Acne Vulgaris

Unduh sebagai ppt, pdf, atau txt
Unduh sebagai ppt, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 43

ACNE VULGARIS

Oleh :

Fahruni Dian Iramani 1110070100029


Yuniga Henrizal 0910070100099
Muhammad Alghifari Elfian 1210070100145
Afifah Haifa Putri 1210070100129

Pembimbing :
dr. Yosse Rizal Sp.KK
AKNE VULGARIS

DEFINISI

Radang kronik folikel


pilosebasea akibat
sumbatan keratin

Predileksi : di daerah
seboroik yi. muka, leher,
punggung, dada, bahu,
lengan atas
INSIDENS
* Usia pubertas 11-20 th
* Jumlah Pria > wanita
* Ras oriental < ras kaukasia

ETIOLOGI

* Pubertas
* Genetik : kulit berminyak
* Hormonal : 7 hr pra haid, kehamilan
* Kosmetik : bahan berminyak
* Trauma mekanik
* Iklim : panas, lembab
* Diet : coklat, kacang, gorengan
* Stres
PATOGENESIS
1. Meningkatnya produksi sebum
(ok faktor herediter & androgen)

2. Penyumbatan saluran pilosebaseous


(ok hiperkeratinisasi infundibulum)

3. Kolonisasi mikroorganisme P. acnes

4. Reaksi inflamasi
(ok as lemak > )
PATOGENESIS
Androgen

Sebosit Keratinosit

Seborrhea Keratinasi folikuler

Penyumbatan di infrainfundibulum

Kolonisasi P. acnes

Peradangan
PEMBENTUKAN KOMEDO
PEMBENTUKAN KOMEDO
KLASIFIKASI
1. Akne vulgaris

a. Akne tropikalis b. Akne fulminan

c. Pioderma fasialis d. Akne mekanika

2. Akne venenata akibat kontaktan eksternal

a. Akne kosmetika d. Akne akibat kerja

b. Pomade acne e. Akne deterjen

c. Akne Klor/tar

3. Akne fisik akibat bahan fisik

a. Solar comedones akibat sinar matahari

b. Akne radiasi akibat sinar x, kobalt


Penulis (1982) di Bagian Ilmu Penyakit Kulit dan
Kelamin FKUI/RSUPN Dr.Cipto Mangunkusumo
membuat gradasi akne vulgaris sebagai berikut:
A. Ringan, bila :
Beberapa lesi tak beradang pada 1 predileksi
Sedikit lesi tak beradang pada beberapa tempat
predileksi
Sedikit lesi tak beradang pada 1 predileksi

Sedang, bila :
Banyak lesi tak beradang pada 1 predileksi
Beberapa lesi tak beradang pada lebih dari 1 predileksi
Beberapa lesi beradang pada 1 predileksi
Sedikit lesi beradang pada lebih dari 1 predileksi
Berat, bila :
Banyak lesi tak beradang pada lebih dari 1
predileksi
Banyak lebih beradang pada 1 atau lebih
predileksi
KLASIFIKASI BERAT RINGAN AKNE
(Pediatric Dermatology vol 25 June 2008)

RINGAN

Komedo <20 /papulopustul<15 /lesi total <30

SEDANG

Komedo 20-100/papulopustul 15-50/lesi total 30-125

BERAT

Nodul >5 /papulopustul >50 /lesi total >125


GEJALA KLINIS

Subyektif : berminyak, gatal,nyeri


Obyektif : Polimorfi ( komedo, papul, pustul,
nodul, kista, skar )

Empat Bentuk Klinis


* Akne komedonal
* Akne papulopustular
* Akne nodulokistik
* Akne konglobata
GEJALA KLINIS
PEMERIKSAAN PENUNJANG

- Kulit berminyak
- Ekskohleasi : sebum (+)

MIKROBIOLOGI

- Propionibacterium acnes

PATOLOGI ANATOMI

tidak khas
- Masa sebukan di dalam folikel
- Sebukan sel radang kronis di sekitar folikel
pilosebasea
HISTOPATOLOGIS
DIAGNOSIS BANDING

a. Erupsi akneiformis
b. Rosasea
c. Perioral dermatitis
d. Adenoma sebaseum
e. Folikulitis

KOMPLIKASI

1. Hiperpigmentasi post inflamasi


2. Parut atrofik atau hipertrofik
3. Gangguan psikologis
PRINSIP PENGOBATAN

Perbaiki keratinisasi folikular


Kurangi populasi P.acnes
Kurangi reaksi inflamasi
Kurangi aktivitas kelenjar sebacea
Terapi akne vulgaris menurut
Canadian Medical Association
Journal10:
A. ringan
OBAT SEDIAAN DOSIS
Retinoid Topikal Krim 0,05%, 2x1 pagi dan sore setelah mandi
• Adapalene 0,1%
• Tazarotin Gel 0,01%
Solusio 0,05%
Antibiotik Topikal Krim 1%
• Oksi tetrasiklin
• Eritromisin
• Klindamisin fosfat
B. Sedang
OBAT SEDIAAN DOSIS
Retinoid Topikal Krim 0,05%, 0,1% 2x1 pagi dan sore setelah mandi
• Adapalene Gel 0,01%
• Tazarotin Solusio 0,05%
Bahan iritan (peeling) Krim 2x1 pagi dan sore setelah mandi
• Peroksida benzoil 2,5 – 10%
• Asam salisilat 2 – 5%
• Sulfur 4 – 8%
• Resorsinol
1 – 5%
Antibiotik Oral 250 mg 3x1
• Tetrasiklin 50 mg 2x1
• Doksisiklin 500 mg 2x1
• Eritromisin 250 mg 3 x 1 minggu
• Azitromisin
C. Berat
OBAT SEDIAAN DOSIS

