Ordo Hemiptera
Ordo Hemiptera
Ordo Hemiptera
Muhaimin Ramdja
Bagian Parasitologi
Fakultas Kedokteran
Universitas Sriwijaya
Ordo Hemiptera
• Hemi=separuh, ptera=sayap
Morfologi
• Ordo Hemiptera berukuran dari yang
sangat kecil sampai yang sangat besar
• Antenna terdiri dari 4 atau 5 segmen,
beberapa segmen tersembunyi
• Mata facet berkembang baik
Morfologi
• Bentuk mulut tusuk-hisap (piercing-
sucking)
• Proboscis dapat ditarik kembali jika telah
selesai menghisap darah
• Sayap dua pasang terletak horizontal
diatas abdomen pada saat beristirahat
• Sayap depan berupa hemelytra (bagian
basal menebal, bagian apical
membranous)
Morfologi
• Terdapat pronotum yang jelas dengan
scutellum segitiga yang terpisah
• Banyak spesies yang mengeluarkan
cairan kelenjar yang berbau tidak enak.
Kutu busuk (bed bugs, Cimicidae)
mempunyai bau yang khas
Habitat
• Hemiptera hidup di tempat yang berbeda-
beda; daratan (terrestrial), akuatik, semi
akuatik.
• Kebiasaan makan juga berbeda; pemakan
tumbuhan, carnivora atau penghisap
darah
Peranan dalam Ilmu Kedokteran
• Sebagian besar ordo Hemiptera penting
dalam bidang pertanian
• Hanya beberapa genus dari famili
Reduviidae dan Cimicidae penting dalam
bidang kesehatan dan kedokteran, karena
menghisap darah dan menularkan
penyakit
Famili Reduviidae
(Conenose bugs, kissing bugs)
Morfologi
• Reduviidae mempunyai bentuk kepala
yang panjang dan langsing
• Mata menonjol
• Mempunyai sepasang antena
• Proboscis melipat
Morfologi
• Tubuh pipih dorso-ventral
• Mempunyai dua pasang sayap (sayap
depan hemelytra, sayap belakang
membranous)
• Biasanya serangga ini berwarna coklat
kehitaman atau coklat kuning, dengan
garis-garis pendek pada thorax
Siklus Hidup
• Metamorfosis tidak lengkap: telur-larva-
nympha-dewasa
• Telur diletakkan 8-12 butir sekali bertelur,
sampai mencapai jumlah 200 butir
• Telur menetas dalam waktu 20-30 hari
• Larva memerlukan waktu kira-kira setahun
untuk menjadi dewasa
• Nympha mengalami 5 stadium
Habitat
• Tempat hidup dekat dengan kehidupan
manusia
• Di rumah, kandang ternak, juga di sarang-
sarang hewan
• Aktif mencari makan terutama di malam
hari (nokturnal)
• Siang hari bersembunyi di sela-sela
dinding, rekahan tanah, atau tempat-
tempat lain yang tersembunyi
Peranan dalam Ilmu Kedokteran
• Famili Reduviidae menghisap darah manusia
maupun hewan
• Di tempat tusukan, terutama tusukan Rhodnius
personatus, menimbulkan luka yang kemudian
terjadi benjolan yang sangat nyeri.
• Hal ini terjadi karena terdapat racun dalam air
liurnya (salivary toxin)
Peranan dalam Ilmu Kedokteran
• Panstrongylus megistus, sambil menusuk
mengeluarkan zat anestetik, sehingga
tusukannya tidak menimbulkan rasa nyeri.
Nyeri baru terasa beberapa saat setelah
tusukan
• Panstrongylus megistus sering menusuk
di wajah, pelupuk mata atau bibir, maka
dinamakan “kissing bugs”
Peranan dalam Ilmu Kedokteran
• Reduviidae merupakan vektor penting
penyakit Chagas, yang disebabkan oleh
Trypanosoma cruzi
• Vektor utama terdiri dari genus Triatoma
dan genus Rhodnius
Genus Triatoma
(Assassin Bugs)
• Triatoma infestans di Argentina, Chili,
Uruguay, Paraguay, Peru, dan Bolivia
Selatan
• Triatoma sanguisuga di Amerika Serikat
• Triatoma rubrofasciata (Oriental Triatome)
di China Selatan, Sumatera, Asia
Tenggara, Pasifik, Hawai, Haiti, Brazil,
Malagasy dan Afrika
Genus Rhodnius
• Rhodnius prolixus, di Amerika Selatan dan
bagian utara Amerika Tengah, Mexico,
Panama, Elsalvador
• Rhodnius pictipes, di Amerika Selatan
bagian utara
• Rhodnius brumpti, di Brazil
Genus Panstrongylus
• Panstrongylus megistus, di Brazil
• Panstrongylus geniculatus, di Amerika
Selatan bagian utara
Panstrongylus megistus
Rhodnius prolixus
Triatoma infestans
Famili Cimicidae
• Bedbugs, Kutu Busuk, Kepinding
Morfologi
• Kepinding mempunyai bentuk tubuh oval,
panjang 4 mm, pipih dorso-ventral dan
tidak mempunyai sayap
• Berwarna coklat, kadang agak kemerahan
• Mempunyai bau yang khas
Morfologi
• Kepala berbentuk segitiga (piramida)
• Mempunyai sepasang mata dan sepasang
antenna
• Mulut (proboscis) dapat dilipat ke bawah
kepala dan thorax
Siklus Hidup
• Metamorfosis tidak lengkap; telur-larva-
nympha-dewasa
• Telur diletakkan di sela-sela dinding
rumah, tempat tidur, kursi, meja
• Telur diletakkan dalam kelompok-
kelompok 2-10 butir, hingga mencapai 500
butir
• Telur akan menetas dalam waktu 4-10 hari
Siklus Hidup
• Telur menetas menjadi larva-melalui 4 stadium
nympha-kemudian menjadi dewasa
• Lingkaran hidup Cimicidae berlangsung 1,5-11
bulan, kemudian dapat hidup sampai 1 tahun
• Stadium larva sampai dewasa semua
memerlukan darah. Jika tidak makan, yang
dewasa dapat bertahan hidup selama 1 tahun
Peranan dalam Ilmu Kedokteran
• Kepinding menganggu kenyamanan
dengan gigitannya, yang dapat
menimbulkan gatal dan urtikaria
• Dalam jumlah banyak dapat mengganggu
tidur
• Di alam, belum terbukti kutu busuk dapat
menularkan penyakit
Spesies Penting
• Cimex lectularius (common bedbug, urban
bedbug) yang tersebar di seluruh dunia
4. Listeriosis
Pinjal sebagai Hospes Perantara
1. Hospes Perantara Dipylidium caninum;
• Ctenocephalides canis
• Ctenocephalides felis
• Pulex irritans
2. Phtiridae
Pthirus pubis
Pediculus humanus capitis
• Kutu kepala (head louse)
• Terutama menyerang rambut kepala
• Telur melekat pada rambut
• Penularan melalui kontak langsung, atau
melalui benda seperti topi, sisir head-set
• Menimbulkan rasa gatal di kepala, dan
sangat mengganggu
• Tidak menularkan penyakit
Pediculus humanus corporis
• Kutu badan (body louse)
• Infestasi terjadi di daerah yang kontak
langsung dengan pakaian (ketiak, leher,
selangkangan)
• Telur melekat pada pakaian, dan
merupakan vehicle untuk menular kepada
hospes baru
• Sangat gatal
• Menularkan penyakit
Penyakit-penyakit yang Ditularkan
Kutu Badan
• Louse borne disease
1. Penyakit-penyakit yang disebabkan oleh
Rickettsia
-Epidemic typhus (Rickettsia prowazecki)
-Trench Fever (Rochalimaea quintana)
Rickettsia dapat ditemukan dalam tinja
dan air liur kutu badan
Infeksi Trench Fever
• Dapat terjadi dengan;
1. Kontaminasi tinja kutu pada kulit
(posteriory contamination)
2. Kontaminasi kulit dengan tubuh tuma
yang hancur (crushing)
3. Inoculasi dengan air liur tuma ketika
menggigit (anterior inoculative)
Pthirus pubis
• Kutu kelamin
• Berwarna abu-abu
• Bentuk badannya pendek agak bulat,
menyerupai ketam, oleh karena itu
dinamakan juga Crab Louse
• Habitatnya terutama di rambut kelamin
• Dapat juga ditemukan di rambut ketiak,
dada, kumis dan janggut
Pthirus pubis
• Kutu kelamin bertelur hingga 50 butir
• Siklus hidup berlangsung selama 22-27
hari
• Penularan terjadi melalui hubungan
seksual, sehingga termasuk Penyakit
Menular Seksual (PMS) atau Sexually
Transmitted Disease (STD)
Pediculus humanus capitis
Pthirus pubis
Pediculosis pubis
• Merupakan penyakit menular seksual yang
disebabkan oleh infestasi Pthirus pubis, yang
menyerang rambut kelamin
• Dijumpai pada orang dewasa
• Pada infestasi berat ditemukan pula pada paha,
ketiak, alis mata, bulu mata, kumis dan jenggot
• Selain melalui hubungan kelamin, penularan
juga dapat terjadi melalui handuk, tempat tidur
dan toilet
Gejala Klinis
• Berupa papula kecil dengan krustrasi yang
disertai dengan rasa gatal yang hebat
• Tampak adanya bekas-bekas garutan
• Pada kulit di sekitar gigitan ditemukan
adanya bercak biru keabuan yang dikenal
sebagai maculae caerulae, yang timbul
beberapa jam setelah gigitan dan
bertahan selama beberapa hari
Kriteria Diagnostik
• Ada riwayat hubungan kelamin
• Gatal-gatal yang hebat di sekitar pubis
yang tidak jelas penyebabnya
• Ada kutu atau telurnya pada rambut
kelamin
• Ada maculae caerulae di daerah pubis,
paha medial, abdomen atau thorax
Diagnosis Banding
• Skabies
• Dermatitis Kontak, karena pemakaian
kondom, jelly atau iritasi pakaian dalam
• Dermatitis Seboroika
Terapi
• Pthirus pubis biasanya dapat diobati
dengan menggunakan Shampoo 1%
Permethrin atau Pyrethrin
• Rambut kelamin dicukur terlebih dahulu
sampai bersih untuk menghilangkan telur
• Resistensi terhadap Permethrin dan
Pyrethrin telah ditemukan, dan sedikit
mempersulit penyembuhan Pediculosis
pubis
Terapi
• Lindane 1 % tidak dianjurkan untuk wanita
hamil dan menyusui atau anak berusia
kurang dari 2 tahun
• Lindane telah dilarang di beberapa negara
karena efek sampingnya dapat
menyebabkan kanker