8143 18494 1 PB
8143 18494 1 PB
8143 18494 1 PB
1, 2022
p-ISSN 1978-0680, e-ISSN 2655-5204
https://jkp.ejournal.unri.ac.id
ABSTRAK
Pengembangan akuakultur merupakan salahsatu fokus dalam pembangunan daerah di Kabupaten Bangka Tengah.
Kondisi ini didukung oleh keberadaan sumber daya perairan dan sumberdaya manusia yang dimiliki. Kegiatan
akuakultur banyak dilakukan oleh masyarakat dengan didukung oleh program-program kebijakan pengembangan
dari pemerintah daerah. Namun permasalahannya adalah belum adanya analisis secara komprehensif terkait dengan
evaluasi program kebijakan pengembangan akuakultur. Upaya evaluasi merupakan hal yang penting untuk me-
nentukan perencanaan selanjutnya dan langkah tindak lanjut untuk kebijakan pengembangan. Tujuan dari penelitian
ini adalah mengevaluasi pelaksanaan kebijakan pengembangan akuakultur di Kabupaten Bangka Tengah, me-
ngevaluasi kendala yang dihadapi dan merekomendasikan strategi pengembangan lebih lanjut. Metode penelitian
yang digunakan yaitu metode survey dengan analisis secara deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa
pengembangan akuakultur di Kabupaten Bangka Tengah sudah berjalan dengan cukup optimal. Hal ini terlihat dari
peningkatan hasil produksi akuakultur setiap tahun dan nilai tukar pembudidaya ikan (NTPi) diatas 100. Namun
berdasarkan hasil evaluasi dan analisis masalah masih terdapat beberapa kekurangan dalam pengembangan
akuakultur di Bangka Tengah. Kekurangan tersebut dapat diatasi dengan strategi yang bertumpu pada lima hal yaitu
peningkatan sarana dan prasarana budidaya, peningkatan kemampuan dan keterampilan pembudidaya ikan, pen-
dampingan kegiatan budidaya ikan, peningkatan bantuan legalitas dan kenyamanan usaha, peningkatan pemasaran
dan pengolahan hasil budidaya.
Kata kunci: Kebijakan, akuakultur, Bangka Tengah, evaluasi, pengembangan, produksi
ABSTRACT
The development of aquaculture is one of the focuses of regional development in Central Bangka Regency. This
condition is supported by the existence of water resources and human resources. Many aquaculture activities are
carried out by the community. It is supported by development policy programs from the local government. However,
the problem is that there is no comprehensive analysis related to the evaluation of aquaculture development policy
programs. Evaluation efforts are important to determine further planning and follow-up steps for development
policies. The purpose of this research was to evaluate the implementation of the aquaculture development policy
program in Central Bangka Regency, evaluate the constraints faced and recommend strategies for further
development. The research method used is descriptive qualitative method. The results of the research show that the
development of aquaculture in Central Bangka Regency has been running quite optimally. This can be seen from the
increase in aquaculture production every year and the fish cultivator exchange rate (NTPi) above 100. However,
based on the evaluation results and problem analysis there are still some deficiencies in aquaculture development in
Central Bangka. This deficiency can be overcome with a strategy that is based on five things, namely increasing
cultivation facilities and infrastructure, increasing the ability and skills of fish cultivators, facilitating fish farming
activities, increasing legal assistance and business convenience, increasing marketing and processing of
aquaculture products.
Keywords: Policy, aquaculture, Central Bangka, evaluation, development, production
https://jkp.ejournal.unri.ac.id 360
Jurnal Kebijakan Publik, Vol.13, No.4, 2022
giatan budidaya berlangsung sepanjang tahun. pingan dan pelatihan budidaya ikan, pemberian
Tipologi bentang lahan dan pesisir yang beragam bantuan sarana dan prasarana produksi perikanan
memberi peluang untuk pengembangan komoditas (saprokan), pengoptimalisasian peran penyuluh,
budidaya yang beragam (Japsamsah et al. 2014). dan lain sebagainya. Upaya yang telah dilakukan
Bangka Tengah merupakan salahsatu Kabu- tersebut diharapkan mampu meningkatkan kapa-
paten di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung ya- sitas produksi budidaya dan memperbaiki kondisi
ng menjadikan kegiatan perikanan dan akuakultur kehidupan rumah tangga pembudidaya ikan. Na-
sebagai fokus utama dalam pengembangan daerah. mun program-program pengembangan akuakultur
Bangka Tengah memiliki potensi perairan yang tersebut belum dilakukan analisis secara kompre-
luas baik perairan laut maupun tawar. Upaya henesif terkait dengan evaluasi pelaksanaan prog-
untuk memanfaatkan perairan-perairan tersebut ram yang sudah dijalankan. Padahal evaluasi
telah dilakukan oleh masyarakat dengan melaku- secara komprehensif diperlukan untuk menentu-
kan kegiatan-kegiatan budidaya ikan. Jumlah kan perencanaan selanjutnya dan langkah tindak
rumah tangga perikanan (RTP) budidaya pada lanjut atas program pengembangan yang akan
tahun 2017, 2018, 2019, 2020 dan 2021 secara dicanangkan berikutnya.
