Peletakan Detektor

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 55

Deteksi dan Alarm

Kebakaran
Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Definisi

Detektor adalah alat yg digunakan utk


mengindera terjadinya bahaya kebakaran
dan menyampaikan isyarat sedini mungkin
hingga dpt melakukan penanggulangan.

Alarm kebakaran adalah komponen dari


sistem yg memberikan isyarat atau tanda
adanya suatu kebakaran. Ada dua jenis alarm
yaitu audible dan visible alarm.

Definisi

Titik Panggil Manual (TPM) adalah suatu alat


yg bekerjanya secara manual utk
mengaktifkan isyarat adanya kebakaran.
Jenis TPM : tuas dan tombol tekan.

Zona deteksi adalah suatu kawasan yg


diawasi oleh suatu kelompok detektor

Definisi

Ruang efektif adalah ruang yg menampung


aktivitas yg sesuai dgn fungsi bangunan, ex
: ruang kelas, ruang staff, dll

Ruang sirkulasi adalah ruang yg


memudahkan seseorang utk bersirkulasi/tdk
ada pemisah, ex : teras, koridor, dll

Jenis Detektor Dari Cara


Kerja

Detektor Otomatis : bekerja pada saat


mendapat sinyal yg timbul karena
kebakaran.

Detektor Manual : bekerja karena seseorang


mengoperasikan peralatan deteksi biasa
disebut break glass (manual pull station).

Cara Kerja Detektor dan Alarm


Kebakaran

Pemilihan Sistem menurut fungsi, jumlah dan


luas lantai bangunan
Nama Kelompok

Fungsi Bangunan
& Bagiannya
Jumlah

Rumah Sederhana (*)


Perumahan
Rumah Bertingkat

Institusional
Rmh Sakit

dan perawatan

Sekolah

Asrama

Perkantoran
Perkantoran

Pertokoan dan
Pertokoan
Pasar

Pabrik (*)

Bangunan Umum
Hotel

Jumlah

1
2 s/d 4
>4
1
2 s/d 4
>4
1
2 s/d 4
>4
1
2 s/d 4
>4
1
2 s/d 4

Luas Min
Tiap
Lantai
(m2)

t.d
375
t.a.b
t.a.b
t.a.b
t.a.b
t.d
375
t.a.b
t.d
t.a.b
t.a.b
185
t.a.b

>4
1
2 s/d 4

t.a.b
185
t.a.b

185

M
MO
MO

2 s/d 4
<4
1
2 s/d 4
>4
1
2 s/d 4
>4

t.a.b
t.a.b
t.d
375
t.a.b
t.a.b
t.a.b
t.a.b

MO
t.d
M
MO
MO
M
MO
MO

Tempat Ibadah

Tempat Liburan
& musium

Lantai

Sistem

t.d
M
MO
M
MO
MO
t.d
MO
MO
t.d
M
MO
M
MO

Jenis Detektor Otomatis

Detektor Asap (Smoke Detector) yg bekerjanya


berdasarkan terjadinya akumulasi asap dalam
jumlah tertentu, ex optik & ionisasi

Detektor Panas (Heat Detector) yg bekerjanya


berdasarkan pengaruh panas (temperatur)
tertentu, ex fixed temperatur, ROR & kombinasi

Jenis Detektor Otomatis

Detektor Nyala Api (Flame Detector) yg


bekerjanya berdasarkan radiasi nyala api,
ex ultra violet & infra merah.

Detektor Gas (Gas Detector) yg bekerjanya


berdasarkan kenaikan konsentrasi gas yg
timbul akibat kebakaran ataupun gas-gas
lain yg mudah terbakar.

Persyaratan Umum

Peralatan serta komponen yg akan dipasang


hrs mempunyai merk dagang, terdaftar sbg
pengesahan kualitas standar dan
memperoleh rekomendasi dari instansi yg
berwenang

Hal tsb hrs dilengkapi sertifikat laboratorium

Pemilihan jenis detektor hrs sesuai dgn fungsi


ruangan

Pemasangan Detektor
Panas

Detektor bertemperatur tetap tdk boleh digunakan


utk ruangan yg suhunya rendah, krn bila terjadi
kebakaran suhunya diperkirakan naik sangat
lambat shg menyebabkan pendeteksian mjd
lambat.

Detektor berdasarkan kecepatan naiknya


temperatur tdk boleh dipasang utk ruangan yg
kenaikan temperaturnya sangat cepat krn akan
menyebabkan pendeteksian palsu.

Pemasangan Detektor
Panas
Detektor hrs dipilih berdasarkan temperatur
kerjanya.
Tabel detektor
berdasar temperatur kerja
Daerah
Klasifikasi

Temperatur

Temperatur
Warna

Temperatu
r

Kerja (C)

Langit-langit
(C)

Rendah

38-57

di bawah 0

Tak
berwarna

Biasa

58-78

38

putih

79-120

65

biru

121-162

197

merah

Sedang
Tinggi

Pemasangan Detektor
Penempatan
detektor panas hrs sesuai dgn fungsi ruangan
Panas
Tabel 1

FTD = fix temperature detetor

ROR = rate of rise detektor

Pemasangan Detektor
Panas

Pada atap/langit-langit yg datar, penempatan


detektor tdk boleh kurang dari 30 cm dari
dinding dan tdk boleh lebih dari 30 mm dari
langit-langit. Pengecualian pada kasus dmn tdp
balok beton, detektor dpt dipasang pd dasar
balok beton tsb

Pemasangan Detektor
Panas

Jarak antar detektor (S) tidak lebih besar


dari yg ditentukan dan jarak detektor ke
dinding tidak boleh lebih besar dari S

Pemasangan Detektor
Panas

Detektor tdk boleh dipasang dlm jarak


kurang dari 1,5 m lubang udara masuk AC

Utk atap pelana, deretan awal detektor di


pasang pd daerah yg berjarak maksimum 10
cm dr puncak atap di ukur mendatar
kemudian detektor panas yg lain dipasang
sesuai jarak yg diperoleh

Pemasangan Detektor
Panas

Utk atap berbentuk gergaji detektor panas


dipasang di daerah atap dalam jarak 90 cm
secara horizontal dr puncak atap yg
tertinggi. Deretan detektor panas lainnya
kemudian mengikuti dgn perhitungan
proyeksi pada atap datar.

Pemasangan Detektor
Panas
Bila ada balok-balok dgn ketinggian dari langit tdk
lebih dari 10 cm dianggap sbg langit-langit rata.

Bila tinggi balok lebih dari 10 cm maka jarak


antara detektor panas yg tegak lurus dr balok
beton tsb hrs 2/3 S

Utk langit-langit yg terbagi oleh balok-balok


pemasangannya adalah apabila balok panjangnya
kurang dr 0,6 mm maka detektor dpt dipasang pd
ujung balok

Pemasangan Detektor
Panas

Jarak detektor pada langit-langit yg berupa


balok hrs dipasang pd dasar balok dgn jarak
antar detektor scr horizontal S dan vertikal
S, kemudian jarak detektor dgn tepian atap
S.

Pemasangan Detektor
Panas
Untuk ketinggian langit-langit antara 3-9 m,
jarak antara detektor hrs dikalikan sbg berikut
Tabel 2
Ketinggian Langit-Langit
(m)
0.0 - 0.3
3.0 - 3.6
3.6 - 4.2
4.2 - 4.8
4.8 -5.4
5.4 - 6.0
6.0 - 6.6
6.6 - 7.2
7.2 - 7.8
7.8 - 8.4
8.4 - 9.0

Faktor
Pengali
100
91
84
77
71
64
58
52
46
40
34

Pemasangan Detektor
Panas

Pada satu kelompok detektor tdk boleh dipasang


lebih dari 40 buah

Utk setiap ruang dgn luas 46 m2 dan tinggi


langit-langit 3 m hrs dipasang 1 detektor

Jarak antar detektor tdk boleh lebih 7 m utk


ruang efektif dan tdk boleh lebih 10 m utk ruang
sirkulasi

Pemasangan Detektor
Panas

Jarak detektor dgn dinding pembatas paling


jauh 3 m pada ruang efektif dan 6 m pada
ruang sirkulasi serta paling dekat 30 cm
dari dinding pembatas

Di puncak langit-langit, pd ruangan


tersembunyi hrs dipasang detektor utk
setiap jarak memanjang 9 m

Pemasangan Detektor
Asap

Detektor Asap optik digunakan utk mendeteksi


pada kebakaran yg menghasilkan asap tebal
seperti kebakaran PVC

Detektor Asap ionisasi digunakan utk mendeteksi


asap kebakaran yg terdiri partikel kecil yg biasa
terjadi pd kebakaran yg sempurna

Penempatan detektor hrs sesuai dgn fungsi


ruangan (seperti tabel 1)

Pemasangan Detektor
Asap

Pada atap/langit-langit yg datar,


penempatan detektor tdk boleh kurang dari
10 cm dari dinding dan tdk boleh lebih dari
30 cm dari langit-langit.

Bila ada balok-balok pada langit-langit dgn


tinggi sama atau kurang dari 20 cm
dianggap sbg langit-langit rata.

Pemasangan Detektor
Asap

Utk atap pelana, deretan awal detektor di


pasang pd daerah yg berjarak 10 cm dr
puncak atap di ukur mendatar kemudian
detektor asap yg lain dipasang sesuai jarak yg
diperbolehkan

Pemasangan Detektor
Asap

Utk atap berbentuk gergaji detektor


dipasang di daerah atap dalam jarak 9 cm
secara horizontal dr puncak atap yg
tertinggi. Deretan detektor asap lainnya
kemudian mengikuti dgn perhitungan
proyeksi pada atap datar.

Pemasangan Detektor
Asap

Detektor asap sedapat mungkin hrs


dipasang dekat dgn bahan yg akan
diproteksi

Pd langit-langit datar bila S=jarak detektor


maka pemasangannya seperti gbr 3

Utk ketinggian langit-langit antara 3-9 hrs


diikuti seperti tabel 2

Pemasangan Detektor
Asap

Detektor tdk boleh dipasang dlm jarak kurang


dari 1,5 m lubang udara masuk AC

Jarak detektor pada langit-langit yg berupa


balok hrs dipasang pd dasar balok dgn jarak
antar detektor scr horizontal S dan vertikal
S, kemudian jarak detektor dgn tepian atap
S.

Pemasangan Detektor
Asap

Detektor asap tdk boleh dipasang pd


ruangan yg mempunyai temperatur ruang
lebih besar 38 C atau di bawah 0 C, kecuali
utk detektor asap yg mempunyai spesifikasi
khusus

Jarak detektor dr dinding pemisah tdk boleh


lebih 6 m utk ruang efektif dan tdk boleh
lebih 12 m utk ruang sirkulasi

Pemasangan Detektor
Asap

Utk setiap ruang dgn luas 92 m2 dan tinggi


langit-langit 3 m hrs dipasang 1 detektor

Jarak antar detektor tdk boleh lebih 12 m


utk ruang efektif dan tdk boleh lebih 18 m
utk ruang sirkulasi

Setiap zona detektor hrs dibatasi 20 buah


yg dpt melindungi 1000 m2 luas lantai

Pemasangan Detektor
Asap

Bila tinggi balok lebih dari 20 cm maka jarak


antara detektor asap yg tegak lurus dr balok tsb
tsb hrs 2/3 S

Bila di suatu tempat dekat langit-langit


dimungkinkan timbul suhu yg tinggi maka
detektor perlu dipasang jauh di bawah langitlangit-langit/atap agar detektor dpt bereaksi
sedini mungkin

Pemasangan Detektor
Asap
Pada pemasangan detektor asap, berkas sinar
yg membentuk bagian suatu sistem dr detektor
asap jenis optik hrs dilindungi thd kemungkinan
timbulnya alarm palsu

Elemen peka cahaya dr detektor asap jenis optik


hrs ditempatkan sedemikian rupa/diberi perisai
shg bila ada sinar dr manapun datangnya selain
dr sumber yg dikehendakinya tdk berpengaruh
thd bekerjanya detektor

Pemasangan Detektor Nyala Api

Penempatan detektor nyala api sesuai fungsi


ruangan (tabel 1)

Setiap zona detektor hrs dibatasi 20 buah yg dpt


melindungi 1000 m2 luas lantai

Pd pemasangan detektor di luar ruangan (udara


terbuka) maka spesifikasi detektor nyala api utk
daerah yg sering mengalami gangguan
sambaran petir hrs dilindungi supaya tdk terjadi
alarm palsu

Pemasangan Detektor Nyala Api

Utk atap pelana, dipasang pd daerah atap


dlm jarak 90 cm dr puncak atap di ukur
mendatar kemudian detektor nyala api yg
lain dipasang sesuai jarak yg diperbolehkan

Pemasangan Detektor Nyala Api

Utk atap berbentuk gergaji detektor dipasang


di daerah atap dalam jarak 90 cm secara
horizontal dr puncak atap yg tertinggi.
Deretan detektor nyala api lainnya kemudian
mengikuti dgn perhitungan proyeksi pada
atap datar.

Pemasangan Detektor Nyala Api

Utk langit-langit yg terbagi-bagi oleh balokbalok pemasangannya hrs pd bagian bawah


balok

Perkecualian di luar yg diizinkan pd


peraturan ini, jarak detektor bisa diperkecil
tergantung dr sifat bakar bahan yg
diproteksi

Pemasangan Detektor Nyala Api

Detektor hrs direncanakan dan dipasang cukup


menjamin dpt mendeteksi daerah kebakaran
spesifik yg akan diproteksi

Detektor tdk boleh dipasang terhalang oleh


sesuatu pd daerah yg akan diproteksi

Detektor hrs dilindungi thd gangguan sinar yg


tdk dikehendaki yg mungkin menyebabkan
alarm palsu

Pemasangan Detektor Gas

Detektor gas hrs bisa mendeteksi satu atau


lebih gas-gas yg dihasilkan oleh suatu
kebakaran.

Detektor gas hrs mampu jg mendeteksi gasgas yg mudah terbakar

Penempatan detektor hrs sesuai dgn fungsi


ruangan (tabel 1)

Pemasangan Detektor Gas

Penempatan pada atap yg datar detektor


gas tdk boleh dipasang kurang dari 10 cm
terhadap dinding dan jarak dari langit-langit
tdk boleh lebih dari 50 cm.

Bila ada balok-balok pada langit-langit dgn


tinggi sama atau kurang dari 20 cm
dianggap sbg langit-langit rata.

Pemasangan Detektor Gas

Utk atap pelana, dipasang pd daerah atap


dlm jarak 90 cm dr puncak atap di ukur
mendatar kemudian detektor gas yg lain
dipasang sesuai jarak yg diperbolehkan

Pemasangan Detektor Gas

Utk atap berbentuk gergaji detektor dipasang


di daerah atap dalam jarak 90 cm secara
horizontal dr puncak atap yg tertinggi.
Deretan detektor gas lainnya kemudian
mengikuti dgn perhitungan proyeksi pada
atap datar.

Pemasangan Detektor Gas

Bila tinggi balok lebih dari 20 cm dari permukaan


langit-langit maka jarak antara detektor gas yg
tegak lurus dr balok tsb tsb hrs 2/3 S

Jika tinggi balok lebih dari 46 cm dan letaknya


lebih besar 2,4 m dari tengah-tengah ruangan
maka setiap ruangan yg terbagi oleh balok-balok
itu hrs dianggap sbg ruangan terpisah dan
dipasang sekurang-kurangnya 1 detektor panas

Pemasangan Detektor Gas

Utk setiap ruang dgn luas 92 m2 dan tinggi


langit-langit 3 m hrs dipasang 1 detektor
gas

Jarak antar detektor gas maksimum 12 m

Jumlah detektor utk tiap zona hrs dibatasi


maksimum 20 buah detektor gas

Pemasangan Detektor Gas

Dalam hal adanya saluran AC, maka detektor gas


hrs dipasang pada dekat lubang udara balik,
kurang dari 1,5 m

Detektor tdk boleh dipasang dlm jarak kurang dari


1,5 m dr lubang masuk udara AC

Detektor gas tdk boleh dipasang pd ruangan yg


mempunyai temperatur ruang lebih besar 38 C
atau di bawah 0 C, kecuali utk detektor gas yg
mempunyai spesifikasi khusus

Pemasangan Detektor Gas

Utk gas yg lebih berat dr udara, jarak


maksimum secara mendatar adalah 4 m dr
kemungkinan timbulnya sumber kebocoran
gas dan tinggi maksimum dr lantai 30 cm

Pemasangan Detektor Gas

a.

Utk gas yg lebih ringan dr udara


Jarak horizontal maksimum adalah 8 m dr
kemungkinan timbulnya sumber kebocoran dan
jarak maksimum dr langit-langit adalah 30 cm.

b.

Bila terdapat balok dgn tebal lebih dr 60 cm,


maka detektor gas hrs dipasang pada bagian
terdekat diatas kemungkinan terjadinya
kebocoran gas

Pemasangan Detektor Gas

Detektor jgn dipasang pada tempat yg dpt


gas akibat aktivitas manusia

Jangan di pasang pasa tempat yg pd waktu


kondisinya tdk normal berada di bawah
konsentrasi kerja detektor gas

Pemasangan Detektor Gas

Dlm garasi jgn dipasang detektor gas,


sebab konsentrasi CO akan dpt lebih besar
dr pd konsentrasi kerja detektor gas yg dpt
menyebabkan alarm palsu

Detektor gas mempunyai elemen tempertur


tetap sbg bagiandr unit, shg dipilih sesuai
tabel detektor berdasarkan temperatur
kerja

Contoh Kasus

Diketahui : Kelas DD 201


Luas : 8 x 11 m = 88 m2
H = 3,2 m
Ditanya : Jumlah detektor dan jarak antar
detektor ?
Ketinggian Langit-Langit (m)

Jarak
Detektor
(maks)

R.
R.Sirkula
Efektif
si

Panas

7m

10 m

Asap

12 m

18 m

Gas

12 m

12 m

0.0 - 0.3
3.0 - 3.6
3.6 - 4.2
4.2 - 4.8
4.8 -5.4
5.4 - 6.0
6.0 - 6.6
6.6 - 7.2
7.2 - 7.8
7.8 - 8.4
8.4 - 9.0

Faktor
Pengali %
100
91
84
77
71
64
58
52
46
40
34

Contd
Misal utk penggunaan detektor asap, maka :
a) S = Jarak Detektor x fs
= 12 m x 0,91
= 10,92 m = 11 m
b) Jumlah detektor memanjang = 11/11 = 1 buah
Jarak antara detektor dari dinding pada arah
memanjang = S/2 = 11/2 m = 5,5 m (maks)

Contd

c) Jumlah detektor arah melintang = 8/11 =


0,72 = 1 buah

d) Jarak antara detektor dari dinding pada


arah melintang = S/2 = 11/2 m = 5,5 m
(maks)

Contd

Pemasangan detektor asap pada DD 201

Contd
Misal utk penggunaan detektor panas, maka :
a) S = Jarak Detektor x fs
= 7 m x 0,91
= 6,37 m = 6,5 m
b) Jumlah detektor memanjang = 11/6,5 = 1,69 =
2 buah
Jarak antara detektor dari dinding pada arah
memanjang = S/2 = 6,5/2 m = 3,25 m (maks)

Contd

c) Jumlah detektor arah melintang = 8/6,5


= 1,23 = 2 buah

d) Jarak antara detektor dari dinding pada


arah melintang = S/2 = 6,5/2 m = 3,25 m
(maks)

Contd

Pemasangan detektor panas pada DD 201

Anda mungkin juga menyukai