Tugas Kewirausahaan Gressy Putria Zulfa NPM 237310582 (Gojek)

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH KEWIRAUSAHAAN

STUDI KASUS KEWIRAUSAHAAN DI INDONESIA


“STUDI KASUS GOJEK”

GRESSY PUTRIA ZULFA


237310582

DOSEN PENGAMPU
LA ODE SYARFAN, SE, M.Si. Ak

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK


PRODI ILMU PEMERINTAHAN D
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
PEKANBARU
2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Subhanahu wa ta'ala Yang Maha Esa karena
dengan rahmat, karunia-nya lah kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Studi Kasus Gojek” ini. Dan juga penulis berterima kasih pada Bapak La Ode
Syarfan, SE, M.Si. Ak yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Penulis sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita. Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa di
dalam tugas ini terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang penuls
harapkan. Untuk itu, Penulis berharap adanya kritik, saran dan usulan demi
perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna
tanpa ada kritik dan saran dari pembaca untuk memperbaiki kekurangan Penulis.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi penulis
sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya penulis mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan
saran-nya dari pembaca sekalian.

Pekanbaru, Januari 2024

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................. i

DAFTAR ISI ............................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... 1

A. Latar Belakang ............................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .......................................................................... 2

C. Tujuan ............................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN .......................................................................... 3

A. Pengertian Kewirausahaan ............................................................. 3

B. Karakteristik Kewirausahaan ......................................................... 5

C. Prinsip-Prinsip Kewirausahaan ...................................................... 5

D. Manfaat dan Tantangan Kewirausahaan......................................... 7

E. Studi Kasus Kewirausahaan di Indonesia ....................................... 10

BAB III PENUTUP.................................................................................. 16

A. Kesimpulan .................................................................................... 16

B. Saran .............................................................................................. 17

DAFTAR PUSTAKA............................................................................... 18

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kewirausahaan (entrepreneurship) adalah kemampuan kreatif dan inovatif
yang dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses.
Sesuatu yang baru dan berbeda adalah nilai tambah barang dan jasa yang menjadi
sumber keuanggulan untuk dijadikan peluang. Jadi, kewirausahaan merupakan
suatu kemampuan dalam menciptakan nilai tambah di pasar melalui proses
pengelolaan sumber daya dengan cara-cara baru dan berbeda.
Di Indonesia, kewirausahaan dipelajari baru terbatas pada beberapa sekolah
atau perguruan tinggi tertentu saja. Sejalan dengan perkembangan dan tantangan
seperti adanya krisis ekonomi, pemahaman kewirausahaan baik melalui pendidikan
formal maupun pelatihan-pelatihan disegala lapisan masyarakat kewirausahaan
menjadi berkembang.
Seorang wirausahawan (entrepreneur) adalah seseorang yang menciptakan
bisnis baru dengan mengambil risiko dan ketidakpastian demi mencapai
keuntungan dan pertumbuhan dengan cara mengidentifikasi peluang yang
signifikan dan menggabungkan sumber-sumber daya yang diperlukan sehingga
sumber-sumber daya itu bisa dikapitalisasikan. Dunia usaha dan dunia industri saat
ini sedang mengalami perkembangan yang sangat pesat. Terbukti dengan
banyaknya para perusahaan baik mikro maupun makro dengan dengan beragam
usaha mereka yang menarik dan sudah pasti menghasilkan laba untuk
meningkatkan tarif hidup pengusaha dan karyawan diperusahaan tersebut.
Maraknya wirausahawan disaat sekarang ini juga sangat menguntungkan bagi
masyarakat, dengan demikian lapangan pekerjaan akan semakin meningkat.
Belakangan ini banyak sekali bermunculan usaha-usaha baru, dengan beragam
usaha mereka yang menarik, dan sudah pasti akan menghasilkan laba untuk
meningkatkan taraf hidup para pengusaha dan karyawan tersebut. Dapat dilihat dari
usaha yang didirikan seperti usaha makanan, minuman, laundry, taman bermain,
dan lain-lain sebagainya.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu definisi dari kewirausahaan?
2. Apa saja karakteristik dari kewirausahaan?
3. Apa saja proses-proses dari kewirausahaan?
4. Apa saja manfaat dan tantangan dari kewirausahaan ?
5. Bagaimana studi kasus dari kewirausahaan di Indonesia?

