mita42 modul ajar IPS

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 10

MODUL AJAR KURIKULUM MERDEKA

Memenuhi Tugas Pengembangan Pembelajaran IPS SD

Dosen Pengampu : Dr. Prihatin Sulistyowati, S.S, M.Pd

MODUL AJAR
FASE C KELAS 5

Disusun Oleh :
Mita Etik Wijayanti
(220401140042)

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


UNIVERSITAS PGRI KANJURUHAN MALANG
OKTOBER 2024
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan dan Rahmat-Nya, Penulis
dapat menyelesaikan modul ajar ini dengan judul “modul ajar IPS kelas V semester
genap”, sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan salah satu tugas dalam mata kuliah
Pengembangan Pembelajaran IPS SD yang dibimbing oleh Ibu Dr. Prihatin Sulistyowati,
S.S, M.Pd.
Penulis menyadari dalam pembuatan modul ajar ini masih banyak kekurangan dan
jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritikan dan saran yang
dapat membangun, baik itu dari dosen maupun pembaca sekalipun untuk kedepannya modul
ajar ini sesuai denga napa yang diharapkan. Semoga modul ajar ini bermanfaat dan dapat
menambah wawasan kita semua.

Malang, Oktober 2024

Penulis
DAFTAR ISI
1. JUDUL
2. KATA PENGANTAR
3. DAFTAR ISI
4. LATAR BELAKANG
5. DESKRIPSI SINGKAT
6. SKKI
7. PETA KONSEP
8. MANFAAT
9. TUJUAN PEMBELAJARAN
10. PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL
11. KD (Kompetensi Dasar)
12. MATERI POKOK
13. URAIAN MATERI
14. RINGKASAN
15. LATIHAN DAN TUGAS
16. TES MANDIRI
17. POSTETS
18. TINDAK LANJUT
19. GLOSARIUM
20. DAFTAR PUSTAKA
21. KUNCI JAWABAN
22. LATAR BELAKANG
Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), seringkali dianggap sebagai pelajaran yang
bersifat hafalan, dan membosankan bagi siswa. Materi pada pelajaran IPS harus diingat
secara menyeluruh kemudian diungkap kembali saat menjawab soal-soal dalam ujian.
Kenyataan ini tidak dapat dipungkiri, karena masih banyak terjadi paradigma berpikir
guru yang keliru hingga saat ini. Karena mata pelajaran IPS dikelas V merupakan pada
tahap regional atau biasa disebut dengan tahap perkenalan jadi siswa masih kurang dalam
menerima mata pelajaran IPS.
Pemberlakuan Kurikulum Merdeka menjadikan mata pelajaran IPS bergabung dengan
mata pelajaran lain yaitu Pelajaran IPA. Maka Kurikulum Merdeka telah memberikan
rambu-rambu kearah perlunya pengkajian terhadap strategi pembelajaran untuk
mempersiapkan suatu model dan media pembelajaran dalam proses pembelajaran di
kelas, khususnya yang berkaitan pengembangan bahan ajar IPS di sekolah-sekolah.
Namun pengembangan suatu Bahan Ajar IPS hendaknya sesuai dengan kebutuhan dan
tuntutan zaman dengan tetap memperhatikan bahwa materi yang dikembangkan harus
disesuaikan dengan perkembangan peserta didik, kemampuan, minat dan kebutuhannya
serta dengan tetap memperhatikan nilai-nilai kearifan lokal yang ada disekitar peserta
didik. Kebijakan dan implementasi pendidikan berwawasan kearifan lokal di sekolah
menjadi sangat penting dan strategis.
Kearifan lokal pada dasarnya adalah nilai-nilai kebaikan dari budaya lokal dan sudah
mendapat pengakuan oleh mayoritas masyarakat tentang kebaikannya. Menurut siti
nurani (2012:32) kearifan lokal adalah segala sesuatu yang menjadi ciri khas kedaerahan
yang mencakup aspek ekonomi, budaya, teknologi informasi, komunikasi, ekologi, dan
sebagainya Dengan kata lain, kearifan lokal adalah sebuah investasi yang penting untuk
memberikan siswa keterampilan, kemampuan dan kualitas diri dalam menghadapi dunia
global tanpa meninggalkan identitas diri ataupun identitas bangsa.
Berdasarkan hal tersebut, sangat penting seorang pendidik dapat mengakomodasi dan
menjadi fasilitator dalam meningkatkanpengetahuan dan keterampilan siswa. Guru dan
siswa masih menggunakan buku pegangan dari pemerintah yakni buku guru dan buku
siswa, isi materinya serentak sama pada jenjang pendidikan tersebut. Hal ini bisa
menjadikan kurangnya pemahaman dalam materi kearifan lokal daerah tempat tinggal
peserta didik. Selain itu juga berpengaruh bagi pendidik,yang merasa bahwa teks pada
buku tersebut kurang sesuai dengan kebutuhan peserta didik yang pada kenyatannya
mempunyai keragamanbudaya lokal daerahtempat tinggalnya. Oleh karena itu perlu
adanya buku pendamping untuk guru dan siswa yakni bahan IPS yang membahas
mengenai kearifan lokal budaya daerah tempat tinggal.
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah disampaikan, penulis akan menuliskan
judul “Modul Ajar IPS kelas V Sekolah Dasar”.
23. DESKRIPSI SINGKAT
Modul ajar IPS kelas 5 bab 7 "Daerah Kebanggaanku" dalam Kurikulum Merdeka
mencakup Topik utama yaitu Budaya Daerah. Modul ini dirancang untuk mendorong
pemahaman siswa tentang identitas budaya daerah serta menumbuhkan rasa bangga
terhadap daerah mereka. Dengan pendekatan yang fleksibel, guru dapat menyesuaikan
materi sesuai kebutuhan siswa, mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila, dan menggunakan
berbagai metode pembelajaran, baik tatap muka maupun daring.
24. SKKI
1. Mendeskripsikan Budaya Daerah: Siswa diharapkan dapat menjelaskan berbagai
aspek budaya yang ada di daerahnya, termasuk tradisi dan kebiasaan.
2. Menghargai Keberagaman: Mendorong siswa untuk menghargai dan memahami
keunikan serta kekayaan budaya daerah sebagai bagian dari identitas nasional.
3. Keterampilan Berpikir Kritis: Mengembangkan kemampuan berpikir kritis siswa
dalam mengevaluasi informasi terkait budaya dan ekonomi daerah.
Modul ini bertujuan untuk membentuk karakter dan pengetahuan siswa sesuai dengan
Profil Pelajar Pancasila.
25. PETA KONSEP
MODUL AJAR KURIKULUM 2024
IPS SD KELAS 5 FASE C
INFORMASI UMUM
IDENTITAS MODUL
1. Penyusun : Mita Etik Wijayanti
2. Instansi : Universitas PGRI Kanjuruhan Malang
3. Tahun Penyusunan : 2024
4. Jenjang sekolah : Sekolah Dasar (SD)
5. Kelas / Fase :5/C
6. Mata Pelajaran : IPS (Ilmu Pendidikan Sosial)
7. Bab :7 Daerah Kebanggaanku
8. Topik : Budaya Daerah
9. Alokasi Waktu / Pertemuan :

26. MANFAAT PEMBELAJARAN


CAPAIAN PEMEBELAJARAN
Pada Fase C peserta didik diperkenalkan dengan sistem - perangkat unsur yang saling
terhubung satu sama lain dan berjalan dengan aturan-aturan tertentu untuk menjalankan
fungsi tertentu - khususnya yang berkaitan dengan bagaimana alam dan kehidupan
sosial saling berkaitan dalam konteks kebhinekaan. Peserta didik melakukan suatu
tindakan, mengambil suatu keputusan atau menyelesaikan permasalahan yang berkaitan
dengan kehidupan sehari-hari berdasarkan pemahamannya terhadap materi yang telah
dipelajari.
INDIKATOR KETERAMPILAN TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Melalui kegiatan membaca dan diskusi, peserta didik dapat mengevaluasi negara
kepulauan atau maritim dan agraris serta mengidentifikasim kekayaan alam. (C5)
2. Melalui kegiatan diskusi, peserta didik dapat membangun kekayaan alam yang ada
disekitarnya dan merefleksikannya terhadap kekayaan Indonesia. (C4)
MODEL PEMBELAJARAN
1. Model : PBL (prmbelajaran berbasis masalah)
2. Metode : Demonstrasi, Diskusi, Penugasan, Presentasi, Tanya Jawab
3. Pendekatan :
PROFIL PELAJARAN PANCASILA
1. Beriman dan bertakwa kepada tuhan yang maha esa dan berakhlak mulia
2. Berkrbinekaan Global
3. Gotong Royong
4. Mandiri
5. Bernalar Kritis
6. Kreatif
SARANA DAN PRASARANA
1. Buku paket guru dan siswa, serta modul ajar
2. Proyektor LCD, laptop
3. Media massa
 Modul presentasi power point (PPT)
 Media audiovisual
 LKPD (lembar kerja pesrta didik)
ASESMEN
1. Asesmen Formatif
a) Asesmen Individu (Mengerjakan Soal Evaluasi)
b) Asesmen Kelompok (Mengerjakan LKPD)
LANGKAH-LANGKAH
 Kegiatan Pembuka
1. Guru pembelajaran memulai dengan Ucapkan Salam dan berdoa bersama
dengan peserta didik. (Beriman dan Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha EsaItu
juga Berakhlak Mulia).
2. Guru melakukan pemeriksaan kepada peserta didik dengan menanyakan kabar
dan mengabsen. Guru bersama peserta didik membaca teks Pancasila bersama-
sama).
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran kepada peserta didik tentang apa yang
akan dipelajari ari ini yaitu Warisan Budaya Indonesia.
4. Guru memberikan motivasi kepada peserta didik dan Menyanyikan lagu Garuda
Pancasila. Kemudian peserta didik mejawab pertanyaan pemantik yang
diberikan oleh guru (Bernalar Kritis) Adakah warisan budaya di daerahmu? apa
mata perenang yang banyak dilakukan penduduk di daerahmu? Apakah yang
membuat daerahmu luar biasa?

 Kegiatan Inti
a. Fase 1 Orientasi peserta didik pada masalah :
1. Peserta didik mengamati Materi tentang Warisan Budaya Indonesia melalui
Media Audio Vidual di dalam Power Point yang di sajikan oleh Guru.
(Mengamati)
2. Peserta didik dan guru melakukan tanya jawab tentang Materi warisan
Budaya Indonesia melalui Power Point yang mengamati dan memberikan
pertanyaan.
3. Guru memberikan motivasi dan arahan agar peserta didik bisa menjawab
pertanyaan dengan benar
b. Fase 2: Mengorganisasikan peserta didik untuk belajar
1. Guru mengorganisasikan pesertadidik untuk membentuk kelompok diskusi,
terdiri dari 5 kelompok berisikan 7 siswa setiap kelompok
c. Fase 3 : Membimbing Penyelidikan Individu Maupun Kelompok
1. Guru membagikan LKPD pada masing-masing- masing-masing kelompok
2. Peserta didik secara berkelompck pembahasan LKPD yang sudah dibagikan.
3. Peserta didik berdiskusi dengan kelompok untuk mencari jawaban dari
permasalahan yang terdapat pada LKPD. (Bergotong Royong) (Bernalar
Kritis)
d. Fase 4: Menceritakan dan Menyajikn Hasil Karya
1. Setiap kelompok menampilkan hasil LKPD yang telah dibahas.
2. Peserta didik yang lain memberikan tanggapan terhadap hasil diskusi
kelompok lain. (Mandiri) (Bernalar Kritis)
e. Fase 5 : Menganalisis dan Mengevaluasi Proses Pemecahan Masalah
1. Guru membimbing peserta didik dalam menganalisis dan menghasilkan hasil
diskusi.
2. Guru memberikan apresiasi (hadiah) kepada peserta didik atau kelompok
yang telah mengerjakan LKPD.

 Kegiatan Penutup
a. Guru bersama peserta didik menyimpulkan pembelajaran tentang warisan
Budaya Indonesia.
b. Guru bersama peserta didik merefleksikan pembelajaran yang telah dicapai
tentang Ajang Budaya Indonesia
c. Guru memberikan latihan soal terkait materi yang sudah dipelajari. (Mandiri)
(Asesme) (Format)
d. Guru mengapresiasi partisipasi aktif peserta mendidik dan mengingatkan mereka
untuk selalu memiliki sikap positif dalam pembelajaran. Guru memberikan
motivasi kepada peserta didik antuk selalu rajin belajar dan menyampaikan
tujuan materi selanjutnya.
e. Menutup pembelajaran dengan berdoa.

27. TUJUAN PEMBELAJARAN


1) Peserta didik dapat mengidentifikasi warisan budaya yang ada di daerahnya.
2) Peserta didik mengetahui sejarah warisan budaya yang ada di daerahnya.
3) Peserta didik memahami akulturasi melalui sejarah warisan budaya yang ada di
daerahnya

28. PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL


PERSIAPAN
Guru harus memahami komponen modul, termasuk identitas, kompetensi awal, dan
Profil Pelajar Pancasila yang menjadi fokus pembelajaran
REMIDEAL DAN PENGEYAAN
1. Kegiatan remedial :
Kepada peserta didik yang hasil belajarnya belum mencapai target guru melakukan
pengulangan materi dengan pendekatan yang lebih individual dan memberikan tugas
tambahan individu untuk memperbaiki hasil belajar peserta didik yang
bersangkutan.
2. Kegiatan pengayaan :
Kepada peserta didik yang daya tangkap dan daya kerjanya lebih dari peserta didik
lain, guru mmeberikan kegiatan pengayaan yang lebih menantang dan memperkuat
daya serapnya terhada materi yang telah dipelajari.
REFLEKSI
 Refleksi untuk peserta didik
1. Dari penyampaian materi, bagian mana yang masih belum dipahami?
2. Apa yang kalian lakukan untuk dapat lebih memahami materi ini?
3. Apakah kalian punya cara sendiri untuk memahami materi ini?
4. Kepada siapa kalian akan meminta bantuan untuk memahami materi ini?
 Refleksi untuk guru
1. Apakah dalam pembelajaran peserta didik sudah mencapai tujuan pembelajaran
100%?
2. Apakah ada peserta yang didik?yang belum mencapai tujuan pembelajaran?
3. Apakah peserta didik ada yag tidakfokus dalam belajar?
4. Apakah guru dapat mengatasi peserta didik yang tidak fokus dalam
pembelajaran?
PENGEMBANGAN MODUL
Sesuaikan modul dengan konteks lingkungan dan kebutuhan belajar siswa. Guru
memiliki kebebasan untuk menambah atau mengubah konten sesuai dengan
karakteristik peserta didik.
IMPLEMENTASI
Gunakan berbagai model pembelajaran (tatap muka, daring, luring) untuk
menyampaikan materi secara efektif.

29. KD (KOMPETENSI DASAR)


3.1 Memahami warisan budaya daerah, termasuk adat istiadat, Bahasa, dan seni.
4.1 Menganalisis pengaruh budaya daerah terhadap kehidupan sosial.
30. MATERI POKOK
Topik A: Seperti Apakah Budaya Daerahku?
a. Akulturasi : Proses interaksi antara budaya lokal dan budaya asing yang menghasilkan
budaya baru.
b. Jenis Warisan Budaya :
o Warisan Budaya Benda : Bangunan, pakaian, alat musik, dan makanan tradisional.
o Warisan Budaya Tak Benda : Musik, tari, adat istiadat, dan bahasa daerah.
c. Cara Menjaga Warisan Budaya : Melalui pemugaran, pelestarian tradisi, dan
pendidikan budaya di sekolah.
31. URAIAN MATERI
a. Pengertian Budaya
Definisi : Budaya adalah keseluruhan cara hidup yang berkembang dalam suatu
masyarakat, mencakup nilai, norma, adat istiadat, dan tradisi.
b. Jenis Warisan Budaya
o Warisan Budaya Benda : Contohnya peninggalan sejarah, alat musik, pakaian
adat, dan kerajinan tangan.
o Warisan Budaya Tak Benda : Contohnya musik tradisional, tari, bahasa daerah,
dan adat istiadat.
c. Akuakulturasi
Proses Interaksi : Akulturasi terjadi ketika budaya asing berinteraksi dengan budaya
lokal, menghasilkan budaya baru yang merupakan perpaduan dari keduanya.
d. Pentingnya Pelestarian Budaya
o Alasan Pelestarian : Melestarikan budaya penting untuk mempertahankan identitas
daerah dan mengajarkan nilai-nilai luhur kepada generasi mendatang.
o Cara Pelestarian : Melalui pemugaran situs bersejarah (contoh: Candi Borobudur),
pendidikan tentang budaya di sekolah, dan promosi melalui festival budaya.
e. Pengaruh Budaya terhadap Kehidupan Masyarakat
o Aspek Sosial : Budaya mempengaruhi hubungan antar individu dan komunitas
dalam masyarakat.
o Aspek Ekonomi : Aktivitas ekonomi yang dipengaruhi oleh budaya, seperti
pariwisata dan kerajinan lokal.
f. Produk Unggulan Daerah
o Contoh Produk : Makanan khas, kerajinan tangan, dan alat musik tradisional yang
menjadi ciri khas daerah.
o Faktor Pendukung Keunggulan Produk : Kualitas bahan baku, proses roduksi yang
baik, dan strategi pemasaran yang efektif.

32. RINGKASAN
a. Ada dua jenis warisan budaya, yaitu warisan budaya benda dan warisan budaya tak
benda.
b. Warisan budaya benda berupa warisan budaya yang bisa kita lihat dan bisa kita raba,
seperti gedung, alat musik, dan pakaian adat.
c. Warisan budaya tak benda adalah warisan budaya yang tidak bisa kita raba, namun
bisa kita lihat di sekitar kita, contohnya musik dan tarian.
d. Warisan budaya bisa terbentuk karena adanya akulturasi dari budaya lain yang masuk
ke suatu daerah. Seperti Candi Borobudur yang ada pengaruh dari budaya Hindu-
Budha India.
e. Warisan budaya harus dilestarikan agar tidak rusak atau punah.
f. Pelestarian warisan budaya dapat dilakukan dengan cara pemugaran dan mempelajari
warisan budaya yang ada.

33. LATIHAN ATAU TUGAS

34. TES MANDIRI


35. POS
36. TINDAK LANJUT
37. GLOSARIUM
1. Asesmen: upaya untuk mendapatkan data dari proses dan hasil pembelajaran untuk
mengetahui pencapaian peserta didikdi kelas pada materi pembelajaran tertentu.
2. Capaian pembelajaran: kemampuan pada akhir masa pembelajaran yang diperoleh
melalui serangkaian proses pembelajaran.
3. Kertas: Media lembar kerja untuk peserta didik dalam mencatat dan merangkum
38. DAFTAR PUSTAKAN
39. KUNCI JAWABAN

Anda mungkin juga menyukai