Instant Download Bahasa Arab Tashrif Dasar Daud Abu Umar PDF All Chapter
Instant Download Bahasa Arab Tashrif Dasar Daud Abu Umar PDF All Chapter
Instant Download Bahasa Arab Tashrif Dasar Daud Abu Umar PDF All Chapter
com
DOWLOAD EBOOK
OR CLICK LINK
http://ebookstep.com/product/bahasa-arab-tashrif-
dasar-daud-abu-umar/
https://ebookstep.com/product/bahasa-arab-tashrif-menengah-daud-
abu-umar/
https://ebookstep.com/product/kompetensi-dasar-pembelajaran-
bahasa-arab-talqis-nurdianto/
https://ebookstep.com/product/ringkasan-tata-bahasa-arab-sebuah-
studi-sintaksis-bahasa-arab-ibn-ajurumi/
https://ebookstep.com/product/mari-belajar-bahasa-arab-al-qur-
an-1-mengenal-kosa-kata-bahasa-arab-agus-sukaca-editor/
Perkembangan Bahasa Arab di Dunia Studi Analisis
Terhadap Sistem Pembelajaran Bahasa Arab di Berbagai
Benua Kamaluddin Abunawas
https://ebookstep.com/product/perkembangan-bahasa-arab-di-dunia-
studi-analisis-terhadap-sistem-pembelajaran-bahasa-arab-di-
berbagai-benua-kamaluddin-abunawas/
https://ebookstep.com/product/tipologi-bahasa-universal-analisis-
kontrastif-bahasa-arab-dan-bahasa-indonesia-dr-fahmi-gunawan/
https://ebookstep.com/product/pembelajaran-bahasa-arab-berbasis-
multikultural-ismail-suardi-wekke-ph-d/
https://ebookstep.com/product/analisis-kontrastif-kalimat-berita-
dalam-bahasa-arab-dan-indonesia-saipul-hamdi/
https://ebookstep.com/product/hypermedia-aplikasi-pembelajaran-
bahasa-arab-di-era-digital-dr-hj-darmawati/
Bahasa Arab “sebarkan” 1 I
===============================================================================
BAHASA ARAB
TASHRIF – DASAR
SERIAL I ILMU BAHASA
METODE SEBARKAN
BUAH PENA
PENERBIT
PUSTAKA SAIN
TASHRIF – DASAR
METODE SEBARKAN
SEmangat BelajAR & menyenangKAN
(Tata Bahasa Arab yang Fokus kepada Perubahan Kata)
Penyusun
Abu Umar Daud Abdu Robbil Haq bin Suharyono bin Satimin al-Jawawy
Muraja’ah Isi
Habli Anwar & Miqdad al-Kindi
Cover
@Faruq Muhammad Afif
Penerbit
Pustaka SAIN – Sekolah Islam Online
Perum Ungaran Baru, Ungaran Timur, Kab. Semarang
Phone : 085785497780 (Wa)
Email : [email protected]
Fanspage : fb.com/sekolahislamonline
“tertulis di dalam buku ini sebagian dari al-Quran dan hadits-hadits Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam, karena itu harap diperhatikan penempatannya”
VI Ilmu Nahwu – Fokus Tashrif
===============================================================================
DUSTUR
KATA PENGANTAR
Segala puji hanya milik Allah yang dengan ni’matNya sempurnalah segala kebaikan,
dan semoga shalawat serta salam senantiasa tercurah atas Nabi Muhammad shallallahu
‘alaihi wa sallam.
Alhamdulillah, buku ‘‘tashrif – dasar’’ telah hadir di hadapan para pembaca yang
budiman. Buku yang merupakan bagian dari serial panduan ilmu bahasa Arab ini semoga
dapat menjadi sarana untuk kemudahan belajar dan memenuhi hasrat kaum muslimin
Indonesia khususnya dimanapun mereka berada dalam mengkaji disiplin ilmu-ilmu Islam.
Seputar Buku
Buku dengan judul yang cukup panjang ini, dan penyusun lebih senang menyebutnya
‘’buku tashrif – dasar’’ merupakan bentuk penyusunan ulang, revisi, serta ringkasan untuk
buku sebelumnya yang berjudul ‘’bahasa arab ‘sebarkan’ seri ke-1’’. Hal ini penyusun
lakukan sebagai wujud amanah ilmiyyah atas banyaknya referensi dari karya ulama ahli
nahwu-sharaf rahimahumullah yang menjadi acuan dalam penulisan buku ini.
