Acne Vulgaris
Acne Vulgaris
Acne Vulgaris
Oleh :
Pembimbing :
dr. Yosse Rizal Sp.KK
AKNE VULGARIS
DEFINISI
Predileksi : di daerah
seboroik yi. muka, leher,
punggung, dada, bahu,
lengan atas
INSIDENS
* Usia pubertas 11-20 th
* Jumlah Pria > wanita
* Ras oriental < ras kaukasia
ETIOLOGI
* Pubertas
* Genetik : kulit berminyak
* Hormonal : 7 hr pra haid, kehamilan
* Kosmetik : bahan berminyak
* Trauma mekanik
* Iklim : panas, lembab
* Diet : coklat, kacang, gorengan
* Stres
PATOGENESIS
1. Meningkatnya produksi sebum
(ok faktor herediter & androgen)
4. Reaksi inflamasi
(ok as lemak > )
PATOGENESIS
Androgen
Sebosit Keratinosit
Penyumbatan di infrainfundibulum
Kolonisasi P. acnes
Peradangan
PEMBENTUKAN KOMEDO
PEMBENTUKAN KOMEDO
KLASIFIKASI
1. Akne vulgaris
c. Akne Klor/tar
Sedang, bila :
Banyak lesi tak beradang pada 1 predileksi
Beberapa lesi tak beradang pada lebih dari 1 predileksi
Beberapa lesi beradang pada 1 predileksi
Sedikit lesi beradang pada lebih dari 1 predileksi
Berat, bila :
Banyak lesi tak beradang pada lebih dari 1
predileksi
Banyak lebih beradang pada 1 atau lebih
predileksi
KLASIFIKASI BERAT RINGAN AKNE
(Pediatric Dermatology vol 25 June 2008)
RINGAN
SEDANG
BERAT
- Kulit berminyak
- Ekskohleasi : sebum (+)
MIKROBIOLOGI
- Propionibacterium acnes
PATOLOGI ANATOMI
tidak khas
- Masa sebukan di dalam folikel
- Sebukan sel radang kronis di sekitar folikel
pilosebasea
HISTOPATOLOGIS
DIAGNOSIS BANDING
a. Erupsi akneiformis
b. Rosasea
c. Perioral dermatitis
d. Adenoma sebaseum
e. Folikulitis
KOMPLIKASI
1. Pengobatan Topikal
a. Bahan pengelupas :
- Sulfur 4-8% - As. Retinoat 0,05-0,1%
- As. salisilat 2-5 % - Benzoilperoksida 2,5-10%
- Resorsinol 1-5% - As.Azeleat 15-20 %
b. Anti bakteri :
- Oksitetrasiklin 1% - Eritromisin 1%,
- Clindamisin fosfat 1% - Benzoilperoksid 2,5-10%
c. Anti inflamasi :
- Hidrokortison 1-2,5 %,
2. Pengobatan Sistemik
a. Anti keratinisasi
- Vitamin A 50.000 ui – 150.000 UI/ hr
- Isotretinoin 0,5 – 1 mg/ kg BB/hr
b. Anti bakteri
- Tetrasiklin 250 mg- 1,0 g/hr
- Eritromisin 4x250 mg/hr - Doksisiklin 50 mg/ hr
c. Anti inflamasi
- ibuprofen 600 mg/hr - Dapson 2x100 mg/hr
- Seng sulfat 2x200 mg/hr - Prednison 7,5 mg/hr
- Deksametason 0,25-0,5 mg/hr
d. Hormonal :
- Estrogen 50 mg/hr
- Siproteron asetat 2 mg/hr
3. Tindakan
1) Ekstraksi komedo 6) Bedah skalpel
2) Inj. Intralesi 7) Punch graft
3) Bedah listrik 8) Subsisi
4) Bedah kimia 9) Dermal fillers
5) Bedah Beku 10) Dermabrasi
PENCEGAHAN
Hindari etiologi, faktor pencetus, memberikan
informasi
PROGNOSIS
Baik
Umumnya sembuh sebelum usia 30 – 40 an
LAPORAN KASUS
1 Identitas Pasien:
Nama : Nn. N
Umur : 22 tahun
Jenis Kelamin : Mahasiswi
Alamat : Bukittinggi
Suku : Minang
Agama : Islam
Status : Belum menikah
Anamnesa
Seorang pasien perempuan berumur 22 tahun, datang ke poliklinik kulit
dan kelamin RSUD Achmad Mochtar Bukittinggi pada tanggal 27 April
2017
Keluhan Utama:
Riwayat kebiasaan
Pasien membersihkan wajah 2 kali sehari
Pasien saat ini menggunakan kosmetik bedak compact / padat
Pasien sering telat tidur
Pasien juga sering makan makanan yang pedas dan berminyak
Riwayat pengobatan
Pasien mengaku pernah mendapat pengobatan di salah satu klinik di
Jakarta. Pasien tidak mengetahui secara pasti obat yang dierikan, tetapi
pasien merasakan adanya perbaikan.
