Sub Bab 7.1 - Keanekaragaman Hayati
Sub Bab 7.1 - Keanekaragaman Hayati
Sub Bab 7.1 - Keanekaragaman Hayati
INFORMASI UMUM
I. IDENTITAS MODUL
Nama Penyusun : .....................................................................................
Satuan Pendidikan : SMA
Fase / Kelas : E - X (Sepuluh)
Mata Pelajaran : IPA (Biologi)
Prediksi Alokasi Waktu : 4 JP (45 x4)
Tahun Penyusunan : 2022
Atau bisa membuat kunci determinasi sendiri, dengan langkah-lagkah sebagai berikut:
a. Kunci harus dikotom (berlawanan), sehingga satu bagian dapat diterima, sedangkan yang
lain ditolak
b. Ciri yang dimasukkan mudah diamati
c. Deskripsi karakter dengan istilah umum sehingga dapat dimengerti orang
d. Menggunakan kalimat sesingkat mungkin
e. Setiap kuplet diberi nomor
f. Kata pertama dari setiap pernyataan dalam satu kuplet harus identic
I. TUJUAN PEMBELAJARAN
Pertemuan Pertama
Mengidentifikasi tingkatan keanekaragaman hayati.
Mendeskripsikan keanekaragaman hayati Indonesia.
Pertemuan Kedua
Mendeskripsikan manfaat keanekaragaman hayati.
Merumuskan upaya pelestarian keanekaragaman hayati.
Pertemuan Kedua
Tanyakan kepada peserta didik apakah keanekaragaman itu penting?
PERTEMUAN KE-2
Kegiatan Pendahuluan (10 Menit)
Doa; absensi; menyampaikan tujuan pembelajaran; dan menyampaikan penilaian hasil
pembelajaran
Memotivasi siswa untuk tercapainya kompetensi dan karakter yang sesuai dengan Profil
Pelajar Pancasila; yaitu 1) beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan
berakhlak mulia, 2) mandiri, 3) bernalar kritis, 4) kreatif, 5) bergotong royong, dan 6)
berkebinekaan global, yang merupakan salah satu kriteria standar kelulusan dalam satuan
pendidikan.
Aplikasi Konsep
Ajak peserta didik untuk menguji pemahamannya di Ayo Berlatih pada subbab
keanekaragaman hayati.
Tekankan pada peserta didik kenakeragaman hayati itu penting, banyak manfaat dan perlu
dilestarikan.
V. ASESMEN/PENILAIAN
Jenis penilaian yang dianjurkan pada guru
Jenis Bentuk Teknik
Pengetahuan Tes Ayo Cek Pemahaman
Ayo Berlatih pada setiap subbab
Non Tes Aktivitas 7.1, 7.2, 7.3 dan 7.5
Keterampilan Non Tes Aktivitas 7.4 dan Proyek
Sikap Non tes Observasi
Pertemuan Kedua
Ajak peserta didik untuk melanjutkan Proyek Tahap 1 dengan melakukan kajian literatur
satu tanaman yang menarik bagi mereka untuk diketahui manfaatnya.
Mintalah peserta didik untuk mencatat bumbu dapur yang dimiliki ibunya. Tekankan bahwa
catatan ini akan digunakan pada pertemuan berikutnya.
Pertemuan Kedua
Ajaklah peserta didik untuk berdiskusi hal-hal apa yang telah dipelajari, hal-hal apa yang
masih belum dipahami tentang subbab keanekaragaman hayati.
Mintalah peserta didik menyampaikan pembelajaran apa yang mereka peroleh pada subbab
ini.
Tekankan pada peserta didik manfaat belajar pada subbab ini.
LAMPIRAN- LAMPIRAN
Lampiran 1
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
Aktivitas 7.1
Ayo Mengamati
Cobalah Kalian pergi ke pasar terdekat, bisa pasar tradisional maupun supermarket. Amatilah dan
catat sayur atau buah-buahan atau ikan apa yang dijual di pasar tersebut. Setelah mengamati,
jawablah pertanyaan berikut
1. Ada berapa macam sayuran atau buah atau ikan yang Kalian temukan di pasar?
2. Adakah sayuran atau buah atau ikan yang Kalian kenal tetapi tidak Kalian temukan di pasar?
Jika ada, sayuran atau buah apakah itu?
3. Apakah Kalian menemukan sayuran atau buah atau ikan yang jenisnya sama? Jika ya, sayuran
atau buah apakah itu?