Secercah Harapan
Penyusun mengharap kepada Allah ‘azza wa jalla semata, semoga buku yang fokus
pada disiplin ilmu tashrif dasar ini tetap dapat dikaji oleh kaum muslimin dalam kelas
pembelajaran yang beragam, aamiin. Baik dari kelas tatap muka, les privat, kelas formal,
non formal, homeschooling, bahkan online jarak jauh sekalipun, aamiin. Dimana
pembelajarnya juga tidak dibatasi usia dari mulai usia SMP, SMA, pekuliahan, dewasa
dengan segala kesibukan dan aktivitas hariannya, lansia, berumur, seluruhnya, semoga
mereka semua memiliki kapasitas dan kemampuan untuk dapat melakoni belajar ilmu
tashrif, aamiin.
VIII Ilmu Nahwu – Fokus Tashrif
===============================================================================
Kemudian terima kasih kepada kedua orang tua penyusun, Abu Daud dan Ummu
Abdillah di kota kelahiran penyusun nun jauh di sana atas doa dan motivasinya agar
penyusun terus semangat dalam belajar, semoga Allah menjaga mereka berdua. Begitu
pun penyusun ucapkan terima kasih kepada istri tersayang, Ummu Umar yang telah
memotivasi penyusun dalam upaya selesainya buku ini, juga waktunya yang direlakan
untuk buku ini. Kemudian kepada dua saudaraku Habli Anwar dan Miqdad al-Kindi, dimana
mereka berdua telah berjasa besar dalam mengoreksi serta memuraja’ah apa yang tertulis
dalam buku ini berupa materi pembelajaran, semoga Allah menjaga mereka.
Dan juga rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung dalam hal ini,
terkhusus para peserta kursus ilmu bahasa SAIN – sekolah islam online, yang mana
semangat mereka belajar menjadikan penyusun terinspirasi dan termotivasi untuk terus
melakukan yang terbaik dalam penyusunan buku ini. Dan tidak lupa, kepada putra-putri
penyusun, abang Umar al-Faruq dan dedek Asma’ Afifah, - semoga Allah senantiasa
menjaga mereka berdua -, buku sederhana ini kuhadiahkan untuk mereka.
Kemudian yang terpenting dari itu semua, semoga amaliyah ini diterima oleh Allah
‘azza wa jalla, dan menjadi pemberat timbangan kebaikan penyusun di akherat kelak.
Aamiin.
Akhirul kalam, penyusun sadari buku ini akan tetap sangat jauh dari kesempurnaan.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak selalu
penyusun nantikan secara terbuka di alamat : [email protected] atau ke nomor
085785497780 (wa).
Semoga Allah merahmati mereka yang mau menegur penyusun terkait kesalahan-
kesalahan dalam buku ini. Wa shallallahu ‘ala Muhammad …..
Penyusun
Bahasa Arab “sebarkan” 1 IX
===============================================================================
METODE SEBARKAN
Berbicara mengenai metode ‘’sebarkan’’ tak ubahnya berbicara tentang banyak
metode yang telah digunakan oleh para penulis buku di bidang ilmu sharaf umumnya.
Hanya saja penyusun dalam buku ini lebih sedikit menekankan kepada beberapa aspek
pembelajaran seperti yang akan dikemukakan nanti insyaAllah.
Penamaan dengan istilah ‘’sebarkan’’ untuk metode belajar dalam buku ini adalah
menyingkat sebuah ungkapan ‘’semangat belajar dan menyenangkan’’, yang harapan
penyusun adalah semoga semangat dalam pembelajaran yang dilakoni oleh para pengkaji
buku ini dikemas dengan cara yang menyenangkan akan senantiasa ada dalam jiwa-jiwa
mereka, aamiin.
Seperti tertuang pada halaman ‘’isi buku’’, tampak disana bahwa tema atau materi
telah disusun secara sistematis dan bertahap. Upaya ini sengaja penyusun lakukan agar
memudahkan para pelajar pemula dalam mengkaji buku sederhana ini. Sehingga ma’lumat
mengenai dasar-dasar ilmu sharaf dapat diserap dengan mudah dan runut tanpa
melompat kesana-kemari. Kemudian yang menjadi khas metode ini adalah bahwa dalam
setiap bahasan tema, terdapat beberapa poin berikut sebagai titik berat pengkajian :
Catatan Kaki
Dengan tujuan memberikan garis bawah serta catatan penting akan beberapa
ma’lumat yang kiranya membutuhkan penjelasan khusus dan lebih.
