Differential Diagnosis Asfiksia2
Differential Diagnosis Asfiksia2
Differential Diagnosis Asfiksia2
ASFIKSIA
David Suwandi
ASFIKSIA
Suatu keadaan yang ditandai dengan terjadinya
gangguan pertukana udara, mengakibatkan hipoksia
dan hiperkapnia dan menyebabkan kematian
ETIOLOGI
ANEMIC ANOXIA
HISTOTOXIC ANOXIA
STAGNANT ANOXIA
• Pembekapan (Smothering)
• Penyumbatan (Gagging dan Chocking)
• Penjeratan (strangulation)
• Pencekikkan (manual strangulation, throttling)
• Gantung (hanging)
Asfiksia Traumatik
• Drowning
• Penurunan kadar O2 dan Penimbunan CO2 merangsang
pusat pernapasan di MO
Dipsnea • Frekuensi dan amplitudo nafas meningkat
• TD naik, nadi cepat, sianosis muka dan tangan
HOMICIDAL
MECHANISM OF DEATH
• Asfiksia
• Vagal refleks pada
carotid body cardiac
arrest
PEMERIKSAAN JENAZAH
• Pembendungan muka dan kepala
• Kekerasan pada leher :
– Luka lecet kulit, dangkanl, bentuk
bulan sabit
• Memar/perdarahan itit leher
• Fraktur os hyoid dan cornu superior
cartilago tiroid
• Tanda asfiksia
PENJERATAN
(STRANGULATION)
Manner Of Death
(cara kematian)
• Suicide (self strangulation)
Simpul hidup atau hanya
dililitkan, jumlah lilitan >1
• Accidental
Bekerja dengan selendang di MECHANISM OF DEATH
leher, tertarik ke mesin • Asfiksia
• Vagal refleks cardiac arrest
• Homicidal
Simpul mati + luka di leher
PEMERIKSAAN JENAZAH
• Jerat BARANG BUKTI
– Simpul hidup
– Simpul mati
Jerat digunting serong pada tempat
berlawanan dengan simpul, simpul diikat
dengan benang
• Jejas Jerat
– Jejas Jerat
mendatar, melingkari leher
setinggi/di bawah cartilago tiroid
– Pola Jejas scotch tape
• Luka lecet tekan di leher
GANTUNG JUDICIAL HANGING
(HANGING)
MECHANISM OF DEATH Diiatuhkan dari ketinggian 2m
• Kerusakan batang otak dan
medula spinalis (judicial hanging)
• Asfiksia Terpisahnya vertebrae C2-C3 atau
• Iskemik otak C3-C4
• Vagal refleks
Kehilangan Kesadaran
KEMATIAN
Typical Hanging
Atypical Hanging
JENIS HANGING
JERAT
• Terletak lebih tinggi dari
leher
• Lebih meninggi di bagian
simpul
• Kulit cekung ke dalam
• Pada tepi jejas ditemukan
luka lecet
LEBAM MAYAT
POSISI KORBAN • Mengarah ke bawah (kaki,
• Complete Hanging tangan, genitalia eksterna)
• Duduk berlutut • Pria : ereksi penis +
• Berbaring pengeluaran semen
• Wanita : Labium membesar
PERBEDAAN ANTEMORTEM DAN
POST MORTEM HANGING
PERBEDAAN HANGING DAN
STRANGULASI
TANDA KHAS
TANDA KHAS
DRY DROWNING
SECONDARY DROWNING
IMMERSION SYNDROME
Edema Gagging
Paru dan
(Air Asin) chocking
MEKANISME
KEMATIAN
VF
Vagal
(air Reflex
tawar)
DROWNING dalam air tawar
INTERSTITIAL
HIPOTONIK
ERITROSIT
ISOTONIS
HEMOLISIS
K+
SIRKULASI
PULMONAL Ca +
+ 5 MENIT
VF
DROWNING dalam air asin
INTERSTITIAL
HIPERTONIK
EDEMA PARU
HEMOKONSENTRASI
HIPOVOLEMIK
PENINGKATAN MG
ISOTONIS
SIRKULASI
PULMONAL
DC
+ 8-9 MENIT
PEMERIKSAAN DARAH JANTUNG
AIR TAWAR
KIRI < KANAN
10%
AIR ASIN
KANAN > KIRI
PEMERIKSAAN DIATOM
Alga bersel satu dengan dinding dari silikat yang
tahan panas dan asam kuat
DIATOM Langkah Kerja
• Paru • Diatom 4-
• Masukkan 100 gram
• Ginjal jaringan paru perifer dalam 5/LPB
• Otot Skelet labu Kjeldahl • 10-20 per
• Sumsum • + asam sulfat pekat sediaan
Tulang Paha • Diamkan ½ hari • 1 diatom pada
• Panaskan dalam lemari Sumsum
asam Tulang