1 RV

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 5

Midwifery Journal | Kebidanan

ISSN 2503-4340 | FIK UM Mataram


Vol. 4 No. 1 Januari 2019, Hal. xx-xx

EFEKTIFITAS MAKANAN TABU TERHADAP STATUS GIZI


PADA IBU HAMIL
Lisna1
1
Kebidanan, Universitas Puangrimaggalatung, [email protected]

INFO ARTIKEL ABSTRAK


Riwayat Artikel: Abstrak: Pantangan makanan bukan hanya bersumber dari lingkungan melainkan
Diterima: …-…-… kepercayaan masyarakat disuatu tempat mengenai makanan yang harus
Disetujui: …-…-… dikonsumsi oleh ibu hamil serta kepatuhan terhadap sesepuh yang ada
diliingkungan sekitar.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
makanan tabu terhadap status gizi pada ibu hamil yang diharapkan dapat dijadikan
Kata Kunci: pertimbangan untuk mendeteksi sedini mungkin terjadinya anemia defisiensi
besi.Penelitian dilaksanakan di Kab.Jeneponto yaitu di Puskesmas Tamalatea dan
Makanan Tabu Puskesmas Bangkala .Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif,
Status Gizi dengan jenis observasional analitik dan rancangan cross sectional study dengan
jumlah sampel 79 ibu hamil yang memenuhi kriteria penelitian.Hasil penelitian
menunjukkan bahwa dari 79 ibu hamil terdapat 44 ibu hamil yang masih
menerapkan praktek makanan tabu (55,7%), 34 ibu hamil (77,3%) diantaranya
memiliki status gizi yang baik dan 10 ibu hamil (22,7%) mengalami gizi kurang.
Secarastatistik tidak ada pengaruh makanan tabu terhadap status gizi pada ibu
hamil . Hal ini dikarenakan ibu hamil yang menerapkan makanan tabu sumber
protein seperti cumi dan udang mengganti makanan sumber protein lain seperti
ikan, ayam dan daging, sehingga sumber zat gizinya terpenuhi

Abstract: Abstinence from food is not only sourced from the environment but
people's trust in a place about food that must be consumed by pregnant women
and adherence to the elders in the surrounding environment. This study aims to
determine the effect of taboo food on nutritional status in pregnant women which
are expected to be considered as early as possible iron deficiency. The study was
conducted in Jeneponto Regency, namely in the Tamalatea Health Center and
Bangkala Health Center. This study used a quantitative research method, with
analytic observational type and cross sectional study design with a sample of 79
pregnant women who met the research criteria. The results showed that of 79
pregnant women have 44 pregnant women who still apply taboo food practices
(55.7%), 34 pregnant women (77.3%) of whom have good nutritional status and
10 pregnant women (22.7%) experience malnutrition. Literally there is no
influence of taboo food on nutritional status in pregnant women. This is because
pregnant women who apply taboo food protein sources such as squid and shrimp
replace other protein sources of food such as fish, chicken and meat, so that the
nutritional source is fulfilled.

——————————  ——————————

A. LATAR BELAKANG kembali menjadi sebesar 359 per 100.000 kelahiran


Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian hidup. Untuk AKB dapat dikatakan penurunan on
Bayi (AKB) merupakan salah satu indikator the track (terus menurun) dan pada SDKI 2012
pembangunan kesehatan dalam RPJMN 2015-2019 menunjukan angka 32/1.000 KH. Dan pada tahun
dan SDGs. Menurut data SDKI, Angka Kematian Ibu 2015, berdasarkan data SUPAS 2015 baik AKI
sudah mengalami penurunan pada periode tahun maupun AKB menunjukkan penurunan (AKI 305/
1994-2012 yaitu pada tahun 1994 sebesar 390 per 100.000 KH; AKB 22,23/ 1000 KH) (Direktorat
100.000 kelahiran hidup, tahun 1997 sebesar 334 Kesehatan Keluarga Kemenkes RI, 2016).
per 100.000 kelahiran hidup, tahun 2002 sebesar Kehamilan adalah periode tertentu ketika
307 per 100.000 kelahiran hidup, tahun 2007 tuntutan nutrisi fisiologis secara substansial
sebesar 228 per 100.000 kelahiran hidup namun meningkat (Zerfu et al., 2016). Kehamilan
pada tahun 2012 , Angka Kematian Ibu meningkat dipandang sebagai periode kritis dalam kehidupan
1
2 Midwifery Journal | Vol. 3, No. 1, Bulan Tahun, hal ....-....

wanita dan biasanya menerapkan sejumlah tabu Berdasarkan hal tersebut maka penelitian ini
makanan sebagai cara untuk menjaga kehidupan ibu bertujuan untuk mengetahui pengaruh makanan
dan bayi sebelum lahir (Zepro, 2015). tabu terhadap status gizi pada ibu hamil yang
Status nutrisi wanita sebelum dan selama diharapkan dapat dijadikan pertimbangan untuk
kehamilan adalah salah satu contributor utama mendeteksi sedini mungkin terjadinya Anemia
untuk kehamilan dan kesehatan anak. Di banyak dengan melihat asupan makanan yang dikonsumsi
Negara yang berpenghasilan rendah dan menengah baik yang ditabukan atau yang tidak ditabukan.
kurang gizi dan obesitas meningkat sementara
defesiensi mikronutrien masih bertahan, terutama B. METODE PENELITIAN
pada kelompok yang paling rentan seperti wanita Rancangan Penelitian
dan anak. Akibatnya masih banyak wanita hamil Penelitian ini menggunakan metode penelitian
yang berisiko seperti pre eklampsia, diabetes kuantitatif, dengan jenis observasional analitik dan
gestasional, hipertensi gestasional, depresi, rancangan cross sectional study. Data yang
makrosomia janin, lahir mati dan premature dikumpulkan berupa makanan tabu yang diterapkan
(Cormick et al., 2018). Tidak tercukupinya zat gizi oleh ibu hamil, kemudian metode kuantitatif berupa
sebagai penyebab anemia karena masalah pangan, penilaian status gizi ibu hamil.
terkait ketersediaan pangan dan kerawanan Populasi dan Sampel
konsumsi pangan yang dipengaruhi oleh Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu
kemiskinan, rendahnya pendidikan, dan hamil yang berada di wilayah Puskesmas Bangkala
adat/kepercayaan yang terkait dengan tabu dan Puskesmas Tamalatea Kab.Jeneponto. Sampel
makanan. dalam penelitian ini adalah sebagian dari populasi
Anemia dalam kehamilan akan memberi yang disusun. Teknik pengambilan sampel dalam
pengaruh kurang baik bagi ibu dan bayinya. Anemia penelitian ini adalah non probability sampling
yang berat (kurang 4 g/dL) akan dapat dengan metode consecutive sampling. Dalam
menyebabkan gangguan fungsi jantung ibu, serta penentuan besaran sampel, peneliti menentukan
hipoksia hebat terhadap janin yang dapat berakhir jumlah sampel sebanyak 80 sampel yang terdiri dari
dengan kematian ibu dan janin walaupun tidak 40 kelompok kasus dan 40 kelompok kontrol yang
terjadi perdarahan. Anemia akan meningkatkan sesuai dengan kriteria inklusi dan kriteria eksklusi.
risiko terjadi kematian ibu 3,7 kali lebih tinggi jika Analisa Data
dibandingkan ibu yang tidak anemia. Setelah seluruh data diperoleh telah akurat
Gizi yang buruk selama kehamilan akan diadakan proses analisis dengan 2 cara yaitu Analisis
berdampak buruk juga untuk kelahiran nantinya. Di Univariat, Variabel penelitian dideskripsikan dan
banyak komunitas lokal, wanita hamil yang memiliki disajikan dalam tabel distribusi
tabu makanan dengan konsekuensi akan menipisnya
juga jumlah nutrisi yang diserap. Makanan yang P=
dianggap tabu dilarang keras untuk alasan
Keterangan:
kesehatan, budaya atau spiritual. Tabu makanan
P : Persentase yang diperoleh
dikenal oleh semua masyarakat dan dapat
f : Frekuensi variabel
ditemukan diberbagai belahan dunia (Zepro, 2015).
N : Jumlah populasi
Namun demikian ketika terjadi kesalahpahaman
K : Konstanta (100%)
atau pantangan terhadap makanan pada wanita
Analisis bivariat adalah analisis yang digunakan
hamil maka akan merugikan pertumbuhan dan
untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas
perkembangan ibu dan janinnya (Zerfu et al., 2016).
dan variabel terikat dengan menggunakan uji
Pantangan makanan bukan hanya bersumber
statistik, yaitu Uji normalitas data dan Uji
dari lingkungan melainkan kepercayaan masyarakat
parametrik dan non parametrik.
disuatu tempat mengenai makanan yang harus
dikonsumsi oleh ibu hamil serta kepatuhan terhadap C. HASIL DAN PEMBAHASAN
sesepuh yang ada diliingkungan sekitar (Arzoaquoi
1. Hasil
et al., 2015). Ada banyak pantangan makanan untuk
Tabel 1. Kelompok Responden Berdasarkan Variabel
ibu hamil diantaranya ubi jalar dan tebu yang
Tabu Tidak Tabu
anggapannya bisa menyebabkan bayi tidak akan
Variabel N % N %
tumbuh dengan besar. Selain itu makanan yang Status Gizi
berwarna putih seperti susu, daging berlemak, Baik 34 77,3 25 71,4
bubur, kentang dan pisang juga diyakini bisa Kurang 10 22,7 10 28,6
menyebabkan terdapat vernix Caseosa pada bayi Total 44 100 35 100
baru lahir yang dianggap oleh sebagian masyarakat
adalah kotoran (Vasilevski & Carolan-Olah, 2016).
Lisna, Efektifitas Makanan Tabu. 3

Pada tabel 1 menunjukkan bahwa dari 79 pepaya


responden terdapat 44 responden yang masih 9 Pepaya Semua jenis buah selain
menerapkan praktek tabu (55,7%) dan sebanyak 35 durian,nenas,nangka dan
pepaya
responden yang tidak menerapkan praktek tabu (44,3%).
10 Lombok
Faktor yang mempengaruhi tingginya praktek makanan 11 Ubi
tabu pada ibu hamil di kabupaten Je’neponto adalah 12 Kelor Semua jenis sayur kecuali
masih banyak keluarga yang bersifat Extended Family, kelor
sehingga orangtua masih banyak memberi pengaruh 13 Kacang Hijau Kacang Panjang (Tiboang)
terhadap anaknya walapun sudah berkeluarga. Subyek 14 Kangkung Semua jenis sayur kecuali
penelitian yang status gizinya baik lebih banyak kelor
15 Cuka
dibandingkan yang status gizi kurang. Sebanyak 59 ibu
16 Daging Telur,Tahu, Ikan,Ayam
hamil yang status gizinya baik (74,7%) dan sebanyak 20 17 Air Es Air biasa
ibu hamil yang status gizinya kurang (25,3%). Pada tabel Pada tabel 3 menunjukkan bahwa jenis makanan
tersebut juga menunjukkan bahwa subyek penelitian pengganti untuk makanan tabu sumber protein yaitu
yang mengalami defisiensi besi sebanyak 45 ibu hamil sama sumber protein juga.
(57%) dan yang tidak mengalami defisiensi besi
sebanyak 34 ibu hamil (43%). Tabel 4. Pengaruh Tabu Makanan Terhadap Status
Gizi
Tabel 2. Jenis Makanan Tabu Kelompok
Mean SD
P Value
No Jenis Jumlah Presentase
Makanan Responden Status Gizi
Tabu Tabu 0,576
25,71 2,97
1 Cumi 21 26,2 Tidak Tabu
2 Udang 21 26,2 25,47 3,01
3 Kepiting 16 20 Pada tabel 4 menunjukkan bahwa kelompok status gizi
4 Gurita 1 1,2 dengan pemilikan tabu makanan diperoleh nilai mean
5 Ikan 4 5 sebesar 25,71 dan tidak tabu sebesar 25,47 dengan nilai p
6 Durian 8 10 value 0,576>0,05.
7 Nenas 6 7,5
8 Nangka 3 3,8 Tabel 5. Uji Korelasi Tabu Makanan Terhadap
9 Pepaya 5 6,3 Status Gizi
10 Lombok 4 5 Pola Tabu Koefisien P
11 Ubi 1 1,2 Makanan Korelasi Value
12 Kelor 1 1,2 Tabu Tidak (r)
13 Kacang Hijau 1 1,2 Variabel Tabu
14 Kangkung 1 1,2 Status Gizi
15 Cuka 1 1,2 Baik 34 25 0,067 0,553
16 Daging 1 1,2 (57,6) (42,4)
17 Air Es 1 1,2 Kurang 10 (50) 10 (50)
Pada tabel 2 menunjukkan bahwa jenis Uji korelasi koefisien kontigensi nilai n=79, sumber data
primer diolah tahun 2019
pantangan terbesar adalah cumi dan udang (26,2%). Pada tabel 5 menunjukkan bahwa nilai korelasi antara
Responden dapat mempunyai lebih dari satu jenis tabu makanan dan status gizi yaitu 0,067 dengan nilai P
pantangan. 0,553>0,05.

Tabel 3. Jenis Makanan Pengganti 2. Pembahasan


Jenis Makanan Pada penelitian ini menunjukkan bahwa responden
No Makanan Pengganti
Tabu yang ikut mengambil bagian dalam penelitian ini, ikut
1 Cumi Ikan, ayam,daging secara sukarela tanpa ada paksaan dari pihak manapun.
2 Udang Ikan, ayam,daging
Setelah diberikan penjelasan tentang penelitian yang
3 Kepiting Ikan,ayam,daging
4 Gurita Ikan,ayam,daging dilakukan oleh peneliti, responden menandatangani
5 Ikan Telur,ayam,daging Informed Consent penelitian dan mengisi kuesioner
6 Durian Semua jenis buah selain penelitian. Dalam penelitian ini pengisian kuesioner
durian,nenas,nangka dan bertujuan untuk mengetahui frekuensi makan, frekuensi
pepaya konsumsi menurut jenis bahan makanan dan menggali
7 Nenas Semua jenis buah selain informasi tentang kebiasaan makan, jenis makanan yang
durian,nenas,nangka dan
ditabukan dan siapa yang menganjurkan untuk
pepaya
8 Nangka Semua jenis buah selain menerapkan makanan tabu.
durian,nenas,nangka dan
4 Midwifery Journal | Vol. 3, No. 1, Bulan Tahun, hal ....-....

Umur merupakan salah satu faktor yang demikian akan mengkonsumsi bahan makanan bergizi
mempengaruhi pengetahuan seseorang. Salah satu dalam jumlah yang kurang, dengan demikian maka
prinsip edukasi adalah pertimbangan umur karena ukuran lingkar lengan atas ibu akan dibawah normal dan
untuk menumbuh kembangkan kemampuan dan penyakit kekurangan gizi akan mudah timbul di
perilaku manusia melalui pengajaran perlu masyarakat (Irianto, 2014).
dipertimbangkan dengan umur dan hubungannya Dari Hasil penelitian menunjukkan tidak ada
dengan proses edukasi. Berdasarkan karakteristik umur pengaruh makanan tabu terhadap status gizi ibu hamil.
ibu yang diteliti didapatkan yang lebih banyak Hal ini dikarenakan ibu hamil yang menerapkan
mendominasi dalam penelitian ini adalah yang memiliki makanan tabu memiliki pola konsumsi yang beragam
usia sekitar 20-35 tahun. Peneliti jauh lebih mudah dan bergizi sehingga asupan gizinya tetap terpenuhi.
mendapat informasi dan memberikan edukasi kepada Penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian Susanti
responden yang berusia antara 20-35 tahun dan > 35 dkk (2013) yang mendapatkan hasil bahwa terdapatnya
tahun karena responden cenderung cepat tanggap hubungan bermakna antara mitos pantangan makan
dalam berbagai hal yang diutarakan oleh peneliti. dengan status gizi ibu hamil trimester III . Semakin
Dari semua ibu hamil yang menerapkan makanan banyak mitos pantangan dalam makanan maka semakin
tabu tidak satupun menyatakan menabukan makanan kecil peluang untuk mengkonsumsi makanan yang
pokok, hanya setelah hamil tua mengurangi makan nasi beragam. Sehingga masyarakat yang demikian akan
supaya saat bayinya lahir tidak terlalu besar, sehingga mengkonsumsi bahan makanan bergizi dalam jumlah
proses persalinannya lebih cepat. yang kurang, dengan demikian maka ukuran lingkar
Makanan yang banyak ditabukan lebih banyak lengan atas ibu akan dibawah normal dan penyakit
merupakan sumber protein hewani, seperti cumi, udang, kekurangan gizi akan mudah timbul di masyarakat.
dan kepiting. Para responden berpendapat cumi harus
dihindari karena cumi mempunyai tinta yang berwarna D. SIMPULAN DAN SARAN
ungu/biru, khawatir saat lahir anaknya pun biru, Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang
sebagian lagi khawatir anaknya comong, dan kulitnya telah diuraikan maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
berwarna hitam. Bidan menyatakan sebagian ibu hamil secara statistik tidak ada pengaruh makanan tabu
di daerahnya takut makan cumi khawatir bayinya terhadap status gizi pada ibu hamil. Hal ini dikarenakan
asphiksia dan ada hemangium serta takut kulitnya ibu hamil yang menerapkan makanan tabu memiliki
hitam. pola konsumsi yang beragam dan bergizi sehingga
Udang merupakan salah satu yang dipantang pada asupan gizinya tetap terpenuhi. Untuk penelitian
ibu hamil, karena udang punya sungut, berbentuk selanjutnya perlu dilakukan pemeriksaan pemeriksaan
membengkok/melengkung dan dapat berjalan mundur laboratorium penanda infeksi seperti CRP (C-Reactive
sehingga kalau melahirkan dapat terhalang sungut dan Protein) yang merupakan protein fase akut.
waktunya mundur, sehingga proses persalinannya
berjalan lama, dan setelah lahir bayinya tidak bergerak. UCAPAN TERIMA KASIH
Sebagian besar ibu hamil di Puskesmas Bangkala dan Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
Puskesmas Tamalatea memiliki ukuran lingkar lengan yang telah berpartipasi dalam penelitian ini.
atas (LILA) yang normal (74,7 %) dan sebagian kecil
memiliki ukuran LILA yang kurang (25,3%). Hal ini
dapat dijelaskan, bahwa masih ada ibu yang memiliki DAFTAR RUJUKAN
status gizi kurang pada saat hamil dilihat dari ukuran Arzoaquoi S. K., Essuman E. E., Gbagbo F. Y., Tenkorang E. Y.,
LILA. Lingkar lengan atas merupakan indikator status Soyiri I. & Laar A. K. (2015). Motivations for food
prohibitions during pregnancy and their enforcement
gizi yang digunakan terutama untuk deteksi kurang mechanisms in a rural Ghanaian district. Journal of
energi protein pada ibu hamil. Pengukuran LILA lebih Ethnobiology and Ethnomedicine, 11(1), 1–9.
baik untuk menilai status gizi ibu hamil, karena pada https://doi.org/10.1186/s13002-015-0044-0
wanita hamil dengan malnutrisi (gizi kurang atau lebih) Cormick G. et al. (2018). Are women with history of pre-
eclampsia starting a new pregnancy in good
kadang-kadang menunjukkan edema tetapi ini jarang nutritional status in South Africa and Zimbabwe?
mengenai lengan atas. BMC Pregnancy and Childbirth, 18(1), 236.
Periode kehamilan merupakan periode penting di https://doi.org/10.1186/s12884-018-1885-z
Direktorat Kesehatan Keluarga Kemenkes RI. (2016). Laporan
awal siklus kehidupan manusia, sehingga status gizi dan
tahunan Direktorat Kesehatan Keluarga tahun 2016,
kesehatannya harus dioptimalkan. Masalah yang banyak 67.
terjadi pada ibu hamil adalah pembatasan jenis dan Irianto K. (2014). Gizi Seimbang dalam Kesehatan
jumlah makanan yang dikonsumsi. Salah satunya Reproduksi. Bandung: CV. Alfabeta.
Malek L. & Makrides M. (2015). 2.8 Nutrition in pregnancy and
dikarenakan tabu makanan. lactation. World Review of Nutrition and Dietetics,
Semakin banyak mitos pantangan dalam makanan 113, 127–133. https://doi.org/10.1159/000367872
maka semakin kecil peluang untuk mengkonsumsi Sulistyoningsih H. (2012). Gizi Untuk Kesehatan Ibu dan Anak
makanan yang beragam. Sehingga masyarakat yang (Cetakkan K). Yogyakarta: Graha Ilmu.
Lisna, Efektifitas Makanan Tabu. 5

Susilowati & Kuspriyanto. (2016). Gizi Dalam Daur


Kehidupan. (A. Suzana, Ed.). Bandung: PT Refika
Aditama.
Vasilevski V. & Carolan-Olah M. (2016). Food taboos and
nutrition-related pregnancy concerns among
Ethiopian women. Journal of Clinical Nursing,
25(19–20), 3069–3075.
https://doi.org/10.1111/jocn.13319
Zepro N. B. (2015). Food Taboos and Misconceptions Among
Pregnant Women of Shashemene District , Ethiopia ,
2012, 3(3), 410–416.
https://doi.org/10.11648/j.sjph.20150303.27
Zerfu T. A., Umeta M. & Baye K. (2016). Dietary habits, food
taboos, and perceptions towards weight gain during
pregnancy in Arsi, rural central Ethiopia: a qualitative
cross-sectional study. Journal of Health, Population,
and Nutrition, 35(1), 22.
https://doi.org/10.1186/s41043-016-0059-8

PROFIL PENULIS UTAMA


Lisna, S.ST.,M.Keb., Lahir di
Je'neponto, 20 Agustus 1988. Lulus D-
III Kebidanan Tahun 2011 di Akbid
Prima Sengkang Lulus D-IV Bidan
Pendidik Tahun 2013 di STIKES
Megaresky Makassar Lulus S2
Kebidanan Tahun 2019 di
Pascasarjana Universitas Hasanuddin.
Telah Mengikuti Pelatihan Pekerti AA
dan Preseptor Bidan. Sebagai Dosen Tetap Yayasan
progran Studi D-III Kebidanan Fakultas Keperawatan
dan Kebidanan Universitas Puangrimaggalatung.

Anda mungkin juga menyukai