Tugas 4 (Revisi) Karya Ilmiah Fitriyani Khonitatun 857810378

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 13

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DAN MEDIA


POTONGAN LIDI PADA SISWA KELAS 1
Fitriyani Khonitatun1
Drs. H. Suroto, M.Pd.2
Elminasari Panjaitan, SPd., M.Pd.3

1
Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan, Universitas Terbuka
2
Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan, Perguruan
Tinggi Universitas Terbuka
3
Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan, Perguruan Tinggi
Universitas Terbuka

E-mail : [email protected] , [email protected] , [email protected]

ABSTRAK
Pelaksanaan riset guna mengetahui capaian hasil belajar pada mata pelajaran matematika
menggunakan metode demonstrasi dengan media potongan lidi pada siswa kelas 1 semester 2 SDIT
Bahrul Uluum. Riset ini dilakukan sebagai bentuk kolaborasi riset dengan melibatkan subyek 21
siswa. Proses himpunan data melalui 3 teknik yaitu observasi, tes dan dokumentasi. Tindakan
perbaikan pembelajaran ini dilakukan dalam 2 siklus yang masing-masing terdiri dari perencanaan,
tindakan, observasi, dan refleksi. Analisa data dilakukan melalui dua cara analisis data kualitatif
dan kuantitatif. Instrumen penelitian berupa soal dengan jumlah 10 buah soal uraian matematika
pada materi operasi hitung penjumlahan dan pengurangan. Hasil penelitian menerangkan
peningkatan hasil belajar dengan nilai rerata pada kegiatan prasiklus sebesar 60,5 dengan presentase
43%. Pada siklus pertama nilai rerata siswa mencapai 77,1 atau 67% siswa tuntas. Selanjutnya
siklus kedua nilai rerata meningkat hingga 86,7 atau 86% siswa tuntas. Hal tersebut menunjukkan
simpulan penggunaan metode demonstrasi dapat di manfaatkan untuk meningkatkan capaian hasil
belajar siswa kelas I SDIT Bahrul Uluum pada materi operasi hitung penjumlahan dan
pengurangan.
Kata kunci : Demonstrasi, Hasil belajar, Matematika, Operasi hitung

ABSTRAK
Carrying out research to determine learning outcomes in mathematics subjects using the
demonstration method using stick cutting media for students in class 1 semester 2 of SDIT
Bahrul Uluum. This research was conducted as a form of collaborative research involving
21 student subjects. The data collection process uses 3 techniques, namely observation,
testing and documentation. This learning improvement action is carried out in 2 cycles,
each consisting of planning, action, observation and reflection. Data analysis was carried
out in two ways, qualitative and quantitative data analysis. The research instrument was in
the form of questions with a total of 10 mathematical description questions on the
arithmetic operations of addition and subtraction. The research results show an increase
in learning outcomes with an average score for pre-cycle activities of 60.5 with a
percentage of 43%. In the first cycle the students' average score reached 77.1 or 67% of
students completed.
Furthermore, in the second cycle the average score increased to 86.7 or 86% of students
completed. This shows the conclusion that the use of the demonstration method can be
utilized to improve the learning outcomes of class I students at SDIT Bahrul Uluum on the
material of addition and subtraction arithmetic operations.
Keywords: Demonstration, learning outcomes, Mathematics, arithmetic operations

PENDAHULUAN

Pendidikan ialah proses dimana seseorang mengelaborasikan kemampuan sikap dan


bentuk perilaku lain dalam hidup bermasyarakat, proses sosial pada pengaruh lingkungan
yang terpilih dan terkontrol (khusus bagi pihak sekolah), hal tersebut bertujuan agar
seseorang mampu mengalami elaborasi kemampuan sosial dan kemampuan individu yang
optimal (Dirjen Dikti, 1983/1984 dalam Nurhuda, 2022).
Djamarah (Afandi, 2015) menyatakan bahwa belajar merupakan serangkaian kegiatan
jiwa raga guna mendapatkan suatu perubahan perilaku sebagai hasil dari pengalaman
individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif, dan
psikomotor. Sedangkan prestasi belajar matematika adalah hasil yang dicapai oleh siswa
dalam mengikuti pembelajaran matematika yang mengakibatkan perubahan pada diri
seseorang siswa berupa penguasaan dan kecakapan baru yang ditunjukkan dengan hasil
yang berupa nilai(Awaludin, 2021).
Salah satu mata pelajaran yang mempunyai peran penting pada jenjang sekolah dasar
adalah muatan pelajaran matematika. Pelajaran matematika di sekolah dinilai sangat
memegang peranan penting karena matematika dapat meningkatkan pengetahuan siswa
dalam berpikir secara logis, rasional, kritis, cermat, efektif, dan efisien (Arifah, dkk : 2019).
Matematika merupakan suatu bahan kajian yang memiliki objek abstrak dan disusun
melalui proses penalaran deduktif, yaitu kebenaran suatu konsep diperoleh sebagai akibat
logis dari kebenaran sebelumnya sudah diterima, sehingga keterkaitan antar konsep dalam
matematika bersifat sangat kuat dan jelas (Zuliatin, 2021).
Siswa kelas 1 sekolah dasar masih tahap belajarnya pada fase operasional konkrit,
karena itu media potongan lidi dan metode demonstrasi adalah salah satu metode yang
dapat di terapkan dalam pembelajaran di kelas 1. Metode demonstrasi adalah metode
mengajar dengan cara memperagakan barang, dan urutan melakukan suatu kegiatan, baik
secara langsung maupun melalui penggunaan media pengajaran yang relevan dengan
pokok bahasan atau materi yang sedang disajikan (Nahdi dalam Nurhaini, 2021). Media
atau alat bantu sebagai komponen yang berasal dari lingkungan sekitar siswa, yang dapat
memotivasi siswa untuk belajar dan sebagai alat yang digunakan untuk memberikan
rangsangan bagi siswa agar terjadi proses belajar. Manfaat media dalam proses
pembelajaran adalah memperlancar interaksi antara guru dengan siswa, sehingga kegiatan
pembelajaran akan lebih efektif dan efisien (Karo-Karo & Rohani, 2018) dan
menyenangkan khususnya di SDIT Bahrul Uluum. Salah satu usaha untuk menanggulangi
kesulitan belajar matematika tersebut ialah dengan cara menyajikan konsep matematika
disajikan dalam bentuk konkrit. Dilanjutkan pengarahan pada tahapan semi konkrit, dan
pada akhirnya siswa dapat berfikir dan memahami matematika secara abstrak (Sundayana,
2014:28).
Untuk bisa memberikan pengarahan yang tepat terhadap siswa guru perlu memahami
