Syakilla DF - 027 - ASKEP KEP - KOMUNITAS

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 19

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA KELUARGA Ny.

W DENGAN
HIPERTENSI DI RW 08 KECAMATAN CIMAHI SELATAN
Diajukan untuk memenuhi tugas Praktik Klinik Keperawatan keluarga (PKK III)
Dosen Koordinator PKK : Khrisna Wisnusakti, S.Kep., Ners., M.Kep
Dosen pembimbing : Kiki Gustriantri, S.Kep., Ners., MNS

Disusun oleh:
Syakilla Dwiana Fadillah
213120027

PROGRAM ILMU KEPERAWATAN (S-1)


FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KESEHATAN
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI CIMAHI
2023
FORMAT PENGKAJIAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

I. Data Umum
Nama kepala keluarga : Tn. Enur Suryana
Alamat dan nomer telepon : Kp.cimuncang rt.01/rw.08 kel.Utama Cimahi
Selatan Pekerjaan Kepala Keluarga : Tidak Bekerja
Pendidikan Kepala Keluarga : SD
Komposisi keluarga :

No Nama Jenis Hub.Dg Umu Pend Status Imunisasi Ket


Kel n Klg. r idika
n BC Polio DPT Hepatiti Cam
G s pak

1 2 3 4 1 2 3 1 2 3
1 Enur L Suami 83 Sd - - - - - - - - - - - -
suryana

2 Watiah P Istri 73 Sd - - - - - - - - - - - -

Genogram:
Keterangan :

Laki-laki sudah meninggal

Perempuan sudah meninggal

Laki-laki dengan hipertensi

Klien, perempuan dengan hipertensi

Laki-laki

Perempuan

Serumah

Type keluarga :
Keluarga Ny. W termasuk keluarga usia lanjut, karena hanya tinggal berdua
sedangkan anak-anak sudah memiliki keluarga sendiri dan keluar dari rumah.

Suku Bangsa :
Keluarga Ny. W berasal dari suku sunda, beliau mengatakan tidak memiliki
budaya khusus yang berkaitan dengan kesehatan yang berhubungan dengan suku
sunda.

Agama :
Agama yang dianut keluarga Ny. W adalah agama islam. Kegiatan ibadah yang
biasa dilakukan yaitu ibadah sholat 5 waktu, sering mengaji di rumah maupun
mengikuti pengajian di lingkungan rumah dan selalu berdoa. Ny. W mengatakan
di agamanya tidak ada perbedaan dan kepercayaan yang dapat mempengarui
kesehatan kepada keluarga Ny. W.

Status sosial ekonomi keluarga :


Kehidupan sehari-hari Ny. W ini di cukupi oleh anak-anaknya, cukup untuk
biaya hidup sehari-hari, mencukupi untuk biaya ke fasilitas kesehatan tetapi
belum bisa untuk menabung. Maka dari data tersebut status sosial ekonomi
keluarga yaitu pada tahap perkembangan keluarga sejahtera tahap II.

Aktivitas rekreasi keluarga :


Keluarga Ny. W melakukan rekreasi untuk jalan-jalan bersama keluarga.
Sedangakan untuk sehari-harinya Ny. W meluangkan waktu untuk
meonton televisi bersama suami dan mengobrol.

II. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga


Tahap perkembangan keluarga saat ini :
Keluarga Ny. W ini termasuk tahap VII (orang tua usia pertengahan) karena
anak terakhir sudah menikah lalu keluar dari rumah dan anak pertama sudah
memiliki cucu.
Tugas perkembangan :
1) Mempertahankan kesehatan
2) Mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan teman sebaya dan
anak-anak
3) Meningkatkan keakraban pasangan
4) Mempertahankan kesehatan olahraga, pengontrolan berat badan,
diet seimbang, istirahat cukup umumnya wanita.
5) Perbaikan gaya hidup.

Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi :


Tahap perkembangan keluarga Ny. W dirasa belum terpenuhi, karena belum bisa
mempertahankan kesehatan, komunikasi masih terjalin tetapi tidak intens,
kurang istirahat karena sulit tidur.

Riwayat keluarga inti :


Awal pertemuan dengan Tn. E karena di jodohkan oleh orang tua, pada saat itu
Tn. E bekerja di tanah milik keluarga Ny. W lalu keluarga memutuskan untuk
menjodohkan Tn. E dengan Ny. W pada saat itu tidak ada penolakan karena
takut durhaka jika melawan orang tua. Jadi, tidak lama dari perjodohan itu Tn. E
dan Ny. W menikah. Meskipun awalnya di jodohkan tetapi Tn. E dan Ny. W
saling mencintai dan menyangi satu sama lain sampai detik ini dan juga sudah di
karuniai 13 orang anak walaupun 5 sudah meninggal dunia.

Riwayat keluarga sebelumnya :


Orang tua dari pihak Tn.E tidak memiliki riwayat penyakit hanya sakit biasa
karena faktor usia, sama halnya dengan pihak Tn. E. Keluarga dari pihak Ny. W
pun tidak memiliki riwayat penyakit.

III. Pengkajian lingkungan


Karakteristik rumah:
Tempat tinggal Ny. W berada di gang kecil yang lumayan sempit. Dengan luas
rumah 9x10 m² yang di isi oleh 2 orang. Dengan jumlah kamar tidur 2, kamar
mandi 1, dapur 1, ruang tamu 1 dan teras di depan rumah. Dengan jumlah
jendela 2 sebagai pencahayaan dan ventilasi udara. Peletakan perabot rumah
tangga kurang rapih dan tidak memiliki septic tank karena langsung di buang ke
kali dengan sumber air sumur pribadi.

Kamar Kamar
& meja makan
Lemari barang
Teras

Ruang Tamu
&
Ruang Keluarga
Dapur
Toilet
Karakteristik tetangga dan komunitas RW
Karakteristik komunikasi RW antar tetangga dan keluarga Ny. W selalu rukun
dan gotong royong. Ny. W mengatakan tetangganya ramah-ramah dan sering
berkumpul dengan tetangga yang berada di lingkungan rumah. Ny. W juga
mengatakan ada kebiasaan di lingkungan sekitar rumahnya yaitu melakukan
pengajian ibu-ibu. Masyarakat di daerah tersebut sudah menggunaan fasilitas
kesehatan untuk mengecek kondisi kesehatannya dan selalu saling peduli jika
ada warga yang sakit.

Mobilitas geografis keluarga


Ny. W mengatakan sudah tinggal dari tahun 1962 di rumah sekarang dan tidak
pernah pindah rumah.

Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat


Keluarga Ny. W terbilang sering kumpul dengan keluarganya untuk jalan-jalan
keluar, makan bersama, mengobrol. Interaksi antara keluarga dengan masyarakat
seringkali dilakukan dan berjalan lancar.

Sistem pendukung keluarga


Ny. W mengatakan bahwa keluarganya mempunyai kartu sehat yaitu
JAMKES/ASKES dan layanan fasilitas kesehatan seperti puskesmas dan rumah
sakit dekat dengan rumah.

IV. Struktur keluarga


Pola komunikasi keluarga :
Ny. W mengatakan keluarganya biasa berkomunikasi menggunakan Bahasa
Sunda dan jika ada masalah yang terjadi pada keluarganya maka anggota
keluarga melakukan diskusi dan musyawarah untuk mencari pemecahan masalah
atau solusinya.

Struktur kekuatan keluarga


Ny. W mengatakan jika ada anggota keluarga yang sakit anggota keluarga yang
lainnya pasti saling membantu. Seperti, mengantar cek ke puskesmas/rumah
sakit, membelikan obat, mengantar cek up kondisi.

