TANGGUH
TANGGUH
TANGGUH
Tangguh dalam KBBI berarti sukar dikalahkan, kuat, andal, kuat sekali (tt pendirian dsb); tabah
dan tahan (menderita dsb); kukuh.1 Adapun kaitannya dengan definisi operasional Karakter Dasar yang
dicanangkan oleh Kementerian Pendidikan Nasional, Tangguh berarti sikap sukar dikalahkan, kuat, andal,
kuat sekali, tabah, tahan, dan kukuh dalam dalam menyelenggarakan pendidikan, penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat.2
29. Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan Dia adalah keras
terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. kamu Lihat mereka ruku' dan sujud
mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas
sujud.3 Demikianlah sifat-sifat mereka dalam Taurat dan sifat-sifat mereka dalam Injil, Yaitu seperti
tanaman yang mengeluarkan tunasnya Maka tunas itu menjadikan tanaman itu kuat lalu menjadi besarlah
Dia dan tegak Lurus di atas pokoknya; tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya karena
Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang mukmin). Allah
menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh di antara mereka
ampunan dan pahala yang besar.
An-Nisa’: 95
95. tidaklah sama antara mukmin yang duduk (yang tidak ikut berperang) yang tidak mempunyai
'uzur dengan orang-orang yang berjihad di jalan Allah dengan harta mereka dan jiwanya. Allah melebihkan
1
Ebta Setiawan, Kamus Besar Bahasa Indonesia; kbbi offline v1.5 (2013)
2
Buku Pedoman Pendidikan Karakter (Kediri: UNISKA press, 2014), 13.
3
Maksudnya: pada raut muka mereka kelihatan keimanan dan kesucian hati mereka.
1
orang-orang yang berjihad dengan harta dan jiwanya atas orang-orang yang duduk 4 satu derajat. kepada
masing-masing mereka Allah menjanjikan pahala yang baik (surga) dan Allah melebihkan orang-orang
yang berjihad atas orang yang duduk5 dengan pahala yang besar,
Ali-Imran: 103
103. dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai
berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan,
Maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang
bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya.
Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk.
َح َّد َثَنا َع ْب ُد اِهّلل ْبُن ْد ِر يَس َع ْن َر ِبيَع َة ْبِن ُع ْثَم اَن َع ْن: َق اَال. ) ـ حّد ثنا َأُبو َبْكِر ْبُن َأيِب َش ْيَبَة َو اْبُن ُنَم ٍرْي6725(
ِإ
ِم ْل
«ا ُم ْؤ ُن: َقاَل َر ُس وُل اِهّلل ص ىل هللا علي ه وس مل: َقاَل، ُم َح َّم ِد ْبِن ْحَي ىَي ْبِن َح َّباَن َع ِن اَألْع َر ِج َع ْن َأيِب ُه َر ْيَر َة
اْح ِرْص َعىَل َم ا َيْنَفُع َك َو اْس َتِع ْن. َو يِف َلُك َخٌرْي. اْلَق ِوُّي َخٌرْي َو َأَحُّب ىَل اِهّلل ِم َن اْلُم ْؤ ِم ِن الَّض ِع يِف
ِإ
: َو لِكْن ُق ْل. َل ْو َأيِّن َفَع ْلُت اكن ك ذا وك ذا مل ُيصبين ك ذا: َو ْن َأَص اَبَك ْيَش ٌء َفَال َتُقْل. َو َال َتْع ِج ْز. اِب ِهّلل
ِإ
.» َف َّن َلْو َتْفَتُح َمَع َل الَّش ْي َط اِن. َو َم ا َش اَء َفَع َل. َقَد ُر اِهّلل
ِإ
(BUKHARI – 6725) : Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu , beliau berkata, Rasûlullâh Shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda, Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allâh Azza wa Jalla daripada
Mukmin yang lemah; dan pada keduanya ada kebaikan. Bersungguh-sungguhlah untuk mendapatkan apa
yang bermanfaat bagimu dan mintalah pertolongan kepada Allâh (dalam segala urusanmu) serta
janganlah sekali-kali engkau merasa lemah. Apabila engkau tertimpa musibah, janganlah engkau berkata,
Seandainya aku berbuat demikian, tentu tidak akan begini dan begitu, tetapi katakanlah, Ini telah
ditakdirkan Allâh, dan Allâh berbuat apa saja yang Dia kehendaki, karena ucapan seandainya akan
membuka (pintu) perbuatan syaitan.
4
Maksudnya: yang tidak berperang karena uzur.
5
Maksudnya: yang tidak berperang tanpa alasan. sebagian ahli tafsir mengartikan qaa'idiin di sini sama dengan arti qaa'idiin
2
َح َّد َثَنا ُم َح َّم ُد ْبُن ُيوُس َف َح َّد َثَنا ُس ْف َياُن َع ْن َأيِب ُبْر َدَة ُبَر ْيِد ْبِن َأيِب ُبْر َدَة َق اَل َأْخ َرَب يِن َج ِّد ي َأُب و ُبْر َدَة َع ْن َأِبي ِه َأيِب
ُم وىَس َع ْن الَّنِّيِب َص ىَّل اُهَّلل َعَلْيِه َو َس َمَّل َقاَل اْلُم ْؤ ِم ُن ِلْلُم ْؤ ِم ِن اَك ْلُب ْنَياِن َيُش ُّد َبْع ُض ُه َبْع ًض ا َّمُث َش َّبَك َبَنْي َأَص اِبِع ِه
َو اَك َن الَّنُّيِب َص ىَّل اُهَّلل َعَلْي ِه َو َس َمَّل َج اِلًس ا ْذ َج اَء َر ُج ٌل َيْس َأُل َأْو َط اِلُب َح اَج ٍة َأْقَب َل َعَلْي َن ا ِبَو ِهْج ِه َفَق اَل
ِإ
اْش َفُع وا َفْلُتْؤ َج ُر وا َو ْلَيْقِض اُهَّلل َعىَل ِلَس اِن َنِب ِّي ِه َم ا َش اَء
(BUKHARI - 5567) : Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Yusuf telah menceritakan
kepada kami Sufyan dari Abu Burdah Buraidah bin Abu Burdah dia berkata; telah mengabarkan kepadaku
kakekku Abu Burdah dari ayahnya Abu Musa dari nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda:
"Seorang mukmin dengan mukmin yang lain ibarat bangunan yang saling menguatkan antara satu dengan
yang lain." Kemudian beliau menganyam jari-jemarinya, setelah itu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam duduk,
jika ada seorang laki-laki memerlukan atau meminta suatu kebutuhan datang kepada beliau, maka beliau
akan menghadapkan wajahnya kepada kami, lalu beliau bersabda: 'Berikanlah pertolongan agar kalian
saling memperoleh pahala dan semoga Allah melaksanakan apa yang disenangi-Nya melalui ucapan nabi-
Nya.'"