mita42 modul ajar IPS
mita42 modul ajar IPS
mita42 modul ajar IPS
MODUL AJAR
FASE C KELAS 5
Disusun Oleh :
Mita Etik Wijayanti
(220401140042)
Penulis
DAFTAR ISI
1. JUDUL
2. KATA PENGANTAR
3. DAFTAR ISI
4. LATAR BELAKANG
5. DESKRIPSI SINGKAT
6. SKKI
7. PETA KONSEP
8. MANFAAT
9. TUJUAN PEMBELAJARAN
10. PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL
11. KD (Kompetensi Dasar)
12. MATERI POKOK
13. URAIAN MATERI
14. RINGKASAN
15. LATIHAN DAN TUGAS
16. TES MANDIRI
17. POSTETS
18. TINDAK LANJUT
19. GLOSARIUM
20. DAFTAR PUSTAKA
21. KUNCI JAWABAN
22. LATAR BELAKANG
Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), seringkali dianggap sebagai pelajaran yang
bersifat hafalan, dan membosankan bagi siswa. Materi pada pelajaran IPS harus diingat
secara menyeluruh kemudian diungkap kembali saat menjawab soal-soal dalam ujian.
Kenyataan ini tidak dapat dipungkiri, karena masih banyak terjadi paradigma berpikir
guru yang keliru hingga saat ini. Karena mata pelajaran IPS dikelas V merupakan pada
tahap regional atau biasa disebut dengan tahap perkenalan jadi siswa masih kurang dalam
menerima mata pelajaran IPS.
Pemberlakuan Kurikulum Merdeka menjadikan mata pelajaran IPS bergabung dengan
mata pelajaran lain yaitu Pelajaran IPA. Maka Kurikulum Merdeka telah memberikan
rambu-rambu kearah perlunya pengkajian terhadap strategi pembelajaran untuk
mempersiapkan suatu model dan media pembelajaran dalam proses pembelajaran di
kelas, khususnya yang berkaitan pengembangan bahan ajar IPS di sekolah-sekolah.
Namun pengembangan suatu Bahan Ajar IPS hendaknya sesuai dengan kebutuhan dan
tuntutan zaman dengan tetap memperhatikan bahwa materi yang dikembangkan harus
disesuaikan dengan perkembangan peserta didik, kemampuan, minat dan kebutuhannya
serta dengan tetap memperhatikan nilai-nilai kearifan lokal yang ada disekitar peserta
didik. Kebijakan dan implementasi pendidikan berwawasan kearifan lokal di sekolah
menjadi sangat penting dan strategis.
Kearifan lokal pada dasarnya adalah nilai-nilai kebaikan dari budaya lokal dan sudah
mendapat pengakuan oleh mayoritas masyarakat tentang kebaikannya. Menurut siti
nurani (2012:32) kearifan lokal adalah segala sesuatu yang menjadi ciri khas kedaerahan
yang mencakup aspek ekonomi, budaya, teknologi informasi, komunikasi, ekologi, dan
sebagainya Dengan kata lain, kearifan lokal adalah sebuah investasi yang penting untuk
memberikan siswa keterampilan, kemampuan dan kualitas diri dalam menghadapi dunia
global tanpa meninggalkan identitas diri ataupun identitas bangsa.
Berdasarkan hal tersebut, sangat penting seorang pendidik dapat mengakomodasi dan
menjadi fasilitator dalam meningkatkanpengetahuan dan keterampilan siswa. Guru dan
siswa masih menggunakan buku pegangan dari pemerintah yakni buku guru dan buku
siswa, isi materinya serentak sama pada jenjang pendidikan tersebut. Hal ini bisa
menjadikan kurangnya pemahaman dalam materi kearifan lokal daerah tempat tinggal
peserta didik. Selain itu juga berpengaruh bagi pendidik,yang merasa bahwa teks pada
buku tersebut kurang sesuai dengan kebutuhan peserta didik yang pada kenyatannya
mempunyai keragamanbudaya lokal daerahtempat tinggalnya. Oleh karena itu perlu
adanya buku pendamping untuk guru dan siswa yakni bahan IPS yang membahas
mengenai kearifan lokal budaya daerah tempat tinggal.
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah disampaikan, penulis akan menuliskan
judul “Modul Ajar IPS kelas V Sekolah Dasar”.
23. DESKRIPSI SINGKAT
Modul ajar IPS kelas 5 bab 7 "Daerah Kebanggaanku" dalam Kurikulum Merdeka
mencakup Topik utama yaitu Budaya Daerah. Modul ini dirancang untuk mendorong
pemahaman siswa tentang identitas budaya daerah serta menumbuhkan rasa bangga
terhadap daerah mereka. Dengan pendekatan yang fleksibel, guru dapat menyesuaikan
materi sesuai kebutuhan siswa, mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila, dan menggunakan
berbagai metode pembelajaran, baik tatap muka maupun daring.
24. SKKI
1. Mendeskripsikan Budaya Daerah: Siswa diharapkan dapat menjelaskan berbagai
aspek budaya yang ada di daerahnya, termasuk tradisi dan kebiasaan.
2. Menghargai Keberagaman: Mendorong siswa untuk menghargai dan memahami
keunikan serta kekayaan budaya daerah sebagai bagian dari identitas nasional.
3. Keterampilan Berpikir Kritis: Mengembangkan kemampuan berpikir kritis siswa
dalam mengevaluasi informasi terkait budaya dan ekonomi daerah.
Modul ini bertujuan untuk membentuk karakter dan pengetahuan siswa sesuai dengan
Profil Pelajar Pancasila.
25. PETA KONSEP
MODUL AJAR KURIKULUM 2024
IPS SD KELAS 5 FASE C
INFORMASI UMUM
IDENTITAS MODUL
1. Penyusun : Mita Etik Wijayanti
2. Instansi : Universitas PGRI Kanjuruhan Malang
3. Tahun Penyusunan : 2024
4. Jenjang sekolah : Sekolah Dasar (SD)
5. Kelas / Fase :5/C
6. Mata Pelajaran : IPS (Ilmu Pendidikan Sosial)
7. Bab :7 Daerah Kebanggaanku
8. Topik : Budaya Daerah
9. Alokasi Waktu / Pertemuan :
Kegiatan Inti
a. Fase 1 Orientasi peserta didik pada masalah :
1. Peserta didik mengamati Materi tentang Warisan Budaya Indonesia melalui
Media Audio Vidual di dalam Power Point yang di sajikan oleh Guru.
(Mengamati)
2. Peserta didik dan guru melakukan tanya jawab tentang Materi warisan
Budaya Indonesia melalui Power Point yang mengamati dan memberikan
pertanyaan.
3. Guru memberikan motivasi dan arahan agar peserta didik bisa menjawab
pertanyaan dengan benar
b. Fase 2: Mengorganisasikan peserta didik untuk belajar
1. Guru mengorganisasikan pesertadidik untuk membentuk kelompok diskusi,
terdiri dari 5 kelompok berisikan 7 siswa setiap kelompok
c. Fase 3 : Membimbing Penyelidikan Individu Maupun Kelompok
1. Guru membagikan LKPD pada masing-masing- masing-masing kelompok
2. Peserta didik secara berkelompck pembahasan LKPD yang sudah dibagikan.
3. Peserta didik berdiskusi dengan kelompok untuk mencari jawaban dari
permasalahan yang terdapat pada LKPD. (Bergotong Royong) (Bernalar
Kritis)
d. Fase 4: Menceritakan dan Menyajikn Hasil Karya
1. Setiap kelompok menampilkan hasil LKPD yang telah dibahas.
2. Peserta didik yang lain memberikan tanggapan terhadap hasil diskusi
kelompok lain. (Mandiri) (Bernalar Kritis)
e. Fase 5 : Menganalisis dan Mengevaluasi Proses Pemecahan Masalah
1. Guru membimbing peserta didik dalam menganalisis dan menghasilkan hasil
diskusi.
2. Guru memberikan apresiasi (hadiah) kepada peserta didik atau kelompok
yang telah mengerjakan LKPD.
Kegiatan Penutup
a. Guru bersama peserta didik menyimpulkan pembelajaran tentang warisan
Budaya Indonesia.
b. Guru bersama peserta didik merefleksikan pembelajaran yang telah dicapai
tentang Ajang Budaya Indonesia
c. Guru memberikan latihan soal terkait materi yang sudah dipelajari. (Mandiri)
(Asesme) (Format)
d. Guru mengapresiasi partisipasi aktif peserta mendidik dan mengingatkan mereka
untuk selalu memiliki sikap positif dalam pembelajaran. Guru memberikan
motivasi kepada peserta didik antuk selalu rajin belajar dan menyampaikan
tujuan materi selanjutnya.
e. Menutup pembelajaran dengan berdoa.
32. RINGKASAN
a. Ada dua jenis warisan budaya, yaitu warisan budaya benda dan warisan budaya tak
benda.
b. Warisan budaya benda berupa warisan budaya yang bisa kita lihat dan bisa kita raba,
seperti gedung, alat musik, dan pakaian adat.
c. Warisan budaya tak benda adalah warisan budaya yang tidak bisa kita raba, namun
bisa kita lihat di sekitar kita, contohnya musik dan tarian.
d. Warisan budaya bisa terbentuk karena adanya akulturasi dari budaya lain yang masuk
ke suatu daerah. Seperti Candi Borobudur yang ada pengaruh dari budaya Hindu-
Budha India.
e. Warisan budaya harus dilestarikan agar tidak rusak atau punah.
f. Pelestarian warisan budaya dapat dilakukan dengan cara pemugaran dan mempelajari
warisan budaya yang ada.