Struktur peran:
Tn.E adalah seorang suami yang berperan sebagai kepala keluarga juga berperan
sebagai ayah bagi anak-anaknya serta berperan sebagai kakek bagi cucunya
sedangkan Ny.W berperan sebagai istri yang mengurus keluarga dan seorang ibu
bagi anak-anaknya serta berperan sebagai nenek bagi cucunya. Tidak ada peran
ataupun konflik ketidaksesuaian peran dalam keluarga, anak-anak berperan
untuk mencukupi kebutuhan dikarenakan Tn. E sudah lansia dan sudah tidak
bekerja.

Nilai atau norma keluarga :


Keluarga Ny. W dalam menghadapi masalah kesehatan cara penanganannya
akan di beri perawatan di rumah dan obat dari apotek. Sedangkan jika kondisi
kesehatannya cukup parah akan di bawa ke puskesmas terlebih dahulu dan
apabila perlu penanganan lebih lanjut akan di bawa ke rumah sakit.
V. Fungsi keluarga
Fungsi afektif:
Ny. W mengatakan bahwa di keluarganya selalu menanamkan sikap saling
menghargai, memiliki dan menghormati. Keluarganya memang bukan yang
mengucapkan kasih sayang secara verbal tetapi di buktikan dengan tindakan
bahwa satu sama lain saling peduli dan menjalin hubungan kehangatan dan
keharmonisan dalam anggota keluargnya.

Fungsi sosialisasi:
Keluarga Ny. W pada saat kumpul bersama selalu menghabiskan waktu
bersama, mengobrol dan bercanda ria. Keluarga Ny. W juga memiliki hubungan
baik dengan orang lain dan bisa saling menghargai serta bersosialisasi satu sama
lain, dan mengizinkan anak anaknya untuk berinteraksi dengan orang lain serta
berkomunikasi dengan sopan santun.

Fungsi perawatan kesehatan:


Hal yang perlu dikaji dalam fungsi keperawatan keluarga adalah sejauh mana
keluarga dapat memenuhi 5 tugas perawatan kesehatan keluarga, dengan
indicator 5 tugas kesehatan keluarga :

1) Kemampuan Keluarga Mengenal Masalah Kesehatan


Ny. W mengatakan kurang paham mengenai penyakit hipertensi dan ketika
ditanya mengenai pengertian, dan gejala serta faktor penyebab beliau tidak
mengetahuinya sehingga dari hal tersebut Ny. W mengatakan ingin mengetahui
lebih banyak lagi mengenai pengertian, penyebab, tanda, gejala dan pencegahan
yang bisa dilakukan dalam mengatasi hipertensinya.

2) Kemampuan Keluarga Mengenal Keputusan


Ny. W mengatakan tidak mengetahui mengenai seberapa parah penyakit yang
dideritanya dan apa yang akan terjadi jika tidak diobati. Tetapi Ny. W juga
mengatakan ketika penyakitnya kambuh beliau langsung meminum obat yang di
berikan oleh pihak puskesmas, Ny. W mengambil obat hanya karena takut tidak
akan di berikan lagi obat dan beliau takut jika sakit tidak akan di berikan lagi
karena tidak pernah di ambil obatnya.

3) Kemampuan Keluarga Merawat Anggota Keluarga yang sakit


Keluarga Ny. W mengatakan kurang mengetahui cara perawatan yang baik dan
benar untuk perawatan hipertensi yang diderita obat memakan yang di berikan
dari puskesmas tapi hanya meminum saja tanpa tau kandungannya.Biasanya
yang bertanggung jawab ketika ada salah satu anggota keluarga yang sakit
dilakukan oleh Ny. S sebagai anak terdekat. Keluarga mengetahui fasilitas
kesehatan yang ada dilingkungannya dan bisa dijangkau dengan mudah. Sikap
keluarga jika ada salah satu anggota keluarga yang sakit biasanya bersikap
peduli dan mengobati dirumah saja.

