Bagian Ilmu Bedah Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 61

PROGRAM INTERNSHIP

ILMU BEDAH
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
MIMIKA

Oleh:
dr. Arry Missi Sawai Ghoai
Topik :
TROMBOANGITIS OBLITERANS
DPJP : dr. Putu A.I.S,
Sp.B
Pembimbing : dr. Putu A.I.S,
Sp.B
1
Identitas Pasien
Nama : Tn. KW
Jenis Kelamin : Laki - laki
Umur : 24 tahun
No. RM : 154723
Suku Bangsa : Asmat
Pendidikan : SMP
Agama : Kristen Protestan
Alamat : Agats
Masuk : 22 Nov. 2016 s/d 29 Nov. 2016
Dirawat : Mambruk

2
Identitas Orang Tua

IDENTITAS IBU AYAH

Nama Ny. KY (Alm) Tn. AW

Umur 42 thn 72 thn

Pendidikan Tidak sekolah Tidak sekolah

Pekerjaan IRT Tidak bekerja

Agama Kristen Protestan Kristen Protestan

Suku Agats Agats

3
Anamnesis
(autoanamnesis & data sekunder
rekam medis)
Keluhan utama Nyeri pada luka dikaki kanan
sejak 3 bulan
SMRS
Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien rujukan RSUD Agats
Nyeri pd luka di kaki kanan, luka berwarna
kehitaman & berbau
Awalnya terkena kayu pd kaki kanan & timbul luka
kecil Luka berwarna kemerahan
menghitam dari ujung jari kaki & menjalar ke
pertengahan kaki.
Terdapat bagian luka yang basah, bernanah &
berbau.
Nyeri memberat saat berjalan agak jauh, saat
istirahat & terpapar udara dingin
Keluhan dirasakan sejak 3 bulan yg lalu. 4
Keluhan Tambahan
Riw. Pengobatan dirawat 2 hari di RSUD
Agats (terapi Ceftriaxone,
Rantidin,Metronidazole)
Riw. Penyakit Keluarga tidak ada yg seperti ini
Riw. Kecelakaan/Trauma tidak ada
Riw. Alergi disangkal
Riw. Operasi amputasi kaki kiri pd thn 2012
Riw. Habituasi mengkonsumsi rokok 1
bungkus/hari sejak usia 12 tahun

Riwayat Penyakit Dahulu :


Riwayat sakit seperti ini pada kaki kiri thn 2012

5
Status Gizi
Berat Badan : 48 kg
Tinggi Badan : 165 cm
IMT : 17,7
Status Gizi : Gizi Kurang

6
Pemeriksaan Fisik
Status Generalis
Keadaaan Umum : Tampak Sakit
Sedang
Kesadaran : Compos Mentis
Tekanan Darah : 110/70 mmHg
Nadi : 78 x/mnt
Respirasi : 20 x/mnt
Suhu : 36,8 0 C
SpO2 : 98 % tanpa oksigen

7
PemeriksaanI Sistematis
Abdomen :
: Datar

Kepala: Normocefali P : Hepar & lien tdk teraba ;


Mata : Konj. tdk anemis, sklera tdk nyeri tekan tdk ada
ikterik
Per : Timpani
Leher: Tdk teraba pembesaran/
benjolan. A : Bising usus (+) normal
Extremitas atas:
Thoraks:
Pulmo: Akral hangat ; Edema (-/-)
I : Simetris ; retraksi (-) Extremitas bawah: Regio
P: Vocal fremitus normal pedis (D): nekrosis pd digiti
Per : Sonor pd seluruh lapang paru I-V sampai pertengahan
pedis (D), ulkus (+), akral
A : SN vesikuler ; Rhonki (-/-),
Wheez (-/-) dingin, nyeri tekan (+),
AVN teraba lemah,
Cor :
kekuatan otot 4.
I : Pulsasi ictus cordis tdk terlihat
Genitalia : Dalam Batas
P: Teraba ictus cordis pd
Normal
midclavicula sinistra ICS 4, kuat
angkat
8
FOTO KLINIS

Regio pedis (D):


nekrosis pd
digiti I-V sampai
pertengahan
pedis (D), ulkus
(+), akral
dingin, nyeri
tekan (+), AVN
teraba lemah,
kekuatan otot 4.

