T1.5 Elaborasi Pemahaman - Dewi Ayu Kartika

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 4

Lembar Kerja 1.3.

Elaborasi Pemahaman

Pertanyaan Respon

1. Apa langkah awal Sebagai Calon Guru langkah awal untuk melepaskan
melepaskan „belenggu‟ pada “belenggu” pada Pendidikan Indonesia dalam upaya
Pendidikan Indonesia dalam mewujudkan Pendidikan yang memerdekakan peserta didik
upaya mewujudkan adalah membekali diri dengan keterampilan yang berkaitan
Pendidikan yang dengan pengajaran dan pembelajaran untuk menjadi seorang
memerdekakan peserta guru yang profesional.
didik?
Selain itu, guru harus memperhatikan kebutuhan setiap peserta
didik dengan cara memberikan kebebasan dalam hal memilih
dan berpendapat, serta menciptakan lingkungan belajar yang
kondusif agar dapat mengembangkan kemampuan peserta
didik.

Dengan demikian, guru harus dapat merancang kurikulum


yang relevan dengan memasukkan unsur kearifan lokal,
memastikan akses pendidikan yang merata tanpa membeda-
bedakan setiap individu, mendorong partisipasi peserta didik,
memanfaatkan teknologi pendidikan, dan mengembangkan
pendidikan karakter yang tidak hanya berfokus pada aspek
akademik, tetapi juga pada pengembangan nilai-nilai moral,
etika, dan kecakapan sosial.
2. Sebagai seorang guru, Guru merupakan fasilitator yang harus memberikan pelayanan
mengapa kita perlu untuk memudahkan peserta didik dalam kegiatan
melepaskan diri dari pembelajaran ketika berada di lingkungan sekolah atau di
„belenggu‟ praktik-praktik kelas. Karena hal tersebut, seorang guru sangat berperan
Pendidikan yang belum penting dalam membantu proses belajar yang sesuai dengan
memerdekakan peserta kebutuhan peserta didik.
didik?
Pendidikan yang memerdekakan peserta didik memberikan
ruang bagi pengembangan potensi setiap individu, guru juga
perlu melepaskan diri dari metode pengajaran yang bersifat
rutin dan pembelajaran harus mencerminkan konteks
kehidupan nyata peserta didik, guru perlu fleksibel dan
terbuka terhadap inovasi, teknologi, dan perubahan dalam
metode pembelajaran, guru perlu membimbing peserta didik
untuk menjadi pembelajar mandiri.

Oleh karena itu, seorang guru harus melepaskan “belenggu”


yang sudah tertanam sejak lama untuk membantu peseta didik
agar menjadi individu yang Merdeka dalam hal belajar. Ketika
peserta didik sudah Merdeka dalam belajar, mereka akan
menjadi individu yang cerdas, berkarakter baik, dan dapat
mengembangkan minat dan bakat sesuai kemampuannya
tanpa ada pasksaan atau tekanan. Serta, hal tersebut dapat
membantu menciptakan generasi yang lebih siap dalam
menghadapi tantangan dalam dunia modern.
3. Bagaimana melepaskan diri Sebagai seorang guru, hal yang bisa dilakukan yaitu
dari „belenggu‟ praktik- mengidentifikasi kebutuhan setiap peserta didik dengan
praktik Pendidikan yang sungguh-sungguh. Dimulai dari analisis pada awal
belum memerdekakan pembelajaran dan pelaksanan yang mengakomodasi
peserta didik? kebutuhan peserta didik.

Selain itu guru harus bisa mengajarkan materi yang relevan


dengan situasi atau kondisi pada saat itu, agar dapat
memotivasi peserta didik untuk belajar, memfasilitasi
pembelajaran yang kolaborataif, menggunakan metode
pembelajaran yang aktif seperti diskusi, proyek, dan
eksperimen.

Kemudian, guru memberikan dorongan pada peserta didik


untuk berfikir kreatif dan kritis, mengintegrasikan teknologi
Pendidikan untuk memperkaya pengalaman belajar peserta
didik, guru memberikan umpan balik yang konstruktif kepada
peserta didik untuk membantu mereka memahami kekuatan
dan area yang perlu diperbaiki, serta mendengarkan masukan
dari peserta didik dan rekan sejawat.

4. Berdasarkan peta jalan Berikut Gambaran Peta Jalan Pendidikan Indonesia


Pendidikan Indonesia,
bagaimana prediksi
Pendidikan kita pada masa
yang akan datang?
Berdasarkan Gambar diatas dapat diprediksi bahwa pendidikan
dimasa akan datang dikarenakan Perubahan teknologi, sosial
dan lingkungan sedang terjadi secara gelobal. Teknologi
Disrupsi teknologi akan berdampak pada semua sektor.
(Penerapan otomatisasi, AI (Artificial Intelligence), dan big
data di semua sektor, Konektivitas 5G yang memungkinkan
teknologi lainnya saling terhubung seperti kendaraan otonom,
drones, dll, Pencetakan3D (3D printing), smart wearables,
augmented dan realitas maya(virtual reality)(AR dan VR), dll).

Sosiokultural Perubahan demografi, profil sosio-ekonomi dari


populasi dunia (meningkatnya usia harapan hidup dan usia
lama bekerja, Tumbuhnya migrasi, urbanisasi, keragaman
budaya, dan kelas menengah, meningkatnya tenaga kerja yang
terus bergerak (mobile) dan fleksibel, munculnya kepedulian
konsumen terhadap etika, privasi, dan kesehatan). Lingkungan
habisnya bahan bakar fosil, krisis air, perubahan iklim,
permukaan laut naik (meningkatnya kebutuhan energi dan air
dan berkurangnya sumber daya alam, meningkatnya perhatian
terhadap energi alternatif untuk melawan perubahan iklim,
Upaya berkelanjutan pada isu lingkungan seperti plastik dan
limbah nuklir).

Pandemi virus COVID-19 telah mendorong terjadinya


perubahan struktural yang sangat cepat. Dari pendidikan;
melaksanakan pembelajaran jarak jauh, institusi banyak
mendapat tekanan finansial. dari dunia kerja : mempercepat
akses digital di semua industri, tekanan lebih besar untuk
memperbaharui keterampilan, lokalisasi peluang
kewirausahaan.

Kerangka pembelajaran untuk membantu negara-negara


memikirkan pembangunan kompetensi agar dapat maju dan
sejahtera pada tahun 2030. Kesejahteraan 2030, Melebihi
sekadar faktor ekonomi, seperti pekerjaan, pendapatan, dan
perumahan, tetapi juga faktor kualitas hidup, seperti
keseimbangan kehidupan kerja, pendidikan, keamanan,
kepuasan hidup, kesehatan, keterlibatan publik, lingkungan,
dan masyarakat. Siswa dan Ko-agen, Menekankan pada
kebutuhan agar siswa belajar mencari dan menemukan arah
mereka sendiri melalui cara yang bermakna dan bertanggung
jawab (agensiswa),dilengkapi dengan interaksi dan bimbingan
dari teman sebaya, orang tua, guru, masyarakat, dll. (ko-agen).
Pondasi Inti, Kompetensi Inti, dan Transformatif,
Mengidentifikasi pengetahuan, keterampilan, sikap, nilai,dan
kemampuan inti yang perlu dikembangkan agar dapat maju
dan sejahtera pada tahun 2030, Perubahan dari pembangunan
pengetahuan menuju pembangunan keterampilan, sikap, nilai,
dan kompetensi yang lebih luas. Siklus Antisipasi–Aksi–
Refleksi(AAR) , Pembelajaran sebagai proses berulang, yaitu
siswa terus-menerus meningkatkan pemikiran dan sikap
bertanggung jawab untuk kesejahteraan bersama.

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai