Analisis Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Nilai Perusahaan

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 18

Jurnal Akuntansi dan Keuangan FEB Universitas Budi Luhur

Vol. 9 No. 2 Oktober 2020 p-ISSN: 2252 7141


e-ISSN: 2622-5875

ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NILAI PERUSAHAAN


(STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SUB SEKTOR KIMIA YANG
TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2013 - 2018)

Ferry Anggoro Prasetyo Kartino1


Welas2
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Budi Luhur Jakarta
e-mail: [email protected] 1; [email protected] 2

ABSTRACT
The purpose of this research is to find the influence of sales growth, firm size, current
ratio, debt to equity ratio and return on assets on the perceived firm value. In this Research
Firm Value is proxied with price book value. This is a company sample in research sub
petrochemical sectors who are enrolled in the Indonesia stock exchange a period of 2013-
2018. The withdrawal of technique sample in this research purposive uses the method of
sampling, where there are 7 the company chemical meet the criteria. The method of analysis
was used in the study linear regression and the worship of idols with exclusively on the
statistical package for the social science (SPSS) 20.0 version and microsoft excel for windows
2010 to know the influence of between the independent variable dependent on variables.
The results of the testing of hypotheses this indicates that sales growth, firm size, current
ratio, debt to equity ratio has not been affecting the Firm value. While return on assets
influence by firm value.
Keywords: Sales growth, firm size, current ratio, debt to equity ratio, return on assets,
price book value.

ABSTRAKSI
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pertumbuhan penjualan,
ukuran perusahaan, current ratio, debt to equity ratio dan return on asset terhadap nilai
perusahaan. Dalam penelitian ini nilai peusahaan yang diproksikan dengan price book value.
Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan sub sektor kimia yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia periode 2013- 2018. Teknik penarikan sampel dalam penelitian ini
menggunakan metode purposive sampling, dimana terdapat 7 perusahaan sub sektor kimia
yang memenuhi kriteria yang telah ditentukan. Penelitian ini menggunakan metode analisis
regresi linier berganda dengan menggunakan program Statistical Package for the Social
Science (SPSS) versi 20.0 dan Microsoft Excel for Windows 2010 untuk mengetahui
pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen. Hasil pengujian hipotesis
ini menunjukkan bahwa Pertumbuhan penjualan, ukuran perusahaan, current ratio, debt to
equity ratio tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Sedangkan return on asset
berpengaruh signifikan terhadap Nilai Perusahaan.
Kata kunci: Pertumbuhan penjualan, ukuran perusahaan, current ratio, debt to equity
ratio, return on asset, price book value.

121
Kartiko dan Welas - Analisis Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Nilai Perusahaan…

PENDAHULUAN

Sektor industri dasar dan kimia merupakan sektor yang mewakili unsur dasar yang
digunakan dalam kehidupan sehari – hari. Hampir semua barang yang kita gunakan sehari
– hari merupakan produk dari perusahaan industri dasar dan kimia. Sektor industri dasar
dan kimia terdiri dari 8 sub sektor yaitu sub sektor semen; sub sektor keramik, porselen dan
kaca; sub sektor logam dan sejenisnya; sub sektor kimia; sub sektor plastik dan kemasan;
sub sektor pakan ternak; sub sektor kayu dan pengolahannya; sub sektor pulp dan kertas.
Berkembangnya perusahaan industri dasar dan kimia di Indonesia cukup pesat. Hal ini dapat
dilihat dari berkembangnya jumlah perusahaan sub sektor kimia yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia. Dengan bertambahnya perusahaan di sektor kimia tidak menutup
kemungkinan perusahaan ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat dan prospeknya
menguntungkan di masa kini maupun masa yang akan datang
Namun tren yang terjadi antara perkembangan investasi dan kinerja industri kimia
bertolak belakang. Hal itu disebabkan bisnis terganjal ketergantungan impor bahan baku
yang pergerakan harganya sensitif terhadap dinamika nilai tukar rupiah. Fenomena ini yang
mengakibatkan sejumlah perusahaan di sektor ini mengalami penurunan harga saham.
Penurunan harga saham menunjukkan penurunan nilai perusahaan. Hal tersebut berdampak
pada prospek perusahaan di masa depan. Investor membutuhkan informasi dalam menilai
prospek perusahaan di masa depan untuk menghasilkan keuntungan sehingga dilakukan
analisis terhadap nilai suatu perusahaan melalui rasio-rasio perusahaan.
Pertumbuhan penjualan merupakan kenaikan jumlah penjualan terhadap tahun
sebelumnya. Pertumbuhan jualan ini juga adalah merupakan indikator terjadinya
pertumbuhan perusahaan perusahaan yang merupakan tolak ukur keberhasilan perusahaan.
Keberhasilan tersebut menjadi tolak ukur investasi untuk pertumbuhan pada masa yang
akan datang. Pertumbuhan perusahaan dapat ditunjukkan pertumbuhan aset yang dimiliki
perusahaan. Semakin besar aset diharapkan semakin besar hasil operasional yang dihasilkan
perusahaan. Selain itu indikator pertumbuhan perusahaan dapat dilihat dari kenaikan
penjualan dari tahun ke tahun. Pertumbuhan penjualan adalah indikator penting dari
penerimaan pasar atas produk atau jasa suatu perusahaan, dimana pendapatan yang
dihasilkan dari penjualan akan dapat digunakan untuk mengukur tingkat pertumbuhan
penjualan (Meidiyustiani, 2016).