9
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
22 November 2016
Hematologi Satuan Nilai Normal
WBC 9,62 10^3 uL 9,0 30,0
RBC 4,41 10^6 uL 4,1 6,1
HB 9,6 g/dL 14,5 24,5
HCT 27,9 % 44 64
MCV 63,3 fL 98 112
MCH 21,8 Pg 34 40
MCHC 34,4 g/dL 33 37
PLT 331 10^3/uL 150 450
DDR Negatif
Golda O rh (+)

10
LanjutanELEKTROLIT
Na 132,0 Mmol/l 135-146
K 3,52 Mmol/l 3,4-5,4
Cl 106,2 Mmol/l 95-108

KIMIA DARAH

Glucose 90 mg/dl 70-110


BUN Urea 14,2 mg/dl 10-50
Creainine 0,72 mg/dl 0,7-1,4
GOT/AST 26,9 U/l 5-50
GPT/ALT 21,5 U/l 5-50
Total Protein 6,02 gr/dl 6,5-8,5
Albumin 2,19 gr/dl 3,4-4,8
Globulin 3,83

HEMOSTASIS

PT 10,4 detik 9,7-13,1


INR 0,97 detik

Kontrol PT 12,3 detik

APTT 30,2 detik 23,9-39,8


Kontrol APTT 23,4 detik
11
RADIOLOGI

Foto Rontgen
Pedis Dekstra
AP/LAT
Kesan :
Gambaran
osteomielitis
akut disertai
selulitis pedis
dekstra

12
RINGKASAN
Pasien rujukan dari RSUD Agats dgn keluhan nyeri pd luka di

kaki kanan, luka berwarna kehitaman & berbau. Awalnya

terkena kayu pd kaki kanan & timbul luka. Luka yg awalnya

berwarna kemerahan, mulai menghitam yg dimulai dari

ujung jari kakinya & kemudian menjalan ke pertengahan

kaki. Terdapat bagian luka yg basah, bernanah & berbau.

Pasien mengeluhkan terasa nyeri & memberat saat berjalan

agak jauh, pada saat istirahat & maupun saat terpapar udara

yg dingin. Keluhan kurang lebih sudah dirasakan sejak 3

bulan yg lalu. Pada pemeriksaan fisik regio pedis (D) :

tampak nekrosis pada digiti I - V sampai pertengahan pedis


13
DIAGNOSIS KERJA
Susp. Tromboangitis Obliterans
DIAGNOSIS BANDING
Penyakit ateroskerosis perifer, emboli
dan trombosis arteri, trombosis perifer
idiopatik
PENATALAKSANAAN
Rencana amputasi tanggal 23/11/2016

PROGNOSIS
Ad Vitam : dubia ad bonam
Ad Functionam : dubia ad malam
Ad Sanationam : dubia ad malam 14
LAPORAN OPERASI
Diagnosis pre-operasi: Tromboangitis
Obliterans dgn nekrosis pedis dekstra

Diagnosis post-operasi: Post Sims


Amputation ec Tromboangitis Obliterans
dengan nekrosis pedis (D)

