Nizwardi Azkha (Kompetensi K3 Pekerja Laboratorium

Unduh sebagai ppt, pdf, atau txt
Unduh sebagai ppt, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 92

KOMPETENSI K3 BAGI

PEKERJA LABORATORIUM
Dipresentasikan Oleh:
Nizwardi Azkha, SKM, MPPM, MPd, MSi
Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Andalas
Bio Data
Nizwardi Azkha, SKM,MPPM,MPd,MSi

1. SD Simalanggang Bidang K3
2. SMP I Payakumbuh 1. AK3U
3. SMA I Payakumbuh 2. TOT SMK3 dan Kesehatan
4. APKTS Surabaya Kerja
5. FKM USU Medan 3. Assessor K3

6. S2 IPPAM USC Los Angeles 4. Dosen K3/Kesling


Amerika (
7. S2 Pendidikan Lingkungan UNP Pengalaman Kerja
Padang 1. DKK Payakumbuh 1976
8. S2 Ilmu Lingkungan UNP 2. Dinkes Kab Solok 1983 90
Padang 3. DKK Padang 1990 2005
4. FKM Unand 2005 - Sekarang
MATERI PELATIHAN
1. Kebijakan K3 Nasional
2. Peraturan dan PerUU tentang keselamatan kerja
3. Peraturan tentang pengendalian bahan kimia berbahaya
4. Penanganan dan penyimpanan bahan kimia berbahaya
5. Pengenalan bahaya dan penilaian risiko
6. Pertolongan pertama pada Kecelakaan oleh paparan
bahan kimia
7. Teknik pengendalian bahan kimia berbahaya
Data :
Estimasi ILO (2008 2009);
- 1,2 juta/thn TK tewas akibat kec. Kerja;
- 160 juta/thn TK sakit akibat kerja (PAK);
- Jumlah kerugian mencapai 2,4 % dari GDB.

Di Indonesia (2010);
- 7 orang/hari TK tewas;
- puluhan ribu mengalami kecelakaan.

No Uraian 2008 2009 2010


1 Kec. Kerja 93.823 96.314 86.693
a. Meninggal 2.124 2.144 1.965
b. Cacat Tetap 44 42 31
c. Sembuh 85.090 87.035 78.722
2
Rp.358,45 M
Kompensasi Rp. 296,40 M Rp. 328,51 M
Sumber : PT. Jamsostek (Persero)
TANTANGAN K3:
Kasus Kec. Kerja dan PAK
Tinggi
Masalah ;
Kualitas penerapan K3 rendah
Kualitas riksa uji K3 rendah
Kuantitas dan Kualitas Pengawasan rendah
Obyek pengawasan K3 semakin komplek;
KESELAMATAN & KESEHATAN KERJA (K3)
DI TEMPAT KERJA

MGT SDM

BAHAN
LINGKUNGAN KERJA

AMAN Prods
FAKTOR
PENYEBAB
PERALATAN TEMPAT KERJA SEHAT

SIFAT PEKERJAAN
PROSES PRODUKSI

CARA KERJA KECELAKAA


N

ANALISIS
Tujuan:
Melindungi TK & org lain di
tempat kerja;
Menjamin agar setiap sumber
produksi dpt dipakai secara
aman & efisien;
Menjamin proses produksi
berjalan lancar.
1. Safety Hazard 1. Health Hazard
Mechanic Physic
Electric Chemical
Kinetic Biologic
Substance Flammable Ergonomics
s Explosive Accidental Psychosocial
Combustible release
Corrosive
2. Konsekuensi Minor 2. Konsekuensi
Accident Injuries Mayor Terpapar kontak penyakit
Fatal mendadak, menahun, kanker dan
Assets Damage dampak terhadap masyarakat
umum
Mendadak, dramatis, (Prolonged Reaction)
bencana 3. Konsentrasi kepedulian
(Sudden Reaction) Environment Titik berat pd
3. Konsentrasi kepedulian (bahan pencemar) bahaya
Process Titik berat pd
Exposure tersembunyi
Equipment, kerusakan asset,
Work hours Sepertinya
facilities, tools fatality
PPE kurang urgent
Working practices Sepertinya urgen
Pendidikan (laten)
Guarding (bahaya
Karir jab. Sesuai Prinsip
Pengalaman mendadak)
pendidikan pendekatan
Karir lapangan + Prinsip pendekatan
Pengkajian
pelatihan Pengkajian
kepaparan
resiko
Utk
TENAGA
KERJA