122
Jurnal Akuntansi dan Keuangan Vol. 9 No. 2 Oktober 2020 hal 121-138

Ukuran perusahaan juga merupakan faktor yang mampu memengaruhi nilai


perusahaan. Perusahaan memiliki dua jenis kategori, yaitu perusahaan berskala kecil dan
perusahaan berskala besar. Dalam Nurminda, Isynuwardhana, dan Nurbaiti (2017)
disebutkan bahwa ukuran perusahaan adalah suatu skala dimana dapat diklasifikasikan
besar kecil perusahaan menurut berbagai cara, antara lain total aktiva, log size, penjualan,
dan nilai pasar saham. Dalam penelitian ini, ukuran perusahaan didasarkan pada total aset
perusahaan karena lebih stabil dan mencerminkan ukuran perusahaan. Menurut Prastuti dan
Sudiartha (2016), semakin besar skala perusahaan atau ukuran dari perusahaan maka
pendanaan yang bersifat internal maupun eksternal akan semakin mudah untuk diperoleh.
Current ratio menggambarkan kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi
kewajiban finansialnya yang segera harus dipenuhi. Likuiditas akan mempengaruhi besar
kecilnya dividen yang dibayarkan kepada para pemegang saham. dividen merupakan arus
kas keluar, semakin besar jumlah kas yang tersedia maka dianggap baik likuiditas
perusahaan dan semakin besar pula kemampuan perusahaan untuk membayar dividen
(Jariah, 2016).
Debt to equity ratio dapat menunjukkan tingkat risiko suatu perusahaan, yang
menggambarkan risiko struktur modal, dimana semakin tinggi debt to equity ratio
perusahaan maka semakin tinggi risikonya karena pendanaan dari unsur hutang lebih besar
daripada modal sendiri (equity) (Nurminda et al, 2017). Manajer keuangan memerlukan
tindakan antisipasi yang diharapkan mampu meningkatkan nilai perusahaan dengan tidak
terburu-buru dan berhati-hati dalam menetapkan struktur modal.
Return on asset mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba dengan
menggunakan total aset (kekayaan) yang dimiliki perusahaan setelah disesuaikan dengan
biaya-biaya untuk mendanai aset tersebut (Sriwahyuni dan Wihandaru, 2016). Prospek
perusahaan yang baik menunjukkan profitabilitas yang tinggi, perusahaan yang memiliki
tingkat profitabilitas yang tinggi akan diminati sahamnya oleh investor sehingga investor
akan merespon positif dan nilai perusahaan akan meningkat.
Dalam penelitian ini, Price to Book Value (PBV) digunakan sebagai proksi dari nilai
perusahaan karena banyak digunakan oleh investor dalam pengambilan keputusan dalam
berinvestasi. PBV merupakan rasio harga saham terhadap nilai buku perusahaan dimana
modal yang telah diinvestasikan ditunjukkan dengan kemampuan perusahaan dalam
menciptakan nilai yang relatif (Prastuti dan Sudiartha, 2016).

123
Kartiko dan Welas - Analisis Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Nilai Perusahaan…

TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS


Nilai Perushaan (Price Book Value)
Menurut Brigham et al (2014) nilai perusahaan adalah cara untuk mengukur suatu
nilai saham perusahaan dan dibandingkan dengan perusahaan lain. Dalam penelitian ini
nilai perusahaan diproksikan oleh price book value. Menurut Brigham et al (2014) price
book value adalah rasio harga saham terhadap nilai buku yang memberikan indikasi lain
bagaimana investor menilai perusahan. Semakin tinggi harga saham semakin tinggi nilai
perusahaan. Nilai perusahaan yang tinggi menjadi keinginan para pemilik perusahaan,
sebab dengan nilai yang tinggi menunjukkan kemakmuran pemegang saham juga tinggi.

