ASKEP KEJANG DEMAM Noviaa

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 15

ASUHAN KEPERAWATAN PADA An.

M DENGAN KEJANG DEMAM


DI RUANG CEMPAKA RSUD dr. R. GOETENG TAROENADIBRATA
PURBALINGGA

Disusun untuk Memenuhi Tugas Praktik Klinik Keperawatan Anak


Dosen Pembimbing: Dr. Walin, SST., M. Kes

Disusun oleh:
Novia Kamilatun Nisa
NIM. P1337420219105
3C

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN PURWOKERTO


PROGRAM DIPLOMA III
JURUSAN KEPERAWATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG
2022
ASUHAN KEPERAWATAN KEJANG DEMAM
PADA An. M DI RUANG CEMPAKA
RSUD dr. R. GOETENG TAROENADIBRATA PURBALINGGA

Identitas Pengkaji
Nama : Novia Kamilatun Nisa
NIM : P1337420219105
Waktu : 7 April 2022
Tempat : Ruang Cempaka Rsud dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga

I. Pengkajian
a. Identitas Pasien
Nama : An. M
Tanggal Lahir, Umur : 10 Juli 2021, 8 bulan
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Krenceng 15/06, Kejobong, Purbalingga
Kebangsaan/suku : Indonesia/Jawa
Berat badan : 8,3 kg
Agama : Islam
No. RM : 00812942
Kondisi medis : Kejang Demam Kompleks
Dirawat di RS sebelumnya : Tidak ada
Pengobatan sebelumnya : Tidak ada
Alergi : Tidak ada

b. Identitas Penanggung Jawab


Nama : Tn. P
Pekerjaan : Wiraswasta
Agama : Islam
Alamat : Krenceng 15/06, Kejobong, Purbalingga
Hubungan dengan pasien : Ayah
A. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan Utama
Keluarga pasien mengatakan pasien mengalami kejang.
2. Keluhan Tambahan
Keluarga pasien mengatakan pasien mengalami kejang saat demam.
Demam pasien sejak 3 hari sebelum masuk rumah sakit. Pasien batuk
dan BABnya cair.
3. Riwayat Kesehatan Dahulu
Keluarga pasien mengatakan belum pernah dirawat di rumah sakit
4. Riwayat Kesehatan Sekarang
Pada tanggal 6 April 2022 pukul 12.00 pasien rujukan dari Puskesmas
Kejobong dibawa oleh keluarganya ke IGD RSUD Goeteng dengan
keluhan kejang saat demam. Kejang pertama 19.00 5 April 2022.
Kemudian kejang lagi 4 kali. Kejang terakhir di perjalanan 30 menit
sebelum masuk rumah sakit. Tanggal 6 April 2022 pasien mengalami
kejang 7 kali sejak pukul 04.00, terakhir kejang pukul 14.35. BAB cair
4 kali dan batuk berdahak sejak 1 hari sebelum masuk rumah sakit
5. Riwayat Keluarga
Keluarga pasien mengatakan dalam keluarganya tidak ada yang
mengalami riwayat penyakit menurun.
B. Pengkajian Fisik
1. Kesadaran umum : Cukup
2. Tingkat kesadaran : Somnolen GCS : E2M3V2
3. Tanda-tanda vital :
Nadi : 120x/menit
Respirasi : 41x/menit
Suhu : 38,3℃
SPO2 : 98%
4. Pemeriksaan Head to Toe
a. Kepala : Bentuk simetris, mesochepal, tidak ada lesi, rambut bersih
b. Mata : Simetris, tidak anemis, pupil isokor
c. Hidung : Tidak ada sinus, bentuk simetris
d. Telinga : Tidak ada lesi, bentuk simetris
e. Mulut dan gigi : Bibir lembab, gigi bersih
f. Leher : Tidak ada lesi, tidak ada bekas operasi, tidak ada
pembesaran kelenjar tiroid
g. Pemeriksaan dada : Simetris, Tidak ada retraksi dada, jantung
normal, tidak ada pembesaran, tidak ada nyeri tekan
h. Paru-paru : Ronkhi basah kasar, SD Bronkial
i. Abdomen : Simetris, tidak ada nyeri tekanan
j. Integument : Kulit teraba hangat, turgor kulit baik

