Isu Sepekan III PUSLIT Maret 2024 1957

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 2

Bidang Kesra, Komisi IX

TANTANGAN PENANGGULANGAN
TUBERKULOSIS DI INDONESIA
Pusat Analisis Keparlemenan
Badan Keahlian Setjen DPR RI
Isu Sepekan

Nur Sholikah Putri Suni


Analis Legislatif Ahli Muda
[email protected]

Isu dan Permasalahan


Hari tuberkulosis sedunia yang diperingati setiap tanggal 24 Maret bertujuan untuk
meningkatkan kesadaran masyarakat tentang epidemiologi, gejala, pencegahan, diagnosis, dan
pengobatan tuberkulosis (TBC). Disamping itu, hari TBC menjadi kesempatan untuk
meningkatkan penyebarluasan informasi dan mendorong semua pihak aktif terlibat dalam
penanggulangan TBC.

TBC merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis
terutama menyerang paru-paru. Penyakit ini menyebar melalui udara ketika orang terinfeksi
sedang batuk, bersin, berbicara melepaskan droplet yang meyebar ke udara dan dihirup orang
lain. TBC masih menjadi masalah kesehatan utama di seluruh dunia, termasuk di Indonesia.
Menurut World Health Organization (WHO), TBC menjadi salah satu dari sepuluh penyebab
kematian terbesar di dunia.

Berdasarkan global TBC report tahun 2023, Indonesia berada pada posisi kedua dengan jumlah
Maret

beban kasus TBC terbanyak di dunia setelah India. Sedangkan berdasarkan data dari
(18 s.d. 24 Maret 2024)

Kementerian Kesehatan, terjadi tren peningkatan kasus TBC tahun 2023 di Indonesia yaitu
mencapai sekitar 1.060.000 kasus dan terdapat 134.000 kematian. Peningkatan kasus TBC
harus menjadi perhatian terutama pada anak yang melonjak hingga tiga kali dibandingkan
tahun-tahun sebelumnya. Peningkatan kasus TBC yang terjadi pada tahun 2023 merupakan
Minggu ke-3

dampak pandemi Covid-19 dimana anak menjadi jarang diimunisasi dan adanya pasien TBC
dewasa yang belum selesai berobat kemudian menularkan ke anak-anak.

Penanggulangan TBC di Indonesia dihadapkan pada sejumlah tantangan yang kompleks yaitu
pertama, keterbatasan akses terhadap layanan kesehatan yang berkualitas terutama di
pedesaan dan wilayah terpencil. Hal ini dapat menghambat upaya pencegahan, diagnosis, dan
pengobatan TBC. Kedua, keterbatasan sumber dana, tenaga medis, dan infrastruktur kesehatan
yang dapat membatasi kemampuan pemerintah untuk menyediakan layanan pencegahan dan
pengobatan yang memadai. Ketiga, ketidaksempurnaan sistem pencatatan dan pelaporan kasus
TBC yang dapat menyulitkan pemantauan dan evaluasi program, serta mengganggu upaya
2024

pengendalian penyakit. Keempat, sulitnya memantau kepatuhan pasien terhadap pengobatan.


Banyak faktor yang memengaruhi kepatuhan pasien, antara lain aksesibilitas layanan
kesehatan, efek samping obat, stigma sosial, dan masalah sosial ekonomi. Kelima,
perkembangan TBC yang resisten terhadap obat, sehingga mempersulit pengobatan dan
meningkatkan risiko penyebaran TBC. Keenam, kurangnya kesadaran masyarakat tentang TBC,
termasuk gejala, cara penularan, dan pentingnya pencegahan dan pengobatan. Ketujuh, TBC
sering kali terjadi bersama dengan penyakit lain, seperti HIV/AIDS yang dapat memperbanyak
prognosis dan meningkatkan kompleksitas penanganan kasus.
Dalam menghadapi sejumlah tantangan tersebut, Pemerintah telah berkomitmen untuk
Bidang Kesra, Komisi IX mengendalikan TBC dengan berbagai program dan kebijakan. Sistem deteksi dini dan
pengobatan kasus TBC aktif berperan penting untuk mencegah penularan. Selain itu,
pencegahan dilakukan melalui vaksinasi. Salah satu vaksin TBC adalah Baciillus Calmette-Guerin
(BCG), vaksin ini telah digunakan secara luas di Indonesia sebagai program imunisasi nasional.
BCG terbukti efektif dalam mencegah TBC paru-paru berat pada anak, tetapi efektivitasnya
untuk mencegah TBC pada orang dewasa masih menjadi perdebatan. Oleh sebab itu, saat ini
Isu Sepekan

Indonesia tengah berupaya mengembangkan vaksin TBC baru.

Strategi penanggulangan TBC tidak cukup dengan pendekatan sektor kesehatan saja akan
tetapi harus melibatkan multisektor dengan berbagai intervensi pengendalian faktor risiko.
Untuk mengatasi tantangan ini, diperlukan pendekatan yang komprehensif yang melibatkan
berbagai pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, lembaga kesehatan, organisasi non-
pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta. Upaya pencegahan yang lebih baik, perbaikan
akses layanan kesehatan, peningkatan kesadaran masyarakat, peningkatan pemantauan dan
pelaporan melalui digitalisasi sistem layanan TBC, serta inovasi dalam diagnosis dan
pengobatan TBC akan menjadi kunci dalam memerangi TBC di Indonesia.

Hari TBC sedunia menjadi momentum untuk dapat meningkatkan komitmen


bersama untuk mengakhiri epidemi TBC guna mencapai tujuan akhir yaitu dunia
Atensi DPR

terbebas dari TBC. Indonesia memiliki komitmen yang tinggi untuk mengeliminasi
TBC pada tahun 2030 sejalan dengan target yang ditetapkan Sustainable
Development Goals (SDGs). Oleh sebab itu, Komisi IX DPR RI perlu melakukan
langkah-langkah sebagai berikut:
1. Mendorong Kementerian Kesehatan untuk mengevaluasi program
penanggulangan TBC di Indonesia sehingga kasus TBC dapat dieleminasi.
Maret

2. Memastikan dan mendorong pemerintah untuk meningkatkan komunikasi,


(18 s.d. 24 Maret 2024)

edukasi, serta informasi terkait penanggulangan TBC.


3. Mengalokasikan anggaran yang memadai untuk program-program TBC.
4. Memantau kinerja pemerintah dalam mengimplementasi program-program
TBC dan mengidentifikasi kendala-kendala yang terjadi.
Minggu ke-3

Sumber
antaranews.com, 24 Maret 2024;
kemkes.go.id, 18 Maret 2024;
liputan6.com, 24 Maret 2024; dan
who.int, 24 Maret 2024.
2024

Polhukam Ekkuinbang Kesra


Prayudi Juli Panglima S. Yulia Indahri

IsuSepekan EDITOR Novianto M. Hantoro


Ahmad Budiman
Sri Nurhayati Q.
Sulasi Rongiyati
Nidya W. Sayekti
Trias Palupi K.
Luthvi Febryka Nola

Koordinator Sali Susiana Ariesy Tri Mauleny


Polhukam Puteri Hikmawati Dewi Sendhikasari D. Anih S. Suryani Mohammad Teja
Ekkuinbang Sony Hendra P.
Kesra Hartini Retnaningsih Layouter Sita Hidriyah
Noverdi Puja S.
Teddy Prasetiawan
T. Ade Surya
Masyithah Aulia A.
Nur Sholikah P.S.
Fieka Nurul A.

https://pusaka.dpr.go.id @pusaka_bkdprri ©PusakaBK2024 Yosephus Mainake

Anda mungkin juga menyukai