Kak Fisik Perpipaan Kota Prabumulih
Kak Fisik Perpipaan Kota Prabumulih
Kak Fisik Perpipaan Kota Prabumulih
FISIK
1. Latar Belakang
Setiap pelaksanaan konstruksi fisik pembangunan, pemeliharaan, dan/atau
pembongkaran bangunan sipil pengolahan air bersih yang dilakukan oleh kontraktor
pelaksana harus dilaksanakan menggunakan bahan dan peralatan yang baik, metode kerja
yang sesuai dengan kaidah-kaidah konstruksi bangunan dan menggunakan tenaga kerja
yang berkualifikasi baik sehingga seluruh persyaratan pembangunan sebagaimana
ditetapkan dalam spesifikasi teknis dapat terpenuhi sehingga mampu menghasilkan
bangunan negara yang memadai dan layak diterima menurut kaidah, norma serta tata laku
profesional.
Sejalan dengan konsep pembangunan berkelanjutan yang mengamanatkan terciptanya
lingkungan yang harmonis dengan menempatkan aspek lingkungan sebagai bagian penting
yang tidak terpisahkan terhadap pembangunan fasilitas pelayanan masyarakat yang
mengedepankan unsur keamaan dan kenyamanan, pekerjaan yang dilaksanakan adalah
bagian dari lingkup kegiatan Bidang Perumahan Dinas Perumahan dan Kawasan
Permukiman Provinsi Sumatera Selatan, Penyelenggaraan Jaringan Perpipaan Kota
Prabumulih.
Pelaksanaan proses pembangunan pekerjaan harus memenuhi peraturan dan ketentuan
yang berlaku, baik di pusat maupun daerah, antara lain :
1) Undang – Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi.
2) Peraturan Pemerintah RI Nomor 22 Tahun 2017 tentang Peraturan Pelaksanaan UU
No. 2 Tahun 2017.
3) Peraturan Presiden RI Nomor 16 Tahun 2018 tanggal 22 Maret 2018 tentang Tentang
Pengadaan Pengadaan Barang / Jasa Pemerintah.
4) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumah dinasan Rakyat Nomor :
28/PT/PRT/2016 tanggal 1 Agustus 2016 tentang Pedoman Analisa Harga Satuan
Pekerjaan Bidang Pekerjaan Umum.
5) Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor :
897/KPTS/M/2017 tanggal 13 November 2017 tentang Besaran Remunerasi Minimal
Tenaga Kerja Konstruksi pada Jenjang Jabatan Ahli untuk Layanan Jasa Konsultansi
Konstruksi.
6) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor : 21/PRT/M/2019
tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi .
2
Kerangka Acuan Kerja (KAK)
7) Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat nomor:
11/SE/M/2019 tentang Petunjuk Teknis Biaya Penyelenggaraan Sistem Manajemen
Keselamatan Kerja,
8) Peraturan Presiden No. 12 Tahun 2021 tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden
Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.
9) Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Nomor 12 Tahun
2021 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Melalui
Penyedia.
3. Sasaran
Target/sasaran yang ingin dicapai dalam pengadaan pekerjaan kontstruksi, yaitu :
4. Lokasi Pekerjaan
Pekerjaan Penyelenggaraan Jaringan Perpipaan Kota Prabumulih ini akan dilaksanakan di
Kota Prabumulih.
5. Sumber Pendanaan
Sumber dana untuk pekerjaan ini adalah berasal dari DPA Pemerintah Provinsi Sumatera
Selatan Tahun Anggaran 2024 dengan rincian sebagai berikut:
3
Kerangka Acuan Kerja (KAK)
Pagu Anggaran : Rp 400.000.000 (Empat Ratus Juta Rupiah) Termasuk pajak PPH
dan PPn dibebankan pada (DPA) Dinas Perumahan dan Kawasan
Permukiman Provinsi Sumatera Selatan.
Pengaturan pembiayaan adalah sesuai dengan apa yang telah disepakati dalam perjanjian
pekerjaan/kontrak. Besarnya biaya Kontraktor merupakan biaya tetap dan pasti.
7. Data Dasar
Rencana Kerja dan Syarat Teknis, Gambar Kerja dan Bill of Quantity terlampir.
8. Lingkup Pekerjaan
Lingkup kegiatan Penyelenggaraan Jaringan Perpipaan Kota Prabumulih terbatas pada
kegiatan-kegiatan berikut:
a. Lingkup Kegiatan adalah : Penyelenggaraan Jaringan Perpipaan di Kota Prabumulih
b. Ruang lingkup/batasan lingkup pengadaan adalah Penyelenggaraan Jaringan Perpipaan
Kota Prabumulih. Tahap yang akan dilaksanakan adalah :
1) Pekerjaan Persiapan
2) Pekerjaan Pemasangan Pipa
c. Melakukan pemeriksaan dan penilaian dokumen untuk pelaksanaan konstruksi fisik, baik
dari segi kelengkapan maupun segi kebenarannya.
d. Menyusun program kerja yang meliputi jadwal waktu pelaksanaan, jadwal pengadaan
bahan, jadwal penggunaan tenaga kerja dan jadwal penggunaan peralatan berat.
e. Melaksanakan persiapan di lapangan sesuai dengan pedoman pelaksanaan.
f. Menyusun gambar pelaksanaan (shop drawing) untuk pekerjaan-pekerjaan yang
memerlukannya.
g. Melaksanakan pekerjaan konstruksi fisik di lapangan sesuai dengan dokumen
pelaksanaan.
h. Melaksanakan pelaporan pelaksanaan konstruksi fisik, melalui rapat-rapat lapangan,
laporan harian, laporan mingguan, laporan bulanan, laporan kemajuan pekerjaan,
laporan persoalan yang timbul/dihadapi dan surat-menyurat.
4
Kerangka Acuan Kerja (KAK)
i. Membuat gambar-gambar yang sesuai dengan pelaksanaan di lapangan (as built
drawing) yang selesai sebelum serah terima, setelah disetujui oleh konsultan pengawas
konstruksi dan diketahui oleh konsultan perencana konstruksi;
j. Melaksanakan perbaikan kerusakan-kerusakan yang terjadi di masa pemeliharaan
konstruksi.
11. Masukan
Untuk melaksanakan tugasnya Kontraktor harus mencari informasi yang dibutuhkan selain
dari informasi yang diberikan oleh Pemberi Tugas termasuk melalui Kerangka Acuan Kerja
ini. Kontraktor harus memeriksa kebenaran informasi yang digunakan dalam pelaksanaan
tugasnya, baik yang berasal dari Pemberi Tugas, maupun yang dicari sendiri.
Kesalahan/kelalaian pekerjaan sebagai akibat dari kesalahan informasi menjadi tanggung
jawab Kontraktor Pelaksana.
12. Keluaran
Keluaran yang dihasilkan oleh Kontraktor berdasarkan Kerangka Acuan Kerja ini adalah lebih
lanjut akan diatur dalam surat perjanjian, yang minimal meliputi :
a. Hasil produk keluaran kontraktor adalah tercapainya pelaksanaan pekerjaan yang sesuai
dengan produk perencanaan.
b. Rencana kerja pelaksanaan fisik, meliputi rencana penempatan bahan, suplai material
dan antisipasi keterlambatan material yang diadakan.
c. Tercapainya pelaksanaan pekerjaan yang sesuai dengan produk perencanaan.
d. Dokumen hasil pelaksanaan konstruksi, meliputi :
1) Rencana kerja pelaksanaan fisik, meliputi rencana penempatan bahan, supply
material dan antisipasi keterlambatan material yang diadakan.
2) Gambar-gambar yang sesuai dengan pelaksanaan (shop drawing dan as built
drawing) hardcopy sebanyak 3 set, softcopy Autocad dan file scan yang telah
ditandatangani pengesahan.
6
Kerangka Acuan Kerja (KAK)
3) Kontrak kerja pelaksanaan konstruksi fisik, pekerjaan Penyelenggaraan Jaringan
Perpipaan Kota Prabumulih beserta segala perubahan/addendumnya.
4) Laporan harian, mingguan, bulanan yang dibuat selama pelaksanaan konstruksi
fisik, laporan akhir konstruksi, Backup Volume dan foto dokumentasi proyek
(masing-masing 3 set) dalam bentuk hardcopy dan softcopy file scan yang telah
ditandatangani pengesahan.
5) Berita acara perubahan pekerjaan, pekerjaan tambah/kurang (jika ada), serah
terima I dan II, pemeriksaan pekerjaan, dan berita acara lain yang berkaitan
dengan pelaksanaan konstruksi fisik.
7
Kerangka Acuan Kerja (KAK)
Berikut daftar personil penunjang yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan:
NO. Tenaga Jumlah Pendidikan Pengalaman Sertifikat
Terampil Min. Min. Kompetensi Kerja
1. Tukang Pasang 1 Min. SMA / 1 Tahun Ijazah
Pipa Sederajat
2. Juru Gambar 1 Min. SMA / 1 Tahun Ijazah
Sederajat
8
Kerangka Acuan Kerja (KAK)
Program kerja secara keseluruhan harus mendapatkan persetujuan dari Pemberi Tugas,
setelah sebelumnya dipresentasikan oleh Kontraktor dan mendapatkan pandangan /
pertimbangan teknis dari Pemberi Tugas.
18. Laporan
a. Laporan Harian
Untuk kepentingan pengendalian dan pengawasan pelaksanaan pekerjaan, seluruh
aktifitas kegiatan pekerjaan di lapangan dicatat di dalam buku harian lapangan (BHL)
sebagai laporan harian pekerjaan berupa rencana dan realisasi pekerjaan harian.
Buku Harian Lapangan (BHL) berisi:
1) Kuantitas dan macam bahan yang berada di lapangan.
2) Penempatan tenaga kerja untuk tiap dan macam tugasnya.
3) Jumlah, jenis, dan kondisi peralatan.
4) Kuantitas dan kualitas jenis pekerjaan yang dilaksanakan.
5) Keadaan cuaca termasuk hujan, banjir dan peristiwa alam lainnya yang berpengaruh
terhadap kelancaran pekerjaan.
6) Perintah/petunjuk yang penting dari Kepala Satuan Kerja, Kontraktor Pelaksana, dan
Konsultan Supervisi.
7) Catatan-catatan lain yang berkenaan dengan pelaksanaan.
b. Laporan Mingguan
Laporan minggguan dibuat setiap minggu yang terdiri dari rangkuman laporan harian dan
berisi hal kemajuan fisik pekerjaan dalam periode satu minggu, serta hal-hal penting yang
perlu dilaporkan.
c. Laporan Bulanan
Laporan bulanan dibuat setiap bulan yang terdiri dari rangkuman laporan mingguan dan
berisi hal kemajuan fisik pekerjaan dalam periode satu bulan, serta hal-hal penting yang
perlu dilaporkan.
19. Penutup
Demikian Kerangka Acuan Kerja ini dibuat dan disampaikan untuk dimaklumi dan
dipergunakan sebagaimana mestinya.
9
Kerangka Acuan Kerja (KAK)