C. Tujuan
1. Menjelaskan definisi dari kewirausahaan
2. Menjelaskan karakteristik dari kewirausahaan
3. Menjelaskan proses-proses dari kewirausahaan
4. Menjelaskan manfaat dan tantangan dari kewirausahaan
5. Mne studi kasus dari kewirausahaan di Indonesia

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Kewirausahaan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata wirausaha merupakan
gabungan dari dua kata yang masing-masing memiliki arti, wira dapat diartikan
sebagai pahlawan atau laki-laki, sedangkan kata usaha merupakan sebuah kegiatan
dengan mengerahkan tenaga dan pikiran untuk mencapai suatu maksud.
Kegiatan yang dilakukan kakek pada cerita di atas, memiliki maksud untuk
mencukupi kebutuhan rumah tangga si kakek tersebut. Karena jika kakek ini tidak
bekerja, mungkin kebutuhan keluarganya tidak dapat tercukupi. Maka kata
wirausaha, dapat diartikan sebagai seorang yang melakukan sesuatu dengan segala
kemampuannya untuk mencapai maksud tertentu.
Dalam lampiran Keputusan Menteri Koperasi dan Pembinaan Pengusahan
Kecil Nomor 961/KEP/M/XI/1995, dicantumkan bahwa:
1. Wirausaha adalah orang yang mempunyai semangat, sikap, perilakudan
kemampuan kewirausahaan.
2. Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku dan kemampuan seseorang
dalam menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari,
menciptakan serta menerapkan cara kerja, teknologi dan produk baru dengan
meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik
dan atau memperoleh keuntungan yang lebih besar.
Pada perjalanannya, kegiatan wirausaha berkembang menjadi
kewirausahaan, istilah kewirausahaan merupakan padanan kata dari
entrepreneurship dalam bahasa Inggris. Sebelum dialihbahasakan ke dalam bahasa
Inggris, kata entrepreneurship sendiri berasal dari kata berbahasa Perancis, yaitu
entreprende yang memiliki arti petualang, pencipta, dan pengelola usaha.
Kewirausahaan dan wirausaha sendiri merupakan sebuah upaya yang
melibatkan sumber daya lainnya seperti sumber daya alam, modal dan teknologi,
sehingga dapat menciptakan kekayaan dan kemakmuran melalui penciptaan
lapangan kerja, penghasilan dan produk yang diperlukan masyarakat. Namun teori

3
mengenai kewirausahaan sendiri banyak berkembang, dan memiliki arti masing-
masing menurut para ahli (Rosyda, 2021).
Berikut ini adalah beberapa pengertian kewirausahaan menurut para Ahli :
1. Menurut Richard Cantillon
Kewirausahaan sebagai pekerjaan itu sendiri (wirausaha). Seorang pengusaha
membeli barang saat ini pada harga tertentu dan menjualnya pada masa yang akan
datang dengan harga tidak menentu. Jadi definisi ini lebih menekankan pada
bagaimana seseorang beresiko atau ketidakpastian.
2. Menurut Thomas W. Zimmerer
Kewirausahaan adalah penerapan inovasi dan kreativitas untuk memecahkan
masalah dan memanfaatkan peluang yang orang lain hadapi setiap hari.
3. Menurut Norman M. Scarborough dan Thomas W. Zimmerer
Kewirausahaan adalah merupakan proses menciptakan sesuatu yang berbeda
dengan mengabdikan seluruh waktu dan tenaganya disertai dengan menanggung
resiko keuangan, kejiwaan, sosial, dan menerima balas jasa dalam bentuk uang dan
kepuasan pribadinya (Rosyda, 2021).
4. Menurut Salim Siagian
Kewirausahaan adalah semangat, perilaku, dan kemampuan yang dapat
merespons secara positif peluang yang mementingkan diri sendiri dan layanan yang
lebih baik kepada pelanggan atau komunitas. Kemudian menciptakan dan
memberikan hal-hal bermanfaat dengan menerapkan metode kerja yang lebih
efektif dan mengambil risiko
5. Menurut Syamsudin Suryana
kewirausahaan merupakan sikap orang yang percaya diri, berorientasi pada
tugas dan hasil, orang yang berani mengambil risiko, kepemimpinan yang lugas,
kemampuan inovasi yang kuat, dan orang yang berorientasi pada masa depan
(Yogama, 2022).
Dalam menjalankan ataupun menciptakan suatu usaha, seorang
wirausahawan wajib memiliki bekal pengetahuan yang cukup, agar usaha yang
dijalankannya berjalan lancar, dan mampu mengatasi permasalahan yang muncul
pada saat usaha ini berjalan.