3 Pemeriksaan Fisik
Status Generalisata
Kesadaran umum : Tampak sakit ringan
Kesadaran : composmentis cooperatif
Status gizi : Baik
Pemeriksaan Thoraks : diharapkan dalam batas normal
Pemeriksaan Abdomen : diharapkan dalam batas normal
Status Dermatologikus
Lokasi : Wajah (Pipi kanan dan kiri, kening,
dagu dan hidung)
Penyebaran / distribusi : Terlokalisir
Bentuk / susunan : tidak khas
Batas : tegas
Ukuran : polimorf
Efloresensi : Papula eritema, komedo (black head
dan white head), makula
hiperpigmentasi, nodul dan bekas
nodul
Status Venerologikus : Tidak terdapat kelainan
Kelainan Selaput Lendir : Tidak terdapat kelainan
Kelainan Kuku : Tidak terdapat kelainan
Kelainan Rambut : Tidak terdapat kelainan
Kelainan Kelenjar Limfe : Tidak terdapat kelainan
Diagnosa
Akne vulgaris derajat berat
Diagnosa banding
- Erupsi Akneiformis
- Folikulitis
- Rosasea
- Adenoma Sebaseum
Penatalaksanaan
a. Terapi umum
- Perawatan kebersihan kulit
- Hindari atau kurangi makanan yang cendrung
mengandung minyak, lemak, makanan pedas,
kacang-kacangan, coklat keju
- Hindari stress
- Istirahat yang cukup
- Banyak konsumsi sayur dan buah
- Jangan memegang dan memencet jerawat
Terapi khusus
Prognosis
Quo ad vitam : Bonam
Quo ad kosmetikum : Dubia et malam
Quo ad Sanationam : Bonam
Quo ad Functionam : Bonam
RESUME
Seorang pasien perempuan berumur 22 tahun, datang
ke poliklinik kulit dan kelamin RSUD dr Achmad Mochtar
Bukittiggi pada tanggal 27 April 2017, pukul 11.15 WIB
dengan keluhan utama wajah berjerawat sejak 3 bulan yang
lalu.
Wajah pasien berjerawat sejak 3 bulan yang lalu.
Awalnya jerawat muncul di pipi berupa bintik kemerahan
menyebar ke kening serta pelipis pasien. Sejak 5 hari ini
muncul benjolan seperti bisul di dahi dan kelopak mata atas.
Wajah pasien berminyak dan pasien membersihkan wajah 2
x sehari. Saat ini pasien menggunakan kosmetik bedak
compact. Ibu pasien pasien juga berjerawat sewaktu remaja.
Pasien sering mengkonsumsi makanan yang pedas dan
berminyak serta sering terlambat tidur. Jerawat sudah
pernah diobati. Pasien berobat disalah satu klinik di jakarta
dan pasien merasakan adanya perbaikan, namun hanya
sementara.
Dari anamnesa dan pemeriksaan fisik, pasien di
diagnosa dengan Acne Vulgaris derajat berat.
Pasien disarankan untuk :
- Perawatan kebersihan kulit
- Hindari atau kurangi makanan yang cendrung
mengandung minyak, lemak, makanan pedas,
kacang-kacangan, coklat keju
- Hindari stress
- Istirahat yang cukup
- Banyak konsumsi sayur dan buah
- Jangan memegang dan memencet jerawat
Dan terapi khusus
- Antibiotik : Dosisiklin 2x100 mg
- Antihistamin : Cetirizine 2 x 10 mg
- Topikal : Retinoid 0,025% 1x1
dan Benzoil Peroksida
gel 2,5% 2x1
Kesimpulan
Akne adalah penyakit kulit yang terjadi akibat
peradangan menahun folikel pilosebasea yang
ditandai dengan adanya komedo, papul, pustul,
nodus, dan kista pada tempat predileksinya.
Hampir setiap orang menderita penyakit ini, maka
sering dianggap sebagai kelainan kulit yang
fisiologis. Kligman mengatakan bahwa tidak ada
seorang pun (100%) yang sama sekali tidak
pernah menderita penyakit ini. Umumnya insidens
terjadi pada sekitar umur 14-17 tahun pada wanita,
16-19 tahun pada pria dan pada masa itu lesi yang
predominan adalah komedo dan papul dan jarang
terlihat lesi beradang.
Etiologi pasti akne vulgaris belum diketahui, namun
beberapa faktor yang diyakini berkaitan dengan pathogenesis
penyakit antara lain perubahan pola keratinisasi dalam folikel,
produksi sebum yang meningkat, terbentuknya fraksi asam
lemak bebas, peningkatan jumlah flora folikel, peningkatan
kadar hormon, stress psikik, dan faktor lain seperti usia,
genetik, makanan, cuaca.
Gambaran klinis berupa erupsi kulit polimorfi, dengan
gejala predominan salah satunya, komedo, papul yang tidak
beradang dan pustul, nodus dan kista yang beradang. Dapat
disertai rasa gatal, namun umumnya keluhan penderita
adalah keluhan estetis. Predileksi akne vulgaris adalah muka,
bahu, dada bagian atas, dan punggung bagian atas.
Diagnosis akne vulgaris ditegakkan atas
dasar klinis dan pemeriksaan ekskohleasi
sebum. Bagian Ilmu Penyakit Kulit dan
Kelamin FKUI membagi akne berdasarkan
gradasi ringan, sedang, dan berat yang
berguna untuk terapi akne. Terapi ini
mencakup pencegahan dan pengobatan
farmakologi. Prognosis umumnya baik,
sembuh sebelum mencapai usia 30-40an
TERIMA KASIH