Penyakit Buerger merupakan penyakit pembuluh darah yang ditandai dengan berulangnya peradangan pada arteri dan vena kecil di ekstremitas, menyebabkan pembentukan trombus dan penyumbatan pembuluh darah. Penyebabnya belum jelas, tetapi merokok berperan penting. Gejalanya meliputi nyeri otot akibat sirkulasi darah yang tidak cukup, kaki dingin dan mati rasa, serta luka dan gangren pada ujung jari
0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
153 tayangan27 halaman
Penyakit Buerger merupakan penyakit pembuluh darah yang ditandai dengan berulangnya peradangan pada arteri dan vena kecil di ekstremitas, menyebabkan pembentukan trombus dan penyumbatan pembuluh darah. Penyebabnya belum jelas, tetapi merokok berperan penting. Gejalanya meliputi nyeri otot akibat sirkulasi darah yang tidak cukup, kaki dingin dan mati rasa, serta luka dan gangren pada ujung jari
Penyakit Buerger merupakan penyakit pembuluh darah yang ditandai dengan berulangnya peradangan pada arteri dan vena kecil di ekstremitas, menyebabkan pembentukan trombus dan penyumbatan pembuluh darah. Penyebabnya belum jelas, tetapi merokok berperan penting. Gejalanya meliputi nyeri otot akibat sirkulasi darah yang tidak cukup, kaki dingin dan mati rasa, serta luka dan gangren pada ujung jari
Penyakit Buerger merupakan penyakit pembuluh darah yang ditandai dengan berulangnya peradangan pada arteri dan vena kecil di ekstremitas, menyebabkan pembentukan trombus dan penyumbatan pembuluh darah. Penyebabnya belum jelas, tetapi merokok berperan penting. Gejalanya meliputi nyeri otot akibat sirkulasi darah yang tidak cukup, kaki dingin dan mati rasa, serta luka dan gangren pada ujung jari
Unduh sebagai PPTX, PDF, TXT atau baca online dari Scribd
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 27
ASUHAN KEPERAWATAN
PADA PASIEN DENGAN
KASUS SINDROM BUERGER
Kelompok II Anatomi Fisiologi
Pembuluh darah terbagi atas 3 jenis:
1. Arteri 2. Vena 3. Kapiler Definisi Penyakit buerger merupakan penyakit yang ditandai dengan berulangnya inflamasi pada arteri dan vena sedang dan kecil pada ekstremitas atas dan bawah (jarang), dan mengakibatkan pembentukan trombus serta penyumbatan pembuluh darah (Brunner & Suddarth, 2001). Etiologi Penyebab penyakit Buerger belum diketahui, suatu hubungan yang erat dengan penggunaan tembakau tidak dapat disangkal. Penggunaan maupun dampak dari tembakau berperan penting dalam mengawali serta berkembangnya penyakit. Patofisiologi Sindrom buerger karena faktor merokok yang dapat menimbulkan peningkatan asam pada penyakit buerger. Sehingga imun meningkat dan tubuh mengalami hipersensitivitas yang menyebabkan kepekaan seluler serta meningkatkan enzim dan serum anti endotenial (Williams & Wilkins, 2011). Manifestasi klinis Menurut Brunner & Suddart, 2001 manifestasi klinis dari sindrom buerger yaitu: a. Nyeri di otot yang di sebabkan oleh suplai darah yang tidak cukup di kura-kura kaki b. Jika terpapar suhu rendah, kaki bawah awalnya dingin, sianotis, dan mati rasa, kemudian menjadi merah, panas, dan kesemutan c. Ulserasi ujung jari yang terasa menyakitkan d. Gangguan denyut nadi perifer e. Ulserasi, atrofi otot, dan gangren Pemeriksaan Diagnostik a. Rontgen anggota gerak b. Arteriografi c. Pemeriksaan Doppler Komplikasi Menurut William & Wilkins, 2011 komplikasinya yaitu: a. Amputasi b. Gangren (kematian jaringan) c. Atrofi d. Pertumbuhan kuku terhambat dan menjadi rusak e. Ulkus Penatalaksanaan Menurut William & Wilkins, 2011 penatalaksanaannya adalah: a. Penatalaksanaan keperawatan: - Dorong pasien berhenti merokok secara permanen untuk mempertinggi keefektifan penanganan. - Ingatkan pasien untuk menghindari faktor pemercepat stress emosional - Ajari pasien cara merawat kaki dengan benar - Beri dukungan emosional pada pasien - Jika pasien telah di amputasi, kaji kebutuhan rehabilitatifnya, terutama yang berkaitan dengan perubahan citra tubuh. b. Penatalaksanaan medik: Belum ditemukan obat yang dapat menyembuhkan penyakit ini secara permanen. Aspirin dan obat-obat Vasodilator yang melebarkan diameter pembuluh darah dapat diberikan pada penderita, namun tidak cukup efektif C. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan 1. Pengkajian - Sirkulasi - Integritas ego - Neurosensori - Motorik Nyeri / kenyamanan - Keamanaan 2. Diagnosa Keperawatan a. Nyeri akut berhubungan dengan agens-agens penyebab cedera (kimia dan psikologis b. Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer berhubungan dengan obstruksi pembuluh darah. c. Kerusakan intergritas kulit b/d penurunan sirkulasi. d. Defisiensi pengetahuan berhubungan dengan tidak mengenal sumber informasi, salah persepsi / salah mengerti, keterbatasan kognitif. e. Ansietas berhubungan dengan prosedur tindakan yang akan dilakukan f. Gangguan citra tubuh b/d penyakit No Diagnosa Tujuan & kriteria Intervensi Rasional keperawatan & hasil data 1 Nyeri akut Tujuan: setelah 1. Kaji derajat 1. Derajat nyeri berhubungan dilakukan intervensi ketidaknyaman secara langsung dengan agens- keperawatan selam an/ nyeri berhubungan agens penyebab 3x24 jam diharapkan dengan luasnya cedera (kimia dan nyeri berkurang psikologis sampai dengan hilang. kekurangan Definisi: pengalaman Kriteria hasil : sirkulasi, proses sensori dan emosi - Menyatakan inflamasi yang tidak penurunan 2. Tinggikan 2. Mendorong menyenangkan, akibat frekuensi nyeri 0 ekstremitas aliran balik vena kerusakan jaringan - Pasien yang sakit untuk actual atau potensial; menunjukan tidak memudahkan awitan yang tiba-tiba gelisah atau perlahan dengan - Pasien tidak sirkulasi intensitas ringan menunjukan 3. Berikan ayunan 3. Ayunan sampai berat dengan ekspresi nyeri kaki mempertahanka akhir yang dapat pada wajah n tekanan baju diantisipasi atau dapat tidur pada kaki diramalkan dan yang sakit, durasinya kurang dari enam bulan sehingga menurunkan ketidaknyamana n tekanan Batasan Karakteristik: 4. Dorong pasien 4. Menurunkan/ DS: untuk sering mencegah kelemahan Depresi mengubah posisi otot, membantu Keletihan meminimalkan spasme Takut kembali cedera otot DO: 5. Pantau tanda vital 5. Peninggian frekuensi Perubahan kemampuan jantung dapat untuk meneruskan menunjukkan aktivitas sebelumnya peningkatan nyeri atau Anoreksia terjadi respons terhadap Atrofi kelompok otot proses inflamasi yang terlibat Kolaborasi Perilaku melindungi Berikan obat sesuai Iritabilitas indikasi: Penurunan interaksi Analgetik Mengurangi nyeri dan dengan orang lain (narkotik/non menurunkan tegangan Gelisah narkotik) otot Berfokus pada diri Antipiretik Menurunkan inflamasi sendiri misalnya Respons yang dimediasi asetaminofen oleh saraf simpatis (mis, suhu, dingin, perubahan posisi tubuh 2 Ketidakefektifan Tujuan: Setelah 1. Observasi warna 1. Warna kulit terjadi perfusi jaringan dilakukan intervensi kulit bagian yang pada fase pucat perifer berhubungan keperawatan selama sakit. intermiten (akibat dengan obstruksi 3x24 jam diharapkan vasopasme tiba-tiba). pembuluh darah. perfusi jaringan Sela perubahan warna perifer menjadi yang sakit pertama Definisi: Penurunan efektif. menjadi dingin dan kebal oksigen yang Kriteria Hasil: kemudian berdenyut, dan mengakibatkan Efektifnya perfusi sensasi kesemutan dan kegagalan jaringan bengkak. pengantaran nutrisi 2. Catat penurunan 2. Perubahan ini ke jaringan pada nadi: pengisian menunjukan tingkat kapiler kapiler lambat, kemajuan/proses kronis. perubahan tropik Batasan kulit (tak Karakteristik: berwarna, DS: mengkilat/tegang): Perubahan sensasi kuku tubuh. DO: 3. Lindungi dari 3. Kurangnya kesadaran Perubahan cidera contoh bahwa sensasi menurun hindari dari dapat menimbulkan karakteristik kulit aktivitas situasi dimana bagian (misalnya, rambut, menggunakan alat yang sakit terganggu kuku, dan tajam, kelembapan) memerlukan Perubahan tekanan fungsi motor darah pada halus, atau ekstremitas melibatkan Kelambatan panas/dingin (minum penyembuhan kopi/mengetes air Nadi arteri lemah mandi). Perubahan suhu kulit 4. Lihat dan kaji 4. Lesi dapat terjadi dari Nadi lemah atau untuk ulserasi, ukuran jarum peniti tidak teraba area ganggren. sampai melibatkan ujung Kulit pucat saat jaridan dapat elevasi mengakibatkan infeksi/kerusakan/atau kehilangan jaringan serius. 3 Kerusakan - Eritema kulit 1. Ubah posisi sering 1. Memperbaiki Integritas Kulit b/d dan eritema di di tempat tidur/kursi, sirkulasi/menurunkan Penurunan sekitar luka bantu latihan tentang waktu satu area yang sirkulasi. minimal gerak pasif/aktif mengganggu aliran - Tidak ada darah Definisi: lepuh Perubahan - Bau luka 2. Berika perawatan 2. Terlalu kering atau epidermis dan minimal kulit sering, lembab merusak kulit dermis meminimalkan dan mempercepat dengan kerusakan Batasan kelembaban/ekskresi karakteristik: Kerusakan pada 3. Periksa sepatu 3. Edema dependen lapisan kulit kesempitan/sandal dapat menyebabkan Kerusakan pada dan ubah sesuai sepatu terlalu sempit, permukaan kulit kebutuhan meningkatkan resiko Invasi struktur tertekan dan tubuh kerusakan kulit pada kaki 4 Defisiensi pengetahuan Tujuan: Setelah 1. Kaji proses 1. Memberikan berhubungan dengan dilakukan penyakit, prosedur pengetahuan dasar - tidak mengenal intervensi pembedahan, dan dimana pasien dapat sumber informasi keperawatan harapan yang membuat pilihan - salah persepsi/salah selama 3x24 akan datang berdasarkan informasi. mengerti jam diharapkan - keterbatasan peningkatan 2. Diskusikan 2. Memberikan nurtisi kognitif pengetahuan perlunya yang optimalkan dan keseimbangan mempertahankan Definisi: tidak ada atau Kriteria Hasil: kesehatan, nutrisi, volume sirkulasi untuk kurang informasi - Menyatakan makan dan meningkatkan regenerasi kognitif tentang topic peningkatan pemasukan cairan jaringan tertentu pengetahuan yang adekuat - Menunjukan Batasan Karakteristik: pemahaman 3. Anjurkan 3. Menurunkan DS: pelaksanaan pilihan jadwal ketersedian oksigen dan Mengungkapkan medis dan istrahat sering dan menyebabkan masalah secara verbal gejala penyakit periode aktivitas vasokontriksi DO: - Menunjukan Tidak mengikuti perubahan pola instruksi yang diberikan hidup merokok secara akurat Perilaku yang tidak sesuai (misalnya, histeris, atau apatis) 5 Ansietas berhubungan Tujuan: Setelah 1. Identifikasi 1. Fokus perhatian pada dengan prosedur dilakukan intervensi teknik yang telah ketrampilan pada pasien tindakan yang akan keperawatan selama digunakan pasien yang telah dilalui dilakukan 3x24 jam sebelumnya untuk diharapkan tingkat mengatasi ansietas Definisi: perasaan tidak ansietas hilang. nyaman atau Kriteria Hasil: 2. Bantu orang 2. Meningkatkan kekhawatiran yang - Tingkat ansietas terdekat untuk penurunan ansietas samar disertai respons menurun dan berespon positif melihat orang lain tetap autonom; perasaan takut dapat diatasi pada pasien tenang yang disebabkan oleh - Menunjukan antisipasi terhadap strategi koping 3. Identifikasi bahaya dan presepsi pasien pemecahaan terhadap ancaman 3. Membantu masalah yang ada oleh pengenalan ansietas dan situasi mengidentifikasi tindakan yang dapat membantu untuk individu Batasan Karakteristik 4. Tekankan 4. Memberikan Perilaku harapan bahwa informasi dan Gelisah pengendalian meyakinkan pasien Kontak mata buruk emosi itu harus bahwa keadaan itu Gerakan yang tidak tetap diberikan adalah sementara dan relevan (misalnya, sesuai dengan akan membaik mengeret kaki, perkembangan dengan pengobatan gerakan tangan) terapi obat Fisiologis Wajah tegang Terguncang Kognitif Kesadaran terhadap gejala-gejala fisiologis Kesulitan untuk berkonsentrasi 6 Gangguan Citra Tubuh - Mengidentifik 1. Kaji tingkat 1. Mengidentifikasi b/d Penyakit asi kekuatan pengetahuan pasien masalah dan perlunya Definisi: personal tengtang kondisi intervensi. Konfusi pada gambaran - Mengenali pengobatan, dan mental fisik seseorang dampak ansietas sehubungan Batasan karakteristik: situasi pada dengan situasi saat ini. DS: hubungan 2. Perhatikan perilaku 2. Indikator terjadinya Depersonalisasi bagian personal dan menarik diri, tidak efektif kesulitan menangani tubuh atau kehilangan gaya hidup menggunakan stress terhadap apa melalui kata gantiretral - Mengenali pengingkaran atau yang terjadi. Rasa takut terhadap perubahan perilaku yang penolakan atau reaksi aktual pada mengindikasikan terlalu dari orang lain penampilan mempermasalakan Perasaan negatif tubuh tubuhdan fungsinya. tentang tubuh - Menunjukkan Fokus pada perubahan penerimaan 3. Dorong menyatakan 3. Membantu pasien atau kehilangan penampilan konflik kerja dan pribadi mengidentifikasi dan yang mungkin timbul, solusi masalah. dan dengar dengan aktif. DO: 4. Bantu pasien 4. Kebutuhan Perubahan aktual pada pasien untuk pengobatan struktur atau fungsi memasukan memberikan aspek tubuh manajemen lebih normal bila ini Perilaku menghindar, penyakit dalam adalah bagian rutin memantau, atau mencari pola hidup. sahari-hari. tahu tentang tubuh Berfokus pada individu ingatan akan Kehilangan bagian tubuh kemampuan sendiri Trauma terhadap bagian menhadapi masalah tubuh yang tidak dapat membantu berfungsi pasien mangatasi situasi saat ini. Discharge planning • Anjurkan pasien untuk berhenti merokok • Rujuk pasien untuk konseling psikologi, bila perlu • Bila pasien menjalani amputasi, rujuk ia ke terapi fisik, terapi okupasi, dan agensi pelayanan sosial bila perlu • Ingatkan pada pasien untuk menghindari pemakaian sepatu yang sempit