Kelompok 2 BisPar "Permintaan Dan Produk-Produk Pariwisata"

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 32

PERMINTAAN

PARIWISATA DAN
PRODUK-PRODUK
PARIWISATA
KELOMPOK 3
ANGGOTA KELOMPOK
ANGELINA GERUNGAN MACQUINN LUMOLOS DIONY J MANGAMBE
210611040003 210611040010 210611040014

GITA SARI DEMALIO CHELYN WEOL


210611040015 210611040026

MICHAEL BOLUNG SHANIA NELWAN PASKALIA LIOW


210611040033 210611040041 210611040037
SIFAT PERMINTAAN
PARIWISATA
Pariwisata merupakan suatu jenis
usaha yang memiliki nilai ekonomi,
dikatakan demikian karena pariwisata
adalah sebagai suatu proses yang
dapat menciptakan nilai tambah
terhadap barang dan jasa sebagai
satu kesatuan produk yang nyata (real
goods) ataupun yang berupa jasa–
jasa (service) yang dihasilkan melalui
proses produksi.
FAKTOR-FAKTOR UTAMA DAN FAKTOR LAIN
YANG MEMENGARUHI PERMINTAAN
PARIWISATA YAITU :
1. Harga
2. Pendapatan
3. Sosial Budaya
4. Sosial dan Politik
5. Intensitas Keluarga
6. Harga Barang Substitusi
7. Harga Barang Komplementer
1. Harga
Harga yang tinggi pada suatu daerah tujuan wisata akan
memberikan imbas atau timbal balik pada wisatawan yang
akan bepergian, sehingga permintaan wisatapun akan
berkurang begitu pula sebaliknya.

2. Pendapatan

Apabila pendapatan suatu negara tinggi, kecendrungan


untuk memilih daerah tujuan wisata sebagai tempat
berlibur akan semakin tinggi dan bisa jadi calon wisatawan
membuat sebuah usaha pada daerah tujuan wisata jika
dianggap menguntungkan.
3. Sosial Budaya
Adanya sosial budaya yang unik dan bercirikan atau berbeda dari
apa yang ada di negara calon wisata berasal maka, peningkatan
permintaan terhadap wisata akan tinggi hal ini akan membuat
sebuah keingintahuan dan penggalian pengetahuan sebagai
khasanah kekayaan pola pikir budaya wisatawan.
.
4. Sosial dan Politik
Dampak sosial politik belum terlihat apabila keadaan
daerah tujuan wisata dalamsituasi aman dan tenteram, tetapi
apabila hal tersebut berseberangan dengan kenyataan, maka
sosial politik akan sangat terasa dampak dan pengaruhnya
terhadap permintaan.
5. Intensitas Keluarga
Banyak atau sedikitnya keluarga juga berperan serta dalam
permintaan wisata halini dapat diratifikasi, jumlah keluarga yang
banyak maka keinginan untuk berlibur dari salah satu keluarga
tersebut akan semakin besar, hal ini dapat dilihat dari kepentingan
wisata itu sendiri.
.
6. Harga Barang Substitusi
Barang-barang pengganti misalkan sebagai pengganti DTW yang
dijadikan cadangan dalam berwisata seperti, Bali sebagai tujuan wisata
utama di Indonesia, akibat suatu dan lain hal Bali tidak dapat
memberikan kemampuan dalam memenuhi syarat-syarat daerah
tujuanwisata sehingga secara tidak langsung wisatawan akan mengubah
tujuannya ke daerah terdekat seperti Malaysia dan Singapura.
7. Harga Barang Komplementer

Merupakan sebuah barang yang saling membantu atau


dengan kata lain barang komplementer adalah barang yang
saling melengkapi, apabila dikaitkan dengan pariwisata
barang komplementer ini sebagai objek wisata yang saling
melengkapi dengan objek wisatalainnya.
Perilaku konsumen adalah proses dan
aktivitas ketika seseorang berhubungan

PERILAKU dengan pencarian, pemilihan, pembelian,


penggunaan, serta pengevaluasian
KONSUMEN produk dan jasa demi memenuhi
kebutuhan dan keinginan.
DALAM Konsumen adalah seseorang yang
PARIWISATA menggunakan barang atau jasa.
Konsumen diasumsikan memiliki formasi
atau pengetahuan yang sempurna
berkaitan dengan keputusan
konsumsinya.
WUJUD DARI KONSUMEN

1. Personal Consumer
Konsumen ini membeli atau menggunakan barang atau
jasa untuk penggunaannya sendiri.

2. Organizational Consumer

Konsumen ini membeli atau menggunakan barang atau


jasa untuk memenuhi kebutuhan dan menjalankan
organisasi tersebut.
WUJUD DARI KONSUMEN
Terdapat beberapa faktor yang memengaruhi perilaku
konsumen yang harus dicermati olehseorang pengusaha,
antar lain:
a) Faktor lingkungan yang melingkupi konsumen

b) Perlunya pengusaha memperhatikan sumberdaya


konsumen
C) Situasi psychologis yang melingkupi saat peluncuran
produk dan jasa kepada costumer
d) pandangan agama atas produk dan jasa yang diluncurkan.
Perilaku konsumen pariwisata dapat
dikelompokkan menjadi beberapa tipologi sebagai dasar
dari aspek
sosilogi pengambilan keputusan oleh pelaku
pariwisatauntuk
memilah konsumennya agar dapat memberikan
pelayanan yang
sesuai dengan harapan konsumen.
Informasi tentang kebutuhan riil wisatawan sangat
berhubungan dengan perilaku konsumen, danmerupakan informasi
penting bagi pengelola pariwisata dalam melakukan pengembangan
pariwisata agar sesuai dengan segmentasi wisatawan. Perilaku
konsumen melekat pada tipologi konsumenpariwisata, dan juga
adalah gambaran dari gaya hidup wisatawan yang berdampak
pada
aktivitas wisatawan pada daerah tujuan wisata yang dikunjunginya.
BATASAN- Hermann V. Schuralard (1910), yang
dimaksud kepariwisataan disini adalah
BATASAN sejumlah kegiatan,terutama yang ada
DALAM kaitannya dengan perekonomian yang
secara langsung berhubungan dengan
PERMINTAAN masuknya, adanya pendiaman dan
PARIWISATA bergeraknya orang-orang asing keluar
masuk kota, daerah atau negara.
E. Guyer Freuler, merumuskan pengertian
pariwisata dengan memberi batasan
BATASAN- sebagai berikut: "Pariwisata dalam

BATASAN pengertian modern merupakan fenomena


dari zaman sekarang yang didasarkan 59
DALAM atas kebutuhan akan kesehatan dan
pergantian hawa, penilaian yang sadar dan
PERMINTAAN menumbuhkan (cinta) terhadap keindahan
PARIWISATA alam dan pada khususnya disebabkan oleh
bertambahnya pergaulan berbagai bangsa
dan kelas masyarakat manusia sebagai
hasil perkembangan perniagaan, industri,
perdagangan serta penyempurnaan alat-
alat pengangkutan".
Prof. K. Kraft (1942) mengemukakan
BATASAN- batasan yang lebih bersifat teknis sebagai
BATASAN berikut: keseluruhan dari gejala-gejala
yang ditimbulkan oleh perjalanan dan
DALAM pendiaman orang-orang asing serta
PERMINTAAN penyediaan tempat tinggal sementara,

PARIWISATA asalkan pendiaman itu tidak tinggal


menetap dan tidak
memperolehpenghasilan dari aktifitas
yang bersifat sementara itu
BEBERAPA FAKTOR PENTING DALAM
PEMBERIAN BATASAN SUATU DEFINISI
PARIWISATA,YAITU:
Perjalanan dilakukan
sementara waktu
Perjalanan itu dilakukan dari
satu tempat ke tempat lainnya

Perjalanan itu walaupun apa


bentuknya, harus dikaitkan dengan
pertamasyaan atau rekreasi
Orang yang melakukan perjalanan
tersebut tidak mencari nafkah
ditempat yang dikunjunginya dan
semata-mata sebagai konsumen
ditempat tersebut.
VARIABEL-VARIABEL YANG
MEMPENGARUHI PERMINTAAN
PARIWISATA