Isoretinoid Oral 0,5 – 1 mg/kgBB/hari

Kortikosteroid Oral 5 mg 1x1


• Prednison 5 mg 1x1
• Deksametason
PENATALAKSANAAN

1. Pengobatan Topikal

a. Bahan pengelupas :
- Sulfur 4-8% - As. Retinoat 0,05-0,1%
- As. salisilat 2-5 % - Benzoilperoksida 2,5-10%
- Resorsinol 1-5% - As.Azeleat 15-20 %

b. Anti bakteri :
- Oksitetrasiklin 1% - Eritromisin 1%,
- Clindamisin fosfat 1% - Benzoilperoksid 2,5-10%

c. Anti inflamasi :
- Hidrokortison 1-2,5 %,
2. Pengobatan Sistemik

a. Anti keratinisasi
- Vitamin A 50.000 ui – 150.000 UI/ hr
- Isotretinoin 0,5 – 1 mg/ kg BB/hr
b. Anti bakteri
- Tetrasiklin 250 mg- 1,0 g/hr
- Eritromisin 4x250 mg/hr - Doksisiklin 50 mg/ hr
c. Anti inflamasi
- ibuprofen 600 mg/hr - Dapson 2x100 mg/hr
- Seng sulfat 2x200 mg/hr - Prednison 7,5 mg/hr
- Deksametason 0,25-0,5 mg/hr
d. Hormonal :
- Estrogen 50 mg/hr
- Siproteron asetat 2 mg/hr
3. Tindakan
1) Ekstraksi komedo 6) Bedah skalpel
2) Inj. Intralesi 7) Punch graft
3) Bedah listrik 8) Subsisi
4) Bedah kimia 9) Dermal fillers
5) Bedah Beku 10) Dermabrasi

PENCEGAHAN
Hindari etiologi, faktor pencetus, memberikan
informasi

PROGNOSIS
Baik
Umumnya sembuh sebelum usia 30 – 40 an
LAPORAN KASUS
1 Identitas Pasien:

Nama : Nn. N
Umur : 22 tahun
Jenis Kelamin : Mahasiswi
Alamat : Bukittinggi
Suku : Minang
Agama : Islam
Status : Belum menikah
Anamnesa
Seorang pasien perempuan berumur 22 tahun, datang ke poliklinik kulit
dan kelamin RSUD Achmad Mochtar Bukittinggi pada tanggal 27 April
2017

Keluhan Utama:

Wajah berjerawat sejak 3 bulan yang lalu


Riwayat penyakit sekarang
Wajah berjerawat sejak 3 bulan yang lalu
Awalnya jerawat muncul di pipi kemudian menyebar ke kening dan pelipis
Sejak 5 hari yang lalu, muncul benjolan seperti bisul di kening dan
kelopak mata atas
Pasien memiliki wajah yang berminyak
Pasien membersihkan wajah 2 kali sehari
Pasien saat ini menggunakan kosmetik bedak compact / padat
Pasien sering telat tidur
Pasien juga sering makan makanan yang pedas dan berminyak
Riwayat penyakit dahulu
Pasien sebelumnya tidak pernah menderita penyakit yang sama.
Riwayat penykit keluarga
Ibu pasien berjerawat saat usia muda

Riwayat kebiasaan
Pasien membersihkan wajah 2 kali sehari
Pasien saat ini menggunakan kosmetik bedak compact / padat
Pasien sering telat tidur
Pasien juga sering makan makanan yang pedas dan berminyak

Riwayat pengobatan
Pasien mengaku pernah mendapat pengobatan di salah satu klinik di
Jakarta. Pasien tidak mengetahui secara pasti obat yang dierikan, tetapi
pasien merasakan adanya perbaikan.
3 Pemeriksaan Fisik

Status Generalisata
Kesadaran umum : Tampak sakit ringan
Kesadaran : composmentis cooperatif
Status gizi : Baik
Pemeriksaan Thoraks : diharapkan dalam batas normal
Pemeriksaan Abdomen : diharapkan dalam batas normal

Status Dermatologikus
Lokasi : Wajah (Pipi kanan dan kiri, kening,
dagu dan hidung)
Penyebaran / distribusi : Terlokalisir
Bentuk / susunan : tidak khas
Batas : tegas
Ukuran : polimorf
Efloresensi : Papula eritema, komedo (black head
dan white head), makula
hiperpigmentasi, nodul dan bekas
nodul
Status Venerologikus : Tidak terdapat kelainan
Kelainan Selaput Lendir : Tidak terdapat kelainan
Kelainan Kuku : Tidak terdapat kelainan
Kelainan Rambut : Tidak terdapat kelainan
Kelainan Kelenjar Limfe : Tidak terdapat kelainan

Diagnosa
Akne vulgaris derajat berat

Diagnosa banding
- Erupsi Akneiformis
- Folikulitis
- Rosasea
- Adenoma Sebaseum
Penatalaksanaan
a. Terapi umum
- Perawatan kebersihan kulit
- Hindari atau kurangi makanan yang cendrung
mengandung minyak, lemak, makanan pedas,
kacang-kacangan, coklat keju
- Hindari stress
- Istirahat yang cukup
- Banyak konsumsi sayur dan buah
- Jangan memegang dan memencet jerawat
Terapi khusus

- Antibiotik : Dosisiklin 2x100 mg


- Antihistamin : Cetirizine 2 x 10 mg
- Topikal : Retinoid 0,025% 1x1 dan
Benzoil Peroksida gel 2,5% 2x1

Prognosis
Quo ad vitam : Bonam
Quo ad kosmetikum : Dubia et malam
Quo ad Sanationam : Bonam
Quo ad Functionam : Bonam
RESUME
Seorang pasien perempuan berumur 22 tahun, datang
ke poliklinik kulit dan kelamin RSUD dr Achmad Mochtar
Bukittiggi pada tanggal 27 April 2017, pukul 11.15 WIB
dengan keluhan utama wajah berjerawat sejak 3 bulan yang
lalu.
Wajah pasien berjerawat sejak 3 bulan yang lalu.
Awalnya jerawat muncul di pipi berupa bintik kemerahan
menyebar ke kening serta pelipis pasien. Sejak 5 hari ini
muncul benjolan seperti bisul di dahi dan kelopak mata atas.
Wajah pasien berminyak dan pasien membersihkan wajah 2
x sehari. Saat ini pasien menggunakan kosmetik bedak
compact. Ibu pasien pasien juga berjerawat sewaktu remaja.
Pasien sering mengkonsumsi makanan yang pedas dan
berminyak serta sering terlambat tidur. Jerawat sudah
pernah diobati. Pasien berobat disalah satu klinik di jakarta
dan pasien merasakan adanya perbaikan, namun hanya
sementara.
Dari anamnesa dan pemeriksaan fisik, pasien di
diagnosa dengan Acne Vulgaris derajat berat.
Pasien disarankan untuk :
- Perawatan kebersihan kulit
- Hindari atau kurangi makanan yang cendrung
mengandung minyak, lemak, makanan pedas,
kacang-kacangan, coklat keju
- Hindari stress
- Istirahat yang cukup
- Banyak konsumsi sayur dan buah
- Jangan memegang dan memencet jerawat
Dan terapi khusus
- Antibiotik : Dosisiklin 2x100 mg
- Antihistamin : Cetirizine 2 x 10 mg
- Topikal : Retinoid 0,025% 1x1
dan Benzoil Peroksida
gel 2,5% 2x1
Kesimpulan
Akne adalah penyakit kulit yang terjadi akibat
peradangan menahun folikel pilosebasea yang
ditandai dengan adanya komedo, papul, pustul,
nodus, dan kista pada tempat predileksinya.
Hampir setiap orang menderita penyakit ini, maka
sering dianggap sebagai kelainan kulit yang
fisiologis. Kligman mengatakan bahwa tidak ada
seorang pun (100%) yang sama sekali tidak
pernah menderita penyakit ini. Umumnya insidens
terjadi pada sekitar umur 14-17 tahun pada wanita,
16-19 tahun pada pria dan pada masa itu lesi yang
predominan adalah komedo dan papul dan jarang
terlihat lesi beradang.
Etiologi pasti akne vulgaris belum diketahui, namun
beberapa faktor yang diyakini berkaitan dengan pathogenesis
penyakit antara lain perubahan pola keratinisasi dalam folikel,
produksi sebum yang meningkat, terbentuknya fraksi asam
lemak bebas, peningkatan jumlah flora folikel, peningkatan
kadar hormon, stress psikik, dan faktor lain seperti usia,
genetik, makanan, cuaca.
Gambaran klinis berupa erupsi kulit polimorfi, dengan
gejala predominan salah satunya, komedo, papul yang tidak
beradang dan pustul, nodus dan kista yang beradang. Dapat
disertai rasa gatal, namun umumnya keluhan penderita
adalah keluhan estetis. Predileksi akne vulgaris adalah muka,
bahu, dada bagian atas, dan punggung bagian atas.
Diagnosis akne vulgaris ditegakkan atas
dasar klinis dan pemeriksaan ekskohleasi
sebum. Bagian Ilmu Penyakit Kulit dan
Kelamin FKUI membagi akne berdasarkan
gradasi ringan, sedang, dan berat yang
berguna untuk terapi akne. Terapi ini
mencakup pencegahan dan pengobatan
farmakologi. Prognosis umumnya baik,
sembuh sebelum mencapai usia 30-40an
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai