Laporan KKN 1

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 35

LAPORAN AKHIR

KKN 2024

KELOMPOK 16
DOSEN PEMBIMBING LAPANGAN:
(Subchan Asy’ari,ST.,MT)

NIP.Y: 0691508143

KETUA KELOMPOK
(M. Julianno Ahmada)

NIM: 202169100093

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS YUDHARTA PASURUAN

2024

i
LEMBAR PENGESAHAN
1. Lokasi Desa/Kec/kab) :Desa Srigading/Lawang/Malang
2. Tema Kelompok :
3. Ketua Kelompok : M. Julianno Ahmada
4. Dosen Pembimbing Lapangan : Subchan Asy’ari,ST.,MT
5. Jumlah Mahasiswa KKN : 18 (orang)
6. Nama Mahasiswa KKN :

No Nama Peserta KKN NIM PRODI


1. Achmad Lingga Praja 202169040002 T. Informatika

2. Arifatul Fajriyah 202169100089 Adm. Bisnis

3. Bagus Rahman Efendi 202169110067 Psikologi

4. Izza Afkarina 202169080025 Adm. Publik

5. M. Julianno Ahmada 202169100093 Adm. Bisnis

6. M. Alfan Syahril Kirom 202169030015 T. Industri

7. M.H. Habibatul Maghfiroh 202169090056 Ilkom

8. Mohammad Debi Wananda 202186010003 PAI

9. Mohammad Ilham Ramadhan 202169010036 T. Sipil

10. Mokhammad Dimas Ibrahim 202169110050 Psikologi

11. Muhammad Bahrul Ilmi 202169050041 ITP

Pasuruan, 30 Juli 2024


Dosen Pembimbing Ketua Kelompok 16
Lapangan

(Subchan Asy’ari,ST.,MT) (M. Julianno Ahmada)


NIP.Y 0691508143 NIM. 202169100093
Mengetahui, Menyetujui,
Ketua LPPM UYP Ketua Panitia KKN 2024

Tegus Sarwo Aji, SP., M.MA Muh. Aniar Hari Swasono, SP., MP
NIP.Y 06902020002 NIP.Y 0690202012

ii
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.


Salam Sejahtera Bagi Kita Semua

Alhamdulillah, segala puji kepada Allah SWT, yang selalu memberi kita
nikmat dan karunia berupa kesehatan, sehingga kita semua dapat menjalani
aktivitas dengan lancar.
Shalawat serta salam, semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad
SAW sebagai suri tauladan, sekaligus sebagai sang inspirator dalam setiap
langkah kebaikan kita.
Kelompok 16 KKN Ekonomi Kreatif Universitas Yudharta Pasuruan
telah mengemban amanah terpuji untuk melakukan riset dan berusaha
melaksanakan diantara Tri Dharma perguruan tinggi yakni pengabdian kepada
masyarakat. Kegiatan tersebut dapat berjalan lancar selama kurang lebih satu
bulan, mulai Senin, 01 Juni 2024 s.d. Rabu,31 Juni 2024 yang bertempat di Dusun
Mendek Desa Srigading Kecamatan Lawang Kabupaten Malang.
Didalam laporan ini, akan kami paparkan tentang pelaksanaan KKN
selama kurang lebih satu bulan tersebut. Satu bulan merupakan waktu yang begitu
singkat, jika dilakukan dengan system Ekonomi Kreatif yang lebih
mengedepankan kemitraan dan sinergisme masyarakat untuk membangun dan
merubah keadaan kearah yang lebih baik, yaitu mewujudkan masyarakat sejahtera
dan mandiri dalam dunia ekonomi atau kewirausahaan. Sehingga syarat wajib
metode ini dapat berjalan ialah dengan menumbuhkan semangat bersama dan
minat partisipasi masyarakat secara langsung untuk berubah kearah yang lebih
baik. Akan tetapi, berbagai usaha telah kami coba seoptimal mungkin dengan
tenaga dan kemampuan yang terbatas pula.
Dengan selesainya KKN Ekonomi Kreatif beserta penyusunan laporan
ini, kami sangat berbangga hati dan menghaturkan ribuan ungkapan terima kasih
kepada semua pihak yang telah mendukung sekaligus membantu terlaksananya
kegiatan ini, baik berupa bantuan moril maupun materil. Secara khusus ungkapan
terima kasih tersebut kami haturkan kepada :
1. Ayah dan Ibu di rumah, yang senantiasa mendukung kami untuk terus
melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi serta tak henti-hentinya
mendo’akan kami agar sukses dikehidupan kelak.
2. Romo KH. Sholeh Bahruddin selaku pengasuh Yayasan Darut Taqwa,
dimana Universitas Yudharta Pasuruan bernaung dan atas nasehat-
nasehat beliau dalam hidup berdampingan dengan masyarakat tanpa
membeda-bedakan semua kalangan.

iii
3. Bapak Dr Kholid Murtadho, ME. selaku Rektor Universitas Yudharta
Pasuruan.
4. Bapak Teguh Sarwo Aji SP, MMA selaku Kepala Lembaga Penelitian
dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Yudharta Pasuruan.
5. Bapak Subchan Asy’ary S.T, M.T sebagai Dosen Pembimbing Lapangan.
6. Bapak Hadhori S.E selaku Kepala Desa Srigading beserta segenap
jajaran perangkat pemerintahan desa, yang berkenan membimbing dan
menyambut kedatangan peserta KKN Ekonomi Kreatif Universitas
Yudharta dengan lapang dada.
7. Bapak H. Abdul Ghofur selaku Tokoh Agama Dusun Mendek yang
selalu mengarahkan dan mendampingi kami.
8. Bapak Suwono selaku Kepala Dusun Mendek.
9. Bapak Syahri selaku Ketua RW 09 Dusun Mendek.
10. Bapak Tiwarno selaku Ketua RT 02 Dusun Mendek.
11. Bapak Nur Hasyim selaku Ketua RT 03 Dusun Mendek.
12. Bapak Muhlissin selaku Penasehat Ekonomi Kreatif Dusun Mendek
13. Bapak Muhtadin beserta keluarga yang telah menerima kami bermukim
di kediamannya selama kurang lebih satu bulan pelaksanaan kegiatan
KKN ekonomi kreatif.
14. Bapak Gatot selaku ketua perwakilan dari pemuda pemuda yang selalu
mendampingi setiap ada kegiatan.
15. Semua warga Dusun Mendek yang telah menerima kedatangan kami dan
membantu teman teman KKN dalam mengerjakan program kerja.

iv
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ............................................................................................... i


DAFTAR TABEL ....................................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................. ii

BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ........................................................................................ 1
1.2 Tujuan .................................................................................................... 2
1.3 Manfaat Kegiatan.................................................................................... 3
1.4 Luaran Kegiatan ..................................................................................... 4

BAB 2. GAMBARAN UMUM MASYARAKAT MITRA


2.1 Profil Masyarakat Mitra ......................................................................... 5
2.2 Permasalahan yang dihadapi Masyarakat ............................................... 8
2.3 Solusi Permasalahan................................................................................ 10

BAB 3. METODE PELAKSANAAN


3.1 Teknik dan Tahapan Pelaksanaan Program ........................................... 12

BAB 4. HASIL YANG DICAPAI DAN POTENSI KEBERLAJUTAN


4.1 Hasil Program/Kegiatan.......................................................................... 14
4.3 Potensi Keberlanjutan Program/Kegiatan ............................................... 20

BAB 5. PENUTUP
Kesimpulan dan saran ................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR TABEL
Tabel 1. ........................................................................................................ 9

DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Skema Teknik dan Cara Pelaksanaan ......................................... 6

LAMPIRAN
Bukti-bukti pendukung kegiatan (foto, daftar hadir, screenshot media
yang dihasilkan beserta linknya, dll)

v
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
menyatakan bahwa pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana dalam
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran supaya mahasiswa secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk mempunyai jiwa penggerak, mampu
mengendalikan dirinya di tengah masyarakat, memilki kepribadian yang
baik,kecerdasan, toleransi sesama dan ketrampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara, khususnya keluarga. Dasar ini yang digunakan
dalam kegiatan KKN dalam perwujudan (UU RI No 20 Tahun 2003).
Kuliah kerja nyata atau KKN merupakan salah satu media bagi
mahasiswa untuk mengaplikasikan kemampuan yang dimilikinya kedalam sebuah
wujud nyata pengabdian kepada masyarakat. KKN juga merupakan bentuk dari
pengalaman mencakup pendidikan dan penelitian kepada masyarakat. Mahasiswa
diharapkan dapat menerapkan disiplin ilmu yang masih dalam tataran teoritis
dengan bentuk pengabdian dan pendampingan langsung kepada masyarakat, di
samping penelitian yang telah dilakukan sebagai usaha pengembangan ilmu yang
didapat sebelumnya. Selain itu, KKN juga memiliki keterampilan untuk
mengatasi dan menyelesaikan masalah-masalah yang tengah terjadi pada
masyarakat sebagai media belajar membangun hubungan dalam masyarakat
sebagai objek utama yang akan dihadapi setelah menyelesaikan studi (Galuh, dkk
2015). Dalam pelaksanaan KKN mahasiswa harus melaporkan seluruh rincian
kegiatan dan aktivitas yang dilakukan selama di lokasi KKN. Laporan tersebut
berupa laporan jurnal harian, laporan kegiatan inti dan kegiatan tambahan.
Kegiatan KKN ini berlangsung di Dusun Mendek, Desa Srigading,
Kecamatan Lawangn, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Permasalahan yang
sedang dihadapi Dusun Mendek yaitu pengolahan hasil kopi, tentang cara
membranding produk kopi dan juga cara menggunakan bisnis digital sebagai
sarana digital marketing, Dalam pengolahan hasil kopi mencakup berbagai
tahapan yang bertujuan untuk menghasilkan biji kopi yang berkualitas tinggi dari
buah kopi (ceri kopi). Proses ini sangat penting karena akan menentukan cita rasa
dan kualitas kopi yang akhirnya dinikmati oleh konsumen. Diantara ini adalah
beberapa tahapan utama dalam pengolahan hasil yaitu pemanenan,
Pulping(Pengupasan), fermentasi, Pencucian, Pengeringan, Roasting,
Penggilingan, Pengemasan. Dalam hal ini Pengolahan hasil kopi yang baik dan
benar sangat penting untuk menghasilkan kopi berkualitas tinggi yang memiliki
cita rasa yang kaya dan kompleks. Setiap tahapan dalam proses pengolahan
memerlukan perhatian dan ketelitian untuk memastikan bahwa biji kopi yang
dihasilkan dapat memenuhi standar kualitas yang diharapkan oleh pasar.
Kemudiaan yang menjadi masalah dalam kondisi tersebut ada beberapa hal yang
6
perlu dikembangkan yaitu terkait foto produk, katalog dan packaging. Dimana
cara membranding suatu produk mencakup beberapa hal yang diperlukan untuk
membangun identitas yang kuat dan dikenal luas oleh konsumen. Branding adalah
proses strategis yang bertujuan untuk menciptakan presepsi tertentu tentang
produk dibenak konsumen yang pada akhirnya dapat meningkatkan loyalitas
pelanggan dan nilai produk. Kemudian digital marketing hasil kopi merupakan
pendekatan pemasaran yang memanfaatkan platform digital untuk
mempromosikan dan menjual produk kopi. Dengan semakin berkembangnya
teknologi dan perubahan perilaku konsumen yang lebih sering berbelanja dan
mencari informasi melalui media sosial, kami ingin membuatkan akun online
shop yang akan memberikan sarana bagi masyarakat Mendek untuk bergerak
dalam menjalankan bisnis digital marketing melalui sosial media.
1.2 Tujuan Kuliah Kerja Nyata
Tujuan dari kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini yaitu sebagai suatu
proses pembinaan mahasiswa guna memantapkan wawasan dalam memahami
realitas kehidupan masyarakat dengan berbagai permasalahannya dan
meningkatkan keterampilan mahasiswa dalam memecahkan masalah yang
berkembang dalam masyarakat. Mendapatkan pengalaman untuk bekal setelah
lulus, sekaligus melibatkan diri secara langsung belajar interaksi sosial,
merumuskan masalah, menjadi problem solving terhadap lokasi tempat KKN
berada. Berbagi ilmu berdasarkan kemampuan jurusan yang selama ini sudah
dipelajari, tentu saja ini bentuk dari kaderisasi pembangunan dari kawula muda
untuk Indonesia. Sebagai sarana untuk mentransformasikan ilmu diperguruan
tinggi ke masyarakat di tempat yang mereka tinggali dan membantu masyarakat
untuk memecahkan masalah secara komprehensif, lintas sektoral, pragmatis dan
sebagainya.
1.3 Manfaat Kegiatan
A. Bagi Mahasiswa KKN
a. Menambah pengetahuan tentang bagaimana cara berpikir dan
bekerja secara praktis dalam menanggulangi berbagai
permasalahan di masyarakat.
b. Menambah pengetahuan dan penghayatan tentang kebersamaan dan
suatu proses dalam mencapai suatu tujuan.
c. Mahasiswa mampu mengetahui dan menghayati kesulitan yang
dihadapi masyarakat dalam melaksanakan pembangunan.
d. Mendewasakan bagaimana cara berpikir mahasiswa dan bagaimana
nalar mahasiswa dalam melakukan penelaahan, perumusan, dan
pemecahan masalah.
e. Membina mahasiswa menjadi inovator, motivator, dinamisator,
problem solver dan religions counselor.
f. Membentuk mahasiswa terhadap sikap, rasa cinta, serta rasa
tanggung jawab mahasiswa terhadap kemajuan masyarakat.
7
g. Menumbuhkan sifat profesionalisme dalam diri mahasiswa.
B. Bagi Masyarakat dan Pemerintah
a. Mendapatkan bantuan tenaga dan pikiran dalam merencanakan dan
menjalankan pemberdayaan usaha dalam media bisnis digital.
b. Cara berpikir, bersikap, dan bertindak dari masyarakat akan lebih
selaras dalam menjalankan bisnis digital.
c. Terbentuknya kader-kader penerus atau SDM dalam menjalankan
bisnis digital di masyarakat sehingga terjamin kelangsungan
pemberdayaan digital marketing bagi desa tersebut.
C. Bagi Perguruan Tinggi
a. Mendapatkan timbal balik yang dihasilkan oleh integrasi antar
mahasiswa masyarakat untuk menyesuaikan kurikulum dengan
kebutuhan program ekonomi kreatif.
b. Para dosen atau pengajar akan memperoleh berbagai pengalaman
yang berbeda dan menemukan berbagai masalah
untukpengembangan kegiatan penelitian.
c. Mempererat kerja sama antara lembaga satu dengan lembaga lain
sehingga mempeemudah mahasiswanya bekerja ketika sudah tamat
pendidikan.
1.4 Luaran Kegiatan
Indikator yang digunakan untuk mencapai target capaian program KKN
ini yaitu :
1. Laporan KKN
2. Publikasi Artikel Ilmiah
3. Video KKN Srigading

8
BAB II
GAMBARAN UMUM MASYARAKAT DESA SRIGADING
2.1 Profil Desa
2.1.1 SEJARAH/ASAL USUL DESA
1. Asal Usul Nama Desa Srigading
Berdasarkan cerita dari sesepuh warga rakyat Srigading, Desa Srigading
masih berupa hutan belantara yang banyak di tumbui buah manggis kemudian
datang seseorang yang bernama Mbah Gading dan Mbah Sri yang melakukan
babat alas ( Seng mbukak alas ).
Sedangkan asal usul kedua Tokoh Babat alas tersebut, menurut sesepuh
warga desa Srigading Masih simpang siur ( belum di ketahui ) sampai saat ini, dan
nama Desa Srigading di ambil dari kedua toko tersebut pada tahun 1957 yang di
musyawarakan oleh sesepuh warga.
2. Pemimpin Desa Srigading
Dari berbagai sumber yang ada, utamanya tokoh masyarakat pemerhati
sejarah Desa Srigading, sejak jaman kolonial Belanda, konon sejak pecahnya
Perang Diponegoro yang meluas sampai ke daerah Jawa Timur, Desa Srigading
telah berdiri dan dipimpin oleh seorang petinggi / lurah yang secara berurutan
sebagai berikut:
a. P. De Aris : 1926 - 1943
b. Tiyem (martam kertorejo) : 1943 - 1957
c. Legimin Noto Wirjo : 1957 s/d 1989
d. Misnan : 1989 s/d 2007
e. Jumadi : 2007 s/d 2013
f. Hadori : 2013 s/d Sekarang
2.1.2 GAMBARAN UMUM DESA SRIGADING
1. Desa Srigading merupakan salah satu dari 10 Desa yang berada di
wilayah Kecamatan Lawang, dengan batas-batas :
a. Sebelah Utara : Kab. Pasuruan, Kec. Purwodadi
b. Sebelah Timur : Desa Sidoluhur, Kec. Lawang
c. Sebelah Selatan : Desa Baturetno, Kec. Singosari
d. Sebelah Barat : Desa Sidodadi. Kec Lawang
2. Sedangkan struktur tanah Desa Srigading merupakan jenis tanah Hitam,
dengan Luas wilayah Desa Srigading ± 1.083.43 Ha. dengan perincian sebagai
berikut :
a. Tanah kering / pemukiman : 191,13 Ha
b. Sawah : 39 Ha
c. Tegal / perkebunan : 432,4 Ha
d. Lain-lain : 417,9 Ha.
9
3. Secara administrasi Pemerintahan, sejak tahun 1951 Desa Srigading
terbagi atas 4 ( Empat ) Dusun yaitu :
a. Dusun Krajan : 4 RW 12 RT
b. Dusun Gading : 1 RW 4 RT
c. Dusun Jeruk : 1 RW 5 RT
d. Dusun Mendek : 3 RW 9 RT
4. Kondisi Demografis
a. Jumlah Penduduk Desa Srigading sampai dengan akhir tahun
2024 :
1. Laki – laki : 2.975 jiwa
2. Perempuan : 2.981 jiwa
3. Jumlah keseluruhan : 5.993 jiwa
b. Sedangkan jumlah Penduduk menurut agama yang dianut adalah:
1. Islam : 5.962 jiwa
2. Katholik :- jiwa
3. Kristen :6 jiwa
4. Hindu : - jiwa
5. Budha : - jiwa
5. Kondisi topografis
Secara topografi Desa Srigading merupakan dataran tinggi dengan
ketinggian rata-rata 893 - 900 m dari permukaan laut, dengan kondisi tanah
berbukit – bukit, permukaan tanah berwarna Merah Kecoklat-coklatan dengan
kemiringan lahan kurang dari ± 35 %. Suhu rata-rata ± 19º C s/d 32º C, dengan
iklim tropis dan curah hujan rata-rata ± 0 – 1.500 mm / tahun.
2.1.3 POTENSI SUMBER DAYA ALAM DESA SRIGADING
Potensi Sumber daya alam Desa Srigading terdiri dari :
1. Sumber mata air = 8 (delapan) lokasi, yaitu :
a. Sumber Dayang, Dusun Krajan
b. Sumber Supit Urang, Dusun Krajan
c. Sumber Brak, Dusun Krajan
d. Sumber Belik, Dusun Krajan
e. Sumber Dayang Dusun Gading
f. Sumber Dayang Mendek
g. Sumber Kenanti Mendek
2. Lahan sawah seluas  39 ha yang merupakan sawah tadah hujan,
sedangkan luas lahan tegalan  325,5 ha yang kurang subur dan luas perkebunan
 106,9 ha;
3. Desa Srigading juga dilewati sebuah sungai yang sangat membantu di
bidang pertanian apabilah di musim hujan.

10
2.1.4 ASPEK SUMBER DAYA APARATUR DESA
Desa Srigading secara umum penyelenggaraan pemerintahan dan
pelaksnaan pembangunan dikelola oleh 2 elemen utama, yakni elemen Pemerintah
Desa yang dipimpin langsung oleh kepala desa beserta jajaran perangkat desa
yang terdiri dari :
Tabel Perangkat Desa

No. Nama Jabatan Umur Pendidika


n
1 HADORI, SE Kepala Desa 58 th. S-1
1. USWATUN Sekretaris Desa 30 th. S-1
1 HASANAH,SE
2. MUFTADIN Ka – ur TU & Umum 36 th. SLTA
2
3. CHOIRUN NISAK Ka – ur Keuangan 39 th SLTA
3
4. LUKMAN WIDODO Ka – Ur Perencanaan 28 th SLTA
4
5. NURIL ANWAR, SE Kasi Pemerintahan 27 th S-1
5
6. DIA ASTIKA Kasi Kesejahtraan 27 th SLTA
6
7. ACH SIBRA MALISI Kasi Pelayanan 38 th SLTA

8. JOKO MULYONO Kepala Dusun Krajan 29 th SLTA


11
9. WAGITO Kepala Dusun Gading 40 th SLTA

10. M. SUBAKIR Kepala Dusun Jeruk 51 th SLTA

11. SUWONO Kepala Dusun Mendek 58 th SLTA

Selain komponen perangkat desa, elemen terpenting sebagai mitra


penyelenggara Pemerintahan dan Pelaksanaan Pembangunan di Desa Srigading
adalah keberadaan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) yang beranggotakan 9
(sembilan) orang, yakni :

Tabel Anggota BPD

No. Nama Jabatan Pendidikan


1 WADI SUSILO, S.PdI Ketua S-1
2 SRIANTO, S.PdI Sekretaris S-1
3 SULASTRI Bendahara SMP
4 SUPARTOYO Anggota SMP
5 PANGKAT Anggota SMP

Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa (LPMD) dan Pemberdayaan


Kesejahteraan Keluarga (PKK) adalah komponen / elemen masyarakat yang
secara langsung maupun tidak langsung sangat dibutuhkan peran serta aktifnya
dalam pelaksanaan pembangunan di desa. Keberadaan LPMD dan PKK yang juga
merupakan representasi warga masyarakat secara umum dapat memfungsikan
dirinya sebagai agen dan fasilitator pembangunan di tingkat desa.
2.1.5 ASPEK EKONOMI
Perekonomian dan sumber mata pencarian warga Masyarakat Desa
Srigading secara umum sangat bervariasi, mengingat lokasi Desa Srigading yang
berdekatan dengan Pasar Baru Lawang, dan semakin sedikitnya lahan pertanian
yang ada. Produk pertanian Desa Srigading untuk lahan basah (sawah) masih
monoton pada unggulan padi dan palawija / sayuran.
Perlu adanya upaya strategis dalam mengatasi persoalan pertanian
dengan melakukan berbagai langkah, yakni : Perbaikan sistem irigasi/pengairan;
pengunaan teknologi tepat guna ; perbaikan pola tanam dan pemilihan komoditas
alternatif dengan mengkomunikasikannya kepada pihak-pihak terkait (dinas
pengairan, dinas pertanian).
12
Sedangkan untuk lahan kering (tegal) secara umum masih kurang
produktif dan warga Masyarakat terkesan kurang serius untuk meningkatkan
tehnologi pertanian dan perkebunan. Langkah alternatif yang bisa dilakukan untuk
mengatasi hal tersebut adalah melakukan penyuluhan-penyuluhan untuk
meningkatkan pemanfaatan lahan; pengadaan bibit-bibit tanaman produktif
dengan melibatkan instasi terkait (dinas kehutanan, dinas pertanian dan
perkebunan.
Pertanahan : luas wilayah pertanahan yang ada adalah ± 364,5 Ha
dengan rincian status dan penggunaannya sebagai berikut :
Tabel Penggunan Lahan Pertanian
NO Jenis Tanaman Keterangan
1. Tanaman Padi 39 Ha.
Hasil per ha 24.000.000
Biaya pemupukan per ha 1.750.000
Biaya bibit per ha 780.000
Biaya obat per ha 700.000
2. Tanaman Jagung 247,5 Ha.
Hasil per ha 18.000.000
Biaya pemupukan per ha 945.000
Biaya bibit per ha 9.5000
Biaya obat per ha 250.000
3. Tanaman Tebu 78 Ha.
Hasil per ha 23.000.000
Biaya pemupukan per ha 1.840.000
Biaya bibit per ha 2.000.000
Biaya 4.650.000
Tabel Mata Pencaharian Penduduk
MATA PENCAHARIAN JML/org
Pegawai Negri Sipil 10
TNI/POLRI 3
Penjahit 20
Montir -
Sopir 49
Pramuwisma -

13
Tani 2.285
Karyawan swasta 831
Pertukangan Kayu 185
Pertukangan Batu 294
Buruh tani 1.213
Guru swasta 25

2.1.6 ASPEK SOSIAL BUDAYA

Kehidupan sosial budaya berjalan secara semestinya tanpa hambatan


yang berarti, sebab didukung oleh kesadaran masyarakat yang tinggi disertai rasa
kebersamaan dan tanggung jawab terhadap kelangsungan hidup adat istiadat dan
budaya masyarakat;
Sedangkan dalam kehidupan kemasyarakatan, telah dibentuk pula Tim
Penggerak PKK (TP-PKK) Desa Srigading, mengingat pentingnya peran serta
ibu-ibu dalam gerak langkah pembangunan, baik sosial maupun budaya;
Desa Srigading tetap mempertahankan kelestarian kehidupan seni dan
budaya bangsa yang diwujudkan dengan adanya kelompok-kelompok kesenian,
seperti :
a. Seni Dram Band;
b. Seni Kuda Lumping;
c. Seni pencak Silat;
d. Seni Kuda Lumping;
e. Dan kegiatan seni lainnya baik yang bersifat syiar agama maupun
hiburan.
2.1.7 ASPEK PENDIDIKAN, KESEHATAN & KESEJATERAAN
SOSIAL.
Penyelenggaraan Pendidikan di Desa Srigading didukung oleh sarana dan
prasarana Pendidikan yang meliputi :
1. Taman Kanak-kanak / Pra sekolah:
a. TK Wahidiyah berlokasi di RW 01;
b. TK Raden Rahmat berlokasi di RT 03 RW 09 ;
2. Sekolah Dasar / MI (Madrasah Ibtidaiyah) :
a. SDN Srigading I berlokasi di RW 02;
b. SDN Srigading II berlokasi di RW 07;
c. SDN Srigading III berlokasi di RW 04;
d. Madrasah Diniyah Raden Rahmat berlokasi di RW 09
3. Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama / MTs (Madrasah Tsanawiyah):
a. SMP Negri Satu Atap berlokasi di RW 09;

14
Selain itu juga telah berdiri TPQ (Taman Pendidikan Al-Qur’an) dan PP
(Pondok Pesantren) dalam Pendidikan dibidang Agama Islam, yang antara lain:
a. TPQ AL Hidayah berlokasi di RW 01;
b. TPQ Al Hidayah berlokasi di RW 02;
c. TPQ Nurul Huda berlokasi di RW 02;
d. TPQ As Sifaq berlokasi di RW 03;
e. TPQ Torikunnazah berlokasi di RW 03;
f. TPQ Nurul Iman berlokasi di RW 04;
g. TPQ Al Hikmah berlokasi di RW 06;
h. TPQ Raden Rahmat berlokasi di RW 09;
Disamping itu adanya sarana dan prasarana pendidikan luar sekolah yang
terus berkembang sesuai dengan kebutuhan Masyarakat juga memberikan
kontribusi yang besar dalam bidang pendidikan bagi warga.
Desa Srigading dalam penyelenggaraan pendidikan saat ini cukup
mantap, hal ini ditunjukkan dengan minimnya jumlah penduduk buta huruf.
Sedangkan sarana pendidikan formal cukup memadai, dalam rangka
meningkatkan kualitas peserta didik, Pemerintah Desa beserta warga masyarakat
sedang melakukan peningkatan sarana pendidikan berupa rehabilitasi sarana
pendidikan.
Tabel Sarana Kesehatan Masyarakat
Palang Merah Indonesia (PMI) -
Polindes Ada
Posyandu 6 pos
Praktek Pribadi Ada
Tenaga Medis/Para Medis 2 orang
Dukun Bayi Terdididk - orang
Tabel Jumlah Keluarga Miskin
Jumlah Kepala Keluarga 1.631
Jml Keluarga Pra Sejahtera 481
Jml Keluarga Sejahtera 1 791
Jml Keluarga Sejahtera 2 233
Jml Keluarga Sejahtera 3 101
Jml Keluarga Sejahtera Plus 25
Berdasarkan data yang ada tersebut diatas, disamping merupakan sumber
potensi yang ada, juga bisa menjadi berbagai persoalan/masalah yang merupakan
dampak dari perkembangan situasi yang ada. Dalam rangka memecahkan
berbagai
persoalan yang ada, maka Pemerintah Desa Srigading perlu menyiapkan berbagai
strategi kegiatan yang sinergis dengan semua institusi dan komponen baik
pemerintah maupun swasta sesuai dengan fungsi dan peran masing-masing.
2.1.8 ASPEK PEMUDA DAN OLAH RAGA
15
Masalah kepemudaan dilihat dari besarnya jumlah penduduk dengan
komposisi usia muda, memerlukan perhatian serius. Mengingat munculnya
permasalahan-permasalahan kenakalan remaja, pengangguran, penyalahgunaan
obat-obat terlarang dan tindak kriminal, bagaimanapun juga akan menjadi
ancaman dalam kegiatan pembangunan desa.
Sejalan dengan kondisi itu, serta dengan semakin meningkatnya jumlah
penduduk dalam kelompok usia muda, maka program-program yang mampu
menyerap aspirasi pemuda dengan aktualisasi peran pemuda, pengembangan
bakat dan minat, serta pengentasan/pengurangan angka pengangguran perlu
strategi program yang jelas.
Untuk mengantisipasi meningkatnya jumlah generasi muda yang terjebak
ke dalam tindak/perilaku yang kurang baik. Kesemuanya ini sangat terkait dengan
pembinaan mental, sosialisasi nilai-nilai kemasyarakatan, masalah pendidikan,
pembinaan olah raga, pengembangan sanggar seni budaya generasi muda serta
aktivitas kemasyarakatan yang mampu menumbuhkan kreativitas, tanggung
jawab, dan kemandirian para pemuda serta pemciptaan kesempatan kerja seluas-
luasnya bagi generasi muda. Sejalan dengan itu, maka penyediaan sarana dan
prasarana olah raga, sarana organisasi kepemudaan, keagamaan, perlu terus
dikembangkan dan dibenahi agar menjadi tempat yang cukup menarik bagi
sebagaian besar generasi muda. di sisi lain, masalah pendidikan budi pekerti, etika
dan estetika, perlu dipikirkan kembali untuk menjadi muatan desa, sedang di
bidang keagamaan yang telah ada perlu terus di dukung eksistensi dan
pengembangan serta keberlangsungannya.
2.2 VISI DAN MISI DESA SRIGADING KECAMATAN LAWANG
I. V I S I
Visi adalah sebagai gambaran tentang kondisi ideal yang diinginkan atau
yang di cita-citakan oleh Pemerintah Desa Srigading pada masa yang akan datang,
dan juga merupakan alat bagi Pemerintah Desa dan pelaku pembangunan lainnya
melihat, menilai atau memberi predikat terhadap kondisi Desa yang diinginkan.
II. M I S I
Misi adalah merupakan suatu pernyataan yang menetapkan tujuan dan
sasaran yang hendak dicapai, membawa kepada suatu fokus tertentu.
Misi inilah yang harus diemban oleh pemerintah desa. Untuk
mewujudkan visi desa tersebut diatas, maka Pemerintah Desa Srigading
menetapkan Misi sebagai berikut :
A. MISI BIDANG PELAYANAN
 Mengoptimalkan Tugas, Wewenang, Fungsi, serta profesionalitas,
responsif, transparan dan akuntabel dalam Struktural Pemerintah
Desa.
 Mewujudkan pelayanan yang efektif, efisien dan partisipatif serta
merata dalam memenuhi kebutuhan dasar masyarakat.
16
 Menata pusat kegiatan pemerintah desa yang progresif, profesional,
inovatif, nyaman produktif dan berdaya saing.
B. MISI BIDANG PEMBERDAYAAN
 Meningkatkan peran serta masyarakat melalui lembaga/organisasi
kemasyarakatan baik yang bergerak di bidang ekonomi, sosial,
budaya, politik dalam rangka mendorong kemandirian masyarakat.
 Pemberdayaan kelompok ekonomi konsumtif menjadi kelompok
ekonomi produktif.
 Mengembagkan kegiatan di masyarakat untuk menumbuhkan dan
mendorong kreatifitas mereka agar tercapainya Prestasi serta dapat
membawa nama baik desa Srigading.
C. MISI BIDANG PEMBANGUNAN
 Membangun kehidupan masyarakat yang lebih baik.
 Meningkatkan kehidupan masyarakat yang semakin layak, adil dan
merata serta memberi perhatian utama pada kebutuhan dasar dan
terpenuhinya sarana prasarana umum.
 Meningkatkan pembangunan dan pemeliharaan sarana prasarana
perekonomian, pelayanan kesehatan, sarana prasarana pendidikan dan
sarana prasarana bidang pemerintahan desa.
D. MISI BIDANG EKONOMI
 Menumbuhkan perekonomian desa melalui pengembangan
AGRIBISNIS, juga sektor-sektor lain yang menghasilkan.
E. MISI BIDANG PENDIDIKAN
 Membangun dan mendorong majunya pendidikan baik formal maupun
non forml yang mudah di akses dan dinikmati oleh seluruh warga
masyarakat tanpa terkecuali, untuk terwujudnya Isan yang progresif,
kreatif, inovatif dan enterpreneur handal.
2.3 PERMASALAHAN YANG DIHADAPI DESA
ANALISIS SWOT
(KEKUATAN, KELEMAHAN, PELUANG DAN ANCAMAN)
Analisis internal dan eksternal atau yang biasa disebut dengan analisis
SWOT (Strengh, Weaknesses, Oportunities, Threats) digunakan untuk
menentukan posisi desa saat ini dalam perencanaan strategis sebagai pihak
penyelenggara pemerintah, pengelola pembangunan, dan pelayan masyarakat di
tingkat desa.
Analisis ini merupakan hasil identifikasi pada faktor-faktor internal
(kekuatan dan kelemahan), meliputi bidang penyelenggaraan pemerintahan,
pengelolaan pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat. Sedang faktor
17
eksternal (peluang dan ancaman) meliputi kondisi makro sosial, ekonomi, budaya,
politik, ketertiban dan keamanan baik yang berskala nasional,
regional maupun daerah secara umum maupun secara khusus wilayah desa, yang
akan berpengaruh pada kegiatan penyelenggaraan Pemerintahan, pengelolaan
pembangunan dan pelayanan guna mendorong keberhasilah otonomi daerah.
Adapaun hasil analisis SWOT Desa Srigading Kecamatan Lawang
adalah sebagai berikut:
I. IDENTIFIKASI INTERNAL
KEKUATAN KELEMAHAN

 Memiliki kantor dan Balai Desa  Rendahnya skill (pendidikan dan


 Memiliki beberapa Peraturan Desa pengalaman) aparatur pemerintah
 Terbangunnya hubungan kerja desa
yang harmonis diantara  Kurangnya peraturan-peraturan
Pemerintahan desa (Kepala Desa desa / produk hukum yang telah
dan BPD) serta lembaga dibuat
kemasyarakatan lainnya  Terlalu minimnya penghasilan
 Perangkat desa bekerja dengan aparatur pemerintah desa
penuh loyalitas dan dedikasi  Minimnya sarana dan prasarana
 Besarnya peran serta Masyarakat pendukung transportasi demi
dalam perencanaan dan meningkatkan pelayanan
pelaksanaan pembangunan masyarakat
 Kurangnya kepercayaan
Masyarakat kepada Pemerintah
secara umum
II. IDENTIFIKASI EKSTERNAL
PELUANG ANCAMAN

 Hubungan yang sinergis  Menurunnya kegiatan gotong royong


antar kelompok-kelompok masyarakat.
masyarakat  Rendahnya tingkat produktifitas
 Tersedianya akses ekonomi masyarakat.
tranportasi.  Meningkatnya angka pengangguran.
 Adanya program-program
pemberdayaan dari
pemerintah (P2KP dll)
 Adanya peran serta dari
tokoh agama dan tokoh
Masyarakat dalam
mendorong semangat warga
2.2 Solusi Permasalahan

18
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan bisa membantu permasalahan
masyarakat di Desa Srigading dalam pengembangan UMKM, dan digitalisasi
desa. Solusi dari permasalahan UMKM dapat diselesaikan melalui pembuatan
foto produk, foto katalog dan packaging. Selain itu dalam pengembangan digital
markrting Mahasiswa KKN 16 memberikan Workshop dengan tujuan
memberikan masukan atau motivasi bagi masyarakat desa untuk berkembang
dalam menjalankan bisnis kopi atau krupuk samiler dalam bisnis digital melalui
digital marketing sesuai dengan perkembangan zaman. Dan juga kelompok KKN
16 juga memfasilitasi sarana berupa bisnis digtal seperti online shop untuk
masyarakat desa Srigadingt khususnya Dusun Mendek.

BAB III
METODE PELAKSANAAN
3.1 Metode
Secara garis besar di seluruh program kerja KKN kelompok 16 Desa
Srigading Kecamatan Lawang menggunakan metode PAR (Partcipatory Action
Research). Participatory Action Research adalah suatu metode penelitian dan
pengembangan secara partisipasi yang mengakui hubungan sosial dan nilai
realitas pengalaman, pikiran dan perasaan. Pelaksanaan KKN dimulai pada
tanggal 1 Juli 2024 sampai dengan 31 Juli 2024. Setelah dilakukan Action
Research dapat ditemukan beberapa permasalahan yaitu:
1. Kurangnya pengetahuan tentang pengolahan kopi.
2. Kurangnya pengetahuan tentang packaging.
3. Kurangnya pemahaman tentang pemasaran online.
4. Kendala cuaca yang mempengaruhi proses pengeringan kopi.
5. Tidak adanya petunjuk arah menuju lokasi pasar desa serta minimnya
informasi terkait pasar desa.
6. Pedagang yang masih belum faham dengan marketplace online.
7. Kurang pengelolaan web sehingga terbengkalai.
8. Kurangnya pemahaman web desa bagi masyarakat yang gagap
teknologi.
9. Kendala sinyal yang kurang stabil dikarenakan daerah tersebut berada di
atas pegunungan.
3.2 Tektik dan Tahapan Pelaksanaan Program
3.2.1 Teknik Pelaksanaan Program
Pelaksanaan Program KKN Kelompok 16 Universitas Yudharta Pasuruan
di Desa Srigading Kecamatan Lawang menggunakan beberapa teknik dan tahapan
disesuaikan dengan situasi dan kondisi lapangan dan situasi kondisi kelompok.
Adapun teknik yang digunakan yaitu:
19
1. Observasi (Pengamatan)
Pengamatan merupakan alat untuk mengumpulkan data dengan
melakukan pengamatan dan pencatatan secara sistematik berbagai masalah
(Karim, 2021). Dalam kegiatan ini, pengamatan dilakukan secara langsung terkait
dengan permasalahan dan potensi desa yang ada di Desa Srigading. Berdasarkan
pengamatan yang dilakukan memperoleh beberapa data sebagai berikut:
a) Mendapatkan informasi tentang basecamp
b) Memperoleh gambaran real tentang keadaan Desa Srigading
Kecamatan Lawang baik yang terkait tentang kehidupan
ekonomi, sosial budaya, agama, dan lain sebagainya.
c) Memperoleh gambaran terkait objek yang akan dijadikan program
kerja KKN 16.
2. Wawancara
Wawancara yaitu mengumpulkan data secara langsung dengan sumber
informasi dengan melakukan tanya jawab secara lisan dengan bertatap muka
antara pencari informasi dengan sumber informasi. Wawancara ini dilakukan
untuk memperoleh informasi terkait program yang akan dilaksanakan kelompok
KKN 16 di Desa Srigading Kecamatan Lawang.
3. Dokumentasi
Dalam penelitian kualitatif terdapat sumber data yang bukan berasal dari
manusia seperti dokumen foto dan bahan statistik. Metode dokumentasi
merupakan salah satu pengumpulan data yang paling mudah, karena penelitiannya
mengamati benda mati dan jika terjadi kesalahan mudah untuk memperbaik atau
merevisinya karena sumber datanya tetap dan tidak akan berubah (Rahardjo,
2011). Dokumen yang dibutuhkan dalam penelitian ini meliputi profil desa,
Proses pengolahan Kopi dan samiler atau produk unggulan desa lainnya.
3.2.2 Tahapan Pelaksanaan Program
Program Kuliah Kerja Nyata merupakan satu bentuk kegiatan yang bisa
dilakukan sebagai suatu pembelajaran bagi beberapa pihak terkait, baik yang
berhubungan dengan masyarakat secara langsung maupun proses pembelajaran
yang berhubungan dengan pengembangan kedewasaan sosial mahasiswa serta
yang berhubungan dengan institusi yang berwenang dalam menyelenggarakan
program ini (Syardiansyah, 2019). Hal itu merupakan satu bentuk nilai yang
sebenarnya dan selayaknya dapat tercapai dalam tahapan pelaksanaan KKN itu
sendiri di samping memang sebagai satu bentuk tuntutan studi yang harus
ditempuh guna memenuhi salah satu syarat kelulusan.
Mahasiswa KKN sebelum melaksanakan kegiatan, diadakan terlebih
dahulu pembekalan materi Kuliah Kerja Nyata dari LPPM Universitas Yudharta
Pasuruan. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memberikan gambaran kepada
mahasiswa tentang bagaimana caranya bermasyarakat khususnya di lokasi yang

20
sudah ditentukan oleh panitia sehingga mahasiswa dapat mempersiapkan diri
dengan sebaik mungkin.
Pembukaan kegiatan KKN kelompok 16 di Desa Srigading dilakukan
pada hari selasa tanggal 2 Juli 2024 pukul 08.00 WIB bertempat di Balai Desa
Srigading, yang dihadiri oleh Peserta KKN, Dosen Pembimbing Lapangan, dan
Kepala Desa Srigading yang bersamaan dengan penyambutan mahasiswa
Universitas Brawijaya yang kebetulan datang bersamaan dengan kami. Jumlah
peseta sebanyak 18 mahasiswa, terdiri dari 10 mahasiswa putra dan 8 mahasiswi
putri.
Pada minggu pertama pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata diisi dengan
kegiatan seperti persiapan, inventarisasi dan kegiatan lain yang menunjang
penyusunan rencana kerja kegiatan:
1. Pengenalan
Dalam kegiatan pengenalan ini, dilakukan penyambutan oleh pihak
pemerintah Desa Srigading atas kedatangan mahasiswa kelompok 16 yang akan
melaksanakan KKN di Desa Srigading. Kegiatan yang dibuka langsung oleh
Kepala Desa Srigading ini berisikan perkenalan satu sama lain antara mahasiswa
dan perangkat desa.
2. Persiapan 1 Muharram 1446
Dalam Kegiatan persiapan penyambutan tahun baru islam 1 Muharram di
Dusun Mendek, Desa Srigading, Mahasiswa kelompok KKN 16 Universitas
Yudharta diminta untuk menjadi panitia. Dimana panitia tersebut membuat
rundown acara seperti arak arakan obor, lombah pidacil, atraksi pencak silat, dan
juga pentas seni.
3. Inventarisasi
Kegiatan ini berupa pendataan dan survei yang meliputi keberadaan
masyarakat, potensi daerah, dan wilayah yang terkait dengan program Kuliah
Kerja Nyata (KKN). Adapun kegiatan inventarisasi yang berkaitan dengan KKN
ini adalah sebagai berikut:
a. Mengumpulkan dan mengamati data dari balai desa dan berkonsultasi
dengan perangkat desa srigading yaitu pak Muhtadin.
b. Pendataan potensi UMKM.
c. Wawancara dengan perangkat desa.
d. Mengunjungi dan mewawancarai pengusaha UMKM lokal di Dusun
Mendek Desa Srigading.
Perencanaan pada minggu pertama diarahkan pada tahap kunjungan dan
wawancara, dan juga persiapan penyambutan malam tahun baru islam yaitu 1
Muharram 1446 serta interaksi sosial dan observasi.
Kegiatan KKN minggu kedua sudah mulai dilaksanakan secara rutin
sesuai dengan instruksi manual yang telah dibentuk dan mulai pembentukan
susunan program kerja KKN. Tujuan dilaksanakannya kegiatan KKN pada
masing-masing program di atas adalah untuk mengembangkan pengetahuan dan
21
manfaat dari permasalahan yang diamati dalam kondisi yang berbeda atau
bertentangan dengan teori yang ada, sehingga dirasa perlu untuk dicari solusi atau
tindakan yang lebih tepat dan bermanfaat bagi mahasiswa khususnya bagi seluru
lapisan masyarakat.
Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) dilaksanakan dengan tahapan
sebagai berikut:
1) Studi Pendahuluan.
2) Penyusunan Program Kerja.
3) Pelaksanaan Program Kerja
Ada beberapa program yang akan dilaksanakan selama kegiatan KKN di
Dusun Mendek Desa Srigading yaitu program Pengolahan Kopi dan Krupuk
samiler, Rumah Pintar. Sebelum melaksanakan program dilakukan pengamatan
kepada masyarakat Desa Srigading khususnya Dusun Mendek. Masyarakat
Mendek memiliki kultur yang heterogen sehingga pelaksanaan program dilakukan
dengan memperhitungkan heterogenitas masyarakat. Program ini disusun dengan
penuh ketelitian sebagaimana hasil tinjauan keadaan di lapangan. Tim KKN
kelompok 16 bekerjasama dengan beberapa lapisan masyarakat Dusun Mendek
Desa Srigading.
4. Pengolahan Kopi
Dusun Mendek yang terletak di Desa Srigading Kecamatan Lawang,
memiliki potensi besar dalam bidang pertanian, khususnya dalam budidaya kopi.
Program pengolahan kopi ini bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah produk
kopi, meningkatkan kesejahteraan petani, serta memperkenalkan kopi desa
Mendek ke pasar yang lebih luas.
Tujuan Program ini adalah meningkatkan kualitas kopi dengan
pengolahan yang baik, kualitas biji kopi yang dihasilkan akan lebih baik, sehingga
memiliki nilai jual yang lebih tinggi. Pemberdayaan masyarakat memberikan
pelatihan dan keterampilan kepada masyarakat desa dalam pengolahan kopi
sehingga mereka bisa mendapatkan penghasilan tambahan. Pengembangan
Produk dengan mengembangkan berbagai produk turunan dari kopi seperti kopi
bubuk, kopi instan, dan produk olahan lainnya. Pemasaran dan Promosi:
Memperkenalkan kopi desa Mendek ke pasar lokal maupun internasional melalui
berbagai strategi pemasaran dan promosi.
1) Langkah-langkah Pelaksanaan
Identifikasi dan Pemilihan Bibit Kopi Unggul
a. Pelatihan kepada petani tentang cara memilih dan merawat bibit kopi
yang baik.
b. Pelatihan tentang teknik pengolahan kopi mulai dari pemetikan,
fermentasi, penjemuran, hingga roasting.
c. Pengadaan alat-alat pengolahan kopi seperti mesin roasting, grinder, dan
lain-lain.
d. Pembentukan kelompok tani untuk mengkoordinir produksi dan
pemasaran kopi.
22
e. Pelatihan manajemen dan administrasi bagi anggota kelompok tani
2) Pemasaran dan Promosi
a) Mengembangkan brand kopi desa Mendek.
- Mengikuti pameran dan event kopi baik di tingkat lokal seperti expo
atau pameran lainnya.
b) Memanfaatkan media sosial dan e-commerce untuk menjangkau pasar
yang lebih luas.
Dampak dari program tersebut adalah meningkatan pendapatan petani kopi dan
masyarakat desa melalui penjualan kopi olahan. Dalam segi ekonomi juga
meningkatkan pendapatan petani kopi dan masyarakat desa melalui penjualan
kopi olahan. Adapun dampak dari segi sosial dan juga lingkungan yaitu
meningkatkan ketrampilan dan pengetahuan masyarakat tentang pengolahan kopi
yang baik dan ramah lingkungan.
Adapun tantangan yang kita alami yaitu kurangnya pengetahuan dan
keterampilan masyarakat tentang pengolahan kopi dan terbatasnya akses pasar
untuk produk kopi Dusun Mendek. Maka dari itu saran yang baik yaitu dengan
mengadakan pelatihan dan workshop secara berkala dan juga kerja sama dengan
pemerintah, LSM dan perusahaan untuk bantuan dana dan pemasaran.
Kesimpulan:
Program pengolahan kopi di Desa Mendek, Kecamatan Lawang,
memiliki potensi besar untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan
mengangkat nama desa di kancah perdagangan kopi. Dengan pelaksanaan yang
terencana dan kerjasama antara berbagai pihak, program ini diharapkan dapat
berjalan dengan sukses dan memberikan manfaat yang maksimal bagi seluruh
masyarakat desa.
5. Pengolahan Krupuk Samiler
1) Langkah-langkah Pelaksanaan
Memberikan pelatihan kepada masyarakat tentang teknik pengolahan
krupuk samiler yang baik dan benar.
a. Mengadakan workshop tentang manajemen usaha dan pemasaran
produk.
Membantu masyarakat dalam sumber daya manusia seperti
membantu dalam penggiling, penggorengan, dan pengemas.
b. Peningkatan Proses Produksi.
Menerapkan standar kebersihan dan keamanan pangan dalam
proses produksi.
2) Strategi Pemasaran.
a. Membantu membuat branding untuk krupuk samiler desa Mendek.
b. Mengikuti pameran kuliner lokal seperti Expo untuk
memperkenalkan produk.

23
c. Membantu mengedukasi tentang memanfaatkan media sosial dan
platform e-commerce untuk menjangkau konsumen yang lebih
luas.
6. Program Rumah Pintar
1) Tujuan Rumah Pintar.
Program Rumah Pintar di Dusun Mendek Desa Srigading Kecamatan
Lawang adalah inisiatif untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan keterampilan
masyarakat. Program ini bertujuan untuk menyediakan fasilitas belajar yang
lengkap dan modern yang dapat diakses oleh semua lapisan masyarakat desa dari
anak-anak hingga orang dewasa. Meningkatkan Kualitas Pendidikan dengan
memberikan akses pendidikan yang lebih baik bagi anak-anak dan remaja di desa.
Pengembangan keterampilan yaitu dengan menyediakan pelatihan
keterampilan bagi masyarakat dewasa untuk meningkatkan perekonomian
keluarga.
Pemanfaatan Teknologi dengan Memperkenalkan dan mengintegrasikan
teknologi dalam proses pembelajaran.
2) Langkah-langkah Pelaksanaan.
- Pengadaan Fasilitas.
- Mengadakan fasilitas belajar seperti bimbingan belajar untuk anak
sekolah dan pelatihan keterampilan praktis.
3) Dampak Program
a. Pendidikan: Meningkatkan prestasi belajar anak-anak dan remaja,
serta memberikan keterampilan tambahan bagi orang dewasa.
b. Sosial: Meningkatkan kesadaran akan pentingnya pendidikan dan
keterampilan, serta mempererat hubungan sosial dalam
masyarakat.
Kesimpulan
Program Rumah Pintar di Dusun Mendek Desa Srigading, Kecamatan
Lawang, memiliki potensi besar untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan
keterampilan masyarakat desa. Dengan dukungan yang tepat dan pelaksanaan
yang terencana, program ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang
signifikan bagi perkembangan desa.

24
BAB IV
HASIL YANG DICAPAI DAN POTENSI KEBERLAJUTAN

4.1 Hasil Program/Kegiatan


4.1.1 Pengolahan Kopi Mendek
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara Bapak H Abdul Ghofur
selaku salah satu pemilik usaha kopi di Dusun Mendek, menurut beliau ada
beberapa kendala yang dihadapi seperti kurangnya pemahaman mengenai
packaging, pemasaran online, tidak ada foto produk dan katalog. Dari beberapa
kendala tersebut kelompok KKN 16 membantu dalam pengembangan UMKM.
Pada pengembangan UMKM Kopi Mendek, kami berinovasi merubah dari segi
kemasan yang lebih menarik dengan harga terjangkau. Kemasan yang baru
menggunakan bahan dasar kertas sehingga harganya lebih murah dan ramah
lingkungan dibandingkan dengan kemasan sebelumnya yang terbuat dari plastik.
Selain itu kami juga membantu menyiapkan foto produk yang berguna untuk
promosi melalui media sosial agar lebih menarik. Kami juga membantu
menyediakan katalog di aplikasi Whatsapp Bussiness, Tiktok, Shoppe dan lain
lain. yang mempermudah pengelola UMKM untuk melayani konsumen dalam
memilih varian kopi yang aka dibeli serta menarik minat konsumen.

Contoh Gambar 4.1.1 Produk Kemasan Kopi


25
4.1.2 Pengolahan Hasil Samiler
Berdasarkan hasil yang telah dicapai dan potensi berkelanjutan tentang
pengolahan samiler di desa srigading ,yaitu :
 Peningkatan Kualitas Produk,yaitu:
a.Standarisasi Proses: Implementasi standar dalam proses pembuatan
kerupuk samiler telah meningkatkan konsistensi dan kualitas produk.
b. Penggunaan Bahan Baku Berkualitas: Penggunaan bahan
baku yang lebih berkualitas dan teknik produksi yang terstandarisasi telah
menghasilkan kerupuk dengan rasa dan tekstur yang lebih baik.
c.Fasilitas Produksi: Pembangunan fasilitas pengolahan kerupuk yang lebih
baik, termasuk mesin penggorengan dan pengeringan yang efisien, telah
meningkatkan kapasitas produksi.
d. Skala Produksi: Kapasitas produksi kerupuk samiler
meningkat, memungkinkan distribusi ke pasar yang lebih luas.
 Pemasaran dan Distribusi:
a.Jaringan Distribusi: Telah terjalin kemitraan dengan distributor lokal dan
toko-toko, sehingga produk kerupuk samiler dapat dijangkau oleh
konsumen di berbagai lokasi.
b. Pemasaran Digital: Penggunaan media sosial dan platform online
untuk memasarkan kerupuk samiler telah meningkatkan visibilitas dan
penjualan produk.
 Peningkatan Pendapatan:
a.Pendapatan Petani dan Pengrajin: Petani lokal yang menyediakan bahan
baku serta pengrajin kerupuk mendapatkan pendapatan tambahan dari
penjualan kerupuk samiler.
b. Ekonomi Lokal: Peningkatan produksi dan penjualan kerupuk
berkontribusi pada ekonomi lokal dengan menciptakan lapangan kerja dan
meningkatkan pendapatan masyarakat.
c.Pelatihan Keterampilan: Program pelatihan untuk pengrajin kerupuk telah
meningkatkan keterampilan mereka dalam proses produksi dan
manajemen kualitas.
d. Edukasi Konsumen: Program edukasi tentang manfaat dan cara
konsumsi kerupuk samiler telah dilakukan untuk meningkatkan kesadaran
dan preferensi konsumen.
4.1.3 Program rumah pintar
Program Rumah Pintar di Dusun Mendek, Desa Srigading, Kecamatan
Lawang, telah memberikan dampak positif yang signifikan dalam berbagai aspek
kehidupan masyarakat. Beberapa hasil yang telah dicapai meliputi peningkatan
akses pendidikan, pemberdayaan ekonomi, partisipasi aktif masyarakat, dan
pengembangan infrastruktur. Program ini berhasil meningkatkan prestasi
akademik siswa, memberdayakan masyarakat melalui pelatihan keterampilan,

26
serta meningkatkan kesadaran akan pentingnya pendidikan dan keterampilan.

Gambar 4.1.3 Kegiatan Rumah Pintar


4.2 Potensi Keberlanjutan Program/Kegiatan
a. Pengolahan kopi di Dusun Mendek, Desa Srigading, Kecamatan
Lawang, memiliki potensi berkelanjutan yang signifikan. Dengan tanah subur dan
iklim yang cocok untuk budidaya kopi, pasokan bahan baku terjamin. Produk
akhir seperti kopi bubuk dan kopi specialty meningkatkan nilai tambah ekonomi
bagi petani. Agrowisata berbasis kopi dapat menarik wisatawan dan
meningkatkan pendapatan desa. Teknologi modern dalam pengolahan kopi
meningkatkan efisiensi produksi dan kualitas produk, serta mendukung praktik
pertanian berkelanjutan. Pembentukan koperasi petani kopi memperkuat posisi
tawar, akses pasar, dan menyediakan pelatihan teknis. Permintaan kopi berkualitas
tinggi di pasar lokal dan internasional memberikan peluang besar untuk
meningkatkan pendapatan masyarakat. Dukungan pemerintah dan lembaga terkait
membantu penyediaan fasilitas, akses pasar, dan pembiayaan untuk
pengembangan usaha. Dengan potensi tersebut, pengolahan kopi di Desa Mendek
dapat berkembang secara berkelanjutan dan memberikan manfaat ekonomi, sosial,
dan lingkungan.
b. Potensi berkelanjutan pengolahan kerupuk samiler di Desa
Mendek, Kecamatan Lawang terletak pada inovasi produk dan peningkatan
efisiensi produksi yang dapat memperluas pasar serta meningkatkan kualitas
produk. Dengan mengembangkan varian rasa baru, menerapkan teknologi
27
produksi yang lebih efisien, serta memanfaatkan limbah produksi secara
produktif, usaha ini dapat memperkuat daya saing di pasar lokal dan internasional.
Ekspansi pasar melalui kemitraan dengan ritel besar dan distribusi global, serta
memperoleh sertifikasi kualitas dan halal, akan memperluas jangkauan dan
meningkatkan kepercayaan konsumen. Dukungan berkelanjutan dari pemerintah
dan investor swasta, bersama dengan pelatihan keterampilan bagi pengrajin, akan
mendukung pertumbuhan usaha dan memberikan dampak ekonomi positif bagi
masyarakat desa.
c. Untuk program rumah pintar, ada beberapa potensi yang dapat
dikembangkan meliputi pemeliharaan dan pengembangan fasilitas secara mandiri,
diversifikasi dan peningkatan program sesuai kebutuhan masyarakat, penguatan
jaringan dan kemitraan dengan berbagai lembaga, pengembangan komunitas
belajar yang mandiri dan kreatif, serta pemanfaatan teknologi untuk memperluas
akses dan fleksibilitas pembelajaran. Dengan dukungan yang berkelanjutan dan
sinergi antara berbagai pihak, Program Rumah Pintar di Dusun Mendek dapat
terus memberikan manfaat yang signifikan dan berkelanjutan bagi masyarakat
desa, meningkatkan kualitas hidup, dan membuka peluang yang lebih besar di
masa depan.

28
BAB 5
PENUTUP
Kesimpulan
Program pengolahan kopi, pengolahan kerupuk samiler, dan program
Rumah Pintar di Desa Mendek, Kecamatan Lawang telah memberikan dampak
positif yang signifikan terhadap ekonomi dan sosial masyarakat setempat.
Pengolahan kopi telah meningkatkan pendapatan petani kopi melalui peningkatan
kualitas dan nilai jual produk. Pengolahan kerupuk samiler telah memperluas
kapasitas produksi, memperbaiki kualitas produk, dan membuka peluang
pemasaran baru. Sementara itu, program Rumah Pintar telah memberdayakan
masyarakat dengan akses ke pendidikan, pelatihan keterampilan, dan informasi
yang mendukung pengembangan pribadi dan profesional. Semua inisiatif ini
berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat dan penguatan ekonomi
lokal.
Saran
1. Diversifikasi dan Inovasi Produk.
- Pengolahan Kopi: Kembangkan varian produk kopi yang berbeda, seperti kopi
dengan rasa khas atau kemasan inovatif, serta memperkenalkan teknik
pemrosesan kopi yang baru untuk meningkatkan daya saing di pasar.
- Pengolahan Kerupuk Samiler: Ciptakan varian rasa baru dan produk turunan
untuk menarik segmen pasar yang lebih luas, serta tingkatkan teknologi produksi
untuk efisiensi dan kualitas.
2. Peningkatan Kualitas dan Efisiensi:
- Pengolahan Kopi: Implementasikan praktik pertanian berkelanjutan dan
teknologi pemrosesan terbaru untuk meningkatkan kualitas kopi dan efisiensi
produksi.
- Pengolahan Kerupuk Samiler: Investasikan dalam mesin dan teknologi yang
lebih canggih untuk meningkatkan kapasitas produksi dan mengurangi limbah.
3. Ekspansi Pasar dan Pemasaran:
- Pengolahan Kopi: Jalin kemitraan dengan distributor dan ritel untuk
memperluas jangkauan pasar, serta gunakan pemasaran digital untuk
meningkatkan visibilitas produk.
- Pengolahan Kerupuk Samiler: Perluas jaringan distribusi ke pasar luar daerah
dan internasional serta tingkatkan promosi produk melalui platform online dan
offline.
4. Peningkatan Program Rumah Pintar:
- Pendidikan dan Pelatihan: Perluas program pelatihan keterampilan dan
pendidikan digital untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam bidang
teknologi dan kewirausahaan.
- Fasilitas dan Akses: Tingkatkan fasilitas Rumah Pintar dengan teknologi
terbaru dan akses ke sumber daya yang relevan, serta tingkatkan keterlibatan
29
komunitas dalam program.
5. Kolaborasi dan Dukungan:
-Kerja Sama:Bangun kemitraan dengan pemerintah, lembaga pendidikan, dan
sektor swasta untuk mendapatkan dukungan finansial, teknis, dan manajerial yang
diperlukan untuk pengembangan lebih lanjut.
- Pendanaan: Carilah sumber pendanaan tambahan dari program-program
pemerintah dan lembaga donor untuk mendukung ekspansi dan pengembangan
program.
Dengan melaksanakan saran-saran ini, Desa Mendek dapat memaksimalkan
potensi dari setiap program yang ada, meningkatkan dampaknya terhadap
masyarakat, dan mencapai keberlanjutan yang lebih besar dalam pengembangan
ekonomi dan sosial di kawasan tersebut.

30
DAFTAR PUSTAKA

(Menggunakan perangkat lunak manajemen referensi Mendeley)


Menggunakan APA Style (author-date style) dan alamat internet ditulis italic.
Jarak 1 spasi

Azra, A. (1999). Pendidikan Islam: tradisi dan modernisasi menuju


milenium baru. Logos Wacana Ilmu. ← BUKU
Imron Rosadi, Faris, Zainul Ahwan, M. W. (2019). Modernisasi Manajemen
Bank Sampah Melalui Pemanfaatan Aplikasi Bank Sampah IT Mobile
Pada Komunitas Bank Sampah TPI BISA Kelurahan Pagak Kecamatan
Beji Kab. Pasuruan. 2(November), 1–18. ← JURNAL ILMIAH
Purnamasari, D. U., & Ulfah, N. (2012). Pengaruh Konsumsi Energi dan
Protein Terhadap Kelelahan pada PekerjaWanita di Industri Bulu Mata
Palsu PT Hyup Sung Purbalingga (Prosiding Seminar Nasional
Kesehatan Jurusan Kesehatan Masyarakat FKIK UNSOED).
Purwokerto. ← PROSIDING
Ivey, K.C. (2 September 1996). Citing Internet sources URL
http://www.eei- alex.com/eye/utw/96aug.html.
←WEBSITE

31
Lampiran 01

Format Laporan Berkala Bimbingan KKN

LAPORAN BERKALA BIMBINGAN KKN

(Diisi oleh DPL saat bimbingan ke lokasi)

Kelompok : ....................................................................
Desa : ....................................................................
Kecamatan : ....................................................................
Kabupaten : ....................................................................

1. Laporan ke : I/II/III
2. Tanggal : ....................................................................
3. Masalah yang terjadi/dihadapi
a. ...........................................................................................................................
..............................
b. ...........................................................................................................................
..............................
c. ...........................................................................................................................
..............................

4. Solusi
a. ...........................................................................................................................
..............................
b. ...........................................................................................................................
..............................
c. ...........................................................................................................................
..............................
.

.
32
................, ........................2
024

Dosen Pembimbing
Lapangan,

(...........................................
.....)

33
Lampiran 02
Format Laporan Akhir Bimbingan KKN

FORMAT LAPORAN AKHIR BIMBINGAN KKN


(Diisi oleh DPL pada kunjungan terakhir)

Kelompok : ....................................................................
Desa : ....................................................................
Kecamatan : ....................................................................
Kabupaten : ....................................................................

1. Program KKN yang sudah dilaksanakan:


a. ...........................................................................................................................
..............................
b. ...........................................................................................................................
..............................
c. ...........................................................................................................................
..............................

2. Tingkat pencapaian pelaksanaan program KKN:


(Dinilai secara kuantitatif berdasarkan indikator keberhasilan pencapaian tiap
program KKN yang telah dilaksanakan secara berurutan)
a. ...........................................................................................................................
..............................
b. ...........................................................................................................................
..............................
c. ...........................................................................................................................
..............................

3. Program KKN yang telah dijadwalkan terdahulu tapi belum terlaksana:


a. ...........................................................................................................................
..............................

34
b. ...........................................................................................................................
..............................
c. ...........................................................................................................................
..............................

4. Kendala belum terlaksananya program KKN tersebut di atas:


a. ...........................................................................................................................
..............................
b. ...........................................................................................................................
..............................
c. ...........................................................................................................................
..............................

................, ........................2
024

Dosen Pembimbing
Lapangan,

(...........................................
.....)

35

Anda mungkin juga menyukai