Terapi Hiperbarik Pada Penyakit Dekompresi: Laporan Kasus
Terapi Hiperbarik Pada Penyakit Dekompresi: Laporan Kasus
Terapi Hiperbarik Pada Penyakit Dekompresi: Laporan Kasus
TINJAUAN PUSTAKA
LAPORAN KASUS
PEMBAHASAN
KESIMPULAN
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Hukum fisika yang berhubungan dengan penyakit ini adalah Hukum Henry yang
berbunyi “banyaknya gas yang terlarut didalam cairan adalah sebanding dengan
tekanan gas di atas cairan tersebut”
EPIDEMIOLOGI
Penelitian Hagberg & Ornhagen: laki-laki > perempuan, usia 18-24 tahun, BMI > 25
The Divers Alert Network : Caisson disease tipe I 27,3%, tipe II 64,9% dan 7,8%
sisanya merupakan kasus Arterial Gas Embolism (AGE)
ETIOLOGI
Gelembung gas pada jaringan medulla spinalis atau pada nervus perifer dapat
menyebabkan paraestesia, neuropraxia, atau paralisis
Gelembung gas yang terbentuk pada sistem sirkulasi dapat mengakibatkan emboli
gas pada pulmonal atau serebrum
PATOGENESIS
MANIFESTASI KLINIS
DCS Tipe I: mempengaruhi sistem musculoskeletal, kulit dan saluran limfe. Gejalanya
mencakup gatal, eritema, pembengkakan dan nyeri di sendi dan otot-otot
disekitarnya.
DCS Tipe II: sistem saraf pusat, telinga dalam, dan paru-paru.
Pada sistem saraf pusat: Lesi pada otak, serebellum, medulla spinalis.
MANIFESTASI KLINIS
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
DIAGNOSIS
ANAMNESIS
DCS tipe I:
• Rasa nyeri ringan yang menetap setelah 10 menit
PEMERIKSAAN onset
FISIK • Pruritus, atau “skin bends” yang menyebabkan rasa
gatal atau terbakar pada kulit, dan
• Ruam pada kulit berupa popular atau menyerupai
PEMERIKSAAN plak
PENUNJANG
DCS tipe II:
• Gangguan pada paru : sesak, edema paru
• Syok hipovolemik, atau
• Gangguan pada sistem saraf pusat maupun perifer
DIAGNOSIS
ANAMNESIS
Pemeriksaan Laboratorium
PEMERIKSAAN • Darah lengkap: peningkatan hematokrit sebanyak
FISIK 48% atau lebih.
• Analisis gas darah: alveolar-arterial gradient
• Creatinine Phosphokinase (CPK): peningkatan kadar
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
Pemeriksaan Radiologi: USG Doppler, foto thoraks
Pemeriksaan EKG
PENATALAKSANAAN
Tujuan Rekompresi
LANJUTAN • Memperkecil gelembung-gelembung gas
• Gejala menghilang saat dekompresi sampai ke
permukaan
• Gelembung-gelembung gas larut
Tujuan Oksigenasi
• Memperbaiki hipoksia jaringan
• Mengurangi tekanan nitrogen yang terlarut dalam
darah dan jaringan
PENATALAKSANAAN
Terapi Hiperbarik Oksigen adalah suatu cara terapi dimana penderita harus
berada dalam suatu ruangan bertekanan, dan bernapas dengan oksigen
100% pada suasana tekanan ruangan yang lebih besar dari 1 ATA (atmosfer
absolute).
Bernapas
Peningkatan
dengan Lebih banyak Oksigenasi
konsentrasi
oksigen 100% oksigen terlarut jaringan
oksigen yang
pada tekanan dalam plasma meningkat
terlarut
yang tinggi
TERAPI OKSIGEN HIPERBARIK
Emboli udara
KONTRAINDIKASI
Luka bakar
PROSEDUR
Crush Injury
Gangrene diabeticum
TERAPI OKSIGEN HIPERBARIK
INDIKASI
PROSEDUR
Kontraindikasi relatif: demam tinggi lebih dari 38oC,
ISPA, sinusitis, penyakit asma, emfisema, riwayat
kejang
TERAPI OKSIGEN HIPERBARIK
INDIKASI
KONTRAINDIKASI
PROSEDUR
TERAPI OKSIGEN HIPERBARIK
INDIKASI
KONTRAINDIKASI
PROSEDUR
LAPORAN KASUS
LAPORAN KASUS
IDENTITAS
KELUHAN UTAMA
Nyeri otot
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
KELUHAN UTAMA
Nyeri otot
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
RIWAYAT PENGOBATAN
RIWAYAT ALERGI
TANDA VITAL
STATUS GENERALIS
Kepala
• Normochepali, bentuk simetris, deformitas (-)
Mata
• Ptosis (-), eksoftalmus (-), endoftalmus (-)
• Conjunctiva tidak anemis
• Sklera tidak ikterik
• Pupil: isokor kiri kanan
PEMERIKSAAN FISIK
STATUS GENERALIS
Hidung
• Bentuk : normal, deviasi septum (-)
• Nafas cuping hidung : (-)
• Discharge : tidak ada
Telinga
• Daun telinga : normal
• Liang telinga : lapang, serumen (-)
• Membrana timpani : intak
• Sekret : tidak ada
PEMERIKSAAN FISIK
STATUS GENERALIS
MULUT DAN
TENGGOROKAN LEHER
Bibir : tidak sianosis, bibir Kelenjar getah bening :
pucat (-) tidak teraba membesar
Kelenjar tiroid : tidak
Perdarahan gusi (-), gigi teraba membesar
lengkap
Massa : tidak ada
Tonsil : T1/T1 tenang
Faring : tidak hiperemis
PEMERIKSAAN FISIK
STATUS GENERALIS
PARU-PARU
Inspeksi : normochest, pergerakan dinding dada
simetris
Palpasi : vocal fremitus sama kiri dan kanan
Perkusi : sonor pada seluruh lapangan paru
Auskultasi :
+ + - - - -
Vesikuler + + wheezing - - ronkhi - -
+ + - - - -
PEMERIKSAAN FISIK
STATUS GENERALIS
JANTUNG
Inspeksi : pulsasi ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : ictus cordis tidak teraba
Perkusi :
Batas atas : ICS 2 linea parasternalis sinistra
Batas kanan : ICS 4 linea parasternalis dextra
Batas kiri : ICS 5 linea midclavicular sinistra
Auskultasi : S1 S2 tunggal reguler, murmur (-),
gallop (-)
PEMERIKSAAN FISIK
STATUS GENERALIS
ABDOMEN EKSTREMITAS
Ekstremitas atas
Inspeksi : datar (-),
massa (-), makula eritema Regio kanan : akral hangat,
(+), batas tegas tidak terdapat edema
Regio kiri : akral hangat,
Auskultasi : bising usus (+)
tidak terdapat edema
normal
Ekstremitas Bawah
Palpasi : nyeri tekan(-)
Regio kanan : akral hangat,
hepar dan lien tidak
tidak terdapat edema
teraba
Regio kiri : akral hangat,
Perkusi : timpani seluruh tidak terdapat edema
lapang abdomen
PEMERIKSAAN FISIK
PEMERIKSAAN NEUROLOGIS
Troklearis, Abdusens)
PEMERIKSAAN NEUROLOGIS
Vagus)
PEMERIKSAAN NEUROLOGIS
Pemeriksaan Sensorik
Dextra Sinistra
PEMERIKSAAN NEUROLOGIS
Pemeriksaan Motorik
Ekstremitas atas Dextra Sinistra
- Kekuatan 5 5
- Tonus Normal Normal
- Trofi Eutrofi Eutrofi
- Gerakan Involunter (-) (-)
Ekstremitas bawah
Kekuatan 5 5
- Tonus Normal Normal
- Trofi Eutrofi Eutrofi
- Gerakan Involunter (-) (-)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Darah Lengkap
Parameter Nilai Rujukan Satuan
Hematologi
Darah Lengkap
Parameter Nilai Rujukan Satuan
Hematologi
Darah Lengkap
Parameter Nilai Rujukan Satuan
Hematologi
TEORI KASUS
Diagnosis: Pasien datang dengan keluhan nyeri
pada otot. Keluhan tersebut dirasakan
- Anamnesis: riwayat menyelam setelah pasien menyelam dengan
penderita sebelumnya (dalam kedalaman ± 17-18 meter. Pasien
waktu 24 jam terakhir) yang menyelam pada pukul 10.15 WITA lalu
naik ke permukaan pada pukul 11.45
mendahului sebelum terjadinya
WITA dan setelah 10-15 menit
gejala yang dirasakan kemudian pasien mulai merasakan
keluhannya tersebut.
Nyeri yang dirasakan seperi tertimpa
beban berat dan pegal terutama pada
bahu kanan dan kiri.
PEMBAHASAN
TEORI KASUS
Pemeriksaan fisik: Status Generalis: nyeri yang
menetap pada daerah bahu kanan
DCS tipe I :
dan kiri
rasa nyeri ringan yang menetap
setelah 10 menit onset Regio Abdomen: makula eritema
yang berbatas tegas
pruritus atau “skin bends” yang
menyebabkan rasa gatal atau Pemeriksaan fisik neurologis:
terbakar pada kulit, dalam batas normal
ruam pada kulit berupa papular
atau menyerupai plak.
PEMBAHASAN
TEORI KASUS
Pemeriksaan Penunjang: Pemeriksaan Darah Lengkap:
- Pemeriksaan laboratorium seperti kadar hemoglobin 15,7 gr/dL
pemeriksaan darah lengkap, analisa dan leukosit sebesar 9.100.
gas darah, dan creatinine
Pasien tidak memiliki faktor
phosphokinase.
resiko lain yang memperberat
- Pemeriksaan radiologi berupa foto penyakitnya.
thoraks, USG Doppler
- Pemeriksaan EKG.
PEMBAHASAN
TEORI KASUS
Penatalaksanaan: Hari I dilakukan HBOT berdasarkan
US Navy tabel 5 yang dilanjutkan
Tatalaksana utama: terapi terapi HBOT menggunakan tabel
rekompresi dan oksigenasi. klinis kindwall pada hari II.
Terapi rekompresi: dengan Terapi simptomatis:
RUBT menggunakan tabel
Loratadine tab 2x10 mg,
terapi US Navy sesuai tipe
penyakit dekompresi. Metilpredisolon tab 2x4 mg, dan
Neurodex (Vitamin B1 mononitrate
Terapi oksigenasi: pemberian
100mg, B6 HCl 200mg, B12 200
oksigen 100%
mcg) tab 1x1 tab.
PEMBAHASAN
TEORI KASUS
Penatalaksanaan: Hari I dilakukan HBOT berdasarkan
Tatalaksana Lanjutan: US Navy tabel 5 yang dilanjutkan
terapi HBOT menggunakan tabel
Pemberian cairan: diberikan
secara oral atau intravena berupa klinis kindwall pada hari II.
NaCl 0.9% atau kristaloid/koloid Terapi simptomatis:
minimal 0.5 ml/kgBB/hari.
Pemberian anti infalamasi: Loratadine tab 2x10 mg,
deksametason 10 sampai 20 mg Metilpredisolon tab 2x4 mg, dan
secara intravena, kemudian
dilanjutkan 4 mg setiap 6 jam. Neurodex (Vitamin B1 mononitrate
Antikonvulsan: Diazepam 100mg, B6 HCl 200mg, B12 200
dengan dosis 5-10 mg (bila mcg) tab 1x1 tab.
kejang)
KESIMPULAN
KESIMPULAN