Kitab Yesaya-Yeremia
Kitab Yesaya-Yeremia
Kitab Yesaya-Yeremia
Statistik kitab Yesaya : Kitab ini terdiri dari 66 pasal, 1292 ayat.
Kitab Yesaya adalah kumpulan perkataan nubuat dan pesan dari Nabi Yesaya, yang
merupakan suara Nabi yang berpengaruh pada pertengahan ke-2 abad ke-8 SM yang
kekacauan (Sekitar th. 740-700). Beberapa sastra Ibrani paling indah terdapat dalam kitab ini
dan bersamaan dengan paparan tegas serta blak-blakan mengenai otoritas Allah Israel yang
mahakuasa dan dapat dipercayai. Hill (2019; hlm. 516)
Kitab ini salah satu kitab terbesar dalam kanon Alkitab. Kitab ini sangat penting
seperti yang terlihat dari kenyataan bahwa tidak kurang dari 15 naskah kitab Yesaya terdapat
cara naskah-naskah Laut Mati. Kitab Yesaya sangat mempengaruhi pembaptis, Yesus tentu
saja para penulis baru yang memuat 411 kutipan dari kitab Yesaya. Banyak buku dan
panjangnya artikel-artikel mengenai kitab ini serta dalam kamus kamus Alkitab atau
ensiklopedia sangat menggarisbawahi kitab Yesaya. North (1962; hlm. 733)
Penulisan Kitab
Hampir seluruh ahli modern mengakui kebesaran Yesaya yakini suatu pandangan
yang berdasarkan keseluruhan kitabnya namun menyangkal bahwa dia saya sendiri sebagian
besar kitab termasuk pasal-pasal yang luar biasa hebat kedua kitab ini. Salah satu kelemahan
yang serius dari pandangan modern. Ini akan dipertahankan adalah hanya ada satu orang ya
saya yang keseluruhan kitab ini, walaupun itu tidak harus berarti bahwa dialah pengarang
atau penyunting akhirnya. Seorang tokoh yang luar biasa suatu karya dengan pengaruh yang
sebesar itu dan satu-satunya tokoh yang cocok dalam sejarah para nabi Yesaya. Lasor (2013;
hlm. 254)
Yesaya bin Amos adalah Seorang Yehuda. Ia seorang dari nabi-nabi Ibrani yang
terkenal. Seorang penyair, negarawan, serta ahli pidato. Yesaya seorang yang pemberani,
tidak takut, tulus hati, dan tidak gentar menghadapi seorang raja yang kejam walaupun
menyatakan kebenaran yang tidak disukai pendengarnya. Benson (2012; hlm.47)
Hanya sedikit ahli paham tradisional bahwa Yesaya penulis seluruh kitab yang
memakai namanya. Ahli-ahli yang lebih konvensional menerima adanya dua Kitab yang
ditulis oleh dua orang yang berbeda (Yes 1-39 dan 40-66); ahli-ahli berpandangan modern
menerima adanya 3 kitab (Yes 1-39; 40-55;56-66); dan ahli-ahli yang radikal menemukan 5
pengarang atau lebih. Mangan mempengaruhi proses kritis penglihatan dalam karangan ahli
Katolik Roma, yang dalam penelitian Alkitab bersifat lebih konservatif daripada ali-ali
Protestan. (Lasor (2013; hlm. 261).
Latar Belakang
Kitab Yesaya berlatar belakang pada pertengahan ke-2 dari abad ke-8 SM. Pada masa
itu kerajaan Neo-Asyur merupakan negara adikuasa pertama yang dikenal dalam sejarah.
Terdapat dua peristiwa utama (Pasal 1-39):
1. Penaklukan Israel oleh Raja Tiglat-Pileser III dari Asyur merupakan latar belakang
untuk pasal 7-12.
2. Penyerbuan Yehuda oleh Sanherib, raja Asyur, pada tahun 701 adalah akibat dari
keterlibatan Hizkia dalam koalisi anti-Asyur. Peristiwa ini mengakibatkan kehancuran
banyak kota berkubu di Israel.
Ini merupakan sebuah masa ketakutan dan ketidakpastian secara politik. Bangsa
Asyur melakukan teror terhadap penduduk Timur Dekat Kuno dengan suatu program
penaklukan secara agresif. Suatu negara dapat untuk menjadi negara takluk dengan
membayar upeti tahunan dan gerakan pasukan pembantu bagi kerajaan Asyur. Akan tetapi,
ketidaktaatan Apapun akan mendatangkan pengurangan teritorial dan meningkatkan
pengendalian Asyur terhadap pemerintahan.
Program pembuangan itu untuk sejarah nasionalisme ataupun identitas politik.
Sasarannya adalah asin orang-orang asing ke dalam sebuah kerajaan secara etnis dan politis
pada umumnya. Bagi umat Israel Hal itu merupakan masalah teologis. Mereka adalah umat
yang dipilih Kapan oleh Allah serta tinggal di negeri yang dijanjikan kepada mereka oleh
Allah. Kebijaksanaan kerajaan Asyur ancaman terhadap ciri khas Israel yang berkaitan
dengan perjanjian Allah. Hill (2019; hlm.518-519)
Tema
Perjanjian dan pemulihan
Kitab Yesaya mengingat bahwa setiap apa yang kita lakukan ada ganjarannya. Akan
tetapi setiap orang yang merendahkan diri serta mengakui dosanya dan berbalik daripada
dosa gang ia perbuat. Semuanya itu akan melepaskan mereka daripada ganjaran.
Monoteisme
Nama-nama Anak-anak sebagai tanda.
Dalam Pasal 7-9 terdapat empat orang putra yang namanya mengandung arti penting
bagi nubuat. Mereka putra-putra Yesaya sendiri: -Syear Yasyub (bagian sisa itu akan
kembali, 7:3) dan Maher-Syalal-Hasy-Basb (dengan cepat menjarah, dengan tangkas
memperoleh rampasan; 8:1-3) – memiliki nama-nama seperti itu, dan demikian juga
Imanuel (Allah menyertai kita, 7:14; 8:8,10) dan Jati diri anak itu diperkenalkan
dakam 9:5. Dimana semua ini menyoroti agenda baik Allah dalam jangka pendek
maupun panjang bagi Israel.
Sang Hamba
Terdapat empat bagian dalam kitab Yesaya yang di beri judul “Nyanyian Sang
Hamba,”, oleh karena, berbicara mengenai seorang hamba yang akan membantu
dalam pengenalan rencana-rencana Allah untuk Israel (42:1-7; 49:1-9; 50:4-11; 52:13;
53:12) serta 61:1-3 menunjukkan adanya persamaan dengan “Nyanyian Sang Hamab”
meskipun dengan sebutan “Hamba” tidak di pergunakan.
Yang Mahakudus Allah Israel
Gelar untuk Alkah yang hampir secara khusus dipergunakan oleh Yesaya dakam
Perjanjian Lama adalah “Yang Mahakudus Allah Israel”. Gelar ini bukan hanya
menunjukkan bahwa Yesaya mengutamakan kekudusan Allah, tetapi juga
mencerminkan kitab itu terhadap keseriusan pelanggaran yang dilakukan Israel
terhadap kemahakudusan Allah.
Penebus
Gelar ini dipakai dua belas kali dalam kitab Yesaya. Semua julukan itu terdapat pada
Pasal 40-60 (Yaitu: 41:14 ;43:14; 44:6,24; 47:4 ;48:17; 49:7,26 ;54:5 ,8; 59:20; 60:16;
63:16). Hal ini menjadikan Allah sebagai penebus sangat ditekankan pada kitab
Yesaya.
Eskatologi
Eskatologi yang terdapat dalam Kitab Yesaya adalah eskatologi kerajaan. Penekanan
yang dimaksud adalah Allah akan memerintah, bertakhta (24:23; 33:22; 43:15; 44:6)
dan akan menjadi kebanggaan sisa umat Yehuda dan kemuliaan Yerusalem. Hill
(2019, hlm. 523-524)
Gaya Bahasa
Semua ahli mengakui, segala pandangan yang didasarkan pada kebebasan saja
bersifat tidak pasti. Gaya bahasa pengarang dapat bervariasi sesuai dengan mendengar,
suasana hati, umur, dan faktor-faktor lainnya. Banyak ahli sering mengakui bahwa
“pengarang yang dikenal” dari Yesaya 40-66 dengan sengaja berusaha meniru gaya yang
dipakai Yesaya dari Yerusalem. Pernyataan McKenzie (1968:hlm. XXI) memang tepat,
berdasarkan persamaan dalam kosakata dan pikiran, kami menyimpulkan bahwa Deutero-
Yesaya tidak hanya mengenal tulisan Yesaya dari Yerusalem, tetapi ia juga menganggap
dirinya sebagai penulis karyanya. Pengakuan McKenzie mengenai persamaan gaya bahasa
dan kosakata ini menarik secara khusus karena berpegang pada dua pengarang.
Demikian pula, bahasa bukanlah faktor yang dapat menentukan soal apakah ada
seorang “Trito-Yesaya”. Henshwa (1958: hlm. 256) memperhatikan bahwa gaya bahasa
dalam bagian itu kurang bagus dibandingkan dengan bagian lain, tetapi selanjutnya ia
menyatakan gaya bahasa pasal-pasal ini sangat menyerupai bahasa Deutero-Yesaya, seragam
seluruhnya, ada beberapa perikop yang gaya bahasa dipakai daripada yang lainnya. Lasor
(2013, hlm. 265)
Peristiwa Penting
Penghukuman Allah (fas. 1-35)
Peran Yesaya (fas. 36-39)
Pembebasan dan pemulihan umat Allah (Fas. 40-66)
Gambaran Allah
Dalam Yesaya 40 : 1-49; 26 Tuhan digambarkan sebagai :
Sang pencipta
Sang pemberi kehidupan
Sang perencana hari depan
Allah dari perjanjian dari panggilan
Satu-satunya juru selamat dan penebus
Ajaran Kitab
Kekudusan (Yes 6:3)
Nama yang tertinggi untuk menyebutkan nama Allah “Yang Maha kudus, Allah
Israel” (10:20). Dengan ayat tersebut Yesaya bermaksud mengingatkan kepada
bangsa Israel bahwa mereka harus menjaga kekudusan-Nya itu.
Allah sebagai Penyelamat
Nama Yesaya (Ibr. Yesya’yahu) yang berarti “Allah akan menyelamatkan” atau
“Allah adalah keselamatan”,
Dalam Ps. 1-39 disebutkan bahwa Allah yang menyelamatkan engkau.
Dalam Ps. 40-55 keselamatan juga merupakan pembebasan dari musuh dan penindas.
Dalam Ps. 56-66 keselamatan bergantung pada melakukan keadilan dan keberanian
(Yes. 56:1) dan sejajar dengan pembebasan serta keadilan.
Allah sebagai penebus
Kata penebus dalam kitab Yesaya di ulang sebanyak 26 kali.
Allah sebagai Bapa
Dalam Yesaya 63:16 dan Yesaya 64:8
Allah sebagai penguasa tertinggi
Kitab Yeremia
Kitab Yesaya merupakan kitab ke-24 dalam perjanjian lama. Kitab ini memiliki 52
pasal.
Kitab Yeremia menempati lebih banyak tempat di Alkitab daripada kitab-kitab lainnya,
kepribadian Nabi Yeremia tidak tertandingi dengan yang lain-lainnya dalam perjanjian lama.
Ia seorang yang diutus oleh Allah pada masa kegelapan bangsa Israel dan menyatakan firman
Allah dengan mengorbankan dirinya yang besar selama lebih dari empat puluh tahun. Nabi
Yermia memberikan kepada kita pandangan-pandangan dari seorang nabi Allah yang
melayani dengan setia. Kesalehan dan integritasnya menonjol bagaikan mercusuar dalam
suatu generasi. (Hill (2019 hln. 530)
Penulisan Alkitab
Kitab Yeremia adalah satu dari beberapa kitab Perjanjian Lama yang memberikan informasi
tentang kepenulisannya. Pada tahun 650 SM, sesudah Yeremia bernubuat selama lebih dari
dari dua puluh tahun, Allah memerintahkan apa untuk mencatat perkataan nubuat ya (36:1-3).
Yeremia merupakan seorang ahli kitab, Barukh, menulis sementara ia mendekatkan
perkataannya (36:4). Ini dibacakan di hadapan raja, yang dihancurkannya tetapi salinannya
kedua dari gulungan itu dibuat (36:32). Bulungan dibuat sepertinya sangat mirip dengan apa
pelihara untuk kita pasal 1-25 kitab Yeremia, yang biasanya disebut bagian kitab 1. Ini
kirimnya disebut dengan kata ganti orang pertama. Dua Yeremia ditemukan dalam pasal 30-
31 (kitab 2) dan pasal 46-51 (kitab 3)
Latar Belakang
Panggilan Yeremia datang waktu yang sangat tragis. Yosia naik tahta pada usia 8 tahun tapi
ketika ia mencapai usia 28 tahun (628 SM). Dilaporkan bahwa ia bersihkan Yehuda lem dari
pengaruh penyembahan kafir. Panggilan Yeremia terjadi beberapa waktu sesudah itu, pada
tahun 627 SM, dia juga merupakan tahun raja asyur. Yang merupakan a besar terakhir Asyur.
Peristiwa itu menyebabkan Babilonia yang merdeka pada tahun berikutnya. Negara Babilonia
ini menjadi kerajaan yang akhirnya Jalan Yehuda dan Yerusalem sebagaimana dinyatakan
dalam firman Tuhan melalui Yeremia. Sebagai akibatnya, pada saat panggilan Yeremia
merupakan suatu masa pengharapan, karena pembaharuan rohani yang sedang berlangsung
dan juga merupakan masa bahaya Karena musuh yang baru mulai menampakan diri.
Harapan itu tak bertahan lama karena pembaruan oleh berakhir pada waktu dia dibunuh
dalam pertempuran melawan Mesir di daratan dekat Megido. 25 tahun yang masih sisa dari
Yehuda yang merdeka, putra putra usia hanya memerintah atas kerajaan yang di ambang
kehancuran. Sesudah Nia menggulingkan kerajaan Asyur, Yudha lagi berada dibawah kontrol
ketat dari sebuah kekasaran Timur.
Tema Kitab
Perjanjian dan pemulihan
¹. Kebijaksanaan Allah bangsa-bangsa
Dalam khotbah Yeremia di rumah Priuk, iya menerangkan mengenai kebijaksanaan Allah
dalam menangani bangsa-bangsa (18:7-11).
². Perjanjian Baru
Pengumuman perjanjian yang baru dalam 21 pada umumnya dianggap sebagai sumbangan
penting nabi Yeremia kepada teologi.
³. Nabi-nabi palsu
Suatu persoalan yang membuat dirinya sangat frustasi timbul dari kenyataan bahwa pesannya
bukan hanya membuat kan tentang tetapi ada tapi lain yang menyatakan bahwa mereka juga
juru bicara Allah yang menubuatkan kelepasan, damai sejahtera dan kemakmuran (14:11-
16;23:9-40;28:1-17).
Sastra
Lebih daripada semua nabi lainnya dalam Perjanjian Lama, cara mengungkapkan beraneka
ragam Bentuk sastra dan memperhatikan keterampilan yang mengagumkan. Dalam panduan
yang luar biasa antara bentuk dan isinya, puisi Yeremia memiliki kekuatan dan Simpati.
Berita harus disampaikan Yeremia : Kehancuran dan pengharapan, seruan pertobatan,
kekuatan akan pergumulan pribadi. Memang paling tepat diungkapkan dengan cara demikian.
Yeremia menggunakan model-model sastra yang sudah dikenal oleh para pendengarnya,
namun dengan panduan yang segar dan menarik memberikan daya hidup, semangat dan
ketegasan yang tidak ada taranya dalam Alkitab.
Prosa
Kitab Yeremia prosa dan puisi saling disisipkan. Prosa tersebut memiliki beberapa bentuk :
1. Nubuat-nubuat berupa prosa (yer 7:1-8;11:1-17;17:19:27;18:1-12; 23:1-8)
Bentuk-bentuk ucapan tentang hukum, yang berisi tuduhan akan dosa-dosa, ancaman
hukuman, rumusan pembawa berita.
2. Pantun tentang keselamatan terkenal dari Yeremia dalam bentuk prosa, yaitu tentang
Perjanjian Baru. Dalam nubuat itu, yang terutama ditekankan adalah antara Perjanjian Lama
dibuat dalam waktu Israel keluar dari tanah Mesir dan perjanjian baru yang akan ditulis
dalam hati umat Allah (yer 31:31-34)
3. Tindakan-tindakan simbolis biasanya digambarkan dalam bentuk prosa ( Yer 13:1-11 ;
16:1-18; 19:1-15; 27:1-15). Cerita ini mempunyai bentuk sebagai berikut: Dia Tuhan
menerangkan maksud tindakan itu. Nubuat-nubuat yang diperagakan ini lebih daripada
gambar saja karena mengandung kuasa untuk melaksanakan apa yang dilambangkan.
4. Cerita-cerita sebagian besar kitab Yeremia. Panggilan nabi diceritakan dalam bentuk orang
pertama merupakan suatu autobiografi, Walaupun sebagian firman Allah terdapat dalam
bentuk puisi (Yer 1:4-19). Cerita tentang penderitaan Yeremia tangan imam pasyur
merupakan biografi (Yer 20:1-6), seperti juga cerita tentang pembakaran gulungan Barukh
oleh Yoyakim (Yer 36:1-32).
5. Cerita sejarah yang buka menceritakan riwayat hidup Jeremia melainkan Menceritakan
sejarah Yehuda, ditemukan dalam 39:1-18 ( kejatuhan Yerusalem) dan 52:2-24 ( rumah Allah
impian selanjutnya tentang pembuangan).
Puisi
1. Ucapan Hakim sering dijumpai yang lebih bervariasi daripada yang ada dalam Kitab
Amos. (Yer 9:4)
2. kitab penghiburan ucapan-ucapan keselamatan yaitu janji-janji tentang harapan dan
pembebasan bagi Yehuda (Yer 30:12-17,18-22; 31:1-14,15-22).
3. Kirim ya kelihatannya menggunakan bentuk-bentuk sastra yang biasanya dihubungkan
dengan sastra hikmat (Yer 8:7).
4. Keluhan dalam bentuk seperti Mazmur adalah Bentuk sastra yang dipakai dalam
pengakuan Yeremia (17:14-18;19:19-23;20:7-12).
5. Kirim yang menyusuri sebagai bidang kehidupan Israel untuk memperoleh bahan-bahan
yang memperkaya berita. Seringkali bentuk ucapan memperkuat isinya. Rinciannya tidak
terlepas dari kehidupan mereka sehari-hari. Dari pengadilan pintu gerbang kota ia mengambil
bentuk tuduhan keras seperti dalam Yeremia 2:1-3.
Susunan kitab :
I Panggilan dan Berita Yeremia Fas. 1-18
II Yeremia menghadapi Pemimpin-pemimpin Yehuda 19 – 29
III Pengharapan akan Pemulihan 30-33
IV Keruntuhan Kerajaan Yehuda 34 – 39
V Pelayanan Yeremia sesudah keruntuhan Kerajaan 40 – 45
VI Nubuat-nubuat Tentang Bangsa-bangsa Kafir 46 51
VII Kesudahan Kerajaan Yehuda 52
Ringkasan kitab :
Ajaran:
Allah – seperti Yesaya dan nabi-nabi yang lain, Yeremia memandang Allah sebagai
Pencipta dan Tuhan yang berdaulat baik di sorga maupun Di atas bumi (27:5; 23:23-
24; 5:22-24; 10:12-13). Maka Yeremia menolak Semua allah bangsa-bangsa lain yang
tidak berkuasa sama sekali (10:14-15; 14:22) dan yang tidak dapat menggagalkan
kehendak Allah (25:15-38; 27:6-8). Tuhan mengetahui hati manusia (17:5-10), dan
Dia adalah sumber Hidup bagi semua orang yang percaya kepada-Nya (2:13; 17:13).
Tuhan Bersifat sangat murah hati terhadapoma 431 1-3), tetapi Dia Menuntut ketaatan
dan kesetiaan 89 dari 114-15). Maka baik penyembahan berhala maupun upacara
pengorbanan yang kosong artinya dipandang oleh Yeremia sebagai hal-hal yang
dibenci Tuhan (6:20; 7:21-22, 30-31; 14:12; 19:5).
Penyembahan berhala – sebetulnya hal ini menjadi beban terbesar dalam Nubuat-
nubuat Yeremia tentang penghukuman. Raja Manasye, kakek raja Yosia, sangat
mendorong perkembangan penyembahan berhala. Walaupun dosa itu ditindak secara
keras oleh raja Yosia, namun rupanya Sesudah kematiannya bangsa Israel sekali lagi
murtad (7:29-34).
Percabulan – sesuatu yang sangat biasa pada zaman Yeremia (23:10-14), Dan
merupakan akibat yang sudah pasti dari hal penyembahan berhala. Orang yang
menyembah berhala sudah tidak takut lagi akan Tuhan dan Tidak lagi menghormati
hukum-Nya. Pelanggaran-pelanggaran susila Sudah biasa di antara para imam dan
nabi yang sebenarnya harus berusaha Untuk menghentikannya (5:30-31; 6:13-15;
14:14). Keadaan demikian menjadi sebabnya Yeremia sering mengatakan bahwa di
hadapan Tuhan Hukum moral lebih penting daripada hukum upacara atau peraturan
untuk persembahan korban. Dengan pandangan demikian juga dapat Dimengerti
mengapa Yeremia mencela penghormatan orang-orang Yehuda Terhadap tabut
perjanjian (3:16), hukum Taurat (31:31-32), hal sunat (4:4; 6:10; 9:26), Bait Suci
(7:4,10-11; 11:15; 17:3; 26:6,9,12; 27:16) dan hal Persembahan korban (6:20; 7:21-
22; 11:15; 14:12).
Penghukuman – tentu saja berita bahwa Tuhan harus menghukum umat-Nya yang
kurang setia menjadi berita pokok dalam pelayanan Yeremia. Menurut pemberitaan
Yeremia hukuman atas Yehuda akan memakai berbagai macam bentuk, misalnya
masa kekeringan dan kelaparan (14:1-6) Dan penyerbuan oleh bangsa asing (1:13-16;
4:11-22; 5:15-19; 6:1-15; dsb.). Berita Yeremia dibuktikan benar pada waktu Allah
memakai tentara Babel Sebagai alat-Nya untuk menghukum bangsa Yehuda yang
sudah murtad (25:9; 52:1-30). Nubuat-nubuatnya tidak hanya terbatas pada Yehuda
saja, Melainkan seperti Yesaya dia juga menubuatkan penghukuman bangsa-bangsa di
sekeliling Yehuda – Mesir, Filistea, Moab, Amon, Edom dan Babel sendiri. Banyak di
antara nubuat-nubuat itu juga digenapi dalam Masa hidup Yeremia sendiri, oleh
tangan Nebukadnezar, raja Babel.