Teori Dasar Listrik
Teori Dasar Listrik
Teori Dasar Listrik
Dimana :
R = Tahanan kawat [ atau Ohm]
l = Panjang kawat [meter atau m]
Dimana:
A = Luas penampang kawat
[ mm]
I = Kuat arus [ Amp]
J = Rapat arus [ A/mm]
Faktor 3 : Temperatur
7
Gambar 4
HUBUNGAN HAMBATAN, TEGANGAN,
14
ARUS
Hubungan antara besaran tahanan (R)
dalam Ohm, tegangan (V) dalam volt
dan arus listrik (I) dalam ampere, dapat
dinyatakan dalam bentuk rumus yang
dikenal dengan hukum Ohm, yaitu :
1. I = V/R . Ampere.
2. V = I x R. Volt.
3. R = V/I . Ohm.
V
I R
Resistor
15
Percobaan sederhana
terjadinya induksi diri pada
inductor
DAYA
21
P=V.I
dimana : P = daya dalam Watt.
I = arus dalam Amper.
V = tegangan dalam Volt.
Rumus daya dapat jg dituliskan sebagai berikut :
Coulomb
detik
S=VxI
Daya semu dapat pula diperhitungkan
PT PLN (Persero)
Konstruksi Pusat Pendidikan dan
Generator 11/04/17
Pembangkitan Tegangan
Pelatihan DC Induksi
Prinsip Kerja Generator DC
51
Tegangan Rotor yang
dihasilkan melalui cincin-
52 seret dan komutator.
Jangkar Generator DC
53
Medan Eksitasi
Generator DC
Reaksi Jangkar
55
Konstruksi Generator
DC
Generator AC 1 Phasa
58
Jenis Sambungan
Xs
a Va
-c If
-b U
Xs
Vb
b
S
c
-a
Xs
Vc
Generator 3 Phase
Gelombang AC 3 Phase
60
V
a b c
Va-c = V line
line
Va= Vph
-Vc
120 120
Vc-b
Vb
Vc
Vph ph 3. Vph
Vp p
Vb-a Vph
3
MOTOR LISTRIK
61
Konstruksi Stator
Motor Induksi
Rotor Sangkar
63
Ns - Nr
S = ------------ x 100 %
Ns
f2 = frekuensi rotor f2 = f1 x S S =
slip
Konstruksi Motor DC
68
Prinsip Kerja Motor DC
69
Prinsip Kerja Motor AC
70
TRANSFORMATOR
71