Risky Nikmah Amaliah-Min
Risky Nikmah Amaliah-Min
Risky Nikmah Amaliah-Min
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar Sarjana Sosial
(S.Sos.) Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam pada Fakultas Dakwah dan
Komunikasi UIN Alauddin Makassar
Oleh:
RISKY NIKMAH AMALIAH
NIM. 50100110020
Nim : 50100110020
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Pembimbing I Pembimbing II
iii
PENGESAHAN SKRIPSI
Diketahui oleh:
Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi
UIN Alauddin Makassar,
iv
KATA PENGANTAR
v
vi
3. Dr. Abdul Halik, S.Sos, M.Si selaku pembimbing II yang dengan sabar
dan sedia meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk mengarahkan dan
membimbing penulis sehingga skripsi ini selesai dengan baik.
4. Dr. Mustari Mustafa, M.Ag dan Ramsiah Tasruddin, S.Ag, M.Si selaku
penguji I dan II yang telah menguji dan mengoreksi skripsi penulis hingga
akhirnya selesai dengan baik.
5. St. Rahmatiah, S.Ag., M.Sos.I, Dr. Arifuddin, M.Ag, dan Ramsiah
Tasruddin, S.Ag., M.Si selaku penguji konfrensif penulis.
6. Segenap dosen dan seluruh staf Fakultas Dakwah dan Komunikasi atas
ilmu, motivasi, nasihat dan pelayanannya selama penulis kuliah.
Terkhusus kepada Kakanda M. Hidayat, SE.I selaku staf jurusan
Komunikasi dan Penyiaran Islam yang selalu bersedia memberikan
pelayanan dan mengarahkan penulis dalam proses perkuliahan dan
penyelesaian skripsi.
7. Kepada kedua orang tua penulis Ayahanda H. Ambo Itte (alm) dan
Ibunda tercinta Hj. Rennu (almh) yang mendidik dan membimbing
penulis semasa kecil. Beliau adalah guru abadi penulis yang takkan
pernah tergantikan. Tak lupa pula saya ucapkan terima kasih kepada
saudara saya Abd. Karim, Abd. Rahman, Mursalim, Anita, dan
Musdalifah serta sepupu-sepupu yang selalu memberikan semangat dan
dorongan yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu.
8. Ucapan terima kasih kepada guru-guru MAKN-MAN 3 Makassar yang
selalu membimbing dan memotivasi penyusun meski telah berada di
bangku kuliah. Terkhusus kepada H. Hamzah Ki Baderan, Lc dan
Hardiwati, Lc yang membimbing dengan penuh kesabaran demi
terselesaikannya skripsi ini.
9. Teman-teman seperjuangan di Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam
angkatan 2010, kita telah melewati suka duka bersama selama kuliah,
kebersamaan kalian adalah kecerian kita bersama dengan satu kata yang
selalu terucap “KPI bersatu”.
vii
10. Keluarga besar organisasi UKM LDK Al Jami’ UIN Alauddin Makassar
yang telah memberikan semangat hingga skripsi ini dapat terselesaikan
meski berbenturan dengan berbagai agenda dakwah.
11. Teman-teman se-alumni MAKN-MAN 3 Makassar angkatan 2007,
Maryam Musa, Siti Nurbaya, Nurhikmah Susanti Aliyah, Ida Ilmiah
Mursidin, Risky Annisa Khaerunnisa, Muhammad Fadel, dan Dzulqadri.
Makasih untuk semangat dan motivasinya.
12. Serta kepada semua pihak yang tidak sempat penulis sebut satu persatu
yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini.
Akhirnya, hanya kepada Allah SWT penulis memohon dan berserah diri
dengan segala rasa syukur yang tak terkira. Semoga Allah senantiasa melimpahkan
rahmat dan rezeki-Nya kepada semua pihak yang telah membantu.
Wassalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
viii
ix
x
DAFTAR GAMBAR
xi
xii
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Alex Sobur, Semiotika Komunikasi (Cet. III; Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006), h. 126.
1
2
komunikan. Makna yang diterima komunikan tidak selalu sama, sistem pemaknaan
dalam film berkaitan erat dengan khalayak yang menontonnya. 2
Film dikatakan sebagai sarana penyampai pesan karena film dibuat dengan
tujuan tertentu, yang hasilnya ditayangkan ke layar lebar atau layar televisi sehingga
dapat ditonton oleh sejumlah khalayak. Sebagaimana fungsi dari komunikasi massa
secara umum sebagai berikut: 3
a. Fungsi penyampai informasi, yaitu menyebarkan informasi yang dibutuhkan
oleh pembaca, pendengar, atau pemirsanya sesuai dengan kepentingan mereka.
b. Fungsi pendidikan, yaitu menyajikan tayangan-tayangan yang sifatnya mendidik
melalui pengajaran nilai, etika, serta aturan-aturan yang berlaku kepada pemirsa.
c. Fungsi memengaruhi, yaitu memengaruhi pemirsa dengan iklan-iklan yang
ditayangkan televisi ataupun yang terdapat pada tajuk/editorial, features, artikel
dan sebagainya.
d. Fungsi penyebaran nilai-nilai (transmission of values), yaitu berupa sosialisasi
yang mengacu kepada cara, dimana individu mengadopsi perilaku dan nilai
suatu kelompok.
Selain itu, kemampuan film dalam mempengaruhi khalayaknya juga menjadi
salah satu keunggulan film dibandingkan dengan media massa lainnya. Dalam teori
komunikasi dikenal sebuah teori jarum suntik yang mengasumsikan bahwa khalayak
akan menerima apa saja yang disajikan oleh televisi atau film dengan mudahnya,
karena televisi memberikan berbagai kemudahan dan kenyamanan bagi khalayaknya
yang menjauhkan mereka sejenak dari padatnya aktivitas sehari-hari.
2
Abdul Halik, Tradisi Semiotika dalam Teori dan Penelitian Komunikasi (Makassar:
Alauddin University Press, 2012) h. 196.
3
Ardianto, Elvinaro, Lukiati Komala, dan Siti Karlina, Komunikasi Massa: Suatu Pengantar
(Cet. II, Ed. Revisi; Bandung: Refika Offset, 2009), h.18-19.
3
Salah satu jenis hiburan yang terdapat dalam media televisi adalah film
kartun. Film kartun ialah sebuah gambar lelucon yang muncul di media massa, yang
hanya berisikan humor semata, tanpa membawa beban kritik sosial apapun. 4 Film
kartun merupakan film hiburan yang mengajak penonton untuk berfantasi sehingga
mudah untuk tersugesti dengan atau oleh pesan yang dikandungnya. Bertolak pada
realita ini, beberapa stasiun televisi berupaya memenuhi kebutuhan penonton akan
hiburan dengan cara menyajikan film kartun guna menarik minat para penonton,
entah itu kalangan anak-anak, remaja, maupun orang dewasa.
Media elektronik televisi menayangkan berbagai menu hiburan dan informasi
menarik. Acara televisi untuk anak-anak begitu banyak jumlahnya dan ditayangkan
hampir setiap waktu oleh berbagai stasiun televisi. Berbagai jenis film kartun televisi
telah mempesona anak-anak dan menyedot sebagian besar waktu dan perhatiannya.
Bahkan mereka memilih menonton televisi dibanding bermain dengan teman
sebayanya. Tentu hal ini akan sangat menentukan perilaku anak, baik dalam
pembentukan karakter maupun perilaku bahasanya.
Namun, berbagai kepentingan telah dilibatkan dalam tayangan-tayangan
televisi, khususnya yang bersifat hiburan. Mulai dari ekonomi, politik, budaya
hingga ideologi agama, yang secara sadar maupun tidak, juga ikut mengambil andil
dalam tingkah laku penonton sehari-hari. Sebagai contoh, penyebaran suatu tanda
paham agama dengan kegiatan ritual-keagamaan yang digiring ke dalam perangkap
budaya massa, yang di dalamnya pelbagai bentuk artifisialitas, permainan bebas
bahasa dan citra dikembangkan sebagai cara dalam menciptakan imajinasi kolektif,
dan memanipulasi pikiran massa, yang di dalamnya berlangsung komodifikasi
kesucian. Ada proses semiotisasi ritual, yaitu memuati aspek-aspek kegiatan ritual
4
Alex Sobur, Semiotika Komunikasi, h. 138.
4
5
Alfathri Adlin, Spiritualitas dan Realitas Kebudayaan Kontemporer (Cet. I, Yogyakarta:
Jalasutra, 2007), h. 176-177.
5
Perpaduan sifat yang berbeda-beda dari para tokoh dalam film kartun
Spongebob ini, mampu memberikan hiburan tersendiri bagi penontonnya. Meski
batasan usianya berlogokan (R-BO) yang berarti untuk remaja di bawah bimbingan
orang tua, tidak berarti bahwa penontonnya hanya kalangan remaja ke atas saja, tapi
juga kalangan anak-anak meski tanpa didampingi oleh orang tua mereka.
Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk menelusuri tanda-tanda apa yang ada
dalam film ini. Terutama bagaimana tanda-tanda dalam film ini mampu
merepresentasikan ideologi agama tertentu. Karena film umumnya dibangun dengan
banyak tanda yang menyusunnya.6 Tanda-tanda itu dipadukan untuk mencapai efek
yang diinginkan. Oleh karena film merupakan produk visual dan audio, maka tanda-
tanda ini berupa gambar dan suara. Tanda-tanda tersebut adalah sebuah gambaran
tentang ideologi agama tertentu.
Berdasarkan pengamatan pra penelitian terhadap film kartun Spongebob
Squarepants, peneliti melihat beberapa scene yang baik untuk diteliti dalam upaya
memahami tanda suatu ideologi agama tertentu beserta maknanya. Tanda tersebut
berupa illuminati, piramida, mata satu (eye of horus), papan catur dan sebagainya,
yang merupakan lambang-lambang dari agama Yahudi. Keadaan ini bisa dijelaskan
karena sebagian masyarakat menganggap tanda tersebut tidak ada pengaruhnya
terhadap penonton. Padahal film yang baik adalah film yang mampu memengaruhi
masyarakat dalam kondisi apapun.7
Rasulullah Saw lebih dulu telah memperingatkan kaum Muslimin dalam
sabdanya yang berbunyi:
6
Alex Sobur, Semiotika Komunikasi, h. 128.
7
Kuswandi, Wawan, Komunikasi Massa: Analisis Interaktif Budaya Massa (Cet. II; Jakarta:
Rineka Cipta, 2008), h. 16.
6
»- -
.«
8
ْﻗَﺎ َل » ﻓَﻤَﻦ
Artinya :
Telah menceritakan kepadaku Suwaidu bin Sa>id telah menceritakan kepada
kami Hafs bin Maisarah telah menceritakan kepadaku Z}aid bin Aslam dari
‘Atha> bin Yassa>r dari Abi> Sai>d al-Khudri berkata: Rasulullah saw
bersabda: Kalian akan mengikuti adat tradisi umat sebelum kalian sejengkal
demi sejengkal, sehasta demi sehasta. Hingga sekiranya mereka masuk dalam
lubang dobb (sejenis biawak) sekalipun, niscaya kalian akan mengikutinya
juga.” Para Sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah yang dimaksud itu
orang-orang Yahudi dan Nasrani?” Rasulullah menjawab, “Kalau bukan
mereka, siapa lagi?”
Kemudian hadis tersebut dipertegas oleh Allah dengan firman-Nya dalam
kitab suci al-Qur’an yang berbunyi:
8
Abu> H}usain Muslim bin H}ajja>j al-Qusyairi> al-Naisa>buri>, S}ah}i>h} Muslim, Juz
VIII (Beiru>t: Da>r al-Jail, t.th), h. 57.
9
Departemen Agama, Mushaf ‘Aisyah: al-Qur’an dan Terjemahannya (Cet. I; Jakarta: Al
Fatih, 2013), h. 21.
7
B. Rumusan Masalah
Dalam berkomunikasi, seorang komunikator dan komunikan akan merasa
lebih aman dan nyaman ketika memiliki banyak kesamaan, terutama dari segi
pemahaman. Sehingga untuk mencapai kenyamanan itu, perlahan pemahaman itu
diselipkan dalam produk-produk budaya, termasuk film, dengan menggunakan
tanda-tanda tertentu. Tanda-tanda tersebut bukan sekedar tanda saja, melainkan
mengandung suatu makna yang ingin disampaikan kepada khalayak agar mencapai
satu pemahaman yang sama antara komunikator dan komunikan.
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka penulis menarik beberapa
rumusan masalah yang akan dijawab melalui penelitian ilmiah dan selanjutnya
menjadi pembahasan dalam skripsi penulis, yaitu:
1. Bagaimana simbolisasi ideologi agama dalam film kartun Spongebob
Squarepants?
2. Makna apa yang terkandung dalam film kartun Spongebob Squarepants
tentang ideologi agama?
