Instant Download Bahasa Arab Tashrif Dasar Daud Abu Umar PDF All Chapter

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 59

Full download ebooks at ebook ebookstep.

com

Bahasa Arab Tashrif Dasar Daud Abu Umar

DOWLOAD EBOOK
OR CLICK LINK

http://ebookstep.com/product/bahasa-arab-tashrif-
dasar-daud-abu-umar/

Go to download the full and correct Download More ebooks [PDF].


content document Format PDF ebook download PDF
https://ebookstep.com KINDLE
More products digital (pdf, epub, mobi) instant
download maybe you interests ...

Bahasa Arab Tashrif Menengah Daud Abu Umar

https://ebookstep.com/product/bahasa-arab-tashrif-menengah-daud-
abu-umar/

Kompetensi Dasar Pembelajaran Bahasa Arab Talqis


Nurdianto

https://ebookstep.com/product/kompetensi-dasar-pembelajaran-
bahasa-arab-talqis-nurdianto/

Ringkasan Tata Bahasa Arab Sebuah Studi Sintaksis


Bahasa Arab Ibn Ajurumi

https://ebookstep.com/product/ringkasan-tata-bahasa-arab-sebuah-
studi-sintaksis-bahasa-arab-ibn-ajurumi/

Mari Belajar Bahasa Arab Al Qur an 1 Mengenal Kosa Kata


Bahasa Arab Agus Sukaca Editor

https://ebookstep.com/product/mari-belajar-bahasa-arab-al-qur-
an-1-mengenal-kosa-kata-bahasa-arab-agus-sukaca-editor/
Perkembangan Bahasa Arab di Dunia Studi Analisis
Terhadap Sistem Pembelajaran Bahasa Arab di Berbagai
Benua Kamaluddin Abunawas

https://ebookstep.com/product/perkembangan-bahasa-arab-di-dunia-
studi-analisis-terhadap-sistem-pembelajaran-bahasa-arab-di-
berbagai-benua-kamaluddin-abunawas/

Tipologi Bahasa Universal Analisis Kontrastif Bahasa


Arab dan Bahasa Indonesia Dr. Fahmi Gunawan

https://ebookstep.com/product/tipologi-bahasa-universal-analisis-
kontrastif-bahasa-arab-dan-bahasa-indonesia-dr-fahmi-gunawan/

Pembelajaran Bahasa Arab Berbasis Multikultural Ismail


Suardi Wekke Ph D

https://ebookstep.com/product/pembelajaran-bahasa-arab-berbasis-
multikultural-ismail-suardi-wekke-ph-d/

Analisis Kontrastif Kalimat Berita dalam Bahasa Arab


dan Indonesia Saipul Hamdi

https://ebookstep.com/product/analisis-kontrastif-kalimat-berita-
dalam-bahasa-arab-dan-indonesia-saipul-hamdi/

Hypermedia Aplikasi Pembelajaran Bahasa Arab di Era


Digital Dr. Hj. Darmawati

https://ebookstep.com/product/hypermedia-aplikasi-pembelajaran-
bahasa-arab-di-era-digital-dr-hj-darmawati/
Bahasa Arab “sebarkan” 1 I
===============================================================================

   


II Ilmu Nahwu – Fokus Tashrif
===============================================================================
Bahasa Arab “sebarkan” 1 III
===============================================================================

BAHASA ARAB

TASHRIF – DASAR
SERIAL I ILMU BAHASA

METODE SEBARKAN

BUAH PENA

DAUD ABDU ROBBIL HAQ

PENERBIT

PUSTAKA SAIN

‘sebarkan’ apa yang shahih menurut al-Qur’an dan as-Sunnah


dalam buku ini dan cantumkan sumbernya
IV Ilmu Nahwu – Fokus Tashrif
===============================================================================
Bahasa Arab “sebarkan” 1 V
===============================================================================

Seri I – Panduan Ilmu Bahasa Arab

TASHRIF – DASAR
METODE SEBARKAN
SEmangat BelajAR & menyenangKAN
(Tata Bahasa Arab yang Fokus kepada Perubahan Kata)

Penyusun
Abu Umar Daud Abdu Robbil Haq bin Suharyono bin Satimin al-Jawawy

Muraja’ah Isi
Habli Anwar & Miqdad al-Kindi

Cover
@Faruq Muhammad Afif

Setting & Layout


Abu Umar Daud al-Jawawy

Cetakan Ketiga (revisi)


Dzulqa’dah 1438 H – Agustus 2017 M

Penerbit
Pustaka SAIN – Sekolah Islam Online
Perum Ungaran Baru, Ungaran Timur, Kab. Semarang
Phone : 085785497780 (Wa)
Email : [email protected]
Fanspage : fb.com/sekolahislamonline

“tertulis di dalam buku ini sebagian dari al-Quran dan hadits-hadits Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam, karena itu harap diperhatikan penempatannya”
VI Ilmu Nahwu – Fokus Tashrif
===============================================================================

DUSTUR

"       "


“Sungguh Kami telah menurunkan kitab tersebut

berupa kumpulan bacaan yang berbahasa Arab,

agar kalian dapat memahaminya”

(Quran Surat Yusuf : 2)

‫ْل‬ ‫َت َت َّل ُم ْل َت َت َّل َت َت َّل َت ِب ْل ِب ُم‬


" ‫ي ِب‬ ‫و وا ِب ِب‬ "
“Pelajarilah oleh kalian bahasa Arab

karena dia merupakan bagian agama kalian (Islam)”

(Umar Bin Khattab)


Bahasa Arab “sebarkan” 1 VII
===============================================================================

KATA PENGANTAR

Segala puji hanya milik Allah yang dengan ni’matNya sempurnalah segala kebaikan,
dan semoga shalawat serta salam senantiasa tercurah atas Nabi Muhammad shallallahu
‘alaihi wa sallam.

Alhamdulillah, buku ‘‘tashrif – dasar’’ telah hadir di hadapan para pembaca yang
budiman. Buku yang merupakan bagian dari serial panduan ilmu bahasa Arab ini semoga
dapat menjadi sarana untuk kemudahan belajar dan memenuhi hasrat kaum muslimin
Indonesia khususnya dimanapun mereka berada dalam mengkaji disiplin ilmu-ilmu Islam.

Seputar Buku

Pembaca yang semoga senantiasa dirahmati oleh Allah ‘azza wa jalla,

Buku dengan judul yang cukup panjang ini, dan penyusun lebih senang menyebutnya
‘’buku tashrif – dasar’’ merupakan bentuk penyusunan ulang, revisi, serta ringkasan untuk
buku sebelumnya yang berjudul ‘’bahasa arab ‘sebarkan’ seri ke-1’’. Hal ini penyusun
lakukan sebagai wujud amanah ilmiyyah atas banyaknya referensi dari karya ulama ahli
nahwu-sharaf rahimahumullah yang menjadi acuan dalam penulisan buku ini.

Sehingga apabila pembaca membandingkan antara buku asli sebelumnya dengan


buku yang sekarang di hadapan pembaca, maka di sana akan banyak ditemukan
perbedaan baik dari segi alur pembelajaran maupun yang lainnya. Sebagaimana seluk
beluk tentang metode buku ini dapat pembaca simak pada halaman ‘metode sebarkan’.

Secercah Harapan

Penyusun mengharap kepada Allah ‘azza wa jalla semata, semoga buku yang fokus
pada disiplin ilmu tashrif dasar ini tetap dapat dikaji oleh kaum muslimin dalam kelas
pembelajaran yang beragam, aamiin. Baik dari kelas tatap muka, les privat, kelas formal,
non formal, homeschooling, bahkan online jarak jauh sekalipun, aamiin. Dimana
pembelajarnya juga tidak dibatasi usia dari mulai usia SMP, SMA, pekuliahan, dewasa
dengan segala kesibukan dan aktivitas hariannya, lansia, berumur, seluruhnya, semoga
mereka semua memiliki kapasitas dan kemampuan untuk dapat melakoni belajar ilmu
tashrif, aamiin.
VIII Ilmu Nahwu – Fokus Tashrif
===============================================================================

Rasa Syukur dan Hadiah

Penyusun ucapkan syukur Alhamdulillah berkat taufiq dan hidayahNya, selesailah


penyusunan buku ini.

Kemudian terima kasih kepada kedua orang tua penyusun, Abu Daud dan Ummu
Abdillah di kota kelahiran penyusun nun jauh di sana atas doa dan motivasinya agar
penyusun terus semangat dalam belajar, semoga Allah menjaga mereka berdua. Begitu
pun penyusun ucapkan terima kasih kepada istri tersayang, Ummu Umar yang telah
memotivasi penyusun dalam upaya selesainya buku ini, juga waktunya yang direlakan
untuk buku ini. Kemudian kepada dua saudaraku Habli Anwar dan Miqdad al-Kindi, dimana
mereka berdua telah berjasa besar dalam mengoreksi serta memuraja’ah apa yang tertulis
dalam buku ini berupa materi pembelajaran, semoga Allah menjaga mereka.

Dan juga rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung dalam hal ini,
terkhusus para peserta kursus ilmu bahasa SAIN – sekolah islam online, yang mana
semangat mereka belajar menjadikan penyusun terinspirasi dan termotivasi untuk terus
melakukan yang terbaik dalam penyusunan buku ini. Dan tidak lupa, kepada putra-putri
penyusun, abang Umar al-Faruq dan dedek Asma’ Afifah, - semoga Allah senantiasa
menjaga mereka berdua -, buku sederhana ini kuhadiahkan untuk mereka.

Kemudian yang terpenting dari itu semua, semoga amaliyah ini diterima oleh Allah
‘azza wa jalla, dan menjadi pemberat timbangan kebaikan penyusun di akherat kelak.
Aamiin.

Akhirul kalam, penyusun sadari buku ini akan tetap sangat jauh dari kesempurnaan.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak selalu
penyusun nantikan secara terbuka di alamat : [email protected] atau ke nomor
085785497780 (wa).

Semoga Allah merahmati mereka yang mau menegur penyusun terkait kesalahan-
kesalahan dalam buku ini. Wa shallallahu ‘ala Muhammad …..

Ungaran Timur, Syawwal 1438 H

Penyusun
Bahasa Arab “sebarkan” 1 IX
===============================================================================

METODE SEBARKAN
Berbicara mengenai metode ‘’sebarkan’’ tak ubahnya berbicara tentang banyak
metode yang telah digunakan oleh para penulis buku di bidang ilmu sharaf umumnya.
Hanya saja penyusun dalam buku ini lebih sedikit menekankan kepada beberapa aspek
pembelajaran seperti yang akan dikemukakan nanti insyaAllah.

Penamaan Metode ‘’Sebarkan’’

Penamaan dengan istilah ‘’sebarkan’’ untuk metode belajar dalam buku ini adalah
menyingkat sebuah ungkapan ‘’semangat belajar dan menyenangkan’’, yang harapan
penyusun adalah semoga semangat dalam pembelajaran yang dilakoni oleh para pengkaji
buku ini dikemas dengan cara yang menyenangkan akan senantiasa ada dalam jiwa-jiwa
mereka, aamiin.

Alur Pembelajaran Metode ‘’Sebarkan’’

Seperti tertuang pada halaman ‘’isi buku’’, tampak disana bahwa tema atau materi
telah disusun secara sistematis dan bertahap. Upaya ini sengaja penyusun lakukan agar
memudahkan para pelajar pemula dalam mengkaji buku sederhana ini. Sehingga ma’lumat
mengenai dasar-dasar ilmu sharaf dapat diserap dengan mudah dan runut tanpa
melompat kesana-kemari. Kemudian yang menjadi khas metode ini adalah bahwa dalam
setiap bahasan tema, terdapat beberapa poin berikut sebagai titik berat pengkajian :

 Pengenalan atau Definisi


Dengan tujuan mengenalkan tema bahasan secara sederhana menggunakan
pengertian dan contoh singkat.

 Aplikasi dari Teori


Dengan tujuan mengenalkan tema bahasan dalam bentuk praktiknya yang
umumnya tertuang dalam bentuk tabel-tabel dengan komposisi kolom serta baris
yang beragam jumlahnya.

 Catatan Kaki
Dengan tujuan memberikan garis bawah serta catatan penting akan beberapa
ma’lumat yang kiranya membutuhkan penjelasan khusus dan lebih.
X Ilmu Nahwu – Fokus Tashrif
===============================================================================

 Perhatian dan Tanbih


Dengan tujuan mengambil perhatian yang serius dari para pengkaji buku
mengingat pentingnya tema yang dibahas.

 Latihan
Dengan macam-macam bentuk latihan secara praktik menurut isi dari tema
bahasan yang sedang dikaji, bertujuan melatih dan memantapkan isi materi untuk
mengantarkan kepada pemahaman yang benar.

Kesimpulan Ulasan

Demikian sedikit gambaran tentang metode pembelajaran dalam buku sederhana ini.
Semoga dapat membantu serta mengantarkan para pengkaji buku ini kepada ‘’siap untuk
praktik baca kitab kuning’’ di kemudian hari, aamiin.
Bahasa Arab “sebarkan” 1 XI
===============================================================================

ISI BUKU

HALAMAN JUDUL ............................................................................................................... III

DUSTUR .............................................................................................................................. VI

KATA PENGANTAR .............................................................................................................. VII

METODE SEBARKAN ........................................................................................................... IX

ISI BUKU ............................................................................................................................. XI

BAB 1 : KALIMAH DAN KALAM ........................................................................................... 1

 Susunan Dasar Kata ................................................................................................ 3


 Mengenal Ism ......................................................................................................... 4
 Mengenal Fi’l .......................................................................................................... 5
 Mengenal Harf ....................................................................................................... 6
 Mengenal Kalam .................................................................................................... 7

BAB 2 : PENGANTAR STUDI SHARAF .................................................................................. 9

 Harakat ................................................................................................................... 11
 Wazn dan Mawzun ................................................................................................. 13
 Wazn-Wazn Mu’tabar ............................................................................................ 14
 Shighah ................................................................................................................... 18
 Dhamir .................................................................................................................... 21
 Pembagian Ism ....................................................................................................... 22
 Urgensi Durus Sharaf ............................................................................................. 25

BAB 3 : TASHRIF AL-USHUL ................................................................................................ 27

 Mengenal Tashrif al-Ushul ..................................................................................... 29


 Tashrif Tsulatsi Mujarrad ....................................................................................... 30
 Tashrif Tsulatsi Mazid bi-Harfin ............................................................................. 36
 Tashrif Tsulatsi Mazid bi-Harfain ........................................................................... 40
 Tashrif Tsulatsi Mazid bi-Tsalatsati Ahruf .............................................................. 44
 Tashrif Grup-Grup Ruba’i ....................................................................................... 48
XII Ilmu Nahwu – Fokus Tashrif
===============================================================================

BAB 4 : TASHRIF AL-FURU’ ................................................................................................. 53

 Mengenal Tashrif al-Furu’ ...................................................................................... 55


 Tashrif Tsulatsi Mujarrad ....................................................................................... 63
 Tashrif Tsulatsi Mazid bi-Harfin ............................................................................. 77
 Tashrif Tsulatsi Mazid bi-Harfain ........................................................................... 85
 Tashrif Tsulatsi Mazid bi-Tsalatsati Ahruf .............................................................. 97
 Tashrif Grup-Grup Ruba’i ..................................................................................... 107

BAB 5 : MATERI TAMBAHAN ............................................................................................ 117

 Mengenal Macam-Macam Dhamir ...................................................................... 119


 Kamus Super Mini ................................................................................................ 127

KALIMAT PENUTUP .......................................................................................................... 131

DAFTAR REFERENSI .......................................................................................................... 132


Bahasa Arab “sebarkan” 1 1
===============================================================================

BAB 1

________________________________

KALIMAH DAN KALAM

________________________________

CAKUPAN MATERI :

 SUSUNAN DASAR KATA


 MENGENAL ISM
 MENGENAL FI’L
 MENGENAL HARF
 MENGENAL KALAM
2 Ilmu Nahwu – Fokus Tashrif
===============================================================================
Bahasa Arab “sebarkan” 1 3
===============================================================================

KATA I
_______________________________

 Pengenalan
Dalam bahasa Indonesia, kalimah dapat diterjemahkan dengan arti ‘kata’. Dan
layaknya dalam bahasa kita, dimana sebuah kata tersusun dari huruf abjad maka suatu
kalimah dalam bahasa Arab pun tersusun dari huruf-huruf hijaiyyah.

Sekolah Di dalam

Mendekat Sungai

Minta ampun Hotel

 Huruf Hijaiyyah
Dan huruf hijaiyyah Arab berjumlah sekitar 29 huruf :

 Kalimah Terbagi kepada 3 Jenis Saja


Dalam bahasa Arab, hanya ada 3 jenis kalimah dari begitu banyak kosakata yang
dimilikinya. Artinya, tidak ada jenis keempat selain mereka.

Jenis

Kemudian Membaca Meja


4 Ilmu Nahwu – Fokus Tashrif
===============================================================================

ISM I
___________________________________

 Pengenalan
Ism merupakan kata yang menunjukkan atas ma’na sesuatu dan tidak dikaitkan
dengan waktu tertentu. Atau dalam bahasa kita, lebih dikenal dengan istilah kata
benda, kata sifat atau yang lainnya.

Lapangan Kecil

Air Muslim

 Ciri-ciri Ism
Ism memiliki beberapa ciri yang membedakannya dari kata jenis lainnya. Dan
diantara ciri yang dapat dikenal dengan mudah adalah berikut ini :
a. Dapat diimbuhkan hamzah lam ( ) di awal kata.
b. Dapat berharakat tanwin pada huruf terakhirnya.
c. Dapat berharakat kasrah secara asli dengan sebab tertentu.

 Contoh Aplikasi

“Apabila pertolongan Allah dan kemenangan


    
telah datang”
(an-Nashr : 1)
“puasa itu sebagai perisai”
(al-Hadits)
“Yang Menguasai hari pembalasan”
  
(al-Fatihah : 4)
Bahasa Arab “sebarkan” 1 5
===============================================================================

FI’L I
_________________________________

 Pengenalan
Fi’l merupakan kata untuk menunjukkan ma’na kejadian dan dikaitkan dengan waktu
tertentu. Atau dalam bahasa kita lebih dikenal dengan istilah ‘kata kerja’.

Mencuci Tertawa

Membaca Bicara

 Ciri-ciri Fi’l
Fi’l memiliki beberapa ciri yang membedakannya dari kata jenis lain. Diantara ciri
tersebut seperti :
a. Dapat bersambung dengan ta’ fa’il
b. Dapat bersambung dengan ta’ ta’nits berharakat sukun
c. Dapat bersambung dengan nun taukid

 Contoh Aplikasi

“sungguh jika engkau berbuat syirik


   
niscaya hapus amalmu”
(az-Zumar : 65)
“apabila matahari digulung”
  
(at-Takwir : 1)
“dan pasti mereka akan benar-benar
  
ditanya pada hari kiamat”
(al-Ankabut : 13)
6 Ilmu Nahwu – Fokus Tashrif
===============================================================================

HARF I
___________________________________

 Pengenalan
Harf lebih dikenal dengan istilah ‘kata bantu’. Dan ia tidak dapat difahami ma’na
seharusnya kecuali bila ia terangkai bersama kalimah lain.

Di dalam / … Kemudian

Adapun / … Tidak akan

 Harf Tidak Bertanda Khusus dan Jumlahnya Sedikit


Berbeda dengan ism dan fi’l, dimana harf tidak memiliki tanda atau ciri khusus untuk
mengidentifikasinya. Namun secara umum harf tidak sulit untuk ditemukan karena
susunannya begitu mudah untuk dikenal. Dan total kalimah jenis ini tidak sebanyak ism
dan fi’l.

 Contoh Aplikasi

“demi bukit Thur”



(ath-Thur : 1)
“tentang berita yang besar”
  
(an-Naba’ : 2)
“jangan kalian mencela para sahabatku”
(al-Hadits)
Bahasa Arab “sebarkan” 1 7
===============================================================================

KALAM I
____________________________________

 Pengenalan
Kalimah (kata) dalam bahasa Arab hanya terbagi kepada 3 jenis yaitu ism, fi’l, dan
harf. Maka Kalam adalah rangkaian dari jenis-jenis kalimah tersebut sehingga menjadi
kalimat sempurna yang ma’nanya dapat difahami secara jelas. Kalam (kalimat) bisa
disebut juga sebagai Jumlah Mufidah.

Telah pergi Zaid Zaid sedang tidur

Telah tiba Ali Ilmu itu cahaya

 Pembagian Jumlah Mufidah


Jumlah mufidah terbagi kepada :
1. Jumlah ismiyyah, yaitu bila si ism yang mengawali jumlah tersebut.

Bulan itu Pimpinan itu


bercahaya datang
Tukang kayu itu Siswa itu sedang
wafat duduk

2. Jumlah fi’liyyah, yaitu bila si fi’l yang mengawali jumlah tersebut.

Telah sadar lelaki Telah hadir Zaenab


(itu)
Tulislah ! Sedang duduk si
bapak (itu)
8 Ilmu Nahwu – Fokus Tashrif
===============================================================================

 Latihan Umum Bab 1

Lakukanlah seperti contoh untuk jumlah-jumlah berikut di bawah !

Telah bersafar Muhammad menuju Kairo

Jenis jumlah adalah jumlah fi’liyyah


lantaran diawali oleh kalimah berjenis fi’l

Siswi (itu) telah menulis pelajaran 1

Telah tiba insinyur (itu) dari Jepang 2

Sedang duduk ibu (itu) di atas kursi 3

Onta (itu) sedang minum air 4

Telah makan Zainab daging 5

***
Bahasa Arab “sebarkan” 1 9
===============================================================================

BAB 2

________________________________

PENGANTAR STUDI SHARAF

________________________________

CAKUPAN MATERI :

 HARAKAT
 WAZN DAN MAWZUN
 WAZN-WAZN MU’TABAR
 MENGENAL SHIGHAH
 MENGENAL DHAMIR
 DIANTARA PEMBAGIAN ISM
 SHARAF DAN URGENSINYA
10 Ilmu Nahwu – Fokus Tashrif
===============================================================================
Bahasa Arab “sebarkan” 1 11
===============================================================================

HARAKAT I
___________________________________

 Pengenalan
Harakat atau yang biasa dikenal dengan istilah ‘baris’ adalah apa yang berfungsi
sebagai tanda baca untuk huruf-huruf hijaiyyah yang terangkai dalam suatu kalimah.

Seorang muslim

Sebuah pukulan

 Grup Harakat
Berikut adalah bentuk-bentuk harakat untuk tanda baca huruf hijaiyyah.

Cara baca

Su

Sa

Si

Bas

Bassa

Bassi

Bassu

Sun

San

Sin
12 Ilmu Nahwu – Fokus Tashrif
===============================================================================

 Grup Huruf Maaddiyyah


Dalam suatu kalimah terkadang ada huruf yang dibaca panjang. Dan berikut adalah
huruf-huruf maaddiyyah yang berfungsi untuk memanjangkan harakat suatu huruf.

Hasilnya … Untuk memanjangkan …

(saa)

(sii)

(suu)

 Latihan
Menulislah untuk hijaiyyah berharakat dari transliterasi berikut !

( zha’ )
Zhan Zhi

Zhin Zhu

Zhun Bazh

Zhaa Bazhzha

Zhii Bazhzhi

Zhuu Bazhzhu

Zha
Bahasa Arab “sebarkan” 1 13
===============================================================================

WAZN & MAWZUN I


____________________________________________________

 Pengenalan
Dalam bahasa Arab, hampir setiap kalimah memiliki pola susunan atau timbangan
dasar. Pola atau timbangan itulah yang disebut wazn. Sedangkan kalimah yang
mengikuti pola atau timbangan disebut dengan mawzun. Sehingga mawzun memiliki
kesamaan terhadap waznnya dalam hal susunan huruf maupun harakatnya.
Dan yang menjadi pola dasar untuk lahirnya pola lain yang beragam adalah lafazh
“ “ dengan komponen dasarnya berupa 3 huruf asli. Mereka bertiga biasa
disebut fa’ fi’l, ‘ain fi’l, dan lam fi’l. Berikut ini tabel contoh wazn dan kalimah yang
mengikuti waznnya (mawzun).

 Latihan
Manakah fa’ fi’l, ‘ain fi’l, dan lam fi’l untuk kosakata berikut ?
14 Ilmu Nahwu – Fokus Tashrif
===============================================================================

WAZN-WAZN MU’TABAR I
____________________________________________________

 Pengenalan
Ketahuilah bahwa dalam tashrif dasar, terdapat 22 bab untuk wazn atau pola kata.
Berikut adalah klasifikasi kesemua pola atau timbangan tersebut dengan fi’l (kata kerja)
sebagai kata dasarnya.
A. Tsulatsi Mujarrad
Yaitu wazn untuk fi’l berunsurkan 3 huruf asli. Mereka adalah 6 pola berikut:

Menulis 1

Mencuci 2

Membuka 3

Mendengar 4

Baik 5

Menghitung 6

B. Tsulatsi Mazid
Yaitu wazn untuk fi’l berunsurkan 3 huruf asli dengan tambahan. Mereka terbagi
kepada 3 grup berikut :
1. Tsulatsi mazid bi-harfin, untuk fi’l berunsurkan 3 huruf asli dengan 1 huruf
tambahan. Mereka adalah 3 pola berikut :

Memuliakan 7

Memperdengarkan 8

Saling bersuratan 9
Bahasa Arab “sebarkan” 1 15
===============================================================================

2. Tsulatsi mazid bi-harfain, untuk fi’l berunsurkan 3 huruf asli dengan 2 huruf
tambahan. Mereka adalah 5 pola berikut :

Belajar 10

Pura-pura bodoh 11

Berkumpul 12

Pergi 13

Menguning 14

3. Tsulatsi mazid bi-tsalatsati ahruf, untuk fi’l berunsurkan 3 huruf asli dengan 3
huruf tambahan. Mereka adalah 4 pola berikut :

Meminta ampun 15

Bergantung 16

Jadi bungkuk 17

Sangat menguning 18

C. Ruba’i Mujarrad
Yaitu wazn untuk fi’l berunsurkan 4 huruf asli. Mereka adalah 1 pola berikut:

Menterjemah 19
16 Ilmu Nahwu – Fokus Tashrif
===============================================================================

D. Ruba’i Mazid
Yaitu wazn untuk fi’l berunsurkan 4 huruf asli plus huruf tambahan. Mereka
terbagi kepada 2 grup berikut :
1. Ruba’i mazid bi-harfin, untuk fi’l berunsurkan 4 huruf asli plus 1 huruf
tambahan. Mereka adalah 1 pola berikut :

Berguling 20

2. Ruba’i mazid bi-harfain, untuk fi’l berunsurkan 4 huruf asli plus 2 huruf
tambahan. Mereka adalah 2 pola berikut :

Berkumpul 21

Merinding 22

 Perhatian !!
Setelah memahami klasifikasi wazn-wazn di atas, perlu diketahui bahwa dalam buku
ini pengelompokan tersebut tidak bersifat permanen. Karena seperti akan dituangkan
dalam kajian inti buku ini pada bab 3 dan bab 4 insyaAllah, bahwa klasifikasi akan
sedikit berbeda dari yang tersebut di atas namun tetap sama dalam isinya. Hal ini
penulis lakukan setelah menimbang kolom-kolom dalam lembaran buku ini. Wallahu
waliyyut taufiq.
Bahasa Arab “sebarkan” 1 17
===============================================================================

 Latihan
Berikut adalah daftar kosakata berupa fi’l-fi’l yang berbeda wazn satu sama lain.
Maka, letakkan dan tulislah kembali ke dalam kotak menurut wazn yang tepat !
18 Ilmu Nahwu – Fokus Tashrif
===============================================================================

SHIGHAH I

_________________________________

 Pengenalan
Shighah adalah suatu bentuk kalimah dilihat dari segi arti yang terkandung di
dalamnya.

Artinya Waznnya Shighahnya

Tempat menulis

Yang menulis

 Macam-Macam Shighah
Ada sekian macam shighah yang wajib diketahui sebagai bekal belajar ilmu tashrif.
Mereka adalah sebagaimana penjelasan berikut :
1. Fi’l Madhi, ia adalah kata kerja lampau (aktif).
2. Fi’l Mudhari’, ia adalah kata kerja saat ini atau nanti (aktif).
3. Mashdar, ia adalah nama perbuatan.
4. Ismu al-Fa’il, ia adalah nama pelaku perbuatan.
5. Shifat Musyabbahah, ia adalah nama sekaligus sifat bagi pelaku perbuatan.
6. Ismu al-Maf’ul, ia adalah nama penderita/objek perbuatan.
7. Fi’lu al-Amr, ia adalah kata perintah.
8. Fi’lu an-Nahy, ia adalah kata larangan.
9. Ismu az-Zaman, ia adalah nama waktu perbuatan.
10. Ismu al-Makan, ia adalah nama tempat perbuatan.
11. Ismu al-Alat, ia adalah nama perkakas perbuatan.
12. Fi’l madhi majhul, ia adalah kata kerja lampau (pasif).
13. Fi’l mudhari’ majhul, ia adalah kata kerja saat ini atau nanti (pasif).

Dan berikut adalah tabel yang menjelaskan shighah-shighah tersebut beserta contoh
kalimah dan waznnya, plus arti yang terkandung dalam kalimah.
Bahasa Arab “sebarkan” 1 19
===============================================================================

Arti yang terkandung Contoh kalimah


dan waznnya
Telah memukul

Sedang memukul

Pemukulan

Yang memukul

Yang selalu memukul

Yang dipukul

Pukullah !

Jangan pukul !

Waktu memukul

Tempat memukul

Alat pemukul

Telah dipukul

Sedang dipukul

 Perhatian !!
Fahamilah seluruh shighah di atas dengan baik dan benar. Hal ini berangkat dari
bahwa diantara motor utama untuk kajian ilmu sharaf adalah dengan adanya shighah
yang beragam tersebut untuk kalimah bahasa Arab.
20 Ilmu Nahwu – Fokus Tashrif
===============================================================================

 Latihan

Lengkapilah terjemah untuk contoh kalimah-kalimah berikut dengan shighah yang


beragam ! (Gunakan bantuan tabel pada halaman sebelumnya)

Arti yang terkandung Contoh kalimah


dan waznnya
Telah menyapu
Bahasa Arab “sebarkan” 1 21
===============================================================================

DHAMIR I
_________________________________

 Pengenalan
Dhamir adalah apa yang kita kenal dengan istilah ‘kata ganti’. Dan berikut tabel yang
menerangkan salah satu macam dhamir berikut klasifikasi fungsi dan ma’nanya.

Artinya Dhamir Penggunaan


Dia (laki-laki)

Dia berdua (laki-laki)

yang dibicarakan
(orang ke-3)
Mereka (laki-laki)

Dia (perempuan)

Dia berdua (perempuan)

Mereka (perempuan)

Kamu (laki-laki)

Kamu berdua (laki-laki)


yang diajak bicara
(orang ke-2)

Kalian (laki-laki)

Kamu (perempuan)

Kamu berdua (perempuan)

Kalian (perempuan)

Saya (laki-laki/perempuan)

Kami/kita (laki-laki/perempuan) (orang ke-1)


yang bicara

 Perhatian !!
Fahami dan hafalkanlah seluruh dhamir di atas dengan baik dan benar. Karena
diantara motor utama lain untuk kajian ilmu sharaf adalah dengan adanya dhamir. Dan
dhamir sendiri adalah kalimah berjenis ism, bukan fi’l dan bukan harf.
22 Ilmu Nahwu – Fokus Tashrif
===============================================================================

DIANTARA PEMBAGIAN ISM I


________________________________________________________________

 Pembagian Ism Menurut Jenis


Ditinjau dari segi jenisnya, ism terbagi kepada :
1. Ism mudzakkar, yaitu ism yang menunjukkan kepada ma’na laki-laki.
2. Ism muannats, yaitu ism yang menunjukkan kepada ma’na perempuan. Dan
salah satu cara untuk membedakan keduanya adalah dengan melihat ada
tidaknya ta’ marbuthah ( ) di akhir ism.

Artinya

Seorang lelaki muslim

Seorang wanita muslimah

 Pembagian Ism Menurut Bilangan


Ditinjau dari segi bilangannya, ism terbagi kepada :
1. Ism mufrad, yaitu ism untuk menunjukkan kepada sesuatu yang tunggal.

Seorang lelaki kafir

Seorang wanita kafirah

2. Ism mutsanna, yaitu ism untuk menunjukkan kepada sesuatu yang ganda. Dan
rumus pembentukannya adalah dengan menambahkan ‘aani’/’aini’ di akhir ism
mufrad.

Artinya

Dua orang lelaki kafir

Dua orang wanita kafirah


Another random document with
no related content on Scribd:
PLATE CCVII.

MIMOSA LONGIFOLIA.

Long-leaved Mimosa.

CLASS XXIII. ORDER I.


POLYGAMIA MONOECIA. Various dispositions. Upon one Plant.

ESSENTIAL GENERIC CHARACTER.

Hermaphrod. Calyx 5-dentatus. Cor. 5-fida. Stam. 5 seu plura. Pist. 1.


Legumen.
Mascul. Calyx 5-dentatus. Cor. 5-fida. Stam. 5, 10, plura.
Hermaph. Cup five-toothed. Bloss. 5-cleft. Chives 5 or more. Pointal one.
A pod.
Male. Cup 5-toothed. Bloss. 5-cleft. Chives 5, 10, or more.
See Mimosa stricta. Pl. LIII. Vol. I.

SPECIFIC CHARACTER.

Mimosa foliis integris longissimis, utrinque glabris, obtusis; capituli


geminati, racemosi, longissimi, oppositi, lutei, subcernui.
Mimosa with entire, very long leaves, smooth on both sides and blunt;
flower heads grow by pairs in very long bunches opposite to each other,
yellow and rather nodding.

REFERENCE TO THE PLATE.

1. A flower, magnified, shewn sideways.


2. The Empalement, magnified.
3. The Blossom, magnified.
4. A Chive, magnified.
5. The Pointal, magnified.
About the year 1792 J. Ord, Esq. of Pursers Cross, Fulham, received the
seeds of this Mimosa from New South Wales; the plants were raised, the
ensuing year, by Mr. White, who has managed, much to his credit, the select
collection of that Gentleman near 20 years, and who obligingly sent us a fine
specimen in March 1801, taken from a plant near 18 feet in height. Of the
Mimosas now in Britain, we think, this species is likely to exceed them all in
height; making a very handsome plant; and most beautiful at the season
when covered with its long pendulous bunches of flowers. It is increased by
cuttings, but with difficulty; and, as yet, seeds have not been perfected in this
country. A light sandy earth is what it thrives in most, but it will grow in
almost any soil.
PLATE CCVIII.

LASIOPETALUM FERRUGINEUM.

Rusty Woolly-blossom.

CLASS V. ORDER I.
PENTANDRIA MONOGYNIA. Five Chives. One Pointal.

GENERIC CHARACTER.

Calyx. Perianthium triphyllum, foliolis subulatis, tomentosis,


persistentibus, ferruginosis.
Corolla monopetala, rotata, lanuginosa, quinquefida; laciniis ovatis,
apicibus acutis, incurvatis.
Stamina. Filamenta quinque, brevia, erecta, germinis basi affixa. Antheræ
erectæ, dorso bilobæ, apice poris duobus.
Pistillum. Germen ovatum, superum. Stylus minutus, filiformis, erectus.
Stigma obsoletum.
Pericarpium. Capsula subrotunda, supera, trisulcata, trilocularis,
trivalvis, dissepimentis e medio valvularum.
Semina numerosa, subrotunda.
Empalement. Cup three-leaved, leaflets awl-shaped, downy, permanent,
and of a rusty iron colour.
Blossom, one petal, wheel-shaped, woolly, and five-cleft; segments egg-
shaped, sharp pointed and incurved at the point.
Chives. Threads five, short, upright, fixed to the base of the seed-bud.
Tips upright, two-lobed at the back, and two pores at the point.
Pointal. Seed-bud egg-shaped, above. Shaft small, thread-shaped,
upright. Summit obsolete.
Seed-vessel. Capsule roundish, above, three-furrowed, three cells, three
valves, partitions from the middle of the valves.
Seeds numerous, roundish.
SPECIFIC CHARACTER.

Lasiopetalum foliis sublinearibus, obtusis, inequaliter sinuatis, supra


glabris subtus lanuginosis; floribus racemosis, axillaribus.
Woolly blossom with nearly linear leaves, blunt, unequally indented,
smooth above, woolly beneath; flowers grow in long bunches from the
insertion of the leaves into the stem.

REFERENCE TO THE PLATE.

1. The Empalement.
2. The Blossom.
3. The Chives and Pointal.
4. A Chive, magnified.
5. The Pointal.
6. The same magnified.
The singularity of this plant recommends it to our notice, rather than its
beauty. It is a native of New South Wales, near Port Jackson, and is found in
marshy grounds; where its branches are seen to extend many yards,
embracing all the under shrubs they meet; they seldom exceed the size of
small twine, but are exceeding tough. The whole plant, when old, has a dirty
or rusty brown appearance, the leaves becoming very small and narrow;
although from culture in this country, we have seen the leaves, on some
plants, near an inch in breadth, and three in length. For the Generic and
Specific titles of this plant we are indebted to Dr. Smith, P. L. S. &c. and we
do not think more appropriate ones could have been invented. The giving
specific names and characters to plants, where only one has been discovered
of the Genus, although a little from Linnæan principles, we must confess
accords with our ideas; for, although, to compare is necessary to distinctive
difference; yet, if the most ostensible, and novel appearance of the parts, are
taken from the first discovered plant, for the specific character; there is no
more danger of confusion, from any addition to the Genus, than if no such
observations had been made; for, what must in future be taken as specific
distinction must arise from an opposition to the first plant on which the
Genus was founded: wherefore we have adopted this manner, from the
commencement of the work. This plant was first raised at the Hammersmith
Nursery, from seeds received from New South Wales in 1791. It is
propagated by cuttings taken from the young shoots, in April; should be
planted in very sandy peat earth, and kept very dry in winter. It is in flower
nearly the whole year.
PLATE CCIX.

GERANIUM MELANANTHUM.

Black-flowered Geranium.

CLASS XVI. ORDER IV.


MONADELPHIA DECANDRIA. Threads united. Ten Chives.

ESSENTIAL GENERIC CHARACTER.

Monogyna. Stigmata quinque. Fructus rostratus, penta-coccus.


One Pointal. Five Summits. Fruit furnished with long awns, five dry
berries.

SPECIFIC CHARACTER.

Geranium foliis lobatis integrisque, hispidis, obtusis; calycibus


monophyllis, laciniis linearibus; floribus nigricantibus, dioicis; radice
tuberosa.
Geranium with lobed, and entire leaves, hairy and obtuse; cups one
leaved, segments linear; flowers blackish, with the chives and pointals
distinct; root tuberous.

REFERENCE TO THE PLATE.

1. The Empalement, natural size, the tube cut open.


2. The Chives of a male blossom, natural size.
3. The same, cut open and magnified.
4. The abortive Pointal of a male blossom, natural size.
5. The same, magnified.
6. The abortive Chives of a female blossom, natural size.
7. The same, magnified.
8. The Pointal of a female blossom, magnified.
This species of Geranium has been given by Professor Jacquin in his Icon:
rar. 514, and his Collectanea 4. 188; from him, we find it collated by
Professor Martyn into his Edit. of Miller’s Dict. under the article
Pelargonium, 59. But, as no notice has been taken by Jacquin of so
remarkable a circumstance as this species being Dioecious, or with male and
female flowers on different plants; we may be led to suppose, that it has not
flowered in Germany; or that the specimens he had seen, were from male
plants, as he numbers the fertile chives as five, which could not have been
discovered from a female specimen. Of five plants we had the good fortune
to examine, which were all in flower at the same time, the roots of which
had been imported from the Cape of Good Hope in the year 1793; three were
male, with five fertile tips, the pointals obsolete; and two female, without the
least trace of a tip, in either blossom, or bud. As the tips frequently fall upon
the expansion of the flower, in many species, the bud is the only sure situs
whence to determine this character. It is increased from seed, procured from
female plants only, which are much more unfrequent than the male; likewise
from the roots, which, (like to those of most of the species forming this link
of the Genus,) are tuberous; forming small bulbs of unequal sizes, connected
to the main root by slight radicles, and at a little distance from it: which,
indeed, is the reason we have not adopted the term rapaceous, or turnip
rooted, although it is a character which has been applied to them by very
able Botanists, yet we think unadvisedly, or from their not having had the
opportunity of examining them closely; as, we presume, this term cannot
with propriety be given to any root which is composed of more than one
body, as are the Turnip, Carrot, Parsnip, Radish, &c. where it applies. It must
be planted in light peat earth, and kept in the dryest part of the green-house,
where it will flower about the month of July. Our figure was taken at
Clapham in June, this year, from a male plant in the Hibbertian Collection.
PLATE CCX.

ANTHOLYZA ÆTHIOPICA.

Broad-leaved Antholyza.

CLASS III. ORDER I.


TRIANDRIA MONOGYNIA. Three Chives. One Pointal.

ESSENTIAL GENERIC CHARACTER.

Corolla tubulosa, irregularis, recurvata. Capsula infera.


Blossom tubular, irregular, and bent backward. Capsule beneath.
See Antholyza ringens, Pl. XXXII. Vol. I.

SPECIFIC CHARACTER.

Antholyza foliis floribusque distichis; lacinia summa corolla recla,


spathulata, basi ferrata; spathis rigidis, adpressis.
Antholyza with the leaves as well as the flowers pointing opposite ways;
the upper segment of the blossom straight, spithula-shaped, and sawed at the
base; sheaths harsh and pressed to the blossoms.

REFERENCE TO THE PLATE.

1. The whole plant, upon a diminished scale.


2. The Empalement.
3. A Blossom cut open, with the chives remaining.
4. The Seed-bud, Shaft, and Summits.
This very handsome Antholyza, which is seen so seldom to flower, in this
kingdom, has been long an inhabitant of our gardens. So long ago as 1759, it
is said to have been cultivated by Miller; and from the firm and hardy
character of the root, we should question its having been since that period,
ever, like many others of this natural order, left to us. The unfrequency of its
flowering has, perhaps, occasioned the inattention, which is in general
shewn to its cultivation, though most collectors possess the bulbs, few have
seen their flowers. Our figure was taken in the month of July, this year, from
a plant in the collection of T. Evans, Esq. Stepney. It is increased from the
roots, which should be removed from the pots in July, and replanted the end
of October. We have not been able to procure any certain data on which to
give directions to insure its flowering; but the plant in question was planted
in a very large pot, the earth was a compound of light peat one part, stiff
loam one part, and old rotten dung one part. It has been thought by some,
that the Antholyza we have figured in the Botanist’s Repository, Plate
XXXI. was the A. Æthiopica of Linnæus, &c; but, we have given it as a
broad-leaved variety of the A. ringens of that author, as we have a drawing
of the Narrow leaved Var: taken from a living plant, to which, as well as to
our present figure, it much affines; and, we are led to think, natural order
would not be much violated, if we had treated them all as varieties of one
species.
PLATE CCXI.

IXIA COLUMNARIS. Var. versicolor.

Columnar-leaved Ixia. Changeable-coloured var.

CLASS III. ORDER I.


TRIANDRIA MONOGYNIA. Three Chives. One Pointal.

ESSENTIAL GENERIC CHARACTER.

Corolla 6-petala, patens, equalis. Stigmata tria, erectiusculo-patula.


Blossom 6-petals, spreading, equal. Summits three, upright-spreading.

SPECIFIC CHARACTER.

Ixia filamentis basi cohærentibus; floribus sub-capitatis; corollis


versicoloribus.
Ixia with threads united at the base; flowers grow nearly in heads;
blossoms changeable-coloured.

REFERENCE TO THE PLATE.

1. The Empalement.
2. A Blossom spread open.
3. The Seed-bud, with the Chives, as they stand upon the mouth of
the blossom; the petals being cut off, and the summits as they
appear through the tips, the whole magnified.
4. The Threads cut open, magnified.
5. The Seed-bud, Shaft, and Summits, magnified.
This most beautiful variety, of the Columnar-chived Ixia, was introduced to
us, from Holland, in the year 1799. It flowers about the beginning of June,
and continues in blossom about three weeks. The beautiful manner in which
the colours of the flowers, of this variety, are blended, and which appear to
change, as regarded from different points of view, is beyond the painter’s
skill; the best that can be done is but a faint imitation. The roots of this plant
are rather more delicate than the other varieties of this species.
PLATE CCXII.

POGONIA DEBILIS.

Slender-stemed Pogonia.

CLASS V. ORDER I.
PENTANDRIA MONOGYNIA. Five Chives. One Pointal.

GENERIC CHARACTER.

Calyx. Perianthium pentaphyllum persistens; foliolis lanceolatis, erectis,


acutis, apicibus reflexis.
Corolla monopetala, infundibuliformis, tubus cylindricus, longitudine
calycis, ore villis clauso; limbus semiquinquesidus, laciniis concavis, acutis.
Stamina. Filamenta quinque, tubo supra medium inserta. Antheræ erectæ,
sagittatæ, intra faucem.
Pistillum. Germen ovatum. Stylus filiformis, apice parum curvatus,
longitudine tubi, persistens. Stigma concavum.
Pericarpium. Bacca ovata, compressa, calyci accreta.
Semen. Nux quadrilocularis, putamine durissimo; nuclei oblongi.
Empalement. Cup five-leaved, permanent; leaflets lance-shaped, upright,
pointed, and reflexed at the ends.
Blossom one petal, funnel-shaped, tube cylindrical, the length of the cup,
the mouth closed with soft hairs; border half five-cleft; segments concave
and pointed.
Chives. Threads five, inserted into the tube above the middle. Tips
upright, arrow-shaped, within the mouth.
Pointal. Seed-bud egg-shaped. Shaft thread-shaped, a little curved at the
end, the length of the tube, remaining. Summit concave.
Seed-vessel. An egg-shaped, flattened berry, growing to the cup.
Seed. A four-celled nut, shell very hard; kernels oblong.
SPECIFIC CHARACTER.

Pogonia foliis lanceolatis, apicibus sæpe serrulatis, distichis; floribus


solitariis, axillaribus, cæruleis; cortice scabrosa.
Pogonia with lance-shaped leaves, often slightly sawed at the ends, and
pointing opposite ways; flowers solitary, growing from the insertion of the
leaves into the stem, and blue; bark rough.

REFERENCE TO THE PLATE.

1. The Empalement.
2. A Flower cut open, with the Chives as they stand in the
blossom.
3. A Chive, magnified.
4. The Pointal.
5. Summit, with part of the Shaft, magnified.
6. The Cup, with the ripe berry, the shaft remaining, and the cup a
little enlarged.
7. A Berry cut transversly, to shew the situation of the kernels in
the cells.
The Pogonia here figured, is the only one of the genus we at present possess;
it is a native of Port Jackson, New South Wales, and was first transmitted to
England, by Col. Paterson, in the year 1793. It is a climbing plant, the
branches acquiring a considerable length, the bark being covered with small
tubercles, like glands, and the younger branches covered, their whole length,
with blossoms. Although this is not to be reckoned amongst the handsomest
of the productions of that country, yet, from the lively colour of the flowers,
the profusion of them which the plant produces, and their continued
succession, from April, till September, it must be considered as a valuable
addition to the small number of scandent plants, as yet in our green-houses;
more particularly at the present juncture, when, from fashion, a trellis has
become a necessary appendage to them. It is propagated from the seeds,
which ripen in this country; as well as from cuttings, which should be made
in May, and kept in the heat of a cucumber-frame, or hot-house, till they are
rooted. It is grown best in sandy peat. Our figure was taken at the
Hammersmith Nursery, where it was first raised in this kingdom. The name,
Pogonia, is derived from the appearance of the mouth of the flower which is
bearded; Πωγωνιον, Pogonion, signifying a little beard.

Anda mungkin juga menyukai