Fisika 8 - Capaian Pembelajaran Fisika
Fisika 8 - Capaian Pembelajaran Fisika
Fisika 8 - Capaian Pembelajaran Fisika
No Elemen Deskripsi
1. Pemahaman IPA Peserta didik memiliki kompetensi berpikir ilmiah jika peserta didik
memiliki pemahaman sains yang utuh. Kemampuan berpikir akan
berdampak progresif bagi pengembangan ilmu pengetahuan jika
seseorang memiliki pemahaman bidang keilmuan tertentu. Bernalar
kritis dalam pemahaman cakupan konten merupakan hal yang
diharapkan dari peserta didik. Pemahaman IPA selalu dapat dikaitkan
dengan kemampuan berpikir tingkat tinggi (HOTS). Karenanya,
dalam mencapai kompetensi itu peserta didik diharapkan memiliki
pemahaman konsep sains yang sesuai dengan cakupan setiap konten
dan perkembangan jenjang belajar. Pemahaman atas cakupan konten
yang dibangun dalam diri peserta didik haruslah menunjukkan
keterkaitan antara biologi, fisika dan kimia. Akibatnya, peserta didik
memahami sains secara menyeluruh untuk cakupan konten tertentu.
Pemahaman ini meliputi kemampuan berpikir sistemik, memahami
konsep, hubungan antar konsep, hubungan kausalitas (sebab-akibat)
serta tingkat hierarkis suatu konsep.
2. Keterampilan proses Dalam profil Pelajar Pancasila, disebutkan bahwa peserta didik
Indonesia yang bernalar kritis mampu memproses informasi baik
kualitatif maupun kuantitatif secara objektif, membangun keterkaitan
antara berbagai informasi, menganalisis informasi, mengevaluasi, dan
menyimpulkannya. Dengan memiliki keterampilan proses yang baik
maka profil tersebut dapat dicapai. Keterampilan proses adalah
sebuah proses intensional dalam melakukan diagnosa terhadap
situasi, memformulasikan permasalahan, mengkritisi suatu
eksperimen dan menemukan perbedaan dari alternatif-alternatif yang
ada, mencari opini yang dibangun berdasarkan informasi yang kurang
lengkap, merancang investigasi, menemukan informasi, menciptakan
model, mendebat rekan sejawat menggunakan fakta, serta
membentuk argumen yang koheren (Linn, Davis, & Bell 2004).
Inkuiri sangat direkomendasikan sebagai bentuk pendekatan dalam
pengajaran karena hal ini terbukti membuat peserta didik lebih
terlibat dalam pembelajaran (Anderson, 2002). Dalam pembelajaran
IPA, terdapat dua pendekatan pedagogis: pendekatan deduktif dan
induktif (Constantinou et.al, 2018). Peran guru dalam pendekatan
deduktif adalah menyajikan suatu konsep berikut logika terkait dan
No Elemen Deskripsi
Pemahaman IPA Pada akhir fase D, peserta didik mampu melakukan klasifikasi makhluk
hidup dan benda berdasarkan karakteristik yang diamati,
mengidentifikasi sifat dan karakteristik zat, membedakan perubahan
fisik dan kimia serta memisahkan campuran sederhana.
Peserta didik dapat mendeskripsikan atom dan senyawa sebagai unit
terkecil penyusun materi serta sel sebagai unit terkecil penyusun
makhluk hidup, mengidentifikasi sistem organisasi kehidupan serta
melakukan analisis untuk menemukan keterkaitan sistem organ dengan
fungsinya serta kelainan atau gangguan yang muncul pada sistem organ
tertentu (sistem pencernaan, sistem peredaran darah, sistem pernafasan
Elemen Capaian Pembelajaran
dan pola atau hubungan pada data secara digital atau non digital.
Mengumpulkan data dari penyelidikan yang dilakukannya,
menggunakan data sekunder, serta menggunakan pemahaman sains
untuk mengidentifikasi hubungan dan menarik kesimpulan
berdasarkan bukti ilmiah.
5. Mengevaluasi dan refleksi Mengevaluasi kesimpulan melalui
perbandingan dengan teori yang ada. Menunjukkan kelebihan dan
kekurangan proses penyelidikan dan efeknya pada data.
Menunjukkan permasalahan pada metodologi.
6. Mengomunikasikan hasil Mengomunikasikan hasil penyelidikan
secara utuh yang ditunjang dengan argumen, bahasa serta konvensi
sains yang sesuai konteks penyelidikan. Menunjukkan pola berpikir
sistematis sesuai format yang ditentukan.