363395038-2-PENGKONDISI-SINYAL-ppt
363395038-2-PENGKONDISI-SINYAL-ppt
363395038-2-PENGKONDISI-SINYAL-ppt
Buktikan Rumus
Yang Ada Pada Slide
Ini dan Kumpulkan
Setelah Pertemuan
ini.
2
TUJUAN
Setelah menyelesaikan perkuliahan ini
peserta mampu:
• Menggunakan rumus-rumus dalam
rangkaian elektronika untuk
menganalisis rangkaian pengkondisi
sinyal aktif
• Menggunakan kaidah, hukum, dan
rumus dalam rangkaian elektronika
untuk merancang rangkaian
pengkondisi sinyal aktif
3
POKOK BAHASAN
4
OPERATIONAL
AMPLIFIER (OP
AMP)
• Rangkaian Penguat Dasar
• Rangkaian Penguat Diferensial
• Konverter Tegangan ke Arus.
5
RANGKAIAN PENGUAT DASAR
• Penguat membalik
• Penguat tak membalik
• Penguat penyangga
• Penguat menjumlah.
6
Penguat Membalik
Vi Ri Rf
-
Arus yang mengalir pada Vo
resistor Ri sama dengan
yang mengalir pada resistor
Rf,
yaitu: Vi Vi +
I R
i
Tegangan keluaran
Vo: Vi Rf
V
O (Ri Rf )I
(Ri Rf ) R i
1
8
Ri V i
9
Penguat Penyangga
(Pengikut
Tegangan)
Vo = Vi
-
Vo
Vi
10
Penguat Menjumlah
R1 R2
V1
R3
-
Vo
V2
R2 R
R V 2V
VO 1 2
1 R3
(PR).
11
RANGKAIAN
PENGUAT
DIFERENSIAL
12
Rangkaian Penguat Diferensial Dasar
R1 R2
V1
• Tegangan
keluaran:
Vout 2
V1
-
RV
2
R1
(PR)
Vou
t
V2 R1
+
• Mampu
menyingkirkan
tegangan masukan
13
mode
R2
bersama (common
mode), yang
dinyatakan sebagai
CMRR (Common Mode
Rejection Ratio).
14
R1 R2
A
V1 CMRR
ACM
-
CMR = 20 log (CMRR)
dB
Vout
V2 R1
+
A = penguatan mode
diferensial
ACM = penguatan mode
common
R2
Kelemahan:
• Impedansi masukannya rendah
• Impedansi masukan pada
15
k sukannya tidak sama
e • Pengubahan penguatan
d sulit dilakukan.
u
a
t
e
r
m
i
n
a
l
m
a
16
Rangkaian Penguat Instrumentasi
2R
V1
+ Vout 1 1 R V V1 (PR).
R2
RG 2
- R1 R3
R2
RG
- Vou
t
R2
+
R1
-
17
R3
+
V2
18
Contoh 2.8
Sebuah sensor menghasilkan tegangan keluaran
dalam kisaran 20 sampai dengan 250 mV. Buatlah
rangkaian yang mengkondisikan tegangan tersebut
menjadi dalam kisaran 0 sampai dengan 5 V (linier),
dan rangkaian tersebut harus mempunyai impedansi
masukan yang tinggi.
Penyelesaian :
Karena hubungan antara keluaran dan masukan
rangkaian tersebut linier, maka hubungan tersebut
dapat dinyatakan dalam bentuk persamaan garis lurus :
Vout = mVi + Vo
dengan: m = kemiringan garis, yang menyatakan
penguatan Vo = tegangan ofset keluaran
Untuk nilai keluaran 0 dan 5 volt diperoleh
persamaan : 0 = m (0,02) + Vo
19
5 = m (0,25) + Vo
20
• Dari kedua persamaan ini, kalau
diselesaikan secara serentak maka akan
diperoleh nilai m = 21,7 dan Vo = - 0,434
V sehingga persamaannya menjadi :
Vout = 21,7 (Vin-0,02)
yang merupakan persamaan penguat
diferensial. Karena disyaratkan impedansi
masukannya harus tinggi, maka digunakan
penguat instrumentasi.
Misalkan dipilih nilai R2 = R3 = 1k dan R1
= 100 k, sehingga RG dapat diperoleh
sebesar:
RG = 9662
21
12V
Tegangan 0,02 V dapat diperoleh dari
680 rangkaian pembagi tegangan. Rangkaian
yang dimaksudkan diperlihatkan dalam
gambar berikut:
30,9 +
6,2
V k R2 R3
0,02 V R1
- 1K
100 K 1
100
K
RG= 9662
-
Vout
R1
- 100 K R2 R3
22
1K 1K
Vin
23
Konverter Tegangan ke Arus
Dari gambar
tersebut bila
dipenuhi nilai-nilai :
R1(R3+R5) = R2R4
Maka arus beban
akan dapat
dinyatakan oleh :
I R
2
Vi
R1R3
(PR).
24
• Nilai maksimum resistansi beban
diberikan oleh :
R R Vsat
4
5
R 3
I
m
Rml (PR)
R3 R4 R5
26
PANDUAN PERANCANGAN
• Definisikan tujuan pengukuran
– Parameter. Apa jenis variabel yang
diukur (tekanan, suhu, aliran, level,
tegangan, arus, resistansi, dsb)
– Kisaran. Bagaimanakah kisaran
pengukurannya (10 sampai 200 oC, 45
sampai 85 psi, 2 sampai 4 V, dsb)
– Akurasi. Seberapa besarkah akurasi
yang diinginkan (5% FS, 3% dari
pembacaan, dsb)
– Linieritas. Haruskah keluaran
pengukurannya linier
– Noise. Bagaimana level dan spektrum
27
frekuensi noise di lingkungan
pengukuran.
28
• Pilih sensor yang digunakan (bila dimungkinkan)
– Parameter. Apa jenis keluaran sensor
(resistansi, tegangan, dsb.)
– Fungsi alih. Bagaimana hubungan antara
keluaran sensor dan variabel yang diukur
(linier, grafik, persamaan, akurasi, dsb.)
– Tanggapan waktu. Bagaimana tanggapan
waktu sensor (konstanta waktu order-
pertama, order- kedua, frekuensi)
– Kisaran. Bagaimana kisaran keluaran
parameter sensor untuk kisaran
pengukuran yang diberikan
– Daya. Bagaimana spesifikasi daya sensor
(maksimum disipasi resistif, penarikan
29
arus, dsb).
30
• Rancang Pengkondisi Sinyal Analog (P/S)
– Parameter. Apa jenis keluaran yang
diinginkan (tegangan, arus, frekuensi)
– Kisaran. Bagaimana kisaran parameter
keluaran yang diinginkan (0 sampai 5
volt, 4 sampai 20 mA, 5 sampai 10
kHz, dsb.)
– Impedansi masukan. Berapa impedansi
P/S yang harus diberikan kepada
sumber sinyal masukan
– Impedansi keluaran. Berapa impedansi
keluaran P/S yang harus ditawarkan
31
kepada rangkaian beban keluaran.
32
• Beberapa catatan yang perlu diperhatikan
– Bila masukannya berupa suatu
perubahan resistansi dan harus
digunakan rangkaian jembatan atau
pembagi tegangan, maka
pertimbangkanlah pengaruh
ketidaklinieran tegangan keluaran
terhadap resistansi, dan pengaruh
arus yang mengaliri sensor resistif
– Untuk perancangan dengan opamp,
pendekatan perancangan yang paling
mudah adalah dengan membuat
persamaan keluaran-masukan. Dari
persamaan ini akan terlihat dengan jelas,
jenis rangkaian yang dapat digunakan.
Persamaan ini menyatakan fungsi alih
statik P/S
33
– Perhatikan selalu kemungkinan
pembebanan sumber tegangan oleh
P/S karena dapat menimbulkan
kesalahan.
34
Contoh 2.11
• Sebuah sensor mengeluarkan
tegangan yang berkisar antara –
2,4 V sampai -1,1
V. Untuk interface ke ADC,
diperlukan untuk mengubah
tegangan tersebut menjadi dalam
kisaran 0 sampai 2,5 V.
Rancanglah sebuah rangkaian
pengkondisi sinyal untuk
keperluan tersebut.
35
Penyelesaian
• Dalam soal ini tidak ada informasi
tentang variabel yang diukur,
lingkungan pengukuran, ataupun
sensornya
• Permasalahannya hanyalah
pengkonversian kisaran
tegangan
• Impedansi sumbernya juga tidak
diketahui, maka akan lebih baik
kalau dianggap bahwa nilainya
tinggi, dan kemudian dirancang
36
sistem yang berimpedansi masukan
tinggi.
37
• Rangkaian yang diperlukan dapat
diperoleh dari persamaan yang
menyatakan hubungan keluaran-masukan
sebagai berikut :
Vout = mVin + Vo
• Dari spesifikasi yang diketahui, maka
dapat diperoleh :
0 = m (-2,4) + Vo
2,5 = m (-1,1) + Vo
• Jika kedua persamaan ini kita selesaikan
secara serentak, maka akan diperoleh m
= 1,923 dan Vo = 4,6152 V, sehingga
diperoleh persamaan fungsi alihnya :
Vout = 1,923 Vin + 4,6152.
38
- 15V
- 4,6152 V
39
TUGAS 3
• Buktikan / turunkan persamaan-
persamaan
yang diberi (PR)
tanda
• Kerjakan dengan ditulis tangan, dan
dikumpulkan pada pertemuan
berikutnya.
40
41