4
B. Karakteristik Kewirausahaan
Untuk meraih keberhasilan, seorang wirausaha harus memiliki karakteristik
kewirausahaan. Ini mencakup sikap, perilaku, karakter, serta tindakan.
Karakteristik kewirausahaan adalah sifat, ciri, dan watak yang muncul untuk
mewujudkan gagasan ke dalam dunia nyata (Putri, 2022). Terdapat beberapa
karakteristik kewirausahaan yaitu (Grattia, 2023):
1. Percaya Diri
Kepercayaan diri dan tidak bergantung pada orang lain menjadi karakteristik
yang harus dimiliki dalam kewirausahaan. Sehingga dapat bekerja dengan penuh
keyakinan dan juga bisa bekerja dengan individualistis.
2. Berorientasi Terhadap Tugas dan Hasil
Memiliki tekad untuk berprestasi, berorientasi pada laba, energik, tekun, kerja
keras, dan inisiatif.
3. Berani Mengambil Risiko dan Menyukai Tantangan
Mampu mengambil risiko yang wajar dan menyukai pekerjaan yang
menantang.
4. Kepemimpinan
Memiliki sifat pemimpin yang terbuka untuk dikritik dan menerima saran.
Selain itu juga mudah beradaptasi baik dengan orang lain maupun lingkungan.
5. Keorisinilan
Inovatif, kreatif, dan fleksibel.
6. Berfikir ke Arah Hasil (Manfaat)
Menyelesaikan tugas atau pekerjaan hingga selesai dan benar. Dengan kreatif
dan inovatif dalam memanfaatkan sumber daya yang ada.
7. Berorientasi pada Masa Depan
Memiliki visi dan pandangan terhadap masa depan.

C. Proses Kewirausahaan
Proses kewirausahaan adalah upaya menciptakan sesuatu yang berbeda, yang
memiliki nilai tambah melalui pengorbanan waktu dan tenaga dengan berbagai
resiko finansial, psikis, dan social serta mendapat penghargaan berupa keuntungan
dan kepuasan pribadi atas hasil diperoleh (Hisrich, 2005 dalam Untoro, 2013).

5
Sedangkan menurut Bygrave (1997) proses kewirausahaan didefinisikan sebagai
suatu rangkaian tindakan yang melibatkan semua fungsi, kegiatan dan tindakan
yang terkait dengan mengidentifikasi dan mengevaluasi kesempatan yang dirasakan
dan menyatukan sumber daya yang diperlukan untuk suksesnya pembentukan
perusahaan baru untuk mengejar dan menangkap peluang tersebut. Dari beberapa
defines diatas, dapat disimpulkan bahwa proses kewirausahaan adalah suatu
rangkaian tindakan untuk menciptakan sesuati yang berbeda dengan
mengindentifikasi dan mengevaluasi kesempatan, resiko serta sumber daya yang
diperlukan untuk pembentukan perusahaan baru.
Berikut tahapan proses kewirausahaan (Saputro, 2011):
Kaplan dan Warren Zimmerer
Bygrave (1994) Hisrich (2005)
(2010) (2008)
1. Inovasi 1. Mengidentifikasi 1. Melakukan analisis 1. Tahap awal/
2. Pemicu dan Kesempatan perintisan
3. Pelaksanaan mengevaluasi 2. Mengembangkan rencana 2. Tahap
4. Pertumbuhan kesempatan dan mendirikan usaha pertumbuhan/
2. Pengembangan 3. Memperoleh mitra-mitra pengembangan
rencana bisnis keuangan/sumber-sumber
3. Menentukan pendanaan
sumber daya 4. Menentukan sumber daya
yang diperlukan yang diperlukan dan
4. Mengelola usaha menerapkan rencana
5. Skala usaha dan panen
hasil usaha

Bygrave, Hisrich serta Kaplan dan Waren menjabarkan proses kewirausahaan


berdasarkan detail kejadian yang dialami maupun kegiatan yang dilakukan oleh
seorang wirausaha. Sedangkan Zimerrer mengklasifikasikan tahapan
kewirausahaan berdasarkan prosesnya secara garis besar menjadi dua tahapan, yaitu
Tahap Awal/Perintisan dan Tahap Pertumbuhan/Pengembangan. Melihat keempat
pendapat ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa tahapan proses kewirausahaan
menurut Bygrave, Hisrich serta Kaplan dan Waren cenderung lebih menjabarkan

6
detail dari tahap awal/perintisan yang diungkapkan oleh Zimerrer. Sedangkan
proses pertumbuhan/pengembangan menurut Suryana (2009) dapat dijabarkan
melalui tiga tahap, yaitu:
1. Proses Imitasi
Wirausaha mulai meniru ide-ide orang lain, misalnya memulai usaha barunya
diawali dengan meniru usaha orang lain, dalam menciptakan jenis barang yang
dihasilkan meniru yang sudah ada.
2. Proses Pengembangan
Wirausaha mulai mengembangkan ide barunya. Dalam tahap duplikasi
produksi, wirausaha mulai mengembangkan produksinya melalui diversifikasi dan
diferensiasi dengan model sendiri.
3. Proses Penciptaan
Proses inovasi dan kreasi yang diawali dengan teknik produksi baru, mencari
bahan baku baru, organisasi usaha baru, dan metode pemasaran baru.

