3 Arti Filsafat Dan Makna Pendidikan
3 Arti Filsafat Dan Makna Pendidikan
3 Arti Filsafat Dan Makna Pendidikan
MAKNA PENDIDIKAN
Drs . IBNU UBAIDILAH, MA
ARTI FILSAFAT
Pengantar Kepada Filsafat
Hanya ada 2 pandangan hidup yang
memberi kekuatan untuk mewarnai dunia
ini yaitu FILSAFAT dan AGAMA.
Sains (ilmu dan teknologi) tidak dianggap
mampu memiliki pandangan yang begitu
kuat karena dalam garis besarnya sains
bersifat netral dan hanya mampu
mewarnai dunia berdasarkan pandangan
hidup keilmuannya.
Pengertian Filsafat
Etimologi
Kata falsafah atau filsafat dalam bahasa Indonesia merupakan kata
serapan dari bahasa Arab , yang juga diambil dari bahasa Yunani ;
philosophia. Dalam bahasa ini, kata ini merupakan kata majemuk dan
berasal dari kata-kata (philo = persahabatan, cinta dsb.) dan (sophia =
"kebijaksanaan"). Sehingga arti harafiahnya adalah seorang pencinta
kebijaksanaan.
Definisi 'bijaksana'
1 selalu menggunakan akal budinya (pengalaman dan
pengetahuannya); arif; tajam pikiran; 2 pandai dan hati-hati (cermat,
teliti, dsb) apabila menghadapi kesulitan dsb: dng -- ia menjawab
pertanyaan yg bersifat menjerat;
kebijaksanaan n 1 kepandaian menggunakan akal budinya
(pengalaman dan pengetahuannya): berkat - beliau, terlepaslah kita dr
bahaya besar; 2 kecakapan bertindak apabila menghadapi kesulitan
dsb: perkara ini terserah kpd - orang tua si anak
Kata filosofi yang dipungut dari bahasa Belanda juga dikenal di
Indonesia. Bentuk terakhir ini lebih mirip dengan aslinya. Dalam bahasa
Indonesia seseorang yang mendalami bidang falsafah disebut Filsuf
Terminologi
Beberapa arti filsafat menurut para ahli:
Aristoteles ( (384 - 322 SM) : Bahwa kewajiban filsafat adalah
menyelidiki sebab dan asas segala benda.
Cicero ( (106 43 SM ) : filsafat adalah sebagai ibu dari semua seni
( the mother of all the arts ia juga mendefinisikan filsafat sebagai
art vitae (seni kehidupan )
Johann Gotlich Fickte (1762-1814 ) : filsafat sebagai
Wissenschaftslehre (ilmu dari ilmu-ilmu , yakni ilmu umum, yang
jadi dasar segala ilmu. Ilmu membicarakan sesuatu bidang atau jenis
kenyataan. Filsafat memperkatakan seluruh bidang dan seluruh jenis
ilmu mencari kebenaran dari seluruh kenyataan.
Imanuel Kant ( 1724 1804 ) : Filsafat adalah ilmu pengetahuan
yang menjadi pokok dan pangkal dari segala pengetahuan yang
didalamnya tercakup empat persoalan.
1. Apakah yang dapat kita kerjakan ?(jawabannya metafisika )
2. Apakah yang seharusnya kita kerjakan (jawabannya Etika )
3. Sampai dimanakah harapan kita ?(jawabannya Agama )
4. Apakah yang dinamakan manusia ? (jawabannya Antropologi )
Munculnya Filsafat
Filsafat, terutama Filsafat barat muncul di Yunani
semenjak kira-kira abad ke 7 S.M.. Filsafat muncul
ketika orang-orang mulai memikirkan dan berdiskusi
akan keadaan alam, dunia, dan lingkungan di
sekitar mereka dan tidak menggantungkan diri
kepada [agama] lagi untuk mencari jawaban atas
pertanyaan-pertanyaan ini.
Banyak yang bertanya-tanya mengapa filsafat
muncul di Yunani dan tidak di daerah yang beradab
lain kala itu seperti Babilonia, Yudea (Israel) atau
Mesir. Jawabannya sederhana: di Yunani, tidak
seperti di daerah lain-lainnya tidak ada kasta
pendeta sehingga secara intelektual orang lebih
bebas.
Sistematika Filsafat
Sistematika filsafat terbagi atas 3 garis besar yakni;
Pertama, EPISTEMOLOGI teori pengetahuan yang
membicarakan bagaimana cara memperoleh ilmu
pengetahuan.
Kedua, ONTOLOGI yakni teori hakikat, membicarakan
apa pengetahuan itu sendiri. Hakikat didefinisikan
realitas artinya kenyataan yang sebenarnya, bukan
keadaan sementara, ataupun menipu.
Ketiga, AKSIOLOGI teori nilai membicarakan guna
pengetahuan itu, yang membicarakan 2 hal yakni: etika
dan estetika.
Etika yakni teori tentang nilai baik dan buruk
Estetika adalah nilai keindahan dan lebih sering
dikenakan pada seni
Pendidikan
PENDIDKAN
Hakikat Pendidikan
Pendidikan merupakan transfer of knowledge, transfer of
value dan transfer of culture and transfer of religious yang
semua diarahkan pada upaya untuk memanusiakan
manusia.
Hakikat proses pendidikan ini sebagai upaya untuk
mengubah perilaku individu atau kelompok agar memiliki
nilai-nilai yang disepakati berdasarkan agama, filsafat,
ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya dan pertahanan
keamanan.
Menurut pandangan Paulo Freire pendidikan adalah proses
pengkaderan dengan hakikat tujuannya adalah
pembebasan. Hakikat pendidikan adalah kemampuan untuk
mendidik diri sendiri.
Dalam konteks ajaran Islam hakikat pendidikan adalah
mengembalikan nilai-nilai ilahiyah pada manusia (fitrah)
dengan bimbingan Alquran dan as-Sunnah (Hadits) sehingga
menjadi manusia berakhlakul karimah (insan kamil).
Makna Pendidikan
Secara umum makna pendidikan bagi manusia adalah
bahwa manusia adalah subjek sekaligus objek dari
pendidikan itu sendiri dan memang manusialah yang
menerima pendidikan dan memungkinkan dapat
dididik. Tanpa adanya pendidikan bagi manusia,
manusia tidak akan bisa menggunakan
pemikiran-pemikiran yang logis, kritis dan ilmiah
untuk kehidupan yang lebih baik.
Manusia dilahirkan dalam keadaan yang tidak berdaya.
Manusia begitu lahir didunia perlu mendapatkan uluran
dari orang lain untuk dapat melangsungkan
kehidupannya. Manusia lahir juga tidak langsung
dewasa. Untuk mencapai kepada dewasa
manusia membutuhkan pendidikan.
Tujuan Pendidikan
Tujuan Institusional
(Tujuan Lembaga/Satuan Pendidikan)
Tujuan Pengajaran/kurikuler
(Tujuan Mata Pelajaran)
Tujuan Instruksional
(Tujuan Pembelajaran)
c. Tujuan Kurikuler
Tujuan kurikuler adalah tujuan yang harus
dicapai oleh setiap bidang studi atau mata
pelajaran.
d. Tujuan Instruksional atau Tujuan
Pembelajaran
Tujuan pembelajaran yang merupakan bagian
dari tujuan kurikuler, dapat didefinisikan
sebagai kemampuan yang harus dimiliki oleh
anak didik setelah mereka mempelajari
bahasan tertentu dalam bidang studi tertentu
dalam satu kali pertemuan. (identik dengan
standar kompetensi dan kompetensi dasar
beserta indikator pencapaiannya).
DOMAIN
SIKAP
KETERAMPI
LAN
PENGETAHU
AN
Eleme
n
SD
SMP
SMA-SMK
Prose
s
Individ
u
Sosial
Alam
Prose
s
Abstr
ak
Konkr
et
Prose
s
Obyek
DIKDAS:SD
MEMILIKI PERILAKU YANG
MENCERMINKAN SIKAP
ORANG BERIMAN,
BERAKHLAK MULIA,
PERCAYA DIRI, DAN
BERTANGGUNG JAWAB
DALAM BERINTERAKSI
SECARA EFEKTIF DENGAN
LINGKUNGAN SOSIAL DAN
ALAM
DI SEKITAR RUMAH,
SEKOLAH, DAN TEMPAT
BERMAIN
DIKDAS:SMP DIKMEN:SMA
/K
MEMILIKI PERILAKU YANG
MENCERMINKAN SIKAP
ORANG BERIMAN,
BERAKHLAK MULIA,
PERCAYA DIRI, DAN
BERTANGGUNG JAWAB
DALAM BERINTERAKSI
SECARA EFEKTIF DENGAN
LINGKUNGAN SOSIAL DAN
ALAM
DALAM JANGKAUAN
PERGAULAN DAN
KEBERADAANNYA
SMP
MEMILIKI KEMAMPUAN
PIKIR DAN TINDAK YANG
EFEKTIF DAN KREATIF
DALAM RANAH ABSTRAK
DAN KONKRET
SESUAI DENGAN YANG
DIPELAJARI DI SEKOLAH
SMA/K
MEMILIKI KEMAMPUAN
PIKIR DAN TINDAK YANG
EFEKTIF DAN KREATIF
DALAM RANAH ABSTRAK
DAN KONKRET
TERKAIT DENGAN
PENGEMBANGAN DARI
YANG DIPELAJARINYA DI
SEKOLAH SECARA
MANDIRI
SMP
MEMILIKI PENGETAHUAN
FAKTUAL, KONSEPTUAL DAN
PROSEDURAL DALAM
ILMU PENGETAHUAN,
TEKNOLOGI, SENI, BUDAYA,
HUMANIORA, DENGAN
WAWASAN KEBANGSAAN,
KENEGARAAN, DAN
PERADABAN
TERKAIT FENOMENA DAN
KEJADIAN YANG TAMPAK MATA
SMA/K
MEMILIKI PENGETAHUAN
PROSEDURAL DAN
METAKOGNITIF DALAM
ILMU PENGETAHUAN,
TEKNOLOGI, SENI, BUDAYA,
HUMANIORA, DENGAN
WAWASAN KEBANGSAAN,
KENEGARAAN, DAN
PERADABAN
TERKAIT PENYEBAB
FENOMENA DAN KEJADIAN