Pengkondisi-Sinyal

Unduh sebagai ppt, pdf, atau txt
Unduh sebagai ppt, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 29

1

Buktikan Rumus
Yang Ada Pada Slide
Ini dan Kumpulkan
Setelah Pertemuan
ini.
2
TUJUAN
Setelah menyelesaikan perkuliahan ini
peserta mampu:
Menggunakan rumus-rumus dalam
rangkaian elektronika untuk menganalisis
rangkaian pengkondisi sinyal aktif
Menggunakan kaidah, hukum, dan
rumus dalam rangkaian elektronika untuk
merancang rangkaian pengkondisi sinyal
aktif
3
POKOK BAHASAN

Operational Amplifier (Op amp)


Panduan Perancangan.

4
OPERATIONAL AMPLIFIER
(OP AMP)
Rangkaian Penguat Dasar
Rangkaian Penguat Diferensial
Konverter Tegangan ke Arus.

5
RANGKAIAN PENGUAT DASAR
Penguat membalik
Penguat tak membalik
Penguat penyangga
Penguat menjumlah.

6
Penguat Membalik
Vi Ri Rf

Arus pada resistor Ri:


Vi
- Ii
Vo Ri
+
Arus ini sama dengan arus yang
mengalir pada resistor Rf, oleh
karena itu tegangan keluaran Vo:
Rf
VO Vi
Ri

7
Penguat Tak Membalik
Ri I Rf

-
Arus yang mengalir pada Vo
resistor Ri sama dengan
yang mengalir pada resistor
Rf, yaitu: V Vi +
I i
Ri
Tegangan keluaran Vo:
Vi R f
VO ( Ri R f ) I ( Ri R f ) 1 Vi
Ri Ri
8
Penguat Penyangga
(Pengikut Tegangan)

Vo = Vi
-

Vi Vo

9
Penguat Menjumlah
R1 R2

V1

R3
-
Vo
V2

R2 R2
VO V1 V2
R1 R3
(PR).
10
RANGKAIAN PENGUAT
DIFERENSIAL

Rangkaian Penguat Diferensial Dasar


Rangkaian Penguat Instrumentasi.

11
Rangkaian Penguat Diferensial Dasar
R1 R2

V1
Tegangan keluaran:

Vout
R2
V2 V1
- R1
Vout
(PR)
V2 R1

Mampu menyingkirkan
+

tegangan masukan mode


R2
bersama (common mode),
yang dinyatakan sebagai
CMRR (Common Mode
Rejection Ratio).
12
R1 R2
A
V1 CMRR
ACM

-
CMR = 20 log (CMRR) dB
Vout

V2 R1
+
A = penguatan mode diferensial
ACM = penguatan mode common
R2
Kelemahan:
Impedansi masukannya rendah
Impedansi masukan pada kedua
terminal masukannya tidak sama
Pengubahan penguatan sulit
dilakukan.
13
Rangkaian Penguat Instrumentasi
2 R1 R3
1 V2 V1 (PR).
V1
+ Vout
RG R2
- R1
R2 R3

RG -
Vout

R2

R1
+
-

R3
+
V2

14
Contoh 2.8
Sebuah sensor menghasilkan tegangan keluaran dalam
kisaran 20 sampai dengan 250 mV. Buatlah rangkaian yang
mengkondisikan tegangan tersebut menjadi dalam kisaran 0
sampai dengan 5 V (linier), dan rangkaian tersebut harus
mempunyai impedansi masukan yang tinggi.
Penyelesaian :
Karena hubungan antara keluaran dan masukan rangkaian
tersebut linier, maka hubungan tersebut dapat dinyatakan dalam
bentuk persamaan garis lurus :
Vout = mVi + Vo
dengan: m = kemiringan garis, yang menyatakan penguatan
Vo = tegangan ofset keluaran
Untuk nilai keluaran 0 dan 5 volt diperoleh persamaan :
0 = m (0,02) + Vo
5 = m (0,25) + Vo
15
Dari kedua persamaan ini, kalau diselesaikan
secara serentak maka akan diperoleh nilai m =
21,7 dan Vo = - 0,434 V sehingga persamaannya
menjadi :
Vout = 21,7 (Vin-0,02)
yang merupakan persamaan penguat diferensial.
Karena disyaratkan impedansi masukannya harus
tinggi, maka digunakan penguat instrumentasi.
Misalkan dipilih nilai R2 = R3 = 1kW dan R1 = 100
kW, sehingga RG dapat diperoleh sebesar:
RG = 9662 W

16
12V Tegangan 0,02 V dapat diperoleh dari rangkaian
pembagi tegangan. Rangkaian yang dimaksudkan
680 W
diperlihatkan dalam gambar berikut:

30,9 kW +
6,2V
0,02 V R2 R3
R1
- 100 K
1K 1K
100 W

-
Vout
RG= 9662 W

R1
- 100 K R2 R3

1K 1K
Vin +

17
Konverter Tegangan ke Arus
Dari gambar tersebut
bila dipenuhi nilai-nilai :
R1(R3+R5) = R2R4
Maka arus beban akan
dapat dinyatakan oleh :
R2
I Vin
R1 R3
(PR).

18
Nilai maksimum resistansi beban diberikan
oleh :
Vsat
R4 R5 R3
Rml Im (PR)
R3 R4 R5

dengan: Rml = resistansi beban maksimum


Vsat = tegangan saturasi opamp
Im = arus maksimum
19
PANDUAN PERANCANGAN
Definisikan tujuan pengukuran
Parameter. Apa jenis variabel yang diukur
(tekanan, suhu, aliran, level, tegangan, arus,
resistansi, dsb)
Kisaran. Bagaimanakah kisaran pengukurannya
(10 sampai 200 oC, 45 sampai 85 psi, 2 sampai 4
V, dsb)
Akurasi. Seberapa besarkah akurasi yang
diinginkan (5% FS, 3% dari pembacaan, dsb)
Linieritas. Haruskah keluaran pengukurannya
linier
Noise. Bagaimana level dan spektrum frekuensi
noise di lingkungan pengukuran.
20
Pilih sensor yang digunakan (bila dimungkinkan)
Parameter. Apa jenis keluaran sensor (resistansi,
tegangan, dsb.)
Fungsi alih. Bagaimana hubungan antara
keluaran sensor dan variabel yang diukur (linier,
grafik, persamaan, akurasi, dsb.)
Tanggapan waktu. Bagaimana tanggapan waktu
sensor (konstanta waktu order- pertama, order-
kedua, frekuensi)
Kisaran. Bagaimana kisaran keluaran parameter
sensor untuk kisaran pengukuran yang diberikan
Daya. Bagaimana spesifikasi daya sensor
(maksimum disipasi resistif, penarikan arus, dsb).
21
Rancang Pengkondisi Sinyal Analog (P/S)
Parameter. Apa jenis keluaran yang diinginkan
(tegangan, arus, frekuensi)
Kisaran. Bagaimana kisaran parameter
keluaran yang diinginkan (0 sampai 5 volt, 4
sampai 20 mA, 5 sampai 10 kHz, dsb.)
Impedansi masukan. Berapa impedansi P/S
yang harus diberikan kepada sumber sinyal
masukan
Impedansi keluaran. Berapa impedansi
keluaran P/S yang harus ditawarkan kepada
rangkaian beban keluaran.
22
Beberapa catatan yang perlu diperhatikan
Bila masukannya berupa suatu perubahan
resistansi dan harus digunakan rangkaian
jembatan atau pembagi tegangan, maka
pertimbangkanlah pengaruh ketidaklinieran
tegangan keluaran terhadap resistansi, dan
pengaruh arus yang mengaliri sensor resistif
Untuk perancangan dengan opamp, pendekatan
perancangan yang paling mudah adalah dengan
membuat persamaan keluaran-masukan. Dari
persamaan ini akan terlihat dengan jelas, jenis
rangkaian yang dapat digunakan. Persamaan ini
menyatakan fungsi alih statik P/S
Perhatikan selalu kemungkinan pembebanan
sumber tegangan oleh P/S karena dapat
menimbulkan kesalahan.
23
Contoh 2.11
Sebuah sensor mengeluarkan tegangan
yang berkisar antara 2,4 V sampai -1,1
V. Untuk interface ke ADC, diperlukan
untuk mengubah tegangan tersebut
menjadi dalam kisaran 0 sampai 2,5 V.
Rancanglah sebuah rangkaian
pengkondisi sinyal untuk keperluan
tersebut.

24
Penyelesaian
Dalam soal ini tidak ada informasi tentang
variabel yang diukur, lingkungan
pengukuran, ataupun sensornya
Permasalahannya hanyalah
pengkonversian kisaran tegangan
Impedansi sumbernya juga tidak diketahui,
maka akan lebih baik kalau dianggap
bahwa nilainya tinggi, dan kemudian
dirancang sistem yang berimpedansi
masukan tinggi.
25
Rangkaian yang diperlukan dapat diperoleh dari
persamaan yang menyatakan hubungan
keluaran-masukan sebagai berikut :
Vout = mVin + Vo
Dari spesifikasi yang diketahui, maka dapat
diperoleh :
0 = m (-2,4) + Vo
2,5 = m (-1,1) + Vo
Jika kedua persamaan ini kita selesaikan secara
serentak, maka akan diperoleh m = 1,923 dan
Vo = 4,6152 V, sehingga diperoleh persamaan
fungsi alihnya :
Vout = 1,923 Vin + 4,6152.

26
- 15V

- 4,6152 V

27
TUGAS 3
Buktikan / turunkan persamaan-persamaan
yang diberi tanda (PR)
Kerjakan dengan ditulis tangan, dan
dikumpulkan pada pertemuan berikutnya.

28
29

Anda mungkin juga menyukai