berturut-turut sebanyak 283, 291, 313, 347, dan Pengembangan program akuakultur tidak
360 RTP (BPS, 2022). Kondisi ini menunjukan semata-mata berbasis pada kuantitas program ya-
terjadinya peningkatan rumah tangga perikanan ng dicanangkan dan diprogramkan. Namun harus
setiap tahunnya. menyeimbangkan terhadap kualitas program dan
Secara umum kegiatan budidaya di Bangka output yang dihasilkan. Masyarakat pembudidaya
Tengah yang banyak dilakukan oleh masyarakat ikan sebagai objek yang merasakan dampak secara
yaitu budidaya secara tradisional (ekstensif) dan langsung program tersebut seringkali merasa
semi intensif. Budidaya secara intensif banyak banyak kekurangan atas program yang diberikan.
dilakukan pada kegiatan budidaya udang vaname Hal ini dikarenakan kecenderungan selama ini,
dengan pelaku pembudidaya berupa individu atau faktor kualitas kurang menjadi perhatian dan tolak
konsorsium masyarakat yang memiliki modal ukur dalam menilai keberhasilan suatu program.
besar. Zuriani et al. (2018) menyatakan bahwa Sepanjang sudah terlaksana maka sudah dipan-
budidaya udang vaname umumnya dilakukan dang sebagai sebuah keberhasilan. Oleh karena itu,
secara intensif dengan modal yang besar untuk Penelitian terkait dengan evaluasi pengembangan
mendapatkan hasil produksi yang maksimal. Sa- kebijakan akuakultur merupakan upaya dalam me-
rana produksi utama yang digunakan berupa Ke- nilai kuantitas dan kualitas dalam program pe-
ramba jaring apung (KJA), keramba jaring tancap ngembangan akuakultur.
(KJT), kolam air tenang, tambak intensif dan Secara prinsip, program pengembangan
longline (BPS, 2022). akuakultur memerlukan adanya perencanaan dan
Program pengembangan akuakultur meru- evaluasi. Tujuan dari penelitian ini adalah meng-
pakan langkah untuk meningkatkan produksi dan evaluasi pelaksanaan program pengembangan
produktivitas budidaya. Produktivitas budidaya akuakultur di Kabupaten Bangka Tengah, dan me-
yang stabil akan berpengaruh secara langsung ngevaluasi kendala yang dihadapi dalam pelaksa-
terhadap margin keuntungan, biaya produksi, dan naan program pengembangan akuakultur.
sistem manajemen budidaya (Lailiyah et al. 2018).
Pengembangan akuakultur bukan hanya persoalan METODE
keberlanjutan. Namun peningkatan pendapatan, Penelitian ini dilakukan dengan mengguna-
taraf hidup dan kesejahteraan pembudidaya ikan kan metode survey atas fakta-fakta yang terjadi.
harus terintegrasi dan sinergis dengan keberlan- Penelitian dilakukan di Kabupaten Bangka Tengah
jutan. Pembudidaya ikan merupakan aktor utama pada bulan Juni – Agustus Tahun 2022. Jenis dan
dalam proses pengembangan kegiatan budidaya sumber data yang digunakan dalam penelitian ini
ikan. Namun, upaya pengembangan akuakultur adalah program kerja pengembangan perikanan
dilakukan tidak hanya melibatkan masyarakat pe- budidaya di Dinas Perikanan Bangka Tengah ter-
laku pembudidaya ikan. Pemerintah terkait harus kait dengan pengembangan akuakultur, capaian
ikut andil dalam program pengembangan ini program dan perkembangan keberlanjutan ke-
(Wahyuni et al 2013). giatan akuakultur di Bangka Tengah. Data-data
Program pengembangan akuakultur telah tersebut didapatkan dari data sekunder melalui
dilakukan oleh pemerintah daerah daerah Bangka dokumen kajian-kajian milik dinas perikanan
Tengah diantaranya melalui pencetakan tambak Bangka Tengah yang berhubungan dengan pe-
dan kolam untuk masyarakat, pemberian pendam- ngembangan akuakultur. Selanjutnya data sekun-
https://jkp.ejournal.unri.ac.id 361
Jurnal Kebijakan Publik, Vol.13, No.4, 2022
der tersebut dikonfirmasi dengan pihak-pihak produksi budidaya ikan dapat di stimulus dengan
terkait dari dinas perikanan Kabupaten Bangka pemberian bantuan kepada para pembudidaya ikan.