karakter yang dimiliki siswa. Lestari, Fipin., dkk (2020) menyatakan bahwa karakter ialah
suatu kepribadian yang menjadikan tipikal dalam cara berfikir dan bertindak yang melekat
pada diri seseorang. Tingkat pemahaman guru terhadap karakter siswa akan sangat
berpengaruh dalam memberikan pembelajaran yang bermakna bagi siswa. Sehingga
penerapan metode pembelajaran yang sesuai akan memberikan stimulus yang berguna
untuk keberhasilan pembelajaran.
Penerapan metode demonstrasi bertujuan memberikan keterampilan, mengurangi
penggunaan bahasa yang monoton, serta memudahkan siswa dalam memahami tentang
suatu proses atau kegiatan secara jelas karena disajikan berupa peragaan sehingga lebih
menarik dan efisien (Bunayya, 2021). Tujuan pembelajaran matematika di SD adalah
untuk mengembangkan kreativitas yang melibatkan imajinasi siswa dan penemuan-
penemuan dengan mengembangkan pemikiran divergen, rasa ingin tahu siswa untuk dapat
memprediksi atau berani melakukan percobaan.
Pembelajaran matematika pada materi operasi hitung penjumlahan dan pengurangan
belum menghasilkan capaian hasil yang optimal. Hal tersebut sesuai dengan observasi awal
peneliti pada kelas 1 SDIT Bahrul Uluum. Bukti hasil belajar menunjukkan nilat rerata
sebesar 60,5 atau 43%. Rendahnya hasil belajar operasi hitung siswa dipengaruhi oleh
psikologi siswa saat proses pembelajaran yaitu siswa terlihat tidak fokus, pasif, dan tidak
semangat dalam belajar. Hal ini disebabkan karena siswa beranggapan bahwa matematika
adalah pelajaran yang sulit dan menakutkan. Proses pembelajaran yang dilaksanakan guru
belum menggunakan metode dan media yang sesuai dengan keadaan siswa, sehingga siswa
sulit untuk menerima pembelajaran (Dadan Djuanda, 2018).
Penelitian Maryati (2018) menjelaskan bahwa penggunaan metode yang kurang
menarik siswa dalam pembelajaran akan menurunkan motivasi akibatnya siswa enggan
berpartisipasi saat berlangsungnya proses belajar sehingga memicu rendahnya pemahaman
terhadap materi yang disampaikan. Salah satu pola pembelajaran yang dijadikan solusi
untuk masalah tersebut ialah penggunaan pembelajaran metode demonstrasi.
Muhibbin Syah (Tini : 2020) menerangkan metode demonstrasi merupakan pola
mengajar dengan cara mengenakan alat peraga sebagai barang, kejadian, aturan, dan urutan
dalam suatu kegiatan, secara langsung ataupun dengan media pengajaran yang sesuai
dengan pokok pembahasan atau materi yang sedang disajikan. Tujuan metode demonstrasi
dalam pembelajaran berguna memperjelaskan makna konseptual dan menyajikan cara
menampilkan sesuatu atau proses terjadinya sesuatu. Berdasarkan uraian tersebut, maka
riset ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh metode demontsrasi terhadap hasil
belajar matematika materi operasi hitung penjumlahan dan pengurangan pada kelas I SDIT
Bahrul Uluum Tahun pelajaran 2023/2024.

METODE PENELITIAN

Pelaksanaan perbaikan tindakan kelas bertempat di kelas I SDIT Bahrul Uluum.


Waktu yang digunakan untuk riset belangsung pada bulan Mei 2024. Riset tindakan
kelas ini menggunakan subjek guru dan siswa kelas I di SDIT Bahrul Uluum Kecamatan
Wedi Kabupaten Klaten Tahun Ajaran 2023/2024. Riset tindakan kelas ini dilakukan
oleh pendidik didalam kelasnya melalui refleksi pembelajaran, kemudian merencanakan
tindakan perbaikan kegiatan belajar, analisa guna memperbaiki kinerja sebagai guru,
sehingga hasil capaian belajar siswa mengalami kenaikan. Perbaikan dan peningkatan
praktik pembelajaran di kelas dengan kualitas belajar yang efektif membuat siswa
memperoleh hasil yang lebih memuaskan dan sesuai dengan yang diharapkan.

Riset ini mengenai peningkatan operasi hitung penjumlahan dan pengurangan


dengan menggunakan metode demonstrasi dan media potongan lidi yang dilaksanakan
melalui beberapa tahapan, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.
Tahapan tersebut diamati sebagai satu siklus dengan bentuk desain pelaksanaan sebagai
berikut.
Gambar 1. Siklus PTK
Adapun penjelasan dari tahapan dalam riset tindakan kelas ini dijelaskan sebagai
berikut. Tahap perencanaan berisi kegiatan merancang rencana pelaksanaan pembelajaran,
materi, media dan instrumen tes yang akan digunakan. Selain itu, guru juga memberikan
perincian tentang pertanyaan 5w + 1h pada tindakan yang akan dilakukan. Tahap tindakan
(Action) adalah tahap mempraktikkan isi rancangan pembelajaran melalui pembelajaran
metode demonstrasi. Tahap Pengamatan (Observing) ialah kegiatan melakukan peninjauan
terhadap pelaksanaan tindakan yang dilakukan oleh pengamat guna mengumpulkan data
hasil penanganan yang telah dilaksanakan agar dapat dinilai dan dijadikan landasan bagi
observer dalam melakukan refleksi. Tahap Refleksi (Reflection) ialah peneliti melakukan
kegiatan evaluasi terhadap riset yang telah dilaksanakannya. Apabila ternyata hasil belum
sesuai dengan harapan, maka perlu diadakannya rancangan perbaikan pembelajaran,
modifikasi, dan penyusunan skenario baru guna siklus berikutnya. Adapun agenda
pelaksanaan pada riset ini dijelaskan sebagai berikut.
Tabel 1. Jadwal Pelaksanaan Riset
No Hari/Tanggal Siklus Keterangan
Pra
1. Kamis, 2 Mei Kegiatan observasi
2024 Siklus
1) Siswa diminta memperhatikan ketika
guru mendemontrasikan contoh operasi
hitung penjumlahan dan pengurangan
denga media potongan lidi .
Selasa, 7 Mei 2) Siswa di bagi menjadi kelompok diskusi
2. Siklus I
2024 untuk melakukan percobaan dengan
menyelesaikan lembar kerja kelompok
dengan media yang sudah disiapkan .
3) Siswa mempresentasikan hasil diskusi
dengan dibimbing guru.
1) Siswa diminta memperhatikan ketika
guru mendemontrasikan contoh operasi
hitung penjumlahan dan pengurangan
Sabtu, 11 Mei denga media potongan lidi di siklus ini
Siklus II
2024 dilakukan per siswa.
3.
2) Siswa yang sudah melakukan percobaan
diberikan LKS dengan media yang sudah
disiapkan untuk masing-masing siswa.
3) Setelah semua siswa mengerjakan
evaluasi guru mengajak siswa untuk
membuat simpulan pembelajaran yang
sudah
dilaksanakan.

Tahap perencanaan siklus 1 dilakukan persiapan pelaksanaan tindakan. Persiapan


tersebut adalah (a) Menyiapkan RPP dengan menggunakan motode pembelajaran
demontrasi dan membagi siswa menjadi beberapa kelompok diskusi. (b) Menyiapkan
media peraga yang akan di demonstrasikan dalam kegiatan pembelajaran (c) Menyusun
soal pre test dan post test untuk mengukur pengetahuan siswa sebelum serta sesudah
pelaksanaan pembelajaran. (d) Menyusun lembar observasi guru dan siswa dalam
pembelajaran.
Pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus pertama dilaksanakan pada hari Selasa,
7 Mei 2024 dari jam 07.00 - 08.10 WIB. Kegiatan guru mengucapkan salam lalu
mengkondisikan kelas, dilajutkan apersepsi dan menjelaskan tujuan pembelajaran materi
operasi hitung. Peserta didik menyimak demonstrasi contoh operasi hitung penjumlahan
dan pengurangan denga media potongan lidi yang disajikan oleh guru. Pada kegiatan inti
siswa dibimbing guru melakukan diskusi kelompok mengenai penyelesaian masalah
kontekstual operasi hitung dengan media potongan lidi. Setelah selesai siswa arahkan
untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompok di depan kelas. Pada akhir pembelajaran
siklus pertama siswa dan guru melakukan evaluasi dan penilaian dilanjutkan refleksi
pembelajaran yang telah berlangsung. Pengamatan pada perbaikan pembelajaran
menggunakan simulasi demonstrasi media gambar pada siklus pertama meliputi
pengamatan pada penilaian pengetahuan.
Pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus kedua dilaksanakan pada hari Sabtu, 11
Mei 2024 dari jam 07.00-08.10 WIB. Kegiatan pendahuluan guru membuka pembelajaran
dengan salam pembuka, apersepsi dan kemudian menjelaskan tujuan pembelajaran
materi operasi hitung penjumplahan dan pengurangan. Guru mendemonstrasikan contoh
operasi hitung penjumlahan dan pengurangan dengan media potongan lidi dan siswa
diminta mengikuti. Pada kegiatan inti setelah siswa memperhatikan apa yang sudah guru
sajikan. Guru membimbing siswa untuk menyelesaikan masalah kontekstual dalam lembar
kerja kelompok yang telah disiapkan. Setelah selesai siswa arahkan untuk
mempresentasikan hasil diskusi kelopok di depan kelas dan dipraktikkan cara menghitung
penjumlahan dan pengurangan menggunakan media potongan lidi. Diakhir pembelajaran
siklus kedua siswa dan guru melakukan evaluasi, dan dilanjutkan refleksi pembelajaran
yang telah dilaksanakan.

Teknik dalam penghimpunan data ialah menggunakan lembar observasi dan tes.
Data yang ditelaah oleh peneliti menggunakan teknik deskriptif kualitatif dan kuantitatif.
Data kualitatif diperoleh dari hasil observasi sedangkan data kuantitaif diperoleh dari hasil
tes. Proses menelaah data kuantitatif dilaksanakan dengan mempertimbangkan persentase
ketuntasan belajar dengan rumus sebagai berikut.
Keterangan
P = Nilai persentase
N = Total siswa yang mencapai KKM
F = Total keseluruhan siswa

Hasil belajar siswa dinyatakan berhasil jika rerata nilai kelas diatas KKM yaitu
70. Pembelajaran dapat dinyatakan berhasil jika 80 % siswa bisa memperoleh nilai diatas
KKM. Riset ini menggunakan alat tes hasil capaian belajar dalam bentuk esai. Tes
hasil belajar berisikan 10 buah tes uraian matematika materi operasi hitung penjumlahan
dan pengurangan. Kriteria keberhasilan penilaian pengetahuan siswa dapat diamati pada
tabel berikut.
Tabel 2. Keberhasilan Pengetahuan Kriteria ketuntasan Minimal (KKM)
Kriteria ketuntasan Predikat Kualifikasi

90-100 Sangat Baik(A) Tuntas

80-89 Baik(B) Tuntas

70-79 Cukup(C) Tuntas

< 70 Kurang(D) Tidak tuntas

HASIL DAN PEMBAHASAN

Sebelum dilaksanakannya riset, terlebih dahulu peneliti dan teman sejawat


melakukan observasi secara langsung pada pelajaran matematika tentang materi operasi
hitung penjumlahan dan pengurangan dengan jumlah subjek siswa 21 anak. Hasil
observasi kegiatan pembelajaran matemaika di kelas I materi materi operasi hitung
penjumlahan dan pengurangan ditemukan bahwa pembelajaran yang dilakukan tanpa
menggunakan metode dan media yang sesuai membuat pembelajaran kurang menarik.
Selain itu siswa juga kurang terinspirasi dalam mengikuti pembelajaran yang berlangsung
akibatnya siswa kurang antusias dalam mengikuti proses pembelajaran. Berikut disajikan
hasil belajar prasiklus dalam bentuk tabel.
Tabel 3. Hasil Nilai Siswa pada Tahap pra siklus
Komponen Hasil
Total siswa 21
Nilai Siswa tertinggi 100
Nilai Siswa terendah 30
Nilai Rata-rata Siswa 60,5
Total Siswa Tuntas 9
Total siswa belum tuntas 12
Prosentase Siswa Tuntas 43%
Prosentase Siswa Belum Tuntas 57%

Ketuntasan hasil belajar atau siswa yang meraih nilai KKM dalam kegiatan
pembelajaran pra tindakan ialah 43% atau sebanyak 9 siswa dan yang mencapai
ketuntasan hasil belajar 57% atau 12 siswa yang belum tuntas dengan hasil nilai rerata
60,5. Berdasarkan pengamatan peneliti berdiskusi dan melakukan refleksi dengan
pengamat guna melakukan tindakan perbaikan pada siklus pertama dengan menerapkan
metode demonstrasi pada pembelajaran matematika materi operasi hitung penjumlahan
dan pengurangan menggunakan metode demonstrasi dan media potongan lidi pada siswa
kelas 1 SDIT Bahrul Uluum.
Berdasarkan pengamatan pada kegiatan prasiklus peneliti melakukan perbaikan
pembelajaran menggunakan metode demonstrasi pada siklus pertama, maka diperoleh
hasil sebagai berikut.
Tabel 4. Hasil Nilai Siswa pada Tahap Siklus 1
Komponen Hasil
Total siswa 21
Nilai Siswa tertinggi 100
Nilai Siswa terendah 50
Nilai Rerata Siswa 77,1
Total Siswa Tuntas 14
Total siswa belum tuntas 7
Prosentase Siswa Tuntas 67%
Prosentase Siswa Belum Tuntas 33%

Persentase tindakan siklus pertama meraih peningkatan sebesar 67% atau ada 14
siswa yang memenuhi capaian ketuntasan hasil belajar dan 33 % atau 7 siswa yang belum
memenuhi capaian KKM. Hasil rerata pra tindakan sebesar 60,5 meningkat menjadi 77,1
pada siklus pertama. Sehingga peneliti melanjutkan tindakan siklus kedua dengan urutan
yang sama dengan siklus sebelumnya. Hasil persentase siklus kedua meraih ketuntasan
hasil belajar sebanyak 18 siswa dari keseluruhan 21 siswa. Berikut tabel ketuntasan hasil
pada siklus kedua.
Tabel 5. Hasil Nilai Siswa pada Tahap Siklus kedua
Komponen Hasil
Total siswa 21
Nilai Siswa tertinggi 100
Nilai Siswa terendah 70
Nilai Rerata Siswa 86,7
Total Siswa Tuntas 18
Total siswa belum tuntas 3
Prosentase Siswa Tuntas 86%
Prosentase Siswa Belum Tuntas 14%

Dari bukti data diatas menyuratkan bahwa hasil capaian belajar penggunaan metode
demonstrasi dapat menaikkan tingkatan hasil belajar siswa mata pelajaran matematika
terlihat pada siklus kedua telah mencapai tujuan dan harapan yang diinginkan. Data
tersebut terlihat sebanyak 18 siswa telah memenuhi nilai capaian KKM. Sehingga peneliti
memberi simpulan perbaikan pembelajaran dianggap selesai dan berhasil. Maka
perbaikan tindakan tidak perlu dilanjutkan ke siklus ketiga. Berikut disajikan diagram
perbandingan persentase dan rerata nilai hasil capaian belajar dari prasiklus, siklus
pertama, dan siklus kedua.

Persentase Ketuntasan Belajar pada


Prasiklus, Siklus I, dan Siklus II
Prasiklus Siklus I Siklus II
100% 86%
80% 67%
57%
60%
43%
40% 33%
20% 14%

0%
Siswa Tuntas Siswa Belum Tuntas

Gambar 2. Presentase Hasil Belajar Prasiklus ,Siklus 1, dan Siklus 2


Diagram Nilai Rerata Hasil Belajar pada
Prasiklus, Siklus I, dan Siklus II
100
90 86.7
80 77.1
70 60.5
60
50
40
30
20
10
0
Prasiklus Siklus I Siklus II

Gambar 3. Diagram Nilai Rerata Hasil Belajar pada Prasiklus, Siklus 1, dan Siklus 2

Berdasarkan bukti data di atas Tahap kegiatan pra siklus jumlah siswa yang tuntas
hanyalah 9 siswa atau 43%, sedangkan siswa yang belum tuntas adalah 12 orang atau 53%
dengan nilai rerata 60,5. Pada siklus pertama hasil belajar siswa meningkat dengan total
siswa yang tuntas adalah 14 siswa atau 67% dari jumlah siswa 21 siswa dengan nilai rerata
adalah 77,1. Pada siklus kedua total siswa yang tuntas adalah 18 siswa atau 86% dengan
nilai rerata 86,7. Sehingga penggunaan metode demonstrasi dengan peraga potongan lidi
dapat menaikkan target capaian KKM pada pembelajaran matematika materi operasi hitung
penjumlahan dan pengurangan pada siswa kelas 1 SDIT Bahrul Uluum Tahun Pelajaran
2023/2024.

SIMPULAN DAN SARAN

Berlandasan dari hasil riset serta pembahasan dapat diberikan simpulan bahwa
pembelajaran penggunaan metode demonstrasi pada muatan pelajaran matematika materi
operasi hitung penjumlahan dan pengurangan dapat memberi kenaikan tingkatan hasil
capaian belajar siswa kelas 1 SDIT Bahrul Uluum Tahun Pelajaran 2023/2024. Hasil belajar
pra siklus menunjukkan nilai rerata 60,5 dengan ketuntasan belajar sebesar 43%. Pada siklus
1 hasil belajar meningkat menjadi 77,1 dengan presentase 67%. Kemudian pada siklus 2
nilai rata-rata siswa menyentuh angka 86,7 dengan presentasi ketuntasan 86%.

Hasil riset menggunakan metode ini seyogyanya dapat dilanjutkan oleh para guru
untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam mengerjakan soal tentang kegiatan membaca
dan menulis puisi khususnya pada pembelajaran matematika. Guru senantiasa menggunakan
model pembelajaran yang bervariasi sehingga siswa mudah dalam pemahaman materi
pelajaran yang selanjutnya akan meningkatkan prestasi belajar siswa dengan sendirinya akan
meningkatkan mutu pendidikan sekolah. Bagi peneliti yang tertarik dan ingin melakukan
pengkajian dengan pendekatan model demonstrasi dapat menggunakan pengkajian ini
sebagai acuan guna pengkajian dengan pokok bahasan yang berbeda yang bermanfaat bagi
pengembangan ilmu pengetahuan.

DAFTAR PUSTAKA

Afandi,M., dkk(2015). Model dan Metode Pembelajaran di Sekolah. Semarang: UNISSULA


PRESS
Arifah, U., dkk (2019). Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Melalui Model
Brain Based Learning Berbantuan Powtoon. PRISMA, Prosiding Seminar Nasional
Matematika, 2, 718-723.
Awaludin, A.A.(2021). Teori Dan Aplikasi Pembelajaran Matematika Di SD atau MI. Aceh:
Yayasan Penerbit Muhammad Zaini.
Bunayya., (2021). Meningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Penggunaan Metode
Demonstrasi Dengan Media Potongan Lidi Pada Pelajaran Matematika Di Kelas 1.
Jurnal PGMI STIT Al-Ittihadiyah Labuhanbatu Utara.
Karo-Karo, Rohani, (2018). Manfaat Media dalam Pembelajaran. Jurnal Pendidikan
Matematika
Lestari, Fipin., dkk (2020). Memahami Karakteristik Anak. Madiun: Junitawati CV Baifa
Cendekia Indonesia.
Maryati, T (2020). Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Bahasa Indonesia. Jurnal Pendidikan DEWANTARA: Media Komunikasi, Kreasi
Dan Inovasi Ilmiah Pendidikan, 6(2), 22–31.
Nahdi, dkk (2018). Upaya Peningkatan pemahaman konsep siswa melalui penerapan metode
demontrasi pada mata pelajaran IPA. Jurnal Cakrawala Pendas
Nurhaini., (2021). Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Dengan Menggunakan Metode
Demonstrasi Dan Media Potongan Lidi. Jurnal Global Edukasi Vol. 4, No. 4, hlm.
247 – 252
Nurhuda. (2022). Landasan Pendidikan. Malang: Ahlimedia Press.
Sundayana, R. (2014). Media Dan Alat Peraga Pembelajaran Matematika. Bandung: Al
Fabeta.
Tini, (2020). Penerapan Metode Pembelajaran Demonstrasi untuk Meningkatkan Motivasi
dan Hasil Belajar Operasi Hitung Penjumlahan dan Pengurangan pada Siswa Kelas
1. Journal indonesia JIGI: Jurnal Ilmiah Guru Indonesia
Zuliatin, Luluk (2021). Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Mapel
Matematika pada Siswa Kelas 2. Educational Technology Journal Penerapan.

Anda mungkin juga menyukai