Himpunan SLTP

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

HIMPUNAN
Dosen Pengampu : Nur Indah Rahmawati, M.Pd

Disusun Oleh :
Siti Nur Khafidoh 2201060021

JURUSAN TADRIS MATEMATIKA


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO
TAHUN 2024/2025

i
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.


Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah
memberikan taufik, nikmat dan hidayah-Nya serta memberikan kekuatan kepada penulis,
sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah pada mata kuliah Kapita Sekekta
Matematika SLTP yang berisi tentang “HIMPUNAN”. Dengan terselesaikanya tugas ini
penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu Nur Indah Rahmawati, M.Pd Selaku Dosen Pembimbing Mata Kuliah Kapita Sekekta
Matematika SLTP
2. Orang tua yang telah membiayai dan memberikan dukungan serta semangat kepada
penulis.
Dalam hal ini besar kemungkinan makalah yang penulis susun ini masih kurang dari
kesempurnaan yang diharapkan, itu semua karena terbatasnya kemampuan yang ada pada
penulis. Demi penyempurnaan dari isi makalah ini, maka kritik dan saran dari semua pihak,
akan penulis terima dengan senang hati. Penulis berharap semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat kepada penulis khususnya serta kepada semua pihak pembaca makalah
ini demi kemajuan ilmu pengetahuan khususnya dibidang pendidikan. Amiin Ya Rabbal
‘Alamiin.
Wassalamualaikum Wr. Wb.

Metro, 08 September 2024

ii
DAFTAR ISI

HIMPUNAN..........................................................................................................................................i
KATA PENGANTAR.........................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................................................iii
BAB I....................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN................................................................................................................................1
A. Latar Belakang........................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...................................................................................................................1
BAB II..................................................................................................................................................3
PEMBAHASAN...................................................................................................................................3
A. Pengertian Himpunan.............................................................................................................3
B. Penyajian Himpunan...............................................................................................................3
C. Himpunan Berhingga, Himpunan Tak Berhingga dan Himpunan Kosong........................3
D. Himpunan Semesta, Komplemen Himpunan dan Diagram Venn.......................................4
E. Himpunan Bagian....................................................................................................................5
F. Menentukan Banyaknya Himpunan Bagian dari Suatu Himpunan....................................5
G. Operasi Irisan (Intersection)...............................................................................................5
H. Operasi Himpunan (Union).................................................................................................6
I. Operasi Penjumlahan..............................................................................................................7
J. Operasi Pengurangan/Selisih (Difference).............................................................................7
K. Operasi Komplemen............................................................................................................8
L. Operasi Perkalian (Cartesian Product)..................................................................................8
M. Operasi Beda Setangkup (Symmetric Difference).............................................................9
BAB III...............................................................................................................................................10
PENUTUP..........................................................................................................................................10
A. Kesimpulan............................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................11

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam dunia matematika, konsep himpunan memainkan peran yang sangat
fundamental dan luas. Himpunan, dalam pengertian dasarnya, adalah kumpulan dari
objek-objek yang disebut elemen atau anggota. Konsep ini tidak hanya mendasari
banyak teori matematika tetapi juga berfungsi sebagai bahasa universal dalam
menyusun dan mengorganisasi data.

Secara formal, himpunan didefinisikan sebagai kumpulan objek yang memiliki


kesamaan tertentu dan dapat diperlakukan sebagai satu entitas tunggal. Misalnya,
himpunan bilangan bulat positif {1, 2, 3, ...} atau himpunan huruf vokal dalam alfabet
{a, e, i, o, u} adalah contoh-contoh yang menggambarkan bagaimana elemen-elemen
dapat dikelompokkan berdasarkan karakteristik yang sama.

Dalam pendalaman lebih lanjut, kita akan membahas berbagai jenis himpunan
seperti himpunan kosong, himpunan bagian, serta operasi-operasi dasar pada
himpunan seperti irisan, gabungan, dan selisih. Konsep himpunan juga membuka
pintu untuk mempelajari struktur yang lebih kompleks seperti himpunan-fungsi dan
himpunan-relasi, yang menjadi dasar bagi banyak cabang matematika, termasuk teori
bilangan, aljabar, dan kalkulus.

Memahami himpunan adalah kunci untuk memperluas pengetahuan dalam


berbagai bidang matematika dan ilmu komputer. Dengan mempelajari himpunan, kita
dapat lebih baik menyusun argumen matematis, membangun model-model
matematika, dan memecahkan masalah yang memerlukan pemrosesan data dan
informasi yang efisien.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Himpunan?
2. Apa yang dimaksud Penyajian Himpunan?
3. Apa yang dimaksud Himpunan Berhingga, Himpunan Tak Berhingga dan
Himpunan Kosong?

1
4. Apa yang dimaksud Himpunan Semesta, Komplemen Himpunan dan Diagram
Venn?
5. Apa yang dimaksud Himpunan Bagian?
6. Apa yang dimaksud Menentukan Banyaknya Himpunan Bagian dari Suatu
Himpunan?
7. Apa yang dimaksud Operasi Irisan (Intersection)?
8. Apa yang dimaksud Operasi Himpunan (Union)?
9. Apa yang dimaksud Operasi Penjumlahan?
10. Apa yang dimaksud Operasi Pengurangan/Selisih (Difference)?
11. Apa yang dimaksud Operasi Komplemen?
12. Apa yang dimaksud Operasi Perkalian (Cartesian Product)?
13. Apa yang dimaksud Operasi Beda Setangkup (Symmetric Difference)?

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Himpunan
1. Definisi himpunan
Himpunan adalah sekumpulan objek atau benda yang memiliki
karakteristik sama atau terdefinisi dengan jelas. Definisi tersebut dapat berupa
kesamaan ciri, sifat, ataupun karakteristik objek dalam himpunan tersebut.
Sebagai akibatnya, obat lain yang tidak memiliki kesamaan ciri, sifat, ataupun
karakteristik tersebut tidak ikut sebagai anggota tersebut.(Pendidikan et al., 2017)
2. Anggota Himpunan

kapital, misal A, B, C dan D. Anggota himpunan dilambangkan dengan ∈ dan


Suatu himpunan dinotasikan, dilambangkan atau dinamai dengan huruf

bukan anggota himpunan dilambangkan dengan ∉.


3. Kardinalitas Himpunan
Kardinalitas himpunan adalah bilangan yang menyatakan banyaknya
anggota suatu himpunan.

B. Penyajian Himpunan
Jika diketahui himpunan bilangan cacah kurang dari 5 dan himpunan itu
dinamai dengan himpunan C, ada tiga cara untuk menyatakan himpunan tersebut.
1. Menyatakan dengan mendaftar anggota-anggotanya (metode tabulasi), yaitu
menuliskan anggota-anggota himpunan di antara kurung kurawal yang dipisahkan
dengan tanda koma(,).
2. Menyatakan dengan notasi pembentuk himpunan (metode bersyarat), yaitu
anggota himpunan dinyatakan dengan variabel yang diikuti dengan garis tegak dan
syarat keanggotaannya.
3. Menyatakn dengan kata-kata (metode deskripsi), yaitu menuliskan syarat
keanggotanya himpunan di antara kurawal.
C. Himpunan Berhingga, Himpunan Tak Berhingga dan Himpunan Kosong
Jika A adalah himpunan bilangan faktor dari 36 maka A =
{ 1 , 2, 3 , 4 ,6 ,9 , 12 ,18 , 36 } dan n(A) = 9. Banyak anggota himpunan A berhingga
yaitu 9 sehingga himpunan A disebut himpunan disebut himpunan berhingga. Jika B
= {bilangan kelipatan 5} maka B = {5, 10, 15, 20,...}. Anggota himpunan B disebut
himpunan tak terhingga.
Pada contoh tersebut, himpunan A dan B mempunyai anggota himpunan.
Bagaomana jika suatu himpunan tidak mempunyai anggota? Misalkan jika C adalah
himpunan bilangan bulat diantara 0 dan 1 maka himpunan C tidak mempunyai
anggotaatau n(C) = 0. Himpunan C yang tidak mempunyai anggota itiu disebut
3
himpunan kosong, yang dilambangkan dengan C= { } atau C = Ø
Dari penjelasan dimuka dapat diperoleh pengertiian berikut.
1. Himpunan berhingga yaitu himpunan yang memiliki anggota berhingga.
2. Himpunan tak berhingga yaitu himpunan yang memiliki banyak anggota
tak terhingga.
3. Himpunan kosong yaitu himpunan yang tidak mempunyai anggotta dan
dinotasikan dengan { } atau Ø
D. Himpunan Semesta, Komplemen Himpunan dan Diagram Venn
1. Himpunan Semesta
Himpunan semesta atau semesta pembicaraan adalah himpunan yang
memuat (melingkupi) semua anggota atau objek himpunan yang sedang
dibicarakan. Himpunan semesta biasanya dilambangkan S.
2. Komplemen himpunan
Komplemen himpunan P adalah himpunan yang anggotanya terdiri atas
anggota himpunan semesta yang bukan anggota P. Komplemen himpunan P
dilambangkan dengan Pc atau P’, dibaca komplemen P. Notasi himpunannya : Pc
= { x∨x ∈ S dan x ∉ P }.
3. Diagram Venn
Suatu himpunan dapat disajikan dengan gambar. Gambar tersebut dinamakan
diagram venn. Aturan dalam menggambarkan diagram venn sebagai berikut.
a) Himpunan semesta S digambarkan dengan persegi panjang dan diberi nama S
disudut kiri atas, misalkan S = {sepeda, sepeda listrik, motor roda dua dan
motor roda tiga).
b) Setiap anggota himpunan S digambarkan dengan noktah diikuti objek anggota
didalam persegi panjang, misalkan • sepeda • sepeda listrik • motor roda dua
dan • motor roda tiga.
c) Himpunan di dalam S, misalkan himpunan P = {sepeda, sepeda listrik},
digambarkan dengan kurva tertutup (biasanya berbentuk oval) yang memuat
anggota-anggota P.
Diagram venn dari himpunan S = {sepeda, sepeda listrik, motor roda
dua dan motor roda tiga} dan P = {sepeda, sepeda llistrik} sebagai berikut.

4
Komplemen himpunan P adalah anggota himpunan S yang berada diluar
kurva tertutup. Pc = {motor roda dua, motor roda tiga}.
E. Himpunan Bagian

anggota B dengan menotasikan A ⊂ B atau B ⊃ A. Himpunan A bukan merupakan


Himpunan A merupakan himpunan bagian B jika setiap anggota A menjadi

⊄ B.Setiap himpuna A merupakan himpunan bagian dari himpunan A sendiri, ditulis


himpunan bagian B jika terdapat anggota A yang bukan anggota B dan dinotasikan A

A ⊂ A.(Ajar, n.d.)
contoh:
Diketahui K = {1,2,3}, tentukan himpunan bagian dari K yang mempunyai
1. Satu anggota
2. Dua anggota
3. Tiga anggota
Dijawab:
1. Himpunan bagian K yang mempunyai 1 anggota adalah {1},{2},{3}
2. Himpunan bagian K yang mempunyai 2 anggota adalah {1,2},{1,3},{2,3}
3. Himpunan bagian K yang mempunyai 3 anggota adalah {1,2,3}

F. Menentukan Banyaknya Himpunan Bagian dari Suatu Himpunan


Banyaknya himpunan bagian dari suatu himpunan adalah 2¬¬n, dengan n
banyaknya
anggota himpunan tersebut. Banyaknya himpunan bagian adalah himpunan kuasa.
Contoh:
 Himpunan bagian dari {a,b,c,d} yang mempunyai 0 anggota ada 1, yaitu { };
 1 anggota ada 4, yaitu {a},{b},{c},{d};
 2 anggota ada 6, yaitu {a,b},{a,c},{a,d},{b,c},{b,d},{c,d};
 3 anggota da 4, yaitu {a,b,c},{a,b,d},{a,c,d},{b,c,d};
 4 anggota ada 1, yaitu {a,b,c,d};
G. Operasi Irisan (Intersection)

Dua himpunan 𝐴 dan 𝐵 dikatakan beririsan, apabila


Definisi 4.1 Irisan dikenal juga dengan sebutan interseksi

anggota himpunan 𝐴 juga dimiliki 𝐵


Notasi operasi irisan 𝐴 dan 𝐵 yaitu 𝐴 ∩ 𝐵
(dibaca: “A irisan B”, atau “A interseksi B”)

𝐴 ∩ 𝐵 = {𝑥|𝑥 ∈ 𝐴, 𝑥 ∈ 𝐵}
Operasi irisan juga dapat dituliskan dalam bentuk aljabar yaitu

Operasi irisan antara dua buah himpunan melibatkan suatu relasi, yaitu relasi
berpotongan dan relasi lepas. Relasi berpotongan, jika dan hanya jika (j.h.j) irisannya

5
bukan himpunan kosong (𝐴 ∩ 𝐵 ≠ ∅). Relasi lepas, jika dan hanya jika (j.h.j)
irisannya merupakan himpunan kosong (𝐴 ∩ 𝐵 = ∅).
Contoh 1: Jika 𝐴 = {𝑝, 𝑞, 𝑟, 𝑠} dan 𝐵 = {𝑟, 𝑠,𝑡}
Maka: 𝐴 ∩ 𝐵 = {𝑟, 𝑠}
Berikut gambar bentuk diagram vennya

Contoh 2: Jika 𝐴 = {1,2,5,7} dan 𝐵 = {2,5,7}


Maka: 𝐴 ∩ 𝐵 = {2,5,7}
Berikut gambar bentuk diagram vennya

H. Operasi Himpunan (Union)


Operasi gabungan dua buah himpunan adalah membentuk himpunan baru yang

Definisi 4.2 Gabungan (union) dari himpunan 𝐴 dan 𝐵 adalah himpunan elemen-
anggota-anggotanya, meliputi semua anggota dua himpunan yang digabungkan.

dan B kedua-duanya. Dinotasikan 𝐴 ∪ 𝐵 (“𝐴 gabungan 𝐵” atau “𝐴 union 𝐵”)


elemen yang menjadi anggota himpunan A saja atau B saja, atau anggota himpunan A

Contoh 3: 𝑆 = {1,2,3, … ,10}


𝐴 = {1,2,3,4,5} dan 𝐵 = {4,5,6,7}
Maka: 𝐴 ∪ 𝐵 = {1,2,3,4,5,6,7}
Berikut gambar bentuk diagram vennya

Daerah arsiran pada diagram venn menunjukkan 𝐴 ∩ 𝐵 = {4,5}.Operasi

𝐴 ∪ 𝐵 = {𝑥|𝑥 ∈ 𝐴 atau 𝑥 ∈ 𝐵}
gabungan dua himpunan dituliskan dalam bentuk aljabar yaitu

Arti “atau” ini bersifat inklusif, yaitu untuk 𝑥 anggota 𝐴 saja, 𝑥 anggota 𝐵 saja, dan
𝑥

6
Contoh 4: 𝑆 = {1,2,3, … ,10}
anggota irisannya keduanya.

𝐴 = {1,2,3} dan 𝐵 = {0,2,4,5}


Maka: 𝐴 ∪ 𝐵 = {0,1,2,3,4,5}
Berikut gambar bentuk diagram vennya

I. Operasi Penjumlahan

merupakan anggota himpunan 𝐴 atau himpunan 𝐵, tetapi bukan anggota 𝐴 ∩ 𝐵.


Definisi 4.3 Penjumlahan himpunan A dengan B adalah himpunan yang anggotanya

Dinotasikan: 𝐴 + 𝐵
Notasi bentuk aljabar operasi penjumlahan himpunan 𝐴 dan 𝐵:
𝐴 + 𝐵 = {𝑥|𝑥 ∈ 𝐴, 𝑥 ∈ 𝐵, 𝑥 ∉ (𝐴 ∩ 𝐵)} atau
𝐴 + 𝐵 = {𝑥|𝑥 ∈ 𝐴 atau 𝑥 ∈ 𝐵 dan 𝑥 ∉ (𝐴 ∩ 𝐵), 𝑥 ∈ 𝑆}
Contoh 5: 𝐴 = {1,2,3} dan 𝐵 = {0,2,4,5}
Maka: 𝐴 + 𝐵 = {0,1,3,4,5}
Berikut gambar bentuk diagram vennya

J. Operasi Pengurangan/Selisih (Difference)

berupa semua anggota himpunan yang tidak dimiliki himpunan lain. Dinotasikan: 𝐴 –
Definisi 4.4 Pengurangan atau selisih dua himpunan merupakan himpunan yang

𝐵. Notasi bentuk aljabar:


Selisih dua himpunan 𝐴 dan 𝐵 adalah
𝐴 − 𝐵 = {𝑥|𝑥 ∈ 𝐴, 𝑥 ∉ 𝐵} atau
𝐵 − 𝐴 = {𝑥|𝑥 ∈ 𝐵, 𝑥 ∉ 𝐴}
𝐴 − 𝐵, himpunan barunya berupa semua anggota 𝐴 yang tidak ada pada 𝐵.
𝐵 − 𝐴, himpunan barunya berupa semua anggota 𝐵 yang tidak ada pada 𝐴.
Misalkan: 𝐴 = {𝑎, 𝑏, 𝑐, 𝑑,𝑒} dan 𝐵 = {𝑎, 𝑖, 𝑢,𝑒, 𝑜}
𝐴 − 𝐵 = {𝑏, 𝑐, 𝑑}
𝐵 − 𝐴 = {𝑖, 𝑢, 𝑜}

𝐴 = {1,2,3} dan 𝐵 = {0,2,4,5}


Contoh 6:

𝐴 − 𝐵 = {1,3}
𝐵 − 𝐴 = {0,4,5}

7
Berikut gambar bentuk diagram vennya

Selisih dari dua himpunan pada diagram venn diatas adalah yang diarsir.

Definisi 4.5 Komplemen dari himpunan 𝐴 didefinisikan semua anggota himpunan


K. Operasi Komplemen

semesta yang bukan anggota himpunan 𝐴.Dinotasikan: 𝐴′atau 𝐴𝑐(“A aksen” atau

komplemen”)Notasi bentuk aljabar: 𝐴


“A

𝑐 = {𝑥|𝑥 ∈ 𝑆, 𝑥 ∉ 𝐴}
Catatan: Jika suatu himpunan diberikan definisi secara jelas dengan notasi yang
lengkap, maka hasil operasi dari gabungan, irisan, penjumlahan dan pengurangan,
Sehingga hasiloperasi tesebut tidak mempengaruhi himpunan semestanya.

Misalkan: Operasi gabungan himpunan 𝐴 = { 3, 6, 9, . . .} dan 𝐵 = { 4, 7, 11, . . .}

bahkan bilangan real.Jika himpunan 𝐴 = { 2, 4, 6 . . .}Maka komplemen 𝐴 atau 𝐴𝑐


adalah sama dalam semesta pembicaraan bilangan asli ataupun bilangan bulat, atau

adalah {1, 3, 5, . . .}, Jika semesta pembicaraannya adalah bilangan asli. Maka
komplemen A adalah {1, 3, 5, . . . , 0, −1, −2, … }. Jika himpunan semestanya
bilangan bulat. Jadi, ketika mengoperasikan komplemen suatu himpunan, semesta
pembicaraan harus terlebih dahulu didefinisikan.

(1) 𝑆 = { 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10 } dan 𝐴 = { 1, 2, 3, 4, 5,}.


Contoh 7:

Maka: 𝐴
𝑐 = {6,7,8,9,10}.
(2) Jika 𝑆 adalah himpunan bilangan cacah dan 𝐴 adalah himpunan genap.
Maka: 𝐴𝑐
adalah himpunan bilangan ganjil

Definisi 4.6 Operasi perkalian himpunan 𝐴 dan 𝐵 adalah hasil himpunan barunya
L. Operasi Perkalian (Cartesian Product)

merupakan semua pasangan berurut yang dibentuk dari anggota anggota himpunan 𝐴
dan 𝐵. Notasi bentuk aljabar: 𝐴 × 𝐵 = {(𝐴, 𝐵)|𝑎 ∈ 𝐴 dan 𝑏 ∈ 𝐵}. Pasangan
terurut 𝑥 dan 𝑦, ditulis (𝑥, 𝑦) merupakan suatu pasangan yang unsur pertamanya 𝑥
dan unsur keduanya 𝑦. Banyaknya pasangan terurut 𝑥 dan 𝑦 dari himpunan 𝐴 dan 𝐵
adalah hasil kali hitung antara jumlah anggota himpunan 𝐴 dan jumlah anggota
himpunan 𝐵
Misalkan: 𝐴 = {1, 2, 3} dan 𝐵 = {𝑎, 𝑏}

𝐴 × 𝐵 = {(1, 𝑎), (1, 𝑏), (2, 𝑎), (2, 𝑏), (3, 𝑎), (3, 𝑏)}
Maka:

8
𝐵 × 𝐴 = {(𝑎, 1), (𝑏, 1), (𝑎, 2), (𝑏, 2), (𝑎, 3), (𝑏, 3)}

Hasil perkalian tersebut adalah (𝑥, 𝑦) ≠ (𝑦, 𝑥)


Sehingga:

Jadi, operasi perkalian tidak berlaku sifat komutatif

Jika 𝐴 adalah himpunan makanan,


Contoh :

Maka: 𝐴 = {𝑠 = 𝑠𝑜𝑡𝑜, 𝑔 = 𝑔𝑎𝑑𝑜 − 𝑔𝑎𝑑𝑜, 𝑛 = 𝑛𝑎𝑠𝑖, 𝑚 = 𝑚𝑖𝑒}


Jika 𝐵 adalah himpunan minuman,
Maka: 𝐵 = {𝑐 = 𝑐𝑜𝑙𝑎 − 𝑐𝑜𝑙𝑎,𝑡 = 𝑡𝑒ℎ, 𝑑 = 𝑑𝑎𝑤𝑒𝑡}

𝐴 = {𝑠, 𝑔, 𝑛, 𝑚}, 𝐵 = {𝑐,𝑡, 𝑑}


Sehingga dapat dituliskan:

𝐴 × 𝐵 = |𝐴|. |𝐵| = 4.3 = 12


Kombinasi makanan dan minuman dituliskan:

Sehingga:

M. Operasi Beda Setangkup (Symmetric Difference)


Definisi 4.7 Beda setangkup antara dua buah himpunan
merupakan suatu himpunan yang anggotanya ada pada

Notasi: 𝐴 ⊕ 𝐵
himpunan A dan B, tetapi tidak pada keduanya.

Misalkan: 𝐴 dan 𝐵 adalah himpunan, maka beda setangkup antara


𝐴 dan 𝐵 adalah:
𝐴 ⊕ 𝐵 = (𝐴 ∪ 𝐵) − (𝐴 ∩ 𝐵)

𝐴 ⊕ 𝐵 = (𝐴 − 𝐵) ∪ (𝐵 − 𝐴)
atau

Berikut bentuk diagram venn-nya

Contoh 10: Jika 𝐴 = {2,3,5,7} dan 𝐵 = {1,2,3,4,5}

𝐴 ⊕ 𝐵 = (𝐴 − 𝐵) ∪ 𝐴)
Maka:
(𝐵 − = {1,4,7}

9
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Himpunan adalah kumpulan objek-objek yang jelas dan terdefinisi. Objek-
objek dalam himpunan disebut elemen atau anggota. Himpunan dapat dinyatakan
dengan cara penulisan daftar elemen, notasi pembentuk himpunan, atau diagram
Venn. Operasi pada himpunan meliputi gabungan, irisan, selisih, dan komplemen.
Himpunan juga dapat diklasifikasikan menjadi himpunan hingga, tak hingga, kosong,
bagian, sama, dan ekuivalen.

10
DAFTAR PUSTAKA

Ajar, B. (n.d.). No Title.


Pendidikan, K., Kebudayaan, D. A. N., & Indonesia, R. (2017). No Title.

11

Anda mungkin juga menyukai