D. Manfaat dan Tantangan Kewirausahaan


Kewirausahaan adalah kekuatan dinamis dan transformatif yang mendorong
inovasi, pertumbuhan ekonomi, dan pembangunan masyarakat. Ini melibatkan
penciptaan dan pengelolaan usaha bisnis dengan tujuan membawa produk, layanan,
atau solusi baru ke pasar. Meskipun kewirausahaan menawarkan banyak manfaat,
namun juga menghadirkan berbagai tantangan dan risiko. Dalam analisis
komprehensif ini, kita akan menggali keuntungan dan hambatan yang dihadapi
wirausahawan, mengkaji dampak kewirausahaan terhadap pertumbuhan ekonomi,
dan mengeksplorasi pro dan kontra dari penerapan jalur wirausaha (Anonim, 2023).
Berikut manfaat dari kewirausahaan sebagai berikut:
1. Penciptaan Lapangan Kerja dan Kesempatan Kerja
Salah satu manfaat kewirausahaan yang paling signifikan adalah perannya
dalam penciptaan lapangan kerja dan penyediaan lapangan kerja. Ketika para
wirausaha membangun dan mengembangkan usahanya, mereka menciptakan
lapangan kerja bagi orang lain, sehingga mengurangi tingkat pengangguran dan
berkontribusi terhadap stabilitas ekonomi. Usaha kecil dan menengah (UKM), yang
sering kali didorong oleh individu yang berwirausaha, dikenal sebagai pencipta

7
lapangan kerja utama di banyak negara. Menurut laporan Global Entrepreneurship
Monitor (GEM) 2020/2021, UKM menyumbang sekitar 70% dari total lapangan
kerja di seluruh dunia.
2. Inovasi dan Kemajuan Teknologi
Wirausaha berada di garis depan dalam inovasi dan kemajuan teknologi.
Mereka mengidentifikasi kesenjangan di pasar dan mengembangkan solusi baru
untuk mengatasinya, sehingga mendorong kemajuan dan perubahan masyarakat.
Usaha wirausaha sering kali memperkenalkan teknologi dan model bisnis disruptif
yang menantang industri yang sudah mapan dan mengarah pada terobosan
transformatif.
3. Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi
Kewirausahaan memainkan peran penting dalam mendorong pertumbuhan
dan pembangunan ekonomi. Dengan mendorong inovasi, menciptakan lapangan
kerja, dan menghasilkan kekayaan, wirausaha berkontribusi terhadap perluasan dan
kemakmuran perekonomian secara keseluruhan. Usaha kewirausahaan yang sukses
berkontribusi pada peningkatan pendapatan pajak, yang dapat diinvestasikan
kembali dalam infrastruktur, layanan publik, dan program kesejahteraan sosial.
Contoh: Sebuah studi yang dilakukan oleh Global Entrepreneurship Monitor
(GEM) menemukan korelasi positif antara kewirausahaan dan pertumbuhan
ekonomi di berbagai negara.
4. Pemenuhan dan Kemandirian
Kewirausahaan menawarkan individu kesempatan untuk mengejar hasrat
mereka, mengikuti visi mereka sendiri, dan menciptakan bisnis yang selaras dengan
nilai dan minat mereka. Otonomi dan kemandirian yang didapat dari menjadi
seorang wirausaha dapat memberikan rasa kepuasan dan kepuasan pribadi,
sehingga memungkinkan individu untuk menentukan nasibnya sendiri. Menurut
Richard Branson, pendiri Virgin Group, pernah berkata, "Kewirausahaan bukan
hanya tentang memulai bisnis, ini adalah pola pikir yang mencakup inovasi,
pengambilan risiko, dan upaya tanpa henti untuk meraih peluang."
5. Penciptaan Kekayaan dan Imbalan Finansial
Kewirausahaan menghadirkan potensi penciptaan kekayaan dan imbalan
finansial. Ketika usaha yang sukses tumbuh dan berkembang, wirausahawan dapat

8
memperoleh keuntungan finansial yang besar. Hal ini dapat mencakup peningkatan
pendapatan, keuntungan modal dari kepemilikan ekuitas, dan potensi strategi yang
menguntungkan seperti akuisisi, atau penawaran umum perdana (IPO).
Selain memberikan manfaat. Wirausaha juga memiliki berbagai tantangan
dalam menjalankannya, antara lain:
1. Kendala Finansial dan Akses terhadap Modal
Salah satu tantangan utama yang dihadapi pengusaha adalah memperoleh
pendanaan yang memadai dan mengatasi kendala keuangan. Memulai dan
mengembangkan bisnis sering kali memerlukan investasi modal yang besar untuk
pengembangan produk, pemasaran, infrastruktur, dan bakat. Mendapatkan
pendanaan dari sumber-sumber tradisional seperti bank atau investor dapat menjadi
sebuah tantangan, terutama untuk usaha tahap awal atau yang beroperasi di industri
berisiko tinggi.
2. Persaingan Pasar dan Manajemen Risiko
Pengusaha beroperasi dalam lingkungan yang sangat kompetitif, di mana
mereka perlu membedakan produk atau layanan mereka dan merebut pangsa pasar.
Mempertahankan keunggulan kompetitif memerlukan manajemen risiko yang
efektif, perencanaan strategis, dan adaptasi berkelanjutan terhadap perubahan
dinamika pasar. Selain itu, wirausahawan harus mengatasi ketidakpastian,
mengantisipasi tren pasar, dan memitigasi potensi risiko untuk memastikan
kelangsungan dan keberhasilan usaha mereka dalam jangka panjang.
Studi Kasus: Selama pandemi COVID-19, pemilik usaha kecil menghadapi
tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya akibat lockdown dan pembatasan.
Banyak dari mereka yang harus segera mengubah operasional mereka, mengadopsi
strategi digital, dan menemukan cara inovatif untuk melayani pelanggan agar dapat
bertahan dari krisis ini.
3. Ketidakpastian dan Tingkat Kegagalan
Kewirausahaan pada dasarnya dikaitkan dengan ketidakpastian dan tingkat
risiko tertentu. Banyak usaha wirausaha menghadapi kemungkinan kegagalan, dan
ketakutan akan kegagalan dapat menghalangi individu untuk mengejar peluang
wirausaha. Mengelola ketidakpastian memerlukan ketahanan, kemampuan
beradaptasi, dan kemampuan belajar dari kemunduran. Sangat penting bagi

9
wirausahawan untuk menerima kegagalan sebagai pengalaman pembelajaran dan
menggunakannya sebagai batu loncatan menuju kesuksesan di masa depan.
Contoh: Penelitian menunjukkan bahwa tingkat kegagalan bisnis baru relatif
tinggi, dan beberapa penelitian menunjukkan bahwa hingga 90% startup gagal
dalam beberapa tahun pertama. Namun, kegagalan dapat memberikan pelajaran dan
wawasan berharga yang berkontribusi terhadap usaha kewirausahaan di masa
depan.
4. Keseimbangan Kehidupan Kerja dan Manajemen Waktu
Kewirausahaan sering kali menuntut jam kerja yang panjang, dedikasi, dan
pengorbanan pribadi. Pengusaha harus memikul banyak tanggung jawab, termasuk
pengambilan keputusan strategis, manajemen operasi, perencanaan keuangan,
pemasaran, dan manajemen hubungan pelanggan. Menyeimbangkan komitmen
kerja dengan kehidupan pribadi dan kesejahteraan dapat menjadi tantangan,
memerlukan keterampilan manajemen waktu yang efektif dan kemampuan untuk
mendelegasikan tugas atau mencari dukungan bila diperlukan.
5. Kendala Hukum dan Peraturan
Menavigasi lanskap hukum dan peraturan dapat menjadi tantangan besar bagi
pengusaha. Kepatuhan terhadap undang-undang, peraturan, dan persyaratan
perizinan menambah kompleksitas dan beban administratif pada operasi bisnis.
Memahami dan mematuhi hak kekayaan intelektual, undang-undang perlindungan
konsumen, peraturan perpajakan, dan peraturan ketenagakerjaan sangat penting
untuk menghindari perselisihan hukum dan memastikan keberlanjutan usaha dalam
jangka panjang.

E. Studi Kasus dan Analisis Kewirausahaan di Indonesia


Salah satu studi kasus kewirausahaan yang menarik di Indonesia adalah
Gojek. Gojek adalah perusahaan teknologi yang didirikan oleh Nadiem Makarim
pada tahun 2010. Awalnya, Gojek dimulai sebagai platform layanan ojek online,
tetapi seiring berjalannya waktu, perusahaan ini telah berkembang menjadi
platform yang menyediakan berbagai layanan seperti transportasi, pengiriman
makanan, pembayaran, belanja online, dan banyak lagi.