X Ilmu Nahwu – Fokus Tashrif
===============================================================================
Latihan
Dengan macam-macam bentuk latihan secara praktik menurut isi dari tema
bahasan yang sedang dikaji, bertujuan melatih dan memantapkan isi materi untuk
mengantarkan kepada pemahaman yang benar.
Kesimpulan Ulasan
Demikian sedikit gambaran tentang metode pembelajaran dalam buku sederhana ini.
Semoga dapat membantu serta mengantarkan para pengkaji buku ini kepada ‘’siap untuk
praktik baca kitab kuning’’ di kemudian hari, aamiin.
Bahasa Arab “sebarkan” 1 XI
===============================================================================
ISI BUKU
DUSTUR .............................................................................................................................. VI
Harakat ................................................................................................................... 11
Wazn dan Mawzun ................................................................................................. 13
Wazn-Wazn Mu’tabar ............................................................................................ 14
Shighah ................................................................................................................... 18
Dhamir .................................................................................................................... 21
Pembagian Ism ....................................................................................................... 22
Urgensi Durus Sharaf ............................................................................................. 25
BAB 1
________________________________
________________________________
CAKUPAN MATERI :
KATA I
_______________________________
Pengenalan
Dalam bahasa Indonesia, kalimah dapat diterjemahkan dengan arti ‘kata’. Dan
layaknya dalam bahasa kita, dimana sebuah kata tersusun dari huruf abjad maka suatu
kalimah dalam bahasa Arab pun tersusun dari huruf-huruf hijaiyyah.
Sekolah Di dalam
Mendekat Sungai
Huruf Hijaiyyah
Dan huruf hijaiyyah Arab berjumlah sekitar 29 huruf :
Jenis
ISM I
___________________________________
Pengenalan
Ism merupakan kata yang menunjukkan atas ma’na sesuatu dan tidak dikaitkan
dengan waktu tertentu. Atau dalam bahasa kita, lebih dikenal dengan istilah kata
benda, kata sifat atau yang lainnya.
Lapangan Kecil
Air Muslim
Ciri-ciri Ism
Ism memiliki beberapa ciri yang membedakannya dari kata jenis lainnya. Dan
diantara ciri yang dapat dikenal dengan mudah adalah berikut ini :
a. Dapat diimbuhkan hamzah lam ( ) di awal kata.
b. Dapat berharakat tanwin pada huruf terakhirnya.
c. Dapat berharakat kasrah secara asli dengan sebab tertentu.
Contoh Aplikasi
FI’L I
_________________________________
Pengenalan
Fi’l merupakan kata untuk menunjukkan ma’na kejadian dan dikaitkan dengan waktu
tertentu. Atau dalam bahasa kita lebih dikenal dengan istilah ‘kata kerja’.
Mencuci Tertawa
Membaca Bicara
Ciri-ciri Fi’l
Fi’l memiliki beberapa ciri yang membedakannya dari kata jenis lain. Diantara ciri
tersebut seperti :
a. Dapat bersambung dengan ta’ fa’il
b. Dapat bersambung dengan ta’ ta’nits berharakat sukun
c. Dapat bersambung dengan nun taukid
Contoh Aplikasi
HARF I
___________________________________
Pengenalan
Harf lebih dikenal dengan istilah ‘kata bantu’. Dan ia tidak dapat difahami ma’na
seharusnya kecuali bila ia terangkai bersama kalimah lain.
Di dalam / … Kemudian
Contoh Aplikasi
KALAM I
____________________________________
Pengenalan
Kalimah (kata) dalam bahasa Arab hanya terbagi kepada 3 jenis yaitu ism, fi’l, dan
harf. Maka Kalam adalah rangkaian dari jenis-jenis kalimah tersebut sehingga menjadi
kalimat sempurna yang ma’nanya dapat difahami secara jelas. Kalam (kalimat) bisa
disebut juga sebagai Jumlah Mufidah.
***
Bahasa Arab “sebarkan” 1 9
===============================================================================
BAB 2
________________________________
________________________________
CAKUPAN MATERI :
HARAKAT
WAZN DAN MAWZUN
WAZN-WAZN MU’TABAR
MENGENAL SHIGHAH
MENGENAL DHAMIR
DIANTARA PEMBAGIAN ISM
SHARAF DAN URGENSINYA
10 Ilmu Nahwu – Fokus Tashrif
===============================================================================
Bahasa Arab “sebarkan” 1 11
===============================================================================
HARAKAT I
___________________________________
Pengenalan
Harakat atau yang biasa dikenal dengan istilah ‘baris’ adalah apa yang berfungsi
sebagai tanda baca untuk huruf-huruf hijaiyyah yang terangkai dalam suatu kalimah.
Seorang muslim
Sebuah pukulan
Grup Harakat
Berikut adalah bentuk-bentuk harakat untuk tanda baca huruf hijaiyyah.
Cara baca
Su
Sa
Si
Bas
Bassa
Bassi
Bassu
Sun
San
Sin
12 Ilmu Nahwu – Fokus Tashrif
===============================================================================
(saa)
(sii)
(suu)
Latihan
Menulislah untuk hijaiyyah berharakat dari transliterasi berikut !
( zha’ )
Zhan Zhi
Zhin Zhu
Zhun Bazh
Zhaa Bazhzha
Zhii Bazhzhi
Zhuu Bazhzhu
Zha
Bahasa Arab “sebarkan” 1 13
===============================================================================
Pengenalan
Dalam bahasa Arab, hampir setiap kalimah memiliki pola susunan atau timbangan
dasar. Pola atau timbangan itulah yang disebut wazn. Sedangkan kalimah yang
mengikuti pola atau timbangan disebut dengan mawzun. Sehingga mawzun memiliki
kesamaan terhadap waznnya dalam hal susunan huruf maupun harakatnya.
Dan yang menjadi pola dasar untuk lahirnya pola lain yang beragam adalah lafazh
“ “ dengan komponen dasarnya berupa 3 huruf asli. Mereka bertiga biasa
disebut fa’ fi’l, ‘ain fi’l, dan lam fi’l. Berikut ini tabel contoh wazn dan kalimah yang
mengikuti waznnya (mawzun).
Latihan
Manakah fa’ fi’l, ‘ain fi’l, dan lam fi’l untuk kosakata berikut ?
14 Ilmu Nahwu – Fokus Tashrif
===============================================================================
WAZN-WAZN MU’TABAR I
____________________________________________________
Pengenalan
Ketahuilah bahwa dalam tashrif dasar, terdapat 22 bab untuk wazn atau pola kata.
Berikut adalah klasifikasi kesemua pola atau timbangan tersebut dengan fi’l (kata kerja)
sebagai kata dasarnya.
A. Tsulatsi Mujarrad
Yaitu wazn untuk fi’l berunsurkan 3 huruf asli. Mereka adalah 6 pola berikut:
Menulis 1
Mencuci 2
Membuka 3
Mendengar 4
Baik 5
Menghitung 6
B. Tsulatsi Mazid
Yaitu wazn untuk fi’l berunsurkan 3 huruf asli dengan tambahan. Mereka terbagi
kepada 3 grup berikut :
1. Tsulatsi mazid bi-harfin, untuk fi’l berunsurkan 3 huruf asli dengan 1 huruf
tambahan. Mereka adalah 3 pola berikut :
Memuliakan 7
Memperdengarkan 8
Saling bersuratan 9
Bahasa Arab “sebarkan” 1 15
===============================================================================
2. Tsulatsi mazid bi-harfain, untuk fi’l berunsurkan 3 huruf asli dengan 2 huruf
tambahan. Mereka adalah 5 pola berikut :
Belajar 10
Pura-pura bodoh 11
Berkumpul 12
Pergi 13
Menguning 14
3. Tsulatsi mazid bi-tsalatsati ahruf, untuk fi’l berunsurkan 3 huruf asli dengan 3
huruf tambahan. Mereka adalah 4 pola berikut :
Meminta ampun 15
Bergantung 16
Jadi bungkuk 17
Sangat menguning 18
C. Ruba’i Mujarrad
Yaitu wazn untuk fi’l berunsurkan 4 huruf asli. Mereka adalah 1 pola berikut:
Menterjemah 19
16 Ilmu Nahwu – Fokus Tashrif
===============================================================================
D. Ruba’i Mazid
Yaitu wazn untuk fi’l berunsurkan 4 huruf asli plus huruf tambahan. Mereka
terbagi kepada 2 grup berikut :
1. Ruba’i mazid bi-harfin, untuk fi’l berunsurkan 4 huruf asli plus 1 huruf
tambahan. Mereka adalah 1 pola berikut :
Berguling 20
2. Ruba’i mazid bi-harfain, untuk fi’l berunsurkan 4 huruf asli plus 2 huruf
tambahan. Mereka adalah 2 pola berikut :
Berkumpul 21
Merinding 22
Perhatian !!
