Asfiksia Mekanik
Asfiksia Mekanik
Asfiksia Mekanik
Fase Dispneu
Fase Konvulsi.
Fase Apneu
Fase Akhir
PEMERIKSAAN JENAZAH
Pemeriksaan Luar
Sianosis pada bibir, ujung-ujung jari dan kuku
Pembendungan, sistemik maupun pulmoner
Warna lebam mayat biru gelap dan terbentuk
lebih cepat,
Adanya busa halus pada hidung dan mulut
Gambaran pembendungan pada mata
dimana terdapat pelebaran pembuluh darah
konjungtiva bulbi dan palpebra, sehingga
seolah-olah si korban matanya merah.
Pemeriksaan Dalam (autopsi)
Darah berwarna lebih gelap dan encer,
karena fibrolisin darah meningkat
postmotal
Pada saluran pernafasan terdapat busa
halus.
Seluruh organ-organ dalam tubuh
menunjukkan tanda-tanda pembendungan,
sehingga menjadi lebih berat, berwarna
lebih gelap dan pada pengirisan banyak
mengeluarkan darah.
Petechial haemorrhaeges dapat ditemukan
pada :
Mukosa usus halus
Jantung (epicardial haemorrhages)
Paru-paru
Kulit kepala, terutama daerah otot
temporal
Kelenjer thymus
Mukosa epiglottis dan daerah subglotis
Edema pulmoner sering terjadi pada
kematian yang berhubungan dengan
hipoksia
Kelainan-kelainan yang berhubungan
dengan kekerasan seperti :
Fraktur laring langsung ataupun tidak
langsung
Perdarahan faring terutama bagian
belakang tulang krikoid (pleksus vena
submukosa dengan dinding tipis)
PENGGANTUNGAN
(HANGING)
Definisi
Penggantungan (hanging) merupakan suatu
strangulasi berupa tekanan pada leher akibat
adanya jeratan yang menjadi erat oleh berat
badan korban
Penyebab kematian pada penggantungan,
yaitu:
Asfiksia
Iskemia otak akibat gangguan sirkulasi
Vagal reflex
Kerusakan medulla oblongata atau medulla
spinalis
Cara kematian pada penggantungan, yaitu:
Bunuh diri (paling sering)
Pembunuhan, termasuk hukuman mati
Kecelakaan, misalnya bermain dengan tali
lasso, tali parasut pada terjun payung, dan
penggunaan tali untuk mendapat kepuasan
seks
Hal yang perlu diperhatikan:
Ada tidaknya alat penumpu korban
Arah serabut tali penggantung
Distribusi lebam mayat
Jenis simpul tali gantungan
Gambaran Postmortem pada Penggantungan
Pemeriksaan luar:
Kepala
Muka akan mengalami sianosis dan terlihat pucat
karena vena terjepit. Selain itu, juga disebabkan
terjepitnya arteri.
Mata korban dapat melotot, disebabkan
terhambatnya vena-vena kepala tetapi arteri
kepala tidak terhambat.
Bintik-bintik perdarahan pada konjungtiva akibat
pecahnya vena dan meningkatnya permeabilitas
pembuluh darah karena asfiksia.
Lidah bisa terjulur, bisa juga tidak terjulur. Lidah
terjulur apabila letak jeratan gantungan tepat
berada pada kartilago tiroidea. Lidah tidak terjulur
apabila letaknya berada diatas kartilago tiroidea.
Leher
Alur jeratan pada leher korban penggantungan
berbentuk lingkaran (V shape). Alur jerat berupa
luka lecet atau luka memar dengan ciri-ciri :
Alur jeratan pucat.
Tepi alur jerat coklat kemerahan.
Kulit sekitar alur jerat terdapat bendungan.
Alur jeratan yang simetris / tipikal pada leher
korban penggantungan (hanging) menunjukkan
letak simpul jeratan berada dibelakang leher
korban. Alur jeratan yang asimetris menunjukkan
letak simpul disamping leher.
Anggota gerak (lengan dan tungkai)
Adanya lebam mayat pada ujung bawah lengan
dan tungkai. Penting juga kita ketahui ada
tidaknya luka lecet pada anggota gerak tersebut.
7 Wajah membengkak dan mata Tanda-tanda pada wajah dan mata tidak
mengalami kongesti dan agak terdapat, kecuali jika penyebab kematian
menonjol, disertai dengan adalah pencekikan (strangulasi) atau
gambaran pembuluh dara vena sufokasi
yang jelas pada bagian kening dan
dahi
8 Lidah bisa terjulur atau tidak sama Lidah tidak terjulur kecuali pada kasus
sekali kematian akibat pencekikan
9 Penis. Ereksi penis disertai dengan Penis. Ereksi penis dan cairan sperma
keluarnya cairan sperma sering tidak ada. Pengeluaran feses juga tidak
terjadi pada korban pria. Demikian ada
juga sering ditemukan keluarnya
feses
10 Air liur. Ditemukan menetes dari Air liur tidak ditemukan yang menetes
sudut mulut, dengan arah yang pad kasus selain kasus penggantungan.
vertikal menuju dada. Hal ini
merupakan pertanda pasti
penggantungan ante-mortem
Perbedaan penggantungan pada bunuh diri
dan pada pembunuhan
No Penggantungan pada bunuh diri Penggantungan pada pembunuhan
1 Usia. Gantung diri lebih sering terjadi Tidak mengenal batas usia, karena
pada remaja dan orang dewasa. tindakan pembunuhan dilakukan oleh
Anak-anak di bawah usia 10 tahun musuh atau lawan dari korban dan tidak
atau orang dewasa di atas usia 50 bergantung pada usia
tahun jarang melakukan gantung diri
2 Tanda jejas jeratan, bentuknya Tanda jejas jeratan, berupa lingkaran tidak
miring, berupa lingkaran terputus terputus, mendatar, dan letaknya di bagian
(non-continuous) dan terletak pada tengah leher, karena usaha pelaku
bagian atas leher pembunuhan untuk membuat simpul tali
3 Simpul tali, biasanya hanya satu Simpul tali biasanya lebih dari satu pada
simpul yang letaknya pada bagian bagian depan leher dan simpul tali tersebut
samping leher terikat kuat
Bekas tali Keras, kering, coklat tua seperti kulit Lunak dan kemerahan
disamak
Perdarahan pada saluran pernafasan Sangat jarang Ada, bersama buih dari mulut dan
hidung
Air ludah Mengalir dari salah satu sudut mulut Tidak ada