10
Gojek berhasil mengidentifikasi masalah transportasi yang kompleks di
Indonesia melalui beberapa langkah berikut:
1. Riset Pasar
Gojek melakukan penelitian pasar yang mendalam untuk memahami
tantangan dan kebutuhan transportasi di Indonesia. Mereka menganalisis data dan
mengumpulkan informasi tentang kemacetan lalu lintas, keterbatasan infrastruktur
transportasi, dan tingginya permintaan akan layanan transportasi yang efisien.
2. Observasi dan Pengamatan
Tim Gojek secara aktif mengamati dan mengidentifikasi masalah transportasi
yang dihadapi oleh masyarakat Indonesia. Mereka melakukan pengamatan
langsung terhadap tingkat kesulitan dalam mendapatkan transportasi, biaya yang
tinggi, dan kurangnya aksesibilitas terutama di daerah perkotaan yang padat.
3. Konsultasi dengan Pengguna
Gojek melakukan konsultasi dengan calon pengguna dan mitra driver mereka
untuk mendapatkan wawasan langsung tentang masalah transportasi yang mereka
hadapi. Mereka mendengarkan keluhan, saran, dan harapan pengguna untuk
mengembangkan solusi yang tepat.
4. Analisis Teknologi
Gojek memanfaatkan kemajuan teknologi untuk mengidentifikasi peluang
dalam mengatasi masalah transportasi di Indonesia. Mereka melihat bagaimana
teknologi dapat digunakan untuk mempermudah akses, meningkatkan efisiensi, dan
mengurangi biaya dalam layanan transportasi.
Gojek melakukan penelitian pasar untuk memahami tantangan transportasi di
Indonesia melalui beberapa langkah berikut:
1. Pengumpulan Data: Gojek mengumpulkan data dan informasi terkait
transportasi di Indonesia, seperti data lalu lintas, pola perjalanan, dan kebiasaan
pengguna. Mereka menggunakan data ini untuk menganalisis tren dan pola
yang ada dalam sistem transportasi.
2. Survei dan Wawancara: Gojek melakukan survei dan wawancara dengan
pengguna potensial, mitra driver, dan masyarakat umum. Mereka mengajukan
pertanyaan terkait pengalaman menggunakan transportasi, kendala yang
dihadapi, dan harapan mereka terhadap layanan transportasi yang lebih baik.

11
3. Analisis Kompetitor: Gojek menganalisis pesaing di industri transportasi untuk
memahami kekuatan dan kelemahan mereka. Mereka mempelajari model
bisnis, layanan yang ditawarkan, dan strategi pemasaran pesaing untuk
mengetahui bagaimana mereka dapat bersaing dan memberikan nilai tambah
yang unik.
4. Observasi dan Pengamatan: Tim Gojek secara langsung mengamati dan
mengidentifikasi tantangan transportasi di berbagai daerah di Indonesia.
Mereka melihat kemacetan lalu lintas, infrastruktur yang kurang memadai, dan
kesulitan akses transportasi di daerah perkotaan maupun pedesaan.
Gojek mempelajari pesaing di industri transportasi untuk bersaing dan
memberikan nilai tambah yang unik melalui beberapa langkah berikut:
1. Analisis Kompetitor: Gojek melakukan analisis mendalam terhadap pesaing
utama di industri transportasi, baik dalam skala lokal maupun global. Mereka
mempelajari model bisnis, layanan yang ditawarkan, dan strategi pemasaran
pesaing untuk memahami kekuatan dan kelemahan mereka.
2. Perbandingan Fitur dan Keunggulan: Gojek membandingkan fitur dan
keunggulan yang ditawarkan oleh pesaing dengan layanan mereka sendiri.
Mereka mencari peluang untuk mengembangkan fitur yang lebih baik atau
menawarkan keunggulan yang unik yang belum ada di pasar.
3. Analisis Pengalaman Pengguna: Gojek menganalisis pengalaman pengguna
dengan pesaing untuk mengetahui kelemahan atau ketidakpuasan yang ada.
Mereka berusaha memahami apa yang membuat pengguna tidak puas dengan
layanan pesaing dan bagaimana mereka dapat mengatasi kekurangan tersebut.
4. Riset dan Inovasi: Gojek melakukan riset dan inovasi secara berkelanjutan
untuk mengembangkan solusi baru yang dapat mengatasi kekurangan yang ada
di pasar. Mereka mencari cara untuk meningkatkan pengalaman pengguna,
efisiensi layanan, dan menawarkan fitur yang belum ada di pesaing.
Gojek melakukan analisis kompetitor dengan langkah-langkah berikut:
1. Identifikasi Pesaing: Gojek mengidentifikasi pesaing utama di industri
transportasi, baik dalam skala lokal maupun global. Mereka mencari tahu
perusahaan atau layanan yang memiliki produk atau layanan serupa dengan
mereka.

12
2. Pemetaan Model Bisnis: Gojek mempelajari model bisnis pesaing, termasuk
bagaimana mereka menghasilkan pendapatan, bagaimana mereka memperoleh
pengguna, dan bagaimana mereka bekerja sama dengan mitra driver atau
penyedia layanan lainnya. Mereka mencoba memahami strategi pesaing dalam
menghasilkan keuntungan dan memperoleh pangsa pasar.
3. Analisis Layanan yang Ditawarkan: Gojek menganalisis layanan yang
ditawarkan oleh pesaing, seperti jenis layanan, fitur, dan harga. Mereka
membandingkan layanan pesaing dengan layanan mereka sendiri untuk melihat
keunggulan dan kelemahan masing-masing.
4. Penelitian Pasar: Gojek melakukan penelitian pasar untuk memahami
preferensi pengguna dan tren di industri transportasi. Mereka mencari tahu apa
yang pengguna cari dalam layanan transportasi dan bagaimana pesaing
menjawab kebutuhan tersebut.
5. Analisis Keunggulan Bersaing: Gojek menganalisis keunggulan pesaing, baik
dari segi teknologi, pengalaman pengguna, maupun branding. Mereka mencari
tahu apa yang membuat pesaing menonjol dan bagaimana mereka dapat
bersaing dengan keunggulan yang serupa atau bahkan lebih baik.
6. Peluang dan Ancaman: Berdasarkan analisis kompetitor, Gojek
mengidentifikasi peluang dan ancaman yang ada dalam industri transportasi.
Mereka mencari peluang untuk mengembangkan fitur atau layanan baru yang
belum ada di pasar, serta mengantisipasi ancaman dari pesaing yang dapat
mengurangi pangsa pasar mereka.
Kesuksesan dari Gojek ini tentunya tidak lepas dari strategi pemasaran yang
digunakan oleh Gojek. Gojek bisa dibilang cukup sukses dalam bidang
marketingnya hal itu dapat dibuktikan dengan bagaimana hampir seluruh
masyarakat Indonesia mengenal serta menggunakan aplikasi Gojek. Selain itu jika
dilihat lagi gojek juga sukses dalam memperkenalkan produk dan jasa mereka
kepada masyarakat dengan menggunakan kinerja secara online dan tidak disangka
hal ini dapat diterima oleh seluruh kalangan masyarakat. Berikut ini merupakan
taktik pemasaran yang digunakan oleh Gojek :

13
1. Menggunakan harga yang pasti
Seperti yang kita ketahui gojek menawarkan harga yang sudah jelas
tergantung dengan jarak transportasi yang ditempuh, hal ini dapat meminimalisir
tindakan atau perlakuan curang yang dapat dilakukan oleh mitra gojek kepada
pelanggan karena hal ini gojek mendapatkan kepercayaan dari masyarakat dan
pelanggan dan reputasi gojek di bidang transportasi pun menjadi meningkat.
2. Bekerja sama dengan banyak partnership
Dalam hal strategi pamasaran Gojek sering melakukan berbagai sistem
kerjasama dengan perusahaan-perusahaan berbeda dengan hal ini kedua perusahaan
dapat meningkatkan reputasinya dan dapat lebih dikenal luas. Contoh partnership
yang pernah dilakukan oleh Gojek yaitu : Gojek-Tokopedia. Ada juga partnership
yang dilakukan Gojek dalam bidang lain seperti kuliner, Bisnis kuliner bekerja
sama dengan pihak Gofood. Ada juga Gomart yang dapat bekerja sama dengan
minimarket.
3. Fokus kepada customers experience
Dalam hal yang satu ini gojek mengutamakan layanan customer experience.
Dari sini Gojek dapat dengan mudah mengetahui apa yang diharapkan dari para
customer. Gojek menanggapi masukan serta keluhan dari para pengguna gojek dan
dengan itu gojek dapat menyediakan apa saja yang diingkan oleh para pengguna.
Kemudahan yang diberikan ini membuat semakin banyak orang menjadi betah
dalam menggunakan aplikasi gojek, semuanya serba mudah dan praktis.
4. Memperluas target pemasaran
Gojek pada mulanya hanyalah aplikasi transportasi ojek berbasis online tapi
seperti yang kita tahu sekarang mereka mulai memperluas target pemasaran
mereka. Hal ini semakin memberikan kemudahan kepada para pengguna.
Contohnya kita tidak hanya dapat memesan kendaraan untuk mengantar ke suatu
tempat, namun kita juga bisa memesan makanan, tiket, belanja secara online,
membayar tagihan secara online, dll. Improvisasi dari gojek ini yang membuat
orang merasa betah kemudahan serta kepraktisan yang disediakan oleh gojek
sangatlah membantu masyarakat. Taktik yang dimanfaatkan gojek seperti mencari
gap pada market ini sangatlah membawa keuntungan besar bagi perusahaan gojek.

14
Ada beberapa cara yang mungkin dapat diambil bagi para entrepreneur
ataupun hal yang dapat diimplementasikan pada bisnis kecil-menengah. Hal
pertama yaitu dengan memanfaatkan peluangan dalam pasar itu sendiri atau filling
the market gap. Menganalisa apakah ada peluang yang dapat digunakan oleh bisnis
kita. Contohnya seperti Gojek mereka memanfaatkan peluang berberntuk sistem
online pada jasanya yang menjadikan gojek sebagai jasa transportasi online. Dan
pada saat itu belum adanya aplikasi transportasi yang dapat digunakan secara online
itulah mengapa masyarakat cukup mengapresiasi ketika gojek diluncurkan.
Kedua yaitu dengan cara memperluas target pemasaran. Dengan cara
memperluas target pemasaran maka hal tersebut dapat meningkatkan juga
keutungan yang dapat diambil dari suatu perusahaan. Ketiga yaitu dengan berfokus
pada kebutuhan pelanggan. Masukan serta feedback cukup penting bagi
keberhasilan bisnis kita. Dengan adanya masukan kita jadi mengetahui apakah
produk kita butuh improvisasi atau perbaikan, kita juga jadi mengetahui apa yang
diharapkan dari pelanggan terhadap produk kita (Michael dkk, 2022).

15
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku dan kemampuan seseorang
dalam menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari,
menciptakan serta menerapkan cara kerja, teknologi dan produk baru dengan
meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik
dan atau memperoleh keuntungan yang lebih besar.
2. Karakteristik kewirausahaan yaitu: 1) Percaya Diri, 2) Berorientasi Terhadap
Tugas dan Hasil, 3) Berani Mengambil Risiko dan Menyukai Tantangan, 4)
Kepemimpinan, 5) Keorisinilan, 6) Berfikir ke Arah Hasil (Manfaat), 7)
Berorientasi pada Masa Depan
3. Proses kewirausahaan adalah suatu rangkaian tindakan untuk menciptakan
sesuati yang berbeda dengan mengindentifikasi dan mengevaluasi kesempatan,
resiko serta sumber daya yang diperlukan untuk pembentukan perusahaan baru.
4. Berikut manfaat dari kewirausahaan sebagai berikut: 1) Penciptaan Lapangan
Kerja dan Kesempatan Kerja, 2) Inovasi dan Kemajuan Teknologi, 3)
Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi, 4) Pemenuhan dan Kemandirian, 5)
Penciptaan Kekayaan dan Imbalan Finansial
5. Tantangan dalam berwirausaha antara lain:1) Kendala Finansial dan Akses
terhadap Modal, 2) Persaingan Pasar dan Manajemen Risiko, 3) Ketidakpastian
dan Tingkat Kegagalan, 4) Keseimbangan Kehidupan Kerja dan Manajemen
Waktu, 5) Kendala Hukum dan Peraturan
6. Studi kasus Gojek menunjukkan pentingnya identifikasi masalah, inovasi,
inklusivitas, dan kolaborasi dalam membangun bisnis yang sukses. Kesuksesan
Gojek juga menjadi inspirasi bagi banyak wirausaha di Indonesia untuk
menciptakan solusi inovatif yang dapat memberikan dampak positif bagi
masyarakat.

16
B. Saran
Berwirausaha harus pandai melihat peluang bisnis dan riset pasar,
berwirausaha bisa mengeluarkan modal awal yang besar dan membutuhkan banyak
waktu serta usaha yang keras. Oleh karena itu, jangan menyerah ketika menghadapi
hambatan. Jadilah sabar dan tekun dalam meraih tujuan yaitu kesuksesan.

17
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2023. The Benefits and Challenges of Entrepreneurship. https://www-


collegenp-com.translate.goog/article/the-benefits-and-challenges-of-entrepr
eneurship/?_x_tr_sl=en&_x_tr_tl=id&_x_tr_hl=id&_x_tr_pto=tc. Diakses
pada 30 Desember 2023
Grattia, Martha. 2023. 7 Karakteristik Kewirausahaan: Kunci Sukses Memulai
Bisnis. https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6594543/7-karakteristik-ke
wirausahaan-kunci-sukses-memulai-bisnis. Diakses pada 30 Desember 2023.
Michael, O., Kenneth G.S., dan Vincent R. Strategi Marketing Untuk UMKM:
Studi Kasus Gojek. https://binus.ac.id/bandung/creativepreneurship/2022/
04/10/strategi-marketing-untuk-umkm-studi-kasus-gojek/. Diakses pada 30
December 2023
Putri, Vanya Karunia Mulia. 2022. https://www.kompas.com/skola/read/2022/
06/21/090000169/apa-itu-karakteristik-kewirausahaan-. Diakses pada 30
Desember 2023.
Rosyda. 2021. Pengertian Kewirausahaan: Konsep, Tujuan, Sifat dan Jenis
Wirausaha. https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-kewirausahaan/.
Diakses pada 30 December 2023
Saputro, Rendy Kristiawan. 2011. Proses Kewirausahaan pada Art Angel. Skripsi.
Fakultas Ekonomika dan Bisnis. Universitas Kristen Satya Wacana. Jawa
Tengah
Untoro, Hendry. 2013. Proses Kewirausahaan Dan Faktor Pendorong Dalam
Perintisan Dan Pengembangan Usaha. Karya Tulis. Fakultas Ekonomi dan
Bisnis. Universitas Kristen Satya Wacana. Jawa Tengah
Yogawa W. 2022. 25 Pengertian Kewirausahaan Menurut para Ahli, Paling
Lengkap!. https://www.idntimes.com/business/economy/yogama-wisnu-okt
yandito/pengertian-kewirausahaan-menurut-para-ahli?page=all. Diakses pa
da 30 December 2023

18

Anda mungkin juga menyukai