Jurnal Pembelajaran - Prinsip Pengajaran Dan Asesmen Di SMK - Modul 3 - Atika Sari

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 18

`

“JURNAL
PEMBELAJARANKU”
***********
PRINSIP PENGAJARAN DAN
ASESMEN DI SMK
(PEMBELAJARAN DAN
ASESSMEN MATA
PELAJARAN PKL)

Disusun Oleh :
NAMA : PITER, S.Kom

NOMOR UKG : 201501711126


PESERTA PPG GURU TERTENTU
TAHUN 2024
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR (UNM)

Salah satu pembelajaran yang berbeda namun cukup menarik bagi peserta didik
adalah Pembelajaran berbasis proyek dimana model pembelajaran yang memungkinkan
peserta didik belajar melalui pengalaman praktis dalam menyelesaikan proyek atau
tugas yang terkait dengan kehidupan nyata. Model Pembelajaran Berbasis Proyek
(PjBL) dikembangkan dalam konteks real disekolah yang disebut Pembelajaran
Teaching Factory yang bertujuan mendorong peserta didik mengaplikasikan secara
nyata, menantang untuk lebih kreatif, inovatif dan berkelanjutan.
Perdirjen Vokasi Nomor 45 Tahun 2022 tentang Petunjuk Teknis Bantuan
Pemerintah Pelaksanaan Kelas Industri di Sekolah Menengah Kejuruan Tahun 2023
menegaskan bahwa untuk merealisasikan agar SMK dapat menghasilkan lulusan yang
unggul sesuai dengan tuntutan dunia usaha, dunia industri, dan dunia kerja diperlukan
adanya wadah yang dapat menjembatani kebutuhan dunia usaha, dunia industri, dan
dunia kerja sesuai dengan harapan SMK. Wadah yang dimaksud adalah Kelas Industri
yang para instrukturnya berasal dari dunia usaha, dunia industri, dan dunia kerja atau
guru pamong yang mendapatkan pengetahuan/keterampilan terkini, kurikulumnya sudah
merupakan hasil sinkronisasi dan peserta didik secara langsung melakukan praktik kerja
pada tempat kerja yang sesungguhnya.
tidak kalah menariknya adalah Modle Pembelajaran Kewirausahaan adalah
kemampuan seseorang untuk menciptakan, mengembangkan, dan mengelola usaha atau
bisnis dengan tujuan untuk menghasilkan keuntungan. Kewirausahaan melibatkan
keberanian untuk mengambil risiko, kreativitas untuk menemukan ide bisnis yang unik,
serta kemampuan untuk mengelola sumber daya secara efektif dan efisien.
Kewirausahaan juga melibatkan kemampuan untuk memperkirakan kebutuhan pasar,
mengembangkan strategi dalam pemasaran, dan mengelola operasi sehari-hari dari
sebuah bisnis. Kewirausahaan sering dikaitkan dengan inovasi, pengembangan produk
dan layanan baru, serta memperluas usaha dan mencapai kesuksesan dalam bisnis.
Pembelajaran pada teaching factory merubah budaya pembelajaran sekolah,
semua unsur di sekolah harus mengembangkan budaya dan pola pikir bahwa sekolah
bukan saja sebagai tempat pendidikan akademik, tetapi juga merupakan tempat
membuat produk/layanan yang berstandar industri sesuai kebutuhan masyarakat pada
umumnya. Sehingga sekolah harus mengkondisikan area, lingkungan, suasana, aturan
tata kelola kerja di ruang praktik seperti yang ada di industri atau tempat kerja yang
sebenarnya. Semua warga sekolah juga dituntut bersikap dan berperilaku seperti
masyarakat industri, dengan demikian, dalam kurun waktu tertentu akan membentuk
karakter dan budaya kerja industri bagi semua unsur yang terlibat didalamnya, baik
guru, staf dan peserta didiknya.
Praktik Kerja Lapangan (PKL) pada kurikulum merdeka ditetapkan sebagai
mata pelajaran (kegiatan intrakurikuler) berdasarkan Permendikbud Ristek Nomor
262/M/2022 tentang Perubahan atas Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset,
dan Teknologi Nomor 56/M/2022 tentang Pedoman Penerapan Kurikulum dalam
Rangka Pemulihan Pembelajaran. PKL ditetapkan sebagai kelompok mata pelajaran
kejuruan sehingga memiliki karakteristik sebagai mata pelajaran. Mata pelajaran ini
merupakan wahana pembelajaran di dunia kerja untuk memberikan kesempatan kepada
peserta didik meningkatkan penguasaan kompetensi teknis (technical skills) sesuai
dengan konsentrasi keahliannya serta menginternalisasi karakter dan budaya kerja (soft
skills).
Dari beberapa model Pembelajaran yang terdapat dalam modul 3 ini memiliki
Keterkaitan yang cukup bermanfaat bagi peserta didik dalam membentuk kemampuan
diri untuk masa depan siswa setelah menyelesaikan pendidikan di sekolah Kejuruan,
dimulai dari Pembelajaran Berbasis PjBL, dalam prakteknya dinbutuhkan
pendekatan yang strategis diantaranya.
1. Pelatihan dan pengembangan: Mengadakan pelatihan intensif untuk guru
produktif agar meningkatkan kemampuan mereka dalam bidang produksi.
2. Kolaborasi dengan industri: Mengajak industri lokal untuk berkolaborasi dalam
proyek-proyek siswa, sehingga guru dan siswa dapat belajar langsung dari
praktisi industri.
3. Penyusunan kurikulum: Menyusun kurikulum PjBL yang sesuai dengan
kebutuhan industri dan kemampuan guru saat ini.
4. Pendampingan oleh guru berpengalaman: Mengundang guru produktif yang
telah purna tugas untuk memberikan pendampingan dan saran kepada guru-guru
baru.
5. Evaluasi dan revisi: Melakukan evaluasi secara berkala terhadap proses
pembelajaran dan hasil proyek, serta merevisi strategi jika diperlukan.
Dengan langkah-langkah ini, diharapkan dapat menciptakan lingkungan
pembelajaran yang efektif dan meningkatkan kualitas pembelajaran berbasis
proyek di sekolah.

selanjutnya adalah pembelajaran Kelas Industri, adalah pembelajaran yang focus


memahami kebutuhan industry dan menciptakan peserta didik yang dibutuhkan sesuai
standar industry , Proses awal dalam penyusunan program kelas industry dengan
melalui kesepakatan MoU (Memorandum of Understanding), dengan tujuan dari
adanya Mou unutk mencapai kesepakatan dengan point- point sebagai berikut :
a. Penyediaan Pelatihan Kelas Industri
b. Pengembangan Kurikulum kelas industryru
c. Program magang bagi guru
d. Penyediaan fasilitas dan peralatan bersama
e. Koaborasi Proyek
f. Riset bersama
g. Perekrutan dan penempatan kerja bagi lulusan
h. PKL
Dari beberapa penjelasan pembelajaran tersebut diatas, memiliki tujuan utama
adalah bagaimana peserta didik memiliki kompetensi yang berdaya saing di dunia nyata,
sehingga dengan segala kompetensi tersebut dapat diaplikasikan baik dalam bidang
kewirausahaan ataupun dalam praktek langsung melalui teaching factori yang
dilaksanakan disekolah atau di dunia industry, semuanya itu akan menjadi satu padu
dalam mewujudkan peserta didik yang handal.
Juga yang menjadi salah satu point penting untuk menambah kompetensi peserta
didik melalui dunia praktik adalah melalui Perencanaan pelaksanaan PKL. hal ini
menjadi sangat penting untuk menjadi pemikiran bagaimana mengembangkan seperti
apa pembelajaran PKL yang perlu dikembangkan diskeolah?
sebagai pertimbangan awal, yang perlu dipikirkan adalah mengidentifikasi
kebutuhan peserta didik, perhitungan kapasitas peserta didik, penyebaran peserta didik,
bagaimana koordinasi dengan industri, penyusunan jadwal, penyediaan dokumen,
peserta pelatihan didik, dan rencana pelacakan serta evaluasi. lenbih lengkapnya
diuraikan langkah-langkah detail sebagai berikut :
1. Langkah 1: Identifikasi Kebutuhan Peserta Didik
telah memiliki data yang pasti sekaitan penentuan jumlah peserta didik yang
akan mengikuti PKL dan jumlah industri yang dapat menampung mereka.
2. Langkah 2: Mengevaluasi Kapasitas Industri
Periksa apakah kapasitas industri telah mencukupi kebutuhan peserta didik yang
akan melaksanakan PKL.
3. Langkah 3: Perencanaan Penempatan Peserta Didik
Dari data lokasi yang telah dievaluasi tersebut menjadi acuan pembagian peserta
didik ke dalam industri yang tersedia secara proporsional atau berdasarkan
preferensi dan kesesuaian skill yang dimiliki oleh peserta didik.
4. Langkah 4: Koordinasi dengan Industri
Hubungi industri-industri terkait untuk konfirmasi kembali kapasitas dan jadwal
yang tersedia untuk PKL. Pastikan bahwa jadwal PKL peserta didik tidak
bertabrakan dengan jadwal operasional industri.
5. Langkah 5: Penyusunan Jadwal PKL
Buat jadwal PKL yang jelas, termasuk tanggal mulai dan selesai, serta kegiatan
harian yang akan dilakukan oleh peserta didik di setiap industri.
6. Langkah 6: Persiapan Administrasi
Sediakan dokumen-dokumen yang diperlukan seperti surat izin PKL, kontrak
kerja praktek, dan formulir evaluasi untuk industri dan peserta didik.
7. Langkah 7: Penyampaian Informasi kepada Peserta Didik
Berikan informasi lengkap dan detail kepada peserta didik mengenai tempat
PKL, jadwal, dan persyaratan yang harus dipenuhi selama PKL.
8. Langkah 8: Pelatihan Awal
Lakukan pelatihan awal untuk peserta didik tentang etika kerja, keselamatan
kerja, dan hal-hal teknis yang perlu diketahui dan yang akan menjadi aturan
yang akan diiterapkan sebelum memulai PKL dan dilokasi nantinya.
selain pelatihan awal yang dilaksanakan disekolah, juga sebagaimana dalam
kerjasama dengan industry unutk juga melakukan pelatihan awal kerjakepada
peserta didik sekaligus langkah awal perkenalan masuk dalam dunia kerja
9. Langkah 9: Pemantauan dan Evaluasi
Rencanakan pemantauan dan evaluasi rutin baik dari Pihak sekolah maaupun
dari Pihak industry selama periode PKL untuk memastikan bahwa peserta didik
mendapatkan pengalaman yang bermanfaat dan industri puas dengan hasil kerja
mereka.
Demikian halnya semua point penting untuk menjadi pengetahuan atau
diterapkan oleh peserta didik ketika akan memulai proses pembelajar an PKL.
sehingga dengan trujuan menciptakan lulusan yang telah paham akan segala
kebutuhan didunia industry ketika mereka pada akhirnya kedepan mereka terjun
keduinia kerja.
DOKUMENTASI

Pembekalan PKL kepada siswa PKL

Pembekalan PKL yang kedua kepada siswa PKL Dilokasi PKL


Mengantar Siswa PKL ke tempat PKL

Mengantar Siswa PKL ke tempat PKL


Ketentuan dalam membuat Laporan dan Jurnal PKL
UMPAN BALIK DARI SISWA

TERIMA KASIH
Kumpulan Tugas dalam Modul 3
Prinsip Pengajaran dan Asesmen di SMK

1. Topik 1 Pembelajaran dan Asesmen Model PjBl

Foto Menelaah bersama dengan rekan sejawat yang diikutkan dalam Pembahasan
Kombel

(Bentuk presentase – Power Point)

hal 29

Hasil komentar rekan sejawat digroup Hasil Telaah Video Pembelajaran.


Peta Konsep perbandingan PjBL dan PBL

(Publikasi WA Group Rekan Sejawat)


2. TOPIK 2. PEMBELAJARAN DAN ASESMEN KELAS INDUSTRI

a. Menelaah Video Dengan Rekan Sejawat Dan Hasilnya Dibuat Dalam Bentuk Presentase

Foto Diskusi Menelaah Video

Diskusi Perbedaan Antara Kelas Industri Dan Pembelajaran Model Pjbl

Presentase Yang Dibuat


Foto Hasil Prersentase Yang Dipublikasikan Di Whatsap Group Keluarga SMKN 7
Peta Konsep Hubungan antara Pembelajaran Model PjBL dan Kelas Industri

1. Pembelajaran Berbasis Proyek (PjBL)


o Pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan pengetahuan dan
keterampilan melalui pengerjaan proyek yang relevan dengan dunia nyata.
DEFENISI
2. Kelas Industri
Lingkungan pembelajaran yang mensimulasikan atau bekerja sama
langsung dengan industri, mempersiapkan siswa untuk dunia kerja

1. Pembelajaran Berbasis Proyek (PjBL)


Mengembangkan keterampilan praktis, kolaborasi, dan pemecahan masalah

TUJUAN
2. Kelas Industri
Mengintegrasikan teori dan praktik, mempersiapkan siswa untuk karir di
industri

PjBL dapat diimplementasikan dalam kelas industri untuk


Integrasi PjBL dan
memperkuat pembelajaran yang terkait langsung dengan
Kelas Industri
kebutuhan industri.

Manfaat
Meningkatkan relevansi kurikulum, mempercepat transisi
siswa ke dunia kerja, dan memperkuat hubungan antara
Integrasi
pendidikan dan industri.

Keterampilan yang Keterampilan teknis, komunikasi, kerja tim, dan adaptasi


Dikembangkan terhadap perubahan industri.

Integrasi PjBL dalam kelas industri memungkinkan


Kesimpulan pengembangan keterampilan yang dibutuhkan di dunia
kerja, meningkatkan kualitas pendidikan melalui
penerapan praktis dan kolaborasi dengan industri.
3. TOPIK 3. PEMBELAJARAN DAN ASESMEN KELAS KEWIRAUSAHAAN

Menelaah Video Secara Berkelompok Dan Hasilnya Dibuat Dalam Bentuk Presentase

Foto Diskusi Menelaah Pembelajaran Dalam Konteks Kewirausahaan Disekolah

Presentase Ya Dibuat

FOTO HASIL PRERSENTASE YANG DIPUBLIKASIKAN DI WHATSAP GROUP KELUARGA SMKN 7


Poster kaitan antara Kelas Kewirausahaan dengan Pembelajaran PjBL

Eksplorasi
Tujuan Proyek Rencana Proyek
Kreatif
Penilaian

Anda mungkin juga menyukai