada Anak
Pada tahun 1944, Oswald Avery Colin Mcleod dan
Mc Lyn McCarty menunjukkan bahwa asam nukleat Karakter dominan, yaitu ciri yang diturunkan dari salah
merupakan agen pembawa informasi herediter dan pada satu orang tua secara ufuh.
tahun 1953 James Watson, ahli BiokimiaAmerika Serikat, Karakter semi-dominan (campuran), yaitu ciri bentuk
dan Francis Crick, ahli biofisika Inggris, mendapatkan tengah yang diwariskan dari kedua orang tuanya. Misalnya
bentuk tangga terpilin (double helix) dari asam deoksiribo- rambut ikal pada anak berasal dari rambut lurus dan keriting
nukleat(DNA). kedua orang tuanya.
Selain inti sel, ternyata mitokondria juga memiliki
kromosom sendiri yang diturunkan dari ibu ke anak- Karakter kodominan (mozaik), yaitu ciri yangtampilutuh
anaknya. Struktur DNA mitokondria yang terdiri dari untai sendiri-sendiri (dominan) berupa gabungan kedua sifat
ganda berbentuk lingkaran tertutup dengan urutan orang tuanya, misalnya mewarisi gigi besar dari pihak ibu
nekleotidanya secara lengkap telah didskripsikan oleh dan rahang kecil dari pihak ayah, sehingga menghasilkan
Anderson pada tahun 198 L Mutasi kromosom mitokondria bentuk gigi berjejal. Bila kualitas karakter yang diwariskan
pertama kali dilaporkan pada tahun 1988 pada neuropati persis sama dengan kedua orang tuanya, maka disebut
optik Leber (maternally type of blindness). karakter parental.
Pada tahun 1989, penelitian besar-besaran mengenai Perkembangan berlebihan, yaitu bila sifat yang diflrunkan
genom manusia dilaksanakan melalui Human Genom jauh lebih buruk atau jauh lebih baik daripada karakter yang
Project (HUGO project) dipimpin oleh James Watson, dimiliki kedua orang tuanya. Keadaan ini biasanya
penerima hadiah Nobel dan salah satu penemu stmktur berhubungan dengan potensi faktor lingkungan dan
DNA. Melalui proyek ini, diharapkan manusia dapat biasanya bersifat poligen.
memahami dirinya, melalui pemetaan urutan pasangan basa
pembawa sifat yang terdapat didalam 46 kromosom Mutasi spontan, yaitu perubahan sifat yang sama sekali
tidak ditemukanpada orang tuanya ataunenek moyangnya
manusia. Hal ini sangat penting untuk mengetahui
keterlibatan gen sebagai faktor predisposisi yang dan tidak secara langsung dipengaruhi oleh faktor
lingkungan. Biasanya mutasi disebabkan oleh faktor yang
menenfukan kerentanan atau ketahanan terhadap suatu
penyakit. langsung mempengaruhi gen, misalnya radiasi sinar-X,
radioaktif atau infeksi virus.
Dalam menyikapi kelainan herediter, beberapa hal sering
disalahartikan, misalnya : 1 ). Tidak ditemukannya kelainan
bawaan pada anggota keluarga yang lain dianggap bahwa Ciri yang Tidak Selalu Menurun pada Anak
kelainan bawaan tersebut bukan kelainan genetik, atau
Karakter resesif, yaitu ciri yang hanya muncul bila kedua
sebaliknya; 2). Setiap keadaan yang terdapat pada bayi
orang tuanya memiliki gen resesif tersebut. Sifat ini akan
baru lahir selalu dianggap kelainan bawaan; 3). Keadaan
tetap laten dari generasi ke generasi berikutnya.
fisik dan mental ibu hamil akan menyebabkan malformasi
janin yang dikandungnya; 4). Penyakit genetik tidak dapat Karakter yang didapat, merupakan ciri yangberkembang
diobati; 5). Bila hanya laki-laki atau perempuan saja yang pada anak akibat pengaruh lingkungan dan tidak
terkena suatu penyakit, maka penyakit tersebut dianggap melibatkan faktor gen, sehingga tidak diwariskan ke
terpaut-seks (sex-linked);6). Pada risiko l:4, dianggap 3 generasi berikutnya.
anak berikutnya akan terbebas dari kelainan.
Gen terpaut (linkage), yaitu sifat tertentu yang
Studi Genetika Kedokteran, dikembangkan melalui
berhubungan dekat satu sama lain akan diwariskan sebagai
berbagai pendekatan, yaitu: 1). St:udi ginealogik, yaitu
safu kesatuan.
studi kejadian (prevalensi) suatu keadaan variasi dari
situasi normal (rata-rata) pada suatu keluarga yang
dibandingkan dengan populasi umumnya yang kemudia.n Variasi Ekspresi Gen
dituangkan dalam bentuk pedigre (silsilah) sehingga dapat Penetrasi, yaitu bila ekspresi suatu gen tidak sepenuhnya
diketahui interaksi suatu gen dalam keluarga; 2). Studi muncul pada seorang individu seperti yang diharapkan.
pada anak kembar; 3). Percobaan pada binatang dan proses
pengembang-biakan (breeding). Model hewan coba Ekspresifitas, yaitu perbedaan fenotip yang muncul pada
sangat penting untuk menunjukkan model pewarisan dan setiap individu dari suatu gen tunggal tertentu.
142 DASAR-DASAR ILMU PET{YAKIT DALAM
Genotip adalah informasi genetik yang dimiliki oleh Pedigre adalah diagram silsilah keluarga dan hubungan
individu, sedangkanfenot ip adalahbentuk struktural atau antar anggota keluarga yang mengambarkan anggota-
biokimia atau fisiologik yang terlihat yang dipengaruhi anggota keluarga yang terserang penyakit atau kondisi
oleh genotip dan faktor lingkungan. Himpunan gen yang medik tertentu. Untuk mengevaluasi individu dengan
lengkap pada suatu individu yang berperan mengendalikan kelainan genetik, maka harus dibuat pedigre minimal dari 3
seluruh metabolisme sehingga individu tersebut dapat generasi. Individu yang pertama kali diketahui menderita
hidup dengan sempuma disebut genom. Genom manusia kelainan genetik disebut propositus (proband). Anggota
terdiri dari 38.000 gen yang tersusun dalam lokus-lokus keluarga yang memiliki setengah dari material genetik yang
gen di kromosom. Gen merupakan unit hereditas individu dimilki oleh proband dan disebut .first degree
yang sangat berperan pada proses penurunan sifat. Sel relatives, misalnya saudara laki-laki atau perempuan, anak-
somatik (badan) memiliki 2 kopi gen yang lengkap (2N) anak dan orang tua. Sedangkan anggota keluarga yang
yang disebut diploiQ yang berasal dari ayah dan ibu, memiliki seperempat material genetik yang dimilki oleh
sedangkan sel germinal (spermatozoa dan olum) hanya proband, disebtt second degree relatives, misalnya kakek,
memiliki 1 kopi gen yang komplit (N) dan disebut haploid. nenek, cucu, paman, bibi, kemenakan.
Bentuk pasangan alternatif dari gen yang menempati satu Dalam pedigre, laki-laki selalu diletakkan di kiri
lokus pada kromosom disebut alel. Alel dapat bersifat perempuan dan anggota keluarga yang satu generasi
polimorfik. Karena individu hanya memiliki 2 kopi diletakkan pada tingkat horizontal yang sama. Masing-
kromosom, yaitu 1 kopi dari ayah dan 1 kopi dari ibu, maka masing generasi akan diberikan nomor Romawi mulai dari
setiap individu hanya memiliki 2 alel pada satu lokus, generasi yang tertua yang tertera dalam pedigre tersebut,
walaupun di dalam populasi dapat ditemukan bermacam- sedangkan anggota keluarga dalam satu generasi diberi
macam alel untuk lokus tersebut. Misalnya terdapat 3 alel nomor Arab dengan penomoran mulai dari anggota
untuk apolipoprotein E (Apo-E), yaituAPOE2,APOE3 dan keluarga yang tertera paling kiri. Pada waktu membuat
APOE4, sehingga seorang individu hanya akan memiliki pedigre, dianjurkan mulai dari generasi yang terakhir
genotip APOE3/4 atauAPOE4l4 atau varian lainnya. Alel kemudian diurut ke geneasi sebelumnya.
yang normal atau umum didapatkan di dalam populasi
disebut wild type. Bila alel pada 1 lokus bersifat identik,
maka disebut homozigot, sedangkan bila berbeda disebut
heterozigot: Laki-laki yang mengalami mutasi gen pada
EC Lakflak /perempuan
gen dapat menghasilkan fenotip yang sama; hal ini disebut c Pengldap sehat
Keluarga monozlgol
TEORI SEL sel telur yang telah dibuahi spermatozoa yang disebut
zigot. Semua sel memiliki siklus hidup yang terdfui dari
Dalam biologi moderen, teori sel terdiri dai 4pemyataan, fase pembelahan (mitosis) dan fase diarfiara}mitosis yang
yaitu: 1). Sel merupakan unit terkecil kehidupan; 2). Sel disebut interfase. Pada interfase, terdapat fase sintesis
merupakan unit stmktural dan fisiologik semua mahluk DNA yang disebut fase S. Pada fase ini, strukhrr inti sel
hidup; 3). Sifatsifat organisme tergantung pada sifat akan terlihat jelas yang terdiri dari membran inti, plasma
individual selnya; 4). Sel berasal dari sel pula (omnis inti (nukleoplasma, karyoplasma), kromatin dan anak inti
cellula e cellula) dan kesinambungan sifatnya diturunkan (nukleolus), sedangkan kromosom tidak terlihat
melalui materi genetik yang dikandungnya. strukturnya. Duplikasi kromosom terj adi juga pada fase S,
Dalam garis besarnya, sel dapat dibagi kedalam 2 sehingga pada waktu mitosis, masing-masing kromosom
kelompok, yaitu sel prokariotik dan eukariotik. Sel anak akan terbagi sama rata pada kedua sel anak, sehingga
prokaryotik tidak memiliki membran inti, sehingga jumlah kromosom sei anak hasil mitosis akan sama dengan
material inti termasuk DNA menempati ruang didalam jumlah kromosom sel induk sebelum mitosis. Mitosis
sitoplasma yang disebut nukleoid. Mahluk hidup yang terbagi atas beberapa fase, yaiti profase, metafase, anafase
bersifat prokariotik adalah bakteri, ganggang biru dan dan telofase. Pada profase, kromosom akan terpilin seperti
mikoplasma. Sedangkan mahluk hidup lain, seperti spiral dan mulai tampak secara mikroskopik, sedangkan
protozoa, ganggang lain, metafita maupun metozoa memiliki membran inti dan nukleolus menghilang. Pada metafase,
sel yang bersifat eukariotik, yaitu memiliki membran inti struktur kromosom mulai tampak jelas bentuknya dan
yang jelas. tersusun pada bidang ekuatorial sel. Sentromer kromosom,
strullur yang lebih kompleks
Sel eukariotik memiliki akan melekat pada mikrotubulus yang akan menarik
dibandingkan dengan sel prokariotik. Sel eukariotik benang-kromatid ke kutub sel pada fase berikutnya. Pada
memiliki pembungkus yang disebut membran sel yang anafase, kromosom akan membelah secara longitudinal
tersusun atas 2 lapisan lipid dengan protein pada beberapa pada aksisnya membentuk 2 betatgkromatid, kemudian
tempat dan berfungsi untuk menyaring keluar masuknya masing-masing kromatid akan tertarik ke kutub Sel. Pada
zat-zatkefuar dan ke dalam sel. Di dalam membran plasma, telofase, membran inti dan nukleolus akan terbentuk
terdapat sitoplasma, yaitu cairan sel yang berperan sebagi kembali mengelilingi kromatidyang telah terpisah di kutub
media semua aktivitas fisiologis dan biokimia sel. Di dalam sel, dilanjtkan dengan duplikasi sentriol dan pembagian
sel terdapat struktur penguat yang disebut mikrotubulus sitoplasma, sehingga terbentuk 2 sel anak dengan jumlah
yang tersusun atas protein tubulin, aktin dan miosin yang kromosom sama dengan jumlah kromosom induknya
berperan pada perubahan benhrk sel, pemisahan kromosom (diploid,2N).
ke kutub sel pada waktu mitosis dan kontraksi otot. Selain Pada gametogenesis, terjadi pembelahan sel yang
itu di dalam sel juga terdapat struktur endomembran yang disebut meiosis. Pada meiosis akan terjadi 2 pembelahan
terdiri dari membran inti, retikulum endoplasma dan sel yang berturutan dan hasil akhir dari meiosis adalah 4
kompleks Golgi. Struktur ini berperan pada sintesis, sel anak dengan jumlah kromosom setengah dari jumlah
transportasi dan ekskresi berbagai substansi didalam sel. kromosom sel induk sebelum meiosis. Pada spermato-
Organel sel yang lain adalah mitokondria dan kloroplas genesis, hasil dari meiosis adalah 4 spermatozoa haploid,
.l
yang berfungsi padaproduksi energi intrasel; serta lisosom sedangkan pada oogenesis akan dihasilkan ovum
yang berfungsi pada pencernaan intrasel. haploid dan 3 polar bodyyang haploid. Pada meiosis terjadi
Organel sel yang berperan pada biosintesis protein peristiwa penting, yaitu pindah silang (crossing over) antar
adalah ribosom. Ribosom tersusun atas sejumlah besar pasangan kromosom homolog sehingga akan
protein dan molekul panjang RNA yang disebut RN,4 menghasilkan kombinasi gen yang baru pada kromosom
rib o s omal (rRl{,A). Ribosom eukariotik memiliki koefisien tersebut. Pada peristiwa pindah silang, 2 kromatid yang
sedimentasi 80 Svedberg (80 S) danterdiri dari 2 subunit homolog akan saling bersilangan, membentuk kiasmata,
yang masing-masing memiliki koefisien sedimentasi 40 S kemudian akan terjadi pemisahan longitudinal kedua
dan 60 S. Subunit 40 S yang lebih kecil tersusun atas 1 8 S- kromatid tersebut pada titik kias matanya dan terbentuk
rRNA dan 30-40 molekul protein, sedangkan subunit 60 S kromatid baru dengan susunan gen yang baru- Seringkali,
terdiri dari 5 S-rRNA, 5,8 S-rRNA,28 S-rRNA dan40-50 gen-gen yang letak lokusnya berdekatan dalam I
molekul protein. Didalam sel yang menj alankan biosintesis kromosom, cenderung selalu memisah bersama-sama pada
protein secara intensif, ribosom-ribosom tersusun saling waktu meiosis, keadaan ini disebutpautan (linkage). Ada
berderetan membentuk polisom. 2 kelainan yang berhubungan dengan meiosis, yaifi gagal
berpisah (nondisjunciion) dan anaphase lag. Non-
disjunction adalah kegagalan berpisah dari kromosom pada
PEMBELAHAN SEL anafase, sehingga kedua kromatid hanya bergerak ke 1
kutub dan menghasilkan 1 sel anak dengan 2 kopi
Mahluk hidup multiselular berkembang dari pembelahan kromosom dan I sel anak tanpa kopi kromosom. Sedangkan
144 DASAR-DASAR ILMU PENYAKIT DALAM
anaphase lag adalah hilangnya 1 kromatid karena gagal melekat pada C. Basa nitrogen dari satu rantai akan
bergerak cepat ke salah satu kutub sel pada anafase, berpasangan dengan basa nitrogen dari ratai yang lain
sehingga akan menghasil I sel anak dengan 1 kopi dengan ikatan hidrogen. Urutan dan pengulangan basa-
kromosom dan 1 sel anak tanpa kopi kromosom. basa yang berpasangan itu tidak tetap dan sangat spesifik
bagi setiap gen. Struktur yang dibangun oleh gula dan
x
n./
basa nitrogen yang terikat pada gulanya disebut
nukleosida, sedangkan penambahan gugus fosfat pada
.rt
n, gula dari nukleosida tersebut akan membentuk nukleotida.
Ivl
x)fl
etalase
<:
':.z
-::
--
AnaFase Telofase /' ':i 1,
Gambar 3. Mitosis
arl
tll
Heterogenous RNA (hnRNA) merupakan prekursor yaitu : 1). Deoksiadenosin trifosfat (gula deoksiribosa +
mRNA yang memiliki berat molekul tinggi. adenin + trifosfat); 2). Deoksiguanosin trifosfat (gula
Small nuklear R VI (smRNA) terdapat didalam nukleus, deoksiribosa + guanin + trifosfat); 3). Deoksisitidin
terdiri dari 6 tipe yaitu U, - Uo dan berperan pada trjfosfat (dula deoksiribosa + sitosin + trifosfat); 4).
pemutusan intron dari hnRNP dan penyatuan ekson Deoksitimidin trifosfat (gula deoksiribosa + timin +
sehingga terbentuk RNAyang matang. trifosfat).
Selain itu juga dibutuhkan berbagai enzim, yaitu : 1).
Helikase, berfungsi membuka rantai ganda DNA menjadi
rantai tunggal DNA; 2). Single strand binding-protein
Basa Basa Kedua Basa
(SSB), berfungsi mencegah terurainya rantai tunggal DNA
Pertama Ketiga
yang akan berfungsi sebagai cetakan DNA baru; 3).
UUU Phe UCU Ser UAU Tyr UGU Cys U
Topoisomerase, berfungsi mengendorkan tegangan yang
UUC Phe UCC Ser UAC Tyr UGC Cys C
UUA Leu UCA Ser UAA Stop UGA Stop ada pada lilitan rantai ganda DNA; 4). Polimerase DNA,
UUG Leu UCG Ser UAG Stop UGG Trp
berfungsi untuk mengikat dan menggabungkan nukleotida;
CUU Leu CCU Pro CAU His CGU Arg U
5). Ligase DNA, berfungsi menutup bagian-bagian rantai
CUC Leu CCC Pro CAC His CGC Arg C
CUA Leu CCA Pro CAA Gln CGA Arg A tunggal DNA yang baru terbenfuk.
CUG Leu CCG Pro CAG Gln CGG Arg G
Replikasi DNA dimulai dengan lepasnya ikatan
AUU lle ACU Thre AAU Asn AGU Ser U
AUC lle ACC Thr AAA Asn AGC Ser C hidrogen lemah antara pasagan basa nitrogen pada
AUA lle ACA Thr AM Lys AGA Arg A masing-masing rantai DNA, sehingga kedua rantai DNA
AUG Met. ACG Thr AAG Lys AGG Arg
tersebnt terpisah. Kemudian molekul polimerase DNA
GUU Val GCU Ala GAU Asp GGU Gly U
GUC Val GCC Ala GAC Asp GGC Gly C melekat pada basa nitrogen yang terlepas dan memulai
GUA Val GCA Ala GAA Glu GGA GIy pengikatan basa niffogen tersebut dengan nukleotida DNA
GUG Val GCG Ala GAG Glu GGG Gly G
yang larut didalam nukleoplasma sesuai dengan basa ni-
Keterangan : trogen pada rantai tunggal DNA lama yang berfungsi
Ala Alanin (A) Leu Leusin (L) sebagai cetakan, yaitu A akan melekat pada ! G pada C, T
Arg Arginin (R) Lys Lisin (K)
Asn Arparagin (N) lvlet Metionin (M) pada A dan C pada G. Kemudian gugus 3'-OH dari
Asp Asam Asparlat (D) Phe Fenilalanin (F) nukleotida dari DNA yang baru terbentuk bereaksi secara
Cys Sistein (C) Pro Prolin (P)
Gln Glutamin (Q) Ser Serin (S) nukleofilik dengan residu a-fosfat dari nukleotida baru
Glu Asam Glutamat (E) Thr Treonin (T) yang ditambahkan membentuk ikatan diester fosfat.
Gly Glisin (G) Trp Triptofan (W)
His Histidin (H) Tyr Tirosin (Y) Setelah itu enzim polimerase DNA akan bergeser ke bagian
lle lsoleusin (l) Val Valin (V) berikutnya dari DNA cetakan dan proses seperti di atas
Stop : kodon pengakhir (stop codon) untuk sintesis
berulang kembali. Nukleotida DNA tersebut saling
protein pada rantai DNI'/mRNA
* : kodon awal (star codont) untuk sintesis protein bersambung sehingga terbentuk rantai DNA yang baru
pada rantai DNfumRNA yang sama dengan rantai DNA yang lama. Dari mekanisme
di atas jelas bahwa DNA cetakan dibaca dari arah 3' -- 5' .
Setelah replikasi DNA selesai, maka sel memasuki fase G,
dan siap melaksanakan mitosis atau meiosis.
REPLIKASI DNA, TRANSKRIPSI DAN TRANSLASI Proses transkripsi adalah proses sintesis mRNA yang
merupakan transfer informasi genetik dari DNA ke mRNA.
(intetfase). Pada
Fase antara 2 mitosis disebut fase istirahat
fase ini, sel melakukarl aktivitas fisiologik normalnya,
termasuk mempesiapkan mitosis berikutnya. Interfase
dapat dibagi atas fase-fase Gu, G,, S dan G". Pada fase Gu,
sel melakukan fungsi-fungsi yang tidak berhubungan
dengan mitosis. Persiapan mitosis dilakukan pada fase S,
dimana terjadi duplikasi kromosom, replikasi DNA dan
sintesis protein histon. Histon merupakan protein inti sel
tempat perlekatan guhrngan rantai DNA yang membentuk
kromosom.
Replikasi DNA terjadi menjelang mitosis dan meiosis,
tujuannya adalah membuat salinan informasi genetik
didalam inti sel sehingga hasil dari mitosis dan meiosis
adalah sel-sel yang memiliki informasi genetik yang sama
dengan sel induknya.
Untuk replikasi DNA, dibutuhkan 4 macam nukleotida, Gambar 6. Replikasi DNA
146 DASAR-DASAR ILMU PEhIYAKIT DALAM
Proses ini dikatalisis enzimpolimerase KNAyang bekerja polimerase RNA adalah nukleotida yang spesifik untuk
serupa dengan polimerase DNA pada replikasi DNA. rantai RNA, sehingga terhadap Adenin (A) pada rantai
Berbeda dengan replikasi DNA, pada proses transkripsi, DNA, polimerase RNA tidak akan melekatkan Timin (T)
nukleotidanya merupakan ribonukleotida, bukan tetapi melekatkan Urasil (U). Proses pembentukan rantai
deoksiribonukleotida. Selain itu basa Timin (T) digantikan RNA akan berhenti pada segmen stop commandpadarantai
oleh Urasil (U). Saat ini diketahui ada 3 macam enzim DNA, dimana baik enzim polimerase RNA maupun rantai
polimerase RN A,yaituPolimerase RNA I, yang berfungsi mRNA yang telah terbentuk akan terlepas dari rantai DNA
mensintesis RNA dengan koefisien sedimentasi sebesar dan proses transkripsi berakhir. Kemudian kedua rantai
45 S yang berperan sebagai prekursor 3 RNA ribosom DNA yang semula berpisah akan menyatu kembali.
(rRNA); Polimerase kNA II, yang berfungsi mensintesis RNA yang disintesis masih besifat imatur (disebut
hnRNA yang berubah menjadi mRNA dan juga sebagai hnRNA), karena juga mengandung segmen noncoding
prekursor snRNA; dan Polirnerase RNA IlI, yatg yang tidak dibutuhkan untuk biosintesis protein, oleh
mentranskripsikan gen yang mengandung kode genetik sebab itu harus dilakukan editing dulu sehingga menjadi
untuk tRNA, 5S-RNA dan snRNA tertentu. Dari prekursor mRNA yang siap untuk sintesis suatu protein. Segmen
RNA ini, akan terbentuk RNA yang berfungsi setelah noncoding yang disebut intron akan diputus, kemudian
melalui pematangan RNA. sisanya yaitu segmen yang diperlukan untuk sintesis
Setiap rantai DNA terdiri dari beribu-ribu gen yang protein yang disebut ekson akan disatukan kembali dan
tergulung padat dan terikat pada protein histon untuk keluar dari inti sel masuk kedalam sitoplasma. Proses
mencegah aktifasinya. Sebelum gen tersebut teraktifasi, pemutusan intron dan penyatuan kembaii ekson disebut
maka gulungannya harus dilepas dari histon dan ikatan splicing RNA yang dikatalisis oleh kompleks RNA-
hidrogen diantara basa nitrogennya juga harus dilepas" protein small nuclear ribonucleoprotein particles
Kemudian enzim polimerasi RNA akan melekat pada (snRNP). Ada 5 macam snRNP, yaituUl, U2, U4, U5 dan
segmen awal dari gen tersebut yang merupakan daerah U6,yangmasing-masing terdiri dari 1 molekul snRNiA dan
promotor (elemen kontro[)yang disebut ko tak TAM,yaitu beberapa protein.
suatu potongan rangakaian basa pendek yang kaya akan Proses translasi adalah biosintesis protein melalui
basa A dan T. Pada daerah tersebut melekat faktor konstruksi berbagai asam amino menjadi polipeptida
transkripsi yang dapat mengatur proses transkripsi, antara fungsional sesuai dengann informasi genetik yang dibawa
lain protein-protein yang diseb:ut Jhkt or tr ans kr ip s i b as a I oleh mRNA. Pada biosintesis protein, terlibat mRNA,
yang akan melekat pada elemen kontrol bersama enzim tRNA, rRNA dan ribosom. TRNA adalah molekul RNA kecil
polimerase RNA. Setelah proses izlslasi maka polimerase yang mampu mengenali kodon mRNA tefientu melalui basa
RNA akan bergerak dengan arah 5 '@3 ' dan dimulai proses komplementernya yang disebut ant ikadon. Pada ujung 3'
transkripsi. Enzim polimerase RNA akan memisahkan tRNA terikat asam amino tertentu yang sesuai dengan
bagian pendek rantai ganda menjadi rantai tunggal DNA kodon mRNA yang merupakan kode genetik untuk
kemudian memulai ikatan hidrogen antar basa nitrogen biosintesis protein tertentu. Proses translasi terdiri dari
pada rantai DNA dengan nukleotida komplemen didalam beberapa fase, yaitu inisiasi, elongasi dan lerminasi.
nukleoplasma, yaituAdengan U, C dengan G, U denganA Fase inisiasi dimulai ketika rantai mRNA melekat pada
dan G dengan C. Nukleotida yang dilekatkan oleh subunit kecil ribosom. Kodon awal (start codon) pada
mRNA selaluAUG yang akan mengikat tRNA
dengan antikodon UAC yang membawa
asam amino metionin. Metionin ini kemudian
akan dilepas setelah protein yang utuh
terbentuk. Setelah ikatan ini terbentuk, maka
subuni terbesar ribosom akan bergabung
sehingga rantai mRNA akan terletak pada
celah antara subunit besar dan kecil dari
ribosom.
Pada fase elongasi, tRNA kedua dengan
antikodon dan asam amino yang sesuai
dengan kodon pada mRNA di sebelah kodon
awal akan melekat dilanjutkan dengan
penglepasan tRNA dengan asam amino
yang dibawanya oleh enzim yang
dikeluarkan oleh subunit besar ribosom dan
pengikatan asam amino tersebut dengan
Gambar 7. Transkripsi
asam amino yang dibawa oleh tRNA
GENETIKA MEDIK DAI\ BIOLOGI MOLEKUI.AR
t47
sebelumnya dengan ikatan peptida. Kemudian ribosom menyebabkan mutasi disebut mutagen. Mutasi merupakan
akan bergerak ke kodon berikutnya untuk melanjutkan salah satu faktor yang menentukan proses evolusi
proses elongasi. Asam amino yang dibawa oleh IRNA biologik. Bila tingkat mutasi suatu sel sangat tinggi,
berikutnya juga akan saling berikatan sehingga membentuk seringkali menyebabkan kematian sel tersebut, sehingga
polipeptida yang utuh. sel memiliki mekanisme reparasi yang dapat memperbaiki
Pada fase terminasi dimana ribosom mencapai kodon perubahan-perubahan DNA akibat mutasi.
slop (UAA, UAG atau UGA), yaitu pada akhir rantai mRNA, Mutasi dapat terjadi secara spontan atau akibat
maka ribosom akan terlepas dari rantai mRNA dan mutagen eksternal, y ait:u mutagen fi s ik datt mutagen kimict'
meninggalkan polipeptida yang telah sempurna disintesis, Yang termasuk mutagen fisik adalah radiasi, baik radiasi
sedangkan mRNA akan dipecah menjadi nukleotida yang oleh sinar pengion mauptrt sinar ultra violet. Sedangkat
akan mengalami daur ulang. yang termastk mutagen kimia adalah asam nitrit,
Dari penjelasan pada Gambar 8, jelas bahwa gen sangat metilnitrosamin, zat karsinogenik (penyebab kanker),
penting untuk menentukan jenis protein yang harus dan sebagainya. Asam nitrit akan menyebabkan deaminasi
disintesis. Bila terjadi mutasi (perubahan gen) sehingga basa sehingga mengubah sitosin menjadi urasil dan adenin
terjadi petubahan basa nitrogen pada rantai DNA maka menjadi inosin, akrbatnya pada replikasi selanjutnya akan
protein yang disintesis juga dapat salah sehingga akan terjadi perubahan susunan basa yang bersifat peffnanen'
terjadi kelainan metabolisme, karena protein yang Untuk mengatasi kerusakan DNA akibat mutasi, maka
disintesis pada umumnya adalah enzim yang sangat sel memiliki mekanisme reparasi Salah satu mekanisme
penting untuk proses metabolisme. Substansi yang dapat itu adalah dengan melakukan eksisipadakedua sisi bagian
DNA yang berubah oleh enzim nuklease,
kemudian dengan bantuan urutan basa pada
Am rno
untai DNA yang berlawanan, bagian yang
tRNA
dipotong tadi akan diisi kembali oleh
polimerase D1/l kemudian celah potongan
A n tiko don pada kedua sisi tersebut akan ditutup oleh
tRNA
binding sltes ligase DNA. Mekanisme lain adalah melalui
reaktfasi cahaya, di mana dimer timin
sebagai hasil mutasi oleh sinar ultraviolet
"Sta rt'
o akan diikat oleh fotoliase yang dapat
Kodon
memecah dimer timin menj adi timin tunggal
\ bila terkena cahaya. Mekanisme reparasi
yang lain adalah melalui rekombinasi,
dimana DNA yang berubah tidak
direplikasikan dan diisi oleh untaian DNA
f-tb-nsraf-l yang direplikasikan secara tepat.
KROMOSOM
protein histon, yaitu Hl, H2A,H2B, H3 dan H4. Histon tiap anak kromosom akan terdiri dari kromatid yang memiliki
H2A, H2B, H3 dan H4 merupakan histon utama yang gen yang sama dengan kromosom induknya. Tetapi pada
dibalut 200 pasangan basa DNA dalam l3/+ pttaran sel-sel yang mengalami radiasi, pembelahan sentromer
membentuk kompleks nukleosom; sedangkan histon H1, dapat terjadi secara transversal, sehingga akan dihasilkan
terletak di atas nukleosom dan berfungsi mengikat I bentuk isokromosom, yaitu kromosom anak yang hanya
nukleosom dengan nukleosom lain. Di dalam nukleosom, terdiri dari 2 lengan pendek alau 2 lengan panjang,
histon H2A, H2B, H3 dan H4 membentuk oktamer, yang sehingga kedua lengannya memiliki gen-gen yang sama.
terdiri dari tetramer H3 dan H4 di intinya dan 2 dimer H2A- Untuk identifikasi kromosom, dapat dilakukan
H2B pada kedua permukaannya. pewanraan Giemsa (G-b anding) sehingga kromosom akan
Selain histon, didalam inti seljuga terdapat protein inti menunjukkan gambaran pita-pita horizontal spesifik yang
yang lain yang disebut protein nonhiston, misalnya menetap, sehingga dapat ditetapkan nomenklaturnya.
protein struktural, enzim dan faktor transkripsi. Selain itu, kromosom pada metafase dapat disusun dalam
Kromosom terdiri dari 2bagian yang sama dan paralel format baku mulai dari kromosom yang terpanjang sampai
satu sama lain yang disebut kromatid. Didalam kromatid yang terpendek dan diakhiri dengan kromosom seks.
terdapat 2 pita berbentuk spiral yang disebut kromonerna. Format ini disebut karyotip.
Bagian ujung-ujung dari kromosom disebut telomer yang Pada tahun 1956, ljio dan Levan mendapatkan bahwa
berfungsi menjaga agar ujung-ujung kromosom tidak jumlah kromosom manusia adalah 46 buah (23 pasang)
saling melekat. Kedua kromatid dihubungkan satu sama yang terbagi atas 2 tipe kromosom, yaitu: e. Autosom,
lain oleh sentromer. Menurut letak sentromernya, berjumlah 44 kromosom (22pasang); b). Kromosom seks,
kromosom dapat dibagi atas: a). Metasentris, yaitu bila berjumlah 2 kromosom (l pasang) yang menentukan jenis
letak sentromer tepat ditengah-tengah kromosom; D). kelamin seseorang. Kromosom seks pada laki-laki adalah
Submetasentrls, bila letak sentromer kearah salah satu XY, sedangkan pada perempuan adalah XX.
ujung kromosom, sehingga kromosom terbagi2 tidak sama Penulisan jumlah kromosom n-renggunakan sistem
panjang; c). Akrosenns, bila letak sentromer hampir di tertentu yang dimulai dengan jumlah kromosom,
salah satu ujung kromosom; d). Telosentris, bila letak karakteristik kromosom seks, diikuti dengan kode kelainan
kromosom di salah satu ujung kromosom. kromosom bila ada. Lengan pendek kromosom diberi kode
Adanya perbedaan letak sentromer, akan membagi p, sedangkan lengan panjang diberi kode q. Kode +i-
kromosom menjadi 2 lengan, yaitu lengan pendek yang dimuka nomor kromosom menunjukkan bertambah/
disebut lengan p dan lengan panjang yang disebut lengan berkurangnya kromosom pada nomor yang bersangkutan,
q. Pada waktu proses mitosis dan meiosis, maka sentromer sedangkan kode +/- setelah nomor kromosom
akan membelah sehingga masing-masing kromatid dapat menunjukkan bertambahAerkurangnya bagian kromosom
ditarik ke kutub sel pada anafase. Dalam keadaan normal, nomor tersebut. Kromosom pada laki-laki normal ditulis
sentromer akan membelah secara longitudinal, sehingga 46,XY; sedangkan pada perempuan normal menjadi 46,XX.
Bila karena satu dan lain hal terjadi kelebihan atau
kekurangan kromosom seks maka dapat dituliskan seperti
45,XO;47 ,XXX;47 ,XXY; 47 ,){)fY. Pada Penderita sindrom
down didapatkan jumlah 3 kromosom no 2 I (trisomi), ditulis
47,XX,+27, sedangkan pasien dengan 1 kromosom no 2l
nua aoror, (monosomi) ditulis 45,XX,-2 l. Individu dengan karyotip
{ 46,X! 18q- menunjukkan laki-laki dengan kromosom no l8
yang kehilangan lengan panjangnya.
Fl--------|I rHt
Elementaryfibre 110A Chromatin fibre 360 A DETERMINASISEKS
Tipe XY, didapatkan pada manusia dan lalat Drosophila yaitu ZW.
melanogaster. Pada tipe XY, individu betina akan memiliki Tipe ZO dimiliki oleh unggas, yaitu ayam dan itik,
kromosom seks XX, sedangkan individu jantan memiliki dimana unggas betina akan memiliki kromosom ZO,
komosomsexXY. sedangkan unggas jantan memiliki kromosom ZW.
Tipe ploidi dimiliki oleh serangga yang dapat melakukan
Tipe XO, ditemukan pada banyak serangga, dimana partenogenesls, yaitu sel telur yang dapat membentuk
serangga betina akan memiliki kromosom XX, sedangkan makhluk hidup baru tanpa dibuahi spermatozoa. Pada
seranggajantan memiliki kromosom XO. keadaan ini, individu haploid akan berjenis kelaminjantan,
Tipe ZW ditemtkan pada beberapa burung, kupu-kuptl sedangkan individu diploid akan berjenis kelamin betina.
dan beberapa jenis ikan. Disini, individu jantan akan Selain dengan menentukan kromosom seks, determinasi
bersifat homozigot, yaitu memiliki kromoson ZZ, seks juga dapat dilakukan dengan memeriksa kromatin
sedangkan individu betina merniliki kromosom heterozigot. sets. Ada 2 macam kromatin seks, yaitu kromatin X dan
&d;
g' 4q
&.
&w
:-5 *&* .&'; ,** e 16.
e4
s# €g -ie & {e &ffi
i]
+{ 3:
:i.
#e er*
s*
e.d 8*.
Gambar 10. Karyotipe laki-laki normal Gambar 11. Karyotip perempuan normal
Gaucher's Disease
Muscular DvstroDhv
HemoPhilia Familial colon Cancer
Neurofibromatosis, Type2 Retinitis Pigmentosa'
ADA Deficiency
amilial Polyposis of the colon
Familial Hypercholesterolemia
- Spinocerebellar Ataxia
Myotonic Dystrophy
Cystic Fibrosis
Amyloidosis
Breast Cancer*
Malignant Melanoma
Polycystic kidney
Tay-sachs
Alzheimer's
Sicle Cell Anemia
normal; f). Bila 2 pasien homozigot menikah, rnaka semua tumbuhnya rambut yang panjang pada daun telinga.
anaknya akan menjadi pasien; g). Bila 2 orang normal
heterozigot menikah, maka 25o/o anaknya akan menjadi
pasien homozigot, 25o/o homozigot normal dan 50%o KELAINAN POLIGEN (MULTIFAKTORIAL)
heterozigot normal.
Kelainan monogen yang diturunkan secara rangkni- Pada umunya beberapa kelainan kongenital (seperti defek
X dominan, jarang ditemukan dan disebabkan oleh gen ne ur al tu b e, labio skiziz, s, labiopalato skizis,
p alato skizi
dominan yang terletak di kromosom-X. Kelainan ini defek dindingjantung) dan beberapa kelainan pada orang
memiliki ciri-ciri sebagai berikut: a). Perempuan akan dewasa (diabetes melitus, hipertensi, penyakit jantung
terserang lebih banyak 2 kali dibandingkan laki-laki; b). koroner, skizofrenia) diturunkan melalui banyak gen
Perempuan heterozigot akan menurunkan gen tersebut maupun faktor lingkungan. Kelainan ini disebut kelainan
pada kedua jenis kelamin anak-anaknya dengan poligen. Faktor predisposisi genetik kelainan ini sangat
perbandingan l:1; c). Laki-laki hemizigot hanya akan luas dan heterogen dan sebagian besar belum diketahui.
menurunkan gen tersebut ke anak perempuannya dan tidak Sebagai contoh, pada DM tipe 2, diketahui melibatkan
ke anak lakiJakinya; d). Ekspresi klinisnya bervariasi, banyak gen yang berperan, seperti gen-gen yang
biasanya lakiJaki hemizigot akan menunjukkan gambaran mempengaruhi perkembangan atau fungsi pulau Langer-
klinis yang lebih berat dibandingkan perempuan hans pankreas; gen-gen yang berperan pada glucose
heterozigot. sensing; gen-gen yang berperan pada sensitivitas insulin
Contoh kelainan yang diturunkan secara rangkai-X dan sebagainya.
dominan adalah vitamin D-res islant rickefs. Pada beberapa Ciri-ciri kelainan poligen: l). Terdapat kesamaan angka
keadaan, kelainan yang diturunkan secara rangkai-X kejadian (sekitar 3-5Yo) dianrara first degree relatives.
dominan dapat menyebabkan letal pada lakiJaki hemizigot, Walaupun demikian tidak didapatkan peningkatan risiko
sehingga tidak ada pasiennya yang laki-laki. pada anggota keluarga yang lebih dari sec ond degree rela-
Kelainan monogen yang diturunkan secara rangkai- tives; 2). Risiko kejadian tergantung pada insidens
X resesif, disebabkan oleh gen resesif yang terletak di penyakit; 3). Beberapa penyakit memiliki kecenderungan
kromosom-X. Pada perempuan, bila didapatkan gen resesif predileksi jenis kelamin tertentu, misalnya artritis reumatoid
pada salah satu kromosom-X nya, maka secara klinis dapat lebih banyak ditemukan pada perempuan, penyakit
dalam keadaan normal, karena ekspresi gen tersebut Hirschsprung lebih banyak pada laki-laki, ulkus peptikum
tertutup oleh gen dominan pada kromosom-X yang lebih banyak pada laki-laki, stenosis pilorus banyak pada
satunya lagi, tetapi bila gen resesif ini terdapat pada laki-laki, sedangkan dislokasi sendi panggung kongenital
laomosom-X pada laki-laki, maka ekspresinya akan mrmcul. juga banyak ditemukan pada perempuan. Risiko anak-
Contoh kelainan yang diturunkan secara rangkai-X resesif laki-laki yang ibunya menderita stenosis pilorus infantil
adalah butawarna merah-hij au, hemofilia, defisiensi adalah 18o%, sedangkan bila hanya ayahnya yatg
G6PD dan distrofi muskular Duchene. menderita kelainan yang sama, risiko anak lakilakinya
Ciri-ciri kelainan yang diturunkan secara rangkai-X hanya 5 %; D.Risiko saudara kembar identik untuk
resesifadalah: a). Kelainan ini akan diekspresikan secara mendapatkan kelainan yang sama adalah kurang dari
penuh pada laki-laki hemizigot; b).Perempuan heterozigot 100Yo,tetapi jauh lebih banyak dibandingkan risiko yang
biasanya normal, kadang-kadang dapat menunjukkan dimilki oleh saudara kembar non-identik atau saudara
kelainan yang ringan; c). Perempuan heterozigot akan lainnya;5). Risiko kejadian akan makin meningkat bila
menurunkan gen tersebut ke separuh anak lakiJakinya, didapatkan kejadian yang menyerang lebih banyak
sedangkan separuh anak laki-lakinya yang lain normal; d). anggota keluarga. Misalnya risiko kejadian labioskizis
Arak perempuan dari perempuan heterozigot, separuhnya maupun palatoskizis hanya 4o/o untuk pasangat yang
bersifat pembawa heterozigot, sedangkan separuhnya memiliki I anak yang terserang labioskizis atau
bersifat normal; e). Seluruh anak perempuan dari pasien palatoskizis ; tetapi risiko tersebut akan menj adi 9o/, blla
laki-laki yang menikah dengan perempuan normal adalah ada2 anakyang terserang; 6). Risiko kejadian akan makin
pembawa, sedangkan anak lakiJakinya normal (nofather- tinggi bila kelainan semakin berat. Seorang anak yng
to-son transmission); f). Pernikahan antara pasien laki-laki menderita penyakit Hirschsprung yang panjang akan
dan perempuan heterozigot akan memberikan separuh memiliki saudara yang berisiko lebih tinggi dibandingkan
pasien perempuan homozigot, separuh anak perempuan dengan anak yang menderita penyakit Hisrchsprung lebih
pembawa heterozigot,separuh pasien lakiJaki dan separuh pendek.
anak laki-laki normal.
Kelainan monogen yang difurunkan secara rangkai-
Y akan diturunkan dari ayah kepada semua anak laki- ABERASI KROMOSOM
lakinya, sedangkan anak perempuannya dalarn keadaan
normal. Contoh kelainan ini adalah hipertrikosis, yaitu Aberasi kromosom adalah penyimpangan keadaan normal
152 DASAR-DASAR ILMU PEITYAKIT DALAM
kromosom. Ada beberapa jenis aberasi kromosom, yaitu D own ; 41, XX+2 I atau 47, XY +2 1 ), tris omi t 8 (S indro m
aberasi numerik kromosom, aberasi bentuk kromctsom Edwards; 47,XX,+18 ala.o47,XY,+18),trisomi t 3 (Sindrom
dan aberasi mosaik kromosont. P atau ; 47, XX, + 13 atau 41, XY + I 3 ), Sindrom Kl inefelter
Aberasi numerik kromosom dalah penyimpangan jumlah (47, XXY atalo 47, XY Y ), S in dr o m t r ip I o -X (47, XXX).
kromosom sehingga jumlah kromosom seseorang tidak 46. Aberasi bentuk kromosom, adalah perubahan pada bentuk
Aberasi numerik kromosom dapat merupakan kelipatan dari kromosom sehingga salah satu atau kedua lengan
keadaan haploid (N), disebut euptoidi sedangkan yang kromosom memendek atau memanjang. Ada beberapa
bukan merupakan kelipatan haploid Q.J) disebu/- aneuploidi. macam aberasi bentuk kromosom, yaitu:
Euploidi yang pernah ditemukan pada jaringan abortus l). Delesi (del), yaitu pemendekan lengan kromosom,
adalahtriploidi, contoh 69, XXX; 69, )O(Y. Pada aneuploidi, misahya 46, X! del (5) $t25) (cri du chat syndrome). arlinya
jumlah kromosom pada salah satu nomor dapathanya l, pada kromosom nomor 5 telah terjadi kehilangan bagian
disebut monosomi, atau lebih dari 2, disebut polisomi. pada lokasi pita p25 ; del ( 1 3) (q 1 4), yaitu delesi kromosom
Polisomi dapat dibagi atas trisomi (umlah kromosom pada l3 pada lokasi pita ql4 yang menyebabkan retino
salah satu nomor ada 3), tetrasomi ataupentasoml. Sampai blastoma; 2). Adbi, yaitu bertambah panjangnya lengan
saat ini. hanya dikenal i macam monosomi. yaitu monosomi kromosom, baik karena pemindahan materi genetik dari
kromosom X (Sindrom Turner; 45, XO). Polisomi yang kromosom lain (translokasi), atau duplikasi materi genetik
banyak dikenal adalah trisomi, misalnya lrrs omi 2l (Sindrom yatg ada pada kromosom tersebut. 3). Kromosorn cincin
al
Gambar 14. Trisomi 21: (a) Wajah dan lipatan palmar tunggal; (b) Karyotip
b)
Gambar 16. Triploidi (a) Disproporsi kepala dan badan, sindaktili; (b) Kariotip
(ring chromosome, r), yaitu adanya delesi pada ujung bentuk translokasi, dimana potongan kromosom berpindah
lengan pendek dan lengan panjang kromosom, kemudian menyelip diantara pita-pita kromosom yang ada atau
kedua ujung tersebut bersatu. Contoh: a6, XY, r(3) kromosom lainnya. Contoh: 46,)i'Y, ins (1;5) (q31;q13),
G26@q2\; D. Isokromos om(i), yaitu kromosom yang kedua artinya delesi pada pita ql3 kromosom 1 yang mengalami
lengannya sama-sama panjang atau sama-sama pendek. insersi pada pita ql 3 kromosom 5.
Contoh : 46, XX,i(Xq); 5). Duplikasi (dup), vaitu bagian Aberasi mosaik kromosom adalah keadaan dimana sel-sel
dari kromosom memiliki gen-gen yang berulang. Kromosom pada satu tubuh memiliki pola kromosom yang berlainan'
yang mengalami duplikasi akan berakibat letal pada manusia,
Contoh: 46,XXl 45,XO, berarti pada tubuh individu tersebut
walaupun berada dalam keadaan heterozigot. Duplikasi terdapat 2 jenis sel yang berbeda kromosomnya, yait't
pada bagian kecil dari kromosom disebut mikroduplikasi, 46,XX dan 45,XO. Seseorang dengan genotip 45,XOl
yang dalam keadaan heterozigot dapat menyebabkan 46,XX/47,X)(Y, berarti memiliki 3 jenis sel yang berbeda
kelainan tertentu, misalnya Sindrom Beckwith-Wiedermann kromosomnya.
yang terjadi akibat duplikasi kromosom 1l pada lokasi pita
p 1 5 [dup(l 1)(p I 5)] dan sindrom Charcot-Marie-Tooth tipe
Kelainan kromosom yang lain adalahfragile site, disomi
1A (CMTIA) yang terjadi akibat duplikasi kromosom 17 uniparental dar, genomic imprinting.
pada lokasi pita p11.2 [dup(17)(pll.2)]; 6). Inversi (inv), Fragile site adalah bagian kromosom yang cenderung
yaitu bila sebagian dari kromosom mengalami rotasi 180' terlepas dari kromosom induknya. Contoh yang spesifik
sehinggaurutan gennyaterbalik. Ada2 macam inversi' yaitu adalah F r a gil e X syndrome dimanafr agil e s i t e terletak pada
inversi parasentris, bila sentromer berada di luar bagian kromosom X pada lokasi pita q27.3. Kelairran ini akan
yang mengalami inversi; dan inversi perisentris, blla memiliki fenotip laki-laki dengan retardasi mental. Gejala
sentromer berada di dalam bagian yang mengalami inversi. klinik yang lain adalah makroorkidisme, dan wajah yang
Contoh : 46,XY,inv(3 )(q26q29), yaitu inversi parasentris khas yang menunjukkan muka yang panjang, rahang yang
pada kromosom 3 pada lokasi antara pita q26 dengan q29; prominen dan telinga yang besar. Pada perempuan
dan 46,XY,inv(1 l)(p15q14), yaifi invesi perisentris heterozigot, akan mengakibatkan retardasi mental pada
kromosom 1 I pada lokasi antara pita p15 dengan ql4;7)' berbagai tingkatan.
Translokasi (t), yaitu bila sebagian dari suatu kromosom
Disomi uniparenlal terjadi bila pasangan kromosom pada
pindah ke kromosom lain. Perpindahan ini dapat besifat
1 individu dengan jumlah kromosom yang sama berasal
resiprokal (berpindah tempat) atau tidak resprokal. dari I induk. Bila kedua kromosom tersebut identik, maka
Translokasi juga dapat terjadi dengan penggabungan 2
disebut isodisomi uniparental, sedangkan bila kedua
kromosom akrosentrik sehingga membentuk I kromosom pasangan komosom tersebut berbeda, tetapi berasal dari I
yang utuh; translokasi ini disebut translokasi Robertson induk, maka disebut heterodisomi uniparental. Fenotip
atau fus i s entik. Contoh : 46,XY,t(9 ;22)(q34,q 1 I ), yaitu
akibat kelainan ini tergantung dari banyak hal, misalnya
translokasi sebagian segmen kromosom 9 ke kromosom 22, kromosom yang terlibat, keadaan kedua orang tua dan
yang dikenal sebagai kromosom Philadelphia (kromosom apakah bentuknya isodisomi atau heterodisomi. Disomi uni-
Ph'), yang didapatkan pada pasien lekemia granulositik parental matemal pada kromos om 2, 7, 14, 1 5 dan disomi
kroni( dan 46, XX, t(13;14) (p11,ql1), yaitu tusi sentrik uniparental paternal pada kromosom 6, 11, 15, 20
kromosom 13 dan 14; 8). Insersi (ins), yaitu salah satu
t54 DASAR-DASAR ILMU PENYAKIT DALAM
berhubungan dengan fenotip gangguan pertumbuhan dan bersifat impermeabel, sehingga molekul-molekul tersebut
tingkah laku. tidak dapat masuk ke dalam matriks mitokondria.
Kelainan kromosom yang lain adalah genomic Kandungan protein membran dalam mitokondria sangat
imprinting, dimana fenotip sangat tergantung pada tinggi, sekitar 2l%o total protein mitokondria, sedangkan
orang tua yang membawa gen atau segmen kromosom kandungan protein membran luar hanya 6010. Berdasarkan
tersebut. Keadaan ini didapatkan pada prader-Willi fungsinya, protein membran dalam mitokondria dalapat
Syndrome (PWS) dan Angelman Syndrome (AS). pada dibagi dalam 3 kelompok, yaitu enzim dankomponenrantai
PWS, 60% kasus mengalami disomi uniparental matemal pernapasan, pengemban spesifik yang mengatur transpor
pada kromosom 15 (kehilangan kromosom l5 pateraal), metabolit keluar masuk matriks mitokondria melalui
sedangkan 5% kasus AS mengalami disomi uniparental membran dalam; dan ATP sintase yang berperan pada
patemal pada kromosom 15 (kehilangan kromosom 15 ma- produksi ATP di dalam matriks mitokondria" Rantai
temal). Dengan demikian kelainan ini hanya diturunkan respirasi terdiri dari 4 kompleks multipeptida dan 2
dari salah satu orang tua yang kebetulan memiliki gen pada pengangkut elektron yang bebas bergerak, yaifi ubikuinon
kromosom l5 yang mengekspresikan kelainan. Walaupun (Koenzim Q, Co) dan sitokrom c. Keempat kompleks
kromosom tempat lokus gen tersebut sama, tetapi etzim rantai pernapasan adalah Kompleks I (NADH-
fenotipnya berbeda. Bila diturunkan darimaternal, maka ubikuinon oksidoreduktase) ; Kompleks II (suksinat-
akan timbul fenotip PWS, yang ditandai oleh obesitas, ubikuinon reduktase) ; Kompleks III (ubikuinol-sitokrom
hipogonadisme, dan retardasi mental dari ringan sampai c oksidoreduktase); darr Kompleks IV (sitokrom
sedang; sedangkan bila diturunkan dari paternal akan oksidase). Kompleks enzim rantai pemapasan bersama
menimbulkan fenotip AS, yang ditandai oleh mikrosefali, dengan pengangkut elektron dan AIP sintase bersama-
gaya berjalan taksik, kejang dan retardasi mental berat. sama menyustn sistem fosforilasi oksidatif. Bahan
Kedua jenis kelamin dapat terserang dengan frekuensi makanan (karbohidrat, lemak, protein) akan diuraikan
yang sama. melalui asetil-KoA untuk menghasilkan molekul berenergi
tinggi NADH dan suksinat. Keduanya akan mengalami
serangkaian reaksi oksidasi dan melepaskan energi yang
GENETIKA MITOKONDRIA akan dimanfaatkan olehAIP sintase utntuk membentuk I
molekul AIP dari 1 molekul ADP dan fosfat inorganik.
Ada 2 organel sel yang memiliki DNA sendiri selain inti Oksidasi tiap molekul NADH akan menghasil 3 molekul
sel, yaitu plastida, pada sel tumbuh-tumbuhan dan AIP, sedangkan oksidasi tiap rrolekul suksinat hanya akan
mitokondria pada semua sel eukariotik. menghasilkan 2 molekul AIP.
Mitokondria drduga merupakan hasll endosimbiosis Seperti dijelaskan di muka, mitokondria memiliki DNA
sel prokariotik (bakteri) dengan sel eukaryot yang
merupakan sel hospes. Ukuran mitokondria hanya sebesar
bakteri dan merupakan25oh dari volume sel, karena pada
setiap sel eukaryot ditemukan sekitar 2000 mitokondria.
Mitokondria merupakan organel penghasil energi
secara biokimiawi dalam bentuk AIP melalui/o sforilasi
oksidatif yang sangat efisien, dimana pada orang dewasa, ND6
|
drhasilkan 1 kg ATPkgBBAari. Didalam mitokondna te4'adi
perubahan asam piruvat menjadi asetil-KoA, daur asam LDY S
14459
sitrat, rantai pemapasan, penghancuran asam lemak melalui ND1
olum
sendiri yang diwariskan secara matemal. Di dalam transkripsi genom mitokondria. Pada pembelahan sel,
terdapat ratusan ribu DNA mitokondria (mtDNA), mitokondria juga akan membelah dan mendistribusikan
sedangkan didalam spermatozoa hanya terdapat kurang genomnya secara merata kepada kedua anak organel yang
dari 100. Pada fertilisasi, hampir tidak ada mtDNA baru terbentuk.
spermaotozo a yarrg masuk ke dalam ovum, sehingga Kelainan pada mitokondria akan mempengaruhi
seorang ibu akan mewariskan mtDNA ke seluruh biosintesis enzim yang dibutuhkan untuk fosforilasi
kefurunannya dan anak perempuannya akan mewariskan oksidatif sehingga cadangan AIP menurun, peningkatan
mtDNA tersebut ke generasi berikutnya. Dengan demikian radikal bebas dan induksi apoptosis. Sebagian besar
mtDNA bersifat haploid karena tidak terjadi rekombinasi sindrom klinik akibat kelainan mitokondria akan
DNA. Berbeda dengan DNA inti, ekspresi mtDNA
berlangsung di dalam mitokondria danmRNA mitokondria
tidak mengandung intron.
Mitokondria memiliki kemampuan untuk mensintesis
beberapa proteinnya sendiri karena memiliki mtDNA dan
ribosom mitokondria sendiri. Walaupun demikian, sebagian
besar protein mitokondria disandi oleh DNA inti dan singkong dapat oksidase, asam
rantai g untuk IgG, rantai m untuk IgM ,rantaia untak IgA, darah merahnya, tetapi tidak memiliki baik anti Amaupun
rantai d untuk IgD dan rantai e untuk IgE. Tiap rantai Ig anti B didalam serumnya; sedangkan golongan darah O
memiliki 3 daerah, yaitu daerah V pada ujung N, daerah J tidak memilki antigen, tetapi memiliki IgM anti A dan anti B
Qunctional) dan daerah C (constant). pada rantai berat didalam semmnya. Gen sistem ABO terletak dekat ujung
juga terdapat daerah D (diversity) yang terletak diantara lengan panjang kromosom 9 dan dikenal 3 alel, yaitu IA, IB
daerah V dan J. Gen-gen untuk rantai k terletak didalam dan i, sehingga terdapat kemungkinan 6 genotip, yaitu
lengan pendek kromosom 2, sedangkan gen rantai I terletak IAIA dan IAi untuk golongan darah A; IBIB dan IBi untuk
di kromosom 22 dat gen untuk rantai berat terletak di golongan darah B; IAIB untuk golongan darah AB; dan ii
kromosom I 4. Gen- gen tersebut pada umumnya merupakan untuk golongandarah O. Gen IA dan IB bersifat kodominan,
kelompok gen(cluster). Kelompok gen rantai berat terdiri sedangkan gen i bersifat resesifterhadap IA dan IB.
dari200 gen V, 50 gen D, 6 gen J dan I atau lebih gen C Pada sistem AB O, juga dike nal adany a an t i g en H y ang
untuk setiap kelas Ig. Berbagai kombinasi dari gen-gen dikendalikan oleh gen 11 dominan dan alelnya ft resesif.
tersebut dapat terjadi, sehingga terdapat lebih dari 12.000 Individu dengan golongan darah A, B, AB dan O selalu
kemungkinan kombinasi VDJ. Kelompok gen untuk rantai memiliki gen H, sehingga dengan demikian akan
k dan I terdiri dari 200 gen V,4 gen J, 1 gen C dan tidak memproduksi antigen H. Individu yang memiliki genotip
terdapat gen D. Setiap sel plasma hanya memproduksi 1 hh homozigot, tidak akan memproduksi antigen A, B dan
kombinasi VJC, baik untuk rantai k atau 1, tetapi tidak H, sehingga darahtya tidak akan bereaksi dengan anti A,
keduanya. anti B maupun anti H, sebaliknya didalam tubuhnya
Sistem imun selular (limfosit T), mengenal antigen ditemukan ketiga antibodi tersebut. Hal ini akan
melalui reseptor pada pemukaan limfosit T yang disebut menyulitkan bila individu tersebut memerlukan transfusi
reseptor sel 7 (TCR). Sebagaimana Ig, terdapat 2 rantai darah, karena harus dicarikan darah dari individu dengan
pada masing-masing TCR, yaitu rantai a dan b. Gen untuk genotip hh. Genotip hh ini disebut golongan darah
rantai aterdapat pada kromosom I 4, sedangkan gen unfuk Bombay yang sangat jarang ditemukan.
rantai b terdapat pada kromosom 7. Sama halnya dengan Aspek genetik golongan darah sistem Rhesus lebih
Ig, gen-gen untuk rantai a dan b juga merupakan kelompok, kompleks daripada sistem ABO, karena walaupun hanya
yaitu 50 gen V dan 50 gen J untuk rantai a dan 80 gen V, 1 didapatkan 2 fenotip, yaitu Rh + dan Rh-, ternyata
atau2 genD dan 13 gen J untuk rantai b. didapatkan banyak alel yang menentukan sistem Rh.
Sistem imun lain yang berperan pada presentasi anti- Wiener mengemukakan minimal ada 10 alel yang
gen yang juga diturunkan adalah Major Histocompatibility menentukan golongan Rh yang menempati I lokus di
Complex (MHC) yang mempakan kelompok gen yang kromosom 1, yaifu alel R,, Rl, R2 dan R0 yang menenfukan
polimorfik pada lengan pendek kromosom 6. Kelompok Rh +; dan alel 1Y ,r' ,f'dan r yang menenfukan Rh -. peneliti
gen MHC dibagi atas 3 kelas, yaitu kelas I yang lain, yaitu Fisher mengemukakan minimal ada 3 pseudoalel
mengekspreslkan Human Leucocyte Antigen (HLA) A,B yang berangkai amat berdekatan yang menentukan
dan C; kelas II yang mengekspresikan HLA DR, De dan golongan Rh, yaitu D, d, C, c, E dan e. Individu yang
DP; dan kelas III yang mengekspresikan sistem komplemen memiliki gen dominan D, akan memiliki Rh +, sedangkan
termasuk C2, C4A, C4B dan properdin (Bf). Selain itu lokus bila tidak ada gen D, akan memiliki Rh -, walaupun memiliki
untuk gen defisiensi 21-hidroksilase yang berperan pada gen dominan C dan E. Di dalam populasi, golongan Rh +
hiperplasia adrenal kongenital juga terdapat pada kelompok menunjukkan persentase yang lebih tinggi dibandingkan
ini. Beberapa antigen HLA, ternyata berhubungan erat Rh -. Saat ini dikenal 3 antibodi untuk golongan Rh, yaitu
dengan timbulnya penyakit tertentu, misalnya HLAB27 anti-D, anti-C dan anti-E.
dengan ankilosing spondilitis dan sindrom Reiter, HLA Di dalam klinik, sitem Rh akan menimbulkan problem
DR4 dengan artritis reumatoid, HLA DR2 dengan sklerosis bila terjadi perkawinan antara laki-laki Rh + homozigot
multipel, HLA DR3 dan B8 dengan miastenia gravis, HLA dengan perempuan Rh -. Bila si perempuan mengandung,
DR7 dengan psoriais dan sebagainya. maka anaknya akan memiliki golongan darah Rh +
Aspek imunogenetik lain didalam tubuh adalah heterozigot. Dalam hal ini, eritrosit anak yang mengandung
golongan darah. Sampai saat ini dikenal sekitar 400 antigen Rh akan merangsangpembentukan anti Rh didalam
golongan darah, tetapi yang penting adalah sistem ABO tubuh ibu. Pada kehamilan berikutnya, akat terulang
dan Rhesus (Rh). Sistem ABO mengenal 4 fenotip kembali janin di dalam kandungannya memiliki Rh +. Anti
golongan darah tergantung kandungan antigen pada sel Rh dari tubuh ibu akan masuk ke tubuh janin dan bereaksi
darah merah individu, yaitu A, B, O dan AB. Golongan dengan antigen Rh di permukaan eritrosit janin, sehingga
darah A memiliki antigen A pada permukaan sel darah timbul hemolisis dan di dalam tubuh janin akan ditemukan
merahnya dan IgM anti B didalam serumnya; golongan banyak eritroblas. Keadaan ini disebut inkompatibilitas
darah B memiliki antigen B pada permukaan sel darah sistem Rhesus atat eritroblastosis foetalis.
merahnya dan IgM anti A didalam serumnya; golongan Pada transplantasi jaringan atau organ, aspek
darah AB memiliki antigen A dan B pada permukaan sel imunogenetik harus diperhatikan dengan baik. Jaringan
GENETIKA MEDIK DAT{ BIOI.OGI MOLEKUIAR 157
atau organ transplan yang berasal dari tubuh resipien kanker. Misalnya onkogen ras yar'g berasal dari virus
sendiri disebut autograf; bila berasal dari saudara kembar sarkoma Rous yang menyebabkan sarkoma pada ayam.
yang identik disebut isograf; bila berasal dari individu Pada umumnya setiap onkogen virus (v-orc) berasal dari
lain yang satu spesies disebut alograf; dan bila berasal rekombinasi gen (DNA) normal hospes dengan genom
dari spesies lain disebut xenograf. Penolakan jaringan (RNA) virus (retrovirus). Saat ini telah diketahui banyak
atau organ transplan pada transplantasi dengan autograf onkogen selular (c-onc) yang bersifat normal yang dapat
atau isograf tidak menjadi problem yang terlalu serius diaktifkan oleh mutasi gen maupun mutasi kromosom
karena secara genetik baik donor maupun resipien sehingga menyebabkan timbulnya kanker. Hasil mutasi
(penerima) identik, tetapi bila transplantasi dilakukan kromosom yang khas ditemukan pada kromosom
dengan xenograf maka penolakan terhadap j aringan atau Philadelphia (Ph') yang menyebabkan lekemia
organ transplan selalu terjadi. Pada transplantasi dengan granulo s itik lcronik LGK). Kromosom Philadelphia adalah
alograf, rejeksi akan terjadi bilajaringan donor dan resipien kromosom 22 yang lebih pendek dari kromosom22 yang
tidak matching dan tidak diberikan imunosupresan. normal yang terjadi akibat translokasi sebagian segmen
Transfusi darah adalah salah satu bentuk transplantasi kromosom 9 ke kromosom22 lt(9;22)(q34,q11)1, sehingga
jaringan. Sebelum dilakukan transfusi darah, maka tipe onkogen ABL (c-abl) yang seharusnya terletak pada lengan
golongan ABO dan Rhesus baik dari donor maupun panjang kromosom 9 (9$\ berpindah ke lengan panjang
resipien harus diperiksa. Sebaiknya transfusi darah kromosom 22 (22q11) yang merupakan tempat gen BCR.
dilakukan pada golongan darah yang sama, tetapi dalam Protein yang dihasilkan oleh hibrid gen BCR/ABL pada
keadaan darurat, dapat dipertimbangkan pemberian dari sel-sel LGK ternyata berlanggungjawab terhadap
golongan darah lain selama dipertimbangkan kesesuaian transformasi neoplastik se1-sel tersebut. Contoh lain adalah
jenis antigen donor dan antibodi resipien. Golongan darah limfoma Burkit yang juga berhubungan dengan
A, hanya dapat menerima darah dari golongan darah A translokasi ktomosom, sehingga onkogen MYC (c-myc)
dan O; golongan darah B hanyak dapat menerima darah yang seharusnya terletak pada lengan panjang kromosom
dari golongan B dan O; golongan darah AB dapat menerima 8 (8q24) berpindah ke lengan panjang kromosom 14 (14q32)
darah dari semua golongan; sedangkan golongan darah O dan diaktifkan oleh gen rantai berat Ig yang berlokasi sama
hanya dapat menerima darah dari golongan O. Karena di l4q32.Pada leukemia mieloblastik akut, onkogen MOS
golongan darah AB dapat menerima darah dari semua (c-mos) yang seharusnya terletak pada lengan panjang
golongan tetapi tidak dapat menjadi donor untuk golongan kromosom I (8q22) mengalami translokasi ke lengan
darah lain selain AB, maka disebut resipien universal; panjang kromosom 2 I (21 q22).
sebaliknya golongan darah O dapat menjadi donor untuk
semua golongan darah, tetapi hanya dapat menerima darah
dari golongan O saja, maka disebut donor universal. EVALUASI KLINIK
pemeriksaan dengan menggunakan mikroskop cdhaya. atat2rurtaiixtggal RNA atau rantai tunggal DNA dengan
Hasil dari teknlk banding adalah pita-pita melintang (band) rantai tunggal RNA. Teknik ini digunakan untuk mendeteksi
yang berselang-seling gelap dan terang pada benang- urutan nukleotida yang spesifik dari molekul DNA atau
benang kromosom. Q-band biasanya sama dengan G- RNA dengan menggunakan suatu pelacak DNA. Untuk
band; yang banyak dan rutin dilakukan adalah mendeteksi suatu molekul asam nukleat dalam suatu
G-banding. campuran yang mempunyai urutan komplementer dengan
Dengan berkembangnya sitogenetika mlolekular, maka pelacaknya, maka dilakukan dulu elektroforesis gel untuk
pada akhir 1980 dikembangkanteknkJluorescence in situ memisahkan molekul DNA atau RNA yang akan dilacak
hybridization (FISH) yang hampir sama dengan teknik dari larutannya. Setelah itu dilakukan pemindahan molekul
hibridisasi DNA. Disini digunakan probe yatg dilabel DNA dari gel ke kertas nitroselulosa dengan teknik Soerlft-
dengan hapten kemudian dilakukan pewarnaan dan ern blot alatmolekul RNA dari gel ke kertas nitroselulosa
diperiksa di bawah mikroskop fluoresensi. Teknik FISH dengan teknik Northern blot. Tek;nlk b/ol merupakan teknik
memungkinkan deteksi kelainan struktural kromosom pemindahan molekul atau fragmen DNA atau RNA atau
secara lebih tepat, seperti delesi, duplikasi, rekombinasi protein dari gel ke kertas nitroselulosa, karena gel mudah
bahkan mikrodelesi. Berbeda dengan teknik analisis rusak dan sulit diproses lebih lanjut. Teknik Southern blot
kromosom secara konvensional, FISH dapat dilakukan baik perlama kali ditemukan oleh Prof. Ed Southern. Selain
pada stadium metafase maupun interfase. Bahkan berbagai Southern blot dan Northern blot, juga dikenal teknik
teknik tambahan juga dapat dilakukan, sepefii multicolor Western blot, dimata yang dipindahkan dari gel ke kertas
F1SII (m-FISH), comparative genomic hybridiz ation (CGH) nitroselulosa adalah protein.
dalafi b e r F I S H. P adafi b er F I S H, kromosom diregangkan Polymerase chain reaction (PCR). PCR merupakan suatu
dengan berbagai teknik sehingga resolusinya lebih baik teknik penggandaan fragmen DNA secara eksponensial
dibandingkan dengan FISH yang konvensional. secara in vitro, sehingga tidak dibutuhkan enzim restriksi,
vektor maupun sel inang seperti halnya pada kloning DNA.
Pada reaksi ini dibutuhkan target DNA, sepasang primer,
TEKNIK GEN keempat deoksinukleosida trifosfat dalam jumlah yang
banyak, polimerase DNA yang termostabil, larutan
Kloning gen (DNA). Kloning gen (DNA) adalah suatu penyangga (bufer) dan alat thermo cycler. DNA target
usaha untuk membuat salinan fragmen DNA sehingga adalah DNA yang akan diamplifikasi yang ukurannya
jumlahnya cukup banyak untuk keperluan penelitian di kurang dari 700-1000 pasangan basa (bp), tetapi yang
laboratorium. Di laboratorium kloning gen dilakukan efisien adalah antara 100-400 bp. DNA primer adalah
dengan bantuan bakteri yang mempunyai kemampuan oligonukleotida yang masing-masing akan terhibridisasi
untuk memperbanyak fragmen DNA pendek yang dengan salah satu rantai DNA yang akan diamplifikasi pada
berbentuk cincin yang disebtt plasmid. Fragmen gen yang sisi yang berbeda. Proses PCR berlangsung beberapa
akan dikloning, dipotong dari DNA asalnya dengan siklus, tergantung jumlah amplifftasi DNA yang diinginkan.
menggunakan etzim endonukleas e res triks i, kemudian Pertama-tama, DNA rantai ganda akan didenaturasi dengan
disisipkan pada cincin plasmid yang juga telah dipotong pemanasan kemudian dilanjutkan dengan hibridisasi pnmer
dan tempat pemotongan akan ditutup oleh enzim ligase pada sekuens DNA yang telah dikenal oleh primer tersebut
DI/l sehingga terbentuk plasmid dengan kombinasi gen yaitu dari ujung 5' ke 3' dan ujung 3' ke 5' dari masing-
yang baru (rekombinan). Kemudian bakteri akan dibiak masing primer akan berhadapan. Kemudian Polimerase DNA
sehingga terjadi perbanyakan bakteri bersama dengan akan mulai melakukan sintesis DNA komplementer dari
plasmidnya. Untuk memastikan bahwa hanya bakteri yang ujung 3 ' masing-masing primer tersebut sehingga pada akhir
mengandung rekombinasi DNA yang melakukan siklus I, akan dihasilkan4rantaitunggal DNA. Pada siklus
perbanyakan, maka digunakan bakteri yang memiliki II, keempat rantai tunggal DNA tadi akan melakukan
plasmid yang resisten terhadap antibiotika tertentu, hibridisasi dengan primer lagi dan sintesis DNA
sehingga dengan pemberian antibiotika tersebut, bakteri komplementer kembali terjadi sehingga pada akhir siklus II
yang lain akan mati dan yang terlinggal hanyalah bakteri akan dihasilkan 8 rantai tunggal DNA, dimana2tantai DNA
yang mengandung rekombinasi gen yang akan dikloning' produk akan berukuran pendek yang dibatasi oleh jarak
Setelah perbanyakan cukup, plasmid akan diisolasi dari antara pasangan primer yang digunakan. Demikianlah siklus
sel bakteri inang, kemudian dilakukanpemotongan dengan ini berulang dan pada setiap siklus akan dihasilkan rantai
enzim endonuklease restriksi sehingga didapatkan fragmen DNA yang 2 kali lipat rantai DNA pada siklus sebelumnya
DNA dimaksud dalam jumlah yang banyak. sehingga akhirnya didapatkan fragmen DNA yang
diinginkan dalam jumlah yang banyak. Proses pemanasan
Hibridisasi asam nukleat. Hibridisasi asam nukleat adalah
dan pendinginan yang berulang secara siklik berlangsung
penggabungan antara 2 rattai tunggal asam nukleal
otomatis di bawah pengawasan komputer dengan
komplementer yang dapat terdiri dari 2 rantai tunggal DNA
160 DASAR-DASAR ILMU PEITYAKIT DALAM