Waktu Op.: 25/11/2016, 11.30 Wit s/d


12.30 Wit
Operator : dr. Putu A.I.S , Sp.B
Tindakan yang dilakukan : Simss
Ampuation
15
Laporan Operasi :
-Pasien terbaring dalam SAB
-Desinfeksi dengan tindakan aseptik dan antiseptik
-Drapping
-Marking Fish Mouth
-Insisi sesuai Marking
-Presentase arteri dan nervus
-Release tendon dan articulatio talocalcaneus
-Buang ujung tulang fibula 2 cm
-Cuci luka operasi
-Jahit & satukan tendon-tendon utama, pasang
drain handscoen
-Rekonstruksi bantalan pungtum
-Jahit lapis demi lapis
-Operasi selesai
16
Instruksi Post Operasi:
-IVFD RL 1500 cc/ 24 jam
-Ceftriaxone 2 x1 gr (IV)
-Metronidazole 3 x 500 mg (IV)
-Ranitidin 3x 50 mg (IV)
-Antrain 3 x 1 gr (IV)
-Aff. Drain hari ke 2
-Rawat luka per hari
-Sadar baik minum sedikit sedikit, 4
jam kemudian
boleh diet lunak bila tidak mual muntah
-Observasi vital sign
-Cek DL, PT/APTT, Albumin, GDS Post
Operasi

17
FOLLOW UP
23/11/2016
S Kehitaman pada jari - jari kaki kanan, riwayat merokok (+), nyeri pada kaki (+)
O Keadaan umum : tampak sakit sedang ; Kes : CM
TD : 100/ 60 mmHg ; N : 86 x/mnt ; RR : 20 x/ mnt ; SB : 36,8 0
C Sp02 : 98 % tanpa
02 ; VAS : 0
Kepala : Normocefali
Mata : CA (-/-), SI (-/-), Sianosis (-)
Thoraks : Simetris, Rhonki (-/-) . Wheezing (-/-)
Jantung : BJ I/II Murni Reguler
Abdomen : Supel ; Datar; Hepar / Lien (tidak teraba / tidak teraba )
Ekstremitas : regio pedis (D) : tampak nekrosis pada digiti I - V sampai
pertengahan pedis dekstra , ulkus (+), akral dingin, nyeri tekan (+), AVN tampak
teraba lemah dan kekutatan otot 4
A Susp. Tromboaingitis Obliterans
Gizi Kurang
P IVFD RL 1500 cc/ 24 jam
Ceftriaxone 2 x1 gr (IV)
Metronidazole 3 x 500 mg (IV)
Ranitidin 3 x 50 mg (IV)
GV / hari dengan NS 0,9 % lembab
Edukasi rencana amputasi , OS masih menunggu keluarga 18
Lanjutan ..
24/11/2016
S Nyeri pada kaki kanan, terutama kalau dipakai berjalan, demam (-), luka berbau
(+)
O Keadaan umum : tampak sakit sedang ; Kes : CM
TD : 110/ 60 mmHg ; N : 86 x/mnt ; RR : 20 x/ mnt ; SB : 36,8 0
C Sp02 : 98 %
tanpa 02 ; VAS : 2
Kepala : Normocefali
Mata : CA (-/-), SI (-/-), Sianosis (-)
Thoraks : Simetris, Rhonki (-/-) . Wheezing (-/-)
Jantung : BJ I/II Murni Reguler
Abdomen : Supel ; Datar; Hepar / Lien (tidak teraba / tidak teraba )
Ekstremitas : RegioPedis (D) : tampak nekrosis pada digiti I - V sampai
pertengahan pedis dekstra , ulkus (+), akral dingin, nyeri tekan (+), AVN tampak
teraba lemah dan kekutatan otot 4.
A Tromboangitis Obliterans , Gizi Kurang
P -IVFD RL 1500 cc/ 24 jam -Cek foto thoraks, DL, HJ, DDR,
PT/APTT
-Ceftriaxone 2 x1 gr (IV) -EKG
-Metronidazole 3 x 500 mg (IV) -Konsul Toleransi
-Ranitidin 3 x 50 mg (IV)
-GV / hari dengan NS 0,9 % kemudian tutup dengan kassa kering
19
-OS sudah setuju untuk dilakukan amputasi
24/11/2016 (12.00 WIT)
Jawaban konsul dan toleransi dari Penyakit Dalam :
Kontrol albumin bertahap, target 2,5 gr/ dl
Toleransi operasi : Kardiologi resiko rendah
Pulmonologi resiko sedang
Status hemodinamik stabil
Status metabolik bila albumin > 2,5 gr/ dl
stabil
Hal hal lain sesuai sejawat
24/ 11/ 2016
Lapor ulang dr. Putu. A.I.S , Sp. B. Advice :
Rencana amputasi besok 25/11/2016
KIE amputasi sampai Ankle Joint
Puasa jam 03.00 WIT
Lapor IBS dan operator
Amprakan OK