Setelah memahami klasifikasi wazn-wazn di atas, perlu diketahui bahwa dalam buku
ini pengelompokan tersebut tidak bersifat permanen. Karena seperti akan dituangkan
dalam kajian inti buku ini pada bab 3 dan bab 4 insyaAllah, bahwa klasifikasi akan
sedikit berbeda dari yang tersebut di atas namun tetap sama dalam isinya. Hal ini
penulis lakukan setelah menimbang kolom-kolom dalam lembaran buku ini. Wallahu
waliyyut taufiq.
Bahasa Arab “sebarkan” 1 17
===============================================================================
Latihan
Berikut adalah daftar kosakata berupa fi’l-fi’l yang berbeda wazn satu sama lain.
Maka, letakkan dan tulislah kembali ke dalam kotak menurut wazn yang tepat !
18 Ilmu Nahwu – Fokus Tashrif
===============================================================================
SHIGHAH I
_________________________________
Pengenalan
Shighah adalah suatu bentuk kalimah dilihat dari segi arti yang terkandung di
dalamnya.
Tempat menulis
Yang menulis
Macam-Macam Shighah
Ada sekian macam shighah yang wajib diketahui sebagai bekal belajar ilmu tashrif.
Mereka adalah sebagaimana penjelasan berikut :
1. Fi’l Madhi, ia adalah kata kerja lampau (aktif).
2. Fi’l Mudhari’, ia adalah kata kerja saat ini atau nanti (aktif).
3. Mashdar, ia adalah nama perbuatan.
4. Ismu al-Fa’il, ia adalah nama pelaku perbuatan.
5. Shifat Musyabbahah, ia adalah nama sekaligus sifat bagi pelaku perbuatan.
6. Ismu al-Maf’ul, ia adalah nama penderita/objek perbuatan.
7. Fi’lu al-Amr, ia adalah kata perintah.
8. Fi’lu an-Nahy, ia adalah kata larangan.
9. Ismu az-Zaman, ia adalah nama waktu perbuatan.
10. Ismu al-Makan, ia adalah nama tempat perbuatan.
11. Ismu al-Alat, ia adalah nama perkakas perbuatan.
12. Fi’l madhi majhul, ia adalah kata kerja lampau (pasif).
13. Fi’l mudhari’ majhul, ia adalah kata kerja saat ini atau nanti (pasif).
Dan berikut adalah tabel yang menjelaskan shighah-shighah tersebut beserta contoh
kalimah dan waznnya, plus arti yang terkandung dalam kalimah.
Bahasa Arab “sebarkan” 1 19
===============================================================================
Sedang memukul
Pemukulan
Yang memukul
Yang dipukul
Pukullah !
Jangan pukul !
Waktu memukul
Tempat memukul
Alat pemukul
Telah dipukul
Sedang dipukul
Perhatian !!
Fahamilah seluruh shighah di atas dengan baik dan benar. Hal ini berangkat dari
bahwa diantara motor utama untuk kajian ilmu sharaf adalah dengan adanya shighah
yang beragam tersebut untuk kalimah bahasa Arab.
20 Ilmu Nahwu – Fokus Tashrif
===============================================================================
Latihan
DHAMIR I
_________________________________
Pengenalan
Dhamir adalah apa yang kita kenal dengan istilah ‘kata ganti’. Dan berikut tabel yang
menerangkan salah satu macam dhamir berikut klasifikasi fungsi dan ma’nanya.
yang dibicarakan
(orang ke-3)
Mereka (laki-laki)
Dia (perempuan)
Mereka (perempuan)
Kamu (laki-laki)
Kalian (laki-laki)
Kamu (perempuan)
Kalian (perempuan)
Saya (laki-laki/perempuan)
Perhatian !!
Fahami dan hafalkanlah seluruh dhamir di atas dengan baik dan benar. Karena
diantara motor utama lain untuk kajian ilmu sharaf adalah dengan adanya dhamir. Dan
dhamir sendiri adalah kalimah berjenis ism, bukan fi’l dan bukan harf.
22 Ilmu Nahwu – Fokus Tashrif
===============================================================================
Artinya
2. Ism mutsanna, yaitu ism untuk menunjukkan kepada sesuatu yang ganda. Dan
rumus pembentukannya adalah dengan menambahkan ‘aani’/’aini’ di akhir ism
mufrad.
Artinya
MIMOSA LONGIFOLIA.
Long-leaved Mimosa.
SPECIFIC CHARACTER.
LASIOPETALUM FERRUGINEUM.
Rusty Woolly-blossom.
CLASS V. ORDER I.
PENTANDRIA MONOGYNIA. Five Chives. One Pointal.
GENERIC CHARACTER.
1. The Empalement.
2. The Blossom.
3. The Chives and Pointal.
4. A Chive, magnified.
5. The Pointal.
6. The same magnified.
The singularity of this plant recommends it to our notice, rather than its
beauty. It is a native of New South Wales, near Port Jackson, and is found in
marshy grounds; where its branches are seen to extend many yards,
embracing all the under shrubs they meet; they seldom exceed the size of
small twine, but are exceeding tough. The whole plant, when old, has a dirty
or rusty brown appearance, the leaves becoming very small and narrow;
although from culture in this country, we have seen the leaves, on some
plants, near an inch in breadth, and three in length. For the Generic and
Specific titles of this plant we are indebted to Dr. Smith, P. L. S. &c. and we
do not think more appropriate ones could have been invented. The giving
specific names and characters to plants, where only one has been discovered
of the Genus, although a little from Linnæan principles, we must confess
accords with our ideas; for, although, to compare is necessary to distinctive
difference; yet, if the most ostensible, and novel appearance of the parts, are
taken from the first discovered plant, for the specific character; there is no
more danger of confusion, from any addition to the Genus, than if no such
observations had been made; for, what must in future be taken as specific
distinction must arise from an opposition to the first plant on which the
Genus was founded: wherefore we have adopted this manner, from the
commencement of the work. This plant was first raised at the Hammersmith
Nursery, from seeds received from New South Wales in 1791. It is
propagated by cuttings taken from the young shoots, in April; should be
planted in very sandy peat earth, and kept very dry in winter. It is in flower
nearly the whole year.
PLATE CCIX.
GERANIUM MELANANTHUM.
Black-flowered Geranium.
SPECIFIC CHARACTER.
ANTHOLYZA ÆTHIOPICA.
Broad-leaved Antholyza.
SPECIFIC CHARACTER.
SPECIFIC CHARACTER.
1. The Empalement.
2. A Blossom spread open.
3. The Seed-bud, with the Chives, as they stand upon the mouth of
the blossom; the petals being cut off, and the summits as they
appear through the tips, the whole magnified.
4. The Threads cut open, magnified.
5. The Seed-bud, Shaft, and Summits, magnified.
This most beautiful variety, of the Columnar-chived Ixia, was introduced to
us, from Holland, in the year 1799. It flowers about the beginning of June,
and continues in blossom about three weeks. The beautiful manner in which
the colours of the flowers, of this variety, are blended, and which appear to
change, as regarded from different points of view, is beyond the painter’s
skill; the best that can be done is but a faint imitation. The roots of this plant
are rather more delicate than the other varieties of this species.
PLATE CCXII.
POGONIA DEBILIS.
Slender-stemed Pogonia.
CLASS V. ORDER I.
PENTANDRIA MONOGYNIA. Five Chives. One Pointal.
GENERIC CHARACTER.
1. The Empalement.
2. A Flower cut open, with the Chives as they stand in the
blossom.
3. A Chive, magnified.
4. The Pointal.
5. Summit, with part of the Shaft, magnified.
6. The Cup, with the ripe berry, the shaft remaining, and the cup a
little enlarged.
7. A Berry cut transversly, to shew the situation of the kernels in
the cells.
The Pogonia here figured, is the only one of the genus we at present possess;
it is a native of Port Jackson, New South Wales, and was first transmitted to
England, by Col. Paterson, in the year 1793. It is a climbing plant, the
branches acquiring a considerable length, the bark being covered with small
tubercles, like glands, and the younger branches covered, their whole length,
with blossoms. Although this is not to be reckoned amongst the handsomest
of the productions of that country, yet, from the lively colour of the flowers,
the profusion of them which the plant produces, and their continued
succession, from April, till September, it must be considered as a valuable
addition to the small number of scandent plants, as yet in our green-houses;
more particularly at the present juncture, when, from fashion, a trellis has
become a necessary appendage to them. It is propagated from the seeds,
which ripen in this country; as well as from cuttings, which should be made
in May, and kept in the heat of a cucumber-frame, or hot-house, till they are
rooted. It is grown best in sandy peat. Our figure was taken at the
Hammersmith Nursery, where it was first raised in this kingdom. The name,
Pogonia, is derived from the appearance of the mouth of the flower which is
bearded; Πωγωνιον, Pogonion, signifying a little beard.