Tengah dan masyarakat pembudidaya ikan. Data- Program bantuan yang berjalan dengan baik dan
data yang didapatkan kemudian dianalisis secara optimal akan memberikan dampak yang positif
deskriptif. Analisis deskriptif digunakan untuk terhadap masyarakat penerima bantuan apabila
mengidentifikasi permasalahan yang terjadi terkait ada kerjasama yang baik antara pemerintah de-
dengan pelaksanaan program pengembangan ngan masyarakat pembudidaya ikan (Zulkarnain et
akuakultur. Selanjutnya, tindak lanjut dari analisis al. 2020).
masalah dan evaluasi diibuat rekomendasi pe- Pelaksanaan kegiatan pembinaan kemam-
ngembangan akuakultur. puan dan keterampilan pembudidaya ikan dilaku-
kan dengan memberikan pelatihan pembenihan
HASIL DAN PEMBAHASAN dan pembesaran ikan, pelatihan pembuatan pakan
Pelaksanaan program pengembangan Akua- buatan, pelatihan mengatasi hama dan penyakit
kultur di Kabupaten Bangka Tengah mengacu ikan dan pelatihan tentang cara budidaya ikan
pada perencanaan yang telah disusun. Perenca- yang baik (CBIB). Model pelatihan yang diberi-
naan tersebut dibuat dalam bentuk Rencana Kerja kan dalam bentuk pertemuan kaji terap atau temu
Anggaran serta Dokumen Pelaksanaan Anggaran teknis, diseminasi teknologi oleh akademisi dan
dinas. Tujuan akhir dari program pengembangan praktisi, replikasi teknologi dengan mengirimkan
akuakultur adalah untuk meningkatkan produksi pembudidaya ikan magang ke balai besar budi-
ikan budidaya dan meningkatkan kesejahteraan daya ikan di luar daerah. Selain pembudidaya ikan
masyarakat pembudidaya ikan. Kesejahteraan yang diberikan pelatihan, penyuluh atau aparat
masyarakat merupakan ukuran utama dalam me- dinas juga diberikan pelatihan sejenis agar mampu
ngukur keberhasilan pengembangan dan pemba- mendampingi para pembudidaya ikan. Pening-
ngunan perikanan (Hikmayani et al. 2018). katan kemampuan dan keterampilan akan ber-
Arah dan bentuk umum program kerja yang dampak positif pada keberhasilan menjalankan
disusun oleh pemerintah daerah untuk bidang kegiatan produksi walaupun tidak selalu mutlak.
perikanan budidaya (akuakultur) setiap tahunnya Siahaan dan Simbolon (2019) menganalisis peni-
yaitu pengadaan dan bantuan sarana dan prasarana ngkatan keterampilan pembudidaya ikan ternyata
produksi, pembinaan kemampuan dan keteram- berdampak pada kenaikan pendapatan rumah ta-
pilan pembudidaya ikan, pendampingan kegiatan ngga perikanan.
budidaya ikan, bantuan legalitas usaha, bantuan Implementasi kegiatan pendampingan ke-
pemasaran dan pengolahan hasil budidaya. Pen- giatan budidaya ikan dilakukan dalam beberapa
jabaran bentuk program kerja tersebut menjadi kegiatan yaitu pendampingan dalam penyusunan
kegiatan setiap tahunnya mengacu pada keterse- proposal pengembangan usaha budidaya, pendam-
diaan anggaran dan prioritas kerja. Namun prinsip pingan dalam penguatan kelembagaan, pendampi-
umum dalam penyusunan kegiatan tersebut pada ngan dalam implementasi CBIB, dan pendampi-
dasarnya berbasis pada kebutuhan masyarakat ngan dalam mengatasi permasalahan-permasala-
pembudidaya ikan dan sasaran utamanya adalah han seperti penyakit ikan dalam budidaya. Pen-
masyarakat yang membutuhkan bantuan bukan dampingan memiliki fungsi untuk memberdaya-
masyarakat atau konsorsium masyarakat dengan kan, meningkatkan kemandirian, dan kapasitas
modal besar. Bantuan yang diberikan kepada masyarakat serta menguatkan masyarakat dalam
pembudidaya ikan merupakan langkah penguatan menjalankan kegiatan usahanya (Sugiana et al.
untuk mengarahkan pada kemandirian usaha 2020). Peran utama dalam melakukan pendampi-
(Patra dan Patra, 2018). ngan oleh penyuluh budidaya.
Pelaksanaan kegiatan pengadaan sarana dan Pelaksanaan kegiatan dalam membantu le-
prasarana produksi budidaya ikan terdiri atas pen- galitas usaha pembudidaya ikan dilakukan dengan
cetakan kolam, waring untuk wadah budidaya ikan, memberikan rekomendasi penerbitan izin usaha
alat pembuatan pakan mandiri, bantuan pendirian budidaya ikan, dan rekomendasi penerbitan tanda
gudang pakan, bantuan alat ukur kualitas air, daftar bagi pembudidaya ikan kecil. Legalitas
bantuan induk dan benih ikan berkualitas dan usaha dan kelembagaan pembudidaya ikan akan
bantuan kendaraan roda tiga untuk distribusi hasil memberikan pengaruh positif terhadap akses
perikanan. Bantuan sarana dan prasarana produksi permodalan dari perbankan dan bantuan peme-
budidaya pada dasarnya bertujuan untuk mem- rintah daerah maupun pusat untuk mendukung
bantu dalam memberikan proses produksi yang perkembangan sarana prasarana produksi yang
dilakukan oleh pembudidaya ikan. Peningkatan
https://jkp.ejournal.unri.ac.id 362
Jurnal Kebijakan Publik, Vol.13, No.4, 2022
berimbas pada meningkatnya produktivitas usaha yang bermanfaat bagi kehidupan yang dituju (sa-
budidaya (Triswiyana et al. 2022) saran). Berdasarkan evaluasi program maka akan
Pelaksanaan kegiatan dalam membantu pe- diketahui tantangan apa sajakah yang menghambat
masaran dan mengolah ikan hasil budidaya dian- perolehan dampak secara maksimal dari program
taranya yaitu membangun pasar penjualan ikan (Kurniawan, 2018).
budidaya ukuran konsumsi dan memberikan sti- Hasil evaluasi terhadap perencanaan dan
mulus bantuan dalam mengolah hasil budidaya pelaksanaan program didapatkan bahwa sebagian
menjadi makanan ringan seperti abon, keripik dan besar pelaksanaan program sudah sesuai dengan
yang lainnya. Pemasaran merupakan upaya untuk perencanaan yang disusun. Namun permasalahan
menghasilkan pendapatan dari penjualan produk. utamanya adalah optimalitas dan kualitas dari
Pada ikan hasil budidaya produk yang dipasarkan pelaksanaan yang seringkali tidak bisa memenuhi
dapat berupa ikan segar atau dalam bentuk olahan. seluruh kebutuhan masyarakat pembudidaya ikan.
Pengolahan hasil perikanan merupakan upaya Evaluasi terhadap program pengadaan sa-
untuk meningkatkan nilai tambah dari produk rana dan prasarana produksi budidaya ikan di-
budidaya. Beberapa masyarakat ada yang me- dapatkan informasi bahwa bantuan yang diberikan
miliki kecenderungan untuk membeli bahan pa- sangat membantu dan berdampak positif bagi para
ngan dan hasil perikanan yang telah diolah dan pembudidaya ikan. Namun demikian bantuan
dikemas dalam bentuk yang lebih mewah (Riana yang diberikan tidak dapat menyentuh ke semua
et al. 2014). Oleh karena itu, program pengem- lapisan pembudidaya ikan karena keterbatasan
bangan dalam membantu pemasaran dan pengo- anggaran pemerintah daerah dan beberapa pem-
lahan merupakan langkah yang cukup penting budidaya ikan yang tidak tergabung dalam ke-
dalam pengembangan akuakultur. lompok. Pembudidaya ikan yang mendapatkan
Implementasi atau pelaksanaan atas peren- bantuan merupakan kelembagaan pembudidaya
canaan program merupakan upaya mengelola ikan dalam bentuk kelompok pembudidaya ikan
input (program perencanaan) untuk menghasilkan (pokdakan). Pemberian bantuan pengembangan
output (hasil) atau outcomes (dampak) bagi usaha bagi pembudidaya ikan dalam wadah Ke-
masyarakat. Berjalannya implementasi program lompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) (Hikmah
dievaluasi berdasarkan proses implementasi (per- dan Firdaus, 2017). Beberapa pembudidaya ikan
spektif proses) dan hasil yang dicapai (perspektif yang tidak melembagakan diri, tidak bisa men-
hasil). Pada perspektif proses, program pemerintah dapatkan bantuan. Tidak semua kelompok pembu-
dikatakan berhasil jika pelaksanaannya sesuai didaya yang mendapatkan bantuan. Padahal pada
dengan petunjuk dan ketentuan pelaksanaan yang dasarnya semua pembudidaya ikan membutuhkan
dibuat oleh pembuat program yang mencakup bantuan. Kelompok pembudidaya yang kuat se-
antara lain tata cara atau prosedur pelaksanaan, cara kelembagaan dan kontinyu dalam produksi
agen pelaksana, kelompok sasaran dan manfaat yang mendapatkan bantuan karena hal tersebut
program. Berdasarkan perspektif hasil, program merupakan syarat dalam mendapatkan bantuan.
dinilai berhasil apabila program yang dilakuan Pemberian bantuan harus sinergis dengan program
membawa dampak seperti yang direncanakan penguatan kelembagaan kelompok. Hal ini yang
(Akib, 2010) perlu ditingkatkan oleh pemerintah daerah.
Evaluasi pelaksanaan program pengemba- Berdasarkan evaluasi terhadap pelaksanaan
ngan akuakultur diperlukan untuk menguji kese- kegiatan pembinaan terhadap kemampuan dan ke-
suaian antara perencanaan dengan pelaksanaan terampilan pembudidaya ikan terlihat bahwa
program. Evaluasi pada dasarnya merupakan esti- pembinaan memberikan dampak terhadap kemam-
masi, penilaian, dan taksiran terhadap impele- puan dan pemahaman pembudidaya ikan yang
mentasi (proses) dan akibat-akibat (dampak) ke- semakin meningkat. Namun pada beberapa kasus,
bijakan. Evaluasi tidak hanya dilakukan untuk pembudidaya ikan seringkali masih menggunakan
menilai keberhasilan suatu program. Evaluasi metode yang biasa atau sering mereka lakukan.
merupakan kegiatan proses yang menyeluruh, Kondisi dilapangan yang fluktuatif dan seringkali
sehingga akan ditemukan suatu keberhasilan atau mendapatkan permasalahan dan hambatan karena
kegagalan sebuah program. Secara normatif akan pengaruh perubahan lingkungan dan pengaruh
didapatkan hasil rekomendasi suatu program dapat faktor teknis atau non teknis, seperti : harga pakan
dilanjutkan, atau bahkan harus dihentikan. Eva- yang mahal, penyakit, mahalnya biaya produksi
luasi program dilakukan berguna untuk menilai dan yang lainnya. Hal tersebut seringkali kurang
apakah program yang telah dikeluarkan oleh pe- dapat diantisipasi walapun sudah mendapatkan
merintah layak memberikan efek jangka panjang pembinaan penerapan teknologi. Kemampuan
https://jkp.ejournal.unri.ac.id 363
Jurnal Kebijakan Publik, Vol.13, No.4, 2022
pembudidaya ikan dalam mengaplikasikan tekno- berkurang bahkan dapat mengalami kerugian
logi yang didapatkan dari pembinaan dan dise- usaha (Purwaningsih, 2008)
minasi teknologi apabila teknologi tersebut mudah, Meskipun beberapa hasil evaluasi yang
murah, efektif dan efesien dalam proses aplikasi- dilakukan terhadap pelaksanaan program masih
nya serta mampu menjadi solusi atas permasa- menunjukan masih terdapat beberapa kekurangan,
lahan yang dihadapi (Prasetiyono dan Syaputra, namun evaluasi terhadap Pelaksanaan program
2016) kerja bidang akuakultur secara keseluruhan di
Hasil evaluasi terhadap bantuan legalitas Bangka Tengah menghasilkan outcome produksi,
usaha pembudidaya ikan didapatkan bahwa secara nilai produksi dan nilai tukar pembudidaya ikan
umum bantuan legalitas usaha yang ditujukan (NTPi) yang sudah cukup baik (Tabel 1).
kepada kelompok pembudidaya ikan setiap tahun Tabel 1. Hasil produksi Kegiatan Akuakultur di
semakin meningkat. Hal ini mengindikasikan bah- Kabupaten Bangka Tengah
wa program bantuan legalitas dibutuhkan oleh Komponen
Tahun
para pembudidaya ikan yang semakin memiliki 2018 2019 2020 2021
Jumlah produksi 146.731 152.643 153.770 192.715
kesadaran untuk melengkapi administrasi usaha- (ton)*
nya. Administrasi usaha dalam bentuk legalitas Nilai Produksi 3,3 7,2 6,8 10,7
merupakan hal yang sangat penting agar kegiatan (milyar rupiah)*
NTPi** 93 106 107 106
usaha menjadi lancar(Ekarwati dan Sari, 2021). Keterangan : * = BPS (2022) ; ** = Dokumen kajian NTPi
Hal ini dikarenakan bantuan dari pemerintah Dinas Perikanan BangkaTengah (tidak dipublikasikan)
diberikan pada usaha budidaya yang legal secara Berdasarkan tabel 1 terlihat bahwa jumlah
hukum. produksi akuakultur setiap tahunnya mengalami
Hasil evaluasi terhadap pelaksanaan ke- peningkatan. Penignkatan jumlah produksi ini
giatan dalam membantu pemasaran dan mengolah sejalan dengan dengan peningkatan nilai produksi.
ikan hasil budidaya didapatkan bahwa pemasaran Meskipun ditahun 2020 nilai produksi lebih
yang dilakukan oleh pembudidaya ikan umumnya rendah dari tahun 2021 namun pada tahun 2022
terjadi melalui saluran pemasaran yang sudah nilai produksi mampu mencapai nilai yang ter-
dibangun sejak awal oleh para pembudidaya ikan. tinggi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Permasalahan akan terjadi pada saat terjadi panen Data ini dapat mengindikasikan bahwa program-
raya. Pasar penjualan ikan budidaya yang diba- program pengembangan akuakultur mampu
ngun oleh pemerintah tidak berjalan secara op- meningkatkan produksi di Kabupaten Bangka Te-
timal. Termasuk beberapa kegiatan pengolahan ngah. Pengembangan budidaya ikan yang berhasil
hasil budidaya ikan belum berkelanjutan. Diver- akan menyebabkan terjadinya peningkatan pro-
sifikasi olahan produk ikan selain bertujuan untuk duksi. Hal ini dicapai melalui strategi pengem-
mendukung peningkatan pemanfaatan dan kon- bangan budidaya ikan yang lebih terarah dan
sumsi hasil perikanan, juga akan berdampak pada sesuai dengan potensi serta daya dukung wilayah,
peningkatan nilai tambah produk dan pendapatan baik secara teknis, ekonomis maupun sosial
masyarakat. Produk olahan ikan merupakan pene- (Worang et al. 2018). Nilai NTPi berdasarkan
rapan teknologi tepat guna berdasarkan atas po- tabel 1 di tahun 2018 berada dibawah 100, namun
tensi dan sumber daya yang dimiliki sehingga mu- pada tahun 2019, 2020 dan 2021 nilainya diatas
dah di terima secara efektif dan efisien (Wardah 100. NTPi pada dasarnya merupakan indikator
dan Sihmawati, 2021). Fokus dan diversifikasi untuk mengukur tingkat kesejahteraan masyarakat
program pemasaran dan pengolahan hasil budi- pembudidaya ikan secara relatif. NTPi lebih besar
daya belum menjadi perhatian utama karena dari 100, hal mana mengindikasikan bahwa pen-
pembudidaya ikan dianggap mampu memasarkan dapatan dari usaha pembudidaya ikan dapat
hasil produksinya. Pengolahan juga belum men- menutupi kebutuhan subsisten (kebutuhan dasar)
jadi perhatian karena dianggap ikan konsumsi keluarga pembudidaya ikan (saktiawan et. 2019).
segar masih mampu diserap oleh pasar melalui NTPi lebih dari 100 juga dapat diartikan bahwa
saluran pemasaran yang dimiliki oleh para pem- pembudidaya ikan memiliki pendapatan lebih
budidaya ikan. Namun pada beberapa kasus se- tinggi dibandingkan pengeluarannya atau meng-
perti berlimpahnya hasil panen seharusnya ter- alami surplus. Hal ini mengindikasikan bahwa
dapat solusi terhadap pemasaran dan juga upaya program pengembangan akuakultur yang dilaku-
untuk mengolah hasil produksi. Berlimpahnya kan memiliki dampak dalam menyejahterakan
hasil panen akan berdampak pada turunnya harga pembudidaya ikan.
sehingga pendapatan pembudidaya ikan menjadi Hasil produksi kegiatan akuakultur yang
terlihat dari jumlah produksi, nilai produksi dan
https://jkp.ejournal.unri.ac.id 364
Jurnal Kebijakan Publik, Vol.13, No.4, 2022
NTPi merupakan dampak positif dari pelaksanaan terdapat beberapa hal yang dapat dijadikan strategi
program pengembangan akuakultur bagi mas- untuk pengembangan lebih lanjut. Strategi ke-
yarakat dan pembangunan daerah namun terdapat bijakan pengembangan yang dapat diterapkan di-
potensi permasalahan yang dikhawatirkan muncul antaranya yaitu :
dimasa mendatang. Pemahaman terhadap potensi 1. Strategi peningkatan sarana dan prasarana
masalah merupakan langkah yang harus dilakukan budidaya
untuk menyelesaikan masalah. Potensi masalah - Mempertahankan dan meningkatkan prog-
masalah pengembangan akuakultur di Bangka ram bantuan kegiatan budidaya berupa
Tengah saat ini dan kedepan semakin besar. Fak- stimulus dengan sebaran bantuan yang
tor yang menyebabkan diantaranya yaitu kegiatan merata, pemanfaatan anggaran dana desa
pertambangan timah yang semakin massif dika- untuk pengembangan akuakultur
renakan naiknya harga timah. Banyak masyarakat - Program Tanggung Jawab Sosial dan
pembudidaya ikan yang beralih menjadi penam- Lingkungan (TJSL) atau CSR perusahaan
bang timah inkonvensional karena lebih cepat dan tambak udang untuk membantu pengem-
lebih instan dalam mendapatkan uang. Sumber- bangan sarana dan prasarana akuakultur
daya timah yang berlimpah, harga yang tinggi dan tambak udang rakyat bagi pembudidaya
akses penambangan yang longgar menjadikan ikan kecil
kegiatan mata pencaharian masyarakat Bangka - Optimalisasi peran BBI dan Unit Pem-
benihan rakyat sebagai unit pelayanan
Belitung didominasi penambang timah (Meyzilia,
terhadap kebutuhan untuk menunjang be-
2018). Selain itu banyak lahan budidaya ikan yang
nih budidaya ikan oleh masyarakat di
beralih fungsi menjadi lahan pertambangan. Bebe- Kabupaten Bangka Tengah
rapa keramba jaring tancap atau keramba jaring - Intensifitas pengadaan sarana budidaya
apung di perairan kolong (danau bekas tambang budidaya air payau dan laut skala rakyat,
timah) hilang karena aktivitas penambangan. Hal seperti : pencetakan tambak
ini menyebabkan berkurangnya kegiatan budidaya - Pengembangan kemitraan usaha dengan
ikan yang dilakukan oleh masyarakat. membangun koperasi yang menyediakan
Masalah lainnya dalam pengembangan sarana prasarana budidaya dan penyaluran
akuakultur di Bangka Tengah yaitu masalah yang produk-produk para pembudidaya baik
bersifat teknis dan normatif. Permasalahan teknis dari segmen pembenihan maupun pembe-
produksi diantaranya yaitu penyakit ikan, semakin saran bekerjasama dengan Badan Usaha
tingginya harga pakan buatan komersial, Penge- Milik Desa (BUMDes)
lolaan limbah kegiatan budidaya, Pengolahan hasil 2. Strategi peningkatan kemampuan dan kete-
produksi akuakultur menjadi produk olahan rampilan pembudidaya ikan
terutama untuk produk ikan air tawar masih ren- - Pemanfaatan riset-riset akademik pergu-
dah, Pemasaran hasil akuakultur yang terbatas dan ruan tinggi untuk pengembangan akua-
sering mengalami persoalan ketika panen raya. kultur berkelanjutan,
Permasalahan yang bersifat normatif diantaranya - Peningkatan kegiatan replikasi teknologi,
yaitu Keterbatasan anggaran pemerintah daerah kaji terap dan diseminasi teknologi yang
dalam mengembangkan program akuakultur, pe- sesuai dengan kondisi sumberdaya alam
ngembangan akuakultur oleh pemerintah daerah dan sumberdaya manusia lokal dengan
masih masih berfokus pada budidaya air tawar dan berbasis teknologi yang mudah, murah,
Budidaya udang sistem intensif masih didominasi efesien, aplikatif dan berkelanjutan
oleh masyarakat pemilik modal. Kendala dan per- - Optimalisasi pengembangan keterampilan
masalahan dalam akuakultur merupakan fakta dalam pembuatan pakan mandiri ber-
kualitas
yang selalu terjadi dalam kegiatan pengembangan
- Optimalisasi peningkatan pemahaman ter-
produksi. Permasalahan yang terjadi akan me-
hadap kesehatan ikan, penyakit dan kua-
nurunkan produksi, produktivitas dan keberlan-
litas air
jutan usaha. Analisis permasalahan usaha peri- 3. Strategi pendampingan kegiatan budidaya ikan
kanan bermanfaat untuk menghasilkan rekomen- - Intensifitas pembinaan terhadap masya-
dasi bagi pembuat kebijakan yaitu pemerintah rakat dengan merubah cara pandang bah-
untuk bersama-sama bersinergi membantu mas- wa profesi pembudidaya ikan bersifat
yarakat pembudidaya ikan sehingga mampu me- jangka panjang sedangkan penambangan
nyelesaikan permasalahannya (Aprilia et al. 2021). timah bersifat sesaat dan beresiko kese-
Berdasarkan permasalahan yang dihadapi da- lamatan,
lam pengembangan akuakultur di Bangka Tengah
https://jkp.ejournal.unri.ac.id 365
Jurnal Kebijakan Publik, Vol.13, No.4, 2022
https://jkp.ejournal.unri.ac.id 366
Jurnal Kebijakan Publik, Vol.13, No.4, 2022
Meyzilia A. 2018. Pemanfaatan air kolong bekas Siahaan, L.M., & Simbolon, A.K.A.P. 2019.
tambang timah sebagai penambah sumber air Peningkatan pendapatan masyarakat melalui
tanah menggunakan lubang kompos di budidaya ikan mas di Desa Rumah Gerat.
Bangka Belitung. Jurnal Pendidikan Ilmu Jurnal Pengabdian Untuk Mu Negeri. 3(2) :
Sosial. 27(1) : 22-30. 161-168
Naylor, Rosamond, L., Goldburg, Rebecca, J., Sugiana, F.S., Jajat, Ardiwinata, S., & Pramudia,
Primavera, Jurgenne, H., Kautsky, Nils, J.R. 2020. Peran pendamping dalam
Beveridge, Malcolm, C. M., Clay, Jason, meningkatkan kemandirian wirausaha
melalui pemanfaatan program dana desa.
Folke, Carl, Lubchenco, Jane; Mooney,
Indonesian Journal Of Adult and Community
Harold, Troell, & Max. 2000. Effect of
Education. 2 (2) : 45-56.
aquaculture on world fish supplies. Nature. doi: 10.17509/ijace.v2i2.30880
405(6790) : 1017–1024. Triarso, I. 2012. Potensi dan peluang
doi:10.1038/35016500 pengembangan usaha perikanan tangkap di
Patra, A.D.A., Patra, I.K. 2018. Pemberdayaan Pantura Jawa Tengah. Jurnal Saintek
manajemen usaha kelompok pembudidaya Perikanan. 8(1) : 65–73.
tambak di Desa Manurung Kecamatan Malili Triswiyana I., Permatasari A., Juandi, & Kurniawan,
Kabupaten Luwu Timur. Resona Jurnal A. 2022. Peningkatan Kelembagaan
Ilmiah Pengabdian Masyarakat. 2 (1) : 28-37. Kelompok Pembudidaya Ikan “Sinar
doi : 10.35906/jipm01.v2i2.261 Menumbing” di Desa Air Belo, Kecamatan
Prasetiyono E., & Syaputra, D. 2016. Diseminasi Muntok, Kabupaten Bangka Barat. Jurnal
teknologi pembuatan pakan ikan berbasis Penyuluhan Perikanan dan Kelautan. 16 (1) :
bahan baku lokal dan teknologi aplikatif 33-44. doi : doi.org/10.33378/jppik.v16i1.287
sederhana sebagai upaya meningkatkan Wahyuni, K.D., Hanafi I., & Saleh, C. 2013 .
keuntungan bagi pembudidaya ikan di Desa Evaluasi program pengembangan budidaya
Tua Tunu,Kota Pangkalpinang. Jurnal perikanan di Kota Batu. J-PAL. 4 (1) : 26-37.
Pengabdian kepada masyarakat. 3 (2) : 26-32. Wardah, & Sihmawati, R.R. 2021. Peningkatan
Riana, I.G., Wiagustini, N.L.P., & Meydianawathi, kemampuan pembudidaya ikan melalui
pelatihan kemampuan berwirausaha
L.G. 2014. Master plan UMKM berbasis
diversifikasi pangan olahan asal ikan. Abdi
perikanan untuk meningkatkan pengolahan
massa. 01 (03) : 32-40.
produk ikan yang memiliki nilai tambah Zulkarnain, Heriyanto, M., & Karneli O. 2020.
tinggi. Jekt. 7(2) : 102-119. Implementasi program bantuan pakan dan
Rizal, A., Iskandar, Herawati, H., & Dewanti, L. benih terhadap kelompok budidaya ikan
2018. Potret dan Review: Strategi (pokdakan). Jurnal Ilmu Administrasi Negara.
Pembangunan Perikanan dan Kelautan. 16(1) : 96-105
Bandung : Unpad Press. Zuriani, Martina, & Putri, C.R.N. 2018. Faktor
Saktiawan, M.E., Sondakh, S.J., & Andaki, J.A. yang mempengaruhi keputusan petambak
2019. Faktor sosial ekonomi dan nilai tukar dalam memilih pola budidaya udang
pembudidaya ikan (NTPI) di Desa vannamei di Kecamatan Peudada Kabupaten
Warukapas Kecamatan Dimembe Kabupaten Bireuen. Journal of Agribusiness and
Minahasa Utara. Akulturasi. 7(2) : 1311-1322. Community Empowerment. 2(1): 10-17. doi :
doi: 10.35800/akulturasi.7.2.2019.28144 10.32530/ jace.v2i1.57
https://jkp.ejournal.unri.ac.id 367
Jurnal Kebijakan Publik, Vol.13, No.4, 2022
https://jkp.ejournal.unri.ac.id 368