179-Article Text-615-1-10-20211220

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 17

JURNAL DEVELOPMENT pISSN: 2338-6746

VOL.9 NO.2 Desember 2021 eISSN: 2615-3491

PENGARUH MODAL, JAM KERJA, PENDIDIKAN, DAN TENAGA KERJA


TERHADAP PENDAPATAN UKM SEKTOR PERDAGANGAN
DI KECAMATAN JAMBI LUAR KOTA

Yolanda Sari1
Dosen Universitas Muhammadiyah Jambi1
[email protected]
Mainita2
Dosen Universitas Muhammadiyah Jambi2
[email protected]
Yuda Tri Utomo3
Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Jambi3

ABSTRAK

UKM merupakan suatu peluang usaha ekonomi produktif dan sangat berperan dalam
mendorong laju pertumbuhan ekonomi dan menyerap tenaga kerja. Permasalahan yang sering
muncul dalam UKM biasanya berkaitan dengan keterbatasan modal, jam kerja yang kurang
efektif, pendidikan atau sumber daya manusia yang kurang berkualitas dan kurangnya tenaga
kerja yang mampu memberikan pelayanan yang baik kepada pelanggan. Penelitian ini
bertujuan untuk menganalisis adanya pengaruh modal, jam kerja, pendidikan, dan tenaga
kerja terhadap pendapatan UKM Sektor Perdagangan di Kecamatan Jambi Luar Kota.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang diperoleh dari
responden melalui kuesioner dan juga wawancara kepada pelaku UKM Sektor Perdagangan
di Kecamatan Jambi Luar Kota pada tahun 2019 dan 2020 dengan sampel sebanyak 92 orang.
Metode pengolahan data menggunakan regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan
karakteristik sosial ekonomi pelaku UKM paling banyak dilakukan oleh pelaku UKM yang
berusia 26-30 tahun dengan jumlah tenaga kerja paling banyak 2 orang untuk setiap UKM nya
dan menempuh pendidikan paling banyak di tingkat diploma/S1. Jumlah modal paling banyak
berkisar antara 25-30 juta dengan pendapatan yang berkisar antara 6-7,5 juta/bulan dan
jumlah jam kerja paling banyak berkisar 7-9 jam/hari. Hasil analisis regresi linier berganda
menunjukkan variabel modal, jam kerja, pendidikan dan tenaga kerja secara simultan
berpengaruh terhadap pendapatan UKM sektor perdagangan di Kecamatan Jambi Luar Kota
dan variabel modal dan tenaga kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan
UKM sektor perdagangan sedangkan variabel jam kerja dan pendidikan secara parsial tidak
berpengaruh terhadap pendapatan UKM sektor perdagangan di Kecamatan Jambi Luar Kota.
Kata kunci : UKM, Modal, Jam Kerja, Pendidikan dan Tenaga Kerja.

PENDAHULUAN
Perkembangan usaha kecil menengah (UKM) diperkirakan akan menjadi lebih baik
karena makin terbukanya kesempatan berusaha serta adanya konsolidasi di kalangan UKM
dalam mengatasi keterbatasan akses permodalan. Sejak krisis keuangan, sektor UKM tetap bisa
berjalan meskipun tidak didukung kebijakan yang tepat dan pemerintah maupun kredit
perbankan bahkan dalam keadaan yang sulit seperti itu UKM dapat belajar bagaimana caranya
untuk menciptakan peluang-peluang baru termasuk untuk mengatasi permasalahan

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAMBI Halaman 114 dari 180


JURNAL DEVELOPMENT pISSN: 2338-6746
VOL.9 NO.2 Desember 2021 eISSN: 2615-3491

keterbatasan modal dengan cara sharing pada sesama pengusaha dengan pola bagi hasil. UKM
yang dahulu banyak mengandalkan dari proyek pemerintah kini sudah banyak beralih ke bisnis
yang tahan terhadap krisis seperti agro industri, perdagangan, ekspor serta yang berbasis
human resources. Untuk ke depannya perkembangan UKM informal cukup baik asalkan
kondisi stabilitas politik dan keamanan juga baik (Kuncoro, 2001).
UKM merupakan suatu peluang usaha ekonomi produktif yang dilakukan oleh orang
perorangan atau badan usaha dalam rangka meningkatkan pendapatan, UKM sangat berperan
dalam mendorong laju pertumbuhan ekonomi dan menyerap tenaga kerja. Kinerja usaha kecil
dan menengah di Kecamatan Jambi Luar Kota terus mengalami peningkatan baik secara
kualitas maupun kuantitas. Semakin banyak jumlah UKM non BPR/LKM akan menunjukan
semakin besar kapasitas pelayanan pendukung yang dimiliki daerah dalam meningkatkan
ekonomi daerah melalui UKM. Berikut adalah jumlah UKM sektor perdagangan di Kecamatan
Jambi Luar Kota dalam kurun waktu dua tahun terakhir.

Tabel 1.
Jumlah UKM Sektor Perdagangan di Kecamatan Jambi Luar Kota
Nama Usaha Tahun
2019 2020
Bidang Kuliner 117 637
Bidang Fashion 20 95
Bidang Otomotif 6 34
Bidang Agrobisnis 57 162
Bidang Bangunan Furniture 38 144
Bidang OFFSET/ 2 23
ADVERTISING
Bidang Lainnya - 14
Jumlah 240 1.109
Sumber :Dinas Koperindag Muaro Jambi, 2020

Berdasarkan data pada Tabel 1 di atas, jumlah UKM Sektor perdagangan di Kecamatan
Jambi Luar Kota dalam 2 tahun terakhir yakni tahun 2019 dan tahun 2020 mengalami
peningkatan yang sangat tinggi. Berdasarkan sektor usaha, pada tahun 2019 jumlah UMKM
yang terdata di Kecamatan Jambi Luar Kota sebanyak 240 UKM dan pada tahun 2020
meningkat pesat menjadi 1.109 UKM dikarenakan adanya upaya dari pemerintah untuk
membantu masyarakat dalam membuka usaha setiap tahunnya.

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAMBI Halaman 115 dari 180


JURNAL DEVELOPMENT pISSN: 2338-6746
VOL.9 NO.2 Desember 2021 eISSN: 2615-3491

Keberadaan UKM diharapkan mampu memberikan kontribusi yang cukup baik untuk
kesejahteraan masyarakat khususnya dalam upaya untuk menanggulangi masalah-masalah
yang sering dihadapi seperti tingginya jumlah tingkat kemiskinan, meningkatnya jumlah
pengangguran, ketimpangan distribusi pendapatan dan segala aspek yang tidak baik. Peranan
UKM di Indonesia yang dikaitkan oleh pemerintah hendaknya harus dapat mengurangi tingkat
pengangguran yang semakin bertambah tiap tahun, menanggulangi kemiskinan dengan
membantu masyarakat yang kurang mampu dan pemerataan pendapatan yang dapat
memperbaiki kehidupan masyarakat yang memiliki keterbatasan khususnya dalam keuangan.
Meningkatnya kemiskinan pada saat krisis ekonomi akan berdampak positif terhadap
pertumbuhan output bagian UKM. Pembangunan dan pertumbuhan UKM merupakan salah
satu penggerak yang penting untuk pembangunan dan pertumbuhan ekonomi di banyak negara
di dunia.
Hal yang harus diperhatikan dalam UKM adalah pendapatan. Pendapatan merupakan
unsur yang sangat penting dalam sebuah usaha perdagangan, karena dalam melakukan suatu
usaha tentu ingin mengetahui inilai atau jumlah pendapatan yang diperoleh selama melakukan
usaha tersebut. Dalam arti ekonomi, pendapatan merupakan balas jasa atas penggunaan faktor-
faktor produksi yang dimiliki oleh sektor rumah tangga dan sektor perusahaan yang dapat
berupa gaji/upah, sewa, bunga serta keuntungan/profit. Agar pendapatan dalam UKM dapat
diterima sesuai dengan usaha yang dilakukan pelaku UKM sektor perdagangan, maka setiap
permasalahan yang ada harus diminimalisir.
Permasalahan yang sering muncul dalam UKM biasanya berkaitan dengan keterbatasan
modal. Kendala modal dapat menghambat tumbuh dan berkembangnya usaha dalam mencapai
suatu keberhasilan. Dalam menjalankan suatu usaha diperlukan kecukupan dana agar usaha
berjalan dengan lancar dan dapat berkembang. Menurut Anggraini dan Agus (2018) & Soleh,
A., & Daniel, P. A. (2019), modal adalah faktor yang mempunyai peran sangat penting dalam
proses produksi, karena modal diperlukan ketika pengusaha hendak mendirikan perusahaan
yang baru atau untuk memperluas usaha yang sudah ada, tanpa modal yang cukup akan sangat
berpengaruh terhadap kelancaran usaha sehinga akan mempengaruhi pendapatan yang akan
diperoleh.
Permasalahan lainnya adalah jam kerja. Jam kerja merupakan bagian paling umum yang
harus ada pada suatu usaha. Semakin tinggi jam kerja yang diluangkan untuk membuka usaha
maka probabilitas pendapatan bersih yang diterima pengusaha akan semakin tinggi. Begitu

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAMBI Halaman 116 dari 180


JURNAL DEVELOPMENT pISSN: 2338-6746
VOL.9 NO.2 Desember 2021 eISSN: 2615-3491

juga sebaliknya semakin pendek jam kerja yang digunakan maka pendapatan bersih yang
diperoleh semakin rendah. Satuan variabel jam kerja adalah jam per hari. Jika dilihat dari
waktu buka dan tutupnya lama jam kerja para pedagang adalah sekitar 6 jam.
Faktor selanjutnya adalah pendidikan. Pendidikan dianggap sebagai sarana untuk
mendapatkan sumber daya manusia yang berkualitas. Karena, pendidikan dianggap mampu
untuk menghasilkan tenaga kerja yang bermutu tinggi, mempunyai pola pikir dan cara
bertindak yang modern. Sumber daya manusia seperti inilah yang diharapkan mampu
menggerakkan roda pembangunan ke depan. Salah satu upaya dalam mewujudkan relevansi
pendidikan dengan kebutuhan pembangunan ini dikenal dengan kebijakan link and match.
Kebijakan ini bertujuan untuk mengoptimalkan dan mengefisienkan sumber daya manusia
dengan sistem pendidikan. (Rahmawati, 2004).
Penggunaan tenaga kerja dapat pula meningkatkan jumlah pendapatan usaha. Menurut
Wibowo (2008) dalam bukunya yang berjudul Petunjuk Mendirikan Perusahaan Kecil,
kedudukan usaha kecil di tengah-tengah kehidupan iklim usaha telah mendapat tempat yang
mantap. Usaha kecil banyak menyerap tenaga kerja dan ikut meningkatkan perekonomian
negara. Dengan tambahan tenaga kerja akan memungkinkan adanya pelayanan yang lebih baik
kepada konsumen, baik dalam arti kualitas maupun kuantitas layanan, melalui cara ini maka
dapat memikat jumlah pelangan yang lebih banyak dan lebih memungkinkan terpeliharanya
loyalitas pelanggan.

TINJAUAN PUSTAKA
Pendapatan
Pendapatan adalah penghasilan yang diterima tanpa memberikan suatu kegiatan apapun
yang diterima oleh suatu negara. Pendapatan atau penghasilan merupakan salah satu indikator
yang dapat menggambarkan kesejahteraan masyarakat. Adapun yang dimaksud dari
pendapatan adalah penerimaan total kas yang diperoleh seseorang atau rumah tangga selama
periode waktu tertentu. Pendapatan terdiri dari penghasilan tenaga kerja, penghasilan atas milik
(seperti gaji, bunga, dan deviden), serta tunjangan dari pemerintah (Sukirno, 2016).

Faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan


1. Modal
Modal merupakan kumpulan dari barang-barang modal, yaitu semua barang yang ada
dalam rumah tangga perusahaan dalam fungsi produktifnya untuk membentuk pendapatan. Jadi
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAMBI Halaman 117 dari 180
JURNAL DEVELOPMENT pISSN: 2338-6746
VOL.9 NO.2 Desember 2021 eISSN: 2615-3491

yang dimaksud dengan modal bukan hanya berupa uang saja tetapi termasuk juga aktiva yang
ada dalam perusahaan seperti mesin-mesin, kendaraan, bangunan pabrik, bahan baku, dan lain-
lain, yang digunakan untuk menjalankan operasi usahanya (Litriani dan Leviana, 2017).

2. Jam kerja
Jam kerja dalam penelitian ini adalah jumlah atau lamanya waktu yang dipergunakan
untuk berdagang atau membuka usaha mereka untuk melayani konsumen setiap harinya.
Sedangkan jam kerja pada Kamus Besar Bahas Indonesia adalah waktu yang dijadwalkan
untuk perangkat bagi pegawai dan sebagainya untuk bekerja. Waktu kerja dalam UU No. 25
Tahun 1997 tentang Ketenagakerjaan adalah waktu untuk melakukan pekerjaan, dapat
dilaksanakan pada siang hari dan/atau malam hari, siang hari adalah waktu antara pukul 06.00
sampai pukul 18.00, malam hari adalah waktu antara pukul 18.00 sampai dengan pukul 06.00,
seminggu adalah waktu selama 7 hari (pasal 1 ayat 22).

3. Pendidikan
Pendidikan adalah suatu proses, tekhnik, dan metode belajar mengajar dengan maksud
mentransfer suatu pengetahuan dari seseorang kepada orang lain melalui prosedur yang
sistematis dan terorganisir yang berlangsung dalam jangka waktu yang relatif lama. Sedangkan
menurut Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, pendidikan adalah proses mengubah
sikap dan tata cara seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia
melalui upaya pengajaran dan pelatihan (Dhewanto, 2019).

4. Tenaga kerja
Menurut UU No. 13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan, pengertian tenaga kerja adalah
setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang atau jasa baik untuk
memenuhi kebutuhan sendiri maupun masyarakat. Menurut Wijayanta dan Widyaningsih
(2007) tenaga kerja adalah semua orang yang bersedia dan sanggup untuk bekerja, tenaga kerja
meliputi mereka yang bekerja untuk upah atau gaji maupun yang bekerja untuk kepentingan
sendiri.

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAMBI Halaman 118 dari 180


JURNAL DEVELOPMENT pISSN: 2338-6746
VOL.9 NO.2 Desember 2021 eISSN: 2615-3491

METODOLOGI
Data yang digunakan dalam penelitain ini adala data primer.Data primer dalam penelitan
ini diperoleh melalui hasil penyebaran angket/kuesioner kepada pelaku UKM di Kecamatan
Jambi Luar Kota Populasi dalam penelitan in adalah seluruh pelaku UKM di Kecamatan Jambi
Luar Kota Sektor Perdagangan 1.109 UKM

Tabel 2.
Data UKM Kecamatan Jambi Luar Kota
Desa Jumlah UKM
Danau Sarang Elang 0
Kedemangan 79
Mendalo Darat 54
Mendalo Laut 7
Mendalo Indah 45
Muaro Pijoan 81
Muhajirin 2
Pematang Gajah 13
Pematang Jering 1
Penyengat Olak 45
Pijoan 151
Rengas Bandung 107
Sarang Burung 31
Sembubuk 109
Senaung 163
Simpang Limo 28
Simpang Sei Duren 71
Sungai Bertam 5
Sungai Duren 100
Maro Sebo 17
Jumlah 1.109
Sumber : Dinas Koperindag Muaro Jambi, 2020
Prosedur penentuan jumlah sampel pada penelitian ini menggunakan rumus Slovin
dengan derajat kesalahan (α) sebesar 10%, diambil derajat kesalahan sebanyak 10%
dimaksudkan agar sampel penelitian yang digunakan jumlahnya tidak terlalu banyak (Umar,
2004), yaitu sebesar:

= )
(1 +
Dimana :
n = ukuran sampel
N = ukuran populasi
e = nilai kritis (batas ketelitian)
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAMBI Halaman 119 dari 180
JURNAL DEVELOPMENT pISSN: 2338-6746
VOL.9 NO.2 Desember 2021 eISSN: 2615-3491

Berdasarkan rumus Slovin nilai kritis (e) yang digunakan sebesar 10%, dengan jumlah
populasi (N) sebesar 1.109 UKM. Dengan demikian jumlah sampel (n) dalam penelitian ini
adalah:

= )
(1 +
1109
=
(1 + (1109)(10%)
1109
=
(1 + (1109)(0,01)
= 91,72
n = 92
Hasil perhitungan menunjukkan bahwa jumlah sampel adalah sebanyak 91,72 sampel
sehingga dibulatkan menjadi 92 sampel. Jadi, sampel yang digunakan dalam penelitian ini
sebanyak 92 sampel, seperti yang terlihat pada Tabel 3 berikut:

Tabel 3.
Sampel penelitian
Desa Sampel
Danau Sarang Elang -
Kedemangan 7
Mendalo Darat 4
Mendalo Laut -
Mendalo Indah 4
Muaro Pijoan 7
Muhajirin -
Pematang Gajah 1
Pematang Jering -
Penyengat Olak 4
Pijoan 13
Rengas Bandung 9
Sarang Burung 2
Sembubuk 9
Senaung 14
Simpang Limo 2
Simpang Sei Duren 6
Sungai Bertam -
Sungai Duren 9
Maro Sebo 1
Jumlah 92
Sumber : Data diolah Dinas Koperindag Muaro Jambi, 2020

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAMBI Halaman 120 dari 180


JURNAL DEVELOPMENT pISSN: 2338-6746
VOL.9 NO.2 Desember 2021 eISSN: 2615-3491

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kuantitatif
dengan alat analisis Regresi Linier Berganda yang digunakan untuk mengetahui pengaruh
variabel modal, jam kerja, pendidikan dan tenaga kerja terhadap variabel pendapatan UKM
Sektor Perdagangan di Kecamatan Jambi Luar Kota, dengan persamaan sebagai berikut:
= + + + + +
= + + + + +
Dimana:
Y = Pendapatan UKM Sektor Perdagangan
= Konstanta
- = Koefisien regresi
= Modal
= Jam kerja
= Pendidikan
= Tenaga kerja

HASIL
Karakteristik Sosial dan Ekonomi UKM Sektor Perdagangan Kecamatan Jambi Luar
Kota
Karakteristik pedagang berdasarkan jenis kelamin
Karakteristik pedagang berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 4.
Karakteristik pedagang berdasarkan jenis kelamin
Jenis Kelamin Frekuensi Persentase

Laki-laki 63 69%

Perempuan 29 31%

Rata-rata 54.00 100%

Sumber: Data Primer yang diolah, 2021


Berdasarkan Tabel 4, diketahui bahwa yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah
63 responden laki-laki dan 29 responden perempuan.

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAMBI Halaman 121 dari 180


JURNAL DEVELOPMENT pISSN: 2338-6746
VOL.9 NO.2 Desember 2021 eISSN: 2615-3491

Karakteristik responden berdasarkan umur


Karakteristik pedagang berdasarkan umur dapat dilihat pada tabel dibawah ini
Tabel 5.
Karakteristik pedagang berdasarkan umur
Umur Frekuensi Persentase
20-25 20 22%
26-30 38 41%
31-35 19 21%
36-40 9 10%
41-45 6 6%
Jumlah 92 100%
Sumber: Data Primer yang diolah, 2021
Berdasarkan Tabel 5, diketahui bahwa yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah
usia 20-25 tahun sebanyak 20 responden, dan usia 26-30 tahun sebanyak 38 responden, usia
31-35 sebanyak 19 responden, usia 36-40 sebanyak 9 responden, usia 41-45 sebanyak 6. Hal
ini berarti mayoritas responden berusia 26-30 tahun, dengan persentase 41%.

Karakteristik pedagang berdasarkan pendidikan


Karakteristik pedagang berdasarkan tingkat pendidikan dapat dilihat pada tabel dibawah
ini.

Tabel 6.
Karakteristik pedagang berdasarkan pendidikan
Pendidikan Frekuensi Persentase
SMA/SMK 37 41%
DIPLOMA/S1/S2 55 59%
Jumlah 92 100%
Sumber: Data Primer yang diolah, 2021
Berdasarkan Tabel 6, diketahui bahwa yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah
37 responden pendidikan SMA/ SMK, dan 55 responden pendidikan DIPLOMA/S1/S2/. Hal
ini berarti mayoritas responden berpendidikan DIPLOMA/S1/S2 dengan persentase 54%.

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAMBI Halaman 122 dari 180


JURNAL DEVELOPMENT pISSN: 2338-6746
VOL.9 NO.2 Desember 2021 eISSN: 2615-3491

Karakteristik pedagang berdasarkan pekerjaan utama


Karakteristik pedagang berdasarkan pekerjaan utama dapat dilihat pada tabel dibawah
ini.
Tabel 7.
Karakteristik pedagang berdasarkan pekerjaan utama
Pekerjaan Utama Frekuensi Persentase

Dagang 15 16%

IRT 6 7%

Wirausaha 43 47%

Guru 9 10%

PNS 15 16%

Petani 2 2%

Peternak 2 2%

Jumlah 92 100%

Sumber: Data Primer yang diolah, 2021

Berdasarkan Tabel 7, diketahui bahwa yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah
15 responden pedagang, 6 responden IRT, 43 responden Wirausaha, 15 responden PNS, 9
responden guru, petani dan ternak masing-masing 2. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas
responden pekerja wirausaha 43 responden dengan persentase 47%.

Karakteristik pedagang berdasarkan jumlah modal


Karakteristik pedagang berdasarkan jumlah modal dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 8.
Karakteristik pedagang berdasarkan jumlah modal
Modal Frekuensi Persentase
> 1.000.000 - 5.000.000 3 4%
> 5.000.000 - 10.000.000 7 9%
> 10.000.000 - 15.000.000 11 12%
> 15.000.000 - 20.000.000 13 15%
> 20.000.000 - 25.000.000 15 17%
> 25.000.000 - 30.000.000 20 22%
> 30.000.000 19 21%
Jumlah 92 100%
Sumber: Data Primer yang diolah, 2021

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAMBI Halaman 123 dari 180


JURNAL DEVELOPMENT pISSN: 2338-6746
VOL.9 NO.2 Desember 2021 eISSN: 2615-3491

Berdasarkan Tabel 8 dapat di ketahui bahwa sebanyak 3 sampel menggunakan modal


1.000.000-5.000.000, 7 sampel menggunakan modal sebesar 5.000.000-10.000.000, 11 sampel
memiliki modal 10.000.000-15.000.000 dengan, 13 sampel memiliki modal 15.000.000-
20.000.000, sebanyak 15 sampel memiliki modal 20.000.000-25.000.000, modal 25.000.000-
30.000.000 sebanyak 20 sampel dan modal >30.000.000 sebanyak 19 sampel.

Karakteristik pedagang berdasarkan jumlah pendapatan


Tabel 9.
Karakteristik pedagang berdasarkan pendapatan
Pendapatan Frekuensi Persentase
> 1.500.000 - 3.000.000 2 3%
> 3.000.000 - 4.500.000 5 6%
> 4.500.000 - 6.000.000 11 12%
> 6.000.000 - 7.500.000 18 19%
> 7.500.000 - 9.000.000 13 14%
> 9.000.000 - 10.500.000 2 3%
> 10.500.000 40 43%
Jumlah 92 100%
Sumber: Data Primer yang diolah, 2021

Berdasarkan Tabel 9 dapat di ketahui bahwa sebanyak 2 sampel berpendapatan


1.500.0000-3.000.000, 5 sampel berpendapatan sebesar 3.000.000-4.500.000, 11 sampel
memiliki pendapatan kisaran 4.500.000-6.000.000, 18 sampel memiliki pendapatan 6.000.000-
7.500.000, sebanyak 13 sampel memiliki pendapatan 7.500.000-9.000.000, pendapatan
9.000.000-10.500.000 sebanyak 2, 40 sampel memiliki pendapatan 10.500.000>. Hal ini berarti
rata-rata pedagang di kisaran >10.500.000 dengan persentase 43%.

Karakteristik berdasarkan jumlah tenaga kerja


Karakteristik pedagang berdasarkan jumlah tenaga kerja dapat dilihat pada tabel dibawah
ini.
Tabel 10.
Karakteristik pedagang berdasarkan jumlah tenaga kerja
Tenaga Kerja Frekuensi Persentase
1 17 19%
2 40 43%
3 23 25%
4 10 11%
5 1 1%
6 1 1%
Jumlah 92 100%
Sumber: Data Primer yang diolah, 2021
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAMBI Halaman 124 dari 180
JURNAL DEVELOPMENT pISSN: 2338-6746
VOL.9 NO.2 Desember 2021 eISSN: 2615-3491

Berdasarkan Tabel 10, diketahui bahwa yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah
17 responden yang memiliki tenaga kerja sebanyak 1 orang, 40 responden memiliki tenaga
kerja sebanyak 2 orang, 23 responden memilik tenaga kerja sebanyak 3 orang, 10 responden
yang memiliki tenaga kerja 4 orang, 1 responden memiliki tenaga kerja sebanyak 5 orang, 1
responden memiliki tenaga kerja sebanyak 6 orang.

Karakteristik berdasarkan jam kerja .


Karakteristik pedagang berdasarkan jam kerja dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 11.
Karakteristik pedagang berdasarkan jumlah jam kerja
Jam kerja Frekuensi Persentase
4-6 10 11%
7-9 66 72%
10-13 16 17%
Jumlah 92 100%
Sumber: Data Primer yang diolah, 2021

Berdasarkan Tabel 11, diketahui bahwa yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah
10 responden yang memiliki jam kerja 4-6 jam, 66 responden memiliki jam kerja 7-9 jam, dan
16 responden memilik jam kerja kerja 10-13 jam.

Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan UKM Kecamatan Jambi Luar


Kota
Uji statistik regresi linier berganda digunakan untuk menguji signifikan atau tidaknya
hubungan dari dua variabel atau lebih melalui koefisien regresinya. Penelitian ini
menggunakan bantuan program Eviews 10, dimana hasil pengujian model linier berganda
dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 12
Hasil Analisis Regresi Berganda dengan Menggunakan Eviews 10
Variabel Koefesien t-Statistic Prob
C -842668,9 -0,429071 0,6689
Modal 0,277566 7,324411 0,0000
Jam Kerja 190408,8 0,912878 0,3638
Pendidikan 556030,0 0,719573 0,4737
Tenaga Kerja 1008235 2,708968 0,0081
Sumber: Data diolah, 2021

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAMBI Halaman 125 dari 180


JURNAL DEVELOPMENT pISSN: 2338-6746
VOL.9 NO.2 Desember 2021 eISSN: 2615-3491

Berdasarkan Tabel 12, persamaan regresi linier berganda dapat disusun sebagai berikut:
Y = -842668,9 + 0,277566 (Modal) + 190408,8 (Jam Kerja) + 556030,0 (Pendidikan) +
1008235 (Tenaga Kerja).
Koefisien Modal (X1) sebesar 0,277566 artinya apabila kenaikan modal satu juta rupiah
maka nilai pendapatan akan naik sebesar Rp 0,277566. Koefisien bernilai positif artinya terjadi
hubungan searah antara modal dan pendapatan. Koefisien variabel Jam Kerja (X2) sebesar
190408,8 artinya apabila setiap kenaikan satu jam kerja maka pendapatan akan naik sebesar Rp
190408,8. Koefisien bernilai positif artinya terjadi hubungan searah antara jam kerja dan
pendapatan. Koefisien variabel pendidikan (X3) sebesar 556030,0 artinya apabila kenaikan satu
tahun pedidikan maka nilai pendapatan akan naik sebesar Rp 556030,0. Koefisien bernilai
positif artinya terjadi hubungan searah antara modal dan pendapatan. Koefisien variabel
Tenaga Kerja (X4) sebesar 1008235 artinya apabila kenaikan satu orang tenaga kerja maka nilai
pendapatan akan naik sebesar Rp 1008235. Koefisien bernilai positif artinya terjadi hubungan
searah antara pendidikan dan pendapatan.
Tabel 13
Hasil uji parsial (uji t)
Variabel t-Statistic Prob
C -0,429071 0,6689
Modal 7,324411 0,0000
Jam Kerja 0,912878 0,3638
Pendidikan 0,719573 0,4737
Tenaga Kerja 2,708968 0,0081
Sumber: Data diolah, 2021

Uji t dilakukan untuk melihat ada tidaknya pengaruh variabel-variabel bebas (Modal, Jam
Kerja, Pendidikan, dan Tenaga Kerja) terhadap variabel terikat (Pendapatan UKM Sektor
Perdagangan) secara parsial. Dengan ketentuan apabila tingkat signifikansi < α = 0,05 (5%).
Berdasarkan hasil uji t (Parsial) didapatkan bahwa modal berpengaruh signifikan terhadap
penyerapan pendapatan. Hal ini ditunjukkan dengan probabilitas 0,0000 < 0,05 dan nilai t
hitung 7,324411 > t tabel 1,988, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel Modal secara
parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap Pendapatan UKM Sektor Perdagangan.
Variabel jam kerja nilai probababilitas 0,3638 > 0,05 dan nilai t hitung 0,912878 < t tabel
1,988, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel Jam Kerja secara parsial tidak berpengaruh
terhadap Pendapatan UKM Sektor Perdagangan. Variabel Pendidikan nilai probabilitas 0,4737

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAMBI Halaman 126 dari 180


JURNAL DEVELOPMENT pISSN: 2338-6746
VOL.9 NO.2 Desember 2021 eISSN: 2615-3491

> 0,05 dan nilai t hitung 0,719573 < t tabel 1,988, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel
Pendidikan secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap PendapatanmUKM Sektor
Perdagangan. Variabel Tenaga Kerja berpengaruh signifikan terhadap Penyerapan pendapatan.
Hal ini ditunjukkan dengan probabilitas 0,0081 < 0,05 dan nilai t hitung 2,708968 > t tabel
1,988, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel Tenaga Kerja secara parsial berpengaruh
positif dan signifikan terhadap Pendapatan UKM Sektor Perdagangan.

Tabel 14
Hasil uji simultan (uji f)
F-Statistic 19,23591
Prob (F-Statistic) 0,000000
Sumber: Data diolah, 2021

Uji F statistik atau uji simultan untuk melihat bagaimanakah pengaruh Modal, Jam Kerja,
Pendidikan, dan Tenaga Kerja secara bersama-sama terhadap Pendapatan UKM Sektor
Perdagangan. Hasil yang diperoleh dari uji F-hitung adalah sebesar 19,23591 sedangkan nilai
F-tabel sebesar 2,476. Dengan demikian bahwa F-hitung > F-tabel (19,51809 > 2,476) dengan
probabilitas sebesar 0,000000. Jadi, nilai F-hitung > F tabel dengan probabilitas < 0,05 (5%)
Oleh karena ini, dapat disimpulkan bahwa Modal, Jam Kerja, Pendidikan dan Tenaga Kerja
secara bersama-sama atau simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Pendapatan
UKM Sektor Perdagangan di Kecamatan Jambi Luar Kota.

Tabel 15
Hasil uji koefesien determinasi
R-Squared 0,469330
Adjusted R-Squared 0,444931
Sumber: Data diolah, 2021

Nilai Koefisien Determinasi (R²) menunjukkan seberapa besar proporsi variabel Modal,
Jam Kerja, Pendidikan, dan Tenaga Kerja terhadap variabel Pendapatan. Dari hasil regresi
dapat dilihat nilai R² sebesar 0,469330 (46,93%). Artinya, sebesar 46,93% variabel dependen
yaitu Pendapatan UKM Sektor Perdagangan dipengaruhi oleh variabel independen yaitu
Modal, Jam Kerja, Pendidikan, dan Tenaga Kerja, sedangkan sisanya sebesar 53,07 %
dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini.
Tabel 17
Hasil Uji Koefesien Korelasi
Nilai Pearson Correlation Tingkat Hubungan
0,685 Kuat
Sumber: Data diolah, 2021
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAMBI Halaman 127 dari 180
JURNAL DEVELOPMENT pISSN: 2338-6746
VOL.9 NO.2 Desember 2021 eISSN: 2615-3491

Nilai R Koefisien Korelasi ( R) adalah sebesar 0,685 maka bisa disimpulkan tingkat
hubungan antara Modal, Jam Kerja, Pendidikan, dan Tenaga Kerja terhadap pendapatan (Y)
secara Simultan memiliki hubungan yang Kuat.

KESIMPULAN DAN SARAN


Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dalam penelitian ini, maka dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut:
1. Karakteristik sosial ekonomi pedagang UKM sektor perdagangan di Kecamatan Jambi
Luar Kota paling banyak dilakukan oleh pelaku UKM yang berusia 26-30 tahun sebanyak
38 orang dengan jumlah tenaga kerja paling banyak 2 orang untuk setiap UKM nya dan
sudah menempuh pendidikan diploma/S1 sebanyak 55 orang. Jumlah modal paling banyak
berkisar antara 25-30 juta dengan pendapatan yang berkisar antara 6-7,5 juta/bulan dan
jumlah jam kerja paling banyak berkisar 7-9 jam/hari.
2. Variabel modal, jam kerja, pendidikan dan tenaga kerja secara simultan berpengaruh
terhadap pendapatan UKM sektor perdagangan di Kecamatan Jambi Luar Kota. Variabel
Pendidikan dan Jam Kerja secara parsial tidak berpengaruh terhadap pendapatan UKM
sektor perdagangan dikarenakan tingkat pendidikan tidak menjadi patokan bahwa suatu
UKM itu bisa maju atau tidak, dan jam kerja tidak berpengaruh terhadap UKM
dikarenakan semakin meningkatnya jam kerja, tidak mempengaruhi hasil pendapatan.
Pelaku UKM sektor perdagangan menyatakan bahwa hasil usaha mereka sepi semenjak
adanya pandemi Covid-19 yang mengakibatkan pendapatan para pelaku UKM sektor
perdagangan tidak meningkat. Pelaku UKM memilih untuk tetap bertahan melanjutkan
usahanya demi memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari walaupun daya jual semakin
berkurang di masa pandemi Covid-19 dan terjadi penurunan pendapatan pedagang hingga
lebih dari 50%. Faktor pendukung para pelaku UKM dalam melakukan usahanya adalah
kesadaran untuk terus berjuang memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dan faktor
penghambatnya adalah jumlah pembeli yang semakin berkurang (sepi).
Saran
1. Diharapkan kepada pemerintah untuk memberi kebijakan lebih tepat guna dalam upaya
untuk membantu pertumbuhan UKM daerah sehingga produk mereka bisa bersaing di
pasar global dengan cara lebih rutin untuk mengadakan penyuluhan tentang manajemen
keuangan, pengelolaan usaha, serta memberi dukungan materi kepada UKM yang
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAMBI Halaman 128 dari 180
JURNAL DEVELOPMENT pISSN: 2338-6746
VOL.9 NO.2 Desember 2021 eISSN: 2615-3491

sedang berkembang dan perlu diperhatikan lagi ketegasan dari pihak berwenang untuk
mewajibkan seluruh pedagang mengikuti protokol kesehatan dari pemerintah dengan
selalu menggunakan masker dalam melakukan aktivitas ekonomi untuk mencegah
penularan Virus Corona.
2. Para pedagang UKM sebaiknya menambah jam kerja operasional UKM dikarenakan
jam kerja yang kurang akan mengakibatkan tidak signifikan terhadap pendapatan
sehingga terjadinya penurunan angka pendapatan, meningkatkan jumlah modal untuk
dapat berproduksi lebih banyak, selanjutnya diharapkan adanya pelatihan dan
sosialisasi terhadap para pelaku UKM untuk meningkatkan kualitas kinerjanya dan
jumlah penjualan usaha. UKM diharapkan untuk lebih kreatif dan inovatif seperti
menyesuaikan barang dagangannya dengan selera pasar saat ini serta ikut bersaing
dengan menggunakan teknologi yang lebih modern dalam berdagang seperti pemasaran
lewat media online, agar tetap eksis di bidang usahanya serta dapat bertahan dari
serbuan pekerja asing serta produk-produk asing.

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAMBI Halaman 129 dari 180


JURNAL DEVELOPMENT pISSN: 2338-6746
VOL.9 NO.2 Desember 2021 eISSN: 2615-3491

DAFTAR PUSTAKA
Anggraini, O., & Agus, M. (2018). Penguatan Modal Sosial Berbasis Kelembagaan Lokal
Masyarakat Pesisir Perspektif Gender Di Kabupaten Bantul. JSEP (Journal of Social and
Agricultural Economics), 11(2), 11-24.

Dhewanto, W. (2020). Internasionalisasi UKM (usaha kecil dan mikro menuju pasar global).

Dinas Koperindag Muaro Jambi. (2020). UKM Sektor Perdagangan di Kecamatan Jambi Luar
Kota. Muaro Jambi: Koperindag.

Jambi, B. P. S. K. (2020). Kota Jambi dalam angka. Jambi: Badan Pusat Statistik Kota Jambi.

Kuncoro, M. (2000). Ekonomi Pembangunan: Teori, Masalah, dan Kebijakan.

Litriani, E. (2017). Pengaruh Pembiayaan Modal Kerja Terhadap Pendapatan Usaha Nasabah
Pada PT. Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Simpang Patal Palembang. I-Finance: a
Research Journal on Islamic Finance, 3(2), 123-140.

Rahmawati, F. (2004). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pilihan Karir Mahasiswa


Akutansi Sebagai Akuntan Publik. Solo: UNS.

Soleh, A., & Daniel, P. A. (2019). ANALISIS SEKTOR USAHA INFORMAL DI KOTA
JAMBI. Journal Development, 7(1), 1-7.

Sukirno, S. (2016). Makroekonomi: Teori Pengantar. Edisi 3. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Umar, H. (2002). Metodologi Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada.

Wibowo, S. (2008). Petunjuk Mendirikan Perusahaan Kecil. Jakarta: Penebar Swadaya.

Wijayanta, B., & Widyaningsih, A. (2007). Ekonomi & Akuntansi: Mengasah Kemampuan
Ekonomi. PT Grafindo Media Pratama.

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAMBI Halaman 130 dari 180

Anda mungkin juga menyukai