Pertumbuhan Penjualan
Rasio pertumbuhan yaitu rasio yang mengukur seberapa besar kemampuan
perusahaan dalam mempertahankan posisinya didalam industri dan dalam perkembangan
ekonomi secara umum (Fahmi, 2016). Rasio pertumbuhan ini yang umum dilihat dari
berbagai segi yaitu dari segi penjualan , earning after tax (EAT), laba per lembar saham,
dividen perlembar saham, dan harga pasar per lembar saham. Hal ini berarti semakin tinggi
pertumbuhan penjualan maka nilai perusahaan akan semakin meningkat atau sebaliknya
semakin rendah penjualan semakin rendah nilai perusahaan. Teori ini didukung oleh
penelitian yang dilakukan Hidayat (2018) yang menyatakan bahwa pertumbuhan
penjualan berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan yang diproksikan
oleh price book value. Dengan demikian dapat diajukan hipotesis penelitian sebagai berikut:
H1: Pertumbuhan Penjualan berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan.

Ukuran Perusahaan

Ukuran perusahaan menggambarkan besar kecilnya suatu perusahaan yang dapat


dinyatakan dengan total asset ataupun total penjualan bersih (Hery, 2017). Ukuran
perusahaan biasanya diukur dari total asset perusahaan, karena asset biasanya sangat
besar nilainya dan untuk menghindari bias skala maka besaran asset perlu dikompres.
Secara umum proksi size dipakai Logaritme (log) atau Logaritme Natural asset (Rodoni
dan Ali, 2014). Hal ini berarti semakin besar ukuran perusahaan maka semakin besar
juga nilai perusahaannya dan sebaliknya semakin kecil ukuran perusahaan semakin kecil
pula nilai perusahaan. Teori ini didukung oleh penelitian yang dilakukan Widiastari dan Yasa

124
Jurnal Akuntansi dan Keuangan Vol. 9 No. 2 Oktober 2020 hal 121-138

(2018) yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap nilai
perusahaan. Dengan demikian maka dapat diajukan hipotesis penelitian sebagai berikut:
H2 : Ukuran Perusahaan berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan.

Current Ratio

Current ratio atau rasio lancar yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur
kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek atau utang yang
segera jatuh tempo pada saat ditagih secara keseluruhan. Dari hasil pengukuran rasio,
apabila rasio lancar rendah, dapat dikatakan bahwa perusahaan kurang modal untuk
membayar utang (Kasmir, 2018). Hal ini berarti semakin tinggi current ratio akan
meningkatkan nilai perusahaan. Namun, apabila hasil pengukuran rasio tinggi, belum tentu
kondisi perusahaan baik. Hal ini dapat saja terjadi karena kas tidak digunakan dengan
sebaik mungkin. Teori ini didukung oleh penelitian yang dilakukan Shite, Ulfa dan Novia
(2019) yang menyatakan Bahwa Current Ratio berpengaruh negatif tidak signifikan
terhadap Nilai perusahaan. Dengan demikian maka dapat diajukan hipotesis penelitian
sebagai berikut :
H3= Current ratio berpengaruh terhadap nilai perusahaan

Debt To Equity Ratio

Debt to equity ratio merupakan rasio yang mengukur sejauh mana besarnya utang
dapat dipenuhi oleh modal sendiri (Harjadi, 2015). Utang merupakan komponen penting
bagi perusahaan karena utang menjadi salah satu sarana pendanaan. Debt to equity ratio
menggambarkan kemampuan perusahaan untuk membayar kembali hutang yang ada
dengan menggunakan modal atau ekuitas yang ada, semakin tinggi rasio ini maka semakin
tinggi pula risiko keuangan perusahaan yang bersangkutan. Namun rasio ini juga
memberikan kesempatan bagi perusahaan untuk memaksimalkan bisnisnya sehingga hal
ini dapat meningkatkan jumlah laba yang dihasilkan dan pada akhirnya dapat memberikan
pengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Teori ini didukung oleh penelitian yang
dilakukan Riny (2018) yang menyatakan bahwa debt to equity ratio berpengaruh signifikan
terhadap nilai perusahaan. Dengan demikian maka dapat diajukan hipotesis penelitian
sebagai berikut :

125
Kartiko dan Welas - Analisis Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Nilai Perusahaan…

H4 = Debt to Equity Ratio berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

Return On Asset

Return on asset merupakan rasio yang menunjukkan seberapa besar konstribusi asset
dalam menciptakan laba bersih (Hery, 2018). Rasio ini dihitung dengan membagi laba
bersih terhadap total aset. Rasio ini berguna untuk melihat sejauh mana asset perusahaan
mampu menghasilkan laba bersihnya. Hal ini berarti semakin besar laba bersih yang
dihasilkan dari total aset maka dapat meningkatkan nilai perusahaan. Teori ini didukung
oleh penelitian yang dilakukan Awulle et al. (2018) yang menyatakan bahwa return on asset
berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Dengan demikian maka dapat diajukan
hipotesis penelitian sebagai berikut :
H5 = Return On Asset berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

METODE PENELITIAN
Tipe Penelitian
Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif. Menurut Sugiyono (2017)
penelitian deskriptif merupakan penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel
mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan atau
menghubungkan dengan variabel lain. Penelitian deskriptif digunakan untuk menganalisis
data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul
sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum
atau generalisasi.

Populasi dan Sampel Penelitian


Populasi yang diamati dalam penelitian ini adalah perusahaan sub sektor kimia yang
terdaftar di bursa efek Indonesia (BEI) tahun 2013-2018 dengan jumlah populasi sebanyak
11 perusahaan. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode purposive sampling,
dimana peneliti memilih sampel dengan pertimbangan tertentu untuk mendapatkan sampel
yang memenuhi kriteria-kriteria yang sudah ditentukan. Berdasarkan kriteria penentuan
sampel maka diperoleh sampel sebanyak 7 perusahaan yang akan digunakan dalam
penelitian ini dengan kriteria sebagai berikut:
1. Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
periode 2013 – 2018

126
Jurnal Akuntansi dan Keuangan Vol. 9 No. 2 Oktober 2020 hal 121-138

2. Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Kimia yang mempublikasikan Laporan keuangan


secara lengkap selama periode penelitian tahun 2013-2018

Tabel 1
Tabel Kriteria Pemilihan Sampel
No. Kritia Jumlah
1. Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Kimia yang Terdaftar di 11
Bursa Efek Indonesia periode
2. Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Kimia yang tidak (4)
mempublikasikan Laporan keuangan secara lengkap selama
periode penelitian tahun 2013-2018
3. Jumlah perusahaan yang memenuhi kriteria sampel 7

Tabel 2
Operasionalisasi Variabel

127
Kartiko dan Welas - Analisis Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Nilai Perusahaan…

PEMBAHASAN

Uji Asumsi Klasik


Uji Normalitas

Gambar 1
Normal P-P Plot of Regression

Berdasarkan hasil output di atas dapat diketahui bahwa titik-titik menyebar di sekitar
garis dan mengikuti garis diagonal pada grafik Normal P-Plot of Regression, maka nilai
residual terdistribusi normal, sehingga model regresi tersebut memenuhi asumsi normalitas.
Uji normalitas juga dapat dilakukan dengan menggunakan metode lain yaitu uji
analisis statistik, dengan melihat nilai pada Kolmogorov-Smirnov, data dinyatakan
terdistribusi normal jika signifikan lebih dari 0,05 (>0,05). Hasil uji normalitas dengan uji
statistik dapat dilihat melalui tabel berikut:

128
Jurnal Akuntansi dan Keuangan Vol. 9 No. 2 Oktober 2020 hal 121-138

Tabel 3

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Unstandardized
Residual

N 38
Mean .0022761
Normal
Parametersa,b Std.
.69651725
Deviation
Absolute .095
Most Extreme
Differences Positive .095
Negative -.089
Kolmogorov-Smirnov Z .583
Asymp. Sig. (2-tailed) .886
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai signifikansi (Asymp. Sig. 2-
failed) sebesar 0,886. Karena nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 (0,886 > 0,05) maka
data residual berdistribusi normal.

Uji Multikolinearitas
Tabel 4
Uji Multikolinearitas

Coefficientsa
Model Unstandardiz Standar t Sig. Correlations Collinearity
ed dized Statistics
Coefficients Coeffici
ents
B Std. Beta Zero- Parti Part Toler VIF
Error order al ance
(Consta
.344 .511 .673 .506
nt)
1
LN_RO 2.07 1.00
.331 .159 .355 .046 .355 .355 .355 1.000
A 7 0
a. Dependent Variable: LN_PBV

129
Kartiko dan Welas - Analisis Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Nilai Perusahaan…

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai Tolerance vabel independen
LN_ROA sebesar 1,000 > 0,1 dan nilai VIF sebesar 1 < 10, maka dapat dijelaskan bahwa
tidak terjadi multikolinearitas pada model regresi.

