Askeb KB Yuni

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 54

DUKUMENTASI PENCAPAIAN STASE ASUHAN

KEBIDANAN KELUARGA BERENCANA


(LOGBOOK)

Program Studi : Profesi Bidan


Mata Kuliah : Asuhan Kebidanan keluarga berencana
Kode Mata Kuliah : Bd. 707
Beban SKS : 3 SKS
Semester : I
Tempat Praktek : Puksesmas Kokop
Waktu/ Periode : 29 Mei 2023 - 17 Juni 2023

Nama Peserta Didik : Yuni Alfia R


NIM : 2215901085
Kelas : Alih Jenjang
Dosen Pembimbing Lahan : Lelly Aprilia Vidayati, SSiT., M.Kes.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN


STIKES NGUDIA HUSADA MADURA
TA 2023
KONTRAK BELAJAR PRAKTEK/PRAKTIKUM KLINIK

Tempat Praktek : PUSKESMAS KONANG


Periode Praktek : 29 Meii 2023 - 17 Juni 2023
Nama Mahasiswa : Yuni Alfia R
NIM : 2215901085
Topik : Asuhan Kebidanan Pada keluarga berencana

Tujuan Strategi Sumber Hasil yang Diharapkan Waktu


Belajar
Tujuan Umum: setelah Untuk mencapai Ditulis Selama pembelajaran klinik, saya Waktu yang saya
menjalankan praktikum klinik di tujuan pembelajaran sumber yang akan menunjukkan kemampuan tetapkan untuk
Puskesmas Konang, saya mampu klinik, maka saya relevan sesuai saya dalam mengelola klien mencapai tujuan
melaksanakan asuhan kebidanan akan: dengan dengan bukti: adalah sebagai berikut:
pada keluarga berencana dengan 1. Mencari buku silabus mata 1. Tersusunnya laporan
menerapkan manajemen sumber yang kuliah pendahuluan a. Minggu ke-1 (29
kebidanan. Dengann rincian 1 relevan 2. Tersusunnya kontrak belajar Meii 2023 - 03 Juni
askeb lengkap 2. Konsultasi dan 3. Tersusunnya jurnal kegiatan 2023): melakukan
diskusi dengan harian LP 1, Pre dan post
Tuhuan Khusus: melakukan dosen 4. Tercapainya beberapa target conference,
asuhan kebidanan pada keluarga pembimbing dan keterampilan dan asuhan Pengelolaan kasus
berencana dengan target: pembimbing kebidanan, dengan indikator: dan laporan kasus 1
meliputi: lapangan a. Dokumentasi pencapaian , Jurnal reflesi kritis
1. Asuhan kebidanan pada 3. Berpartisipasi asuhan pada jurnal kegiatan b. Minggu ke 2-3
keluarga berencana: 1 kasus langsung dalam harian dan buku logbook (tanggal 04 juni s/d
mengasuh klien b. Tersusunnya dokumentasi 17 Juni 2023)
asuhan kebidanan Melakukan Ujian
c. Mendapat TTD pembimbing praktek stase
pada dokumentasi keluarga berencana
pencapaian keterampilan Pengumpulan
dan asuhan kebidanan, semua tugas ke
disertai cap lahan koordinator MK
d. Merakapitulasi pencapaian
target pada buku
rekapitulasi

Bangkalan, 05 Juni 2023


Mahasiswa,

Yuni Alfia R
NIM 2215901085
Proses Pencapaian
Tanda Tangan
Keterampilan
No Kompetensi Hari/Tanggal Komentar Pembimbing Pembimbing
Pelaksanaan Bimbingan Mandiri Pembimbing Lapangan Lahan /
(B) (M) (CI) Institusi
1. Melakukan pengkajian 05-06-2023 M
pada keluarga berencana
2. Menjelaskan tentang 05-06-2023 M
jenis kontrasepsi
3. Memberikan konseling 05-06-2023 M
tentang keluarga
berencana
4. Memberikan konseling 05-06-2023 M
tentang penanganan cara
sederhana yang bisa
dilakukan dirumah unuk
atasi efek samping pasca
KB
5. Melakukan pencatatan 05-06-2023 M
dan pelaporan
STASE
ASUHAN KEBIDANAN PADA
KELUARGA BERENCANA

Nama Mahasiswa : Yuni Alfia R

NIM : 2215901085

Ruang : POLI KIA PUSKESMAS KONANG

Tanggal Praktik :
29 Juni 2023 - 17 Juni 2023
Pembimbing : Lelly Aprilia Vidayati, SSiT., M.Kes.

1 askeb SOAP, Kontrak Belajar, Laporan

Berkas Yang Dikumpulkan : Harian, Daftar Prefensi Mahasiswa, Jurnal

Refleksi Kritis dan Jurnal EBP.

Hari, Tanggal Penyerahan : Kamis, 22 Juni 2023

Penerima : Lelly Aprilia Vidayati, SSiT., M.Kes.


DAFTAR PRESENSI MAHASISWA

NAMA : YUNI ALFIA R


NIM : 2215901085
RUANGAN : POLI KIA PUSKESMAS KONANG
PKM/ RS : PUSKESMAS KONANG
NO RUANGAN HARI/TGL DATANG PULANG PARAF PARAF CI
MHS
1. KIA

2. KIA

3. KIA

4. KIA

5. KIA

6. KIA

7. KIA

8. KIA

9. KIA

10. KIA

11. KIA

12. KIA

13. KIA

14. KIA

15. KIA
LAPORAN KEGIATAN HARIAN

NAMA : YUNI ALFIA R


NIM : 2215901085
RUANGAN : POLI KIA PUSKESMAS KONANG
PKM/ RS : PUSKESMAS KONANG
HARI/TGL : Senin, 05 Juni 2023

TTD
NO PUKUL KEGIATAN
PEMBIMBING
1 10.00 Melakukan anamnesa pada pasien

2 10.05 Memeriksa tanda –tanda vital pasien

3 10.20 Menjelaskan pada pasien tentang


keluarga berencana

4 10.30 Memberi KIE tentang efek samping


pasca KB

5 10.35 Meberikan konseling tentang cara


mengatasi efek samping pasca KB

6 10.45 Menganjurkan pasien mengkonsumsi


serbuk kunyit untuk atasi amenorea pasca
kb suntik
ASUHAN KEBIDANAN PADA KELUARGA BERENCANA
DENGAN AKSEPTOR KB SUNTIK DAN EVIDANCE
BASED PRACTICE KONSUMSI KUNYIT
DI PUSKESMAS KONANG

Disusun oleh:
YUNI ALFIA R
2215901085

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN


STIKES NGUDIA HUSADA MADURA
2023
LAPORAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN PADA KELUARGA BERENCANA


DENGAN AKSEPTOR KB SUNTIK DAN EVIDANCE
BASED PRACTICE KONSUMSI KUNYIT
DI PUSKESMAS KONANG

Disusun guna Memenuhi Persyaratan Ketuntasan


Stase Asuhan Kebidanan Pada Keluarga Berencana
Program Studi Pendidikan Profesi Bidan

Disusun oleh:
YUNI ALFIA R
2215901085

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN


STIKES NGUDIA HUSADA MADURA
2023
HALAMAN PERSETUJUAN

LAPORAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN PADA KELUARGA BERENCANA


DENGAN AKSEPTOR KB SUNTIK DAN EVIDANCE BASED
PRACTICE KONSUMSI KUNYIT
DI PUSKESMAS KONANG

Disusun Oleh :

NAMA : YUNI ALFIA R


NIM : 2215901085

Tanggal Pemberian Asuhan : 05 Juni 2023

Disetujui :

Kepala Ruangan
Tanggal : 05 Juni 2023
Di : Puskesmas Konang (Sri Yuliati, Amd.Keb.)
NIP. 19780702 201407 2 004

Pembimbing Institusi
Tanggal : 05 Juni 2023
Di : Puskesmas Konang (Lelly Aprilia Vidayati, S.SiT., M.Kes.)
NIDN : 0729048401

Pembimbing Kasus
Tanggal : 05 Juni 2023
Di : Puskesmas Konang (Sri Yuliati, Amd.Keb.)
NIP. 19780702 201407 2 004
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Keluarga Berencana menurut WHO (World Health Organization)
merupakan tindakan yang membantu induvidu atau pasangan suami istri
untuk mengindari kelahiran yang tidak diinginkan, mendapatkan kelahiran
yang diinginkan, mengatur unterval diantara kelahiran, mengontrol saat
kelahiran dalam hubungan dengan suami istri, menentukan jumlah anak
dalam keluarga. Program Keluarga Berencana (KB) bertujuan mengendalikan
pertumbuhan jumlah penduduk. Hal ini yang menyebabkan berkembangnya
berbagai metode kontrasepsi. Tetapi tidak semua alat kontrasepsi tersebut
bersifat efektif dan aman untuk di gunakan. Keluarga Berancana (KB)
merupaka salah satu pelayanan kesehatan preventif yang paling dasar dan
utama bagi wanita meskipun selalu diakui demikian (Handayani,2010).

Salah satu progrm yang dimiliki oleh BKKBN adalah Pendewasaan


Usia Perkawinan (PUP) upaya untuk meningkatkan usia pada perkawinan
pertama, sehingga mencapai usia minimal pada saat perkawinan yaitu 20
tahun bagi wanita dan 25 tahun bagi peria. Apabila orang gagal dalam
mendewasakan usia perkawinannya, maka dianjurkan untuk penundaan
kelahiran anak pertama.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat dirumuskan permasalahan


sebagai berikut:

1. Bagaimana konsep dasar keluarga berencana?


2. Bagaimana konsep dasar KB suntik?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui konsep dasar keluarga berencana
2. Mengetahuikonsep dasar KB suntik
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Dasar Keluarga Berencana


a. Pengertian
1) Kontrasepsi
Kontrasepsi adalah upaya untuk mencegah terjadinya kehamilan
(Hanafi Winkjosastro, 2007).
Kontrasepsi adalah upaya mencegah kehamilan yang bersifat
sementara ataupun menetap dan dapat dilakukan tanpa
menggunakan alat, secara mekanis, menggunakan obat/alat atau
dengan operasi
(Kapita Selekta Kedokteran, 2001).
1) Keluarga Berencana
Keluarga Berencana menurut UU No. 10 Tahun 1992 tentang
perkembangan kependudukan dan pembangunan Keluarga
Sejahtera adalah upaya peningkatan kepedulian dan peran serta
masyarakat melalui pendewasaan usia perkawinan (PUP),
pengaturan kelahiran, pembinaan ketabahan keluarga, peningkatan
kesejahteraan keluarga kecil, bahagia dan sejahtera (Arum dan
Sujiyatini, 2009).
b.Tujuan Program Keluarga Berencana
 Membentuk keluarga kecil sesuai dengan kekuatan sosial ekonomi
suatu keluarga
 Dengan cara pengaturan kelahiran anak agar diperoleh suatu
keluarga yang bahagia dan sejahtera yang dapat memenuhi
kebutuhan hidupnya
 Pengaturan kelahiran
 Pendewasaan usia perkawinan
 Peningkatan ketahanan dan kesejahteraan keluarga
c.Ruang Lingkup Program Keluarga Berencana
 Ibu
 Suami
 Seluruh keluarga
 Keluarga berencana
 Kesehatan reproduksi remaja
 Ketahanan dan pemberdayaan keluarga
 Penguatan pelembagaan keluarga kecil berkualitas
2.2 Konsep Dasar Kontrasepsi Suntikan
a. Pengertian Kontrasepsi Suntik
Kontrasepsi suntik adalah jenis kontrasepsi hormonal yang
pemakaiannya dengan cara disuntikkan diotot panggul setiap 3 bulan
sekali atau dengan hormon estrogen yang disuntikkan setiap 1 bulan
sekali. Ada 2 macam kontrasepsi suntikan progestin, yaitu :
1) Kontrasepsi Suntikan DMPA (Depo Medroxy Progesterone Acetat)
Adalah alat kontrasepsi berupa cairan yang mengandung 150 mg DMPA,
yang diberikan setiap 3 bulan dengan cara disuntik intramuscular
didaerah bokong.
2) Kontrasepsi Suntikan Depo Noristerat
Adalah alat kontrasepsi berupa cairan yang mengandung 200 mg
Noretindron Enantat, yang diberikan setiap 2 bulan dengan cara disuntik
intramuscular (Saifuddin, 2006).
b. Keuntungan dan Kerugian Kontrasepsi Suntik
1) Keuntungannya antara lain :
a) Sangat efektif.
b) Pencegahan kehamilan jangka panjang.
c) Tidak berpengaruh pada hubungan suami-istri.
d) Tidak mengandung estrogen sehingga tidak berdampak serius
terhadap penyakit jantung, dan gangguan pembekuan darah.
e) Tidak memiliki pengaruh terhadap ASI.
f) Sedikit efek samping.
g) Kli
h) en tidak perlu menyimpan obat suntik.
i) Dapat digunakan oleh perempuan usia >35 tahun sampai
menopause.
j) Membantu mencegah kanker endometrium dan kehamilan
ektopik.
k) Menurunkan kejadian penyakit jinak payudara.
l) Mencegah beberapa penyebab penyakit radang panggul.
m) Menurunkan krisis anemia bulan sabit (sickle cell) (Saifuddin,
2006).
2) Kerugiannya antara lain :
a) Sering ditemukan gangguan haid, seperti : siklus haid yang
memendek atau memanjang, perdarahan yang banyak atau sedikit,
perdarahan tidak teratur atau perdarahan bercak (spotting), tidak
haid sama sekali.
b) Klien sangat tergantung pada tempat sarana pelayanan kesehatan
(harus kembali untuk suntik).
c) Tidak dapat dihentikan sewaktu-waktu sebelum suntikan berikut.
d) Permasalahan berat badan merupakan efek samping tersering.
e) Tidak menjamin perlindungan terhadap penularan infeksi menular
seksual, hepatitis B, atau infeksi virus HIV.
f) Terlambatnya kembalikesuburan setelah penghentian pemakaian.
g) Terlambatnya kembali kesuburan bukan karena terjadinya
kerusakan/kelainan pada organ genetalia, melainkan karena belum
habisnya pelepasan obat suntikan dari deponya (tempat suntikan).
h) Terjadi perubahan pada lipid serum pada penggunaan jangka
panjang.
i) Pada penggunaan jangka panjang dapat sedikit menurunkan
kepadatan tulang (densitas).
j) Pada penggunaan jangka panjang dapatmenimbulkan kekeringan
pada vagina, menurunkan libido, gangguan emosi (jarang), sakit
kepala, nervositas, dan jerawat (Saifuddin, 2006).
c. Mekanisme Kerja Kontrasepsi Suntik
1) Mencegah ovulasi.
2) Membuat lendir serviks menjadi kental sehingga penetrasi sperma
menjadi terganggu.
3) Perubahan pada endometrium sehingga implantasi terganggu.
4) Menghambat transportasi gamet oleh tuba (Arum dan Sujiyatini,
2009).
d. Efek Samping Kontrasepsi Suntik
1) Amenorrhea
2) Perdarahan hebat atau tidak teratur
Spooting yanng berkepanjangan (>8 hari) atau perdarahan sedang.
3) Pertambahan atau kehilangan berat badan (perubahan nafsu
makan)
(Handayani, 2010)
e. Indikasi dan Kontra Indikasi Kontrasepsi Suntik
1) Indikasinya antara lain :
a) Usia reproduksi.
b) Nulipara dan yang telah memiliki anak.
c) Menghendaki kontrasepsi jangka panjang dan yang memiliki
efektivitas tinggi.
d) Menyusui dan membutuhkan kontrasepsi yang sesuai.
e) Setelah melahirkan.
f) Setelah abortus atau keguguran.
g) Telah banyak anak, tetapi belum menghendaki tubektomi.
h) Perokok.
i) Tekanan darah < 180/110 mmHg, dengan masalah gangguan
pembekuan darah atau anemia bulan sabit.
j) Menggunakan obat untuk epilepsy (fenitoin dan barbitirat)
atau obat tuberculosis (rifampisin).
k) Tidak dapat memakai kontrasepsi yang mengandung
estrogen.
l) Sering lupa menggunakan pil kontrasepsi.
m) Anemia defisiensi besi.
n) Mendekati usia menopause yang tidak mau atau tidak boleh
menggunakan pil kontrasepsi kombinasi (Saifuddin, 2006).
2) Kontra Indikasinya antara lain :
a) Hamil atau dicurigai hamil.
b) Perdarahan pervaginam yang belum jelas penyebabnya.
c) Tidak dapat menerima terjadinya gangguan haid, terutama
amenorea.
d) Menderita kanker payudara atau riwayat kanker payudara.
e) Diabetes mellitus disertai komplikasi (Saifuddin, 2006).
d. Waktu Mulai Menggunakan Suntikan DMPA
1) Setiap saat selama siklus haid, asal ibu tidak hamil.
2) Mulai hari pertama sampai hari ke-7 siklus haid.
3) Pada ibu yang tidak haid, injeksi pertama dapat diberikan setiap
saat, asalkan ibu tersebut tidak hamil. Selama 7 hari setelah
suntikan tidak boleh melakukan hubungan seksual.
4) Ibu yang menggunakan kontrasepsi hormonal lain dan ingin
mengganti dengan kontrasepsi suntikan. Bila sebelumnya ibu
telah menggunakan kontrasepsi hormonal secara benar dan ibu
tersebut tidak hamil, suntikan pertama dapat segera diberikan.
Tidak perlu menunggu sampai haid berikutnya datang.
5) Bila ibu sedang menggunakan jenis kontrasepsi jenis lain dan
ingin menggantinya dengan jenis kontrasepsi yang lain lagi,
kontrasepsi yang akan diberikan dimulai pada saat jadwal
kontrasepsi suntikan yang sebelumnya.
6) Ibu yang menggunakan kontrasepsi non hormonal dan ingin
menggantinya dengan kontrasepsi hormonal, suntikan pertama
kontrasepsi hormonal yang akan diberikan dapat segera diberikan,
asal saja ibu tersebut tidak hamil, dan pemberiannya tidak perlu
menunggu haid berikutnya datang. Bila ibu disuntik setelah hari
ke7 haid, ibu tersebut selama 7 hari setelah suntikan tidak boleh
melakukan hubungan seksual.
7) Ibu tidak haid atau ibu dengan perdarahan tidak teratur. Suntikan
pertama dapat diberikan setiap saat, asal saja ibu tersebut tidak
hamil dan selama 7 hari setelah suntikan tidak boleh melakukan
hubungan seksual (Saifuddin, 2006).
e. Peringatan bagi Pemakai Kontrasepsi Suntikan DMPA
1) Setiap terlambat haid harus dipikir adanya kemungkinan
kehamilan.
2) Nyeri abdomen bawah yang berat kemungkinan gejala kehamilan
ektopik terganggu.
3) Timbulnya abses atau perdarahan tempat injeksi.
4) Sakit kepala migraine, sakit kepala berulang yang berat, atau
kaburnya penglihatan.
5) Perdarahan berat yang 2 kali lebih panjang dari masa haid atau 2
kali lebih banyak dalam satu periode (Saifuddin, 2006).

2.3 Manajemen asuhan kebidanan pada keluarga berencana

A. DATA SUBJEKTIF
Identitas: berisi tentang nama pasien dan penanggung jawab pasien, umur, agama,
pendidikan, pekerjaan, suku bangsa dan alamat
1. Keluhan utama : keluhan yang dialami ibu saat ini
2. Riwayat kesehatan reproduksi
Riwayat perkawinan
Berisi riwayat perkawinan ibu seperti usia saat menikah dan lama
perniakahan
Riwayat obstetric
a. Riwayat menstruasi
Menarche : usia saat menstruasi pertama kali
Siklus mens : siklus saat menstruasi
Lama : lamanya menstruasi
Sifat : sifat darah apakah encer atau ada gumpalan
Flour albus : terjadi atau tidak
Dismenorea : terjadi atau tidak
HPHT : berisi hari pertama haid terakhir

3. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu


Berisi tentnag riwayat kehamilan tentang kehamilan ke berapa, riwayat
persalinan berisi tentang tanggal persalinan sebelumnya, usia kehamilan
saat perslainan sebelumnya, berat badan bayi saat lahir dan komplikasi
persalinan yang lalu, nifas yang lalu tentang riwayat laktasi
4. Riwayat kontrasepsi yang digunakan
Berisi tentang jenis kontrasepsi yang digunakan sebelumnya, lamanya,
serta tangga dimulai dan berhenti.
5. Riwayat kesehatan
a. Riwayat kesehatan dahulu
Berisi riwayat penyakit yang dimiliki ibu seperti penyakit jantung,
hipertensi, asma, DM, ginjal, batuk lama (TBC atau difteri), hepatitis,
IMS dan HIV/AIDS.
b. Riwayat kesehatan sekarang
Berisi riwayat penyakit yang dimiliki ibu saat ini seperti penyakit
jantung, hipertensi, asma, DM, ginjal, batuk lama (TBC atau difteri),
hepatitis, IMS dan HIV/AIDS.
c. Riwayat kesehatan keluarga
Berisi riwayat penyakit yang dimiliki keluarga ibu saat ini seperti
penyakit jantung, hipertensi, asma, DM, ginjal, batuk lama (TBC atau
difteri), hepatitis, IMS dan HIV/AIDS.
6. Pola kebutuhan sehari-hari
1. Nutrisi : kebiasaan makan dan minum ibu dalam sehari-hari meliputi
jumlah dan porsi makan
2. Eliminasi : berisi frekuensi BAB dan BAK ibu dalam sehari-hari
3. Aktivitas pekerjaan : kegiatan yang dilakukan ibu dalam sehari
4. Istirahat : lama jam tidur siang atau malam yang biasa ibu lakukan
5. Hygiene : kebiasaan membersihkan diri ibu dalam sehari seperti
mandi dan mengganti pakaian
7. Keadaan psiko,sosio dan spiritual : berisi tentang Tanggapan keluarga
terhadap KB, Pengetahuan tentang KB dan Kesiapan ekonomi terhadap
KB

B. DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan umum
a. Keadaan umum : baik jika klien memperlihatkan respon yang baik
terhadap lingkungan dan orang lain, serta secara fisik pasien tidak
mengalami ketergantungan dalam berjalan
b. Kesadaran : composmentis jika Kesadaran penuh dengan
memberikan respon yang cukup terhadap stimulus yang diberikan.
c. TTV dalam batas normal yaitu :
TD: 110/80-120/90 mmHg
Nadi:60-100 x/menit
RR :16-24 x/menit
Suhu :36,5-37,5ºC
d. BB sebelum KB : berat badan ibu sebelum menggunakan kontrasepsi
e. BB saat ini : berat badan ibu saat ini
f. TB : Normalnya ≥145 cm
g. Lila : Normalnya ≥ 23,5 cm
2. Pemeriksaan fisik atau status present
a. Kepala : normalnya rambut hitam, kepala simetris
b. Muka : normalnya muka tidak ada odema dan cloasma
c. Mata : normalnya conjungtiva kemerahan, sklera putih
d. Hidung : normalnya hidung simetris
e. Telinga : normalnya telinga tidak keluar cairan berbau
f. Mulut : normalnya mulut simetris, gigi tidak ada caries,
lidah tidak kotor, gusi tidak bengkak
g. Leher : normalnya tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
dan kelenjar getah bening, vena jugularis eksterna tidak ada
pembesaran
h. Dada : normalnya Dada (payudara) : simetris, tidak ada
benjolan abnormal
i. Ketiak : normalnya tidak ada benjolan abnormal
j. Abdomen : normalnya Simetris, tidak ada bekas luka operasi,
tidak ada linea gravidarum, ada striae gravidarum
k. Genetalia : normalnya Vagina : (bersih, tidak ada tanda
chadwick, tidak ada kelainan, tidak ada flour albus, tidak ada odema,
tidak ada varises, tidak ada bekas luka, tidak ada infeksi,tidak ada
pembesaran kelenjar bartholini, tidak ada pembesaran kelenjar skene).
l. Ekstremitas : normalnya Tidak ada odema, tidak ada kelainan,
tidak varices, warna kuku putih, reflek patella +
m. Anus : normalnya tidak ada hemoroid
3. Pemeriksaan penunjang: pemeriksaan laboratorium yang dilakukan sesuai
dengan indikasi yang diperlukan
C. ASSESMENT
Diagnosa kebidanan : berisi diagnosa kebidanan pada keluarga berencana
D. PLAN
Pada langkah ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asuhan yang telah
diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan apakah benar telah
dipenuhi sesuai dengan kebutuhan sebagaimana rencana tersebut dapat
dianggap efektif dalam pelaksanaannya
BAB III
TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN PADA AKSEPTOR KB


DI PUSKESMAS KONANG

PENGKAJIAN
Tanggal : 05 Juni 2023
Waktu : 10.00 WIB
IDENTITAS
Identitas pasien Penanggung jawab
Status : Suami
1. Nama : Ny.E 1. Nama : Tn.L
2. Umur : 30 tahun 2. Umur : 34 tahun
3. Agama : Islam 3. Agama : Islam
4. Pendidikan : SMA 4. Pendidikan : SMA
5. Pekerjaan : IRT 5. Pekerjaan : Swasta
6. Suku bangsa : Madura/Indonesia 6. Suku bangsa : Madura/Indonesia
7. Alamat : Konang 7. Alamat : Konang
I. DATA SUBJEKTIF
1. Keluhan Utama
Ibu mengatakan mau melakukan suntikan ulang KB 3 bulan
2. Riwayat Kesehatan Reproduksi
a. Riwayat Perkawinan
Kawin 1 kali, penikahan ke-1, umur saat menikah 24 tahun,
lamanya pernikahan 6 tahun.
b. Riwayat Menstruasi
Menarche : usia 15 tahun
Siklus menstruasi : Teratur
Lama : 7 hari
Sifat darah: encer.
Bau : amis
Flour albous : kadang-kadang
Disminorhee: ya
Banyaknya : 100 cc.
c. Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas yang Lalu
Persalinan Nifas
Hamil Jenis Komplikasi
Tgl Perdara
ke UK persalin Penolong ibu Bayi JK BB lahir Laktasi Komplikasi
lahir han
an
1 31/0 36 spontan Bidan Tid Tidak L 2900 Tidak Ya Tidak
5/20 ak ada
19 ada

d. Riwayat kontrasepsi yang digunakan


Jenis Mulai memakai Berhenti/ganti cara
No. kontrasepsi Tgl Oleh Tempat Keluhan Tgl Oleh Tempat Alasan
Pil 10/11/2019 Bidan Pkm Naik 10/09/2020 Bidan Pkm Naik
berat berat
badan badan

e. Riwayat kesehatan
1. Penyakit sistemik, menurun, menular yang pernah/sedang diderita
Ibu dalam keadaan sehat, tidak sedang atau pun pernah menderita
penyakit jantung, hipertensi, asma, DM, ginjal, batuk lama (TBC atau
difteri), hepatitis, IMS dan HIV/AIDS.
2. Penyakit yang pernah/ sedang diderita keluarga
Keluarga dalam keadaan sehat, tidak sedang atau pun pernah menderita
penyakit jantung, hipertensi, asma, DM, ginjal, batuk lama (TBC atau
difteri), hepatitis, IMS dan HIV/AIDS.
f. Kebutuhan Fisik
1. Nutrisi : Makan 3 kali sehari dengan porsi sedang, terdiri dari nasi,
ayam, telur, daging, jarang mengkonsumsi buah dan sayur. Minum air
putih 8-9 gelas sehari. Tidak ada pantangan/alergi makanan
2. Eliminasi: BAB 1-2 hari sekali, kadang-kadang keras, warna kuning
khas, tidak ada keluhan sakit saat BAB. BAK 5-7 kali sehari, tidak
nyeri saat berkemih.
3. Istirahat : Jarang tidur siang dan pada malam hari tidur 7-8 jam.
4. Hygiene : Mandi 2 kali sehari, gosok gigi 2 kali sehari, ganti
celanadalam 2-3 kali/hari atau setiap kali basah. Setelah BAK atau
BAB dikeringkan menggunakan tisu.
5. Keadaan Psiko, Sosio, ekonomi dan Spiritual
a. Tanggapan keluarga terhadap KB
Keluarga menyetujui ibu untuk mengikuti kontrasepsi suntik
b. Pengetahuan tentang KB
Ibu mengetahui tentang KB dari bidan beserta dengan keuntungan
dan kerugian yang akan di alami
c. Kesiapan ekonomi terhadap KB
Ibu memiliki cukup uang untuk mengikuti kontrasepsi suntik
II. DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaanumum : Baik
Kesadaran: Composmentis
b. Tanda – Tanda Vital
Tekanan Darah : 120/70 mmhg RR : 20 x/menit
Suhu : 36,50C Nadi : 80 x/menit
c. Berat Badan:
Sebelum KB 50 kg, kunjungan lalu 52 kg, kunjungan ini 52 kg.
Tinggi badan 152 cm
d. IMT = 22,6
2. Pemeriksaan Fisik
a. Kepala : rambut hitam, muka tidak ada odema dan cloasma, sklera
putih, conjungtiva kemerahan, hidung simetris, mulut simetris, gigi
tidak ada caries, lidah tidak kotor, gusi tidak bengkak, telinga tidak
keluar cairan berbau)
b. Leher:tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan kelenjar getah
bening, vena jugularis eksterna tidak ada pembesaran
c. Dada (payudara):simetris, tidak ada benjolan abnormal
d. Abdomen
1) Inspeksi
Simetris, tidak ada bekas luka operasi, tidak ada linea
gravidarum, ada striae gravidarum
2) Palpasi
Tidak teraba benjolan abnormal
3) Auskultasi:
Bising usus normal
e. Ekstremitas
Tidak ada odema, tidak ada kelainan, tidak varices, warna kuku
putih, reflek patella +
f. Genetalia eksterna dan anus
Vagina : (bersih, tidak ada tanda chadwick, tidak ada kelainan,
tidak ada flour albus, tidak ada odema, tidak ada varises, tidak ada
bekas luka, tidak ada infeksi,tidak ada pembesaran kelenjar
bartholini, tidak ada pembesaran kelenjar skene. Anus tidak ada
hemoroid).
3. Pemeriksaan laboratorium : tidak dilakukan
III.ANALISIS DATA
Ny. E dengan akseptor KB suntik 3 bulan
IV. PENATALAKSANAAN
Tanggal : 05 Juni 2023
1. Memberitahu ibu tentang kondisi ibu dalam kondisi normal dan
tekanan darah sedikit tinggi, pasien mengerti
2. Memberitahu ibu tentang keuntungan dan kerugian dari KB suntik 3
bulan, pasien mengerti
3. Menjelaskan kepada ibu bahwa gangguan menstruasi yang terjadi
merupakan salah satu efek samping pemakaian KB suntik 3 bulan,
pasien mengerti
4. Memberikan injeksi depo progestin 1 vial, diberikan secara IM
5. Menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi minuman serbuk kunyit untuk
mengatasi amenorea yang terjadi pasca pemakaian kb suntik 3 bulan.
BAB IV

PEMBAHASAN

KB mempunyai peranan dalam menurunkan resiko kematian ibu melalui


pencegahan kehamilan, melalui pendewasaan usia hamil, dan menjarangkan
kehamilan atau membatasi kehamilan bila anak dianggap sudah cukup. Setiap
wanita berhak memperoleh informasi dan mempunyai akses terhadap metode
KB yang mereka inginkan, meliputi keefektifan, keamanan, keterjangkauan,
dan juga metode-metode pengendalian kehamilan yang tidak bertentangan
dengan hukum dan perundang-undangan yang berlaku.
Permasalahan kesehatan reproduksi masih banyak sekali yang harus
dikaji, tidak hanya tentang organ reproduksi saja tetapi ada beberapa aspek,
salah satunya adalah kontrasepsi. Saat ini tersedia banyak metode atau alat
kontrasepsi meliputi: IUD, suntik, pil, implant, kontap, kondom. Kontrasepsi
suntikan merupakan cara untuk mencegah terjadinya kehamilan dengan
melalui suntikan hormonal. Kontrasepsi hormonal jenis KB suntikan ini di
Indonesia semakin banyak dipakai karena kerjanya yang efektif, pemakaiannya
yang praktis, harganya relatif murah dan aman. Calon akseptor KB suntik
sebaiknya perlu diberikan penjelasan, tentang keuntungan dan kerugian
kontrasepsi suntikan, sehingga diharapkan dapat mengurangi efek samping
dari KB suntikan salah satunya yaitu perubahan siklus menstruasi. Salah satu
cara alami yang bisa digunakan untuk mengatasi amenorea pasca pamakaian
kontrasepsi suntik 3 bulan yaitu dengan rutin mengkonsumsi minuman serbuk
kunyit.
BAB V

PENUTUP
5.1 Kesimpulan

Selama pelaksanaan asuhan kebidanan pada Ny.“E” dengan kb suntik.


Dalam melaksanakan asuhan kebidanan ini pasien mempunyai pengaruh
terhadap palaksanaan asuhan kebidan antara lain :

1. Ibu pasien memberikan kepercayaan kepada petugas


2. Keterbukaan ibu pasien dalam mengungkapkan masalah kepada
petugas
5.2 Saran

a. Untuk Tenaga Kesehatan


1. Menggunakan komunikasi dengan tepat dan jelas
2. Menunjukkan sikap bersedia mau membantu pasien
3. Memberikan motivasi atau dukungan
b. Untuk ibu pasien
1. Hendaknya ibu mencari tahu tentang apa saja efek samping
penggunakan kontrasepsi suntik
2. Hendaknyamau control ke Bidan setelah 1 minggu lagi atau jika
ada keluhan
DAFTAR PUSTAKA

Anggraini, Y. & Martini. (2012). Pelayanan Keluarga Berencana. Jakarta:


Rohima Press.

Manuaba, IAC, Manuaba, IBGF, & Manuaba, IBG. (2010). Ilmu Kebidanan,
Penyakit Kandungan Dan KB Untuk Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC.

Saifuddin, AB, Affandi, B, Baharuddin, M, & Soekir, S. (2006). Buku


Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo.

Wijoyo, Y. (2010). Alat Kontrasepsi Pengetahuan Praktis. Jakarta: Univ. Sanata


Dharma.

Wiknjosastro, H, Saifuddin, AB, & Rachimhadhi, T. (2005). Ilmu Kandungan.


Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
LEMBAR BIMBINGAN

NAMA : YUNI ALFIA R


NIM : 2215901085
RUANGAN : POLI KIA PUSKESMAS KONANG
PKM/ RS : PUSKESMAS KONANG

NO HARI/TANGGAL NAMA MASUKAN TTD


PEMBIMBING PEMBIMBIN
G
FORMAT PENILAIAN PENAMPILAN KLINIK
PRODI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN
STIKES NGUDIA HUSADA MADURA

NAMA : YUNI ALFIA R


NIM : 2215901085
TEMPAT PRAKTIK : PUSKESMAS KONANG
PEMBIMBING : Lelly Aprilia Vidayati, SSiT., M.Kes.
NO ASPEK PENILAIAN BOBOT NILAI NILAI X
(1-100) BOBOT
1. Nilai Laporan 25 %
a. Ketepatan pengkajian data
subyektif
b. Ketapatan pengkajian data
obyektif
c. Ketepatan menentukan analisa
d. Ketepatan dalam memberikan
implementasi dan hasilnya
2. Nilai Responsi 25 %
a. Kemampuan penguasaan kasus
b. Kemampuan argumentasi teori
c. Rasionalisasi terhadap tindakan
3. Nilai Sikap 25 %
a. Kedisiplinan dalam praktik
b. Inisiatif dalam praktik
c. Tanggung jawab terhadap tugas
d. Kerjasama
e. Etika dalam praktik
4. Nilai Ketrampilan 25 %
a. Ketrampilan berkomunikasi
b. Pengambilan keputusan klinis
c. Tindakan dan pendidikan
kesehatan
d. Penerapan Asuhan Berdasar
Evidance based
Nilai akhir

Bangkalan, Juni 2023


Pembimbing
(Lelly Aprilia Vidayati, SSiT., M.Kes.)

FORMAT PENILAIANLAPORAN PENDAHULUAN


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN
STIKES NGUDIA HUSADA MADURA

NAMA : YUNI ALFIA R


NIM : 2215901085
TEMPAT PRAKTIK : PUSKESMAS KONANG
PEMBIMBING : Lelly Aprilia Vidayati, SSiT., M.Kes.
NO ASPEK PENILAIAN BOBOT NILAI NILAI X
(1-100) BOBOT
1. Nilai penulisan Tinjauan Teori 25 %
a. Tinjauan pustaka diperoleh dari
referensi yang terpercaya dan
up to date
b. Tinjauan pustaka evidence
based menggunakan Jurnal
Ilmiah minimal 5 dalam kurun
10 tahun terakhir
2. Nilai Penulisan Tinjauan Teori 25 %
Askeb
a. Menguraikan pengkajian data
subyektif secara lengkap
b. Menguraikan pengkajian data
obyektif secara lengkap
c. Menetapkan rencana tindakan
dengan tepat
3. Nilai Sikap 25 %
a. Komunikasi dengan
pembimbing
b. Etika dalam proses bimbingan
dan konsultasi
4. Nilai Responsi 25 %
a. Kemampuan penguasaan teori
b. Kemampuan argumentasi teori
c. Rasionalisasi terhadap tindakan

Nilai akhir

Bangkalan, Juni 2023


Pembimbing
(Lelly Aprilia Vidayati, SSiT., M.Kes.)

FORMAT PENILAIAN SEMINAR KASUS


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN
STIKES NGUDIA HUSADA MADURA

NAMA : YUNI ALFIA R


NIM : 2215901085
TEMPAT PRAKTIK : PUSKESMAS KONANG
PEMBIMBING : Lelly Aprilia Vidayati, SSiT., M.Kes.
N ASPEK PENILAIAN NILAI NILAI NILAI
O (0-100) X
BOBOT
I TULISAN 20 %
1. Ketepatan tata tulis termasuk kesalahan cetak
2. Cara penulisan rujukan yang tepat
3. Penggunaan bahasa yang tepat dalam tulisan
4. Pustaka yang digunakan relatif baru dan relevan
II ISI MATERI
1. BAB I : Pendahuluan 10 %
a. Kesesuaian judul dengan kasus
b. Latar belakang sesuai fakta, menarik dan disertai data-
data yang kuat
c. Tujuan dirumuskan secara sistematis
d. Ruang lingkup disusun sesuai kasus yang diambil
e. Studi kasus memiliki nilai manfaat untuk perkembangan
IPTEK
2. BAB II : Tinjauan Teori 10 %
a. Tinjauan pustaka eviadance based menggunakan Jurnal
Ilmiah minimal 5 dalam kurun waktu10 tahun terakhir
b. Tinjauan pustaka menggunakan referensi yang dalam
kurun waktu 10 tahun terakhir dan bisa dipercaya
c. Tinjauan teori asuhan kebidanan sesuai dengan kasus
yang diambil
3. BAB III : Metode 10 %
a. Ketepatan metode yang digunakan
b. Ketepatan dalam penentuan subjek studi kasus yang
diambil
c. Pengumpulan data dilakukan secara sistematik dan
lengkap
d. Analisa data dijelaskan sesuai jenis studi kasus yang
diambil
e. Pengambilan kasus sesuai etika (informed consent)
4. BAB IV : Tinjauan Kasus dan Pembahasan 10 %
a. Data Subjektif benar dan lengkap
b. Data Objektif benar dan lengkap
c. Data Penunjang sesuai kasus
d. Ketepatan dalam menentukan diagnosa
e. Ketepatan dalam menentukan Masalah dan Kebutuhan

NILAI NILAI X
NO ASPEK PENILAIAN NILAI
(0-100) BOBOT
f. Ketepatan dalam menentukan Perencanaan dan
Pelaksanaan Asuhan
g. Melakukan Evaluasi Asuhan dengan tepat
h. Ketajaman Analisa pada Pembahasan
i. Kemampuan membandingkan kajian teori dan praktik
5. BAB V : Penutup
10 %
a. Kesimpulan berorientasi dari tujuan asuhan yang
diberikan
b. Saran sesuai dengan hasil Asuhan
PENYAJIAN
III 10 %
1. Bahasa baik dan benar
2. Kesesuaian alokasi waktu
3. Kejelasan mengemukakan pendapat
4. Performend dan attitude/penampilan dan sikap
5. Kerjasama dalam kelompok
6. Penggunaan AVA
7. Penyajian variatif
RESPONSI
IV 20 %
1. Penguasaan teori dan kasus
2. Kemampuan mempertahankan pendapat yang rasional

NILAI AKHIR

Bangkalan, Juni 2023


Pembimbing

(Lelly Aprilia Vidayati, SSiT., M.Kes.)


LEMBAR PENILAIAN UJIAN STAGE KEBIDANAN KELUARGA
BERENCANA

PRAKTEK KONSELING PELAYANAN KONDOM

Berikan nilai kinerja di setiap langkah atau kegiatan yang diamati dengan menggunakan
skala penilaian sebagai berikut :

0 : Tidak dikerjakan (langkah atau kegiatan yang seharusnya dilakukan, saat


dilakukan pengamatan atau observasi tidak dilakukan)
1 : Dilakukan tapi belum sempurna ( langkah atau prosedur belum dilakuakn secara
baik dan benar, atau dilakukan dalam urutan yang tidak sesuai atau beberapa
langkah tidak dilakukan)
2 : Dilakukan dengan lengkap (semua langkah atau prosedur dilakukan dengna
baik dan benar, serta urutannya sesuai)
No KEGIATAN NILAI

0 1 2

1 Memberi salam dengna sopan dan hormat

2 Memperkenalkan diri

3 Menanyakan motivasi ber KB, pabila memungkinkan tanyakan


apakah ia ingin menjarangkan kehamilan atau tidak ingin
hamil lagi
4 Melakukan wawancara, apabila memungkinka tanyakan
tentang resiko IMS atau AIDS, alergi latex, kelainan medik
dan kesediaan menggunakan kondom
5 menanyakan hal-hal yang sudah diketahui klien tentang
kondom, dan apabila ada hal-hal yang belum betul memberi
penjelasan dengan baik
6 Memberikan penjelasan secara singkat megenai topik-topik
yang berkaitan dengan kondom
7 Memberikan kesempatan kepada klien untuk bertanya atau
menyampaikan pendapatnya
PEMAKAIAN DAN PELEPASAN

8 Memberikan kondom kepada klien

9 menberikan penjelasan pemakaian, penyimpanan, dan cara


memperoleh kondom
10 memperlihatkan pemakaian dan pembuangan kondom dengan
menggunakan model secara benar
11 Menjelaskan apa yang harus dilakukan apabila mengetahui
kondom pecah atau bocor atau semen tumpah pada waktu
senggama
12 Meminta klien mengulangi instruksi sambil menanyakan
apakah ada hal-hal yang belum dimengerti
13 menanyakan apakah klien masih mempunyai pertanyaan

14 Memberitahukan pada klien untuk kembali tiap waktu


apabila
ia mempunyai masalah atau pertanyaan
15 mengucapkan terima sasih dan meminta klien kembali lagi

16 melakukan pencatatan pada buku register atau catatan


akseptor
DESINFEKSI TINGKAT TINGGI DENGAN BAHAN KIMIA (KLORIN 0,1%)
17 Menyiapkan larutan klorin 0,1% yang segar (baru dibuat)
18 memasukkan instrumen ke bak perendam
19 melakukan perendaman dengan benar
20 Keluarkan instrumen dari bak perendam menggunakan sarung
tangann atau penjepit (yang sebelumnya sudah di proses secara
DTT)
21 Prembilasan instrumen dengan air DTT (air yang telah direbus
20 menit) untuk menghilangkan semua residu larutan kimia
22 Penyimpanan instrumen setelah diproses
PENILAIAN : Total point X 100
44

Bangkalan, Juni 2023


Penilai

(Lelly Aprilia Vidayati, SSiT., M.Kes.)


PRAKTEK PELAYANAN KONTRASEPSI PIL

No KEGIATAN NILAI
0 1 2
1 Memberi salam dengna sopan dan hormat
2 memperkenalkan diri pada klien
3 menyakan pada klien tentang masalah reproduksinya
4 menanyakan riwayat reproduksi dan masalah-masalah kesehtan
yang berhubungan dengan penggunaan pil
5 meminta klien menjelaskan apa yang sudah diketahui tentang
kontrasepsi pil dan melakukan koreksi bila terdapat pendapat-
pendapat yang keliru
6 memberikan penjelasan yang penting tentang kontrasepsi pil papa
klien antara lain efektifitas, cara minum, keuntungan an kerugian
dan efek samping
7 menegaskan bahwa klien dapat menghentikan pemakaian
kontrasepsi pil setiap saat
8 memberikan kontrasepsi pil pada klien
memberikan instruksi pada klien prihal cara minum pil, penangan
bila terjadi efek samping, dan keadaan yang mengharuskan klien
kembali ke klinik, serta tindakan bila lupa minum pil
10 meminta klien mengulangi instruksi untuk meyakinkan bahwa
klien sudah mengerti
11 menanyakan pada klien apakah masih ada pertanyaan atau hal-hal
yang belum dimengerti
12 diskusikan kunjungan ulang dan pengamatan lanjutan dengan
klien
13 secara sopan mengucapkan salam perpisahan pada klien dan
dengan ramah sampaikan bahwa klien dapat berkunjung /
kembaliu setiap saat
14 melakukan pencatatan pada buku register atau catatan akseptor
melakukan pencatatan pada buku register atau catatan akseptor
PENILAIAN : Total point X 1001
28

Bangkalan, Juni 2023


Penilai

(Lelly Aprilia Vidayati, SSiT., M.Kes.)

PENUNTUN PRAKTEK PELAYANAN KONTRASEPSI SUNTIK

No KEGIATAN NILAI
0 1 2
PERSIAPAN ALAT
Semprit dan jarum sekali pakai Alkohol
Kapas alkohol dalam wadahnya
Obat yang akan disuntiikan
bengkok

1 Memberi salam dengna sopan dan hormat


2 memperkenalkan diri pada klien
3 Menanyakan rencana keluarga (dalam hal jumlah anak)
4 menjelaskan mengenai KB suntik : cara kerja, efektifitas,
keutungan dan kerugian, efek samping, serta apa yang perlu
dilakukan kalau terlambat suntik
5 memastikan bahwa DMPA merupakan pilihan klien
6 menanyakan pemakaian kontrasepsi sebelumnya dan riwayat
penyakir sebelumnya untuk memastikan bahwa klien merupakan
calon yang tepat sebagai akseptor DMPA
7 menayakan kembali pengetahuan klien mengenai efek samping,
kebutuhan, dan kekawatiran tentang DMPA
8 Menganjurkan klien untuk kembali 12 mg lagi, berikan tanggal
pastinya
9 Menganjurkan agar kembali lagi ke klinik (sebelum waktu
suntikan ulang yang dijadwalkan) apabila mengalami perdarahan
banyak pervaninam, atau terlambat haid
PENYUNTIKAN
10 Menyiapkan semua peralatan yang dibutuhkan ( semprit, kapasn
alkohol)
11 memeriksa tanggal kadaluarsa obat suntik ( tertera di label vial)
12 menimbang berat badan menimbang berat badan
13 menguku tekanan darah
14 mengatur posisi klien untuk penyuntoikan di daerah bokong
PERSIAPAN LOKASI SUNTIKAN
15 membersihkan kulit tempat suntikan menggunakan kapas
beralkohol
PERSIPAN MENYUNTIK
16 mengocok dengan baik vial DMPA, hingga semua obat larut
17 membuka penutup plastik atau logamn tanpa menyentuh penutup
karet
18 membuka kemasan semprit dan jarum suntik tampa
terkontaminasi
19 mengencangkan jarum suntik pada tabung
20 memasukkan obat ke dalam semprit
21 mengelurakan udara dari jarum semprit
PEMBERIAN SUNTIKAN
22 Menusukkan jarum ke otot
23 melakukan aspirasi
24 menyuntikkan obat dengan perlahan
25 mencabut jarum suntik secara cepat
PASCA SUNTIKAN
26 menekan bekas suntikan menggunakan kapas alkohol
27 dekontaminasi jarum suntik dan membuangnya dengan benar
28 mencuci tangan
29 mengisi kartu peserta KB dan menyerahkann kepada klien
30 memberitahu tanggal suntik kembali
31 melakukan pencatatan pada buku register / catatan akseptor
TOTAL NILAI : Jumlah point
62 X 100

Bangkalan, Juni 2023


Penilai

(Lelly Aprilia Vidayati, SSiT., M.Kes.)


PRAKTEK PEMASANGAN IMPLAN

KEGIATAN 0 1 2

1. Menyapa klien dan memperkenalkan diri

2. menanyakan tujuan kunjungan klien

3. memberikan informasi umum tentang keluarga brencana

4. menjelaskan apa yang diperoleh dari kunjungannya

5. menanyakan tujuan pemakaian alat kontrasepsi ( apakah klien


ingin mengatur jarak kelahiran atau ingin membatasi jumlah
anaknya
6. menyakan sikap atau agama yang dianutnya yang dapat
mendukung atau menolak salah satu atau lebih dari metode
kontrasepsi yang ada
METODE KONSELING

7. memberikan jaminan akan kerahasiaan ayang diperlukan klien

8. mengumpulkan data pribadi klien

9. memberikan informasi tentang pilihan kontrasepsi yang tersedia


kontrasepsi dan resiko serta kuntungan masing-masing
kontrasepsi termasuk implan
10. mendiskusikan kebutuhan, pertimbangan dan kekhawatiran klien
dengan sikap yang simpati
11. membantu klien untuk memilih metode yang tepat

BILA KLIEN MEMILIH IMPLAN

12. menjelaskan kemungkinan efek samping, sampai benar-benar


dimengerti klien
13. menjelaskan proses pemasangan implan dan apa yang klien
rasakan pada saat proses pemasangan dan setelah pemasangan
14. memberikan kesempatan bertanya kepada klien dan suaminya,
dan berikan kjawaban sesuai dengan kebutuhannya
15. mempersilahkan klien dan suaminya untuk mebaca lembar
inform consent dan mintalah tanda tangan klien dan suaminya
PENAPISAN KLIEN IMPLAN

16. menanyakan dengan seksama apakan klien telah mendapatkan


konseling tentang prosedur pemasangan implan
17. menanyakan tentang adanya reaksi alergi terhadap obat ( anestesi
lokal atau jenis antiseptik tertentu)
18. menyingkirkan kemungkinan adanya kehamilan

PEMERIKSAAN FISIK

19. memeriksa pakah klien tidak memiliki kondisi kesehatan yang


dapat menimbulkan masalah
20. melakukan pemeriksaan fisik lanjutan bila ada indikasi dan
meneliti kembali rekam medik
PEMASANGAN KAPSUL IMPLAN

21. memastikan kembali apakah klien cocok meggunakan implan

22. memastikan bahwa klien telah mencuci lengannya sebersih


mungkin dengan sabun dan air serta membilasnya sehingga tidak
ada sisa sabun
23. membantu klien naik ke meja periksa

24. meletakkan kain alas dan mengatur posisi

25. menentukan lokasi pemasangan

26. mempersiapkan peralatan dengan benar

27. membuka kemasan implan dan mempersipkannya dengan benar

28. mencuci tangan dengan air sabun, keringkan dengan handuk atau
kain yang bersih
29. menggunakan sarung tangan dengan benar

30. melakukan antisepsis pada daerah pemasangan

31. memasang kainpenutup atau doek steril atau DTT di sekeliling


lengan pasien
PEMASANGAN KAPSUL IMPLAN

32. menyuntikkan anestes lokal dengan benar

33. menguji efek anestesinya sebelum melakukan insisi pada kulit

34. membuat insisi dangkal di kulit kurang lebih 2 mm dengan bisturi


35. memasukkan trokar dengan benar, termasuk penyesuaian
kedalaman bila menggunakan trokar untuk implan 6 kapsul
36. memasukkan kapsul dengan benar

37. mengelurakan kapsul implan dengan teknik yang benar

38. mengulangi langlah memasukkan trokarr dam mengeluarkan


trokar dengan benar
39. melakukan perabaan pada kapsul yang telah terpasang

40. menekan tempat insisi dengan kasa untuk menghentikan


perdaraan (kalau ada)
41. mendekatkan tepi luka dan menutupnya dengan plester

42. memasang pembalut tekan

43. memberi petunjuk pada klien cara merawat luka

44. melakuak prose dekontaminasi pada semua peralatan yang


dipakai dan mebuang sampah ke tempat yang benar
45. meleps sarung tangan

46. mencuci tangan dengan sabun dan air, kemudian keringkan


dengan handuk atau kain bersih
47. membuat rekam medik tentang pemasangan implan, lakukan
pencatatan pada buku register atau catatan akseptor
48. mengobservasi klien selama 5 menit sebelum memperbolehkan
klien pulang
KONSELING PASCA PEMASANGAN IMPLAN

49. melengkapi rekam medik

50. menjelaskan pada klien apa yang harus dilakukan bila mengalami
efek samping
51. memberitahu kapan klien harus datang kembali ke klinik untuk
kontrol dan mengingatkan kembali masa kerja implan
52. meyakinkan pada klien bahwa klien dapat datang ke klinik setiap
saat bila memerlukan konsultasi, pemeriksaan medik atau bila
menginginkan mencabut kembali implan tersebut
53. meminta klien untuk mengulangi kembali penjelaskan yang telah
diberikan

54. memberi kesempatan bertanya kepada klien dan suaminya,


berikan jawaban sesuai kebutuhannya
55. mengobservasi selama 5 menit sebelum memperbolehkan klien
pulang
TOTAL NILAI : Jumlah Point
110 X 100

Bangkalan, Juni 2023


Penilai

(Lelly Aprilia Vidayati, SSiT., M.Kes.)

PRAKTEK PEMASANGAN AKDR

Langkah/ Kegiatan
0 1 2
Konseling Awal
1. Sapa klien dengan ramah dan perkenalkan diri anda dan tanyakan
tujuan kedatangannya
2. Berikan informasi umum tentang keluarga berencana
3. Berikan informasi tentang jenis kontrasepsi yang tersedia dan
keuntungan-keterbatasan dari masing-masing jenis kontrasepsi
(termasuk perbedaan antara kontap dan metode reversible)
 Tunjukkan di mana dan bagaimana alat kontrasepsi tersebut
digunakan
 Jelaskan bagaimana cara kerja alat kontrasepsi tersebut
 Jelaskan kemungkinan efek samping dan masalah kesehatan
lain yang mungkin akan dialami
 Jelaskan efek samping yang umumnya sering dialami oleh
klien
4. Jelaskan apa yang bisa diperoleh dari kunjungannya

Konseling Metode Khusus


5. Berikan jaminan akan kerahasiaan yang diperlukan klien
6. Kumpulkan data-data pribadi klien (nama, alamat, dan
sebagainya)
7. Tanyakan tujuan reproduksi (KB) yang diinginkan (apakah klien
ingin mengatur jarak kelahiran atau ingin membatasi jumlah
anaknya)
8. Tanyakan agama / kepercayaan yang dianut klien (apakah klien
ingin mengatur jarak kelahiran atau ingin membatasi jumlah
anaknya)
9. Diskusikan kebutuhan, pertimbangan dan kekhawatiran klien
dengan sikap yang simpatik
10.Bantulah klien untuk memilih metode yang tepat
11.Jelaskan kemungkinan-kemungkinan efek samping AKDR Cu
T380, sampai benar-benar dimengerti oleh klien
12.Riwayat Kesehatan Reproduksi

Tanggal haid terakhir, lama haid dan pola perdarahan haid


Paritas dan riwayat persalinan yang terakhir
Riwayat kehamilan ektopik
Nyeri yang hebat setiap haid
Anemia yang berat (HB , 9 gr % atau Hematokrit <30)
Riwayat infeksi Sistem Genitalia (ISG), Penyakit Menular
Seksual (PMS) atau infeksi panggul
Berganti-ganti pasangan (Resiko ISG tinggi)
Kanker serviks
13.Jelaskan bahwa perlu dilakukan pemeriksaan fisik dan panggul
dan jelaskan apa yang akan dilakukan dan persilahkan klien
untuk mengajukan pertanyaan
Pemeriksaan Panggul
14. Pastikan klien sudah mengosongkan kandung kemihnya dan
mencuci area genitalia dengan menggunakan sabun dan air
15. Cuci tangan dengan air bersih mengalir dan sbun, keringkan
dengan kain bersih
16. Bantu klien untuk naik ke meja pemeriksaan
17. Palpasi daerah perut dan periksa apakah ada nyeri, benjolan atau
kelainan lainnya di daerah supra pubik
18. Kenakan kain penutup pada klien untuk pemeriksaan panggul
19. Atur arah sumber cahaya untuk melihat serviks
20. Pakai sarung tangan DTT
21. Atur penempatan peralatan dan bahan-bahan yang akan
digunakan dalam wadah steril atau DTT
22. Lakukan inspeksi pada genetalia eksterna
23. Palpasi kelenjar skene dan bartholini amati adanya nyeri atau
duh (discharge) vagina
24. Masukkan spekulum vagina
25. Lakukan pemeriksaan inspekulo :
 Periksa adanya lesi atau keputihan pada vagina
 Inspeksi serviks
26. Keluarkan spekulum dengan hati-hati dan letakkan kembali pada
tempat semula dengan tidak menyentuh peralatan lain yang
belum di gunakan
27. lakukan pemeriksaan bimanual:
 pastikan gerakan serviks bebas
 tentukan besar dan posisi uterus
 pastikan tidak ada kehamilan
 pastikan tidak ada infeksi atau tumor pada adneksa
28. lakukan pemeriksaan rektovaginal (bila ada indikasi)
 kasulitan menentukan besar uterus retroversi
 adanya tumor pada kavum douglas
29. celupkan dan bersihkan sarung tangan dalam larutan klorin 0,5%
kemudian buka secara terbalik dan rendam dalam klorin
Tindakan pra pemasangan
30. jelaskan proses pemasangan AKDR dan apa yang akan klien
rasakan pada saat proses pemasangan dan setelah pemasangan

dan persilahkan klien untuk mengajukan pertanyaan


31. masukkan lengan AKDR Cu T 380 A di dalam kemasan
sterilnya:
 buka sebagian plastik penutupnya dan lipat kebelakang
 masukkan pendorong ke dalam tabung inserter tanpa
menyentuh benda tidak steril
 letakkan kemasan pada tempat yang datar
 selipkan karton pengukur di bawah lengan AKDR
 pegang kedua ujung lengan AKDR dan dorong tabung
inserter sampai ke pangkal lengan akan melipat
 setelah lengan melipat sampai menyentuh tabung inserter
dari bawah lipatan lengan
 angkat sedikit tabung inserter, dorong dan putar untuk
memasukkan lengan AKDR yang sudah terlipat tersebut ke
dalam tabung inserter
Prosedur pemasangan AKDR
32. pakai sarung tangan DTT yang baru
33. pasang spekulum vagina untuk melihat serviks
34. usap vagina dan serviks dengan larutan antiseptik 2 sampai 3
kali
35. jepit serviks dengan tenakulum secara hati-hati (takik pertama)
36. masukkan sonde uterus dengan teknik”tidak menyentuh” (no
touch technique) yaitu secara hati-hati memasukkan sonde ke
dalam kavum uteri dengan sekali masuk tanpa menyentuh
dinding vagina ataupun bibir spekulum
37. tentukan posisi dan kedalaman kavum uteri dan keluarkan sonde
38. ukur kedalaman kavum uteri pada tabung inserter yang masih
berada di dalam kemasan sterilnya dengan menggeser leher biru
pada tabung inserter, kemudian buka seluruh plastik penutup
kemasan
39. Angkat tabung AKDR dari kemasannya tanpa menyentuh
permukaan yang tidak steril, hati-hati jangan sampai
pendorongnya terdorong
40. Pegang tabung AKDR dengan leher biru dalam posisi horisontal
(sejajar lengan AKDR). Sementara melakukan tarikan hati-hati
pada tenakulum, masukkan tabung inserter ke dalam uterus
sampai leher biru menyentuh serviks atau sampai terasa adanya
tahanan
41. Pegang serta tahan tenakulum dan pendorong dengan satu tangan
42. Lepaskan lengan AKDR dengan menggunakan teknik wthdrawal
yaitu menarik keluar tabung inserter sampai pangkal pendorong
dengan tetap menahan pendorong
43. Keluarkan pendorong, kemudian tabung inserter didorong
kembali ke serviks sampai leher biru menyentuh serviks atau
terasa adanya tahanan
44. Keluarkan sebagian dari tabung inserter dan gunting benang
AKDR kurang lebih 3-4 cm
45. Keluarkan seluruh tabung inserter, buang ke tempat sampah
terkontaminasi
46. Lepaskan tenakulum dengan hati-hati, rendam dalam larutan

klorin 0,5%
47. Periksa serviks dan bila ada perdarahan dari tempat bekas jepitan
tenakulum, tekan dengan kasa 30-60 detik
48. Keluarkan spekulum dengan hati-hati, rendam dalam larutan
klorin 0,5 %
49. Rendam seluruh peralatan yang sudah dipakai dalam larutan
klorin 0,5% selama 10 menit untuk dekontaminasi
50. Buang bahan-bahan yang sudah tidak dipakai lagi (kasa, sarung
tangan sekali pakai) ke tempat yang sudah disediakan
51. Celupkan kedua tangan yang masih memakai sarung tangan ke
dalam larutan klorin 0,5%, bersihkan cemaran pada sarung
tangan, buka secara terbalik dan rendam dalam klorin 0,5 %
52. Cuci tangan dengan air dan sabun
53. Pastikan klien tidak mengalami kram hebat dan amati selama 15
menit sebelum memperbolehkan klien pulang
Konseling Pasca Pemasangan
54. Ajarkan klien bagaimana cara memeriksa sendiri benang AKDR
dan kapan harus dilakukan
55. Jelaskan pada klien apa yang harus dilakukan bila mengalami
efek samping
56. Beritahu kapan klien harus datang kembali ke klinik untuk
kontrol
57. Ingatkan kembali masa pemakaian AKDR Cu T 380A adalah 10
tahun
58. Yakinkan klien bahwa ia dapat datang ke klinik setiap saat bila
memerlukan konsultasi, pemeriksaan medik atau bila
menginginkan AKDR tersebut dicabut
59. Minta klien untuk mengulangi kembali penjelasan yang telah
diberikan
60. Lengkapi rekam medik dan kartu AKDR untuk klien
TOTAL NILAI : Total Point
120 X 100

Bangkalan, Juni 2023


Penilai

(Lelly Aprilia Vidayati, SSiT., M.Kes.)

FORMAT REKAPITULASI PENILAIAN PRAKTIK


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN
STIKES NGUDIA HUSADA MADURA

NAMA : YUNI ALFIA R


NIM : 2215901085
TEMPAT PRAKTIK : PUSKESMAS KONANG
PEMBIMBING : Lelly Aprilia Vidayati, SSiT., M.Kes.

NO ITEM YANG DINILAI Prosentase Skore Nilai


1 Nilai Pendahuluan 15%
2 Nilai Penampilan Klinik 15%
3 Nilai Uji Stage 50%
4 Nilai Seminar Kasus 20%
Jumlah Akhir

Bangkalan, Juni 2023


Pembimbing
(Lelly Aprilia Vidayati, SSiT., M.Kes.)

JURNAL REFLEKSI KRITIS


PEMBELAJARAN PRAKTIK KEBIDANAN KELUARGA
BERENCANA
Disusun oleh:
YUNI ALFIA R
2215901085

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN


STIKES NGUDIA HUSADA MADURA
2023
JURNAL REFLEKSI KRITIS
PEMBELAJARAN PRAKTIK KEBIDANAN KELUARGA
BERENCANA

Nama Mahasiswa : Yuni Alfia R


NIM : 2215901085
Periode :1
Pembimbing Prodi : Lelly Aprilia Vidayati, SSiT., M.Kes.

A. Harapan akan Proses Pembelajaran Klinik

Kenapa saya mempelajari materi ini ?

Dengan adanya jurnal ini saya mengetahui tentang efek samping apa saja yang
terjadi pasca pemakaian kontrasepsi suntik 3 bulan

Apa yang saya siapkan dalam mempelajari topik ini?

Menyiapkan referensi lain tentang materi yang berkaitan dengan jurnal yang saya
baca

Apa yang saya harapkan dalam mempelajari topik ini ?

Saya berharap dengan adanya jurnal ini saya bisa menambah pengetahuan tentang
bagaimana serbuk kunyit dapat mengatasi amenorea pada akseptor KB 3 bulan

Apa yang perlu saya perhatikan dalam mempelajari topik ini ?


Bagaimana perencanaannya?
- Bagaimana mengenali gangguan menstruasi pada akseptor KB 3 bulan
- Menambah pengetahuan ibu tentang bagaimana mengenali gangguan menstruasi
pada akseptor KB 3 bulan

B. Refleksi Kritis dari Materi yang Dipelajari

Sebutkan Learning outcome yang tertera pada panduan:

Memberikan asuhan kebidanan pada akseptor KB

Bagi saya, satu hal yang paling penting dalam learning outcome tersebut adalah:

Dapat menambah pengetahuan ibu tentang pentingnya mengetahui bagaimana


gangguan mesntruasi yang biasa terjadi pasca pemakaian KB suntik 3 bulan

Saya mengidentifikasi sumber informasi menarik dalam topik pembelajaran ini


adalah:

Gangguan menstruasi seperti amenorea bisa terjadi pada akseptor KB suntik 3


bulan
Learning outcome yang paling saya butuhkan untuk terus saya kerjakan adalah :

Pemberian edukasi pada akseptor KB sangat penting dilakukan untuk menambah


pengetahuan ibu tentang bagaimana mengenali efek samping pasca mengikuti KB
sunti

Metode penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus

Saya akan mengembangkan pembelajaran saya di bidang ini melalui :

Studi kasus ditempat pembelajaran klinik.

Selama pembelajaran klinik, masalah-masalah yang menghalangi proses


pembelajaran saya adalah:

Menurut ibu seharusnya pasca ikut KB suntik 3 bulan tidak perlu mengalami
amenorea

Masalah-masalah yang saya temui selama proses pembelajaran klinik pada topik
ini adalah, dan Saya berencana untuk membahasnya melalui:

Dengan adanya masalah diatas saya akan berusaha untuk memberikan edukasi
pada ibu tentang bagaimana mengatasi amenorea pasca ikut KB suntik 3 bulan

A. Refleksi Kritis pada Pembelajaran melalui Literatur dengan menggunakan


Lembar Kerja EBM (Evidence Based Medicine) Terapi

1. Apakah hasil penelitian valid?

Apakah pasien pada penelitian Ya


dirandomisasi?

Apakah cara melakukan randomisasi Ya


dirahasiakan?

Apakah follow-up kepada pasien cukup Ya


panjang dan lengkap?
Apakah pasien dianalisis di dalam grup Ya
di mana mereka dirandomisasi?

Apakah pasien, klinisi, dan peneliti Ya


blind terhadap terapi?

Apakah grup pasien diperlakukan Ya


sama, selain dari terapi yang
diberikan?

Apakah karakteristik grup pasien sama Tidak


pada awal penelitian, selain dari terapi
yang diberikan?

2. Apakah hasil penelitian penting?

Seberapa penting hasil penelitian ini? Sangat penting

Seberapa tepat estimasi dari efek terapi? Cukup tepat

Relative Risk Absolute Risk Number


Reduction (RRR) Reduction Needed to
(ARR) Treat (NNT)

CER EER CER-EER/ CER CER-EER 1/ARR

95% CI

95% CI = +/- 1,96 √[CER x (1-CER)/ #pasien kontrol + EER x (1-EER)/ # pasien
eksperimen]
3. Apakah hasil penelitian yang valid dan penting tersebut applicable (dapat
diterapkan) dalam praktek sehari-hari?

Apakah hasilnya dapat diterapkan kepada pasien kita?

Apakah karakteristik pasien kita sangat Tidak


berbeda dibandingkan pasien pada
penelitian sehingga hasilnya tidak dapat
diterapkan?

Apakah hasilnya mungkin dikerjakan di Ya


tempat kerja kita?

Apa kemungkinan benefit dan harm dari terapi tersebut?

Metode I: f Risiko terhadap pasien kita, relatif


terhadap pasien pada penelitian
Diekspresikan dalam bentuk desimal:
0,5
NNT/f = 2/0,5 = 4
(NNT bagi pasien kita)

Metode II: 1/ (PEERxRRR) PEER (patient’s expected event rate)


adalah event rate dari pasien kita bila
mereka menerima kontrol pada
penelitian tersebut = 0,5
1/ (PEERxRRR) = 1/ 0,5= 2
(NNT bagi pasien kita)

Apakah value dan preferensi pasien dipenuhi dengan terapi ini?

Apakah kita dan pasien kita Ya


mempunyai penilaian yang jelas dan
tepat akan value dan preferensi pasien
kita?

Apakah value dan preferensi pasien kita Ya


dipenuhi dengan terapi yang akan kita
berikan?

f adalah faktor dorongan. f merupakan perkiraan berapa tinggi atau rendahnya


risiko kematian pasien kita dibandingkan pasien pada penelitian. Bila pasien kita
kemungkinan meninggalnya 2 kali lebih besar dibandingkan pasien pada
penelitian, maka besar f adalah 2. Bila pasien kita kemungkinan meninggalnya 2
kali lebih kecil dibandingkan pasien pada penelitian, maka besar f adalah 0,5.

B. Evaluasi Pembelajaran

Topik: serbuk kunyit atasi amenorea Tanggal: 05 Juni 2023

Jenis pemeriksaan, dan lingkup tindakan/asuhan :

Asuhan kebidanan diberikan pada akseptor KB suntik 3 bulan

Informasi/ keterampilan yang baru bagi saya

Serbuk kunyit dapat mengatasi amenorea pasca kb suntik 3 bulan

Bagaimana hal ini bisa berguna ?

Pemakaian KB suntik 3 bulan dapat mengganggu keseimbangan hormon di dalam


tubuh sehingga dapat menyebabkan amenorea

Sesi pembelajaran ini membuat saya berfikir tentang:

Bagaimana Serbuk kunyit dapat mengatasi amenorea pasca kb suntik 3 bulan

Kontribusi saya dalam pembelajaran ini adalah:

Saya akan memberikan edukasi kepada ibu tentang pentingnya menggunakan


Serbuk kunyit untuk mengatasi amenorea pasca kb suntik 3 bulan

Pertanyaan yang diajukan selama sesi diskusi

Bagaimana cara mengatasi amenorea pasca kb suntik dengan menggunakan serbuk


kunyit

Tindak lanjut yang akan saya lakukan adalah

Memberikan penyuluhan kepada ibu tentang efek samping apa saja yang akan
terjadi pasca pemakaian KB suntik 3 bulan dan cara almi mengatasinya.

Anda mungkin juga menyukai