B-Articel Teks Lisa Handayani
B-Articel Teks Lisa Handayani
B-Articel Teks Lisa Handayani
ABSTRAK
Pembahasan: Perilaku personal hygiene adalah suatu pengetahuan, sikap dan tindakan yang dilakukan
oleh seseorang untuk meningkatkan derajat kesehatan, memelihara kebersihan diri, meningkatkan rasa
percaya diri, menciptakan keindahan, dan mencegah timbulnya penyakit. Oleh karena itu, remaja harus
dipersiapkan baik pengetahuan, sikap maupun tindakannya ke arah pencapaian reproduksi yang sehat.
Metode: Jenis penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan penelitian Quasy Eksperimen.
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Nonequivalent Control Group Design.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh remaja putri yang berumur 12-15 tahun, yaitu sebanyak 135
orang dan Sampel 34 orang sebagian remaja putri di SMPN 2 Toili. Hasil: Penelitian menunjukkan
terdapat pengaruh antara pengetahuan edukasi melalui media video dan leaflet terhadap perilaku personal
hygiene pada masa menstruasi remaja. Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh antara sikap
edukasi melalui media video dan leaflet terhadap perilaku personal hygiene pada masa menstruasi remaja.
Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh antara tindakan edukasi melalui media video dan leaflet
terhadap perilaku personal hygiene pada masa menstruasi remaja. Diskusi: Dengan adanya edukasi siswi
lebih memahami bagaimana cara menjaga personal hygiene menstruasi dengan tingkat signifikan <0,05.
Berdasarkan angka tersebut dapat disimpulkan bahwa terjadi perubahan pemahaman pengetahuan, sikap
maupun tindakan siswi ketika diberikan pemahaman bahwa pentingnya kebersihan diri pada saat
menstruasi. Kesimpulan: Pengetahuan, sikap, dan tindakan berpengaruh dan signifikan terhadap
perilaku personal hygiene pada masa menstruasi remaja di SMPN 2 Toili Kec. Mailong kab. Banggai.
Kata Kunci : Edukasi, Media, Perilaku Personal Hygiene, Masa Menstruasi Remaja.
ABSTRACT
Discussion: Personal hygiene behaviour is a knowledge, attitude and actions taken by a person to
improve the degree of health, maintain self-hygiene, increase self-confidence, create beauty, and prevent
disease. Therefore, youth must be prepared for both knowledge, attitude and action toward achieving
healthy reproduction. Methods: This type of research uses quantitative methods with Quasy research
experiments. The research design used in this study is Nonequivalent Control Group Design. The
population in this study is a total of 12-15 years old young women, 135 people and samples of 34 of the
young women in SMPN 2 Toili. Results: Research shows that there is an influence between educational
knowledge through video media and the leaflet of personal hygiene behavior during adolescence. The
results showed an influence between educational attitudes through video media and the leaflet of
personal hygiene behavior during adolescence. The results showed that there was an influence between
educational action through video media and a leaflet on the behavior of personal hygiene in adolescent
menstruation. Discussion: With the education of students better understand how to maintain personal
menstrual hygiene with a significant level of < 0.05. Based on the figure, it can be concluded that there is
a change in understanding knowledge, attitudes and actions of students when given the understanding
that the importance of self-hygiene during menstruation. Conclusion: knowledge, attitudes, and actions
that are influential and significant to the behavior of personal hygiene during adolescence in SMPN 2
Toili Kec. Mailong District. Banggai.
1
JAHR, Volume 1, Nomor 1, Juni 2020
2
JAHR, Volume 1, Nomor 1, Juni 2020
keyakinan individu mengenai objek sikap hygiene menstruasi berpengaruh besar terhadap
bersifat positif atau negatif (10). morbiditas dan komplikasi. Oleh karena itu,
Pengetahuan yang rendah cenderung remaja harus dipersiapkan baik pengetahuan,
memiliki sikap dan tindakan yang kurang sikap maupun tindakannya ke arah pencapaian
sesuai. Salah satu faktor yang mempengaruhi reproduksi yang sehat (13).
perilaku kesehatan remaja putri dalam Perilaku hygienis merupakan tema penting
menghadapi pubertas yaitu sumber informasi. yang perlu ditelaah secara mendalam.
Sumber informasi yang kurang menyebabkan Berdasarkan kajian teoritis yang ada, salah satu
pengetahuan yang rendah dan akan berdampak upaya mengurangi gangguan pada saat
pada sikap dan tindakan remaja putri. Sehingga menstruasi yaitu membiasakan diri dengan
diperlukan sumber informasi melalui perilaku higienis, namun perilaku higienis pada
pendidikan kesehatan yang bersifat inovatif dan saat menstruasi tidak akan terjadi begitu saja
menarik. Selain pendidikan kesehatan yang tetapi merupakan sebuah proses yang dipelajari
adekuat, penatalaksaan yang langsung karena individu mengerti dampak positif atau
diperagakan dapat menambah pengetahuan yang negatif suatu perilaku yang terkait dengan
akan mempengaruhi pada sikap, keyakinakan, keadaan menstruasi (14).
pemahaman dan informasi yang diperoleh (8).
Sikap remaja puteri dalam menjaga METODE
kebersihan diri saat menstruasi memerankan Jenis penelitian yang dilakukan adalah
peranan penting. Banyak remaja melaporkan menggunakan metode kuantitatif dengan
mengalami stres sebelum dan saat menstruasi penelitian Quasy Eksperimen. Desain penelitian
baik fisik dan mental karena terjadi dismenorea yang digunakan dalam penelitian ini adalah
saat menstruasi. Remaja puteri melaporkan Nonequivalent Control Group Design, untuk
mengalami stress 99,6% sejak pertama kali melihat adanya hubungan pengaruh edukasi
menstruasi, gejala yang dialami antara lain melalui media video dan leaflet terhadap
keram, sakit pada pinggang dan rasa tidak perilaku personal hygiene pada masa menstruasi
nyaman pada area kewanitaan (3). remaja.
Perilaku personal hygiene adalah suatu Populasi dalam penelitian ini seluruh
pengetahuan, sikap dan tindakan yang dilakukan remaja puteri yang berusia 12-15 tahun di
oleh seseorang untuk meningkatkan derajat SMPN 2 Toili sebanyak 135 orang dan sampel
kesehatan, memelihara kebersihan diri, sebagian remaja puteri yang berusia 12-15 tahun
meningkatkan rasa percaya diri, menciptakan di SMPN 2 toili sebanyak 34 orang Lokasi
keindahan, dan mencegah timbulnya penyakit. penelitian ini dilaksanakan di SMPN 2 Toili
Personal hygiene genitalia merupakan Kec. Mailong Kab. Banggai pada bulan Maret-
pemeliharaan kebersihan dan kesehatan individu April 2020.
yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari Definisi operasional, Edukasi merupakan
sehingga terhindar dari gangguan alat proses pembelajaran yang betujuan untuk
reproduksi dan mendapatkan kesejahteraan fisik mengembangkan pemahaman dan pengetahuan
dan psikis serta meningkatkan derajat remaja putri dalam melakukan personal hygiene
kesehatan. Hal tersebut dapat membatasi saat menstruasi yaitu dengan menggunakan
komunikasi antara orang tua dan remaja tentang leaflet dan video. Kriteria Objektif nilai posttest
hygiene menstruasi. Perilaku kebersihan saat meningkat setelah melihat video dan dibagikan
menstruasi berhubungan erat dengan teman leaflet. Sedangkan factor external yang
sebaya, ketersediaan fasilitas alat pembersih, mempengaruhi yaitu mendapat informasi dari
sikap dan pengetahuan (11). orangtua. Instrument yang digunakan yaitu
kesehatan merupakan salah satu metode kuesioner untuk melihat pengetahuan responden
yang tepat untuk memberikan informasi kepada sebelum diberikan perlakuan.
remaja. Perilaku yang didasari dengan Analisis data univariat dilakukan dari tiap
pengetahuan, lebih tahan lama dibandingkan variabel dari hasil penelitian berupa distribusi
perilaku yang tidak didasari pengetahuan. frekuensi dan presentase dari tiap variabel.
Pendidikan kesehatan merupakan bagian dari Analisis bivariat analisis bivariat yaitu analisis
hak reproduksi remaja untuk memiliki yang dilakukan terlebih dahulu menggunakan
pengetahuan, kesadaran, sikap dan tindakan uji normalitas data. Dan data terdistribusi secara
pada saat menstruasi (12). normal maka digunakan uji Independent Sampel
Personal hygiene menstruasi pada remaja T Test.
merupakan isu kritis sebagai determinan status Metode estimasi untuk pengukuran Data
kesehatan remaja yang akan berpengaruh dalam yang telah terkumpul, kemudian ditabulasi
kehidupan masa tua. Buruknya Personal dalam tabel sesuai dengan variabel yang hendak
3
JAHR, Volume 1, Nomor 1, Juni 2020
Berdasarkan tabel 2 menunjukkan bahwa 13 orang (38,2%) dan negatif 21 orang (61,8%).
dari 34 orang yang dijadikan sebagai sampel, Sedangkan memiliki sikap positif setelah
berpengetahuan baik sebelum dilakukan perlakuan 22 orang (64,7%) dan 12 orang
perlakuan 12 orang (35,3%) dan 22 orang (35,3%) memiliki sikap negatif dan untuk
(64,7%) berpengetahuan kurang. Sedangkan variabel tindakan baik sebelum perlakuan 9
setelah dilakukan perlakuan berpengetahuan orang (26,5%) dan negatif 25 orang (73,5%)
baik 25 orang (73,5%) dan berpengetahuan dan setelah perlakuan memiliki tindakan baik 20
kurang 9 orang (26,5%). Untuk variabel sikap orang (58,8%) dan 14 orang (41,2%) memiliki
yang memiliki sikap positif sebelum perlakuan tindakan kurang baik.
personal hygiene pada masa menstruasi remaja
Tabel 3 Uji T Test Perubahan Pretest-Posttest dengan nilai (p = 0,000) yang berarti Ho ditolak
Edukasi Melalui Media Video Dan Leaflet dan Ha diterima. Sedangkan sikap diperoleh
Terhadap Perilaku Personal Hygiene Pada Masa nilai (p = 0,001) yang berarti Ho ditolak dan Ha
Menstruasi Remaja diterima dan tindakan diperoleh nilai (p =
0,001) yang berarti Ho ditolak dan Ha diterima.
Variabel Mean SD SE Nilai p
Pengetahuan DISKUSI
Pretest 20.91 3.604 0.618 Dalam penelitian ini penulis menganggap
0,000
Postest 23.06 3.275 0.562 bahwa dengan adanya edukasi siswi lebih
Sikap memahami bagaimana cara menjaga personal
Pretest 32.62 6.267 1.075 hygiene menstruasi dengan tingkat signifikan
0,001
Postest 36.09 5.670 0.972 <0,05 di SMPN 2 Toili Berdasarkan angka
Tindakan tersebut dapat disimpulkan bahwa terjadi
Pretest 20.68 3.418 0.568 perubahan pemahaman pengetahuan, sikap
0,001 maupun tindakan siswi ketika diberikan
Postest 22.35 3.190 0.547
pemahaman bahwa pentingnya kebersihan diri
Berdasarkan tabel 3 menunjukan pada saat menstruasi dan oleh karena itu
penelitian ini dapat disimpulkan terjadi diharapkan penelitian ini dapat dijadikan suatu
perubahan signifikan antara edukasi melalui pembelajaran bahwa personal hygiene
media video dan leaflet terhadap perilaku membutuhkan kesadaran siswi pada saat
4
JAHR, Volume 1, Nomor 1, Juni 2020
5
JAHR, Volume 1, Nomor 1, Juni 2020
Sikap berpengaruh dan signifikan terhadap Konsumsi Makanan yang Mengandung Zat
perilaku personal hygiene pada masa menstruasi Besi Saat Menstruasi di SMAN 2 Tabanan.
remaja di SMPN 2 Toili Kec. Mailong kab. 2013; (1):1-2
Banggai. 11. Dina, FY. Jurrnal Faktor Yang
Tindakan berpengaruh dan signifikan Berhubungan Dengan Praktik Menstrual
terhadap perilaku personal hygiene pada masa Hygiene Genitalia Pada Siswi SMPLB
menstruasi remaja di SMPN 2 Toili Kec. Tunagrahita;2016;(1):1
Mailong kab. Banggai. 12. Wanodya, P. Jurnal Pengaruh Media
Disarankan kepada pihak sekolah agar Booklet Terhadap Pengetahuan Dan Sikap
rajin melakukan penyuluhan dan mendatangkan Remaja Putri Terkait Kebersihan Dalam
tenaga kesehatan untuk memberikan materi Menstruasi Di Pondok Pesantren Al-Ishlah
mengenai personal hygiene pada masa Demak;2017;(1):2
menstruasi dan disarankan kepada remaja putri 13. Emmi, B. Jurnal Faktor Yang Berhubungan
untuk menjaga personal hygiene dengan baik Dengan Personal Hygiene Selama
agar terhindar dari berbagai penyakit yang Menstruasi Pada Santriwati di Pesantren
membahayakan organ reproduksi wanita. Babul Khaer Kabupaten Bulukumba. 2016;
(1):2
REFERENSI 14. Andri, SW. Jurnal Faktor Yang
Berhubungan Dengan Personal Hygiene
1. Sri, LN. Jurnal Pengaruh Pengetahuan Saat Menstruasi.2018;(4):2
Tentang Kesehatan Reproduksi Remaja 15. Mardawiah. Jurnal Faktor Yang
Terhadap Perilaku Seksual Pranikah Berhubungan Dengan Personal Hygiene
Remaja di Indonesia. 2012 ; (1):15-20 Selama Menstruasi di SMP Negeri 27
2. Katarina, CP. Jurnal personal hygiene Jakarta Selatan. 2015;(2):1
Remaja Putri Ketika Menstruasi. 2017; 16. Abdullah, N. juarnal Kesehatan reproduksi.
(5):12-24. 2015; (3):4
3. Mariene. Jurnal Faktor Yang Berhubungan 17. Arianto. Jurnal Pengelompokan Remaja.
Dengan Praktik Hygiene Menstruasi Pada 2015;(2):2-3
Siswi SMA Negeri 1 Sesean Kabupaten 18. Hery, E. Jurnal Pengetahuan Kesehatan
Tana Toraja. 2013; (2):3 Reproduksi Remaja di Daerah Pedesaan.
4. Novianti. Jurnal Hubungan Pengetahuan, 2018;(1):4
Sikap dan Tindakan Dengan Personal 19. Manuaba, Ida Bagus Gde. Jurnal Ilmu
Hygiene Menstruasi Pada Remaja Putri di Kebidanan,Penyakit Kandungan dan KB.
SMP Negeri Satap Bukit Asri Kabupaten 2014;(2):6
Buton. 2016; (1):5-7 20. Novitasari. Jurnal Menstruasi Pada Remaja.
5. Siti, N. jurnal Analisa Determinan 2015;(2):1-2
Pengetahuan dan Sikap Remaja Putri 21. Notoadmodjo. Jurnal Metodologi Penelitian
Tentang Dismenorhea. 2018;(1):5 Keseahatan. 2014;(1):2-3
6. Aulia, K. jurnal Hubungan Pengetahuan, 22. Oswati, H. Jurnal Analisa Kesehatan
Sikap dan Perilaku Personal Hygiene Reproduksi Remaja Perempuan Usia Early
Dengan Gejala Vaginitis pada Siswi SMPN Adolescence di Pekanbaru. 2013;(9):1-2
1 Kota Padang dan SMPN 23 Padang. 23. Prawirohardjo. Jurnal Ilmu Kebidanan
2019; (1): 8 Kesehatan Reproduksi. 2013;(2):1-2
7. Cholisatul, Z. jurnal Pengaruh Edutainment 24. Saifuddin. Jurnal Praktis Pelayanan
Ular Tangga Terhadap Perilaku Remaja Kontrasepsi ibu pertama kali menikah.
Tentang Personal Hygiene Menstruasi. 2016;(1):1-2
2018; (3):2. 25. Sugihartono. Jurnal Psikologi Pendidikan
8. Ita, TS. Jurnal Pengaruh Penyuluhan dalam kesehatan reproduksi. 2015;(1):3-4
Tentang Menstruasi Terhadap Sikap
Remaja Putri Pra Menstruasi. 2014; (1):1
9. Meinarisa. Jurnal Pengaruh Pendidikan
Kesehatan Menstrual Hygiene (PMH)
Terhadap Sikap Remaja Putri Dalam
Menjaga Kebersihan Diri Selama
Menstruasi. 2019;(4):1
10. Nyoman, S. jurnal Hubungan Antara
Tingkat Pengetahuan Dengan Sikap
Remaja Putri Terhadap Pentingnya