D4 Pemberian Diet Pada Penderita Dislipidemia

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 30

Penatalaksanaan Gizi Penyakit

Dislipidemia
Banun Rohimah, S.Gz, M. Gizi
RSUD dr Doris Sylvanus Palangka Raya
[email protected]

Disampaikan pada Kuliah Dietetik Lanjut Diploma


IV Gizi Politeknik Kesehatan Palangka Raya
Definisi
Penyakit kelainan metabolisme lipid yang
ditandai dengan peningkatan maupun
penurunan fraksi lipid dalam plasma.
• Peningkatan kadar kolesterol total, kolesterol
LDL, trigliserida
• Penurunan kadar kolesterol HDL
Jenis Lipoprotein
• Kilomikron
• VLDL (very low density lipoprotein)
• IDL (intermediate density lipoprotein)
• LDL (low density lipoprotein)  lipoprotein
aterogenik utama
• HDL (high density lipoprotein) 
menghambat proses aterosklerosis
Jenis Lipoprotein, apoprotein dan
kandungan lipid
Riskesdas tahun 2013
Pada usia ≥ 15 tahun :
• Kadar kolesterol abnormal >200 mg/dl sebanyak
35,9 %
• Kadar LDL sangat tinggi (≥ 190 mg/dl) sebanyak
15,9 %
• Kadar HDL rendah (< 40 mg/dl) sebanyak 22,9 %
• Kadar trigliserida sangat tinggi (≥ 500 mg/dl)
sebanyak 11,9%
• Perempuan > laki-laki
• Perkotaan > pedesaan
• Dislipidemia merupakan faktor risiko primer
terjadinya PJK
• Hiperkolesterolemia merupakan faktor risiko
untuk stroke iskemia
• Grundy dkk menunjukkan bahwa untuk setiap
penurunan LDL sebanyak 30 mg/dl 
menurunkan risiko relatif untuk PJK sebesar
30%.
Klasifikasi dislipidemia
• Primer  kelainan genetik
• Sekunder  terjadi akibat penyakit lain, misal
DM, hipotiroidisme, penyakit hati obstruktif,
sindroma nefrotik, sindroma metabolik, obat-
obatan yang dapat meningkatkan kolesterol
LDL dan menurunkan kolesterol HDL
(progestin, steroid anabolik, kortikosteroid,
beta-blocker)
Faktor risiko dislipidemia
• Perokok aktif • Penyakit inflamasi kronik
• Diabetes • Lingkar pinggang >90 cm
• Hipertensi (TD ≥ (laki-laki), >80 cm
140/90 mmHg) (wanita)
• Kadar kolesterol HDL • Disfungsi ereksi
rendah < 40 mg/dl • Adanya aterosklerosis
• Riwayat keluarga PJK • Obesitas (IMT> 27
• Riwayat keluarga kg/m²)
hiperlipidemia • Laki-laki usia ≥ 40 tahun,
• Penyakit ginjal kronik wanita usia ≥ 50 tahun
(menopause)
Pemeriksaan Lab
• Total kolesterol
• Kolesterol LDL
• Trigliserida
• Kolesterol HDL

Diawali puasa minimal 12 jam


Pengelolaan pasien dilipidemia
Perubahan gaya hidup
• Aktivitas fisik  4-6 x seminggu @30 menit
(jalan cepat, bersepeda statis, berenang)
• Penurunan berat badan
• Stop merokok merupakan fx risiko PJK,
penyakit vaskular perifer dan stroke.
Mempercepat pembentukan plak pada
koroner.
• Terapi nutrisi
NCP PADA DISLIPIDEMIA
• ASESMEN
A : BB, TB, IMT, Lingkar Pinggang (♂> 90 cm, ♀>
80 cm)
B : kadar kolesterol, LDL, HDL ( kolesterol > 200
mg/dl, LDL ≥ 160 mg/dl, HDL <35 mg/dl, rasio
total kolesterol/HDL ≤ 4,5-5, rasio LDL/HDL ≤ 3,
dan TG ≥ 250 mg/dl)
C : keluhan : gejala pusing, sakit pada tengkuk,
migrain, kelelahan, dan tekanan darah ,bisa
normal atau tinggi.
NCP PADA DISLIPIDEMIA
• ASESMEN
D : riwayat pola makan, recal asupan 24 jam  kuantitatif :
asupan lemak > 100%, asupan lemak jenuh terhadap total
energi >10%, asupan kolesterol >300 g, asupan serat <20 g.
kualitatif : sering mengkonsumsi makanan gorengan, santan,
lauk hewani, mentega dan margarin sebagai olesan roti,
makanan tinggi kolesterol (kuning telur, otak dan jerohan) atau
kurang mengkonsumsi sayur dan buah serta sering makan di
luar/restoran.

