1 SM

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 5

EFEKTIFITAS MEDIA VIDEO DAN LEAFLET UNTUK PENDIDIKAN KESEHATAN REPRODUKSI

SISWI KELAS 5 SD MUHAMMADIYAH SOKONANDI

The Effectiveness of Video Media and Leaflets on Reproduktive Health Education for Grade 5 students at Sokonandi
Muhammadiyah Primary School Yogyakarta.

Oleh: Melinda Dwi Setya Handini, Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan, FIP, UNY,
[email protected]

Abstrak
Efektifitas Media Video dan Leaflet untuk Pendidikan Kesehatan Reproduksi siswi Kelas 5 di SD Muhammadiyah
Sokonandi Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan desagn penelitian menggunakan quasi experimental desaign
dengan pretest-posttest with group. Pengambilan sampel menggunakan simple Random sampling, Jumlah sampel
dalam penelitian ini adalah 30 siswi yang masing masing dibagi menjadi 2 kelompok. Penelitian ini menggunakan
kuisoner. Metode analisis yang digunakan adalah uji statistik menggunakan uji Mann Whitney U-test. Hasil penelitian
ini menunjukkan bahwa Pemberian media video mampu meningkatan pengetahuan tentang menstruasi (menarche)
ditunjukkan pada skor sebelum diberikan penyuluhan memiliki rerata 19,9 dan sesudah diberikan penyuluhan
menggunakan media video rerata menjadi 22,0. Pemberian media leaflet mampu meningkatan pengetahuan tentang
menstruasi ditunjukkan pada skor sebelum diberikan penyuluhan memiliki rerata 18 dan sesudah diberikan
penyuluhan menggunakan media leaflet rerata menjadi 20,1. Media yang lebih efektif untuk meningkatkan
pengetahuan tentang menstruasi( menarche) yaitu media audio visual (Video). Hasil mann whitney didapatkan nilai
p-value sebesar 0,033, sehingga dapat disimpulkan terdapat perbedaan pengetahuan responden dengan menggunakan
video dan leaflet. Bagi responden sekolah hasil penelitian ini mampu memberikan masukan kepada sekolah agar
menggunakan media video dalam menyampaikan pengetahuan.
Kata kunci: Media Video, Media Leaflet, pengetahuan

Abstract
The Effectiveness of Video Media and Leaflets on Reproduktive Health Education for Grade 5 students at Sokonandi
Muhammadiyah Primary School Yogyakarta. This study used quasi experimental design with pretest-posttest with
group. Sampling used simple random sampling, the number of samples in this study was 30 female students, each of
them divided into 2 groups. This study used questionnaires. The analytical method used statistical test using Mann
Whitney U-test. The results of this study indicated that the provision of video media was able to increase knowledge
about menarche shown in scores before being given education had average of 19.9 and after being given counseling
using video media the average was 22.0. The provision of leaflet media was able to increase the knowledge of
menarche shown in the score before being given counseling having an average of 18 and after being given counseling
using a leaflet medium averaging to 20.1. More effective media to increase knowledge about menarche was audio-
visual media (video). The results of Mann Whitney obtained p-value of 0.033, so it can be concluded that there are
differences in the knowledge of respondents by using videos and leaflets. For school respondents study is able to
provide input to schools to use video media in conveying knowledge.
Keywords: Video Media, Leaflet Media, Knowledge
PENDAHULUAN berisiko dan dapat memunculkan berbagai masalah.
Salah satu masalah yang bisa timbul akibat perilaku
Pendidikan kesehatan reproduksi bagi anak
tersebut adalah masalah kesehatan reproduksi.
anak akhir ,berdasarkan hasil observasi di BKKBN
menurut Bapak Andi Budi selaku staf di BKKBN Minimnya informasi mengenai kesehatan
sudah pernah melakukan penyuluhan tentang reproduksi didapatkan remaja dapat menyebabkan
pemanfaatan video dan leaflet dalam hal pendidikan ketidak mampuan remaja dalam menjaga kesehatan
reproduksi . reproduksinya, sehingga dapat meningkatkan risiko
terkena penyakit menular seksual terutama pada remaja
Seperti yang sudah di cantumkan di web
yang aktif secara seksual. Penyakit ini dapat berupa
tentang pentingnya remaja menjaga kesehatan
keputihan, Klamidia, Gonorea, hingga HIV Aids.
reproduksi.Remaja memiliki rasa keingintahuan yang
Apabila dibiarkan, penyakit tersebut dapat
besar dan cenderung ingin mengeksplorasi dunia,
mengakibatkan infeksi lebih lanjut dan membahayakan
hingga terkadang memilih pilihan-pilihan hidup tanpa
dirinya.
pertimbangan yang matang. Apabila tidak
diperhatikan, remaja rentan melakukan perbuatan
278
Pada kenyataannya, banyak remaja yang takut didapatkan jumlah siswi kelas 5 yang belum
untuk membicarakan masalah kesehatan reproduksi mengalami menstruasi ada 15siswi sedangkan yang
dengan orang tua karena malu, takut dimarahi, atau sudah mengalami menstruasi ada 30 siswi, hasil
dihukum. Banyak pula remaja yang tidak tahu bahwa wawancara 3 siswi yang belum mengalami menstruasi
mereka terkena penyakit kesehatan reproduksi, namun menyatakan bahwa tidak mengetahui tentang
enggan untuk memeriksakannya ke fasilitas kesehatan. menstruasi, serta cenderung merasa takut, dan cemas
Remaja yang memilki penyakit kesehatan reproduksi jika suatu saat nanti mengalami menstruasi .sebagian
harus segera dibawa ke fasilitas kesehatan untuk besar alasan mereka mengatakan cemas dan takut
diberikan tindakan pengobatan. Tenaga kesehatan juga menghadapi menstruasi dikarenakan kurangnya
akan memberikan informasi sehingga perilaku yang informasi atau pengetahuan mengenai menstruasi.
kurang baik terkait kesehatan reproduksi akan berubah.
Penelitian Lufianti (2012) menyebutkan
Proses pemberian pendidikan kesehatan untuk bahwa dengan menggunakan video pesan yang
meningkatkan pengetahuan maka perlu diberikan disampaikan lebih menarik perhatian dan motivasi bagi
pendidikan kesehatan yaitu dengan diberikan media penonton. Pesan yang disampaikan lebih efesien
yang menarik untuk mempengaruhi pemahaman dan karena gambar bergerak dapat mengkomunikasikan
mengubah perilaku kelompok sasaran. Terdapat pesan dengan cepat dan nyata.Sehingga dapat
bermacam-macam media pendidikan kesehatan yang mempercepat pemahaman pesan secara lebih
dapat digunakan diantaranya media ceramah, audio, komperhensif. Menurut Steele (2011) penggunaan
media cetak, visual dan media audiovisual (Setiyowati, leaflet dalam penyampaian informasi kesehatan
2011:53). Media leaflet merupakan salah satu media dimana memberikan dampak yang positif terhadap
cetak yang sering digunakan dalam promosi kesehatan, peningkatan kesadaran dan penguasaan terhadap
untuk menyapaikan informasi atau pesan-pesan materi yang diberikan. Oleh karena itu peneliti tertarik
kesehatan melalui lembaran yang dilipat yang berisi menggunakan metode penyuluhan dengan media video
kalimat, gambar ataupun kombinasi gambar dan dan leaflet.
kalimat (Notoatmojdo, 2012). Selain itu, media
audiovisual (video) merupakan media lain yang dapat Berdasarkan latar belakang masalah ini,
digunakan dalam pendidikan kesehatan. Jenis media ini mendorong peneliti untuk melakukan penelitian yang
mempunyai tingkat pengaruh yang tinggi dalam berjudul “ EFEKTIFITAS MEDIA VIDEO DAN
menstimulasi indera pendengaran dan penglihatan pada LEAFLET UNTUK PENDIDIKAN KESEHATAN
waktu proses penyampaian bahan pendidikan REPRODUKSI BAGI SISWI SD KELAS 5”
kesehatan(Setyowati, 2011).

Pemerintah merencanakan suatu program PEMBAHASAN


yang berhubungan dengan kesehatan reproduksi
terutama sebelum menstruasi yang sasarannya anak- 1. Pengaruh peningkatan pengetahuan tentang
anak akhir .pelaksanaan program ini secara lintas menstruasi sebelum dan sesudah diberikan
sektral instansi pemerintah dan swasta seperti
penyuluhan menggunakan media video.
Pemerintah daerah, Dinas Kesehatan, BKKBN, Polri,
dan LSM yang berasal dari masyarakat itu sendiri Hasil analisis deskriptif dapat diihat pada
dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan tabel 4.3 diketahui pengaruh peningkatan
wawasan remaja tentang kesehatan reproduksi pengetahuan tentang menstruasi sebelum
terutama persiapan menstruasi (Kusmiran, 2014). diberikan penyuluhan memiliki rerata 19,9 dan
sesudah diberikan penyuluhan menggunakan
Namun dari hasil wawancara guru dan media video rerata menjadi 22,0. Peningkatan
beberapa siswi SD di Yogyakarta belum pernah pengetahuan responden tentang menstruasi
dilakukan penyuluhan atau pemberian materi tentang melalui media video dapat dikatakan berhasil
kesehatan reproduksi khusunya kesiapan menghadapi
memberikan pengaruh pada peningkatan
persiapan menstruasi, selama ini program puskesmas
terfokus pada pemeriksaan kesehatan anak sekolah dan pengetahuan, hal ini dapat terjadi karena
Unit Kesehatan Sekolah . kelompok video sebagian besar berumur 10-11
Tahun. Umur pada kelompok video lebih
Peneliti melakukan wawancara kepada salah cenderung banyak yang lebih dewasa. umur
satu guru di SD Muhammadiyah Sokonandi memberikan pengaruh pada pengetahuan yang
Yogyakarta bahwa belum pernah mendapatkan didapat.
penyuluhan tentang menstruasi. Oleh karena itu Hasil penelitian ini dikuatkan oleh teori
peneliti tertarik melakukan penelitian di SD
Rofiqoh (2010) bahwa umur akan
Muhammadiyah Sokonandi Yogyakarta, Hasil studi
pendahuluan yang dilakukan peneliti pada bulan Maret
mempengaruhi daya tangkap serta pola pikir
2018 di SD Muhammadiyah Sokonandi Yogyakarta seseorang. Semakin bertambahnya umur akan

279
menyebabkan meningkatnya daya tangkap dan membantu remaja tersebut untuk menerima
pola pikir, sehingga pengetahuan yang kodratnya atau identitas sebagai perempuan,
diperoleh semakin membaik. Selain karena merasa bahwa mestruasi adalah peristiwa alamiah
umur responden yang menjadikan responden dan bisa mengurangi sikap negative remaja dalam
mengalami peningkatan pengetahuan dapat menghadapi menstruasi. Selain faktor umurfaktor
dilihat karena pengaruh media yang digunakan. pekerjaan juga memberikan pengaruh pada
Menurut teori Setyowati (2011) Media pengetahuan responden, sebagian besar responden
audiovisual (video) merupakan media lain yang bekerja sebagai wiraswasta dan juga PNS.
dapat digunakan dalam pendidikan kesehatan. Pengetahuan ini meningkat tidak terlalu banyak
Jenis media ini mempunyai tingkat pengaruh disebabkan kesibukan reonden dengan pekerjaan
yang tinggi dalam menstimulasi indera tersebut.
pendengaran dan penglihatan pada waktu Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian
proses penyampaian bahan pendidikan Hermaningsih dan Nargis (2009) dengan judul
kesehatan. Penggunaan Media Bantu Audio Visual Dan
Menurut Hermaningsih dan Nargis (2009) Leaflet Terhadap Perubahan Perilaku Perawatan
dalam penelitianya menyatakan bahwa Diri Pra Remaja Di Sekolah Menengah Pertama
kelebihan video antara lain bersifat dinamis Kecamatan Buahbatu Kota Bandung dengan hasil
sehingga merangsang rasa dan mudah memberi penelitian menyimpulkan pendidikan kesehatan
kesan, Disamping itu juga mempercepat kadar dengan menggunakan audio visual dan leaflet
pemahaman seseorang. Hasil penelitian ini dapat meningkatkan perilaku perawatan diri pra
juga dikuatkan oleh penelitian Rahayu (2015) remaja.
dalam penelitiannya dengan judul perbedaan 3. Media yang lebih efektif untuk meningkatkan
tingkat kecemasan menghadapi menstruasi pengetahuan tentang menstruasi.
melalui pendidikan kesehatan metode audio Hasil penelitian mengenai media yang
visual dengan ceramah pada siswa kelas 5 . lebih ekfektif untuk meningkatkan pengetahuan
menyatakan hasil penelitian bahwa ada tentang menstruasi dapat dilihat pada hasil analisis
pengaruh tingkat kecemasan pada siswi dalam Mann Whitney U-test diketahui nilai p=0,033 ( p<
menghadapi menstruasi setelah diberikan α) maka Ho diterima maka Ha ditolak yaitu
pendidikan kesehatan melalui metode audio terdapat perbedaan pengaruh penyuluhan dengan
visual dengan ceramah. media video dan leaflet terhadap peningkatan
2. Pengaruh peningkatan pengetahuan tentang pengetahuan menstruasi. Dapat disimpulkan
menstruasi sebelum dan sesudah diberikan dilihat dari nilai p-value terdapat perbedaan dan
penyuluhan menggunakan media leaflet. untuk mengetahui media mana yang lebih efektif
Hasil analisis deskriptif dapat diihat pada peneliti menyimpulkan bahwa media video lebih
tabel 4.3 diketahui pengaruh peningkatan efektif dilihat dari nilai p-value yang lebih kecil
pengetahuan tentang menstruasi sebelum daripada nilai p-value media leaflet.
diberikan penyuluhan memiliki rerata 18 dan Hasil penelitian ini diperkuat oleh
sesudah diberikan penyuluhan menggunakan penelitian Hermaningsih dan Nargis (2009)
media leaflet rerata menjadi 20,1. Peningkatan dalam penelitianya menyatakan bahwa
pengetahuan menstruasi melalui media leaflet kelebihan video antara lain bersifat dinamis
disebabkan oleh kelebihan penggunaan leaflet sehingga merangsang rasa dan mudah memberi
antara lain adalah mudah dibaca ulang, tidak kesan, Disamping itu juga mempercepat kadar
menggunakan alat pendukung yang lain dan pemahaman seseorang.sedangkan Kelebihan
cenderung lebih murah dan praktis. Namun penggunaan leaflet antara lain adalah mudah
salah satu kelemahannya adalah bersifat dibaca ulang, tidak menggunakan alat
statis.Hal ini lah menjadi penyebab pendukung yang lain dan cenderung lebih
peningkatan pengetahuan responden hanya murah dan praktis. Namun salah satu
mampu meningkat 40% dari jumlah responden. kelemahannya adalah bersifat statis.
Selain karena media peningkatan pada Media video merupakan media audio
pengetahuan responden juga disebabkan oleh visual yang memiliki kelebihan menghemat
informasi yang berada di leaflet tersebut dengan waktu dalam memberikan pengamatan sebuah
didukung umur responden yang masih dalam usia objek, dengan responden yang masih remaja
remaja, usia ini mampu menyerap informasi rerata umur responden antara 10-11 tahun. Pada
dengan baik. Informasi sedini mungkin dapat masa ini, remaja tanpa dan memang merasa

280
lebih dekat dengan teman sebaya, tampak dan menggunakan media video rerata menjadi
merasa ingin bebas, tanpak dan memang lebih 22,0.
banyak memperhatikan keadaan tubuhnya dan
mulai berfikir yang khayal (abstrak), sehingga 2. Pemberian media leaflet mampu
ketika diberi materi menggunakan video meningkatan pengetahuan tentang
responden akan segera memindahkan objek menstruasi ditunjukkan pada skor sebelum
kedalam pikirannya lebih cepat dibandingkan diberikan penyuluhan memiliki rerata 18
dengan leaflet. dan sesudah diberikan penyuluhan
Hasil penelitian ini sesuai dengna teori menurut menggunakan media leaflet rerata menjadi
Setiawan dan Dermawan (2010) video sebagai 20,1..
media audio visual yang meampilkan gerak, Saran
Media Video merupakan salah satu jenis media 1. Bagi Responden
audio visual yang banyak di kembangkan untuk
keperluan pembelajaran. Video memiliki fungsi Hasil penelitian ini diharapkan dapat
sebagai media promosi kesehatan dimana dapat memberikan pengetahuan dan informasi
menarik perhatian dan mengarahkan menstruasi bahwa media video lebih
konstentrasi audiens pada meteri video karena memberikan peningkatan pengetahuan
mampu menggugah emosi dan sikap audiens 2.Bagi Sekolah
dan mempercepat pencapaian tujuan
pembelajaran dalam memahami dan mengingat
pesan yang terkandung dalam gambar bergerak Hasil penelitian ini diharapkan dapat
yang ditayangkan secara menarik. Selain itu
media video juga dapat membantu audiens dan menjadi bahan pertimbangan media video yang
mempercepat pencapaian tujuan pembelajaran
dalam memahami dan mengingat pesan yang digunakan dalam melakukan penyuluhan
terkandung dalam gambar bergerak yang di
tayangkan secara menarik. Selain itu media pendidikan kesehatan.
video juga dapat membantu audiens yang
kemampuannya lemah dan lambat dalam 3. Bagi Tenaga Kesehatan
mengkap suatu pesan menjadi lebih mudah
memahami hal ini disebabkan karena video
mampu mengkombinasikan antara visual dan Penelitian ini diharapkan dapat menambah
audiovisual.
informasi dan sebagai bahan.

penyuluhan bahwa media vidio lebih mampu DAFTAR PUSTAKA


pengetahuan tentang menstruasi pada siswi SD.
4. Bagi Penelitian selanjutnya Andira.Dita.(2010). Seluk-beluk Kesehatan
Reproduksi Wanita.Yogyakarta : A Plus
Books.
Hasil penelitian dapat dapat menambah ilmu
pengetahuan, menambah wawasan dan sebagai Arikunto.(2012). Penelitian Tindakan Kelas.
sumber referensi bagi peneliti selanjutnya tentang Jakarta. Bumi Aksara.
media pendidikan kesehatan.
Batubara. J.R,L.(2012) . Adolescent development (
perkembangan remaja). Sari pediatri.
SIMPULAN DAN SARAN Daryanto.(2011). Media Pembelajaran. Bandung:
Simpulan Sarana Tutorial Nurani Sejahtera
1. Pemberian media video mampu Dwikarya.M. (2006).Menjaga Organ Intim,
meningkatan pengetahuan tentang Penyakit dan Penangulangannya. Jakarta
menstruasi ditunjukkan pada skor sebelum :Kawan Pustaka.
diberikan penyuluhan memiliki rerata 19,9
dan sesudah diberikan penyuluhan
281
Kusmiran.(2011). Kesehatan reproduksi remaja Proverawati.Atikah Maesaroh, Siti. (2010).
dan wanita. Jakarta: Salemba Medika. MENARCHE Menstruasi Pertama Penuh
Makna.Yogyakarta : Nuha Medika.
Manuaba. Ida Ayu Chandranita. (2010).
Memahami Kesehatan Reproduksi Sarwono.S (2010).Pengantar Psikologi Umum.
Wanita.Jakarta :EGC. Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada.
Margono. (2011). Materi kespro Diberikan Sejak Setiawan.Santun. Dan Dermawan, A. (2010).
SD, Mengapa Tidak Proses Pembelajaran dalam Pendidikan
http://www.kulonprogokab.go.id/v21/Ma Kesehatan.Trans Info Media. Jakarta.
teri-Kespro-Diberikan-Sejak-SD-
Mengapatidak 1961. Diakes tanggal 20 Soetjiningsih.(2010). Bahan Ajar: Tumbuh
Januari 2017. Kembang Remaja dan Permasalahannya.
Jakarta: Sagung Seto
Mubarak. Wahit Iqbal, dkk. (2010). Promosi
Kesehatan Sebuah Pengantar Proses Sugiyono.(2015). Statistika untuk
Belajar Mengajar dalam penelitian.Bandung : Alfabeta.
Pendidikan.Yogyakrta : Graha Ilmu.
Sulistyaningsih, 2012.Metodelogi Penelitian
Kesehatan kuantitatif-kualitatif.
Yogyakarta: Graha Ilmu
Notoatmodjo. Soekidjo. (2012). Metedologi
Walgito.Bimo.(2005). Pengantar Psikologi
Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka
Umum.Yogyakarta : Penerbit Andi
Cipta.
Offset.
Prasetyaningtyas.Deasylawati.(2007). Tetap
Waryana. (2010). Gizi Reproduksi. Yogyakarta:
Happy Saat Menstruasi. Surakarta: Afra.
Pustaka Rihana.

282

Anda mungkin juga menyukai