20
25/11/2016
S Puasa (+)
O Keadaan umum : tampak sakit sedang ; Kes : CM
TD : 110/ 60 mmHg ; N : 86 x/mnt ; RR : 20 x/ mnt ; SB : 36,8 0
C Sp02 : 98 %
tanpa 02 ; VAS : 2
Kepala : Normocefali
Mata : CA (-/-), SI (-/-), Sianosis (-)
Thoraks : Simetris, Rhonki (-/-) . Wheezing (-/-)
Jantung : BJ I/II Murni Reguler
Abdomen : Supel ; Datar; Hepar / Lien (tidak teraba / tidak teraba )
Ekstremitas : regio pedis (D) : tampak nekrosis pada digiti I - V sampai
pertengahan pedis dekstra , ulkus (+) , akral dingin , nyeri tekan (+) , AVN
tampak teraba lemah dan kekutatan otot 4.
A Tromboangitis Obliterans
Hipoalbuminemia
Gizi Kurang
P IVFD RL 1500 cc/ 24 jam
Ceftriaxone 2 x1 gr (IV)
Metronidazole 3 x 500 mg (IV)
Ranitidin 3 x 50 mg (IV)
Rencana amputasi hari ini
21
13.28 WIT 25 November 2016

Hematologi Satuan Nilai Normal

WBC 10,47 10^3 uL 5,0 10,0


RBC 4,90 10^6 uL 4,1 6,1
HB 10,2 g/dL 13,0 18,0
HCT 27,9 % 40- 54
MCV 61,6 fL 80 97
MCH 21,8 Pg 28 38
MCHC 34,4 g/dL 33 37
PLT 311 10^3/uL 150 450

KIMIA DARAH

Glucose 137 mg/dl 70-110


Albumin 2,08 gr/dl 3,4-4,8
Globulin 3,6

HEMOSTASIS

PT 12,6 Detik 9,7-13,1


INR 1,17 Detik

Kontrol PT 12,3 Detik

APTT 31,0 Detik 23,9-39,8


Kontrol APTT 23,3 Detik

22
26/11/2016
S Nyeri luka post. Operasi (+), mual (-), Muntah (-), demam (-)
O Keadaan umum : tampak sakit sedang ; Kes : CM
TD : 110/ 60 mmHg ; N : 86 x/mnt ; RR : 20 x/ mnt ; SB : 36,8 0
C Sp02 : 98 % tanpa 02 ; VAS : 0
Kepala : Normocefali
Mata : CA (-/-), SI (-/-), Sianosis (-)
Thoraks : Simetris, Rhonki (-/-) . Wheezing (-/-)
Jantung : BJ I/II Murni Reguler
Abdomen : Supel ; Datar; Hepar / Lien (tidak teraba / tidak teraba )
Ekstremitas : regio pedis (D) : tampak luka terbungkus elastis verban , nyeri pada
penekanan , pergerakan terbatas karena nyeri (+),

A Post Sims Amputation ec Tromboangitis Obliterans dengan nekrosis pedis (D)


Hipoalbuminemia
Gizi Kurang
P IVFD RL 1500 cc/ 24 jam
Ceftriaxone 2 x1 gr (IV)
Metronidazole 3 x 500 mg (IV)
Ranitidin 3 x 50 mg (IV)
Antrain 3 x 1 gr (IV)
Albumin 20 % 1 x / hari
Aff drain hari ke 2
Rawat luka perhari
Diet ekstra putih telur
23
Foto Post Op. H-1

24
27/11/2016
S Nyeri luka post. Operasi (+), mual (-), Muntah (-), demam (-)
O Keadaan umum : tampak sakit sedang ; Kes : CM
TD : 110/ 60 mmHg ; N : 86 x/mnt ; RR : 20 x/ mnt ; SB : 36,8 0
C Sp02 : 98 % tanpa 02 ; VAS
:0
Kepala : Normocefali
Mata : CA (-/-), SI (-/-), Sianosis (-)
Thoraks : Simetris, Rhonki (-/-) . Wheezing (-/-)
Jantung : BJ I/II Murni Reguler
Abdomen : Supel ; Datar; Hepar / Lien (tidak teraba / tidak teraba )
Ekstremitas : regio pedis (D) : tampak luka terbungkus elastis verban , nyeri pada
penekanan , pergerakan terbatas karena nyeri (+), rembesan darah (+)
A Post Sims Amputation ec Tromboangitis Obliterans dengan nekrosis pedis (D) H-2
Hipoalbuminemia
Gizi Kurang
P IVFD RL 1500 cc/ 24 jam
Ceftriaxone 2 x1 gr (IV)
Metronidazole 3 x 500 mg (IV)
Ranitidin 3 x 50 mg (IV)
Antrain 3 x 1 gr (IV)
Albumin 20 % 1 x / hari (H-2)
Aff drain hari ini
Rawat luka perhari
Diet ekstra putih telur
25
28/11/2016
S Nyeri luka post. Operasi (+)
O Keadaan umum : tampak sakit sedang ; Kes : CM
TD : 110/ 60 mmHg ; N : 86 x/mnt ; RR : 20 x/ mnt ; SB : 36,8 0
C Sp02 : 98 % tanpa 02 ; VAS : 0
Kepala : Normocefali
Mata : CA (-/-), SI (-/-), Sianosis (-)
Thoraks : Simetris, Rhonki (-/-) . Wheezing (-/-)
Jantung : BJ I/II Murni Reguler
Abdomen : Supel ; Datar; Hepar / Lien (tidak teraba / tidak teraba )
Ekstremitas : regio pedis (D) : regio pedis (D) : tampak luka terbungkus elastis verban , nyeri
pada penekanan , pergerakan terbatas karena nyeri (+)

A Post Sims Amputation ec Tromboangitis Obliterans dengan nekrosis pedis (D) H-3
Hipoalbuminemia
Gizi Kurang
P IVFD RL 1500 cc/ 24 jam
Ceftriaxone 2 x1 gr (IV) 28/11/2016
Metronidazole 3 x 500 mg (IV)
KIMIA
Ranitidin 3 x 50 mg (IV)
DARAH
Antrain 3 x 1 gr (IV)
Albumin 2,55 gr/dl 3,4
Albumin 20 % 1 x / hari (H-3)
-
Aff drain hari ini
4,8
Rawat luka perhari
Globulin 3,0
Cek albumin har ini
Diet ekstra putih telur

26
29/11/2016
S Nyeri luka post. Operasi (+)
O Keadaan umum : tampak sakit sedang ; Kes : CM
TD : 110/ 60 mmHg ; N : 86 x/mnt ; RR : 20 x/ mnt ; SB : 36,8 0
C Sp02 : 98 %
tanpa 02 ; VAS : 0
Kepala : Normocefali
Mata : CA (-/-), SI (-/-), Sianosis (-)
Thoraks : Simetris, Rhonki (-/-) . Wheezing (-/-)
Jantung : BJ I/II Murni Reguler
Abdomen : Supel ; Datar; Hepar / Lien (tidak teraba / tidak teraba )
Ekstremitas : regio pedis (D) : regio pedis (D) : tampak luka terbungkus
elastis verban , nyeri pada penekanan , pergerakan terbatas karena nyeri (+),
Rembesan darah (-)
A Post Sims Amputation ec Tromboangitis Obliterans dengan nekrosis pedis (D)
H-3
Hipoalbuminemia
Gizi Kurang
P Paien Minta Pulang APS
Dibuatkan rujukan balik ke RSUD Agats
Terapi ganti oral : Cefadroxil 3x 500 mg tab. (P.O)
Metronidazole 2x 500 mg tab. (P.O)
Asam Mafenamat 3 x 500 mg tab. (P.O)
27
Selama perawatan pasien diberi terapi :
IVFD RL 1500 cc/ 24 jam
Inj. Ceftriaxone
Inj. Metronidazole
Inj. Ranitidin
Inj. Antrain
Transfusi albumin 3x

28
BAGIAN ILMU BEDAH RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH KABUPATEN MIMIKA
Jln. Yos Sudarso Kode Pos 99910, TIMIKA Papua

Oleh : Arry M S Ghoai


DPJP : dr. Putu A.I.S, Sp. B
Pembimbing : dr. Putu. A.IS, Sp. B
PENDAHUAUAN
Penyakit Tromboangitis Obliterans
(TAO) penyakit pembuluh darah
arteri dan vena yang bersifat
segmental pada anggota gerak dan
jarang pada alat-alat dalam, berupa
peradangan, proliferasi dan non
supurasi serta terjadi penyumbatan
oleh trombus pada segmen yang
terkena, terutama mengenai
pembuluh darah kecil dan sedang pada
ekstrimitas atas dan bawah
Lanjutan.......
faktor genetik, ras, hormon,
iklim, trauma dan infeksi
merupakan faktor predisposisi.
Gejala yang klasik adalah tungkai
terasa berat, nyeri bila penderita
berjalan (klaudikasio intermiten)
maupun waktu istirahat (rest
pain).
ANATOMI
DEFINISI
Penyakit TAO
penyakit oklusi kronis
pembuluh darah
arteri dan vena yang
berukuran kecil dan
sedang. Terutama
mengenai pembuluh
darah perifer
ekstremitas inferior
dan superior.
Penyakit pembuluh
darah arteri dan vena
ini bersifat segmental
pada anggota gerak
dan jarang pada alat-
alat dalam.
EPIDEMOLOGI
Hampir 100% kasus
Tromboangiitis Obliterans
menyerang perokok pada usia
dewasa muda. Penyakit ini
banyak terdapat di Korea, Jepang,
Indonesia, India dan Negara lain
di Asia Selatan, Asia tenggara
dan Asia Timur.
ETIOLOGI
Penggunaan atau paparan terhadap
tembakau memainkan peranan
penting dalam inisiasi dan
perkembangan penyakit. Pada
beberapa penelitian menyatakan
ada kemungkinan bahwa terjadi
sensitivitas yang abnormal atau
alergi terhadap beberapa komponen
tembakau . Hal ini mengarah pada
oklusi pembuluh darah perifer.
Penelitian yang dilakukan oleh
Matshusita et al. hubungan
antara perokok aktif dan
terjadinya penyakit tromboangitis
obliterans dengan memeriksa
level cotinin dalam urin ( hasil
metabolisme nikotin dalam
darah)
Makita et al. Dalam penelitiannya
gangguan vasorelaksasi
pembuluh darah perifer pada
pasien dengan penyakit
tromboangitis obliterans.
PATOGENESIS
Karakteristikpatologis dari
Tromboangitis Obliterans dibagi
dalam tiga fase akut, subakut
dan kronis.
Akibat iskemia pembuluh darah
(terutama ekstremitas inferior),
akan terjadi perubahan
patologis otot menjadi atrofi
atau mengalami fibrosis tulang
mengalami osteoporosis dan bila
timbul gangren maka terjadi
destruksi tulang yang
berkembang menjadi osteomielitis
Lanjutan...............
terjadi kontraktur dan atrofi
kulit menjadi atrofi fibrosis
perineural dan perivaskular
ulserasi dan gangren yang
dimulai dari ujung jari
Manifestasi Klinis
.Gejala yang paling sering dan
utama adalah nyeri yang
bermacam-macam tingkatnya.
Nyerinya bertambah pada waktu
malam dan keadaan dingin, dan
akan berkurang bila ekstremitas
dalam keadaan tergantung. Pada
keadaan lebih lanjut, ketika telah
ada tukak atau gangren, maka
nyeri sangat hebat dan menetap.
Sering terjadi radang lipatan
kuku akibatnya paronikia.
Infark kulit kecil bisa timbul,
terutama pulpa phalang distal
yang bisa berlanjut menjadi
gangren atau ulserasi kronis yang
nyeri.
Tanda dan gejala lain dari
penyakit ini meliputi rasa gatal
dan bebal pada tungkai dan
penomena Raynaud
Perjalanan penyakit ini khas,
yaitu secara bertahap bertambah
berat. Penyakit berkembang
secara intermitten, tahap demi
tahap, bertambah falang demi
falang, jari demi jari.
Datangnya serangan baru dan
jari mana yang bakal terserang
tidak dapat diramalkan.
DIAGNOSIS

Kriteria Shionoya
Riwayat merokok
Usia belum 50 tahun memiliki
penyakit oklusi arteri
infrapopliteal
Flebitis migrans pada salah satu
ekstremitas atas
Tidak ada faktor risiko
aterosklerosis selain merokok.
Kriteria Ollin

Berumur antara 20-40 tahun


Merokok atau memiliki riwayat merokok
Ditemukan iskemi ekstremitas distal
Telah menyingkirkan penyakit autoimun
lain, kondisi hiperkoagulasi, dan
diabetes mellitus dengan pemeriksaan
laboratorium, penemuan arteriografi
yang konsisten dengan kondisi klinik
pada ekstremitas yang terlibat dan yang
tidak terlibat.
Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan radiologi
Pemeriksaan Radiologi
USG Doppler, echokardiografi,
Computed Tomograghy (CT)
scan , Magnetic resonance
imaging (MRI), USG Doppler,
Angiografi
Diagnosis Banding
Neuropati perifer, penyakit
ateroskerosis perifer, emboli dan
trombosis arteri, trombosis
perifer idiopatik
KOMPLIKASI

Ulkus
Gangren yang menyebabkan
amputasi
TERAPI
Bedah
Non bedah
Amputasi
.Tindakan yang dilakukan dalam
kondisi pilihan terakhir manakala
masalah organ yang terjadi pada
ekstremitas sudah tidak mungkin
dapat diperbaiki dengan
menggunakan teknik lain, atau
manakala kondisi organ dapat
membahayakan keselamatan tubuh
klien secara utuh atau merusak organ
tubuh yang lain seperti dapat
menimbulkan komplikasi infeksi.
Lokasi Amputasi

Lanjutan..............
Penyebab utama bedah
amputasi
Iskemia
Trauma amputasi
Gas ganggren
Osteomielitis
Peradangan pada tulang ( bisa menyebabkan
lumpuh ) dan bisa juga terjadi assending
infection.
Kehancuran jaringan kulit yang tidak mungkin
diperbaiki.
Keganasan

Indikasi Dan Kontraindikasi Amputasi

Life
saving
Limb saving
Tingkatan Amputasi

Pada cedera, ditentukan oleh


peredaran darah yang adekuat.
Pada tumor, ditentukan oleh
daerah bebas tumor dan bebas
resiko kekambuhan lokal.
Pada penyakit pembuluh darah,
ditentukan oleh vaskularisasi sisa
ekstremitas dan daya sembuh
luka
Ekstremitas atas
Ekstremitas bawah
- Amputasi di bawah lutut
- Amputasi di atas lutut
Amputasi Bawah Lutut
Below Knee
Amputation
Sims
Amputation
Terima
Kasih................

Anda mungkin juga menyukai