1 PB

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 7

Laporan Kasus

Massage effleurage terhadap fatigue pada pasien kanker di ruang Rajawali


3A RSUP Dr. Kariadi

Sheila Destika Rachmawati1, Tri Hartiti1


1 Program Studi Pendidikan Profesi Ners, Universitas Muhammadiyah Semarang, Indonesia

Informasi Artikel Abstrak


Riwayat Artikel: Fatigue pasien dengan kanker berpengaruh pada kondisi umum pasien
• Submit 31 Agustus 2023 yang dapat menyebabkan pembatalan atau penundaan proses terapi.
• Diterima 21 Juli 2024 Fatigue dapat diatasi dengan memberikan intervensi nonfarmakologis
• Diterbitkan 23 Juli 2024 untuk menurunkan tingkat fatigue pada pasien kanker yaitu
dengan massage effleurage. Tujuan dari studi kasus ini adalah untuk
Kata kunci: mengetahui pengaruh terapi massage effleurage terhadap fatigue pada
Kanker; Fatigue; Massage pasien kanker. Desain studi ini deskriptif berdasarkan pendekatan
effleurage asuhan keperawatan. Subyek terdiri dari dua pasien kanker yang
menjalani kemoterapi, dan pasien tersebut mengalami fatigue. Lembar
observasi yang berisi usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan dan
kelelahan digunakan sebagai alat pengumpulan data. Alat ukur yang
digunakan adalah Brief Fatigue Inventory (BFI), dimana
derajat fatigue diukur dua kali sebelum massage effleurage dan
kemudian pada hari terakhir massage effleurage. Hasil studi ini dapat
dilakukan pada pasien kanker dengan fatigue, karena
menunjukan massage effleurage dapat menurunkan tingkat fatigue
pada kedua pasien. Massage effleurage dapat menurunkan fatigue yang
mana dengan tindakan tersebut dapat merangsang saraf parasimpatik
ke otak untuk mengalirkan gelombang alfa dan kontraksi otot
mengeluarkan hormone serotine sehingga menciptakan rileks akan
membuat tubuh lelah menjadi bugar.

PENDAHULUAN dokter dapat memutuskan bersama untuk


operasi, terapi radiasi, terapi hormon atau
Kasus kanker di Indonesia naik menjadi kemoterapi (Suddarth & Brunner, 2018).
396.914 kasus dan 234.511 orang Kemoterapi adalah pengobatan yang
meninggal pada tahun 2020, dan menggunakan obat khusus untuk
diperkirakan jumlah ini akan terus membunuh sel kanker. Obat kemoterapi
meningkat tanpa adanya tindakan dapat diberikan melalui suntikan, diminum
pencegahan dan pengobatan kanker sebagai pil atau sirup, atau dioleskan ke
(Kemenkes RI, 2023). Terdapat 2,11% kulit sebagai krim. Regimen kemoterapi
penderita kanker khususnya di Jawa yang biasanya digunakan pada pasien
Tengah sebanyak 132.565 orang kanker adalah kemoterapi neoadjuvant,
(Kemenkes RI, 2018). Dalam pengobatan kemoterapi adjuvant dan kemoterapi
kanker payudara, perkembangan metastase paliatif (Silaen, 2019).
sel kanker pada organ lain diobati atau
dicegah, terdapat berbagai pilihan Kemoterapi memiliki efek samping seperti
pengobatan kanker payudara, pasien dan kerontokan rambut dan disfungsi sumsum

Corresponding author:
Sheila Destika Rachmawati
[email protected]
Ners Muda, Vol 5 No 2, Juli 2024
e-ISSN: 2723-8067
DOI: https://doi.org/10.26714/nm.v5i2.13072
Ners Muda, Vol 5 No 2, Juli 2024/ page 147-153 148
Sheila Destika Rachmawati - Massage effleurage terhadap fatigue pada pasien kanker di ruang Rajawali 3A RSUP Dr.
Kariadi

tulang, terutama penurunan hemoglobin, METODE


trombosit dan sel darah putih, yang
melemahkan tubuh dan menyebabkan Studi ini menggunakan desain studi kasus
kelelahan. Efek samping kemoterapi (Yanto, 2023). Pendekatan yang
tergantung pada tingkat keparahan dipergunakan dalam studi ini adalah
kemoterapi, seperti jenis obat kemoterapi, pendekatan asuhan keperawatan mulai dari
kondisi tubuh dan berat badan pasien, usia, pengkajian, penegakan diagnosa
kondisi dan psikologi (Khairani, S., Keban, S. keperawatan, intervensi, implementasi dan
A., & Afrianty, 2019). Penelitian evaluasi (Yanto et al., 2022). Stusi ini
sebelumnya, kemoterapi memiliki beberapa berfokus pada pengukuran fatigue pada
efek samping, biasanya pasien kanker yang pasien kanker.
mendapat kemoterapi merasa lelah (Dwi et
al., 2015). Pada penelitian lain, pasien Subyek studi kasus ini adalah dua pasien
kanker sangat sensitif terhadap kelelahan kanker. Inklusi pasien pada studi kasus
akibat kelelahan fisik dan mental akibat dengan kriteria pasien kanker yang
proses pengobatan yang lama seperti menerima kemoterapi dan bersedia
kemoterapi yang terus menerus (Nugroho, menjadi responden. Kriteria eksklusi dalam
S. et al., 2017). studi kasus ini adalah pasien kanker dengan
cedera kaki seperti edema, dan pasien yang
Fatigue pada pasien kanker dapat menjadi memilih untuk tidak bersedia menjadi
masalah yang perlu mendapat perhatian responden.
dalam kehidupan pasien kanker. Kondisi
tersebut dapat mempengaruhi suasana hati, Alat pengumpulan data berupa formulir
aktivitas sehari-hari, hubungan sosial, daya observasi yang meliputi nama, jenis
tahan pengobatan kanker dan kualitas kelamin, usia dan pendidikan, serta skala
hidup individu (Hurai Rufina, 2019). fatigue. Alat ukur yang digunakan untuk
Fatigue adalah kondisi subyektif dimana mengukur skala fatigue yaitu dengan BFI
perasaan lelah terus-menerus dikaitkan (Brief Fatigue Inventory) yang mana
dengan kanker atau pengobatannya kuisioner ini memiliki sembilan item,
(Amelia, 2022). dengan item diukur pada 0-10 skala
penilaian numerik. Tiga item dengan
Terapi yang dapat dilakukan untuk keparahan fatigue dengan kategori: 0= tidak
menurunkan fatigue salah satunya adalah fatigue, 10= sever fatigue. Enam item yang
massage. Massage digunakan untuk telah menganggu askek kehidupan selama
mengurangi fatigue adalah massage 24 jam terkahir meliputi kegiatan umum,
Effleurage. Effleurage adalah teknik suasana hati, kemampuan berjalan,
pemijatan yang menggunakan telapak pekerjaan harian, hubungan dengan orang
tangan tubuh berulang kali dengan arah lain, dan kenikmatan hidup. Interpretasi
putaran yang lembut, bertujuan untuk pengukuran dengan skore 1-39 (fatigue
meningkatkan sirkulasi dan meningkatkan ringan), skore 40-69 ( fatigue sedang), dan
relaksasi fisik dan mental (Handayani et al., skore 70-90 (fatigue berat) (Center,
2011; Paseno et al., 2019). 1997);(Hurai Rufina, 2019).

Tujuan dari studi kasus ini adalah untuk Pengukuran fatigue dengan BFI dilakukan 2
mengetahui pengaruh terapi massage kali pada saat pre dan post, yaitu pre setelah
effleurage terhadap fatigue pada pasien mendapatkan persetujuan dan post
kanker. dilakukan pada hari terakhir setelah
dilakukan massage effleurage. Proses studi
kasus ini dilakukan dengan massage

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Ners Muda, Vol 5 No 2, Juli 2024/ page 147-153 149
Sheila Destika Rachmawati - Massage effleurage terhadap fatigue pada pasien kanker di ruang Rajawali 3A RSUP Dr.
Kariadi

effleurage selama 10 menit pada kedua responden mengalami penurunan


ekstermitas bawah 2 kali sehari dalam 2 yang mulanya fatigue sedang menjadi
minggu. fatigue ringan.