Uji Hesterokedastisitas

Gambar 2
ScatterPlot

Dari gambar grafik scatterplot diatas terlihat bahwa titik-titik menyebar secara
acak dan tidak membentuk sebuah pola yang jelas, serta tersebar baik di atas maupun
di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini dapat dijelaskan bahwa tidak terjadi
heteroskedastisitas pada model regresi ini, sehingga model regresi layak dipergunakan.

Uji Autokorelasi
Tabel 5
Tabel Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Mo R R Adjuste Std. Change Statistics Durbin-
del Squa dR Error of R F df1 df2 Sig. F Watson
re Square the Square Chan Change
Estimat Change ge
e
.355
1 a .126 .097 .74866 .126 4.315 1 30 .046 2.166

a. Predictors: (Constant), LN_ROA


b. Dependent Variable: LN_PBV

130
Jurnal Akuntansi dan Keuangan Vol. 9 No. 2 Oktober 2020 hal 121-138

Berdasarkan hasil tabel di atas, dapat diketahui bahwa nilai Durbin Watson sebesar
2,166 dengan n=32 dan k=5. Maka Durbin Watson dari model regresi dL= 1,1092, dU=
1,8187 dan 4-dU= 2,183. Maka dapat dikatakan nilai Durbin watson diterima karena DW
lebih besar dari dU, dan lebih kecil dari 4-dU(1,8187< 2,166 < 2,183). Sehingga dapat
dijelaskan tidak terjadi autokorelasi.

Analisis koefisien determinasi (Uji R2)

Tabel 6
Koefisien Determinasi

Model Summaryb
Mo R R Adjuste Std. Change Statistics Durbin-
del Squa dR Error of Watson
re Square the R F df df Sig. F
Estimate Square Chan 1 2 Chang
Change ge e
.355
1 a
.126 .097 .74866 .126 4.315 1 30 .046 2.166

a. Predictors: (Constant), LN_ROA


b. Dependent Variable: LN_PBV

Berdasarkan tabel 6 model summary di atas dapat diketahui nilai R2 (adjusted R


square) adalah 0,097 atau 9,7% yang artinya Price Book Value dipengaruhi oleh variabel
independen Return On Asset. Dan sisanya sebesar 90,3% (100% - 9,7%) dipengaruhi oleh
variabel lain diluar penelitian ini.

Pengujian Hipotesis
Uji t
Berdasarkan tabel 7 di atas hasil pengujian uji t menunjukkan bahwa nilai signifikansi
variabel return on asset sebesar 0,046 lebih kecil dari 0,05 (0,046 < 0,05), maka artinya H0
ditolak dan H5 diterima. Arah koefisien positif mencerminkan bahwa variabel return on asset
berpengaruh positif dan signifikan terhadap nillai perusahaan pada perusahaan manufaktur
sub sektor kimia periode 2013-2018.

131
Kartiko dan Welas - Analisis Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Nilai Perusahaan…

Tabel 7
Hasil Uji t
Excluded Variablesa

Model Beta t Sig. Partial Collinearity Statistics


In Correlatio Tolera VIF Minimum
n nce Tolerance
-
LN_PP -.306b .132 -.277 .714 1.401 .714
1.551
X2_UP -.060b -.334 .741 -.062 .945 1.059 .945
1
-
LN_CR -.273b .202 -.235 .651 1.537 .651
1.305
LN_DER .266b 1.259 .218 .228 .639 1.564 .639
a. Dependent Variable: LN_PBV
b. Predictors in the Model: (Constant), LN_ROA

Berdasarkan tabel di atas dengan menggunakan metode stepwise terdapat


variabel yang dikeluarkan akibat tidak memiliki pengaruh yang signifikan, maka dapat
diuraikan sebagai berikut:
1. Hasil pengujian menunjukkan bahwa nilai signifikansi variabel pertumbuhan
penjualan sebesar 0,132 lebih besar dari 0,05 (0,132 > 0,05) maka artinya tidak
signifikan, maka H0 diterima dan H1 ditolak. Sehingga dalam hal ini dapat
dijelaskan bahwa variabel pertumbuhan penjualan tidak berpengaruh signifikan
terhadap nilai perusahaan.
2. Hasil pengujian menunjukkan bahwa nilai signifikansi variabel Ukuran perusahaan
sebesar 0,741 lebih besar dari 0,05 (0,741 > 0,05) maka artinya tidak signifikan,
maka H0 diterima dan H2 ditolak. Sehingga dalam hal ini dapat dijelaskan bahwa
variabel ukuran perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai
perusahaan.
3. Hasil pengujian menunjukkan bahwa nilai signifikansi variabel current ratio
sebesar 0,202 lebih besar dari 0,05 (0,202 > 0,05) maka artinya tidak signifikan,
maka H0 diterima dan H3 ditolak. Sehingga dalam hal ini dapat dijelaskan bahwa
variabel current ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan.
4. Hasil pengujian menunjukkan bahwa nilai signifikansi variabel debt to equity ratio
sebesar 0,214 lebih besar dari 0,05 (0,218 > 0,05) maka artinya tidak signifikan,

132
Jurnal Akuntansi dan Keuangan Vol. 9 No. 2 Oktober 2020 hal 121-138

maka H0 diterima dan H4 ditolak. Sehingga dalam hal ini dapat dijelaskan bahwa
variabel debt to equity ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai
perusahaan.

Uji F (Goodness of Fit)


Tabel 9
Uji F ANOVA

ANOVAa
Model Sum of Df Mean F Sig.
Squares Square
Regression 2.419 1 2.419 4.315 .046b
1 Residual 16.815 30 .560
Total 19.233 31
a. Dependent Variable: LN_PBV
b. Predictors: (Constant), LN_ROA

Hasil uji F pada tabel di atas dapat diketahui tingkat signifikan sebesar 0,046 <
0,05 maka model yang digunakan dalam penelitian layak dan dapat dipergunakan untuk
analisis berikutnya.

Interpretasi hasil Penelitian


Pertumbuhan Penjualan Terhadap Nilai Perusahaan
Hasil pengujian menunjukkan bahwa nilai signifikansi variabel pertumbuhan
penjualan sebesar 0,132 lebih besar dari 0,05 (0,132 > 0,05) maka artinya tidak, maka H 0
diterima dan H1 ditolak. Sehingga dalam hal ini dapat dijelaskan bahwa variabel
pertumbuhan penjualan tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Hal ini
mengindikasikan meningkatnya penjualan tidak mampu meningkatkan nilai perusahaan
karena pertumbuhan penjualan dilihat dari pendapatan perusahaan yang belum dikurangi
dengan biaya-biaya lainnya. Ketika perusahaan mengalami kenaikan penjualan, hal tersebut
belum tentu mengindikasikan bahwa laba juga akan meningkat dengan kata lain laba akan
menurun. Dengan menurunnya laba tersebut mengakibatkan tidak dapat meningkatkan
harga saham perusahaan.

133
Kartiko dan Welas - Analisis Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Nilai Perusahaan…

Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan


Hasil pengujian menunjukkan bahwa nilai signifikansi variabel Ukuran perusahaan
sebesar 0,741 lebih besar dari 0,05 (0,741 > 0,05) maka artinya tidak, maka H 0 diterima
dan H2 ditolak. Sehingga dalam hal ini dapat dijelaskan bahwa variabel ukuran perusahaan
tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Pada dasarnya ukuran perusahaan
yang meningkat menunjukkan ukuran perusahaan yang baik. Peningkatan yang terjadi
mengindikasikan bahwa perusahaan terus mengalami perkembangan usaha sehingga
menghasilkan laba yang tinggi. Namun perusahaan yang memiliki total aset yang besar
belum tentu memberikan keyakinan kepada investor dalam mengelola perusahaan agar
dapat meningkatkan nilai perusahaan. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang
dilakukan oleh Lumoly (2018) yang menyatakan ukuran perusahaan tidak berpengaruh
terhadap nilai perusahaan.

Current Ratio Terhadap Nilai Perusahaan


Hasil pengujian menunjukkan bahwa nilai signifikansi variabel current ratio sebesar
0,202 lebih besar dari 0,05 (0,202 > 0,05) maka artinya tidak signifikan, maka H0 diterima
dan H3 ditolak. Sehingga dalam hal ini dapat dijelaskan bahwa variabel current ratio tidak
berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
pengukuran current ratio yang tinggi, belum tentu kondisi perusahaan baik. Hal ini dapat
saja terjadi karena kas tidak digunakan dengan sebaik mungkin. Pada dasarnya likuiditas
merupakan kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya yang mana
tentu saja dapat meningkatkan nilai perusahaan karena nilai hutang yang sedikit namun
nilai likuiditas yang tinggi juga menunjukkan banyak dana perusahaan yang menganggur
yang pada akhirnya mengurangi kemampuan laba perusahaan. Hasil penelitian ini konsisten
dengan penelitian yang dilakukan oleh Lumoly (2018) yang menyatakan current ratio tidak
berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

134
Jurnal Akuntansi dan Keuangan Vol. 9 No. 2 Oktober 2020 hal 121-138

Debt To Equity Ratio Terhadap Nilai Perusahaan


Hasil pengujian menunjukkan bahwa nilai signifikansi variabel debt to equity ratio
sebesar 0,214 lebih besar dari 0,05 (0,218 > 0,05) maka artinya tidak signifikan, maka H 0
diterima dan H4 ditolak. Sehingga dalam hal ini dapat dijelaskan bahwa variabel debt to
equity ratio tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Artinya, tingkat modal sendiri
yang dijadikan jaminan utang perusahaan akan memberikan dampak pada kemampuannya
dalam menciptakan nilai bagi para pemegang saham yang tercermin dalam price to book
value. Kesenjangan ini terjadi karena meningkatnya beban bunga yang ditanggung
perusahaan sehingga berdampak pada berkurangnya keuntungan yang diterima pemegang
saham atau investor. Penurunan return atas investasi ini akan berdampak pada menurunnya
kepercayaan investor terhadap perusahaan karena setiap investor pasti menginginkan
return atas investasi yang tinggi. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang
dilakukan oleh Riny (2018) yang menyatakan bahwa DER tidak berpengaruh terhadap nilai
perusahaan.

Return On Asset Terhadap Nilai Perusahaan


Dalam Penelitian menunjukkan bahwa nilai signifikansi variabel return on asset
sebesar 0,046 lebih kecil dari 0,05 (0,046 < 0,05), maka artinya H0 ditolak dan H5 diterima.
Return on asset mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba dengan
menggunakan total aset (kekayaan) yang dimiliki perusahaan setelah disesuaikan dengan
biaya-biaya untuk mendanai aset tersebut. Prospek perusahaan yang baik akan
menunjukkan profitabilitas yang tinggi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ROA
memperlihatkan tingkat pengembalian investasi yang diberikan perusahaan dengan
mempergunakan seluruh asset yang dimiliki perusahaan. Return yang tinggi akan diminati
sahamnya oleh investor sehingga investor akan merespon positif dan nilai perusahaan akan
meningkat. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan Awulle et al.
(2018) yang menyatakan bahwa return on asset berpengaruh signifikan terhadap nilai
perusahaan.

KESIMPULAN
Berdasarkan penelitian ini diperoleh hasil yaitu Pertumbuhan penjualan tidak
berpengaruh terhadap nilai perusahaan pada perusahaan sub sektor kimia yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia periode 2013-2018. Ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap

135
Kartiko dan Welas - Analisis Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Nilai Perusahaan…

nilai perusahaan pada perusahaan sub sektor kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
periode 2013-2018. Current ratio tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan pada
perusahaan sub sektor kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2018.
Debt to equity ratio tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan pada perusahaan sub
sektor kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2018. Return on asset
berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan sub sektor kimia yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2018.

Implikasi Hasil Penelitian

Bagi perusahaan diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan


pertimbangan bagi perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia khususnya sub sektor
kimia agar terus berkembang dan memperhatikan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi
nilai perusahaan. Seperti return on asset. Perusahaan juga diharapkan untuk tetap
memperhatikan nilai pertumbuhan penjualan, ukuran perusahaan, current ratio dan debt
to equity ratio, karena pada penelitian ini tidak mempengaruhi nilai perusahaan. Dan bagi
Investor diharapkan bisa menjadi bahan pertimbangan untuk memilih perusahaan dalam
melakukan investasinya dalam jangka panjang maupun jangka pendek dengan melihat
prospek peusahaan yang dilihat dari faktor-faktor yang berpengaruh terhadap milai
perusahaan salah satunya return on asset.

Keterbatasan penelitian
Penelitian ini memiliki keterbatasan-keterbatasan yang dapat dijadikan bahan
pertimbangan bagi peneliti berikutnya agar dapat mendapati hasil yang lebih baik lagi.
Peneliti telah berusaha melakukan penelitian dengan optimal dan sebaik-baiknya, akan
tetapi dalam penelitian ini tetap memiliki keterbatasan- keterbatasan diantaranya sebagai
berikut:

1. Penelitian ini hanya menggunakan lima variabel independen yaitu: pertumbuhan


penjualan, ukuran perusahaan, current ratio, debt to equity ratio dan return on
asset. Sedangkan masih banyak variabel lain yang kemungkinan mempengaruhi
Nilai Perusahaan. Oleh karena itu, hasil penelitian tidak sepenuhnya dapat dijadikan
sebagai dasar pengambilan keputusan.

2. Sampel dalam penelitian ini hanya terbatas pada perusahaan sub sektor kimia yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2018.

136
Jurnal Akuntansi dan Keuangan Vol. 9 No. 2 Oktober 2020 hal 121-138

Saran
Adapun saran yang dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam menindak lanjuti hal-
hal yang berhubungan dengan penelitian sebagai berikut :

1. Diharapkan bagi peneliti selanjutnya yang akan melakukan penelitian dengan topik
yang sejenis disarankan untuk menambah variabel indepen lain sebagai faktor yang
mempengaruhi nilai perusahaan selain dari lima variabel independen yang digunakan
dalam penelitian ini yaitu pertumbuhan penjualan, ukuran perusahaan, current ratio,
debt to equity ratio dan return on asset yang masih belum dapat mencakup pengaruh
terhadap nilai perusahaan. Variabel lain selain lima variabel yang dapat
mempengaruhi nilai perusahaan antara lain adalah return on equity yang pernah
diteliti oleh Lumoly (2018) yang berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan.

2. Diharapkan bagi peneliti selanjutnya meneliti sektor lain selain sub sektor kimia
seperti sektor manufaktur sehingga jika meneliti perusahaan sektor lain yang populasi
dan sampel perusahaannya lebih banyak dapat menunjukkan hasil penelitian lebih
baik dari penelitian sebelumnya.

DAFTAR PUSTAKA

Awulle, Irma Desmi., dkk (2018). Pengaruh Profitabilitas Likuiditas Solvabilitas Dan
Kepemilikan Institusional Terhadap Nilai Perusahaan Food And Beverage Yang
Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2016. Hal. 1908 – 1917. ISSN 2303-
1174.

Brealey, R. A., Myers, S. C., & Marcus, A. J. (2015). Fundamentals of Corporate Finance.
New York: McGraw-Hill Education.

Fahmi, I. (2016). Pengantar Manajemen Keuangan Teori dan Soal Jawab . Bandung :
Alfabeta.

Gitman, L. J., & Zutter, C. J. (2015). Principles of Managerial Finance. United States of
America: Pearson Education Limited.

Hery. (2017). Kajian Riset Akuntansi Mengulas Berbagai Hasil Penelitian Terkini dalam
Bidang Akuntansi dan Keuangan . Jakarta: PT Grasindo .

Jariah A (2016) Likuiditas, Leverage, Profitabilitas Pengaruhnya Terhadap Nilai Perusahaan


Manufaktur Di Indonesia Melalui Kebijakan Dividen. Riset Akuntansi dan Keuangan
Indonesia, 1 (2), 2016.

Kasmir. (2016). Bank Dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta : PT RajaGrafindo Persada.

137
Kartiko dan Welas - Analisis Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Nilai Perusahaan…

_____ . (2018). Analisis Laporan Keuangan . Depok : PT RajaGrafindo Perada

Koh, A., Brigham, E. F., Ehrhardt, M. C., & Ang, S.-K. (2014). Financial Management : Theory
and Practice. Singapore: Cengage Learning Asia Pte Ltd.

Lumoly, selin., dkk (2018). Pengaruh Likuiditas, Ukuran Perusahaan Dan Profitabilitas
Terhadap Nilai Perusahaan (Studi pada Perusahaan Logam dan Sejenisnya yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia). Jurnal EMBA, Vol.6 No.3 Juli 2018, Hal. 1108 –
1117. ISSN 2303-1174

Nurminda A, Isynuwardhana D dan Nurbaiti A (2017) Penagruh Profitabilitas, Leverage, Dan


Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Pada Perusahaan Manufaktur
Sub Sektor Barang Dan Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode
2012-2015). E-Proceedin of management Vol.4, No.1 April 2017 | page 542 ISSN :
2355-9357.

Prastuti, N. K. R., & Sudiartha, I. G. M. (2016). Pengaruh Struktur Modal, Kebijakan Dividen,
dan Ukuran Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur.
E-Jurnal Manajemen Unud, 5(3), 1572– 1598.

Riny (2018). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Nilai Perusahaan Pada Perusahaan
Consumer Goods Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Volume 8 ISSN 2622-
6421.

138

Anda mungkin juga menyukai