Riwayat personal : riwatar keluarga atau klien pernah menderita


dislipidemia sebelumnya, klien pernah mendapat pengobatan
untuk menurunkan kolesterol dan lemak total, klien jarang
berolahraga, serta aktivitas fisik klien rendah. Serta dalam
melakukan pekerjaan, klien banyak duduk.
Diagnosis Gizi
Parameter Uraian Kode Dx Gz
Domain Kelebihan asupan lemak total dan kolesterol berkaitan NI 5.6.2
intake dengan pola makan sering mengkonsumsi makanan NI 5.6.3
yang digoreng dan diolah dengan menggunakan NI 5.8.5
santan, mentega dan margarin dan makanan tinggi
kolesterol ditandai dengan asupan lemak total > 100%
dan asupan kolesterol >300 g.

Asupan lemak tidak tepat berkaitan dengan pola


makan sering mengkonsumsi makanan yang digoreng
dan diolah dengan menggunakan santan, mentega dan
margarin ditandai dengan proporsi asupan lemak
jenuh terhadap total energi >10%.

Asupan serat tidak adekuat berkaitan dengan


rendahnya konsumsi sayur dan buah ditandai dengan
asupan serat <20 g.
Diagnosis Gizi
Parameter Uraian Kode Dx
Gz
Domain Perubahan nilai laboratorium profil lipid lemak darah NC-2.2
Klinis berkaitan dengan pola makan sering mengkonsumsi
makanan yang digoreng dan diolah dengan
menggunakan santan, mentega dan margarin serta
makanan tinggi kolesterol dan rendah serta ditandai
hasil pemeriksaan kolesterol > 200 mg/dl, LDL ≥ 160
mg/dl, HDL <35 mg/dl, rasio total kolesterol/HDL ≤
4,5-5, rasio LDL/HDL ≤ 3, dan TG ≥ 250 mg/dl.
Diagnosis Gizi
Parameter Uraian Kode Dx Gz
Domain Pemilihan makanan yang salah berkaitan dengan kurangnya NB-1.7
lingkungan pengetahuan tentang makanan yang seimbang ditandai
dengan riwayat makan tinggi lemak, tinggi kolesterol, gemar
mengkonsumsi makanan yang digoreng dan rendah serat.
INTERVENSI
Intervensi sesuai diagnosis masalah gizi
Penatalaksanaan Diet
Tujuan Diet :
• Menurunkan berat badan bila terlalu gemuk
• Mengubah jenis dan asupan lemak makanan
• Menurunkan asupan lemak total, kolesterol dan lemak
jenuh makanan
• Meningkatkan asupan karbohidrat kompleks dan
menurunkan asupan karbohidrat sederhana
• Meningkatkan asupan serat
• Mengubah profil lipid darah (kolesterol, TG, LDL, HDL)
• Meningkatkan pengetahuan tentang cara pemilihan
makanan yang rendah lemak, lemak jenuh dan
kolesterol
Prinsip Diet :
• Penggunaan lemak dibatasi (terutama lemak
jenuh)
• Jumlah kalori dibatasi pada penderita yang
gemuk
• Protein sesuai kebutuhan
• Kandungan serat tinggi
Syarat diet
• Energi sesuaikan dengan BB dan aktivitas, bila kegemukan dapat
diberikan diet rendah energi dan peningkatan aktivitas fisik.
• Lemak sedang, yaitu <30% dari kebutuhan total.