4) Kemampuan Keluarga Memelihara Linkungan Rumah Yang sehat


Keluarga belum mampu menjaga lingkungan dengan baik, keluarga mengatakan
selalu membersihkan rumahnya setiap hari karena baik untuk kesehatan tetapi
pada kenyatannya lingkungannya masih kurang bersih.
5) Kemampuan Keluarga Memanfaatkan Fasilitas Kesehatan
Keluarga Ny.W mengetahui mengenai fasilitas kesehatan yang ada
dilingkungannya yaitu terdapat puskesmas dan rumah sakit. Keluarga jarang ke
Puskesmas karena malas antri. Tetapi Ny. W selalu dapat obat untuk penurun
tekanan darah rutin dari puskesmas.

Fungsi reproduksi :
Tn. E dan Ny. W memiliki 13 orang anak dengan 5 anak sudah meninggal dan
sisa 8 yang masih ada sampai sekarang, Ny.W mengatakan tidak pernah
merencanakan kehamilannya, Ny. W juga mengatakan pernah menggunakan
KB jenis pil tapi hanya sebentar. Ny.w juga menopause pada usia 50 tahunan.

Fungsi ekonomi :
Karena Tn. E sudah tidak bekerja jadi untuk kebutuhan pokok keluarga sehari-
hari dalam memenuhi kebutuhan sandang, pangan dan papan bersal dari anak-
anak.

VI. Stres dan Koping keluarga


Stressor jangka pendek
- Ny. W mengatakan merasa khawatir jika kondisi sakit nya bertambah parah.
Stressor jangka panjang
- Tidak ada

Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/stresor:


Keluarga selalu menjalaninya dengan sabar dan tabah untuk meringankan beban
pikiran negatif seperti cemas dan panik sehingga dapat menemukan solusinya
apabila sudah didiskusikan.

Strategi koping yang digunakan :


Ny. W mengatakan dalam mengahadapi masalah selalu berdoa dan meminta
pertolongan kepada Allah SWT agar semua masalah yang sedang di hadapi
diberi kemudahan selain itu juga cara yang di gunakan yaitu istirahat/tidur agar
tidak terlalu dipikirkan.

Strategi adaptasi disfungsional:


Ketika menghadapi suatu permasalahan di keluarga selalu di selesaikan dengan
cara bermusyawarah dan tidak pernah menggunakan perilaku kekerasan
terhadap anggota keluarga.
VII. Pemeriksaan fisik
No Pemeriksaan Tn. E Ny. W

1 Keadaan umum Compos mentis Compos mentis

Tanda-tanda vital :
2 Tekanan darah 200/120 mmhg 190/110 mmhg
Respirasi 19x/menit 21x/menit
Nadi 78x/menit 76x/menit
Suhu 36,5 ℃ 36,5 ℃

No Pemeriksaan Tn. E Ny. W


head to toe

1 Kepala Kulit kepala sedikit kotor, tidak Kulit kepala bersih, tidak
ada benjolan, rambut ada benjolan, rambut
berketombe tetapi bersih tidak ada
tidak rontok, nyeri tekan(-), ketombe, rambut rontok,
lesi (-) sakit bagian kepala atas
seperti di tusuk-tusuk,
nyeri tekan (+), lesi (-)

2 Mata Mata klien bersih, fungsi Mata klien bersih. Fungsi


Penglihatan normal. Penglihatan menggunakan
kacamata Minus (-)

3 Hidung Bentuk simetris, nyeri tekan (-), Bentuk simetris, nyeri


lesi (-), bersih, cuping hidung (-) tekan (-), lesi (-), bersih,
cuping hidung (-)

4 Mulut Mulut tidak berbau, gigi Mulut tidak berbau, gigi


bersih dan mulut lembab. bersih dan mulut sedikit
kering.

Telinga sebelah kiri tidak Fungsi pendengaran


5 Telinga berfungsi, telinga kurang bersih klien baik, telinga
dan tidak ada benjolan kurang bersih dan tidak
ada benjolan.

6 Leher Posisi leher normal, ada Posisi leher normal, tidak


benjolan (tetapi tidak apa-apa), ada benjolan atau
tidak ada kemerahan. kemerahan.
7 Dada Simetris, tidak ada lesi, nyeri Simetris, tidak ada lesi,
tekan (-), retraksi nyeri tekan (-), retraksi
dinding dada (-), bunyi nafas dinding dada (-), bunyi
vesikular (+), tidak ada bunyi nafas vesikular (+), tidak
nafas wheezing, tidak ada bunyi ada bunyi nafas wheezing,
nafas ronchi, bunyi jantung tidak ada bunyi nafas
normal. ronchi, bunyi jantung
normal.

8 Abdomen Simetris, tidak ada lesi, tidak Simetris, tidak ada lesi,
ada nyeri tekan tidak ada nyeri tekan

9 Ektremitas Kedua tangan dan kaki Kedua tangan dan kaki


lengkap, simetris, tidak lengkap, simetris, tidak
ada lesi, tidak ada nyeri ada lesi, mobilisasi sedikit
tekan, mobilisasi sedikit terganggu (tangan sebelah
terganggu (kaki kadang, asam kiri sakit karena patah dan
urat), tidak terdapat edema pada pen nya tidak di copot),
kedua tidak terdapat edema pada
tangan dan kaki, reflek kedua tangan dan kaki,
patella (+), reflek babinski reflek patella (+), reflek
(+), CRT < 2 mnt, kekuatan babinski (+), CRT < 2
otot baik. mnt, kekuatan otot baik.

10 Kulit Kulit sawo matang, turgor Kulit kuning langsat,


kulit baik, sedikit kering turgor kulit baik, sedikit
dan kasar, tidak ada lesi, tidak kering dan kasar, tidak ada
ada sianosis, tidak ada nyeri lesi, tidak ada sianosis,
tekan. Suhu tidak ada nyeri tekan.
kulit normal. Suhu kulit normal.

VIII. Harapan keluarga


Keluarga berharap tenaga kesehatan sehat selalu agar dapat membantu keluarga
dalam mencegah penyakit pada keluarga, semoga dapat melayani dengan ramah
dan pelayanan yang cepat.
SKALA UNTUK MENENTUKAN PRIORITAS ASKEP KELUARGA
( BAILON DAN MAGLAYA, 1978).

NO KRITERIA SKALA BOBOT SKORING


1. SIFAT MASALAH
 tidak / kurang sehat 3 3/3 x 1 = 1
 ancaman kesehatan 2 1
 keadaan sejahtera 1

2. KEMUNGKINAN MASALAH DAPAT


DIUBAH 2
 mudah 1 2 1/2x 2 = 1
 sebagian 0
 tidak dapat
3.
POTENSIAL MASALAH UNTUK 3
DICEGAH 2 1 2/3 x 1 =
 tinggi 1 2/3
 cukup
4.
 rendah
2
MENONJOLNYA MASALAH
2/2 x 1 = 1
 Masalah berat,
1 1
harus segera
ditangani
 Ada masalah tetapi tidak 0
perlu ditangani
 Masalah tidak dirasakan
TOTAL 32/3
SCORE
ANALISA DATA

No Data Subjektif Data Objektif Etiologi DX. Keperawatan


1 -Ny. W mengatakan -klien tampak 5 tugas kesehatan Nyeri kronis b.d
sering pusing di sedikit pucat. keluarga : ketidakmampuan
kepala bagian atas keluarga merawat
seperti di tusuk dan -keluarga tampak 1. ketidakmampuan anggota keluarga
sakitnya tidak bingung dan tidak keluarga mengenal yang sakit
meyebar. mampu masalah kesehatan
- Ny. W menyebutkan
mengatakan sudah pengertian dari 2. ketidakmampuan
kurang lebih 2 hipertensi, tanda keluarga mengambil
tahun menderita gejala, dampak dll keputusan
hipertensi.
-Ny. W mengatakan -Keluarga mampu 3. ketidakmampuan
tidak tahu apa itu untuk mengambil keluarga merawat
pengertian keputusan. anggota keluarga
hipertensi dan hanya yang sakit
minum obat saja -keluarga belum
yang diberikan mampu mengurus 4. ketidakmampuan
puskesmas. anggota keluarga keluarga
-Ny. W mengatakan yang sakit. memodifikasi
ketika nyerinya lingkungan.
muncul akan -keluarga belum
langsung meminum mampu 5. ketidakmampuan
obat dan beristirahat memodifikasi keluarga
-Ny. W mengatakan lingkungan memanfaatkan
untuk makan bareng pelayanan kesehatan
tidak ada perbedaan -keluarga mampu
antara yang sakit memanfaatkan
dengan anggota fasilitas kesehatan.
keluarga yang lain
dan masih memakan -TTV :
sembarangan. - TD : 190/110
-Ny. W mengatakan mmHg
tidak memiliki -Resirasi :
pekarangan rumah 18x/menit
untuk menanam -Nadi : 78x/menit
obat herbal, rumah -Suhu : 36,5 ℃
juga tidak memiliki
pagangan pada titik
tertentu utuk
menghindari resiko
jatuh.
-Ny. W mengatakan
sering
mengunjungin
puskesmas untuk
kontrol dan akan di
beri obat secara
berkala.
FORMAT PERENCANAAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
N0 DX. Keperawatan Tujuan Evaluasi Rencana Intervensi
. Umum Khusus Kriteria Standar
1 Nyeri kronis b.d Setelah dilakukan TUK 1 Respon 1. keluarga Keluarga mampu mengenal masalah kesehatan keluarga
ketidakmampuan kunjungan kepada Setelah dilakukan verbal mampu Kategori : psikologis
keluarga merawat keluarga perawatan 2x mengetahui Subkategori : nyeri dan kenyamanan (D.0078)
anggota keluarga sebanyak 2x kunjungan, keluarga pengertian nyeri Intervensi :
yang sakit pertemuan mampu mengenal Manajemen nyeri (l.08238)
diharapkan masalah kesehatan 2. keluarga Observasi :
tingkat nyeri dengan kriteria hasil : mampu 1. identifikasi lokasi, karakterisktik, durasi, frekuensi,
menurun. mengetahui tanda kualitas, intensitas nyeri
Kategori : psikologis dan gejala nyeri 2. identifikasi skala nyeri
Subkategori : nyeri & 3. identifikasi respon nyeri non verbal
kenyamanan 3. keluarga mampu 4. identifikasi faktor yang memperberat
Luaran : Tingkat nyeri mengetahui faktor dan memperingan nyeri
(L.08066) menurun yang 5. identifikasi pengetahuan dan keyakinan terhadap nyeri
memperberat Terapeutik
1. keluarga mampu nyeri 1. berikan teknik non-farmakoligi untuk mengurangi
mengetahui pengertian rasa nyeri
nyeri 4. keluarga 2. kontrol lingkungan yang memperbesar rasa nyeri
2. keluarga mampu mengetahui cara 3. fasilitasi istirahat dan tidur
mengetahui tanda dan mengurangi Edukasi
gejala nyeri nyeri dengan 1. jelaskan penyebab,periode, dan pemicu nyeri
3. keluarga mampu teknik relaksasi 2. jelskan strategi pemicu nyeri
mengetahui faktor yang 3. anjurkan monitor nyeri secara mandiri
memperberat nyeri 4. ajarkan tenik non-farmakologi untuk mengurasi
4. keluarga mengetahui rasa nyeri
cara mengurangi nyeri Kolaborasi
dengan teknik relaksasi 1. kolaborasi pemberian analgetik.
TUK 3 Respon 1. Keluarga mampu Keluarga mampu merawat anggota keluarga yang sakit
Setelah dilakukan verbal mengetaui cara
perawatan 2x merawat anggota Kategori : psikologis
kunjungan, keluarga keluarga yang Subkategori : nyeri dan kenyamanan
mampu mengenal sakit Intervensi : terapi relaksasi (l.09236)
masalah kesehatan
dengan kriteria hasil : 2. keluarga Observasi
memahami tekhnik 1. identifikasi teknik relaksasi yang pernah
Kategori : psikologis relaksasi yang efefktif digunakan
Subkategori : nyeri & digunakan untuk 2. identifikasi kesediaan, kemampuan, dan penggunaan
kenyamanan meredakan nyeri teknik sebelumnya
3. periksa ketegangan otot, frekuensi nadi, tekanan darah
1. Keluarga mampu 3. keluarga klien dan suhu sebelum dan sesudah latihan
mengetaui cara mampu melakukan 4. monitor respon terhadap terapi relaksasi
merawat anggota tekhnik relaksasi
keluarga yang sakit secara mandiri Teurapeutik
1. ciptakan lingkungan tenang dan tanpa gangguan
2. keluarga memhami 4. keluarga dengan pencahayaan dan suhu ruangan nyaman, jika
tekhnik relaksasi mengetahui memungkinkan
yang digunakan untuk manfaat, tujuan, 2. berikan informasi tertulis tentang persiapan
meredakan nyeri dan jenis dan prosedur teknik relaksasi
relaksasi yang di 3. gunakan pakaian longgar
3. keluarga klien mampu ajarkan perawat. 4. gunakan relaksasi sebagai strategi penunjang dengan
melakukan tekhnik analgetik atau tindakan medis lain, jika sesuai
relaksasi secara mandiri
Edukasi
4. keluarga mengetahui 1. jelaskan tujuan, manfaat, batasan, dan jenis relaksasi
manfaat, tujuan, dan yang tersedia
jenis relaksasi yang di 2. jelasan secara rinci intervensi relaksasi yang di pilih
ajarkan perawat 3. anjurkan rilek dan merasakan sensasi relaksasi
4. anjurkan sering mengulangi
5. demonstrasikan dan latih teknik relaksi.
TUK 4 Respon 1. klien merasa Keluarga mampu memodifikasi lingkungan
Setelah dilakukan verbal nyaman di
perawatan 2x lingkungan dan Kategori : psikologis
kunjungan, keluarga ruangan yang Subkategori : nyeri dan kenyamanan
mampu mengenal bersih Intervensi : manajemen kenyamanan lingkungan
masalah kesehatan 2. keluarga (l.14513)
dengan kriteria hasil : dan klien
mampu Observasi
Kategori : psikologis memodifikasi 1. identifikasi sumber ketidaknyamanan
Subkategori : nyeri & kebersihan (mis. Kebersihan)
kenyamanan lingkungan
ruangan Terapeutik
1. klien merasa nyaman 3. keluarga dan 1.sediakan ruangan yang tenang dan mendukung
di lingkungan dan klien mengetahui 2.jadwalkan kegiatan sosial dan dukungan
ruangan yang bersih pentingnya 3.fasilitasi kenyamanan lingkungan
2. keluarga dan klien pemeliharaan 4.atur posisi yang nyaman
mampu memodifikasi lingkungan yang
kebersihan nyaman, dan Edukasi
lingkungan ruangan bersih untuk 1. jelaskan tujuan manajemen lingkungan
3. keluarga dan klien kesehatan 2. ajarkan cara manajemen sakit dan cedera.
mengetahui pentingnya
pemeliharaan
lingkungan yang
nyaman, dan bersih
untuk kesehatan
FORMAT PELAKSANAAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

No DX. Kep. Tujuan Khusus Tanggal Implementasi Evaluasi


. Keluarga
1 Nyeri kronis b.d 1. keluarga mampu Kamis 1. Mengidentifikasi kesiapan dan S:
ketidakmampuan mengenal masalah 27 juli 2023 kemampuan menerima 1. Keluarga mengatakan sudah mengerti
keluarga merawat kesehatan Pukul informasi. mengenai penyakitnya
anggota keluarga 14.00 WIB 2. Menyediakan materi dan media 2. Keluarga mengatakan mengetahui
yang sakit 2. keluarga mampu pendidikan kesehatan. dampak dari penyakitnya
mengambil 3. Menjadwalkan pendidikan 3. Keluarga mengatakan paham mengenai
keputusan kesehatan sesuai kesepakatan. terapi modalitas senam hipertensi
4. Memberikan kesempatan untuk 4. Keluarga mengatakan sudah paham
3. keluarga mampu bertanya. mengenai kebersihan lingkungan
merawat anggota 5. Menjelaskan definisi rumah
keluarga yang hipertensi. 5. Keluarga mengatakan mengetahui
sakit 6. Menjelaskan tanda gejala keuntungan dari fasilitas kesehatan
hipertensi.
4. keluarga mampu 7. Menjelaskan O:
memodifikasi penyebab terjadinya 1. Keluarga aktif bertanya saat dilakukan
lingkungan. hipertensi. pengkajian dan dapat memahami
8. Menjelaskan definisi nyeri. beberapa pembahasan
5. keluarga mampu 9. Menjelaskan faktor 2. Keluarga mampu mempraktekan
memanfaatkan yang memperberat terapi modalitas senam hipertensi
pelayanan kesehatan nyeri.
10. Menjelaskan dampak jika tidak A:
melakukan pengobatan. Masalah teratasi
11. Menjelaskan tujuan
keperawatan yang dilakukan P:
12. Memberikan informasi yang Intervensi dihentikan
diminta pasien.
13. Mengidentifikasi konsekuensi
tidak melakukan tindakan
bersama keluarga.
14. Mengidentifikasi tindakan
yang dapat dilakukan
keluarga.
15. Menggunakan sarana dan
fasilitas yang ada dalam
keluarga untuk terapi modalitas
senam hipertensi.
16. Menjelaskan mengenai
manfaat dari terapi modalitas
senam hipertensi.
17. Mengajarkan cara perawatan
yang bisa dilakukan keluarga
seperti terapi modalitas senam
hipertensi.
18. Mempraktekan terapi
modalitas senam hipertensi.
19. Mengidentifikasi faktor yang
berkontribusi terhadap
gangguan pemeliharaan rumah
(mis. Anggota keluarga yang
sakit, manajemen kesehatan
yang buruk ) .
20. Mendukung anggota keluarga
dalam menetapkan tujuan yang
dapat dicapai terkait
pemeliharaan rumah.
21. Membantu keluarga
menggunakan dukungan sosial.
22. Menganjurkan strategi
menciptakan lingkungan
rumah yang aman dan bersih.
23. Menganjurkan modifikasi
penataan perabotan rumah agar
lebih mudah dicapai
mempraktekan terapi modalitas
senam hipertensi.
24. Memberikan dukungan untuk
menjalani pengobatan dengan
baik dan benar
25. Melibatkan keluarga untuk
memberikan dukungan pada
pasien selama pengobatan.
26. Menginformasikan kepada
keluarga mengenai keuntungan
yang dapat diperoleh dari
fasilitas kesehatan
27. Menginformasikan fasilitas
kesehatan yang dapat
digunakan selama pengobatan
28. Menganjurkan mengonsumsi
obat sesuai indikasi.
29. Menganjurkan bertanya jika
ada sesuatu yang tidak
dimengerti sebelum dan
sesudah pengobatan dilakukan.
DOKUMENTASI KEGIATAN
PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN III
KEPERAWATAN KELUARGA

Anda mungkin juga menyukai