KESEHATAN KESELAMATAN
PROSES

BAHAN ALAT

LINGKUNGAN
K3 & GLOBALISASI
Kontribusi
mewujudkan:
Tempat Kerja : Produksi &
Aman produktifitas
Nyaman
Sehat Kelangsungan
Bebas Polusi Usaha
Nihil Kec. & PAK

Menjawab Tantangan
WTO 2020;
& Meraih Peluang
AFTA AC-FTA;

AK-FTA;
AI- FTA;
Daya saing
(Lokal,
AANZ-FTA;
IJ-EPA
ACFTA 2010-CAFTA 2012;

Asean Single Market 2015;


ILO OSH Guide Line 2001; Regional,
Green Productivity;

Global Warming;
MDGs.
Global)
LEMAHNYA PENYEBAB PENYEBAB
INSIDEN KERUGIAN
KONTROL DASAR LANGSUNG

KERUGIAN
LEMAHNYA PENYEBAB PENYEBAB
INSIDEN KERUGIAN
KONTROL DASAR LANGSUNG

STRUCK AGAINST menabrak/bentur benda diam/bergerak


STRUCK BY terpukul/tabrak oleh benda bergerak
FALL TO jatuh dari tempat yang lebih tinggi
FALL ON jatuh di tempat yang datar
CAUGHT IN tusuk, jepit, cubit benda runcing
CAUGHT ON terjepit,tangkap,jebak diantara obyek besar
INSIDEN

CAUGHT BETWEEN terpotong, hancur, remuk


CONTACT WITH listrik, kimia, radiasi, panas, dingin
OVERSTRESS terlalu berat, cepat, tinggi, besar
EQUIPMENT FAILURE kegagalan mesin, peralatan
EVIRONMENTAL RELEASE masalah pencemaran
LEMAHNYA PENYEBAB PENYEBAB
INSIDEN KERUGIAN
KONTROL DASAR LANGSUNG

OPERASI TANPA OTORISASI PELINDUNG/PEMBATAS TIDAK LAYAK


GAGAL MEMPERINGATKAN APD KURANG, TIDAK LAYAK
GAGAL MENGAMANKAN PERALATAN RUSAK
KECEPATAN TIDAK LAYAK RUANG KERJA SEMPIT/TERBATAS
MEMBUAT ALAT PENGAMAN SEBAB LANGSUNG
SISTEM PERINGATAN KURANG
TIDAK BERFUNGSI
PAKAI ALAT RUSAK BAHAYA KEBAKARAN
PAKAI APD TIDAK LAYAK KEBERSIHAN KERAPIAN KURANG
PEMUATAN TIDAK LAYAK KEBISINGAN
PENEMPATAN TIDAK LAYAK TERPAPAR RADIASI
MENGANGKAT TIDAK LAYAK
POSISI TIDAK AMAN TEMPERATUR EXTRIM
SERVIS ALAT BEROPERASI PENERANGAN TIDAK LAYAK
BERCANDA, MAIN-MAIN VENTILASI TIDAK LAYAK
MABOK ALKOHOL, OBAT LINGKUNGAN TIDAK AMAN
GAGAL MENGIKUTI PROSEDUR
LEMAHNYA PENYEBAB PENYEBAB
INSIDEN KERUGIAN
KONTROL DASAR LANGSUNG

KEMAMPUAN FISIK ATAU PENGAWASAN / KEPEMIMPINAN


PHISIOLOGI TIDAK LAYAK ENGINEERING
SEBAB DASAR
KEMAMPUAN MENTAL TIDAK LAYAK PENGADAAN (PURCHASING)
STRESS FISIK ATAU PHISIOLOGI KURANG PERALATAN
STRESS MENTAL MAINTENANCE
KURANG PENGETAHUAN STANDAR KERJA
KURANG KEAHLIAN SALAH PAKAI/SALAH
MOTIVASI TIDAK LAYAK MENGGUNAKAN
LEMAHNYA PENYEBAB PENYEBAB
INSIDEN KERUGIAN
KONTROL DASAR LANGSUNG

PROGRAM TIDAK SESUAI


STANDARD TIDAK SESUAI
LACK OF CONTROL

KEPATUHAN TERHADAP
STANDAR
Piramida Kecelakaan Kerja

Setiap 1 Kecelakaan
Terjadi Fatal/Kematian

Di dalamnya 10 Kecelakaan Ringan


terdapat Sebelumnya
Insiden yang
Yang di 30 menimbulkan
dalamnya
kerusakan alat/bahan
terdapat
sebelumnya
Yang di 600 Nearmiss (hampir
dalamnya celaka)
terdapat Sebelumnya
Penyebab Kecelakaan Kerja
Penyeb
Peny Penyeb Kecelaka
ab Kerugi
ab an Kerja
ebab Tidak
Langsu
an
Langsu
1. Dasa
Kurangnya 1. Faktor
ng
ng
1. Tindakan 1. Kontak 1. Manusia
r
Prosedur/At Pekerjaan. Tidak Aman. Dengan (Cedera,
uran. 2. Faktor 2. Kondisi Bahaya. Keracunan,
2. Kurangnya Pribadi. Tidak Aman. 2. Kegagalan Cacat, Kematian,
Sarana. Fungsi. PAK).
3. Kurangnya 2. Mesin/Alat
Kesadaran. (Kerusakan
4. Kurangnya Mesin/Alat).
Kepatuhan. 3. Material/Bahan
(Tercemar,
Rusak, Produk
Gagal).
4. Lingkungan
(Tercemar,
Teori
Rusak, Bencana
Teori Efek
Efek Domino
Domino H.W.
H.W.
Heinrich
Heinrich Alam).
PRINSIP-PRINSIP K3
1. Semua kecelakaan dan PAK dapat dicegah;

2. K3 adalah bagian integral dari budaya, nilai dan operasi


perusahaan;

3. Manaj. hrs menetapkan kebijakan, menyiapkan


sar./prasarana & menjamin sepenuhnya penerapan
K3;

4. K3 adalah bagian integral dari perilaku, tanggung jawab


dan peran setiap tenaga kerja;
lanjutan ;

5. Setiap TK harus mempunyai rasa memiliki dlm


pelaksanaan operasi perusahaan;

6. Setiap TK hrs memimpin, mengatur dirinya sendiri &


mengoreksi satu sama lain;

7. Semua potensi bahaya harus diidentifikasi dan


dikendalikan;

8. Semua kekurangan harus dilakukan koreksi;

9. Akuntabilitas K3 harus ditetapkan, kinerja diukur dan


diketahui;
UU No. 1 Tahun
1970
Undang-Undang Uap
1930
UU. No. 32 Tahun 2004
UU. No. 13 Tahun 2003
UU. No. 21 Tahun 2003
Peraturan Uap 1930
PP No. 50 Thn 2012
ttg Penerapan
SMK3;
UNDANG UNDANG
NO 1 TH 1970
KESELAMATAN KERJA

PASAL 5 (1)

PEGAWAI PENGAWAS DAN AHLI


KESELAMATAN KERJA DITUGASKAN
MENJALANKAN PENGAWASAN
LANGSUNG TERHADAP DITAATINYA
UNDANG UNDANG INI DAN MEMBANTU
PELAKSANAANYA
Dituntut
Dituntut profesional
profesional dan
dan memiliki
memiliki kompetensi
kompetensi ::
memahami
memahami peraturan
peraturan dan
dan standar
standar teknik
teknik K3
K3 yang
yang luas,
luas,
ahli
ahli mengidentifikasi
mengidentifikasi sumber
sumber bahaya
bahaya dan
dan
ahli
ahli membuat
membuat rekomendasi
rekomendasi syarat
syarat K3
K3 sesuai
sesuai standar
standar
Kemenakertrans 187/1999
Ttg Pengendalian Bahan Kimia Berbahaya Di
Tempat Kerja

Pengusaha atau Pengurus yang menggunakan,


menyimpan, memakai, memproduksi dan
mengangkut bahan kimia berbahaya di tempat kerja
wajib mengendalikan bahan kimia berbahaya untuk
mencegah terjadinya
kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja.
Pengusaha atau Pengurus wajib menyampaikan
Daftar Nama, Sifat dan Kuantitas Bahan Kimia
Berbahaya di tempat kerja dengan mengisi formulir
Terminologi
1. Bahan Kimia Berbahaya adalah bahan kimia dalam bentuk
tunggal atau campuran yang berdasarkan sifat kimia atau
fisika dan atau toksikologi berbahaya terhadap tenaga kerja,
instalasi dan lingkungan.
2. Nilai Ambang Kuantitas adalah standar kuantitas bahan kimia
berbahaya untuk menetapkan potensi bahaya bahan kimia di
tempat kerja.
3. Pengendalian bahan kimia berbahaya adalah upaya yang
dilakukan untuk mencegah dan atau mengurangi resiko
akibat penggunaan bahan kimia berbahaya di tempat kerja
terhadap tenaga kerja, alat-alat kerja dan lingkungan.
HAZARD
Adalah sumber bahaya potensial
yang dapat menyebabkan
kerusakan (harm).

Hazard dapat berupa bahan-


bahan kimia, bagian-bagian
mesin, bentuk energi, metode
kerja atau situasi kerja.
RISK
Resiko adalah ukuran kemungkinan
kerugian yang akan timbul dari
sumber bahaya (hazard) tertentu
yang terjadi.

The chance of loss or gain


Untuk menentukan resiko
membutuhkan perhitungan antara
konsekuensi/ dampak yang mungkin
timbul dan probabilitas, yang
biasanya disebut sebagai
Bahaya K3
Pengertian Faktor
Semua sumber, situasi 1.Biologi (Bakteri, Virus, Jamur,
ataupun aktivitas yang Tanaman, Binatang).
berpotensi menimbulkan
cedera dan atau penyakit 2.Kimia
akibat kerja (PAK). (Bahan/Material/Cairan/Gas/Uap/D
ebu Beracun, Reaktif, Radio aktif,
Mudah Meledak/Terbakar, Iritan,
Sumber
Korosif).
1.Manusia.
3.Fisik/Mekanik (Ketinggian,
2.Mesin.
Konstruksi,
3.Material.
Mesin/Alat/Kendaraan /Alat Berat,
4.Metode.
Ruang Terbatas, Tekanan,
5.Lingkungan.
Kebisingan, Suhu, Cahaya, Listrik,
Getaran, Radiasi).
Jenis 4.Biomekanik (Gerakan Berulang,
1.Tindakan. Postur/Posisi Kerja, Pengangkutan
2.Kondisi. Manual, Desain Tempat Keja/Alat).
5.Psikologi/Sosial (Stress,
Adalah pelaksanaan metode-metode untuk
menganalisa tingkat resiko,
mempertimbangkan resiko tersebut dalam
tingkat bahaya (danger) dan mengevaluasi
apakah sumber bahaya itu dapat dikendalikan
secara memadai serta mengambil langkah-
langkah yang tepat.
KEMUNGINAN TERJADI
KEPARAHAN
SULIT TERJADI JARANG SERING
SERIOUS SEDANG TINGGI TINGGI
SEDANG RENDAH SEDANG TINGGI
RINGAN RENDAH RENDAH SEDANG
MENGAPA KEAMANAN
LABORATORIUM PENTING?

UNTUK MENCEGAH:
Dampak buruk dari bahan kimia berbahaya
Paparan organisme, penyakit, dll di
laboratorium
Bahaya peralatan laboratorium jika tidak
ditangani dengan benar
Kriteria bahan kimia berbahaya

a. Bahan beracun;
b. Bahan sangat beracun;
c. Cairan mudah terbakar;
d. Cairan sangat mudah terbakar
e. Gas mudah terbakar;
f. Bahan mudah meledak;
g. Bahan reaktif;
h. Bahan oksidator
TUJUAN PELATIHAN KEAMANAN
LABORATORIUM
Untuk menunjukkan pentingnya program
laboratorium yg tertulis.
Untuk menunjukkan pentingnya peralatan
keamanan dan peralatan perlindungan diri.
Untuk menunjukkan pentingnya
perhatian/kepedulian terhadap peralatan.
Laboratorium

Setiap instansi atau setiap unit kegiatan kerja,


terutama menyangkut banyak jiwa manusia,
selalu harus dipikirkan pula keselamatannya.
Karena laboratorium adalah tempat bekerja
karyawan, dosen, asisten dan mahasiswa maka
perlu dipikirkan keselamatan kerja dalam
laboratorium tersebut.
K3 Laboratorium

Tempat bekerjanya
Alat dan bahan yang tersedia
Pekerjaan dan hasil karyanya
Hubungan antara pekerjaannya
Praktikan, asisten, mahasiswa, dosen
(pengguna lab)
Lingkungan
sumber-sumber bahaya dalam laboratorium
dapat dikelompokkan menjadi tiga :
Beberapa catatan mengenai laboratorium yang
menyimpan bahan-bahan kimia

Semua bahan kimia harus tersimpan dalam botol atau


kaleng yang sesuai dan tahan lama. Sebaiknya di
simpan di tempat-tempat yang kecil dan cukup untuk
pemakaian sehari-hari.
Tempat persediaan untuk jangka panjang harus
tersimpan dalam gudang bahan kimia yang khusus/
gudang dalam tanah misalnya.
Setiap saat bahan kimia harus diperiksa secara rutin,
untuk menentukan apakah bahan-bahan tersebut masih
dapat digunakan atau tidak, dan perbaikan label yang
biasanya rusak. Bahan-bahan yang tak dapat digunakan
lagi harus dibuang/ dimusnahkan secara kimia.
Beberapa catatan mengenai laboratorium yang
menyimpan bahan-bahan kimia

Semua bahan harus diberi tanda-tanda khusus,


diberi label dengan semua keterangan yang
diperlukan misalnya.:
nama bahan
tanggal pembuatan
jumlah (isi)
asal bahan (merek pabrik dan lain-lain)
tingkat bahaya yang mungkin (racun, korosiv,
higroskopis dll)
keterangan-keterangan yang perlu (presentase,
simbol kimianya dan lain-lain)
Keamanan lab. harus dipahami:

semua karyawan, termasuk petugas


kebersihan dan pelayanan
mahasiswa S1
mahasiswa S2 dan S3
peneliti
pengunjung
KAJI ULANG KEAMANAN
LABORATORIUM PERLU SAAT:
ada pegawai baru
ada prosedur baru
ada perubahan prosedur
ada peralatan baru
KEAMANAN LAB. CONT..

PROSEDUR LABORATORUM
MUST BE SITE SPECIFIC !
berdasarkan kebutuhan,
kondisi, dan peralatan
JENIS LABORATORIUM

Patologi
Kimia
Biologi
Radiasi
Tanah
Beton/Asphalt
Kebijakan dan Prosedur Laboratorium

Harus (Must be):


tertulis dan tersedia
MELIPUTI
Prosedur umum atau peraturan
Glassware
Material handling and care
Peralatan (Equipment)
Peralatan keamanan
Keamanan listrik
Prosedur pembuangan limbah
Rencana tanggap darurat
Inspeksi
Prosedur Umum atau Peraturan:

biasanya bersifat umum untuk semua


bidang
Prosedur atau Peraturan Umum :
Makanan dan minuman tdk boleh ada di laboratorium
Dilarang memipet dg mulut
Tidak boleh bekerja sendirian
Mengenakan alat perlindungan diri
Dilarang merokok di laboratorium
Membiasakan bersih di laboratorium
PROSEDUR GLASSWARE

Penyimpanan
Penggunaan yg sesuai
Pembersihan
Pembersihanglassware yg pecah
Pembuangan glassware yg pecah
Penanganan Glassware

Apakah lab. saudara seperti ini ?


Penanganan Glassware cont

Atau terlihat seperti ini?


Bahan Laboratorium

Meliputi:
bahan kimia
tanaman
hewan
pathogen
organism
Prosedur penanganan bahan kimia
labeling yg sesuai, termasuk limbah
penyimpanan yg sesuai
lemari penyimpanan
simpan bahan kimia yg compatible bersama
ruangan berventilasi baik dan suhu sesuai
Prosedur penanganan bahan kimia cont..

Menjaga inventaris yg ada


Prosedur pembelian
Penanganan yg tepat
gunakan label atau MSDS
jangan pernah menguji dg merasakan atau membaui
asam tuangkan dalam air jangan sebaliknya
Hati-hati dan gunakan peralatan yg sesuai saat
mengaduk memanaskan cairan yg mudah terbakar
ikuti standard industri untuk pelabelan semua bahan
kimia
Penanganan hewan dan tanaman

Prosedur untuk pemeliharaan hewan dan tanaman


termasuk pemberian makan dan penyiraman
Prosedur untuk pembersihan kandang
Prosedur untuk pembersihan dan/atau dekontaminasi
ruang dan lokasi
Prosedur untuk masuk dan keluar dari tempat
terkontaminasi
Prosedur untuk penanganan hewan dan tanaman
Prosedur untuk gigitan atau cakaran hewan
Prosedur untuk pembuangan untuk mencegah
penyebaran penyakit
Penanganan penyakit atau organism

Hanya yg berkepentingan diperbolehkan di laboratorium


penyakit infeksi
Tidak boleh individual bekerja sendirian
Prosedur untuk penggnaan dan pemeliharaan alat yg sesuai
Gunakan kontainer yg sesuai untuk transportasi, inkubasi
dan penyimpanan
Pelabelan laboratorium dan kultur
Prosedur disinfeksi yg sesuai
Prosedur Hygiene
Prosedur untuk exposure dan release bahan
Penanganan dan penggunaan peralatan lab.

Instalasi yg tepat
Pelatihan
penggunaan alat
Tersedia manual
atau prosedur
tertulis
Inspeksi
Pemeliharaan
DOKUMEN
PERALATAN MELIPUTI:

Pengukur/Meters Oven pengering


Refrigerator Tabung gas
Autoclaves bertekanan
Timbangan Bunsen burners

Hoods
Peralatan Lab.
Gambar mana lebih baik, ?
PERALATAN KEAMANAN

Tersedia peralatan yang sesuai


Memerlukan pelatihan pada lokasi
sehingga setiap orang mengetahui
bagaimana dan kapan menggunakan
peralatan dgn tepat
Pelatihan tentang pemeliharaan dan
penyimpanan alat juga diperlukan
PERALATAN KEAMANAN

PERTOLONGAN I
DAN PENANGANAN
MEDIS
PERALATAN
EMERGENCY
TEMPAT SHOWERS,
EYEWASH
MSDSS
PPD
Pertolongan Pertama dan
Penanganan Medis
Kotak P3K tersedia dan simpan di
tempat yg tepat (tdk kadaluarsa)
Melatih petugas pertolongan pertama
atau
Fasilitas medis terjangkau 15 menit
Tersedia nomor telpon Emergency
Peralatan Emergency

Selimut api (Fire blankets)


Pemadam api
Sistem pemberitahuan darurat
Sarana komunikasi tidak dibatasi
Peralatan emergency lain diperlukan
untuk kebutuhan lab. yg spesifik.
Tempat Emergency Showers &
Eyewash
Pencucian kulit dan mata dengan
jumlah air yang melimpah adalah cara
pertolongan pertama yang paling efektif
akibat luka/terbakar karena bahan kimia
(kecuali bahan kimia bereaksi buruk
dengan air -MSDS)
Tempat Emergency Showers and Eyewash
harus tersedia
showers harus teruji beroperasi dengan baik
dengan bukti terdokumentasi
Alternatif untuk Menginstal:
Showers and Eyewashes
Portableshowers atau eyewashes
Sambungan terkoneksi dengan keran
yang ada

harus mampu mensupply air paling tidak


15 menit secara terus menerus
Harus tetap mengalir sampai saatnya
dimatikan
Material Safety Data Sheets, (MSDS)

Diperlukan untuk
setiap bahan kimia
Membutuhkan kaji
ulang dr karyawan
dan mahasiswa
Mudah diakses oleh
MSDS FILE
karyawan dan
mahasiswa
Informasi MSDS Meliputi:
Nomenklatur meliputi :chemical family dan
formula
Komponen berbahaya
Data fisik
Bahaya api dan ledakan
Bahaya kesehatan
Prosedur tumpahan dan kebocoran
Informasi proteksi khusus
Tindakan pencegahan dlm penyimpanan
Peralatan Perlindungan Diri (PPD)

INSTITUSI HARUS:
Menyediakan PPD untuk semua karyawan
(gratis)
melatih karyawan bgm menggunakan PPD
scr tepat
melatih karyawan ttg keterbatasan PPD
Melatih karyawan peduli dgn cara yg tepat
thdp penyimpanan,kegunaan dan
pembuangan PPD.
PPD yg tepat:

Jas lab.
Sarung tangan-
latex,nitrile,neoprene
goggles, face shields,
safety glasses
respirators-full, partial,
dust mask
proteksi suara
KEAMANAN LISTRIK

proteksi karyawan dan


peralatan
inspeksi panels dan
plugs
GFIs (ditentukan oleh
kode)
pelindung arus
inspeksi & pelaporan
program
PROSEDUR PEMBUANGAN
limbah kimia
organism, penyakit, hewan
glassware
tumpahan
benda tajam
PROSEDUR PEMBUANGAN
CONT.
Personil terlatih untuk menangani
pembuangan
Memenuhi semua peraturan dan regulasi
Pembuangan kontainer yg tepat
Kontrak pembuangan limbah
Pembuangan tidak mencemari manusia,
hewan, tanaman, termasuk
dekontaminasi, sterilisasi., incinerasi,
autoclaving
RENCANA TANGGAP DARURAT

institusiharus mengembangkan
rencana tanggap darurat SEBELUM
terjadi situasi darurat (emergency)
kaji ulang program dengan semua
pegawai (mahasiswa, pengguna)
pastikan mereka memahami rencana
dengan lengkap.
Rencana Tanggap Darurat Meliputi:

pengenalan emergencies
garis komando
metoda komunikasi
tempat aman dan rute evakuasi
kontrol dan keamanan lokasi
Rencana Tanggap Darurat Meliputi cont

prosedur dekontaminasi
penyediaan alat penanganan medis
emergency alerting and response
procedures
PPD dan peralatan emergency untuk
clean-up
tindak lanjut
INSPEKSI LABORATORIUM

Pengembangan laporan inspeksi yg tepat untuk


laboratorium
Mencakup semua bidang yang terkait dengan
laboratorium
praktek personil
praktek operasional
peralatan
peralatan perlindungan darurat
persediaan bahan
lain-lain
Resiko K3
Pengertian

Potensi kerugian
yang bisa
diakibatkan
apabila terdapat
kontak dengan
suatu bahaya
(contoh : luka
bakar, patah
tulang, kram,
asbetosis, dsb).
Penilaian dan
Kategori
Perkalian antara Rendah Perlu Aturan/Prosedur/Rambu
nilai frekuensi Sedang Perlu Tindakan Langsung
dengan nilai
keparahan suatu Tinggi Perlu Perencanaan Pengendalian

resiko. Ekstrim Perlu Perhatian Manajemen Atas


PERTOLONGAN PERTAMA
PADA KECELAKAAN
2. PENYEBAB TERJADI KECELAKAAN
DAN PENYAKIT AKIBAT KERJA
Penyebab kecelakaan
Beberapa cotoh kecelakaan yang banyak terjadi di
laboratorium :
2. DAMPAK TERHADAP MANUSIA

1. Keracunan
Langkah-langkah awal mengatasi keracunan bahan kimia sebagai berikut:
1. Luka Bakar
Pertolongan Pertama pada Luka Bakar adalah :

Bila mungkin segera bawa korban ke rumah sakit, apabila tidak


mungkin dilakukan rendam bagian tubuh yg terbakar dalam
wadah berisi air dingin
Apabila luka bakar luas atau derajat berat dilakukan :
Jangan tarik/menarik pakaian yang melekat di luka
Jangan memberi minyak gosok, pelumas, odol atau antiseptic
Jangan memecah lepuh
Jangan menolong sendiri, kirim ke rumah sakit
Bila korban sadar berikan minum larutan garam (1/4 sendok teh
tiap gelas 200cc), berikan satu gelas tiap jam.
1. Luka Kulit
Pertolongan Pertama pada Luka Kulit adalah :
1. Kebakaran

2. Sengatan Listrik
.
2. UPAYA PENCEGAHAN
Budaya 5R
Pengertian

5R adalah cara/metode untuk mengatur/mengelola/


mengorganisir tempat kerja menjadi tempat kerja
yang lebih baik secara berkelanjutan.

Tujuan
Untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas tempat
kerja.

Manfaat
1)Meningkatkan produktivitas karena pengaturan
tempat kerja yang lebih efisien.
2)Meningkatkan kenyamanan karena tempat kerja
selalu bersih dan luas.
3)Mengurangi bahaya di tempat kerja karena kualitas
tempat kerja yang bagus/baik.
4)Menambah penghematan karena menghilangkan
pemborosan-pemborosan di tempat kerja.
Langkah-Langkah Penerapan 5R

Ringkas
1.Memilah barang yang diperlukan & yang tidak diperlukan.
2.Memilah barang yang sudah rusak dan barang yang masih dapat
digunakan.
3.Memilah barang yang harus dibuang atau tidak.
4.Memilah barang yang sering digunakan atau jarang penggunaannya.

Rapi
1.Menata/mengurutkan peralatan/barang berdasarkan alur proses kerja.
2.Menata/mengurutkan peralatan/barang berdasarkan keseringan
penggunaannya, keseragaman, fungsi dan batas waktu.
3.Pengaturan tanda visual supaya peralatan/barang mudah ditemukan.

Resik
1.Membersihkan tempat kerja dari semua kotoran, debu dan sampah.
2.Menyediakan sarana dan prasarana kebersihan di tempat kerja.
3.Meminimalisir sumber-sumber sampah dan kotoran.
4.Memperbarui/memperbaiki tempat kerja yang sudah usang/rusak
(peremajaan).

Penerapan
Penerapan Budaya
Budaya 5R
5R Di
Di Tempat
Tempat
Kerja
Kerja
Cont

4. Rawat
Mempertahankan 3 kondisi di atas
dari waktu ke waktu.
5. Rajin
Mendisiplinkan diri untuk
melakukan 4 hal di atas.
Upaya Pencegahan
Kecelakaan Kerja
Identifikasi dan Pengendalian
Bahaya Di Tempat Kerja
1. Pemantauan Kondisi Tidak Aman.
2. Pemantauan Tindakan Tidak Aman.

Pembinaan dan Pengawasan


1. Pelatihan dan Pendidikan.
2. Konseling & Konsultasi.
3. Pengembangan Sumber Daya.

Sistem Manajemen
1. Prosedur dan Aturan.
2. Penyediaan Sarana dan Prasarana.
3. Penghargaan dan Sanksi.
Pengendalian Resiko K3
Hirarki Pengendalian Resiko/Bahaya
Eliminasi Eliminasi Bahaya

Penggantian
Tempat
Alat/Mesin/Bahan/Tem
Substitusi kerja /
pat Kerja yang Lebih
Pekerjaan

PERLINDUNG
Aman
Aman
Modifikasi (Mengurang
i Bahaya)

AN
Alat/Mesin/Tempat
Perancangan
Kerja yang Lebih
Aman

Prosedur, Aturan,
Pelatihan, Durasi
Administrasi Tenaga
Kerja, Tanda Bahaya,
Kerja Aman
Rambu, Poster, Label
(Mengurang
PETUGAS K3 DAN AHLI K3 KIMIA

a. Melakukan identifikasi bahaya;


b. Melaksanakan prosedur kerja aman;
c. Melaksanakan prosedur penanggulangan keadaan
darurat;
d. Mengembangkan pengetahuan K3 bidang kimia.
Ahli K3 Kimia mempunyai kewajiban :

a. Membantu mengawasi pelaksanaan praturan perundang-undangan K3 bahan


kimia berbahaya;
b. Memberikan laporan kepada Menteri atau pejabat yang ditunjuk mengenai
hasil pelaksanaan tugasnya;
c. Merahasiakan segala keterangan yang berkaitan dengan rahasia perusahaan
atau instansi yang didapat karena jabatannya;
d. Merahasiakan segala keterangan yang berkaitan dengan rahasia perusahaan
atau instansi yang didapat karena jabatannya;
e. Menyusun program kerja pengendalian bahan kimia berbahaya di tempat
kerja;
f. Melakukan identifikasi bahaya, penilaian dan pengendalian risiko;
g. Mengusulkan pembuatan prosedur kerja aman dan penanggulangan keadaan
darurat kepada pengusaha atau pengurus
THANK YOU FOR ATTENDING

Anda mungkin juga menyukai