C. Fokus Penelitian dan Deskripsi Fokus
Fokus penelitian berfungsi untuk memberikan batasan dan cakupan penelitian
agar tidak terjadi kekeliruan dalam menginterpretasikan judul penelitian, sekaligus
juga memudahkan pembaca dalam memahami maksud dari penelitian ini. Peneliti
membatasi fokus penelitian menjadi dua hal yaitu:
8
a. Segi Akademis,
Diharapkan dapat menjadi bahan rujukan bagi mahasiswa yang melakukan
penelitian terhadap media dengan menggunakan analisis semiotika,
khususnya yang terkait dengan film kartun dengan model milik Roland
Barthes.
Selain itu, penelitian ini diharapkan dapat memberi sumbangan dalam
rangka memperkaya referensi dalam penelitian di masa depan dan sebagai
bahan bacaan di perpustakaan Fakultas Dakwah dan Komunikasi.
b. Segi Praktis,
Diharapakan hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi praktisi perfilmn
terutama untuk memberikan rujukan bagaimana membuat film yang sarat
muatan makna dan memberi pencerahan. Sedangkan untuk praktisi
komunikasi, diharapkan penelitian ini dapat memberikan gambaran ideal
tentang bagaimana membaca makna yang terkandung dalam suatu produk
media massa, melalui pendekatan semiotika.
berfungsi untuk memberikan batasan dan cakupan penelitian agar tidak terjadi
kekeliruan dalam menginterpretasikan judul penelitian, sekaligus juga memudahkan
pembaca dalam memahami maksud dari penelitian ini, serta mengemukakan tentang
tujuan dan kegunaan penelitian dan garis besar isi skripsi yang bertujuan untuk
mengetahui isi pokok dalam skripsi.
Bab kedua, berisi tinjauan pustaka seputar kajian penelitian terdahulu yang
relevan dengan penelitian milik peneliti, pembahasan seputar film mulai dari
pengertian, karakteristik, jenis, sampai unsur film, kajian tentang ideologi
memaparkan tentang konsepsi pemahaman, serta ilmu semiotika yang membahas
tentang tanda-tanda dan juga ruang lingkupnya terkhusus kepada semiologi Roland
Barthes.
Bab ketiga, membahas tentang metode penelitian yang mencakup jenis
penelitian, pendekatan penelitian, objek penelitian, teknik pengumpulan data, serta
teknik pengolahan dan analisis data.
Bab keempat, menguraikan tentang hasil penelitian dan pembahasan yang
menjelaskan tentang kandungan simbol-simbol ideologi agama dalam film
“Spongebob Squarepants” yang ditandai dengan gambar, bahasa, maupun pesan
lisan.
Bab kelima, merupakan bab penutup yang terdiri atas kesimpulan dari
permasalahan yang diteliti dan implikasi penelitian dari seluruh isi skripsi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
11
12
Hani Taqiyyah Film In The Name Mengungkapkan ajaran Analisis semiotika Pendekatan
of God islam yang sebenarnya terkhusus kualitatif
terutama yang berbau jihad mithologi Roland
dan menghilangkan Barthes
islamophobia yang telah
diciptakan oleh orang
Barat.
Nahdatunnisa Asry Film Ketika Cinta Mengungkap pesan-pesan Analisis semiotika Pendekatan
Bertasbih dakwah Islam yang khususnya kualitatif
terkandung dalam film semiologi Roland
Ketika Cinta Bertasbih Barthes
terkhusus yang berkaitan
dengan akhlak manusia,
entah itu kepada Tuhannya
maupun kepada sesame
manusia.
Sumber: Data Olahan Peneliti, 2014.
1
Nawiroh Vera, M.Si, Semiotika dalam Riset Komunikasi (Cet. I; Bogor: Ghalia Indonesia,
2014), h. 91.
15
2
Kamus Besar Bahasa Indonesia, Pusat Bahasa Pendidikan Nasional (Jakarta: Balai Pustaka,
2002), h. 152.
3
Nawiroh Vera, M.Si, Semiotika dalam Riset komunikasi, h. 91.
4
Abdul Halik, Tradisi Semiotika dalam Teori dan Penelitian Komunikasi, h. 188.
5
Abdul Halik, Komunikasi Massa, Cet. I; Makassar: Alauddin Univeristy Press, 2013, h. 109.
16
6
H. A. W. Widjaja, Komunikasi: Komunikasi dan hubungan Masyarakat (Ed. I, Cet. Ke-6;
Jakarta: Bumi Aksara, 2010), h. 84.
7
Abdul Halik, Tradisi Semiotika dalam Teori dan Penelitian Komunikasi, h. 196.
8
Ibiz Fernandez McGraw Hill, Macromedia Flash Animation And Cartooning: A Creative
Guide, (California: Osborn Press, 2002), h. 183.
17
Film kartun ialah sebuah gambar lelucon yang muncul di media massa, yang
hanya berisikan humor semata, tanpa membawa beban kritik sosial apapun. 9 Film
kartun merupakan film hiburan yang mengajak penonton untuk berfantasi sehingga
mudah untuk tersugesti dengan atau oleh pesan yang dikandungnya. Bertolak pada
realita ini, beberapa stasiun televisi berupaya memenuhi kebutuhan penonton akan
hiburan dengan cara menyajikan film kartun guna menarik minat para penonton,
entah itu kalangan anak-anak, remaja, maupun orang dewasa.
2. Sejarah Film
Film atau motion picture ditemukan dari hasil pengembangan prinsip-prinsip
fotografi dan proyektor. Film yang pertama kali diperkenalkan kepada publik
Amerika Serikat adalah The Life of an American Fireman dan film The Great Train
Robbery yang dibuat oleh Edwin S. Porter pada tahun 1903. Tetapi film The Great
Train Robbery yang masa putarnya 11 menit dianggap sebagai film cerita pertama,
karena telah menggambarkan situasi secara ekspresif, dan menjadi peletak dasar
editing yang baik.10
Sedangkan dari catatan perfilman di Indonesia, film pertama yang diputar
berjudul Lady Van Java yang diproduksi di Bandung pada tahun 1926 oleh David.
Pada tahun 1927-1928 Krueger Corporation memproduksi film Eulis Atjih, dan
sampai tahun 1930, masyarakat disuguhi film Lutung Kasarung, Si Conat, dan
Pareh. Film-film tersebut merupakan film bisu dan diusahakan oleh orang-orang
Belanda dan Cina. Film bicara yang pertama berjudul Terang Bulan yang dibintangi
9
Alex Sobur, Semiotika Komunikasi, h. 138.
10
Elvinaro Ardianto, dkk, Komunikasi Massa: Suatu Pengantar, (Ed. Revisi, Cet. II;
Bandung: Refika Offset, 2009), h. 143-144.
18
oleh Roekiah dan R. Mochtar berdasarkan naskah seorang penulis Indonesia bernama
Saerun.11
Pada tahun 1909, sepuluh perusahaan film dan peralatannya dari dalam dan
luar negeri membentuk Motion Picture Patens Company yang akan mematenkan
produk mereka sehingga akan menghasilkan laba. Perusahaan paten inilah yang
menangani sistem distribusi film secara nasional, dan inilah integritas vertikal
pertama dalam industri film yang menyerap semua kekuatan insan film.12
3. Karakteristik Film
Karakteristik film yang spesifik adalah layar lebar, pengambilan gambar,
konsentrasi penuh dan identifikasi psikologis.13
a. Layar yang Luas/Lebar
Film dan televise sama-sama menggunakan layar, namun kelebihan media
film adalah layar yang digunakan berukuran lebih luas. Saat ini ada layar televise
yang berukuran jumbo, yang bias digunakan pada saat-saat khusus dan biasanya
di ruangan terbukaseperti dalam pertunjukan musik dan sejenisnya. Layar film
yang luas telah memberikan keleluasaan penontonya untuk melihat adegan-
adegan yang disajikan dalam film.
b. Pengambilan Gambar
Sebagai konsekuensi layar lebar, maka pengambilan gambar atau shot dalam
film bioskop memungkinkan dari jarak jauh atau extreme long shot dan
paranomic shot, yakni pengambilan pemandangan menyeluruh. Shot tersebut
11
Elvinaro Ardianto, dkk, Komunikasi Massa: Suatu Pengantar, h. 144.
12
William L. Rivers, Media Massa dan Masyarakat Modern (Cet. III, Ed. II; Jakarta:
Kencana, 2008), h. 199.
13
Elvinaro Ardianto, dkk, Komunikasi Massa: Suatu Pengantar, h. 145-146.
19
4. Unsur-Unsur Film
Unsur film berkaitan erat dengan karakteristik utama film yaitu audio visual.
Unsur audio visual dikategorikan ke dalam dua bidang, yaitu sebagai berikut 14:
14
Nawiroh Vera, Semiotika dalam Riset Komunikasi, h. 92.
20
a. Unsur naratif, yaitu materi atau badan olahan, dalam film cerita unsur naratif
adalah penceritaannya.
b. Unsur sinematik, yaitu cara/dengan gaya seperti apa bahan olahan itu digarap.
Kedua unsur ini tidak dapat dipisahkan, keduanya saling terikat sehingga
menghasilkan sebuah karya yang menyatu dan dapat dinikmati oleh penonton.
Sedangkan unsur lainnnya yang terdapat dalam sebuah film sebagai berikut:
a) Tittle/ judul.
b) Crident tittle, meliputi: produser, karyawan, artis, ucapan terima kasih, dan
sebagainya.
c) Tema film.
d) Intrik, yaitu usaha pemeranan film untuk mencapai tujuan.
e) Klimaks, yaitu benturan antar kepentingan.
f) Plot (alur cerita).
g) Suspen atau keterangan, masalah yang masih terkatung-katung.
h) Million/setting adalah latar belakang terjadinya peristiwa, masa/waktu, bagian
kota perlengakapan, aksesoris, dan fashion yang disesuaikan.
i) Sinopsis, memberi ringkasan/gambaran dengan cepat kepada orang yang
berkepentingan.
j) Trailer, yaitu bagian dari film yang menarik.
k) Character, yaitu karakteristik dari pelaku-pelakunya.15
15
Nahdhatunnisa Asry, “Pesan Dakwah dalam Film Ketika Cinta Bertasbih (Suatu Tinjauan
Semiotika)”, Skripsi (Makassar: Fak. Dakwah dan Komunikasi UIN Alauddin, 2013), h.
21
5. Jenis-Jenis Film
Pada dasarnya film dikategorikan menjadi dua jenis utama, yaitu film cerita
atau disebut juga fiksi dan film non crita, disebut juga nonfiksi. Film cerita atau fiksi
adalah film yang dibuat berdasarkan kisah fiktif. Film fiktif dibagi menjadi dua, yaitu
film cerita pendek dan film cerita panjang. Perbedaan yang paling spesifik dari
keduanya adalah pada durasi. Film cerita pendek berdurasi di bawah 60 menit,
sedangkan film cerita panjang pada umumnya berdurasi 90-100 menit, ada juga yang
sampai 120 menit atau lebih.
Film nonfiksi contohnya adalah film dokumenter, yaitu film yang
menampilkan tentang dokumentasi sebuah kejadian, baik alam, flora, fauna, ataupun
manusia. Selanjutnya muncul jenis documenter lain disebut dokudrama yang
merupakan reduksi realita demi tujua-tujuan estetis, agar gambar dan cerita lebih
menarik. 16 Sedangkan film fiksi atau film cerita terdapat banyak genre, seperti
berikut.
a. Action adalah jenis film yang mengandung banyak gerakan dinamis para
aktor dan aktris dalam sebagian besar adegan film, seperti halnya adegan
baku tembak, perkelahian, kejar mengejar, ledakan, perang dan lainnya.
b. Adventure adalah jenis film yang menitik beratkan pada sebuah alur
petualangan yang sarat akan teka teki dan tantangan dalam berbagai adegan
film.
c. Animation adalah jenis film kartun dengan berbagai alur cerita. Jenis ini
memiliki sub genre hampir sama dengan genre utama film non animasi. Ibiz
Fernandez mendefenisikan animasi sebagai berikut:
16
Nawiroh Vera, Semiotika dalam Riset Komunikasi, h. 95.
22
17
Ibiz Fernandez McGraw Hill, Macromedia Flash Animation and Cartooning : A Creative
Guide (California: Osborn Press, 2002).
23
18
Iful, Mengenal Jenis-Jenis Genre Film, http://moviezone.heck.in/mengenal-jenis-jenis-
genre-film.xhtml, (13 februari 2014).
24
6) Slanted, jenis shot ini merupaka jenis perekaman dengan sudut yang tidak
frontal dari depan atau frontal dari samping obyek, melainkan dari sudut 45῾
dari obyek, sehingga obyek lain ikut masuk dalam bingkai rekam.
b. Berdasarkan Ukuran Gambar
1) Extreme Close Up (ECU), yaitu pengambilan gambar sangat dekat sekali,
sehingga pori-pori kulit pun terlihat. Memperlihatkan detil suatu obyek secara
jelas.
2) Big Close Up (BCU), yaitu pengambilan gambar dari atas kepala hingga dagu
obyek. Menonjolkan obyek untuk memperlihatkan ekspresi tertentu.
3) Close Up (CU), yaitu pengambilan tepat dari atas kepala obyek sampai
bawah leher untuk memberi gambaran obyek secara jelas.
4) Medium Close Up (MCU), yaitu ukuran gambar sebatas kepala hingga dada
untuk menegaskan profil seseorang.
5) Medium Shot (MS), yaitu ukuran gambar sebatas dari kepala hingga pinggang
untuk memperlihatkan sosok seseorang.
6) Full Shot, yaitu pengambilan gambar penuh dari atas kepala hingga kaki
untuk memperlihatkan obyek secara keseluruhan.
7) Long Shot (LS), yaitu pengambilan gambar melebihi full shot sehingga
menunjukkan objek dengan latar belakangnya.
8) One Shot (1S), yaitu pengambilan gambar satu objek yang memperlihatkan
seseorang dalam in frame.
9) Two Shot (2S), yaitu pengambilan gambar dua objek. Biasanya
memperlihatkan dua orang yang sedang bercakap.
26
10) Group Shot (GS), yaitu pengambilan gambar sekelompok orang. Misalnya
ada adegan pasukan berbaris dan sebagainya.19
C. Film sebagai Alat Komunikasi Antarbudaya
Film merupakan media komunikasi massa paling populer. Film dibangun
oleh gambar-gambar. Gambar ini mempunyai ilusi yang kuat sekali terhadap
penontonnya, bahwa apa yang diproyeksasikan pada layar sunggun-sungguh
kenyataan. Ini disebabkan karena gambar-gambar ini berbeda dengan gambar seni
lukis misalnya, tapi merupakan gambar-gambar mekanis yang dibuat oleh mekanik
menggunakan kamera foto, kamera film). Gambar atau imaji itu sangat menyerupai
kenyataan. Melalui perantara media film seseorang atau sekelompok orang secara
tidak langsung melakukan komunikasi dengan dunia luar yang hegemoni, bahkan
sampai menyentuh wilayah budaya.
Komunikasi dan budaya adalah dua hal yang tidak terpisahkan, sebagaimana
dikatakan bahwa budaya adalah komunikasi dan komunikasi adalah budaya. Begitu
kita mulai berbicara tentang komunikasi, tak terhindarkan kita pun berbicara tentang
budaya karena budaya dan komunikasi berinteraksi secara erat dan dinamis. Maka
dari itu, inti dari sebuah budaya adalah komunikasi karena budaya tersebut muncul
melalui komunikasi.20
Film sebagai suatu media penyampai pesan sekaligus sebagai sebuah produk
budaya, film juga tak lepas dari kekuasaan yang dimiliki pembuat film sebagai
19
Bartho B.S, Teknik Pengambilan Gambar Video, http://www.dumetschool.com/blog/
Teknik-Pengambilan-Gambar-Video, (13 April 2014).
20
Deddy Mulyana, Komunikasi Efektif: Suatu Pendeatan Lintas Budaya, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2005), h. 14.
27
21
Abdul Halik, Tradisi Semiotika, h. 196.
22
Andi Rini Pratiwi A.Asgaf, “Lukisan Rasa Cinta pada Film Habibie dan Ainun: Analisis
Semiotika Film”, Skripsi (Makassar: Fak. Dakwah dan Komunikasi UIN Alauddin), h. 15.
28
23
Onong Uchjana Effendi, Mari Membuat Film, Panduan untuk Menjadi Produser, Panduan
& Pustaka Konfiden (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2002), h.16.
24
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia: Pusat Bahasa
Pendidikan Nasional (Jakarta: Balai Pustaka, 2002), h. 520.
25
Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media (Cet. X; Yogyakarta: PT. LKiS
Printing Cemerlang, 2012), h. 87-90.
29
26
David Kaplan, Robert A. Manners, Teori Budaya: The Theory of Culture (Cet. III;
Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2002).
27
Nawiroh Vera, Semiotika dalam Riset Komunikasi, h. 97.
28
Arthur Asa Berger, Tanda-Tanda dalam Kebudayaan Kontemporer: Suatu Pengantar
Semiotika (Cet. II; Yogyakarta: Triana Wacana Yogya, 2005), h. 117.
30
mempengaruhi kehidupan suatu kelompok agar sesuai dengan apa yang telah
digariskan sejak awal oleh agama tersebut. 29
Kerukunan antar umat beragama bukan berarti merelatifir agama-agama yang
ada dengan melebur kepada satu totalitas (sinkretisme agama) dengan menjadikan
agama-agama yang ada itu sebagai mazhab dari agama totalitas itu, melainkan
sebagai cara atau sarana untuk mempertemukan, mengatur hubungan luar antara
orang yang tidak seagama atau antara golongan umat beragama dalam setiap proses
kehidupan sosial.30
Di sisi lain, pada tingkat lebih lanjut identitas agama memberikan harapan
besar bagi masyarakat untuk maju, karena membentuk moral personal dan juga
solidaritas bagi masing-masing pemeluk agama. Namun demikian, sebagaimana
ideologi, agama tidak akan serta-merta dipercaya oleh para penganutnya, dalam
keadaan ini konstruksi identitas memberikan pengamanan akan keraguan tersebut.
Hingga penerimaan akan sebuah kepercayaan mutlak dan mesti dilakukan. Pada
dataran inilah kebanyakan pemerhati keagamaan memetakan asal-mula tindakan
kekerasan atas nama agama muncul.31
Agama sebagai ideologi tidaklah menjadi pokok persoalan, ketika
ideologisasi ini mampu memberikan kenyamanan dan keamanan bagi hidup di dunia
dan akhir nanti. Karena memang setiap agama menawarkan rasa aman kepada
pengikutnya. Perasaan seperti inilah yang dicari oleh setiap pengikut agama. Rasa
29
Andrhy Indrawan, “Makalah Ideologi Agama”, http://andrhyblog.wordpress.com/
2012/06/23/makalah-ideologi-agama/, (23 Juni 2012).
30
Said Agil Husin Al Munawar, Fikih Hubungan Antar Agama (Cet. III; Jakarta: Ciputat
Press, 2005), h. 5.
31
Said Agil Husin Al Munawar, Fikih Hubungan Antar Agama, h. 20.
31
aman memberikan ketenangan kepada manusia akan kehidupan setelah mati, seperti
apa yang selalu dipahamkan oleh setiap agama.32
Pada dasarnya, bila dikaji dari sudut pandang agama sebagai sistem sosial,
maka agama mempunyai aturan dan kriteria yang sama dengan semua organisasi
sosial lainnya. Agama mempunyai konsern terhadap aspirasi atau keinginan, harapan
dan juga tujuan yang dicita-citakan. Penganut agama punya rasa keinginan untuk
mengetahui apa yang terjadi nanti (kejadian alam, kecelakaan, kematian, dan lain-
lain.), mereka juga punya keinginan untuk mengekspresikan hubungannya dengan
Tuhan dalam bentuk ibadah dan kegiatan ritual keagamaan lainnya. Pada akhirnya
mereka semua menginginkan reward atau tujuan yang akan dicapai setelah
melakukan semua aturan dan norma yang ada (surga ataupun neraka).33
Proses pencapaian suatu tujuan akan berhasil ketika norma atau aturan yang
telah disepakati berhasil dilaksanakan dengan baik oleh anggotanya. Sebagaimana
sebuah peradaban yang akan terbentuk ketika masyarakat yang ada di dalamnya
mempunyai kesadaran dan bekerja secara komunal. Masyarakat pun tidak akan bisa
bekerja jika tidak ditopang individu-individu brilian yang bekerja demi tujuan
bersama. Ketika ini terealisasi maka sebuah peradaban bisa terbentuk.
Begitu juga agama, aturan dan norma-norma yang ada (demi tujuan yang
telah disepakati) akan berhasil jika semua pengikut menjalankannya. Untuk itu,
agama memerlukan satu etika (ethos) yang kemudian bisa menumbuhkan kesadaran
bagi pengikut agama guna menaati semua aturan yang ada. Etika dalam agama juga
berfungsi sebagai rasionalisasi suatu agama kepada penganutnya. Pula etika
32
Said Agil Husin Al Munawar, Fikih Hubungan Antar Agama, h. 115.
33
Andrhy Indrawan, “Makalah Ideologi Agama”, http://andrhyblog.wordpress.com/
2012/06/23/makalah-ideologi-agama/, (23 Juni 2012).
32
34
Hans J. Daeng, Manusia, Kebudayaan, dan Lingkungan: Tinjauan Antropologis, h. 327.
33
kerusuhan, orang kulit hitam selalu bertindak kriminal), melalui control media dan
sebagainya.35
Ideologi membuat anggota dari suatu kelompok akan bertindak dalam situasi
yang sama, dapat menghubungkan masalah mereka, dan memberikan kontribusi
dalam membentuk solidaritas dan kohesi di dalam kelompok. Dalam perspektif ini,
ideologi mempunyai beberapa implikasi penting. Pertama, ideologi secara inheren
bersifat sosial, tidak personal atau individual: ia membutuhkan share di antara
anggota kelompok lain, organisasi atau kolektivitas dengan orang lainnya. Kedua,
ideologi meskipun bersifat sosial, ia digunakan secara internal di antara anggota
kelompok atau komunitas sehingga membentuk identitas diri kelompok yang
membedakannya dengan kelompok lain.36
Adanya keanekaragaman corak beragama adalah fenomena empiris-historis
yang tidak mungkin dihindari. Berhadapan dengan realitas tersebut setiap umat
beragama “disapa” untuk menyikapi adanya pluralitas tersebut tanpa mengambil
sikap yang eksklusif, partikularis, dan intoleran dalam hidup di tengah-tengah
kemajemukan. Sebenarnya, pluralitas keagamaan adalah sebuah kehendak Tuhan
yang tidak akan berubah sehingga keberadaannya tidak mungkin ditolak atau
ditawar.37
Kaum pluralis melihat media sebagai saluran yang bebas dan netral, di mana
semua pihak dan kepentingan dapat menyampaikan posisi dan pandangannya secara
bebas. Pandangan semacam ini yang ditolak oleh kaum kritis. Pandangan kritis
35
Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media, (Cet. X; Yogyakarta: LKiS
Yogyakarta, 2012), h. 13.
36
Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media, h. 13-14.
37
Penerbit Buku Kompas, “Menembus Batas Tradisi , Menuju Masa Depan yang
Membebaskan : Refleksi atas Pemikiran Nurcholis Madjid”, (Cet. I; Jakarta: PT. Kompas Media
Nusantara, 2006), h. 9.
34
melihat media bukan hanya alat dari kelompok dominan, tetapi juga memproduksi
ideologi dominan. Media membantu kelompok dominan menyebarkan gagasannya,
mengontrol kelompok lain, dan membentuk konsensus antar-anggota komunitas.
Lewat medialah, ideologi dominan, apa yang baik dan apa yang buruk dimapankan. 38
Media dapat menjadi sarana di mana satu kelompok mengukuhkan posisinya
dan merendahkan kelompok lain. Ini bukan berarti media adalah kekuatan jahat yang
(secara sengaja) merendahkan masyarakat bawah. Untuk menjelaskan semua ini,
maka konsep hegemoni adalah teori yang tepat. Konsep hegemoni dipopulerkan oleh
ahli filsafat politik terkemuka Italia, Antonio Gramsci, menjelaskan bahwa hegemoni
menekankan pada bentuk ekspresi, cara penerapan, mekanisme yang dijalankan
untuk mempertahankan, dan mengambangkan diri melalui kepatuhan para
korbannya, sehingga upaya itu berhasil mempengaruhi dan membentuk alam pikiran
mereka. Proses itu terjadi dan berlangsung melalui pengaruh budaya yang disebarkan
secara sadar dan dapat meresap, serta berperan dalam menafsirkan pengalaman
tentang kenyataan.39
4. Ideologi Yahudi dan Sistem Keprotokoleran.
Yahudi adalah suatu bangsa yang dulunya jajahan bangsa Eropa. Namun,
seiring waktu, muncul kitab Talmud yang telah mengalami perombakan seperti
halnya perjanjian lama. Dalam kitab Talmud itu mengatakan bahwa bangsa Yahudi
adalah bangsa pilihan Tuhan yang telah dijanjikan tanah yang suci sebagai tempat
mereka, yakni bumi Al Quds. Sehingga bangsa Yahudi mulai mereka menyadari
kekuatan mereka dan memilih bangkit dari keterpurukan mereka hingga akhirnya
mereka menjadi pemilik dari World Bank dan menguasai perekonomian bangsa
38
Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media, h. 36
39
Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media, h. 104.
35
Eropa. Bangsa Yahudi yang telah berhasil menguasai Eropa mulai sadar bahwa
mereka ternyata tidak memiliki negara untuk kedaulatan mereka sehingga mereka
memutuskan untuk migrasi ke tanah Al Quds Palestina seperti yang dijanjikan oleh
Tuhan sebagai tanah mereka.
Bangsa Eropa tidak ingin terus berada di bawah kendali Yahudi yang mulai
besar di daerah mereka, hingga akhirnya bangsa Eropa membantu proses migrasi
bangsa Yahudi ke Palestina. Jerman yang pada masa itu memiliki hubungan politik
dengan Turki, menjadi jembatan bagi orang-orang Yahudi yang ingin melakukan
migrasi ke daerah Palestina yang masih berada di bawah kekuasaan Turki.
Migrasi tersebut dilakukan secara bertahap hingga akhirnya bangsa Yahudi
yang berada di Palestina semakin banyak dan memutuskan untuk mendirikan negara
mereka sendiri. Yahudi kemudian melakukan ekspansi besar-besaran dengan bantuan
Jerman dan sekutunya, hingga mereka mendeklarasikan negara baru mereka, yakni
Israel. Namun, bangsa Yahudi belum puas dengan pembentukan negara tersebut.
Mereka ingin menguasai dunia dan menjadikan negara-negara lain berada di bawah
kekuasaan mereka.40 Mereka mulai menyusun strategi-strategi rahasia yang disebut
“keprotokoleran” untuk menjalankan misi penguasaan dunia. Isi dari keprotokoleran
Yahudi adalah sebagai berikut41:
a. Protokol Pertama
“Yahudi Masonik tidak akan bisa ditaklukkan oleh siapapun. Para
Yahudi Masonik, akan menggiring masyarakat internasional kepada kelalaian
diri, sebelum akhirnya menaklukkannya. Dengan mediasi pendirian
40
Henry Makow, Illuminati: The Cult that Hijacked the World, 2011, terj. Illumintai: Dunia
Dalam Genggaman Perkumpulan Setan (Cet. VI; Jakarta: Ufuk Press. 2014), h. 25-27.
41
Abdullah Al Thail, Yahudi Sang Penghancur Dunia (Cet. I; Jakarta Timur: Mirqat Media
Grafika, 2008), h. 319-352.
36
Emas sebagai inti kekuatan anak zaman ini, ada di genggaman kita dan
kita harus pertahankan tetap di tangan kita. Dominasi emas (monoter) ini
harus terus berlanjut hingga ke anak cucu dan generasi yang akan datang.
Senjata emas ini merupakan pedang tajam kita untuk menggapai kekuasaan
dunia. Kita butuh tindakan terorisme untuk mengguncang perdamaian dunia,
kemudian kita ciptakan dan giring opini dunia bahwa perdamaian sejati tidak
akan pernah terwujud, kecuali jika dunia di bawah panji para Zionis.
j. Protokol Kesepuluh
Langkah pertama yang mesti kita kerjakan untuk mengeksiskan kerjaan
kita ialah menghancurkan organisasi, lembaga swadaya dan klub-klub yang
dulu sengaja kita bentuk untuk menopang rencana besar kita. Sungguh naïf
dan sangat berbahaya membiarkan wadah-wadah tersebut tetap eksis, sebab
akan menjadi ancaman besar bagi kerajaan kita. Diraja Israrel akan dipilih
langusng oleh Tuhan. Tugas pertamanya adalah menghancurkan pemikiran-
pemikiran controversial yang telah kita pakai sebagai alat untuk mewujudkan
impian kita.
Diraja kita harus berasal dari klan keluarga Daud yang dilindungi dan
didampingi para cerdik cendikia Zionis. Diraja kita harus jauh dari geliat
syahwat biologis, rendah hati dan suka berbaur dengan rakyatnya di ruang-
ruang publik. Diraja kita harus bersih dari skandal-skandal pribadi. Dan harus
rela mengorbankan segala keinginannya demi kepentingan rakyatnya. Diraja
kita harus menjad simbol kemuliaan, kewibawaan dan kekuatan.
42
42
Arthur Asa Berger, Tanda-Tanda dalam Kebudayaan Kontemporer: Suatu Pengantar
Semiotika, h. 24.
43
43
Ali Imron, M. Si, Semitotika al Qur’an: Metode dan Aplikasi terhadap Kisah Yusuf (Cet. I;
Yogyakarta: Teras, 2011), h. 1-2.
44
Prodi Desain Komunikasi Visual FSR ISI Yogyakarta dan Studio Diskom, Irama Visual:
dari Tukang Reklame sampai Komunikator Visual, h. 93- 98.
44
45
Nawiroh Vera, M. Si, Semiotika dalam Riset Komunikasi, h. 1-2.
46
Jos Daniel Parera, Teori Semantik (Ed. Revisi; Jakarta: Erlangga, 2004), h. 10
45
47
Prodi Desain Komunikasi Visual FSR ISI Yogyakarta dan Studio Diskom, Irama Visual:
dari Tukang Reklame sampai Komunikator Visual, (Ed. Revisi, Cet. II; Yogyakarta: Jalasutra, 2009),
h. 89.
48
Prodi Desain Komunikasi Visual FSR ISI Yogyakarta dan Studio Diskom, Irama Visual:
dari Tukang Reklame sampai Komunikator Visual, h. 89.
46
49
Stephen W. Little John & Karen A. Foss, Teori Komunikasi: Theories of Human
Communication, h. 53
50
Nawiroh Vera, M. Si, Semiotika dalam Riset Komunikasi, h. 8.
51
Stephen W. Little John & Karen A. Foss, Teori Komunikasi: Theories of Human
Communication, h. 53-54.
47
52
Program Studi Desain Komunikasi Visual FSR ISI Yogyakarta dan Studio Diskom, Irama
Visual: dari Toekang Reklame sampai Komunikator Visual (Cet. II; Yogyakarta: Jalasutra, 2009), h.
87.
53
Nawiroh Vera, M. Si, Semiotika dalam Riset Komunikasi, h.3.
48
54
Nawiroh Vera, M. Si, Semiotika dalam Riset Komunikasi, h.4.
49
55
Nawiroh Vera, M. Si, Semiotika dalam Riset Komunikasi, h. 26.
56
Alex Sobur, Semiotika Komunikasi, h. 63.
57
Nawiroh Vera, M. Si, Semiotika dalam Riset Komunikasi, h. 27
58
Arthur Asa Berger, Tanda-Tanda dalam Kebudayaan Kontemporer: Suatu Pengantar
Semiotika, h. 55.
50
a. Denotasi
Denotasi merupakan makna sesungguhnya, atau sebuah fenomena yang
tampak dengan panca indera, atau bisa juga disebut deskripsi dasar. Contohnya
adalah Coca-Cola merupakan minuman soda yang diproduksi oleh PT. Coca-
Cola Company, dengan warna kecoklatan dan kaleng berwarna merah.
b. Konotasi
Konotasi merupakan makna-makna kultural yang muncul atau bisa juga
disebut makna yang muncul karena adanya konstruksi budaya sehingga ada
sebuah pergeseran, tetapi tetap melekat pada simbol atau tanda tersebut.
Contoh adalah Coca-Cola merupakan minuman yang identik dengan budaya
modern, di mana Coca-Cola menjadi salah satu produk modern dan cenderung
kapitalis. Dengan mengkonsumsi Coca-Cola, seorang individu akan tampak
modern dan bisa dikatakan memiliki pemikiran budaya populer.
Dua aspek kajian dari Barthes di atas merupakan kajian utama dalam meneliti
mengenai semiotik. dalam semiologi Barthes, denotasi merupakan sistem
signifikansi tingkat pertama, sedangkan konotasi merupakan sistem signifikansi
tingkat kedua. Denotasi dapat dikatakan merupakan makna objektif yang tetap,
sedangkan konotasi merupakan makna subjektif dan bervariasi. 59
Kemudian Barthes juga menyertakan aspek mitos. Barthes mengamukakan
mitos adalah bahasa, maka mitos adalah sebuah sistem komunikasi dan mitos adalah
sebuah pesan. Mitos yaitu di mana ketika aspek konotasi menjadi pemikiran populer
di masyarakat, maka mitos telah terbentuk terhadap tanda tersebut. Pemikiran
Barthes inilah yang dianggap paling operasional sehingga sering digunakan dalam
59
Nawiroh Vera, Semiotika dala Riset Komunikasi, h. 28.
51
penelitian. Rumusan tentang signifikansi dan mitos dapat dilihat pada gambar
sebagai berikut.
First Order Second Order
Conotation
Form
Signifier
Denotation
Signified
Content
Myth
60
Nawiroh Vera, Semiotika dalam Riset Komunikasi, h. 30.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, yaitu suatu pendekatan
dalam melakukan penelitian yang beroriantasi pada gejala-gejala yang bersifat
alamiah. Penelitian kualitatif adalah rangkaian kegiatan atau proses penyaringan data
atau informasi yang bersifat sewajarnya mengenai suatu masalah dalam kondisi,
aspek atau bidang tertentu dalam kehidupan objeknya. 1
Pendekatan penelitian ini menggunakan metode kualitatif dekriptif. Peneliti
berusaha menggambarkan fakta-fakta tentang episode atau scene dalam film kartun
animasi Spongebob Squarepants dengan merepresentasikan konsep ajaran Yahudi
lewat tanda-tanda yang disebut oleh Barthes sebagai denotasi, konotasi, dan mitos.
B. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan analisis teks media menggunakan model semiologi
Roland Barthes. Analisis teks media mengungkap makna-makna yang tersembunyi
dengan menganalisis tanda yang disajikan oleh suatu film, baik yang verbal maupun
yang non-verbal.
Dalam mengungkap tanda-tanda tersebut, peneliti menggunakan teori
semiologi Roland Barthes yakni sintagma atau biasa dikenal signifikansi dua tahap.
Konsep pemikiran Barthes terhadap semiotik terkenal dengan konsep mythologies
atau mitos. Selain itu, Roland Barthers juga menekankan interaksi antara teks dengan
1
Hadari Nawawi, “Metode Penelitian Ilmiah”, (Jakarta: Rineka Cipta, 1994), h. 176.
52
53
pengalaman personal dan kultural penggunanya, interaksi antara konvensi dalam teks
dengan konvensi yang dialami dan diharapkan oleh penggunanya. 2
Oleh sebab itu, peneliti memilih jenis semiologi Bathes karena memudahkan
peneliti menemukan tanda-tanda ideologi agama dengan mengamati kultural, mitos
dan tradisi masyarakat, lalu menghubungkannya dengan objek kajian.
C. Objek Penelitian
Objek kajian dalam penelitian ini adalah film animasi Spongebob
Squarepants. Peneliti memilih kartun ini karena realita yang ada di kalangan
masyarakat terkhususnya anak-anak. Peneliti melihat betapa banyak anak-anak yang
gemar menyaksikan kartun animasi tersebut.
Selain itu, peneliti menemukan terdapat tanda-tanda ideologi agama tertentu
dari beberapa episode maupun scene yang ada dalam animasi tersebut. Sehingga
inilah yang menjadi dasar bagi peneliti dalam melakukan penelitian ini dengan
objeknya film animasi Spongebob Squarepants.
2
Nawiroh Vera, Semiotika dalam Riset Komunikasi, h. 28.
54
Oleh karenanya, ilmu-ilmu sosial saat ini menjadikan studi dokumen dalam teknik
pengumpulan datanya.3
Uraian langkah atau metode penelitiannya sebagai berikut.
1. Mengunduh beberapa episode dari film kartun “Spongebob Squarepants”
berupa file berformat .mkv dari internet;
2. Mengumpulkan informasi, konsep-konsep, analisis dokumen dan keterangan
yang berbentuk uraian dalam mengungkapkan masalah.
3. Data dikumpulkan melalui observasi atau pengamatan secara menyeluruh
pada objek penelitian yaitu dengan menonton film kartun “Spongebob
Squarepants” secara berulang-ulang.
4. Pemaknaannya melalui proses interpretasi sesuai dengan tanda-tanda yang
ditunjukkan dengan menggunakan analisis semiotika.4
3
Haris Ferdiansyah, Metodologi Penelitian Kualitatif untuk Ilmu-Ilmu Sosial, (Cet. III;
Jakarta: Salemba Humanika, 2012), h. 87
4
Nurul Afjri Utami, “Pesan Moral dalam Film Hafalan Shalat Delisa (Analisis Semiotika)”,
Skripsi (Makassar: Fak. Dakwah dan Komunikasi UIN Alauddin, 2013), h.
55
ditempuh peneliti adalah sepeti yang dijelaskan dalam kajian semiologi Barthes
sebagai berikut:
a. Denotasi
Peneliti melihat dan mengamati segala yang tampak pada film kartun
animasi Spongebob Squarepants, yang tampak secara kasat mata. Karena
denotasi merupakan makna sesungguhnya, atau sebuah fenomena yang tampak
dengan panca indera, atau bisa juga disebut deskripsi dasar.
b. Konotasi
Peneliti mengamati budaya apa saja yang terdapat dalam katun
Spongebob yang merupakan objek yang diteliti. Kartun Spongebob meupakan
produksi dari salah satu rumah produksi kartun ternama di Amerika yang
bernama Nickelodion. Sehingga dengan menyaksikannya itu seseorang akan
merasa hebat telah menikmati salah satu tayangan ternama.
c. Mitos
Aspek mitos, yaitu di mana ketika aspek konotasi menjadi pemikiran
populer di masyarakat, maka mitos telah terbentuk terhadap tanda tersebut.
Aspek ini menjadi jembatan bagi peneliti untuk lebih mudah menemukan dan
menganalisis ideologi agama apa yang terdapat dalam kartun Sppongebob
Squarepants.
Peneliti mengamati segala mitos yang berkembang dan terkandung
dalam kartun Spongebob serta menganalisanya untuk kemudian menentukan
ideologi apa yang dikandungnya.
BAB IV
1
Tampilan Layar pada Stasiun Televisi Global Tv
2
Wikipedia, Spongebob Squarepants, http://id.wikipedia.org/wiki/SpongeBob_ SquarePants,
September 2014.
56
57
Indonesia serial ini dipopulerkan oleh Lativi (sekarang tvOne), kemudian hak tayang
acara-acara yang diproduksi oleh Nickelodeon dibeli oleh Global TV.3
Selain sebagai seorang ahli biologi kelautan, Mr. Hillenburg juga seorang
seniman yang sempat mengajar di Orange Country Ocean Institute, Amerika Serikat.
Hillenburg memiliki hobi membuat gambar-gambar animasi. Oleh karenanya, ia
belajar lebih serius lagi seputar dunia animasi. Tahun 1987, ia berhasil mendapatkan
ijazah sarjana bidang animasi eksperimental dari California Institute of the Arts.4
Berdasarkan latar belakang pendidikan sebelumnya yaitu biologi kelautan,
akhirnya Mr. Hillenburg ini menciptakan tokoh kartun Spongebob Squarepant yang
hidup di sebuah kota bernama Bikini Bottom dalam rumah nanas di kedalaman laut.
Adapun cover dari kartun ini dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
SPONGEBOB SQUAREPANTS
3
Wikipedia, Spongebob Squarepants, http://id.wikipedia.org/wiki/SpongeBob_Square Pants,
September 2014.
4
Abel, Riwayat Hidup Stephen McDannell Hillenburg Tokoh Pembuat Spongebob, http://
abelavriyanno.blogspot.com/2012/03/riwayat-hidup-stephen-mcdannell.html, Maret 2012.
58
5
Abel, Riwayat Hidup Stephen McDannell Hillenburg Tokoh Pembuat Spongebob, http://
abelavriyanno.blogspot.com/2012/03/riwayat-hidup-stephen-mcdannell.html, Maret 2012.
6
Abel, Riwayat Hidup Stephen McDannell Hillenburg Tokoh Pembuat Spongebob, http://
abelavriyanno.blogspot.com/2012/03/riwayat-hidup-stephen-mcdannell.html, Maret 2012.
59
merupakan seekor gurita yang tinggal dalam rumah yang menyerupai bentuk wajah
manusia dan tetangga kedua bernama Patrick Star yang merupakan seekor bintang
laut berwarna merah muda yang tinggal di bawah sebuah batu. Patrick merupakan
sahabat karib Spongebob yang selalu membuat ulah dan mengganggu Squidward
dengan tingkah konyolnya bersama Spongebob.
Spongebob dan kawan-kawannya tinggal di sebuah kota bernama kota Bikini
Bottom yang berada di kedalaman lautan Antlantis. Bikini Bottom digambarkan
sebagai sebuah kota biasa dengan pusat kota, pinggir kota, kawasan pantai, lapangan
terbang, rangkaian bunga laut dan taman hiburan sendiri. Stephen Hillenburg pernah
berkata bahwa Bikini Bottom digambarkan seperti kota Seattle, Washington.7
Selain itu, Spongebob juga memiliki seekor siput peliharaan bernama Gary
yang tingkahnya menyerupai kucing karena hanya mengucapkan kata “meong” saja.
Meski hanya mampu mengeong saja, tapi Gary mampu memahami bahasa
sekitarnya. Selain siput yang diumpakan seperti kucing, terdapat juga binatang lain
yang menggambarkan hewan peliharaan, seperti cacing diumpakan anjing karena
memakai rantai, ubur-ubur disamakan dengan lebah karena bunyi berdengung,
memiliki sengatan (kejutan elektrik) dan menghasilkan jeli lezat yang diibaratkan
sebagai madu lebah. Ikan berperan sebagai warga kota tetapi tidak dijadikan tokoh
penting.
Spongebob Squarepants bekerja sebagai juru masak di Krusty Krab, sebuah
restoran makanan cepat saji, dimana Squidward juga bekerja sebagai kasir. Krusty
Krab merupakan restoran milik Eugene H. Krabs (Mr. Krabs), seekor kepiting merah
yang sangat mata duitan namun pelit. Mr. Krabs memiliki musuh bernama Sheldon J.
7
Wikipedia, Spongebob Squarepants, http://id.wikipedia.org/wiki/SpongeBob_ SquarePants,
September 2014.
60
Plankton yang merupakan seekor plankton yang juga memiliki sebuah restoran
makanan cepat saji bertaraf rendah bernama Chum Bucket yang terletak tepat
berhadapan dengan Krusty Krab. Karena iri melihat Krusty Krab yang ramai
pelanggan, akhirnya Plankton meluangkan kebanyakan waktunya untuk merancang
peralatan untuk mencuri resep burger Krabby Patty milik Mr. Krabs, yang dibantu
oleh istri komputernya, Karen. Plankton selalu gagal mencurinya dan hanya berhasil
mencuri resep itu dalam The SpongeBob SquarePants Movie.
Satu lagi kawan SpongeBob ialah Sandy Cheeks, seekor tupai yang berasal
dari Texas dan tinggal di dalam kubah anti-air di Bikini Bottom. Dia diantar ke
dalam lautan oleh majikan-majikannya yang berupa simpanse. Ketika di luar
kubahnya, dia memakai baju seperti Astronot.8
Penduduk Bikini Bottom mengendarai kapal seolah-olah mengendarai mobil.
Setiap pergerakan menghasilkan gelembung untuk mengingatkan penonton bahwa
cerita ini berlatarkan lautan. Namun begitu, terdapat babak-babak di mana terdapat
selapisan air yang bertolak belakang dari air lautan (seperti adanya pantai) dan api
yang bisa dinyalakan dalam lautan.9
8
Abel, Riwayat Hidup Stephen McDannell Hillenburg Tokoh Pembuat Spongebob, http://
abelavriyanno.blogspot.com/2012/03/riwayat-hidup-stephen-mcdannell.html, Maret 2012.
9
Wikipedia, Spongebob Squarepants, http://id.wikipedia.org/wiki/SpongeBob_ SquarePants,
September 2014.
61
10
Wikipedia, Spongebob Squarepants, http://id.wikipedia.org/wiki/SpongeBob_ SquarePants,
September 2014.
62
11
Jessica, Tokoh-Tokoh di Film Spongebob, http://jessicadorinda.blogspot.com/2012/11/tokoh
-tokoh-di-film-spongebob.html, November 2011.
63
Spongebob memiliki sifat yang periang, ceria, pekerja keras dan suka
menolong. Namun sayangnya dia tidak sepandai orang-orang disekitarnya
sehingga ia selalu dimanfaatkan oleh Squidward, Mr. Krabs, bahkan Plankton
untuk melakukan sesuatu yang mereka inginkan.
b. Squidward Tentacles
Squidward Quincy Tentacles (October 9, 1977).12 Seekor gurita yang tinggal
di dalam kepala Pulau Easter. Sangat benci pada Spongebob dan Patrick yang
suka mengganggunya. Dia mempunyai seorang saingan yang juga seekor
gurita bernama Squilliam Fancyson. Bekerja sebagai kasir di Krusty Krab.
Berikut gambar karakter Squidward.
12
Jessica, Tokoh-Tokoh di Film Spongebob, http://jessicadorinda.blogspot.com/2012/11/tokoh
-tokoh-di-film-spongebob.html, November 2011.
64
c. Patrick Star
Patrick Dempsey Star (February 26, 1986).13 Teman akrab Spongebob yang
berbentuk bintang laut berwarna merah muda. Patrick tinggal di bawah batu.
Patrick merupakan penduduk paling bodoh dan menyebalkan di Bikini
Bottom. Tokoh Patrick dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
13
Jessica, Tokoh-Tokoh di Film Spongebob, http://jessicadorinda.blogspot.com/2012/11/tokoh
-tokoh-di-film-spongebob.html, November 2011.
14
Jessica, Tokoh-Tokoh di Film Spongebob, http://jessicadorinda.blogspot.com/2012/11/tokoh
-tokoh-di-film-spongebob.html, November 2011.
65
15
Jessica, Tokoh-Tokoh di Film Spongebob, http://jessicadorinda.blogspot.com/2012/11/tokoh
-tokoh-di-film-spongebob.html, November 2011.
66
c. Gary
Gary the Snail (pertama kali muncul di TV Amerika pada May 1, 1999).16
Seekor siput peliharaan Spongebob yang selalu menemani Spongebob ketika
berada di rumah atau sedang berlibur. Gary mengeluarkan suara seperti
kucing dan merupakan siput yang bijak. Gary sangat tidak suka kepada
Squidward. Karakter Gary seperti pada gambar di bawah ini:
16
Jessica, Tokoh-Tokoh di Film Spongebob, http://jessicadorinda.blogspot.com/2012/11/tokoh
-tokoh-di-film-spongebob.html, November 2011.
17
Jessica, Tokoh-Tokoh di Film Spongebob, http://jessicadorinda.blogspot.com/2012/11/tokoh
-tokoh-di-film-spongebob.html, November 2011.
67
e. Mrs. Puff
Mrs. Poppy Puff, Seekor ikan gembung yang mempunyai dan mengajar
sekolah mengemudi "Mrs. Puff Boating School", dan sudah lelah mengajari
Spongebob karena Spongebob terlalu ceroboh. Suaminya yaitu Mr.Puff,
ditangkap nelayan dan dijadikan lampu, seperti pada episode "Krusty
Love".18 Adapun tokoh dari Mrs. Puff ini adalah sebagai berikut:
f. Larry Lobster
19
Jessica, Tokoh-Tokoh di Film Spongebob, http://jessicadorinda.blogspot.com/2012/11/
tokoh -tokoh-di-film-spongebob.html, November 2011.
20
Jessica, Tokoh-Tokoh di Film Spongebob, http://jessicadorinda.blogspot.com/2012/11/
tokoh -tokoh-di-film-spongebob.html, November 2011.
69
h. Mermaid Man
Mermaid Man (Maret 31, 1933), 21 adalah seekor ikan duyung tua yang
merupakan mantan pahlawan bertopeng di Bikini Bottom. Dia tinggal
bersama Barnacle Boy, rekannya, di rumah panti jompo Shady Shoals dan
sesekali masih melakukan aksi kepahlwanannya. Gambar tokohnya sebagai
berikut:
21
Jessica, Tokoh-Tokoh di Film Spongebob, http://jessicadorinda.blogspot.com/2012/11/
tokoh -tokoh-di-film-spongebob.html, November 2011.
70
i. Barnacle Boy
Kyle "Barnacle Boy" Barnacle Cook (mungkin lahir ditahun 1934), 22 Rekan
Mermaidman. Dia selalu dianggap anak kecil oleh Mermaidman. Dia kurang
menyukai Spongebob (dan juga gelarannya yang memakai kata "boy"
memberi kesan muda, padahal dia sudah cukup tua seperti Mermaidman).
Gambar Barnacle Boy adalah sebagai berikut:
j. Dirty Bubble
The Dirty Bubble (May 5, 1938), 23 adalah Partner dari Man Ray yang
merupakan musuh dari Mermaid Man dan Barnacle Boy. Wujudnya seperti
gelembung udara berwarna cokelat dan tampilannya sebagai berikut:
22
Jessica, Tokoh-Tokoh di Film Spongebob, http://jessicadorinda.blogspot.com/2012/11/
tokoh -tokoh-di-film-spongebob.html, November 2011.
23
Jessica, Tokoh-Tokoh di Film Spongebob, http://jessicadorinda.blogspot.com/2012/11/
tokoh -tokoh-di-film-spongebob.html, November 2011.
71
l. Raja Neptunus
Raja Neptunus (lahir 2989 SM, umurnya 5000 tahun), 24 Raja Lautan, yang
tinggal di Atlantis, bersama putrinya Mindy, yang hanya muncul di
SpongeBob SquarePants Movie. Karakternya sebagai berikut:
24
Jessica, Tokoh-Tokoh di Film Spongebob, http://jessicadorinda.blogspot.com/2012/11/
tokoh -tokoh-di-film-spongebob.html, November 2011.
72
m. Karen
25
Jessica, Tokoh-Tokoh di Film Spongebob, http://jessicadorinda.blogspot.com/2012/11/
tokoh -tokoh-di-film-spongebob.html, November 2011.
73
n. Flying Dutchman
Flying Dutchman (November 21, 1873 - July 16, 1925). Dia wafat pada usia
51 tahun. Bajak laut hantu ini suka menakuti siapa saja, tetapi pada episode
"Ghost Host" dia menuruti perintah Spongebob yaitu menakuti orang selain
Spongebob.26 Tokoh Flying Dutchman adalah sebagai berikut:
26
Rifqi Adhitama, Flying Dutchman..Kapal Hantu di Spongebob Ternyata Ada, http://
mascungkring123.blogspot.com/2013/04/flying-dutchmankapal-hantu-di-spongebob.html, April 2013.
74
Pada scene ini, Spongebob dan Patrick mendatangi Squidward secara tiba-
tiba kemudian bersujud di hadapannya sambil berkata “by the all seing eye, you are
worthy n we are not”, yang artinya “Dengan semua mata yang memandang, Engkau
berarti dan kami tidak” seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini:
Adegan ini memberi penanda tentang seekor gurita bernama Squidward yang
dimuliakan oleh dua orang tetangganya, Spongebob dan Patrick, dengan cara
bersujud di hadapan Squidward dengan tangan diangkat dan direbahkan seiring
dengan badan yang menunduk ke bawah menyentuh lantai. Ketika bersujud
Spongebob dan Patrick mengucapkan kata “by the all seing eye, you are worthy and
we are not” yang berarti “Dengan semua mata memandang, Engkau berarti dan kami
tidak”. Sikap Spongebob dan Patrick yang lugu selalu berbuat baik pada Squidward
meski Squidward membencinya.
Petanda yang terlihat dalam adegan ini, kegiatan bersujud dengan tangan
diangkat menandakan penyembahan. Terlebih kalimat yang diucapkan oleh
Spongebob dan Patrick yang seolah bersumpah dengan mata yang memandang lalu
merendahakan diri dengan menganggap diri mereka tidak memiliki arti apa-apa
dibandingkan dengan Squidward.
Teknik pengambilan gambar yang digunakan pada adegan ini diambil dengan
menggunakan full shot frame dalam group shoot. Teknik ini betujuan
memperlihatkan Spongebob dan Patrick yang sedang bersujud kepada Squidward
secara fokus. Full shot frame menampilkan latar belakang lokasi tempat kegiatan
berlangsung.
Gambar 4.21
(Sumber: capture kartun “Spongebob”)
Adapun untuk penanda dan petanda pada adegan ini dapat dilihat dalam tabel
berikut:
Tabel 4.2
“Penanda dan Petanda dalam Kartun Spongebob”
Penanda dalam adegan ini menjelaskan ketiga karakter tokoh tersebut sedang
melakukan perbincangan serius, dimana Squidward dengan wajah serius pula
bertanya kepada Spongebob dan Patrick tentang tujuan mereka datang ke rumahnya
secara tiba-tiba. Mereka dengan wajah polos dan ceria kemudian menjawab bahwa
mereka sedang melakukan ritual rahasia untuk mengangkat Squidward sebagai
77
presiden dari kerjaan rahasia para tetangga yang baik yang lebih bagus dari presiden
Bikini Bottom seperti yang disangka oleh Squidward.
Sedangkan petanda yang terdapat dalam adegan ini adalah perkumpulan yang
dibentuk oleh Spongebob dan Patrick, menggambarkan tentang kehidupan manusia
yang kadang melakukan interkasi sosialnya dengan cara berkelompok atau bahkan
berorganisasi. Kemudian memilih salah seorang dari mereka untuk menjadi
pemimpin mereka. Pemilihan tersebut dapat dilakukan secara umum oleh orang
banyak ataupun secara pribadi dengan menunjuk langsung orang yang telah diincar
terlebih dahulu.
Teknik pengambilan gambar masih menggunakan teknik full shot frame
dalam group shoot yang memperlihatkan secara fokus Spongebob, Patrick, dan
Squidward yang sedang melakukan percakapan. Full shot frame menampilkan latar
belakang lokasi tempat kegiatan berlangsung.
3. Scene 3: Spongebob Membuat Simbol Tangan Metal yang Berlawanan
Arah.
Pada adegan ini, Spongebob menjelaskan kepada Squidward perihal dirinya
yang akan diangkat menjadi presiden dari kerajaan rahasia para tetangga yang baik.
Ketika berbicara, Spongebob melakukan beberapa gerakan tangan, salah satunya
membuat simbol metal seperti pada gambar 4.22 di bawah ini.
78
Spongebob membuat simbol metal Simbol ini banyak digunakan oleh anak
menggunakan kedua tangannya muda ataupun kalangan orang dewasa
dengan arah yang berlawanan. sebagai simbol pergaulan yang modern.
Penanda dalam adegan ini adalah Spongebob membuat simbol metal dengan
kedua tangannya secara berlawanan ketika menjelaskan pada Squidward tentang
kerajaan rahasia para tetangga yang baik yang telah dia bentuk bersama Patrick.
Sedangkan petanda dari adegan ini adalah simbol metal yang umumnya
digunakan oleh orang-orang dewasa ini, merupakan simbol dari kehidupan yang
modern. Lambang inipun menjadi simbol khas dari aliran musik metal yakni musik
rock. Para rocker umumnya menggunakan lambang ini sebagai identitas mereka yang
79
dipadukan dengan kostum serba hitam dan riasan wajah yang juga serba hitam. Hal
ini kemudian menjadi trend di kalangan anak muda.
Teknik pengambilan gambarnya menggunakan teknik full shot yakni
pengambilan gambar penuh dari atas kepala hingga kaki untuk memperlihatkan
obyek secara keseluruhan. Teknik ini bertujuan untuk memperlihatkan secara jelas
apa yang dilakukan Spongebob yang sedang berbicara dan memberinya penguatan
karakter.
4. Scene 4: Spongebob berpidato di ruang terbuka.
Adegan ini memperlihatkan Spongebob yang tengah berpidato di ruang
terbuka untuk memperkenalkan kepada warga Bikini Bottom klub baru yang ia
bentuk bersama Patrick. Spongebob menempatkan dirinya sebagai wakil dari
kelompok “good neighbors club” mewakili Squidward yang sedang beristirahat di
rumahnya, seperti yang terlihat pada gambar berikut:
Tabel 4.4
“Penanda dan Petanda dalam Kartun Spongebob”
simbol seperti bentuk piramida dan sebuah kursi dibelakangnya, seperti pada gambar
berikut:
Spongebob dan Patrick tampak serius 1. Penasaran dengan hal yang ada/terjadi
menengok keluar jendela dengan susunan di luar sana, namun tidak bisa keluar
foto yang menyerupai bentuk piramida di sehingga melihat melalui jendela.
tengah-tengah mereka. 2. Susunan foto yang berada di tengah
mereka, yang menyerupai bentuk
bangunan piramida, merupakan salah
satu simbolisasi bangsa Yahudi.
Penanda pada adegan ini, yakni Spongebob dan Patrick tampak serius melihat
dari balik jendela rumah Squidward yang telah berubah menjadi robot berjalan.
Keduanya melihat ke luar rumah dengan cara menempelkan wajah mereka ke kaca
83
jendela dengan hiasan foto berbentuk pyramid di tengah mereka serta kursi dan
perlengkapan lukis milik Squidward berada di belakang mereka.
Sedangkan petanda dari adegan ini adalah Spongebob dan Patrick tampak
penasaran dengan apa yang terjadi di luar sana. Hanya saja mereka tidak dapat keluar
dari rumah Squidward karena rumah tersebut telah berubah menjadi robot yang
bergerak, sehingga keduanya hanya mampu menyaksikan semuanya dari balik
jendela. Namun, peneliti melihat petanda lain dalam adegan ini yaitu pada topi yang
digunakan oleh Spongebob dan Patrick, juga pada tatanan foto yang membentuk
bangunan piramida dengan ujung yang terpotong. Simbol pyramid ini juga beberapa
kali terlihat dalam episode-episode yang berbeda, seperti yang terlihat pada gambar-
gambar di bawah ini:
Teknik pengambilan gambar pada gambar 4.26 menggunakan teknik full shot
frame dalam group shoot yang memperlihatkan secara fokus Spongebob dan Patrick
yang sedang melihat keluar dari balik jendela. Full shot frame menampilkan latar
belakang lokasi tempat kegiatan berlangsung. Sedangkan pada gambar 4.27
84
menggunakan Long Shot (LS), yaitu pengambilan gambar melebihi full shot sehingga
menunjukkan objek dengan latar belakangnya. Lalu pada gambar 4.28, juga
menggunakan teknik pengambilan gambar full shot frame dalam group shoot.
Sedangkan untuk penanda dan petanda dalam adegan ini sebagai berikut:
Tabel 4.6
Penanda dan Petanda dalam Kartun “Spongebob”
Squidward terlihat heran ketika melihat 1. Orang yang pelit akan mendapatkan
seekor ikan berdasi mendatanginya balasan atas apa yang dilakukannya
dengan membawa secarik kertas sambil karena telah mengusir seseorang dari
mengomel kepadanya. rumahnya.
85
Penanda dalam adegan ini adalah Squidward yang baru mendapatkan kembali
rumahnya dari Spongebob dan Patrick, tampak terkejut melihat kedatangan seekor
ikan berdasi yang membawa secarik kertas. Kertas tersebut berisi catatan
pelanggaran yang telah dilakukan oleh rumahnya. Squidward mendapatkan hukuman
atas kekacauan yang telah dilakukan oleh rumah robotnya di kota. Walaupun
sebetulnya bukan dia yang menggerakkan rumah tersebut, melainkan Spongebob dan
Patrick yang merusak alat terbaru milik Squidward.
Sedangkan petanda dalam adegan ini adalah Squidward mendapat hukuman
atau denda atas apa yang dilakukan oleh rumah robotnya. Hal ini merupakan
hukuman atas tindakannya yang mengusir tetangga yang ingin berbuat baik padanya
dengan menggunakan alat penggerak untuk memindahkan rumahnya saat Spongebob
dan Patrick datang, hingga akhirnya alat tersebut rusak. Squidward menerima
hukuman atas sifatnya yang selalu pelit dan berbuat jahat pada Spongebob dan
Patrick.
Teknik pengambilan gambar yang digunakan dalam adegan ini adalah
medium shot, yaitu ukuran objek yang terlihat hanya sebatas dari kepala hingga
pinggang untuk memperlihatkan sosok Sqiudward secara jelas.
Gambar 4.30
(Sumber: capture kartun “Spongebob”)
Adapun penanda dan petanda yang terdapat dalam adegan ini adalah sebagai
berikut:
Tabel 4.7
Penanda dan Petanda dalam Kartun “Spongebob”
Penanda dalam adegan ini yakni tampilan seekor ikan yang sedang asyik
bersantai di dalam sebuah kafe sambil menikmati secangkir kopi dan beralaskan
lantai dengan corak papan catur yang berwarna hitam putih.
Petanda pada scene kali ini yakni corak papan catur adalah perpaduan dua
warna netral yang umum dipakai manusia dalam kehidupan sehari-hari. Warna hitam
putih tersebut merupakan warna yang umumnya dipercayai masyarakat sebagai
perwakilan sifat, dimana putih melambangkan kebaikan dan hitam melambangkan
87
keburukan atau kejahatan. Warna ini pula yang dipercayai oleh orang China sebagai
perpaduan warna keseimbangan hidup yang mereka disebut dengan Yin-Yang.
Simbol papan catur ini tidak hanya muncul pada scene dalam episode ini saja,
akan tetapi juga terdapat di beberapa episode yang berbeda, seperti pada episode Mr.
Magic yang menggunakan altar bercorak papan catur menuju sebuah gerbang dengan
simbol mata satu (eye of horus) dan Missing Identity yang memiliki lantai bercorak
papan catur dalam sebuah rumah, seperti pada gambar berikut ini:
Teknik pengambilan gambar yang digunakan dalam adegan ini adalah teknik
one shot, yaitu pengambilan gambar satu objek yang memperlihatkan seseorang
dalam in frame dan teknik ini pula yang digunakan dalam adegan pada gambar 4.31.
Sedangkan pada gambar 4.32 menggunakan teknik pengambilan gambar yang
berbeda, yakni teknik close up dimana pengambilan gambar tersebut secara dekat
dan begitu jelas.
88
Pada adegan kali ini menceritakan tentang Plankton yang berusaha untuk
menguasai dan mengendalikan seluruh warga Bikini Bottom dengan helm kotrolnya.
Plankton ingin menunjukkan pada Mr. Krab kekuatannya sambil berkata “i will rule
the world ”, seperti pada gambar di bawah ini:
Gambar 4.33
(Sumber: http://warofweekly.blogspot.com/2011/08/konspirasi-yahudi-dalam-serial-
kartun.html)
Sedangkan petanda dan penanda dari adegan ini dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel 4.7
Penanda dan Petanda dalam Kartun “Spongebob”
Penanda (Signifier) Petanda (Signified)
Plankton sambil tertawa dan berdiri di 1. Plankton tampak bahagia dan puas
antara dua obor api dan dikelilingi oleh melihat seluruh warga datang
warga yang menggunakan helm dan mengelilinginya.
menutupi wajah mereka. 2. Plankton berhasil menjadi penguasa
di Bikini Bottom berkat helm
pengendalinya.
Sumber: Data Olahan Peneliti, 2014.
89
Penanda dalam adegan ini, yakni Plankton mengatakan “I will rule the world”
sambil tertawa bahagia berdiri di atas podium dan di antara dua obor api serta
dikelilingi oleh seluruh warga Bikini Bottom yang menggunakan helm dengan lampu
di kepalanya dan menutupi wajah mereka.
Sedangkan petanda pada adegan ini adalah Plankton tampak bahagia setelah
berhasil menguasai seluruh warga Bikini Bottom dengan menggunakan helm
pengendali buatannya, sehingga mampu memerintahkan apapun kepada warga Bikini
Bottom. Plankton juga mengatakan akan merubah dunia karena telah memiliki
banyak pengikut dengan bantuan helm pengendali tersebut.
tokoh ini sama kedudukannya dan tidak ada yang patut untuk disembah selain Tuhan
Yang Maha Esa. Squidward hanya seorang kasir biasa pada sebuah toko yang
menjual Krabby Patty di Bikini Buttom. Makna pesan mengisyaratkan adanya
sesembahan yang bukan ditujukan kepada Tuhan, tetapi terhadap sesuatu yang
dianggap berguna. Hal ini juga mengandung makna penyembahan materialistik.
Selain itu, ideologi tirani dunia, Illuminisme, datang dari Kabala Yahudi yang
mendakwahkan bahwa manusia (yaitu para banker) dapat naik ke “posisi Tuhan” dan
mendefenisikan ulang kebenaran.27
Itulah sebabnya Spongebob mengatakan bahwa pelantikan yang dilakukannya
terhadap Squidward bukanlah sekedar presiden semata, akan tetapi melebihi dari
kedudukan seorang presiden. Hal ini bermakna bahwa kedudukan yang melebihi
presiden tersebut tidak lain adalah posisi Tuhan yang merupakan posisi tertinggi
dalam perkumpulan buatan Spongebob dan Patrick yang merupakan simbolisasi dari
kelompok Freemasonry milik bangsa Yahudi.
27
Henry Makow Ph. D, Illuminati: The Cult that Hijacked the World, 2011, terj. Illumintai:
Dunia Dalam Genggaman Perkumpulan Setan (Cet. VI; Jakarta: Ufuk Press, 2014), h. 6.
91
Scene III: Spongebob Membuat Simbol Tangan Metal Yang Berlawanan Arah.
Bahasa pesan yang digunakan sama seperti sebelumnya, pesan visual. Makna
atau signifikansi yang ingin disampaikan melalui adegan ini ialah bahwa simbol
metal merupakan simbol dari kehidupan yang modern. Tanda tersebut identik dengan
salah satu aliran musik modern yakni musik rock dengan seluruh riasan pendukung
berwarna hitam. Sedangkan musik rock atau rock ‘n roll adalah salah satu musik
yang digemari oleh sebagian masyarakat dunia.
Namun, warna hitam dewasa ini diidentikkan dengan kejahatan dan
kegelapan. Bahkan terkadang warna hitam direpresentasikan sebagai warna setan.
Begitu pula dengan simbol metal tersebut yang merupakan simbol satanic atau
penyembah setan seperti yang digambarkan melalui gambar berikut.
92
Gambar diatas adalah salah satu gambar yang diyakini oleh bangsa Yahudi
sebagai salah satu Tuhan mereka, dikenal dengan nama Lucifer. Simbol metal itu
pula yang menjadi simbol diantara mereka ketika berkomunikasi atau sekedar
bertegur sapa dan kini simbol tersebut menjadi trend terkini di kalangan masyarakat
terutama pecinta musik rock.
Dalam pandangan peneliti, gambar Spongebob dengan simbol metal
merupakan simbol yang dapat diikuti dengan sangat mudah. Karena seperti yang
telah diketahui, bahwa banyak remaja yang sering menggunakan simbol ‘gaul’
tersebut. Simbol yang digandrungi inipun dapat menjadi trend baru yang sebenarnya
merusak karena merupakan simbol satanik. Simbol ini juga kini telah menjadi trend
di kalangan masyarakat umum, khususnya anak muda dengan menjadikannya
sebagai bahasa sapaan dan kini diplesetkan dengan sebutan “salam tiga jari”.
menggunakan karakter Spongebob sebagai wakil atau ikon mereka. Selain itu,
bangsa Yahudi juga menyelipkan salah satu identitas mereka yang berupa gambar
mata satu (eye of horus), seperti yang terdapat pada mimbar dan topi yang digunakan
oleh Spongebob pada scene ini.
Horus adalah Dewa Burung dalam Mitologi Mesir Kuno yang diklaim
sebagai salah satu dewa mereka. Dalam salah satu kitab Yahudi secara Chasidic
Ortodox, mengatakan simbol mata satu mengandung arti “ketika orang-orang Yahudi
tidak memenuhi kehendak God, maka God akan memandang mereka denan sebelah
mata”. Simbol ini digunakan untuk mengingatkan Yahudi untuk selalu memenuhi
kehendak God.28
Simbol mata satu tersebut merupakan perwakilan dari penjabaran Dajjal yang
menurut bangsa Yahudi sebagai Tuhan mereka, sang Kristus. Sebagaimana yang
dikatakan oleh Rasulullah SAW. dalam sabdanya:
ْﻦ
29
فر
28
Nina Levi, Simbol Mata Satu untuk Banyak Bangsa termasuk Yahudi, http:
//m.kompasiana.com/post/read/518442/3/simbol-mata-satu-bagi-berbagai-bangsa-termasuk-
yahudi.html, 20 Desember 2012, 20:37.
29
Al-H}usain Muslim bin al-H}ajja>j al-Qusyairy,S}ah}i>h} al-Muslim, Juz VIII ( Beiru>t:
Da>r al-Jail, t.th), h.195.
94
Artinya:
Telah menceritidakan kepada kami Muhammad bin al-Musanna dan
Muhammad bin Basyar berkata telah menceritidakan kepada kami
Muhammad bin Ja’far telah menceritidakan kepada kami Syu’bah dai
Qatadah berkata saya mendengar dari Anas bin Malik r.a., ia berkata,
Rasulullah Saw.. telah bersabda: “Tidak ada seorang dari Nabi kecuali ia
telah memperingatkan kaumnya terhadap sang pendusta yang buta sebelah
mata. Ketahuilah bahwa Dajjal itu buta sebelah matanya, sedangkan
Tuhanmu tidak buta sebelah mata, dan di antara kedua matanya tertulis kaaf,
faa, raa.”
Kata kaaf-faa-raa yang ada di antara kedua mata Dajjal adalah hakiki atau
sesuai dengan asal hurufnya. Sehingga dengan izin Allah, tidak sulit bagi seorang
muslim untuk membacanya, tapi orang kafir tidak mampu melihat tulisan tersebut.
Imam Nawawi berkata bahwa pendapat yang dipegang oleh para muhaqiq
ialah bahwa tulisan ini nampak secara lahir dan hakiki (sebenarnya) sebagai suatu
tanda dan alamat yang diciptakan oleh Allah Swt. di antara sejumlah alamat atau
tanda-tanda yang menunjukkan dengan pasti akan kekafiran, kebohongan dan
kebatilan dajjal. Tanda-tanda ini diperlihatkan oleh Allah kepada setiap muslim yang
tahu baca tulis maupun sebaliknya, dan disembunyikan untuk orang yang
dikehendaki-Nya akan celaka juga terfitnah dan hal ini tidak dapat dihalangi sama
sekali.30
Sejak Allah Swt. menciptakan Nabi Adam As sampai ke hari kiamat nanti,
tidak ada satu pun ujian yang lebih dahsyat daripada dajjal. Al-Dajjal adalah seorang
tokoh kafir yang jahat dalam sejarah Islam, ia akan muncul menjelang kiamat dan
dajjal adalah pembawa fitnah terbesar di akhir zaman. Hadits di atas telah
menjelaskan peringatan Nabi Saw. tentang sifat Dajjal yang tidak hanya disampaikan
oleh Rasulullah Saw., tapi juga oleh nabi-nabi sebelumnya.
30
Ibnu Hajar al-Asqalani, Fath al-Bari bi syarh Shahih Bukhari, Juz V, h. 235
95
Hadits di atas juga dikuatkan oleh hadits shahih lainnya yang diriwayatkan
oleh Abu Hurairah yang artinya sebagai berikut:
ﺪِﯾﺜ ًﺎ ﻣَﺎ
31
Artinya:
Telah menceritidakan kepadaku Muhammad bin Ra>fi’ telah menceritidakan
kepada kami H}usain bin Muhammad telah menceritidakan kepada kami
Syaiba>ni dari Yah}ya> dari Abi Salamah berkata dari Abi H}urairah r.a., ia
berkata, Rasulullah Saw.. bersabda: “Inginkah kamu sekalian aku beritahukan
tentang Dajjal, suatu keterangan yang belum pernah diceritidakan seorang
nabi kepada kaumnya? Sesungguhnya ia buta sebelah mata, ia datang dengan
membawa sesuatu seperti surga dan neraka. Maka apa yang dikatidakannya
surga adalah neraka dan aku telah memperingatkan kalian terhadapnya
sebagaimana Nabi Nuh telah memperingatkan kaumnya.
Simbol mata satu atau yang mereka namai dengan “eye of horus” ini, sangat
31
Al-H}usain Muslim bin al-H}ajja>j al-Qusyairy,S}ah}i>h} al-Muslim, Juz XVIII, h.434.
96
membentuk bangunan piramida yang merupakan salah satu simbol khas milik
Yahudi.
Simbol-simbol ini pun juga banyak dijumpai dalam scene-scene di beberapa
episode yang berbeda. Simbol khas bagi Yahudi terutama Freemasonry adalah
piramida yang ujungnya terbelah atau terputus dari bangunan utama piramida atau
memiliki warna yang bereda dengan warna utamanya. Bangunan ini mereka namai
“Lodge”.
97
yang dipadukan dalam papan catur merupakan hal yang diyakini oleh bangsa Yahudi
terutama Freemasonry sebagai sarana atau jalan untuk berkomunikasi dengan Tuhan
mereka, iblis, yang mereka sebut dengan nama “Lucifer”.
32
Albert Mackey, An Encyclopedia of Freemasonry and its Kindred Sciences (United States:
Nabu Press, 2013), h. 494.
99
memadukan kedua warna tersebut secara berselingan seperti yang terdapat pada
papan catur.33
33
Islampos, Checkered Floor; Lantai Hitam Putih Simbol Khas Gerakan Freemasonry,
https://www.islampos.com/checkered-floor-lantai-hitam-putih-simbol-khas-gerakan-freemasonry-
80668/, Senin 25 Zulkaedah 1434 / 30 September 2013 20:03.
100
34
Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media, h. 104.
101
dan simbol adalah konseptualisasi manusia tentang suatu hal; sebuah simbol ada
untuk sesuatu.35
Bangsa Yahudi ingin dunia menyadari keberadaan dan kekuatan mereka
melalui simbol-simbol dalam kartun Spongebob tersebut. Mereka memperkenalkan
budaya mereka dengan simbol-simbol tersebut dan menanamkan ideologi Yahudi
lalu membuat penontonnya lupa akan ideologi mereka secara perlahan dan secara
tidak sadar. Bangsa Yahudi sadar bahwa mereka tidak akan pernah menang jika
bertarung dengan tenaga dan senjata, sehingga mereka menggunakan cara halus
dengan pendoktrinan ideologi mereka secara perlahan melalui media dan budaya.
Media dan terutama dunia film benar-benar ‘surga’ bagi impian besar bangsa
Yahudi. Perfilman khususnya Hollywood merupakan senjata mematikan, yang
menjadi andalan Bani Israel untuk memporak-porandakan tatanan hidup masyarakat
dunia.36 Maka bukan hal yang sulit bagi bangsa Yahudi untuk menyelipkan ideologi
dan budaya mereka ke dalam produk film melalui simbol-simbol entah itu gambar,
suara, ataupun gerak tubuh yang mencerminkan identitas mereka.
Ideologi agama mereka tanamkan secara tidak sadar kepada penonton yang
menyaksikan sajian produk mereka. Peneliti menemukan beberapa gambar dalam
kartun Spongebob yang merepresentasikan ideologi dan budaya mereka secara
simbolis, seperti simbol mata satu, piramid, simbol metal, simbol papan catur, dan
beberapa percakapan yang merupakan bahasa khas dalam kelompok mereka.
Bangsa Yahudi sadar bahwa film adalah alat yang paling cepat dalam proses
penyampaian pesan sebab sifatnya yang audio-visual. Melalui film, pengaruh mereka
35
Stephen W Littlejohn, & Karen A. Foss, Teori Komunikasi : Theories of Human
Communication, h.154.
36
Abdullah Al Thail, Yahudi Sang Penghancur Dunia! (Cet. I; Jakarta Timur; Mirqat Media
Grafika, 2008), h. 146
102
akan lebih cepat diserap dan diterima karena mengenai dua sasaran yaitu penglihatan
dan pendengaran pada waktu yang bersamaan. Sehingga otak pun lebih cepat
menangkap dan mencerna pesan yang diterimanya. Maka bangsa Yahudi pun
kemudian mulai menyisipkan simbol yang merepresentasikan keberadaan mereka ke
dalam beberapa tayangan film baik fiksi maupun non fiksi.
II. Pesan dan Makna Simbol Ideologi Agama dalam Kartun Spongebob
Seperti yang telah dipaparkan sebelumnya bahwa suatu simbol tidaklah
dibuat begitu saja, melainkan terdapat selipan makna dibalik simbol tersebut. Itulah
yang dilakukan oleh bangsa Yahudi pada film kartun Spongebob Squarepants.
Peneliti menemukan beberapa tanda atau simbol yang merupakan representasi dari
bangsa Yahudi. Simbol tersebut tidak hanya dibuat untuk pelengkap gambar dalam
kartun saja, akan tetapi ada makna tersembunyi yang hendak mereka sampaikan
kepada masyarakat luas melalui tanda tersebut.
Berikut paparan tentang makna di balik simbol-simbol bangsa Yahudi dalam
kartun spongebob Squarepants.
37
Abdullah Al Thail, Yahudi Sang Penghacur Dunia!, h.7
103
38
Atjeh, Simbol-Simbol Yahudi di Sekeliling Anda, http://www.atjehcyber.net/2013/02/
simbol-simbol-yahudi-di-sekeliling-anda.html, Februari 2013.
39
Abdullah Al Thail, Yahudi Sang Penghacur Dunia!, h. 8
104
40
Irrawanz, Piramida Illuminati Prancis Dan Simbol, http://irawanz killuminati.blogspot.com
/ p/piramida_illuminati_prancis_dan_simbol.html.
41
Tirza, Tatanan Dunia Baru merupakan tanda Akhir Zaman 2, http://the-world-will-end.
blogspot.com/2013/01/tatanan-dunia-baru-merupakan-tanda_18.html, Jum’at, 18 Januari 2013.
105
sebab itu, mereka memakai piramida susunan teratas. Dari sini kita
mendapatkan pengertian tentang asal usul salah satu lambang misterius dari
The Great Seal berikutnya, yaitu piramida terpotong.
3. Simbol Metal
Simbol metal adalah isyarat khusus para elit freemason untuk
berkomunikasi dengan sesamanya “the brotherhood”, menunjukkan simbol
persaudaraan yang kuat terhadap sesama mason diseluruh dunia. 43
Bangsa Yahudi mempertontonkannya secara sekilas ke media agar
anggota lain dapat melihat dan membaca pesan tersebut tanpa diketahui
maknanya oleh orang lain, dengan anggapan bahwa orang lain adalah jutaan
orang-orang yang tidak paham akan tanda itu. Begitulah para elit yang
memandang orang selain anggota mereka, orang di luar kelompok mereka
hanyalah sederetan angka di layar komputer mereka, kelahiran, kematian,
angka pengangguran, angka kemiskinan, dsb.
42
Tirza, Tatanan Dunia Baru merupakan tanda Akhir Zaman 2, http://the-world-will-end.
blogspot.com/2013/01/tatanan-dunia-baru-merupakan-tanda_18.html, Jum’at, 18 Januari 2013.
43
Ahmad, Makna Salam Tiga Jari, http://maju-kebelakang.blogspot.com/2013/02/makna-
salam-tiga-jari.html, Februari 2013.
106
44
Alber Mackey, “An Encyclopedia of Freemasonry Its Kindred Scienses (New York: Free
Press, 2008), h. 494.
107
Terjemahnya:
Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga
kamu mengikuti agama mereka. Katidakanlah: "Sesungguhnya petunjuk
Allah Itulah petunjuk (yang benar)". dan Sesungguhnya jika kamu mengikuti
kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, Maka Allah tidak
lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu.45
Kata millah pada ayat ini bermakna jalan yang dilalui. Kata millah dijadikan
sebutan untuk syari’at Allah bagi hambanya melalui lisan nabi-Nya agar mereka
meraih kebahagiaan yang abadi, juga dipakai untuk menyebut agama-agama yang
menyimpang atau sesat.46
Sedangkan menurut sebagian ulama tafsir, kata millah dapat berarti budaya
atau kebiasaan dari suatu kaum atau kelompok. Untuk penafsiran ini relevan dengan
hadits Rasululllah Saw. dalam sabdanya:
45
Departemen Agama, Mushaf ‘Aisyah: al-Qur’an dan Terjemahannya, h. 19.
46
Muh. Sayyid Tantawi, At Tafsi>r Al Wasid, Juz 1 (t.d) h. 198.
108
untuk menirukan kebiasaan orang kafir sekalipun itu hanya simbolnya saja. Seperti
bunyi firman Allah dalam QS. Ali Imran ayat 156 sebagai berikut:
Terjemahnya:
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu seperti orang-orang kafir
(orang-orang munafik) itu, yang mengatakan kepada saudara-saudara mereka
apabila mereka Mengadakan perjalanan di muka bumi atau mereka
berperang: "Kalau mereka tetap bersama-sama kita tentulah mereka tidak
mati dan tidak dibunuh." akibat (dari Perkataan dan keyakinan mereka) yang
demikian itu, Allah menimbulkan rasa penyesalan yang sangat di dalam hati
mereka. Allah menghidupkan dan mematikan. Dan Allah melihat apa yang
kamu kerjakan.47
Ayat di atas menjelaskan tentang larangan Allah pada hambanya untuk
mengikuti sifat orang-orang kafir yang sombong dan angkuh yang menganggap diri
merekalah yang terbaik. Begitu pula dengan bangsa Yahudi yang selalu menganggap
diri mereka sebagai bangsa pilihan Tuhan yang akan mengatur dunia bersama dengan
al Masih atau Dajjal.
Bangsa Yahudi kemudian menjadi pelopor datangnya dajjal. Begitu banyak
fitnah dan pertikaian yang mereka organisir secara halus dan rapi. Mereka ingin
menata ulang dunia ini dengan kehendak mereka hingga dajjal tiba. Hingga umat
manusia menjadi pengikut mereka sebagai penyembah iblis yang mereka namai
“Lucifer” dan “Horus”. Padahal, dalam Akidah Islam, tidak ada yang patut disembah
selain Allah Swt.
47
Departemen Agama, Mushaf ‘Aisyah: al-Qur’an dan Terjemahannya, h. 70.
109
Bangsa Yahudi sadar bahwa mereka tidak akan menang jika menggunakan
kekuatan fisik. Oleh karena itulah mereka memanfaatkan kecanggihan teknologi
yang ada serta kekayaan yang mereka miliki demi mencapai tujuan mereka. Bangsa
Yahudi secara perlahan melalui media, ingin merusak moral anak bangsa dengan
ajaran dan pergaulan yang tidak baik. Sehingga kepercayaan terhadap agama dan
Tuhan perlahan memudar atau bahkan hilang yang kemudian berganti dengan
kepatuhan dan ketundukan terhadap duniawi dan nafsu semata. Bangsa Yahudi
melakukan pergerakan mereka secara halus meski harus meninggalkan zona nyaman.
Beda halnya dengan dunia Islam yang tetap stagnant atau berjalan di tempat
saja tanpa ada perubahan yang signifikan karena berada di zona aman terus. Mereka
terlalu merasa aman dengan keadaan sekarang tanpa sadar bahwa musuh mereka
telah memulai peperangan. Peperangan tidak hanya adu senjata di medan perang.
Akan tetapi, perang juga bisa melalui media, budaya, atau bahkan pikiran. Sekarang,
yang dilakukan oleh musuh Islam−terutama Yahudi−adalah dengan perlahan
menyelipkan nuansa budaya mereka melalui simbol-simbol tertentu di dalam
berbagai media, termasuk hiburan.
Sehingga dunia akan berada di genggaman mereka secara perlahan. Hal ini
nantinya yang menjadi asal mula dari peperangan besar antara Yahudi dan Islam di
akhir zaman nanti. Karena Allah Swt. beserta Rasul-Nya telah memperingatkan umat
manusia tentang fitnah terbesar yang akan terjadi di akhir zaman, yakni dajjal yang
dipelopori oleh bangsa Yahudi dan dajjal merupakan salah satu tanda-tanda kiamat.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari keseluruhan uraian pembahasan skripsi ini, dapat dikemukakan
beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Simbolisasi Yahudi yang terdapat dalam film kartun Spongebob Squarepants
merupakan salah satu produk budaya yang juga dapat menjadi sarana untuk
menyampaikan pesan tertentu kepada khalayak. Penyampaian tersebut
tidaklah secara langsung atau terang-terangan, tapi secara simbolis melalui
gambar-gambar maupun audio. Simbol-simbol tersebut berupa gambar mata
satu, piramida terputus, simbol satanic, lantai berpola papan catur,
penyembahan, dan berbagai penyimpangan ajaran-ajaran Yahudi seperti seks
bebas, kebebasan menjadi apa saja yang diinginkan walau harus menyalahi
kodrat asli seseorang.
2. Simbol-simbol Yahudi yang terkandung dalam kartun Spongebob tersebut
tidak hanya merupakan simbol semata saja dan bukan tanpa tujuan apapun.
Simbol-simbol tersebut memiliki makna terselubung dan misi tersendiri yang
ingin disampaikan secara perlahan kepada penonton yang menyaksikannya.
Bangsa Yahudi ingin memperkenalkan budaya mereka kepada khalayak
melalui salah satu produk budaya yakni film. Bangsa Yahudi juga ingin
mendeklarasikan bahwa mereka mampu menguasai dunia dengan cara yang
halus tanpa harus melalui peperangan yang berarti. Mereka hanya menyerang
dari segi otak dan memperngaruhi alam bawah sadar mereka.
110
111
B. Implikasi Penelitian
Dengan tersusunnya karya ilmiah ini, penulis mengharapkan dapat:
1. Menjadi salah satu acuan bagi para pembaca agar lebih selektif lagi dalam
menyaksikan tayangan khususnya yang bersifat hiburan. Menjadikan
penelitian ini sebagai salah satu referensi dalam melihat suatu karya dari
sudut pandang yang berbeda.
2. Menjadi literatur bagi mahasiswa dalam memperkaya khazanah referensi
mereka terutama yang berhubungan dengan perfilman dan semiotika,
khususnya kartun dengan semiologi Roland Barthes.
3. Menjadi acuan bagi para orang tua agar lebih peka lagi terhadap tayangan-
tayangan televisi khususnya tayangan untuk anak-anak serta lebih ketat lagi
dalam mendampingi anak-anaknya dalam menonton tayangan yang bukan
untuk umurnya.
4. Peneliti sangat berharap kepada Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) dan
Lembaga Sensor Film (LSF) agar lebih ketat lagi dalam melakukan sensor
terhadap tayangan televisi khususnya bagi anak-anak dan agar bisa lebih
komitmen lagi dalam mengutamakan penayangan film kartun lokal.
DAFTAR PUSTAKA
Aminuddin. Semantik: Pengantar Studi tentang Makna. Cet. IV, Bandung: Sinar
Baru Algesindo, 2011.
Ardianto, Elvinaro dan Bambang Q-Anees. Filsafat Ilmu Komunikasi. Cet. III;
Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2011.
Ardianto, Elvinaro, Lukiati Komala, dan Siti Karlina. Komunikasi Massa: Suatu
Pengantar. Cet. II. Ed. Revisi; Bandung: Refika Offset, 2009.
al-Asqalani , Ibnu Hajar. Fath al-Bari bi syarh Shahih Bukhari. Juz V. Beirut : Maktabah al-
Salafiyah. t.th.
Kaplan, David, Robert A. Manners. Teori Budaya: The Theory of Culture. Cet. III;
Yogyakarta: Pustaka Pelaja,. 2002
Kuswandi, Wawan. Komunikasi Massa: Analisis Interaktif Budaya Massa. Cet. II;
Jakarta: Rineka Cipta, 2008.
Littlejohn, Stephen W & Karen A. Foss. Teori Komunikasi : Theories of Human
Communication. Jakarta: Salemba Humanika, 2011.
Mackey, Albert Gallatin. An Encyclopedia of Freemasonry and its Kindred Sciences.
United States: Nabu Press. 2013.
Makow, Henry. Illuminati: The Cult that Hijacked the World, 2011, terj. Illumintai: Dunia
Dalam Genggaman Perkumpulan Setan. Cet. VI; Jakarta: Ufuk Press. 2014.
Taqiyyah, Hani. Analisis Semiotik Terhadap Film In The Name of God. http://
repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21832/1/HANI%2520TA
QIYYA-FDK.PDF.
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Pada tahun yang sama yaitu pada tahun 2010, Penulis terdaftar sebagai mahasiswa di
Universita Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar pada jurusan Komunikasi dan
Penyiaran Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi.