Temu - 6 - Teori Pertumbuhan Dan Perkembangan
Temu - 6 - Teori Pertumbuhan Dan Perkembangan
Temu - 6 - Teori Pertumbuhan Dan Perkembangan
1
MAKNA PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
Pengertian Pertumbuhan Secara Etimologis
Dalam KBBI, pertumbuhan berasal dari kata
tumbuh yang berarti tambah besar atau
sempurna.
2
Pengertian Perkembangan Secara Etimologis
Perkembangan berasal dari kata kembang
menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
kembang berarti maju, menjadi lebih baik.
3
Menurut Para Ahli
PENGERTIAN PERTUMBUHAN
Karl E. Garrison: Pertumbuhan adalah
perubahan individu dalam bentuk ukuran
badan, perubahan otot, tulang, kulit, rambut
dan kelenjar.
Atan Long: Pertumbuhan adalah perubahan
yang dapat diukur dari satu peringkat ke satu
peringkat yang lain dari masa ke masa.
D.S Wright & Ann Taylor: Pertumbuhan adalah
pertambahan dalam berbagai sifat luaran
seseorang (sifat jasmani, seperti: ukuran
tubuh, tinggi, berat badan dan lain-lain).
4
PENGERTIAN PERKEMBANGAN
Crow: Perkembangan adalah perubahan
secara kualitatif serta cenderung kearah yang
lebih baik dari segi pemikiran, rohani, moral,
dan sosial.
Karl E. Garrison: Perkembangan adalah hasil
dari pada tindakan yang saling berkaitan
antara perkembangan jasmani dan
pembelajaran.
Atan Long: Perkembangan adalah adanya
timbul sifat baru yang berlainan dari sifat
awal dan terus berlaku hingga akhir hayat.
5
PERSAMAAN DAN PERBEDAAN
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
Persamaan:
Keduanya merupakan proses perubahan progresif.
Maksudnya berjalan secara bersamaan. Dan bersifat
maju, meningkat dan menjadi lebih baik.
Perbedaannya:
Sifat perubahan:
Pada pertumbuhan perubahan bersifat kuantitatif
sedangkan pada perkembangan perubahan bersifat
kualitatif fungsional.
Aspek yang berubah:
Pada pertumbuhan yang berubah adalah aspek fisik
saja, sedangkan pada perkembangan aspek yang
berubah adalah aspek fisik dan psikis.
6
TEORI-TEORI PERKEMBANGAN
JEAN PIAGET (PERKEMBANGAN KOGNITIF)
1. Tahap sensori – motor (0 – 2 tahun)
2. Tahap pra operasional (2 – 7 tahun)
Tahap Pra Konseptual (2 – 4 tahun)
Tahap Intuitif (4 – 7 tahun)
3. Tahap Operasional Konkrit (7 – 12 tahun)
4. Tahap Operasional Formal (mulai usia 12
tahun)
KOHLBERG (PERKEMBANGAN MORAL)
1. Pra-Konvensional
2. Konvensional
3. Purna Konvension
7
ASPEK PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
Aspek Pertumbuhan
Pertumbuhan Fisik
Pertumbuhan Otak
Aspek Perkembangan
Perkembangan Psikomotorik
Perkembangan Kognitif
Perkembangan Sosial
Perkembangan Emosi
8
KESIMPULAN
Pertumbuhan lebih banyak berkenaan dengan aspek-
aspek jasmaniah atau fisik. Pertumbuhan
menunjukkan pertumbuhan atau penambahan
secara kuantitas, yaitu penambahan dalam ukuran
besar atau tinggi.
9
Faktor-faktor yang mempengaruhi tumbuh
kembang
1. Faktor genetik
faktor keturunan -- masa konsepsi
bersifat tetap atau tidak berubah sepanjang kehidupan
menentukan beberapa karakteristik seperti jenis kelamin,
ras, rambut, warna mata, pertumbuhan fisik, sikap tubuh
dan beberapa keunikan psikologis seperti temperamen
Potensi genetik yang bermutu hendaknya dapat
berinteraksi dengan lingkungan secara positif sehingga
diperoleh hasil akhir yang optimal.
10
2. Faktor eksternal / lingkungan
• mempengaruhi individu setiap hari mulai
konsepsi sampai akhir hayatnya, dan sangat
menentukan tercapai atau tidaknya potensi
bawaan
• faktor eksternal yang cukup baik akan
memungkinkan tercapainya potensi bawaan,
sedangkan yang kurang baik akan
menghambatnya
11
a. Keluarga
nilai, kepercayaan, adat istiadat, dan pola interaksi dan
komunikasi.
Fungsi :bertahan hidup, rasa aman, perkembangan emosi dan
sosial, penjelasan mengenai masyarakat dan dunia, dan
membantu mempelajari peran dan perilaku
b. Kelompok teman sebaya
lingkungan yang baru dan berbeda, memberi pola dan
struktur yang berbeda dalam interaksi dan komunikasi, dan
memerlukan gaya perilaku yang berbeda.
fungsi: belajar kesuksesan dan kegagalan, memvalidasi dan
menantang pemikiran dan perasaan, mendapatkan
penerimaan, dukungan dan penolakan sebagai manusia unik
yang merupakan bagian dari keluarga; dan untuk mencapai
tujuan kelompok dengan memenuhi kebutuhan dan harapan.
12
c. Pengalaman hidup
pengalaman hidup dan proses pembelajaran
13
d. Kesehatan
Tingkat kesehatan --- respon individu terhadap lingkungan
dan respon orang lain pada individu
Kesehatan prenatal (sebelum bayi lahir) mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan dari fetal (janin)
Nutrisi adekuat
Keseimbangan antara istirahat, tidur dan olahraga
Kondisi sakit --- ketidakmampuan untuk melaksanakan
tugas-tugas perkembangan --- tumbuh kembang terganggu
e. Lingkungan tempat tinggal
: Musim, iklim, kehidupan sehari-hari dan status sosial
ekonomi
14
TEori-teori Pertumbuhan dan Perkembangan
Development task theory (Robert
Havighurst) --- 6 stages
1. Infancy & Early Childhood (masa bayi
dan kanak-kanak awal)
Belajar berjalan, mengambil makanan padat
Belajar bicara
Belajar mengontrol eliminasi (urin & fekal)
Belajar tentang perbedaan jenis kelamin
Membentuk konsep-konsep sederhana mengenai
kenyataan sosial dan fisik
Belajar membedakan mana yang benar dan mana
yang salah, mengembangkan hati nurani
Belajar mengadakan hubungan emosi
15
2. Middle childhood (masa sekolah)
Membangun perilaku yang sehat
Belajar ketrampilan fisik yang diperlukan untuk
permainan-permainan yang luar biasa
Belajar bergaul dengan teman sebaya
Belajar peran sosial terkait dengan maskulinitas
dan feminitas
Mengembangkan ketrampilan dasar seperti
membaca, menulis dan berhitung
Mengembangkan konsep-konsep yang dibutuhkan
dalam kehidupan sehari-hari
Membangun moralitas, hati nurani dan nilai-nilai
Pencapaian kemandirian
Membangun perilaku dalam kelompok sosial
maupun institusi (sekolah)
16
3. Adolescence (remaja )
Membina hubungan baru yang lebih dewasa dengan teman
sebaya baik laki maupun perempuan
Pencapaian peran sosial maskulinitas atau feminitas
Pencapaian kemandirian emosi dari orang tua, orang lain
Pencapaian kemandirian dalam mengatur keuangan
Menerima keadaan fisiknya dan menggunakan secara efektif
Memilih dan mempersiapkan pekerjaan
Mempersiapkan pernikahan dan kehidupan keluarga
Membangun ketrampilan dan konsep-konsep intelektual yang
perlu bagi warga negara
Pencapaian tanggungjawab sosial
Memperolah nilai-nilai dan system etik sebagai penuntun
dalam berperilaku
17
4. Early Adulthood (dewasa muda)
Memilih pasangan
Belajar hidup bersama orang lain sebagai
pasangan
Mulai berkeluarga
Membesarkan anak
Mengatur rumah tangga
Mulai bekerja
Mendapat tanggungjawab sebagai warga negara
Menemukan kelompok sosial yang cocok
18
5. Middle-age (dewasa lanjut)
Mendapat tanggungjawab sosial dan sebagai warga negara
Membangun dan mempertahankan standard ekonomi
keluarga
Membimbing anak dan remaja untuk menjadi dewasa yang
bertanggungjawab dan menyenangkan
Mengembangkan kegiatan-kegiatan di waktu luang
Membina hubungan dengan pasangannya sebagai individu
Mengalami dan menyesuaikan diri dengan beberapa
perubahan fisik
Menyesuaikan diri dengan kehidupan sebagai orang tua
yang bertambah tua
19
6. Later maturity (usia lanjut)
Menyesuaikan diri dengan penurunan kekuatan
fisik dan kesehatan
Menyesuaikan diri dengan situasi pensiun dan
penghasilan yang semakin berkurang
Menyesuaikan diri dengan keadaan kehilangan
pasangan (suami/istri)
Membina hubungan dengan teman sesama usia
lanjut
Melakukan pertemuan-pertemuan sosial
Membangun kepuasan kehidupan
Kesiapan menghadapi kematian
20
Teori Perkembangan Psikoseksual (Sigmund Freud)
a. Tahap oral-sensori (lahir sampai usia 12 bulan)
karakteristik :
• aktivitas melibatkan mulut (sumber
utama kenyamanan)
• Perasaan dependen (bergantung pada orang lain)
• Individu yang terfiksasi --- kesulitan mempercayai orang
lain, menunjukkan perilaku seperti menggigit kuku,
mengunyah permen karet, merokok, menyalahgunakan
obat, minum alkohol, makan terlalu banyak,
overdependen.
Implikasi : prosedur pemberian makan sebaiknya
memberikan kenyamanan dan keamanan.
21
b. Tahap anal-muskular (usia 1-3 tahun / toddler)
Karakteristik :
Organ anus dan rectum merupakan sumber kenyamanan
Masa “toilet training” --- dapat terjadi konflik
Mengotori adalah aktivitas yang umum
Gangguan pada tahap ini dapat menimbulkan kepribadian
obsesif-kompulsif seperti keras kepala, kikir, kejam dan
tempertantrum
22
c. Tahap falik (3-6 tahun / pra sekolah)
Karakteristik :
Organ genital sebagai sumber kenyamanan
Masturbasi dimulai dan keingintahuan seksual menjadi
terbukti
Dapat mengalami kompleks Oedipus atau kompleks Elektra
Hambatan pada tahap ini dapat menyebabkan kesulitan
dalam indentitas seksual dan bermasalah dengan otoritas,
ekspresi malu, dan takut.
23
d. Tahap latensi (6-12 tahun / masa sekolah)
Karakteristik :
energi digunakan untuk aktivitas fisik dan intelektual
Ini adalah periode tenang, dimana kegiatan sexual tidak
muncul (tidur).
Anak mungkin terikat dalam aktivitas erogenus (perasaan
erotik) dengan teman sebaya yang sama jenis kelaminnya.
Penggunaan koping dan mekanisme pertahanan diri
muncul pada waktu ini
Konflik yang tidak diatasi pada masa ini dapat
menyebabkan obsesif dan kurang motivasi diri.
24
e. Genital (13 tahun keatas / pubertas atau remaja sampai
dewasa)
Karakteristik :
genital menjadi pusat dari tekanan dan kesenangan seksual
Produksi hormon seksual menstimulasi perkembangan
heteroseksual
Energi ditujukan untuk mencapai hubungan seksual yang
matur
Pada awal fase sering terjadi emosi yang belum matang,
kemudian mulai berkembang kemampuan untuk menerima
dan memberi cinta
25
Teori perkembangan Psikososial
(Erik H Erickson )
26
b. Otonomi vs ragu-ragu dan malu (autonomy vs shame &
doubt) -- todler (1-3 tahun)
Indikator positif : kontrol diri tanpa kehilangan harga diri
Indikator negatif : terpaksa membatasi diri atau terpaksa
mengalah
Anak mulai mengembangkan kemandirian membuka dan
memakai baju, berjalan, mengambil, makan sendiri, dan ke
toilet. Mulai terbentuk kontrol diri.
Jika kemandirian todler tidak didukung oleh orang tua,
mungkin anak memiliki kepribadian yang ragu-ragu
jika anak dibuat merasa buruk pada saat melakukan
kegagalan, anak akan menjadi pemalu.
27
c. Inisiatif vs merasa bersalah (initiative vs guilt) -- pra sekolah ( 3-6 tahun)
28
d. Industri vs inferior (industry vs inferiority) -- usia sekolah (6-12 tahun)
29
e. Identitas vs bingung peran (identity vs role confusion) --
remaja (12 - 18 tahun)
30
f. Intimasi vs isolasi (intimacy vs isolation) – dewasa muda
(18-25 sampai 45 tahun)
31
g. Generativitas vs stagnasi atau absorpsi diri – dewasa tengah
(45 – 65 tahun)
32
h. Integritas ego vs putus asa -- dewasa akhir (65 tahun keatas)
33
Teori perkembangan Kognitif Piaget (1952)
a. fase sensorimotor (lahir – 2 tahun)
tahap 1 : Penggunaan aktivitas refleks (lahir – 1
bulan)
tahap 2 : reaksi sirkular primer (1-4 bulan)
tahap 3 : reaksi sirkular sekunder (4-8
bulan)
tahap 4 : koordinasi dari skema sekunder (8-12
bulan)
tahap 5 : reaksi sirkular tersier (12-18
bulan)
tahap 6 : intervensi dari arti baru (18-24
bulan)
34
b. fase preoperasional (2-7 tahun)
simbol seperti kata untuk mewakili manusia, benda dan
tempat.
kemampuan berfokus hanya pada satu aspek pada satu
waktu, dan pemikiran sering terlihat tidak logis
mobil menabrak anjing karena anak laki-laki marah pada
anjing tersebut
- tahap pre konseptual (2-4 tahun)
sangat egosentris, “saya”, Perkembangan bahasa, kata-kata
dengan objek
- tahap intuituf (4-7 tahun)
Egosentris anak mulai berkurang, Klasifikasi sesuatu
dengan satu atribut biasanya warna atau bentuk
35
c. fase konkret operasional (7-11 tahun)
memecahkan masalah konkret
mulai mengerti tentang suatu hubungan misalnya ukuran,
mengerti kanan dan kiri
Anak dapat membuat alasan mengenai apa itu, tapi tidak
dapat membuat hipotesa mengenai apa kemungkinannya
dan dengan demikian tidak dapat berpikir mengenai
masalah ke depan
36
Teori Perkembangan Moral Kohlberg (1968)
a. Tingkat premoral (prekonvensional) : lahir sampai 9 tahun
kewaspadaan terhadap moral yang bisa diterima secara sosial
Kontrol didapatkan dari luar.
Anak menggabungkan label baik dan buruk, benar dan salah dalam
perilaku
tawar menawar, pembagian yang seimbang dan kejujuran menjadi
muncul
Hidup dinilai dengan bagaimana anak dapat memuaskan kebutuhan
dari orang lain.
37
b. Tingkat moralitas konvensional : 9-13 tahun
Usaha dilakukan untuk menyenangkan orang lain.
Kontrol didapat dari dalam
Anak setia dan peduli pemeliharaan dan pengharapan keluarga tanpa
memperhatikan konsekuensinya
- tahap “ anak laki-laki yang baik, anak perempuan yang manis” (9-10
tahun)
Keinginan untuk menyenangkan dan membantu orang lain merupakan
hal yang paling sering.
Anak menyesuaikan diri untuk menghindari penolakan
Hidup dinilai dari seberapa bagus hubungan interpersonal dengan
mengidentifikasi kepentingan individu secara emosional.
- tahap autoritas memeprtahankan moralitas (10-13 tahun)
Anak melakukan kewajiban untuk menghindari kritik oleh yang
berwenang
Identifikasi pergeseran pada agama atau institusi sosial seperti sekolah
38
c. Tingkat moralitas pasca konvensional : 13 tahun sampai meninggal
individu memperoleh nilai moral yang benar
kontrol adalah dari dalam
Pencapaian nilai moral yang benar terjadi setelah dicapai formal
operasional
Tidak semua orang mencapai tingkat ini
39
Aplikasi Konsep Pertumbuhan dan Perkembangan
dalam Pendidikan
Teori perkembangan hanya menjelaskan satu aspek -
-- perawat perlu mengaplikasikan beberapa teori
perkembangan untuk memahami tumbuh kembang
klien saat melakukan pengkajian maupun
implementasi tindakan keperawatan
Tiap-tiap individu berbeda dan tidak mudah untuk
disamakan antara individu yang satu dengan yang
lain terhadap tugas-tugas perkembangannya.
Teori-teori tumbuh kembang bermanfaat untuk
pengkajian, mengetahui tingkatan perilaku klien,
dan memberikan intervensi keperawatan
Konsep pertumbuhan dan perkembangan manusia
ini dapat dijadikan sebagai dasar dalam mempelajari
konsep tumbuh kembang pada berbagai usia
40
SEMOGA SUKSES
41