4. Apakah perbedaan yang ditunjukkan oleh buah atau sayuran atau ikan yang sejenis itu?
Berdasarkan perbedaan itu apakah yang dapat Kalian simpulkan?
5. Berapa jeniskah sayuran atau buah atau ikan yang Kalian temukan?
6. Apakah perbedaan yang ditunjukkan oleh berbagai jenis sayuran atau buah atau ikan tersebut?
Apa yang dapat Kalian simpulkan?
Proyek
Tahap 1. Mengidentifikasi Keanekaragaman Hayati
Lakukanlah observasi di sekitar tempat Kalian secara berkelompok. Buatlah daftar spesies
tumbuhan yang bermanfaat yang ada di daerah Kalian. Untuk menambah informasi Kalian bisa
melakukan wawancara dengan tokoh setempat tentang spesies yang ada di daerah Kalian dan
melakukan telaah artikel di surat kabar atau media elektronik yang terpercaya.
Aktivitas 7.2
Ayo Menelaah
Bacalah intisari dua artikel berikut.
Intisari artikel 1 berjudul Kultur Jaringan pada Pisang yang ditulis oleh Ir. IGA. Maya Kurnia, M.Si
Pisang yang merupakan buah komoditas utama yang peminatnya tinggi di Bali dapat diperbanyak
dengan menggunakan kultur jaringan. Kultur jaringan merupakan metode untuk mengisolasi sel,
jaringan atau organ tertentu yang ditumbuhkan secara aseptis menjadi tumbuhan lengkap.
Melalui metode ini 99% tanaman pisang dapat tumbuh. Untuk membaca detail artikel ini silahkan
Kalian mengakses link https://distan.bulelengkab.go.id/informasi/detail/artikel/kultur-jaringanpada-
pisang-35 Intisari artikel 2 berjudul Zhong Zhong dan Hua Hua, Monyet Hasil Kloning Ini Akan
Hidup Menderita? yang ditulis oleh Akhyari Hananto.
Zhong Zhong dan Hua Hua adalah primata pertama yang berhasil dikloning oleh Ilmuan dari Cina.
Monyet ini dikloning dengan metode yang sama dengan domba Dolly dengan 79 kali percobaan,
dimana sepanjang proses percobaan sebanyak 79 monyet dibuat hidup dalam kondisi yang
menyedihkan dan hidup dalam hitungan hari.
Untuk membaca detail artikel ini silahkan Kalian mengakses link
https://www.mongabay.co.id/2018/01/30/zhong-zhong-dan-hua-huamonyet- hasil-kloning-ini-akan-
hidup-menderita/
Setelah membaca artikel tersebut, cobalah Kalian menjawab pertanyaan berikut.
1. Berdasarkan artikel tersebut apa kelebihan teknik kultur jaringan dalam mengatasi permasalahan
langkanya tumbuhan tertentu?
2. Apa kelemahan penggunaan teknik kultur jaringan dalam mengatasi permasalahan langkanya
tumbuhan?
3. Pada hewan juga dikenal teknik kloning. Menurut Kalian, apakah teknik kloning tepat digunakan
sebagai salah satu cara mengatasi permasalahan langkanya hewan tertentu?
Ayo Berlatih
Setelah Kalian belajar tentang keanekaragaman hayati, ayo coba Kalian
jawab pertanyaan berikut.
1. Bacalah intisari artikel yang berjudul Populasi Bertambah, Kamera Pengintai Rekam 58 Badak
Jawa Pada Tahun 2013 yang ditulis oleh Indra Nugraha.
Hasil monitoring badak jawa tahun 2013 menyebutkan jumlah populasi sebanyak 58 ekor yang
jumlahnya meningkat dari 2 tahun sebelumnya, dimana tahun 2012 populasi badak berjumlah 51
ekor dan tahun 2011 berjumlah 35 ekor. Monitoring ini dilakukan dengan 120 camera trap
sehingga selain jumlah, dinamika populasi dan interaksi badak jawa dengan spesies lain juga
dapat diamati. Data monitoring ini akan menjadi acuan dalam pengembangan second habitat
untuk badak jawa.
Untuk membaca detail artikel ini silahkan Kalian mengakses link
https://www.mongabay.co.id/2014/03/04/populasi-bertambah-kamerapengintai-rekam-58-badak-
jawa-pada-2013/
Berdasarkan artikel tersebut, jawablah pertanyaan berikut.
a. Deskripsikan dalam bentuk grafik bagaimana populasi spesies badak jawa selama 5 tahun
terakhir?
b. Berdasarkan informasi pada artikel tersebut, buatlah prediksi badak Jawa pada 20 tahun
mendatang!
c. Apakah solusi yang dapat Kalian tawarkan untuk mengatasi penurun populasi badak jawa?
2. Seseorang peneliti melakukan penelitian untuk menentukan status suatu hewan endemik dalam
keadaan langka atau tidak. Untuk itu peneliti tersebut harus menghitung populasi hewan tersebut
di alam bebas. Pilihlah benar atau salah aktivitas yang dilakukan oleh peneliti tersebut!
Pernyataan Benar Salah
Meletakkan kamera di beberapa tempat, kemudian menganalisis
gambar hewan yang terekam dengan parameter tertentu untuk
menentukan spesies yang sama.
Menghitung jumlah spesies pada beberapa wilayah tertentu
kemudian menghitung total dari seluruh hasil hitungan.
Memberi tanda pada spesies yang ditemui, hingga tidak menemukan
spesies yang tidak memiliki tanda, kemudian menghitung jumlah
tanda yang telah digunakan.
Lampiran 2
BAHAN BACAAN GURU DAN PESERTA DIDIK
Keanekaragaman Hayati
Cobalah Kalian memperhatikan tanaman di taman. Amati bentuk daun, bentuk bunga, warna bunga,
bentuk batang tanaman yang Kalian lihat. Apa yang Kalian temukan? Apakah semua tanaman yang
Kalian lihat memiliki ciri-ciri yang sama? Mengapa ada keanekaragaman pada tumbuhan? Sebelum
belajar lebih lanjut, ayo lakukan Aktivitas 7.1.
Gambar 7.2. Contoh Keanekaragaman hayati tingkat jenis pada buah pisang.
Sumber: Kemendikbudristek/Puspaningsih (2021)
3. Keanekaragaman hayati tingkat ekosistem
Indonesia dengan bentang alamnya yang luas, memiliki beberapa ekosistem, seperti hutan hujan
tropis, hutan bakau dan sabana. Hutan hujan tropis dihuni oleh tumbuhan yang beranekaragam
mulai dari yang berukuran kecil hingga pohon besar. Selain itu di hutan hujan tropis juga hidup
beranekaragam hewan. Hutan bakau terletak di rawa atau pinggir pantai dan hanya ditumbuhi
oleh tanaman mangrove. Hewan yang biasanya hidup di hutan mangrove ini adalah ikan dan
burung laut. Sedangkan sabana adalah wilayah yang didominasi oleh tanaman jenis rumput.
Hewan yang hidup di dalamnya juga cenderung mamalia kecil dan burung.
Ketiga ekosistem tersebut memiliki perbedaan yang dapat dilihat dari jenis tanaman, jenis
binatang, keadaan tanah, intensitas cahaya matahari dan curah hujan pada ketiga hutan tersebut.
Perbedaan yang terjadi pada ketiga daerah ini disebut dengan keanekaragaman hayati tingkat
ekosistem. Keanekaragaman hayati tingkat ekosistem adalah keanekaragaman hayati yang terjadi
antar ekosistem.
Lampiran 4
DAFTAR PUSTAKA
Anna Permanasari, dkk., 2021, Buku Guru dan Buku Siswa: Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMA
Kelas X, Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Jakarta.
Kemdikbud. 2020. Profil Pelajar Pancasila. Jakarta:Kemdikbud.
Kemdikbud. 2021. Capaian Pembelajaran Fase E Mata Pelajaran Fisika, Kimia, Biologi. Jakarta
Irnaningtyas. 2019. Biologi untuk SMA/ MA Kelas XI. Jakarta: Erlangga.
Sunarmi, 2014. MELESTARIKAN KEANEKARAGAMAN HAYATI MELALUI PEMBELAJARAN DI
LUAR KELAS DAN TUGAS YANG MENANTANG, Jurnal
Pendidikan Biologi Volume 6, Nomor 1, Agustus 2014, hlm. 38-49
https://www.neliti.com/id/publications/117974/melestarikan-keanekaragaman-hayatimelalui-
pembelajaran-di-luar-kelas-dan-tugas
Wahyuningsih, Tri. 2011. Hakikat Biologi dan Keanekaragaman Hayati. Modul 1. Materi
Kurikuler Biologi SMA. In: Hakikat Biologi dan Keanekaragaman Hayati.
Universitas Terbuka, Jakarta, pp. 1-49. ISBN 9789790113336http://repository.ut.ac.id/4375/