C. Pengkajian Pola Fungsi Kesehatan


Pola Fungsional Gordon
1. Pola Persepsi Kesehatan
DS: keluarga pasien mengatakan bahwa kesehatan sangat penting
DO: keluarga pasien sekarang lebih berhati-hati dalam memilih
makanan dan menjalani hidup.
2. Pola Nutrisi
DS : Keluarga pasien mengatakan saat sakit pasien sedikit
makan namun pemberian ASI tetap lancar.
DO : Pasien terlihat tidak menghabiskan makanannya.
3. Pola Eliminasi
DS : Keluarga pasien mengatakan saat sakit BAB cair sebanyak 4x
sehari
DO : Pasien terlihat lemas
4. Pola Istirahat Tidur
DS : keluarga pasien mengatakan saat sakit anaknya terlihat
mengantuk terus.
DO : Pasien terlihat lemas
5. Pola Perspektif Kognitif
DS : Keluarga pasien mengatakan saat sakit panca indranya
berfungsi dengan baik
DO : Pasien tidak menggunakan alat bantu
pendengaran/penglihatan
6. Pola Persepsi Konsep Diri
DS : Keluarga pasien mengatakan ingin anaknya cepat sembuh
dan segera pulih seperti semula.
DO : keluarga pasien terlihat kooperatif dengan segala tindakan

keperawatan yang diprogramkan.

D. Pengkajian Pertumbuhan
Berat badan : 8,3 kg
Panjang badan : 71 cm
LILA : 15 cm
E. Pengkajian Perkembangan
Pasien terlihat lemas dan mengantuk, pelan-pelan sudah mulai mengerti apa
yang dikatakan ibunya.
F. Pemeriksaan Penunjang
No. RM : 00812942
No. Lab : 22012791
Nama : An. M
Tanggal/Jam : 6 April 2022 / 12.24
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Normal
Darah lengkap
Hemoglobin L 10,1 g/dl P : 14-18 W : 12-16 gr/dl
Leukosit L 3800 /uL P & W : 4800 – 10800 mm3,
Anak (< = 6 th) : 4500 – 14500
mm3, Bayi ( < = 1 th) : 900 –
30000 mm3
Hematokrit L 32 % P : 42 – 52% W : 37 – 47%
Eritrosit 4,5 /uL P : 4,7 – 6,7 juta/uL W : 4,2 –
5,4 juta/uL
Trombosit L 149000 /uL 229 – 553 ribu/mm3
- Basophil 0 % 0 – 1%
- Eosinophil L0 % 1 – 3%
- Neutrofil L 43 % 50 – 70%
- Limfosit H 52 % 25 – 40%
- Monosit 5 % 2 – 8%
MCV L 69 fL 74 – 106fL
MCH 22 pg 21 – 33 pg
MCHC 32 g/dl 28 – 32g/dl
Klinik
Gula darah sewaktu L 95,5 mg/dl 100 – 150mg/dl

G. Tatalaksana Medis
1. Cairan
Infus : IVFD Kaen 4B 8tpm makro atau 24tpm mikro
PCT 120mg jika suhu di atas 39℃
2. Terapi
Nasal kanul O2 1 – 2lpm
Injeksi ceftriaxone 400mg / 24 jam IV
Injeksi dexamethasone 1,3mg / 8 jam IV
Injeksi diazepam 4mg IV jika kejang pelan-pelan.
P.o valisanbe tablet ½ jika suhu di atas 38,5℃
P.o PCT syrup ¾ cth jika suhu 38 – 38,9℃

H. Analisa Data

No Data Fokus Etiologi Problem

1. Ds : Ibu pasien mengatakan Proses Hipertermia


anaknya mengalami demam sejak penyakit
3 hari sebelum masuk rumah sakit
Do : pasien terlihat lemas dan
pucat
Nadi :120x/menit
Respirasi : 41x/menit
Suhu : 38,3℃
SPO2 : 98% NK 3 lpm
2. Ds : Ibu pasien mengatakan BAB Proses infeksi Diare
pasien cair 4 kali sebelum masuk
rumah sakit. Hari pengkajian
BAB masih cair 2 kali di pagi –
siang.
Do : pasien terlihat lemas
BB : 8,3kg
Leukosit : Low (3800/uL)

II. Diagnosa Keperawatan


1. Hipertermia berhubungan dengan proses penyakit. (D.0130)
2. Diare berhubungan dengan proses infeksi. (D.0020)

III. PERENCANAAN KEPERAWATAN


No, Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Rasional
Dx
1. Tujuan: Setelah dilakukan SIKI: a. Agar suhu tubuh
tindakan keperawatan selama 2 x Manajemen Hipertermia pasien termonitor
24 jam, diharapkan hiperternia (I.15506) b. Agar suhu tubuh
pada pasien teratasi dengan kriteria Observasi pasien tidak
hasil: a. Monitor suhu tubuh meningkat jika
SLKI: Termoregulasi (L.14134) Terapeutik lingkungan panas
Indikator Awal Tujuan a. Sediakan lingkungan c. Untuk menjaga
Kejang 2 4 yang dingin hidrasi yang tepat
Pucat 2 4 b. Berikan cairan oral d. Agar pasien tidak
Suhu tubuh 2 4 c. Berikan oksigen kekurangan oksigen
Skala: Kolaborasi dan tidak kejang
1: Meningkat/Memburuk a. Kolaborasi pemberian e. Untuk mempercepat
2: Cukup meningkat/Cukup cairan dan obat kesembuhan pasien
memburuk
3: Sedang Manajemen Kejang dengan tindakan
4: Cukup menurun/cukup (I.06193) kolaborasi
membaik Observasi f. Agar kejang
5: Menurun/membaik a. Monitor kejang termonitor
berulang g. Agar keadaan pasien
b. Monitor karakteristik saat kejang diketahui
kejang h. Untuk memonitor
c. Monitor TTV tanda vital pasien
Terapeutik secara umum
a. Catat durasi kejang
b. Berikan oksigen
2. Tujuan: Setelah dilakukan SIKI: Manajemen cairan a. Agar status hidrasi
tindakan keperawatan selama 2 x pasien termonitor
(I.03098)
24 jam, diharapkan diare pada b. Untuk mengganti
Observasi
pasien teratasi dengan kriteria cairan pasien yang
hasil: a. Monitor status hidrasi hilang karena diare
SLKI: Eliminasi Fekal (L.04033) c. Untuk menambah
Terapeutik
Indikator Awal Tujuan kekurangan cairan
a. Berikan asupan cairan
Kontrol klien secara iv
pengeluaran 2 4 b. Berikan cairan
feses intravena
Konsistensi
2 4
feses
Frekuensi
2 4
defekasi
Skala:
1: memburuk
2: cukup memburuk
3: sedang
4: cukup membaik
5: membaik
IV. Implementasi Keperawatan
Dx Waktu Tindakan Keperawatan Respon Pasien Paraf
I 7 April Menyediakan lingkungan DS: Ibu pasien mengatakan Novia
2022 yang dingin badan pasien panas.
08.00 DO: Pasien tampak lebih
nyaman di ruangan yang
dingin.

I, II 08.05 Memonitor tanda-tanda DS : - Novia


vital DO : Pasien terlihat lemas
dan mengantuk
Nadi :120x/menit
Respirasi : 41x/menit
Suhu : 38,3℃
SPO2 : 98%nk3lpm

I 08.15 Berkolaborasi DS: Ibu pasien mengatakan Novia


memberikan P.o PCT mau memberikan
syrup ¾ cth paracetamol untuk anaknya
DO: Pasien diberikan P.o
PCT syrup ¾ cth

I 08.30 Memonitor kejang DS: Ibu pasien mengatakan Novia


berulang pasien tadi malam kejang 4
kali
DO: Pasien tampak
mengantuk dan lemas

I 09.00 Memonitor karakteristik DS: Ibu pasien mengatakan Novia


kejang pasien kejang saat demam
meningkat
DO: Pasien merem merem
saat kejang

II Novia
09.30 Memonitor hidrasi DS: Ibu pasien mengatakan
pasien rajin meminum ASI
DO: Pasien tampak sedang
disusui

I, II 10.00 Memberikan cairan oral DS: Ibu pasien mengatakan


Novia
pasien mau minum
DO: Pasien tidak melepehkan
minumannya

10.30 Memonitor pemberian DS: Ibu pasien mengatakan


I Novia
oksigen nasal kanul pasien selali
terpasang.
DO: Pasien diberikan O2
3lpm melalui nasal kanul

I, II
11.00 Memonitor pemberian DS: Ibu pasien mengatakan Novia
cairan intravena infus pasien lancar.
DO: Pasien diberikan IVFD
Kaen 4B 8tpm makro atau
24tpm mikro

I, II Novia
12.00 Berkolaborasi DS: Ibu pasien mengatakan
memberikan injeksi pasien bisa diberi obat
ceftriaxone 400mg/24 melalui iv.
jam IV dan injeksi DO: Pasien diberi injeksi
dexamethasone 1,3mg/8 ceftriaxone 400mg/24 jam IV
jam IV dan injeksi dexamethasone
1,3mg/8 jam IV
I 13.00 Memonitor kejang DS: Ibu pasien mengatakan Novia
berulang pagi ini pasien kejang 1 kali
DO: Pasien tampak lemas
dan mengantuk

I, II
13.20 Berkolaborasi pemberian DS: - Novia
Injeksi diazepam 4mg IV DO: Pasien diberikan injeksi
sebelum EEG diazepam 4mg IV

I
13.30 Mengantar pasien EEG DS: - Novia
DO: Pasien diantar untuk
pemeriksaan EEG

I, II 8 April Memonitor tanda-tanda DS: - Novia


2022 vital DO:
08.00 Nadi :122x/menit
Respirasi : 40x/menit
Suhu : 38,3℃
SPO2 : 98%nk3lpm

I 08.15 Berkolaborasi DS: Ibu pasien mengatakan


Novia
memberikan P.o PCT mau memberikan
syrup ¾ cth paracetamol untuk anaknya
DO: Pasien diberikan P.o
PCT syrup ¾ cth

I 09.00 Memonitor kejang DS: Ibu pasien mengatakan


Novia
berulang pasien tidak mengalami
kejang.
DO: Pasien tampak sedang
tidur.
II 10.00 Memonitor pemberian DS: Ibu pasien mengatakan Novia
cairan oral pasien lancar minum ASI.
DO: Pasien sedang menyusu
ke ibunya.

I 11.00 Memonitor pemberian DS: - Novia


oksigen DO: Air untuk oksigen habis
dan diganti.

I, II 12.00 Berkolaborasi pemberian DS: - Novia


injeksi ceftriaxone DO: Pasien diberi injeksi
400mg/24 jam IV dan ceftriaxone 400mg/24 jam IV
injeksi dexamethasone dan injeksi dexamethasone
1,3mg/8 jam IV 1,3mg/8 jam IV

V. EVALUASI
Hari/tanggal Dx Catatan Perkembangan Paraf
7 April 2022 I S: Keluarga pasien mengatakan anaknya masih Novia
agak panas, sedikit pucat, dan frekuensi kejang
berkurang.
O: Nadi :124x/menit
Respirasi : 41x/menit
Suhu : 37,6℃
SPO2 : 98%nk3lpm
A : Masalah belum teratasi
SLKI: Termoregulasi (L.14134)
Indicator Skala
Awal Tujuan Akhir
Kejang 2 4 3
Pucat 2 4 3
Suhu tubuh 2 4 3
Skala:
1: Meningkat/Memburuk
2: Cukup meningkat/Cukup memburuk
3: Sedang
4: Cukup menurun/cukup membaik
5: Menurun/membaik
P : Lanjutkan intervensi
- Monitor TTV
- Berikan cairan oral
- Berikan oksigen
- Kolaborasi pemberian cairan dan obat
- Monitor kejang berulang
II S : keluarga pasien mengatakan BAB cair Novia
anaknya berkurang (sudah lembek) dan tidak
sering BAB.
O : Pasien terlihat nyaman, konsistensi feses
lembek.
A : Masalah belum teratasi
SLKI: Eliminasi Fekal (L.04033)
Indicator Skala
Awal Tujuan Akhir
Kontrol 2 4 3
pengeluaran feses
Konsistensi feses 2 4 3
Frekuensi defekasi 2 4 3
Skala:
1: memburuk
2: cukup memburuk
3: sedang
4: cukup membaik
5: membaik
P : Lanjutkan intervensi
- Monitor status hidrasi

- Berikan asupan cairan

- Berikan cairan intravena

8 April 2022 I S: Keluarga pasien mengatakan anaknya masih Novia


panas, sedikit pucat, dan frekuensi kejang
berkurang.
O: Nadi :122x/menit
Respirasi : 43x/menit
Suhu : 38,1℃
SPO2 : 98%nk3lpm
A : Masalah belum teratasi
SLKI: Termoregulasi (L.14134)
Indicator Skala
Awal Tujuan Akhir
Kejang 2 4 3
Pucat 2 4 3
Suhu tubuh 2 4 3
Skala:
1: Meningkat/Memburuk
2: Cukup meningkat/Cukup memburuk
3: Sedang
4: Cukup menurun/cukup membaik
5: Menurun/membaik
P : Lanjutkan intervensi
- Monitor TTV
- Berikan cairan oral
- Berikan oksigen
- Kolaborasi pemberian cairan dan obat
- Monitor kejang berulang
II S : keluarga pasien mengatakan diare anaknya Novia
berkurang dari hari kemarin.
O : Pasien terlihat nyaman, konsistensi feses
lembek.
A : Masalah teratasi
SLKI: Eliminasi Fekal (L.04033)
Indicator Skala
Awal Tujuan Akhir
Kontrol 2 4 4
pengeluaran feses
Konsistensi feses 2 4 4
Frekuensi defekasi 2 4 4
Skala:
1: memburuk
2: cukup memburuk
3: sedang
4: cukup membaik
5: membaik
P : Hentikan intervensi

Anda mungkin juga menyukai