Studi kasus ini dalam melakukan penerapan Tabel 1


massage effleurage tetap memperhatikan Hasil evaluasi Massage Effleurage
Responden Fatigue*
etik penelitian yaitu, merahasiakan
Pre-test Post-test
identitas pasien, memberikan infomend Pasien 1 43 38
consent, dan lembar persetujuan tindakan Pasien 2 42 36
kepada responden. *Keterangan
1. Fatigue ringan = 1-39
HASIL 2. Fatigue sedang = 40-69
3. Fatigue berat = 70-90

Hasil studi kasus ini didapatkan responden


Hasil Studi kasus setelah dilakukan Massage
2 pasien dengan kanker payudara, berjenis
effleurage pada pasien dari pre-test fatigue
kelamin perempuan dan berpendidikan
sedang, kemudian post-test menjadi fatigue
terakhir SMA, Pada pasien 1 dengan usia 69
ringan.
tahun, pasien 2 dengan usia 45 tahun.
Kedua responden mengalami hal yang sama
Hasil implemetasi massage effleurage pada
yaitu fatigue yang ditandai dengan pasien
studi kasus ini, berdasarkan grafik line
mengatakan lemas dan tidak bertenaga,
diatas didapatkan adanya penurunan skor
Pasien mengatakan lelah dengan proses
fatigue pada pasien 1 sebanyak 5, dari skor
pengobatan yang panjang, belum kunjung
48 dengan fatigue sedang menjadi 38
sembuh, banyak aktivitas yang sekarang
dengan fatigue ringan. Pada pasien 2
tidak bisa dilakukan sendiri karena tubuh
mengalami penurunan skor fatigue
lemas,
sebanyak 6, dari skor 42 fatigue sedang
menjadi 36 fatigue ringan.
Diagnosa prioritas adalah kelelahan.
Kelelahan, juga dikenal sebagai fatigue,
adalah perasaan sangat lelah yang terus-
menerus, yang tidak berarti apa-apa selain
istirahat. Pasien kanker sangat rentan
mengalami fatigue akibat kelelahan fisik
dan mental akibat proses pengobatan yang
lama seperti kemoterapi yang terus
menerus.

Hasil dari intervensi dan implementasi


Massage Effleurage terhadap fatigue pada
pasien kanker selama 2 minggu dapat
dilihat pada tabel 1.

Berdasarkan tabel 1 diatas bahwa pada pre-


test, kedua responden mengelami fatigue
pada tingkat sedang, kemudian post-test,

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Ners Muda, Vol 5 No 2, Juli 2024/ page 147-153 150
Sheila Destika Rachmawati - Massage effleurage terhadap fatigue pada pasien kanker di ruang Rajawali 3A RSUP Dr.
Kariadi

44 43

42


40
38 38
Skor

38
36
36

34

32
Pre-test Post-test
Pasien 1 43 38
Pasien 2 38 36

Gambar 1
Hasil evaluasi Massage effleurage

PEMBAHASAN 2021). Keletihan atau faitugue yang terjadi


pada pasien kanker disebabkan oleh efek
Subjek pada studi kasus merupakan pasien samping dari proses pengobatan yang
dengan penyakit yang sama yaitu kanker cukup lama, seperti halnya pada saat
payudara. Kanker merupakan penyakit kemoterapi. Gejala paling umum dialami
yang disebabkan oleh pertumbuhan sel pasien digambarkan sebagai perasaan lelah
yang tidak normal pada jaringan tubuh. atau kelelahan fisik yang bersifat emosional
Pengobatan pasien kanker memerlukan dan atau kognitif serta mengganggu
proses yang panjang dan salah satu aktivitas fisik (Fabi et al., 2020; Putri et al.,
pengobatan yang diterima pasien kanker 2021).
adalah kemoterapi. Jenis kemoterapi yang
biasa digunakan pada pasien kanker Hasil studi kasusini memunjukan bahwa
payudara antara lain kemoterapi kedua pasien mengalami kelelahan yang
neoadjuvant, kemoterapi adjuvant dan diukur dengan Brief Fatigue Inventory (BFI).
kemoterapi paliatif (Silaen, 2019). Efek Intervensi pada pasien I dan II adalah
samping kemoterapi tergantung dari berat mengurangi kelelahan pada pasien kanker
ringannya banyak hal, seperti jenis obat melalui massage effleurage. Massage
kemoterapi, kondisi tubuh, berat badan, effleurage adalah teknik pijat yang
usia, kondisi dan psikologi pasien (Khairani, melibatkan gosokan lembut berulang dan
S., Keban, S. A., & Afrianty, 2019). Pada perawatan yang ditargetkan pada
penelitian sebelumnya, pasien kanker permukaan tubuh dengan arah melingkar
sangat rentan mengalami kelelahan akibat (Paseno et al., 2019). Manfaat massage
kelelahan fisik dan mental akibat proses effleurage ditujukan untuk meningkatkan
terapi yang lama seperti kemoterapi sirkulasi dan meningkatkan relaksasi fisik
(Nugroho, S. et al., 2017). dan mental (Amin et al., 2021).

Penegakan diagnosa utama adalah Hasil studi kasus ini didapatkan bahwa
kelelahan yang diliputi oleh tanda dan adanya penurunan skor fatigue pada kedua
gejala mayor serta minor (PPNI, 2016). pasien kanke, yang mulanya fatigue sedang
Perasaan lelah sepanjang waktu, tidak ada menjadi fatigue ringan setelah dilakukan
yang lebih baik dari istirahat, sering disebut massage effleurage. Hal ini sesuai dengan
sebagai kelelahan atau fatigue (Putri et al., penelitian sebelumnya bahwa massage

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Ners Muda, Vol 5 No 2, Juli 2024/ page 147-153 151
Sheila Destika Rachmawati - Massage effleurage terhadap fatigue pada pasien kanker di ruang Rajawali 3A RSUP Dr.
Kariadi

effleurage merupakan teknik yang dapat ringannya banyak hal, seperti jenis obat
memanipulasi rangsangan, ekonomis dan kemoterapi, kondisi tubuh, berat badan,
efektif dalam mengurangi fatigue pada usia, kondisi dan psikologi pasien (Khairani,
pasien kanker yang menjalani kemoterapi S., Keban, S. A., & Afrianty, 2019). Pada
(Hurai Rufina, 2019). Peneliti sebelumnya penelitian sebelumnya, pasien kanker
juga mengatakan bahwa terdapat pengaruh sangat rentan mengalami kelelahan akibat
foot massage dengan teknik effleurage pada kelelahan fisik dan mental akibat proses
pasien kanker (Amelia, 2022). Mekanisme terapi yang lama seperti kemoterapi
massage dengan mengaktifkan saraf (Nugroho, S. et al., 2017).
parasimpatis kemudian mengirimkan
sinyal ke otak dan mengedarkan gelombang Penegakan diagnosa utama adalah
alfa di otak dimana gelombang alfa di otak kelelahan yang diliputi oleh tanda dan
seseorang membantu mengendalikan emosi gejala mayor serta minor (PPNI, 2016).
dan menimbulkan perasaan rileks Perasaan lelah sepanjang waktu, tidak ada
kemudian membantu kontraksi otot, Bahan yang lebih baik dari istirahat, sering disebut
kimia otak yang mengeluarkan hormon sebagai kelelahan atau fatigue (Putri et al.,
serotonin untuk merangsang rasa nyaman, 2021). Keletihan atau faitugue yang terjadi
dan rileks dengan rangsangan tersebut pada pasien kanker disebabkan oleh efek
membuat tubuh yang lelah menjadi lebih samping dari proses pengobatan yang
kuat (Afianti & Mardhiyah, 2017; Amelia, cukup lama, seperti halnya pada saat
2022). kemoterapi. Gejala paling umum dialami
pasien digambarkan sebagai perasaan lelah
Hasil dari studi kasus ini bahwa kedua atau kelelahan fisik yang bersifat emosional
pasien tersebut memikili perbedaan dan atau kognitif serta mengganggu
karakteristik pada usia, untuk pasien 1 aktivitas fisik (Fabi et al., 2020; Putri et al.,
berusia 69 tahun dan pasien 2 berusia 45 2021).
tahun, Berdasarkan hal tersebut pada
pasien 1 dengan usia 69 memiliki skor Hasil studi kasusini memunjukan bahwa
tingkat fatigue yang lebih tinggi dari pasien kedua pasien mengalami kelelahan yang
2. Penelitian sebelumnya dikatakan bahwa diukur dengan Brief Fatigue Inventory (BFI).
usia merupakan salah satu faktor penyebab Intervensi pada pasien I dan II adalah
kelelahan pada pasien kemoterapi. mengurangi kelelahan pada pasien kanker
disfungsi yang lebih parah (Limpawattana melalui massage effleurage. Massage
et al., 2019; Menga et al., 2021). effleurage adalah teknik pijat yang
melibatkan gosokan lembut berulang dan
Subjek pada studi kasus merupakan pasien perawatan yang ditargetkan pada
dengan penyakit yang sama yaitu kanker permukaan tubuh dengan arah melingkar
payudara. Kanker merupakan penyakit (Paseno et al., 2019). Manfaat massage
yang disebabkan oleh pertumbuhan sel effleurage ditujukan untuk meningkatkan
yang tidak normal pada jaringan tubuh. sirkulasi dan meningkatkan relaksasi fisik
Pengobatan pasien kanker memerlukan dan mental (Amin et al., 2021).
proses yang panjang dan salah satu
pengobatan yang diterima pasien kanker Hasil studi kasus ini didapatkan bahwa
adalah kemoterapi. Jenis kemoterapi yang adanya penurunan skor fatigue pada kedua
biasa digunakan pada pasien kanker pasien kanke, yang mulanya fatigue sedang
payudara antara lain kemoterapi menjadi fatigue ringan setelah dilakukan
neoadjuvant, kemoterapi adjuvant dan massage effleurage. Hal ini sesuai dengan
kemoterapi paliatif (Silaen, 2019). Efek penelitian sebelumnya bahwa massage
samping kemoterapi tergantung dari berat effleurage merupakan teknik yang dapat

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Ners Muda, Vol 5 No 2, Juli 2024/ page 147-153 152
Sheila Destika Rachmawati - Massage effleurage terhadap fatigue pada pasien kanker di ruang Rajawali 3A RSUP Dr.
Kariadi

memanipulasi rangsangan, ekonomis dan nyaman dan rileks, sehingga dapat


efektif dalam mengurangi fatigue pada membuat tubuh yang lelah menjadi bugar.
pasien kanker yang menjalani kemoterapi
(Hurai Rufina, 2019). Peneliti sebelumnya UCAPAN TERIMAKASIH
juga mengatakan bahwa terdapat pengaruh
foot massage dengan teknik effleurage pada Penulis mengucapkan terima kasih kepada
pasien kanker (Amelia, 2022). Mekanisme semua pihak yang telah membantu dalam
massage dengan mengaktifkan saraf penyusunan karya ilmiah akhir ners ini,
parasimpatis kemudian mengirimkan terutama para pembimbing, penguji dan
sinyal ke otak dan mengedarkan gelombang rekan seprofesi serta Rumah Sakit Pusat Dr.
alfa di otak dimana gelombang alfa di otak Kariadi Semarang yang telah memberikan
seseorang membantu mengendalikan emosi kesempatan untuk belajar sehingga
dan menimbulkan perasaan rileks penyusunan karya ilmiah ini berhasil sesuai
kemudian membantu kontraksi otot, Bahan dengan tujuan yang telah ditetapkan.
kimia otak yang mengeluarkan hormon
serotonin untuk merangsang rasa nyaman, REFERENSI
dan rileks dengan rangsangan tersebut
membuat tubuh yang lelah menjadi lebih Afianti, N., & Mardhiyah, A. (2017). Pengaruh Foot
kuat (Afianti & Mardhiyah, 2017; Amelia, Massage terhadap Kualitas Tidur Pasien di
Ruang ICU. Jurnal Keperawatan Padjadjaran,
2022). 5(1), 86–97.
https://doi.org/10.24198/jkp.v5n1.10
Hasil dari studi kasus ini bahwa kedua
Amelia, W. dkk. (2022). Pengaruh Foot Massage
pasien tersebut memikili perbedaan terhadap Fatigue pada Pasien Kanker
karakteristik pada usia, untuk pasien 1 Payudara yang Menjalani Kemoterapi. Jurnal
berusia 69 tahun dan pasien 2 berusia 45 Keperawatan Muhammadiyah, 7(1), 3–6.
tahun, Berdasarkan hal tersebut pada Amin, M., Jaya, H., Qainitah Ulipia Harahap, A.,
pasien 1 dengan usia 69 memiliki skor Kesehatan Kemenkes Palembang, P., & Selatan,
tingkat fatigue yang lebih tinggi dari pasien S. (2021). Teknik Massage Effleurage Untuk
2. Penelitian sebelumnya dikatakan bahwa Mengurangi Nyeri Melahirkan Kala I Di Rumah
Sakit Swasta Palembang. Jurnal Keperawatan
usia merupakan salah satu faktor penyebab Merdeka (JKM), 1(2), 224–231.
kelelahan pada pasien kemoterapi.
Center, T. U. of T. M. D. A. C. (1997).
disfungsi yang lebih parah (Limpawattana
Brief_Fatigue_Inventory_Format. 1997.
et al., 2019; Menga et al., 2021).
Dwi, W., Huda, N., & Utami, G. T. (2015). Studi
fenomenologi: pengalaman pasien kanker
SIMPULAN stadium lanjut yang menjalani kemoterapi.
2(2).
Hasil studi kasus didapatkakan bahwa
Fabi, A., Bhargava, R., Fatigoni, S., Guglielmo, M.,
adanya pengaruh massage effleurage Horneber, M., Roila, F., & Ripamonti, C. I.
terhadap penurunan fatigue pada pasien (2020). Cancer-Related Fatigue: ESMO Clinical
kanker. Maka dari itu massage effleurage Practice Guidelines for diagnosis and
dapat dijadikan altenatif terapi treatment. Annals of Oncology, 31(6), 713–723.
nonfarmakologi untuk menurunkan fatigue Handayani, R., Winarni, & Sadiyanto. (2011).
pada pasien kanker, yang mana dengan Pengaruh Massage Effleurage Terhadap
terapi massage effleurage mampu Pengurangan Intensitas Nyeri Persalinan Kala I
Fase Aktif pada Primipara di RSIA Bundav Arif
mengaktifkan saraf parasimpatik yang Purwokerto Tahun 2011. Jurnal Kebidanan,
mengirimkan sinyal ke otak, mengedarkan 5(1), 8.
gelombang alfa serta mengeluarkan
Hurai Rufina. (2019). Efektivitas Massage Effleurage
hormon serotonin untuk merangsang rasa Terhadap Fatigue Pasien Kanker Di Rsud Abdul

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Ners Muda, Vol 5 No 2, Juli 2024/ page 147-153 153
Sheila Destika Rachmawati - Massage effleurage terhadap fatigue pada pasien kanker di ruang Rajawali 3A RSUP Dr.
Kariadi

Wahab Sjahranie Samarinda. Jurnal PPNI. (2016). Standar Diagnosis Keperawatan


Keperawatan Dirgahayu, 1(2), 55–63. Indonesia. PPNI.
Kemenkes RI. (2018). Laporan Nasional RISKESDAS Putri, I. M., Nelwati, N., & Huriani, E. (2021).
2018. Kementrian Kesehatan RI, 1–582. Gambaran Rerata Kelelahan pada Pasien
Kanker yang Menjalani Kemoterapi. Jurnal
Kemenkes RI. (2023). Peringatan hari kanker
Keperawatan Silampari, 5(1), 390–395.
sedunia tahun 2023. 3–5.
https://doi.org/10.31539/jks.v5i1.3059
Khairani, S., Keban, S. A., & Afrianty, M. (2019).
Silaen, H. (2019). Pengaruh Pemberian Konseling
Evaluasi Efek Samping Obat Kemoterapi
Dengan Tingkat Kecemasan Pada Pasien
terhadap Quality of Life (QoL) Pasien Kanker
Pemasangan Chemoport Yang Menjalani
Payudara di Rumah Sakit X Jakarta.
Kemoterapi Di Rumah Sakit Kota Medan. Jurnal
Limpawattana, P., Wirasorn, K., Sookprasert, A., S., K., Keperawatan Priority, 2(1), 86–92.
Titapun, A., & Luvira, V. (2019). Frailty
Suddarth, & Brunner. (2018). Buku Ajar
syndrome in biliary tract cancer patients:
Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8. EGC.
Prevalence and associated factors. Asian Pacific
Journal of Cancer Prevention, 20(5). Yanto, A. (2023). Analisis Data Penelitian
Keperawatan Untuk Tingkat Dasar dan Lanjut.
Menga, M. K., Lilianty, E., & Irwan, A. M. (2021).
In A. Yanto (Ed.), Unimus Press (1st ed., Vol. 1).
Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Fatigue
Unimus Press.
Pada Pasien Kanker Dengan Kemoterapi :
https://unimuspress.unimus.ac.id/index.php/
Literatur Review. Jurnal Ilmiah Perawat
unimus/catalog/book/80
Manado (Juiperdo), 8(02), 47–64.
https://doi.org/10.47718/jpd.v8i02.1235 Yanto, A., Mariyam, M., & Alfiyanti, D. (2022). Buku
Panduan Penulisan Karya Ilmiah Akhir Ners
Nugroho, S., T., Anggorowati, & Johan, A. (2017).
(Singlecase and Multicase Design) Edisi 2. In A.
Kualitas tidur dan fatigue pada klien cancer.
Yanto (Ed.), Unimus Press (2nd ed., Vol. 1).
Adi Husada Nursing Journal, 3(1), 88–92.
Unimus Press.
Paseno, M., Situngkir, R., & Pongantung, H. (2019).
Massage Counter Pressure Dan Massage
Effleurage Efektif Mengurangi Nyeri Persalinan
Kala 1. Juiperdo, 7(1), 20–31.

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

Anda mungkin juga menyukai