PKK 2 (Ojan)

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 12

RANGKUMAN PEMELIHARAAN SASIS SEPEDA MOTOR

Nama : RIFKY NURFAUZAN


Kelas : TBSM 2
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi


Maha Penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas
kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan
inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah Pemeliharaan Kelistrikan Kendaraan Ringan.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan


mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat
memperlancar pembautan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa


masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun
tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki makalah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat


memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.

Serang, Juni 2024

Penyusun
Komponen Sistem Kemudi Sepeda Motor dan Jenis-Jenisnya
Kemudi adalah sistem yang harus ada dalam setiap kendaraan termasuk sepeda
motor. Komponen sistem kemudi pun harus selalu dicek kondisinya untuk
menghindari ketidaknyamanan saat berkendara.
Sangat mengganggu jika sistem kemudi mengalami gangguan bahkan resikonya
bisa menimbulkan kecelakaan. Hal ini terkait dengan fungsi kemudi sepeda motor
sebagai sistem untuk mengarahkan kendaraan ke kiri, kanan dan lurus.
Setiap komponen dalam kemudi memiliki peranan penting sehingga laju kendaraan
dan arah ketika dibelokkan jadi lebih nyaman. Apa saja komponennya, langsung
saja cek.
Apa Saja Fungsi Komponen Sistem Kemudi
Sistem kemudi diciptakan untuk mengontrol arah sepeda motor agar jalannya sesuai
dengan keinginan pengemudi.
Tenaga yang dihasilkan untuk mengendalikan arah memanfaatkan tenaga tangan
yang diteruskan ke roda melewati batang kemudi serta garpu depan.
Jari-jari lingkaran yang dihasilkan kemudi sepeda motor ditentukan oleh besar atau
kecilnya sudut belok dari stang. Bisa juga ditentukan dari sudut kemiringan sepeda
motor ketika berbelok.
Selain untuk membuat kendaraan berbelok atau jalan lurus, komponen sistem
kemudi sepeda motor juga memiliki fungsi lain. Pertama untuk menyokong stang
dan garpu depan.
Selain sebagai penyokong stang, cek juga fungsi lainnya di halaman berikutnya.
Fungsi kedua adalah untuk menerima guncangan beban melalui garpu depan.
Fungsi ketiga adalah untuk menjaga keseimbangan dan konsistensi sepeda motor.
Sistem kemudi ini juga memiliki fungsi sebagai navigasi.
Oleh karena itulah pada stang motor dilengkapi dengan klakson, handle kopling,
handle gas dan rem serta tombol lampu. Tersedia juga kecepatan bensin dan masih
banyak lagi.

Macam-Macam Komponen Sistem Kemudi


Mengingat fungsinya yang begitu banyak, komponen di dalamnya harus dijaga dan
di cek secara berkala. Apa saja komponen yang perlu dijaga kondisinya sekaligus
pembentuk sistem kemudi motor, daftarnya berikut ini.
 Tangkai Kemudi

Disebut juga sebagai handlebar, komponen sistem kemudi sepeda motor ini memiliki
peranan yang besar untuk pegangan pengemudi dalam mengatur kendaraan.
Pemasangannya ada di jembatan garpu atas dan diikat oleh dudukan tangkai
kemudi. Perannya adalah sebagai dudukan lampu depan, kaca spion, tuas kopling,
rem depan dan holder saklar. Jenisnya terdiri menjadi dua yaitu:

 Tipe Tubular

Tipe yang pertama ini berbentuk pipa dan banyak digunakan untuk berbagai sepeda
motor seperti Suzuki A100.
Kenali juga tipe pressed steel di halaman berikutnya.

 Tipe Pressed Steel

Tipe yang kedua lebih sering digunakan sepeda motor tipe bebek . Bentuknya mirip
dengan tipe tubular dan yang membedakan diciptakan dari plat baja di press.
Lempengan baja dibentuk menjadi penutup lekukan dari batang kemudi dan
pengapit lampu depan serta speedometer.

 Jembatan Garpu Sisi Atas

Khusus sepeda motor dengan suspensi telescopic terdapat komponen jembatan


garpu atas atau penyambung. Fungsinya adalah sebagai pemegang garpu dan
dudukan tangkai kemudi.
Jembatan garpu sisi atas ini akan berfungsi sebagai dudukan tangkai kemudi yang
menyambungkan dengan poros kemudi. Tangkai kemudi juga akan disambungkan
dengan pemegang tangkai kemu.

 Pencapit Tangkai Kemudi

Komponen ini menjadi adalah pencapit tangkai kemudi yang berfungsi untuk
mengikat tangkai kemudi dengan jembatan garpu sisi atas serta pemegang tangkai
kemudi.

 Poros Kemudi

Disebut juga sebagai steering stem steering stem dan berfungsi menyambungkan
antara kemudi, roda depan, garpu depan dan kepala kerangka.
Cek juga dua komponen sistem kemudi lainnya di halaman selanjutnya.
Jalinan poros kemudi dengan kepala kerangka dilengkapi dengan peluru bantalan
yang bisa diatur tingkat kekerasannya serta mengendalikan berat entengnya
kemudi.
 Mur Penyetel, Peluru Bantalan, Cincin Dudukan Bola Peluru Atas dan
Bawah

Empat komponen ini bekerja sebagai dudukan poros kemudi serta kepala kerangka.
Kelancaran pergerakan bola peluru pada dudukannya bisa memberikan pengaruh
pada enteng tidaknya kemudi.

 Sil Penutup Debu, Kotoran dan Air

Fungsi dari sil adalah untuk menahan debu, air serta kotoran yang lainnya masuk di
bantalan peluru agar tidak mudah aus atau macet.
Jenis-Jenis Komponen Sistem Kemudi Sepeda Motor

Sistem kemudi sepeda motor terdiri dari dua jenis yaitu caster dan trail. Keduanya
diterapkan pada jenis motor yang berbeda. Berikut ini penjelasan dari masing-
masing tipenya.

 Kemudi Caster

Tipe yang pertama ini memiliki sudut kemiringan dari poros kemudi pada satuan
derajat. Pada saat garis sejajar poros kemudi ditarik maka akan didapatkan sudut
yang dihitung dan garis horizontal.
Ketika sudutnya kecil artinya akan memperpanjang jarak trail. Efeknya adalah
pengendalian motor jadi lebih baik pada jalanan lurus dengan kecepatan tinggi.
Hanya saja akan kurang enak ketika berada di kecepatan rendah dan menikung.

 Kemudi Trail

Tipe selanjutnya ini merupakan jarak antara titik potong dari garis melewati poros
kemudi pada jalan mendatar atau horizontal ke arah titik tumpu ban depan ketika di
atas jalan.
Bisa disimpulkan ketika sudut caster lebih besar maka jarak trail akan lebih kecil.
Keduanya, baik itu trail dan caster perlu diperhitungkan dengan matang karena
berhubungan erat pada pengaruh kestabilan sistem kemudi.
Gangguan yang Sering Muncul pada Komponen Sistem Kemudi
Semua komponen sistem kemudi sepeda motor bisa saja mengalami gangguan
sewaktu-waktu. Gangguan ini dapat dikenali oleh pengemudi dengan mudah
sehingga tidak perlu menunggu kerusakan parah baru Anda pergi ke bengkel.
Berikut ini beberapa ciri gangguan yang bisa dirasakan pada sistem kemudi.
Kemudi Terasa Lebih Berat
Gangguan yang pertama ini akan membuat tangan Anda cepat lelah, pasalnya
stang terasa lebih berat. Anda bisa merasa tekanan berat ini ketika berbelok atau
menikung tajam.
Apa yang menjadikan kemudi terasa berat,
Penyebabnya bisa beberapa hal, pertama adalah pemasangan mur steering
handle yang terlalu kencang. Padahal fungsi dari mur adalah memastikan as
kemudi telah terpasang baik, namun jika terlalu kencang bisa menimbulkan
kemudi terasa berat.
Penyebab selanjutnya adalah komponen sistem kemudi yakni steel bali
mengalami kerusakan. Komponen ini berwujud gotri dengan fungsi untuk
mengurangi gesekan serta membuat gerak as lebih ringan.
Jika gotri mengalami aus apalagi pecah maka pergerakan stang berbelok akan
berat. Penyebab ketiga adalah ketika bantalan cincin mengalami keausan.
Fungsi dari bantalan ini adalah rumah steel ball atau tempat gotri. Apabila
bantalan rumah rusak maka gotri tidak mampu bergerak dan kemudi jadi lebih
berat.

Kemudi Terasa Tertarik pada Satu Arah


Jenis gangguan yang kedua adalah sistem kemudi sepeda motor yang terasa
tertarik pada satu arah. Penyebabnya bisa karena roda depan dan belakang yang
tidak segaris.
Kedua adalah kaki garpu depan mengalami kebengkokan sehingga poros depan
menjadi bengkok.
Penyebab ketiga bisa karena poros depan bengkok karena benturan keras.
Keempat, bisa karena kabel gas atau kabel rem terjepit. Kelima adalah segitiga
dudukan stang mengalami kerusakan. Rajawali atau pemegang garpu depan
yang tidak simetris juga bisa jadi penyebabnya.

Mengenal Jenis Komponen Suspensi Sepeda Motor &


Fungsinya
Setiap motor sepeda dilengkapi dengan suspensi yang fungsi utamanya adalah
sebagai peredam getaran. Jadi apabila terjadi kerusakan pada suspensi Anda akan
merasa tidak nyaman ketika melewati jalan tidak rata.
Getaran yang tidak teredam nantinya dapat mempengaruhi tubuh dan komponen
mesin lainnya. Oleh karena itu komponen suspensi perlu dikenali jenisnya dan juga
dirawat dengan baik.
Anda sebagai pemilik sepeda motor perlu tahu bahwa suspensi memiliki beberapa
jenis dan komponen pembentuknya. Apa saja komponen ini bisa Anda kenali pada
artikel ini.
Jenis Komponen Suspensi yang Ada di Sepeda Motor
Suspensi pada sepeda motor lebih dikenal dengan istilah shockbreaker. Sesuai
dengan namanya shockbreaker ini dirancang secara khusus agar mampu meredam
getaran yang terjadi ketika motor melewati jalanan tidak rata.
Anda sebagai pengendara atau penumpang akan merasakan empuk ketika melewati
jalanan apapun. Hal ini berkat dua jenis komponen suspensi sepeda motor di bagian
depan dan belakang.
Berikut ini penjelasan dari masing-masing suspensi yang terdapat pada sepeda
motor.

1. Suspensi Depan
Disebut juga sebagai Front Suspension , jenis yang pertama ini diletakkan di bagian
depan dan memiliki dua jenis. Pertama adalah bottom link fork yang lebih banyak
digunakan untuk sepeda motor jenis lama.
Kedua adalah jenis suspensi telescopic fork yang lebih banyak digunakan sepeda
motor jenis bebek. Pada jenis yang kedua ini terdapat dua buah garpu yang ada
di steering yoke .
Garpu tersebut bekerja dengan memanfaatkan getaran pegas dan oli minyak. Pegas
akan menampung getaran dan benturan roda dari permukaan jalan. Sedangkan oli
garpu batang akan mencegah getaran agar tidak diputar ke kemudi.

Jenis ketiga adalah Upside Down yaitu suspensi yang digunakan untuk jenis motor besar.
Secara umum cara kerja dan bentuknya mirip dengan jenis garpu, hanya saja fluida rem dan
berada di bagian atas.

2. Suspensi Belakang

Disebut juga sebagai suspensi belakang yang letaknya di bagian roda belakang. Jenis
suspensi ini juga memiliki beberapa tipe. Pertama adalah twin shock yang memiliki bentuk H
dan di kedua sisi memiliki komponen sistem suspensi yang bagus meredam guncangan.
Dibandingkan jenis lainnya, suspensi ini lebih kuat menahan beban. Jenis yang kedua adalah
monoshock yang lebih sering digunakan untuk sepeda motor matic atau bebek biasa.
Kelebihannya adalah peredam dapat bekerja lebih stabil sehingga motor mudah dikendalikan
seperti ketika menikung. Dulunya monoshock hanya digunakan untuk motor balap namun
kini kegunaannya lebih meluas.
Jadi setiap sepeda motor selalu dilengkapi dengan kedua suspensi ini baik depan dan
belakang. Ketika motor melintasi jalanan tidak rata maka bagian stang dan bodi motor tidak
akan mendapat getaran parah.

Komponen pada Sistem Suspensi Sepeda Motor dan Fungsinya


Masing-masing jenis suspensi baik depan dan belakang memiliki komponen pembentuk yang
berhubungan. Komponen ini bisa saja mengalami kerusakan akibat penggunaan atau
penggunaan.
Anda perlu tahu apa saja komponen suspensi depan sepeda motor dan juga bagian belakang.
Sehingga tahu betul jika terjadi kerusakan dan harus melakukan penggantian komponen.

Komponen Suspensi Bagian Depan


Suspensi motor bagian depan biasanya yang paling sering rusak dibandingkan
belakang. Setidaknya ada tujuh komponen penting yang membentuknya sebagai
berikut ini.
1. Silinder Garpu
Komponen yang pertama ini memiliki fungsi sebagai wadah dari minyak
oli shockbreaker . Minyak pun harus segera diganti sehingga fungsi peredam kejut
dapat bekerja dengan baik.

2. Segel Oli
Komponen suspensi sepeda motor yang kedua adalah seal oli. Fungsi utamanya
adalah menjaga agar oli pada shock tidak keluar dari silinder garpu. Bagian ini
memang jarang rusak, namun tetap harus diperbaiki.
Biasanya kerusakan terjadi karena usia atau kotoran yang menempel. Lebih baik
untuk rutin membersihkan komponen ini agar masa pakainya berlangsung lebih
lama.

3. Segel Debu
Suspensi depan juga memiliki komponen seal debu yang akan menjaga agar
kotoran tidak masuk ke silinder garpu. Debu dapat mengkontaminasi minyak shock
sehingga menurunkan kemampuan meredam getaran.
Seal debu perlu dijaga agar tidak rusak dan harus dibersihkan secara rutin.

4. Tabung Garpu
Komponen suspensi yang selanjutnya ini memiliki fungsi untuk menciptakan sekat
atau ruang dari silinder garpu dengan tabung garpu.

5. Sumbat Cincin
Ada juga komponen cincin stopper yang sangat penting karena berfungsi sebagai
penahan oli shock agar tidak bergerak ke atas ketika terjadi tekanan.

6.Torak Garpu
Komponen ini memiliki fungsi untuk membagi ruang bawah antara bawah dan atas
torak garpu.

7.Baut Garpu
Selain itu ada baut garpu yang memiliki fungsi utama mencegah oli agar tidak keluar
dari shockbreaker .

8. Pegas Reaksi
Komponen ini memiliki fungsi utama menyerap serta menerima getaran dari roda
ketika melewati jalanan berlubang. Kinerjanya akan semakin berat ketika jalan lebih
rusak lagi.

9.Pegas Garpu
Fungsi utama dari komponen ini adalah untuk menahan torak bergerak ke atas.
Fungsi lainnya juga untuk meredam getaran saat roda melewati jalan berlubang.

Komponen Suspensi Bagian Belakang


Komponen suspensi sepeda motor pada bagian belakang memiliki bagian yang lebih
sedikit. Ada lima komponen yang memiliki fungsi berbeda sebagai berikut:

1. Jalan Piston
Komponen yang pertama ini dikenal juga sebagai poros dan memiliki fungsi sebagai
jalur penampang piston dan dudukan piston. Jarak pemasangan shockbreaker akan
disesuaikan dengan panjang dan pendeknya jalan piston.

2. Shim dan Piston

Komponen suspensi belakang yang selanjutnya adalah shims dan piston. Dua komponen yang
terpasang ini memiliki fungsi untuk mengatur sirkulasi oli di bagian dalam tabung.
Oleh karena itu oli bisa bekerja menyerap getaran dengan maksimal. Ketika shims dan piston
ini rusak maka kinerja shockbreaker sebagian besar bisa lumpuh.
2. Musim semi
Ketika Anda melihat shockbreaker belakang, komponen ini sangat mudah dilihat. Fungsi
utamanya adalah menahan beban kendaraan dan memudahkan proses rebound. Bentuknya
sendiri ulir dan lebih sering disebut sebagai per.
Pegas bekerja ketika motor membawa beban yang sangat berat. Namun jika terjadi terus
menerus spring juga bisa mengalami kerusakan.
3. Mata
Selanjutnya ada komponen yang disebut dengan mata. Komponen ini berbentuk bulan dan
bagian dalamnya terdapat karet. Bagian karet tersebut nantinya akan masuk ke baut
pemegang shockbreaker belakang.
4. Dukung-dukungan
Nama dari komponen ini cukup unik dan berbentuk tabung dan ada di luar shockbreaker
belakang. Fungsi utamanya adalah untuk tempat tampungan oli yang mengisi ruang shock.
Fungsi lainnya juga sebagai tabung pengisian gas nitrogen dan hanya digunakan pada
beberapa jenis motor saja.

Roda Dan Ban! Pengertian, Jenis, Balance Dll


Pengertian dan Fungsi Roda
Wheel atau roda terdiri dari pelek (rim) dan ban (tire).
Pelek berfungsi untuk menahan beban vertikal dan horizontal, beban pengereman dan beban-
beban lainnya yang tertumpu pada ban.
Sedangkan tire atau ban berfungsi untuk menopang seluruh berat kendaraan, bersentuhan
langsung dengan permukaan jalan dan memindahkan gerakan dan daya pengereman ke jalan
serta menyerap kejutan yang diterima dari permukaan jalan yang tidak rata. Ban dipasangkan
pada pelek roda.
Tusukan ban tubeless menggunakan kit tusukan mudah
digunakan.Saat ini, semua mobil yang dijual dengan ban tubeless
sebagai fitment standar.
Tipe Tapak Ban
Rib
Jalan rata, kecepatan tinggi> berbagai jenis mobil Tahanan putar
(rolling resistance) lebih kecil Kendaraan mudah dikendalikan Suara
yang ditimbulkan kecil Tenaga tariknya kurang baik
Lug
Jalan tidak rata, dan lunak > truk dan industri Tenaga tarik baik
Rolling resistance cukup tinggi Tread lebih mudah aus tidak merata
Suara lebih besar
Rib and lug
Jalan rata maupun tidak rata> sedan, truk kecil bus Kendaraan lebih
stabil Kemampuan pengendaraan dan pengereman lebih baik
Block jalan berlumpur dan bersalju
Kemampuan pengendaraan dan pengereman lebih baik
Mengurangi slip pada jalan berlumpur/ bersalju
Lebih cepat aus
Rolling resistance lebih besar
Pengertian Balance Roda
Balance Statis
Roda yang dalam kondisi tidak balance statis apabila pada roda
tersebut terdapat titik yang bagian itu menjadi terlalu berat atau terlalu
ringan. Spot masa pada ban akan menjadikan ban bergulir/ berputar
secara tidak merata. Kondisi ini megakibatkan saat roda berputar juga
timbul gerakan naik-turun pada porosnya.
Balance Dinamis
Balance dinamis terjadi ketika ada beban yang tidak merata pada satu
atau kedua sisi tengah lateral ban dan pelek, sehingga menghasilkan
goyangan sisi ke sisi ban, dengan kata lain roda meliuk atau berputar
sambil oleng, hall ini yang menyebabkan steer menjadi shimmy.

Anda mungkin juga menyukai