• Protein cukup, yaitu 10-20% dari kebutuhan total. Utamakan
konsumsi ikan karena mengandung lemak omega 3, nabati
dianjurkan.
• Karbohidrat sedang, yaitu 50-60% dari kebutuhan total.
• Serat tinggi, terutama serat larut (apel, beras tumbuk, beras merah,
havermout dan kacang-kacangan)
• Vitamin dan mineral cukup. Suplementasi pada pasien dengan
konsumsi energi ≤1200 kcal sehari.
• Menghindari konsumsi makanan tinggi lemak : gorengan (deep fry),
daging berlemak, sosis, krim, mentega, margarin, keju, susu, es
krim, kulit ayam, fast food, kue manis, tart.
• Menghindari sumber kolesterol : jerohan, otak, kuning telur (max 2
x seminggu)
Bahan Makanan Yang dianjurkan :
• Minyak yang mengandung lemak tak jenuh : minyak kacang tanah,
minyak jagung, minyak kedelai, minyak bunga matahari, minyak wijen,
margarine tanpa garam, minyak ikan.
• Sumber Hidrat arang : beras tumbuk, beras merah, roti gandum,
makaroni, pasta, jagung, kentang, ubi dan talas, havermout,
sereal/oatmeal (hidrat arang kompleks yang banyak mengandung serat).
• Sumber protein :
• Nabati : Tempe, tahu, oncom dan kacang-kacangan (kacang ijo, kacang
tanah, kedelai).
• Hewani : Ikan, daging tak berlemak/daging kurus, ayam tanpa kulit, putih
telur, yoghurt rendah lemak, keju rendah lemak, susu skim/susu rendah
lemak
• Sayuran yang tidak menimbulkan gas : bayam, buncis, labu kuning, labu
siam, wortel, taoge, tomat, kacang panjang.
• Buah : apel, jeruk, strawbery, pepaya dan semua buah-buahan segar
lainnya
• Makanan yang tidak berlemak dan menggunakan santan encer.
Bahan Makanan yang Dibatasi:
• Sumber Hidrat arang : mie, roti putih, ketan.
• Sumber protein hewani :
• Daging tanpa lemak 1x per mg, ayam 3x per mg, Bebek,
sarden/sosis (makanan kaleng) 1 x per mg.
• Sayuran yang mengandung gas : kol, sawi, nangka muda,
lobak.
• Buah-buahan yang mengandung alkohol : durian, nangka
tua.
• Makanan yang berlemak dan menggunakan santan kental,
makanan yang digoreng.
• Minuman yang mengandung soda dan alkohol : teh kental,
tape, kopi.
Bahan Makanan yang dihindari:
• Sumber Hidrat Arang : pie, cake, biskuit, pastries, kue-
kue berlemak, krekers berlemak, tepung putih, cokelat
• Yang mengandung lemak jenuh :
– Minyak yang berasal dari hewan : lemak sapi, babi,
kambing, susu penuh (full cream), cream, keju, mentega.
– Minyak kelapa, santan kental, mayonnaise.
• Daging berlemak (daging merah) dan jeroan :
– Kambing, sapi, babi, otak, limpa, ginjal, hati, kuning telur,
jantung, ham, sosis, babat, usus.
• Udang, cumi, fast food.
• Minuman yang mengandung soda dan alkohol :
• Arak, ciu, bir, soft drink.
Cara mengatur diet :
• Gunakan minyak kedelai, minyak sawit, minyak
kacang tanah atau minyak jagung dalam jumlah
terbatas (1sdk makan per hari). Gunakan minyak
untuk menumis. Makanan yang ditumis lebih
dianjurkan dari pada digoreng.
• Makan banyak sayuran dan buah-buahan segar.
Sebagian dari sayur sebaiknya dimakan mentah
atau sebagai lalapan (cuci bersih).
• Memasak dengan merebus, mengukus,
mengungkep, menumis, memanggang atau
membakar.
Hal-hal yang perlu diperhatikan :
• Berolahraga secara teratur sesuai dengan umur
dan kemampuan.
• Jaga agar berat tubuh Anda tetap ideal.
• Hindari alkohol dan merokok. Dengan merokok
atau mengkonsumsi alkohol, kolesterol akan
mudah menumpuk dalam aliran darah.
• Bila disertai dengan darah tinggi dan atau
penyakit jantung diberikan pula diet rendah
garam.
• Hati-hati dengan minuman atau suplemen
berenergi
Jenis makanan yang Jenis makanan yang Jenis makanan yang
perlu diperhatikan berbahaya untuk pantang untuk dikonsumsi
untuk dikonsumsi dikonsumsi karena karena kandungan kolestrol
karena kadar kolestrol
yang cukup tinggi / kandungan kolestrol yang yang sangat tinggi (mg/10
(mg/10 gr) (hati-hati) tinggi (mg/10 gr) gr).
• Daging sapi • Santan (185) • Cumi-cumi (1170)
berlemak (125) • Gajih babi (200) • Kuning telur ayam
• Gajih sapi (130) • Susu sapi (250) (2000)
• Gajih kambing (130) • Susu sapi cream (280) • Otak sapi (2300)
• Daging babi • Coklat (290) • Otak babi (3100)
berlemak (130)
• Margarin / Mentega • Telur burung puyuh
• Keju (140)
(300) (3640)
• Sosis daging( 150)
• Kepiting (150) • Jeroan sapi (380)
• Udang (160) • Jeroan babi (420)
• Kerang (160) • Kerang putih / tiram
• Siput (160) (450)
• Belut (185) • Jeroan kambing (610)
Diet dislipidemia tahap I
(lemak jenuh <10% dari E total, Kolesterol <300 mg))
ENERGI : 1201 LEMAK : 29,5 ENERGI : 1602 LEMAK : 43
PROTEIN : 47 H. ARANG : 180 PROTEIN : 62 H. ARANG : 229
PEMBAGIAN MAKANAN SEHARI : PEMBAGIAN MAKANAN SEHARI :
PAGI : BERAT URT. PAGI : BERAT URT.
Nasi 75 gr ½ Gelas Nasi 100 gr ¾ Gelas
Ikan 25 gr 1 Ptg Kcl Ikan 50 gr 1 Ptg sdg
Tempe 50 gr 2 Ptg Sdg Tempe 50 gr 2 Ptg Sdg
Sayuran 50 gr ½ Gelas Sayuran 100 gr 1 Gelas
Minyak 5 ml ½ sdm, Unt menumis
Minyak 5 ml ½ sdm, Unt menumis JAM 10.00
JAM 10.00 Pepaya 100 gr 1 Ptg Sdg
Pepaya 100 gr 1 Ptg Sdg SIANG :
SIANG : Nasi 150 gr 1¼ Gelas
Nasi 100 gr ¾ Gelas Ikan 50 gr 1 Ptg sdg
Ikan 50 gr 1 Ptg sdg Daging Ayam 50 gr 1 Ptg Sdg
Tahu 150 gr 1½ Bj Sdg Tahu 150 gr 1½ Bj Sdg
Sayuran 75 gr ¾ Gelas Sayuran 100 gr 1 Gelas
Pisang Ambon 75 gr 1 Bh Sdg Pisang Ambon 75 gr 1 Bh Sdg
Minyak 5 ml ½ sdm, Utk Menumis Minyak 7,5 ml ¾ sdm, Utk Menumis
JAM 16.00 JAM 16.00
Pepaya 100 gr 1 Ptg Sdg Pepaya 100 gr 1 Ptg Sdg
Gula pasir 10 gr 1 Sdm Gula pasir 10 gr 1 Sdm
MALAM : MALAM :
Nasi 75 gr ½ Gelas Nasi 100 gr ¾ Gelas
Ikan 50 gr 1 Ptg sdg Ikan 50 gr 1 Ptg sdg
Tempe 50 gr 2 Ptg Sdg Tempe 75 gr 3 Ptg Sdg
Sayuran 75 gr ¾ Gelas Sayuran 100 gr 1 Gelas
Minyak 5 ml 1 sdm, Utk Menumis Minyak 7,5 ml ¾ sdm, Utk Menumis
Diet dislipidemia tahap I
(lemak jenuh <10% dari E total, Kolesterol <300 mg))
ENERGI : 2477 LEMAK : 62
ENERGI : 2002 LEMAK : 48 PROTEIN : 95 H. ARANG : 371
PROTEIN : 73 H. ARANG : 309 PEMBAGIAN MAKANAN SEHARI :
PEMBAGIAN MAKANAN SEHARI : PAGI : BERAT URT.
PAGI : BERAT URT. Nasi 200 gr 1½ Gelas
Nasi 150 gr 1¼ Gelas Ikan 50 gr 1 Ptg sdg
Ikan 50 gr 1 Ptg sdg Tempe 75 gr 3 Ptg Sdg
Tempe 50 gr 2 Ptg Sdg Sayuran 100 gr 1 Gelas
Sayuran 100 gr 1 Gelas Minyak 7,5 ml ¾ sdm, Utk Menumis
Minyak 7,5 ml ¾ sdm, Utk Menumis JAM 10.00
JAM 10.00 Pepaya 100 gr 1 Ptg Sdg
Pepaya 100 gr 1 Ptg Sdg Susu Bubuk Skim 20 gr 4 Sdm
SIANG : SIANG :
Nasi 200 gr 1½ Gelas Nasi 250 gr 1¾ Gelas
Ikan 50 gr 1 Ptg sdg Ikan 100 gr 2 Ptg sdg
Daging Ayam 50 gr 1 Ptg Sdg Daging Ayam 75 gr 1 Ptg Sdg
Tahu 150 gr 1½ Bj Sdg Tahu 200 gr 2 Bj Sdg
Sayuran 100 gr 1 Gelas Sayuran 100 gr 1 Gelas
Pisang Ambon 75 gr 1 Bh Sdg Pisang Ambon 75 gr 1 Bh Sdg
Minyak 7,5 ml ¾ sdm, Utk Menumis Minyak 10 ml 1 sdm, Utk Menumis
JAM 16.00 JAM 16.00
Pepaya 100 gr 1 Ptg Sdg Pepaya 100 gr 1 Ptg Sdg
Susu Bubuk Skim 20 gr 4 Sdm Susu Bubuk Skim 20 gr 4 Sdm
Gula pasir 10 gr 1 Sdm Gula pasir 10 gr 1 Sdm
MALAM : MALAM :
Nasi 200 gr 1½ Gelas Nasi 200 gr 1½ Gelas
Ikan 50 gr 1 Ptg sdg Ikan 50 gr 1 Ptg sdg
Tempe 75 gr 3 Ptg Sdg Tempe 100 gr 4 Ptg Sdg
Sayuran 100 gr 1 Gelas Sayuran 100 gr 1 Gelas
Minyak 7,5 ml ¾ sdm, Utk Menumis Jeruk Manis 100 gr 2 Bh Sdg
Minyak 10 ml 1 sdm, Utk Menumis
Terapi farmakologi
(obat hipolipidemik)
MONEV
• Untuk mengetahui keberhasilan intervensi
perlu di pantau :
– Perubahan asupan energi, lemak total, lemak
jenuh dan kolesterol
– Perubahan asupan serat
– Perubahan lipid darah
– Perubahan cara pengolahan makanan
– Perubahan pemilihan jenis makanan
Kepustakaan
• Almatsier, 2005, Penuntun Diet edisi baru,
Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
• Katsilambros dkk, 2014, Asuhan Gizi Klinik, EGC,
Jakarta.
• Perkeni, 2015. Panduan Pengelolaan
Dislipidemia di Indonesia.
• Persagi, 2013, Konseling Gizi Proses Komunikasi,
Tata Laksana Serta Aplikasi Konseling Gizi Pada
Berbagai Diet, Penebar Plus, Jakarta.
• Wahyuningsih, 2013, Penatalaksanaan Diet
pada Pasien, Graha Ilmu, Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai