PKK 2 (Ojan)
PKK 2 (Ojan)
PKK 2 (Ojan)
Penyusun
Komponen Sistem Kemudi Sepeda Motor dan Jenis-Jenisnya
Kemudi adalah sistem yang harus ada dalam setiap kendaraan termasuk sepeda
motor. Komponen sistem kemudi pun harus selalu dicek kondisinya untuk
menghindari ketidaknyamanan saat berkendara.
Sangat mengganggu jika sistem kemudi mengalami gangguan bahkan resikonya
bisa menimbulkan kecelakaan. Hal ini terkait dengan fungsi kemudi sepeda motor
sebagai sistem untuk mengarahkan kendaraan ke kiri, kanan dan lurus.
Setiap komponen dalam kemudi memiliki peranan penting sehingga laju kendaraan
dan arah ketika dibelokkan jadi lebih nyaman. Apa saja komponennya, langsung
saja cek.
Apa Saja Fungsi Komponen Sistem Kemudi
Sistem kemudi diciptakan untuk mengontrol arah sepeda motor agar jalannya sesuai
dengan keinginan pengemudi.
Tenaga yang dihasilkan untuk mengendalikan arah memanfaatkan tenaga tangan
yang diteruskan ke roda melewati batang kemudi serta garpu depan.
Jari-jari lingkaran yang dihasilkan kemudi sepeda motor ditentukan oleh besar atau
kecilnya sudut belok dari stang. Bisa juga ditentukan dari sudut kemiringan sepeda
motor ketika berbelok.
Selain untuk membuat kendaraan berbelok atau jalan lurus, komponen sistem
kemudi sepeda motor juga memiliki fungsi lain. Pertama untuk menyokong stang
dan garpu depan.
Selain sebagai penyokong stang, cek juga fungsi lainnya di halaman berikutnya.
Fungsi kedua adalah untuk menerima guncangan beban melalui garpu depan.
Fungsi ketiga adalah untuk menjaga keseimbangan dan konsistensi sepeda motor.
Sistem kemudi ini juga memiliki fungsi sebagai navigasi.
Oleh karena itulah pada stang motor dilengkapi dengan klakson, handle kopling,
handle gas dan rem serta tombol lampu. Tersedia juga kecepatan bensin dan masih
banyak lagi.
Disebut juga sebagai handlebar, komponen sistem kemudi sepeda motor ini memiliki
peranan yang besar untuk pegangan pengemudi dalam mengatur kendaraan.
Pemasangannya ada di jembatan garpu atas dan diikat oleh dudukan tangkai
kemudi. Perannya adalah sebagai dudukan lampu depan, kaca spion, tuas kopling,
rem depan dan holder saklar. Jenisnya terdiri menjadi dua yaitu:
Tipe Tubular
Tipe yang pertama ini berbentuk pipa dan banyak digunakan untuk berbagai sepeda
motor seperti Suzuki A100.
Kenali juga tipe pressed steel di halaman berikutnya.
Tipe yang kedua lebih sering digunakan sepeda motor tipe bebek . Bentuknya mirip
dengan tipe tubular dan yang membedakan diciptakan dari plat baja di press.
Lempengan baja dibentuk menjadi penutup lekukan dari batang kemudi dan
pengapit lampu depan serta speedometer.
Komponen ini menjadi adalah pencapit tangkai kemudi yang berfungsi untuk
mengikat tangkai kemudi dengan jembatan garpu sisi atas serta pemegang tangkai
kemudi.
Poros Kemudi
Disebut juga sebagai steering stem steering stem dan berfungsi menyambungkan
antara kemudi, roda depan, garpu depan dan kepala kerangka.
Cek juga dua komponen sistem kemudi lainnya di halaman selanjutnya.
Jalinan poros kemudi dengan kepala kerangka dilengkapi dengan peluru bantalan
yang bisa diatur tingkat kekerasannya serta mengendalikan berat entengnya
kemudi.
Mur Penyetel, Peluru Bantalan, Cincin Dudukan Bola Peluru Atas dan
Bawah
Empat komponen ini bekerja sebagai dudukan poros kemudi serta kepala kerangka.
Kelancaran pergerakan bola peluru pada dudukannya bisa memberikan pengaruh
pada enteng tidaknya kemudi.
Fungsi dari sil adalah untuk menahan debu, air serta kotoran yang lainnya masuk di
bantalan peluru agar tidak mudah aus atau macet.
Jenis-Jenis Komponen Sistem Kemudi Sepeda Motor
Sistem kemudi sepeda motor terdiri dari dua jenis yaitu caster dan trail. Keduanya
diterapkan pada jenis motor yang berbeda. Berikut ini penjelasan dari masing-
masing tipenya.
Kemudi Caster
Tipe yang pertama ini memiliki sudut kemiringan dari poros kemudi pada satuan
derajat. Pada saat garis sejajar poros kemudi ditarik maka akan didapatkan sudut
yang dihitung dan garis horizontal.
Ketika sudutnya kecil artinya akan memperpanjang jarak trail. Efeknya adalah
pengendalian motor jadi lebih baik pada jalanan lurus dengan kecepatan tinggi.
Hanya saja akan kurang enak ketika berada di kecepatan rendah dan menikung.
Kemudi Trail
Tipe selanjutnya ini merupakan jarak antara titik potong dari garis melewati poros
kemudi pada jalan mendatar atau horizontal ke arah titik tumpu ban depan ketika di
atas jalan.
Bisa disimpulkan ketika sudut caster lebih besar maka jarak trail akan lebih kecil.
Keduanya, baik itu trail dan caster perlu diperhitungkan dengan matang karena
berhubungan erat pada pengaruh kestabilan sistem kemudi.
Gangguan yang Sering Muncul pada Komponen Sistem Kemudi
Semua komponen sistem kemudi sepeda motor bisa saja mengalami gangguan
sewaktu-waktu. Gangguan ini dapat dikenali oleh pengemudi dengan mudah
sehingga tidak perlu menunggu kerusakan parah baru Anda pergi ke bengkel.
Berikut ini beberapa ciri gangguan yang bisa dirasakan pada sistem kemudi.
Kemudi Terasa Lebih Berat
Gangguan yang pertama ini akan membuat tangan Anda cepat lelah, pasalnya
stang terasa lebih berat. Anda bisa merasa tekanan berat ini ketika berbelok atau
menikung tajam.
Apa yang menjadikan kemudi terasa berat,
Penyebabnya bisa beberapa hal, pertama adalah pemasangan mur steering
handle yang terlalu kencang. Padahal fungsi dari mur adalah memastikan as
kemudi telah terpasang baik, namun jika terlalu kencang bisa menimbulkan
kemudi terasa berat.
Penyebab selanjutnya adalah komponen sistem kemudi yakni steel bali
mengalami kerusakan. Komponen ini berwujud gotri dengan fungsi untuk
mengurangi gesekan serta membuat gerak as lebih ringan.
Jika gotri mengalami aus apalagi pecah maka pergerakan stang berbelok akan
berat. Penyebab ketiga adalah ketika bantalan cincin mengalami keausan.
Fungsi dari bantalan ini adalah rumah steel ball atau tempat gotri. Apabila
bantalan rumah rusak maka gotri tidak mampu bergerak dan kemudi jadi lebih
berat.
1. Suspensi Depan
Disebut juga sebagai Front Suspension , jenis yang pertama ini diletakkan di bagian
depan dan memiliki dua jenis. Pertama adalah bottom link fork yang lebih banyak
digunakan untuk sepeda motor jenis lama.
Kedua adalah jenis suspensi telescopic fork yang lebih banyak digunakan sepeda
motor jenis bebek. Pada jenis yang kedua ini terdapat dua buah garpu yang ada
di steering yoke .
Garpu tersebut bekerja dengan memanfaatkan getaran pegas dan oli minyak. Pegas
akan menampung getaran dan benturan roda dari permukaan jalan. Sedangkan oli
garpu batang akan mencegah getaran agar tidak diputar ke kemudi.
Jenis ketiga adalah Upside Down yaitu suspensi yang digunakan untuk jenis motor besar.
Secara umum cara kerja dan bentuknya mirip dengan jenis garpu, hanya saja fluida rem dan
berada di bagian atas.
2. Suspensi Belakang
Disebut juga sebagai suspensi belakang yang letaknya di bagian roda belakang. Jenis
suspensi ini juga memiliki beberapa tipe. Pertama adalah twin shock yang memiliki bentuk H
dan di kedua sisi memiliki komponen sistem suspensi yang bagus meredam guncangan.
Dibandingkan jenis lainnya, suspensi ini lebih kuat menahan beban. Jenis yang kedua adalah
monoshock yang lebih sering digunakan untuk sepeda motor matic atau bebek biasa.
Kelebihannya adalah peredam dapat bekerja lebih stabil sehingga motor mudah dikendalikan
seperti ketika menikung. Dulunya monoshock hanya digunakan untuk motor balap namun
kini kegunaannya lebih meluas.
Jadi setiap sepeda motor selalu dilengkapi dengan kedua suspensi ini baik depan dan
belakang. Ketika motor melintasi jalanan tidak rata maka bagian stang dan bodi motor tidak
akan mendapat getaran parah.
2. Segel Oli
Komponen suspensi sepeda motor yang kedua adalah seal oli. Fungsi utamanya
adalah menjaga agar oli pada shock tidak keluar dari silinder garpu. Bagian ini
memang jarang rusak, namun tetap harus diperbaiki.
Biasanya kerusakan terjadi karena usia atau kotoran yang menempel. Lebih baik
untuk rutin membersihkan komponen ini agar masa pakainya berlangsung lebih
lama.
3. Segel Debu
Suspensi depan juga memiliki komponen seal debu yang akan menjaga agar
kotoran tidak masuk ke silinder garpu. Debu dapat mengkontaminasi minyak shock
sehingga menurunkan kemampuan meredam getaran.
Seal debu perlu dijaga agar tidak rusak dan harus dibersihkan secara rutin.
4. Tabung Garpu
Komponen suspensi yang selanjutnya ini memiliki fungsi untuk menciptakan sekat
atau ruang dari silinder garpu dengan tabung garpu.
5. Sumbat Cincin
Ada juga komponen cincin stopper yang sangat penting karena berfungsi sebagai
penahan oli shock agar tidak bergerak ke atas ketika terjadi tekanan.
6.Torak Garpu
Komponen ini memiliki fungsi untuk membagi ruang bawah antara bawah dan atas
torak garpu.
7.Baut Garpu
Selain itu ada baut garpu yang memiliki fungsi utama mencegah oli agar tidak keluar
dari shockbreaker .
8. Pegas Reaksi
Komponen ini memiliki fungsi utama menyerap serta menerima getaran dari roda
ketika melewati jalanan berlubang. Kinerjanya akan semakin berat ketika jalan lebih
rusak lagi.
9.Pegas Garpu
Fungsi utama dari komponen ini adalah untuk menahan torak bergerak ke atas.
Fungsi lainnya juga untuk meredam getaran saat roda melewati jalan berlubang.
1. Jalan Piston
Komponen yang pertama ini dikenal juga sebagai poros dan memiliki fungsi sebagai
jalur penampang piston dan dudukan piston. Jarak pemasangan shockbreaker akan
disesuaikan dengan panjang dan pendeknya jalan piston.
Komponen suspensi belakang yang selanjutnya adalah shims dan piston. Dua komponen yang
terpasang ini memiliki fungsi untuk mengatur sirkulasi oli di bagian dalam tabung.
Oleh karena itu oli bisa bekerja menyerap getaran dengan maksimal. Ketika shims dan piston
ini rusak maka kinerja shockbreaker sebagian besar bisa lumpuh.
2. Musim semi
Ketika Anda melihat shockbreaker belakang, komponen ini sangat mudah dilihat. Fungsi
utamanya adalah menahan beban kendaraan dan memudahkan proses rebound. Bentuknya
sendiri ulir dan lebih sering disebut sebagai per.
Pegas bekerja ketika motor membawa beban yang sangat berat. Namun jika terjadi terus
menerus spring juga bisa mengalami kerusakan.
3. Mata
Selanjutnya ada komponen yang disebut dengan mata. Komponen ini berbentuk bulan dan
bagian dalamnya terdapat karet. Bagian karet tersebut nantinya akan masuk ke baut
pemegang shockbreaker belakang.
4. Dukung-dukungan
Nama dari komponen ini cukup unik dan berbentuk tabung dan ada di luar shockbreaker
belakang. Fungsi utamanya adalah untuk tempat tampungan oli yang mengisi ruang shock.
Fungsi lainnya juga sebagai tabung pengisian gas nitrogen dan hanya digunakan pada
beberapa jenis motor saja.