Kitab Yesaya-Yeremia

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 14

Kitab Yesaya

Statistik kitab Yesaya : Kitab ini terdiri dari 66 pasal, 1292 ayat.
Kitab Yesaya adalah kumpulan perkataan nubuat dan pesan dari Nabi Yesaya, yang
merupakan suara Nabi yang berpengaruh pada pertengahan ke-2 abad ke-8 SM yang
kekacauan (Sekitar th. 740-700). Beberapa sastra Ibrani paling indah terdapat dalam kitab ini
dan bersamaan dengan paparan tegas serta blak-blakan mengenai otoritas Allah Israel yang
mahakuasa dan dapat dipercayai. Hill (2019; hlm. 516)
Kitab ini salah satu kitab terbesar dalam kanon Alkitab. Kitab ini sangat penting
seperti yang terlihat dari kenyataan bahwa tidak kurang dari 15 naskah kitab Yesaya terdapat
cara naskah-naskah Laut Mati. Kitab Yesaya sangat mempengaruhi pembaptis, Yesus tentu
saja para penulis baru yang memuat 411 kutipan dari kitab Yesaya. Banyak buku dan
panjangnya artikel-artikel mengenai kitab ini serta dalam kamus kamus Alkitab atau
ensiklopedia sangat menggarisbawahi kitab Yesaya. North (1962; hlm. 733)

Penulisan Kitab
Hampir seluruh ahli modern mengakui kebesaran Yesaya yakini suatu pandangan
yang berdasarkan keseluruhan kitabnya namun menyangkal bahwa dia saya sendiri sebagian
besar kitab termasuk pasal-pasal yang luar biasa hebat kedua kitab ini. Salah satu kelemahan
yang serius dari pandangan modern. Ini akan dipertahankan adalah hanya ada satu orang ya
saya yang keseluruhan kitab ini, walaupun itu tidak harus berarti bahwa dialah pengarang
atau penyunting akhirnya. Seorang tokoh yang luar biasa suatu karya dengan pengaruh yang
sebesar itu dan satu-satunya tokoh yang cocok dalam sejarah para nabi Yesaya. Lasor (2013;
hlm. 254)
Yesaya bin Amos adalah Seorang Yehuda. Ia seorang dari nabi-nabi Ibrani yang
terkenal. Seorang penyair, negarawan, serta ahli pidato. Yesaya seorang yang pemberani,
tidak takut, tulus hati, dan tidak gentar menghadapi seorang raja yang kejam walaupun
menyatakan kebenaran yang tidak disukai pendengarnya. Benson (2012; hlm.47)
Hanya sedikit ahli paham tradisional bahwa Yesaya penulis seluruh kitab yang
memakai namanya. Ahli-ahli yang lebih konvensional menerima adanya dua Kitab yang
ditulis oleh dua orang yang berbeda (Yes 1-39 dan 40-66); ahli-ahli berpandangan modern
menerima adanya 3 kitab (Yes 1-39; 40-55;56-66); dan ahli-ahli yang radikal menemukan 5
pengarang atau lebih. Mangan mempengaruhi proses kritis penglihatan dalam karangan ahli
Katolik Roma, yang dalam penelitian Alkitab bersifat lebih konservatif daripada ali-ali
Protestan. (Lasor (2013; hlm. 261).

Latar Belakang
Kitab Yesaya berlatar belakang pada pertengahan ke-2 dari abad ke-8 SM. Pada masa
itu kerajaan Neo-Asyur merupakan negara adikuasa pertama yang dikenal dalam sejarah.
Terdapat dua peristiwa utama (Pasal 1-39):
1. Penaklukan Israel oleh Raja Tiglat-Pileser III dari Asyur merupakan latar belakang
untuk pasal 7-12.
2. Penyerbuan Yehuda oleh Sanherib, raja Asyur, pada tahun 701 adalah akibat dari
keterlibatan Hizkia dalam koalisi anti-Asyur. Peristiwa ini mengakibatkan kehancuran
banyak kota berkubu di Israel.
Ini merupakan sebuah masa ketakutan dan ketidakpastian secara politik. Bangsa
Asyur melakukan teror terhadap penduduk Timur Dekat Kuno dengan suatu program
penaklukan secara agresif. Suatu negara dapat untuk menjadi negara takluk dengan
membayar upeti tahunan dan gerakan pasukan pembantu bagi kerajaan Asyur. Akan tetapi,
ketidaktaatan Apapun akan mendatangkan pengurangan teritorial dan meningkatkan
pengendalian Asyur terhadap pemerintahan.
Program pembuangan itu untuk sejarah nasionalisme ataupun identitas politik.
Sasarannya adalah asin orang-orang asing ke dalam sebuah kerajaan secara etnis dan politis
pada umumnya. Bagi umat Israel Hal itu merupakan masalah teologis. Mereka adalah umat
yang dipilih Kapan oleh Allah serta tinggal di negeri yang dijanjikan kepada mereka oleh
Allah. Kebijaksanaan kerajaan Asyur ancaman terhadap ciri khas Israel yang berkaitan
dengan perjanjian Allah. Hill (2019; hlm.518-519)

Garis Besar Alkitab


Garis Besar
I. Berbagai nubuat mengenai hukuman dan teguran (Yes 1:1-35:10)
A. Latar belakang nubuat Yesaya (Yes 1:1-31)
B. Berbagai nubuat Yesaya yang mula-mula (Yes 2:1-5:30)
1. Hari Tuhan (Yes 2:1-22)
2. Hukuman terhadap Yehuda dan Yerusalem (Yes 3:1-4:1)
3. Nubuat-nubuat tentang hukuman dan kemuliaan (Yes 4:2-6)
4. Perumpamaan tentang hukuman dan pembuangan Yehuda (Yes 5:1-
30)
C. Penyucian dan pengutusan Yesaya (Yes 6:1-13)
D. Berbagai nubuat Yesaya yang mula-mula tentang Mesias (Yes 7:1-12:6)
1. Tanda Imanuel (Yes 7:1-25)
2. Berbagai lambang tentang pelepasan oleh Mesias (Yes 8:1-9:6)
3. Berbagai nubuat tentang hukuman terhadap Israel (Kerajaan Utara)
dan Asyur (Yes 9:7-10:34)
4. Mesias dari keturunan Daud dan kerajaan-Nya (Yes 11:1-12:6)
E. Berbagai nubuat Yesaya tentang hukuman terhadap bangsa-bangsa (Yes 13:1-
23:18)
1. Terhadap Babel (Yes 13:1-14:23)
2. Terhadap Asyur (Yes 14:24-27)
3. Terhadap Filistea (Yes 14:28-32)
4. Terhadap Moab (Yes 15:1-16:14)
5. Terhadap Damsyik dan Efraim (Yes 17:1-14)
6. Terhadap Etiopia (Yes 18:1-7)
7. Terhadap Mesir (Yes 19:1-20:6)
8. Terhadap Babel (Nubuat Kedua) (Yes 21:1-10)
9. Terhadap Duma (Yes 21:11-12)
10. Terhadap Arabia (Yes 21:13-17)
11. Terhadap Yerusalem (Yes 22:1-25)
12. Terhadap Tirus dan Sidon (Yes 23:1-18)
F. Berbagai nubuat tentang akhir zaman (Yes 24:1-27:13)
G. Berbagai nubuat tentang celaka yang kait-mengait dengan harapan nubuat
akan keselamatan (Yes 28:1-35:10)
II. Sisipan sejarah mengenai Hizkia(Yes 36:1-39:8)
A. Pelepasan Hizkia dari Asyur (Yes 36:1-37:38)
B. Penyakit dan kesembuhan Hizkia (Yes 38:1-22)
C. Kesombongan Hizkia yang bodoh (Yes 39:1-8)
III. Berbagai nubuat tentang keselamatan dan pengharapan (Yes 40:1-66:24)
A. Berbagai janji yang menubuatkan pemulihan umat Allah (Yes 40:1-48:22)
1. Kemuliaan Tuhan dan hamba-Nya akan dinyatakan (Yes 40:1-42:25)
2. Pemulihan kaum sisa yang ditebus (Yes 43:1-45:25)
3. Pelajaran Iman bagi Yehuda ketika Allah menghukum Babel (Yes 46:1-48:22)
B. Berbagai janji yang menubuatkan Mesias, hamba yang Menderita (Yes 49:1-53:12)
1. Tugas dan ketaatan-Nya (Yes 49:1-50:11)
2. Dorongan dan nasihat-Nya untuk kaum sisa (Yes 51:1-52:12)
3. Penderitaan dan kematian-Nya yang mendamaikan (Yes 52:13-53:12)
C. Penyataan selanjutnya yang menubuatkan pemulihan dan penebusan (Yes 54:1-59:21)
D. Berbagai penglihatan yang menubuatkan masa depan Sion yang Mulia (Yes 60:1-
66:24)
1. Kemakmuran dan damai sejahtera Sion (Yes 60:1-22)
2. Pengurapan dan misi Mesias (Yes 61:1-11)
3. Syafaat yang bersifat mubuat untuk pemulihan dan kemuliaan Sion (Yes 62:1-
64:12)
4. Jawaban Allah yang memberi kemurahan dan akhir yang mulia (Yes 65:1-
66:24)

Tema
Perjanjian dan pemulihan
Kitab Yesaya mengingat bahwa setiap apa yang kita lakukan ada ganjarannya. Akan
tetapi setiap orang yang merendahkan diri serta mengakui dosanya dan berbalik daripada
dosa gang ia perbuat. Semuanya itu akan melepaskan mereka daripada ganjaran.
Monoteisme
 Nama-nama Anak-anak sebagai tanda.
Dalam Pasal 7-9 terdapat empat orang putra yang namanya mengandung arti penting
bagi nubuat. Mereka putra-putra Yesaya sendiri: -Syear Yasyub (bagian sisa itu akan
kembali, 7:3) dan Maher-Syalal-Hasy-Basb (dengan cepat menjarah, dengan tangkas
memperoleh rampasan; 8:1-3) – memiliki nama-nama seperti itu, dan demikian juga
Imanuel (Allah menyertai kita, 7:14; 8:8,10) dan Jati diri anak itu diperkenalkan
dakam 9:5. Dimana semua ini menyoroti agenda baik Allah dalam jangka pendek
maupun panjang bagi Israel.
 Sang Hamba
Terdapat empat bagian dalam kitab Yesaya yang di beri judul “Nyanyian Sang
Hamba,”, oleh karena, berbicara mengenai seorang hamba yang akan membantu
dalam pengenalan rencana-rencana Allah untuk Israel (42:1-7; 49:1-9; 50:4-11; 52:13;
53:12) serta 61:1-3 menunjukkan adanya persamaan dengan “Nyanyian Sang Hamab”
meskipun dengan sebutan “Hamba” tidak di pergunakan.
 Yang Mahakudus Allah Israel
Gelar untuk Alkah yang hampir secara khusus dipergunakan oleh Yesaya dakam
Perjanjian Lama adalah “Yang Mahakudus Allah Israel”. Gelar ini bukan hanya
menunjukkan bahwa Yesaya mengutamakan kekudusan Allah, tetapi juga
mencerminkan kitab itu terhadap keseriusan pelanggaran yang dilakukan Israel
terhadap kemahakudusan Allah.
 Penebus
Gelar ini dipakai dua belas kali dalam kitab Yesaya. Semua julukan itu terdapat pada
Pasal 40-60 (Yaitu: 41:14 ;43:14; 44:6,24; 47:4 ;48:17; 49:7,26 ;54:5 ,8; 59:20; 60:16;
63:16). Hal ini menjadikan Allah sebagai penebus sangat ditekankan pada kitab
Yesaya.
 Eskatologi
Eskatologi yang terdapat dalam Kitab Yesaya adalah eskatologi kerajaan. Penekanan
yang dimaksud adalah Allah akan memerintah, bertakhta (24:23; 33:22; 43:15; 44:6)
dan akan menjadi kebanggaan sisa umat Yehuda dan kemuliaan Yerusalem. Hill
(2019, hlm. 523-524)

Gaya Bahasa
Semua ahli mengakui, segala pandangan yang didasarkan pada kebebasan saja
bersifat tidak pasti. Gaya bahasa pengarang dapat bervariasi sesuai dengan mendengar,
suasana hati, umur, dan faktor-faktor lainnya. Banyak ahli sering mengakui bahwa
“pengarang yang dikenal” dari Yesaya 40-66 dengan sengaja berusaha meniru gaya yang
dipakai Yesaya dari Yerusalem. Pernyataan McKenzie (1968:hlm. XXI) memang tepat,
berdasarkan persamaan dalam kosakata dan pikiran, kami menyimpulkan bahwa Deutero-
Yesaya tidak hanya mengenal tulisan Yesaya dari Yerusalem, tetapi ia juga menganggap
dirinya sebagai penulis karyanya. Pengakuan McKenzie mengenai persamaan gaya bahasa
dan kosakata ini menarik secara khusus karena berpegang pada dua pengarang.
Demikian pula, bahasa bukanlah faktor yang dapat menentukan soal apakah ada
seorang “Trito-Yesaya”. Henshwa (1958: hlm. 256) memperhatikan bahwa gaya bahasa
dalam bagian itu kurang bagus dibandingkan dengan bagian lain, tetapi selanjutnya ia
menyatakan gaya bahasa pasal-pasal ini sangat menyerupai bahasa Deutero-Yesaya, seragam
seluruhnya, ada beberapa perikop yang gaya bahasa dipakai daripada yang lainnya. Lasor
(2013, hlm. 265)

Peristiwa Penting
 Penghukuman Allah (fas. 1-35)
 Peran Yesaya (fas. 36-39)
 Pembebasan dan pemulihan umat Allah (Fas. 40-66)

Gambaran Allah
Dalam Yesaya 40 : 1-49; 26 Tuhan digambarkan sebagai :
 Sang pencipta
 Sang pemberi kehidupan
 Sang perencana hari depan
 Allah dari perjanjian dari panggilan
 Satu-satunya juru selamat dan penebus

Tujuan dan Pesan


Kitab Yesaya disusun untuk menyorot sifat dipercayai dari Yahweh, Allah perjanjian
itu. Hal tersebut lihat pada antara tindakan-tindakan kedua raja yaitu Ahas dan Hizkia. Ahas
tidak percaya kepada Tuhan malahan meminta untuk membantu dia pada masa krisis politik.
Hal ini mengakibatkan pergantian krisis dengan krisis yang lain. Walaupun Hizkia pada
awalnya mengharapkan bantuan Mesir akan tetapi akhirnya ia mengandalkan Allah
dilepaskan secara luar biasa.
Ini merupakan pelajaran penting bagi umat Israel di pembuangan, yang dengan
peristiwa itu diberi dorongan untuk menghadapi krisis mereka dengan penuh percaya kepada
Allah. Berapa ucapan ahli secara tegas menekankan hal ini. Tujuan Seorang nabi adalah
menyampaikan perkataan yang diberikan Allah kepadanya untuk disampaikan. Sebagian
besar ucapan-ucapan ahli di bagian pertama kitab Yesaya berisi tuduhan dan hukuman akan
tetapi pada akhir kitab Yesaya berhubungan dengan pengampunan dan kelepasan dari Allah
serta kembali bangsa Israel. Hill (2019 hln. 519-560)

Ajaran Kitab
 Kekudusan (Yes 6:3)
Nama yang tertinggi untuk menyebutkan nama Allah “Yang Maha kudus, Allah
Israel” (10:20). Dengan ayat tersebut Yesaya bermaksud mengingatkan kepada
bangsa Israel bahwa mereka harus menjaga kekudusan-Nya itu.
 Allah sebagai Penyelamat
Nama Yesaya (Ibr. Yesya’yahu) yang berarti “Allah akan menyelamatkan” atau
“Allah adalah keselamatan”,
Dalam Ps. 1-39 disebutkan bahwa Allah yang menyelamatkan engkau.
Dalam Ps. 40-55 keselamatan juga merupakan pembebasan dari musuh dan penindas.
Dalam Ps. 56-66 keselamatan bergantung pada melakukan keadilan dan keberanian
(Yes. 56:1) dan sejajar dengan pembebasan serta keadilan.
 Allah sebagai penebus
Kata penebus dalam kitab Yesaya di ulang sebanyak 26 kali.
 Allah sebagai Bapa
Dalam Yesaya 63:16 dan Yesaya 64:8
 Allah sebagai penguasa tertinggi

Kitab Yeremia
Kitab Yesaya merupakan kitab ke-24 dalam perjanjian lama. Kitab ini memiliki 52
pasal.
Kitab Yeremia menempati lebih banyak tempat di Alkitab daripada kitab-kitab lainnya,
kepribadian Nabi Yeremia tidak tertandingi dengan yang lain-lainnya dalam perjanjian lama.
Ia seorang yang diutus oleh Allah pada masa kegelapan bangsa Israel dan menyatakan firman
Allah dengan mengorbankan dirinya yang besar selama lebih dari empat puluh tahun. Nabi
Yermia memberikan kepada kita pandangan-pandangan dari seorang nabi Allah yang
melayani dengan setia. Kesalehan dan integritasnya menonjol bagaikan mercusuar dalam
suatu generasi. (Hill (2019 hln. 530)

Penulisan Alkitab
Kitab Yeremia adalah satu dari beberapa kitab Perjanjian Lama yang memberikan informasi
tentang kepenulisannya. Pada tahun 650 SM, sesudah Yeremia bernubuat selama lebih dari
dari dua puluh tahun, Allah memerintahkan apa untuk mencatat perkataan nubuat ya (36:1-3).
Yeremia merupakan seorang ahli kitab, Barukh, menulis sementara ia mendekatkan
perkataannya (36:4). Ini dibacakan di hadapan raja, yang dihancurkannya tetapi salinannya
kedua dari gulungan itu dibuat (36:32). Bulungan dibuat sepertinya sangat mirip dengan apa
pelihara untuk kita pasal 1-25 kitab Yeremia, yang biasanya disebut bagian kitab 1. Ini
kirimnya disebut dengan kata ganti orang pertama. Dua Yeremia ditemukan dalam pasal 30-
31 (kitab 2) dan pasal 46-51 (kitab 3)

Latar Belakang
Panggilan Yeremia datang waktu yang sangat tragis. Yosia naik tahta pada usia 8 tahun tapi
ketika ia mencapai usia 28 tahun (628 SM). Dilaporkan bahwa ia bersihkan Yehuda lem dari
pengaruh penyembahan kafir. Panggilan Yeremia terjadi beberapa waktu sesudah itu, pada
tahun 627 SM, dia juga merupakan tahun raja asyur. Yang merupakan a besar terakhir Asyur.
Peristiwa itu menyebabkan Babilonia yang merdeka pada tahun berikutnya. Negara Babilonia
ini menjadi kerajaan yang akhirnya Jalan Yehuda dan Yerusalem sebagaimana dinyatakan
dalam firman Tuhan melalui Yeremia. Sebagai akibatnya, pada saat panggilan Yeremia
merupakan suatu masa pengharapan, karena pembaharuan rohani yang sedang berlangsung
dan juga merupakan masa bahaya Karena musuh yang baru mulai menampakan diri.
Harapan itu tak bertahan lama karena pembaruan oleh berakhir pada waktu dia dibunuh
dalam pertempuran melawan Mesir di daratan dekat Megido. 25 tahun yang masih sisa dari
Yehuda yang merdeka, putra putra usia hanya memerintah atas kerajaan yang di ambang
kehancuran. Sesudah Nia menggulingkan kerajaan Asyur, Yudha lagi berada dibawah kontrol
ketat dari sebuah kekasaran Timur.

Pada periode tersebut Yeremia terus-menerus umumkan firman Tuhan. Di samping


penghancuran kota dan Bait Suci, negara Yehuda juga dilumpuhkan karena dideportasi (597
SM).

Tujuan dan Pesan


Yeremia sebagai seorang nabi adalah sampaikan pesan yang Tuhan berikan kepadanya. Iya
membawa kembali bangsa itu kepada Tuhan dan untuk memperingatkan mereka akan akibat-
akibat yang akan mereka alami memutuskan melakukan yang sekarang. Tujuan tersebut
terdapat dalam berbagai nubuat Yeremia, tetapi juga memberitahukan sesuatu mengenai
pribadi Yeremia dan nasibnya sebagai nabi Allah yang dengan umat itu dan dengan Tuhan.
Tujuan dan pesan dari kitab ini dalam 1 ayat dalam panggilan Yeremia yaitu “ ketahuilah,
pada hari ini Aku mengangkat engkau atas bangsa-bangsa dan kerajaan-kerajaan untuk
mencabut dan merobohkan, untuk membinasakan dan meruntuhkan, untuk membangun dan
menanam (1:10).

Tema Kitab
Perjanjian dan pemulihan
¹. Kebijaksanaan Allah bangsa-bangsa
Dalam khotbah Yeremia di rumah Priuk, iya menerangkan mengenai kebijaksanaan Allah
dalam menangani bangsa-bangsa (18:7-11).
². Perjanjian Baru
Pengumuman perjanjian yang baru dalam 21 pada umumnya dianggap sebagai sumbangan
penting nabi Yeremia kepada teologi.
³. Nabi-nabi palsu
Suatu persoalan yang membuat dirinya sangat frustasi timbul dari kenyataan bahwa pesannya
bukan hanya membuat kan tentang tetapi ada tapi lain yang menyatakan bahwa mereka juga
juru bicara Allah yang menubuatkan kelepasan, damai sejahtera dan kemakmuran (14:11-
16;23:9-40;28:1-17).
Sastra
Lebih daripada semua nabi lainnya dalam Perjanjian Lama, cara mengungkapkan beraneka
ragam Bentuk sastra dan memperhatikan keterampilan yang mengagumkan. Dalam panduan
yang luar biasa antara bentuk dan isinya, puisi Yeremia memiliki kekuatan dan Simpati.
Berita harus disampaikan Yeremia : Kehancuran dan pengharapan, seruan pertobatan,
kekuatan akan pergumulan pribadi. Memang paling tepat diungkapkan dengan cara demikian.
Yeremia menggunakan model-model sastra yang sudah dikenal oleh para pendengarnya,
namun dengan panduan yang segar dan menarik memberikan daya hidup, semangat dan
ketegasan yang tidak ada taranya dalam Alkitab.

 Prosa

Kitab Yeremia prosa dan puisi saling disisipkan. Prosa tersebut memiliki beberapa bentuk :
1. Nubuat-nubuat berupa prosa (yer 7:1-8;11:1-17;17:19:27;18:1-12; 23:1-8)
Bentuk-bentuk ucapan tentang hukum, yang berisi tuduhan akan dosa-dosa, ancaman
hukuman, rumusan pembawa berita.
2. Pantun tentang keselamatan terkenal dari Yeremia dalam bentuk prosa, yaitu tentang
Perjanjian Baru. Dalam nubuat itu, yang terutama ditekankan adalah antara Perjanjian Lama
dibuat dalam waktu Israel keluar dari tanah Mesir dan perjanjian baru yang akan ditulis
dalam hati umat Allah (yer 31:31-34)
3. Tindakan-tindakan simbolis biasanya digambarkan dalam bentuk prosa ( Yer 13:1-11 ;
16:1-18; 19:1-15; 27:1-15). Cerita ini mempunyai bentuk sebagai berikut: Dia Tuhan
menerangkan maksud tindakan itu. Nubuat-nubuat yang diperagakan ini lebih daripada
gambar saja karena mengandung kuasa untuk melaksanakan apa yang dilambangkan.
4. Cerita-cerita sebagian besar kitab Yeremia. Panggilan nabi diceritakan dalam bentuk orang
pertama merupakan suatu autobiografi, Walaupun sebagian firman Allah terdapat dalam
bentuk puisi (Yer 1:4-19). Cerita tentang penderitaan Yeremia tangan imam pasyur
merupakan biografi (Yer 20:1-6), seperti juga cerita tentang pembakaran gulungan Barukh
oleh Yoyakim (Yer 36:1-32).
5. Cerita sejarah yang buka menceritakan riwayat hidup Jeremia melainkan Menceritakan
sejarah Yehuda, ditemukan dalam 39:1-18 ( kejatuhan Yerusalem) dan 52:2-24 ( rumah Allah
impian selanjutnya tentang pembuangan).

 Puisi
1. Ucapan Hakim sering dijumpai yang lebih bervariasi daripada yang ada dalam Kitab
Amos. (Yer 9:4)
2. kitab penghiburan ucapan-ucapan keselamatan yaitu janji-janji tentang harapan dan
pembebasan bagi Yehuda (Yer 30:12-17,18-22; 31:1-14,15-22).
3. Kirim ya kelihatannya menggunakan bentuk-bentuk sastra yang biasanya dihubungkan
dengan sastra hikmat (Yer 8:7).
4. Keluhan dalam bentuk seperti Mazmur adalah Bentuk sastra yang dipakai dalam
pengakuan Yeremia (17:14-18;19:19-23;20:7-12).
5. Kirim yang menyusuri sebagai bidang kehidupan Israel untuk memperoleh bahan-bahan
yang memperkaya berita. Seringkali bentuk ucapan memperkuat isinya. Rinciannya tidak
terlepas dari kehidupan mereka sehari-hari. Dari pengadilan pintu gerbang kota ia mengambil
bentuk tuduhan keras seperti dalam Yeremia 2:1-3.

Susunan kitab :
I Panggilan dan Berita Yeremia Fas. 1-18
II Yeremia menghadapi Pemimpin-pemimpin Yehuda 19 – 29
III Pengharapan akan Pemulihan 30-33
IV Keruntuhan Kerajaan Yehuda 34 – 39
V Pelayanan Yeremia sesudah keruntuhan Kerajaan 40 – 45
VI Nubuat-nubuat Tentang Bangsa-bangsa Kafir 46 51
VII Kesudahan Kerajaan Yehuda 52

Ringkasan kitab :

I Panggilan dan berita Yeremia (fas. 1 – 18)


Pembukaan kitab ini mencatat panggilan Tuhan kepada ‘Yeremia (1:1-19). Walaupun pada
waktu itu dia masih mudah dan kurang yakin akan kesanggupannya (1:6), namun dia diutus
untuk memberitakan hukuman Tuhan melalui bangsa Babel yang akan menimpa umat-Nya
(1:7-19). Berita pertama yang disampaikan oleh Yeremia (2:1 – 3:5) berpusat pada
kemurtadan Israel – umat Allah itu telah meninggalkan cintanya kepada Tuhan, melupakan
segala persediaan yang diadakan Tuhan baginya, berbuat zinah secara rohani dengan
mengikuti allah-allah lain, maka oleh karena semua itu sekarang mereka menanggung akibat-
akibatnya. Berita yang kedua (3:6-6:30) menegaskan bahwa hukuman yang sama dihadapi
juga oleh Yehuda umat itu belum menerapkan pelajaran dari kesalahan dan penghukuman
Israel (3:6-10). Baik Israel maupun Yehuda dipanggil untuk bertobat (3:11 – 4:2; 4:3-31),
tetapi karena kelalaiannya untuk bertobat dan keadaannya yang murtad Yerrusalem akan
diruntuhkan dan warganya diangkut ke dalam penawanan (Ş:1 – 6:30). Dalam beritanya yang
ketiga (7:1 – 10:25), pertama-tama Yeremia menyerang keyakinan orang Yahudi bahwa
adanya Bait Suci terus menerus terjamin dan juga menjamin keamanan bangsa itu. Dia
menunjukkan bahwa pengakuan iman melalui upacara-upacara lahiriah belum cukup, tetapi
harus disertai kehidupan moral yang patut. Kekejian-kekejian mereka (misalnya pengorbanan
anak-anak – 7:31), hanya dapat mengakibatkan hukuman (8:1-3). Kemudian Yeremia
menggambarkan keadaan umat yang tanpa harapan dan tanpa pertolongan itu (8:4 ;10:25),
dan bayangan itu menimbulkan pernyataan rasa sedih yang cukup dalam dari Yeremia sendiri
(8:18 – 9:22). Kedaulatan Allah dibandingkan dengan kesia-siaan penyembahan berhala dan
pengharapan Orang Yahudi dinyatakan tanpa dasar sama sekali (10:1-25). Selanjutnya,
Yeremia memperingatkan orang Yahudi bahwa perjanjian dengan Tuhan yang diadakan pada
zaman Musa masih berlaku dan mereka telah melanggarnya (11:1-17). Kecaman itu
menimbulkan suatu komplotan terhadap Yeremia (11:18-23) sehingga dia mengeluh karena
beratnya tugas yang diberikan Tuhan kepadanya (12:1-6). Dalam jawaban-Nya, Tuhan
menceritakan kesedihan-Nya sendiri atas keadaan
Umat-Nya (12:7-17). Melalui suatu selingan yang bersifat drama, Yeremia menggambarkan
perpisahan orang Yahudi dari tanah asal mereka ketika mereka diangkut ke dalam
pembuangan (13:1-27). Kemudian disampaikannya beberapa buah berita lagi yang kadang-
kadang juga berhubungan dengan peristiwa-peristiwa yang terjadi pada waktu itu (14:1 –
18:23). Semestinya menunjukkan bahwa hukuman Allah tidak mungkin dihindarkan. Pada
waktu tanah Yehuda mengalami musim kering, Tuhan memberitahukan kepada Yeremia
bahwa tidak gunanya dia berdoa bagi umatnya karena dosa mereka pada waktu yang lampau
terlalu besar (14:1 – 15:9). Berita tersebut menimbulkan keluhan Yeremia kepada Tuhan
yang kedua (15:10-18), yang dijawab oleh Tuhan dengan janji-janji bahwa jika dia setia
dalam pelayanannya maka Tuhan akan menyertai dan melepaskannya dari tangan lawan-
lawannya (15:19-21). Sekali lagi Yeremia menjadi kiasan hidup daripada hukuman yang akan
datang, melalui penolakannya untuk menikah supaya dia tidak mempunyai isteri dan anak-
anak yang harus ikut diangkut ke dalam pembuangan (16:1-21). Yehuda sudah begitu
berkeras dalam dosa sehingga dosa itu tidak dapat dihapuskan dan hukuman tidak dapat
dihindarkan dosa kelalaian untuk mengindahkan hari sabat disebutkan secara khusus (17:1-
27). Kedaulatan Allah dalam membangun dan meruntuhkan ditekankan melalui
perumpamaan tentang tukang periuk dan tanah liat yang dikerjakannya (18:1-23).
II Yeremia menghadapi pemimpin-pemimpin Yehuda (fas. 19 – 29)
Atas perintah Tuhan, Yeremia membeli buli-buli yang dibuat dari tanah lalu memecahkannya
di depan para pemimpin Yehuda sebagai kiasan hukuman dan penghancuran Tuhan yang
akan menimpa bangsa itu (19:1-15). Tindakan tersebut mendatangkan penganiayaan lagi bagi
Yeremia (20:1-6), sehingga sekali lagi dia mencurahkan isi hatinya kepada Allah dan
menyatakan perasaannya yang bercampuran kesedihan dan Iman (20:7-18). Ketika
Yerusalem dikepung oleh tentara Babel (th. 589 B.C.), Yeremia tidak memberi pengharapan
kepada raja Zedekia tetapi menasihatkan agar orang Yehuda menyerahkan diri saja kepada
orang Babel (21:1-10). Selanjutnya, Yeremia mencela dengan lebih keras para Pemimpin
Yehuda: para raja yang sudah melalaikan kewajiban mereka untuk menegakkan keadilan dan
kebenaran yang terwujud dalam perjanjian dengan Tuhan (21:11 – 22:30); para tua-tua yang
melalaikan tugas mereka untuk menggembalakan umat Allah, maka harus digan tikan oleh
Mesias (Tunas Daud) yang akan memerintah dengan bijaksana (23:1-8); para nabi dengan
nubuat mereka yang palsu, yang telah memimpin orang Yehuda menyimpang dari kehendak
Allah serta masuk dalam penyembahan berhala (23:9-40). Harapan akan keluputan diberikan
bagi mereka yang telah diangkut ke dalam pembuangan pada th 597 B.C., karena mereka
akan berpaling kepada Tuhan dengan segenap hati (24:1-7) – tetapi mereka yang masih
tinggal di tanah Yehuda akan menanggung pukulan yang terberat daripada hukuman Allah
(24:8-10). Kemudian Yeremia memberikan gambaran lengkap tentang peristiwa-peristiwa
yang akan terjadi: pembuangan orang Yehuda, keruntuhan Babel dan penghukuman terhadap
semua bangsa (25:1-38).

Bagian fas. 26 – 29 menceritakan beberapa peristiwa yang terjadi Berhubungan dengan


pelayanan Yeremia. Pada zaman pemerintahan raja Yoyakim (th. 609-597 B.C.), nyawa
Yeremia terancam karena pemberi-Taannya tentang kemusnahan Bait Suci (26:1-19),
sedangkan seorang nabiLain, Uria, memang dihukum mati oleh raja beserta para
pemimpinBangsa (26:20-24). Pada zaman pemerintahan Zedekia (th. 597-587 B.C.), Yeremia
melambangkan ketundukan Yehuda dan bangsa-bangsa lain Kepada Babel dengan memasang
sebuah kuk pada tengkuknya sendiri (27:1-11). Kepada Zedekia sendiri, Yeremia memberi
nasihat agar dia Jangan disesatkan oleh nabi-nabi palsu melainkan tunduk pada kekuaSaan
Babel yang tidak dapat dihindari (27:12-15). Kepada para imam, Dia memberitahukan bahwa
perlindungan dan keamanan tidak terdapat Pada Bait Syci yang akan dirobohkan (27:16-22).
Kepada para nabi dan Seluruh rakyat Yehuda, Yeremia menunjukkan bahaya daripada nubuat
Yang palsu (28:1-16). Dan kepada orang Yehuda yang telah mengalami Pembuangan ke
Babel, melalui sebuah surat Yeremia menasihatkan agar Mereka tidak mengharapkan
pembebasan segera, tetapi pemulihan keaDaan mereka pasti akan terjadi apabila mereka telah
berpaling kepada Tuhan (29:1-32).
III Pengharapan akan Pemulihan (fas. 30 – 33)
Sekali-sekali Yeremia telah memberikan sinar harapan tentang masa Depan orang Yahudi
(misalnya 12:15; 16:14-15; 23:1-8), tetapi sekarang Sifat beritanya beralih dari penghukuman
menjadi penghiburan yang berMaksud meyakinkan bahwa bangsa Yahudi tidak akan lenyap
sama Sekali. Pemulihan mereka dijanjikan (30:1-24) dan juga pembangunan Kembali negara
dan bangsa disertai kesukacitaan dan kemakmuran (31:1-28). Pada waktu itu, umat Allah
akan diperbaharui secara rohani Melalui suatu perjanjian baru dengan Tuhan (31:29-40).
Baru sebelum Yerusalem runtuh, Yeremia sekali lagi menasihati raja Zedekia untuk
menyerahkan diri kepada orang Babel yang sedang Mengepung kota itu – akibatnya, Yeremia
dipenjarakan (32:1-5). Sementara masih dipenjarakan, Yeremia membeli sebidang tanah
sebagai Bukti keyakinannya bahwa akhirnya Tuhan akan memulihkan umat-Nya Sehingga
setelah masa pembuangan mereka boleh pulang lagi ke tanah Asal (32:6-44). Kemudian dia
menerima firman lagi dari Tuhan yang Menegaskan pengembalian orang Yahudi ke Palestina
(33:1-8), Pemulihan tanah itu dalam keadaan makmur dan sejahtera (33:9-13), Dan
pemulihan pemerintahan oleh keturunan Daud dan pelayanan suci Oleh imamat Lewi, yaitu
melalui Mesias yang akan datang (33:14-26).
IV Keruntuhan Kerajaan Yehuda (fas. 34 — 39)
Berita Yeremia yang terakhir kepada raja Zedekia menubuatkan Penangkapan raja dan
kebinasaan kota Yerusalem (34:1-7), serta Penghukuman terhadap rakyat Yehuda karena
budak-budak tidak Dibebaskan sesuai dengan hukum Taurat (34:8-22). Pasal 35 dan 36
menCatat peristiwa-peristiwa yang terjadi pada zaman pemerintahan raja Yoyakim dan
seharusnya menyusul fasal 26. Ketaatan orang-orang Rekab dijunjung sebagai teladan yang
pada umumnya tidak dituruti oleh Orang Yehuda (35:1-19). Gulungan kitab Yeremia yang
pertama dibakar Oleh raja Yoyakim, maka dituliskan ulang oleh juru tulis Barukh dengan
Ditambahi bahan-bahan lain juga (36:1-32). Pemenjaraan Yeremia pada bagian terakhir masa
pemerintahan Zedekia (37:1 – 38:28) merupakan lanjutan dari akhir fas. 34.
Penawanan Yeremia merupakan lambang pembuangan dan penawanan Seluruh rakyat
Yehuda jika raja tidak mendengarkan nasihatnya agar Dia menyerahkan diri kepada orang
Babel. Tetapi kelalaian Zedekia Untuk melaksanakan nasihat itu mengakibatkan kejatuhan
Yerusalem Dan penawanan rakyatnya (39:1-10). Walaupun demikian, hamba-hamba Tuhan
yang setia (Yeremia dan Ebed-Melekh) mendapatkan perlindungan (39:11-18).
Pelayanan Yeremia sesudah Keruntuhan Kerajaan (fas. 40 – 45) Pelayanan Yeremia
seterusnya tertuju kepada sisa orang Yehuda yang Mula-mula masih tinggal di Yehuda tetapi
akhirnya mengungsi ke Mesir. Setelah kerajaan runtuh, daerah Yehuda mengalami kerisauan
intern Yang mencapai puncaknya dengan pembunuhan Gedalya yang telah Diangkat menjadi
gubernur atas wilayah itu (40:1 – 41:18). Yeremia Menasihatkan agar mereka tetap tinggal di
Yehuda daripada mengungsi Ke Mesir karena merasa takut akan orang Babel (42:1-22),
tetapi nasihat-Nya ditolak, mereka pergi ke Mesir dengan memaksa Yeremia sendiri Untuk
ikut juga (43:1-13). Di situ Yeremia tetap memberitakan Penghukuman Tuhan terhadap sisa
umat-Nya itu karena dosa penyembahan berhala masih mereka lakukan terus-menerus (44:1-
19). Sekali lagi Tuhan akan memakai Nebukadnezar, raja Babel, sebagai alat Penghukuman
pada waktu dia mengalahkan Mesir (43:10-11; 44:12-13). Berita Yeremia yang terakhir
kepada sisa orang Yehuda itu menegaskan Kepastian penghukuman yang hampir akan
melenyapkan mereka sama Sekali (44:20-30). Bagian ini berakhir dengan sebuah sisipan
yang berupa Catatan singkat tentang penghiburan Tuhan bagi juru tulis Barukh pada Waktu
gulungan kitab Yeremia yang pertama dibakar oleh raja Yoyakim (45:1-5).
VI Nubuat-nubuat Tentang Bangsa-bangsa Kafir (fas. 46 – 51)
Melalui nabi Yeremia, Tuhan sekarang menyampaikan berita Penghukuman bagi bangsa-
bangsa lain juga: Mesir (46:1-28, tetapi Perhatikanlah kata penghiburan bagi orang Israel
dalam ay. 27-28); Filistea (47:1-7); Moab (48:1-47); Amon (49:1-6); Edom (49:7-22);
DamSyik/Siria (49:23-27); orang Arab (49:28-33); Elam (49:34-39). Yang paling terakhir
ialah Babel, yang setelah dipakai oleh Tuhan sebagai alat Penghukuman terhadap bangsa-
bangsa lain juga akan dihukum karena Kecongkakannya (50:1 – 51:64). Pada waktu
kejatuhan Babel, umat Tuhan juga akan dipulihkan (misalnya 50:4-5, 17-20, 33-34; 51:5).
VII Kesudahan Kerajaan Yehuda (fas. 52)
Fasal ini merupakan lampiran yang mencatat kejatuhan kota Yerusalem, Penawanan raja
Zedekia dan rakyat Yehuda, dan perampasan segala Perkakas Bait Suci. Tetapi catatan
terakhir memberikan sinar harapan Dengan pemulihan keadaan raja Yoyakin (ditawan pada
th. 597 B.C.)

Oleh anak raja Nebukadnezar. (Bandingkan II Raja-raja 24 – 25.)

Ajaran:
 Allah – seperti Yesaya dan nabi-nabi yang lain, Yeremia memandang Allah sebagai
Pencipta dan Tuhan yang berdaulat baik di sorga maupun Di atas bumi (27:5; 23:23-
24; 5:22-24; 10:12-13). Maka Yeremia menolak Semua allah bangsa-bangsa lain yang
tidak berkuasa sama sekali (10:14-15; 14:22) dan yang tidak dapat menggagalkan
kehendak Allah (25:15-38; 27:6-8). Tuhan mengetahui hati manusia (17:5-10), dan
Dia adalah sumber Hidup bagi semua orang yang percaya kepada-Nya (2:13; 17:13).
Tuhan Bersifat sangat murah hati terhadapoma 431 1-3), tetapi Dia Menuntut ketaatan
dan kesetiaan 89 dari 114-15). Maka baik penyembahan berhala maupun upacara
pengorbanan yang kosong artinya dipandang oleh Yeremia sebagai hal-hal yang
dibenci Tuhan (6:20; 7:21-22, 30-31; 14:12; 19:5).
 Penyembahan berhala – sebetulnya hal ini menjadi beban terbesar dalam Nubuat-
nubuat Yeremia tentang penghukuman. Raja Manasye, kakek raja Yosia, sangat
mendorong perkembangan penyembahan berhala. Walaupun dosa itu ditindak secara
keras oleh raja Yosia, namun rupanya Sesudah kematiannya bangsa Israel sekali lagi
murtad (7:29-34).
 Percabulan – sesuatu yang sangat biasa pada zaman Yeremia (23:10-14), Dan
merupakan akibat yang sudah pasti dari hal penyembahan berhala. Orang yang
menyembah berhala sudah tidak takut lagi akan Tuhan dan Tidak lagi menghormati
hukum-Nya. Pelanggaran-pelanggaran susila Sudah biasa di antara para imam dan
nabi yang sebenarnya harus berusaha Untuk menghentikannya (5:30-31; 6:13-15;
14:14). Keadaan demikian menjadi sebabnya Yeremia sering mengatakan bahwa di
hadapan Tuhan Hukum moral lebih penting daripada hukum upacara atau peraturan
untuk persembahan korban. Dengan pandangan demikian juga dapat Dimengerti
mengapa Yeremia mencela penghormatan orang-orang Yehuda Terhadap tabut
perjanjian (3:16), hukum Taurat (31:31-32), hal sunat (4:4; 6:10; 9:26), Bait Suci
(7:4,10-11; 11:15; 17:3; 26:6,9,12; 27:16) dan hal Persembahan korban (6:20; 7:21-
22; 11:15; 14:12).
 Penghukuman – tentu saja berita bahwa Tuhan harus menghukum umat-Nya yang
kurang setia menjadi berita pokok dalam pelayanan Yeremia. Menurut pemberitaan
Yeremia hukuman atas Yehuda akan memakai berbagai macam bentuk, misalnya
masa kekeringan dan kelaparan (14:1-6) Dan penyerbuan oleh bangsa asing (1:13-16;
4:11-22; 5:15-19; 6:1-15; dsb.). Berita Yeremia dibuktikan benar pada waktu Allah
memakai tentara Babel Sebagai alat-Nya untuk menghukum bangsa Yehuda yang
sudah murtad (25:9; 52:1-30). Nubuat-nubuatnya tidak hanya terbatas pada Yehuda
saja, Melainkan seperti Yesaya dia juga menubuatkan penghukuman bangsa-bangsa di
sekeliling Yehuda – Mesir, Filistea, Moab, Amon, Edom dan Babel sendiri. Banyak di
antara nubuat-nubuat itu juga digenapi dalam Masa hidup Yeremia sendiri, oleh
tangan Nebukadnezar, raja Babel.

 Pengharapan walaupun Yeremia terus-menerus memberitakan Hukuman yang akan


datang, namun dia juga memberi keyakinan bahwa Masa pembuangan orang Yahudi
di Babel tidak untuk selama-lamanya (25:11; 29:10). Seperti nabi Amos dan nabi
Hosea, Yeremia percaya bahwa Masa pembuangan itu akan dipakai oleh Tuhan
sebagai disiplin untuk Memperbaiki bangsa Yahudi, tidak untuk menghancurkannya
sama sekali. Sejak keadaan menjadi semakin gelap, keyakinan Yeremia sendiri
menjadi semakin kuat (23:1-8; fas. 30 – 33), hingga dia memberanikan diri Untuk
membeli sebidang tanah sebagai tanda kepercayaannya bahwa orang Yahudi pasti
akan pulang dari pembuangan (32:1-15).
 Agama – Yeremia memberitahukan bahwa kepercayaannya kepada Bait Suci,
persembahan korban dan pelayanan imamat adalah sia-sia saja tanpa Disertai
perobahan hati (7:4-15,21-26). Pengetahuan tentang hukum Taurat Tidak berguna
tanpa ketaatan (2:8; 5:13,30-31; 8:8).
 Masa Depan yang Sempurna seperti Yesaya, nabi Yeremia melihat lebih Jauh
daripada pengembalian orang Yahudi dari masa pembuangan supaya Dapat hidup di
Palestina sekali lagi (30:17-22; 32:15,44; 33:9-13). Yeremia Melihat suatu masa di
mana semua bangsa akan dirajai oleh Mesias (23:5-6; 16:19; 3:17; 30:9).

Anda mungkin juga menyukai