Aspek Penawaran Pariwisata

Menurut Medlik, 1980 (dalam Ariyanto 2005), ada


empat aspek (4A) yang harus diperhatikan dalam
penawaran pariwisata. Aspek-aspek tersebut adalah
sebagai berikut :
b. Accesable (Transportasi).
a. Attraction (Daya Tarik).
Accesable dimaksudkan agar
Daerah tujuan wisata (selanjutnya
disebut DTW) untuk menarik wisatawan wisatawan domestik dan
pasti memiliki daya tarik, baik daya tarik mancanegara dapat dengan mudah
berupa alam maupun masyarakat dalam pencapaian tujuan ke tempat
dan budayanya. wisata.

c. Amenities (Fasilitas). d. Ancillary (Kelembagaan).


Amenities memang menjadi salah satu Adanya lembaga pariwisata wisatawan akan
syarat daerah tujuan wisata agar semakin sering mengunjungi dan mencari
DTW apabila di daerah tersebut wisatawan
wisatawan dapat dengan kerasan
dapat merasakan keamanan, (protection of
tinggal lebih lama di DTW. tourism) dan terlindungi.
Menurut Smith, 1988 (dalam Pitana, 2005) mengklasifikasikan
berbagai barang dan jasa yang harus disediakan oleh daerah tujuan
wisata menjadi enam kelompok besar, yaitu:

a) Transportation.
b) Travel services.
c) Accommodation.
d) Food service.
e) Activities and attractions (recreation culture/
entertainment).
f) Retail goods.
Inti dari kedua pernyataan di atas adalah
aspek penawaran harus dapat menjelaskan:

a) Apa yang akan ditawarkan.


b) Apa saja atraksi yang ditawarkan.
c) Apa saja jenis transportasi yang dapat digunakan.
d) Fasilitas apa saja yang tersedia di daerah tujuan
wisata.
e) Siapa saja yang bisa dihubungi sebagai perantara
pembelian paket wisata yang akan dibeli.
Aspek Permintaan Pariwisata

Menurut Medlik, 1980 (dalam Ariyanto, 2005), faktor-faktor utama dan faktor
lain yang memengaruhi permintaan pariwisata yaitu sebagai berikut:

a. Harga
b. Pendapatan
c. Sosial Budaya
d. Sosial Politik
e. Intensitas Keluarga
f. Harga Barang Substitusi
g. Harga Barang Komplementer
Melihat bahwa faktor penting yang menentukan permintaan
pariwisata berasal dari komponen daerah asal wisatawan
antara lain (Jackson, 1989 dalam Pitana, 2005):

Jumlah penduduk (population size)


Kemampuan finansial masyarakat (financial means)
Waktu senggang yang dimiliki (leisure time)
Sistem transportasi
Sistem pemasaran pariwisata yang ada
Jumlah penduduk dari suatu negara asal
wisatawan.
DARI KEDUA Pendapatan perkapita dari suatu negara
asal wisata.
PENDAPAT DI ATAS, Lamanya waktu senggang yang dimiliki.
ASPEK PERMINTAAN Berhubungan dengan musim di suatu
PARIWISATA DAPAT negara.
DIPREDIKSI DARI : Kemajuan teknologi informasi dan
transportasi.
Sistem pemasaran yang berkembang.
Keamanan dunia.
Sosial dan politik serta aspek lain.
Berhubungan dengan aspek fisik dan non
fisik wisatawan
PRODUK-PRODUK
PARIWISATA
PRODUK-PRODUK PARIWISATA
Produk-produk pariwisata yang dapat ditawarkan
kepada para konsumen adalah sebagai berikut :

JASA TRANSPORTASI. Usaha jasa transportasi wisata, adalah


usaha khusus yang menyediakan angkutan untuk kebutuhan
dan kegiatan pariwisata, bukan angkutan transportasi
reguler/umum.

JASA AKOMODASI. Usaha penyediaan akomodasi, adalah


usaha yang menyediakan pelayanan penginapan yang dapat
dilengkapi dengan pelayanan pariwisata lainnya.
JASA ATRAKSI. Usaha penyelenggaraan kegiatan hiburan dan
rekreasi,merupakan usaha penyelenggaraan kegiatan berupa usaha seni
pertunjukan, seperti tari, musik, dan upacara adat suatu budaya setempat
baik tradisional maupun modern, arena permainan, serta kegiatan hiburan
dan rekreasi lainnya yang bertujuan untuk pariwisata.

JASA PERANTARA
Usaha jasa informasi pariwisata, adalah usaha yang menyediakan data,
berita, feature, foto, video, dan hasil penelitian mengenai kepariwisataan
yang disebarkan dalam bentuk bahan cetak dan/atau elektronik.
Usaha jasa konsultan pariwisata, adalah usaha yang menyediakan
sarana dan rekomendasi mengenai studi kelayakan, perencanaan,
pengelolaan usaha, penelitian, dan pemasaran di bidang kepariwisataan.
Usaha jasa pramuwisata, adalah usaha yang menyediakan dan/atau
mengoordinasikan tenaga pemandu wisata untuk memenuhi kebutuhan
wisatawan dan/atau kebutuhan biro perjalanan wisata.
JASA PENUNJANG. Selain berfungsi untuk membuat wisatawan lebih lama
tinggal pada suatu daerah tujuan wisata, sarana penunjang pariwisata memiliki
fungsi yang jauh lebih penting yaitu membuat wisatawan lebih banyak
mengeluarkan atau membelanjakan uangnya di tempat yang dikunjunginya.
Misalnya night club, casinos, steambaths, dan lain-lain.

JASA RESTORAN / RUMAH MAKAN. Usaha jasa makanan dan minuman, adalah
usaha jasa penyediaan makanan dan minuman yang dilengkapi dengan
peralatan dan perlengkapan untuk proses pembuatan dapat berupa restoran,
kafe, jasa boga, dan bar/kedai minum.
JASA TRAVEL. Usaha jasa perjalanan wisata, adalah usaha biro perjalanan
wisata dan usaha agen perjalanan wisata. Usaha biro perjalanan wisata meliputi
usaha penyediaan jasa perencanaan perjalanan dan/atau jasa pelayanan dan
penyelenggaraan pariwisata, termasuk penyelenggaraan perjalanan ibadah.
Usaha agen perjalanan wisata meliputi usaha jasa pemesanan sarana, seperti
pemesanan tiket dan pemesanan akomodasi serta pengurusan dokumen
perjalanan.

JASA MICE. Menurut Kesrul (2004:3), MICE sebagai suatu kegiatan kepariwisataan
yang aktivitasnya merupakan perpaduan antara leisure dan business, biasanya
melibatkan sekelompok orang secara bersama-sama, rangkaian kegiatannya
dalam bentuk meetings, incentive travels, conventions,congresses,conference
dan exhibition.
ANY QUESTIONS?
KESIMPULAN
Permintaan pariwisata merupakan dorongan atau keinginan dari individu atau
kelompok untuk melakukan perjalanan atau mengunjungi suatu tempat. Permintaan
ini dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti Harga, Pendapatan, Sosial Budaya, Sosial
dan Politik, Intensitas Keluarga, Harga Barang Substitusi, dan Harga Barang
Komplementer.

Sementara itu, produk-produk pariwisata adalah segala sesuatu yang ditawarkan


kepada wisatawan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan mereka selama
perjalanan. Ini termasuk akomodasi, transportasi, atraksi wisata, makanan, dan
berbagai layanan lainnya yang dapat meningkatkan pengalaman pariwisata.
Produk-produk ini harus dirancang dan dikelola dengan baik untuk memenuhi
ekspektasi wisatawan dan mendukung pertumbuhan industri pariwisata.

Pemahaman yang baik tentang hubungan antara permintaan pariwisata dan


produk-produk pariwisata penting dalam mengembangkan industri pariwisata yang
berkelanjutan dan memuaskan para wisatawan.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai