MAKALAH SOSIO ANTROPOLOGI KEL 7-1
MAKALAH SOSIO ANTROPOLOGI KEL 7-1
MAKALAH SOSIO ANTROPOLOGI KEL 7-1
DOSEN PENGAMPU
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 7
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmatnya
sehingga penulis masih diberikan kesempatan dan kesehatan untuk dapat menyelesaikan makalah
ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah guna memenuhi
penyelesaian tugas pada mata kuliah Sosio-Antropologi Pendidikan, semoga makalah ini
bermanfaat bagi para pembaca dan menambah pengetahuan serta wawasan pembaca.
Dalam penulisan makalah ini, penulis tentu saja tidak dapat menyelesaikannya sendiri
tanpa bantuan dari pihak lain. Oleh karena itu, kami mengucapkan terimakasih kepada: Bapak
Mirza Irawan, S.Pd., M.Pd. selaku Dosen Pengampu yang telah memberikan bimbingan dan arahan
dalam pembuatan makalah ini.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu,
kami meminta maaf dan mengharapkan kritik serta saran yang membangun dari para pembaca
guna perbaikan untuk kedepannya.
Akhir kata kami mengucapkan selamat membaca dan makalah ini dapat bermanfaat dalam
menambah wawasan dan pengetahuan bagi para pembaca.
Kelompok 7
DAFTAR ISI
2.1 Pengertian Bimbingan dan Konseling dan Peran Konselor dalam Bimbingan dan
Konseling
A. Pengertian Bimbingan Konseling
Bimbingan adalah suatu proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh orang ahli kepada
seorang individu atau kelompok dengan tujuan agar setiap individu tersebut dapat
memahami dirinya sendiri, mengenal lingkungan dan merencanakan masa depannya.
Bimbingan diberikan untuk mengatasi berbagai persoalan atau kesulitan yang dihadapi oleh
individu. Konseling adalah hubungan antara dua orang yaitu konselor dengan klien, yang
bertujuan untuk memberi bantuan untuk menyelesaikann masalah yang dihadapi oleh
klien. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa bimbingan dan konseling adalah suatu
layanan bantuan yang dilakukan seorang konselor kepada klien atau peserta didik, agar klien
dapat memahami dirinya sendiri, mengambil keputusan, memahami potensi
yang dimilikinya, mengetahui cara mengembangkan potensi yang dimilikinya itu serta selalu
bertanggung jawab atas setiap keputusan yang diambilnya.Tujuan dari bimbingan dan konseling
yaitu untuk: a. Membantu setiap individu dalam mengembangkan diri secara optimal dan sesuai
perkembangan dengan tahap b. Mengatasi kesulitan yang dihadapi dalam studi c. Serta dapat
menyesuaikan diri sesuai dengan tuntutan positif dari lingkungan tempat tinggalnya. Bimbingan
dan konseling merupakan mengalihan bahasa dari bahasa Inggris yaitu guidance dan counseling.
Dahulu istilah counseling jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi penyuluhan
(nasehat). Akan tetapi, karena istilah penyuluhan banyak digunakan di bidang lain, seperti
penyuluhan pertanian dan penyuluhan keluarga berencana yang itu sama sekali berbeda isinya
dengan counseling, maka agar tidak menimbulkan salah paham, istilah counseling tersebut
diganti menjadi konseling. Secara etimologis kata bimbingan merupakan terjemahan dari bahasa
inggris yaitu kata "Guidance" berasal dari kata kerja "to guidance" yang mempunyai arti
menunjukkan, membimbing, menuntun, ataupun membantu, sesuai dengan istilahnya, maka
secara umum dapat diartikan sebagai suatu bantuan atau tuntunan. Ada juga yang
menerjemahakan kata "Guidance" dengan arti pertolongan. Berdasarkan arti ini, secara
etimologis, bimbingan berarti bantuan, tuntunan atau pertolongan; tetapi tidak semua bantuan,
tuntunan atau pertolongan berarti konteksnya bimbingan. Sedangkan pengertian program
bimbingan konseling adalah rencana layanan kegiatan konseling yang dikembangkan
berdasarkan kebutuhan siswa selama jangka waktu tertentu. Program tersebut mencakup
berbagai unsur yang ditentukan untuk melaksanakan layanan konseling dan ditujukan untuk
mencapai tujuan kegiatan konseling sekolah. Program bimbingan dan konseling dikembangkan
oleh guru bimbingan karir, namun dalam pelaksanaannya guru bimbingan karir harus mampu
melibatkan seluruh warga sekolah. Program bimbingan dan konseling di sekolah akan efektif
dan efisien apabila memenuhi seluruh kriteria yang diuraikan di atas. Menurut Prayitno (2000),
program BK adalah suatu kesatuan perencanaan kegiatan BK yang dilaksanakan dalam kurun
waktu tertentu dan diartikan sebagai serangkaian kegiatan penyuluhan dan pendampingan yang
terencana dan dilaksanakan dalam kurun waktu tertentu.
Dalam mengembangkan pedoman dan program konseling, perhatian harus diberikan pada
masalah dan kebutuhan siswa untuk mencapai tujuan pendidikan. Program pendampingan dan
konseling juga harus mengacu pada kegiatan konseling yang direncanakan dan dilaksanakan
dalam jangka waktu tertentu, misalnya program satu tahun. Program bimbingan dan konseling
di sekolah dimaksudkan untuk memberikan layanan pemahaman siswa, pemberian informasi,
layanan konseling, perencanaan, penempatan dan tindak lanjut. Tujuan umum Program
Bimbingan dan Konsultasi adalah mewujudkan pendidikan nasional dengan mengembangkan
manusia Indonesia yang cerdas, religius, berilmu dan kompeten, serta memiliki rasa tanggung
jawab sosial dan kebangsaan.
Konselor berperan sebagai patner klien dalam memecahkan atau mengatasi masalah yang
dihadapi oleh klien. Konselor memberikan kesempatan pada klien untuk mengungkapkan atau
menceritakan segala permasalahan yang dialaminya.Prinsip bimbingan dan konseling
menguraikan tentang pokok-pokok pemikiran yang menjadi pedoman program pelaksanaan
atau aturan yang harus di ikuti menyeluruh hingga dapat di jadikan landasan aturan dalam
pelaksanaan program bimbingan dan konseling. Pada kesempatan yang ada dalam menerapkan
nilai akhlak mulia pada siswa di awali dengan memberikan contoh dan materi, selanjutnya
guru akan menasehati dan mencontohkan kembali perilaku terpuji. Bimbingan konseling akan
mengambil peranan terakhir dari upaya yang di berikan pada lingkungan sekolah, dalam proses
konsultasinya konselor akan menggunakan beberapa metode yang di sesuaikan dengan pribadi
masing-masing siswa. Tujuan dari konsultasi tersebut sebagai mencari jalan untuk mengambil
keputusan yang berdampak positif kedepannya.
1. Fungsi Pemahaman
BK membantu individu dan masyarakat untuk memahami dirinya, kemampuan, minat, serta
nilai-nilai yang dimilikinya. Ini mencakup aspek-aspek seperti pemahaman akan peran sosial
dan hubungan interpersonal.
3. Fungsi Pengembangan
4. Fungsi Penyaluran
BK membantu individu menemukan arah yang sesuai dengan minat, bakat, dan kemampuan
mereka. Ini termasuk membantu dalam pengambilan keputusan tentang pendidikan atau
karier yang sesuai.
5. Fungsi Penyesuaian
BK membantu individu agar dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial, pendidikan,
dan pekerjaan. Fungsi ini penting dalam menciptakan harmoni dalam hubungan interpersonal
dan kehidupan bermasyarakat.
Fungsi ini bertujuan membantu individu yang sudah mengalami masalah atau kesulitan,
dengan memberikan bimbingan dan konseling untuk mengatasi permasalahan yang mereka
hadapi.
3. Kesukarelaan: Proses konseling harus dilakukan dengan sukarela tanpa paksaan dari
pihak manapun.
4. Kedinamisan: Proses konseling harus bersifat dinamis, berkembang sesuai dengan
kebutuhan dan situasi individu yang dibantu.
Peran guru BK atau guru pembimbinglah yang sangat besar. Guru BK sebagai
representasi pendidik jelas memiliki rasional yang kuat untuk menyampaikan
pendidikan karakter pada peserta didik artinya dipundak guru BK pendidikan
karakter menjadi salah satu tugas dan kewajiban yang harus dilaksanakan
dalam memberikan layanan bimbingan dan konseling. Terkait pendidikan
karakter di sekolah guru BK mempunyai tugas yang cukup penting yaitu harus
dapat memfasilitasi pengembangan dan penumbuhan karakter serta tanpa
mengabaikan penguasaan hard skill lebih lanjut yang diperlukan dalam
perjalanan hidup serta dalam mempersiapkan karier (Yanti, 2015: 3). Seorang
guru BK harus profesional sebagai tenaga pendidik disekolah. Menurut UU RI
No. 20 Tahun 2003 pasal | ayat 4 "Pendidik adalah tenaga kependidikan yang
berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor, pamong belajar, widyaiswara,
tutor, instruktur, fasilitator dan sebutan lainnya yang sesuai kekhususannya serta
berpartisipasi dalam penyelenggaraan pendidikan" (Yanti, 2015: 3).
Guru Bimbingan dan Konseling (BK) memiliki peran yang sangat penting dalam masyarakat,
terutama dalam pembentukan karakter dan moralitas siswa. Mereka tidak hanya berfungsi di
lingkungan sekolah, tetapi juga berkontribusi dalam konteks yang lebih luas di masyarakat.
1. Pembentukan Akhlak: Guru BK berperan dalam pembentukan akhlak siswa melalui
pendekatan yang berbasis pada tiga pilar: guru, orang tua, dan lingkungan masyarakat.
Ini membantu siswa untuk memahami nilai-nilai moral dan etika yang penting dalam
kehidupan sehari-hari .
2. Pencegahan Masalah Sosial: Dalam masyarakat, guru BK juga berperan dalam
pencegahan masalah sosial, seperti penyalahgunaan narkoba dan perilaku menyimpang
lainnya. Mereka memberikan penyuluhan dan edukasi kepada siswa dan masyarakat
tentang bahaya dari perilaku negatif tersebut.
3. Pemberdayaan Komunitas: Selain itu, guru BK berkontribusi dalam mendorong
pemberdayaan perempuan dan kelompok rentan lainnya di masyarakat. Mereka
membantu menciptakan lingkungan yang mendukung dan inklusif, di mana semua
individu dapat berkembang.
4. Kolaborasi dengan Orang Tua: Guru BK juga berperan dalam menjembatani
komunikasi antara sekolah dan orang tua. Mereka memberikan informasi dan dukungan
kepada orang tua mengenai perkembangan anak, sehingga orang tua dapat lebih
memahami dan mendukung kebutuhan pendidikan anak mereka.
5. Responsif terhadap Perkembangan Sosial: Guru BK diharapkan untuk selalu tanggap
dan responsif terhadap perubahan yang terjadi dalam masyarakat. Mereka perlu
mengadaptasi pendekatan mereka agar sesuai dengan kebutuhan siswa dan tantangan
yang dihadapi oleh masyarakat.
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Peran Bimbingan dan Konseling/ Konselor di sekolah dan masyarakat sangatlah penting
dalam mendukung perkembangan siswa dan menciptakan lingkungan yang sehat. Di
lingkungan sekolah, konselor bertugas untuk memberikan layanan bimbingan yang membantu
siswa dalam mengatasi berbagai masalah, baik akademis maupun sosial. Mereka berkolaborasi
dengan guru dan orang tua untuk menciptakan strategi yang efektif dalam mendukung
kebutuhan siswa. Selain itu, konselor juga berperan dalam menangani isu-isu seperti bullying,
yang dapat mengganggu proses pembelajaran.
Secara keseluruhan, peran BK/konselor sangat krusial dalam menciptakan lingkungan yang
mendukung pertumbuhan dan perkembangan siswa, baik di sekolah maupun di masyarakat.
Mereka membantu siswa untuk mengatasi tantangan yang dihadapi dan memfasilitasi
kolaborasi antara berbagai pihak untuk mencapai tujuan pendidikan yang lebih baik.
3.2 Saran
• Guru bimbingan dan konseling harus aktif dalam memberikan layanan yang mendukung
penyesuaian diri siswa. Ini termasuk mengadakan sesi bimbingan kelompok yang
membantu siswa berbagi pengalaman dan belajar dari satu sama lain.
• Penting bagi guru untuk memahami kebutuhan masing-masing siswa secara menyeluruh,
baik dari segi akademis maupun sosial. Dengan pendekatan yang lebih personal, guru dapat
membantu siswa mengatasi permasalahan penyesuaian diri24.
• Guru diharapkan menciptakan lingkungan belajar yang kondusif agar siswa merasa
nyaman dan aman dalam berinteraksi dengan teman sebaya maupun guru. Hal ini dapat
meningkatkan kemampuan sosialisasi siswa3.
DAFTAR PUSTAKA
Prayitno, & Erman Amti. (2004). Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta:
Rineka Cipta.