Kti Tantri Rahmaudina Akper Yky
Kti Tantri Rahmaudina Akper Yky
Kti Tantri Rahmaudina Akper Yky
Oleh :
ii
iii
iv
v
MOTTO
“Tidak Mungkin”
In this life we have 3 choices, be a good people, bad people, or fake people. But,
vi
PERSEMBAHAN
Sebagai ucapan terimakasih yang begitu banyak tidak terucap, maka Karya
vii
Kata Pengantar
Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT karena berkat
Karya Tulis Ilmiah ini disusun dan diajukan guna memenuhi sebagai
Yogyakarta. Penulis menyadari sepenuhnya Karya Tulis Ilmiah ini dapat tersusun
berkat bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Maka pada kesemapatan ini
Yogyakarta
viii
5. Seluruh dosen dan staf karyawan Akademi Keperawatan “YKY”
masukan baik dalam bentuk saran atau kritikan yang bersifat membangun
Penulis
ix
DAFTAR ISI
x
c. Faktor yang Berhubungan ………………………………….. 29
d. Populasi Resiko …………………………………………….. 29
e. Intervensi Keperawatan …………………………………….. 29
B. Kerangka Teori ……………………………………………………... 33
BAB III METODE STUDI KASUS
A. Jenis dan Rancangan Penelitian ……………………………………. 34
B. Subyek Penelitian …………………………………………………... 34
C. Lokasi dan Waktu Penelitian ……………………………………….. 34
D. Definisi Operasional ...……………………………………………… 34
E. Instrumen Studi Kasus …………………………………………….. 35
F. Teknik Pengumpulan Data …………………………………………. 35
G. Analisa Data ………………………………………………………... 36
H. Etika Studi Kasus ………………………………………………….. 36
I. Kerangka Alur Penelitian ………………………………………….. 37
BAB IV HASIL dan PEMBAHASAN
A. Hasil ………………………………………………………………… 38
B. Pembahasan ……………………………………………………….... 42
BAB V KESIMPULAN dan SARAN
A. Kesimpulan ………………………………………………………… 50
B. Saran ……………………………………………………………….. 51
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………… 52
LAMPIRAN ……………………………………………………………….. 54
xi
DAFTAR TABEL
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Jadwal Kegiatan
Lembar Bimbingan
Informed Consent2
Askep Keluarga mahasiswa yang sudah lulus
xiii
DAFTAR GAMBAR
Genogram ……………………………………………………… 41
xiv
Tantri Rahmaudina R.(2020).Studi Dokumentasi Ketiakefektifan Manajemen
Kesehatan Keluarga denganHipertensi
Pembimbing : Rahmita Nuril Amalia, Kirmantoro
ABSTRAK
Hipertensi merupakan salah satu penyakit dengan perawatan jangka panjang yang
mematikan di dunia, karena dapat memicu terjadinya penyakit lain seperti resiko jantung,
gagal jantung, dan stroke. Masalah keperawatan yang sering muncul pada keluarga
dengan salah satu anggota keluarga menderita hipertensi adalah Ketidakefektifan
Manajemen Kesehatan Keluarga. Tujuan penulisan karya tulis ilmiah ini untuk
mengetahui gambaran Ketidakefektifan Manajemen Kesehatan Keluarga dengan
hipertensi. Penelitian ini menggunakan rancangan deskriptif berupa studi kasus dengan
sampel laporan keperawatan Ketidakefektifan Manajemen Kesehatan Keluarga dengan
hipertensi pada tahun 2015. Penelitian dilaksanakan di Kampus Akper YKY Yogyakarta
pada bulan Februari sampai dengan bulan Juni 2020. Hasil penelitian menunjukkan pada
pengkajian belum lengkap pada genogram, pengkajian pada seluruh anggota keluaga,
persepsi dan pengetahuan keluarga tentang hipertensi, serta penatalaksanaannya. Masalah
keperawatan yang ditetapkan sudah sesuai dengan batasan karakteristik, meskipun
etiologi masih menggunakan 5 tugas kesehatan keluarga. Rencanan belum sepenuhnya
mengacu pada NOC dan NIC, Evaluasi telah sesuai dengan tujuan asuhan keperawatan,
kesimpulan penulisan yaitu diketahuinya gambaran pengkajian, diagnosis, perencanaan,
pelaksanaan dan evaluasi masalah Ketidakefektifan Manajemen Kesehatan Keluarga
dengan hipertensi.
xv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hipertensi adalah penyakit yang bisa menyerang siapa saja, baik muda
maupun tua, entah orang kaya maupun miskin. Hipertensi merupakan salah
resiko serangan jantung, gagal jantung, stroke, dan gagal ginjal (Yoga,2009).
sebesar 40%. Kawasan Amerika sebesar 35% dan Asia Tenggara 36%.
1
2
membunuh 1,5 juta orang setiap tahunnya. Hal ini menandakan satu dari tiga
2013 ke 2016 mencapai 32,4%. Kondisi ini perlu mendapat perhatian lebih,
karena hipertensi merupakan penyakit yang paling umum terjadi pada sistem
menurut diagnosis dokter sebanyak 8,4%, diagnosis dokter atau minum obat
hipertensi.
lebih tinggi jika dibandingkan dengan angka nasional (31,7%). Prevalensi ini
menempatkan DIY pada urutan ke-5 sebagai provinsi dengan kasus hipertensi
STP maupun SIRS. Laporan STP Puskesmas Tahun 2016 tercatat kasus
hipertensi 29.105 kasus. Sedangkan laporan STP Rumah Sakit Rawat Jalan
Puskesmas tahun 2017 tercatat 20.309 kasus hipertensi. Untuk STP Rawat
untuk semua golongan umur yang ada di Kabupaten Sleman dengan jumlah
cara mengubah pola hidup seperti menurunkan berat badan jika ada
yang adekuat.
mengukur tekanan darah serta memperbaiki gaya hidup. Tidak hanya peran
dan upaya dari keluarga, tetapi juga pengetahuan dari keluarga tentang
hipertensi dan cara merawat salah satu anggota keluarga yang terkena
tekanan darah dan kepatuhan pasien dalam melaksanakan terapi, jika peran
keluarga tidak bisa dilakukan dengan maksimal maka berdampak klien tidak
patuh dalam hal melaksanakan terapi dan menjaga kestabilan tekanan darah
(Novian 2013).
tertarik untuk menulis Studi Dokumentasi Karya Tulis Ilmiah dengan judul
B. Rumusan Masalah
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
D. Ruang Lingkup
E. Manfaat Penulisan
1. Teoritis
2. Praktis
a. Bagi keluarga
keluarga.
b. Bagi puskesmas
pelayanan.
d. Bagi peneliti
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Konsep Hipertensi
a. Pengertian Hipertensi
mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg pada dua kali
sistolik lebih besar atau sama dengan 160 mmHg dan atau tekanan darah
diastolik sama atau lebih besar 95 mmHg (kodim nasim, 2003 pada padila
2013).
7
8
c. Penyebab
golongan besar yaitu (Laily Gunawan 2001, dalam buku padila 2013)
diketahui penyebabnya
lain
sebagai berikut :
a) Faktor keturunan
b) Ciri perseorangan
9
kelamin (laki-laki lebih tinggi dari perempuan) dan ras (ras kulit
c) Kebiasaan hidup
d. Patofisologi
terletak dipusat vasomotor pada medulla diotak. Dari pusat vasomotor ini
bermula jaras saraf simpatis, yang berlanjut ke bawah ke korda spinalis dan
tidak diketahui dengan jelas mengapa hal tersebut bisa terjadi, pada saat
dan korteks adrenal. Hormon ini menyebabkan retensi natrium dan air oleh
e. Faktor Resiko
b) Jenis kelamin
c) Riwayat keluarga
d) Genetik
a) Kebiasaan merokok
b) Konsumsi asin/garam
11
d) Pengunaan jelantah
f) Obesitas
g) Olahraga
h) Stres
i) Penggunaan estrogen
f. Pemeriksaan penunjang
2) Pemeriksaan retina
2. Konsep Keluarga
a. Pengertian Keluarga
perkawinan, darah dan ikatan adopsi yang hidup bersama dalam satu
b. Tipe Keluarga
sebagai tipe keluarga tradisional dan non tradisional atau bentuk normatif
atau non normatif. Macklin (1988) dalam buku Padila (2013), menjelaskan
1) Keluarga tradisional
a) Keluarga inti, yaitu terdiri dari suami, istri dan anak. Biasanya
b) Pasangan istri, terdiri dari suami dan istri saja tanpa anak, atau tidak
karier keduanya.
dari perceraian.
berhubungan.
f) Pasangan usia lanjut, keluarga inti dimana suami istri sudah tua
dan anak.
pada hukum
c. Struktur keluarga
1) Patrilineal
jalur ayah.
14
2) Matrilineal
jalur ibu.
3) Matrilokal
ayah.
4) Patrilokal
seadarah ayah.
5) Keluarga kawin
d. Fungsi keluarga
1) Fungsi afektif
merupakan salah satu fungsi keluarga yang paling penting. Saat ini,
afektif adalah :
dimana setiap anngota keluarga baik orang tua maupun anak diakui
2) Fungsi Sosialisasi
16
berperan di masyarakat.
3) Fungsi reproduksi
berencana, maka fungsi ini sedikit dapat terkontrol. Namun disisi lain
4) Fungsi ekonomi
2010):
tepat
Kelima tugas kesehatan tersebut saling terkait dan perlu dilakukan oleh
tua)
anak.
b) Mensosialisasikan anak
kembang anak.
yang sehat.
istri.
dimasyarakat
kepergian anaknya
anak-anaknya.
1) Pengkajian
(saat ini sedang sakit) meliputi nama individu yang sakit, keluhan
yang sakit.
24
kekuatan.
2) Diagnosa Keperawatan
3) Perencanaan
anggota keluarga yang sakit dan koordinasi dengan tim kesehatan lain.
Maglaya (2009).
Sebagian 1
Tidak dapat 0
3.
Potensi masalah untuk dicegah
Skala: Tinggi 1
Cukup 3
Rendah 2
4. Menonjolnya masalah 1
Skala: Segera 1
2
Tidak perlu
1
Tidakdirasakan
0
Sumber: Riasmini dkk, 2017
Cara skoring :
1. Kriteria yang pertama, yaitu sifat masalah, bobot yang lebih berat
berikut:
tenaga.
atau masalah.
masalah.
4) Pelaksanaan
tindakan.
5) Evaluasi
belum berhasil, perlu disusun rencana baru yang sesuai titik semua
(Padila, 2011).
a. Definisi
b. Batasan karakteristik
(Nanda 2015-2017).
4) Konflik keluarga
d. Populasi beresiko
30
1) Kesulitan ekonomi.
e. Intervensi Keperawatan
a) Normalisasi Keluarga
(2604170)
(260408)
(260505)
perawatan (260507)
(260508)
(250510)
dengan pasien
perawatan pasien
32
membuat keputusan.
c) Mobilisasi keluarga
belajar.
7. Kerangka Teori
1. Keluarga adalah Keluarga merupakan sekumpulan orang NOC label : NIC label
yang dihubungkan oleh perkawinan,adopsi dan kelahiran
yang bertujuan menciptakan dan mempertahankan budaya
yang umum,meningtkan perkembangan 1. Normalisasi 1. Dukungan
Hipertensi fisik,mental,emosional dan sosial dari individu-individu keluarga pengasuhan
yang ada didalamnya terlihat pada pola interaksi yang ( caregiver
2. Partisipasi
saling ketergantungan untuk mencapai tujuan bersama. support )
(Friedman,2010) keluarga dalam 2. Peningkatan Kemandirian
2. Struktur keluara perawatan keterlibatan keluarga akan
a. Patrineal d. Patrilokal
b. Matrilineal e. Keluarga Kawin
professional keluarga hipertensi
Faktor resiko
c. Matrilokal 3. Mobilisasi meningkat
hipertensi
3. Fungsi keluarga keluarga
1. Keturunan a. Fungsi afektif
b. Fungsi sosialisasi
2. Usia c. Fungsi reproduksi
3. Konsumsi d. Fungsi ekonomi
garam e. Fungsi perawatan kesehatan
4. Makanan 1) Kemampuan keluarga mengenal masalah
berkolesterol kesehatan,
2) Kemampuan keluarga mengambil keputusan
tinggi mengenai tindakan keperawatan yang tepat
5. Kegemukan 3) Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga
6. Stress yang sakit
7. Alkohol 4) Kemampuan keluarga memelihara lingkungan
8. Rokok rumah yang sehat
5) Kemampuan keluarga menggunakan
9. Kafein fasilitas/pelayanan kesehatan di masyarakat. Gambar 2.1 kerangka Teori
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
B. Objek Penelitian
Objek dalam penelitian ini adalah satu data paesien Hipertensi yang
Tulis Ilmiah ) mahasiswa yang sudah lulus yaitu Taufiq Sulistyanto tahun
2015.
dengan bulan Juni yaitu dimulai dari penyusunan proposal sampai dengan
D. Definisi Operasional
mudah diamati, mempunyai rumusan yang jelas dan pasti serta tidak
membingungkan.
1. Hipertensi Tekanan darah di atas 140/80 mmHg diukur oleh perawat pada
anggota keluarga.
2. Keluarga Sekumpulan individu yang tinggal dalam 1 rumah dengan ikatan
perkawinan atau ikatan darah di Dusun Soropaten.
3. Ketidakefektifan Ketidakmampuan keluarga untuk memenuhi tujuan kesehatan bagi
manajemen salah satu anggota keluarga yang menderita hipertensi
Kesehatan keluarga
E. Instrumen Penelitian
tahun 2015
2. Alat Tulis.
G. Analisa Data
dibandingkan dengan teori atau artikel penelitian yang ada sebagai bahan
dan hanya menuliskan kode atau inisial nama inisial nama pada lembar
2011).
2. Confidentially ( kerahasiaan )
A. Hasil
Pada keluarga Tn M yaitu tipe keluarga inti yang terdiri dari ayah,
VI dengan anak dewasa, saat ada anggota keluarga yang sakit mereka
38
39
puskesmas.
2. Genogram
\
48
th Ny M Tn M
49 th
Sdr E
Keterangan :
= garis Perkawinan
= Sudah Meninggal
B. Pembahasan
1. Pengkajian
sudah meninggal.
sebelumnya (Sarkar and Pal Singh, 2015). Pada kasus yang didapat,
terkait biaya untuk membeli obat anti hipertensi tersebut, agar saat
suatu keadaan sakit dari seseorang dan juga dapat manajemen diri agar
2. Diagnosis Keperawatan
3. Perencanaan
( Setiadi 2012.
dapat diubah dengan skor 1( hanya sebagian) juga sudah tepat dengan
pelayanan kesehatan.
skala 1 atau rendah, karena Tn M tidak mau minum obat secara rutin,
masih membeli obat di warung dan apotek K24 tanapa resep dokter,
NOC dan ada yang tidak terdapat, pada NOC yang dibuat adalah
ada yang terdapat di dalam NIC dan tidak, perencanaan yang terdapat
pribadi dengan pasien dan anggota keluarga yang akan terlibat dalam
4. Implementasi Keperawatan
5. Evaluasi Keperawatan
keluarga yaitu teratasi hal ini sesuai dengan tujuan panjang yaitu
PENUTUP
A. Kesimpulan
50
51
B. Saran
2. Bagi Peneliti
keperawatan keluarga.
.
52
DAFTAR PUSTAKA
Riasmini, N. M., Permatasari, H., Chairani, R., Astuti, N. P., Ria, R. T. T. M.,
Handayani, T. W. (2017). Panduan Asuhan Keperawatan Individu, Keluarga,
Kelompok, dan Komunitas dengan Modifikassi NANDA, ICNP,NOC dan NIC
di Puskesmas dan Masyaraka. Jakarta: UI-Press.
Soemitro, D.H., (2014). Analisa tingkat Health Literacy dan Pengetahuan Pasien
Hipertensi di Puskesmas Kabupaten Malang.
Tarigan, A.P., Lubis, Z., & Syarifah. (2018). Pengaruh pengetahuan sikap dan
dukungan keluarga terhadap diet hipertensi di desa hulu kecamatan pancur
baru Jurnal Kesehatan., 11,10.
https://scholar.google.co.id/scholar?
hl=id&as_sdt=0%2C5&q=pengaruh+pengetahuan+sikap+dan+dukungan+kel
54
uarga+terhadap+diet+hipertensi+di+desa+hulu+kecamatan+pancur+baru+jur
nal+kesehatan%2Cvolume+11&btnG=#d=gs_qabs&u=%23p%3Ddmtknou_-
RQj
LAMPIRAN
55
56
Lampiran 1
JADWAL KEGIATAN
N KEGIATAN JANUARI FEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI JULI
O
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Studi
Pendahuluan
2 Penyusunan
Proposal
3 Seminar
Proposal
4 Revisi
Seminar
Proposal
5 Pengambilan
Data Berupa
Dokumen
6 Penyusunan
Tugas Akhir
7 Seminar
Tugas Akhir
57
Lampiran 2
Yogyakarta,
Pembimbing I
Lampiran 2
Yogyakarta,
Pembimbing II
Lampiran 3
Ket:
= Laki-laki = Sudah meninggal
= Perempuan = Pasien
= Garis keturunan = Tinggal 1 rumah
= Garis Perkawinan
65
nyeri tekan dada. Tidak ada pergeseran batas jantung. Perut simetris
tidak ada nyeri tekan, anggota ekstrimitas lengkap dan tidak ada
kelainan, tidak menggunakan alat bantu. Denyut nadi radialis teraba
kuat. Tekanan Darah : 140/90 mmHg, Respirasi : 22x/menit, Nadi :
80x/menit,suhu : 36°C. BB: 54 kg TB: 158 cm IMT: 21,68
3) Sdr. E
Pada saat dilakukan pengkajian pada hari Senin, jam 15.00 WIB,
tanggal 01 Juni 2015 didapatkan data kesehatan :
Kepala Sdr. E berbertuk mesochepal, rambul ikal, kulit kepala
bersih, fungsi penglihatan Sdr. E baik dan tidak mengunakan kaca
mata, mata bersih dan tidak ada cairan yang keluar dari matanya,
hidung bersih, fungsi pembauan baik, tidak ada secret yang keluar,
mulut dan murkosa bibir tidak ada stomatitis, mukosa lembab,
telinga simetris antara kiri dan kanan, tidak ada cerumen yang
keluar dari telinga, pergerakan leher baik tidak ada peningkatan
JVP, dada simetris dan tidak terdengar wheezing ataupun ronchi,
terdengar suara jantung S1 : lup dan S2 : dup, tidak terdengar suara
jantung tambahan. Perut simetris tidak ada nyeri tekan, anggota
ekstrimitas lengkap dan tidak ada kelainan, tidak menggunakan alat
bantu. Tekanan Darah : 120/80 mmHg, Respirasi : 22x/menit, Nadi
: 80x/menit,suhu : 36°C.Sdr. E mengatakan tidak ada keluhan.
BB: 55 kg TB: 158 cm IMT: 22,08
b. Penyakit Yang Diderita
1) Tn. M mengatakan menderita hipertensi sudah lebih dari 10 tahun
yang lalu. Tn. M mengatakan tidak ada anggota keluarga yang
mendirita penyakit yang sama seperti Tn. M.
2) Tn. M mengatakan Ny. M menderita depresi sejak tahun 2000. Dan
tidak ada riwayat gangguan mental sebelumnya.
67
8. Budaya
Keluarga Tn. M menganut budaya Jawa. Dalam kebudayaan yang dianut
keluarga Tn. M tidak ada yang merugikan kesehatan.
9. AgamaSpiritual Keluarga
Keluarga Tn. M semua beragama Islam dan menjalankan ibadah sesuai
ketentuan. Keleuarga Tn. M rutin dalam menjalankan sholat lima waktu.
C. Faktor Rumah dan Lingkungan
1. Rumah
Luas pekarangan ruamah keluarga Tn. M kurangan lebih 110m2
.Status kepemilikan rumah keluarga Tn. M adalah masih menumpang, jenis
rumah keluarga Tn. M ialah rumah petak, Jenis bangunan rumah keluarga Tn.
M ialah bangunan permanen, Atap rumah keluarga Tn. M ialah atap genting,
langit–langit rumah keluarga Tn. M adalah tidak ada. Lantai rumah Tn. M
adalah keramik. Ventilasi rumah memenuhi syarat kesehatan, yaitu lebih dari
10 % lantai yang terdiri dari lubang angin–angin, jendela, dan pintu. Setiap hari
ruang rumah dapat tersinari cahaya matahari. Cahaya matahari dapat masuk ke
ruangan rumah, penerangan malam hari menggunakan lampu listrik.
71
2. Perabotan Rumah
Perabotan rumah tertata rapi, dan bersih. Tn. M mengatakan masak
menggunakan kompor gas. Tn. M mengantakan makanan disimpan di dalam
tempat saji. Ny. M mengatakan jika menggunakan alat–alat makan seperti
piring, sendok, mangkok dan lain-lain, maka setelahnya dicuci dan diletakkan
di rak.
3. Pengolahan Sampah
Tn. M mengatakan pengolahan sampah dengan dikumpulkan dan pada pagi
hari kemudian dibakar. Tn. M mengatakan mempunyai tempat pembuangan
sampah.
4. Sumber Air
Tn. M mengatakan air untuk kebutuhan tiap hari dieroleh dari sumur gali.
Kondisi air tampak bersih, tidak berbau, tidak berasa, dan tidak berwarna,
kuwalitas sumur gali keluarga Tn. M dalam kondisi baik. Jarak sumber air
dengan saptic tank lebih dari 10 m.
6. Jamban Keluarga
WC keluarga Tn. M berada di belakang rumah. WC leher angsa, jarak dengan
sumber air lebih dari 5 m.
7. Pembuangan Air Limbah
Pembuangan air limbah melalui got yang tertutup dan lancar alirannya. Bak
penampungan limbah air limbah terletak di belakang rumah dan jaraknya dari
sumber air lebih dari 10 m.
8. Kandang Ternak
Keluarga Tn. Mmemiliki kandang ternak, yaitu memelihara ayam di samping
rumah. Jarak dengan rumah kira-kira 5 meter.
9. Kamar Mandi
Kamar mandi keluarga Tn. M berada di belakang rumah dan menjadi satu
dengan WC keluarga. Keadaan kemar mandi bersih dan tidak licin, penerangan
kamar mandi cukup.
72
ANALISA DATA
DO :
- TD: 200/100 mmHg
- N : 80 x/menit
- S : 36,5 C
- RR : 22 x/menit
Ketidakmampuan
DS :
keluarga Tn M
- Keluarga Tn.M
mengatakan belum tau tentang dalam mengenal
hipertensi
masalah
DO:
- Keluarga tampak
bingung saat di tanya tentang
hipertensi
- TD : 200/100 mmHg
- N : 80x/menit
- S : 36 C
- R : 22x/menit
Ds : Ketidakmampu
-Keluarga Tn. M an keluarga
mengatakan jika merasa pegal- Tn. M dalam
75
DO :
- Tampak bungkusan rokok di
atas meja
- Terdapat obat anti hipertensi
amlodipin 5mg
/ 1x1
DS : Ketidakmampuan
- Tn. M mengatakan keluarga Tn M
jika Ny. M masak sayur dan sayurnya dalam merawat
kurang asin lalu di tambahkan garam anggota keluarga
sendiri yang sakit
- Tn. M mengatakan suka asin-asinan
- Keluarga Tn. M mengatakan belum
mampu membedakan nakanan yang
boleh di konsumsi dan yang tidak
boleh di konsumsi.
- Tn. M mengatakan minum obat
tidak rutin
- Tn. M mengatakan tidak pernah
kontrol di puskesmas
DO :
- Tampak di saji makan terdapat ikan
asin dan telur asin
Ds : Ketidakefektifan
-Tn. M mengatakan Ny. M managemen
menderita depresi sejak tahun regimen teraupetik depresi
2000 di keluarga
- Tn. M mengatakan Ny. M Tn. M tidak efektif
76
DO: -
Ds : Ketidakmampuan
- Tn. M mengatakan Ny. M keluarga Tn M
sering sendirian dirumah. dalam merawat
- Tn. M mengatakan tidak pernah anggota keluarga
memantau Ny. M di rumah karena yang sakit
sibuk dengan pekerjaannya. - Tn.
M mengatakan Ny. M sekarang
belum bisa kontrol
- Keluarga Tn. M
mengatakan jika Ny. M melamun
kemudian Tn. M hanya menapuk
pundaknya saja agar tidak melamun.
- Tn. M mengatakan
membiarkan Ny. M jika Ny. M mau
ikut bantu-bantu di acara hajatan
tetangga
Do : -
hipertensi
4. Menonjolnya 2/2 x 1 2 - Keluarga
masalah Tn.
Skala : Mmengatakan
Masalah bera kalau
harus seger penyakit
ditangani hipertensi
harus segera
di
tangani.
- Ny. S
mengatakan
jika ada
anggota
keluarga yang
sakit langsung
di bawa ke
pelayanan
kesehatan.
Total 4 2/3
kesehatan±
300 meter dan
bisa ditempuh
dengan sepeda
- Keluarga Tn.
M
mengatakan
mempunyai
kartu
JAMKESMA
S
- Keluarga Tn.
M
mengatakan
tidak ada
riwayat
gangguan jiwa
Faktor
penghambat :
- Keluarga Tn.
M
mengatakan
sekarang
terhambat
kontrol karena
tidak ada surat
pengantarnya
3. Potensi 2/3 x 1 2/3 Faktor
masalah untuk pendukung:
dicegah - Ny. M
Skala : cukup mengatakan
tahu sakit
depresi
- Ny. M
mengatakan
rutin periksa
dan
mengkonsums
i obat
Faktor
penghambat:
- Keluarga Tn.
M
mengatakan
80
Ny. M
mulai depresi
sejak tahun
2000
4. Menonjolnya 2/2 x 1 2 Keluarga
masalah Skala mengatakan
: kalau depresi
Masalah bera merupakan
harus seger masalah yang
ditangani serius dan
harus segera
ditangani.
Total 3 3/3
DIAGNOSIS KEPERAWATAN
1. Ketidakefektifan manajemen regimen teraupetik Hipertensi di keluarga Tn.
M tidak efektif berhubungan denganKetidakmampuan keluarga mengenal masalah
bagi penderita Hipertensi ditandai dengan :
DS :
- Keluarga Tn.M mengatakan belum tau tentang hipertensi
DO :
- Keluarga tampak bingung saat di tanya tentang hipertensi
- TD : 200/100 mmHg
- N : 80x/menit
- S : 36 C
- R : 22x/menit
hipertensi teratasi
(Taufiq) P : Hentikan intervensi
85
- Tampak bungkusan
rokok di atas meja -
Terdapat obat anti
hipertensi amlodipin 5mg /
1x
87
- Tn. M mengatakan suka - Keluarga Tn. M kepada keluarga Tn. M oseng-oseng teri.
asin-asinan mampu berobat di untuk berobat di A:
Keluarga Tn. M Puskesmas Puskesmas. Ketidakmampuan
mengatakan belum - Tn. M mengatakan (Taufiq) keluarga
mampu membedakan tidak merokok lagi dalam merawat anggota
nakanan yang boleh di yang sakit teratasi
konsumsi dan yang tidak sebagian
boleh di konsumsi. P : Lanjutkan
- Tn. M mengatakan intervensi
minum obat tidak rutin - Monitor jenis makanan
- Tn. M mengatakan tidak yang di konsumsi
pernah kontrol d - Monitor Tn. M tentang
puskesmas konsumsi rokok
- Tn. M mengatakan (Taufiq)
masih merokok
DO :
- Tampak di saji makan
terdapat ikan asin dan
telur asin
89
- Tn. M mengatakan Ny. Jadwak harian Ny. Tn. M untuk selalu harian
M sekarang belum bisa M terpenuhi memantau Ny. M di satu minggu tiga kali
kontrol - Keluarga Tn. M rumah untuk melakukan bantu-
- Keluarga Tn. M mampu (Taufiq) bantu di tetangga.
mengatakan jika Ny. M mengontrol Ny. M Ny. M mengatakan
melamun kemudian Tn. M saat melamun jika ada waktu luang
hanya menapuk pundaknya akan di
saja agar tidak melamun. isi dengan kegiatan
- Tn. M mengatakan menjahit dan bersih-
membiarkan Ny. M jika Ny. bersih rumah
M mau ikut bantu- bantu di A:
acara hajatan tetangga Ketidakmampuan
- Tn. M mengatakan Ny. keluarga dalam
M kambuh biasanya jika di merawat anggota
tetangga ada hajatan. yang sakit teratasi
P : hentikan intervensi
(Taufiq)
91
CATATAN PERKEMBANGAN
CATATAN PERKEMBANGAN
CATATAN PERKEMBANGAN
CATATAN PERKEMBANGAN