MAKALAH SOSIO ANTROPOLOGI KEL 7-1

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH SOSIO ANTROPOLOGI PENDIDIKAN

“PERANAN GURU BK/KONSELOR DI SEKOLAH DAN MASYARAKAT”

DOSEN PENGAMPU

Mirza Irawan, S.Pd., M.Pd. Kons

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 7

Nikita Fadhilah Rosanda : 1231151042

Azza Athika : 1232451015

Nurdiana Hayati Siregar : 1233151034

Naila Aulia Afifa : 1233351007

Grace Angela : 1213151076

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

JURUSAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN

PROGRAM STUDI BIMBINGAN KONSELING

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2024


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmatnya
sehingga penulis masih diberikan kesempatan dan kesehatan untuk dapat menyelesaikan makalah
ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah guna memenuhi
penyelesaian tugas pada mata kuliah Sosio-Antropologi Pendidikan, semoga makalah ini
bermanfaat bagi para pembaca dan menambah pengetahuan serta wawasan pembaca.

Dalam penulisan makalah ini, penulis tentu saja tidak dapat menyelesaikannya sendiri
tanpa bantuan dari pihak lain. Oleh karena itu, kami mengucapkan terimakasih kepada: Bapak
Mirza Irawan, S.Pd., M.Pd. selaku Dosen Pengampu yang telah memberikan bimbingan dan arahan
dalam pembuatan makalah ini.

Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu,
kami meminta maaf dan mengharapkan kritik serta saran yang membangun dari para pembaca
guna perbaikan untuk kedepannya.

Akhir kata kami mengucapkan selamat membaca dan makalah ini dapat bermanfaat dalam
menambah wawasan dan pengetahuan bagi para pembaca.

Medan, 1 Oktober 2024

Kelompok 7
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................................................... 2


BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................................................... 4
1.1 Latar Belakang Masalah........................................................................................................................ 4
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................................................ 5
1.3 Tujuan Penulisan................................................................................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................................................................... 6
2.1 Pengertian Bimbingan dan Konseling dan Peran Konselor dalam Bimbingan dan Konseling .............. 6
2.2 Tugas Guru BK ....................................................................................................................................... 8
2.3 Fungsi Guru BK di Sekolah dan Masyarakat dan Prinsip BK ................................................................. 8
2.4 Peran Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Masyarakat ............................................................. 11
BAB III PENUTUP .......................................................................................................................................... 13
3.1 Kesimpulan ......................................................................................................................................... 13
3.2 Saran ................................................................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................................................... 14
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bimbingan dan konseling (BK) telah menjadi bagian integral dari sistem pendidikan modern.
Perannya tidak hanya terbatas pada penanganan masalah siswa, tetapi juga mencakup
pengembangan potensi diri secara menyeluruh. Di era yang penuh tantangan ini, keberadaan
layanan BK semakin krusial untuk membantu siswa menghadapi berbagai masalah akademik,
sosial, dan pribadi yang mungkin menghambat perkembangan mereka.
Sejak diperkenalkan di Indonesia pada tahun 1960-an, peran guru BK telah mengalami evolusi
signifikan. Awalnya, fokus utama adalah pada penanganan siswa bermasalah dan bimbingan karier.
Namun, seiring waktu, paradigma ini bergeser. Saat ini, guru BK diharapkan dapat menjadi
fasilitator pengembangan potensi seluruh siswa, tidak hanya mereka yang menghadapi masalah.
Perubahan ini sejalan dengan perkembangan teori psikologi dan pendidikan yang menekankan
pentingnya pendekatan holistik dalam perkembangan individu.
Siswa zaman sekarang menghadapi tantangan yang semakin kompleks. Tekanan akademik yang
tinggi, ekspektasi sosial yang berat, serta pengaruh teknologi dan media sosial menciptakan
lingkungan yang dapat memicu stres dan kecemasan. Fenomena cyberbullying, kecanduan gadget,
dan krisis identitas di dunia digital menambah kompleksitas permasalahan yang dihadapi. Dalam
konteks ini, peran guru BK menjadi semakin vital dalam membantu siswa menavigasi tantangan-
tantangan tersebut.
Di sekolah, guru BK tidak lagi hanya berperan sebagai 'pemadam kebakaran' yang menangani
masalah siswa. Mereka juga dituntut untuk menjadi fasilitator pengembangan diri, konsultan bagi
guru dan orang tua, serta agen perubahan dalam menciptakan lingkungan sekolah yang positif. Di
masyarakat, peran mereka meluas sebagai sumber informasi dan dukungan bagi orang tua serta
komunitas dalam memahami dan menangani isu-isu terkait perkembangan anak dan remaja.
Kompleksitas peran ini menuntut kompetensi yang tinggi dari guru BK. Pendidikan dan
pelatihan berkelanjutan menjadi kunci untuk memastikan mereka tetap relevan dan efektif.
Kemampuan adaptasi terhadap perubahan sosial dan teknologi juga menjadi crucial, mengingat
cepatnya perubahan yang terjadi dalam masyarakat dan dunia pendidikan.
Ketika guru BK dapat menjalankan perannya secara efektif, dampaknya sangat signifikan. Studi
menunjukkan adanya korelasi positif antara layanan BK yang baik dengan peningkatan prestasi
akademik siswa, perkembangan sosial dan emosional yang lebih baik, serta terciptanya lingkungan
sekolah yang lebih positif dan inklusif. Hal ini pada gilirannya berkontribusi pada peningkatan
kualitas pendidikan secara keseluruhan.
Meskipun perannya sangat penting, implementasi program BK masih menghadapi berbagai
tantangan. Keterbatasan sumber daya, baik dari segi anggaran maupun tenaga profesional, sering
kali menjadi kendala. Stigma negatif terhadap konseling yang masih ada di masyarakat juga dapat
menghambat efektivitas layanan. Selain itu, kurangnya pemahaman dari berbagai pihak tentang
peran dan fungsi guru BK sering kali menyebabkan underutilisasi layanan yang ada.

1.2 Rumusan Masalah


1. Pengertian dan Perlunya Bimbingan dan Konseling?
2. Apa saja tugas dalam Bimbingan dan Konseling?
3. Apakah Fungsi BK di Sekolah dan Masyarakat?
4. Apa saja Prinsip-prinsip BK?
5. Apa saja Peran BK di Sekolah dan Masyarakat?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Sosio Antropologi Pendidikan
2. Agar tahu apa pengertian bimbingan dan konseling dan apa perlunya BK
3. Untuk mengetahui tugas dalam BK
4. Untuk mengetahui fungsi BK di sekolah dan masyarakat
5. Untuk mengetahui prinsip-prinsip BK
6. Untuk mengetahui peran BK di sekolah dan masyarakat
BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Bimbingan dan Konseling dan Peran Konselor dalam Bimbingan dan
Konseling
A. Pengertian Bimbingan Konseling

Bimbingan adalah suatu proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh orang ahli kepada
seorang individu atau kelompok dengan tujuan agar setiap individu tersebut dapat
memahami dirinya sendiri, mengenal lingkungan dan merencanakan masa depannya.
Bimbingan diberikan untuk mengatasi berbagai persoalan atau kesulitan yang dihadapi oleh
individu. Konseling adalah hubungan antara dua orang yaitu konselor dengan klien, yang
bertujuan untuk memberi bantuan untuk menyelesaikann masalah yang dihadapi oleh
klien. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa bimbingan dan konseling adalah suatu
layanan bantuan yang dilakukan seorang konselor kepada klien atau peserta didik, agar klien
dapat memahami dirinya sendiri, mengambil keputusan, memahami potensi
yang dimilikinya, mengetahui cara mengembangkan potensi yang dimilikinya itu serta selalu
bertanggung jawab atas setiap keputusan yang diambilnya.Tujuan dari bimbingan dan konseling
yaitu untuk: a. Membantu setiap individu dalam mengembangkan diri secara optimal dan sesuai
perkembangan dengan tahap b. Mengatasi kesulitan yang dihadapi dalam studi c. Serta dapat
menyesuaikan diri sesuai dengan tuntutan positif dari lingkungan tempat tinggalnya. Bimbingan
dan konseling merupakan mengalihan bahasa dari bahasa Inggris yaitu guidance dan counseling.
Dahulu istilah counseling jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi penyuluhan
(nasehat). Akan tetapi, karena istilah penyuluhan banyak digunakan di bidang lain, seperti
penyuluhan pertanian dan penyuluhan keluarga berencana yang itu sama sekali berbeda isinya
dengan counseling, maka agar tidak menimbulkan salah paham, istilah counseling tersebut
diganti menjadi konseling. Secara etimologis kata bimbingan merupakan terjemahan dari bahasa
inggris yaitu kata "Guidance" berasal dari kata kerja "to guidance" yang mempunyai arti
menunjukkan, membimbing, menuntun, ataupun membantu, sesuai dengan istilahnya, maka
secara umum dapat diartikan sebagai suatu bantuan atau tuntunan. Ada juga yang
menerjemahakan kata "Guidance" dengan arti pertolongan. Berdasarkan arti ini, secara
etimologis, bimbingan berarti bantuan, tuntunan atau pertolongan; tetapi tidak semua bantuan,
tuntunan atau pertolongan berarti konteksnya bimbingan. Sedangkan pengertian program
bimbingan konseling adalah rencana layanan kegiatan konseling yang dikembangkan
berdasarkan kebutuhan siswa selama jangka waktu tertentu. Program tersebut mencakup
berbagai unsur yang ditentukan untuk melaksanakan layanan konseling dan ditujukan untuk
mencapai tujuan kegiatan konseling sekolah. Program bimbingan dan konseling dikembangkan
oleh guru bimbingan karir, namun dalam pelaksanaannya guru bimbingan karir harus mampu
melibatkan seluruh warga sekolah. Program bimbingan dan konseling di sekolah akan efektif
dan efisien apabila memenuhi seluruh kriteria yang diuraikan di atas. Menurut Prayitno (2000),
program BK adalah suatu kesatuan perencanaan kegiatan BK yang dilaksanakan dalam kurun
waktu tertentu dan diartikan sebagai serangkaian kegiatan penyuluhan dan pendampingan yang
terencana dan dilaksanakan dalam kurun waktu tertentu.
Dalam mengembangkan pedoman dan program konseling, perhatian harus diberikan pada
masalah dan kebutuhan siswa untuk mencapai tujuan pendidikan. Program pendampingan dan
konseling juga harus mengacu pada kegiatan konseling yang direncanakan dan dilaksanakan
dalam jangka waktu tertentu, misalnya program satu tahun. Program bimbingan dan konseling
di sekolah dimaksudkan untuk memberikan layanan pemahaman siswa, pemberian informasi,
layanan konseling, perencanaan, penempatan dan tindak lanjut. Tujuan umum Program
Bimbingan dan Konsultasi adalah mewujudkan pendidikan nasional dengan mengembangkan
manusia Indonesia yang cerdas, religius, berilmu dan kompeten, serta memiliki rasa tanggung
jawab sosial dan kebangsaan.

B. Peran Konselor dalam Bimbingan Konseling

Konselor berperan sebagai patner klien dalam memecahkan atau mengatasi masalah yang
dihadapi oleh klien. Konselor memberikan kesempatan pada klien untuk mengungkapkan atau
menceritakan segala permasalahan yang dialaminya.Prinsip bimbingan dan konseling
menguraikan tentang pokok-pokok pemikiran yang menjadi pedoman program pelaksanaan
atau aturan yang harus di ikuti menyeluruh hingga dapat di jadikan landasan aturan dalam
pelaksanaan program bimbingan dan konseling. Pada kesempatan yang ada dalam menerapkan
nilai akhlak mulia pada siswa di awali dengan memberikan contoh dan materi, selanjutnya
guru akan menasehati dan mencontohkan kembali perilaku terpuji. Bimbingan konseling akan
mengambil peranan terakhir dari upaya yang di berikan pada lingkungan sekolah, dalam proses
konsultasinya konselor akan menggunakan beberapa metode yang di sesuaikan dengan pribadi
masing-masing siswa. Tujuan dari konsultasi tersebut sebagai mencari jalan untuk mengambil
keputusan yang berdampak positif kedepannya.

2.2 Tugas Guru BK


Terdapat beberapa tugas utama guru bimbingan konseling
1. Memberikan Bimbingan Konseling Individu atau Kelompok, yaitu dengan membantu
siswa menyelesaikan masalah pribadi atau sosial dimana Guru BK dapat memberikan
konseling individu atau kelompok untuk membantu siswa memecahkan masalah pribadi
dan sosial yang dapat mempengaruhi prestasi akademik.
2. Memberikan Layanan Bimbingan Belajar dapat membantu siswa menemukan metode
pembelajaran yang tepat, Guru BK dapat menawarkan layanan bimbingan belajar kepada
siswa yang membutuhkannya, membantu mereka menemukan metode pembelajaran yang
tepat dan menawarkan strategi pembelajaran yang efektif.
3. Membantu Siswa Menentukan Karir yang Tepat, Guru BK dapat membantu siswa
membuat pilihan karir yang tepat berdasarkan minat, bakat, dan kemampuan mereka. Ini
meliputi memberikan informasi tentang berbagai bidang karir dan membantu siswa
menemukan program pendidikan atau pelatihan yang sesuai dengan tujuan karir mereka.
4. Memberikan Dukungan Akademik, membantu siswa meningkatkan prestasi akademik,
Guru BK dapat memberikan dukungan akademis bagi siswa yang berjuang dengan kelas
atau ujian. Program remedial dapat digunakan untuk membantu siswa meningkatkan
prestasi akademiknya.
5. Mengatasi Masalah Psikologis/Akademi/Sosial, Guru BK dapat mengatasi berbagai jenis
masalah yang dialami siswa, termasuk masalah psikologis, perilaku, sosial, dan akademik.
Hal ini dilakukan dengan memberikan konseling individu atau kelompok serta program-
program yang dapat membantu siswa mengelola masalah mereka dengan baik.

2.3 Fungsi Guru BK di Sekolah dan Masyarakat dan Prinsip BK


A. Fungsi Guru BK di Sekolah
Sugiyo dkk (1987:14) menyatakan bahwa ada tiga fungsi bimbingan dan konseling, yaitu:
a. Fungsi Penyaluran ( distributif )
Fungsi penyaluran ialah fungsi bimbingan dalam membantu menyalurkan siswa-siswa
dalam memilih program-program pendidikan yang ada di sekolah, memilih jurusan sekolah,
memilih jenis sekolah sambungan ataupun lapangan kerja yang sesuai dengan bakat, minat,
cita-cita dan ciri- ciri kepribadiannya. Di samping itu fungsi ini meliputi pula bantuan untuk
memiliki kegiatan-kegiatan di sekolah antara lain membantu menempatkan anak dalam
kelompok belajar, dan lain-lain.
b. Fungsi Penyesuaian ( adjustif )
Fungsi penyesuaian ialah fungsi bimbingan dalam membantu siswa untuk memperoleh
penyesuaian pribadi yang sehat. Dalam berbagai teknik bimbingan khususnya dalam teknik
konseling, siswa dibantu menghadapi dan memecahkan masalah-masalah dan kesulitan-
kesulitannya. Fungsi ini juga membantu siswa dalam usaha mengembangkan dirinya secara
optimal.
c. Fungsi adaptasi ( adaptif )
Fungsi adaptasi ialah fungsi bimbingan dalam rangka membantu staf sekolah khususnya
guru dalam mengadaptasikan program pengajaran dengan ciri khusus dan kebutuhan pribadi
siswa-siswa. Dalam fungsi ini pembimbing menyampaikan data tentang ciri-ciri, kebutuhan
minat dan kemampuan serta kesulitan-kesulitan siswa kepada guru. Dengan data ini guru
berusaha untuk merencanakan pengalaman belajar bagi para siswanya. Sehingga para siswa
memperoleh pengalaman belajar yang sesuai dengan bakat, cita-cita, kebutuhan dan minat
(Sugiyo, 1987:14)

B. Fungsi Guru BK di Masyarakat

1. Fungsi Pemahaman

BK membantu individu dan masyarakat untuk memahami dirinya, kemampuan, minat, serta
nilai-nilai yang dimilikinya. Ini mencakup aspek-aspek seperti pemahaman akan peran sosial
dan hubungan interpersonal.

2. Fungsi Pencegahan (Preventif)


BK bertujuan mencegah munculnya masalah, baik di bidang pendidikan, sosial, maupun
karier, dengan memberikan informasi dan keterampilan yang dapat menghindarkan seseorang
dari permasalahan yang mungkin terjadi.

3. Fungsi Pengembangan

BK berperan dalam memfasilitasi pengembangan potensi diri individu. Misalnya, membantu


orang dalam menetapkan tujuan hidup, merencanakan masa depan, dan mencapai prestasi
yang optimal dalam berbagai aspek kehidupan.

4. Fungsi Penyaluran

BK membantu individu menemukan arah yang sesuai dengan minat, bakat, dan kemampuan
mereka. Ini termasuk membantu dalam pengambilan keputusan tentang pendidikan atau
karier yang sesuai.

5. Fungsi Penyesuaian

BK membantu individu agar dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial, pendidikan,
dan pekerjaan. Fungsi ini penting dalam menciptakan harmoni dalam hubungan interpersonal
dan kehidupan bermasyarakat.

6. Fungsi Perbaikan (Kuratif)

Fungsi ini bertujuan membantu individu yang sudah mengalami masalah atau kesulitan,
dengan memberikan bimbingan dan konseling untuk mengatasi permasalahan yang mereka
hadapi.

C. Prinsip Bimbingan dan Konseling

1. Keterbukaan: Pelayanan BK harus didasarkan pada keterbukaan antara konselor dan


individu yang dibantu, di mana individu diberikan kesempatan untuk mengungkapkan
masalah dan aspirasinya.

2. Kerahasiaan: Konselor harus menjaga privasi dan kerahasiaan informasi yang


diberikan oleh individu.

3. Kesukarelaan: Proses konseling harus dilakukan dengan sukarela tanpa paksaan dari
pihak manapun.
4. Kedinamisan: Proses konseling harus bersifat dinamis, berkembang sesuai dengan
kebutuhan dan situasi individu yang dibantu.

5. Kemandirian: Tujuan akhir BK adalah membantu individu agar mandiri dalam


menghadapi masalah dan membuat keputusan yang terbaik untuk dirinya sendiri.

2.4 Peran Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Masyarakat

A. Peran Guru BK di Sekolah

Peran guru BK atau guru pembimbinglah yang sangat besar. Guru BK sebagai
representasi pendidik jelas memiliki rasional yang kuat untuk menyampaikan
pendidikan karakter pada peserta didik artinya dipundak guru BK pendidikan
karakter menjadi salah satu tugas dan kewajiban yang harus dilaksanakan
dalam memberikan layanan bimbingan dan konseling. Terkait pendidikan
karakter di sekolah guru BK mempunyai tugas yang cukup penting yaitu harus
dapat memfasilitasi pengembangan dan penumbuhan karakter serta tanpa
mengabaikan penguasaan hard skill lebih lanjut yang diperlukan dalam
perjalanan hidup serta dalam mempersiapkan karier (Yanti, 2015: 3). Seorang
guru BK harus profesional sebagai tenaga pendidik disekolah. Menurut UU RI
No. 20 Tahun 2003 pasal | ayat 4 "Pendidik adalah tenaga kependidikan yang
berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor, pamong belajar, widyaiswara,
tutor, instruktur, fasilitator dan sebutan lainnya yang sesuai kekhususannya serta
berpartisipasi dalam penyelenggaraan pendidikan" (Yanti, 2015: 3).

B. Peran Guru BK di Masyarakat

Guru Bimbingan dan Konseling (BK) memiliki peran yang sangat penting dalam masyarakat,
terutama dalam pembentukan karakter dan moralitas siswa. Mereka tidak hanya berfungsi di
lingkungan sekolah, tetapi juga berkontribusi dalam konteks yang lebih luas di masyarakat.
1. Pembentukan Akhlak: Guru BK berperan dalam pembentukan akhlak siswa melalui
pendekatan yang berbasis pada tiga pilar: guru, orang tua, dan lingkungan masyarakat.
Ini membantu siswa untuk memahami nilai-nilai moral dan etika yang penting dalam
kehidupan sehari-hari .
2. Pencegahan Masalah Sosial: Dalam masyarakat, guru BK juga berperan dalam
pencegahan masalah sosial, seperti penyalahgunaan narkoba dan perilaku menyimpang
lainnya. Mereka memberikan penyuluhan dan edukasi kepada siswa dan masyarakat
tentang bahaya dari perilaku negatif tersebut.
3. Pemberdayaan Komunitas: Selain itu, guru BK berkontribusi dalam mendorong
pemberdayaan perempuan dan kelompok rentan lainnya di masyarakat. Mereka
membantu menciptakan lingkungan yang mendukung dan inklusif, di mana semua
individu dapat berkembang.
4. Kolaborasi dengan Orang Tua: Guru BK juga berperan dalam menjembatani
komunikasi antara sekolah dan orang tua. Mereka memberikan informasi dan dukungan
kepada orang tua mengenai perkembangan anak, sehingga orang tua dapat lebih
memahami dan mendukung kebutuhan pendidikan anak mereka.
5. Responsif terhadap Perkembangan Sosial: Guru BK diharapkan untuk selalu tanggap
dan responsif terhadap perubahan yang terjadi dalam masyarakat. Mereka perlu
mengadaptasi pendekatan mereka agar sesuai dengan kebutuhan siswa dan tantangan
yang dihadapi oleh masyarakat.
BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Peran Bimbingan dan Konseling/ Konselor di sekolah dan masyarakat sangatlah penting
dalam mendukung perkembangan siswa dan menciptakan lingkungan yang sehat. Di
lingkungan sekolah, konselor bertugas untuk memberikan layanan bimbingan yang membantu
siswa dalam mengatasi berbagai masalah, baik akademis maupun sosial. Mereka berkolaborasi
dengan guru dan orang tua untuk menciptakan strategi yang efektif dalam mendukung
kebutuhan siswa. Selain itu, konselor juga berperan dalam menangani isu-isu seperti bullying,
yang dapat mengganggu proses pembelajaran.

Di masyarakat,peran konselor meluas untuk menciptakan hubungan yang harmonis antara


sekolah dan komunitas. Mereka berfungsi sebagai jembatan yang menghubungkan siswa
dengan sumber daya yang ada di masyarakat, serta membantu dalam pemberdayaan budaya
dan nilai-nilai positif. Dengan demikian, konselor tidak hanya berfokus pada individu, tetapi
juga berkontribusi pada pengembangan komunitas secara keseluruhan.

Secara keseluruhan, peran BK/konselor sangat krusial dalam menciptakan lingkungan yang
mendukung pertumbuhan dan perkembangan siswa, baik di sekolah maupun di masyarakat.
Mereka membantu siswa untuk mengatasi tantangan yang dihadapi dan memfasilitasi
kolaborasi antara berbagai pihak untuk mencapai tujuan pendidikan yang lebih baik.

3.2 Saran
• Guru bimbingan dan konseling harus aktif dalam memberikan layanan yang mendukung
penyesuaian diri siswa. Ini termasuk mengadakan sesi bimbingan kelompok yang
membantu siswa berbagi pengalaman dan belajar dari satu sama lain.
• Penting bagi guru untuk memahami kebutuhan masing-masing siswa secara menyeluruh,
baik dari segi akademis maupun sosial. Dengan pendekatan yang lebih personal, guru dapat
membantu siswa mengatasi permasalahan penyesuaian diri24.

• Guru diharapkan menciptakan lingkungan belajar yang kondusif agar siswa merasa
nyaman dan aman dalam berinteraksi dengan teman sebaya maupun guru. Hal ini dapat
meningkatkan kemampuan sosialisasi siswa3.
DAFTAR PUSTAKA

Zulyusri, & Fauzia, A.


(2023). Peranan Guru Bimbingan Konseling (BK) dalam Menyelesaikan Masalah
Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik. PEMBELAJAR: Jurnal Ilmu Pe
ndidikan, Keguruan, dan Pembelajaran, 7(2), 89-92.

Marlia, Ani, et al. "PERAN BIMBINGAN KONSELING DAN PENDIDIKAN


AGAMA ISLAM (PAI): PENERAPAN DAN SOLUSI DI MAN 2
PALEMBANG." SIGNIFICANT: Journal Of Research AndMultidisciplinary 2.02
(2023): 218-229.

Prayitno, & Erman Amti. (2004). Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta:
Rineka Cipta.

Winkel, W.S. (2009). Bimbingan dan Konseling di Sekolah-Sekolah Menengah.


Jakarta: Gramedia.

Anda mungkin juga menyukai